pemahaman desertasi nathan foresterr
DESCRIPTION
Pemahaman Desertasi Nathan B. Foresterr A Dynamic Synthesis Of Basic Macroeconomic Theory: Implications For Stabilization Policy AnalysisTRANSCRIPT
Pemahaman Desertasi Nathan B. Foresterr
A Dynamic Synthesis Of Basic Macroeconomic Theory:
Implications For Stabilization Policy Analysis
Disusun oleh :
Rahadian Febry Maulana 24011021
PROGRAM MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN
SEKOLAH ARSITEKTUR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
2011
I. Pendahuluan
Model ini diambil dari disertasi Nathan B. Foresster dengan judul A Dynamic
Synthesis of Basic Macroeconomic Theory: Implications For Stabilization Policy Analysis
pada tahun 1982. Studi yang dilakukan Forrester didasarkan pada model yang cukup
populer digunakan oleh ekonom Amerika pada masa itu. Dalam desertasinya Nathan
bertujuan untuk mempersatukan antara model statis konvensional dengan model
dinamis, dimana keduanya memperlihatkan hasil yang berlawanan ketika digunakan
dalam melakukan analisis terhadap kebijakan stabilisasi ekonomi.
Menurut Nathan model konvensional tidak bisa mewakili dinamika yang
sesungguhnya, menurut system dynamic model konvensional terlalu menyederhanakan
kondisi yang ada dan khawatir hasil dari model tersebut akan menyimpang.
Dalam disertasinya Forrester mengintegrasikan empat model yang sudah
dikenal, dalam teori makro ekonomi dasar yaitu :
1. Model multiplier-‐accelerator oleh Samuelson (1939),
2. Model IS-‐LM oleh Hicks (1937)
3. Model permintaan agregat/penyediaan agregat oleh Dornbusch dan Fischer (1978)
4. Model penyesuaian inventori oleh Metzler (1941)
Model menghasilkan 2 (dua) siklus perilaku yaitu : siklus bisnis 4 (empat) tahunan
yang dihasilkan oleh interaksi antara mekanisme employment dan Inventory investment,
dan siklus yang lebih panjang dari 24 Tahunan yang dihasilkan dari interaksi antara
accelerator-‐multiplier dan mekanisme capital stock adjustment. Nathan mengkritik ke 4
kebijakan para ekonom Amerika tersebut, karena menurutnya model tersebut bersiftat
statis, menjadikannya tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan kondisi kenyataan.
Oleh karena itu Nathan menguji 5 kebijakan stabilisasi makroekonomi
konvensional. Kelimanya merupakan kebijakan stabilitas permintaan yang bertujuan
meningkatkan permintaan pada saat tingkat pengangguran dan produksi rendah dan
mengurangi permintaan pada saat tingkat pengangguran dan produksi meningkat.
Kebijakan-‐kebijakan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Countercyclic transfer payment to consumers,
2. Countercyclic goverment spending,
3. Graduated income tax,
4. Countercyclic manipulation of money stock dan
5. Countercyclic manipulation of money-‐growth.
Kriteria stabilisasi yang digunakan untuk menguji ke-‐5 kebijakan tersebut adalah :
1. frequency criterion, (Jika perubahan kebijakan menurunkan frekuensi osilasi
dalam suatu sistem, maka kebijakan tersebut bersifat menstabilkan;)
2. damping criterion, (Jika sebuah kebijakan meningkatkan tingkat penurunan
osilasi dalam suatu sistem, maka kebijakan tersebut bersifat menstabilkan;)
3. autospectrum criterion (Jika sebuah kebijakan menurunkan variance dari
variabel target dalam kisaran frekuensi target, maka kebijakan tersebut
bersifat menstabilkan;)
4. variant criterion, (Jika perubahan kebijakan menurunkan variance dari sebuah
variabel target (atau rata-‐rata satu sisi variance dari beberapa variabel;)
5. frequency respond criterion. (Jika sebuah kebijakan menurunkan gain
(amplifikasi) dalam kisaran frekuensi target bagi suatu kombinasi sumber
gangguan dan variabel output, maka kebijakan tersebut bersifat
menstabilkan.)
II. Struktur Model
Model yang dikembangkan oleh Forrester dibangun dengan mengintegrasikan
ke-‐4 model yang telah dikemukakan terdahulu secara berurutan. Model awal yang
dikembangkan adalah Model multiplier-‐accelerator dari Samuelson yang masih
tergolong sederhana dan belum menggambarkan secara akurat kondisi perekonomian
di dunia nyata, meskipun demikian mengandung beberapa konsep penting yang
digunakan untuk membangun model Forrester yaitu faktor konsumsi sebagai multiplier
dan investasi sebagai accelerator.
Model IS-‐LM oleh Hicks digunakan untuk menyempurnakan model Samuelson
dengan menambahkan sistem finansial. Berdasarkan model Hicks ini, unsur suku bunga
(interest rate) ditambahkan ke dalam model dan digunakan untuk menentukan stok
kapital yang diharapkan .
Bentuk model kemudian lebih disempurnakan menggunakan model aggregate-‐
demand/aggregate-‐supply, dari Dornbusch dan fischer dimana berdasarkan model
tersebut unsur harga (price) ditambahkan. Unsur harga ditentukan oleh kemiringan
kurva Phillips, dimana kurva Phillips menunjukkan relasi antara tingkat pengangguran
(unemployment) dengan perubahan harga (inflasi).
Model yang dianggap paling mewakili dunia nyatanya adalah model keempat
yaitu model penyesuaian inventori (The Inventory-‐Adjustment Model) bentuk model
dilengkapi dengan unsur inventori yang diinginkan dan investasi inventori (desired
inventory dan desired inventory investment). Inventori adalah persediaan dari barang-‐
barang jadi, yang akan bertambah karena adanya produksi dan berkurang karena
adanya penjualan.
Causal loop diagram model Forrester selengkapnya digambarkan pada diagram
dibawah ini :
Gambar 1. Causal Loop Diagram Model Forrester (Inventory Added)
Sedangkan bentuk diagram setelah dituangkan ke dalam POWERSIM adalah
seperti ditunjukkan oleh Gambar di bawah ini.
K
Y
EAY_dot
T
GT
alpha
ey
iem
tsay
tsy
spcep
M_dot
eyvm
AY
IV
SED
M
P
U
ee
yemeyvm
rw
tssd
tsld
tae
ee
egs
K
Y
PTY
E_dot SED_dot
A
FS
DIIDIV
C
PY
E
IV_dot
nic
tai
LU_dot
ey
nru
DE
LED_dot
PY_dot
CDY
I
K_dot
KD
DK
P_dot
tr
alpha
lr
apc
ey
alk
alk
lr
ek
tr
R
LU
tsu
egt
egs
fcu
ey
G
tak R
LEDee
ep
lr
Gambar 2. Diagram Model Forrester di dalam POWERSIM
Tabel 1. Variabel dan Parameter
Variabel Variabel Definition
AY Averaged Output E Employment G Government Spending GT Government Transfers IV Inventory K Capital Stock
LED Long-‐run Expected Demand LU Lagged Unemployment M Money P Price Level PY Permanent Income SED Short-‐run Expected Demand A Aggregate Demand apc Average Propensity to Consume C Consumption CDY Current Disposable Income DE Desired Employment DII Desires Inventory Investment DIV Desired Inventory DK Desired Capital Stock ek Equilibrium Capital Stock FS Final Sales I Investment KD Capital Depreciation PTY Potential Output R Interest Rate rw Real Wage T Taxes tr Tax Rate U Unemployment Rate Y Output alk Average Life of Capital Alpha Coefficient on Capital in Cobb-‐Douglass Production
Function ee Equilibrium Employment egs Equilibrium Government Spending egt Equilibrium Government Transfer ep Equilibrium Price Level ey Equilibrium Output eyvm Equilibrium Income Velocity of Money fcu Flexibility of Capacity Utilization iem Interest Elasticity of Money Demand LP_G Laju Penambahan Government Spending LP_GT Laju Penambahan Government Transfer lr Long-‐term Interest Rate nic Normal Inventory Coverage nru Natural Rate of Unemployment
spc Slope of Phillips Curve tae Time to Adjust Employment tai Time to Adjust Inventory tak Time to Adjust Capital Stock tsay Time to Smooth Average Output tsld Time to Smooth Long-‐run Demand tssd Time to Smooth Short-‐run Demand tsu Time to Smooth Unemployment tsy Time to Smooth Income yem Income Elasticity of Money Demand
Variabel yang digunakan dalam model tersebut merupakan unsur-‐unsur penting yang
ada dalam perekonomian suatu Negara dan merupakan variable penting dalam analisis
makroekonomi. Konsep-‐konsep penting tersebut adalah :
§ Output (Y)
Jumlah produksi yang direalisasikan dalam suatu perekonomian, parameter yang
pengaruhnya paling besar terhadap output ini adalah potential output dan short-‐run
expected demand.
§ Averaged Output (AY)
Nilai output dipengaruhi oleh kapasitas produksi. Dalam keadaan permintaan
sedikit, maka produksi dilakukan lebih kecil daripada kemampuan produksi,
sedangkan apabila permintaan tinggi, produksi dapat dilakukan melebihi
kemampuan produksi melalui over time (lembur), ekstra shift dan efisiensi capital.
Sementara itu averaged output (AY) adalah nilai output yang dirata-‐ratakan.
§ Potential Output (PTY)
Potential output (PTY) berdasarkan fungsi Cobb-‐Douglas ditentukan oleh
ketersediaan kapital dan tenaga kerja.
§ Employment (E)
Jumlah tenaga kerja yang ada yang digunakan dalam proses produksi.
§ Desired Employment (DE)
Desired employment merupakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
berproduksi sesuai dengan perkiraan permintaan. Selisih antara jumlah tenaga kerja
yang ada dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
akan disesuaikan melalui pengangkatan atau pemberhentian tenaga kerja.
§ Short-‐run Expected Demand (SED) dan Long-‐run Expected Demand (LED)
SED merupakan nilai permintaan yang dirata-‐ratakan dalam jangka waktu yang
pendek, sedangkan LED merupakan nilai permintaan yang dirata-‐ratakan dalam
jangka waktu yang lebih panjang. Perbedaan waktu merata-‐rata permintaan ini
dimaksudkan untuk memprediksi jumlah kapital dan tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk memenuhi perkiraan permintaan. LED digunakan untuk memperkirakan
kapital karena investasi berupa barang seperti mesin, gedung dan kendaraan
mengandung resiko yang lebih besar daripada keputusan menambah tenaga kerja.
Sedangkan perkiraan kebutuhan jumlah tenaga kerja dan jumlah aman stok barang
menggunakan SED, karena mengandung resiko yang lebih kecil dibandingkan
dengan investasi.
§ Inventory (IV)
Inventori atau stok (persediaan) barang terdiri dari barang mentah, barang
setengah jadi dan barang jadi. Inventory merupakan selisih antara akumulasi
barang-‐barang produksi dalam negeri dan barang-‐barang impor dari luar negeri
dengan seluruh barang yang digunakan baik untuk konsumsi akhir (final sales)
maupun untuk bahan baku yang akan diproses selanjutnya menjadi barang dalam
bentuk lain.
§ Desired Inventory (DIV) dan Desired Inventory Investment (DII)
Desired inventory (DIV) adalah jumlah aman stok barang yang diinginkan. Apabila
jumlah stok barang (IV) lebih sedikit dari pada jumlah stok aman barang yang
diinginkan, maka dilakukan pembelian barang untuk memenuhi kekurangan
tersebut. Pembelian barang (investasi) untuk memenuhi jumlah aman stok barang
disebut dengan desired inventory investment (DII).
§ Consumption
Merupakan total konsumsi barang dan jasa oleh rumah tangga termasuk makanan
dan bukan makanan. Konsumsi disetarakan dengan laju konstan dari permanent
income.
§ Permanent Income (PY)
Merupakan nilai Current Disposable Income (CDY) yang dirata-‐ratakan dan biasanya
dijadikan acuan dalam mengambil keputusan dalam konsumsi.
§ Current Disposable Income (CDY)
Current disposable income adalah jumlah pendapatan setelah dikurangi dengan
pajak dan ditambah dengan transfer langsung dari pemerintah.
§ Investment (I)
Merupakan pembelian barang modal baru untuk memenuhi kebutuhan kapital
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan perkiraan permintaan, ditambah dengan
pembelian barang modal untuk menggantikan barang modal lama yang mengalami
pengurangan nilai akibat penyusutan
§ Capital Stock (K)
Modal yang dapat digunakan dalam proses produksi. Penambahan modal dilakukan
melalui investasi dan pengurangannya terjadi apabila adanya depresiasi capital.
§ Capital Depreciation (KD)
Sejumlah barang modal (mesin dan lain-‐lain) yang mengalami penyusutan
dikarenakan habis masa life cycle-‐nya.
§ Desired Capital (DK)
Merupakan jumlah kapital (modal) yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
sesuai dengan jumlah perkiraan permintaan (LED). Selisih antara kapital yang ada
dengan jumlah kapital yang dibutuhkan disesuaikan dengan melakukan investasi.
§ Price (P), Money Stock (M) dan Interest Rate (R)
Price merupakan tingkat harga dan money stock adalah jumlah uang yang tersedia.
Dalam model ini perubahan harga ditentukan oleh perubahan tingkat pengangguran
(U) sesuai dengan kaitan keduanya dalam kurva Phillips. Sedangkan jumlah uang
dalam model ini diasumsikan tetap. Interest rate (R) adalah tingkat suku bunga yang
yang berlaku.
§ Unemployment Rate (U) dan Lagged Unemployment (LU)
Unemployment merupakan tingkat pengangguran yang diperoleh dari jumlah total
angkatan kerja dikurangi dengan tenaga kerja yang bekerja, lalu dibagi dengan
jumlah total tenaga kerja. Sedangkan LU adalah rata-‐rata tingkat pengangguran (U).
§ Taxes (T)
Merupakan pajak yang dikenakan terhadap pendapatan
§ Final sales (FS)
Final sales merupakan seluruh permintaan untuk memenuhi pengeluaran konsumsi
rumah tangga, pengeluaran pemerintah, permintaan ekspor, permintaan barang-‐
barang untuk investasi dan barang-‐barang untuk bahan baku.
§ Aggregate Demand (A)
Merupakan penjumlahan final sales (FS) dengan Desired Inventory Investment (DII).
§ Government Spending (G) dan Government Transfer (GT)
Pengeluaran pemerintah (G) merupakan seluruh barang dan jasa yang digunakan
oleh pemerintah, sedangkan transfer pemerintah (GT) merupakan seluruh transfer
tunai dari pemerintah ke rumahtangga sehingga menambah pendapatan.
Equation dan Formula Kondisi Ekuilibrium
init AY = 2e12
flow AY = +dt*AY_dot
init E = 1e8
flow E = +dt*E_dot
init IV = 6e11
flow IV = +dt*IV_dot
init K = ek
flow K = +dt*K_dot
init LED = 2e12
flow LED = +dt*LED_dot
init LU = nru
flow LU = +dt*LU_dot
init M = ey*ep/eyvm
flow M = +dt*M_dot
init P = ep
flow P = +dt*P_dot
init PY = 16e11
flow PY = +dt*PY_dot
init SED = 2e12
flow SED = +dt*SED_dot
aux AY_dot = (Y-AY)/tsay
aux E_dot = (DE-E)/tae
aux IV_dot = Y-FS
aux K_dot = I-KD
aux LED_dot = (A-LED)/tsld
aux LU_dot = (U-LU)/tsu
aux P_dot = (spc*((nru/U)-1))*P
aux PY_dot = (CDY-PY)/tsy
aux SED_dot = (A-SED)/tssd
aux A = (FS+DII)
aux C = PY*apc
aux CDY = Y-(T-GT)
aux DE = (1-alpha)*SED/rw
aux DII = (DIV-IV)/tai
aux DIV = nic*SED
aux DK = alpha*LED/(1/alk+R)
aux ek = (alpha*ey)/((1/alk)+lr)
aux FS = C+G+I
aux G = egs
aux GT = egt
aux I = KD+(DK-K)/tak
aux KD = K/alk
aux PTY = ey*((E/ee)^(1-alpha))
*((K/ek)^alpha)
aux R = lr*(M*((ey*ep/eyvm)^-1)
*((AY/ey)^-yem)*((P/ep)^-1))^(1/iem)
aux T = tr*Y
aux U = ((ee/(1-nru))-E)/(ee/(1-nru))
aux Y = ((PTY*(1-fcu))+(SED*fcu))
const M_dot = 0
const alk = 14
const alpha = .25
const apc = 0.779929577464789
const ee = 1e8
const egs = 4e11
const egt = 2e11
const ep = 1
const ey = 2e12
const eyvm = 6
const fcu = .5
const iem = -1
const lr = .03
const nic = .3
const nru = 0.05
const rw = 15e3
const spc = 0.0175
const tae = 1
const tai = .4
const tak = 3
const tr = .3
const tsay = 2.5
const tsld = 3
const tssd = .5
const tsu = 1
const tsy = 2.5
const yem = .7
Hasil kondisi equilibrium ditunjukkan pada grafik dibawah ini :
Time
AY
0 20 40 60 80 1001,980
1,990
2,000
2,010
2,020
Time
K
0 20 40 60 80 1004,880
4,900
4,920
4,940
4,960
Time
E
0 20 40 60 80 100
0.0995
0.1000
0.1005
0.1010
Time
IV
0 20 40 60 80 100
595
600
605
Time
PY
0 20 40 60 80 100
1,590
1,600
1,610
Time
P
0 20 40 60 80 1000.990
0.995
1.000
1.005
1.010
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 2
Time
LED
0 20 40 60 80 1001,980
1,990
2,000
2,010
2,020
Time
SED
0 20 40 60 80 1001,980
1,990
2,000
2,010
2,020
Time
LU
0 20 40 60 80 100
0.0500
0.0505
Time
M
0 20 40 60 80 100330
331
332
333
334
335
336
Selanjutnya diamati bagaimana model tersebut merespon kebijakan
stabilisasi jangka pendek. Kelima kebijakan tersebut dapat dikelompokkan
menjadi 2, yaitu: 1) kebijakan yang menstabilkan secara otomatis (yang tidak
membutuhkan tindakan pemerintah secara nyata), yaitu kebijakan pajak
penghasilan (income tax) dan kebijakan bantuan langsung tunai dari pemerintah
kepada masyarakat (government transfer to consumers); dan 2) kebijakan
discretionary, yang membutuhkan tindakan nyata pemerintah, yaitu kebijakan
pengeluaran pemerintah (government spending), stok uang (money stock), dan
pertumbuhan uang (money growth). Sebelum dilakukan analisis kebijakan, harus
diperoleh dahulu kondisi ekuilibrium dari model dalam merespon kelima
kebijakan tersebut.
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 3
Dengan Government Transfer (SCGT)
PYC
tsy
PY_dot
T
SED_dot
LED_dot
K_dot
tsld
Itak
alk
alpha
lr
DK
tssd
taiFS
E_dot
taenic
ey
K
K
ek
ek
alpha
PTY
SED
fcu
alpha
ee
G
AYAY_dot
tsayKD
DE
rw
spc
P_dot
LU_dot tsu
M_dot
ey
lr
ep
ey eyvm
iem
yem
R
DII
DIV
LED
M
P
egs
apc
SED FS
LU
tr
nru
CDY
E
egt
IV
GTCGT
nru
IV_dot
U
U
AY
scgt
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 4
Long cycle
Time
U
0 5 10 15 20
0,048
0,049
0,050
0,051
1 2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
31
2
3
Time
PY
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1
2
3
1
2
3
12
31
23
Time
FS
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 23
1
2
3
1
2
3
123 1
2
3
Time
E
0 5 10 15 2099.800.000
99.900.000
100.000.000
100.100.000
100.200.000
1 2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
31
2
3
Time
SED
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
1 2
3
1
2
3
1
2
3
1
23
1
2
3
Time
LED
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
31
2
3
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 5
Bisnis cylce
Time
U
0 1 2 3 4
0,0500
0,0505
1 23
1
2
3
13
1
3
1
3
Time
PY
0 1 2 3 4
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1
2
312
3
1
2
3
1
3
1
3
Time
FS
0 1 2 3 4
2e12
2e121 2
31
2
3
13
1
3
1
3
Time
E
0 1 2 3 499.900.000
99.950.000
100.000.0001 23
1
2
3
13
1
3
1
3
Time
SED
0 1 2 3 42e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1
2
3
1
2
3 1
3
1
2
3
1
2
3
Time
LED
0 1 2 3 4
2e12
2e12
2e1212
31
2
313
1
3
1
3
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 6
Dengan Government Spending (SCGS)
C
tsy
PY_dot
egt
tr
CDY
T
SED_dot
LED_dot
K_dot
tsld
Itak
alk
alpha
lr
DK
tssd
taiFS
E_dot
taenic
ey
K
K
ek
ek
alpha
PTY
SED
fcu
alpha
ee
IV_dot
AYAY_dot
tsayKD
DE
rw
spc
P_dot
LU_dot tsu
M_dot
ey
lr
ep
ey eyvm
iem
yem
R
DII
DIV
M
P
apc
IV
LU
egs
nru
nruU
GCG
GT
scgs
U
PY
FSE SED
LED
AY
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 7
Long cycle
Time
U
0 5 10 15 20
0,02
0,03
0,04
0,05
0,06
0,07
1 2 3 1 2 3 1 23
1 23
1 2
3
Time
PY
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1 2 3 1 2 31 2
31 2
3
Time
FS
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1 2 3 1 23
1 23
1 2
3
Time
E
0 5 10 15 20
98.000.000
99.000.000
100.000.000
101.000.000
102.000.000
103.000.000
1 2 3 1 2 3 1 2 31 2
31 2
3
Time
SED
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 23
1 2
3
Time
LED
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1 2 3 1 23
1 23
1 23
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 8
Bisnnis cycle
Time
U
0 1 2 3 4
0,0498
0,0501
0,0504
1 2
3
1
2 3
1
3
12
3
1
2
3
Time
PY
0 1 2 3 4
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2
31
2 3
1
23
1
2
3
13
Time
FS
0 1 2 3 4
2e12
2e12
2e12
1 23
1
2
31
2
31
23
1
3
Time
E
0 1 2 3 4
99.960.000
99.990.000
100.020.000
1 2
3
1
2 3
1
3
12
3
1
2
3
Time
SED
0 1 2 3 42e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2
3
12
31
2
3
1
23
1
2
3
Time
LED
0 1 2 3 4
2e12
2e12
2e12
1 2
3
1
2
31
2
3
12
3
1
2
3
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 9
Graduated Income Taxes lewat pertambahan pajak (SGYT)
C
tsy
PY_dotCDY
SED_dot
LED_dot
K_dot
tsld
Itak
alk
alpha
lr
DK
tssd
taiFS
E_dot
taenic
ey
K
K
ek
ek
alpha
PTY
fcu
alpha
ee
IV_dot
G
AYAY_dot
tsayKD
DE
rw
spc
P_dot
nru
LU_dot tsu
M_dot
lr
ep
ey eyvm
iem
yem
R
DII
DIV
M
P
apc
IV
LU
SED
egsGT
ey
ey
egt
egs
ntrT
U
FS
PY
E SED
LED
AY
sgyt
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 10
Long cycle
Time
U
0 5 10 15 200,040
0,045
0,050
0,055
1 2 3 123 1 2
312
3
1 23
Time
FS
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
1 2 3 123 1 2
312
3
12
3
Time
PY
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 12
3 1 2
31
2312
3
Time
E
0 5 10 15 20
99.500.000
100.000.000
100.500.000
101.000.000
1 2 3 123 1 2
312
3
1 23
Time
SED
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 12 3 1 2
312
31 2
3
Time
LED
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 12 3 1 2
312
3
1 2
3
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 11
Bisnis cycle
Time
U
0 1 2 3 4
0,0495
0,0500
0,0505
0,0510
1 2 3 12
3
1
2
3 1
2
3
1
2
3
Time
FS
0 1 2 3 4
2e12
2e12
2e12
2e12
12
31
23
13
1
2
3
1
2
3
Time
PY
0 1 2 3 4
2e12
2e12
2e12
2e12
12 3
1
2
31
3
1 3 1
3
Time
E
0 1 2 3 4
99.900.000
99.950.000
100.000.000
100.050.000
1 23
12
3
1 3 1
2
3
1
2
3
Time
SED
0 1 2 3 4
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
12
312
3
1
2
3
12
3
1
3
Time
LED
0 1 2 3 4
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2
31
23
1
2
3 1
3
1
2
3
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 12
Dengan Pertambahan Stok Money (SCMS)
C
tsy
PY_dot
egt
GT
tr
CDY
T
SED_dot
LED_dot
K_dot
tsld
Itak
alk
alpha
lr
DK
tssd
taiFS
E_dot
taenic
ey
K
K
ek
ek
alpha
PTY
SED
fcu
alpha
ee
IV_dot
G
AYAY_dot
tsayKD
DE
rw
spc
P_dot
nru
LU_dotey
iem
yem
DII
DIV
LED
P
egs
apc
IV
LU
ey
Rep
em
lr
eyvm
TMS
tsu
RCM
tam
M
U
FS
PY
E SED
scms
Ycc
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 13
Long cycle
Time
M
0 5 10 15 20
3e11
3e11
3e11
3e11
1 2 3 1 2
3
1 2
3
1 2
3
1 2
3
Time
PY
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1
23
1
2
31
2
3
1
3
Time
U
0 5 10 15 20
0,049
0,050
0,051
1 23 1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
Time
E
0 5 10 15 20
99.900.000
100.000.000
100.100.000
100.200.000
1 2 3 1
2
31
2
3
1
2
3
1
2
3
Time
FS
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
123 1
31
2
3
1
2
3
1
2
3
Time
SED
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1
2
31
3
1
2 31
2
3
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 14
Bisnis cycle
Time
M
0 1 2 3 4
3e11
3e11
3e11
1 23
1 2
3
1 2
3
1 2
3
1
3
Time
PY
0 1 2 3 42e12
2e12
2e12
1 23
12
3
12
3
1
2
3
1
3
Time
U
0 1 2 3 4
0,0495
0,0500
0,0505
1 23
1 2
3
1
2
3
1
2 3
1
2
Time
E
0 1 2 3 4
99.950.000
100.000.000
100.050.000
1 23
12
3
1
2
3
1
2 3
1
2
Time
FS
0 1 2 3 4
2e12
2e12
1 23
12
3
1
2
3
1
3
1
2
3
Time
SED
0 1 2 3 42e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 23
12
31
2
31
2
3
1
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 15
Pertumbuhan Rate Stok Uang (SCMG)
PYC
tsy
PY_dot
egt
GT
tr
CDY
T
SED_dot
LED_dot
K_dot
tsld
Itak
alk
alpha
lr
DK
tssd
taiFS
E_dot
taenic
ey
K
K
ek
ek
PTY
SED
fcu
alpha
ee
IV_dot
G
AYAY_dot
tsayKD
DE
rw
spc
P_dot
nru
LU_dot tsuey
iem
yem
DII
DIV
LED
E
P
egs
apc
SED FS
IV
LU
R
eyvmeyep
lr
emU
RCM
U
A
scmg alpha
M
Y
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 16
Long cycle
Time
U
0 5 10 15 20
0,05
0,10
0,15
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 23 1 2
3
Time
PY
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2
3
Time
FS
0 5 10 15 202e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 23
1 2
3
Time
E
0 5 10 15 2090.000.000
95.000.000
100.000.000
105.000.000
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 23
1 2
3
Time
SED
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 23
1 2
3
Time
LED
0 5 10 15 20
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 23
1 2
3
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 17
Bisnis cycle
Time
U
0 1 2 3 4
0,0496
0,0498
0,05001 2 3 1 3 1
3
1
2
3
1
3
Time
PY
0 1 2 3 42e12
2e12
2e12
2e12
2e12
2e12
1 2
3
1
2
31
3
1
3
1
3
Time
FS
0 1 2 3 4
2e12
2e122e12
2e12
2e12
2e122e12
1 23
13
1
3
1
3
1
3
Time
E
0 1 2 3 4
100.000.000
100.020.000
100.040.000
100.060.000
1 2 3 1
2
3 1
3
1
2
3
1
3
Time
SED
0 1 2 3 4
2e12
2e12
2e12
1 2 3 13
1
23
1
3
1
3
Time
LED
0 1 2 3 4
2e12
2e12
1 2 3 13
1
3
1
2
3
1
3
MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN -‐ ITB 18
III. Kesimpulan
§ Pada pembuatan model pengujian Forrester dalam paper ini penulis menghadapi
kesulitan memunculkan grafik yang sesuai dengan teori, hal ini dikarenakan
kurangnya pemahaman penulis terhadap Desertasi Nathan Forrester dan ada
beberapa kesalahan pada saat menduplikasi pada Powersim. Seharusnya
simulation running pada kondisi pemberian noise (gangguan) sangat
berpengaruh pada grafik yang dihasilkan.
§ Secara umum, simulasi terhadap analisis lima kebijakan stabilisasi
perekonomian di atas menunjukkan bahwa dalam jangka pendek (siklus
bisnis) bersifat tidak menstabilkan (destabilize) dan dalam jangka panjang
bersifat menstabilkan. Pada kebijakan pajak penghasilan (income tax) yang
berpengaruh terhadap output, siklus bisnis maupun jangka panjang
nampaknya bersifat menstabilkan perekonomian.