pelatihan sales force - kementerian keuangan ri sales... · 2016-09-27 · ... 4.0% • nilai...
TRANSCRIPT
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO
DIREKTORAT SURAT UTANG NEGARAKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PELATIHAN SALES FORCEOBLIGASI NEGARA RITEL (ORI) SERI ORI013
AUDITORIUM, 7 SEPTEMBER 2016
OUTLINE1.Strategi Pembiayaan Utang Melalui APBN2.Obligasi Negara Ritel (ORI), Berinvetasi
Membangun Negeri3.Rencana Penerbitan ORI0134.Perkembangan Penerbitan 10 Tahun ORI5.Q & A
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia
1.Strategi Pembiayaan Utang Melalui APBN2.Obligasi Negara Ritel (ORI), Berinvetasi
Membangun Negeri3.Rencana Penerbitan ORI0134.Perkembangan Penerbitan 10 Tahun ORI5.Q & A
2
1.Strategi Pembiayaan Utang Melalui APBN2. Obligasi Negara Ritel (ORI), Berinvetasi Membangun
Negeri3. Rencana Penerbitan ORI0134. Perkembangan Penerbitan 10 Tahun ORI
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 3
STRUKTUR APBN
Pendapatan NegaraB
(A-B)*
Aantara lain:1. Belanja Pemerintah
Pusat2. Kementerian/ Lembaga3. Transfer Daerah dan
Dana Desa4. Pembangunan
Infrastruktur5. Pendidikan6. Keamanan dan
Kesehatan
Belanja Negara
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia
PEMBIAYAANUTANG DAN NON-UTANG
C
(A-B)*
SurplusSAL(Sisa Anggaran Lebih)
*APBN Surplus jika A (Pendapatan Negara) >B (Belanja Negara) ; APBN Defisit jika A (Pendapatan Negara <B (Belanja Negara)
4
APBN-P TAHUN 2016
Uraian APBN 2016 APBN-P 2016A. Pendapatan Negara 1,822.5 1,786.2
I. Pendapatan Dalam Negeri 1,820.5 1,786.2
1. Penerimaan Perpajakan 1,546.7 1,539.2
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 273.8 245.1
II. Hibah 2.0 2.0
B. Belanja Negara 2,095.7 2,082.9
I. Belanja Pemerintah Pusat 1,325.6 1,306.7
1.Belanja Kementerian/Negara 784.1 767.8
Asumsi DasarEkonomi Makro :• Pertumbuhan
Ekonomi: 5.2%• Tingkat Inflasi: 4.0%• Nilai tukar:
Rp13,500/US$1• Tingkat bunga SPN 3
bulan: 5.5%• ICP: USD40/barrel• Lifting Minyak
Mentah: 820 ribubarel/hari
• Lifting Gas : 1,150ribu barel setaraminyak per hari
Dalam Rp triliun
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 5
2. Belanja Non Kementerian/Negara 541.4 538.9
II. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa 770.2 776.2
C. Keseimbangan Primer (88.2) (105.5)
D. Surplus/(Defisit Anggaran) (%) (273.2) (296.7)
Persentase Surplus (Defisit) terhadap PDB (2.15%) (2.35%)
E. Pembiayaan 273.2 296.7
I. Pembiayaan Dalam Negeri 272.8 299.2
a. Perbankan Dalam Negeri 5.5 25.4
b. Non-Perbankan 267.3 273.9
• Surat Berharga Negara 327.2 364.9
• Pinjaman Dalam Negeri 3.3 3.3
II. Pembiayaan Luar Negeri (Net) 0.4 2.5
Asumsi DasarEkonomi Makro :• Pertumbuhan
Ekonomi: 5.2%• Tingkat Inflasi: 4.0%• Nilai tukar:
Rp13,500/US$1• Tingkat bunga SPN 3
bulan: 5.5%• ICP: USD40/barrel• Lifting Minyak
Mentah: 820 ribubarel/hari
• Lifting Gas : 1,150ribu barel setaraminyak per hari
SURAT BERHARGA NEGARA –RENCANA PEMBIAYAAN TAHUN 2016
SBN DomestikUraian
APBN-P 2016
Target Indikatif(IDR bn)
SBN Netto 364,867Jatuh Tempo 2016 215,089SBN Cash Management 27,874Buyback 3,000SBN Konversi 573
Kebutuhan Penerbitan 611,403Komposisi
Lelang Reguler:Surat Utang Negara (SUN): 23 xSurat Berharga SyariahNegara (SUKUK): 23 x
AverageTime to Maturity Penerbitan melalui Lelang:9-11 tahun
Non-Lelang:
SBN Retail: Sukuk Ritel (Maret), SBR (Mei), SukukTabungan(Agustus), and ORI (Oktober)
Private Placement Based on request
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 6
SUN,73%
Sukuk ,27%
Rencana Penerbitan
KomposisiDomestik 76%
Lelang 58%Non-Lelang 18%
International Bond 24%
International Bonds
Front Loading Issuance untuk Pembiayaan Pre-funding Menerbitkan 74% dari total Kebutuhan Penerbitan pada semester 1
Penerbitan SBN Valas sebagaikomplementer untukmenghindari crowding out didomestic market &menyediakan benchmark bagicorporate issuance, terdiri dariUSD,YEN atau EURO.
Penerbitan SBN Valas maksimal27% dari Kebutuhan Penerbitan
Private Placement Based on request
Seri Kupon Jatuh TempoFR0053 (5Y) 8,250% 15 Juli 2021
FR0056 (10Y) 8,375% 15 September 2026
FR0073 (15Y) 8,750% 15 Mei 2031
FR0072 (20Y) 8,250% 15 Mei 2036
Seri Benchmark 2016
Realisasi Penerbitan SBN 2016 (per 5 September 2016)
UraianTarget APBN 2016 Target APBN-P
2016Realisasi s.d.
5 September 2016 % Realisasi terhadapTarget APBN-P 2016Rp triliun Rp triliun Rp triliun
SBN Netto 327.22 364.87 180.71 73.02%Jatuh Tempo 2016 197.34 215.09 168.10 78.15%Cash Management 28.50 28.47 11.91 41,89%Buyback 3.00 3.00 - -Kebutuhan Penerbitan (Gross) 546.62 611.40 549.42 89.86%Surat Utang Negara 389.39SUN Domestik 280.35
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 7
SUN Domestik 280.35 ON 201.20 SPN 43.34 Private Placement 31.89 SUN Retail 3.92
SUN Valas 109.04 SUN Valas USD (GMTN) 48.64 SUN Valas EUR (GMTN) 44.97 Samurai Bond dalam JPY 12.76 SUN Valas Domestik 2.66
SBSN 160.02SBSN Domestik 126.61SBSN Valas (USD) 33.41
RASIO UTANG PEMERINTAH
Rasio Utang Terhadap PDB**
(43.3)(39.4)(39.0)
(19.3)(1.0)
2.05.38.7
30.631.933.034.3
52.161.6
113.7159.3
(80.0) (30.0) 20.0 70.0 120.0 170.0 220.0 270.0
IndonesiaPhilippines
TurkeyIndia
ThailandBrazil
GermanyPoland
ItalyJapan
ColombiaMalaysia
South AfricaUnited States
United KingdomChile
Perubahan Rasio Utang terhadap PDB di Berbagai Negara Tahun 2005-2015 [%]
118 131 141 136 155 169
6969 64 58
5454
24.5% 23.1% 23.0% 24.9% 24.7% 26.8%
0
5
10
15
20
25
30
0
50
100
150
200
250
2010 2011 2012 2013 2014 2015*
US$ Bn Government Debt / GDP (%)
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 8
Posisi Utang Berdasarkan Beberapa Mata Uang Utama
54% 55% 56% 53% 57% 56%
21% 22% 24% 29% 29% 31%
18% 17% 14% 12% 9% 8%4% 3% 3% 3% 3% 3%3% 3% 3% 3% 2% 2%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2010 2011 2012 2013 2014 2015*
IDR USD JPY EUR Others
Average Time To Maturity
9.46
9.32
9.709.60
9.73
9.28
9.00
9.25
9.50
9.75
10.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015*
ATM (in years)
159.3230.3
ChileAustralia
2010 2011 2012 2013 2014 2015*
Securities (LHS) Loans (LHS) Govt Debt / GDP (%) (RHS)
*) Angka Sementara** Menggunakan PDB seri 2011 – 2015 atas harga berlaku
INDIKASI RISIKO UTANG 2010 - 2015
Risiko Tingkat Bunga/ Interest Rate Risks [%] Risiko Nilai Tukar/ Exchange Rate Risks [%]
20.318.8
16.2 16.0 14.8 14.0
26.1 25.922.5 23.2
21.0 21.1
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015*
11.3 10.4 10.2 11.7 10.7 11.8
46.2 45.1 44.4 46.743.4 43.9
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015*
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 9
Jatuh Tempo Di bawah 5 tahun / Upcoming Maturities (Next 5 Years) [%]
2010 2011 2012 2013 2014 2015*Variable Rate Ratio Refixing Rate
2010 2011 2012 2013 2014 2015*FX Debt to GDP Ratio FX Debt to Total Debt Ratio
7.1 8.2 7.2 8.6 7.7 8.5
20.822.7 21.5 21.8 20.1 21.8
34.2 34.632.4 33.4 33.9 35.3
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015*In < 1 year In < 3 year In < 5 year
Profil Jatuh Tempo Utang berdasarkan Mata Uang [Rp triliun]
185
8812
210
976 93 76 71
160
45 60 48 5399
29 42 47 5398
6 23 23 23 8 17 24 23 22 16
8092
109 12
610
8 109
101
7985
112
2824 20
1716
14 14 149
28 423
291
1 132
22 28280
50
100
150
200
250
300
2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030 2032 2034 2036 2038 2040 2042 2044 2046-2060
IDR-Denominated Other Currenciesnote:*) Angka sementara;Profil jatuh tempo per akhir tahun 2015
1. Strategi Pembiayaan Utang Melalui APBN
2.Obligasi Negara Ritel (ORI), BerinvetasiMembangun Negeri
3. Rencana Penerbitan ORI0134. Perkembangan Penerbitan 10 Tahun ORI
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia
1. Strategi Pembiayaan Utang Melalui APBN
2.Obligasi Negara Ritel (ORI), BerinvetasiMembangun Negeri
3. Rencana Penerbitan ORI0134. Perkembangan Penerbitan 10 Tahun ORI
Obligasi Negara:• Surat pengakuan utang• Jangka waktu > 12 bulan• Dengan kupon atau tanpa
kupon• Dalam mata uang Rupiah
atau Valuta Asing• Dijamin oleh negara kupon
& pokoknya
Obligasi Negara untukInvestor Ritel:• Di pasar perdana hanya dijual
kepada individu atauperorangan WNI, melalui AgenPenjual yang ditunjuk.
• Ada 2 jenis• Dapat diperdagangkan: ORI• Tidak dapat diperdagangkan:
SBR
MENGENAL OBLIGASI NEGARA RITEL (ORI)
Jenis Instrumen lainnya
Saham
ObligasiLainnya
Reksadana
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Obligasi Negara:• Surat pengakuan utang• Jangka waktu > 12 bulan• Dengan kupon atau tanpa
kupon• Dalam mata uang Rupiah
atau Valuta Asing• Dijamin oleh negara kupon
& pokoknya
Obligasi Negara untukInvestor Ritel:• Di pasar perdana hanya dijual
kepada individu atauperorangan WNI, melalui AgenPenjual yang ditunjuk.
• Ada 2 jenis• Dapat diperdagangkan: ORI• Tidak dapat diperdagangkan:
SBR
11
Deposito
5 TUJUAN PENERBITAN OBLIGASI NEGARAUNTUK INVESTOR RITEL
Memperluas basisinvestor di dalam
negeri
Mendukungterwujudnya
masyarakat yangberorientasi padainvestasi jangka
menengah &panjang
1155
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 12
Menyediakanalternatif
instrumeninvestasi bagiinvestor ritel
Mendukungstabilitas
pasarkeuangandomestik
Mewujudkancita-cita
kemandiriandalam
pembiayaanPembangu
nan
11
2233
44
55
KARAKTERISTIK OBLIGASI NEGARA UNTUKINVESTOR RITEL
DapatDiperdagangkan
Kupon Tetap
Tidak DapatDiperdagangkan, Namun
Dapat Dicairkan Lebih Awal
Kupon Mengambang DenganBatas Kupon Terendah(Floating with Floor)
KARAKTERISTIK
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 13
Kupon Tetap
Pembelian:Min. Rp5 juta, Maks. Rp3 M
Ada Potensi Capital Gain
Kupon Mengambang DenganBatas Kupon Terendah(Floating with Floor)
Pembelian:Min. Rp5 juta, Maks. Rp5 M
Tidak Ada PotensiCapital Gain
PERBANDINGAN ORI DENGAN INVESTASI LAIN
ORI SBR Saham Deposito ReksadanaTerproteksi
JaminanNegara
(tanpa batasandan tanpa syarat)
(tanpa batasan dantanpa syarat)
(maks. Rp2 miliardengan syarat)
Jatuh tempo
Kupon/Bunga(jumlah tetap, di atas
bunga depositoBUMN pada saat
penerbitan)
Floating with floor,disesuaikan tiap 3
bulan, mengikuti LPSRate )
(dapat berubah setiapsaat)
Dividen
Potensicapital gain
Perdagangandi PasarSekunder
(namun dapatdicairkan sebelum
jatuh tempo)Stand bybuyer diPasarSekunder
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 14
ORI SBR Saham Deposito ReksadanaTerproteksi
JaminanNegara
(tanpa batasandan tanpa syarat)
(tanpa batasan dantanpa syarat)
(maks. Rp2 miliardengan syarat)
Jatuh tempo
Kupon/Bunga(jumlah tetap, di atas
bunga depositoBUMN pada saat
penerbitan)
Floating with floor,disesuaikan tiap 3
bulan, mengikuti LPSRate )
(dapat berubah setiapsaat)
Dividen
Potensicapital gain
Perdagangandi PasarSekunder
(namun dapatdicairkan sebelum
jatuh tempo)Stand bybuyer diPasarSekunder
9 KEUNTUNGAN BERINVESTASI ORI
Kupon dan pokok dijaminoleh Undang-Undang
Kupon lebih tinggidibandingkan rata-rata tingkatbunga deposito bank BUMN
Ada potensi Capital Gain
Tersedia Kuotasi Harga Beli(Bid Price) dari AgenPenjual
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 15
Kupon dibayar tiap bulan
Kupon dengan TingkatBunga Tetap (Fixed Rate)
Dapat dijaminkan kepadapihak lain
Turut serta mendukungpembiayaan pembangunannasional
Dapat diperdagangkan diPasar Sekunder
RISIKO BERINVESTASI
RISIKO GAGAL BAYAR RISIKO LIKUIDITAS
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 16
RISIKO GAGAL BAYAR
RISIKO PASAR
RISIKO LIKUIDITASORI bebas risiko gagal
bayar
Risiko kerugian ada bila pemilikmenjual ORI di pasar sekunder
pada saat harganya turun(<100%)
Risiko terjadi bilasebelum jatuh tempopemilik mengalami
kesulitan dalam menjualORI di pasar sekunderpada harga pasar yang
wajar
1. Strategi Pembiayaan Utang Melalui APBN2. Obligasi Negara Ritel (ORI), Berinvetasi Membangun
Negeri
3.Rencana Penerbitan ORI0134. Perjalanan 10 Tahun ORI
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia
STRUKTUR ORI013
Penerbit : Pemerintah Republik Indonesia
Seri : ORI013
Bentuk Obligasi: Obligasi Negara tanpa warkat; dapatdiperdagangkan di pasar sekunder;
Masa Penawaran : 29 September – 20 Oktober 2016
Penjatahan : 24 Oktober 2016
Setelmen : 26 Oktober 2016
Jatuh Tempo : 15 Oktober 2019 (Tenor 3 tahun)
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 18
Jatuh Tempo : 15 Oktober 2019 (Tenor 3 tahun)
Nilai Nominal per Unit : Rp1 juta
Minimum Pemesanan : Rp5 juta dan kelipatan Rp5 juta
Maksimum Pemesanan : Rp3 miliar
Kupon : Tetap, dibayarkan tanggal 15 setiap bulan
Tingkat Kupon : X,XX% per tahun (akan ditetapkan tgl 27 Sept 2016)
Minimum Holding Period (MHP) : 2 (dua) kali periode pembayaran kupon
Kupon Pertama : 15 November 2016
Agen Penjual : Bank Umum (18) dan Perusahaan Efek (6) yangditunjuk oleh Pemerintah
TIME LINE PENERBITAN ORI013
Sept ‘16
27 Sept ’16Penetapan
Kupon
24 Okt ‘16Penjatahan
ORI013
Okt‘16 Nov ‘16
15 Nov‘16Pembayaran
KuponPertama(Short
Coupon)
Okt ‘19
27 Okt ‘16Pengembalian danayang tidak mendapat
penjatahan(maks 3 hari kerjasetelah penjatahan
Des‘16
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 19
MasaPenawaran
ORI013(29 Sept -20
Okt)29 Sept ‘16Launching
ORI01320 Okt ‘16
Hari terakhir masapenawaran ORI013
26 Okt ‘16Setelmen dan
PenerbitanORI013
15 Okt ‘19(Jatuh
Tempo)
15 Des’16MHP Berakhir
MEKANISME PEMBELIAN ORI [1]
mendatangi
AGEN PENJUALAGEN PENJUAL
PEMBELIPEMBELI
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 20
Di Pasar Perdana, yang dapat membeli ORI adalah Investor Individu(orang per-orangan) yang dibuktikan dengan KTP. Di Pasar Sekunder, investor individu maupun investor institusi dapat
membeli ORI
ORI
Pembelimenerimasalinan formulirpemesanan
PEMBELIPEMBELI
ORI
MEKANISME PEMBELIAN ORI [2]
Investor akan menerima atau dapatmeminta semacam statement of accountterhadap rekening surat berharganya diSubregistry.
Berlaku peraturan perundang-undangandi bidang perpajakan –PP No.16 tahun2009 sebagaimana telah diubah denganPP No. 100 tahun 2013
Pajak atas kupon obligasi :PPh final 15%Syarat Investor1
Perpajakan8Warga Negara Indonesia
ditunjukkan dengankepemilikan KTP
2
3Investor dapat mengunjungi
ke 24 Agen Penjualdi seluruh Indonesia
Mendatangi 24Agen Penjual
7Kepemilikan
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 2121
• Minimal: Rp5 juta dengan kelipatanRp5 juta
• Maksimal: Rp3 miliar
Investor akan menerima atau dapatmeminta semacam statement of accountterhadap rekening surat berharganya diSubregistry.
Materai untuk membuka rekeningtabungan pada Bank.
Materai untuk membuka rekeningsurat berharga pada Subregistryyang ditunjuk.
Transfer dana untuk menampungdana pemesanan.
Penyimpanan dan Biaya transferKupon/Pokok
Biaya-Biaya6
Pembelian3
Investor melakukan pengisianformulir pemesanan
Pengisian FormulirPemesanan4
Investor membuka rekening dana/SuratBerharga (jika diperlukan) di Sub-Registry
Membuka RekeningSurat Berharga5
7
1. Strategi Pembiayaan Utang Melalui APBN2. Obligasi Negara Ritel (ORI), Berinvetasi Membangun
Negeri3. Rencana Penerbitan ORI013
4.Perkembangan Penerbitan 10 Tahun ORI
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia
STATISTIK PERKEMBANGAN 10 TAHUN ORIBerdasarkan nominal penerbitan dan kupon ORI
12.05%
9.28%
9.40%9.50%
11.45%
9.35%
8.50%9.00%
20,000
25,000
30,000
10.00%
12.00%
14.00%
16.00%
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 23
ORI001(09/08/09)
ORI002(28/03/10)
ORI003(12/09/11)
ORI004(12/03/12)
ORI005(15/09/13)
ORI006(15/08/12)
ORI007(15/08/13)
ORI008(15/10/14)
ORI009(15/10/15)
ORI010(15/10/16)
ORI011(15/10/17)
ORI012(15/10/18)
Nominal (miliar Rp) 3,283 6,233 9,367 13,455 2,714 8,537 8,000 11,000 12,677 20,205 21,216 27,438Kupon 12.05% 9.28% 9.40% 9.50% 11.45% 9.35% 7.95% 7.30% 6.25% 8.50% 8.50% 9.00%
9.28% 7.95%7.30%
6.25%
8.50%8.50%
-
5,000
10,000
15,000
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
30,000
40,000
50,000
60,000
Perkembangan Investor SUN Ritel 2006 - 2016
STATISTIK PERKEMBANGAN 10 TAHUN ORIBerdasarkan total pemesanan, total investor dan investor baru
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 24
ORI001 ORI002 ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 ORI008 ORI009 ORI010 ORI011 ORI012Total Pemesanan 17,403 13,158 22,837 37,724 14,001 24,433 17,705 15,372 25,293 38,868 35,024 49,521
Total Investor(berdasarkan identitas (KTP/SIM)) 16,561 12,379 21,167 34,292 13,142 23,617 16,320 15,198 23,127 34,776 32,638 45,298
Jumlah Investor Baru 16,561 10,327 16,692 26,089 10,983 14,601 10,959 10,410 16,107 26,824 26,418 28,520
-
10,000
20,000
30,000
STATISTIK PERKEMBANGAN 10 TAHUN ORIBerdasarkan jumlah investor dan nominal penerbitan
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015Investor ORI 16,561 43,580 80,652 95,253 106,212 116,622 132,729 159,553 185,971 214,491
-50,000
100,000150,000200,000250,000
Jumlah Investor
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 25
Investor ORI 16,561 43,580 80,652 95,253 106,212 116,622 132,729 159,553 185,971 214,491
ORI001 ORI002 ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 ORI008 ORI009 ORI010 ORI011 ORI012Nominal Penerbitan 3,284 6,233 9,368 13,456 2,715 8,537 8,000 11,000 12,677 20,205 21,216 27,439
-
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000Nominal Penerbitan
KEGIATAN PERJALANAN 10 TAHUN ORI [1]Aksi Kepedulian Lingkungan Hidup
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 26
ORI010:Mangrove untuk Bumi IndonesiaAksi Penanaman Mangrove (Bakau) di Pesisi Utara dan SelatanPantai Jawa
ORI011/SBR001:Selamatkan Air BumiAksi Kepedulian Lingkungan melalui Pembuatan Lubang Biopori diHutan Kota Srengseng Jakarta Barat
KEGIATAN PERJALANAN 10 TAHUN ORI [2]Aksi Kepedulian Lingkungan Hidup
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 27
ORI012:Terumbu Karang, Investasi MasaDepanTransplantasi terumbu karang di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu
SBR002/ORI013:Investasi Aman, Pesisir Nyaman
Rehabilitasi dan pemberdayaan hutan mangrove di pesisir pantaiIndonesia
TERIMAKASIH
Direktorat Surat Utang NegaraDirektorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan RisikoKementerian Keuangan Republik Indonesia
Gedung Frans Seda, Lantai 4Jl. Wahidin Raya No. 1, Jakarta Pusat –Kode Pos: 10710Telepon: +6221 3810175Fax. : +6221 3846516Website: www.djppr.kemenkeu.go.idTwitter: @DJPPRKemenkeu
Direktorat Surat Utang NegaraDirektorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan RisikoKementerian Keuangan Republik Indonesia
No. Kegiatan Tanggal
1. Batas waktu penyampaian jadwal marketing/investor gathering 8 September 2016
2. Pemasukan proposal kupon & target indikatif ORI013 20 September 2016
3. One-on-One Meeting target penjualan 22 September 2016
4. Penetapan tingkat kupon 27 September 2016
5. Masa Penawaran 29 September s.d.20 Oktober 2016
JADWAL PENERBITAN ORI013
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia
6. Perubahan Target Penjualan (Upsize dan Downsize) bila diperlukan 12 Oktober 2016
7. Batas waktu penyerahan data total penawaran 20 Oktober 2016Pukul 15.00 WIB
8. Penjatahan 24 Oktober 2016
9. Setelmen 26 Oktober 2016
10.Pengembalian dana dari Agen Penjual kepada calon pembeli yang tidakmendapatkan penjatahan ORI013 ke rekening yang bersangkutan palinglambat 3 (tiga) hari kerja setelah penjatahan (T+3)
27 Oktober 2016
11.Formulir Pemesanan beserta fotocopy KTP pembeli ORI013 disampaikanselambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah tanggalsetelmen
15 November 2016
29
STATISTIK PERKEMBANGAN 10 TAHUN ORI
Seri Nominal(miliar rupiah) Kupon Tanggal Penerbitan Tanggal Jatuh Tempo Tenor Keterangan
ORI001 3,283.00 12.05% 09 Agustus 2006 09 Agustus 2009 3 tahun Telah Jatuh Tempo
ORI002 6,233.00 9.28% 28 Maret 2007 28 Maret 2010 3 tahun Telah Jatuh Tempo
ORI003 9,367.00 9.40% 12 September 2007 12 September 2011 4 tahun Telah Jatuh Tempo
ORI004 13,455.00 9.50% 12 Maret 2008 12 Maret 2012 4 tahun Telah Jatuh Tempo
ORI005 2,714.00 11.45% 03 September 2008 15 September 2013 5 tahun Telah Jatuh Tempo
Direktorat Surat Utang Negara| Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko| Kementerian Keuangan Republik Indonesia 30
ORI005 2,714.00 11.45% 03 September 2008 15 September 2013 5 tahun Telah Jatuh Tempo
ORI006 8,537.00 9.35% 12 Agustus 2009 15 Agustus 2012 3 tahun Telah Jatuh Tempo
ORI007 8,000.00 7.95% 04 Agustus 2010 15 Agustus 2013 3 tahun Telah Jatuh Tempo
ORI008 11,000.00 7.30% 26 Oktober 2011 15 Oktober 2014 3 tahun Telah Jatuh Tempo
ORI009 12,676.75 6.25% 10 Oktober 2012 15 Oktober 2015 3 tahun Telah Jatuh Tempo
ORI010 20,205.26 8.50% 09 Oktober 2013 15 Oktober 2016 3 tahun
ORI011 21,215.91 8.50% 22 Oktober 2014 15 Oktober 2017 3 tahun
ORI012 27,438.76 9.00% 21 Oktober 2015 15 Oktober 2018 3 tahun
Total 144,125.68