pelaporan program melalui aplikasi komunikasi data€¦ · - pergeseran peran dan fungsi puskesmas...
TRANSCRIPT
Bahasan
• Fokus Penguatan SIK
• Penyelenggaraan Komunikasi Data
• Pemantauan dan Penilaian Kualitas Data
• Pengembangan Komunikasi Data
Tantangan Penyediaan Data dan Informasi
Governance lemah
Fragmentasi
Lemahnya Manajemen Data & Sistem Penunjang
Pengambilan Keputusan
Ketersediaan & Kualitas Data
Kebutuhan Utilisasi Data
better information – better decision – better health
Sistem InformasiData, Informasi,
PengetahuanPengambilan
Keputusan
PengambilanKeputusan
Lemah
KEMENTERIANKESEHATAN
PUSKESMAS
(FKTP)
DINKESKAB
DINKESPROV
BPJSKESEHATAN
RUMAHSAKIT(FKTR)
LINTASSEKTOR &
MASY
JARINGANPUSKES
MAS
JEJARINGFASYANKES
(FKTP)Penataan
Data Transaksi
Optimalisasi Aliran Datadan Bank Data
FOKUS PENGUATAN SIK
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi
Meningkatkan kualitas dan kecepatan proses kerja pelayanan kesehatan
Fokus Penguatan SIK
Aspek Dasar:Leadership, Governance, Regulasi, Kebijakan,
Standarisasi, Sumber Daya, dll
Penataan Data Transaksi di Fasyankes
Optimalisasi Aliran Data dan Pengembangan
Bank Data
Penggunaan Informasi
Penataan data transaksi di Fasyankes• Pembenahan sistem informasi di Puskesmas
nonelektronik review dan perumusan sistem pencatatan dan pelaporan baru
• Pembenahan sistem informasi di Puskesmaselektronik pengembangan SIKDAgenerik
• Pembenahan sistem informasi di RS SIMRS GOS, SIRS, RS Online
Optimalisasi aliran data dan pengembanganbankdata• Penguatan sistem pelaporan Penyusunan
Pelaporan Data Kesehatan Prioritas• Optimalisasi komunikasi data
Pengembangan Aplikasi Komunikasi Data• Integrasi data Bank data kesehatan
Fokus Penguatan SIK
Pra SP2TP
SP2TP Kepmenkes
63/1981
SP2TP/SIMPUS Kep DirjenBinkesmas590/1996
SP3 1994 Pusdatin (Jabar
dan Banten)
Berbagai upayareview (kurangkomprehensif)
- SP2TP Revisi 2015
- SP2TP elektronik
(dalam kerangka SIP)
Penataan Data Transaksi melalui Pembenahan SP2TP
Mengapa SP2TP perlu direvisi?- Fragmentasi data- Pergeseran peran dan fungsi Puskesmas
(PMK 75 tahun 2014)- Peningkatan kualitas data dan informasi
kesehatan
Komparasi baru dan lama- Legal aspect (Kepmenkes vs Permenkes)- Mekanisme pengelolaan (penguatan unit pengelola SIP)- Standarisasi dataset pelaporan berbasis tupoksi Puskesmas- Penguatan basis data melalui penerapan bank data di setiap
jenjang
Tahapan finalisasi- Perumusan Permenkes SIP yang
melampirkan pedoman penyeleng-garaanstandarisasi dataset dan pengelolaan data
- Analisis dan pemanfaatan data Puskesmas
Rencana implementasi- SIP akan menjadi bagian dari modul manajemen Puskesmas- Disseminasi dan penguatan kapasitas pengelola SIP- Penerapan SIP di seluruh Puskesmas secara bertahap- Monitoring & Evaluasi
Optimalisasi Aliran Data dan Bank Data Kesehatan
PengumpulanData
PemanfaatanData
Bank Data
Aplikasi Komunikasi Data Integrasi Data
Fasilitas Jaringan dan Data Center untuk Komunikasi Data dan Integrasi Data
Layanan jaringan intranet yang menghubungkan kantor Dinkes, RS, dan UPT Komunikasi data Teleradiologi Link untuk aplikasi JKN di RS Video Conference Pembelajaran jarak jauh (PJJ) BPPSDMK
Layanan jaringan internet 600 Mbps
Jl. HR Rasuna Said
Jl. Hang Jebat (BPPSDMK)
Jl. Percetakan Negara (Ditjen PPPL
dan Balitbangkes)
Layanan datacenter
Layanan private cloud Kemkes (hosting
dan co-location)
Layanan email dinas @kemkes.go.id
VPN IP
MPLS
128 Kbps
512 Kbps VSAT SCPC
Main Link
Fiber Optic
30 Mbps
Backhaul VSAT IP
Modem
LAN
LAN
Back Up Link
FO
SRX 210 H/B
KANTOR DINKES PROPINSI
@ 512 Kbps
@ 128 Kbps
Modem
LAN
LAN
Modem
SRX 210 H/B
KANTOR DINKES
KABUPATEN/KOTA
Modem
LAN
LAN
Modem
SRX 210 H/B
UPT BADAN LITBANGKES
Modem
LAN
LAN
Modem
SRX 210 H/B
@ 128 Kbps
@ 128 Kbps
R. SAKIT VERTIKAL
KANTOR PUSAT
DEPKES
Fiber Driver
Fiber Driver
IP Phone (100 unit)
PABX
Existing
SIP SERVER &
VOIP Gateway
VOIP
Gateway
LAN
PSTN
Switch EX-2200
SRX 210 H
Modem
VSAT
Ditjen P2PL
Badan PPSDM
Badan Litbangkes
Datacenter
Backup Datacenter
20 Mbps
20 MbpsUpto 1 Mbps
10 M
bp
s
Remote30 Site
Gambar data center
Beberapa Landasan Hukum Terkait Integrasi Data
• Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 Tentang SistemInformasi Kesehatan
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi Kementerian Negara
• Peraturan Presiden Tentang Revitalisasi Unit Data dan Informasi di Kementerian dan Lembaga dalam Rangka Penyelenggaraan Data untuk Pembangunan Berkelanjutan
• Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Peningkatan EfektivitasTugas dan Fungsi Unit Data dan Informasi di Kementerian danLembaga untuk Penyelenggaraan Data Pembangunan Berkelanjutan
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 TentangPenyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem InformasiKesehatan Terintergrasi
UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
- Pasal 168 ayat (1) Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan.
- Ayat (2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor.
PP No 46 Tahun 2014 tentang SistemInfomasi Kesehatan
Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan diperlukan Data, Informasi, dan Indikator Kesehatan yang dikelola dalam Sistem Informasi Kesehatan.
PMK Nomor 92 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam SIK Terintegrasi
Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam SIK Terintegrasi bertujuan untuk:a. menjamin ketersediaan, kualitas, dan akses Data Kesehatan Prioritas dan Muatan Data lainnya;b. mengoptimalkan aliran Data Kesehatan dari kabupaten/kota dan/atau provinsi ke Kementerian
atau sebaliknya; danc. mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi.
Dasar Pengaturan
Penyelenggaraan Komunikasi Data
PMK Nomor 92 Tahun 2014
• Pasal 10– Pengumpulan, pengisian, dan pengajuan data kesehatan
prioritas dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
• Pasal 11– Validasi data kesehatan prioritas dilakukan oleh dinas
kesehatan provinsi
• Pasal 12– Verifikasi data kesehatan prioritas dilakukan oleh
pengelola program kesehatan di Kementerian
DINKES KAB/KOTA DINKES PROV PUSAT
Pengumpulan, pengisian, dan pengajuan data
Validasi dan pemanfaatan data Verifikasi, penyimpanan, penyajian, danpemanfaatan data
Alur Data dalam Komunikasi Data
Pengum-pulan data
Pengisian
Validasi Penyimpanan
Penyajian Dashboard
Disetujui
Tidak disetujuiPerbaikan
Tidak disetujui
Pemanfaatan data
paling lambat tgl 15 pada bulan
berikutnya
paling lambat tgl 10 pada bulan berikutnya
paling lambat tgl 18 pada bulan
berikutnya
Pemanfaatan data
Pengajuan
Penyajian tabel
Verifi kasi
Disetujuiuntuk disajikan
Periodisasi Pelaporan Data Kesehatan Prioritas
• Paling lambat dilaporkan tanggal 10 bulan Januari tahun berjalan
Tahunan (Data Umum)
• Paling lambat dilaporkan tanggal 10 bulan berikutnyaBulanan
• Paling lambat dilaporkan tanggal 10 bulan pertama triwulan berikutnyaTriwulanan
• Paling lambat dilaporkan tanggal 10 bulan pertama tahun berikutnyaTahunan
Penyelenggaraan Komunikasi Data
Tanggal 1-5
• Dinkes Kabupaten/Kota mengumpulkan Data Kesehatan Prioritas dari Fasyankes (Puskesmas, RS, Fasyankes lain)
Tanggal 6-10
• Dinkes Kabupaten/Kota mengisi dan mengajukan Data Kesehatan Prioritas sesuai periode data
Tanggal 11-15
• Dinkes Provinsi memvalidasi Data Kesehatan Prioritas yang diajukan Dinkes Kabupaten/Kota
Aplikasi Komdat adalah suatu aplikasi sistem informasi yang digunakan untuk melakukan konsolidasi/ integrasi data (termasuk data prioritas) yang dikirimkan dari Dinkes Kabupaten/Kota dan Dinkes Provinsi dalam rangka penyelenggaraan SIK terintegrasi.
www.komdat.kemkes.go.id
Aplikasi Komdat
Modul dalam Aplikasi Komdat
Data kesakitan/penyakit, kematian, dan status gizi
Data pelayanan KIA, imunisasi, gizi, promkes
Data jumlah dr, drg, perawat, kesmas, dll
Data identitas, kondisi, dll serta registrasi Puskesmas
• Data kesehatan prioritas adalah dataset kesehatan yang menjadi prioritas Kemkes yang disusun berdasarkan kriteria tertentu dan sesuai indikator strategisnasional dan global bidang kesehatan.– Kriteria tertentu adalah paling penting,
paling sering, ketersediaan data, danketerkaitan antar elemen data dan antar unit.
– Indikator strategis nasional dan global adalah indikator Renstra, IKU, IKK, MDGs, dst
• Data kesehatan prioritas merupakan kebutuhan informasi di tingkat Kementerian.
• Data kesehatan prioritas merupakan bagian dari dataset kesehatan provinsi dan bagian dari dataset kesehatan kabupaten/kota.
• Data kesehatan prioritas dilaporkan oleh Dinkes Kab/Kota melalui AplikasiKomunikasi Data.
• Data kesehatan prioritas terdiri atas sejumlah elemen data dapat berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi di tingkat Kementerian.
• Data kesehatan prioritas dikelompokkan ke dalam:– data derajat kesehatan;– data upaya kesehatan;– data sumber daya kesehatan; dan– data determinan kesehatan atau terkait lainnya.
Data Kesehatan Prioritas
Indikator KebutuhanKab/Kota
Indikator Kebutuhan Prov
Indikator Kebutuhan
Pusat
Kesepakatan unit utama
Kesepakatan provinsi
Kesepakatan kab/kota
Data di Fasyankes
Umpan Balik Pemantauan
PMK Nomor 92 Tahun 2014• Pasal 25 huruf c
– Dinas Kesehatan Povinsibertanggung jawab dalam halmelakukan pengelolaan data di tingkat provinsi berupa validasi, umpan balik, danpemantauan/monitoring pengelolaan data di tingkatkabupaten/kota
• Pasal 27 huruf b – Pengelola program kesehatan
di Kementerian bertanggungjawab melakukan verifikasi danumpan balik data yang diisi kedalam aplikasi komunikasi data
Komponen penilaian untukumpan balik• Jumlah dan persentase
kabupaten/kota yang melapor• Jumlah dan persentase
keterisian variabel laporan• Jumlah dan persentase
kabupaten/kota yang memberikan laporan yang lengkap
• Jumlah dan persentasekabupaten/kota yang tepatwaktu melapor
• Validasi laporan.
Umpan Balik Pemantauan
Ranking Provinsi s/d November 2015
Komponen penilaian • kab/kota melapor, keterisian variabel• data bulanan, triwulan, dan data umum
27.2836.80
42.1947.40
54.9457.1157.77
60.3461.36
63.7466.1666.5366.5466.7367.5869.8671.3372.1772.7172.76
76.5276.9378.98
81.3783.56
86.6287.6489.3990.03
93.0495.1795.7696.64
99.15
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00
PapuaBaratNusaTenggaraTimur
MalukuKalimantanTengahKalimantanUtaraSumateraSelatan
GorontaloSumateraUtaraMalukuUtara
NusaTenggaraBaratKalimantanTimurSulawesiSelatan
BantenSulawesiTengah
JawaTimurKalimantanBarat
AcehJawaBarat
KalimantanSelatanPapua
KepulauanRiauJambi
DKIJakartaRiau
DIYogyakartaJawaTengah
SulawesiBaratSumateraBarat
BengkuluLampung
SulawesiUtaraKepulauanBangkaBelitung
BaliSulawesiTenggara
34.436.8
39.746.0
48.351.5
53.654.255.2
58.059.4
61.862.462.962.9
68.869.169.269.670.771.271.672.573.473.674.975.475.475.9
78.879.5
82.782.884.2
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0
PapuaNusaTenggaraTimur
PapuaBaratKalimantanTengahKalimantanTimurSulawesiTengahKalimantanBarat
BantenSulawesiUtaraMalukuUtara
SumateraSelatanMaluku
LampungSumateraUtara
AcehJawaTengah
KepulauanRiauRiau
DIYogyakartaJawaTimur
JambiKalimantanSelatanKalimantanUtaraSulawesiSelatan
JawaBaratSulawesiBarat
GorontaloDKIJakarta
SumateraBaratBengkulu
BaliSulawesiTenggara
NusaTenggaraBaratKepulauanBangkaBelitung
Ranking Provinsi Tahun 2014
Kabupaten/Kota dengan Nilai Keterisian 100%(pemantauan November 2015)
No Kabupaten/Kota Provinsi No Kabupaten/Kota Provinsi
1 Kota Bukittinggi Sumatera Barat 11 Kab. Kolaka Sulawesi Tenggara
2 Kab. Rejang Lebong Bengkulu 12 Kab. Konawe Selatan Sulawesi Tenggara
3 Kota Metro Lampung 13 Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara
4 Kota Sukabumi Jawa Barat 14 Kab. Kolaka Utara Sulawesi Tenggara
5 Kota Tegal Jawa Tengah 15 Kab. Buton Utara Sulawesi Tenggara
6 Kab. Sumenep Jawa Timur 16 Kab. Kolaka Timur Sulawesi Tenggara
7 Kab. Bangli Bali 17 Kab. Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara
8 Kab. Karang asem Bali 18 Kota Kendari Sulawesi Tenggara
9 Kab. Minahasa utara Sulawesi Utara 19 Kota Bau-bau Sulawesi Tenggara
10 Kab. Muna Sulawesi Tenggara 20 Kab. Mamuju Sulawesi Barat
Catatan:urutan bukan berdasarkan peringkat
11 variabel data sasaran tahunan 46 variabel data bulanan4 variabel data triwulanan 65 variabel data tahunan
Persentase Rata-rata Kabupaten/Kota yang MelaporkanSecara Nasional, Bulan Februari-November 2015
4.7
20.84
30.72
37.72
43.35
49.19
56.75
78.67
77.66
67.67
4.50
26.61
38.33
28.99
45.43
59.92
40.66
54.57
4.70
12.92
18.59
22.7025.88 29.18
36.38
43.77
45.7246.89
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
% Bulanan
Triwulanan
Rata-rata Pencapaian Kabupaten/Kota yang MelaporkanData Bulanan hingga November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 78,26 Nusa Tenggara Barat 87,00
Sumatera Utara 49,70 Nusa Tenggara Timur 20,00
Sumatera Barat 90,00 Kalimantan Barat 73,57
Riau 90,83 Kalimantan Tengah 48,57
Jambi 88,18 Kalimantan Selatan 80,77
Sumatera Selatan 49,41 Kalimantan Timur 77,00
Bengkulu 93,00 Kalimantan Utara 88,00
Lampung 86,67 Sulawesi Utara 86,67
Kepulauan Bangka Belitung 91,43 Sulawesi Tengah 63,08
Kepulauan Riau 85,71 Sulawesi Selatan 56,25
DKI Jakarta 66,67 Sulawesi Tenggara 97,06
Jawa Barat 66,30 Gorontalo 61,67
Jawa Tengah 84,29 Sulawesi Barat 91,67
DI Yogyakarta 90,00 Maluku 62,73
Jawa Timur 61,05 Maluku Utara 40,00
Banten 78,75 Papua Barat 16,92
Bali 100,00 Papua 41,03
Indonesia 67,67
Rata-rata Pencapaian Kabupaten/Kota yang MelaporkanData Triwulan hingga November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 62,32 Nusa Tenggara Barat 80,00
Sumatera Utara 37,37 Nusa Tenggara Timur 13,64
Sumatera Barat 84,21 Kalimantan Barat 54,76
Riau 88,89 Kalimantan Tengah 33,33
Jambi 78,79 Kalimantan Selatan 79,49
Sumatera Selatan 45,10 Kalimantan Timur 60,00
Bengkulu 96,67 Kalimantan Utara 26,67
Lampung 80,00 Sulawesi Utara 97,78
Kepulauan Bangka Belitung 100,00 Sulawesi Tengah 51,28
Kepulauan Riau 61,90 Sulawesi Selatan 52,78
DKI Jakarta 55,56 Sulawesi Tenggara 100,00
Jawa Barat 50,62 Gorontalo 44,44
Jawa Tengah 72,38 Sulawesi Barat 94,44
DI Yogyakarta 93,33 Maluku 45,45
Jawa Timur 46,49 Maluku Utara 30,00
Banten 50,00 Papua Barat 10,26
Bali 100,00 Papua 33,33
Indonesia 54,57
Rata-rata Pencapaian Kabupaten/Kota yang MelaporkanData Sasaran Tahunan hingga November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 17,39 Nusa Tenggara Barat 20,00
Sumatera Utara 9,09 Nusa Tenggara Timur 0,00
Sumatera Barat 73,68 Kalimantan Barat 42,86
Riau 16,67 Kalimantan Tengah 14,29
Jambi 27,27 Kalimantan Selatan 46,15
Sumatera Selatan 11,76 Kalimantan Timur 30,00
Bengkulu 60,00 Kalimantan Utara 20,00
Lampung 93,33 Sulawesi Utara 100,00
Kepulauan Bangka Belitung 100,00 Sulawesi Tengah 15,38
Kepulauan Riau 85,71 Sulawesi Selatan 25,00
DKI Jakarta 66,67 Sulawesi Tenggara 100,00
Jawa Barat 55,56 Gorontalo 50,00
Jawa Tengah 91,43 Sulawesi Barat 50,00
DI Yogyakarta 60,00 Maluku 0,00
Jawa Timur 42,11 Maluku Utara 10,00
Banten 62,50 Papua Barat 7,69
Bali 88,89 Papua 100,00
Indonesia 46,89
Persentase Rata-rata Variabel TerisiSecara Nasional, Bulan Februari-November 2015
72.63 76.68
76.42
81.13
85.01 88.49 87.29
90.0891.55
90.18
77.17
93.20 93.2789.86 93.51 94.31
87.49
93.03
85.23
89.39 89.57 92.95 92.55 89.58 89.69
88.89
89.83
89.25
0
20
40
60
80
100
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
% Bulanan
Triwulanan
11 variabel data sasaran tahunan 46 variabel data bulanan4 variabel data triwulanan 65 variabel data tahunan
Rata-rata Pencapaian Variabel Terisi Data Bulananhingga November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 95,55 Nusa Tenggara Barat 84,32
Sumatera Utara 86,60 Nusa Tenggara Timur 87,15
Sumatera Barat 95,82 Kalimantan Barat 74,28
Riau 97,29 Kalimantan Tengah 78,60
Jambi 88,01 Kalimantan Selatan 85,76
Sumatera Selatan 87,64 Kalimantan Timur 90,10
Bengkulu 98,09 Kalimantan Utara 80,58
Lampung 99,43 Sulawesi Utara 86,57
Kepulauan Bangka Belitung 95,99 Sulawesi Tengah 80,92
Kepulauan Riau 83,94 Sulawesi Selatan 87,71
DKI Jakarta 87,28 Sulawesi Tenggara 99,98
Jawa Barat 88,30 Gorontalo 77,20
Jawa Tengah 90,59 Sulawesi Barat 98,84
DI Yogyakarta 83,62 Maluku 80,13
Jawa Timur 83,52 Maluku Utara 97,27
Banten 73,21 Papua Barat 53,08
Bali 97,58 Papua 74,36
Indonesia 90,18
Rata-rata Pencapaian Variabel Terisi Data Triwulanhingga Pemantauan November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 99,48 Nusa Tenggara Barat 92,92
Sumatera Utara 88,39 Nusa Tenggara Timur 100,00
Sumatera Barat 99,12 Kalimantan Barat 78,24
Riau 94,55 Kalimantan Tengah 64,17
Jambi 97,50 Kalimantan Selatan 86,51
Sumatera Selatan 94,19 Kalimantan Timur 82,29
Bengkulu 100,00 Kalimantan Utara 41,67
Lampung 99,44 Sulawesi Utara 100,00
Kepulauan Bangka Belitung 98,81 Sulawesi Tengah 94,29
Kepulauan Riau 53,97 Sulawesi Selatan 97,15
DKI Jakarta 100,00 Sulawesi Tenggara 100,00
Jawa Barat 82,54 Gorontalo 61,81
Jawa Tengah 91,82 Sulawesi Barat 100,00
DI Yogyakarta 89,58 Maluku 64,81
Jawa Timur 80,29 Maluku Utara 100,00
Banten 63,89 Papua Barat 66,67
Bali 99,07 Papua 87,82
Indonesia 93,03
Rata-rata Pencapaian Variabel Terisi Data Sasaran Tahunanhingga November 2015
Provinsi % Provinsi %
Aceh 75,00 Nusa Tenggara Barat 18,18
Sumatera Utara 90,91 Nusa Tenggara Timur 0,00
Sumatera Barat 93,51 Kalimantan Barat 95,45
Riau 100,00 Kalimantan Tengah 45,45
Jambi 81,82 Kalimantan Selatan 57,58
Sumatera Selatan 54,55 Kalimantan Timur 57,58
Bengkulu 92,42 Kalimantan Utara 72,73
Lampung 99,35 Sulawesi Utara 100,00
Kepulauan Bangka Belitung 88,31 Sulawesi Tengah 95,45
Kepulauan Riau 87,88 Sulawesi Selatan 80,30
DKI Jakarta 97,73 Sulawesi Tenggara 97,86
Jawa Barat 89,70 Gorontalo 51,52
Jawa Tengah 89,20 Sulawesi Barat 90,91
DI Yogyakarta 84,85 Maluku 0,00
Jawa Timur 92,05 Maluku Utara 90,91
Banten 70,91 Papua Barat 9,09
Bali 94,32 Papua 100,00
Indonesia 89,25
Ketepatan Waktu, November 2015
Bulan % Kab/Kota melaportepat waktu
Januari 37,5
Februari 32,0
Maret 55,8
April 37,8
Mei 40,0
Juni 58,9
Juli 38,0
Agustus 30,4
September 34,0
Oktober 32,1
Triwulan 1 65,2
Triwulan 2 53,7
Triwulan 3 29,8
Komponen Validasi Data Komdat
Persentase/cakupan indikator
Konsistensi antar periode pelaporan
Konsistensi antara penyebut dan
pembilang
Konsistensi antara variabel yang
berkaitan
Konsistensi antara sasaran yang
berkaitan
Data Provinsi Sulawesi Utara, variabel Kunjungan K1, K4, dan persalinan ditolong nakes (PN), pelaporan bulan ini dientri cakupan kumulatif bulan sebelumnya (seharusnya tidak, sistem yang
akan otomatis mengakumulasi), sehingga capaian per November mencapai lebih dari 100%
Persentase/Cakupan Indikator
Pelaporan kunjungan pertama ibu hamil pada bulan Juli jauh lebih tinggi (8.790) dibandingkan bulanlainnya laporan bulan Januari-Mei yang berkisar antara 760-934. Begitu juga dengan laporan bulan
Juni yang sebesar 1.432
Konsistensi Antar Periode Pelaporan (Bulan)
Pelaporan pada bulan Februari balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebanyak 2 kasuspadahal pada bulan yang sama tidak terdapat balita gizi buruk yang ditemukan (0). Kemungkinan
entri data terbalik antara pembilang dan penyebutnya.
Konsistensi antara Penyebut dan Pembilang
Pelaporan pada bulan Mei persalinan ditolong nakes (PN) sebesar 184 padahal variable yang terkait yaituK1, K4, persalinan di fasyankes dan kunjungan nifas menghasilkan angka yang berdekatan (373-478).
Begitu juga dibandingkan dengan bulan Januari-April yang pelaporan PN berkisar 342-397, sehingga data PN bulan Mei perlu dikonfirmasi.
Konsistensi antara Variabel yang Berkaitan
Konsistensi antara Sasaran yang Saling Berkaitan
Pelaporan data sasaranjumlah wanita usia subur(WUS) 15-39 tahun danjumlah ibu hamil sama yaitusebesar 4.275. Sedangkanberdasarkan BPS, persentase WUS 15-39 tahun di Kalimantan Selatan sebesar 4,4% dari jumlah penduduk. Berarti terdapat sekitar 10.000 WUS 15-39 tahun di Kab. Hulu Sungai Utara pada tahun 2014. Sehingga sasaranWUS 15-39 tahun yang dilaporkan terlalu rendah
Penyebab Data Tidak Valid
Data TidakValid
Ketaatanmengenai DO
variabel
Tidakmemahami
cara mengisiaplikasi
Kesalahanentri data
Proses validasi dan
publikasi data
Pengembangan Aplikasi Komunikasi Data
Data Prioritas, Data SPM, Data dasar Puskesmas
Data Prioritas, Data SPM, Data Profil, Data Program, IndikatorRenstra
Perluasan muatas data, Integrasi data
• Data Kesehatan Prioritas disesuaikan dengan– Renstra Kementerian
Kesehatan 2015-2019– SPM kabupaten/kota dan
provinsi– Perkembangan program
kesehatan
• Komunikasi data harus mengakomodir kebutuhan data program
• Komunikasi data sebagaioptimaisasi integrasi data kesehatan