pelatihan kalibrasi pressure gauge

24
I. Istilah dan Panduan I.1. Istilah-istilah Dalam bidang kalibrasi ada banya akronim dan istilah yang perlu diketahui, diantaranya : - ISO, International Organization for Standardization - BSN, Badan Standardisasi Nasional - KAN, Komite Akreditasi Nasional - Kalibrasi, adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur (test block dll) dengan cara membandingkan dengan standar (ketelitian dan akurasi yang lebih tinggi, red) ukurnya yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk suatu ukuran dan/atau international. - Laboratorium uji, adalah sebuah laboratorium yang melakukan pengukuran, pemeriksaan, pengujian, mengkalibrasi atau lainnya untuk menentukan karakteristik atau unjuk kerja suatu material atau produk. - Metoda Uji, adalah prosedur teknis tertentu yang digunakan untuk menentukan satu atau lebih PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 1

Upload: agus-salim-as-syabb-al-islamiy

Post on 27-Oct-2015

487 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

I. Istilah dan Panduan

I.1. Istilah-istilah

Dalam bidang kalibrasi ada banya akronim dan istilah yang perlu diketahui,

diantaranya :

- ISO, International Organization for Standardization

- BSN, Badan Standardisasi Nasional

- KAN, Komite Akreditasi Nasional

- Kalibrasi, adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai

yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran, atau nilai

yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang

berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain

kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai

penunjukan alat ukur dan bahan ukur (test block dll) dengan cara

membandingkan dengan standar (ketelitian dan akurasi yang lebih tinggi, red)

ukurnya yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk suatu ukuran

dan/atau international.

- Laboratorium uji, adalah sebuah laboratorium yang melakukan pengukuran,

pemeriksaan, pengujian, mengkalibrasi atau lainnya untuk menentukan

karakteristik atau unjuk kerja suatu material atau produk.

- Metoda Uji, adalah prosedur teknis tertentu yang digunakan untuk menentukan

satu atau lebih karakteristik yang spesifik dari suatu material atau produk.

- Material acuan, adalah sebuah material atau bahan yang bersifat memadai

digunakan untuk bahan kalibrasi pada suatu alat.

- Mutu atau Kualitas, adalah gambaran dan karakteristik yang menyeluruh dari

barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan

kebutuhan yang ditentukan atau tersirat.

- Kebijakan Mutu, adalah keseluruhan maksud dan tujuan organisasi yang

berkaitan dengan mutu, yang secara formal dinyatakan oleh pimpinan puncak.

- Sistem Mutu, adalah merupakan struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur,

proses dan sumber daya untuk menerapkan manajemen mutu.

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 1

Page 2: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

- Ketidakpastian Pengukuran, adalah suatu taksiran yang mengkarakteristikkan

rentang nilai-nilai yang di dalamnya terdapat nilai yang sebenarnya dari besaran

ukur, taksiran tersebut bisa berupa simpangan baku atau kelipatannya.

- Metrology, adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengukuran.

- Kecermatan (akurasi), adalah kemampuan dari instrumen ukur untuk

memberikan indikasi pendekatan terhadap harga sebenarnya dari objek yang

diukur.

- Kepekaan (sensitivity), adalah perubahan pada reaksi alat ukur yang dibagi oleh

hubungan perubahan aksinya.

- Divisi, adalah pembagian skala, bagian-bagian terkecil dari suatu rentang ukur.

- Resolusi (Resolution), adalah harga atau skala yang paling berdekatan dari

besaran yang ditunjukkan.

- Besaran (Quantity), adalah sifat dari suatu gejala, benda atau bahan yang dapat

dibedakan secara kualitatif dan ditentukan secara kuantitatif.

- Nilai (value), adalah harga suatu besaran yang umumnya dinyatakan sebagai

suatu angka satuan ukuran.

- Nilai benar (true value) , adalah nilai yang konsisten dengan definisi besaran.

Catatan : nilai sebenarnya tidak dapat ditentukan dengan pengukuran, karena setiap

pengukuran memiliki ketidakpastian, lebih dari itu, definisi setiap besaran ukur

bersifat tidak sempurna, dan karena itu nilai sebenarnya merupakan besaran

hipotetik.

- Nilai Konvensional (conventional true value), adalah nilai yang diberikan pada

besaran tertentu dan diterima, kadang-kadang melalui kesepakatan, sebagai nilai

yang mempunyai ketidakpastian yang sesuai untuk tujuan tertentu.

Catatan : nilai ini mungkin diperoleh dari sejumlah pengukuran yang sengaja

dilakukan untuk menetapkan suatu nilai konvensional.

- Pengukuran (measurement), adalah serangkaian operasi yang bertujuan untuk

menetapkan nilai suatu besaran ukur.

- BMC (Best measurement capability), adalah kemampuan terbaik dari suatu alat ukur

yang dijadikan standar untuk pengukuran alat.

- Rentang Ukur (Range), adalah besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas

ukur atas.

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 2

Page 3: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

- Koreksi adalah suatu harga yang ditambahkan sacara aljabar pada hasil pengukuran

untuk mengkompensasi penambahan kesalahan secara sistematik.

- Alat Ukur Standar (Reference), adalah standar ketelitan yang paling tinggi pada

urutan sistem kalibrasi.

- Alat Ukur Standar (Transfer), adalah alat ukur yang digunakan pada suatu sistem

kalibrasi sebagai medium perantara untuk memindahkan harga dasar dari Standard

Reference pada tingkatan yang lebih rendah.

- Standar Internasional, adalah yaitu :suatu standar yang ditetapkan oleh suatu

persetujuan internasional, sebagai dasar untuk menetapkan suatu harga atau besaran

bagi semua standar lain dari besaran yang ada.

- Standar Nasional, adalah standar yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah

sebagai dasar untuk menetapkan harga atau besaran dalam suatu negara untuk

semua standar lain dari besaran yang ada. (Sering merupakan sebagai standar

primer).

- Standar Primer, adalah standar yang mempunyai kualitas pengukuran paling

tinggi pada suatu besaran ukur tertentu.

- Standar Sekunder, adalah standar yang harganya tertentu dibandingkan dengan

standar primer.

- Standar Kerja, adalah standar yang berlaku terkalibrasi oleh standar reference dan

digunakan terus menerus untuk mengkalibrasi instrument ukur.

- Mampu Telusur (Traceability), adalah kemampuan untuk menghubungkan hasil

alat ukur tertentu dengan pengukuran pada standar nasional yang diterima sebagai

sistem pengukuran melalui suatu mata rantai tertentu.

- Ketelitian (Presisi), adalah kemampuan proses pengukuran untuk menunjukkan

hasil yang sama dari pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik.

- Selang Waktu Kalibrasi, adalah jarak waktu untuk kalibrasi ulang atau jarak waktu

antara kalibrasi pertama dengan kalibrasi berikutnya.

- Jenjang Kalibrasi, adalah tingkat kalibrasi yang berantai dimulai dari alat ukur

yang terendah sampai dengan yang tertinggi ketelitiannya.

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 3

Page 4: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

1.2. Panduan

Akurasi suatu instrument tidak sendirinya timbul dari suatu rancangan yang

baik, tetapi dipengaruhi oleh unjuk kerja (performance), stabilitas, kehandalan, dan

biaya yang tersedia.

Akurasi hanya timbul dari kalibrasi yang benar, artinya hasil pengukurannya

dapat ditelusur kembali ke standar nasional atau internasional.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kalibrasi adalah serangkaian

kegiatan yang membentuk, hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen

pengukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan

nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dengan besaran yang dicek dalam

kondisi

tertentu.

Dengan kata lain kalibrasi adalah kegiatan yang menentukan kebenaran

konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan

terhadap standar ukurnya yang mampu tekusur ke standar nasional atau internasional

untuk satuan ukuran.

a. Dari hasil kalibrasi dapat diketahui kesalahan penunjukan instrumen ukur,

sistem pengukuran atau bahan ukur, atau pemberian nilai pada skala tertentu.

b. Suatu kalibrasi dapat juga menentukan sifat-sifat metrologi lain.

c. Hasil kalibrasi dapat dicatat dalam suatu dokumen, disebut sebagai sertifikat

kalibrasi atau laporan kalibrasi.

d. Hasil kalibrasi dapat dinyatakan sebagai suatu faktor kalibrasi, atau sebagai

suatu deret faktor kalibrasi dalam bentuk kurva kalibrasi.

1.2.1. Tujuan Kalibrasi

1. Menentukan deviasi dari kebenaran konvensional nilai penunjukan suatu instrument

ukur.

2. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun

internasional.

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 4

Page 5: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

1.2.2. Manfaat Kalibrasi

Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan

spesifikasinya.

1.2.3. Perioda (Selang) Kalibrasi

Selang kalibrasi suatu alat tergantung pada karakteristik dan tujuan

pemakaiannya. Ditinjau dari segi karakteristiknya, makin tinggi kualitas metrologis

makin panjang selang kalibrasinya. Dan bila ditinjau dari tujuan pemakaiannya,

semakin kritis dampak hasil ukurnya semakin pendek selang kalibrasinya.

Jadi secara umum selang kalibrasi dipengaruhi oleh : jenis alat ukur, frekuensi

pemakaian dan pemeliharaan. Selang kalibrasi biasanya dinyatakan dalam beberapa

cara, yaitu :

1. Dinyatakan dalam waktu kalender.

2. Dinyatakan dalam waktu pemakaian.

3. Kombinasi cara pertama dan cara kedua.

Penetapan selang waktu ini berdasarkan kepada pengalaman dan Standard

Method. ( Lihat Jaminan Mutu Hasil Kalibrasi!).

1.2.4. Standar untuk Satuan Ukuran

Standar untuk satuan ukuran merupakan rujukan atau acuan yang digunakan

untuk mengkalibrasi standar untuk satuan ukuran lain yang tingkat akurasinya lebih

rendah atau alat ukur yang digunakan untuk mengukur/memeriksa karakteristik

produk/proses. Oleh sebab itu, standar untuk satuan ukuran diklasifikasikan sebagai

berikut :

Tingkat 1 (Standar Nasional)

- Ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah berdasarkan Undang-Undang Metrologi

Legal Pasal 8, tahun 1981 dan atau oleh DSN (Dewan Standardisasi Nasional).

- Standar Nasional untuk satuan ukuran merupakan standar yang mempunyai

tingkat akurasi dan realibilitas tertinggi di Indonesia, dan merupakan standar

untuk satuan ukuran primer atau sekunder internasional.

- Mampu telusur secara lansung standar nasional untuk satuan ukuran ke

internasional yang didukung oleh dokumen resmi.

- Dikelola oleh lab. Standar Nasional untuk satuan ukuran.

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 5

Page 6: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

Tingkat II

- Merupakan turunan lansung dari standar untuk ukuran tingkat I dan mempunyai

kemampuan telusur lansung ke standar satuan ukuran tingat I secara

berkesinambungan.

- Digunakan secara lansung hanya untuk pembanding terhadap standar untuk

satuan ukuran tingkat III.

- Dikelola oleh Institusi Metrologi.

Tingkat III

- Merupakan turunan lansung dari standar untuk ukuran tingkat II dan mempunyai

kemampuan telusur lansung ke standar satuan ukuran tingat II secara

berkesinambungan.

- Digunakan secara lansung hanya untuk pembanding terhadap standar untuk

satuan ukuran tingkat IV.

- Dikelola oleh Pusat Kalibrasi

Tingkat IV

- Merupakan turunan lansung dari standar untuk ukuran tingkat III dan

mempunyai kemampuan telusur lansung ke standar satuan ukuran tingat III

secara berkesinambungan.

- Digunakan secara lansung hanya untuk pembanding terhadap standar Kerja

- Dikelola oleh Laboratorium

Standar Kerja

- Merupakan turunan lansung dari standar untuk ukuran tingkat IV dan

mempunyai kemampuan telusur lansung ke standar satuan ukuran tingat IV

secara berkesinambungan.

- Standar kerja sehari-hari lansung digunakan untuk menguji dan/atau

mengkalibrasi alat-alat ukur milik masyarakat.

Institusi Kalibrasi

a. Institusi Kalibrasi Eksternal.

Kalibrasi eksternal harus dilakukan oleh Instansi Teknik Pemerintah atau Swasta

yang berakreditasi untuk menjalankan kegiatan kalibrasi. Untuk membuktikan

kemampuan teknisnya, lab. kalibrasi harus mengikuti persyaratan yang ada di ISO

Guide 25 atau Pedoman DSN 01.

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 6

Page 7: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

b. Institusi Kalibrasi Internal

Kalibrasi yang dilakukan oleh institusi ini minimum harus mempunyai

1. Alat kalibrasi yang mampu telusur;

2. Mempunyai teknisi kalibrasi yang berkualifikasi;

3. Mempunyai metoda kalibrasi;

4. Secara umum mempunyai ruangan yang terkondisi, dan lingkungan yang

terjaga.

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 7

Page 8: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

II. Pengukuran Tekanan dan Kalibrasi Alat Ukurnya

II.1. Alat Ukur Tekanan

Alat ukur tekanan secara garis besar terbagi 2 (dua) jenis. Jenis pertama

adalah alat ukur tekanan yang mengukur secara langsung besaran tekanan dengan

cara keseimbangan gaya, jenis ini biasanya yang digunakan sebagai Standar Primer.

Contohnya Dead Weight Taster dan gelas pipa “U” yang berisi cairan standar. Jenis

kedua adalah alat ukur tekanan yang mengukur besaran tekanan secara tidak

langsung, jenis ini menggunakan sensor yang berupa bahan elastis, contohnya

Manometer, Pressure Transducer dan lain-lain.

II.2. Definisi Tekanan

Secara definisi Tekanan adalah gaya yang bekerja pada satu satuan unit luas,

sedangkan gaya adalah hasil perkalian antara Massa dengan percepatan gravitasi,

sehingga bila ditulis dalam bentuk rumus menjadi sebagai berikut :

P = F ……………………………………. (1a) A

= M.g …………………………………. (1b) A

Untuk gaya yang dihasilkan oleh massa suatu cairan, dalam persamaan (1b) M

= d.v, dan v = A.h.

Dengan demikian persamaan (1b) dapat dirubah menjadi sebagai berikut :

P = d . g . h ………………………… (1c)

Dengan :

P : Tekanan

F : Gaya

M : Massa

g : Gravitasi

A : Luas

d : Densitas Cairan

h : Tinggi Cairan

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 8

Page 9: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

2.3.Satuan Tekanan

Sesuai dengan persamaan (1), dimensi dari satuan tekanan adalah Massa

(M), Percepatan (L/t²) dibagi luas (L²). Atau ML-1T-2. Namun dalam prakteknya

dimensi satuan terbagi dalam 3 macam yaitu :

a. ML-1T-2 Contohnya : Pascal (N/m²), bar

b. ML-2 Contohnya : PSI, Kg/cm²

c. L Contohnya : Cm Hg, Cm air, Cm Gasoline

Namun pada suatu konfrensi Internasional tentang berat dan massa yang

diadakan pada tahun 1971, sebagai satuan Internasional untuk tekanan diambil

“Pascal” sama dengan Newton per meter Kwadrat.

2.4.Manometer

Bourdon adalah salah satu sensor tekanan yang banyak sekali digunakan

terutama untuk tekanan sedang sampai tinggi, bentuknya dapat berupa spiral,

Helical atau C, yang paling sederhana adalah bentuk C.

Bila pada element sensor bourdon diberikan tekanan maka gaya akan

keseluruh arah, karena luas penampang bagian luar lebih besar dari pada luas

penampang bagian dalam, maka gaya yang bekerja kebagian luar lebih besar,

sehingga ujung bourdon akan bergerak ke arah luar, yang akan menggerakkan

Kwardan yang dihubungkan dengan jarum penunjuk.

Setiap alat ukur mempunyai kesalahan, begitu juga pada Manometer ada lima

type kesalahan yaitu :

a. Konstan x (p) = a

b. Linier x (p) = bp

c. Kwadratic x (p) = cp²

d. Komplek x (p) = a + bp + cp²

e. Acak x (p) = …………………

dimana :

x (p) : Kesalahan fungsi dari tekanan

P : Tekanan Pengukuran

a,b,c : Konstanta

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 9

Page 10: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

Cara mengatasi kesalahan konstanta pada sebuah manometer yaitu dengan

cara merubah posisi “jarum penunjuk” pada posisi yang benar, sedangkan kesalahan

linier, mengatur besarnya penguatan dengan jalan merubah-ubah posisi “sekrup

ganda” dan untuk Kwadratic yang harus dirubah adalah sudut, dengan cara

mengatur panjangnya “batang pengatur sudut”

Untuk “kesalahan komplek” ketiga langkah diatas harus dilakukan dimulai

dari langkah mengatasi kesalahan kwadrat lalu linier dan terakhir baru posisi jarum

penunjuk, sedangkan untuk kesalahan acak tak ada yang dapat di lakukan untuk

memperbaiki kesalahannya. Selain kesalahan-kesalahan tersebut diatas ada satu lagi

parameter yang harus diperhatikan yaitu “hysteresis” yang dapat diketahui dengan

cara melakukan pengukuran naik (0 ke 100) dan turun (100 ke 0), Hysteresis ini

selain disebabkan oleh material bourdon, juga disebabkan oleh gaya gesek dari

komponen-komponen Manometer.

2.5.Dead Weight Tester

Dead Weight Tester dikenal pula dengan nama Pressure Balance atau Piston

Gage. Karena mulai bekerjanya alat ini pada saat terjadi keseimbangan gaya dan

komponen terpentingnya berupa sebuah piston-silinder. Pada dasarnya alat ini terdiri

dari tiga komponen yaitu :

a. Piston-silinder

b. Beban (Weight)

c. Pompa Penekan

Piston-silinder merupakan komponen terpenting dalam Dead Weight Tester,

terdiri dari piston yang dimasukkan ke dalam suatu silinder secara pas sekali,

sehingga fluida penghantar tidak dapat ke luar melalui rongganya, tapi piston dapat

bergerak secara bebas (gesekan kecil sekali) terhadap silinder. Untuk memperkecil

gesekan yang terjadi antara piston dengan silinder posisi Piston-silinder harus betul-

betul vertikal dan pada saat pengukuran piston selalu diputar.

Beban yang diletakkan di atas piston akan memberikan tekanan melalui

media penghantar yang besarnya berbanding terbalik dengan luas Piston-silinder,

sesuai dengan persamaan (1).

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 10

Page 11: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

Untuk menghasilkan tekanan yang akurat, diperlukan kecepatan dalam

pengukuran massa beban, luas efektif Piston-silinder, semua faktor yang

mempengaruhi terhadap massa (gaya) beban antara lain:

Gaya Bouyancy : Gaya angkat ke atas yang diberikan oleh udara

F1 = -gM (du/db) ..................................(2)

dengan :

F1 : Gaya Bouyancy

M : Massa beban

du : Densitas udara

db : Densitas beban

Besarnya koreksi : M = ± df V ……………………………. (3)

dengan :

M : Koreksi Massa

Df : Densitas fluida

V : Volume fluida yang terdesak atau ikut pada bagian dasar Piston

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pada luas Piston-silinder antara lain :

a. Temperatur, penyebab terjadinya pemuaian atau penyusutan sistem Piston-

silinder, sehingga luas efektif Piston-silinder sebagai fungsi dari temperatur.

b. Tekanan, penyebab perubahan bentuk (deformasi) sistem Piston-silinder,

sehingga luas Piston-silinder fungsi dari temperatur dan tekanan :

A (t,p) = A (20,0) (1+ (α + β) (t – 20) (1 + λp) …………………….. (4)

Bila faktor-faktor koreksi diatas dimasukkan, maka persamaan (1b) menjadi :

Pe = g M (1 – du/db) ± df . V .............................. (5)

A(20,0) (1+ (α + β) (t – 20) (1 + λp)

Dengan :

Pe : Tekanan terkoreksi dari DWT

A(t,p) : Luas piston-silinder pada t c, dan tekanan p

A(20,0)  : Luas piston-silinder pada O C, dan tekanan O

α + β : Koefisien muai piston, silinder

λ : Koefisien deformasi piston-silinder

P : Tekanan Pengukuran

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 11

Page 12: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

Selain koreksi terhadap massa dan luas piston, masih memungkinkan adanya

koreksi pada saat dilakukan komparasi antara DWT yang disebabkan adanya

perbedaan level dasar kedua DWT. Besarnya koreksi :

∆P = df.g.h …………………………. (6)

dengan h : Beda level bagian dasar piston antara DWT.

Bila kedua DWT dikomparasikan, pada saat terjadi keseimbangan maka berlaku :

P1 = P2 + ∆P ……………………….. (7)

dengan :

P1 : Tekanan yang dihasilkan oleh DWT 1

P2 : Tekanan yang dihasilkan oleh DWT 2

∆P : Koreksi Tekanan karena beda level dasar piston

Dengan menggunakan pers, (5), (6), (7), maka luas efektif sistem piston-

silinder dari suatu DWT dapat dihitung dengan cara dikomparasikan / dikalibrasi

dengan DWT standar, sehingga tiap bebannya data diketahui niali tekanan.

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 12

Page 13: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

2.6.Traceability Alat Ukur Tekanan

Unit Dasar

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 13

Dead Weight TesterOli s/d 4000 Bar

(0.02 %)

DWT Oli 120 Bar(0.02 %)

DWT Oli 40 Bar(0.02 %)

DWT Oli stdLapangan(0.05 %)

Barometer stdLapangan

Barometer std

Massa, Panjang, Waktu

Interferometrics/d 1 Bar

Dead Weight TesterUdara s/d 25 Bar

(0.015 %)

DWT Oli 700 Bar(0.02 %)

Test gaugeOli

(0.1 %)

ManometerDigital(0.1 %)

Test gaugeUdara(0.1 %)

DWT UdaraStd lapangan

(0.05 %)

DWT Udara std

(0.03 %)

Manometer UHg/air std(0.03 %)

Manometer UHg/air stdLapangan(0.05 %)

INSTRUMEN TEKANAN YANG DIGUNAKAN DI LAPANGAN

Page 14: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

III. Metode Kalibrasi Tekanan

III.1. Alat-alat yang digunakan

1. Comparison pump

2. Standar Test gauge 0-5 bar akurasi kelas 0,25

3. Liquid ( Oli/Water/Gas )

4. Kain Pembersih

5. Seal tape

6. Thermohygrometer

7. Kunci Pas

8. Kunci Inggris

9. Water Pass

10. Metal Rule

III.2. Perhitungan Ketidakpastian

Bersumber dari :

1. Ketidakpastian baku standard test gauge

U1 = Ketidakpastian Standard Test Gauge / k

V1 = 60

2. Ketidakpastian baku karena variasi temperature

Temperatur ruangan pengukuran bervariasi dalam limit 2°C dengan

asumsi

U2 (t) = (1/2 x 2°C)/(3)1/2 = 0,57735 °C (distribusi rectangular)

V2 = 1E+80

Ci = (23e – 6 °C^-1 * Tekanan Nominal)

3. Ketidakpastian baku dari variasi perbedaan level acuan

U3 = Ketidakpastian Standar ( Metal Rule)

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 14

Page 15: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

Faktor Cakupan k

V3 = 60

Koefisien sensitifitas untuk komponen ini adalah pg tergantung media yang

digunakan dlm kalibrasi ( oil/ aquadest ), jika diketahui densitas oil tellus 37

= 872 kg/ m^3 dan densitas air = 998 kg/m^3, jika media yg digunakan oil

Ci = ( 800 kg/m^3 x 9.78 m /s^2 ) x Konversi Pa ke satuan yang digunakan

4. Ketidakpastian baku dari variasi percepatan gravitasi local

Jika variasi tersebut diasumsikan sebesar 25 ppm dengan distribusi

rectangular, maka:

U(g) = [{(1/2)x25 ppm} /(3)1/2] x 9,78 m/s2 = 0,000070581 m/s^2

V4 = 1E+80

Koefisien sensitifitas untuk komponen ini adalah P/g, sehingga pada titik

pengukuran 5 Bar diperoleh :

Ci = ( 5 Bar / 9.78 m/s^2)

5. Ketidakpastian readability

U5 = 1/5 x resolusi /(3)1/2

V5 = 1E+80

Ci = 1

Ketidakpastian hasil pengukuran diperoleh dengan :

Untuk readability memperhatikan Scale Interval (SI) alat yang dikalibrasi

sebagai berikut :

- SI < 1,25 mm, readability-nya adalah ½ resolusi

- 1,25 mm SI 2,5 mm , readability-nya adalah 1/5 resolusi

- SI 2,5 mm, readability-nya adalah 1/10 resolusi

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 15

Page 16: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

6. Ketidakpastian repeatability

U6 = (½ X selisih pembacaan terbesar)/sqrt(3)

V6 = n – 1 = 2

Ci = 1

Ketidakpastian Gabungan : Uc = (ciUi)2

Derajat Kebebasan Efektif

Veff = (Uc)4/ (ciUi)4/Vi

dimana; ci = koefisien sensitifitas pada ketidakpastian ke-i

Uc = ketidakpastian gabungan

Ui = ketidakpastian individual ke-i

Vi = derajat kebebasan pada tingkat kepercayaan ke-i

Ketidakpastian Diperluas : U95 = ± k . Uc

3.3. Penyajian Laporan

Laporan diberikan kepada Manajer Teknis setelah diverifikasi oleh

Penyelia dengan lampiran data hasil Kalibrasi, data perhitungan ( Koreksi dan

Ketidak Pastian Kalibrasi ). Selanjutnya laporan disajjikan sesuai dengan aturan

yang didokumentasikan.

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 16

Page 17: Pelatihan Kalibrasi Pressure Gauge

IV. PENUTUP

Demikianlah Modul Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge ini

disusun sebagai bahan materi pelengkap bagi para peserta. Kami, dari Team

Teknis PT. Eldepe Kalibrasi Instrumenindo bermohon maaf apabila selama

dalam proses pelatihan banyak kekurangan.

Tidak lupa Kami sampaikan terima kasih atas partisipasi dari semua

pihak yang membantu terlaksananya pelatihan ini.

Sekian dari kami, Semoga Kerjasama ini bisa berlanjut. Terima kasih.

PT. Express Transindo Utama | Pelatihan Dasar Kalibrasi Pressure Gauge 17