pelaksanaan pendidikan agama islam di taman kanak

19
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak- kanak (Studi kritis Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK Khas Masjid Agung Garut) Proposal Tesis Oleh : Abdul Fattah (221119001) Konsentrasi : PAI-R Prodi Ilmu Agama Islam Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Upload: dicky-fattah

Post on 05-Aug-2015

380 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-kanak

(Studi kritis Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK

Khas Masjid Agung Garut)

Proposal Tesis

Oleh : Abdul Fattah (221119001)

Konsentrasi : PAI-R

Prodi Ilmu Agama Islam

Program Pasca Sarjana

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Bandung

2012

Page 2: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-Kanak

( Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK Khas Masjid

Agung Garut)

A. Latar belakang masalah

Islam adalah agama yang sempurna, yang misi utamanya untuk menjadikan

manusia sebagai makhluk yang berakhlaq mulia. Untuk mencapai tersebut Allah Swt

mengutus Nabi Muhammad Saw dengan Al-Quran sebagai kitab pedoman bagi

ummat Islam yang Al-Quran tersebut tercerminkan dengan akhlaq mulia beliau,

sebagai uswatun hasanah. Karena misi utama diutusnya Nabi Muhammad untuk

menyempurnakan akhlaq mulia sebagaimana sabda Nabi Saw:

األخالق .... مكارم ألتمم بعثت …إنما

“Bahwasannya aku diutuskan Allah untuk menyempurnakan keluhuran

akhlak (budi pekerti)” (H.R Ahmad).

Salah satu proses untuk menjadi manusia yang berakhlaq mulia tersebut

adalah melalui proses pendidikan yang Islam memiliki paradigma tersendiri dalam

memandang pendidikan yaitu yang benafaskan nilai-nilai keislaman yang luhur.

Pendidikan sangat penting untuk memelihara dan melindungi norma dan nilai

kehidupan positif yang telah ada di masyarakat suatu negara. Proses pendidikan harus

dilakukan dengan benar dan seksama dan terarah. Di dalam Undang-undang Nomor

20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diterangkan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan

negara.

1

Page 3: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

Dengan demikian pendidikan berarti segala usaha seorang dewasa dalam

pergaulan dengan peserta didik untuk memimpin perkembangan potensi jasmani dan

rohaninya kearah kesempurnaan.1 Dalam tahap pendidikan tersebut ada tahapan

pendidikan anak pada usia dini. Usia dini merupakan masa emas dalam tahan

perkembangan manusia dan merupakan jenjang pendidikan sebelum jenjang

pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak

sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut,

yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Dan menurut

penelitian para ahli bahwa fungsi otak manusia terkait dengan tingkat kecerdasannya,

sehinnga optimalisasi kecerdasan dimungkinkan sejak usia dini dengan stimulasi

yang tepat untuk perkembangan otaknya.2

Dengan diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di

Indonesia terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang

sistemik. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat

diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.

PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul

Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan

nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau

bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk

pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Program

Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak mencakup bidang pengembangan perilaku dan

pengembangan kemampuan dasar yang terdiri atas pengembangan aspek-aspek

sebagai berikut:

1 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (.Jakarta: Kalam Mulia, 2011) cet.ke-9. hlm 13.2 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam,( Pustaka Pelajar:Yogyakarta. 2009.)hlm. 97. cet.ke-3.

2

Page 4: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

a. Moral dan nilai-nilai agama

b. Sosial, emosi

c. Bahasa

d. Kognitif

e. Fisik/Motorik

f. Seni3

Maka untuk menumbuh kembangkan aspek-aspek tersebut diperlukan cara-

cara tertentu yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini. Anak didik pada usia

dini masih sangat terbatas kemampuannya. Pada umur ini, kepribadiannya mulai

terbentuk dan ia sangat peka terhadap tindakan-tindakan orang di sekelilingnya.

Pendidikan agama diperlukan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik.

Misalnya membaca do’a tiap kali memulai pekerjaan seperti doa mau makan dan

minum, do’a naik kendaraan, do’a mau pulang, dan lain-lain yang biasa di terapkan

dalam kehidupannya sehari-hari. Di samping itu memperkenalkan Tuhan yang Maha

Esa secara sederhana, sesuai dengan kemampuannya.

Saat ini, berbeda dengan jenjang pendidikan lainnya, semisal SD dan SLTP,

PAI di TK tidak ada standar kurikulum baku dari kementrian terkait. Para pengelola

TK mendesain sedemikan rupa kurikulum PAI yang sesuai dengan kondisi sekolah

untuk kemudian diimplementasikan dengan metode pembelajaran. Hal ini tidak lepas

dari semakin diminatinya TK-TK yang bercirikan keislaman, baik dari segi nama,

kurikulum bahkan seragam.TK Khas Masjid Agung adalah salah satunya.

Berdasarkan fenomena tersebut penting untuk diteliti tentang Pelaksanaan PAI di

Taman Kanak-Kanak: Kajian Metode Pembelajaran PAI di TK Khas Masjid Agung

Garut.

B. Rumusan Maslah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah umumnya adalah

bagaimana Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di TK Khas Masjid Agung Garut. 3 Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, Kemendiknas, 2011, h.27

3

Page 5: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

Untuk lebih spesifik, penulis membatasi tentang metode pembelajaran PAI di TK

Khas Masjid Agung Garut.

Untuk mempermudah pembahasan pada penelitian, maka permasalahan di

rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pendidikan anak usia dini menurut Islam?

2. Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Taman Kanak-

kanak khas Masjid Agung Garut ?

3. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Taman Kanak-kanak Khas Masjid Agung ?

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian tesis ini adalah untuk:

a.Mengetahui Pandangan Islam tentang pendidikan anak usia dini.

b. Mengetahui pelaksanaan pendidikan agama Islam di Taman

Kanak-kanak khas Masjid Agung Garut.

c.Mengetahui pelaksanaan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Taman Kanak-kanak Khas Masjid Agung

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan teoritik

Secara teoritik, penelitian ini sebagai upaya pengembangan keilmuan dalam

meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam (PAI).

2. Kegunaan praktik

Secara praktik, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pemangku

kebijakan, pengelola serta para pendidik pada Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) baik formal maupun non formal secara umum dan di TK Khas Masjiid

Agung khususnya dalam melakukan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam.

E. Kerangka Pemikiran

4

Page 6: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari

aspek-aspek rohaniah dan jasmani berlangsung secara bertahap dikarenakan suatu

kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan dan

pertumbuhan dapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi proses ke

arah tujuan akhir perkembangan atau pertumbuhannya.

Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak

sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut4

Demikian pula pendidikan di dalam Islam, adalah sebagai bimbingan yang

diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan

ajaran Islam.5

Untuk mencapai kesuksesan pendidikan diterapkan metode pembelajaran, Metode

pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk merealisasikan rencana yang sudah

disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Contoh: ceramah, debat, pengalaman, dan lain-lain6.

Al-Quran dan as-sunnah menerangkan tentang tahapan perkembangan

manusia yang berkaitan erat dengan tahapan pendidikannya, seperti :

بعد من جعل ثم قوة ضعف بعد من جعل ثم ضعف من خلقكم الذي الله

: ) الروم القدير العليم وهو يشاء ما يخلق وشيبة ضعفا ) 54قوة

“Allah, Dia-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, Kemudian Dia

menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, Kemudian Dia

menjadikan (kamu) sesudah Kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia

4 Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, (Jakarta:Kemendiknas. 2011)h.2.5 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Persepektif Islam. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010)

cet.ke-9. hlm.28-32.6 Wina Sanjaya,

5

Page 7: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui lagi

Maha Kuasa.”(Ar-Rum: 54)

Allah subhânahû wa ta’âlâ memperingatkan atas perubahan-perubahan (fase)

yang terjadi pada manusia, terkait dengan kondisi mereka tahapan demi tahapan” 7.

Demikian pula didalam perkembangan anak pada usia dini (0-6) tahun tentu terkait

pula dengan perkembangan pengetahuannya. Tentang perkembangan anak ini, jean

Piaget mengemukakan bahwa tahap perkembangan kognitif anak pada usia 0-6 tahun

terdiri dari tahap sensorimotor dan tahap praoperasional. Pada tahap sensorimotor

(usia kelahiran hingga usia 2 tahun) anak berfokus pada apa yang terjadi disini dan

saat ini (here and now)8. Pada tahap ini skema-skema anak tersusun berdasarkan

perilaku dan persepsi dan pada periode ini anak mulai berksperimen dengan

lingkungannya mealui prinsip trial and error, kemudian pada usia dua setengah

tahun, anak memperoleh kemampuan berpikir simbolik( symbolic thought), yakni

kemampuan mempresentasikan dan memikirkan objek-objek dan peristiwa-peristiwa

eksternal dalam pikiran seseorang atau simbol yang seringkali simbol-simbol ini

berbentuk kata-kata yang didengar disekeliling mereka.

Kemudian pada usia 2- sampai 6 atau 7 tahun memasuki tahapan praoperasional

yaitu tahap perkembangan dimana anak-anak dapat memikirkan objek dan peristiwa

yang berada diluar jangkauan pandangan langsung mereka, namun belum mampu

melakukan penalaran logis sepeti orang dewasa. Pada tahapan ini anak-anak akan

mengalami perkembangan bahasa yang pesat dan dapat mengekpresikan pemikiran-

pemikiran mereka dan juga menerima informasi yang sebelumnya tidak mungkin

terjadi. Akan tetapi pada tahap ini anak-anak akan menunjukan ogosentrisme

praoperasional, yakni ketidakmampuan memandang situasi dan persepektif orang

lain, seperti kesulitan mereka memahami mengapa mereka tidak boleh menghina

7 Abu al-Fida Ismail bin Umar bin Katsir, Tafsir al-Quran al-‘Adzim Ibnu Katsir (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.)juz 6.h 327 di shamela.ws/

8 Jeanne Ellis Ormrod,, Educational Psychology Developing Learners, terj, Wahyu Indianti et.al, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang..( Jakarta: Erlangga. 2009) Jilid 1. hlm 41

6

Page 8: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

orang lain. Terkadang ogosentrisme praoperasional ditampilkan dalam bentuk

percakapan egosentris, yakni ketika anak mengatakan sesuatu tanpa

mempertimbangkan yang dikatakannya diketahui atau tidak diketahui pendengar9.

Demikian pula Lev Vygotsky, yang teorinya terkenal dengan persepektif

sosiokultural (sosiocultural persepektive) yaitu persepektif teoritis yang menekankan

pentingnya masyarakat dan budaya dalam meningkatkan perkembangan kognitif. Lev

Vygotsky melakukan penelitian-penelitian mengenai proses berpikir anak-anak sejak

tahun 1920-an hingga kematiannya pada tahun 1934, saat meningal ia berusia 37

tahun.10Dia meyakini bahwa orang-orang dewasa di masyarakat mendorong

perkembangan kognitif anak secara sengaja dan sistematis.11Teorinya menunjukkan

beragam cara kebudayaan mempengaruhi perkembangan kognitif. Kebudayaan suatu

masyarakat memastikan bahwa setiap generasi baru mendapatkan manfaat dari hasil

budaya dari generasi-generasi sebelumnya. Kebudayaan juga menjadi teropong untuk

memandang dan meniterpretasikan pengalaman-pengalaman mereka dalam cara-cara

yang sesuai dengan budaya mereka. Teori tersebut dijabarkan dengan nama

scaffolding yaitu mekanisme pendukung yang membantu seorang pembelajar untuk

berhasil menyelesaikan suatu tugas dalam perkembangan zona proksimalnya12. Untuk

membantu menumbuh kembangkan potensi anak usia dini tersebut, dilakukan

berbagai upaya. Diantaranya melalui metode bercerita. Kegiatan bercerita harus

diusahakan menjadi pengalaman bagi anak di Taman Kanak-kanak yang bersifat

unik dan menarik yang menggetarkan perasaan anak dan memotivasi anak untuk

mengikuti cerita sampai tuntas.

9 Jeanne Ellis Ormrod,, Educational Psychology Developing Learners, terj, Wahyu Indianti et.al, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang..( Jakarta: Erlangga. 2009) Jilid 1. h. 4410 Jeanne Ellis Ormrod,, Educational Psychology Developing Learners, terj, Wahyu Indianti et.al, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang..( Jakarta: Erlangga. 2009) Jilid 1. h.54.11 Jeanne Ellis Ormrod,, Educational Psychology Developing Learners, terj, Wahyu Indianti et.al, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang..( Jakarta: Erlangga. 2009) Jilid 1. h. 40 12 Jeanne Ellis Ormrod,, Educational Psychology Developing Learners, terj, Wahyu Indianti et.al, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang.( Jakarta: Erlangga. 2009) Jilid 1. h. 63.

7

Page 9: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada anak

usia dini, tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa. Hal

ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Zakiyah Daradjat sebagai

berikut :Anak- anak bukanlah orang dewasa yang kecil, kalau kita ingin agar agama

mempunyai arti bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit

dengan bahasa yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatik saja.13

Secara umum metode pembelajaran yang digunakan di Taman Kanak-kanak

adalah bermain, menyanyi dan bercerita. Ketiga metode inilah yang sangat

digemari oleh anak-anak usia usia dini karena sesuai dengan dunia mereka,

apalagi didukung oleh kreatifitas yang dimiliki para guru. Dengan metode

bercerita guru dapat memberikan nasehat, bimbingan dan himbauan, sehingga

diharapkan nasehat, bimbingan dan himbauan tersebut dapat berbekas dalam diri

anak yang dapat dijadikan pedoman dalam tingkah laku. Ada pula praktek ibadah,

seperti sholat, dimaksudkan untuk mengetahui dan melakukan sholat.

F. Metodologi penelitian

a. Pendekatan penelitian

Tesis ini merupakan suatu penelitian kualitatif, yaitu berupa analisa terhadap

metode Pembelajaran PAI yang diterapkan di Taman Kanak-kanak Khas

Masjid Agung Kab.Garut.

Secara operasional, definisi Metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Taman Kanak-Kanak Khas Masjid Agung adalah cara yang digunakan sekolah

di dalam membina anak didik untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani berdasarkan nilai-nilai keislaman agar

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut di TK Khas

13 Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1996), Cet. Ke-16, h.41

8

Page 10: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

Masjid Agung. Alasan pemilihan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini

adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang bagaimana metode

pembelajaran PAI yang dilakukan di Taman Kanak-kanak Khas Masjid Agung

Garut.

b. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam tesis ini adalah penelitian deskriptif.

Artinya tesis ini bertujuan mendeskripsikan obyek dari hasil penelitian, sehingga

dapat disimpulkan unsur-unsur yang terkait dengan mengenai prisip-prinsip yang

digunakan pada metode pembelajaran PAI yang dilakukan di TK Khas Masjid

Agung .

c. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi (Arikunto, 1991: 131) dan juga observasi yaitu mencari data-data

tentang metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam rangka menumbuh

kembangkan aspek potensi anak pada usia dini yang mencakup bidang

pengembangan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar di TK Khas Masjid

Agung melalui observasi lapangan dengan wawancara dan melihat langsung di TK

Khas Masjid Agung dengan menggunakan data primer dan data sekunder.

-Data Primer

Pendidik dan peserta didik TK khas Masjid Agung serta pemangku kebijakan

pedoman pelaksanaan kurikulum TK Khas Masjid Agung, kitab-kitab tafsir dan

hadits yang menerangkan tentang pendidikan pada jenjang anak usia dini

-Data sekunder

Pedoman pelaksanaan pendidikan di Taman Kanak-kanak dari Kemendikbud dan

pedoman pelaksanaan pendidikan di Raudlotul Athfal (RA) Kemenag, Buku-buku

9

Page 11: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

dan karya-karya ilmiah lainnya tentang pendidikan, pendidikan Islam dan pendidikan

anak pada usia dini serta para orang tua siswa Tkkhas Masjid Agung.

d. Analisis Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan metode deskriptif analitik

yaitu menggambarkan tentang bagaimana pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

dalam rangka menumbuh kembangkan aspek perkembangan potensi anak pada usia

dini yang mencakup bidang pengembangan perilaku dan pengembangan kemampuan

dasar, kemudian dikaitkan dengan petunjuk teknis pelaksanaan pendidikan anak pada

usia dini yang berdasarkan keputusan pemerintah, baik dari kemendikbud maupun

kemenag dan juga hasil obeservasi dari lembaga-lembaga PAUD lainnya. Untuk

kemudian dapat disimpulkan bagaimana metode pembelajaran PAI tersebut di Taman

Kanak-kanak Khas Masjid Agung Kab. Garut.

G. Kajian Pustaka.

Ada beberapa penelitian yang telah membahas tentang pendidikan anak pada usia

dini di PPS UIN Sunan Gunung Djati, diantaranya:

a. Tesis Penerapan Metode Moving Class dalam Pembelajaran PAI Pada

Sekolah TK oleh ade Hidayat tahun 2009.

b. Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Usia Dini Dalam Keluarga: Problematika

dan Alternatif Solusinya , Khaerul Muttaqin tahun 2010

c. Disertasi, Pendidikan Anak tentang Perubahan Orientasi Keluarga (Studi

terhadap Tujuan Pendidikan Anak,), Dindin Jamaludin, Pendidikan Islam

tahun 2009

Pada penelitian ini berbeda dengan penelitian lainnya, dikarenakan membahas

tentang metode pembelajaran yang diterapkan untuk menanamkan Pendidikan

Agama Islam sebagai bentuk menumbuh kembangkan potensi anak pada usia

dini yang mencakup bidang pengembangan perilaku dan pengembangan

kemampuan dasar.

10

Page 12: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

Daftar Pustaka

Abu al-Fida Ismail bin Umar bin Katsir, Tafsir al-Quran al-‘Adzim Ibnu Katsir

Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah. juz 6.h 327 di shamela.ws/

Ahmad Tafsir, 2010. Ilmu Pendidikan dalam Persepektif Islam. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

11

Page 13: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

Al-Ghazali, 2000. Ihya Ulumuddin, Qairo, Mesir: Daar al-Taqwa

Ahmadi, Abu, 1991, Tehnik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Muzayyin.2008. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsini, 1998. Prosedur penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Az-Zarnuji, Syekh. t. th.. Ta’lim al-Muta’allim Thoriq al-Ta’allum. Semarang: Toha

Putra

Daradjat, Zakiyah. 1995. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta:

Ruhama

----------, Ilmu Jiwa Agama, 1996. Jakarta : Bulan BintangPetunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak, 2011, Jakarta:

Kemendiknas.

Jeanne Ellis Ormrod,, Educational Psychology Developing Learners, terj, Wahyu

Indianti et.al, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan

Berkembang.2009. Jakarta: Erlangga.

Lannggulung. Hasan. 1988. Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21. Jakarta: Pustaka

Husna.

Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, 2009.Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Muhaimin. 2003. Wacana pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Moeslichatoen R, .Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, 2011.Jakarta: Kalam Mulia.

www.islamweb.net

12

Page 14: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak

13