pedoman umum pengelolaan air dan lahan 2008
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 merupakan penjabaran dari pedoman yang telah dikeluarkan oleh Departemen Pertanian dan merupakan salah satu manifestasi yang menggambarkan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air sebagai instansi yang mengemban fungsi pelayanan di bidang pengelolaan lahan dan air.
Sebagai Pedoman Umum maka buku ini bersifat makro yang menggambarkan menu kegiatan yang menjadi prioritas kegiatan pengelolaan lahan dan air. Selain itu Pedoman Umum ini juga berisi alternatif kegiatan teknis, serta disusun secara luwes agar memberikan peluang untuk menyesuaikan dengan prioritas kegiatan dan kegiatan pembangunan dan kondisi di daerah. Oleh karena itu Pedoman Umum ini perlu dijabarkan lebih lanjut di tingkat Provinsi dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) bagi kegiatan yang dilaksanakan tingkat Provinsi. Demikian juga agar dijabarkan dalam Petunjuk Teknis bagi kegiatan yang dilaksanakan di tingkat Kabupaten/Kota.
Disamping itu, Pedoman Umum ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan operasional teknis bagi pelaksana kegiatan di lapangan dalam melaksanakan pengelolaan lahan dan air untuk mendukung pembangunan pertanian yang berbasis tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan serta menjadikan Departemen Pertanian yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat pertanian melalui penyelenggaraan birokrasi yang bersih untuk terwujudnya pembangunan pertanian berkelanjutan.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan
Pengelolaan Lahan dan Air TA.2008
i
Akhirnya, semoga Pedoman Umum Pelaksanaan
Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air ini bermanfaat dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan/kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Jakarta, Januari 2008 Direktur Jenderal,
Ir. Hilman Manan, Dipl.HE NIP. 110 018 140
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA. 2008
ii
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i DAFTAR ISI.......................................................................................... ii I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1 II. KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR .................... 3
A. TUJUAN............................................................................ 4 B. SASARAN......................................................................... 5 C. STRUKTUR PELAKSANAAN KEGIATAN TA.
2008.................................................................................. 5 1. Tingkat Pusat ............................................................. 6 2. Tingkat Propinsi.......................................................... 7 3. Tingkat Kabupaten/ Kota ........................................... 7
III. PRIORITAS KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN
DAN AIR TA. 2008 .................................................................. 9 A. Tanaman Pangan ............................................................. 9 B. Hortikultura........................................................................ 10 C. Perkebunan ...................................................................... 11 D. Peternakan........................................................................ 12
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN TA 2008.................................... 13
A. Mendukung Tanaman Pangan ......................................... 13 B. Mendukung Hortikultura .................................................. 24 C. Mendukung Perkebunan .................................................. 33 D. Mendukung Peternakan ................................................... 42
V. KEGIATAN KERJASAMA LUAR NEGERI LINGKUP
DITJEN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR TA. 2008 ........................................................................................ 53 A. Proyek Perbaikan Lahan dan Jaringan Irigasi
(Islamic Development Bank)............................................. 53 B. Participatory Irrigation Sector Project Pinjaman
Asian Development Bank (PISP)...................................... 54 C. Water Resouces and Irrigation Sector
Management Program (WISMP) Pinjaman World Bank (IBRD) ........................................................... 55
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA.2008
iii
D. Nusa Tenggara Barat – Water Resources Management Project (NTB-WRMP) Pinjaman World Bank (IBRD) ........................................................... 57
E. The Post Tsunami Rehabilitation of Agriculture Infrastructure in Nanggroe Aceh Darussalam Province Pinjaman IDB..................................................... 57
F. Drip Irrigation Development for Horticultural Production through Shallow Ground Water (Pinjaman Pemerintah Spanyol) ....................................... 59
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR TA. 2008 ........................................................................................ 61
A. Jenis Laporan............................................................... 62 B. Hirarki Laporan............................................................. 64 C. Pengiriman Laporan..................................................... 64 D. Kualitas Laporan .......................................................... 64
VII. INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN KEGIATAN/KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR TA.2008 ................................................................... 66
VIII. PENUTUP ............................................................................... 68 LAMPIRAN ........................................................................................... 70
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA. 2008
iv
I. PENDAHULUAN
Dengan adanya perubahan pola penganggaran APBN
yang dimulai pada TA. 2005, dimana anggaran pembangunan
dan rutin menjadi satu kesatuan berupa penganggaran terpadu
(unified budget) berbasis kinerja (performance budget) maka
perencanaan pembangunan pertanian telah diarahkan sesuai
dengan pola penganggaran yang baru. Pada tahun 2008 pola ini
akan dilaksanakan sepenuhnya. Untuk itu diperlukan upaya
pembenahan perencanaan anggaran maupun langkah-langkah
operasional yang harus ditempuh. Perubahan pola penganggaran
tersebut dimaksudkan guna mempermudah pencapaian sasaran
program pembangunan nasional secara efektif, efisien, akuntable
dan terukur.
Sejalan dengan UU No. 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka penyusunan
kegiatan dan anggaran tahun 2008 telah mengakomodasikan
ketentuan dalam UU tersebut. Adapun beberapa prinsip
mengenai pemanfaatan dana Dekonsentrasi dan dana Tugas
Pembantuan antara lain sbb:
• Dana Dekonsentrasi yg dilimpahkan ke propinsi hanya boleh
digunakan untuk kegiatan Non Fisik (Koordinasi,
perencanaan, fasilitasi, pelatihan, pembinaan, pengawasan
dan pengendalian)
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 1
• Dana Tugas Pembantuan hanya digunakan untuk kegiatan
Fisik
• Tugas Pembantuan dapat dilimpahkan ke propinsi untuk
kegiatan yang lintas kabupaten/ kota
• Tugas Pembantuan dapat dilimpahkan ke kabupaten/ kota
untuk kegiatan fisik di daerah yang bersangkutan sesuai dgn
kebutuhan pembangunan pertanian
Berdasarkan ketentuan diatas maka kegiatan Direktorat Jenderal
Pengelolaan Lahan dan Air pada tahun 2008 telah diarahkan
untuk mengikuti ketentuan tersebut.
Tahun 2008 ini adalah merupakan tahun Ketiga bagi
Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan kerja pengelolaan
lahan dan air secara nasional. Untuk itu perlu koordinasi yang
lebih solid antara pusat, propinsi dan kabupaten dalam
melaksanakan, memonitor dan mengendalikan pelaksanaan
kegiatan di tingkat lapangan. Dengan demikian diharapkan
pelaksanaan kegiatan pengelolaan lahan dan air dapat berjalan
dengan lancar, efektif dan efisien serta sasaran pembangunan
lahan dan air secara nasional dapat tercapai.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 2
II. KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
Sebagai bagian integral pembangunan pertanian secara
utuh, kegiatan pengelolaan lahan dan air diarahkan untuk
mendukung terwujudnya Departemen yang peduli terhadap
kesejahteraan masyarakat pertanian melalui penyelenggaraan
birokrasi yang bersih dalam mencapai pembangunan pertanian
berkelanjutan. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat
Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, maka kegiatan pengelolaan
lahan dan air pada tahun 2008 diarahkan untuk mendukung
subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan
peternakan dalam mencapai sasaran produksi komoditas
unggulan nasional.
Dalam rangka mempercepat pelaksanaan kegiatan
pengelolaan lahan dan air tahun 2008, setiap petugas pelaksana
kegiatan pengelolaan lahan dan air agar menyusun rencana kerja
yang berpedoman kepada Jadwal Rencana Kerja Pelaksanaan
Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air tahun 2008 seperti pada
lampiran Matrik Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan PLA tahun
2008.
Berikut ini secara garis besar diuraikan tujuan, sasaran dan
struktur kegiatan pengelolaan lahan dan air TA. 2008.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 3
A. TUJUAN
Tujuan Kegiatan Pembangunan Lahan dan Air TA. 2008
adalah sebagai berikut :
1. Mengendalikan laju alih fungsi lahan
2. Memperluas areal pertanian pada kawasan tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan
3. Mendayagunakan lahan pertanian terlantar
4. Melakukan upaya konservasi dan rehabilitasi lahan
pertanian
5. Melakukan upaya reklamasi lahan pertanian
6. Penguatan hak atas tanah
7. Melakukan upaya pengembangan sumber air irigasi
8. Melakukan upaya optimasi pemanfaatan air irigasi
9. Melakukan upaya konservasi air
10. Melakukan upaya pemberdayaan kelembagaan
pengelola air
11. Koordinasi kelembagaan dalam penanganan masalah
lahan dan air
12. Meningkatkan kualitas SDM pertanian di bidang
pengelolaan lahan dan air
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 4
B. SASARAN
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Terkendalinya laju alih fungsi lahan
2. Meningkatnya luas areal pertanian pada kawasan
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan
peternakan
3. Terwujudnya pendayagunaan lahan pertanian terlantar
4. Tercapainya konservasi, rehabilitasi dan reklamasi lahan
pertanian
5. Meningkatnya penguasaan hak atas tanah
6. Tercapainya pengembangan sumber air irigasi
7. Tercapainya optimasi pemanfaatan air irigasi
8. Terwujudnya konservasi air
9. Terwujudnya pemberdayaan kelembagaan pengelola air
10. Koordinasi kelembagaan dalam penanganan masalah
lahan dan air
11. Meningkatnya kualitas SDM pertanian di bidang
pengelolaan lahan dan air
C. STRUKTUR PELAKSANAAN KEGIATAN TA. 2008
Struktur kegiatan bidang pengelolaan lahan dan air pada TA.
2008 disusun berdasarkan pengorganisasian
penyelenggaraan kegiatan dan anggaran kinerja secara
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 5
hierarkis antara pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten /
kota, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Tingkat Pusat
Kegiatan pengelolaan lahan dan air secara nasional
menjadi tanggung jawab satuan kerja (satker) pusat yaitu
Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air.
Pokok kegiatannya mencakup pembinaan, fasilitasi,
koordinasi dan monev Propinsi. Sedangkan kegiatannya
difokuskan pada : ”Perumusan dan pelaksanaan
kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Pengelolaan
Lahan dan Air”, dengan menyelenggarakan fungsi-fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang
pengelolaan lahan dan air;
b. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur dibidang pengelolaan lahan dan air;
c. Pemberian bimbingan teknis, monitoring, evaluasi
dan pelaporan;
d. Pelayanan administrasi dan pelayanan masyarakat.
Satker Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air
adalah penanggungjawab/ koordinator pelaksanaan
kegiatan pengelolaan air secara nasional (propinsi
seluruh Indonesia), bertugas sebagai koordinator Satker
Dinas Pertanian/Perkebunan/ Peternakan di Propinsi
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 6
dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lahan dan
air.
2. Tingkat Propinsi
Kegiatan pokok pengelolaan lahan dan air ada di Satker
Dinas Pertanian / Perkebunan / Peternakan Propinsi
mencakup penyiapan petunjuk pelaksanaan, pembinaan,
fasilitasi dan koordinasi serta pemantauan dan evaluasi
kegiatan/kegiatan kabupaten. Dalam rangka pembinaan
teknis sesuai kebutuhan daerah, maka Dinas Pertanian /
Perkebunan / Peternakan provinsi dimungkinkan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
percontohan lintas kabupaten/kota.
Satker Dinas Pertanian / Perkebunan / Peternakan di
Propinsi adalah pendamping pelaksanaan kegiatan
pengelolaan lahan dan air di seluruh kabupaten / kota di
wilayahnya, bertugas sebagai koordinator Satker Dinas
Pertanian / Perkebunan / Peternakan Kabupaten / Kota
dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lahan dan
air.
3. Tingkat Kabupaten/Kota
Kegiatan pokok pengelolaan lahan dan air ada di Satker
Dinas Pertanian / Perkebunan / Peternakan kabupaten /
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 7
kota mencakup penyiapan petunjuk teknis, pelaksanaan
kegiatan pengelolaan lahan dan air di tingkat lapangan.
Satker Dinas Pertanian / Perkebunan / Peternakan di
Kabupaten / Kota adalah penanggungjawab / koordinator
kegiatan pengelolaan air di wilayahnya, bertugas sebagai
pelaksana kegiatan pengelolaan lahan dan air di tingkat
lapangan.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 8
III. PRIORITAS KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR TA. 2008
Prioritas Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008
adalah tersedianya lahan dan air secara berkelanjutan untuk
mendukung pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai
tambah dan daya saing produk pertanian serta peningkatan
kesejahteraan petani. Adapun prioritas kegiatan pengelolaan
lahan dan air secara rinci per aspek adalah sbb:
A. Tanaman Pangan
Prioritas kegiatan pembangunan lahan dan air TA 2008
dalam mendukung produksi tanaman pangan terefleksi dari
berbagai aspek sbb:
1. Aspek Perluasan Areal a. Perluasan Areal Tanaman Pangan melalui
Pencetakan Sawah
b. Perluasan Areal Tanaman Pangan melalui
Pembukaan Lahan Kering
2. Aspek Pengelolaan Lahan a. Rehabilitasi dan Konservasi Lahan
b. Reklamasi Lahan
c. Optimasi Lahan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 9
d. Pengendalian Lahan
3. Aspek Pengelolaan Air a. Pengembangan Sumber Air
b. Rehabilitasi dan Optimasi Air
c. Pengembangan Konservasi Air Irigasi
d. Upaya Antisipasi Kekeringan dan Kebanjiran
e. Pemberdayaan Kelembagaan
B. Hortikultura
Prioritas Kegiatan kerja Pembangunan Pengelolaan Lahan
dan Air tahun anggaran 2008 dalam mendukung produksi
tanaman hortikultura terefleksi dari berbagai aspek sbb:
1. Aspek Perluasan Areal a. Pembukaan Lahan Hortikultura
2. Aspek Pengelolaan Lahan a. Rehabilitasi dan Konservasi Lahan
b. Reklamasi Lahan
c. Optimasi Lahan
d. Pengendalian Lahan
3. Aspek Pengelolaan Air a. Pengembangan Sumber Air
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 10
b. Rehabilitasi dan Optimasi Air
c. Pengembangan Konservasi Air Irigasi
d. Upaya Antisipasi Kekeringan dan Kebanjiran
e. Pemberdayaan Kelembagaan
C. Perkebunan
Prioritas Kegiatan kerja Pembangunan Pengelolaan Lahan
dan Air tahun anggaran 2008 dalam mendukung produksi
tanaman perkebunan terefleksi dari berbagai aspek
sebagai berikut :
1. Aspek Perluasan Areal
a. Pembukaan Lahan Perkebunan
2. Aspek Pengelolaan Lahan a. Rehabilitasi dan Konservasi Lahan
b. Reklamasi Lahan
c. Optimasi Lahan
d. Pengendalian Lahan
3. Aspek Pengelolaan Air a. Pengembangan Sumber Air
b. Rehabilitasi dan Optimasi Air
c. Pengembangan Konservasi Air Irigasi
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 11
D. Peternakan
Prioritas Kegiatan kerja Pembangunan Pengelolaan Lahan
dan Air tahun aggaran 2008 dalam mendukung produksi
peternakan terefleksi dari berbagai aspek sebagai berikut :
1. Aspek Perluasan Areal a. Pembukaan Lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT)
2. Aspek Pengelolaan Lahan a. Rehabilitasi dan Konservasi Lahan
b Reklamasi Lahan
c. Optimasi Lahan
d. Pengendalian Lahan
3. Aspek Pengelolaan Air a. Pengembangan Sumber Air
b. Pengembangan Konservasi Air Irigasi
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 12
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN TA 2008
Pelaksanaan kegiatan pengelolaan lahan dan air mulai di
tingkat pusat, propinsi dan kabupaten harus terkait langsung dan
secara sinergis mampu mendorong pembangunan sub sektor
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.
Kegiatan pengelolaan lahan dan air pada tahun 2008
dilaksanakan dengan pola kontraktual, bantuan sosial, swakelola
dan padat karya. Pelaksananaan kegiatan kontraktual dan
swakelola mengacu pada Kepress Nomor 80 tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah,
pelaksanaan kegiatan padat karya mengacu pada Buku
Pedoman Teknis Kegiatan Padat Karya Ditjen. Pengelolaan
Lahan dan Air Tahun 2008, dan pelaksanaan kegiatan dengan
pola bantuan sosial mengacu pada Buku Pedoman Teknis
Bantuan Sosial Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air Tahun 2008.
Adapun pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat, propinsi
dan kabupaten/ kota adalah sebagai berikut:
A. Mendukung Tanaman Pangan
Kegiatan pengelolaan lahan dan air Tahun Anggaran 2008
untuk mendukung produksi tanaman pangan adalah
sebagai berikut :
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 13
1. Aspek Perluasan Areal
a. Identifikasi Potensi Perluasan Areal Tanaman
Pangan
1) Penyusunan buku potensi perluasan sawah
pada lahan pasang surut
2) Identifikasi potensi perluasan areal tanaman
pangan pada lahan irigasi
3) Identifikasi potensi perluasan areal tanaman
pangan pada lahan kering dan pasang surut
b. Sosialisasi Pedoman Teknis Perluasan Areal
Tanaman Pangan
c. Apresiasi Perluasan Sawah pada Kawasan
Tanaman Pangan (barat dan timur)
d. Bimbingan Teknis Perluasan Areal Tanaman
Pangan
e. Monitoring dan Evaluasi Perluasan Areal
Tanaman Pangan.
1) Monitoring pendampingan cetak sawah
2) Monitoring perluasan areal pada kawasan
tanaman pangan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 14
3) Evalusai perluasan areal pada kawasan
tanaman pangan
4) Penyusunan laporan monitoring dan evaluasi
f. Evaluasi Potensi Lahan Perluasan Areal Sawah
Daerah Irigasi
2. Aspek Pengelolaan Lahan
a. Optimasi Lahan
1) Sasaran lokasi untuk kegiatan optimasi lahan
diarahkan pada lahan-lahan sebagai berikut :
- Lahan pertanian terlantar
- Lahan pertanian dengan kesuburan yang
rendah
- Lahan pertanian yang mempunyai intensitas
pertanaman (IP) yang mempunyai potensi
bisa di tingkatkan.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Optimasi Lahan
- Penyusunan Pedoman Umum
Pengembangan Optimasi Lahan
- Sosialisasi Pedoman Umum Pengembangan
Optimasi Lahan
- Bimbingan Teknis Pengembangan Optimasi
Lahan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 15
- Monitoring dan Evaluasi Pengembangan
Optimasi Lahan.
- Pelaksanaan kegiatan optimasi lahan
Pengembangan Jalan Usaha Tani / Jalan
Produksi Menunjang Optimasi Lahan
- Penyusunan Pedoman Umum
Pengembangan Jalan Usaha Tani/ Jalan
Produksi
- Sosialisasi Pedoman Umum Pengembangan
Jalan Usaha Tani/ Jalan Produksi
- Bimbingan Teknis Pengembangan Jalan
Usaha Tani/ Jalan Produksi
- Monitoring dan Evaluasi Pengembangan
Jalan Usaha Tani/ Jalan Produksi
- Pembuatan,peningkatan kapasitas,
rehabilitasi jalan usahatani/ jalan produksi
Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
- Penyusunan Juklak dan Kuesioner
Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
- Coaching Metoda Inventarisasi Data Teknis
Optimasi Lahan
- Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
- Pengolahan dan Evaluasi Data Teknis
Optimasi Lahan.
Pengembangan usahatani padi metode
System of Rice Intensifikation (SRI)
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 16
- Penyusunan pedoman umum
pengembangan usahatani padi SRI
- Bimbingan teknis pengembangan usahatani
padi metode SRI
- Monitoring dan evaluasi pengembangan
usahatani padi metode SRI
3) Komponen kegiatan
Ruang lingkup kegiatan optimasi lahan pertanian
berupa :
- Pengolahan lahan adalah penyiapan bidang
olah agar dalam kondisi siap tanam
- Pembangunan/rehabilitasi jalan usaha tani,
saluran dan infrastruktur lainnya.
- Perbaikan kesuburan lahan, dilakukan pada
lahan-lahan yang tidak atau kurang subur
Mekanisme pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan secara padat karya, agar
sebesar-besarnya melibatkan masyarakat
petani setempat sebagai tenaga kerja dan
meningkatkan rasa memiliki.
Ruang lingkup kegiatan jalan usahatani/jalan
produksi berupa :
- Pembuatan / peningkatan kapasitas /
perbaikan badan jalan, pembuatan /
perbaikan saluran drainase, pengerasan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 17
badan jalan, pembuatan gorong-gorong dan
kegiatan lain yang diperlukan.
Ruang lingkup kegiatan pengembangan
usahatani padi medote SRI berupa :
- Pelatihan petugas melalui TOT.
- Pelatihan Petani dengan metode sekolah
lapang.
b. Reklamasi Lahan
1) Sasaran kegiatan reklamasi lahan diarahkan
pada lahan :
- Lahan sawah dan lahan kering berkadar
bahan organik rendah yang mengalami
penurunan kualitas kesuburan tanah atau
yang diperkirakan mengandung bahan
organik kurang dari 2%
- Lahan rawa kawasan pengembangan lahan
gambut di Kalteng sesuai dengan Inpres
No.2 tahun 2007 tentang Percepatan
Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan PLG
khususnya untuk tersedianya areal
persawahan seluas 123.000 ha.
- Lahan pasca tambang yang pernah
diusahakan dan dimiliki petani
2) Penyusunan pedoman teknis reklamsi lahan
3) Sosialisasi pedoman teknis reklamasi lahan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 18
4) Advokasi pengembangan reklamasi lahan
5) Rapat koordinasi pelaksanaan reklamasi lahan
dengan Tim Nasional, Tim pelaksana Propinsi
dan Tim pelaksana kabupaten di wilayah PLG
6) Bimbingan teknis dan pembinaan usahatani
dalam reklamasi lahan
7) Monitoring dan evaluasi reklamasi lahan.
c. Rehabilitasi dan Konservasi Lahan
Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
1) Penyusunan Pedoman Umum Konservasi
lahan
2) Advokasi konservasi lahan
3) Pertemuan koordinasi GNKPA
4) Sosialisasi Pedoman Umum Usahatani
Konservasi Lahan
5) Pembinaan dan Bimbingan Teknis
pengembangan dalam rangka usahatani
konservasi lahan
6) Koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka
pengembangan usahatani konservasi lahan
7) Sosialisasi pengembangan usahatani
konservasi lahan
8) Monitoring dan evaluasi pengembangan
usahatani konservasi lahan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 19
9) Apresiasi usahatani terpadu berbasis
konservasi lahan
10) Peningkatan kemampuan umum petugas
dalam rangka pengembangan usahatani
konservasi lahan.
Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
1) Penyusunan Pedoman Umum usahatani
konservasi lahan pada Sentra Produksi
Tanaman Pangan
2) Sosialisasi Pedoman Umum usahatani
konservasi lahan
3) Pembinaan dan bimbingan teknis
pengembangan usahatani konservasi lahan
pada Sentra Produksi Tanaman Pangan
4) Peningkatan kemampuan petugas dalam
rangka pengembangan usahatani konservasi
lahan
5) Koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka
pengembangan usahatani konservasi lahan
6) Workshop dalam rangka mendukung Gerakan
Nasional Kemitraan Penghematan Air
(GNKPA)
7) Sosialisasi pengembangan usahatani
konservasi lahan dalam rangka mendukung
Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air
(GNKPA)
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 20
8) Monitoring dan Evaluasi pengembangan
usahatani konservasi lahan pada Sentra
Produksi Tanaman Pangan
d. Pengendalian Lahan
Kegiatan prioritas dalam aspek pengendalian lahan
(tanaman pangan) adalah menekan terjadinya alih
fungsi, fragmentasi dan memfasilitasi reforma
agraria lahan tanaman pangan dengan kegiatan
sebagai berikut :
1) Identifikasi data teknis potensi alih fungsi lahan
pertanian pangan
2) Koordinasi dan inventarisasi dengan instansi
terkait dalam rangka penyusunan lahan
pertanian pangan produktif untuk diusulkan
sebagai lahan pertanian pangan abadi.
3) Koordinasi dengan instansi terkait dalam
rangka pengendalian fragmentasi lahan
pertanian pangan.
4) Koordinasi dengan instansi terkait dalam
rangka penyusunan perundang-undangan
lahan pertanian pangan abadi.
5) Koordinasi dengan instansi terkait dalam
rangka pengembangan pembaruan agraria
lahan tanaman pangan.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 21
6) Koordinasi dengan instansi terkait dalam
rangka pengendalian laju fragmentasi lahan.
7) Koordinasi dengan Instansi Terkait dalam
rangka penetapan RTRWP/K lahan pertanian
Tanaman Pangan melalui Peraturan Daerah
(PERDA).
3. Aspek Pengelolaan Air
a. Pengembangan Sumber Air
1) Penyusunan Pedoman Teknis Pengembangan
Sumber Air
2) Bimbingan Pengembangan Irigasi Permukaan
menunjang pengembangan Tanaman Pangan
dan Hortikultura.
3) Bimbingan Monitoringn dan Evaluasi
Pengembangan Sumber Air Tanah menunjang
Perkebunan
4) Bimbingan Monitoringn dan Evaluasi
Pengembangan Sumber Air Tanah menunjang
Peternakan
5) Bimbingan Monitoringn dan Evaluasi
Pengembangan Air Permukaan
6) Bimbingan Monitoringn dan Evaluasi
Pengembangan Irigasi Air Tanah Dangkal
7) Pelatihan Desain Prasarana Irigasi
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 22
b. Rehabilitasi dan Optimasi Air
1) Apresiasi Pengelolaan irigasi tingkat usaha tani
2) Pelatihan Desain Prasarana irigasi
3) Penyusunan pedoman rehabilitasi jaringan
irigasi dan optimasi air
4) Bimbingan penerapan irigasi tepat guna
5) Bimbingan rehabilitasi jaringan
6) Bimbingan optimasi air
7) Bimbingan pengembangan lahan rawa
8) Pengembangan Tata Air Mikro
9) Rehabilitasi JITUT JIDES
c. Pembinaan Konservasi Air Irigasi
1) Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui
Sumur Resapan.
2) Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui
Embung.
3) Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui
Dam Parit.
4) Pelatihan Desain Prasarana Irigasi.
d. Upaya Antisipasi Kekeringan dan Kebanjiran
1) Monitoring Kondisi Waduk untuk Air Irigasi dan
TMC
2) Operasional Posko Bencana Alam
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 23
3) Bimbingan dan Monitoring Fenomina Antisipasi
Anomali Iklim
4) Bimbingan Pemanfaatan Curah Hujan Efektif.
5) Evaluasi Padat Karya Pengelolaan Air.
e. Kelembagaan
1. Apresiasi sistem informasi geografis
2. Identifikasi lokasi irigasi partisipatif
3. Bimbingan dan evaluasi kelembagaan
pengelola air irigasi
4. Pemberdayaan kelembagaan tani pemakai air
pada pilot proyek irigasi permukaan
5. sosialisai kebijakan pengembangan dan
pengelolaan irigasi
6. Bimbingan pelaksanaan irigasi partisipatif
7. Pelatihan Desain Prasarana Irigasi.
B. Mendukung Hortikultura
Kegiatan pembangunan lahan dan air Tahun Anggaran 2008
untuk mendukung produksi hortikultura adalah sebagai
berikut :
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 24
1. Aspek Perluasan Areal
a. Penyempurnaan dan Sosialisasi Pedoman Teknis
Perluasan Areal Hortikultura
1) penyempurnaan pedoman teknis perluasan areal
kawasan hortikultura
2) Sosialisasi pedoman teknis perluasan areal
hortikultura
b. Apresiasi Perluasan Areal Hortikultura
c. Identifikasi Potensi Perluasan Areal Hortikultura
1) Konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait
2) Identifikasi perluasan areal hortikultura wilayah
barat, tengah dan timur.
d. Koordinasi perluasan areal hortikultura
e. Monitoring dan Evaluasi perluasan areal hortikultura
1) Monitoring perluasan areal kawasan hortikultura
wilayah barat, tengah dan timur
2) Evaluasi perluasan areal kawasan hortikultura
wilayah barat, tengah dan timur
f. Studi Inventarisasi Lokasi dan Pengembangan Daerah
Perbatasan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 25
2. Aspek Pengelolaan Lahan
a. Optimasi Lahan
1) Sasaran lokasi untuk kegiatan optimasi lahan
diarahkan pada lahan-lahan sebagai berikut :
• Lahan pertanian terlantar
• Lahan pertanian dengan kesuburan yang rendah
• Lahan pertanian yang mempunyai intensitas
pertanaman (IP) yang mempunyai potensi bisa di
tingkatkan.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Optimasi Lahan
• Penyusunan Pedoman Umum Pengembangan
Optimasi Lahan
• Sosialisasi Pedoman Umum Pengembangan
Optimasi Lahan
• Bimbingan Teknis Pengembangan Optimasi
Lahan
• Monitoring dan Evaluasi Pengembangan
Optimasi Lahan.
Pengembangan Jalan Usaha Tani/ Jalan Produksi
Menunjang Optimasi Lahan
• Penyusunan Pedoman Umum Pengembangan
Jalan Usaha Tani / Jalan Produksi
• Sosialisasi Pedoman Umum Pengembangan
Jalan Usaha Tani / jalan Produksi
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 26
• Bimbingan Teknis Pengembangan Jalan Usaha
Tani/ Jalan Produksi
• Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Jalan
Usaha Tani/ Jalan Produksi.
Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
• Penyusunan Juklak dan Kuesioner Inventarisasi
Data Teknis Optimasi Lahan
• Coaching Metoda Inventarisasi Data Teknis
Optimasi Lahan
• Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
• Pengolahan dan Evaluasi Data Teknis Optimasi
Lahan.
3) Komponen kegiatan
Ruang lingkup kegiatan optimasi lahan pertanian
berupa :
• Pengolahan lahan adalah penyiapan bidang olah
agar dalam kondisi siap tanam
• Pembangunan jalan usaha tani/jalan produksi
• Perbaikan kesuburan lahan, dilakukan pada
lahan-lahan yang tidak atau kurang subur
Mekanisme pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
secara padat karya, agar sebesar-besarnya
melibatkan masyarakat petani setempat sebagai
tenaga kerja dan meningkatkan rasa memiliki.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 27
b. Reklamasi Lahan
1) Sasaran kegiatan reklamasi lahan diarahkan pada
lahan :
- Lahan kering berkadar bahan organik rendah
yang mengalami penurunan kualitas kesuburan
tanah atau yang diperkirakan mengandung
bahan organik kurang dari 2%
- Lahan rawa yang mengalami penurunan daya
dukung terutama lahan yang rusak akibat
degradasi lahan khususnya untuk lahan
hortikultura
- Lahan rawa kawasan pengembangan lahan
gambut di Kalteng sesuai dengan Inpres No.2
tahun 2007 tentang Percepatan Rehabilitasi dan
Revitalisasi Kawasan PLG khususnya untuk
tersedianya areal untuk komoditas hortikultura
seluas 17.600 ha.
2) Penyusunan pedoman teknis reklamsi lahan
3) Sosialisasi pedoman teknis reklamasi lahan
4) Advokasi pengembangan reklamasi lahan
5) Rapat koordinasi pelaksanaan reklamasi lahan
dengan Tim Nasional, Tim pelaksana Propinsi dan
Tim pelaksana kabupaten di wilayah PLG
6) Monitoring dan evaluasi reklamasi lahan.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 28
c. Rehabilitasi dan Konservasi Lahan
1) Penyusunan Pedoman Umum Konservasi DAS Hulu
pada sentra produksi hortikultura.
2) Advokasi Konservasi DAS Hulu
3) Koordinasi dalam rangka Konservasi DAS Hulu pada
sentra produksi hortikultura
4) Sosialisasi Pedoman Umum Usahatani Konservasi
Lahan pada sentra produksi hortikultura
5) Pembinaan dan Bimbingan Umum Pengembangan
Konservasi DAS Hulu pada sentra produksi
hortikultura
6) Pengembangan tanaman hortikultura yang bernilai
ekonomis tinggi sesuai agroklimat melalui pola
usahatani konservasi lahan
7) Koordinasi dan Sinkronisasi dalam rangka
Konservasi DAS Hulu pada sentra produksi
hortikultura
8) Sosialisasi Pengembangan Konservasi DAS Hulu
pada sentra produksi hortikultura
9) Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Konservasi
DAS Hulu pada sentra produksi hortikultura
10) Peningkatan kemampuan teknis petugas dalam
rangka pengembangan konservasi lahan.
Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
1) Penyusunan Pedoman Umum usahatani konservasi
lahan pada Sentra Produksi Hortikultura
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 29
2) Advokasi konservasi lahan
3) Pertemuan koordinasi GNKPA
4) Sosialisasi Pedoman Umum Usahatani Konservasi
Lahan pada sentra produksi hortikultura
5) Pembinaan dan bimbingan teknis pengembangan
dalam rangka Usahatani Konservasi Lahan pada
sentra produksi hortikultura
6) Koordinasi dan Sinkronisasi dalam rangka
pengembangan Usahatani Konservasi Lahan pada
sentra produksi hortikultura
7) Sosialisasi pengembangan Usahatani Konservasi
Lahan pada sentra produksi hortikultura
8) Pengembangan tanaman hortikultura yang bernilai
ekonomis tinggi sesuai agroklimat melalui pola
usahatani konservasi lahan
9) Monitoring dan evaluasi pengembangan Usahatani
Konservasi Lahan pada sentra produksi hortikultura
10) Apresiasi usahatani terpadu berbasis konservasi
lahan
11) Meningkatkan kemampuan teknis petugas dalam
rangka pengembangan usahatani konservasi lahan.
d. Pengendalian Lahan
Kegiatan prioritas dalam aspek pengendalian lahan
pertanian (hortikultura) adalah menekan terjadinya alih
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 30
fungsi, fragmentasi dan fasilitasi reforma agraria lahan
tanaman hortikultura, dengan kegiatan sebagai berikut :
1) Inventarisasi lahan tanaman hortikultura produktif
untuk diusulkan sebagai lahan pertanian hortikultura
abadi.
2) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pengembangan pembaruan agraria lahan pertanian
hortikultura.
3) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penyusunan perundang-uandangan lahan pertanian
hortikultura abadi.
4) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pengendalian laju fragmentasi lahan hortikultura.
5) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penetapan RTRWP/K lahan pertanian hortikultura
melalui Peraturan Daerah (PERDA).
3. Aspek Pengelolaan Air
a. Pengembangan Sumber Air
1) Penyusunan Pedoman Teknis Pengembangan
Sumber Air
2) Bimbingan, Monitoring dan Evaluasi
Pengembangan Sumber Air Permukaan
menunjang pengembangan Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 31
3) Bimbingan Pengembangan Sumber Air Tanah
menunjang Hortikultura.
4) Bimbingan pengembangan air permukaan
5) Pembuatan irigasi air tanah dangkal
b. Rehabilitasi dan Optimasi Air
1) Apresiasi Pengelolaan irigasi tingkat usaha tani
2) Pelatihan Desain Prasarana irigasi
3) Penyusunan pedoman rehabilitasi jaringan irigasi
dan optimasi air
4) Bimbingan penerapan irigasi tepat guna
5) Bimbingan rehabilitasi jaringan
6) Bimbingan optimasi air
7) Bimbingan pengembangan lahan rawa
8) Pengembangan Tata Air Mikro
9) Rehabilitasi JITUT JIDES
10) Pengembangan irigasi bertekanan
c. Pembinaan Konservasi Air Irigasi
1) Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui
Sumur Resapan.
2) Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui
Embung.
3) Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui Dam
Parit.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 32
d. Upaya Antisipasi Kekeringan dan Kebanjiran
1) Monitoring Kondisi Waduk untuk Air Irigasi dan
TMC
2) Operasional Posko Bencana Alam
3) Bimbingan dan Monitoring Fenomina Antisipasi
Anomali Iklim
4) Bimbingan Pemanfaatan Curah Hujan Efektif.
5) Evaluasi Padat Karya Pengelolaan Air.
e. Kelembagaan
1) Apresiasi sistim informasi geografis
2) Latihan usahatani hemat air
3) Identifikasi lokasi irigasi partisipatif
4) Bimbingan dan evaluasi kelembagaan pengelola
air irigasi
5) Pemberdayaan kelembagaan tani pemakai air
pada pilot irigasi permukaan
6) Sosialisasi kebijakan pengembangan dan
pengelolaan irigasi
7) Bimbingan pelaksanaan irigasi partisipatif
D. Mendukung Perkebunan
Kegiatan pembangunan lahan dan air Tahun Anggaran 2008
untuk mendukung peningkatan produksi perkebunan adalah
sbb:
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 33
1. Aspek Perluasan Areal
a. Identifikasi Potensi Perluasan Areal Perkebunan
1) Identifikasi potensi perluasan areal perkebunan
b. Identifikasi dan Inventarisasi Jalan Kebun
1) Identifikasi dan inventarisasi jalan kebun wilayah
barat, tengah dan timur.
c. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Perluasan Areal
Perkebunan
1) Penyempurnaan pedoman teknis perluasan areal
kawasan perkebunan
2) Pertemuan koordinasi perluasan areal
perkebunan
3) Sosialisasi dan bimbingan perluasan areal
perkebunan wilayah barat, tengah dan timur.
d. Pengembangan Teknis Pendampingan Perluasan
Areal Perkebunan
e. Monitoring dan Evaluasi Perluasan Areal Perkebunan
1) Monitoring dan evaluasi perluasan areal
perkebunan wilayah barat, tengah dan timur
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 34
2. Aspek Pengelolaan Lahan
a. Optimasi Lahan
1) Sasaran Lokasi
Sasaran lokasi untuk kegiatan optimasi lahan
diarahkan pada lahan pertanian terlantar.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Jalan Produksi Menunjang
Optimasi Lahan
• Penyusunan Pedoman Umum
Pengembangan Jalan Usaha Tani/ Jalan
Produksi
• Sosialisasi Pedoman Umum Pengembangan
Jalan Usaha Tani/ Jalan Produksi
• Bimbingan Teknis Pengembangan Jalan
Usaha Tani/ Jalan Produksi
• Monitoring dan Evaluasi Pengembangan
Jalan Usaha Tani/ Jalan Produksi.
Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
• Penyusunan Juklak dan Kuesioner
Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
• Coaching Metoda Inventarisasi Data Teknis
Optimasi Lahan
• Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
• Pengolahan dan Evaluasi Data Teknis
Optimasi Lahan.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 35
3) Komponen kegiatan
Ruang lingkup kegiatan optimasi lahan pertanian
berupa :
• Pengolahan Lahan untuk penyiapan bidang
olah agar dalam kondisi siap tanam
• Pembangunan/rehabilitasi jalan produksi.
• Perbaikan kesuburan lahan, dilakukan pada
lahan-lahan yang tidak atau kurang subur
Mekanisme pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
secara padat karya, agar sebesar-besarnya
melibatkan masyarakat petani setempat sebagai
tenaga kerja dan meningkatkan rasa memiliki.
b. Reklamasi Lahan
1) Sasaran kegiatan reklamasi lahan diarahkan pada
lahan :
- Lahan kering berkadar bahan organik rendah
yang mengalami penurunan kualitas kesuburan
tanah atau yang diperkirakan mengandung
bahan organik kurang dari 2%
- Lahan rawa yang mengalami penurunan daya
dukung terutama lahan yang rusak akibat
degradasi lahan khususnya untuk lahan
perkebunan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 36
- Lahan rawa kawasan pengembangan lahan
gambut di Kalteng sesuai dengan Inpres No.2
tahun 2007 tentang Percepatan Rehabilitasi dan
Revitalisasi Kawasan PLG khususnya untuk
tersedianya areal perkebunan seluas 7.500 ha.
- Lahan pasca tambang yang pernah diusahakan
untuk komoditas perkebunan dan dimiliki petani.
2) Penyusunan pedoman teknis reklamsi lahan
3) Sosialisasi pedoman teknis reklamasi lahan
4) Advokasi pengembangan reklamasi lahan
5) Rapat koordinasi pelaksanaan reklamasi lahan
dengan Tim Nasional, Tim pelaksana Propinsi dan
Tim pelaksana kabupaten di wilayah PLG
6) Bimbingan teknis dan pembinaan usahatani dalam
reklamasi lahan
7) Monitoring dan evaluasi reklamasi lahan.
c. Rehabilitasi dan Konservasi Lahan
Konservasi Lahan pada DAS Hulu
1) Penyusunan Pedoman Umum Konservasi DAS
Hulu pada sentra produksi perkebunan
2) Advokasi Konservasi DAS Hulu
3) Koordinasi dalam rangka Konservasi DAS Hulu
pada sentra produksi tanaman perkebunan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 37
4) Sosialisasi Pedoman Umum Usahatani
Konservasi DAS Hulu pada sentra produksi
tanaman perkebunan
5) Pembinaan dan bimbingan teknis
pangembangan Konservasi DAS Hulu pada
sentra produksi tanaman perkebunan
6) Koordinasi dan Sinkronisasi dalam rangka
Konservasi DAS Hulu pada sentra produksi
tanaman perkebunan
7) Sosialisasi pengembangan Konservasi DAS Hulu
pada sentra produksi tanaman perkebunan
8) Monitoring dan evaluasi pengembangan
Konservasi DAS Hulu pada sentra produksi
tanaman perkebunan
9) Peningkatan kemampuan teknis petugas dalam
rangka pengembangan konservasi lahan.
Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
1) Penyusunan Pedoman Umum usahatani
konservasi lahan pada Sentra Produksi Tanaman
Perkebunan
2) Advokasi Konservasi Lahan
3) Pertemuan GNKPA
4) Sosialisasi Pedoman Umum Usahatani
Konservasi Lahan pada sentra produksi tanaman
perkebunan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 38
5) Pembinaan dan bimbingan teknis
pengembangan usahatani Konservasi Lahan
pada sentra produksi tanaman perkebunan
6) Koordinasi dan Sinkronisasi dalam rangka
pengembangan usahatani Konservasi Lahan
pada sentra produksi tanaman perkebunan
7) Sosialisasi pengembangan usahatani Konservasi
Lahan pada sentra produksi tanaman
perkebunan
8) Monitoring pengembangan usahatani Konservasi
Lahan pada sentra produksi tanaman
perkebunan
9) Apresiasi ushatani terpadu berbasis konservasi
lahan
10) Peningkatan kemampuan teknis petugas dalam
rangka pengembangan ushatani konservasi
lahan.
d. Pengendalian Lahan
Kegiatan prioritas dalam aspek pengendalian lahan
pertanian (perkebunan) adalah menekan terjadinya
alih fungsi, fragmentasi dan fasilitasi reforma agraria
lahan perkebunan dengan kegiatan sebagai berikut :
1) Inventarisasi lahan pertanian (perkebunan)
produktif untuk diusulkan sebagai lahan
perkebunan abadi.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 39
2) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pengembangan pembaruan agraria lahan
perkebunan.
3) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penyusunan perundang-undangan lahan
perkebunan abadi.
4) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pengendalian laju fragmentasi lahan perkebunan.
5) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penetapan RTRWP/K lahan perkebunan melalui
Peraturan Daerah (PERDA)
3. Aspek Pengelolaan Air
a. Pengembangan Sumber Air
1) Penyusunan Pedoman Teknis Pengembangan
Sumber Air
2) Bimbingan Pengembangan Irigasi Permukaan
menunjang pengembangan Tanaman Pangan
3) Bimbungan Pengembangan Sumber Air Tanah
4) Penyusunan data potensi pengembangan
sumber air irigasi
5) Bimbingan pengembangan air permukaan
6) Pembuatan irigasi air tanah dalam
7) Pengadaan pompa air irigasi
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 40
b. Rehabilitasi dan Optimasi Air
1) Apresiasi Pengelolaan irigasi tingkat usaha tani
2) Pelatihan Desain Prasarana irigasi
3) Penyusunan pedoman rehabilitasi jaringan irigasi
dan optimasi air
4) Bimbingan penerapan irigasi tepat guna
5) Bimbingan rehabilitasi jaringan
6) Bimbingan optimasi air
7) Bimbingan pengembangan lahan rawa
8) Pengembangan Tata Air Mikro
9) Rehabilitasi JITUT JIDES
10) Pengembangan irigasi bertekanan
c. Pembinaan Konservasi Air Irigasi
1) Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui
Sumur Resapan.
2) Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui
Embung.
3) Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui Dam
Parit.
d. Upaya Antisipasi Kekeringan dan Kebanjiran
1) Monitoring Kondisi Waduk untuk Air Irigasi dan
TMC
2) Operasional Posko Bencana Alam
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 41
3) Bimbingan dan Monitoring Fenomena Antisipasi
Anomali Iklim
4) Bimbingan Pemanfaatan Curah Hujan Efektif.
5) Evaluasi Padat Karya Pengelolaan Air.
e. Kelembagaan
1) Apresiasi sistem informasi geografis
2) Latihan usahatani hemat air
3) Identifikasi lokasi irigasi partisipatif
4) Bimbingan dan evaluasi kelembagaan pengelola
air irigasi
5) Pemberdayaan kelembagaan tani pemakai air
pada pilot irigasi permukaan
6) Sosialisasi kebijakan pengembangan dan
pengelolaan irigasi
7) Bimbingan pelaksanaan irigasi partisipatif
D. Mendukung Peternakan
Kegiatan pembangunan lahan dan air Tahun Anggaran 2008
untuk mendukung peningkatan produksi peternakan adalah
sebagai berikut:
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 42
1. Aspek Perluasan Areal
a. Penyusunan Pedoman Perluasan Areal Kawasan
Peternakan
1) Penyempurnaan pedoman teknis perluasan areal
kebun HMT
2) Penyempurnaan pedoman teknis perluasan areal
padang penggembalaan
3) Pengumpulan bahan dan informasi perluasan areal
padang penggembalaan
4) Pengumpulan bahan dan informasi perluasan areal
kebun HMT
b. Identifikasi Potensi Perluasan Areal Kawasan
Peternakan
1) Pengumpulan bahan dan informasi potensi perluasan
areal peternakan wilayah barat dan timur.
2) Koordinasi dengan instansi terkait
c. Sosialisasi Pedoman Teknis dan Bimbingan Perluasan
Areal Peternakan
1) Apresiasi manajemen padang penggembalaan
2) Rapat teknis perluasan areal
3) Sosialisasi pedoman teknis perluasan areal padang
penggembalaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 43
4) Sosialisasi pedoman teknis perluasan areal kebun
HMT
5) Bimbingan perluasan areal peternakan kebun HMT
6) Bimbingan perluasan areal padang penggembalaan
d. Pengembangan Sarana Usaha Pos Kesehatan Hewan
1) Bimbingan pengembangan pos kesehatan hewan
wilayah barat dan timur
e. Monitoring dan Evaluasi Perluasan Areal Peternakan
1) Monitoring dan Evaluasi Perluasan Areal padang
penggembalaan
2) Monitoring dan Evaluasi Perluasan Areal kebun HMT
3) Monitoring dan Evaluasi Perluasan Areal Pos
Kesehatan Hewan
2. Aspek Pengelolaan Lahan
a. Rehabilitasi dan Konservasi Lahan
Konservasi Lahan pada DAS Hulu
1) Penyusunan Pedoman Umum Konservasi DAS
Hulu pada sentra produksi peternakan
2) Advokasi Konservasi DAS Hulu
3) Koordinasi dalam rangka Konservasi DAS Hulu
pada sentra produksi peternakan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 44
4) Sosialisasi Pedoman Umum Usahatani
Konservasi DAS Hulu pada sentra produksi
peternakan
5) Pembinaan dan bimbingan teknis
pengembangan Konservasi DAS Hulu pada
sentra produksi peternakan
6) Koordinasi dan Sinkronisasi dalam rangka
Konservasi DAS Hulu pada sentra produksi
peternakan
7) Sosialisasi pengembangan Konservasi DAS Hulu
pada sentra produksi peternakan
8) Monitoring dan evaluasi pengembangan
Konservasi DAS Hulu pada sentra produksi
peternakan
9) Peningkatan kemampuan teknis pengembangan
Konservasi DAS Hulu pada sentra produksi
peternakan
Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
1) Penyusunan Pedoman Umum Usahatani
Konservasi Lahan pada Sentra Produksi
Peternakan
2) Advokasi Konservasi Lahan
3) Pertemuan Koordinasi GNKPA
4) Sosialisasi Pedoman Umum Usahatani
Konservasi Lahan pada Sentra Produksi
Peternakan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 45
5) Pembinaan dan bimbingan teknis
pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
pada Sentra Produksi Peternakan
6) Koordinasi dan Sinkronisasi dalam rangka
pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
pada Sentra Produksi Peternakan
7) Sosialisasi pengembangan Usahatani
Konservasi Lahan pada Sentra Produksi
Peternakan
8) Monitoring dan evaluasi pengembangan
Usahatani Konservasi Lahan pada Sentra
Produksi Peternakan
9) Apresiasi Usahatani Terpadu Berbasis
Konservasi Lahan
10) Peningkatan kemampuan teknis petugas dalam
rangka pengembangan usahatani konservasi
lahan.
b. Reklamasi Lahan
1) Sasaran kegiatan reklamasi lahan diarahkan pada
lahan :
- Lahan kering berkadar bahan organik rendah
yang mengalami penurunan kualitas kesuburan
tanah atau yang diperkirakan mengandung
bahan organik kurang dari 2%
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 46
- Lahan rawa yang mengalami penurunan daya
dukung terutama lahan yang rusak akibat
degradasi lahan khususnya untuk lahan hijauan
makanan ternak
- Lahan rawa kawasan pengembangan lahan
gambut di Kalteng sesuai dengan Inpres No.2
tahun 2007 tentang Percepatan Rehabilitasi dan
Revitalisasi Kawasan PLG khususnya
tersedianya kebun-kebun milik masyarakat
seluas 3.500 ha.
2) Penyusunan pedoman teknis reklamsi lahan
3) Sosialisasi pedoman teknis reklamasi lahan
4) Advokasi pengembangan reklamasi lahan
5) Rapat koordinasi pelaksanaan reklamasi lahan
dengan Tim Nasional, Tim pelaksana Propinsi dan
Tim pelaksana kabupaten di wilayah PLG
6) Bimbingan teknis dan pembinaan usahatani dalam
reklamasi lahan
7) Monitoring dan evaluasi reklamasi lahan.
c. Optimasi Lahan
1) Sasaran Lokasi
Sasaran lokasi untuk Kegiatan optimasi lahan
diarahkan pada lahan-lahan 0pertanian terlantar /
tidur.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 47
2) Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Optimasi Lahan
- Penyusunan Pedoman Umum Pengembangan
Optimasi Lahan
- Sosialisasi Pedoman Umum Pengembangan
Optimasi Lahan
- Bimbingan Teknis Pengembangan Optimasi
Lahan
- Monitoring dan Evaluasi Pengembangan
Optimasi Lahan.
Pengembangan Jalan Produksi Menunjang
Optimasi Lahan
- Penyusunan Pedoman Umum Pengembangan
Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi.
- Sosialisasi Pedoman Umum Pengembangan
JalanProduksi
- Bimbingan Teknis Pengembangan
JalanProduksi
- Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Jalan
Produksi.
Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
- Penyusunan Juklak dan Kuesioner
Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
- Coaching Metoda Inventarisasi Data Teknis
Optimasi Lahan
- Inventarisasi Data Teknis Optimasi Lahan
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 48
- Pengolahan dan Evaluasi Data Teknis
Optimasi Lahan.
3) Komponen kegiatan
Ruang lingkup kegiatan optimasi lahan pertanian
berupa :
- Pengolahan lahan untuk penyiapan bidang
olah agar dalam kondisi siap tanam
- Pembangunan / rehabilitasi jalan produksi
- Perbaikan kesuburan lahan, dilakukan pada
lahan-lahan yang tidak atau kurang subur
- Untuk kawasan peternakan dapat
dikembangkan Cropping Livestock System
(CLS) yaitu usaha tani terpadu antar komoditas
tanaman / hortikultura / perkebunan dengan
peternakan.
- Mekanisme pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan secara padat karya, agar
sebesar-besarnya melibatkan masyarakat
petani setempat sebagai tenaga kerja dan
meningkatkan rasa memiliki.
d. Pengendalian Lahan
Kegiatan prioritas dalam aspek pengendalian lahan
pertanian (peternakan) adalah menekan terjadinya laju
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 49
alih fungsi, fragmentasi dan fasilitasi reforma agraria
lahan peternakan, dengan kegiatan sebagai berikut :
1) Inventarisasi lahan pertanian (peternakan) produktif
untuk diusulkan sebagai lahan peternakan abadi.
2) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penyusunan peruindang-undangan lahan
peternakan abadi.
3) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pengembangan pembaruan agraria lahan
peternakan.
4) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
pengendalian laju fragmentasi lahan peternakan.
5) Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
penetapan RTRWP/K lahan peternakan melalui
Peraturan Daerah (PERDA)
3. Aspek Pengelolaan Air a. Pengembangan Sumber Air
1) Penyusunan Pedoman Teknis Pengembangan
Sumber Air
2) Bimbingan Pengembangan Irigasi Permukaan
menunjang pengembangan Tanaman Pangan
3) Bimbingan Pengembangan Sumber Air Tanah
4) Penyusunan data potensi pengembangan sumber
air irigasi
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 50
5) Bimbingan pengembangan air permukaan
6) Pembuatan irigasi air tanah dalam
7) Pengadaan pompa air irigasi
b. Rehabilitasi dan Optimasi Air
1) Apresiasi Pengelolaan irigasi tingkat usaha tani
2) Pelatihan Desain Prasarana irigasi
3) Penyusunan pedoman rehabilitasi jaringan irigasi
dan optimasi air
4) Bimbingan penerapan irigasi tepat guna
5) Bimbingan rehabilitasi jaringan
6) Bimbingan optimasi air
7) Bimbingan pengembangan lahan rawa
8) Pengembangan Tata Air Mikro
9) Rehabilitasi JITUT JIDES
10) Pengembangan irigasi bertekanan
c. Pembinaan Konservasi Air Irigasi
1) Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui
Embung.
d. Upaya Antisipasi Kekeringan dan Kebanjiran
1) Monitoring Kondisi Waduk untuk Air Irigasi dan
TMC
2) Operasional Posko Bencana Alam
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 51
3) Bimbingan dan Monitoring Fenomena Antisipasi
Anomali Iklim
e. Kelembagaan
1) Apresiasi sistem informasi geografis
2) Latihan usahatani hemat air
3) Identifikasi lokasi irigasi partisipatif
4) Bimbingan dan evaluasi kelembagaan pengelola
air irigasi
5) Pemberdayaan kelembagaan tani pemakai air
pada pilot irigasi permukaan
6) Sosialisasi kebijakan pengembangan dan
pengelolaan irigasi
7) Bimbingan pelaksanaan irigasi partisipatif
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 52
V. KEGIATAN KERJASAMA LUAR NEGERI LINGKUP DITJEN. PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR TA.
2008
Pada TA. 2008 ada beberapa kegiatan kerjasama luar
negeri (Pinjaman-Hibah Luar Negeri/ PHLN) di lingkup Ditjen.
PLA, yaitu:
a. Proyek Perbaikan Lahan dan Jaringan Irigasi (Improvement of Land and Irrigation System at Farm Level Project) Berbantuan Islamic Development Bank
Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang peningkatan
produksi tanaman pangan di 4 propinsi, yaitu: Sumatera
Utara, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Barat dan 18 kabupaten di 4 propinsi tersebut. Fokus
kegiatan proyek adalah perbaikan lahan dan jaringan irigasi,
khususnya pada skim irigasi desa. Namun kegiatan lain juga
dilaksanakan, antara lain: penyuluhan dan demplot,
penguatan kelembagaan, pelatihan petugas dan petani, dll.
Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan mampu
memberdayakan (empowerment) petani sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 53
Pedoman pelaksanaan untuk kegiatan ini secara lengkap di
susun dalam Buku Pedoman Manajemen Proyek Perbaikan
Lahan dan Jaringan Irigasi Berbantuan IDB.
b. Participatory Irrigation Sector Project Pinjaman Asian Development Bank (PISP)
Pembaharuan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan
irigasi yang dituangkan melalui Inpres 3 tahun 1999
dilakukan guna mendukung keberhasilan pembangunan
pertanian menuju ketahanan pangan. Melalui kebijakan
tersebut maka masyarakat petani pemakai air (P3A) diberi
peran yang cukup besar dalam pengelolaan sektor irigasi,
sedangkan peranan pemerintah sebagai fasilitator.
Dalam rangka mengimplementasikan program Pembaharuan
Kebijakan Pengelolaan Irigasi (PKPI) tersebut, pemerintah
Indonesia mendapat pinjaman lunak (Loan) dari Asian
Development Bank melaui Participatory Irrigation Sector
Project (PISP) Loan No. 2064-INO (SF) & 2065-INO. Proyek
ini merupakan proyek yang dikerjakan oleh 3 instansi yaitu
Departemen Pekerjaan Umum (sebagai executing agency),
Departemen Dalam Negeri (sebagai co-executing agency)
dan Departemen Pertanian (sebagai co-executing agency).
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 54
Proyek akan dilaksanakan di 6 (enam) propinsi yaitu
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
dan Sulawesi Selatan yang meliputi 25 kabupaten. Lokasi-
lokasi tersebut dipilih mengingat hampir 75% daerah irigasi
dan beberapa kebijakan pemerintah dalam reformasi irigasi
berhasil dilaksanakan di wilayah tersebut. Persiapan Proyek
PISP berupa studi kelayakan sudah dilaksanakan pada tahun
2002 dengan dana hibah ADB melalui Technical Assistence
(TA) ADB No.3793-INO.
Pedoman pelaksanaan untuk kegiatan ini secara lebih detail
akan disusun oleh Direktorat Pengelolaan Air.
c. Water Resources And Irrigation Sector Management Program (WISMP) Pinjaman World Bank (IBRD)
Proyek yang dibiayai oleh Bank Dunia ini sudah berjalan
sejak tahun 2006 dan dikelola oleh 3 instansi yaitu
Departemen Pekerjaan Umum (sebagai executing agency),
Departemen Dalam Negeri (sebagai co-executing agency)
dan Departemen Pertanian (sebagai co-executing agency)
dan dilaksanakan secara berkoordinasi dengan pihak
Bappenas.
Adapun peran atau lingkup tugas dari Departemen Pertanian
c.q. Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air adalah
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 55
melakukan dukungan dan koordinasi dengan seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders) secara nasional,
melakukan pemantauan dan pengamatan dari aspek teknis
dan keteknikan pertanian dalam tata guna air tingkat usaha
tani.
Tata guna air tingkat usaha tani adalah tata guna air yang
dilakukan pada jaringan lahan tingkat usaha tani dalam
rangka proses produksi tanaman yang menyangkut aspek-
aspek teknis pertanian, sosial ekonomi, dan kelembagaan.
Berdasarkan definisi tersebut, maka aspek teknis yang
dilaksanakan meliputi: survei, investigasi, dan disain (SID);
konstruksi (meliputi pembangunan baru, peningkatan,
rehabilitasi); serta operasi dan pemeliharaan (O&P) di tingkat
usaha tani. Sedangkan aspek keteknikan pertanian antara
lain meliputi: rekomendasi kebutuhan air tanaman sesuai
dengan jenis dan tingkat pertumbuhannya, pengaturan pola
tanam, aplikasi air, penjadwalan air irigasi, rekomendasi
teknologi budidaya tanaman, dsb.
Propinsi pelaksana proyek ini sebanyak 11 Propinsi
(Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Sumatera
Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan NTT) yang meliputi
18 kabupaten.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 56
Pedoman pelaksanaan untuk kegiatan ini secara lebih detail
akan disusun oleh Direktorat Pengelolaan Air.
d. Nusa Tenggara Barat- Water Resources Management
Project (NTB-WRMP) Pinjaman World Bank (IBRD)
Nusa Tenggara Barat –Water Resources Management
Project (NTB-WRMP) merupakan proyek bantuan hibah dari
Bank Dunia (World Bank) dengan persetujuan
administratifnya ditandatangani pada tanggal 20 desember
2005. Secara nasional managemen keproyekan akan
digabungkan dengan Proyek WISMP. Pelaksanaan proyek
akan dilaksanakan oleh petugas propinsi melalui PPIU dan
kabupaten melalui KPIU (Kabupaten) sesuai struktur proyek
dalam WISMP. Tujuan proyek ini adalah mengembangkan
lahan basin dalam rangka pengentasan kemiskinan di
propinsi Nusa Tenggara Barat.
Pedoman pelaksanaan untuk kegiatan ini secara lebih detail
akan disusun oleh Direktorat Pengelolaan Air.
e. The Post Tsunami Rehabilitation of Agriculture Infrastructure in Nanggroe Aceh Darussalam Province Pinjaman IDB
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 57
Kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi berkekuatan
8,9 skala richter di propinsi NAD yang diikuti oleh gelombang
tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 pada sektor
pertanian yang sangat besar, terutama terkait dengan kondisi
prasarana pertanian seperti jaringan irigasi, jalan usaha tani
dan prasarana lainnya.
IDB melalui program emergency berinisiatif untuk
memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia dengan
memberikan pinjaman lunak untuk merehabilitasi daerah-
daerah yang terkena bencana tsunami. Bantuan yang
diinisiasi pada TA 2005, baru disetujui MoUnya pada tanggal
29 Nopember 2006 untuk dilaksanakan selama 4 tahun, 2007
- TA 2010. Poyek ini bertujuan untuk menciptakan
kesempatan pekerjaan untuk meningkatkan pendapatan,
merehabilitasi atau merekonstruksi fasilitas irigasi pertanian,
dll, memperbaiki asperk biologis dan sosial sehingga petani
kembali seperti sebelumnya dan memperoleh produktivitas
panen seperti sebelum terjadinya tsunami.
Lokasi proyek terletak di 9 kabupaten yaitu Aceh Besar, Aceh
Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh
Selatan, Pidie, Bireun, Aceh Utara, dan Aceh Timur.
Pedoman pelaksanaan untuk kegiatan ini secara lebih detail
akan disusun oleh Direktorat Pengelolaan Air.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 58
f. Drip Irrigation Development for Horticultural Production
through Shallow Groundwater (pinjaman Pemerintah Spanyol)
Proyek ini telah masuk dalam MoU antara CGI dan
Pemerintah Indonesia tertanggal 12 Desember 2003 dimana
Pemerintah Spanyol akan mengalokasikan dana pinjaman
sebesar 20 juta Euro. Saat ini proyek masih dalam tahap
persiapan dimana pemerintah Indonesia diharapkan untuk
dapat menyelesaikan proses lelang pengadaan proyek
sebelum Loan Agreement disetujui oleh kedua belah pihak.
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan usahatani
dengan menggunakan irigasi tetes, melalui :
• Peningkatan kualitas dan kuantitas tanaman
hortikultura pada lahan tadah hujan
• Menstabilkan produksi tanaman hortikultura pada
lahan tadah hujan, terutama di musim kemarau
• Meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan petani
dan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di
pedesaan
Lokasi proyek terletak di 10 propinsi, yaitu : Sumatera Utara,
Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB,
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 59
Pedoman pelaksanaan untuk kegiatan ini secara lebih detail
akan disusun oleh Direktorat Pengelolaan Air.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 60
VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR TA. 2008
Monitoring merupakan kegiatan pengamatan terhadap
pelaksanaan kegiatan sehingga pelaksanaan atau
perkembangan pelaksanaan di lapangan secara berkala dan
berkesinambungan dapat dideteksi. Sedangkan pelaporan adalah
penyajian data dan informasi suatu kegiatan yang telah / sedang /
akan dilaksanakan sebagai indikator pelaksanaan kegiatan
sesuai yang direncanakan.
Evaluasi adalah penilaian terhadap suatu kegiatan yang
sudah dilaksanakan untuk melihat keberhasilan sebagaimana
yang diharapkan dari kegiatan yang direncanakan.
Secara garis besar setiap Satuan Kerja (Satker) harus
melaporan kemajuan kegiatan mengacu pada SK Menteri
Pertanian Nomor 431/Kpts/RC.210/7/2004 tentang Sistem
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program/Proyek yang
disempurnakan dengan Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor
391/RC.210/A/6/2005.
Berdasarkan kesepakan pertemuan koordinasi monitoring
tingkat Nasional yang diselenggarakan di Pontianak bulan
Desember 2007, masing-masing Dinas Pertanian Propinsi agar
mengadakan pertemuan dengan Dinas Pertanian
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 61
Kabupaten/Kota terkait minimal 4 bulan sekali sehingga dapat
diketahui perkembangan kemajuan kegiatan di lapangan.
Tujuan dari monitoring, evaluasi dan pelaporan adalah :
a. Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan
dalam jangka waktu tertentu.
b. Untuk mengetahui keberhasilan penanganan kegiatan
pembangunan lahan dan air sesuai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam periode tertentu.
c. Untuk mengetahui permasalahan/kendala yang dihadapi
dan usaha-usaha pemecahannya.
Ruang lingkup monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pembangunan lahan dan air yaitu :
A. Jenis Laporan
1. Dinas Tingkat Propinsi
a. Laporan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV)
yang memuat perkembangan pelaksanaan kegiatan
dibuat oleh satker dan dikirm paling lambat pada
tanggal 10 setiap bulannya.
b. Rekapitulasi Laporan Kemajuan Kegiatan Pengelolaan
Lahan dan Air dari Dinas Kabupaten / Kota (Dana
Tugas Perbantuan) dengan menggunakan Form DA
dan dikirim paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 62
c. Laporan Evaluasi Kinerja, yaitu kegiatan selama 1
(satu) tahun dikirim paling lambat 15 hari setelah
tahun anggaran berakhir, yang meliputi dan dana
Dekonsentrasi dan dana Tugas Pembantuan. Dalam
laporan Evaluasi Kinerja agar dilengkapi dengan
manfaat kegiatan pengelolaan lahan dan air
menggunakan Form PLA 04
2. Dinas Tingkat Kabupaten / Kota
a. Laporan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV)
yang memuat perkembangan pelaksanaan kegiatan
dibuat oleh satker dan dikirim paling lambat pada
tanggal 10 setiap bulannya.
b. Laporan kemajuan kegiatan Pengelolaan Lahan dan
Air dengan menggunakan form PLA 01. Laporan
tersebut dikirim ke kantor dinas terkait tingkat propinsi
dengan tembusan ke pusat, dan dikirim paling lambat
tanggal 5 setiap bulannya.
c. Laporan Evaluasi Kinerja yaitu Laporan kegiatan
selama satu tahun dikirim paling lambat 5 hari setelah
tahun anggaran berakhir, dikirimkan ke kantor dinas
terkait tingkat propinsi dengan tembusan ke pusat.
Dalam laporan Evaluasi Kinerja agar dilengkapi
dengan manfaat kegiatan pengelolaan lahan dan air
menggunakan Form PLA 03.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 63
B. Hierarki Laporan
1. Laporan dibuat secara berjenjang mulai dari (1)
Kabupaten, (2) Propinsi, dan (3) Pusat.
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan Pengelolaan
Lahan dan Air tingkat kabupaten / kota mengirimkan
Laporan Kemajuan Kegiatan dengan menggunakan Form
PLA 01 ke propinsi dengan tembusan ke Pusat. Dinas
Propinsi terkait merekap Laporan Form PLA 01 dari
Dinas Kabupaten/ Kota dan melaporkannya ke Pusat
menggunakan Form PLA 02.
C. Pengiriman Laporan
Laporan ditujukan kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan
Lahan dan Air c.q. Sekretariat Direktorat Jenderal
Pengelolaan Lahan dan Air dengan alamat sebagai berikut :
Kantor Pusat Departemen Pertanian,
Gedung D Lantai 8 Jalan Harsono RM No. 3 Ragunan,
Jakarta Selatan – 12550
Faximile 021–7816083, E-mail:[email protected]
E. Kualitas Laporan 1. Salah satu upaya kongkrit untuk mewujudkan transparasi
dan akuntabilitas untuk menuju ”Good Governance”
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 64
adalah penyampaian laporan tepat waktu dan akurat
disusun dengan mengikuti petunjuk yang berlaku.
2. Simonev harus dapat melaporkan kinerja pembangunan
pertanian sesuai dengan rencana (Tujuan dan Sasaran)
yang telah ditetapkan
3. Laporan harus baik, benar, jujur dan dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Ketaatan dan ketepatan waktu pengiriman laporan
merupakan indikator keseriusan dalam melaksanakan
pembangunan pertanian. Kualitas laporan akan dijadikan
salah satu indikator reward dan punishment bagi setiap
satker.
5. Laporan Fisik harus dilengkapi dengan foto-foto
pelaksanaan 0% ; 50% dan 100% yang diambil dari titik
tetap/titik yang sama
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 65
VII. INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
TA. 2008
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan kerja pengelolaan
lahan dan air diindikasikan oleh beberapa indikator, antara lain
sebagai berikut :
1. Terwujudnya perumusan kebijakan Departemen Pertanian
di bidang pengelolaan lahan dan air.
2. Tersedianya rumusan standar, norma, pedoman, kriteria
dan prosedur di bidang pengelolaan lahan dan air.
3. Terlaksananya bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan
lahan dan air
4. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan lahan dan
peningkatan infrastruktur pertanian (optimalisasi) pada
kawasan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan dan pendayagunaan lahan pertanian terlantar.
5. Terwujudnya upaya reklamasi lahan-lahan pertanian yang
secara inherent dikategorikan marginal.
6. Terwujudnya upaya konservasi dan rehabilitasi lahan
pertanian melalui pengembangan usahatani konservasi
dan pengembangan demplot-demplot konservasi.
7. Terkendalinya laju alih fungsi lahan, melalui perlindungan
kawasan pertanian produktif yang ditetapkan, sehingga
meningkatnya jumlah persil lahan petani yang bersertifikat.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 66
8. Terwujudnya lahan pertanian baru dalam upaya
mendukung peningkatan produksi tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan.
9. Terwujudnya pertambahan luas baku kawasan tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan.
10. Terwujudnya peningkatan produksi tanaman pangan
khususnya padi pada wilayah bukaan baru.
11. Tersedianya lahan HMT dalam upaya mendukung
peningkatan produksi peternakan.
12. Tercapainya pengembangan sumber air irigasi
13. Tercapainya optimasi pemanfaatan air irigasi
14. Terwujudnya konservasi air
15. Meningkatnya kualitas koordinasi kelembagaan dalam
menangani masalah lahan dan air.
16. Meningkatnya kualitas SDM pertanian dalam menangani
pengelolaan lahan dan air.
17. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani.
Indikator keberhasilan untuk masing-masing aspek dalam rangka
pengelolaan lahan secara rinci sebagaimana terdapat pada
lampiran.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 67
VIII. PENUTUP
Dalam melaksanakan kegiatan kegiatan lingkup Direktorat
Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air TA. 2008 baik Kegiatan
APBN maupun Kegiatan Pinjaman Luar Negeri (PLN) diperlukan
pemahaman para pelaksana terhadap kegiatan pokok dan
komponen-komponen kegiatan pembangunan lahan dan air.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan
Lahan dan Air disusun sebagai acuan dalam
melaksanakan/kegiatan pembangunan lahan dan air dalam
rangka mendukung pencapaian sasaran produksi sektor tanaman
pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan dari aspek
pengelolaan lahan, pengelolaan air, serta perluasan areal.
Melalui pemahaman kegiatan dan komponen-komponen kegiatan
tersebut diharapkan para pelaksana akan mampu melaksanakan
kegiatan kegiatan pembangunan lahan dan air dengan benar
dalam rangka mendukung Kegiatan Peningkatan Ketahanan
Pangan yang berbasis komoditas. Selain Pedoman Umum ini
juga disusun Pedoman Teknis (daftar terlampir) yang dapat
dijadikan dasar penyusunan Petunjuk Pelaksanaan di tingkat
propinsi dan Petunjuk Teknis di tingkat kabupaten.
Selanjutnya sejalan dengan Otonomi Daerah, Undang-
undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, serta
UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 68
dan Daerah maka diharapkan kerjasama terpadu antar unit-unit
kerja terkait mulai dari tingkat Pusat, Provinsi sampai ke tingkat
Kabupaten / Kota serta partisipasi petani secara aktif dapat
tercipta suatu sinergi guna mewujudkan masyarakat yang
sejahtera khususnya petani melalui pengembangan sistem dan
usaha agribisnis yang berdaya saing, berkeadilan, berkelanjutan
dan terdesentralisasi.
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 70
DAFTAR PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air : 1. Pedoman Umum Pengelolaan Anggaran Pembangunan
Pertanian Tahun 2008
2. Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan
Lahan dan Air TA.2008
Direktorat Perluasan Areal : 1. Pedoman Teknis Perluasan Areal Tanaman Pangan
2. Pedoman Teknis Perluasan Areal Hortikultura
3. Pedoman Teknis Perluasan Areal Perkebunan
4. Pedoman Teknis Pembukaan Lahan Hijauan Makanan
Ternak
5. Pedoman Teknis Pembukaan Ladang Penggembalaan
6. Pedoman Teknis Perluasan Areal Lahan Kering
7. Pedoman Teknis Pendampingan Pencetakan Sawah
Direktorat Pengelolaan Lahan :
1. Pedoman Teknis Optimasi Lahan
2. Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usaha Tani
3. Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Produksi
4. Pedoman Teknis Reklamasi Lahan
5. Pedoman Teknis Pengembangan Usaha Tani Konservasi
Lahan Terpadu
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 71
6. Pedoman Teknis Penguatan Hak Atas Tanah Petani (
Sertifikasi Lahan Pertanian )
7. Pedoman Teknis Usaha Tani Padi Sawah Metode SRI
Direktorat Pengelolaan Air :
1. Pedoman Teknis Pengembangan Tata Air Mikro (TAM)
2. Pedoman Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi Desa
(JIDES)/Jaringan Irigasi Tingkat Usahatani (JITUT)
3. Pedoman Teknis Pembuatan Irigasi Air Tanah Dalam
4. Pedoman Teknis Pembuatan Irigasi Air Tanah Dangkal
5. Pedoman Teknis Pengembangan Air Permukaan
6. Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air melalui
Pengembangan Embung
7. Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air melalui
Pengembangan Sumur Resapan
8. Pedoman Teknis Konservasi Air melalui Pengembangan
Dam Parit
9. Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Bertekanan (
Irigasi Tetes dan Irigasi Sprinkler )
10. Pedoman Teknis Pengembangan Pengelolaan Irigasi
Partisipatif
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 72
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pedoman Teknis diterima di Propinsi
2 Juklak di terima di Kabupaten/Kota
3 POK diterima Kabupaten/Kota
4 Juknis oleh Kabupaten/Kota
5 Sosialisasi Ke Propinsi dan Kab/Kota
6 Revisi POK dan DIPA
7 SK KPA dari Gubernur, Bupati/Walikota
8 SK PPK dari KPA
9 SK Panitia Pengadaan dari KPA
10 CP/CL
11 SID
12 Tanda Tangan Kontrak
13 Pelaksanaan Konstruksi
14 Padat Karya
15 Monitoring dari Propinsi ke Kabupaten/Kota
16 Rapat Koordinasi Propinsi dengan Kab/Kota
17 Monev dari Pusat
BulanKegiatanNo
Matrik Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan PLA Tahun 2008
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 73
MATRIK KETERKAITAN KELEMBAGAAN DALAM
PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 74
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 75
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 76
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 77
PROGRAM KERJA DIREKTORAT JENDERAL
PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 78
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 79
INDIKATOR KEBERHASILAN ASPEK PERLUASAN AREAL
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 80
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 81
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 82
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 83
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 84
INDIKATOR KEBERHASILAN ASPEK PENGELOLAAN AIR
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 85
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 86
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 87
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 88
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 89
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 90
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 91
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 92
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 93
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 94
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 95
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 96
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 97
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 98
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 99
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 100
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 101
INDIKATOR KEBERHASILAN ASPEK PENGELOLAAN LAHAN
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 102
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 103
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 104
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 105
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 106
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 107
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 108
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 109
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 110
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 111
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 112
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 113
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 114
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 115
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 116
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 117
FORM-FORM LAPORAN
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 118
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 119
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 120
Form PLA.03
Dinas : ………………………………..Kabupaten : ………………………………..Provinsi : ………………………………..Subsektor : ………………………………..
1 3 7
A. Aspek Pengelolaan Air1 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)2 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Pedesaan (JIDES)3 Pengembangan Tata Air Mikro (TAM)4 Dll….
B. Aspek Pengelolaan Lahan1 Pengembangan Jalan Usaha Tani (JUT)2 Pengembangan Jalan Produksi3 Optimasi Lahan4 Dll….
C. Aspek Perluasan Areal1 Cetak Sawah2 Perluasan Areal Hortikultura3 Perluasan Areal Perkebunan4 Dll….
Catatan :1 Laporan dikirim ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected] Contoh manfaat
a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000;c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton
………………. ……………. 2008
Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten
4
LAPORAN MANFAAT
No. Target Fisik Realisasi Fisik ManfaatKegiatan
2
KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR TA. 2006 DAN TA. 2007
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 121
Form PLA.04
Dinas : ………………………………..Provinsi : ………………………………..Subsektor : ………………………………..
1 3 7
A. Aspek Pengelolaan Air1 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)2 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Pedesaan (JIDES)3 Pengembangan Tata Air Mikro (TAM)4 Dll…
B. Aspek Pengelolaan Lahan1 Pengembangan Jalan Usaha Tani (JUT)2 Pengembangan Jalan Produksi3 Optimasi Lahan4 Dll…
C. Aspek Perluasan Areal1 Cetak Sawah2 Perluasan Areal Hortikultura3 Perluasan Areal Perkebunan4 Dll…
Catatan :1 Laporan dikirim ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected] Contoh manfaat
a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000;c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton
………………. ……………. 2008
Penanggungjawab Kegiatan Propinsi
4
REKAPITULASI LAPORAN MANFAAT
No. Target Fisik Realisasi Fisik ManfaatKegiatan
2
KEGIATAN PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR TA. 2006 DAN TA. 2007
Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air TA 2008 122
No Kebijakan Deptan Menko Sekneg Bappenas Depdagri/ Dep. PU Dep. Keu Dep. Hut Depnaker BMEkuin Pemda trans
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 LAHAN
- Pengembangan
G Bakosurtanal BPN KLH Ormas
13 14 15 16
√ - - - √ √ √ √ - - - - - √infrastruktur dilakukan melalui pembangunan/rehabilitasi JUT padakawasan tanamanpangan dan hortikulturadan jalan produksi padakawasan perkebunandan peternakan
- Perluasan areal pertanian √ √ - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ -
- Penyusunan bahan √ √ √ - √ √ - √ √ - √ √ √ √legislasi dan regulasiaspek lahan
- Kebijakan perlindungan √ √ - √ √ √ - √ √ - √ √ √ √kawasan pertanian produktif
- Peningkatan kesadaran √ √ √ - √ √ - √ √ - √ √ √ √masyarakat dan partisipasi untukmencegah terjadinyalaju alih fungsi lahan
- Koordinasi dengan √ √ √ √ √ √ - √ √ - √ √ √ √instansi terkait
- Partisipasi dan √ - - √ √ √ - √ √ - - - √ √pemberdayaan petani
MATRIKS KETERKAITAN KELEMBAGAAN DALAM PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
No Kebijakan Deptan Menko Sekneg Bappenas Depdagri/ Dep. PU Dep. Keu Dep. Hut Depnaker BMEkuin Pemda trans
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12- Meningkatnya
G Bakosurtanal BPN KLH Ormas
13 14 15 16√ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pemberdayaan masyarakat petanidalam pengembangan optimasi lahanterlantar
- Meningkatnya √ - - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √pemberdayaan masyarakat petanidalam melaksanakanusahatani konservasidan rehabilitasi padalahan potensial kritis,semi kritis dan kritis
- Meningkatnya √ - - √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √pemberdayaan masyarakat petanidalam melakukanreklamasi lahan padarawa, bekas tambang dan industri
- Peningkatan efektivitas √ - - √ √ √ √ - - √ √ - √ √pembelajaran melaluipendampingan dalammelaksanakan usahatani ramahlingkungan
No. Menko Depdagri/
Ekuin Pemda1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
2
1 12 13 14 15
A I R
- Pengembangan sumber √ √ - √ √ √ √ - - √ √ - -air alternatif skala keciluntuk tanaman pangan,hortikultura, perkebunandan peternakan.
- Optimasi pemanfaatan √ √ - √ √ √ √ - -air iri
- - - -gasi untuk tanaman
hortikultura, perkebunandan peternakan.
- Konservasi air untuk √ √ - √ √ √ √ √ √ - - √ -mendukung tanamanpangan, hortikultura,perkebunan danpeternakan.
- Pengembangan dan √ √ - √ √ √ √ - -pemberdayaan kelem-ba
- - - -
gaan pengelola airuntuk tanaman pangan,hortikultura, perkebunandan peternakan.
Keterangan :- BMG : Badan Meteorologi dan Geofisika.- BPN : Badan Pertanahan Nasional.- KLH : Kementrian Lingkungan Hidup.- Bakosurtanal : Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional.- Ormas : Organisasi Masa.
Matriks Keterkaitan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Lahan Dan Ai
Kebijakan
I n s t a n s i
Deptan Sekneg Bappenas Dep. PU Dep. Keu Dep. Hut BMG LAPANDep
Pertam-bangan
KLH Ormas
r
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
1 Aspek Pengelolaan Lahanb. Koservasi Lahan Inventarisasi teknis lahan 1 Tersedianya pedoman umum Inventarisasi teknis lahan 1 Tersusunnya pedoman teknis
kritis pada kawasan inventarisasi data lahan kritis kritis pada kawasan inventarisasi data lahan kritis pertanian pada kawasan pertanian. pertanian pada kawasan pertanian
2 Tersedianya data lahan kritis 2 Tersedianya data lahan kritispada kawasan pertanian. pada kawasan pertanian, baik
data primer maupun sekunder.3 Tersusunnya kebijakan pena-
nganan lahan kritis pada kawas-an pertanian secara terintegrasi.
2 Pengembangan Usahatani 1. Tersedianya Pedoman Umum 1 Pembinaan pengembangan 1. Tersedianya pedoman teknis Konservasi Lahan. bangan Usahatani Konservasi Lahan. usahatani konservasi lahan bangan usahatani konservasi lahan
terpadu. terpadu.
2. Meningkatnya pemahaman petugas dalam pengembangan usahatani ter- 2. Dipahaminya pedoman teknis padu berbasis konservasi lahan. bangan usahatni terpadu berbasis
konservasi lahan
3.Meningkatnya koordinasi dan sinkroni-
sasi pengembangan usahatani terpadu 3.
Meningkatnya pengetahuan dan kete-
berbasis konservasi lahan. rampilan petugas yang menangani
konservasi lahan
4. Terwujudnya upaya pengembangan usahatani terpadu pada kawasan DAS 4. Termonitornya pelaksanaan dalam mendukung GNKPA. pengembangan usahatani terpadu
berbasis konservasi lahan
5. Termonitornya perkembangan dan tersedianya data hasil evaluasi 5. Tersedianya data sebagai bahansebagai dasar acuan dalam rumusan kebijakan upaya
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Inventarisasi teknis lahan 1 Tersusunnya pedoman pelaksa-kritis pada kawasan naan inventarisasi data lahan pertanian kritis pada kawasan pertanian.
2 Tersedianya data lahan kritispada kawasan pertanian, baikdata primer maupun sekunder.
1 Pelaksanaan kegiatan 1. Tersedianya pedoman pelaksanaanPengembangan Usahatani pengembangan usahatani terpadu
Konservasi Lahan Terpadu berbasis konservasi lahan.
2. Terwujudnya pengembangan usaha-tani konservasi lahan terpadu pada
bagian hulu DAS dalam upaya men-
dukung GNKPA.
3 Tumbunya partisipasi petani dalam
pengembangan usahatani terpadu
dengan penarapan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air.
4 Meningkatnya produktivitas lahan
dan hasil usahatani berbasis komo-ditas unggulan.
k ikebijakan berikutnya. lahan
Pusat Propinsi
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PENGELOLAAN LAHAN DALAM MENDUKUNG PERTANIAN TA.2008
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Perluasan Areal Penyusunan Pedoman Perluasan Tersedianya pedoman umum Penyusunan Petunjuk Tersedianya petunjuk pelaksanaan P
Kawasan Tanaman Areal Kawasan Tanaman Pangan perluasan areal kawasan Tanaman Pelaksanaan Perluasan Areal perluasan areal kawasan PPangan Pangan Kawasan Tanaman Pangan Tanaman Pangan T
Identifikasi Potensi Perluasan Tersedianya data potensial lahan Identifikasi potensi perluasan Terinventarisir dan teridentifikasinya IdeAreal Tanaman Pangan pencetakan sawah baru di seluruh areal tanaman pangan data calon lokasi pencetakan sawah pen
propinsi yang memenuhi persyaratan pada Kawasan Tanaman Pangan(standar, kriteria, norma) yang telah di Kabupatenditentukananaan
Peningkatan Kemampuan Teknis Meningkatnya pengetahuan Peningkatan Kemampuan Teknis Meningkatnya pengetahuan PePerluasan Areal Perkebunan petugas teknis propinsi di bidang Perluasan Areal Tanaman Pangan petugas teknis Kabupaten/ Kota di Pe
perluasan areal Tanaman Pangan bidang perluasan areal TanamanPangan
Bimbingan dan Pembinaan Teknis Berkembangnya perluasan areal Bimbingan dan pembinaan teknis Berkembangnya perluasan areal BiPerluasan Areal Tanaman Pangan tanaman pangan di daerah yang pencetakan sawah tanaman pangan di daerah yang pem
sesuai dengan tata ruang wilayah sesuai dengan tata ruang wilayahTerwujudnya perluasan areal Terwujudnya perluasan areal tanaman pangan di daerah yang tanaman pangan di daerah yang dapat dimanfaatkan oleh masyara- dapat dimanfaatkan oleh masyara-kat secara berkelanjutan kat secara berkelanjutan
Penyusunan Konsep Perangkat Tersedianya perangkat peraturan Penyusunan Konsep Peraturan Terarahnya pelaksnaan Perluasan PePeraturan Perluasan Areal yang mendukung kelancaran Daerah tentang Perluasan Areal areal tanaman pangan di daerah DTanaman Pangan pencetakan sawah Tanaman Pangan T
Perluasan areal tanaman pangan berjalan terarah dan tidak menimbul-kan dampak negatif dari segi sosial ekonomi dan lingkungan
Monitoring dan Evaluasi Teratasinya secara dini segala Monitoring dan Evaluasi Teratasinya secara dini segala MoPerluasan Areal Tanaman Pangan permasalahan dalam pelaksanaan Perluasan Areal Tanaman Pangan permasalahan dalam pelaksanaan Pe
kegiatan perluasan areal tanaman kegiatan perluasan areal tanamanpangan panganTerealisasinya pelaksanaan kegiatan Terealisasinya pelaksanaan kegiatanperluasan areal tanaman pangan perluasan areal tanaman pangan sesuai dengan rencana dan ketentu sesuai dengan rencana dan ketentuan yang tertuang dalam pedoman an yang tertuang dalam pedoman
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PERLUASAN AREAL DALAM MENDUKUNG TANAMAN PANGAN TAHUN 2007
No AspekPusat Propinsi
Kegiatan Indikator Keberhasilanenyusunan Petunjuk Teknis Tersedianya petunjuk tekniserluasan Areal Kawasan perluasan areal kawasananaman Pangan Tanaman Pangan
ntifikasi dan penetapan lokasi Tersedianya data dan informasicetakan sawah calon lokasi yang layak untuk
pencetakan sawah pada Areal Tanaman Pangan
ningkatan Kemampuan Teknis Tersedianya petugas lapangan di rluasan Areal Tanaman Pangan bidang perluasan areal Tanaman
Pangan yang terampil
mbingan dan pembinaan Terlaksananya pelaksanaan antapan lahan sawah baru perluasan areal tanaman pangan
nyusunan Konsep Peraturan Terlaksananya perluasan arealaerah tentang Perluasan Areal tanaman pangan yang bermanfaatanaman Pangan secara berkelanjutan
nitoring dan Evaluasi Termonitor dan terlaksananyarluasan Areal Tanaman Pangan perluasan areal Tanaman Pangan
sesuai dengan pedoman
Kabupaten/Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator KeberhasilanA Perluasan Areal
Kawasan HortikulturaPenyusunan pedoman perluasan areal hortikultura
Terwujudnya rumusan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur perluasan areal hortikultura
Kemitraan layanan masyarakat Terwujudnya synergisitas antar stakeholder (pemerintah, swasta dan
Kegiatan Indikator Keberhasilan
masyarakat tani)
Saresehan Terwujudnya persamaan persepsi antar stakeholderTerwujudnya synergisitas antar stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat tani)
Bantuan masyarakat desa kehutanan dan desa tertinggal
Terwujudnya pertambahan luas baku lahan kawasan hortikultura
Pengembangan agropolitasn Terwujudnya synergisitas antar stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat tani)
Bimbingan pelaksanaan teknis perluasan areal hortikultura
Tersedianya petugas yang mampu dalam melakukan kegiatan perluasan areal hortikultura
Bimbingan pelaksanaan teknis perluasan areal hortikultura
Tersedianya petugas yang mampu dalam melakukan kegiatan perluasan areal hortikultura
Pengembangan perluasan areal hortikultura berwawasan lingkungan
Terwujudnya lahan-lahan bukaan baru dalam upaya mendukung peningkatan produksi hortikultura
Identifikasi potensi perluasan areal hortikultura
Tersedianya data potensi untuk perencanaan kebijakkan dalam upaya mendukung peningkatan produksi hortikultura
Identiperlu
Terwujudnya pertambahan luas baku lahan kawasan hortikultura yang berwawasan lingkungan
Terwujudnya pertambahan luas baku kawasan hortikultura
Melahortik
Pelaarea
Pertemuan teknis perluasan areal Tersedianya petugas yang mampu dan memahami perluasan areal hortikultura
Terwujudnya persamaan persepsi antara pusat dan daerah dalam memahami dan melaksanakan perluasan areal hortikultura
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKASANAAN ASPEK PERLUASAN AREAL DALAM MENDUKUNG HORTIKULTURA TAHUN 2007
No AspekPusat Propinsi
fikasi dan penetapan lokasi asan areal hortikultura
Tersedianya data potensi untuk perencanaan kebijakan dalam upaya mendukung peningkatan produksi hortikultura
kukan SID perluasan areal ultura
Tersedianya data dan peta untuk perencangan pengembangan lahan hortikultura
ksanaan konstruksi perluasan l hortikultura
Terwujudnya pertambahan luas baku kawasan hortikultura
Kabupaten/Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator KeberhasilanC Perluasan Areal Penyusunan Pedoman Perluasan Tersedianya pedoman perluasan Penyusunan Petunjuk Tersedianya petunjuk pelaksanaan P
Kawasan Perkebunan Areal Kawasan Perkebunan areal kawasan perkebunan Pelaksanaan Perluasan Areal perluasan areal kawasan Poleh petugas pusat dan daerah Kawasan Perkebunan perkebunan P
Sosialisasi dan Bimbingan Tersosialisasinya pelaksanaan Sosialisasi dan Bimbingan Tersosialisasinya pelaksanaan SPelaksanaan SID (Survey, SID (Survey, Investigasi dan Disain) Pelaksanaan SID (Survey, SID (Survey, Investigasi dan Disain) PInvestigasi dan Disain) Areal Areal Perkebunan Investigasi dan Disain) Areal Areal Perkebunan InPerkebunan Perkebunan P
Peningkatan Kemampuan Teknis Meningkatnya pengetahuan Peningkatan Kemampuan Teknis Meningkatnya pengetahuan PPerluasan Areal Perkebunan petugas teknis di bidang Perluasan Areal Perkebunan petugas teknis di bidang P
perluasan areal perkebunan perluasan areal perkebunan
Inventarisasi dan Identifikasi Terinventaris dan teridentifikasinya Inventarisasi dan Identifikasi Terinventaris dan teridentifikasinya InLokasi Pengembangan Jalan Lokasi Pengembangan Jalan Lokasi Pengembangan Jalan Lokasi Pengembangan Jalan LokAreal Pekebunan Areal Pekebunan Areal Pekebunan Areal Pekebunan A
Inventarisasi dan Identifikasi Terinventaris dan teridentifikasinya Inventarisasi dan Identifikasi Terinventaris dan teridentifikasinya InLokasi Peremajaan Areal lokasi peremajaan areal Lokasi Peremajaan Areal lokasi peremajaan areal LoPerkebunan perkebunan Perkebunan perkebunan P
Profil Pengembangan Areal Terinformasikannya keberadaan Profil Pengembangan Areal Terinformasikannya keberadaan PPerkebunan Kawasan Perkebunan di wilayah/ Perkebunan Kawasan Perkebunan di wilayah/ P
daerah daerah
Monitoring dan Evaluasi Termonitor dan terevaluasinya Monitoring dan Evaluasi Termonitor dan terevaluasinya MoniPerluasan Areal Perkebunan perluasan areal perkebunan Perluasan Areal Perkebunan perluasan areal perkebunan P
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PERLUASAN AREAL DALAM MENDUKUNG PERKEBUNAN TAHUN 2007
No AspekPusat Propinsi
Kegiatan Indikator Keberhasilanenyusunan Petunjuk Teknis Tersedianya petunjuk tekniserluasan Areal Kawasan perluasan areal kawasanerkebunan perkebunan
osialisasi dan Bimbingan Terlaksananya pelaksanaan SIDelaksanaan SID (Survey, (Survey, Investigasi dan Disain)vestigasi dan Disain) Areal Areal Perkebunanerkebunan
eningkatan Kemampuan Teknis Tersedianya petugas di bidangerluasan Areal Perkebunan perluasan areal perkebunan
ventarisasi dan Identifikasi Tersedianya data dan rnformasiasi Pengembangan Jalan Lokasi Pengembangan Jalan
real Pekebunan Areal Pekebunan
ventarisasi dan Identifikasi Tersedianya data dan rnformasikasi Peremajaan Areal lokasi peremajaan areal
erkebunan perkebunan
rofil Pengembangan Areal Tersedianya lokasi kawasanerkebunan perkebunan
toring dan Evaluasi Termonitor dan terevaluasinyaerluasan Areal Perkebunan perluasan areal perkebunan
Kabupaten/Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator KeberhasilanA Perluasan Areal Identifikasi Potensi Perluasan Teridentifikasinya Identifikasi Potensi Perluasan Teridentifikasinya Identifi
Kawasan Peternakan Kawasan Peternakan potensi perluasan Kawasan Peternakan potensi perluasan Pembukkawasan peternakan kawasan peternakan
Pencadangan Lahan untuk Tersedianya data Melakukan Survey, Investigasi Terlaksananya survey, investigasi MelakKawasan Peternakan pencadangan lahan untuk dan Desain (SID) Pembukaan dan desain (SID) pembukaan dan D
kawasan peternakan Lahan HMT lahan HMT Lahan HM
Profil Kawasan Peternakan Terinformasikannya keberadaan Bimbingan dan Pembinaan Terwujudnya petugas yang PelakKawasan Peternakan di wilayah/ Teknis Perluasan Kawasan mampu dalam melakukan HMTdaerah Peternakan kegiatan perluasan kawasan
peternakanPedoman Perluasan Kawasan Dipahaminya pedoman Peternakan perluasan kawasan peternakan
oleh petugas pusat dan daerah
Peningkatan Kemampuan Teknis Meningkatnya pengetahuan Monitoring dan Evaluasi Termonitor dan terevaluasinya BimbiPerluasan Kawasan Peternakan petugas teknis di bidang Kawasan Peternakan perluasan kawasan peternakan Pemanta
perluasan kawasan peternakan
Bimbingan Teknis Perluasan Terwujudnya petugas yang MonitoriKawasan Peternakan mampu dalam melakukan Kawa
kegiatan perluasan kawasanpeternakan
Monitoring dan Evaluasi Termonitor dan terevaluasinyaPerluasan Kawasan Peternakan perluasan kawasan peternakan
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKASANAAN ASPEK PERLUASAN AREAL DALAM MENDUKUNG PETERNAKAN TAHUN 2008
No AspekPusat Propinsi
Kegiatan Indikator Keberhasilankasi dan Penetapan Lokasi Tersedianya data dan terpilihnya
aan Lahan HMT lokasi untuk pembukaan lahanHMT
ukan Survey, Investigasi Terlaksananya survey, investigasiesain (SID) Pembukaan dan desain (SID) pembukaan
T lahan HMT
sanaan Pembukaan Lahan Terwujudnya lahan-lahan HMT baru
ngan dan Pembinaan Terwujudnya petugas yangpan Kawasan Peternakan mampu dalam melakukan
pemantapan kawasan peternakan
ng dan Evaluasi Termonitor dan terevaluasinyasan Peternakan perluasan kawasan peternakan
Kabupaten/Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan1 Aspek Pengelolaan Air a Penyusunan Pedoman Teknis
Pengembangan Sumber Air- Tersusunnya pedoman terknis
pengembangan sumber air- Bimbingan dan Monitoring
pembuatan irigasi air tanah dangkal
- Terlaksananya pembuatan irigasi air tanah dangkal
-
b Penyusunan data Potensi Pengembangan sumber air irigasi
- Tersusunnya / tersedianya data potensi pengembangan sumber air irigasi
Kegiatan Indikator KeberhasilanPembuatan irigasi air tanah dangkal
- Terbangunnya irigasi air tanah dangkal
- Terpenuhinya kebutuhan air irigasi di lokasi pengembangan irigasi air tanah dangkal
Pembuatan irigasi air tanah dalam - Terbangunnya irigasi air tanah dalam
- Terpenuhinya kebutuhan air irigasi
c Bimbingan pengembangan sumber air tanah
- Bimbingan dan Monitoring Pembuatan irigasi air tanah dalam
- Terlaksananya pembuatan irigasi air tanah dalam
-
di lokasi pengembangan irigasi air tanah dangkal
d Bimbingan Pengembangan sumber air permukaan menunjang tanaman pangan
- Terlaksanannya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan sumber air permukan untuk menunjang komoditas tanaman pangan
e Bimbingan Pengembangan irigasi permukaan
- Terlaksananya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan irigasi permukaan
- Bimbinga Pengadaan pompa air irigasi
- Terlaksananya Pengadaan pompa air irigasi
-
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PENGELOLAAN AIR DALAM MENDUKUNG TANAMAN PANGAN TAHUN 2007
Terlaksananya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan / pemanfaatan sumber air tanah
-
AspekNO. Pusat Propinsi
Pengadaan pompa air irigasi - Tersedianya pompa air irigasi
- Tersedianya air irigasi sesuai kebutuhan
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Apresiasi Pengelolaan irigasi
tingkat usaha tani - Bertambahnya pengetahuan
petugas tentang pengelolaan air
b Pelatihan Desain Prasarana irigasi - Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam pengelolaan analisa desain prasarana irigasi
c Penyusunan pedoman rehabilitasi jaringan irigasi dan optimasi air
- Tersusunnya Pedoman rehabilitasi jaringan irigasi dan optimasi air
- Bimbingan dan Monitoring rehab jaringan irigasi
- Terlaksananya pembuatan rehab jaringan irigasi
-
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Rehabilitasi perbaikan JIDES dan JITUT
- Terehabilitasinya perbaikan JIDESdan JITUT
- Berfungsinya JIDES dan JITUT
d Bimbingan penerapan irigasi tepat guna
- Tersusunnya pedomam penerapan iriagsi tepat guna
- Terbinannya penerapan irigasi tepat guna
e Bimbingan rehabilitasi jaringan - Tersusunnya pedoman rehabilitasi jaringan
f Bimbingan optimasi air - Terbinanya kegiatan optimasim air
g Bimbingan pengembangan lahan rawa
- Tersusunnya pedoman pengembangan lahan rawa
- Bimbingan dan Monitoring pengembangan lahan rawa
- Terlaksananya pembuatan TAM -
- Terbinanya kegiatan pengembangan lahan rawa
- Tersusunnya desain sederhan TAM
NO. Aspek Pusat Propinsi
Pengembangan Lahan rawa (TAM)
- Terbangunnya jaringan tata air mikro
- Meningkatnya IP dan produktifitas lahan rawa
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Pembinaan Konservasi Air Irigasi
- Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui Sumur Resapan, Embung dan Dam Parit
- Terlaksananya peningkatan pemahaman petugas mengenai pentingnya upaya konservasi air pada usaha tani yang berkesinambungan melalui teknologi konservasi air sumur resapan, embung dan dam parit
- Pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan , embung dan dam parit
- Terlaksananya pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan, embung dan dam parit
-
- Bimbingan pemanfaatan curah hujan efektif
- Peningkatan efisiensi pemanfaatan curah hujan efektif
- Pengembangan pemanfaatan curah hujan efektif
- Peningkatan pemanfaatan curah hujan efektif
-
b Upaya Antisipasi Kekeringan dan Kebanjiran
- Monitoring Kondisi Waduk untuk Air Irigasi dan TMC
- Termonitornya kondisi waduk untuk air irigasi dan TMC
- Operasional Posko Bencana Alam - Pemahaman petugas mengenai penanganan dampak bencana alam terhadap pertanian meningkat
- Antisipasi kekeringan dan kebanjiran
- Terbinanya antisipasi kekeringan dan kebanjiran
-
- Bimbingan dan monitoring fenomena antisipasi anomali iklim
- Termonitornya dampak kegiatan padat karya pengelolaan air
- Evaluasi Padat Karya Pengelolaan air
NO. Aspek Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan , embung dan dam parit
- Terlaksananya pembangunan teknologi konservasi air melalui sumur resapan, embung dan parit
Pemanfaatan curah hujan efektif - Peningkatan pemanfaatan curah hujan efektif
Antisipasi kekeringan dan kebanjiran
- Terbinanya antisipasi kekeringan dan kebanjiran
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Apresiasi sistim informasi
geografis- Meningkatnya pengetahuan sikap
dan keterampilan petugas dalam sistim informasi geografis
b Latihan usahatani hemat air - Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam usaha tani hemat air
c identifikasi lokasi irigasi partisipatif - Tersusunnya data lokasi irigasi partisipatif
d Bimbingan dan evaluasi kelembagaan pengelola air irigasi
- Terlaksananya kegiatan kelembagaan pengelola air
e Penyiapan bahan informasi dan evaluasi kinerja Dit Pengelolaan Air sesuai SAKIP
- Tersedianya data kinerja kelembagaan pengelola air
- Tersedianya bahan informasi dan evaluasi kinerja Dit Pengelolaan Air sesuai SAKIP
f Pemberdayaan kelembagaan tani pemakai air pada pilot irigasi permukaan
- terbinanya kelembagaan tani pemakai air pada pilot irigasi permukaan
g sosialisai kebijakan pengembangan dan pengelolaan irigasi
- Tersosialisai kebijakan pengembangan dan pengelolaan irigasi
h Bimbingan pelaksanaan irigasi partisipatif
- Termotifasinya petani untuk berpartisipasi dalam pengelolaan irigasi
i Penyusunan basis data lahan dan air spasial temporal
- Tersusunnya basis data lahan dan air spasial temporal
NO. Aspek Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan2 Aspek Pengelolaan Air a Penyusunan Pedoman Teknis
Pengembangan Sumber Air- Tersusunnya pedoman terknis
pengembangan sumber air- Bimbingan dan Monitoring
pembuatan irigasi air tanah dangkal
- Terlaksananya pembuatan irigasi air tanah dangkal
-
b Penyusunan data Potensi Pengembangan sumber air irigasi
Kegiatan Indikator KeberhasilanPembuatan irigasi air tanah dangkal
- Terbangunnya irigasi air tanah dangkal
- Tersusunnya / tersedianya data
potensi pengembangan sumber air irigasi
- Terpenuhinya kebutuhan air irigasi di lokasi pengembangan irigasi air tanah dangkal
Pembuatan irigasi air tanah dalam - Terbangunnya irigasi air tanah dalam
- Terpenuhinya kebutuhan air irigasi
c Bimbingan pengembangan sumber air tanah
- Bimbingan dan Monitoring Pembuatan irigasi air tanah dalam
- Terlaksananya pembuatan irigasi air tanah dalam
-
di lokasi pengembangan irigasi air tanah dangkal
d Bimbingan Pengembangan sumber air permukaan menunjang tanaman pangan
- Terlaksanannya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan sumber air permukan untuk menunjang komoditas tanaman pangan
e Bimbingan Pengembangan irigasi permukaan
- Bimbinga Pengadaan pompa air irigasi
- Terlaksananya Pengadaan pompa air irigasi
-
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PENGELOLAAN AIR
NO. Aspek Pusat Propinsi
DALAM MENDUKUNG HORTIKULTURA TAHUN 2007
- Terlaksananya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan / pemanfaatan sumber air tanah
- Terlaksananya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan irigasi permukaan
Pengadaan pompa air irigasi - Tersedianya pompa air irigasi
- Tersedianya air irigasi sesuai kebutuhan
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Apresiasi Pengelolaan irigasi
tingkat usaha tani - Bertambahnya pengetahuan
petugas tentang pengelolaan air
b Pelatihan Desain Prasarana irigasi - Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam pengelolaan analisa desain prasarana irigasi
c Penyusunan pedoman rehabilitasi jaringan irigasi dan optimasi air
- Tersusunnya Pedoman rehabilitasi jaringan irigasi dan optimasi air
- Bimbingan dan Monitoring rehab jaringan irigasi
- Terlaksananya pembuatan rehab jaringan irigasi
-
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Rehabilitasi perbaikan JIDES dan JITUT
- Terehabilitasinya perbaikan JIDESdan JITUT
- Berfungsinya JIDES dan JITUT
d Bimbingan penerapan irigasi tepat guna
- Tersusunnya pedomam penerapan iriagsi tepat guna
- Terbinannya penerapan irigasi tepat guna
e Bimbingan rehabilitasi jaringan - Tersusunnya pedoman rehabilitasi jaringan
f Bimbingan optimasi air - Terbinanya kegiatan optimasim air
g Bimbingan pengembangan lahan rawa
- Tersusunnya pedoman pengembangan lahan rawa
- Bimbingan dan Monitoring pengembangan lahan rawa
- Terlaksananya pembuatan TAM -
- Terbinanya kegiatan pengembangan lahan rawa
- Tersusunnya desain sederhan TAM
h Bimbingan Pengembangan Irigasi bertekanan
- Terbinanya kegiatan pengembangan irigasi bertekanan
Bimbingan dan Monitoring Pebuatan irigasi bertekanan
- Terlaksananya Pebuatan irigasi bertekanan
i Apresiasi pengembangan irigasi bertekanan
- Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam pengembangan irigasi bertekanan
NO. Aspek Pusat Propinsi
Pengembangan Lahan rawa (TAM)
- Terbangunnya jaringan tata air mikro
- Meningkatnya IP dan produktifitas lahan rawa
Pengembangan irigasi bertekanan Terbangunnya irigasi bertekanan
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Pembinaan Konservasi Air Irigasi
- Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui Sumur Resapan, Embung dan Dam Parit
- Terlaksananya peningkatan pemahaman petugas mengenai pentingnya upaya konservasi air pada usaha tani yang berkesinambungan melalui teknologi konservasi air sumur resapan, embung dan dam parit
- Pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan , embung dan dam parit
- Terlaksananya pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan, embung dan dam parit
-
- Bimbingan pemanfaatan curah hujan efektif
- Peningkatan efisiensi pemanfaatan curah hujan efektif
- Pengembangan pemanfaatan curah hujan efektif
- Peningkatan pemanfaatan curah hujan efektif
-
b Upaya Antisipasi Kekeringan dan Kebanjiran
- Monitoring Kondisi Waduk untuk Air Irigasi dan TMC
- Termonitornya kondisi waduk untuk air irigasi dan TMC
- Operasional Posko Bencana Alam - Pemahaman petugas mengenai penanganan dampak bencana alam terhadap pertanian meningkat
- Antisipasi kekeringan dan kebanjiran
- Terbinanya antisipasi kekeringan dan kebanjiran
-
- Bimbingan dan monitoring fenomena antisipasi anomali iklim
- Termonitornya dampak kegiatan padat karya pengelolaan air
- Evaluasi Padat Karya Pengelolaan air
NO. Aspek Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan , embung dan dam parit
- Terlaksananya pembangunan teknologi konservasi air melalui sumur resapan, embung dan parit
Pemanfaatan curah hujan efektif - Peningkatan pemanfaatan curah hujan efektif
Antisipasi kekeringan dan kebanjiran
- Terbinanya antisipasi kekeringan dan kebanjiran
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Apresiasi sistim informasi
geografis- Meningkatnya pengetahuan sikap
dan keterampilan petugas dalam sistim informasi geografis
b Latihan usahatani hemat air - Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam usaha tani hemat air
c identifikasi lokasi irigasi partisipatif - Tersusunnya data lokasi irigasi partisipatif
d Bimbingan dan evaluasi kelembagaan pengelola air irigasi
- Terlaksananya kegiatan kelembagaan pengelola air
e Penyiapan bahan informasi dan evaluasi kinerja Dit Pengelolaan Air sesuai SAKIP
- Tersedianya data kinerja kelembagaan pengelola air
- Tersedianya bahan informasi dan evaluasi kinerja Dit Pengelolaan Air sesuai SAKIP
f Pemberdayaan kelembagaan tani pemakai air pada pilot irigasi permukaan
- terbinanya kelembagaan tani pemakai air pada pilot irigasi permukaan
g sosialisai kebijakan pengembangan dan pengelolaan irigasi
- Tersosialisai kebijakan pengembangan dan pengelolaan irigasi
h Bimbingan pelaksanaan irigasi partisipatif
- Termotifasinya petani untuk berpartisipasi dalam pengelolaan irigasi
i Penyusunan basis data lahan dan air spasial temporal
- Tersusunnya basis data lahan dan air spasial temporal
NO. Aspek Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan3 Aspek Pengelolaan Air a Penyusunan Pedoman Teknis
Pengembangan Sumber Air- Tersusunnya pedoman terknis
pengembangan sumber air- Bimbingan dan Monitoring
pembuatan irigasi air tanah dangkal
- Terlaksananya pembuatan irigasi air tanah dangkal
-
b Penyusunan data Potensi Pengembangan sumber air irigasi
Kegiatan Indikator KeberhasilanPembuatan irigasi air tanah dangkal
- Terbangunnya irigasi air tanah dangkal
- Tersusunnya / tersedianya data
potensi pengembangan sumber air irigasi
- Terpenuhinya kebutuhan air irigasi di lokasi pengembangan irigasi air tanah dangkal
Pembuatan irigasi air tanah dalam - Terbangunnya irigasi air tanah dalam
- Terpenuhinya kebutuhan air irigasi
c Bimbingan pengembangan sumber air tanah
- Bimbingan dan Monitoring Pembuatan irigasi air tanah dalam
- Terlaksananya pembuatan irigasi air tanah dalam
-
di lokasi pengembangan irigasi air tanah dangkal
d Bimbingan Pengembangan sumber air permukaan menunjang tanaman pangan
- Terlaksanannya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan sumber air permukan untuk menunjang komoditas tanaman pangan
e Bimbingan Pengembangan irigasi permukaan
- Bimbinga Pengadaan pompa air irigasi
- Terlaksananya Pengadaan pompa air irigasi
-
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PENGELOLAAN AIR
NO. Aspek Pusat Propinsi
DALAM MENDUKUNG PERKEBUNAN TAHUN 2007
- Terlaksananya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan / pemanfaatan sumber air tanah
- Terlaksananya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan irigasi permukaan
Pengadaan pompa air irigasi - Tersedianya pompa air irigasi
- Tersedianya air irigasi sesuai kebutuhan
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Apresiasi Pengelolaan irigasi
tingkat usaha tani - Bertambahnya pengetahuan
petugas tentang pengelolaan air
b Pelatihan Desain Prasarana irigasi - Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam pengelolaan analisa desain prasarana irigasi
c Penyusunan pedoman rehabilitasi jaringan irigasi dan optimasi air
- Tersusunnya Pedoman rehabilitasi jaringan irigasi dan optimasi air
- Bimbingan dan Monitoring rehab jaringan irigasi
- Terlaksananya pembuatan rehab jaringan irigasi
-
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Rehabilitasi perbaikan JIDES dan JITUT
- Terehabilitasinya perbaikan JIDESdan JITUT
- Berfungsinya JIDES dan JITUT
d Bimbingan penerapan irigasi tepat guna
- Tersusunnya pedomam penerapan iriagsi tepat guna
- Terbinannya penerapan irigasi tepat guna
e Bimbingan rehabilitasi jaringan - Tersusunnya pedoman rehabilitasi jaringan
f Bimbingan optimasi air - Terbinanya kegiatan optimasim air
g Bimbingan pengembangan lahan rawa
- Tersusunnya pedoman pengembangan lahan rawa
- Bimbingan dan Monitoring pengembangan lahan rawa
- Terlaksananya pembuatan TAM -
- Terbinanya kegiatan pengembangan lahan rawa
- Tersusunnya desain sederhan TAM
h Bimbingan Pengembangan Irigasi bertekanan
- Terbinanya kegiatan pengembangan irigasi bertekanan
Bimbingan dan Monitoring Pebuatan irigasi bertekanan
- Terlaksananya Pebuatan irigasi bertekanan
i Apresiasi pengembangan irigasi bertekanan
- Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam pengembangan irigasi bertekanan
NO. Aspek Pusat Propinsi
Pengembangan Lahan rawa (TAM)
- Terbangunnya jaringan tata air mikro
- Meningkatnya IP dan produktifitas lahan rawa
Pengembangan irigasi bertekanan Terbangunnya irigasi bertekanan
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Pembinaan Konservasi Air Irigasi
- Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui Sumur Resapan, Embung dan Dam Parit
- Terlaksananya peningkatan pemahaman petugas mengenai pentingnya upaya konservasi air pada usaha tani yang berkesinambungan melalui teknologi konservasi air sumur resapan, embung dan dam parit
- Pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan , embung dan dam parit
- Terlaksananya pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan, embung dan dam parit
-
- Bimbingan pemanfaatan curah hujan efektif
- Peningkatan efisiensi pemanfaatan curah hujan efektif
- Pengembangan pemanfaatan curah hujan efektif
- Peningkatan pemanfaatan curah hujan efektif
-
b Upaya Antisipasi Kekeringan dan Kebanjiran
- Monitoring Kondisi Waduk untuk Air Irigasi dan TMC
- Termonitornya kondisi waduk untuk air irigasi dan TMC
- Operasional Posko Bencana Alam - Pemahaman petugas mengenai penanganan dampak bencana alam terhadap pertanian meningkat
- Antisipasi kekeringan dan kebanjiran
- Terbinanya antisipasi kekeringan dan kebanjiran
-
- Bimbingan dan monitoring fenomena antisipasi anomali iklim
- Termonitornya dampak kegiatan padat karya pengelolaan air
- Evaluasi Padat Karya Pengelolaan air
NO. Aspek Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan , embung dan dam parit
- Terlaksananya pembangunan teknologi konservasi air melalui sumur resapan, embung dan parit
Pemanfaatan curah hujan efektif - Peningkatan pemanfaatan curah hujan efektif
Antisipasi kekeringan dan kebanjiran
- Terbinanya antisipasi kekeringan dan kebanjiran
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Apresiasi sistim informasi
geografis- Meningkatnya pengetahuan sikap
dan keterampilan petugas dalam sistim informasi geografis
b Latihan usahatani hemat air - Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam usaha tani hemat air
c identifikasi lokasi irigasi partisipatif - Tersusunnya data lokasi irigasi partisipatif
d Bimbingan dan evaluasi kelembagaan pengelola air irigasi
- Terlaksananya kegiatan kelembagaan pengelola air
e Penyiapan bahan informasi dan evaluasi kinerja Dit Pengelolaan Air sesuai SAKIP
- Tersedianya data kinerja kelembagaan pengelola air
- Tersedianya bahan informasi dan evaluasi kinerja Dit Pengelolaan Air sesuai SAKIP
f Pemberdayaan kelembagaan tani pemakai air pada pilot irigasi permukaan
- terbinanya kelembagaan tani pemakai air pada pilot irigasi permukaan
g sosialisai kebijakan pengembangan dan pengelolaan irigasi
- Tersosialisai kebijakan pengembangan dan pengelolaan irigasi
h Bimbingan pelaksanaan irigasi partisipatif
- Termotifasinya petani untuk berpartisipasi dalam pengelolaan irigasi
i Penyusunan basis data lahan dan air spasial temporal
- Tersusunnya basis data lahan dan air spasial temporal
NO. Aspek Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan4 Aspek Pengelolaan Air a Penyusunan Pedoman Teknis
Pengembangan Sumber Air- Tersusunnya pedoman terknis
pengembangan sumber air- Bimbingan dan Monitoring
pembuatan irigasi air tanah dangkal
- Terlaksananya pembuatan irigasi air tanah dangkal
-
b Penyusunan data Potensi Pengembangan sumber air irigasi
Kegiatan Indikator KeberhasilanPembuatan irigasi air tanah dangkal
- Terbangunnya irigasi air tanah dangkal
- Tersusunnya / tersedianya data
potensi pengembangan sumber air irigasi
- Terpenuhinya kebutuhan air irigasi di lokasi pengembangan irigasi air tanah dangkal
Pembuatan irigasi air tanah dalam - Terbangunnya irigasi air tanah dalam
- Terpenuhinya kebutuhan air irigasi
c Bimbingan pengembangan sumber air tanah
- Bimbingan dan Monitoring Pembuatan irigasi air tanah dalam
- Terlaksananya pembuatan irigasi air tanah dalam
-
di lokasi pengembangan irigasi air tanah dangkal
d Bimbingan Pengembangan sumber air permukaan menunjang tanaman pangan
- Terlaksanannya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan sumber air permukan untuk menunjang komoditas tanaman pangan
e Bimbingan Pengembangan irigasi permukaan
- Bimbinga Pengadaan pompa air irigasi
- Terlaksananya Pengadaan pompa air irigasi
-
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PENGELOLAAN AIR
NO. Aspek Pusat Propinsi
DALAM MENDUKUNG PETERNAKAN TAHUN 2008
- Terlaksananya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan / pemanfaatan sumber air tanah
- Terlaksananya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas daerah dalam pengembangan irigasi permukaan
Pengadaan pompa air irigasi - Tersedianya pompa air irigasi
- Tersedianya air irigasi sesuai kebutuhan
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Apresiasi Pengelolaan irigasi
tingkat usaha tani - Bertambahnya pengetahuan
petugas tentang pengelolaan air
b Pelatihan Desain Prasarana irigasi - Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam pengelolaan analisa desain prasarana irigasi
c Penyusunan pedoman rehabilitasi jaringan irigasi dan optimasi air
- Tersusunnya Pedoman rehabilitasi jaringan irigasi dan optimasi air
- Bimbingan dan Monitoring rehab jaringan irigasi
- Terlaksananya pembuatan rehab jaringan irigasi
-
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Rehabilitasi perbaikan JIDES dan JITUT
- Terehabilitasinya perbaikan JIDESdan JITUT
- Berfungsinya JIDES dan JITUT
d Bimbingan penerapan irigasi tepat guna
- Tersusunnya pedomam penerapan iriagsi tepat guna
- Terbinannya penerapan irigasi tepat guna
e Bimbingan rehabilitasi jaringan - Tersusunnya pedoman rehabilitasi jaringan
f Bimbingan optimasi air - Terbinanya kegiatan optimasim air
g Bimbingan pengembangan lahan rawa
- Tersusunnya pedoman pengembangan lahan rawa
- Bimbingan dan Monitoring pengembangan lahan rawa
- Terlaksananya pembuatan TAM -
- Terbinanya kegiatan pengembangan lahan rawa
- Tersusunnya desain sederhan TAM
h Bimbingan Pengembangan Irigasi bertekanan
- Terbinanya kegiatan pengembangan irigasi bertekanan
- Bimbingan dan Monitoring Pebuatan irigasi bertekanan
- Terlaksananya Pebuatan irigasi bertekanan
-
i Apresiasi pengembangan irigasi bertekanan
- Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam pengembangan irigasi bertekanan
NO. Aspek Pusat Propinsi
Pengembangan Lahan rawa (TAM)
- Terbangunnya jaringan tata air mikro
- Meningkatnya IP dan produktifitas lahan rawa
Pengembangan irigasi bertekanan - Terbangunnya irigasi bertekanan
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Pembinaan Konservasi Air Irigasi
- Bimbingan Teknologi Konservasi Air melalui Sumur resapan dan embung
- Terlaksananya peningkatan pemahaman petugas mengenai pentingnya upaya konservasi air pada usaha tani yang berkesinambungan melalui teknologi konservasi air sumur resapan dan embung
- Pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan dan embung
- Terlaksananya pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan dan embung
-
b Upaya Antisipasi Kekeringan dan Kebanjiran
- Operasional Posko Bencana Alam - Pemahaman petugas mengenai penanganan dampak bencana alam terhadap pertanian meningkat
- Antisipasi kekeringan dan kebanjiran
- Terbinanya antisipasi kekeringan dan kebanjiran
-
- Bimbingan dan monitoring fenomena antisipasi anomali iklim
- Termonitornya dampak kegiatan padat karya pengelolaan air
- Evaluasi Padat Karya Pengelolaan air
NO. Aspek Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Pengembangan teknologi konservasi air melalui sumur resapan dan embung
- Terlaksananya pembangunan teknologi konservasi air melalui sumur resapan dan embung
Antisipasi kekeringan dan kebanjiran
- Terbinanya antisipasi kekeringan dan kebanjiran
Kabupaten/ Kota
Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilana Apresiasi sistim informasi
geografis- Meningkatnya pengetahuan sikap
dan keterampilan petugas dalam sistim informasi geografis
b Latihan usahatani hemat air - Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan petugas dalam usaha tani hemat air
c identifikasi lokasi irigasi partisipatif - Tersusunnya data lokasi irigasi partisipatif
d Bimbingan dan evaluasi kelembagaan pengelola air irigasi
- Terlaksananya kegiatan kelembagaan pengelola air
e Penyiapan bahan informasi dan evaluasi kinerja Dit Pengelolaan Air sesuai SAKIP
- Tersedianya data kinerja kelembagaan pengelola air
- Tersedianya bahan informasi dan evaluasi kinerja Dit Pengelolaan Air sesuai SAKIP
f Pemberdayaan kelembagaan tani pemakai air pada pilot irigasi permukaan
- terbinanya kelembagaan tani pemakai air pada pilot irigasi permukaan
g sosialisai kebijakan pengembangan dan pengelolaan irigasi
- Tersosialisai kebijakan pengembangan dan pengelolaan irigasi
h Bimbingan pelaksanaan irigasi partisipatif
- Termotifasinya petani untuk berpartisipasi dalam pengelolaan irigasi
i Penyusunan basis data lahan dan air spasial temporal
- Tersusunnya basis data lahan dan air spasial temporal
NO. Aspek Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
1 Aspek Pengelolaan Lahana. Optimasi Lahan 1 Pengembangan Optimasi
Lahan1. Tersedianya Pedoman
Umum Pengembangan Optimasi Lahan
1 Pembinaan Pengem-bangan Optimasi Lahan
1. Tersedianya Petunjuk Pelaksana-an Pengembangan Optimasi Lahan
1
2. Tersosialisasinya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan
2. Tersosialisasinya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan
3. Terpahaminya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan oleh Petugas Daerah
3. Terpahaminya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan oleh Petugas Daerah
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai acuan kegiatan berikutnya
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai acuan kegiatan berikutnya
2 Pelatihan Petugas bidang Optimasi Lahan
1. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam bidang optimasi lahan
3 Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1 Pembinaan Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1
2. Tersosialisasinya Pedum Pengembangan Jalan Usahatani
2. Tersosialisasinya Juklak Pengembangan Jalan Usahatani
3. Terpahaminya Pedum Pengem-bangan Jalan Usahatani oleh petugas daerah
3. Terpahaminya Pedum Pengem-bangan Jalan Usahatani oleh petugas daerah
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi kegiatan
4 Inventarisasi data teknis optimasi lahan
1. Tersedianya pedoman umum inventarisasi data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi tanaman pangan
1. Tersedianya pedoman umum inventarisasi data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi tanaman pangan
2 Tersedianya data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi tanaman pangan
2 Tersedianya data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi tanaman pangan
Pusat Propinsi
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PENGELOLAAN LAHAN DALAM MENDUKUNG TANAMAN PANGAN TAHUN 2008
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan Kegiatan Optimasi Lahan
1. Tersedianya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Optimasi Lahan
2. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan lahan dan infrastruktur dan pendayagunaan lahan terlantar
Pelaksanaan Pengem-bangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya jalan usaha tani yang memenuhi standar dan lancarnya transportasi saprotan maupun hasil
2. Terbangun dan terehabilitasinya jalan usahatani (JUT)
3. Termanfaatkannya jalan usaha tani sebagai sarana pengangkut-an hasil panen dan alsintan
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
b. Konservasi dan Rehabilitasi Lahan
1 Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersedianya pedoman umum inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersusunnya pedoman teknis inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
1
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian, baik data primer maupun sekunder
3 Tersusunnya kebijakan penangan-an lahan kritis pada kawasan pertanian secara terintegrasi
2 Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
2 Pembinaan pengem-bangan usahatani konservasi lahan terpadu
1. Tersedianya pedoman teknis pengembangan usahatani konservasi lahan terpadu
2
2. Meningkatnya pemahaman petugas dalam pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
2. Dipahaminya pedoman teknis pengembangan usahatni terpadu berbasis konservasi lahan
3. Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
3. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas yang menangani konservasi lahan
4. Terwujudnya upaya pengembang-an usahatani terpadu pada kawasan DAS dalam mendukung GNKPA
4. Termonitornya pelaksanaan kegiatan pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
5. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai dasar acuan dalam perumusan kebijakan berikutnya
5. Tersedianya data sebagai bahan rumusan kebijakan upaya konservasi lahan
Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersusunnya pedoman pelaksanaan inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian, baik data primer maupun sekunder
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Usaha-tani Konservasi Lahan Terpadu
1. Tersedianya pedoman pelaksanaan pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
2. Terwujudnya pengembangan usahatani konservasi lahan terpadu pada bagian hulu DAS dalam upaya mendukung GNKPA
3. Tumbunya partisipasi petani dalam pengembangan usahatani terpadu dengan penarapan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air
4. Meningkatnya produktivitas lahan dan hasil usahatani berbasis komoditas unggulan
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
c. Reklamasi 1. Advokasi pengembangan reklamsi lahan
1. Terlaksananya pengembangan reklamasi lahan sawah berkadar bahan organik rendah
1. Terlaksananya SID 1. Tersedianya data lokasi sawahB.O. rendah yang layak dan model penangananya
1.
2. Kebijakan/ pedoman perbaikan kesuburan lahan
2. Tersediannya pedoman teknis perbaikan kesuburan lahan pada lahan sawah berkadar bahan organik rendah
2. Penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan perbaikan kesuburan lahan sawah B.O rendah
2. tersusunnya juklak kegiatan perbaikan kesuburan lahan sawah B.O rendah
2.
3. Bimbingan dan pembinaan usahatani dalam reklamasi lahan
3. Terbinanya petugas pelaksana pengembangan usahatani lahan sawah berkadar bahan organik rendah.
3. Monitoring kegiatan pengembangan usahatani lahan sawah B.O rendah
3. Tersusunnya data dan informasi pelaksanaan reklamsi lahan sawah B.O. rendah
4. Monev reklamsi lahan 4. Tersedianya data dan informasi kekurangan dan kelebihan reklamsi lahan sawah bahan organilk rendah mulai dari perencanaan s/d pelaksanaan di tingkat lapangan
5. Apresiasi reklamsi lahan 5. Tersebarnya kegiatan reklamasi lahan sawah berkadar bahan organik rendah s/d tingkat lapangan
d. Pengendalian Lahan 1. Mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian (tanaman pangan)
1. Terwujudnya perumusan kebijakan Departemen Pertanian di bidang pengendalian lahan tanaman pangan
1. Pembinaan pengembang-an pengendalian lahan
1. Tersedianya bahan perencanaan dan kebijakan lebih lanjut
1.
2. Tersedianya rumusan, standard, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pengendalian lahan tanaman pangan
2. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pemberdayaan pengendalian lahan
3. Terlaksananya bimbingan teknis dan evaluasi pengendalian lahan tanaman pangan
3. Terwujudnya kesepahaman dalam menentukan kebijakan, prioritas serta keteraturan pelaksanaannya
4. Tersedianya data pengendalian lahan tanaman pangan yang optimal
5. Tersedianya standardisasi dan mutu pengendalian lahan tanaman pangan yang baik
6. Terkendalinya laju alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan
7. Tercapainya konsolidasi usahatani tanaman pangan melalui corporate farming
Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Penanganan kegiatan reklamasi lahan sawah B.O. rendah
1. Terlaksananya kegiatan reklamasi lahan sawah B.O. rendah sesuai kebutuhannya
Penyusunan Juknis 2. Tersusunnya Juknis sesuai dengan kondisi wilayahnya
Pengembangan pengendalian lahan
1. Tersedianya lahan tanaman pangan bersertipikat
2. Tersedianya pedoman pelaksanaan peningkatan hak atas tanah petani
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
1 Aspek Pengelolaan Lahana. Optimasi Lahan 1 Pengembangan Optimasi
Lahan1. Tersedianya Pedoman
Umum Pengembangan Optimasi Lahan
1 Pembinaan Pengem-bangan Optimasi Lahan
1. Tersedianya Petunjuk Pelaksana-an Pengembangan Optimasi Lahan
1
2. Tersosialisasinya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan
2. Tersosialisasinya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan
3. Terpahaminya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan oleh Petugas Daerah
3. Terpahaminya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan oleh Petugas Daerah
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai acuan kegiatan berikutnya
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai acuan kegiatan berikutnya
2 Pelatihan Petugas bidang Optimasi Lahan
1. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam bidang optimasi lahan
3 Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1 Pembinaan Pengem-bangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1
2. Tersosialisasinya Pedum Pengembangan Jalan Usahatani
2. Tersosialisasinya Juklak Pengembangan Jalan Usahatani
3. Terpahaminya Pedum Pengembangan Jalan Usahatani oleh petugas daerah
3. Terpahaminya Pedum Pengem-bangan Jalan Usahatani oleh petugas daerah
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi kegiatan
4 Inventarisasi data teknis optimasi lahan
1. Tersedianya pedoman umum inventarisasi data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi hortikultura
1. Tersedianya pedoman umum inventarisasi data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi hortikultura
2 Tersedianya data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi hortikultura
2 Tersedianya data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi hortikultura
Pusat Propinsi
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PENGELOLAAN LAHAN DALAM MENDUKUNG HORTIKULTURA TAHUN 2008
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan Kegiatan Optimasi Lahan
1. Tersedianya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Optimasi Lahan
2. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan lahan dan infrastruktur dan pendayagunaan lahan terlantar
Pelaksanaan Pengem-bangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya jalan usaha tani yang memenuhi standar dan lancarnya transportasi saprotan maupun hasil
2. Terbangun dan terehabilitasinya jalan usahatani (JUT)
3. Termanfaatkannya jalan usaha tani sebagai sarana pengangkut-an hasil panen dan alsintan
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
b. Konservasi dan Rehabilitasi Lahan
1 Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersedianya pedoman umum inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersusunnya pedoman teknis inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
1
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian, baik data primer maupun sekunder
3 Tersusunnya kebijakan penangan-an lahan kritis pada kawasan pertanian secara terintegrasi
2 Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
2 Pembinaan pengem-bangan usahatani konservasi lahan terpadu
1. Tersedianya pedoman teknis pengembangan usahatani konservasi lahan terpadu
2
2. Meningkatnya pemahaman petugas dalam pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
2. Dipahaminya pedoman teknis pengembangan usahatni terpadu berbasis konservasi lahan
3. Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
3. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas yang menangani konservasi lahan
4. Terwujudnya upaya pengembang-an usahatani terpadu pada kawasan DAS dalam mendukung GNKPA
4. Termonitornya pelaksanaan kegiatan pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
5. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai dasar acuan dalam perumusan kebijakan berikutnya
5. Tersedianya data sebagai bahan rumusan kebijakan upaya konservasi lahan
Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersusunnya pedoman pelaksanaan inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian, baik data primer maupun sekunder
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Usaha-tani Konservasi Lahan Terpadu
1. Tersedianya pedoman pelaksana-an pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
2. Terwujudnya pengembangan usahatani konservasi lahan terpadu pada bagian hulu DAS dalam upaya mendukung GNKPA
3. Tumbunya partisipasi petani dalam pengembangan usahatani terpadu dengan penarapan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air
4. Meningkatnya produktivitas lahan dan hasil usahatani berbasis komoditas unggulan
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
c. Reklamasi 1. Advokasi pengembangan reklamsi lahan
1. Terlaksananya pengembangan reklamasi lahan kering B.O rendah
1. Terlaksananya SID 1. Tersedianya data lokasi lahan kering B.O. rendah yang layak dan model penangananya
1.
2. Kebijakan/ pedoman perbaikan kesuburan lahan
2. Tersediannya pedoman teknis perbaikan kesuburan lahan pada lahan kering berkadar bahan organik rendah
2. Penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan perbaikan kesuburan lahan kering B.O rendah
2. tersusunnya juklak kegiatan perbaikan kesuburan lahan kering B.O rendah
2.
3. Bimbingan dan pembinaan usahatani dalam reklamasi lahan
3. Terbinanya petugas pelaksana pengembangan usahatani lahan kering berkadar bahan organik rendah.
3. Monitoring kegiatan pengembangan usahatani lahan kering B.O rendah
3. Tersusunnya data dan informasi pelaksanaan reklamsi lahan kering B.O. rendah
4. Monev reklamsi lahan 4. Tersedianya data dan informasi kekurangan dan kelebihan reklamsi lahan kering bahan organilk rendah mulai dari perencanaan s/d pelaksanaan di tingkat lapangan
5. Apresiasi reklamsi lahan 5. Tersebarnya kegiatan reklamasi lahan sawah berkadar bahan organik rendah s/d tingkat lapangan
Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Penanganan kegiatan reklamasi lahan kering B.O. rendah
1. Terlaksananya kegiatan reklamasi lahan kering B.O. rendah sesuai kebutuhannya
Penyusunan Juknis 2. Tersusunnya Juknis sesuai dengan kondisi wilayahnya
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
d. Pengendalian Lahan 1. Mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian (hortikultura)
1. Terwujudnya perumusan kebijakan Departemen Pertanian di bidang pengendalian lahan hortikultura
1. Pembinaan pengembang-an pengendalian lahan
1. Tersedianya bahan perencanaan dan kebijakan lebih lanjut
1.
2. Tersedianya rumusan, standard, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pengendalian lahan hortikultura
2. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pemberdayaan pengendalian lahan
3. Terlaksananya bimbingan teknis dan evaluasi pengendalian lahan hortikultura
3. Terwujudnya kesepahaman dalam menentukan kebijakan, prioritas serta keteraturan pelaksanaannya
4. Tersedianya data pengendalian lahan hortikultura yang optimal
5. Tersedianya standardisasi dan mutu pengendalian lahan hortikultura yang baik
6. Terkendalinya laju alih fungsi lahan pertanian hortikultura
7. Tercapainya konsolidasi usahatani hortikultura melalui corporate farming
Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Pengembangan pengendalian lahan
1. Tersedianya lahan hortikultura bersertipikat
2. Tersedianya pedoman pelaksanaan peningkatan hak atas tanah petani
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
1 Aspek Pengelolaan Lahana. Optimasi Lahan 1 Pengembangan Optimasi
Lahan1. Tersedianya Pedoman
Umum Pengembangan Optimasi Lahan
1 Pembinaan Pengem-bangan Optimasi Lahan
1. Tersedianya Petunjuk Pelaksana-an Pengembangan Optimasi Lahan
1
2. Tersosialisasinya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan
2. Tersosialisasinya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan
3. Terpahaminya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan oleh Petugas Daerah
3. Terpahaminya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan oleh Petugas Daerah
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai acuan kegiatan berikutnya
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai acuan kegiatan berikutnya
2 Pelatihan Petugas bidang Optimasi Lahan
1. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam bidang optimasi lahan
3 Pengembangan Jalan Produksi Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Jalan Produksi Menunjang Optimasi Lahan
1 Pembinaan Pengembangan Jalan Produksi Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Jalan Produksi Menunjang Optimasi Lahan
1
2. Tersosialisasinya Pedum Pengembangan Jalan Produksi
2. Tersosialisasinya Juklak Pengembangan Jalan Produksi
3. Terpahaminya Pedum Pengem-bangan Jalan Produksi oleh petugas daerah
3. Terpahaminya Pedum Pengem-bangan Jalan Produksi oleh petugas daerah
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi kegiatan
4 Inventarisasi data teknis optimasi lahan
1. Tersedianya pedoman umum inventarisasi data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi perkebunan
1. Tersedianya pedoman umum inventarisasi data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi perkebunan
2 Tersedianya data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi perkebunan
2 Tersedianya data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi perkebunan
Pusat Propinsi
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PENGELOLAAN LAHAN DALAM MENDUKUNG PERKEBUNAN TAHUN 2008
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan Kegiatan Optimasi Lahan
1. Tersedianya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Optimasi Lahan
2. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan lahan dan infrastruktur dan pendayagunaan lahan terlantar
Pelaksanaan Pengem-bangan Jalan Produksi Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya jalan produksi yang memenuhi standar dan lancarnya transportasi saprotan maupun hasil
2. Terbangun dan terehabilitasinya jalan produksi
3. Termanfaatkannya jalan produksi sebagai sarana pengangkutan hasil panen dan alsintan
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
b. Konservasi dan Rehabilitasi Lahan
1 Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersedianya pedoman umum inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersusunnya pedoman teknis inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
1
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian, baik data primer maupun sekunder
3 Tersusunnya kebijakan penangan-an lahan kritis pada kawasan pertanian secara terintegrasi
2 Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
2 Pembinaan pengem-bangan usahatani konservasi lahan terpadu
1. Tersedianya pedoman teknis pengembangan usahatani konservasi lahan terpadu
2
2. Meningkatnya pemahaman petugas dalam pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
2. Dipahaminya pedoman teknis pengembangan usahatni terpadu berbasis konservasi lahan
3. Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
3. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas yang menangani konservasi lahan
4. Terwujudnya upaya pengembang-an usahatani terpadu pada kawasan DAS dalam mendukung GNKPA
4. Termonitornya pelaksanaan kegiatan pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
5. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai dasar acuan dalam perumusan kebijakan berikutnya
5. Tersedianya data sebagai bahan rumusan kebijakan upaya konservasi lahan
Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersusunnya pedoman pelaksanaan inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian, baik data primer maupun sekunder
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Usaha-tani Konservasi Lahan Terpadu
1. Tersedianya pedoman pelaksanaan pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
2. Terwujudnya pengembangan usahatani konservasi lahan terpadu pada bagian hulu DAS dalam upaya mendukung GNKPA
3. Tumbunya partisipasi petani dalam pengembangan usahatani terpadu dengan penarapan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air
4. Meningkatnya produktivitas lahan dan hasil usahatani berbasis komoditas unggulan
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
c. Reklamasi 1. Advokasi pengembangan reklamsi lahan
1. Terlaksananya pengembangan reklamasi lahan kering berkadar bahan organik rendah
1. Terlaksananya SID 1. Tersedianya data lokasi lahan kering B.O. rendah yang layak dan model penangananya
1.
2. Kebijakan/ pedoman perbaikan kesuburan lahan
2. Tersediannya pedoman teknis perbaikan kesuburan lahan pada lahan kering berkadar bahan organik rendah
2. Penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan perbaikan kesuburan lahan kering B.O rendah
2. tersusunnya juklak kegiatan perbaikan kesuburan lahan kering B.O rendah
2.
3. Bimbingan dan pembinaan usahatani dalam reklamasi lahan
3. Terbinanya petugas pelaksana pengembangan usahatani lahan kering berkadar bahan organik rendah.
3. Monitoring kegiatan pengembangan usahatani lahan kering B.O rendah
3. Tersusunnya data dan informasi pelaksanaan reklamsi lahan kering B.O. rendah
4. Monev reklamsi lahan 4. Tersedianya data dan informasi kekurangan dan kelebihan reklamsi lahan kering bahan organilk rendah mulai dari perencanaan s/d pelaksanaan di tingkat lapangan
5. Apresiasi reklamsi lahan 5. Tersebarnya kegiatan reklamasi lahan sawah berkadar bahan organik rendah s/d tingkat lapangan
Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Penanganan kegiatan reklamasi lahan kering B.O. rendah
1. Terlaksananya kegiatan reklamasi lahan kering B.O. rendah sesuai kebutuhannya
Penyusunan Juknis 2. Tersusunnya Juknis sesuai dengan kondisi wilayahnya
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
d. Pengendalian Lahan 1. Mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian (perkebunan)
1. Terwujudnya perumusan kebijakan Departemen Pertanian di bidang pengendalian lahan perkebunan
1. Pembinaan pengembang-an pengendalian lahan
1. Tersedianya bahan perencanaan dan kebijakan lebih lanjut
1.
2. Tersedianya rumusan, standard, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pengendalian lahan perkebunan
2. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pemberdayaan pengendalian lahan
3. Terlaksananya bimbingan teknis dan evaluasi pengendalian lahan perkebunan
3. Terwujudnya kesepahaman dalam menentukan kebijakan, prioritas serta keteraturan pelaksanaannya
4. Tersedianya data pengendalian lahan perkebunan yang optimal
5. Tersedianya standardisasi dan mutu pengendalian lahan perkebunan yang baik
6. Terkendalinya laju alih fungsi lahan pertanian perkebunan
7. Tercapainya konsolidasi usahatani perkebunan melalui corporate farming
Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Pengembangan pengendalian lahan
1. Tersedianya lahan perkebunan bersertipikat
2. Tersedianya pedoman pelaksanaan peningkatan hak atas tanah petani
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
1 Aspek Pengelolaan Lahana. Optimasi Lahan 1 Pengembangan Optimasi
Lahan1. Tersedianya Pedoman
Umum Pengembangan Optimasi Lahan
1 Pembinaan Pengem-bangan Optimasi Lahan
1. Tersedianya Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Optimasi Lahan
1 Pelaksanaan Kegiatan Optimasi Lahan
1. Tersedianya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Optimasi Lahan
2. Tersosialisasinya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan
2. Tersosialisasinya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan
2. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan lahan dan infrastruktur dan pendayagunaan lahan terlantar
3. Terpahaminya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan oleh Petugas Daerah
3. Terpahaminya Pedoman Umum Pengembangan Optimasi Lahan oleh Petugas Daerah
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai acuan kegiatan berikutnya
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai acuan kegiatan berikutnya
2 Pelatihan Petugas bidang Optimasi Lahan
1. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam bidang optimasi lahan
3 Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1 Pembinaan Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1 Pelaksanaan Pengem-bangan Jalan Usahatani Menunjang Optimasi Lahan
1. Tersedianya jalan usaha tani yang memenuhi standar dan lancarnya transportasi saprotan maupun hasil
2. Tersosialisasinya Pedum Pengembangan Jalan Usahatani
2. Tersosialisasinya Juklak Pengembangan Jalan Usahatani
2. Terbangun dan terehabilitasinya jalan usahatani (JUT)
3. Terpahaminya Pedum Pengem-bangan Jalan Usahatani oleh petugas daerah
3. Terpahaminya Pedum Pengem-bangan Jalan Usahatani oleh petugas daerah
3. Termanfaatkannya jalan usaha tani sebagai sarana pengangkut-an hasil panen dan alsintan
4. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi kegiatan
4 Inventarisasi data teknis optimasi lahan
1. Tersedianya pedoman umum inventarisasi data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi peternakan
1. Tersedianya pedoman umum inventarisasi data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi peternakan
2 Tersedianya data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi peternakan
2 Tersedianya data teknis optimasi lahan pada kawasan sentra produksi peternakan
Pusat Propinsi Kabupaten/ Kota
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN ASPEK PENGELOLAAN LAHAN DALAM MENDUKUNG PETERNAKAN TAHUN 2008
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
b. Konservasi dan Rehabilitasi Lahan
1 Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersedianya pedoman umum inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersusunnya pedoman teknis inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
1
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian, baik data primer maupun sekunder
3 Tersusunnya kebijakan penangan-an lahan kritis pada kawasan pertanian secara terintegrasi
2 Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
1. Tersedianya Pedoman Umum Pengembangan Usahatani Konservasi Lahan
2 Pembinaan pengem-bangan usahatani konservasi lahan terpadu
1. Tersedianya pedoman teknis pengembangan usahatani konservasi lahan terpadu
2
2. Meningkatnya pemahaman petugas dalam pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
2. Dipahaminya pedoman teknis pengembangan usahatni terpadu berbasis konservasi lahan
3. Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
3. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas yang menangani konservasi lahan
4. Terwujudnya upaya pengembang-an usahatani terpadu pada kawasan DAS dalam mendukung GNKPA
4. Termonitornya pelaksanaan kegiatan pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
5. Termonitornya perkembangan kegiatan dan tersedianya data hasil evaluasi sebagai dasar acuan dalam perumusan kebijakan berikutnya
5. Tersedianya data sebagai bahan rumusan kebijakan upaya konservasi lahan
Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Inventarisasi data teknis lahan kritis pada kawasan pertanian
1 Tersusunnya pedoman pelaksanaan inventarisasi data lahan kritis pada kawasan pertanian
2 Tersedianya data lahan kritis pada kawasan pertanian, baik data primer maupun sekunder
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Usaha-tani Konservasi Lahan Terpadu
1. Tersedianya pedoman pelaksanaan pengembangan usahatani terpadu berbasis konservasi lahan
2. Terwujudnya pengembangan usahatani konservasi lahan terpadu pada bagian hulu DAS dalam upaya mendukung GNKPA
3. Tumbunya partisipasi petani dalam pengembangan usahatani terpadu dengan penarapan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air
4. Meningkatnya produktivitas lahan dan hasil usahatani berbasis komoditas unggulan
Kabupaten/ Kota
NO. AspekKegiatan Indikator Keberhasilan Kegiatan Indikator Keberhasilan
c. Reklamasi 1. Advokasi pengembangan reklamsi lahan untuk HMT
1. Terlaksananya pengembangan reklamasi lahan untuk HMT
1. Terlaksananya SID 1. Tersedianya data lokasi lahan kering B.O. rendah yang layak dan model penanganannya
1.
2. Kebijakan/ pedoman perbaikan kesuburan lahan untuk HMT
2. Tersediannya pedoman teknis perbaikan kesuburan lahan untuk HMT
2. Penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan perbaikan kesuburan lahan untuk HMT
2. tersusunnya juklak kegiatan perbaikan kesuburan lahan untuk HMT
2.
3. Bimbingan dan pembinaan usahatani dalam reklamasi lahan untuk HMT
3. Terbinanya petugas pelaksana pengembangan usahatani lahan untuk HMT
3. Monitoring kegiatan pengembangan usahatani lahan untuk HMT
3. Tersusunnya data dan informasi pelaksanaan reklamsi lahan untuk HMT
4. Monev reklamsi lahan 4. Tersedianya data dan informasi kekurangan dan kelebihan reklamsi lahan untuk HMT mulai dari perencanaan s/d pelaksanaan di tingkat lapangan
5. Apresiasi reklamsi lahan 5. Tersebarnya kegiatan reklamasi lahan untuk HMT s/d tingkat lapangan
d. Pengendalian Lahan 1. Mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian (peternakan)
1. Terwujudnya perumusan kebijakan Departemen Pertanian di bidang pengendalian lahan peternakan
1. Pembinaan pengembang-an pengendalian lahan
1. Tersedianya bahan perencanaan dan kebijakan lebih lanjut
1.
2. Tersedianya rumusan, standard, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pengendalian lahan peternakan
2. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pemberdayaan pengendalian lahan
3. Terlaksananya bimbingan teknis dan evaluasi pengendalian lahan peternakan
3. Terwujudnya kesepahaman dalam menentukan kebijakan, prioritas serta keteraturan pelaksanaannya
4. Tersedianya data pengendalian lahan peternakan yang optimal
5. Tersedianya standardisasi dan mutu pengendalian lahan peternakan yang baik
6. Terkendalinya laju alih fungsi lahan pertanian peternakan
7. Tercapainya konsolidasi usahatani peternakan melalui corporate farming
Pusat PropinsiKegiatan Indikator Keberhasilan
Penanganan kegiatan reklamasi lahan untuk HMT
1. Terlaksananya kegiatan reklamasi lahan untuk HMT sesuai kebutuhannya
Penyusunan Juknis 2. Tersusunnya Juknis sesuai dengan kondisi wilayahnya
Pengembangan pengendalian lahan
1. Tersedianya lahan peternakan bersertipikat
2. Tersedianya pedoman pelaksanaan peningkatan hak atas tanah petani
Kabupaten/ Kota
Form PLA.01
Konstruksi (Ha) Tanam (Ha)11 12 13
Dinas : ……………………………..Kabupaten : ……………………………..Provinsi : ……………………………..Subsektor : ……………………………..Program : ……………………………..Bulan : ……………………………..
Keuangan Fisik Nama Desa/ Koordinat(Rp) (Ha) Kelompok Kecamatan (Rp) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10A. Pengelolaan Air 1. JITUT
2. JIDES3. TAM4. dst ……
B. Pengelolaan Lahan 1. JUT2. Optimasi Lahan3. Reklamasi Lahan4. dst ……..
C. Perluasan Areal*) 1. SID(TP/Horti/Bun/Nak) 2.Konstruksi
3. Pengadaan Saprodi4. dst ……..
Catatan :1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PLA Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]
3. Realisasi adalah realisasi kumulatif s/d bulan ini (bulan laporan)4. Kolom (13) dapat diisi serapan tenaga kerja, dll*) Coret yang tidak perlu
Aspek KegiatanLokasi Kegiatan
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGANKEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
T.A. 2008
Pagu DIPAKeuanganNo.
………………………., ……………………. 2008
Penanggung jawab kegiatan Kabupaten
Realisasi KeteranganFisik
Form PLA.02
Dinas : ……………………………..Propinsi : ……………………………..Subsektor : ……………………………..Program : ……………………………..Bulan : ……………………………..
Keuangan Fisik(Rp) (Ha) (Rp) (%)
1 2 3 4 5 9 101 Dinas…………………… Pengelolaan Air 1. JITUT
Kab/Kota ………………… 2. JIDES3. TAM4. dst ……
Pengelolaan Lahan 1. JUT2. Optimasi Lahan3. Reklamasi Lahan4. dst ……..
Perluasan Areal*) 1. SID(TP/Horti/Bun/Nak) 2.Konstruksi
3. Pengadaan Saprodi4. dst ……..
2
3
Catatan :1. Laporan dikirim ke Ditjen PLA Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]
3. Realisasi adalah realisasi kumulatif s/d bulan ini (bulan laporan)4. Kolom (13) dapat diisi serapan tenaga kerja, dll*) Diisi dengan Kabupaten yang melaksanakan kegiatan PLA**) Coret yang tidak perlu ……………………….,
KeuanganAspek
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGANKEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR
T.A. 2008
No. Dinas Kabupaten/Kota KegiatanPagu DIPA Real
Konstruksi (Ha) Tanam (Ha)11 12 13
……………………. 2008
KeteranganFisik
Penanggung jawab kegiatan Propinsi
isasi