pemahaman sni iso/iec 17020:2012 di lingkungan …
TRANSCRIPT
BULETIN PUSAIR 1
Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
salam sejahtera untuk kita
semua.
tujuan pelaksanaan peningkatan
kompetensi ini adalah agar
peserta dapat memahami
persyaratan Lembaga Inspeksi
sesuai SNI ISO/IEC 17020:2012
dan memberikan peluang
perbaikan untuk manajemen.
maka diadakan kegiatan
Pengembangan Kompetensi
SDM Pengelola Lembaga
Inspeksi Pada Pelaksanaan
Pemahaman SNI ISO/IEC
17020:2012 di Lingkungan
Puslitbang Sumber Daya Air
untuk lebih jelasnya akan di
kupas pada bulletin disi kali ini.
Selamat Membaca.......
DARI REDAKSI
B U L E T I N
PUSAIR
Daftar isi
1
REDAKSI
HUMAS PUSAT LITBANG
SUMBER DAYA AIRJl. Ir. H. Juanda No. 193,
Bandung (40135)
SK Kepala Pusat Litbang Sumber
Daya Air No.30/KPTS/La/2013
EDISI 12/12/2016
Puslitbang Sumber Daya Air menyelenggarakan
Pemahaman SNI ISO/IEC 17020:2012 di Lingkungan
Puslitbang SDA pada Rabu - Kamis (16 - 17
November 2016), bertempat di Ruang Sidang lantai
3 kantor pusat Puslitbang SDA Bandung. Pelatihan
in i d i ikut i o leh 30 peserta perwak i lan
Bagian/Bidang/Balai yang terdiri dari Manajer
Teknis, Manajer Layanan, Manajer Mutu, Inspektur,
Calon Inspektur, Auditor, Petugas Administrasi dan
personil lainnya yang terkait dengan pengelolaan
dan pengembangan manajemen lembaga inspeksi.
Kepala Bidang Sumber Daya Kelitbangan (SDK)
melaporkan bahwa latar belakang pelaksanaan
acara ini diantaranya :
• PERMEN PUPR No. 20/PRT/M/2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian PUPR;
• Surat Keputusan Kapuslitbang Kementerian PUPR,
sesuai surat Sekretaris Jenderal Kementerian
PUPR Nomor OR 01.03-S j/414 per ihal
Penyampaian Perjanjian Kinerja Eselon I;
• Akreditasi Lembaga Inspeksi Puslitbang SDA
Nomor Akreditasi LI-054-IDN;
• Memo Dinas No. 41/MD/PR 01.09/SDK/VII/2016
tanggal 1 Juli 2016 perihal Jadwal Pendampingan
dalam Rangka Persiapan Survailen ISO 9001 dan
ISO 17020 dan untuk peningkatan kompetensi
personil Lembaga Inspeksi di Lingkungan Pusat
Litbang Sumber Daya Air.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM PENGELOLA LEMBAGA INSPEKSI PADA PELAKSANAAN PEMAHAMAN SNI ISO/IEC 17020:2012 DI LINGKUNGAN PUSLITBANG SUMBER DAYA AIR
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI SDM PENGELOLA
LEMBAGA INSPEKSI PADA
PELAKSANAAN PEMAHAMAN
SNI ISO/IEC 17020:2012
DI LINGKUNGAN
PUSLITBANG SDA
2Bank Indonesia Cetak Rupiah Sesuai Kebutuhan Masyarakat
BULETIN PUSAIR 2
Serta dalam rangka persiapan asesmen re-akreditasi
Lembaga Inspeksi Puslitbang SDA yang akan dilaksanakan
pada tanggal 29 – 01 Desember 2016. Kabid SDK juga
melaporkan bahwa tujuan pelaksanaan peningkatan
kompetensi ini adalah agar peserta dapat memahami
persyaratan Lembaga Inspeksi sesuai SNI ISO/IEC
17020:2012 dan memberikan peluang perbaikan untuk
manajemen.
Acara dibuka oleh Kepala Balai Litbang BHGK yang
menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu Lembaga Inspeksi di Puslitbang SDA
mengingat sudah berjalan 3 tahun dengan baik.
Pelaksanaan tugas dan fungsi di Puslitbang SDA telah
berjalan dengan memperhatikan mutu untuk kepuasan
pelanggan/stakeholder dan sesuai dengan SOP serta
PERMEN PUPR No. 20/PRT/M/2016. Pelaksanaan
pemahaman ISO/IEC 17020:2012 merupakan wujud
komitmen Puslitbang SDA terhadap pelaksanaan dan
pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu Lembaga Inspeksi
di Puslitbang SDA dilaksanakan secara konsisten.
Secara keseluruhan acara berjalan baik dan lancar. Kabid
SDK menyampaikan pada acara penutupan bahwa
diharapkan peserta yang mengikuti pelatihan ISO SNI/IEC
17020:2012 mewakili Bagian/Bidang/Balai mampu
meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap
kesesuaian teknis sertifikasi dan inspeksi melalui praktek
langsung sebagai pengembangan tugas dan fungsi.
Kepuasan pelanggan harus dipertahankan dan
ditingkatkan untuk meningkatkan kinerja lembaga
inspeksi.
Dalam pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan uang
Rupiah, Bank Indonesia melakukan pencetakan Rupiah
sesuai kebutuhan masyarakat. Bank Indonesia senantiasa
memastikan kebutuhan uang tunai masyarakat dapat
tersedia dalam jumlah yang cukup, jenis pecahan yang
sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar. Sebagai
bagian dari siklus pengelolaan uang, Bank Indonesia
secara rutin melakukan penarikan uang yang tidak layak
edar di masyarakat dan menggantikannya dengan uang
dalam kondisi layak edar atau yang baru dicetak. Demikian
pula, uang Rupiah Tahun Emisi 2016 dicetak dan diedarkan
untuk menggantikan uang tidak layak edar yang ditarik,
sehingga tidak menambah jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Dengan siklus tersebut, jumlah uang yang
beredar di masyarakat tetap terjaga sesuai kebutuhan.
Dengan monitoring yang ketat, Bank Indonesia
memastikan bahwa jumlah uang yang ditarik dan
dimusnahkan dari waktu ke waktu tidak pernah lebih dari
yang dicetak dan diedarkan ke masyarakat. Dengan
demikian, tidak terdapat tambahan pencetakan dan
pengedaran uang dari jumlah yang ditetapkan Bank
Indonesia. Bank Indonesia meyakini bahwa Bank
Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang
melakukan pengedaran dan penarikan uang Rupiah.
Pemusnahan uang diatur dalam Undang-Undang No. 7
Tahun 2011 tentang Mata Uang, dan setiap tahunnya
tercatat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Sesuai Undang-Undang No. 7 Tahun 2011, pencetakan
Rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia, dengan menunjuk
badan usaha milik negara, yaitu Perum Peruri, sebagai
pelaksana Pencetakan Rupiah. Bank Indonesia
menegaskan bahwa pencetakan uang Rupiah Tahun Emisi
2016 dilakukan seluruhnya oleh Perum Peruri. Dalam
proses pencetakan, Bank Indonesia menyerahkan bahan
uang kepada Perum Peruri dalam jumlah tertentu. Perum
Peruri kemudian melaksanakan pencetakan uang dan
menyerahkannya kembali ke Bank Indonesia, dengan
jumlah sesuai dengan bahan uang yang diserahkan oleh
Bank Indonesia. Dalam proses ini, dilaksanakan pula
verifikasi/penghitungan ulang oleh Bank Indonesia.
Pengelolaan uang Rupiah dilaporkan Bank Indonesia
secara periodik setiap 3 (tiga) bulan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Selain itu, untuk
menjamin akuntabilitas pelaksanaan pencetakan,
pengeluaran, dan pemusnahan Rupiah, Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) melakukan audit
secara berkala terhadap Bank Indonesia. Pelaksanaan
audit oleh BPK-RI dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun,
terdiri dari audit umum dan audit terkait pengelolaan
uang.
Bank Indonesia Cetak Rupiah tSesuai Kebutuhan Masyaraka