pelabuhan batang jateng bab i.doc
TRANSCRIPT
Studi Sedimentasi Pelabuhan Batang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Batang adalah salah satu Kabupaten di propinsi Jawa Tengah
yang sangat strategis, karena terletak pada lintasan jalur pantai utara Jawa yang
menghubungkan antara propinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Wilayah ini
tepatnya terletak antara 6° 51' 46" dan 7° 11' 47'' Lintang Selatan dan antara
109° 40' 10'' dan 110° 03' 06'' Bujur Timur. Batas – batas wilayah yang
melingkupi daerah tersebut, meliputi: Kabupaten dan Kota Pekalongan di
sebelah Barat, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan
Banjarnegara, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan sebelah
Utara berbatasan dengan Laut Jawa. Wilayah Kabupaten Batang terdiri dari
daerah pegunungan yang terletak di bagian Selatan dan pantai di bagian Utara
dengan luas keseluruhan 85.425,841 Ha yang secara administratif terbagi
menjadi 12 Kecamatan, yang terdiri dari 235 Desa, 9 Kelurahan, 1.036 Rukun
Warga dan 3.676 Rukun Tetangga.
Salah satu potensi strategis Kabupaten Dati II Batang adalah bidang
perikanan dan kelautan baik perikanan laut maupun darat (perairan umum,
tambak, waduk dan sebagainya) dengan dukungan pantai sepanjang 38,75 km.
Nilai produksi sub sektor perikanan pada tahun 2001 mencapai Rp
77.955.527.000,- yang terdiri atas produksi perikanan laut Rp 55.627.955.360,-
dan produksi perikanan darat Rp 22.327.572.030,-.
C .V. Rajawali Mandiri Perkasa 1
Studi Sedimentasi Pelabuhan Batang
Kondisi bidang perikanan dan kelautan di Kabupaten Batang, antara lain
dilihat dari panjang pantai yang bisa dikembangkan eksploitasinya hingga
287,06 km, luas tambak 257,75 ha dengan potensi pengembangan hingga 750
Ha, luas lahan budidaya air tawar 10,92 Ha dengan potensi pengembangan
hingga 300 Ha, adanya tempat - tempat pendaratan ikan (4 unit) dan adanya
daya dukung sumberdaya nelayan sebanyak 8.896 orang.
Pembangunan sub sektor perikanan merupakan bagian dari pembangunan
ekonomi dalam skala nasional bertujuan antara lain untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan masyarakat nelayan dan
petani ikan pada khususnya. Implementasi dari hal tersebut antara lain ditempuh
dengan upaya meningkatkan produktivitas dan efesiensi usaha, upaya tersebut
dapat tercapai bila pemanfaatan sumberdaya penikanan dapat terlaksana secara
rasional dengan menggunakan teknologi tepat guna dan terjaminnya pemasaran
produksinya.
Peranan sub sektor perikanan dalam pembangunan nasional terutama
ditujukan untuk menghasilkan bahan pangan protein hewani dengan jalan
mendorong pertumbuhan industri perikanan (melalui penyediaan bahan baku),
sehingga akan dapat meningkatkan devisa negara melalui peningkatan export,
menciptakan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat nelayan serta
menunjang pertumbuhan daerah.
Pembangunan dan pengembangan usaha sub sektor perikanan memberi peran
penting atas besamya kontribusi terhadap pembangunan nasional, yaitu produk
perikanan merupakan pemasok utama protein hewani bagi 200 juta lebih penduduk
Indonesia, memberikan lapangan kerja bagi sekitar 4,4 juta rumah tangga.
C .V. Rajawali Mandiri Perkasa 2
Studi Sedimentasi Pelabuhan Batang
Diharapkan dari sub sektor perikanan akan dapat menghasilkan devisa negara sekitar
US $ 10 juta pada tahun 2003.
Sesuai dengan Pasal 18 Undang-undang No. 9 Tahun 1985 tentang Perikanan
bahwa Pemerintah berkewajiban untuk menyiapkan prasarananya dengan
membangun Pelabuhan Perikanan maupun Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
diseluruh wilayah Indonesia. Sejalan dengan undang-undang tersebut saat ini telah
dibangun beberapa Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan yang
tersebar diseluruh Indonesia.
Di dalam upaya untuk menunjang kegiatan eksploitasi sumberdaya
kelautan baik sumberdaya alam maupun manusianya secara terpadu untuk tujuan
kesejahteraan penduduk Kabupaten Daerah Tingkat II Batang diperlukan sarana
dan prasarana perikanan terutama adanya pelabuhan pendaratan ikan. Fungsi
dari masing – masing sarana dan prasarana yang ada di suatu pelabuhan sangat
dipengaruhi oleh adanya proses sedimentasi di wilayah perairan sekitar
pelabuhan. Oleh karena itu studi tentang sedimentasi ini sangat perlu dilakukan
untuk menunjang kegiatan pengembangan kapasitas pengelolaan pusat
pendaratan ikan terutama di darah Batang, Kabupaten Dati II Batang
1.2. Permasalahan
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan bahan – bahan yang
terdapat di suatu perairan. Endapan ini dapat berupa bahan – bahan organik
maupun anorganik yang ada di dalam perairan. Proses ini apabila terjadi di
suatu wilayah pelabuhan akan dapat menurunkan atau mengurangi fungsi
C .V. Rajawali Mandiri Perkasa 3
Studi Sedimentasi Pelabuhan Batang
masing - masing bagian pelabuhan yang ada. Sebagai contoh, fungsi sarana
pemecah gelombang yang berguna untuk membantu masuknya kapal - kapal
perikanan maupun jenis kapal lain akan mengalami penurunan fungsi dengan
tersumbatnya alur pintu masuk pelabuhan oleh sedimen. Demikian juga
pendangkalan yang terjadi pada kolam – kolam tambat di suatu pelabuhan akan
mengganggu proses bongkar muat barang yang dapat mengakibatkan gangguan
dalam proses pemasaran produk – produk dari hasil perikanan yang didaratkan
pada pelabuhan tersebut. Dampak adanya pier juga berakibat terkikisnya garis
pantai di bagian Barat pelabuhan yang merupakan daerah pemukiman dan
timbulnya endapan di suatu tempat. Kondisi ini mengakibatkan timbulnya
keresahan pada masyarakat yang bermukim di sepanjang garis pantai sebelah
Barat pelabuhan dan juga dapat mengakibatkan conflict of interest dalam
pemanfaatan tanah timbul.
Oleh karena itu pemecahan permasalahan tersebut di atas dapat diatasi
dengan jalan melakukan studi tentang sedimentasi di daerah sekitar pelabuhan
Batang, baik mengenai jenis, distribusi maupun kecepatannya.
1.3. Tujuan
Di dalam penelitian yang dilaksanakan di PPI Pelabuhan Batang
Kabupaten Dati II Batang, bertujuan untuk:
Mengetahui jenis sedimen yang terjadi secara musiman di
Pelabuhan Batang, Batang.
C .V. Rajawali Mandiri Perkasa 4
Studi Sedimentasi Pelabuhan Batang
Mengetahui sebaran sedimen yang terjadi secara musiman di
Pelabuhan Batang, Batang.
Mengetahui Kecepatan sedimentasi yang terjadi secara musiman
di Pelabuhan Batang, Batang.
Mengetahui jumlah sedimen yang terjadi secara musiman di
Pelabuhan Batang, Batang.
1.4. Manfaat
Di dalam penelitian ini dapat dipergunakan sebagai dasar untuk
memberikan rekomendasi dalam pengembangan kapasitas pengelolaan Pusat
Pendaratan Ikan Batang, Kabupaten Dati II Batang, meliputi:
Perpanjangan pier pelabuhan
Pembangunan dermaga sandar
Rehabilitasi (pelebaran jalan pada pier lama)
Konservasi garis pantai dari pengaruh proses abrasi akibat
pembangunan pier
Penanggulangan sedimentasi alur kolam pelabuhan
Pembangunan sarana prasarana penunjang lainnya.
C .V. Rajawali Mandiri Perkasa 5