pedoman uji potensi dan uji kelayakan jabatan …

23
EMBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kelancaran pelaksanaan uji potensi dan uji kelayakan jabatan fungsional perlu disusun pedoman penyelenggaraan uji potensi dan uji kelayakan jabatan fungsional di lingkungan Lembaga Administrasi Negara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara tentang Pedoman Uji Potensi dan Uji Kelayakan Jabatan Fungsional di Lingkungan Lembaga Administrasi Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

EMBAGA A

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

NOMOR 3 TAHUN 2018

TENTANG

PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN FUNGSIONAL

DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kelancaran pelaksanaan uji

potensi dan uji kelayakan jabatan fungsional perlu

disusun pedoman penyelenggaraan uji potensi dan uji

kelayakan jabatan fungsional di lingkungan Lembaga

Administrasi Negara;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara

tentang Pedoman Uji Potensi dan Uji Kelayakan

Jabatan Fungsional di Lingkungan Lembaga

Administrasi Negara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Page 2: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 2 -

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);

3. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang

Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 127);

4. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara

Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1245);

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017

tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil

Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017

Nomor 1907);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

TENTANG PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN

JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN LEMBAGA

ADMINISTRASI NEGARA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan:

1. Uji Potensi adalah penilaian kesesuaian minat dan

bakat calon pejabat fungsional sebagai dasar

pengembangan karier dalam jabatan fungsional.

2. Uji Kelayakan adalah penilaian kapasitas pejabat

fungsional sebagai dasar persyaratan menempuh

proses selanjutnya untuk naik dalam jabatan

fungsional ahli madya dan ahli utama.

3. Jabatan Fungsional yang selanjutnya disingkat JF

adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan

tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang

berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

4. Pejabat Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil yang

menduduki Jabatan Fungsional pada Lembaga

Administrasi Negara.

Page 3: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 3 -

5. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat

tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap

oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki

jabatan pemerintahan.

6. Tim Penilai Instansi yang selanjutnya disingkat TPI

adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat

yang berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi

kerja dan menentukan angka kredit JF.

7. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP

adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai

oleh seorang pegawai, yang disusun dan disepakati

bersama antara pegawai dengan pejabat sebagai

atasan pegawai yang bersangkutan.

8. Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya

disingkat LAN adalah lembaga pemerintah

nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan

pengkajian dan pendidikan dan pelatihan aparatur

sipil negara.

Pasal 2

Peraturan Kepala ini bertujuan untuk:

a. menjadi panduan dalam pelaksanaan Uji Potensi dan

Uji Kelayakan di lingkungan LAN; dan

b. menjadi panduan bagi Tim Penguji dalam

mengidentifikasi pemangku JF yang memenuhi syarat

administratif dan substantif untuk kenaikan jenjang

JF.

Pasal 3

(1) Bagi PNS yang akan menduduki JF yang diminati dan

ditetapkan di lingkungan LAN, harus mengikuti Uji

Potensi.

(2) Bagi Pejabat Fungsional yang akan naik dalam JF Ahli

Madya dan JF Ahli Utama, harus mengikuti Uji

Kelayakan.

Page 4: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 4 -

Pasal 4

Pedoman pelaksanaan Uji Potensi dan Uji Kelayakan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.

Pasal 5

Bagi Pejabat Fungsional yang akan naik dalam JF Ahli

Madya dan JF Ahli Utama dan telah mengajukan usulan

penetapan angka kredit sebelum Peraturan Kepala ini

berlaku, harus mengikuti Uji Kelayakan sebagaimana

dimaksud dalam Peraturan Kepala ini.

Pasal 6

(1) Bagi pejabat pimpinan tinggi dan pejabat administrasi

yang akan pindah ke JF serta Pejabat Fungsional yang

akan pindah ke JF lain, harus mengikuti Uji

Kelayakan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

Kepala ini.

(2) Pelaksanaan Uji Kelayakan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) disesuaikan antara jenjang JF yang akan

diduduki dengan jenjang jabatan pimpinan tinggi atau

jabatan administrasi yang diduduki saat ini.

Pasal 7

Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Page 5: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …
Page 6: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

LAMPIRAN

PERATURAN

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

NOMOR 3 TAHUN 2018

TENTANG

PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI

KELAYAKAN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL

DI LINGKUNGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan ketentuan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor 11

Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PP Manajemen

PNS) menyebutkan jabatan PNS terdiri atas Jabatan Administrator,

Jabatan Fungsional (JF) dan Jabatan Pimpinan Tinggi yang setiap

jabatan tersebut memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Berdasarkan Pasal 67 sampai dengan Pasal 104, PP PP

Manajemen PNS dijelaskan mengenai kedudukan, tanggung jawab,

tugas, kategori, jenjang, kriteria, dan akuntabilitas JF. Berdasarkan

Pasal 70 Peraturan Pemerintah tersebut, JF ditetapkan dengan kriteria

sebagai berikut:

1. fungsi dan tugasnya berkaitan dengan pelaksanaan fungsi dan

tugas instansi pemerintah;

2. mensyaratkan keahlian atau keterampilan tertentu yang dibuktikan

dengan sertifikasi dan/atau penilaian tertentu;

3. dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan tingkat

kesulitan dan kompetensi;

4. pelaksanaan tugas yang bersifat mandiri dalam menjalankan tugas

profesinya; dan

5. kegiatannya dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi nilai

butir-butir kegiatan dalam bentuk angka kredit.

Page 7: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 7 -

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap Pejabat

Fungsional dievaluasi kinerjanya dengan capaian angka kredit yang

diperoleh sesuai jabatan yang diduduki. Capaian angka kredit ini

menggambarkan target kinerja yang telah diperoleh selama kurun waktu

tertentu sesuai unsur utama dan unsur penunjang yang telah ditetapkan

sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur masing-masing

JF.

Saat ini, terdapat 16 (enam belas) jenis JF di lingkungan LAN

yakni:

1. Peneliti;

2. Dosen;

3. Analis Kebijakan;

4. Widyaiswara;

5. Pustakawan;

6. Arsiparis;

7. Pranata Humas;

8. Pranata Komputer;

9. Analis Kepegawaian;

10. Perencana;

11. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa;

12. Perawat;

13. Dokter;

14. Perancang Peraturan Perundang-Undangan;

15. Assessor Sumber Daya Manusia Aparatur; dan

16. Auditor.

Selain jenis JF tersebut, dimungkinkan untuk membentuk JF lain sesuai

dengan kebutuhan organisasi dan ketentuan yang berlaku.

Pembinaan Pejabat Fungsional terus dilakukan guna untuk

meningkatkan kualitas dan kompetensi Pejabat Fungsional.

Pengembangan Pejabat Fungsional berbasis kompetensi dilakukan agar

setiap Pejabat Fungsional dapat meningkatkan kinerjanya untuk

mencapai tujuan dan sasaran organisasi sesuai dengan standar kinerja

yang telah ditetapkan.

Salah satu mekanisme yang dilakukan untuk pengembangan

karir JF di lingkungan LAN adalah melalui Uji Potensi dan Uji Kelayakan

sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala ini.

Page 8: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 8 -

B. Uji Potensi dan Uji Kelayakan

1. Uji Potensi

Uji potensi merupakan salah satu instrumen internal yang

dilaksanakan oleh LAN untuk menyaring dan menilai kapasitas dan

minat PNS dalam hal:

a. PNS yang akan menduduki JF; atau

b. Pejabat yang akan menduduki JF Ahli Pertama dan JF Ahli Muda

melalui perpindahan dari jabatan lain.

2. Uji Kelayakan

Uji Kelayakan merupakan salah satu instrumen internal yang

dilaksanakan oleh LAN untuk menilai kapasitas pemangku Jabatan

Fungsional dalam hal:

a. Pejabat Fungsional Ahli Muda yang akan naik jenjang ke JF Ahli

Madya;

b. Pejabat Fungsional Ahli Madya yang akan naik jenjang ke JF Ahli

Utama; atau

c. Pejabat yang akan menduduki JF Ahli Madya dan Ahli Utama melalui

perpindahan dari jabatan lain.

JF Ahli Madya dan JF Ahli Utama diharuskan mengikuti Uji

Kelayakan dikarenakan jabatan dimaksud akan menjadi mentor dan

coach bagi para JF di bawahnya.

Uji Kelayakan JF ini sesuai dengan ketentuan Pasal 69 ayat (4)

dan ayat (5) PP Manajemen PNS yang menyatakan bahwa:

a. JF Ahli Utama melaksanakan tugas dan fungsi utama yang

mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tertinggi; dan

b. JF Ahli Madya melaksanakan tugas dan fungsi utama yang

mensyaratkan kualifikasi professional tingkat tinggi.

Uji Kelayakan ini bertujuan untuk menilai kualifikasi setiap

Pejabat Fungsional pada jenjang jabatan saat ini atau pada jenjang

jabatan yang akan diduduki, sehingga dapat menghasilkan Pejabat

Fungsional yang profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawab jabatannya dan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat

bagi LAN.

Uji Potensi dan Uji Kelayakan JF di LAN pelaksanaanya dengan

tetap mempertimbangkan peta jabatan yang ada sesuai dengan

kebutuhan organisasi.

Page 9: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 9 -

BAB II

PELAKSANAAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN

A. Uji Potensi

1. Persyaratan mengikuti Uji Potensi

Untuk mengikuti Uji Potensi, harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

a. telah berstatus PNS;

b. belum menduduki JF;

c. belum pernah mengikuti pelatihan calon Pejabat Fungsional;

d. belum pernah mengikuti Uji Potensi; atau

e. Pejabat Fungsional yang akan pindah ke JF lainnya.

2. Mekanisme Uji Potensi

a. PNS yang berminat untuk mengembangkan kariernya ke JF

mengajukan surat permohonan Uji Potensi yang ditandatangani

oleh Pejabat Tinggi Pratama di unit kerjanya dan disampaikan

kepada Sekretaris Utama sebagaimana tercantum dalam:

1) Anak Lampiran 1.a untuk Uji Potensi bagi PNS yang akan

menduduki JF; dan

2) Anak Lampiran 1.b untuk Pejabat yang akan menduduki JF

Ahli Pertama dan JF Ahli Muda melalui perpindahan dari

jabatan lain.

Anak Lampiran 1.a dan Anak Lampiran 1.b merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.

b. Sekretaris Utama menugaskan Pejabat Tinggi Pratama yang

membidangi urusan sumber daya manusia c.q. bagian yang

membidangi urusan sumber daya manusia untuk

menyelenggarakan Uji Potensi.

c. Berdasarkan hasil Uji Potensi sebagaimana dimaksud pada

huruf b, Pejabat Tinggi Pratama yang membidangi urusan

sumber daya manusia menginformasikan secara tertulis

mengenai hasil Uji Potensi tersebut kepada Pejabat Tinggi

Pratama pengusul.

d. Atas hasil Uji Potensi sebagaimana dimaksud pada huruf b,

dapat diberikan kesempatan paling banyak 2 (dua) kali untuk

mengikuti Uji Potensi kembali.

Page 10: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 10 -

3. Materi Uji Potensi

Uji potensi dilaksanakan melalui penilaian potensi yang diukur

berdasarkan 4 (empat) aspek sebagai berikut:

a. Intelegensi

Intelegensi merupakan kapasitas umum seseorang untuk dapat

bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan

berhubungan secara efektif dengan lingkungannya.

b. Sikap Kerja

Sikap kerja merujuk pada kapasitas seseorang untuk

menangani sebuah tugas atau pekerjaan. Aspek ini juga

mengarah pada potensi seseorang ketika yang bersangkutan

melaksanakan suatu tugas secara kualitatif.

c. Emosi

Emosi merupakan kemampuan seseorang untuk menjaga

stabilitas emosi, agar dapat mengerahkan upaya optimal dalam

menyelesaikan tugas maupun permasalahan yang terjadi.

d. Interaksi

Interaksi mengarah pada kapasitas atau kemampuan seseorang

dalam mengelola hubungan interpersonal dengan pihak lain.

Dalam konteks organisasi, maka aspek ini akan cukup berperan

dalam menentukan potensi seseorang dalam mengelola

hubungan kerja dengan orang lain, baik kepada sesama rekan

kerja, anak buah, atasan maupun dengan para pemangku

kepentingan organisasi.

4. Pelaksanaan Uji Potensi

Bagian yang membidangi urusan sumber daya manusia

menyelenggarakan Uji Potensi, bekerja sama dengan unit kerja

yang membidangi urusan pemetaan kompetensi dan kapasitas

aparatur di lingkungan LAN.

5. Hasil Uji Potensi

Hasil dari Uji Potensi terdiri atas 3 (tiga) penilaian yaitu:

a. Sesuai

Bagi calon pemangku JF yang dinyatakan “sesuai”, diarahkan

menjadi JF sesuai dengan JF yang diminati dan/atau JF lain

di lingkungan LAN;

Page 11: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 11 -

b. Sesuai dengan pengembangan

Bagi calon pemangku JF yang dinyatakan “sesuai dengan

pengembangan”, akan dikembangkan terlebih dahulu melalui

perpindahan pegawai atau pengembangan kompetensi yang

sesuai dengan JF yang diminati dan/atau JF lain di

lingkungan LAN; atau

c. Perlu pengembangan lebih lanjut

Bagi PNS yang dinyatakan tidak sesuai untuk menduduki JF,

maka bagi PNS yang bersangkutan perlu dikembangkan

potensinya lebih lanjut untuk mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsi jabatan yang dipangkunya saat ini.

6. Penyampaian Hasil Uji Potensi

Pejabat Tinggi Pratama yang membidangi urusan sumber daya

manusia menginformasikan secara tertulis mengenai hasil Uji

Potensi kepada Pejabat Tinggi Pratama pengusul.

B. Uji Kelayakan

1. Persyaratan Uji Kelayakan

a. Persyaratan Uji Kelayakan diperuntukan bagi:

1) pejabat fungsional yang telah menduduki JF Ahli Muda atau

JF Ahli Madya; atau

2) pejabat pimpinan tinggi dan pejabat administrasi yang akan

pindah ke JF;

b. Penilaian SKP paling rendah disebut baik dalam 1 (satu) tahun

terakhir.

2. Mekanisme Uji Kelayakan

a. Pejabat Fungsional yang telah menduduki JF Ahli Muda atau JF

Ahli Madya dan pejabat pimpinan tinggi dan pejabat

administrasi yang akan pindah ke JF, mengajukan permohonan

kepada pimpinan unit kerjanya (paling rendah JPT Pratama)

dilengkapi dengan Surat Keputusan Pengangkatan dalam

jabatan terakhir dan penilaian SKP paling rendah disebut baik

dalam 1 (satu) tahun terakhir untuk dilakukan Uji Kelayakan.

Page 12: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 12 -

b. JPT Pratama sebagaimana dimaksud pada huruf a mengajukan

surat permohonan Uji Kelayakan kepada Sekretaris Utama

sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 1.c yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.

c. Sekretaris Utama menugaskan Pejabat Tinggi Pratama yang

membidangi urusan sumber daya manusia c.q. bagian yang

membidangi urusan sumber daya manusia untuk

menyelenggarakan Uji Kelayakan.

d. Bagian yang membidangi urusan sumber daya manusia

menugaskan TPI untuk menyiapkan pelaksanaan Uji Kelayakan.

e. Berdasarkan Uji Kelayakan sebagaimana dimaksud pada huruf

d, Tim Penguji menyusun hasil rekomendasi.

f. Hasil rekomendasi sebagaimana dimaksud pada huruf e

disampaikan kepada TPI untuk dilakukan rekapitulasi nilainya

secara keseluruhan.

g. Berdasarkan hasil rekomendasi sebagaimana dimaksud pada

huruf f, TPI menyampaikan hasil rekapitulasi nilai kepada

pejabat administrator yang membidangi urusan sumber daya

manusia.

h. Pejabat administrator yang membidangi urusan sumber daya

manusia menyampaikan hasil rekapitulasi nilai kepada

Sekretaris Utama melalui Pejabat Tinggi Pratama yang

membidangi urusan sumber daya manusia.

i. Berdasarkan hasil rekap nilai pada huruf g, Sekretaris Utama

dapat menindaklanjuti atau menolak usulan keikutsertaan

pelatihan penjenjangan dan/atau pengajuan Daftar Usulan

Penetapan Angka Kredit.

j. Apabila hasil rekomendasi Uji Kelayakan dinyatakan tidak

layak, maka Pejabat Fungsional diberikan kesempatan paling

banyak 2 (dua) kali untuk mengikuti Uji Kelayakan kembali.

k. Pemberian kesempatan Uji Kelayakan kembali, sedapat

mungkin dilakukan oleh Tim Penguji yang sama.

Page 13: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 13 -

3. Materi Uji Kelayakan

Materi Uji Kelayakan terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu:

a. Seleksi Administrasi

Seleksi ini dilaksanakan untuk menilai persyaratan administrasi

sebagai berikut:

1) Surat pengantar dari pimpinan unit kerja setingkat JPT

Pratama;

2) Hasil penilaian SKP paling rendah disebut baik dalam 1

(satu) tahun terakhir; dan

3) Keputusan pangkat terakhir;

4) Keputusan Pengangkatan dalam jabatan terakhir;

5) Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir; dan

6) Sertifikat Educational Testing Service, Test of English for

International Communication (ETS TOEIC) dengan skor paling

rendah 600 (enam ratus), TOEFL ITP paper based test

dengan skor paling rendah 500 (lima ratus) atau LAN English

Communication Skills for Civil Service Test (LAN ECSCS Test)

dengan skor paling rendah 90 (sembilan puluh).

b. Uji Substansi

Uji Substansi terdiri atas :

1) Penulisan makalah sesuai substansi JF dengan bobot 50%

(lima puluh persen) yang penilaiannya didasarkan pada

pemenuhan unsur antara lain:

a) Kebaruan tema; dan

b) Kemanfaatan, baik secara akademis dan/atau praktis.

dilaksanakan sesuai dengan formulir sebagaimana

tercantum dalam Anak Lampiran 1.d yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini;

2) Kemampuan menyajikan dengan bobot 20% (dua puluh

persen) yang dapat dilakukan dalam bahasa Indonesia

dan/atau bahasa Inggris yang penilaiannya dilaksanakan

sesuai dengan formulir sebagaimana tercantum dalam Anak

Lampiran 1.e yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Kepala ini;

3) Kontribusi atau kemanfaatan bagi lembaga selama

menduduki JF yang dibuktikan dengan sertifikat, keputusan

tentang keikutsertaan dalam tim, penghargaan dan/atau

Page 14: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 14 -

bentuk lainnya, dengan bobot 20% (dua puluh persen), yang

penilaiannya dilaksanakan sesuai dengan formulir

sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 1.f yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala

ini.

Aspek kontribusi atau kemanfaatan memuat beberapa hal

antara lain sebagai berikut:

a) hasil karya tulis ilmiah/paper yang pernah

dipresentasikan dengan membawa nama lembaga;

b) keikutsertaan dalam program-program strategis, baik di

lingkungan LAN maupun di luar LAN, yang membawa

nama lembaga;

c) penugasan dalam tim di luar LAN, dan mewakili LAN

dalam seminar/konferensi, baik sebagai pembicara

maupun peserta; dan/atau

d) dokumen atau bukti lain yang sah dan dapat

dipertanggungjawabkan.

4) Kompetensi manajerial, yang mencakup indikator:

a) kemampuan kerjasama;

b) kemampuan pengembangan diri dan orang lain; dan

c) kemampuan mengelola perubahan.

Untuk menguji aspek kompetensi manajerial, dapat

dilaksanakan dengan metode survei kepada atasan, teman

sejawat dan/atau JF di bawah jenjang jabatannya, dengan

bobot 10% (sepuluh persen), yang penilaiannya

dilaksanakan secara dalam jaringan (online).

TPI menyusun rekapitulasi hasil Uji Kelayakan sesuai dengan

formulir sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 1.g yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.

4. Tim Penguji Uji Kelayakan

a. Tim Penguji melakukan uji kompetensi substantif.

b. Tim Penguji terdiri atas 2 (dua) orang yang mempunyai

kompetensi dalam bidang tugas JF.

Page 15: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 15 -

c. Penguji pertama merupakan Pejabat Fungsional yang

mempunyai jenjang lebih tinggi dari Pejabat Fungsional yang

akan diuji (menduduki JF Ahli Madya atau JF Ahli Utama).

d. Penguji kedua merupakan:

1) Paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya untuk menguji

Pejabat yang akan menduduki JF Ahli Utama; atau

2) Paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama untuk

menguji Pejabat yang akan menduduki JF Ahli Madya.

e. Atas pertimbangan tertentu dan memperhatikan aspek

kompetensi, Kepala LAN dapat menunjuk dan menetapkan

pejabat lain untuk menjadi Tim Penguji.

5. Hasil Uji Kelayakan

Peserta Uji Kelayakan dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai

kumulatif paling rendah 60 (enam puluh).

6. Penyampaian Hasil Uji Kelayakan

Sekretaris Utama menginformasikan secara tertulis mengenai hasil

Uji Kelayakan kepada Pejabat Tinggi Pratama pengusul.

Page 16: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …
Page 17: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 17 -

ANAK LAMPIRAN 1.aPERATURANKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASINEGARANOMOR 3 TAHUN 2018TENTANGPEDOMAN UJI POTENSI DAN UJIKELAYAKAN BAGI JABATANFUNGSIONAL DI LINGKUNGANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SURAT PENGAJUAN UJI POTENSI CALON PEJABAT FUNGSIONAL

Nomor :Sifat :Lampiran :Hal : Permohonan Uji Potensi bagi Calon Pejabat Fungsional

Yth. Sekretaris UtamaLembaga Administrasi NegaraJl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat.

Bahwa dalam rangka menindaklanjuti peminatan pegawai ke dalamjabatan fungsional di lingkungan Lembaga Administrasi Negara, kamimengusulkan Pegawai Negeri Sipil di bawah ini, untuk mengikuti Uji Potensidengan data sebagai berikut:

Nama

NIP

Pangkat, Golongan Ruang, TMT.

Pendidikan

Jabatan Saat ini

Satuan Unit Kerja

Jenis Jabatan Fungsional yangdiminati

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan jenis dokumen :1. Foto copy surat keputusan pangkat terakhir;2. Foto copy surat keputusan jabatan terakhir;3. Foto copy hasil penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 1 (satu) tahun terakhir.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

PEGAWAI YANG DIUSULKANUJI POTENSI,

…………………………………..

Kepala Pusat/KepalaBiro/Inspektur…..

(Tuliskan nama jabatan PimpinanTinggi Pratama yang mengusulkan)

…………………………………………

Page 18: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 18 -

ANAK LAMPIRAN 1.bPERATURANKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASINEGARANOMOR 3 TAHUN 2018TENTANGPEDOMAN UJI POTENSI DAN UJIKELAYAKAN BAGI JABATANFUNGSIONAL DI LINGKUNGANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SURAT PENGAJUAN UJI POTENSI PEJABAT FUNGSIONAL YANG AKAN ALIHJABATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL LAINNYA

Nomor :Sifat :Lampiran :Hal : Permohonan Uji Potensi Pejabat Fungsional

yang akan alih jabatan ke dalam jabatan fungsional lainnya.

Yth. Sekretaris UtamaLembaga Administrasi NegaraJl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat.

Bahwa dalam rangka menindaklanjuti peminatan pejabat fungsionalmelalui alih jabatan ke dalam jabatan fungsional lainnya di lingkungan LembagaAdministrasi Negara, kami mengusulkan Pegawai Negeri Sipil tersebut di bawahini, untuk mengikuti Uji Potensi dengan data sebagai berikut :

Nama

NIP

Pangkat, Golongan Ruang, TMT.

Pendidikan

Jabatan Saat ini

Jumlah Angka Kredit terakhir

Satuan Unit Kerja

Jenis Alih Jabatan Fungsionalyang diminati

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan jenis dokumen :1. Foto copy surat keputusan pangkat terakhir;2. Foto copy surat keputusan jabatan terakhir;3. Foto copy Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir;4. Foto copy hasil penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 1 (satu) tahun terakhir;

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

PEGAWAI YANG DIUSULKANUJI POTENSI ALIH JABATAN,

…………………………………..

Kepala Pusat/KepalaBiro/Inspektur…..

(Tuliskan nama jabatan PimpinanTinggi Pratama yang mengusulkan)

…………………………………………

Page 19: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 19 -

ANAK LAMPIRAN 1.cPERATURANKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASINEGARANOMOR 3 TAHUN 2018TENTANGPEDOMAN UJI POTENSI DAN UJIKELAYAKAN BAGI JABATANFUNGSIONAL DI LINGKUNGANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SURAT PENGAJUAN UJI KELAYAKAN KENAIKAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL

Nomor :Sifat :Lampiran :Hal : Permohonan Uji Kelayakan Kenaikan Jenjang Jabatan Fungsional

Yth. Sekretaris UtamaLembaga Administrasi NegaraJl. Veteran No. 10 Jakarta Pusat.

Bahwa dalam rangka mengetahui tingkat kualitas Pejabat Fungsionalyang akan naik jenjang jabatannya setingkat lebih tinggi, perlu dilakukan ujikelayakan oleh Tim Penguji Kelayakan di lingkungan Lembaga AdministrasiNegara.

Sehubungan hal tersebut di atas, bersama ini kami mengusulkan PejabatFungsional tersebut di bawah ini, untuk mengikuti Uji Kelayakan kenaikanjenjang jabatan fungsional, dengan data sebagai berikut :

NamaNIPPangkat, Golongan Ruang, TMT.PendidikanJabatan Fungsional Saat iniTanggal SK. Pengangkatan Jabatan FungsionalJumlah Penetapan Angka Kredit (PAK)Tanggal Penetapan Angka KreditSatuan Unit Kerja

Sebagai bahan pertimbangan Uji Kelayakan, bersama ini kamilampirkan jenis dokumen, sebagai berikut:1. Foto copy surat keputusan pangkat terakhir;2. Foto copy surat keputusan jabatan terakhir;3. Foto copy Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir;4. Foto copy hasil penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 1 (satu) tahun terakhir;

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

PEGAWAI YANG DIUSULKANUJI KELAYAKAN,

…………………………………..

Kepala Pusat/KepalaBiro/Inspektur…..

(Tuliskan nama jabatan PimpinanTinggi Pratama yang mengusulkan)

…………………………………………

Page 20: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 20 -

ANAK LAMPIRAN 1.d

PERATURAN

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

NEGARA

NOMOR 3 TAHUN 2018

TENTANG

PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI

KELAYAKAN BAGI JABATAN

FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

FORMULIR PENILAIAN PENULISAN MAKALAH DALAM UJI KELAYAKAN

Nama Pemangku JF :

JF yang dipangku/Jenjang :

Proyeksi kenaikan jenjang jabatan :

Pemberi Nilai : Penguji 1 dan Penguji 2

No Unsur Nilai(10 – 100) Catatan

1 Kebaruan tema/penemuan baru

2 Kemanfaatan, baik secara

akademis dan/atau praktis

3 ..................

Total

Keterangan :

Bobot Penulisan Makalah sebesar 50%

Tanggal/ Bulan/ Tahun

Penguji 1 : ____________Nama Jelas

Penguji 2 : ____________Nama Jelas

Page 21: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 21 -

ANAK LAMPIRAN 1.e

PERATURAN

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

NEGARA

NOMOR 3 TAHUN 2018

TENTANG

PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI

KELAYAKAN BAGI JABATAN

FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

FORMULIR PRESENTASI MAKALAH DALAM UJI KELAYAKAN

Nama Pemangku JF :

JF yang dipangku/Jenjang :

Proyeksi kenaikan jenjang jabatan :

Pemberi Nilai : Penguji 1 dan Penguji 2

No UnsurNilai

(10 – 100)Catatan

1 Bahan Tayang

2 Komunikasi Presentasi

3 Teknik Penyampaian

4 ..........................................

Total Nilai

Keterangan :

Bobot Presentasi Makalah sebesar 20%

Tanggal/ Bulan/ Tahun

Penguji 1 : ____________Nama Jelas

Penguji 2 : ____________Nama Jelas

Page 22: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 22 -

ANAK LAMPIRAN 1.f

PERATURAN

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

NEGARA

NOMOR 3 TAHUN 2018

TENTANG

PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI

KELAYAKAN BAGI JABATAN

FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

FORMULIR KONTRIBUSI BAGI LEMBAGA DALAM UJI KELAYAKAN

Nama Pemangku JF :

JF yang dipangku/Jenjang :

Proyeksi kenaikan jenjang jabatan :

No Nama Kegiatan Dokumen Nilai

Total Nilai

Kriteria Penilaian:

1) keikutsertaan dalam program strategis di LAN ataupun di luar LAN yang

membawa nama lembaga dengan bernilai 25 (dua puluh lima), dengan

maksimal jumlah keikutsertaan yang dapat dinilai sebanyak 2 (dua).

2) hasil karya tulis ilmiah/paper yang pernah dipresentasikan dengan

membawa nama lembaga bernilai 15 (lima belas), dengan maksimal

jumlah karya tulis ilmiah/paper yang dapat dinilai sebanyak 2 (dua).

3) penugasan dalam tim-tim di luar LAN, mewakili LAN dalam

seminar/konferensi baik sebagai pembicara, peserta, dan lain-lain dengan

bernilai 10 (sepuluh) dengan paling banyak jumlah penugasan yang dapat

dinilai sebanyak 2 (dua).

Tanggal/ Bulan/ Tahun

ttd

Nama Pemberi Nilai

Keterangan : *diisi oleh Tim Penilai Instansi

Page 23: PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI KELAYAKAN JABATAN …

- 23 -

ANAK LAMPIRAN 1.g

PERATURAN

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI

NEGARA

NOMOR 3 TAHUN 2018

TENTANG

PEDOMAN UJI POTENSI DAN UJI

KELAYAKAN BAGI JABATAN

FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

FORMULIR REKAPITULASI PENILAIAN UJI KELAYAKAN

Nama Pemangku JF :

JF yang dipangku/Jenjang :

No Penilaian Nilai Bobot Total

1 Penulisan Makalah Total Nilai /

Unsur

50%

2 Presentasi Makalah* Total Nilai /

Unsur

20%

3 Kontribusi bagi

Lembaga

20%

4 Survey JF Muda* 10%

5 Survey JF Madya* 10%

Total

Catatan :

* Coret salah satu