pelaksanaan prosedur keselamatan kesehatan kerja & lingkungan.pdf
DESCRIPTION
sopTRANSCRIPT
-
KODE MODULOPKR-10-016 C
Milik NegaraTidak Diperdagangkan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUANBIDANG TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
MENGIKUTI PROSEDUR KESELAMATAN,KESEHATAN KERJA
DAN LINGKUNGAN
DDIIRREEKKTTOORRAATT PEMBINAAN SEKOLAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
-
Modul PTL OPS 005 (2) 1
KODE MODULOPKR-10-016 C
Milik NegaraTidak Diperdagangkan
SEKOLAH MENENGAH KEJURUANBIDANG TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
MENGIKUTI PROSEDUR KESELAMATAN,KESEHATAN KERJA
DAN LINGKUNGAN
TTiimm PPeennyyuussuunn::
11.. DDrrss.. IIiinn SSoolliihhiinn
22.. DDrrss.. RRiiddwwaann
33.. DDrrss.. KKooeennttoonnoo
Tim Fasilitator:
1. Drs. Abdullah
2. Suryana Iskandar
DDIIRREEKKTTOORRAATT PEMBINAAN SEKOLAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
-
Modul PTL OPS 005 (2) 2
KATA PENGANTARPuji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan
program-program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik
instansi maupun perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak
300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga
puluh dua) program keahlian yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi
Perkantoran dan Akuntansi), Pertanian (Agroindustri pangan dan
nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya Ternak Ruminansia, Pengendalian
Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu, Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya
Logam Kriya Tekstil), Tata Busan, Teknik Bangunan (Gambar Bangunan,
Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik Konstruksi Batu Beton, Tekni
Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio Vidio, Teknik Elektronika
Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik, Teknik Distribusi,
Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin (Mekanik Otomotif,
Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar Mesin, Teknik
Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Pemesinan),
Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa Perangkat
Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa
Indonesia.
Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi
(Competency Based Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini
digunakan sebagai sumber belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan
(Diklat) Kejuruan khususnya SMK dalam mencapai standar kompetensi
kerja yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya
terdiri atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan
Penataran Guru (PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari
-
Modul PTL OPS 005 (2) 3
berbagai perguruan Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan
Teknologi (BLPT) dan unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai
sumber referensi yang digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul
dilakukan melalui beberapa tahap pengerjaan termasuk validasi dan uji coba
kepada para peserta Diklat/Siswa di beberapa SMK.
Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima
masukan-masukan konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi
dunia usaha dan industri, para akademis, dan para psikologis untuk
dihasilkannya Sumber Daya Manusia (SDM)tingkat menengah yang handal.
Pada kesempatan baik ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya kepada berbagai pihak terutama tim
penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator, serta para editor atas
dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran untuk dihasilkannya
modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Jakarta, Desember 2005
a.n. Direktur Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Dr. Joko Sutrisno, MM
NIP 131415680
-
Modul PTL OPS 005 (2) 4
DAFTAR ISI MODUL Halaman
HALAMAN SAMPUL.. i
HALAMAN FRANCIS . ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI. iv
PETA KEDUDUKAN MODUL. vii
A. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI................ vii
KETERANGAN PENCAPAIAN KOMPETENSI.. viii
B. KEDUDUKAN MODUL ix
PERISTILAHAN/GLOSSARIUM X
I. PENDAHULUAN .. 1
A. DESKRIPSI JUDUL .. 1
B. PRASYARAT. 1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.. 2
1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat 2
2. Peran Guru 2
D. PERLENGKAPAN PBM.. 3
E. TUJUAN AKHIR . 3
F. KOMPETENSI.. 4
G. CEK KEMAMPUAN. 10
BAB.II. PEMELAJARAN . 11
A. RENCANA BELAJAR SISWA.. 11
B. KEGIATAN BELAJAR ... 121. Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja........ 12
a. Tujuan kegiatan belajar 1 . 13
b. Uraian materi 1 13
c. Rangkuman 1 25
d. Tugas 1 .. 25
e. Tes formatif 1 .. 26
f. Kunci jawaban formatif 1 .. 26
g. Lembar kerja 1 .. 272. Kegiatan Belajar 2 :Pemeliharaan Kebersihan, Perlengkapan dan
Area Kerja................................................................................28
a. Tujuan kegiatan belajar 2 . 28
b. Uraian materi 2 28
-
Modul PTL OPS 005 (2) 5
c. Rangkuman 2... 33
d. Tugas 2. 33
e. Tes formatif 2... 33
f. Kunci jawaban formatif 2 .. 34
3. Kegiatan Belajar :Perlengkapan Pemadam Kebakaran... 37
a. Tujuan kegiatan belajar 3 37
b. Uraian materi 3 . 37
c. Rangkuman 3.. 55
d. Tugas 3 55
e. Tes formatif 3 . 55
f. Kunci jawaban formatif 3 . 574. Kegiatan Belajar 4 : Pertolongan Pertama &Cardio Pulmonary ( CPR).. 60
a. Tujuan kegiatan belajar 4 60
b. Uraian materi 4 . 60
c. Rangkuman 4.. 79
d. Tugas 4 80
e. Tes formatif 4 . 80
f. Kunci jawaban formatif 4 . 80
5. Pencemaran Lingkungan & Kesehatan Manusia. 82
a. Tujuan kegiatan belajar 5 82
b. Uraian materi 5 . 82
c. Rangkuman 5 98
d. Tugas 5 98
e. Tes formatif 5 . 99
f. Kunci jawaban formatif 5 99
BAB.III. EVALUASI . 101
A. PERTANYAAN 101
B. SOAL PSIKOMOTOR. 102
C. KUNCI JAWABAN 103
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF(PENGETAHUAN).. 109
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN.. 110
LEMBAR PENILAIAN SIKAP (ATTITUDE). 111
KRITERIA KELULUSAN 111
BAB. IV.PENUTUP 112DAFTAR PUSTAKA 113
-
Modul PTL OPS 005 (2) vi
PETA KEDUDUKAN MODUL
A. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI
Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun
waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entry-multy exit yang dapat diterapakan.
OPKR60-006C
OPKR60-008C
OPKR10-007C
OPKR10-013C
OPKR60-002C
OPKR60-012C
OPKR60-013C
OPKR60-016C
OPKR60-037A
OPKR60-051A
OPKR60-050A
OPKR60-038A
OPKR60-031A
OPKR60-030A
OPKR60-018C
OPKR60-019C
OPKR60-029A
OPKR60-011
OPKR10-006C
OPKR10-017C
OPKR10-0098
OPKR10-016C
OPKR10-010C
-
Modul PTL OPS 005 (2) vii
Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi
OPKR 10-009B. Pembacaan dan pemahaman gambar teknik.
OPKR 10-016C. Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan Lingkungan.
OPKR 10-017C. Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan
Tempat Kerja.
OPKR 10-010C. Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur.
OPKR 10-013C. Pelaksanaan pemeriksaan keamanan/kelayakan kendaraan.
OPKR 10-006C. Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan
dengan panas dan pemanasan.
OPKR 60-002C. Melaksanakan pekerjaan sebelum perbaikan.
OPKR 60-006C. Melepas, menyimpan dan mengganti/memasang
panel panel bodi kendaraan, bagian bagian panel dan
perangkat tambahannya.
OPKR 60-012C. Mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang
OPKR 60-007C. Melepas dan mengganti/melepas pelindung moulding,
transfer/gambar hiasan, stiker, dan decal/lis, spoiler.
OPKR 60-008C. Melepas dan mengganti rangkaian/listrik/unit elektronik.
OPKR 60-013C. Mempersiapkan bahan dan peralatan pengecatan.
OPKR 60-011C. Melaksanakan prosedur masking.
OPKR 60-009C. Memasang perapat komponen kendaraan.
OPKR 60-016C. Mempersiapkan komponen kendaraan untuk perbaikan
pengecatan kecil.
OPKR 60-037A. Mempersiapkan dan mengecat komponen-komponen plastik.
OPKR 60-018C. Pelaksanaan pengkilatan dan pemolesan.
OPKR 60-019C. Memilih dan menggunakan hiasan/ Trim perekat.
OPKR 60-029A. Membuat (fabrikasi) komponen fiberglas/ bahan komposit.
OPKR 60-030A. Memperbaiki komponen fiberglas/bahan komposit.
OPKR 60-031A. Memperbaiki komponen body menggunakan dempul timah
(lead wiping).
OPKR 60-038A. Melaksanakan pemasangan anti karat dan peredam suara.
OPKR 60-050A. Membersihkan permukaan kaca.
-
Modul PTL OPS 005 (2) viii
OPKR 60-051A. Melakukan pembersihan setempat permukaan luar/dalam.
B. Kedudukan Modul
Modul dengan kode OPKR 10-016C tentang Mengikuti Prosedur
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ini merupakan modul
dasar untuk melaksanakan kompetensi kompetensi berikutn
-
Modul OPKR 10 016 C 9
MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai peguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut:
Y
T
Y
START
Lihat Petunjuk Penggunaan Modul
Lihat Kedudukan Modul
Nilai 7
Modul berikutnya/Uji
Kompetensi
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
KerjakanEvaluasi
Nilai 7
KerjakanCek Kemampuan
T
-
Modul OPKR 10 016 C 10
GLOSSRY
Safe : aman atau selamat
Safety : mutu suatu keadaan aman
Unsafe act : tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri
Unsafe codition : keadaan tidak aman dari lingkungan kerja
Jack stand : alat penyangga yang digunakan untuk pengaman pada
saat mendongkrak kendaraan agar seseorang aman
bekerja dibawah kendaraan
Vacuum cleaner : alat penyedot debu biasa digunakan untu
membersihkan debu/kotorab yang tidak terjangku
dengan alat kebersihan yang lain
Starvation : membuang/mencabut bahan bakar dari api sehingga
menjadi padam
Smothering : membuang oxygen dari nyala api sehingga menjadi
padam
Colling : menurunkan panas dari nyala api
Cardio Pulmonary Resusciation (CPR)
: pernapasan buatan yang dikombinasikan dengan kompresi dada disebut juga Resusitasi jantung paru (RJP)
LEADS AND CABLE PROTECTION
: Perlindungan kabel dan stop kontak.
OBEY NO SMOKING SIGN
: mematuhi rambu rambu Dilarang merokok
CLEAN UP RUBBISH
: Bersihkan Sampah
-
Modul OPKR 10 016 C 11
PUT OILY WASTE IN BIN
: Buang limbah ditempatnya
TAKE CARE WITH INFLAMMABLE LIQUID
: Berhati hatilah dengan cairan yang mudah terbakar
CLEAN UP DUSTY AREAS
: Bersihkan tempat yang berdebu
EXTINGUISHER : Alat pemadam api
SPILLED BURNING OIL
: Tumapah minyak yang terbakar
MAINTENANCE WORKER NOTING FIRE ESCAPE ROUTE
: Memelihara jalan untuk menyelamatkan diri ( pekerja ) apabila terjadi kebakaran
CRAWL THROUGH SMOKE FIELLED ROOM
: Keluar dari ruangan yang dipenuhi asap.
READING FIREDRILL NOTICE
: Membaca pengumuman tentang latihan memadamkan api
-
Modul OPKR 10 016 C 12
BAB. I PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah didalam bekerja siswa
selalu mengikuti prosedur keselamatan ,kesehatan kerja dan lingkungan.
Adapun sub kompetensinya meliputi:
1. Mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk menidentifikasi bahaya
dan pencegahannya.
2. Pemeliharaan kebersihan, perlengkapan dan area kerja.
3. Penempatan dan pengidentifikasian jenis pemadam kebakaran,
penggunaan dan prosedur pengoperasian ditempat kerja.
4. Pelaksanaan prosedur darurat.
5. Menjalankan dasar-dasar prosedur keamanan.
6. Pelaksanaan prosedur penyelamatan pertama dan Cardio-Pulmonary
Resusciation (CPR).
7. Mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk pengamanan dan
pengendalian limbah.
B. PRASYARAT
Sebelum menggunakan modul ini peserta pelatihan harus sudah
memahami dan menguasai modul sebelumnya. Penguasaan dan
pencapaian modul ini akan merupakan dasar dan prasyarat untuk
melanjutkan kepada kompetensikompetensi berikutnya, seperti yang bisa
Anda lihat di Peta Kedudukkan Modul. Untuk mempelajari modul ini
dimohon Anda sudah menguasai materimateri yang diberikan di
kelompok Adaptif, yaitu materimateri pada Mata Diklat:
1. Fisika; tentang Konduksi,Konveksi, Radiasi dll
2. Kimia; tentang Zat zat kimia yang berbahaya bagi anggota tubuh
manusia dll.
-
Modul OPKR 10 016 C 13
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, dalam menggunakan
modul ini maka langkah-langkah yang dilaksanakan antara lain:
a. Baca dan fahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang
kurang jelas, siswa dapat bertanya pada guru atau instruktur
yang bersangkuatan
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-
materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktek
perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku
2) Pahami setiap langkah (prosedur praktikum) dengan baik
3) sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi peralatan dan
bahan yang diperlukan dengan cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus
meminta izin guru atau instruktur terlebih dahulu.
6) Setelah sesuai praktek, kembalikan alat dan bahan ketempat
semula.
d. Apabila belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi
lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada
guru atau instruktur yang bersangkutan.
2. Peran Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk:
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
-
Modul OPKR 10 016 C 14
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar
c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktek baru, dan
menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegitan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli atau pendamping guru dari tempat
kerja untuk membantu jika diperlukan.
D. Perlengkapan PBM
Dalam pelaksanaan sistem modul maka beberapa perangkat harus disiapkan dalam menunjang terlaksananya
sistem pemelajaran, baik itu dalam konteks pemelajaran teori maupun praktik. Adapun perangkat tersebut
dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Perlengkapan Ruang kelas Perlengkapan workshop Bahan
1. Over Head Projector/OHP
2. Papan tulis/white board
1. Alat-alat tangan
2. Katrol
3. Dongkrak
4. Kacamata pelindung
5. Pakaian pelindung
6. Alat Pemadam Kebakaran
1. Mobil
2. Engine Stand
E. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam
modul ini siswa diharapkan.
1. Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
ditempat kerja
2. Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin terjadi ditempat
kerja
3. Menghindari bahaya-bahaya yang mungkin terjadi ditempat kerja
4. Memelihara kebersihan, perlengkapan dan area kerja
5. Menempatkan pemadam kebakaran
6. Mengetahui jenis-jenis pemadam kebakaran
-
Modul OPKR 10 016 C 15
7. Menggunakan pemadam kebakaran
8. Menerapkan prosedur darurat
9. Menjalankan dasar-dasar keamanan
10. Melaksanakan prosedur penyelamatan pertama dan Cardio-
Pulmonary Resusciation (CPR)
11. Menerapkan prosedur pengamanan dan pengendalian limbah
ditempat kerja.
-
Modul OPKR 10 016 C 16
F. KOMPETENSI
KOMPETENSI : Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan
KODE : OPKR. 10-016.C
DURASI PEMELAJARAN : 80 jam @ 45 menit
A B C D E F GLEVEL KOMPETENSI KUNCI
2 1 - 1 - - 1
KONDISI KERJA
1. Standar kompetensi ini digunakan untuk:
Jasa pelayanan pemeliharaan/servis dan perbaikan dibidang perbengkelan.2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:
Spesifikasi pabrik kendaraan. SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan. Lembaran data keamanan material. Prosedur evakuasi darurat/kebakaran. Kebijakan/prosedur keamanan. Prosedur/kebijakan kecelakaan. Prosedur/kebijakan tanda bahaya. Prosedur pertolongan pertama dan CPR (Cardio PulmonaryResusciation). Kode praktis industri
3. Pelaksanaan K3L harus memenuhi:
Peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan) yang berlaku. Pengharagaan dibidang industri.
4. Sumbersumber dapat termasuk:
Perlengkapan kebakaran, pertolongan pertama, perlengkapan CPR.
-
Modul OPKR 10 016 C 17
Pakaian keamanan individual. Perlengkapan dan bahan kebersihan. Perlengkapan yang sesuai, perlengkapan dan permesinan. Bahan pembersih dan pelumas. Pakaian yang aman
5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:
Pembersihan perlatan/area tempat kerja dengan bantuan mesin atau secara manual. Laporan/mencatat kecelakaan dan bahayabahaya yang potensial. Melakukan simulasi pertolongan pertama dan CPR. Melaksanakan keputusan dalam komite manajemen K3L.
-
Modul OPKR 10 016 C 18
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mengikuti
prosedur pada
tempat kerja
untuk
mengidentifikasi
bahaya dan
penghindaranny
a
Mengenali bahaya pada area kerja
dan melakukan
tindakan
pengontrolan yang
tepat
Mengikuti kebijakan yang
sah pada tempat
kerja dan prosedur
pengontrolan
resiko
Mematui tanda bahaya dan
peringatan
Pemakaian pakaian
pengamanan
sesuai SI (Standar
Internasional)
Penggunaan teknik
Prosedur keselamatan yang
meliputi pertolongan
pertama dan CPR
Mengikuti prosedur pengamanan dan
pengendalian limbah
padat, cair, gas dan
kebisingan ditempat
kerja
Pemeliharaan kebersihan
perlengkapan kerja
Mengenali bahaya pada area kerja dan
melakukan tindakan
pengontrolan yang
tepat
Mengikuti kebijakan yang syah pada
tempat dan prosedur
pengontrolan resiko
Peralatan dan area kerja dibersihkan
atau dipelihara
sesuai dengan
keamanan, jadwal
pemeliharaan
berkala, tempat
penerapan
spesifikasi pabrik
Seluruh kegiatan penerapan pemadam
kebakaran dan
Peraturan K3L yang berlaku
Prosedur keamanan tempat
kerja
Persyaratan pemeliharaan
perlengkapan dan
area kerja
Identifikasi bahaya dan pencegahan
dalam tempat kerja
Prosedur pertolongan
pertama
Prosedur CPR Prosedur keamanan
dasar
Penggunaan dan penerapan alat
pemdam kebakaran
Mengikuti prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja
Memelihara catatan yang berhubungan
dengan keamanan
Menggunakan perlengkapan yang
benar
Melaporkan dan mengurangi bahaya
bahaya potensial
Memlihara kebersihan mesin perlengkapan
dan area kerja
Menempatkan dan mengidentifikasi
perlengkapan
pemadam kebakaran
Melaksanakan prosedur prosedur
-
Modul OPKR 10 016 C 19
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
dan pengangkatan
pemindahan
secara manual
yang tepat
prosedur kerja
diidentifikasi
berdasarkan SOP
(Staandard
Operation
Prosedure)
peraturan K3L
(Keselamatan,
Kesehatan Kerja dan
Lingkungan) yang
berlaku dan
prosedur atau
kebijakan
perusahaan
Menngikuti kebijakanyang syah pada
tempat kerjadan
prosedur
pengontrolan resiko
yang tepat
Prosedur penanganan secara
manual
Syarat keselatan diri Simbol simbol
bahaya
darurat
Melakuakan prosedurprosedur
keamanan dasar
Bertindak sesuai dengan keadaan
bahaya
Menggunakan teknik penangan secara
manual
Memperagakan prosedur pertolongan
pertama dan CPR
-
Modul OPKR 10 016 C 20 20
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJALINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
2. Pemeliharaan
kebersihan
perlengkapan dan
area kerja
Perlengkapan dipilih sebelum
melakuakan
pembersihan dan
perawatan secara
rutin
Menggunakan metode yang
benar untuk
pembersihan dan
pemeliharaan
perlengkapan
Pperlatan dan area kerja
dibersihkan atau
dipelihara sesuai
dengan
keamanan, jadwal
pemeliharaan
berkala, tempata
penerapan dan
spesifikasi pabrik
-
Modul OPKR 10 016 C 21 21
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJALINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3. Penempatan dan
pengiidentifikasian
jenis pemadam
kebakaran,
penggunaan dan
prosedur
pengoperasian
ditempat kerja
Pengidentifikasian pemdaman
kebakaaran yang
sesuai pada tipe
yang tepat untuk
lingkungan tempat
kerja
Seluruh kegiatan penerapan
pemdaman
kebakaran dan
prosedur kerja
diidentifikasikan
berdasarkan SOP
(Standard
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan dan
kesehatan kerja
dan lingkungan )
yang berlaku dan
-
Modul OPKR 10 016 C 22 22
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJALINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
kebijakan
perusahaan
4. Pelaksanan
prosedur darurat
Mengikuti prosedur
perlindungan
mesin pada saat
tanda bahaya
muncul
Mengikuti prosedur alarm
atau peringatan
atau efakuasi
ditempat kerja
Mengikuti prosedur gawat
darurat secara
profesional yang
tepat untuk
melindungi mesin
pada saat
keadaan tanda
bahaya muncul
-
Modul OPKR 10 016 C 23 23
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJALINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Pelayanan darurat yang profesional
dan tepat untuk
mamanggil
pertolongan
dengan segera
dilakukan oleh
orang yang
berkuasa untuk
melakukan hal
tersebut
5. Menjalankan dasar
dasar prosedur
keamanan
Kebijakan atau prosedur
keamanan
dijalankan
berdasarkan
pelatihan
perusahaan dan
undang undang
yang berlaku
Seluruh keamnan yang
-
Modul OPKR 10 016 C 24 24
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJALINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
berhubungan
dengan kejadian
dicatat atau
dilaporkan pada
formulir yang
sesuai
Seluruh stap disarankan
menggunakan
prosedur
keamanan
perusahaan dan
metode yang
tepat dalam
penerapannya.
6. pelaksanaan
prosedur
penyelamatan
pertama dan
Cardio-Pulmonary
Resusciation (CPR)
Seluruh kegiatan pertolongan
pertama yang
dilakukan dicatat
atau dilaporkan
berdasarkan SOP
(Standard
-
Modul OPKR 10 016 C 25 25
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJALINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
dan Lingkungan)
yang berlaku, dan
prosedur atau
kebijakan
perusahaan
7. Mengikuti prosedur
pada tempat kerja
untuk pengamanan
dan pengendalian
limbah
Tindakan pengamanan
terhadap limbah
padat, cair, gas,
dan kebisingan
ditempat kerja
dikenali dan
dilakukan
Seluru kegiatan pengendalian dan
pengamanan
limbah dan polusi
-
Modul OPKR 10 016 C 26 26
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJALINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
ditempat kerja
dilakukan
berdasarkan SOP
(Standard
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan,
Kesehatan Kerja
dan Lingkungan),
yang berlaku, dan
prosedur atau
kebijakan
perusahaan
-
Modul OPKR 10 016 C 27
G. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul ini, isilah cek list kemampuan yang telah
Anda miliki dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.
No. PERTANYAAN YA TIDAK
1. Mengetahui dan menerapkan prosedur keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan
2. Mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin terjadi
ditempat kerja
3. Mengetahui cara menghindari bahaya-bahaya yang
mungkin terjadi ditempat kerja
4. Memelihara kebersihan perlengkapan dan area kerja
5. Menempatkan pemadam kebakaran
6. Mengetahui jenis-jenis pemadam kebakaran
7. Menggunakan pemadam kebakaran
8. Menerapkan prosedur darurat
9. Menjalankan dasar-dasar keamanan
10. Melaksanakan prosedur penyelamatan pertama dan
Cardio-Pulmonary Resusciation (CPR)
11. Menerapkan prosedur pengamanan dan pengendalian
limbah
-
Modul OPKR 10 016 C 28
II. BAB. II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta DiklatRencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru
jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan.
Jenis kegiatan Tanggal WaktuTempat
belajar
Alasan
Perubahan
Tanda
tangan
guru
Mengetahui
Pengertian K3
Mengetahui Syarat
K3
Mengetahui jenis
bahaya dan cara
menghindarinya
Teknik
Pengangkatan/
pemindahanSecara
manual
Menggunakan
pakaian dan alat
pengaman
Menggunakan
Perlengkapan
pemadam kebakaran
Prosedur pada
tempat kerja untuk
mengindentifikasi
bahaya dan
penghindarannya
Pemeliharaan
kebersihan
perlengkapan dan
area kerja
Penempatan dan
-
Modul OPKR 10 016 C 29
Jenis kegiatan Tanggal WaktuTempat
belajar
Alasan
Perubahan
Tanda
tangan
guru
pengindentifikasian
jenis pemadam
kebakaran,
penggunaan dan
prosedur
pengoperasian
ditempat kerja
Pelaksanaan
prosedur darurat
Menjalan dasar
dasar prosedur
keamanan
Pelaksanaan
prosedur
penyelamatan
pertama dan cardio
pulmonary
resuscitation (CPR)
Prosedur pada
tempat kerja untuk
pengamanan dan
pengendalian limbah
-
Modul OPKR 10 016 C 30
B. Kegiatan Belajar Siswa
III. Kegiata Belajar 1: Pengertian Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
1) Siswa dapat memahami Pengertian Keselamatan Kerja.
2) Siswa dapat mengenal bahaya yang terjadi diarea kerja.
3) Siswa dapat memahami penggunaan pakaian kerja.
4) Siswa dapat menjelaskan Teknik pengangkatan/pemindahan
secara manual.
b. Uraian Materi 1
UNDANG-UNDANG K3
1) Pengertian Keselamatan Kerja
Safe adalah aman atau selamat.
Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau
kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.
Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk
menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari
kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan
kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam
hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat
kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta
hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat
pada umumnya dan manusia pada khususnya.
-
Modul OPKR 10 016 C 31
2) Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:
a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
c) Mencegah/ mengurangi kematian.
d) Mencegah/mengurangi cacat tetap.
e) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan
bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain
sebagainya.
f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja
dan menjamin kehidupan produktifnya.
g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-
sumber produksi lainnya.
h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi
industri serta pembangunan
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi:
a) Manusia (pekerja dan masyarakat)
b) Benda (alat, mesin, bangunan dll)
c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-
tumbuhan).
3) Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syarat-
syarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan
perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk:
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c) Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
-
Modul OPKR 10 016 C 32
d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan
f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
g) Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar
luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja,
baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang,
binatang, tanaman atau barang.
m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang.
o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
p) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi.
PENGENALAN BAHAYA PADA AREA KERJA
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja
diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan
terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri-
sendiri atau bersama-sama, yaitu:
1) Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
-
Modul OPKR 10 016 C 33
c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
2) Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe
condition)
a) Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi
kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan
rusak.
b) Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau
licin, ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara
keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan
lain-lain).
Apakah kecelakaan dapat dicegah?
Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang merugikan
itu dapat dicegah? Pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat
diusahakan untuk dicegah karena:
a) Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.
b) Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan
maka kecelakaan dapat dicegah.
Bagaimana kecelakaan dapat dicegah?
Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk
menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman dari pekerja
serta mengusahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung
factor-faktor yang membahayakan (unsafe condition).
Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak aman
a) Karena tidak serius/disiplin.
b) Karena tidak mampu/tidak bisa.
c) Karena tidak mau.
-
Modul OPKR 10 016 C 34
Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak
aman?
a) Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak
aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya,
misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.
b) Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada,
tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan bahaya,
misalnya bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi
tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan
kerja.
c) Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan
secara teknis, misalnya memasang safety valve pada
bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol
dsb.
Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan
pengawasan yang seksama terhadap lingkungan kerja.
3) Keselamatan Kerja di Perbengkelan Otomotif.
a) Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena
kantong celana dapat menyebabkan kemasukan bunga api atau
zat-zat yang merugikan.
b) Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi
baik). Sepatu usahakan bersol kuat atau bersol baja yang di
tengahnya dapat melindungi dari luka akibat benda tajam dan
paku yang menonjol. Perlindungan utama terhadap benda,
sepatu bersol baja di tengahnya melindungi dari kejatuhan
benda-benda berat.
c) Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang
rapat seperti disarankan dalam peraturan. Apabila rambut anda
-
Modul OPKR 10 016 C 35
panjang dapat dengan mudah tersangkut mesin, misal mesin
bor, beberapa orang terluka karena itu.
d) Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahaya
hingga anda dapat kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada
kendaraan tersangkut mesin dapat menyebabkan hubungan
pendek arus listrik sehingga menyebabkan kebakaran.
e) Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai
dengan pekerjaan. Beberapa peralatan perlindungan yang
tersedia harus dikenakan secara benar pada semua situasi
kerja. Sehingga dapat menyelamatkan diri dari kemungkinan
terluka. Pelajari tujuan masing-masing nomor item atau barang
pada tempat latihan yang tersedia, yang terdiri atas helm
pengaman, penutup muka, pelindung telinga, respirator, sarung
tangan dan apron.
f) Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan gerinda
atau mesin bubut dan beberapa tugas lainnya agar debu atau
material tidak dapat masuk ke mata.
g) Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika
bekerja di bawah kendaraan. Gunakan selalu kain krep atau
bahan penutup untuk berbaring karena berhubungan dengan
lantai dingin dapat merusak kesehatan, terutama dalam waktu
yang lama.
PENGGUNAAN PAKAIAN PENGAMAN
1) Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan
a) Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap
bahaya yang mungkin ada.
b) Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidak-
nyamanannya harus yang paling minim.
-
Modul OPKR 10 016 C 36
c) Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat
diterima.
d) Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain,
misalnya lengan yang terlalu lepas atau ada kain yang lepas
yang sangat mungkin termakan mesin.
e) Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang
cukup untuk panas dan suhu kain sintesis (nilon, dll) yang
dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak dipakai.
f) Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-
partikel panas terkait di celana, masuk di kantong atau
terselip di lipatan-lipatan pakaian.
g) Overall katun memenuhi semua persyaratan yang
disebutkan di atas dan karenanya overall katun adalah yang
paling banyak digunakan sebagai pakaian kerja.
h) Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yang
mempunyai kemungkinan besar menimbulkan bahaya
karena mereka itu dapat dimakan mesin, dan akan
menyebabkan kecelakaan jika para pekerja tetap
memakainya. Jam tangan dan cincin menambah masalah
pada bahan kimia dan panas dengan berhenti
menghilangkan bahaya.
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
pakaian kerja
a) Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup rapat,
dan berkancingkan.
b) Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari
bahan buatan yang mudah terbakar baik baju atas maupun
baju bawah.
c) Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt atau p
berdasi, sabuk dapat dengan mudah mengait putaran
mesin.
-
Modul OPKR 10 016 C 37
d) Kancing harus ditutupi bahan penutup untuk mencegah
kerusakan permukaan ketika bekerja di atas tonggak atau
penyangga dan sebagainya.
PAKAIAN KERJA
1. Pilihlah pakaian kerja yang
kuat dan betulbetul cocok
sehingga merasa senang
dalam pekerjaan. Hindari
pakaian dengan ikat
pinggang, gesper dan
kancing yang menonjol yang
dapat menyebabkan
kerusakan pada kendaraaan
pada waktu bekerja. Kami
anjurkan memakai seragam
Mekanik Toyota (Overall)
yang khusus didisain dengan
memperhatikan halhal
diatasi.
2. Sebagai tindakan keamanan terhadap luka atau terbakar,
kulit harus selalu tertutup, kecuali terpaksa benar.
3. Jagalah pakaian Anda agar selalu bersih waktu bekerja,
sebab oli dan kotoran pada pakaian Anda akan mengotori
kendaraan
SEPATU KERJA
Pililah alas kaki yang kuat untuk bekerja. Adalah berbahaya
memakai sandal atau alas kaki yang mudah tergelincir dan
karenanya jangan dipakai. Sandal dan sejenisnya lebih
memungkinkan pemakaianya terluka karena kejatuhan
-
Modul OPKR 10 016 C 38
benda. Dianjurkan memakai sepatu boot atau sepatu yang
mempunyai sol yang tidak licin serta berkulit keras.
-
Modul OPKR 10 016 C 39
SARUNG TANGAN
Pada waktu mengangkat benda benda berat atau
memindahkan pipa buang yang panas dan sejenisnya
dianjurkan memakai sarung tangan, walaupun tidak ada
suatu peraturan khusus yang mengatur cara pemakaiannya
untuk pekerjaan pemeliharaan biasa. Terutama pada waktu
mengebor dan menggerinda serta pekerjaan di kamar mesin
dengan mesin hidup, memungkinkan timbulnya bahaya
tersangkutnya sarung tangan pada bagian yang berputar.
Karena itu dalam hal seperti ini sarung tangan jangan
dipakai.
3) Alat-alat pelindung anggota badan
Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu harus
terlindung diwaktu melaksanakan pekerjaan. Alat-alat
pelindung bagian adalah sbb:
a) Alat pelindung mata,
Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan
dan juga dari debu.
-
Modul OPKR 10 016 C 40
Gb. Kacamata Debu Gb. Kacamata Las
Listrik
b) Alat pelindung kepala,
Topi atau helm adalah alat pelindung kepala bila bekerja
pada bagian yang berputar, misalnya bor atau waktu
sedang mengelas, hal ini untuk menjaga rambut terlilit oleh
putaran bor atau rambut terkena percikan api.
Gb. Alat Pelindung Kepala
c) Alat pelindung telinga
Untuk melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang
sangat bising juga penahan bising dari letupan-letupan.
-
Modul OPKR 10 016 C 41
Gb. Alat Pelindung Telinga
d) Alat pelindung hidung,
Adalah alat pelindung hidung dari kemungkinan
terhisapnya gas-gas beracun.
Gb. Alat Pelindung Hidung
e) Alat pelindung tangan
Alat ini terbuat dari berbagai macam bahan disesuaikan
dengan kebutuhannya, antara lain:
Sarung tangan kain, digunakan untuk memperkuat pegangan supaya tidak meleset.
Sarung tangan asbes, digunakan terutama untuk melindungin tangan terhadap bahaya panas.
Sarung tangan kulit, digunakan untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam pada saat mengangkat
suatu barang.
Sarung tangan karet, digunakan pada waktu pekerjaan pelapisan logam, seperti vernikel, vercrhoom
dsb. Hal ini untuk mencegah tangan dari bahaya
pembakaran asam atau kepedasan cairan.
-
Modul OPKR 10 016 C 42
Gb. Macam-macam Sarung Tangan
f) Alat pelindung kaki, untuk menghindarkan tusukan
benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Terdapat dua
jenis sepatu yaitu pengaman yang bentuknya seperti
halnya sepatu biasa hanya dibagian ujungnya dilapisi
dengan baja dan sepatu karet digunakan untuk menginjak
permukaan yang licin, sehingga pekerja tidak terpeleset
dan jatuh.
g)
h) Alat pelindung badan,
Alat ini terbuat dari kulit sehingga memungkinkan pakaian
biasa atau badan terhindar dari percikan api, terutama
pada waktu menempa dan mengelas. Lengan baju jangan
Gb. Alat Pelindung Kaki (Sepatu) Dengan Plat Besi Pelindung
Plat Besi Pelindung
-
Modul OPKR 10 016 C 43
digulung, sebab lengan baju yang panjang akan
melindungi tangan dari sinar api.
Gb. Alat Pelindung Badan
TEKNIK PENGANGKATAN/PEMINDAHAN SECARA MANUAL
1) Cara mengangkat benda
Pengikatan beban yang berat akan aman bila diketahui letak
garis kerja gaya berat beban yang dimaksud. Ikatlah beban
seimbang pada garis kerja gaya beratnya. Tali pengikat dengan
sambungan yang telah diuji kekuatannya akan menghasilkan
keselamatan kerja. Dibawah ini diperlihatkan teknis
pemindahan benda yang berat.
-
Modul OPKR 10 016 C 44
2) Cara mengangkat dan memikiul benda
a. Waktu mengangkat benda, usahakanlah agar tubuh tetap
tegak
b. Membagibagi berat beban sama rata.
c. Biarkan susunan tulang dari tubuh menyokong dan
menopang beban.
d. Gunakan alat pemikul seperti penyandang, ambil kulit atau
pikulan.
3) Mencegah terjadinya kecelakaan
-
Modul OPKR 10 016 C 45
Risiko terjadi luka dan kerugian pada kelengkapan untuk
mengubah pengangkatan yang sederhana; sebelum
mengangkat dan melakukan sesuatu dengan tenaga orang
pada permulaan pekerjaan harus berhatihati. Ruang kerja
harus bebas dari segala rintangan. Penghindaran rintangan
adalah tindakan untuk keselamatan tempat.
4) Penuntun cara mengangkat dengan tangan
Cara yang benar mengangkat dengan tangan.
Tulang punggung manusia bukanlah mesin angkat yang efisien
dan dapat mudah rusak bila dipergunakan caracara yang tidak
benar.
a. Suatu angkatan hendaknya dimulai dengan kedudukan
sipangangkat dalam sikap yang seimbang dengan
meletakkan kedua belah kaki agak meregang dan barang
yang diangkatnya harus di dekatkan dengan badan.
Yakinlah bahwa barang itu ada pegangan pengamannya.
Sebelum mengangkat punggung harus tegak dan dalam
kedudukan sedikit mungkin dengan barang yang diangkat.
-
Modul OPKR 10 016 C 46
b. Untuk mengangkat beban, mula mula luruskan kaki. Cara
ini untuk menyakinkan bahwa daya angkat kita sedang
disalurkan benar benar melalui urat urat dan tulang.
c. Untuk melengkapi angkatan, luruskanlah badan bagian atas
sampai dengan keadaan tegak
5) Pengangkatan dengan dongkrak dan penopang
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna
mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis. Ada beberapa
jenis dongkrak seperti jenis hidrolis, jenis udara tekan,
tergantung pada kapasitas pengangkatannya.
6) Penyangga
Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang diangkat
guna pengamanan sewaktu melakukan perbaikan.
Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak atau
penyangga, utamakan keamanan kerja karena kesalahan kecil
dapat menyebabkan kecelakaan besar.
-
Modul OPKR 10 016 C 47
7) Lokasi dongkrak dan penyangga
Untuk mencegah agar tempat penempatan dongkrak dan
penyangga tidak rusak, pilihlah tempat-tempat yang kuat, serta
c. Rangkuman
1) Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk menciptakan
keadaan lingkuan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.
2) Dalam perusahaan harus menjamin keselamatan pekerjanya yang
telah diatur menurut undang-undang kerja ayat 1.
-
Modul OPKR 10 016 C 48
3) Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja
diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan
terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri
(unsafe act) dan Keadaan tidak aman dari lingkungan (unsafe
condition)
4) Penggunaan Pakaian kerja harus mengacu pada keselamatan kerja
dan disesuai dengan bidang pekerjaannya.
5) Teknik Pengangkatan/pemindahan secara manual hendaknya
memperhatikan berat benda, daerah pengangkatan dan alat
pengangkatannya.
d. Tugas
Setelah anda mempelajari modul Keselamatan,Kesehatan Kerja,
cobalah anda mengerjakan latihan dibawah ini dengan demikian anda
akan dapat menjelaskan materi ini.
1. Jelaskan pengertian K3?
2. Sebutkan tujuan K3?
3. Sebutkan sebab-sebab kecelakaan?
Untuk memeriksa hasil latihan anda, bagian ini tidak disediakan kunci
jawaban. Hasil latihan anda sebaiknya dibandingkan dengan hasil
latihan peserta diklat lain. Diskusikan dalam kelompok untuk hal yang
berbeda. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat diatasi, bawalah hal
tersebut kedalam pertemuan tutorial.
e. Test formatif
1. Sebutkan penyebab kecelakaan kerja yang diakibatkan tindakan
tidak amam dari manusia itu sendiri (unsafe act)!
2. Untuk siapakah keselamatan kerja ditujukan, sebutkan?
3. Sebutkan 5 alat-alat keselamatan kerja?
4. Mengapa pada saat bekerja tidak boleh memakai cincin?
-
Modul OPKR 10 016 C 49
5. Jelskan fungsi dongkrak di bengkel otomotif?
f. Kunci jawaban formatif
1. Penyebab kecelakaan:
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
e) Keselamatan ditujukan pada
f) Manusia (pekerja dan masyarakat).
g) Benda (alat, mesin, bangunan dll).
h) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-
tumbuhan.
2. Alat Keselamatan kerja terdiri dari:
a) Alat pelindung Kepala.
b) Alat pelindung tangan.
c) Alat pelindung telinga.
d) Alat pelindung badan.
e) Alat pelindung kaki.
3. Karena memakai cincin sangat berbahaya hingga anda dapat
kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut
mesin dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik sehingga
menyebabkan kebakaran.
4. Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna
mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis.
g. Lembar Kerja
CARA MENDONGKRAK KENDARAAN
1) Alat dan Bahan
a) 1 unit mobil lengkap
-
Modul OPKR 10 016 C 50
b) 1 unit engine stand
c) Dongkrak buaya 2 ton
d) Mesin katrol
e) Rantai/tali
f) Jack Stand
g) Kayu untuk pengganjal
h) Lap/majun
2) Keselamatan Kerja
a) Pengangkatan dapat mengakibatkan kecelakaan jika dilakukan
dengan tidak benar. Pengangkatan beban yang terlalu berat
oleh seseorang dapat menyebabkan kecelakaan meskipun
diangkat dengan cara yang benar. Perhatikan peraturan
tentang beban maksimum yang diijinkan untuk diangkat dan
gunakan cara yang aman
b) Berhati-hatilah bila mendongkrak mobil pastikan bahwah
penempatannya sudah tepat
3) Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktik pada tempat yang datar dan
terang
b) Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan guru/instruktur
c) Pelajari cara-cara pengangkatan dengan menggunakan katrol
atau dongkrak
d) Pasanglah penyangga pada tempat kuat dan aman ikuti
petunjuk yang ada di dalam buku pedoman reparasi
e) Buatlah catatan catatan penting kegiatan praktik secara
ringkas
f) Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang
telah digunakan seperti keadaan semulan serta bersihkan
tempat kerja!
-
Modul OPKR 10 016 C 51
4) Tugas
a) Buatlah laporan Praktikum secara ringkas dan jelas!
b) Buatlah Rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh
setelah mempelajari materi pada kegiatan 1!
Kegiatan Belajar 2: Pemeliharaan Kebersihan ,Perlengkapan dan
Area Kerja
a. Tujuan
1) Siswa memahami cara pemilihan alat-alat, bahan dan perlengkapan
kebersihan
2) Siswa memahami pelaksanaan metade kebersihan
3) Siswa memahami cara-cara penyimpanan barang
4) Siswa memahami cara Pemeliharaan dalam Penataan Tempat
Kerja.
b. Uraian Materi
ALAT-ALAT KEBERSIHAN
Alat-alat kebersihan yang diperlukan pada bengkel ,khususnya bengkel
otomotif terdiri dari:
1) Sapu ijuk berfungsi untuk membersihkan lantai berupa kotoran
sampah kering atau debu
2) Sapu lidi berfungsi untuk membersihkan halaman bengkel dari
sampah-sampak kering.
3) Alat Pel berfungsi untuk membersihkan air atau zat cair dari lantai.
4) Vacuum Cleaner berfungsi untuk menyedot debu/kotoran yang
tidak dapat dibersih dengan sapu atau kain pel,misalnya; Sofa,
karpet, dan saluran ventilasi udara, baik pada ruangan bengkel
ataupun pada kendaraan yang sedang diperbaiki.
5) Pasir/serbuk kayu berfungsi untuk menyerap tumpahan oli
atau minyak pada lantai, sebelum disapu atau dipel.
-
Modul OPKR 10 016 C 52
Gambar. Menjaga kebersihan lingkungan kerja
Metode Pembersihan
Banyak orang menggunakan angin dari kompressor untuk
menghilangkan debu dari pakaian, bangku kerja, struktur, almari dan
fiting lampu. Hal ini beresiko tinggi dan berbahaya karena dapat
menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat
terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat
menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari
bahwa hampir semua short fiber terhirup paru-paru dapat
mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner yang
tepat dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter
debu yang terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus
dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun
detergen atau larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh
para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak
diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah
dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai.
-
Modul OPKR 10 016 C 53
Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan
isinya (limbah) dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/
dianjurkan.
IV. Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak
cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada
beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak
peralatan dan material.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan
barang:
1) Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
2) Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat
yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh
pada ketinggian yang sesuai.
Gambar . Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai
3) Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan
pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus
lancar/berfungsi baik.
4) Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.
5) Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas hambatan
6) Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau
beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan
yang terpisah dan harus mematuhi MSDS recommendations.
-
Modul OPKR 10 016 C 54
7) Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu
dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang
sesuai.
8) Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam
lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau
di dalam rak.
9) Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat
dengan tangan, harus ditangani secara mekanik.
10)Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak
boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.
V. Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja
Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang
baik:
1) Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara
atau memperbaiki kendaraan, peralatan-peralatan atau mesin-
mesin.
Gambar . Sebuah kotak alat pekerja
2) Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk
dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik.
3) Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena
kotoran.
4) Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan
pembersihan di atas.
5) Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben
kerjanya.
-
Modul OPKR 10 016 C 55
6) Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri
anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan?
7) Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan
cara yang benar bukan dibuang pada saluran air.
8) Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam
container.
9) Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau
urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan
asembling/perakitan.
10)Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh
pergerakan atau jalan masuk.
11)Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam
lainnya.
12)Gunakan penutup debu jika diperlukan.
13)Gantikan bagian/parts yang rusak.
14)Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat
kendaraan yang rusak.
15)Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran.
16)Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.
Gambar . Buang benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai
Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja
-
Modul OPKR 10 016 C 56
1) Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan
pisahkan setiap bagiannya.
2) Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan
simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
3) Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap
akhir jam kerja.
4) Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat
penyimpanannya.
Gambar . Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda
tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda
kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali
atau buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu
khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan
bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja, dinding, almari dsb dengan gambar
wanita, pakaian dan kertas kerja.
-
Modul OPKR 10 016 C 57
Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin
pengangkat, mesin bubut dll)
1) Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan
setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang
sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang berat
pada ketinggian yang sesuai.
2) Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-
tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
3) Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik
pembuatnya.
4) Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
5) Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
6) Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan
hilangkan segera jika timbul karat.
7) Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk
menhentikan penyebabnya.
8) Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap
akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
9) Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan
pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana terjadi
c. Rangkuman
1. Alat-alat kebersihan sangat diperlukan pada setiap tempat untuk
menjaga kondisi tempat kerja bebas dari debu,kotoran dan minyak.
2. Metode penyimpanan hendaknya material harus direncanakan
terlebih dahulu. Barang-barang yang sering digunakan
diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan
barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
-
Modul OPKR 10 016 C 58
3. Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja Buatlah apa yang
akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari
segala sumber listrik.
4. Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena
kotoran.
5. Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari kegiatan
pembersihan di atas.
6. Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben
kerjanya.
d. Tugas
Setelah mempelajari Modul Pemeliharaan Kebersihan ,perlengkapan
dan area Kerja ini cobalah anda melakukan kegiatan Pembersih dan
penataan ruang praktek, setelah selasai mintalah Pendapat atau saran
pada instruktur tentang hasil kerja anda!
e. Test Formatif
1. Deskripsikan alasan mengapa angin kompressor tidak boleh
digunakan sebagai suatu metode pembersihan!
2. Sebutkan 5 faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan
suatu sistem penyimpanan!
3. Sebutkan 5 contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk pekerja
yang sedang menggunakan kotak alat untuk memperbaiki
kendaraan/mesin-mesin yang lain!
4. Sebutkan 3 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja
yang bekerja di bangku kerja!
5. Sebutkan 4 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja
yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat, mesin bubut, dll)!
-
Modul OPKR 10 016 C 59
f. Kunci Jawaban formatif
1. Deskripsi alasan mengapa angin kompressor tidak bolehdigunakan
sebagai suatu metode pembersihan
Hal tersebut dapat menimbulkan ledakan/hamburan debu,
sehingga dapat terhirup atau mengenai mata.
2. Faktor- faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu
sistem penyimpanan adalah:
Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu. Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada
tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih
berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus
lancar/berfungsi baik.
Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan. Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas
hambatan
Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam
bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS
recommendations.
Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang
sesuai.
Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung-
ujungnya atau di dalam rak.
Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus ditangani secara mekanik.
Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.
-
Modul OPKR 10 016 C 60
3) Contoh-contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk pekerja yang
sedang menggunakan kotak alat untuk memperbaiki
kendaraan/mesin-mesin yang lain.
Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.
Bersihkan seluruh sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya.
Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi
cairan?
Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar bukan dibuang pada saluran air.
Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container.
Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda belum
terbiasa dengan asembling/perakitan.
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk.
Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.
Gunakan penutup debu jika diperlukan. Gantikan bagian/parts yang rusak. Setelah merakit ulang, hilangkan karat dan bersihkan/perbaiki
cat yang rusak
Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang rusak.
-
Modul OPKR 10 016 C 61
Tampung di bak sampah barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi.
4. Contoh-contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja
yang bekerja di bangku kerja:
Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering
dipakai sitempat yang dekat dan simpan barang yang berat
dalam ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir jam kerja.
Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat penyimpanannya.
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda,
simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai
sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan
produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar wanita, pakaian dan kertas kerja.
5. Contoh- contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja
yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat, mesin bubut, dll).
Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat
yang sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat
yang berat pada ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
-
Modul OPKR 10 016 C 62
Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Bersihkan mesin setiap seminggu sekali. Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan. Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan
hilangkan segera jika timbul karat.
Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk menhentikan penyebabnya.
Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiapakhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana
terjadi.
VI. Kegiatan Belajar 3: Perlengkapan Pemadam Kebakaran
a. Tujuan
1) Siswa dapat memahami sifat-sifat api
2) Siswa dapat melakukan pencegahan terjadinya api
3) Siswa dapat memahami klasifikasi api
4) Siswa dapat memahami jenis-jenis alat pemadam kebakaran
5) Siswa dapat memahami prosedur dan metode penggunaan alat
pemadam kebakaran
b. Uraian Materi
Sifat api
Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
-
Modul OPKR 10 016 C 63
Gambar 1.
Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair
maupun gas. Bahan yang mudah terbakar adalah setiap benda yang
mudah menyala dan terbakar dengan cepat.
Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung rokok,
gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan.
Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi
kimia.
Mencegah api
Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan
cara:
1) Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah
dan limbah.
2) Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar dengan
hati-hati.
-
Modul OPKR 10 016 C 64
Gambar 2.
Tanpa panas, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan
cara:
1) Berhati-hati bila bekerja dengan panas.
2) Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.
Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan cara mendinginkan
bahan bakar yang sedang terbakar untuk menghilangkan panas.
Gambar 3.
-
Modul OPKR 10 016 C 65
Tanpa oksigen tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara
menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar tidak berhubungan
dengan oksigen. Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan
menutupnya sehingga tidak berhubungan dengan oksigen.
Gambar 4.
Api tidak dapat muncul tanpa panas.
Jagalah selalu semua kemungkinan munculnya sumber panas.
1) Berhati-hati dengan listrik.
2) Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya tetap
dalam keadaan baik.
-
Modul OPKR 10 016 C 66
Gambar 5.
3) Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan berimprovisasi.
4) Jangan membebani kabel berlebihan.
5) Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel listrik
fleksibel, insulator yang rusak dapat menimbulkan busur api.
Gambar 6
6) Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa
perlindungan yang cukup agar api tersebut tidak menyambar
bahan-bahan yang dapat terbakar.
Berhati-hatilah saat memanaskan atau mengelas.
-
Modul OPKR 10 016 C 67
a. Singkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar saat
menggunakan lampu semprot (blow lamp), obor gas dan
peralatan potong oksigen.
b. Periksa percikan api dari busur pemotong dan pengelasan tidak
jatuh pada bahan yang dapat terbakar.
c. Gunakan hanya pemanas yang disarankan.
d. Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik.
e. Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan bahan yang
dapat terbakar lainnya.
f. Singkirkan bahan yang dapat terbakar dari peralatan pemanas,
bahan bakar yang panas, knalpot engine, dan perlengkapan
panas lainnya.
g. Patuhi tanda dilarang merokok.
h. Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan kebakaran.
i. Buang puntung rokok pada tempat yang aman.
Gambar 7
Pada sebagian benda seperti kain lap yang berminyak, panas dapat
muncul karena reaksi kimia. Sebagai contoh, pembakaran yang
tibatiba dapat menyebabkan kebakaran di tumpukan lap tersebut.
1) Kosongkan tempat sampah setiap hari.
-
Modul OPKR 10 016 C 68
2) Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di dalam
locker.
Api tidak dapat menyala tanpa panas. Hilangkan semua bahan-
bahan yang dapat terbakar yang tidak diperlukan sesegera
mungkin.
1) Bersihkan tempat kerja anda secara teratur.
Gambar 8
2) Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar.
3) Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam tempat
sampah yang dilengkapi dengan tutup dan seal perapat.
Gambar 9.
Hati-hati dengan gas yang mudah terbakar (seperti asetilin, LPG,
dll.) dan cairan yang mudah terbakar (seperti, bensin, minyak
tanah, cairan pembersih, solvent, tiner, dll.) Gas dan cairan yang
-
Modul OPKR 10 016 C 69
mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang terisolasi dan
jauh dari sumber panas.
Gambar 10.
1) Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan tetap
dalam kondisi baik.
2) Gunakan hanya alat tangan yang tidak dapat menimbulkan
percikan bunga api untuk membuka wadah cairan yang dapat
terbakar.
3) Bila cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan sesedikit
mungkin. Simpan cairan yang dapat terbakar pada wadah
logam yang tertutup.
4) Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat terbakar.
5) Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada
pakaian anda, hindarkan dari sumber panas dan segera
informasikan kepada supervisor anda.
6) Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus untuk
menyalakan api.
Hindarkan debu yang berbahaya. Mungkin beberapa jenis debu
sangat mudah terbakar dan dapat meledak saat bercampur dengan
udara.
-
Modul OPKR 10 016 C 70
1) Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau bekerja
dengan peralatan listrik.
2) Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat penyedot debu.
3) Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.
4) Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.
Gambar 11.
Klasifikasi api
Api kelas A.
Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu,
pakaian, kertas dan bahan-bahan paking.
Gambar 12.
-
Modul OPKR 10 016 C 71
Mendinginkan bahan yang sedang terbakar adalah cara yang paling
efektif untuk mematikan api kelas A.
Air dari ember, atau dari selang adalah cara yang terbaik untuk
mematikan api kelas A. Air biasanya tepat untuk mendinginkan bahan
sampai pada titik dimana dia tidak dapat menyala lagi dan merembes
jauh ke dalam sumber api.
Gambar 13.
1) Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan
api kelas A.
Gambar 14.
-
Modul OPKR 10 016 C 72
2) Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadam
kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas A yang kecil tetapi
tidak seefektif air.
Catatan:Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air-udara di sejumlah negara
bagian.
Api kelas B
Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti
bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara
yang paling efektif untuk memadamkan api kelas B.
Gambar 15.
Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B,
air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon
dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api kelas B.
-
Modul OPKR 10 016 C 73
Gambar 16.
Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan yang
terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya cukup panas
untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan oksigen.
Gambar 17.
VII.Api kelas CVIII.Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor,
generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang
paling efektif untuk memadamkan api kelas C.
-
Modul OPKR 10 016 C 74
Gambar 18.
Gambar 19.
IX. Peringatan
Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau kerusakan
peralatan. Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air atau busa untuk
mematikan api kelas C. Bila anda dapat melakukannya dengan sangat hati-hati, matikan semua peralatan
listrik yang sedang terbakar.
-
Modul OPKR 10 016 C 75
Alat-alat Pemadam Kebakaran:
Alat pemadam api portable
Pemadam api portable biasanya ditempatkan pada tempat yang aman.
Ada 4 jenis alat pemadam kebakaran dengan beberapa perbedaan
pada masing-masing jenisnya. Pada bagian sisi alat pemadam
biasanya dilengkapi dengan label instruksi. Label ini memberikan
rincian bagaimana menggunakan pemadam api, juga dijelaskan untuk
api jenis apa digunakan.
Selalu baca plat instruksi sebelum anda menggunakan pemadam api,
Gambar 20.
4) Pemadam kebakaran yang berisi air
-
Modul OPKR 10 016 C 76
Ketiga pemadam kebakaran jenis berisi air hanya cocok untuk
memadamkan api kelas A. Pemadam ini dicat merah. Rentang
semprotannya berkisar 10m. Digunakan sesuai petunjuknya.
Jenis pemadam bertekanan gas berkerja sampai kosong. Jenis
pemadam bertekanan udara diaktifkan dengan alat picu dan
dapat dihentikan setiap saat dengan cara melepas pemicu.
Gambar 21.
Gambar 22.
5) Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida (CO2)
-
Modul OPKR 10 016 C 77
Alat ini diisi deengan karbon dioksida, cairan ini mempunyai
tekanan yang sangat tinggi. Jenis ini paling sesuai untuk
memadamkan api kelas B dan kelas C.
Jenis ini dicat warna merah dengan garis/pita hitam. Ukuran
kecil mempunyai kemampuan semprot sampai 1,2m dan yang
berukuran besar mempunyai kemampuan sam pai 3m.
Gambar 23.
Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur agar dapat
digunakan secara efektif dan aman. Yang dikosongkan adalah
karbon diosida cair yang dengan cepat dapat berubah menjadi
gas. Semprotan utama sangat dingin. Menkanisme
pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk mencegah agar
nozel tidak membeku. Alat ini bias juga dilengkapi dengan
plunyer, tuas, pemicu atau katup. Operasikan sesuai petunjuk.
Pemadam kebakaran CO2 sangat berguna dimana pencemaran
oleh endapan tidak diharapkan ditempat kerja dan penembusan
area sangat penting.
Contohnya adalah:
-
Modul OPKR 10 016 C 78
a) Berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan
laboratorium.
b) Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang dapat
terbakar, lepas melalui kedua permukaan vertical dan
horizontal.
Gambar 24.
Prosedur penggunaan.
a) Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
b) Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api.
c) Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
d) Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api mati.
Peringatan:Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi Karbon dioksida dapat
menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka
semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas karbondioksida.
-
Modul OPKR 10 016 C 79
6) Pemadam Kebakaran Busa
Variasi mekanisme dan bahan kimia yang digunakan pada
pemadam kebakaran busa cocok digunakan untuk
memadamkan api kelas B dan terbatas pada api kelas A.
Tabung alat ini dicat dengan warna BIRU. Jarak semprotnya
berkisar 6m. Operasikan sesuai petunjuk.
Gambar 25.
Busa digunakan untuk membentuk selimut untuk menutupi dan
memadam api.
Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling efektif untuk
memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada dalam
wadah diaman bahan ini cukup panas untuk dapat terbakar
sendiri bila bersinggungan dengan oksigen.
Selimut busanya akan tetap berada pada tempatnya
cukup lama untuk mendinginkan bahan yang terbakar
sehingga temperaturnya tidak cukup untuk dapat
terbakar sendiri.
Busa kurang efektif pada tumpahan yang menyebar. Jenis ini
biasa jadi tidak efektif cairan yang terbakar seperti alcohol.
-
Modul OPKR 10 016 C 80
Untuk memadamkan cairan yang sedang terbakar, arahkan
semprotan pemadam ke bagian sisi wadah di atas cairan. Hal ini
akan menyebabkan busa mengalir ke bawah an menyebar di
atas permukaan cairan.
Gambar 26.
7) Pemadam Kebakaran Tepung Kering
Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung kering
yang diinjeksikan dengan tekanan gas, atau dengan tekanan
udara. Jenis ini sesuai untuk memadamkan api kelas B dan C.
Tabung pemadam ini dicat warna MERAH dengan lingkaran
PUTIH. Alat ini mempunyai nozel beebentuk kipas. Rentang
semprotan yang berukuran kecil samapi 3m, dan yang berukuran
besar samapai 6 meter. Operasikan berdasarkan petunjuk
pemakaian.
-
Modul OPKR 10 016 C 81
Gambar 27
Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai reaksi
pemadaman yang sangat cepat. Kabut bahan kimia kering ini
cenderung melindungi orang yang memadamkan api dari panas.
Tepung kering adalah pemadam api yang paling efektif untuk
memadamkan cairan yang terbakar pada area yang luas,
khususnya pada tumpahan yang mengalir bebas.
Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya dengan
menggerakan nozel ke kanan dan ke kiri.
Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang
berbentuk pistol dapat dibawa masuk dan dapat digunakan
dengan cepat. Hal ini membuat alat ini efektif memadamkan
semua jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil
yang sulit dijangkau.
Pemadam kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak digunakan
untuk memadamkan api yang besar dan dalam
-
Modul OPKR 10 016 C 82
Gambar 28.
Menyelamatkan diri dari Api
Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal
seluruh alat-alat pemadam yang ada .
Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone dan
pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.
Gambar 29.
Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang
berganti lokasi kerja secara teratur mengetahui bagaimana
-
Modul OPKR 10 016 C 83
menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja mereka.
Ketika terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat membantu
memadamkan api. Jika tidak, keluarlah segera. Jika anda memutuskan
untuk memadamkan api, pertama periksa apakah ada tempat yang
lowong dan aman untuk jalan ke luar.
Selalulah berada diantara api dan jalan keluar. Tinggalkan tempat
kebakaran sesegera mungkin bila:
1. Api yang timbul sudah tidak dapat dikontrol lagi.
2. Api telah menguasai jalan ke luar.
3. Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan ke luar.
4. Pada saat anda meninggalkan tempat tersebut, buka setiap pintu
dengan hati-hati untuk mencegah asap atau nyala api menyerbu
masuk ruangan.
5. Tutuplah pintu-pintu di belakang anda untuk mencegah aliran udara
menghembus api.
6. Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan api.
7. Di dalam area yang penuh asap, tetap pada posisi rendah dan
merangkak untuk menghindarkan mulut dan hidung sedekat
mungkin dengan lantai
Gambar 30.
-
Modul OPKR 10 016 C 84
8. Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur
atau berhenti.
9. Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda.
10.Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.
Selalu siap memadamkan api.
Anda harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi kebakaran:
1. Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di tempat
kerja anda.
2. Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.
Gambar 31.
3. Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran.
4. Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran.
5. Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadaman
api dengan pasti.
6. Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang agar
mudah dijangkau.
-
Modul OPKR 10 016 C 85
Gambar 32.
7. Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.
8. Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan.
9. Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana tangga
belum dibangun.
10.Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangaga
tertutup, tetapi tidak terkunci.
Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat
menggunakan peralatan yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran.
1. Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi atau yang
dingin sekali.
2. Jangan sekali-kali mengembalikan pemadam api yang telah
digunakan ke tempat semula. Beri label dan kembalikan untuk diisi
ulang.
3. Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera diganti
dengan yang baru
Memadamkan Api/Kebakaran.
Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat
memadamkan api dengan cepat, mengurangi bahaya dan
meminimalisasi kerusakan.
-
Modul OPKR 10 016 C 86
Cara Mengguakan Alat Pemadam Api
1. Lepaskan kunci pengaman.
2. Peganglah alat pemadam api dalam keadaan tegak tegak, lepasakan
pipa dari klip.
3. Pijitlah penagtup. Arahkan corong ke pangkal api dan lakukan
pemadaman seperti gerakan menyapu.
Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:
1. Hidupkan segera alarm.
Gambar 33.
2. Beritahu regu pemadam kebakaran.
Gambar 34.
3. Peringatkan setiap orang agar segera keluar.
-
Modul OPKR 10 016 C 87
Gambar 35.
4. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.
Gambar 36
.
5. Bila dipandang perlu segera keluar.
Gambar 37
6. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar
-
Modul OPKR 10 016 C 88
Gambar 38
Ke 6 langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal berikut:
1. Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala adalah penting
segera ditanggulangi.
2. Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil
sehigga mudah dikendalikan daripada datang setelah api menjadi
besar sehingga sulit ditanggulangi.
3. Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran dapat
mengarahkan mereka langsung ke tmpat kebakaran tanpa harus
menunda.
4. Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan
peralatan yang tepat,
5. Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi
bangunan dapat meregut nyawa seseorang.
6. Asap dan gas di dalam bangunan sangat berbahaya, walaupun
sumber api dan panasnya jauh.
7. Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda
tidak dapat mematikan saluran gas, jangan coba-coba mematikan
nyala api. Bila perlu, atau memungkinkan, cobalah mendinginkan
peralatan yang ada di sekitarnya.
8. Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya.
-
Modul OPKR 10 016 C 89
c. Rangkuman
1) Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan
api.
2) Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus
mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .
3) Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone
dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.
4) Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah
dijangkau saat menggunakan peralatan yang dapat