pelat agnis.docx

Upload: siti-ida-farida

Post on 02-Mar-2016

27 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB I

SPESIFIKASI DAN PERENCANAAN AWAL1. SPESIFIKASI JEMBATANSpesifikasi jebatan yang direncanakan ini adalaha. Jembatan adalah kelas 100 % beban hidup BMSb. Bentang L1 adalah jembatan balok pratekan profil I dengan pelat lantai kendaraan dari beton bertulang (dalam tugas ini tidak direncanakan)c. Bentang L2 adalah jembatan rangka batang baja dengan pelat lantai kendaraan dari beton bertulang (dalam tugas ini direncanakan)d. Jembatan direncanakan untuk 2 lajur kendaraan dengan ketentuan sebagai berikut : Lebar ruang bebas (B1) = 9,2 m (sudah termasuk kerb 2x0,6m) Tinggi ruang bebas (H1) = 6 me. Bentang dan tinggi jembatan adalah sebagai berikut : Bentang jembatan balok pratekan (L1) = 18 m Bentang jembatan rangka batang baja (L2)= n x 55 mn dipakai = 10 rangka baja = 5,5 m Tinggi jembatan balok pratekan (d1)= 1/25 s/d 1/15 L1 = 1/15 L1 = 1,2 m Tinggi jembatan rangka baja (d2)= 1/10 s/s 1/8 L2= 6 mf. Data-data ketinggian dari jembatan adalah sebagai berikut : Muka lantai kendaraan= 1,95 m Muka tanah asal= 0.00 m Muka air banjir tertinggi (MAT)= -1,5 m Tinggi bebas (TB)= 2,75mg. Bahan konstruksi yang digunakan adalah sebagai berikut : Baja : Bj = 44 Beton : fy = 320 Mpa : fc = 30 Mpa Zone gempa 5 Kekuatan angin/letak jembatan 5 km dari pantai2. PERENCANAAN AWALa. Penentuan letak lantai kendaraanTB = 2,75 mMAT = -1,5 mLK= +1,95 mJarak dari MAT ke LK = 1,95 (-1,5) = 3,45 m

BAB I DESAIN LANTAI KENDARAAN

PERENCANAAN TEBAL PLATE

1.35 mBalok MemanjangTebal pelat lantai ( BMS ps. 6.7.1.2 )

=> d3 dipakai 200 mm = 20 cmAspal : d4 = 5 s/d 8cm => d4 dipakai 5 cm

Ix = b1 = 1,35 m = ly = 5,5 m1 m

ly / lx = 5,5 / 1,35 = 4,07 > 2 dianggap pelat 1 arah (tertumpu menerus pada balok memanjang)

PEMBEBANANMetode perencanaan penulangan pelat lantai kendaraan adalah metode ultimate. Faktor Beban KuMS (beton cor ditempat)=1,3 (BMS 2.2.2) Faktor Beban KuTT (muatan truk T)=2,0 (BMS 2.3.4)

a. Beban Mati Berat Pelat=d3 . c . 1 m =0,20 . 24 . 1 m= 4,8 KN/m Berat Asphalt =d4 . as . 1 m=0,05 . 22 . 1 m = 1,1 KN/m qM = 5,9 KN/m= 5900 N/m qMU=KuMS . qD=1,3 . 5900= 7670 N/mb. Beban Hidup Beban roda truk T = 100 KN dengan faktor kejut (DLA = Dynamic Load Allowance) = 0,3 (BMS 2.3.6)=>T = T ( 1 + 0,3 ) = 100 (1 + 0,3) = 130 KN = 130.000 N Beban truk ultimate = TU =KuTT . T = 2,0 x 130.000 N = 260.000 Nc. Perhitungan Momen Arah Melintang (Mx)

Akibat Beban Mati

Akibat Beban Hidup (non komposit => S = b1 = lx)

Momen Total : Mu total=1397,9 + 40560=41957,9 Nm

PENULANGAN PADA ARAH MELINTANGf 'c = 30 MPafy= 320 MpaSelimut beton = 40 mm Tebal pelat = 200 mm = 20 cmDiameter tulangan = 16 mm (arah x)Diameter tulangan = 12 mm (arah y)Tulangan arah melintang lapangan (arah x) dan tumpuan arah x1 = 0,85 ................. fc < 30 Mpa

As min = 0,0018.A bruto (tulangan ulir mutu 400)As min = 0,002.Abruto (tulangan ulir mutu 300)Interpolasi :320-300=min-0,002

400-3000,0018-0,002

min=0,00196

h = 200 mmSelimut Beton = 40 mm ; Dipakai tulangan 16

min < perlu < maxMaka dipakai perlu = 0,00698

Dipakai tulangan 16 150 ; As = 1206,37 mm2

1.1. PENULANGAN ARAH MEMANJANGTulangan susut atau tulangan memanjang (arah y) :min tulangan memanjang sama dengan min tulangan melintang = 0,00196Asmin=0,00196A bruto

=0,00196x1000x152

=297,92 mm2

Asy = 0,00196.Abruto = 0,00196 x 1000 x 200 = 392 mm2Dipakai tulangan 8 125 ; As = 402,124 mm2 Cek Asy :Asy = 20%.As pakai tulangan utama (melintang) = 0,2 x 1206,37 = 241,274 mm2Memenuhi

1.2. KONTROL GESER PONSBerdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan (BMS pasal 6.7.2) Vuc = fcv = 0,34 fcDimana :Vuc=Kekuatan geser ultimate dengan tidak memperhitungkan tulangan geserU=keliling kritis d=tinggi efektif diambil rata-rata di sekeliling garis keliling geser kritisfcv=kuat geser betoncp=intensitas rata-rata prategang efektif pada beton =perbandingan antara dimensi terpanjang dari luas efektif yang dibebani y dengan dimensi x (y/x)Muatan T dengan P = 100 KN dengan luas bidang kontak roda 500 mm x 200 mm

Keliling kritis :U = 2 (b0 + d0)

= 2400 mm = Gaya Geser Ultimate Pu = KTT x 100.000 N x (1+DLA) = 2 x 100.000 N x (1+0,3) = 260.000 N fcv = 0,34 fc

fcv = 0,34 = 1,676 1,862OK!

Vuc = = 1.005.600 NPu Vuc260.000 N 1.100.560 NJadi beton memenuhi kuat geser pondsBerdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan (SNI) Vnc = Dimana :U=keliling kritis d=tinggi efektif diambil rata-rata di sekeliling garis keliling geser kritis =perbandingan antara dimensi terpanjang dari luas efektif yang dibebani y dengan dimensi x (y/x)dimana : = d = d3+d4 = 20 + 5 = 25 cm = 250 mm

Vnc =

= = 1.095.445,155 NKuat penampang pada geser harus memenuhi :i. Vu Vnc260.000 N 0,6 x 985.900,604 N = 591.540,362 N ( OK )ii. Vc > Vnc

1.095.445,155 N > 985.900,604 N ( OK )Jadi => Beton memenuhi kuat geser Ponds6

Sheet1d3200mmd3100+40.(b1)100+40.1.35154mm

Sheet1Mu=1.qDU.lx210=1.7670.1.35210=1397.9Nm

Sheet1Mu=0.8.(S+0.6).Tu10=0.8.(1.35+0.6).26000010=40560Nm

Sheet1Mn=Mu=41957.9=49362.235Nm0.85

Sheet1b=0.85.f 'c.600.1fy(600+fy)=0.85.30.600.0.85=0.0441745924320(600+320)

Sheet1max=0.75xb=0.75.0.044=0.033

Sheet1m=fy=320=12.54901960780.85.f'c0.85.30

Sheet1d=200-40-16=152mm2

Sheet1Rn=Mn=49362.235.103=2.1365233293Mpab.d21000.152249362.235

Sheet1perlu=1[1-1-2.m.Rn]mfy=1[1-1-2.12.549.2.137]12.549320=0.00698>min= 0,00196

Sheet1As perlu=.b.d=0.00698.1000.152=1060.96mm2