pedoman uji potensi dan uji kelayakan jabatan …
TRANSCRIPT
EMBAGA A
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN FUNGSIONAL
DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kelancaran pelaksanaan uji
potensi dan uji kelayakan jabatan fungsional perlu
disusun pedoman penyelenggaraan uji potensi dan uji
kelayakan jabatan fungsional di lingkungan Lembaga
Administrasi Negara;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
tentang Pedoman Uji Potensi dan Uji Kelayakan
Jabatan Fungsional di Lingkungan Lembaga
Administrasi Negara;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
- 2 -
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
3. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang
Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 127);
4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1245);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1907);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TENTANG PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN
JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN LEMBAGA
ADMINISTRASI NEGARA.
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan:
1. Uji Potensi adalah penilaian kesesuaian minat dan
bakat calon pejabat fungsional sebagai dasar
pengembangan karier dalam jabatan fungsional.
2. Uji Kelayakan adalah penilaian kapasitas pejabat
fungsional sebagai dasar persyaratan menempuh
proses selanjutnya untuk naik dalam jabatan
fungsional ahli madya dan ahli utama.
3. Jabatan Fungsional yang selanjutnya disingkat JF
adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
4. Pejabat Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil yang
menduduki Jabatan Fungsional pada Lembaga
Administrasi Negara.
- 3 -
5. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
6. Tim Penilai Instansi yang selanjutnya disingkat TPI
adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi
kerja dan menentukan angka kredit JF.
7. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP
adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai
oleh seorang pegawai, yang disusun dan disepakati
bersama antara pegawai dengan pejabat sebagai
atasan pegawai yang bersangkutan.
8. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya
disingkat LAN adalah lembaga pemerintah
nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan
pengkajian dan pendidikan dan pelatihan aparatur
sipil negara.
Pasal 2
Peraturan Kepala ini bertujuan untuk:
a. menjadi panduan dalam pelaksanaan Uji Potensi dan
Uji Kelayakan di lingkungan LAN; dan
b. menjadi panduan bagi Tim Penguji dalam
mengidentifikasi pemangku JF yang memenuhi syarat
administratif dan substantif untuk kenaikan jenjang
JF.
Pasal 3
(1) Bagi PNS yang akan menduduki JF yang diminati dan
ditetapkan di lingkungan LAN, harus mengikuti Uji
Potensi.
(2) Bagi Pejabat Fungsional yang akan naik dalam JF Ahli
Madya dan JF Ahli Utama, harus mengikuti Uji
Kelayakan.
- 4 -
Pasal 4
Pedoman pelaksanaan Uji Potensi dan Uji Kelayakan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.
Pasal 5
Bagi Pejabat Fungsional yang akan naik dalam JF Ahli
Madya dan JF Ahli Utama dan telah mengajukan usulan
penetapan angka kredit sebelum Peraturan Kepala ini
berlaku, harus mengikuti Uji Kelayakan sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Kepala ini.
Pasal 6
(1) Bagi pejabat pimpinan tinggi dan pejabat administrasi
yang akan pindah ke JF serta Pejabat Fungsional yang
akan pindah ke JF lain, harus mengikuti Uji
Kelayakan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Kepala ini.
(2) Pelaksanaan Uji Kelayakan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disesuaikan antara jenjang JF yang akan
diduduki dengan jenjang jabatan pimpinan tinggi atau
jabatan administrasi yang diduduki saat ini.
Pasal 7
Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
LAMPIRAN
PERATURAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI
KELAYAKAN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL
DI LINGKUNGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan ketentuan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PP Manajemen
PNS) menyebutkan jabatan PNS terdiri atas Jabatan Administrator,
Jabatan Fungsional (JF) dan Jabatan Pimpinan Tinggi yang setiap
jabatan tersebut memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Berdasarkan Pasal 67 sampai dengan Pasal 104, PP PP
Manajemen PNS dijelaskan mengenai kedudukan, tanggung jawab,
tugas, kategori, jenjang, kriteria, dan akuntabilitas JF. Berdasarkan
Pasal 70 Peraturan Pemerintah tersebut, JF ditetapkan dengan kriteria
sebagai berikut:
1. fungsi dan tugasnya berkaitan dengan pelaksanaan fungsi dan
tugas instansi pemerintah;
2. mensyaratkan keahlian atau keterampilan tertentu yang dibuktikan
dengan sertifikasi dan/atau penilaian tertentu;
3. dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan tingkat
kesulitan dan kompetensi;
4. pelaksanaan tugas yang bersifat mandiri dalam menjalankan tugas
profesinya; dan
5. kegiatannya dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi nilai
butir-butir kegiatan dalam bentuk angka kredit.
- 7 -
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap Pejabat
Fungsional dievaluasi kinerjanya dengan capaian angka kredit yang
diperoleh sesuai jabatan yang diduduki. Capaian angka kredit ini
menggambarkan target kinerja yang telah diperoleh selama kurun waktu
tertentu sesuai unsur utama dan unsur penunjang yang telah ditetapkan
sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur masing-masing
JF.
Saat ini, terdapat 16 (enam belas) jenis JF di lingkungan LAN
yakni:
1. Peneliti;
2. Dosen;
3. Analis Kebijakan;
4. Widyaiswara;
5. Pustakawan;
6. Arsiparis;
7. Pranata Humas;
8. Pranata Komputer;
9. Analis Kepegawaian;
10. Perencana;
11. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa;
12. Perawat;
13. Dokter;
14. Perancang Peraturan Perundang-Undangan;
15. Assessor Sumber Daya Manusia Aparatur; dan
16. Auditor.
Selain jenis JF tersebut, dimungkinkan untuk membentuk JF lain sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan ketentuan yang berlaku.
Pembinaan Pejabat Fungsional terus dilakukan guna untuk
meningkatkan kualitas dan kompetensi Pejabat Fungsional.
Pengembangan Pejabat Fungsional berbasis kompetensi dilakukan agar
setiap Pejabat Fungsional dapat meningkatkan kinerjanya untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi sesuai dengan standar kinerja
yang telah ditetapkan.
Salah satu mekanisme yang dilakukan untuk pengembangan
karir JF di lingkungan LAN adalah melalui Uji Potensi dan Uji Kelayakan
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala ini.
- 8 -
B. Uji Potensi dan Uji Kelayakan
1. Uji Potensi
Uji potensi merupakan salah satu instrumen internal yang
dilaksanakan oleh LAN untuk menyaring dan menilai kapasitas dan
minat PNS dalam hal:
a. PNS yang akan menduduki JF; atau
b. Pejabat yang akan menduduki JF Ahli Pertama dan JF Ahli Muda
melalui perpindahan dari jabatan lain.
2. Uji Kelayakan
Uji Kelayakan merupakan salah satu instrumen internal yang
dilaksanakan oleh LAN untuk menilai kapasitas pemangku Jabatan
Fungsional dalam hal:
a. Pejabat Fungsional Ahli Muda yang akan naik jenjang ke JF Ahli
Madya;
b. Pejabat Fungsional Ahli Madya yang akan naik jenjang ke JF Ahli
Utama; atau
c. Pejabat yang akan menduduki JF Ahli Madya dan Ahli Utama melalui
perpindahan dari jabatan lain.
JF Ahli Madya dan JF Ahli Utama diharuskan mengikuti Uji
Kelayakan dikarenakan jabatan dimaksud akan menjadi mentor dan
coach bagi para JF di bawahnya.
Uji Kelayakan JF ini sesuai dengan ketentuan Pasal 69 ayat (4)
dan ayat (5) PP Manajemen PNS yang menyatakan bahwa:
a. JF Ahli Utama melaksanakan tugas dan fungsi utama yang
mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tertinggi; dan
b. JF Ahli Madya melaksanakan tugas dan fungsi utama yang
mensyaratkan kualifikasi professional tingkat tinggi.
Uji Kelayakan ini bertujuan untuk menilai kualifikasi setiap
Pejabat Fungsional pada jenjang jabatan saat ini atau pada jenjang
jabatan yang akan diduduki, sehingga dapat menghasilkan Pejabat
Fungsional yang profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab jabatannya dan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat
bagi LAN.
Uji Potensi dan Uji Kelayakan JF di LAN pelaksanaanya dengan
tetap mempertimbangkan peta jabatan yang ada sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
- 9 -
BAB II
PELAKSANAAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN
A. Uji Potensi
1. Persyaratan mengikuti Uji Potensi
Untuk mengikuti Uji Potensi, harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. telah berstatus PNS;
b. belum menduduki JF;
c. belum pernah mengikuti pelatihan calon Pejabat Fungsional;
d. belum pernah mengikuti Uji Potensi; atau
e. Pejabat Fungsional yang akan pindah ke JF lainnya.
2. Mekanisme Uji Potensi
a. PNS yang berminat untuk mengembangkan kariernya ke JF
mengajukan surat permohonan Uji Potensi yang ditandatangani
oleh Pejabat Tinggi Pratama di unit kerjanya dan disampaikan
kepada Sekretaris Utama sebagaimana tercantum dalam:
1) Anak Lampiran 1.a untuk Uji Potensi bagi PNS yang akan
menduduki JF; dan
2) Anak Lampiran 1.b untuk Pejabat yang akan menduduki JF
Ahli Pertama dan JF Ahli Muda melalui perpindahan dari
jabatan lain.
Anak Lampiran 1.a dan Anak Lampiran 1.b merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.
b. Sekretaris Utama menugaskan Pejabat Tinggi Pratama yang
membidangi urusan sumber daya manusia c.q. bagian yang
membidangi urusan sumber daya manusia untuk
menyelenggarakan Uji Potensi.
c. Berdasarkan hasil Uji Potensi sebagaimana dimaksud pada
huruf b, Pejabat Tinggi Pratama yang membidangi urusan
sumber daya manusia menginformasikan secara tertulis
mengenai hasil Uji Potensi tersebut kepada Pejabat Tinggi
Pratama pengusul.
d. Atas hasil Uji Potensi sebagaimana dimaksud pada huruf b,
dapat diberikan kesempatan paling banyak 2 (dua) kali untuk
mengikuti Uji Potensi kembali.
- 10 -
3. Materi Uji Potensi
Uji potensi dilaksanakan melalui penilaian potensi yang diukur
berdasarkan 4 (empat) aspek sebagai berikut:
a. Intelegensi
Intelegensi merupakan kapasitas umum seseorang untuk dapat
bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan
berhubungan secara efektif dengan lingkungannya.
b. Sikap Kerja
Sikap kerja merujuk pada kapasitas seseorang untuk
menangani sebuah tugas atau pekerjaan. Aspek ini juga
mengarah pada potensi seseorang ketika yang bersangkutan
melaksanakan suatu tugas secara kualitatif.
c. Emosi
Emosi merupakan kemampuan seseorang untuk menjaga
stabilitas emosi, agar dapat mengerahkan upaya optimal dalam
menyelesaikan tugas maupun permasalahan yang terjadi.
d. Interaksi
Interaksi mengarah pada kapasitas atau kemampuan seseorang
dalam mengelola hubungan interpersonal dengan pihak lain.
Dalam konteks organisasi, maka aspek ini akan cukup berperan
dalam menentukan potensi seseorang dalam mengelola
hubungan kerja dengan orang lain, baik kepada sesama rekan
kerja, anak buah, atasan maupun dengan para pemangku
kepentingan organisasi.
4. Pelaksanaan Uji Potensi
Bagian yang membidangi urusan sumber daya manusia
menyelenggarakan Uji Potensi, bekerja sama dengan unit kerja
yang membidangi urusan pemetaan kompetensi dan kapasitas
aparatur di lingkungan LAN.
5. Hasil Uji Potensi
Hasil dari Uji Potensi terdiri atas 3 (tiga) penilaian yaitu:
a. Sesuai
Bagi calon pemangku JF yang dinyatakan “sesuai”, diarahkan
menjadi JF sesuai dengan JF yang diminati dan/atau JF lain
di lingkungan LAN;
- 11 -
b. Sesuai dengan pengembangan
Bagi calon pemangku JF yang dinyatakan “sesuai dengan
pengembangan”, akan dikembangkan terlebih dahulu melalui
perpindahan pegawai atau pengembangan kompetensi yang
sesuai dengan JF yang diminati dan/atau JF lain di
lingkungan LAN; atau
c. Perlu pengembangan lebih lanjut
Bagi PNS yang dinyatakan tidak sesuai untuk menduduki JF,
maka bagi PNS yang bersangkutan perlu dikembangkan
potensinya lebih lanjut untuk mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi jabatan yang dipangkunya saat ini.
6. Penyampaian Hasil Uji Potensi
Pejabat Tinggi Pratama yang membidangi urusan sumber daya
manusia menginformasikan secara tertulis mengenai hasil Uji
Potensi kepada Pejabat Tinggi Pratama pengusul.
B. Uji Kelayakan
1. Persyaratan Uji Kelayakan
a. Persyaratan Uji Kelayakan diperuntukan bagi:
1) pejabat fungsional yang telah menduduki JF Ahli Muda atau
JF Ahli Madya; atau
2) pejabat pimpinan tinggi dan pejabat administrasi yang akan
pindah ke JF;
b. Penilaian SKP paling rendah disebut baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
2. Mekanisme Uji Kelayakan
a. Pejabat Fungsional yang telah menduduki JF Ahli Muda atau JF
Ahli Madya dan pejabat pimpinan tinggi dan pejabat
administrasi yang akan pindah ke JF, mengajukan permohonan
kepada pimpinan unit kerjanya (paling rendah JPT Pratama)
dilengkapi dengan Surat Keputusan Pengangkatan dalam
jabatan terakhir dan penilaian SKP paling rendah disebut baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir untuk dilakukan Uji Kelayakan.
- 12 -
b. JPT Pratama sebagaimana dimaksud pada huruf a mengajukan
surat permohonan Uji Kelayakan kepada Sekretaris Utama
sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 1.c yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.
c. Sekretaris Utama menugaskan Pejabat Tinggi Pratama yang
membidangi urusan sumber daya manusia c.q. bagian yang
membidangi urusan sumber daya manusia untuk
menyelenggarakan Uji Kelayakan.
d. Bagian yang membidangi urusan sumber daya manusia
menugaskan TPI untuk menyiapkan pelaksanaan Uji Kelayakan.
e. Berdasarkan Uji Kelayakan sebagaimana dimaksud pada huruf
d, Tim Penguji menyusun hasil rekomendasi.
f. Hasil rekomendasi sebagaimana dimaksud pada huruf e
disampaikan kepada TPI untuk dilakukan rekapitulasi nilainya
secara keseluruhan.
g. Berdasarkan hasil rekomendasi sebagaimana dimaksud pada
huruf f, TPI menyampaikan hasil rekapitulasi nilai kepada
pejabat administrator yang membidangi urusan sumber daya
manusia.
h. Pejabat administrator yang membidangi urusan sumber daya
manusia menyampaikan hasil rekapitulasi nilai kepada
Sekretaris Utama melalui Pejabat Tinggi Pratama yang
membidangi urusan sumber daya manusia.
i. Berdasarkan hasil rekap nilai pada huruf g, Sekretaris Utama
dapat menindaklanjuti atau menolak usulan keikutsertaan
pelatihan penjenjangan dan/atau pengajuan Daftar Usulan
Penetapan Angka Kredit.
j. Apabila hasil rekomendasi Uji Kelayakan dinyatakan tidak
layak, maka Pejabat Fungsional diberikan kesempatan paling
banyak 2 (dua) kali untuk mengikuti Uji Kelayakan kembali.
k. Pemberian kesempatan Uji Kelayakan kembali, sedapat
mungkin dilakukan oleh Tim Penguji yang sama.
- 13 -
3. Materi Uji Kelayakan
Materi Uji Kelayakan terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu:
a. Seleksi Administrasi
Seleksi ini dilaksanakan untuk menilai persyaratan administrasi
sebagai berikut:
1) Surat pengantar dari pimpinan unit kerja setingkat JPT
Pratama;
2) Hasil penilaian SKP paling rendah disebut baik dalam 1
(satu) tahun terakhir; dan
3) Keputusan pangkat terakhir;
4) Keputusan Pengangkatan dalam jabatan terakhir;
5) Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir; dan
6) Sertifikat Educational Testing Service, Test of English for
International Communication (ETS TOEIC) dengan skor paling
rendah 600 (enam ratus), TOEFL ITP paper based test
dengan skor paling rendah 500 (lima ratus) atau LAN English
Communication Skills for Civil Service Test (LAN ECSCS Test)
dengan skor paling rendah 90 (sembilan puluh).
b. Uji Substansi
Uji Substansi terdiri atas :
1) Penulisan makalah sesuai substansi JF dengan bobot 50%
(lima puluh persen) yang penilaiannya didasarkan pada
pemenuhan unsur antara lain:
a) Kebaruan tema; dan
b) Kemanfaatan, baik secara akademis dan/atau praktis.
dilaksanakan sesuai dengan formulir sebagaimana
tercantum dalam Anak Lampiran 1.d yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini;
2) Kemampuan menyajikan dengan bobot 20% (dua puluh
persen) yang dapat dilakukan dalam bahasa Indonesia
dan/atau bahasa Inggris yang penilaiannya dilaksanakan
sesuai dengan formulir sebagaimana tercantum dalam Anak
Lampiran 1.e yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Kepala ini;
3) Kontribusi atau kemanfaatan bagi lembaga selama
menduduki JF yang dibuktikan dengan sertifikat, keputusan
tentang keikutsertaan dalam tim, penghargaan dan/atau
- 14 -
bentuk lainnya, dengan bobot 20% (dua puluh persen), yang
penilaiannya dilaksanakan sesuai dengan formulir
sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 1.f yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala
ini.
Aspek kontribusi atau kemanfaatan memuat beberapa hal
antara lain sebagai berikut:
a) hasil karya tulis ilmiah/paper yang pernah
dipresentasikan dengan membawa nama lembaga;
b) keikutsertaan dalam program-program strategis, baik di
lingkungan LAN maupun di luar LAN, yang membawa
nama lembaga;
c) penugasan dalam tim di luar LAN, dan mewakili LAN
dalam seminar/konferensi, baik sebagai pembicara
maupun peserta; dan/atau
d) dokumen atau bukti lain yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan.
4) Kompetensi manajerial, yang mencakup indikator:
a) kemampuan kerjasama;
b) kemampuan pengembangan diri dan orang lain; dan
c) kemampuan mengelola perubahan.
Untuk menguji aspek kompetensi manajerial, dapat
dilaksanakan dengan metode survei kepada atasan, teman
sejawat dan/atau JF di bawah jenjang jabatannya, dengan
bobot 10% (sepuluh persen), yang penilaiannya
dilaksanakan secara dalam jaringan (online).
TPI menyusun rekapitulasi hasil Uji Kelayakan sesuai dengan
formulir sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 1.g yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.
4. Tim Penguji Uji Kelayakan
a. Tim Penguji melakukan uji kompetensi substantif.
b. Tim Penguji terdiri atas 2 (dua) orang yang mempunyai
kompetensi dalam bidang tugas JF.
- 15 -
c. Penguji pertama merupakan Pejabat Fungsional yang
mempunyai jenjang lebih tinggi dari Pejabat Fungsional yang
akan diuji (menduduki JF Ahli Madya atau JF Ahli Utama).
d. Penguji kedua merupakan:
1) Paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya untuk menguji
Pejabat yang akan menduduki JF Ahli Utama; atau
2) Paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama untuk
menguji Pejabat yang akan menduduki JF Ahli Madya.
e. Atas pertimbangan tertentu dan memperhatikan aspek
kompetensi, Kepala LAN dapat menunjuk dan menetapkan
pejabat lain untuk menjadi Tim Penguji.
5. Hasil Uji Kelayakan
Peserta Uji Kelayakan dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai
kumulatif paling rendah 60 (enam puluh).
6. Penyampaian Hasil Uji Kelayakan
Sekretaris Utama menginformasikan secara tertulis mengenai hasil
Uji Kelayakan kepada Pejabat Tinggi Pratama pengusul.
- 17 -
ANAK LAMPIRAN 1.aPERATURANKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASINEGARANOMOR 3 TAHUN 2018TENTANGPEDOMAN UJI POTENSI DAN UJIKELAYAKAN BAGI JABATANFUNGSIONAL DI LINGKUNGANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SURAT PENGAJUAN UJI POTENSI CALON PEJABAT FUNGSIONAL
Nomor :Sifat :Lampiran :Hal : Permohonan Uji Potensi bagi Calon Pejabat Fungsional
Yth. Sekretaris UtamaLembaga Administrasi NegaraJl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat.
Bahwa dalam rangka menindaklanjuti peminatan pegawai ke dalamjabatan fungsional di lingkungan Lembaga Administrasi Negara, kamimengusulkan Pegawai Negeri Sipil di bawah ini, untuk mengikuti Uji Potensidengan data sebagai berikut:
Nama
NIP
Pangkat, Golongan Ruang, TMT.
Pendidikan
Jabatan Saat ini
Satuan Unit Kerja
Jenis Jabatan Fungsional yangdiminati
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan jenis dokumen :1. Foto copy surat keputusan pangkat terakhir;2. Foto copy surat keputusan jabatan terakhir;3. Foto copy hasil penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 1 (satu) tahun terakhir.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
PEGAWAI YANG DIUSULKANUJI POTENSI,
…………………………………..
Kepala Pusat/KepalaBiro/Inspektur…..
(Tuliskan nama jabatan PimpinanTinggi Pratama yang mengusulkan)
…………………………………………
- 18 -
ANAK LAMPIRAN 1.bPERATURANKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASINEGARANOMOR 3 TAHUN 2018TENTANGPEDOMAN UJI POTENSI DAN UJIKELAYAKAN BAGI JABATANFUNGSIONAL DI LINGKUNGANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SURAT PENGAJUAN UJI POTENSI PEJABAT FUNGSIONAL YANG AKAN ALIHJABATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL LAINNYA
Nomor :Sifat :Lampiran :Hal : Permohonan Uji Potensi Pejabat Fungsional
yang akan alih jabatan ke dalam jabatan fungsional lainnya.
Yth. Sekretaris UtamaLembaga Administrasi NegaraJl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat.
Bahwa dalam rangka menindaklanjuti peminatan pejabat fungsionalmelalui alih jabatan ke dalam jabatan fungsional lainnya di lingkungan LembagaAdministrasi Negara, kami mengusulkan Pegawai Negeri Sipil tersebut di bawahini, untuk mengikuti Uji Potensi dengan data sebagai berikut :
Nama
NIP
Pangkat, Golongan Ruang, TMT.
Pendidikan
Jabatan Saat ini
Jumlah Angka Kredit terakhir
Satuan Unit Kerja
Jenis Alih Jabatan Fungsionalyang diminati
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan jenis dokumen :1. Foto copy surat keputusan pangkat terakhir;2. Foto copy surat keputusan jabatan terakhir;3. Foto copy Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir;4. Foto copy hasil penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 1 (satu) tahun terakhir;
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
PEGAWAI YANG DIUSULKANUJI POTENSI ALIH JABATAN,
…………………………………..
Kepala Pusat/KepalaBiro/Inspektur…..
(Tuliskan nama jabatan PimpinanTinggi Pratama yang mengusulkan)
…………………………………………
- 19 -
ANAK LAMPIRAN 1.cPERATURANKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASINEGARANOMOR 3 TAHUN 2018TENTANGPEDOMAN UJI POTENSI DAN UJIKELAYAKAN BAGI JABATANFUNGSIONAL DI LINGKUNGANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SURAT PENGAJUAN UJI KELAYAKAN KENAIKAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
Nomor :Sifat :Lampiran :Hal : Permohonan Uji Kelayakan Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional
Yth. Sekretaris UtamaLembaga Administrasi NegaraJl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat.
Bahwa dalam rangka mengetahui tingkat kualitas Pejabat Fungsionalyang akan naik jenjang jabatannya setingkat lebih tinggi, perlu dilakukan ujikelayakan oleh Tim Penguji Kelayakan di lingkungan Lembaga AdministrasiNegara.
Sehubungan hal tersebut di atas, bersama ini kami mengusulkan PejabatFungsional tersebut di bawah ini, untuk mengikuti Uji Kelayakan kenaikanjenjang jabatan fungsional, dengan data sebagai berikut :
NamaNIPPangkat, Golongan Ruang, TMT.PendidikanJabatan Fungsional Saat iniTanggal SK. Pengangkatan Jabatan FungsionalJumlah Penetapan Angka Kredit (PAK)Tanggal Penetapan Angka KreditSatuan Unit Kerja
Sebagai bahan pertimbangan Uji Kelayakan, bersama ini kamilampirkan jenis dokumen, sebagai berikut:1. Foto copy surat keputusan pangkat terakhir;2. Foto copy surat keputusan jabatan terakhir;3. Foto copy Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir;4. Foto copy hasil penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 1 (satu) tahun terakhir;
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
PEGAWAI YANG DIUSULKANUJI KELAYAKAN,
…………………………………..
Kepala Pusat/KepalaBiro/Inspektur…..
(Tuliskan nama jabatan PimpinanTinggi Pratama yang mengusulkan)
…………………………………………
- 20 -
ANAK LAMPIRAN 1.d
PERATURAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI
KELAYAKAN BAGI JABATAN
FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
FORMULIR PENILAIAN PENULISAN MAKALAH DALAM UJI KELAYAKAN
Nama Pemangku JF :
JF yang dipangku/Jenjang :
Proyeksi kenaikan jenjang jabatan :
Pemberi Nilai : Penguji 1 dan Penguji 2
No Unsur Nilai(10 – 100) Catatan
1 Kebaruan tema/penemuan baru
2 Kemanfaatan, baik secara
akademis dan/atau praktis
3 ..................
Total
Keterangan :
Bobot Penulisan Makalah sebesar 50%
Tanggal/ Bulan/ Tahun
Penguji 1 : ____________Nama Jelas
Penguji 2 : ____________Nama Jelas
- 21 -
ANAK LAMPIRAN 1.e
PERATURAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI
KELAYAKAN BAGI JABATAN
FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
FORMULIR PRESENTASI MAKALAH DALAM UJI KELAYAKAN
Nama Pemangku JF :
JF yang dipangku/Jenjang :
Proyeksi kenaikan jenjang jabatan :
Pemberi Nilai : Penguji 1 dan Penguji 2
No UnsurNilai
(10 – 100)Catatan
1 Bahan Tayang
2 Komunikasi Presentasi
3 Teknik Penyampaian
4 ..........................................
Total Nilai
Keterangan :
Bobot Presentasi Makalah sebesar 20%
Tanggal/ Bulan/ Tahun
Penguji 1 : ____________Nama Jelas
Penguji 2 : ____________Nama Jelas
- 22 -
ANAK LAMPIRAN 1.f
PERATURAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI
KELAYAKAN BAGI JABATAN
FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
FORMULIR KONTRIBUSI BAGI LEMBAGA DALAM UJI KELAYAKAN
Nama Pemangku JF :
JF yang dipangku/Jenjang :
Proyeksi kenaikan jenjang jabatan :
No Nama Kegiatan Dokumen Nilai
Total Nilai
Kriteria Penilaian:
1) keikutsertaan dalam program strategis di LAN ataupun di luar LAN yang
membawa nama lembaga dengan bernilai 25 (dua puluh lima), dengan
maksimal jumlah keikutsertaan yang dapat dinilai sebanyak 2 (dua).
2) hasil karya tulis ilmiah/paper yang pernah dipresentasikan dengan
membawa nama lembaga bernilai 15 (lima belas), dengan maksimal
jumlah karya tulis ilmiah/paper yang dapat dinilai sebanyak 2 (dua).
3) penugasan dalam tim-tim di luar LAN, mewakili LAN dalam
seminar/konferensi baik sebagai pembicara, peserta, dan lain-lain dengan
bernilai 10 (sepuluh) dengan paling banyak jumlah penugasan yang dapat
dinilai sebanyak 2 (dua).
Tanggal/ Bulan/ Tahun
ttd
Nama Pemberi Nilai
Keterangan : *diisi oleh Tim Penilai Instansi
- 23 -
ANAK LAMPIRAN 1.g
PERATURAN
KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA
NOMOR 3 TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI
KELAYAKAN BAGI JABATAN
FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
FORMULIR REKAPITULASI PENILAIAN UJI KELAYAKAN
Nama Pemangku JF :
JF yang dipangku/Jenjang :
No Penilaian Nilai Bobot Total
1 Penulisan Makalah Total Nilai /
Unsur
50%
2 Presentasi Makalah* Total Nilai /
Unsur
20%
3 Kontribusi bagi
Lembaga
20%
4 Survey JF Muda* 10%
5 Survey JF Madya* 10%
Total
Catatan :
* Coret salah satu