pelatihan pengembangan perangkat...
TRANSCRIPT
i
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN KUBU
Oleh:
Dr. I Wayan Sadra, M.Ed (NIDN 0031125106) Prof. Drs. Sariyasa, M.Sc, Ph.D (NIDN 0015066401)
Prof. Dr. Phil. I G P Sudiarta, M.Si (NIDN 0005126504) Ni Luh Made Manik Widiyani (NIM. 123011019)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha
SPK No. 228/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2015
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena atas
perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir pengabdian pada
masyarakat yang berjudul “Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran
untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD di
Kecamatan Kubu” tepat pada waktunya.
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai
penulisan hasil kegiatan. Untuk hal tersebut, melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1) Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Undiksha atas dana
dan sebagai fasilitator dalam kegiatan ini.
2) Ketua KKG Gugus III SD Kecamatan Kubu, Ibu Ibu Ida Ayu Putu
Krisnawati, S.Pd, atas segala bantuan dan kerjasamanya.
3) Kepala SD di Gugus III Kecamatan Kubu atas kerjasamanya yang baik.
4) Seluruh peserta yaitu guru-guru SD di Gugus III Kecamatan Kubu atas
partisipasinya untuk mengikuti kegiatan dengan baik.
Demikian juga kepada semua pihak terkait yang telah membantu pelaksanaan
kegiatan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, kami mengucapkan terima
kasih.
Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan,
khususnya di SD Gugus III Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Singaraja, Oktober 2015
Tim Pelaksana
iv
DAFTAR ISI
Halaman Muka I
Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar isi iv
Daftar Tabel V
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Analisis Situasi 1
1.2.Identifikasi dan Perumusan Masalah 3
1.3.Tujuan Kegiatan 3
1.4.Manfaat Kegiatan 3
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1.Khalayak Sasaran 5
2.2.Metode Kegiatan 5
2.3.Rancangan Evaluasi 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Hasil Pelaksanaan Kegiatan 7
3.2.Pembahasan 10
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1.Simpulan 12
4.2.Saran 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Absensi Peserta Kegiatan
2. Foto-Foto Kegiatan
3. Peta Lokasi
4. Materi Pelatihan
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rancangan Evaluasi Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bagi Guru Sd Di Kecamatan Kubu
6
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Kemajuan IPTEK yang mengalami kecepatan dan percepatan luar biasa,
memberi tekanan pada perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan hidupnya. Di bidang pendidikan, hal ini memunculkan kesadaran baru
untuk merevitalisasi kinerja guru dalam rangka menyiapkan peserta didik dan
generasi muda masa depan yang mampu merespon kemajuan IPTEK, serta
kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Aneka perubahan era globalisasi,agaknya menjadi cirri khas yang berjalan
paling konsisten. Manusia modern menantang, mencipta, sekaligus berpotensi
diterpa oleh arus perubahan. Perubahan peradaban ini menuntut pertaruhan dan
respon manusia yang kuat agar siap menghadapi tekanan internal dan
eksternal,serta menunjukkan eksistensi diri dalam alur peradaban.
Sehubungan dengan tekanan/tantangan internal dan ekternal tersebut,
pemerintah mulai tahun 2013 melakukan perubahan kurikulum yakni dengan
mengimplementasikan kurikulum 2013. Dengan diberlakukannya kurikulum
tersebut diharapkan manusia Indonesia dapat mengatasi segala tantangan
internal, maupun tantangan eksternal dan yang terpenting adalah adanya
penyempurnaan pola pikir.
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya dapat
terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu
meliputi proses pembelajaran diantaranya dari berpusat pada guru menjadi
berpusat pada siswa, dari isolasi menuju lingkungan jejaring, dari abstrak
menuju konteks dunia nyata, dari alat tunggal menuju alat multimedia, dari
hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif dan dari pasif menuju aktif
menyelidiki. Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan
penggunaan pendekatan baru dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena
itu kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan scientific (ilmiah)
dalam pembelajaran. Pendekatan ilimiah diyakini sebagai titian emas
2
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria
ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive
reasoning). Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya
dibandingkan dengan pembelajaran tradisional.
Para pakar pendidikan seringkali menegaskan bahwa guru merupakan
sumber daya manausia yang sangat menentukan keberhasilan program
pendidikan. Apapun yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan tidak mungkin ada tanpa peningkatan kualitas performansi gurunya
(Anom, 1998). Oleh karenanya dalam menjawab tantangan di zaman
globalisasi, peningkatan kualitas performansi guru mutlak harus dilakukan
secar terus menerus dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Hal ini
mengisyaratkan betapa pentingnya keberadaan seorang guru yang mampu
mengelola proses belajar mengajar secara profesional di sekolah. Keberadaan
guru di hadapan siswa atau ditengah-tengah masyarakat sangat diharapkan
sebagai salah satu unsur yang tidak hanya dapat dijadikan teladan, tetapi juga
dapat senantiasa mengikuti derap perkembangan zaman. Seorang guru dituntut
senantiasa dapat memberi jawaban yang memuaskan atas pertanyaan yang
diajukan siswanya dan memberikan jalan keluar. Oleh karena itu dituntut dapat
menyesuaikan diri dengan segala proses perubahan yang terjadi pada saat dan
kurun waktu, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Pelaksanaan kurikulum 2013 merupakan tantangan tersendiri yang
dihadapi oleh kalangan guru di kecamatan Kubu khususnya dalam membuat
dan mengembangkan perangkat pembelajaran. Kurikulum tersebut menuntut
sejumlah perubahan pola pikir khususnya guru pada jenjang SD. Di sisi lain,
para guru nampaknya kurang dipersiapkan untuk menghadapi hal tersebut baik
oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Desa Tianyar merupakan salah satu dari Sembilan desa yang ada di
kecamaatan Kubu kabupaten Karangasem. Ada sepuluh SD Negeri yang
tersebar di desa Tianyar dan tujuh diantaranya tergabung dalam satu gugus
yakni gugus III. Adapun SD yang tergabung dalam gugus III diantaranya SD 1
Tianyar, SD 2 Tianyar, SD 3 Tianyar, SD 4 Tianyar, SD 6 Tianyar, SD 9
3
Tianyar dan SD 10 Tianyar. Total guru yang ada di gugus III adalah sebanyak
113 orang.
Guru-guru kelas di gugus III tergabung dalam KKG (kelompok kerja guru)
gugus III kecamatan Kubu, dan kepala SD inti di gugus III yang secara
otomatis akan menjadi ketua KKG di gugus tersebut. Ketua Gugus III saat ini
adalah ibu Ida Ayu Putu Krisnawati Berdasarkan diskusi dan wawancara
dengan beliau ditemukan beberapa hal sebagai berikut.
a. Guru-guru masih banyak yang kesulitan dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran (RPP dan alat evaluasi) yang mendukung
implementasi kurikulum 2013
b. Alat peraga yang tersedia masih kurang dan guru juga mengalami
kesulitan dalam penggunaan media/alat peraga yang mendukung
pembelajaran sesuai amanat dengan kurikulum 2013.
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi di atas, maka permasalahan dalam dari
kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah
1. Kemampuan guru SD masih kurang dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran yang mendukung implementasi kurikulum 2013.
2. Media/alat peraga yang ada kurang mendukung implementasi kurikulum
2013 dan guru juga kesulitan dalam penggunaannya
1.3. Tujuan Kegiatan
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan guru-
guru SD di kecamatan Kubu dalam mengembangkan perangkat pembelajaran
yang mendukung implementasi kurikulum 2013.
1.4. Manfaat Kegiatan
Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan
kontribusi positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan. Secara
eksplisit kontribusi hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan
sebagai berikut.
4
1. Para guru SD peserta pelatihan mendapatkan wawasan baru terkait
pengembangan perangkat pembelajaarn, diharapkan pula bahwa pengalaman
itu dapat ditularkan kepada guru sejawat.
2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Karangasem bahwa program ini
dapat membantu merealisasikan salah satu program yang telah disusun dalam
rencana pembangunan pendidikan di Karangasem, khususnya pada jenjang
SD.
3. Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerjasama yang
mutualistis antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehinnga tenaga
dan bergagai potenssi yang ada dapat disumbangkan kepada kalayak luas
khususnya yang berkenan dengan sektor pendidikan.
5
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1. Khalayak Sasaran
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa muara dari kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD. Terkait dengan hal ini,
khalayak sasaran yang strategis dan tepat untuk dilibatkan dalam kegiatan ini
adalah guru-guru SD. Dalam kegiatan pengabdian periode ini sebagai khalayak
sasaran ditetapkan guru – guru SD gugus III di kecamatan Kubu, yang masing-
masing sekolah diwakili oleh 3 orang guru kelas 1-3 dengan didampingi oleh
pengawas dan ketua wakil ketua gugus, sehingga total peserta adalah 25 orang.
2.2. Metode Kegiatan
Metode dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah sebagai berikut.
1. Informasi, tanya jawab, dan diskusi
Dalam pelatihan ini diawali dengan penyampaian informasi yang berkaitan
dengan perangkat pembelajaran yang mendukung kurikulkum 2013 yang
dibutuhkan oleh guru-guru SD di kecamatan Tabanan kemudian dilanjutkan
dengan tanya jawab dan diskusi.
2. Latihan individu/kelompok
Dalam merealisasikan pengembangan perangkat pembelajaran yang
mendukung kurikulum 2013, para peserta diberikan tugas mengembangkan
perangkat pembelajaran (RPP, media pembelajaran, dan asesmen).
4. Simulasi
Setelah selesai mengembangkan perangkat selanjutnya salah satu guru
ditugaskan untuk menyajikan di kelas dengan bimbingan instruktur.
6
2.3.RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi kegiatan dilaksanakan pada awal kegiatan, pada saat pelatihan,
dan setelah pelatihan. Berikut diuraikan rancangan evaluasi pelatihan yang
dilakukan.
Tabel 01. Rancangan Evaluasi Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Bagi Guru Sd Di Kecamatan Kubu
NO KRETERIA INDIKATOR TOLOK UKUR
1 Kesiapan materi pelatihan Semua materi pelatihan
telah tersedia
100%
2 Kemampuan guru dalam
mengembangkan perangkat
pembelajaran yang mendukung
pelaksanaan kurikulum 2013
Sejumlah peserta
mampu dalam
mengembangkan
perangkat pembelajaarn
85%
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “Pelatihan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi
Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD di Kecamatan Kubu” melibatkan masing-
masing 3 orang guru kelas rendah (Kelas I,II dan III) dari 8 SD yang ada di
Gugus III Kecamatan Kubu.
Hasil pelaksanaan masing-masing sub kegiatan dapat dipaparkan sebagai
berikut.
a. Penyusunan Materi Pelatihan
Materi pelatihan meliputi pengembangan RPP dan pengembangan LKS.
Untuk materi pengembangan RPP lebih banyak mengadopsi materi diklat
kurikulum 2013 yang diedarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Materi lengkap terlampir. Lampiran 04.
b. Pelatihan Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Kegiatan “Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk
Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD di Kecamatan
Kubu” dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2015 di SD N 3 Ban. Dari 24 orang guru
yang diundang hanya 18 orang yang bisa hadir mengingat pada saat bersamaan
beberapa guru sedang menjadi panitia orientasi siswa baru. Adapun susunan
acara pelaksanaan pendalaman bidang studi adalah sebagai berikut.
Tabel 02. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Waktu Kegiatan 08.00 -08.30 Pembukaan 08.30 – 10.30 Pemaparan Materi
”Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD”
10.30-11.30 Diskusi 11.30-12.45 Workshop
” Pengembangan Perangkat Pembelajaran”
8
12.45 – 13.00 Penutup Acara dibuka langsung oleh Ibu Kepala UPTD Dispora Kubu yaitu Ibu Ni
Nengah Sari, M.Ag., dalam sambutannnya beliau menyambut positif dan
berterima kasih kepada Undiksha telah menyasar sekolah di Kubu untuk kegiatan
pengabdian masyarakat. Beliau berharap kerjasama ini berlanjut dan juga
diperluas untuk gugus / sekolah yang lain di Kubu.
Acara berikutnya adalah pemaparan materi “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru
SD” dengan narasumber adalah Bapak Dr. I Wayan Sadra, M.Ed. Beliau
menyampaikan materi bukan hanya dengan ceramah namun guru-guru diajak
berdiskusi terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran K-13. Diskusi
berjalan alot mengingat beberapa di antara guru-guru telah memperoleh pelatihan
serupa. Dengan demikian sesi pertama ini lebih banyak diisi dengan penyamaan
persepsi tentang bagaimana mengembangkan perangkat seauai harapan K13.
Dengan dipandu oleh narasumber semuanya menjadi gamblang dan jelas bagi
peserta. Mereka telah memiliki gambaran seperti apa dan bagaimana perangkat itu
harus disusun.
Setelah pemaparan materi diselingi dengan istirahat dan dilanjutkan dengan
workshop “pengembangan perangkat pembelajaran”. Guru secara berkelompok
ditugaskan untuk membuat RPP beserta bahan ajar pendukung berupa LKS.
9
Peserta dikelompokkan menjadi tiga, dengan masing-masing peserta 6
orang. Narasumber dan tim pengabdian mendampingi masing-masing kelompok
dalam menyusun RPP dan LKS. Dari pendampingan ini terungkap beberapa
permasalahan utama yang dihadapi guru-guru dalam mengembangkan perangkat
K-13 diantaranya i) banyak istilah baru pada k-13 yang berbeda dengan kurikulum
lama, guru-guru masih bingung membedakan, ii) Dalam merumuskan indikator
kata kerja yang digunakan belum opersional, iii) guru masih bingung dalam
merancang kegitan pembelajaran dengan pendekatan 5M (Mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan). Dalam KTSP
mereka biasa merancang pembelajaran dengan kegiatan eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi. Dan iv) pada aspek penilaian, guru kesulitan dalam membuat
instrumen penilaian sikap dan ketrampilan, sedangkan untuk penilaian kognitifnya
guru telah mampu menyusunnya namun mereka masih bingung dalam menyusun
rubrik dan pengolahan skor.
Ketiga kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan
perangkat pembelajaran yang disusunnya dan kelompok lain diaharapkan
memberi masukan dan tanggapan. Presentasi diskusi berlangsung a lot terutama
terkait 4 permasalahan yang dikemukakan di atas. Selanjutnya narasumber
mengetengahi dan memberikan penegasan terhadap kebingungan yang dihadapi
guru-guru sehingga guru-guru memiliki persepsi yang sama terhadap amanat
perubahan yang diemban oleh K-13.
Pada akhir sesi diskusi, kepada para peserta diminta memberikan kesan,
pesan, masukan dan saran perbaikan untuk kegiatan yng telah dilaksanakan secara
tertulis. Mereka menyambut baik kegiatan semacam ini karena materi terkait K-13
sangat menarik dan sangat mereka butuhkan sebab belum semua guru-guru di
Kubu mendapat kesempatan untuk pelatihan K-13 yang diselenggarakan oleh
dinas pendidikan. Selain itu persepsi di antara guru masih sangat bervariasi
terutama terkait penyusunan RPP. Harapan mereka mereka secara rutin dilibatkan
10
kegiatan semacam ini terutama terkait isu-isu pendidikan terkini atau pengkajian
permasalahan yang sering mereka hadapi di kelas.
3.2. Pembahasan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat “Pelatihan Pengembangan
Perangkat Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 bagi
Guru-Guru SD di Kecamatan Kubu” telah berjalan dengan baik. Berdasarkan
registrasi peserta diperoleh diperoleh bahwa sebanyak 18 orang guru perwakilan
dari masing-masing sekolah telah hadir memenuhi undangan tim pengabdian. Hal
ini menunjukkan ketertarikan guru-guru di Gugus III Kecamatan Kubu terhadap
materi pelatihan. Peserta yang hadir juga mengikuti diklat secara penuh dan
antusias. Hal ini nampak dari perhatian mereka yang terfokus pada narasumber
ketika diberikan sesi pemaparan kurikulum 2013 terutama terkait penyusunan
perangkat pembelajaran. Begitu pula ketika sesi workshop penyusunan perangkat
pembelajaran, peserta aktif bertanya, mengungkap permasalahan yang dihadapi
ketika nanti akan mengimplementasikan kurikum 2013 utamanya dalam
melaksanakan pembelajaran tematik integratif dengan pendekatan scientific. Oleh
karenanya dapat dikatakan bahwa “proses” pelaksanaan pelatihan telah berjalan
dengan baik.
Hasil pengamatan kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran
menunjukkan bahwa guru telah mampu merancang dan membuat perangkat
pembelajaran K-13. Pendampingan dalam penyusunan, dan kegiatan presentasi
dan diskusi telah membantu guru dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapi dalam penyusunan perangkat pembelajaran K-13. Guru sudah bisa
menyusun indikator dengan menggunakan kata kerja operasional, guru telah
memahami kegiatan-kegiatan dengan pendekatan saintifik yang mesti dirancang
serta mereka juga telah mampu menyusun intrumen penilaian autentik dan cara
menggunakan dan mengolah skornya. Dengan demikian kegiatan pelatihan telah
berhasil meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru-guru dalam menyusun
perangkat pembelajaran K-13.
Pada akhir kegiatan, peserta juga dimintai tanggapan terhadap pelaksanaan
diklat secara lisan dan mereka merespons positif terhadap pelaksanaan pelatihan.
11
Guru merasakan senang karena materi yang diberikan sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran di kelas dan mereka berharap kembali dilibatkan dalam kegiatan
yang sejenis di waktu yang akan datang.
Secara umum program pengabdian pada masyarakat bertemakan”
Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Mendukung
Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-Guru SD di Kecamatan Kubu” telah
mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi guru-guru SD di Gugus III
Kecamatan Kubu berkaitan dengan kekurangsiapan guru dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 karena belum memadainya kemampuan
perangkat pembelajaran K-13.
12
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Simpulan yang diperoleh melalui kegiatan pengabdian ini adalah “
Pemahaman dan kemampuan guru-guru SD dalam menyusun perangkat
pembelajaran yang mendukung implementasi Kurikulum 2013 telah meningkat”
4.2. Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil kegiatan P2M, sebagai berikut.
i. Banyak hal yang mesti dipersiapkan secara matang terlebih dahulu terkait
rencana implementasi kurikulum 2013 baik itu guru, sarana prasarana dan
juga buku dan kelengkapan lainnya sehingga tidak muncul kesan “tergesa-
gesa” dan “dipaksakan” terkait implementasi kurikulum ini yang nota bene
memiliki ide perubahan yang sangat stategis.
ii. KKG Gugus III Kecamatan Kubu yang selama telah menjadi ajang
pertemuan rutin para guru untuk membahas segala permasalahan di sekolah
agar makin diberdayakan lagi untuk mengungkap permasalahan-
permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran dan bersama-sama
mengupayakan solusi terbaik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anom, Ida Bagus, 1998. Upaya pengikatan Profesionalisme Guru IPA pada Era
Globalisasi Suatu Tantangan Perubahan. Makalah. Disampaikan dalam
Seminar Profil Guru MIPA dalam Meningkatkan Sumber Daya
Manusia yang Berwawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
Iman dan Taqwa di MIPA STKIP Singaraja tanggal 19 Januari 1998.
Bali: Depdikbud.
Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru Pemula Sekolah Lanjutan
Pertama/Sekolah Mengengah Atas.
................. 2005. Pengembanagn Sistem Assesmen Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Dikti.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Kebijakan Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Diklat Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar. Jakarta: Badan
PSDMPK-PMP.
Sumarna Surapranata. 2006. Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi Pendidik.
Makalh. Disampaikan dalam Seminar Nasional pendidikan di IKIP
Negeri Singaraja tanggal 1 Februari 2006. Jakarta: Dikti Depdiknas.
Subagia, I Wayan. 2006. Pengembangan Kompetensi Pedagogik dalam
Kurikulum Pendidikan Guru Pemula. Makalah. Disampaikan pada
Seminar Pengembanangan Kurikulum Pendidikan MIPA Menyongsong
Sertifikasi Guru di FPMIPA IKIP Negeri Singaraja, 22 April 2006.
Singaraja: FPMIPA IKIP Negeri Singaraja