pemanfaatan majalah populer berbahasa ......biodata penulis viii tabel 4. 16 pendapat responden...
TRANSCRIPT
PEMANFAATAN MAJALAH POPULER BERBAHASA JEPANG DI
PERPUSTAKAAN THE JAPAN FOUNDATION, JAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
AI MUNAWAROH
NIM: 1112025100057
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1438 H/2017 M
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ai Munawaroh
NIM : 1112025100057
Jurusan : Ilmu Perpustakaan
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “ Pemanfaatan Majalah
Populer Berbahasa Jepang di Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta”
merupakan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis saya sendiri dan bukan
merupakan replikasi, saduran atau plagiat dari hasil karya atau penelitian orang lain.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 20 Juli 2017
Ai Munawaroh
i
ABSTRAK
Ai Munawaroh. (NIM: 1112025100057). Pemanfaatan Majalah Populer Berbahasa
Jepang di Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta. Skripsi. Di bawah
bimbingan Pungki Purnomo, MLIS. Jakarta: Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang pemanfaatan majalah
populer berbahasa Jepang serta mengetahui persepsi pemustaka terhadap kendala
yang dihadapi dalam memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang di
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel diambil 10% dari populasi (949
anggota) yang dibulatkan menjadi 95 responden. Pengambilan sampel pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan nonprobability sampling yang
memilih responden secara accidental yaitu mengumpulkan data dari unit sampling
yang kebetulan ada atau ditemui pada saat penelitian berlangsung. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan angket/kuesioner. Analisis data menggunakan
rumus persentase. Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar (61,8%)
pemustaka sudah memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang di Perpustakaan
The Japan Foundation, Jakarta. Kemudian untuk keseluruhan hasil rekapitulasi pada
semua unsur kendala dalam memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang di
Perpustakaan The Japan Foudation, sebagian besar (69,4%) pemustaka telah
memberikan persepsinya terhadap kendala dalam memanfaatkan majalah populer
berbahasa Jepang.
Kata kunci: pemanfaatan koleksi, terbitan berkala, majalah populer, perpustakaan
khusus, The Japan Foundation
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT penulis sampaikan atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar
Muhammad SAW. Besrta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang insya Allah
kita termasuk di dalamya.
Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program stusi
Ilmu Perpustakaan dan juga guna memperoleh gelar sarjana Ilmu Perpustakan di
Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak yang mendukung. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya kepada penulis sampai dengan penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
4. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing dan memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Kepada seluruh pihak Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta antara lain:
Ibu Sushanty Chandradewi, M.Si selaku Kepala Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta dan seluruh staf Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
dan memberikan data-data serta saran yang berhubungan dengan skripsi penulis.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan ilmu yang berharga kepada penulis.
7. Kedua orang tua tercinta, Ibu Nuryanih dan Bapak Suhanda yang selalu
memberikan dukungan doa, finansial, dan kasih sayang kepada penulis hingga
detik ini.
8. Terima kasih untuk Bang Izul, Bang Edo, Mas Iyo, Bang Seraj, Rebecca
Septiarini S., dan Anisa Indriani yang telah menjadi pendengar yang baik,
memberikan dukungan semangat, masukan dan motivasi kepada penulis dalam
berbagai hal.
9. Sahabat-sahabat seperjuanganku Hilda, Ema, Linda, Jane, Widi, dan Diaz yang
selalu memberikan semangat dan bantuan dalam proses pengerjaan skripsi ini.
Terima kasih juga kepada IP-B 2012 yang telah menjadi tempat suka maupun
duka untuk terus berjuang menyelesaikan studi masing-masing. Serta tidak lupa
terima kasih kepada teman-teman KKN SIGMA 2015.
10. Grup BPM: Rika, Kak Riju, Kak Irman, Kak Siska, Kak Farid dan Kak Irsyad,
terima kasih telah berusaha bersama dalam mewujudkan satu impian bersama,
dan terima kasih telah menjadi tempat berbagi suka maupun duka.
iv
11. Terima kasih untuk komunitas Pandorasquad serta JFUIN yang telah menerima
penulis menjadi bagian dalam komunitas ini. Terima kasih untuk ilmu serta
kenangan berharga yang telah diberikan selama ini.
Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan
terima kasih yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah membalas segala amal
kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Sesungguhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis terbuka
dan bersedia menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon maaf
apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 26 Juni 2017
Ai Munawaroh
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat penelitian .................................................................................... 5
D. Definisi Istilah .............................................................................................................. 6
E. Sistematika Penulisan .................................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR ........................................................................... 9
A. Perpustakaan Khusus ................................................................................................... 9
1. Definisi Perpustakaan Khusus .................................................................................. 9
2. Ciri-Ciri Perpustakaan Khusus ............................................................................... 11
3. Fungsi Perpustakaan Khusus .................................................................................. 12
4. Jenis Koleksi Perpustakaan Khusus ....................................................................... 15
5. Pemustaka dan Layanan Perpustakaan Khusus ...................................................... 16
B. Terbitan Berkala ......................................................................................................... 16
1. Pengertian Terbitan Berkala ................................................................................... 16
2. Karakteristik terbitan berkala ................................................................................. 18
3. Jenis-Jenis Terbitan berkala.................................................................................... 19
C. Majalah ...................................................................................................................... 21
1. Definisi Majalah ..................................................................................................... 21
2. Ciri-ciri Majalah ..................................................................................................... 23
3. Kategori Majalah .................................................................................................... 24
4. Pemanfaatan Majalah ............................................................................................. 26
D. Penelitian Terdahulu .................................................................................................. 28
vi
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 21
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................................ 21
B. Sumber Data ............................................................................................................... 21
C. Populasi dan Sampel .................................................................................................. 22
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 24
E. Teknik Analisis Data .................................................................................................. 26
F. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 29
A. Gambaran Umum Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta ............................... 29
1. Sejarah Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta ............................................ 29
2. Struktur Organisasi Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta ......................... 30
3. Sumber Daya Manusia Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta.................... 30
4. Koleksi Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta ............................................ 31
3. Layanan Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta .......................................... 33
5. Fasilitas Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta ........................................... 38
6. Tata Tertib Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta ...................................... 39
B. Hasil Penelitian .......................................................................................................... 40
C. Pembahasan ................................................................................................................ 64
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 75
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 75
B. Saran .......................................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbedaan Majalah Ilmiah dengan Majalah Populer ................................ 23
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .................................................................. 25
Tabel 4. 1 SDM Perpustakaan The Japan Foundation ............................................... 31
Tabel 4. 2 Daftar Majalah Populer Berbahasa Jepang yang Dilanggan oleh
Perpustakaan The Japan Foundation Jakarta ........................................... 32
Tabel 4. 3 Jam Operasional Perpustakaan The Japan Foundation Jakarta ................. 34
Tabel 4. 4 Biaya Keanggotaan ................................................................................... 36
Tabel 4. 5 Jenis Kelamin Responden ......................................................................... 40
Tabel 4. 6 Pekerjaan Responden ................................................................................ 41
Tabel 4. 7 Frekuensi Kunjungan Responden Setiap Bulan ........................................ 42
Tabel 4. 8 Waktu Rata-Rata Kunjungan Responden ................................................. 43
Tabel 4. 9 Alasan Responden Berkunjung ke Perpustakaan The Japan Foundation . 43
Tabel 4. 10 Membaca Majalah Populer Berbahasa Jepang dalam Setiap Kunjungan
ke Perpustakaan ....................................................................................... 44
Tabel 4. 11 Jumlah Majalah Populer Berbahasa Jepang yang Dibaca Responden
dalam Setiap Kunjungan ......................................................................... 45
Tabel 4. 12 Tema Majalah Populer yang Responden Minati ..................................... 46
Tabel 4. 13 Cara Responden Memanfaatkan Majalah Populer Berbahasa Jepang .... 47
Tabel 4. 14 Tujuan Responden Memanfaatkan Majalah Populer Berbahasa Jepang 48
Tabel 4. 15 Penggunaan Majalah Berbahasa Jepang Sebagai Referensi dalam
Mengerjakan Tugas dan Penelitian ......................................................... 49
viii
Tabel 4. 16 Pendapat Responden Tentang Jumlah Majalah Populer Berbahasa Jepang
................................................................................................................. 50
Tabel 4. 17 Kebutuhan Informasi yang Responden Dapatkan dari Majalah Populer
Berbahasa Jepang yang Dilanggan oleh Perpustakaan ........................... 51
Tabel 4. 18 Tingkat Penguasaan Bahasa Jepang Responden ..................................... 52
Tabel 4. 19 Pemahaman Responden Tentang Penggunaan Bahasa pada Majalah
Populer Berbahasa Jepang ....................................................................... 53
Tabel 4. 20 Pendapat Responden Mengenai Kesesuaian Jadwal Terbit Majalah
Populer Berbahasa Jepang dengan Pembaharuan pada Rak ................... 54
Tabel 4. 21 Pendapat Responden Mengenai Posisi Rak Majalah Populer Berbahasa
Jepang ...................................................................................................... 55
Tabel 4. 22 Pendapat Responden Mengenai Urutan Majalah Populer Berbahasa
Jepang pada Rak ...................................................................................... 56
Tabel 4. 23 Responden yang Pernah Tidak Menemukan Majalah Populer Berbahasa
Jepang yang Mereka Cari pada Rak ........................................................ 57
Tabel 4. 24 Responden yang Pernah Menemukan Majalah dalam Keadaan Rusak .. 58
Tabel 4. 25 Majalah Populer Berbahasa Jepang yang Tidak Dilanggan oleh
Perpustakaan............................................................................................ 59
Tabel 4. 26 Rekapitulasi Pemanfaatan Majalah Populer Berbahasa Jepang .............. 60
Tabel 4. 27 Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Kendala dalam
Memanfaatkan Majalah Populer berbahasa Jepang ................................ 62
ix
DAFTAR GAMBAR
Bagan 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan The Japan Foundation Jakarta ........... 30
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rak Majalah Populer Berbahasa Jepang
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan lembaga informasi yang menyimpan dan
mengolah informasi secara sistematis untuk dapat ditemukan kembali dan
digunakan oleh pengguna/pemustaka. Menurut Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 1 Ayat 1
menyatakan, perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis
cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku
guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi para pemustaka.
Perpustakaan mengumpulkan berbagai macam bahan pustaka untuk
diadakan di perpustakaan. Pada prinsipnya pengadaan bahan pustaka di setiap
perpustakaan merupakan salah satu bagian dari pekerjaan perpustakaan yang
mempunyai tugas mengadakan dan mengembangkan koleksi-koleksi yang
menghimpun informasi dalam segala macam bentuk, baik berupa cetak
maupun non cetak dengan cara tukar menukar maupun pembelian.
Bahan pustaka yang diadakan oleh perpustakaan memiliki berbagai
macam jenis, salah satu di antaranya yaitu terbitan berkala. Terbitan berkala
adalah istilah untuk setiap publikasi yang diterbitkan bagian demi bagian,
tidak diterbitkan sekaligus, dengan memberikan tanda secara numerik atau
kronologis, dan biasanya diterbitkan untuk masa waktu yang tidak tertentu.
Jadi suatu publikasi dapat digolongkan ke dalam jenis terbitan berkala bila
2
diterbitkan secara berurutan, yang dinyatakan dengan volume, nomor atau
bulan, serta tahun.
Terbitan berkala merupakan publikasi yang berkesinambungan dan
diterbitkan setiap periode waktu tertentu. Sebagai contoh dari terbitan berkala
yaitu majalah, baik yang berupa majalah ilmiah maupun majalah populer.1
Majalah biasanya diterbitkan secara berkala, bisa setiap minggu, satu bulan
sekali, dua bulan sekali tiga bulan sekali, dan dapat juga tidak teratur namun
tetap memiliki nomor urut, tahun terbit, dewan redaksi dan isinya berupa
informasi mutakhir. Majalah biasanya berisi artikel yang ditulis oleh
pengarangnya masing-masing, atau wartawan majalah itu untuk majalah
populer. 2
Majalah populer adalah majalah yang berisi artikel yang ditulis untuk
umum tentang kejadian terkini dan topik yang diminati. Proses penerbitan
yang cepat memungkinkan artikel mereka berisi informasi terkini. Majalah
populer menyediakan informasi umum, berita, ataupun hiburan untuk
khalayak ramai. Majalah populer ditulis oleh wartawan atau penulis lepas
dari majalah tersebut. Majalah populer berisi berbagai macam topik tulisan
yang sesuai dengan tujuan dan topik dari majalah yang bersangkutan juga
dikemas dengan berbagai macam tampilan yang menarik.3
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta adalah perpustakaan
khusus yang sebagian besar jenis koleksinya menitik beratkan pada bidang
bahasa, sejarah, sosial, budaya, seni dan sastra Jepang. Perpustakaan The
1 Yuyu Yulia, Pengadaan Bahan Pustaka, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 70.
2 Chiou-sen Dora Chen, Serial management: a practical guide, (USA: American Library
Association, 1995), h. 2. 3 Langara Library, Scholarly Journal vs Popular Magazines. Artikel diakses pada 19 juli
2016 dari http://langara.ca/library/research-hel/scholarly-popular-articles.html
3
Japan Foundation, Jakarta merupakan lembaga yang berada pada naungan
lembaga internasional yaitu The Japan Foundation, Jakarta. The Japan
Foundation, Jakarta yang dulunya dikenal dengan Pusat Kebudayaan Jepang
merupakan lembaga nirlaba resmi pemerintah Jepang dalam bidang bahasa,
pertukaran budaya, studi Jepang dan pertukaran intelektual. The Japan
Foundation berkantor pusat di Tokyo, dengan 23 kantor cabang yang tersebar
di 21 negara.
Berdasarkan penelusuran awal, peneliti menemukan banyak koleksi
majalah-majalah populer yang terdapat di Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta. Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta memiliki
koleksi majalah Jepang terlengkap dan teraktual dalam bidang bahasa, seni,
budaya, sinematografi dan arsitektur termasuk majalah remaja, wanita dan
keluarga. Terdapat sekitar 19 judul majalah Jepang yang sedang dilanggan
oleh Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta hingga saat ini. Semua
majalah berbahasa Jepang tersebut dikirim langsung dari Jepang dan
beberapa di antaranya dibeli dari toko buku yang menjual majalah-majalah
terbitan Jepang yang perpustakaan langgan serta majalah yang dikirimkan
secara berkala sebagai hadiah.
Dari observasi awal, majalah-majalah populer berbahasa Jepang
terbitan terbaru dipajang pada rak display pada bagian depan, dan untuk
majalah-majalah terbitan lama yang dapat dipinjamkan ditempatkan pada rak
khusus majalah. Dari observasi awal juga diketahui bahwa untuk majalah-
majalah terbitan lama dengan rentang terbit 3 tahun ke atas dapat
dipinjamkan atau dibawa pulang oleh pemustaka yang sudah menjadi
anggota perpustakaan, sedangkan untuk majalah terbitan terbaru hanya boleh
4
dibaca di perpustakaan. Selain itu, untuk majalah-majalah back-
issues/terbitan lama yang rentang waktu satu bulan ke atas dikumpulkan dan
disimpan dalam book mobile di ruangan terpisah.
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta memiliki koleksi
majalah terlengkap yang selalu diperbaharui sesuai periode terbitnya majalah
yang dilanggan. Di antaranya majalah yang terbit mingguan dan bulanan.
Semua majalah berbahasa Jepang yang ada di perpustakaan dilanggan
langsung dari Jepang, hal tersebut pastinya membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Sangat disayangkan jika penggunaan majalah berbahasa Jepang yang
ada di perpustakaan tidak dimanfaatkan dengan baik ataupun tidak merata
pemanfaatannya. Jenis majalah sangat mempengaruhi pemustaka untuk
memanfaatkan majalah populer yang ada. Selain jenis majalah, pemanfaatan
majalah populer berbahasa Jepang ini juga dipengaruhi oleh penggunaan
bahasa majalah, yaitu bahasa Jepang. Tidak semua pemustaka yang
memanfaatkan majalah populer tersebut mengerti dengan bahasa Jepang.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang seberapa besar
pemanfaatan majalah populer berbahasa Jepang oleh pemustaka di
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta yang dituangkan ke dalam
bentuk skripsi dengan judul “Pemanfaatan Majalah Populer Berbahasa
Jepang di Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang
peneliti ambil, maka dalam penelitian ini dibatasi hanya seputar pada
5
pemanfaatan majalah populer berbahasa Jepang di Perpustakaan The Japan
Foundation yang berada di Jakarta.
Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian ini maka penulis
merumuskan masalah penelitian ke dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
berikut ini:
1. Apakah koleksi majalah populer berbahasa Jepang yang dilanggan
oleh Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta dimanfaatkan oleh
pemustaka dan bagaimana pemanfaatannya?
2. Bagaimana persepsi pemustaka terhadap kendala dalam
memanfaatkan koleksi majalah populer berbahasa Jepang di
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta?
C. Tujuan dan Manfaat penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini yaitu:
a. Mengetahui pemanfaatan koleksi majalah populer berbahasa
Jepang yang dilanggan oleh Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta (mencangkup seberapa banyak pemustaka
yang memanfaatkan dan bagaimana mereka memanfaatkan
koleksi majalah populer berbahasa Jepang yang dilanggan oleh
perpustakaan).
b. Mengetahui persepsi pemustaka terhadap kendala dalam
memanfaatkan koleksi majalah populer berbahasa Jepang di
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta.
6
2. Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai informasi bagi mahasiswa yang tengah mengikuti
perkuliahan yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi
dalam mengerjakan tugas perkuliahan mengenai pemanfaatan
majalah populer di perpustakaan khusus.
b. Sebagai informasi dalam meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman dibidang perpustakaan, terutama dalam bidang
pemanfaatan majalah populer di perpustakaan.
c. Sebagai bahan pertimbangan bagi Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta dalam melakukan pengadaan majalah
populer.
D. Definisi Istilah
a. Pemanfaatan koleksi adalah kegiatan memakai/menggunakan koleksi
(cetak/non cetak) yang ada di perpustakaan untuk digunakan sebagai
bahan hiburan, bacaan, penelitian ataupun referensi.
b. Majalah populer adalah terbitan berkala yang diterbitkan secara
periodical dalam jangka waktu tertentu, memiliki volume dan juga
nomor, berisi berbagai topik tulisan yang terkait dengan topik majalah
yang bersangkutan.
c. Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diperuntukan khusus
untuk mendukung instansi yang berada di bawahnya dengan
menyediakan akses informasi yang berkaitan dengan instansi tersebut.
7
d. Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta merupakan perpustakaan
khusus yang berada di bawah naungan lembaga internasional The
Japan Foundation. Perpustakaan yang berfungsi mendukung tugas
dan fungsi lembaga The Japan Foundation, Jakarta dengan cara
menyediakan akses informasi yang berkaitan dengan bahasa, sejarah,
sosial, budaya, seni dan sastra Jepang.
E. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini penulis membagi penulisan ke dalam lima bab, yang
mana setiap bab membahas secara terperinci bagian-bagian yang dipaparkan.
Kelima bab itu adalah:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini peneliti mengemukakan latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang sesuai dengan jenis
perpustakaan yang diambil dan sejumlah variabel penelitian yang
relevan dengan topik penelitian, meliputi: perpustakaan khusus,
terbitan berkala, majalah, dan penelitian terdahulu.
Bab III Metode Penelitian
8
Pada bab ini menjelaskan tentang jenis dan pendekatan penelitian,
sumber data, populasi dan sample, teknik pengumpulan data, teknik
analisi data, dan jadwal penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Ini merupakan bab inti, dalam bab ini peneliti membahas profil objek
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan tentang pemanfaatan
majalah populer berbahasa Jepang oleh pemustaka di Perpustakaan
The Japan Foundation, Jakarta.
Bab V Penutup
Bab terakhir ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini.
Peneliti juga mencoba memberikan saran yang bersifat membangun
untuk Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta.
9
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus
1. Definisi Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang berfungsi
sebagai pusat referal dan penelitian serta sarana untuk memperlancar
pelaksanaan tugas lembaga atau instansi yang bersangkutan. Menurut
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan Pasal 1 Ayat 1 menyatakan, perpustakaan khusus adalah
perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di
lingkungan lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah
ibadah, atau organisasi lain.
Perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang
dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta) atau perusahaan yang
menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan di lingkungannya, istilah khusus tidak hanya
menunjukan pada kekhususan subjek/disiplin ilmu pengetahuan yang
ditangani.4
Perpustakaan khusus berada pada suatu instansi atau lembaga
tertentu, baik instansi pemerintah maupun instansi swasta. Tujuan
4 Sukarman dan Rachman Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Khusus, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006), h. 6.
10
didirikannya perpustakaan ini biasanya untuk mendukung instansinya
dengan cara menyediakan informasi bagi pegawai di lingkungan instansi
tersebut guna memelihara dan meningkatkan pengetahuan pegawai yang
bersangkutan. Oleh karena itu, koleksinya sangat terbatas dan hanya
berkaitan dengan dengan misi dan tugas lembaga yang bersangkutan,
sedangkan sumber pembiayaannya berasal dari anggaran instansi
induknya. Kekhususan dari perpustakaan ini terletak pada jenis koleksi,
pengelolaan, serta pemakainya sangat terbatas. Namun demikian,
biasanya perpustakaan ini dapat menerima pemakai dari luar instansinya
walaupun tentunya dengan layanan yang terbatas.5
Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP 006:2011),
perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang diperuntukkan secara
terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga
masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau
organisasi lain.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
perpustakaan khusus ialah perpustakaan yang berada di bawah instansi
atau lembaga tertentu yang memiliki tugas untuk menyediakan akses
informasi yang berkaitan dengan instansi atau lembaga yang
bersangkutan.
5 Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari, Manajemen perpustakaan, (Jakarta: universitas
terbuka, 2012), h. 1.16.
11
2. Ciri-Ciri Perpustakaan Khusus
Adapun ciri-ciri utama sebuah perpustakaan khusus ialah:
a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu.
Misalnya perpustakaan yang membatasi pada satu subjek (contoh
pertanian kering), subjek yang luas (biologi dan pertanian), maupun
berorientasi ke misi (misalnya pengangkutan).
b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang
ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk
tempat perpustakaan tersebut bernaung.
c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan
untuk anggota. Dalam melakukan penelitian untuk anggota, sering
dipersoalkan seberapa jauh pustakawan harus melakukan penelusuran
literatur, ada pula yang berpendapat pustakawan terbatas pada
penggunaan petunjuk umum mengenai penggunaan sarana bibliografi
artinya sarana grafis maupun elektronik untuk menelusur permintaan
anggota perpustakaan.
d. Tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit) melainkan pada
majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena
literatur dari jenis tersebut umumnya mengandung informasi yang
lebih mutakhir dibanding dengan buku.
e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan
karena itu perpustkaan khusus menyediakan jasa yang sangat
berorientasi ke pemakainya dibandingkan jenis perpustakaan lain.
12
Jasa yang diselenggarakan misalnya penyebaran informasi terpilih
atau pengiriman fotokopi artikel sesuai dengan minat pemakai.6
Perpustakaan khusus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Lebih menekankan pada fungsi informasi daripada fungsi lainnya.
Perpustakaan memiliki 5 fungsi, di antaranya ialah penyimpanan,
pendidikan, penelitian, informasi dan budaya.
b. Perpustakaan khusus memiliki berbagai sifat, tergantung pada badan
induk.
c. Perpustakaan khusus hanya memberikan jasanya pada pemustaka
tertentu saja.
d. Perpustakaan khusus memberikan jasa terbatas pada ruang lingkup
subjek tertentu.
e. Karakteristik perpustakaan khusus ialah selalu berskala “mini”.
Perpustakaan khusus hanya memiliki sedikit staf, koleksi terbatas,
dan kadang terdapat ruang kerja yang terbatas.7
3. Fungsi Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus atau institut merupakan sarana penunjang
bagi instansi induk perpustakaan tersebut. Pada dasarnya fungsi
perpustakaan khusus menyesuaikan dengan fungsi perpustakaan pada
umumnya, di antaranya sebagai berikut:
6 Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta: Universitas Terbuka,
1999), h. 1.3 7 Sulistyo-Basuki, Sistem pengelolaan perpustakaan khusus kedinasan, Artikel diakses pada
10 Mei 2016 dari
http://portalgaruda.org/article.php/sistem_pengelolaan_perpustakaan_khusus_kedinasan.pdf
13
a. Fungsi Edukasi
Perpustakaan khusus berfungsi sebagai tempat untuk belajar secara
mandiri, di perpustakaan pengguna dapat mencari informasi yang
mereka butuhkan untuk menambah ilmu dan wawasan mereka.
b. Fungsi Informatif
Pada perpustakaan khusus, fungsi informative berarti pengguna dapat
mencari informasi yang sebagian besar akan berhubungan dengan
disiplin ilmu yang menunjang institusi pada perpustakaan khusus.
c. Fungsi Penelitian
Perpustakaan khusus mempunyai fungsi penelitian, yaitu sumber-
sumber informasi yang ada di perpustakaan khusus dapat digunakan
sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian.
d. Fungsi Kultural
Perpustakaan mempunyai fungsi kultural, yaitu perpustakaan
memiliki dan menyediakaan bahan pustaka yang menyajikan
kebudayaan dari suatu daerah atau suatu bangsa. Pada fungsi kultural
ini dapat juga berarti kebudayaan dari instansi perpustakaan yang
bersangkutan.
e. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan khusus memiliki fungsi rekreasi, artinya pemustaka
dapat mencari bahan pustaka yang bersifat popular dan menghibur.
Selain itu, pada perpustakaan khusus biasanya menyediakan berbagai
fasilitas yang dapat digunakan untuk menghibur seperti fasilitas
14
media audia visual (TV, Video CD), berbagai terbitan berkala (koran,
majalah, dll), serta fasilitas internet, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNI 7496:2009),
secara detil perpustakaan khusus (instansi pemerintahan) sebagai berikut:
a. Mengembangkan koleksi yang menunjang kinerja lembaga induknya.
b. Menyimpan semua terbitan dari dan tentang lembaga induknya.
c. Menjadi focal point untuk informasi terbitan lembaga induknya.
d. Menjadi pusat referal dalam bidang yang sesuai dengan lembaga
induknya.
e. Mengorganisasi materi perpustakaan.
f. Mendayagunakan koleksi.
g. Menerbitkan literatur sekunder tersier dalam bidang lembaga
induknya, baik cetak maupun elektronik.
h. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.
i. Menyelenggarakan kegiatan literasi informasi untuk pengembangan
kompetensi SDM lembaga induknya.
j. Melestarikan materi perpustakaan, baik preventif maupun kuratif.
k. Ikut serta dalam kerjasama perpustakaan serta jaringan informasi.
l. Menyelenggarakan otomasi perpustakaan.
m. Melaksanakan digitalisasi materi perpustakaan.
n. Menyajikan layanan koleksi digital.
15
o. Menyediakan akses informasi pada tingkat lokal, nasional, regional
dan global.8
4. Jenis Koleksi Perpustakaan Khusus
Jenis koleksi pada perpustakaan khusus akan menyesuaikan pada
lembaga induk yang ada. Koleksi perpustakan khusus walaupun relatif
terbatas biasanya terdapat sejumlah tambahan lainnya, yang berisi
hiburan dan pengetahuan umum, seperti majalah dan surat kabar.9
Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP 006:2011), perpustakaan
khusus memiliki koleksi yang menunjang kebutuhan lembaga induk, di
antaranya:
a. Perpustakaan memiliki jenis koleksi khusus, koleksi deposit,
terbitan berkala, koleksi referensi, literatur kelabu, dan audio
visual.
b. Perpustakaan menyediakan koleksi terbitan lokal dan koleksi
muatan lokal.
c. Lingkup koleksi perpustakaan terdiri dari berbagai disiplin ilmu
sesuai kebutuhan pemustaka di lingkungan lembaga induk dan
masyarakat di sekitarnya
d. Koleksi referensi sekurang-kurannya terdiri dari ensiklopedia,
kamus, buku pedoman, majalah indeks.10
8 Badan Standardisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia (SNI): Perpustakaan khusus
instansi pemerintah, (Jakarta: Badan Standardisasi Nasional, 2009), h. 3 9 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Sagung Seto,
2006), h. 39 10
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang perpustakaan
umum dan perpustakaan khusus, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 20011), h. 006.2
16
5. Pemustaka dan Layanan Perpustakaan Khusus
Pemustaka perpustakaan khusus seperti namanya terbatas pada
kelompok tertentu yang berada atau bekerja pada organisasi perpustakaan
tersebut. Layanan yang diberikan pada suatu perpustakaan khusus
biasanya lebih spesifik dari pada layanan di perpustakaan umum atau
sekolah. Menurut Arif Surachman jenis layanan perpustakaan khusus
dapat bersifat terbuka maupun tertutup, tergantung pada kebijakan
organisasi, pengelola dan tipe penggunanya. Namun kebanyakan
perpustakaan khusus menerapkan sistem terbuka dengan akses terbatas.
Hal ini untuk lebih memberikan peluang kepada penggunaan yang lebih
luas namun tetap terkontrol.11
Umumnya pustakawan pada perpustakaan khusus lebih aktif
memberi layanan dari pada sekedar menunggu pengguna untuk datang
mencari buku dan membaca di perpustakaan. Biasanya pustakawan di
jenis perpustakaan ini aktif memberi informasi kepada pengguna yang
aktif dan potensial tentang informasi yang dimiliki perpustakaan.
B. Terbitan Berkala
1. Pengertian Terbitan Berkala
Terbitan berkala yang dimaksud di sini mencakup pengertian
sebagai yang dimaksud dalam Bahasa Inggris; periodicals, serials,
magazines, bulletine, daily, newspaper, annual report dan lain
11
Arif Surachman, Pengelolaan Perpustakaan Khusus, Artikel diakses pada 16 Juli 2017
dari http://eprints.rclis.org/8633/1/Manajemen_Perpustakaan_Khusus.pdf
17
sebagainya. Oleh karena itu yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok
terbitan berkala ini antara lain berupa; terbitan berseri, terbitan berkala,
laporan tahunan, majalah, buletin, surat kabar, jurnal, prosiding, review
dan majalah dinding.12
Terbitan berkala adalah terbitan yang dikeluarkan
secara berkala atau untuk jangka waktu tertentu secara teratur, dan
diharapkan akan terbit untuk selamanya. Terbitan ini juga disebut jurnal
atau majalah. Jurnal biasanya ditujukan untuk publikasi akademis
sedangkan majalah ditujukan untuk penerbitan umum.13
Menurut Rahayuningsih, terbitan berkala/berseri adalah publikasi
yang diterbitkan dalam jangka waktu tertentu, dapat tidak teratur, namun
pada umumnya teratur. Tiap terbitan diberi nomor secara berurutan dan
diberi tanggal dengan raingkaian terbitan tanpa batas akhir.14
Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki dalam Arif Surachman,
terbitan berkala adalah terbitan yang keluar dalam bagian secara berturut-
turut dengan menggunakan nomor urut dan/atau secara kronologi, serta
dimaksudkan untuk terbit dalam waktu yang ditentukan.15
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
terbitan berkala adalah terbitan yang memiliki kala terbit tertentu baik itu
harian, mingguan, bulanan atau tahunan dan memiliki nomor/volume
pada setiap terbitannya.
12
Lasa HS, Pengelolaan Terbitan Berkala, (Yogyajarta: Kanisius,1994), h. 13 13
Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta: Universitas Terbuka,
1999), h. 3.9 14
Rahayuningsih F, Pengelolaan Perpustakaan, (Yogyajarta: Graha Ilmu, 2007), h. 24 15
15 Arif Surachman, Pelayanan Terbitan Berseri:Sebuah Pengenalan, Artikel diakses pada
16 September 2017 dari http://arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/terbitan_berkala.doc
18
2. Karakteristik terbitan berkala
Terbitan berkala ini apabila dibandingkan dengan publikasi
maupun koleksi lain, ternyata memiliki ciri khas/karakteristik yang antara
lain:
a. Dalam satu kali terbit memuat beberapa karangan yang ditulis oleh
beberapa orang dengan topik yang berbeda dan dengan gaya bahasa
yang berlainan.
b. Artikel, tulisan maupun karangan pada umumny tidak terlalu panjang
sebagaimana pada buku teks. Dengan membaca karangan pendek itu
seseorang dapat menangkap ide pokok yang dikemukakan oleh
penulis.
c. Menyampaikan berita, peristiwa, penemuan dan ide baru atau sesuatu
yang dianggap menarik perhatian masyarakat pada umumnya.
d. Dikelola oleh sekelompok orang yang kemudian membentuk
perkumpulan, organisasi maupun susunan redaksi.
e. Merupakan bentuk arsip ilmiah yang telah diketahui oleh masyarakat
umum. Tulisan-tulisan yang dimuat dalam majalah, surat kabar telah
diketahui oleh banyak orang atau masyarakat awam. Berbeda dengan
isi buk teks misalnya yang hanya diketahui oleh kalangan terbatas.
Oleh karena itu apabila orang ingin meenelusur kembali akan suatu
topik yang dimuat oleh terbitan berkala, maka akan mudah
menemukannya. Pencarian ini dapat dilakukan ke perpustakaan
terkait, ke redaksi, agen-agen majalah atau toko buku. Usaha ini dapat
juga dengan menghubungi penulisnya. Sebab seringkali seorang
19
penulis artikel mencatumkan alamat instansinya agar mudah
dihubungi atau sebagai pertanggungjawaban moral.
f. Terbit terus menerus dengan memiliki kala waktu, frekuensi, terbit
tertentu. Adapun frekuensi terbit suatu terbitan berkala antara lain:
harian (daily), semi/tengah mingguan (semi weekly), mingguan
(weekly), dwimingguan/dua mungguan (biweekly), tengah bulanan
(semi monthly), bulanan (monthly), dwibulanan/dua bulanan
(bimonthly), triwulan/kuartalan (quaterly), tengah tahunan (semi
annual), dan tahunan (annualy).
g. Memiliki sistem kontrol internasional. Ciri ini dapat kita amati pada
pencatuman nomor ISSN (International Standard Serial Number)
pada setiap judul majalah atau terbitan berseri lainnya.16
3. Jenis-Jenis Terbitan berkala
Menurut Arif Surachman, jenis terbitan berkala dapat dibagi ke
dalam beberapa jenis antara lain:
a. Majalah. Dapat dibedakan menjadi berbagai macam jenis seperti
majalah ilmiah, majalah populer, majalah teknis dan majalah
sekunder.
b. Jurnal. Merupakan terbitan dalam bidang tertentu khususnya ilmiah
yang diterbitkan oleh badan/lembaga/instansi/organisasi yang ingin
mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya.
16
Lasa HS, Pengelolaah Terbitan Berkala, (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 17-20
20
c. Terbitan berseri. Merupakan suatu terbitan yang diterbitkan secara
berseri yang dinyatakan dengan angka atau huruf. Bentuk terbitan ini
dapat berupa buku, majalah atau prosiding.
d. Buletin. Biasanya diterbitkan oleh lembaga atau badan tertentu untuk
memberikan informasi kepada khalayak mengenai kegiatan/program
atau pemikiran dari lembaga tersebut.
e. Pamflet. Biasanya diterbitkan secara isidentil dalam satu lembaran
informasi yang berisi pemberitahuan, pengumuman, maupun berita.
f. Ringkasan, Sari Karangan, Abstrak. Merupakan inti dari sebuah
artikel atau tulisan atau hasil penelitian yang biasanya dikumpulkan
dan disusun secara sistematis berdasarkan bidang tertentu.
g. Laporan Tahunan dan Laporan Bersejarah. Diterbitkan tahunan yang
biasanya berisi tentang perjalanan sebuah institut/badan atau catatan
peristiwa yang terjadi dalam satu tahun, dan biasanya terbatas dalam
bidang tertentu.
h. Surat Kabar atau Koran. Merupakan terbitan yang berupa lembaran-
lembaran yang diterbitkan setiap hari, berisi berita, pengumuman,
laporan, pemikiran yang aktual, atau hal-hal yang perlu diketahui
masyarakat secara cepat.
i. Leaflet. Merupakan terbitan yang berisi informasi tertentu dan
biasanya berupa lembaran yang dilipat menjadi dua atau tiga lipatan.
j. Brosur. Merupakan terbitan atau karya cetak pendek yang diterbitkan
dalam beberapa halaman saja sesuai dengan kebutuhan.
21
k. Warta Singkat. Terbitan suatu instansi atau lembaga pada waktu
tertentu berisi berita maupun laporan kegiatan secara ringkas.
Biasanya diterbitkan hanya dalam beberapa halaman.17
C. Majalah
1. Definisi Majalah
Majalah adalah media komunikasi yang menyajikan informasi
secara dalam, tajam, dan memiliki nilai aktualitas yang lebih lama
dibandingkan dengan surat kabar dan tabloid, serta menampilkan
gambar/foto yang lebih banyak. Selain itu, halaman muka (cover) dan
foto dalam majalah lebih memiliki daya tarik.18
Istilah ini biasanya
dipergunakan untuk menyebut majalah pada umumnya. Yakni terbitan
berkala yang berisi bacaan untuk umum, ditulis oleh beberapa orang
dengan bahasa populer sehingga mudah dipahami oleh umum.19
Pada umumnya istilah “magazine” dipergunakan untuk menyebut
terbitan yang diperuntukan umum atau kalangan yang lebih luas. Oleh
karena itu jenis majalah umum ini memiliki peredaran, sirkulasi yang
lebih besar dan pembaca yang lebih banyak daripada majalah khusus.20
17 Arif Surachman, Pelayanan Terbitan Berseri:Sebuah Pengenalan, Artikel diakses pada 16
September 2017 dari http://arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/terbitan_berkala.doc 18
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar: Teori & Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2011), h. 42 19
Lasa HS, Pengelolaan Terbitan Berkala, (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 14 20
Lasa HS, Pengelolaah Terbitan Berkala, (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 14
22
Majalah biasanya berisi artikel yang ditulis oleh pengarangnya masing-
masing, atau wartawan majalah itu untuk majalah populer. 21
Majalah populer adalah majalah yang berisi artikel yang ditulis
untuk umum tentang kejadian terkini dan topik yang diminati. Proses
penerbitan yang cepat memungkinkan artikel mereka berisi informasi
terkini. Majalah populer menyediakan informasi umum, berita, ataupun
hiburan untuk khalayak ramai. Majalah populer ditulis oleh wartawan
atau penulis lepas dari majalah tersebut. Majalah populer berisi berbagai
macam topik tulisan yang sesuai dengan tujuan dan topik dari majalah
yang bersangkutan juga dikemas dengan berbagai macam tampilan yang
menarik.22
Majalah populer juga dapat dikatakan sebagai majalah umum
yang berisi bermacam-macam bidang misalnya; pendidikan, olahraga,
politik, hiburan, keterampilan dan lain sebagainya. Untuk menarik
perhatian masyarakat dilengkapi dengan gambar-gambar, foto-foto yang
menarik. Majalah ini ditulis dengan gaya bahasa populer agar dapat
dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.23
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
majalah populer merupakan salah satu terbitan berkala yang memiliki
kala terbit tertentu, disajikan dengan tampilan yang menarik, artikel-
artikel yang ada di majalah ditulis oleh beberapa orang dan memiliki
dewan redaksi.
21
Chiou-sen Dora Chen, Serial management: a practical guide, (USA: American Library
Association, 1995), h. 2. 22
Langara Library, Scholarly Journal vs Popular Magazines. Artikel diakses pada 19 juli
2016 dari http://langara.ca/library/research-hel/scholarly-popular-articles.html 23
Lasa HS, Pengelolaah Terbitan Berkala, (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 23
23
2. Ciri-ciri Majalah
Majalah jika ditinjau berdasarkan isi tidaklah berisi mengenai
berita-berita tentang peristiwa yang baru saja terjadi seperti yang dimuat
pada koran, melainkan berisi liputan pendalaman ataupun laporan-laporan
khusus dari sebuah peristiwa. Tema majalah beragam seperti hiburan,
keluarga dan olahraga. Terdapat juga majalah-majalah yang mengangkat
tema yang lebih spesifik seperti majalah musik, majalah resep masakan,
majalah khusus anak ataupun ibu hamil.
Terdapat dua jenis majalah yang dikenal secara umum yaitu
majalah ilmiah dan majalah populer. Kedua majalah ini memiliki ciri dan
tujuan yang berbeda, perbedaan majalah ilmiah dan majalah populer
adalah:
Tabel 2. 1
Perbedaan Majalah Ilmiah dengan Majalah Populer24
Kriteria Majalah Ilmiah Majalah Populer
Tujuan Laporkan hasil penelitian atau
eksperimen
Menyediakan informasi umum, berita,
dan hiburan
Penulis Mahasiswa atau peneliti pada bidang
yang sedang mereka fokuskan.
Staf atau penulis freelance
Target
pembaca
Profesor, peneliti, pelajar universitas
atau perguruan tinggi.
Masyarakat umum
Bahasa Bahasa baku, atau spesialis bahasa dari
disiplin ilmu
Bahasa ringan dan mudah dipahami
oleh semua pembaca
Tampilan
Terlihat kaku, biasanya terdapat bagan,
grafik, tabel. Artikel panjang dan,
terdapat daftar pustaka dan referensi
buku yang digunakan.
Tampilan menarik, terdapat banyak
foto dan ilustrasi. Artikel tidak terlalu
panjang.
Penerbit
Perguruan tinggi/organisasi peneliti.
Terbit setiap bulan, dua bulan sekali
atau setiap tahun.
Penerbit komersil. Biasanya terbit
setiap minggu atau setiap bulan.
Referensi
Pencarian dokumentasi yang luas.
Daftar pustaka (daftar karya yang
dikutip) di akhir dan / catatan kaki
Biasanya tidak disebutkan.
24
Langara Library, Scholarly Journal vs Popular Magazines. Artikel diakses pada 19 juli
2016 dari http://langara.ca/library/research-hel/scholarly-popular-articles.html
24
untuk mendokumentasikan penelitian.
Contoh
Visi Pustaka (majalah ilmiah dalam
bidang perpustakaan), Paramita
(majalah ilmiah dalam bidang sejarah
dan pembelajaran sejarah), Biofarm
(majalah ilmiah dalam bidang
pertanian).
Gadis (majalah untuk remaja
perempuan), Bola (majalah dalam
bidang olahraga), Femina (majalah
wanita).
3. Kategori Majalah
Kategori majalah terbagi menjadi dua, yaitu majalah umum
(untuk semua golongan masyarakat) dan majalah khusus (untuk bidang
profesi/golongan/kalangan tertentu). Sebenarnya, tipe majalah ditentukan
berdasarkan sasaran khalayak yang akan dituju, artinya redaksi sudah
menentukan sebelumnya siapa yang akan menjadi sasaran pembacanya,
seperti majalah untuk anak, majalah untuk remaja pria, majalah untuk
gadis, majalah untuk wanita pekerja, majalah untuk ibu dan anak, majalah
untuk pria dewasa, majalah untuk fashion, majalah untuk masak, dan
masih banyak lagi. 25
Dominick (1999) mengklasifikasikan majalah ke dalam lima
kategori yaitu: 1) general consumer magazine (majalah konsumen
umum); 2) business publication majalah bisnis); 3) literacy review and
academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah); 4) newsletter
(majalah khusus terbitan berkala); 5) public relation magazines (majalah
humas).26
Secara umum majalah dapat dikelompokkan ke dalam empat
macam, yaitu:
25
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar: Teori & Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2011), h. 42 26
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar: Teori & Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2011), h. 42
25
a. Majalah komersil, kelompok ini adalah kelompok yang terbesar
termasuk majalah perdagangan, majalah yang berhubungan dengan
profesional dan aktivitas ekonomi dan lain-lain.
b. Majalah ilmiah, sebagian besar majalah jenis ini diterbitkan oleh
institusi pendidikan maupun lembaga-lembaga penelitian. Namun,
kini banyak majalah jenis ini diterbitkan oleh penerbit komersial.
c. Majalah lokal atau lingkungan sendiri, majalah jenis ini diterbitkn
dengan tujuan sebagai sarana komunikasi dalam lingkungan sendiri,
misalnya lingkungan perusahaan atau institusi.
d. Advances in .. Year’s work in, jenis majalah ini agak berbeda dengan
majalah pada umumnya baik dalam format maupun frekuensi
terbitnya. Kadang-kadang majalah jenis ini hanya berisi satu atau dua
artikel saja dengan kajian yang sangat mendalam. Frekuensi
terbitnyapun kadang-kadang tidak teratur.27
Sedangkan menurut Lasa HS, majalah menurut jenisnya dapat
dibagi menjadi:
a. Majalah umum
Jenis ini dipersiapkan untuk konsumsi umum. Berisi bermacam-
macam bidang misalnya; pendidikan, kerumahtanggaan, olahraga,
politik, hiburan, keterampilan dan lain sebagainya. Untuk menarik
perhatian masyarakat dilengkapi dengan gambar-gambar, foto-foto
yang menarik. Majalah ini ditulis dengan gaya bahasa populer agar
27
Abdul Rahman Saleh dan Yuyu Yulia Toha, Materi Pokok Pengelolaan Terbitan Berseri
(Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 9-14
26
dapat dipahami oleh segenap lapisan masyarakat yang bermacam-
macam pendidikannya itu.
b. Majalah teknis
Majalah jenis ini ditulis dengan bahasa teknis, pelaksanaan bidang
tertentu, memperbaiki peralatan, memasang komponen tertentu.
Ditujukan kepada para teknisi, pekerja lapangan, laboran maupun
mereka yang bekerja di pabrik-pabrik, industri-industri dan lain-lain.
c. Majalah ilmiah
Majalah jenis ini ditulis dengan bahasa ilmiah sehingga sulit dipahami
oleh masyarakat umumnya. Ditujukan kepada para ilmuwan terutama
yang sebidang sebagai media komunikasi ilmu antar mereka.
Penyertaan gambar, foto, ilustrasi sebagai pendukung dan
memperjelas tulisan.
d. Majalah ilmiah populer
Majalah ini berisi tulisan-tulisan tentang keilmuan atau bidang
tertentu, ditulis dengan gaya bahasa yang ringan, bahasa harian dan
populer sehingga orang luar bidang itu dapat memahami dan juga
kalangan umum terpelajar. Media ini dimaksudkan sebagai bacaan
umum untuk menambah pengetahuan mereka dalam bidang itu.
Biasanya diperjualbelikan di toko-toko dan dilanggan.28
4. Pemanfaatan Majalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan yaitu
merupakan proses, cara, pembuatan manfaatkan. Pemanfaatan majalah di
28
Lasa HS, Pengelolaah Terbitan Berkala, (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 23-24
27
perpustakaan dapat diartikan sebagai proses atau cara dalam
memanfaatkan koleksi majalah dalam memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka.
Pada umumnya pemanfaatan koleksi majalah hanya dapat
digunakan/dibaca di dalam perpustakaan, akan tetapi beberapa
perpustakaan mengizinkan pemustaka untuk meminjamnya/dibawa
pulang. Perpustakaan yang dapat meminjamkan koleksi majalah biasanya
hanya mengizinkan pemustaka untuk meminjam koleksi majalah terbitan
lama, sedangkan untuk majalah terbitan terbaru hanya dapat dibaca di
perpustakaan.
Selain majalah dapat dimanfaatkan dengan dibaca di
perpustakaan, majalah juga dapat difotocopy bagian-bagian yang
pemustaka butuhkan. Hampir semua perpustakaan memiliki layanan
fotocopy bagi pemustaka yang ingin memfotocopy koleksi perpustakaan
yang tidak dapat dipinjamkan atau dibawa pulang.
Perpustakaan yang memiliki koleksi majalah pasti juga memiliki
rak/tempat display untuk menyimpan majalah-majalah koleksi
perpustakaan. majalah disusun dengan berbagai aturan sesuai dengan
kebijakan masing-masing perpustakaan. macam-macam cara penyusunan
pada rak display, di antaranya: 1) berdasarkan alfabetis, 2) disusun per
kelompok bidang, 3) disusun secara kronologis penerimaan.
28
D. Penelitian Terdahulu
1. Skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Koleksi Terbitan Berkala oleh
Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta” yang disusun oleh Rani Rahmawati, mahasiswa
Jurusan Ilmu Perpustakaan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014.
Persamaan dengan penelitian ini yaitu keduanya sama-sama
menggunakan penelitian deskriptif dan metode yang digunakan sama
yaitu metode kuantitatif. Perbedaan dari penelitian ini yaitu jenis
perpustakaan yang berbeda yaitu perpustakaan universitas dengan
perpustakaan khusus. Penelitian ini juga lebih mengarah pada
pemanfaatan koleksi terbitan berkala secara umum, sedangkan penelitian
yang penulis susun lebih terfokus pada majalah populer di Perpustakaan
The Japan Foundation.
2. Selanjutnya adalah jurnal yang berjudul “Keterpakaian Koleksi Majalah
Ilmiah Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian oleh
Peneliti Badan Litbang Pertanian” yang disusun oleh Budi Prawati dari
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian pada tahun
2013. Persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan
metode kuantitatif dan pengambilan sample juga sama yaitu dilakukan
menggunakan nonprobability sampling yang memilih responden secara
accidental. Perbedaan dari penelitian ini yaitu objek penelitian yang
diteliti yaitu berupa majalah ilmiah sedangkan penelitian yang akan
penulis ambil adalah majalah populer.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi mengenai suatu gejala yang ada atau keadaan gejala dengan apa
adanya pada saat penelitian.29
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif,
yaitu pendekatan yang dimaksudkan untuk mengukur gejala yang ada saat
penelitian berlangsung. Penelitian kuantitatif biasanya berkaitan dengan data
yang berbentuk angka-angka. Menurut Kirk dan Miller dalam Lexy,
penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas
perhitungan persentase, rata-rata, ci kuadrat, dan perhitungan statistik
lainnya.30
B. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Sumber Data Primer
29
Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 309. 30
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
h. 2
22
Sumber data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa
perantara, dari sumbernya.31
Sumber data primer pada penelitian ini
adalah angket atau kuesioner yang disebarkan kepada responden yang
terdapat di Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta. Responden yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah pemustaka Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta yang telah menjadi anggota perpustakaan ataupun
yang belum menjadi anggota perpustakaan.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yang
memiliki informasi tersebut.32
Data sekunder juga bisa diartikan sebagai
data pelengkap dalam penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
dari sumbernya. Data sekunder dapat diperoleh dari studi kepustakaan
baik yang tercetak maupun yang sudah elektronik seperti laporan,
majalah, jurnal, karya tulis dan dokumen relevan yang terkait dengan
terbitan berkala terutama majalah.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisktik tertentu
31
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis
penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta: STIA-LAN, 2002), h. 86 32
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 86
23
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.33
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemustaka
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta baik laki-laki maupun
perempuan yang terdaftar aktif sebagai anggota perpustakaan pada
tahun 2016 berjumlah 949 pemustaka.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.34
Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan nonprobability sampling yang memilih responden
secara accidental. Teknik accidental sampling merupakan teknik
dimana penulis melakukan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan penulis dapat digunakan
sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
cocok dengan sumber data.35
Adapun penarikan sampel menurut Suharsimi Arikunto yang
mengatakan jika subjeknya kurang dari 100, maka dapat diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya, jika jumlah subjeknya lebih dari 100, maka dapat
diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih, tergantung
setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga,
dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap objek,
33
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 14 34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktik (Jakarta: Rineke
Cipta, 2013),h. 174 35
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), h. 122
24
karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, besar kecilnya
resiko yang ditanggung peneliti.36
Maka berdasarkan pendapat
tersebut, peneliti mengambil sampel dari jumlah populasi sebanyak
10% dari jumlah populasi 949 orang menjadi 94,9 kemudian
dibulatkan menjadi 95 orang responden.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan oleh penulis pada teknik
pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini yaitu:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilaksanakan
dengan terjun langsung ke lapangan atau tempat penelitian, dalam
penelitian ini peneliti turun langsung ke Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta untuk mendapatkan data dan informasi secara
langsung dari objek penelitian, yaitu dengan cara menyebar
angket/kuesioner.
Kuesioner ataupun angket merupakan teknik pengumpulan
data paling utama di penelitian ini. Teknik pengumpulan data ini
dengan cara melakukan penyebaran angket yang berupa pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan data yang
objektif dari responden melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah
dibuat dan dipersiapkan.
36 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktis, (Jakarta: Rieneka,
1992), h. 179
25
Kuesioner terdiri dari identitas responden, kuesioner bagian
satu, kuesioner bagian dua, kuesioner bagian tiga, dan kuesioner
bagian empat. Identitas responden berisi data responden yang terdiri
atas nama responden, asal responden, usia responden, jenis kelamin
responden dan pekerjaan responden. Kuesioner bagian satu berisikan
tentang pertanyaan umum mengenai kunjungan responden ke
perpustakaan. Kuesioner bagian dua berisikan pertanyaan mengenai
peminjaman koleksi majalah populer berbahasa Jepang. Kuesioner
bagian tiga berisikan pertanyaan mengenai alasan responden
memanfaatkan koleksi majalah populer berbahasa Jepang. Kuesioner
bagian empat berisikan pertanyaan mengenai kendala yang dihadapi
responden dalam memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang.
Pertanyaan di dalam kuesioner berjenis pertanyaan semi
terbuka dengan jawaban yang sudah tersusun tetapi masih ada
kemungkinan jawaban tambahan. Sebagai pedoman bagi penyusunan
kuesioner dibuat kisi-kisi kuesioner. Kisi-kisi instrument penelitian
dapat dilihat pada table 3.1 berikut:
Tabel 3. 1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Dimensi Indikator Item
Identitas Responden
Nama -
Asal -
Usia -
Jenis Kelamin -
Pekerjaan -
Pertanyaan Umum
Waktu Kunjungan 1, 2
Alasan berkunjung ke
perpustakaan
3
Pemanfaatan Koleksi
Majalah Populer berbahasa
Jepang
Frekuensi penggunaan majalah
populer
4, 5
Tema majalah 6
26
Cara responden memanfaatkan
majalah populer
7
Tujuan memanfaatkan majalah
populer
8, 9
Jumlah koleksi majalah
populer yang ada di
perpustakaan
10
Kebutuhan informasi
responden yang ada pada
majalah populer
11
Persepsi Pemustaka
Terhadap Kendala
Pemanfaatan Majalah
Populer Berbahasa Jepang
Bahasa 12, 13
Jadwal pembaharuan majalah
populer
14
Lokasi majalah populer 15, 16, 17
Fisik majalah populer 18
Permintaan majalah populer
yang dibutuhkan
19
2. Riset kepustakaan (Library research)
Penelitian kepustakaan atau studi literatur adalah penelitian
yang sebagian atau keseluruhan datanya diperoleh dari kepustakaan
(buku, dokumen, artikel, laporan, koran, dan lain sebagainya).37
Riset
kepustakaan dilakukan untuk mencapai pemahaman yang lebih
mendalam mengenai konsep-konsep yang akan dikaji dan sebagai
landasan teori untuk memperkuat analisa data dalam penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan teknik pengumpulan data, langkah selanjutnya
adalah menganalisis data. Analisis data adalah proses menyusun,
mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk
memahami maknanya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
analisis data kuantitatif. Pengolahan data dilakukan dengan cara:
37
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis
penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula, h. 73
27
1. Penyuntingan
Proses penyuntingan dilakukan terhadap kuesioner yang telah
terkumpul dengan cara memeriksa kelengkapan jawaban-jawaban
responden.
2. Tabulasi
Pada tahap ini, data disusun dan dikalkulasi dengan menggunakan
prinsip tabulasi langsung yaitu dari kuesioner ke kerangka tabel yang
telah disiapkan.
3. Persentase
Langkah selanjutnya adalah mengolah data, untuk perhitungan
persentase menggunakan rumus:
Di mana:
P : Angka Persentase untuk Setiap Kategori
F: Frekuensi Jawaban Responden
n: Jumlah Responden38
Adapun parameter untuk penafsiran nilai persentase adalah:
a. 0% = Tidak ada satupun
b. 1% - 25% = Sebagian kecil
c. 26% - 49% = Hampir setengahnya
d. 50% = Setengahnya
38
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h.
43
28
e. 51% - 75% = Sebagian Besar
f. 76% - 99% = Hampir seluruhnya
g. 100% = Seluruhnya39
Sesudah data diolah kemudian dianalisis dan dijabarkan
dalam bentuk kalimat yang mengandung kesimpulan penelitian.
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif
yaitu data yang dituangkan dalam bentuk angka-angka akan
dijelaskan kembali dalam bentuk kalimat atau uraian.
F. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta yang berlokasi di Gedung Summitmas I, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2016 sampai dengan
bulan Februari 2017.
39
Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku pedoman mahasiswa
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 88
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta
1. Sejarah Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta
The Japan Foundation didirikan pada tahun 1972 sebagai lembaga
resmi khusus yang menangani pertukaran budaya internasional. Berkantor
pusat di Tokyo, lembaga ini menjalankan berbagai program yang berfokus
pada 3 bidang utama, yaitu pertukaran seni dan budaya, pendidikan bahasa
Jepang, serta studi Jepang dan pertukaran intelektual.
The Japan Foundation, Jakarta didirikan tahun 1979 untuk
mengembangkan kegiatan pertukaran antara Jepang dan Indonesia yang
disesuaikan dengan minat dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Salah satu
fasilitas penunjang yang dimilikinya adalah perpustakaan yang berfungsi
sebagai penyedia informasi bidang sosial budaya dan bahasa Jepang.
Perpustakaan ini pada awalnya terdiri dari Perpustakaan Pusat
Kebudayaan Jepang yang berdiri pada tanggal 3 April 1979 dan Perpustakaan
Pusat Bahasa Jepang yang berdiri pada tanggal 28 Maret 1991 yang
kemudian bergabung pada tahun 1996 menjadi perpustakaan khusus Jepang
terbesar di Indonesia, yang berada di bawah lembaga The Japan Foundation,
Jakarta.
30
2. Struktur Organisasi Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta
Perpustakaan The Japan Foundation secara struktural berada di
bawah lembaga internasional, The Japan Foundation yaitu lembaga
nirlaba khusus di bidang pertukaran kebudayaan yang dibentuk oleh
parlemen Jepang pada tahun 1972. The Japan Foundation memiliki
cabang diberbagai negara, salah satunya di Indonesia yaitu di Jakarta.
Untuk struktur organisasi Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta dapat dilihat pada gambar berikut:
Bagan 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan The Japan Foundation Jakarta
3. Sumber Daya Manusia Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta
Sumber daya manusia di Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta terdiri dari kepala perpustakaan dan 3 orang staf perpustakaan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Direktur
Asisten Direktur
Kepala Perpustakaan
Staf Perpustakaan
Staf Perpustakaan
Staf Perpustakaan
31
Tabel 4. 1
SDM Perpustakaan The Japan Foundation
Jabatan/Posisi
Latar Belakang Pendidikan
Kepala Perpustakaan
- S1 Ilmu Perpustakaan
- S2 Manajemen Komunikasi
- Pelatihan Bahasa Jepang di Jakarta &
Jepang
1 Staf Perpustakaan
- S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi
- Pelatihan Bahasa Jepang
2 Staf Perpustakaan S1 Sastra Jepang
Jumlah keseluruhan SDM Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta adalah 4 orang yang seluruhnya memiliki kemampuan berbahasa
Jepang yang dinyatakan dengan sertifikat JLPT. 2 orang di antaranya
merupakan lulusan strata 1 Sastra Jepang dan 2 orang lainnya berlatar
belakang pendidikan Ilmu Perpustakaan. Seluruh staf diharuskan
menguasai seluruh kegiatan teknis perpustakaan serta memiliki
kemampuan dalam memberikan pelayanan perpustakaan kepada
pemustaka.
4. Koleksi Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta
Koleksi perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta berkisar
pada bidang bahasa, sosial budaya, sejarah, seni dan sastra Jepang.
Terdapat lebih dari 22.000 eksemplar sumber-sumber informasi yang
tersedia, baik dalam bentuk tercetak maupun noncetak. Terdapat berbagai
jenis koleksi perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta di antaranya:
a. Buku dan Referensi
Koleksi buku dan bahan referensi di Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta tersedia dalam bahasa Jepang, bahasa Inggris dan
32
bahasa Indonesia, di antaranya buku umum, buku pelajaran bahasa
terlengkap terutama bahan yang diterbitkan di Jepang, buku anak
bergambar dan koleksi manga atau komik yang tersedia dalam bahasa
Jepang dan Indonesia, buku-buku literatur dalam bahasa Jepang dan
Inggris. koleksi refensi yang dimiliki Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta di antaranya ensiklopedi, kamus, buku tahunan
dan panduan. Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta juga
mengembangkan koleksi literatur Jepang yang telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia maupun literatur bertopik Jepang yang ditulis
oleh pengarang Indonesia.
b. Majalah dan Terbitan Berkala
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta juga berlanggan
berbagai terbitan berkala di antaranya surat kabar harian, jurnal,
berbagai buletin dan newsletter dan majalah populer Jepang.
Terbitan-terbitan berkala yang dilanggan oleh perpustakaan tersedia
dalam bahasa Jepang, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Terdapat sekitar 19 judul majalah-majalah populer berbahasa
Jepang yang sedang dilanggan oleh perpustakaan, di antaranya:
Tabel 4. 2
Daftar Majalah Populer Berbahasa Jepang yang Dilanggan oleh Perpustakaan The Japan
Foundation Jakarta
No Judul Majalah Jenis/Tema
1 Can Cam Mode/Fashion (bulanan)
2 Seventeen Mode/Fashion (bulanan)
3 Lee Gaya hidup/Lifestyle (bulanan)
4 An An Gaya hidup/Lifestyle (2 mingguan)
5 Florist Seni merangkai bunga (bulanan)
6 Sotokoto Gaya Hidup/Lifestyle (bulanan)
7 Kateigahou Seni dan Budaya (bulanan)
8 Discover Japan Gaya hidup/Lifestyle (bulanan)
33
9 Orange Page Kuliner (2 mingguan)
10 Suteki ni Handmade Seni kerajinan tangan (bulanan)
11 Hiragana Times Bahasa dan Budaya (bulanan)
12 Kinema Junpou Sinematografi (bulanan)
13 JA (Japan Architect) Arsitektur (bulanan)
14 Bijutsu Techo Seni dan Budaya (bulanan)
15 Bungeishunju Seni dan Budaya (bulanan)
16 MdN Design & Graphic Seni desain dan Grafis (bulanan)
17 CD Deeta Entertaimen (bulanan)
18 Animage Animasi (bulanan)
19 Kera Mode/Fashion (bulanan)
c. Bahan Audio-Visual dan Multimedia
Koleksi audio-visual Perpustakaan The Japan Foundation
Jakarta meliputi berbagai koleksi bahan elektronik berupa kaset,
video dan CD tentang kehidupan orang Jepang serta budaya dan
bahasa seperti koleksi CD pelajaran bahasa, video seni dan budaya,
CD dan DVD musik dan CD-ROM geografi, peta, poster huruf kanji,
kartu-kartu huruf Jepang, dan Kamishibai yang dapat digunakan
sebagai alat bantu belajar dan mengajar bahasa dan budaya Jepang.
3. Layanan Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta
1. Sistem Layanan
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta memberikan
layanan dengan sistem terbuka (open access), artinya pemustaka
dapat mengakses secara langsung koleksi perpustakaan ke jajaran
rak atau pemustaka dapat mengakses langsung bahan pustaka
yang diinginkan. Adapun jam buka perpustakaan dapat dilihat
pada tabel berikut:
34
Tabel 4. 3
Jam Operasional Perpustakaan The Japan Foundation Jakarta
Hari Jam Layanan
Senin-Selasa, Kamis-Jum’at 09:30 – 18:00
Sabtu (Minggu ke 1, 3, dan 5) 09:00 – 12:30
Rabu, Sabtu (Minggu ke 2 dan 4) Libur
Untuk pemanfaatan koleksi Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta pemustaka dapat langsung mengunakan fasilitas
yang ada tanpa harus menjadi anggota, sedangkan untuk melakukan
peminjaman koleksi buku, majalah, penggunaan layanan internet dan
wi-fi, pemustaka harus menjadi anggota perpustakaan.
2. Jenis Layanan
Layanan Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta di
antaranya, yaitu:
a. Layanan Penitipan Barang
Pemustaka diharuskan menitipkan barang bawaannya
seperti tas, jaket, tas laptop, buku-buku pribadi dan sebagainya di
meja petugas.
b. Layanan Sirkulasi
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta memberikan
layanan peminjaman, pengembalian koleksi perpustakaan serta
perpanjangan peminjaman koleki perpustakaan.
c. Layanan Referensi
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta menyediakan
layanan referensi yang hanya bisa dibaca di perpustakaan atau di
35
fotokopi. Khusus untuk karyawan The Japan Foundation, Jakarta
dapat meminjam koleksi referensi dalam jangka waktu terbatas.
d. Layanan Keanggotaan (Membership)
Untuk dapat memanfaatkan fasilitas peminjaman koleksi
yang ada di perpustakaan maka pemustaka diharuskan untuk
menjadi anggota perpustakaan. Untuk menjadi anggota
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta pemustaka harus
melengkapi dan memenuhi syarat yang berlaku serta diharuskan
membayar biaya administrasi sesuai jenis keanggotaan yang
pemustaka inginkan.
Syarat keanggotaan Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta adalah sebagai berikut:
1) Calon anggota telah memiliki KTP (JABODETABEK).
Bagi siswa SLTA yang belum memiliki KTP harap
melampirkan KTP orangtua/penjamin. Bagi WNA
(Warga Negara Asing) menunjukkan Passpor dan KIMS.
2) Pemegang KTP luar-Jabodetabek tapi berkuliah dan/atau
bekerja di wilayah DKI Jakarta, harap melampirkan surat
keterangan tinggal dari RT setempat dan dari Lembaga
Pendidikan dan/atau Perusahaan.
Adapun tata cara pengajuan menjadi anggota Perpustakaan
The Japan Foundation, Jakarta adalah sebagai berikut:
1) Calon anggota dapat mendaftar pada Counter dan mengisi
surat permohonan keanggotaan.
36
2) Setelah itu, formulir anggota perpustakaan akan dikirimkan ke
alamat tempat tinggal calon anggota melalui Pos Indonesia.
3) Setelah mengisi formulir yang perpustakaan kirimkan melalui
Pos, calon anggota harus mengembalikannya langsung ke
perpustakaan dengan melampirkan persyaratan menjadi
anggota, yaitu:
a. Fotokopi KTP
b. Fotokopi Kartu Mahasiswa/Kartu Pelajar (bagi
mahasiswa dan pelajar) yang masih berlaku atau surat
keterangan dari lembaga pendidikan (untuk jenjang D1
s/d S1). Tanpa KTM/surat keterangan, anggota
dianggap kategori umum.
c. Surat Keterangan Bekerja (bagi karyawan dengan KTP
luar Jabodetabek) dari perusahaan tempt calon anggota
bekerja di DKI Jakarta.
d. Tiga lembar pasfoto ukuran 2x3 cm.
4) Setelah melampirkan semua berkas yang dibutuhkan, calon
anggota membayar biaya keanggotaan sesuai jenis dan
kategori. Rincian biaya keanggotaan sebagai berikut:
Tabel 4. 4
Biaya Keanggotaan
Jenis
Biaya Periode Jumlah
Umum Mahasiswa
Platinum
Rp. 110.000 Rp. 60.000 1 Tahun 5 Buku (buku teks maksimal
4 buku) Rp. 160.000 Rp. 80.000 2 Tahun
Gold
Rp. 80.000 Rp. 40.000 1 Tahun 4 Buku (buku teks maksimal
3 buku) Rp. 110.000 Rp. 60.000 2 Tahun
Silver
Rp. 60.000 Rp. 30.000 1 Tahun 3 Buku (buku teks maksimal
2 buku) Rp. 80.000 Rp. 40.000 2 Tahun
37
Syarat dan ketentuan di atas hanya berlaku bagi
pemustaka umum yang ingin menjadi anggota perpustakaan,
sedangkan untuk karyawan The Japan Foundation Jakarta sudah
langsung terdaftar menjadi anggota perpustakaan. Karyawan The
Japan Foundation, Jakarta dapat langsung menggunakan fasilitas
dan layanan perpustakaan tanpa dikenakan biaya keanggotaan
selama menjadi karyawan The Japan Foundation. Khusus untuk
karyawan bagian pengajar bahasa Jepang dapat meminjam
koleksi lebih banyak daripada karyawan biasa atau pemustaka
umum. Waktu pengembalian koleksi yang dipinjam bagi
karyawan yaitu maksimal 3 bulan.
e. Layanan Fotokopi
Pemustaka yang belum menjadi anggota perpustakaan
sehingga tidak dapat membawa pulang koleksi yang mereka
butuhkan dapat menggunakan jasa fotokopi. Hal ini berlaku pula
bagi koleksi Referensi yang tidak dipinjamkan. Perpustakaan
akan membantu membuatkan fotokopi dari koleksi tersebut,
dengan syarat hanya bagian yang pemustaka butuhkan dan tidak
untuk dikomersilkan. Selain itu, perpustakaan akan
membebankan biaya fotokopi kepada pemustaka. Permintaan
fotokopi dari pemustaka terlebih dahulu mengisi bon fotokopi.
f. Layanan Penelusuran Informasi
Layanan ini dapat digunakan bagi pemustaka yang tidak
dapat datang langsung ke perpustakaan. Pemustaka dapat
38
bertanya mengenai informasi koleksi yang ada di perpustakaan.
Permintaan penelusuran informasi dapat disampaikan melalui
surat elektronik (e-mail) ataupun melalui telepon.
5. Fasilitas Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta
1. Katalog Perpustakaan
Katalog perpustakaan merupakan sarana simpan dan temu
kembali informasi yang dapat digunakan oleh pemustaka maupun
staf perpustakaan untuk memudahkan penelusuran informasi atau
mencari koleksi yang ada di perpustakaan. Perpustakaan The
Japan Foundation, Jakarta memiliki sarana simpan dan temu
kembali menggunakan katalog yang dapat diakses melalui
komputer yang telah disediakan.
2. Ruang Baca
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta memiliki
ruang baca yang nyaman dilengkapi dengan meja dan kursi.
3. Ruang Audio Visual
Untuk menonton dan mendengarkan koleksi audiovisual,
pemustaka dapat menggunakan ruang audio visual yang
dilengkapi dengan alat pemutar.
4. Saluran TV NHK
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta memiliki
saluran TV Jepang NHK yang dapat pemustaka nikmati dengan
menggunakan alat bantu pendengaran (headphone/headset).
39
5. Internet
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta memiliki
fasilitas penelusuran internet yang dikhususkan bagi para anggota
perpustakaan. Fasilitas ini dapat digunakan dengan menunjukan
kartu anggota perpustakaan kepada petugas. Pemustaka akan
diberikan waktu maksimal satu jam dan dapat memperpanjang
jika tidak terdapat pengguna lainnya yang mengantri.
6. Tata Tertib Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta
Setiap perpustakaan pasti memiliki tata tertib yang berlaku
agar tetap terjaga. Tata tertib Perpustakaan The Japan Foundation
Jakarta, di antaranya:
a. Pengunjung perpustakaan harap mengisi Daftar Pengunjung yang
telah disediakan.
b. Pengunjung perpustakaan harus menitipkan barang bawaannya
(tas, jaket, tas laptop, buku-buku pribadi, makanan, minuman, dan
sebagainya) kecuali alat tulis dan buku catatan.
c. Pengunjung perpustakaan tidak diperkenankan untuk menelpon di
dalam perpustakaan.
d. Mohon untuk mengaktifkan HP dalam keadaan silent mode
selama di perpustkaan.
e. Pengunjung dilarang memotret/merekam gambar atau isi buku.
40
B. Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian di bab 4 ini akan disajikan hasil dari
pengumpulan data dan analisa data yang telah dilakukan oleh penulis
mengenai pemanfaatan majalah populer berbahasa Jepang dan kendala yang
dihadapi pengguna dalam memanfaatkannya di Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta. Pengumpulan data pada penelitian ini berasal dari
kuesioner (angket) yang telah disebarkan oleh penulis kepada responden.
Penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan Februari 2017 di Perpustakaan
The Japan Foundation, Jakarta.
Sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini dipilih tidak
berdasarkan ciri-ciri apapun, termasuk juga pemustaka yang merupakan
pegawai atau staf yang bekerja di lingkungan The Japan Foundation, Jakarta
maupun pemustaka umum dari luar The Japan Foundation, Jakarta seperti
mahasiswa, peneliti, ataupun jenis pekerjaan lainnya.
Berikut ini adalah hasil analisa data yang dilakukan penulis yang merupakan
penjabaran dari pertanyaan-pertanyaan yang hasilnya disajikan dalam bentuk
tabel dengan rincian penjelasan.
1. Analisis Identitas Responden
Dalam penelitian ini pemustaka yang ada di Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta diwakili oleh responden yang berjumlah 95 orang.
Tabel 4. 5
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-laki 31 32,6%
2 Perempuan 64 67,4%
Jumlah 95 100%
41
Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa dari jumlah keseluruhan
responden yang berjumlah 95 orang, hasil yang diperoleh yakni responden
berjenis kelamin laki-laki hampir setengahnya (32,6%) yaitu 31 responden
dan sebagian besar (67,4%) responden berjenis kelamin perempuan. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pemustaka berjenis kelamin
perempuan yang sebagian besar mengunjungi perpustakaan dengan jumlah
64 orang saat penelitian berlangsung.
Selanjutnya peneliti bertanya mengenai pekerjaan responden yang
terdiri dari tiga jawaban yaitu pelajar, mahasiswa, dan karyawan.
Tabel 4. 6
Pekerjaan Responden
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Pelajar 3 3,2%
2 Mahasiswa 65 68,4%
3 Karyawan 27 28,4%
Jumlah 95 100%
Pada tabel di atas diketahui bahwa yang mengisi kuesioner sebagian
kecil 3 orang (3,2%) responden berstatus sebagai pelajar, kemudian sebagian
besar 65 orang (68,4%) berstatus sebagai mahasiswa, dan hampir
setengahnya yaitu sebanyak 27 orang (28,4%) adalah karyawan. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah pemustaka yang datang ke
perpustakaan dan bersedia mengisi angket/kuesioner penelitian ini sebagian
besar berasal dari mahasiswa dengan jumlah 65 responden.
42
2. Pertanyaan Umum
Pada bagian pertama disajikan data dari pertanyaan umum yang
berhubungan dengan kunjungan responden ke Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta.
Tabel 4. 7
Frekuensi Kunjungan Responden Setiap Bulan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 1-2 kali 27 28,4%
2 3-4 kali 7 7,4%
3 Lebih dari 5 kali 6 6,3%
4 Tidak tentu (tidak setiap bulan datang) 55 57,9%
Jumlah 95 100%
Pada tabel 4. 7 ini dapat dilihat frekuensi kunjungan pemustaka setiap
bulannya. Dari 95 responden hampir setengahnya (28,4%) yaitu 27
responden mengunjungi perpustakaan sebanyak 1-2 kali dalam sebulan,
sedangkan sebagian kecil yang berkunjung sebanyak 3-4 kali dengan
persentase 7,4% (7 responden) dan lebih dari 5 kali dengan persentase 6,3%
(6 responden), kemudian sebagian besar (57,9%) yaitu 55 responden yang
berkunjung ke perpustakaan secara tidak tentu atau tidak setiap bulan
berkunjung ke perpustakaan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemustaka perpustakaan yang datang ke Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta sebagian besar berkunjung secara tidak menentu atau tidak setiap
bulan berkunjung ke perpustakaan.
Selanjutnya peneliti bertanya mengenai waktu rata-rata yang
digunakan pemustaka setiap kunjungannya ke Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta.
43
Tabel 4. 8
Waktu Rata-Rata Kunjungan Responden
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Kurang dari 1 jam 4 4,2%
2 1 jam 26 27,4%
3 2 jam 48 50,5%
4 Lebih dari 3 jam 17 17,9%
Jumlah 95 100,0%
Pada tabel 4. 8 menunjukkan waktu rata-rata kunjungan responden ke
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta dalam setiap kunjungannya.
Dapat dilihat sebagian besar, 48 orang (50,5%) responden menghabiskan
waktu selama 2 jam di perpustakaan. Kemudian hampir setengahnya (26
responden) yang berkunjung selama 1 jam ke perpustakaan dengan
persentase 27,4%. Sebagian kecil lainnya yang berkunjung ke perpustakaan
selama lebih dari 3 jam dengan persentase 17,9% (17 responden) dan kurang
dari 1 jam sebanyak 4,2% (4 responden). Dari data tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa pemustaka banyak menghabiskan waktu selama 2 jam di
perpustakaan dengan jumlah 48 responden saat penelitian berlangsung.
Selanjutnya peneliti bertanya mengenai alasan pemustaka berkunjung
ke Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta. Pada pertanyaan ini,
responden diperbolehkan memilih lebih dari satu jawaban.
Tabel 4. 9
Alasan Responden Berkunjung ke Perpustakaan The Japan Foundation
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Membaca buku koleksi umum 41 30,4%
2 Membaca koleksi terbitan berkala 12 8,9%
3 Mencari referensi 49 36,3%
4 Membaca koleksi fiksi 19 14,1%
5 Lainnya... 14 10,4%
Jumlah 135 100%
44
Dapat dilihat dari tabel 4. 9 di atas, hampir setengahnya yaitu 49
responden datang ke perpustakaan untuk mencari referensi dengan persentase
36,3% dan 41 orang (30,4%) responden yang datang ke perpustakaan untuk
membaca buku koleksi umum. Kemudian sebagian kecil responden datang ke
perpustakaan untuk membaca koleksi fiksi dengan persentase 14,1% (19
responden), membaca koleksi terbitan berkala dengan persentase 8,9% (12
responden), dan alasan lainnya dengan persentase 10,4% (14 responden).
Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa hampir setengahnya pemustaka
datang ke perpustakaan dengan tujuan untuk membaca koleksi umum dan
mencari referensi.
3. Pemanfaatan Majalah Populer Berbahasa Jepang di Perpustakaan
The Japan Foundation, Jakarta
Berikut ini disajikan data hasil penelitian mengenai pemanfaatak
majalah populer berbahasa Jepang di Perpustakaan The Japan Fondaion,
Jakarta. Berikut ini uraian hasil penelitian yang pertama mengenai
responden yang membaca majalah populer berbahasa Jepang dalam
setiap kunjungan ke Perpustakaan The Japan foundation
Tabel 4. 10
Membaca Majalah Populer Berbahasa Jepang dalam Setiap Kunjungan ke Perpustakaan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu 12 12,6%
2 Sering 7 7,4%
3 Kadang-kadang 76 80%
Jumlah 95 100%
45
Pada tabel 4. 10 ini menyajikan data mengenai pertanyaan apakah
responden membaca majalah populer berbahasa Jepang dalam setiap
kunjungannya ke Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta. Sebagian
kecil responden menjawab selalu membaca majalah populer berbahasa
Jepang dengan persentase 12,6% (12 responden), dan sebagian kecil
lainnya yaitu 7 orang (7,4%) responden yang menjawab sering membaca
majalah populer berbahasa Jepang setiap kunjungannya ke perpustakaan.
Sedangkan hampir seluruhnya yaitu sebanyak 76 orang (80%) responden
menjawab mereka kadang-kadang membaca majalah populer berbahasa
Jepang setiap berkunjung ke Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta. Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan pemustaka yang
datang ke Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta hampir
seluruhnya (80%) pemustaka kadang-kadang membaca majalah populer
berbahasa Jepang dengan jumlah 76 responden saat penelitian ini
berlangsung.
Selanjutnya peneliti bertanya mengenai jumlah majalah populer
berbahasa Jepang yang dibaca oleh pemustaka dalam setiap
kunjungannya ke Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta.
Tabel 4. 11
Jumlah Majalah Populer Berbahasa Jepang yang Dibaca Responden dalam Setiap Kunjungan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 1-2 majalah 68 71,6%
2 3-4 majalah 22 23,2%
3 5-6 majalah 5 5,3%
4 Lebih dari 6 majalah 0 0%
Jumlah 95 100%
46
Pada tabel 4. 11 ini disajikan jumlah rata-rata majalah populer
berbahasa Jepang yang dibaca oleh responden setiap berkunjung ke
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta. Sebagian besar, 68 orang
(71,6%) responden membaca sebanyak 1-2 majalah dalam setiap
kunjungannya, kemudian sebagian kecil responden yang membaca
sebanyak 3-4 majalah dalam setiap kunjungan dengan persentase 23,2%
(22 reponden), dan 5 orang (5,3%) responden yang membaca sebanyak
5-6 majalah. Lalu tidak ada satupun (0%) responden yang membaca
lebih dari 6 majalah dalam setiap kunjungannya ke Perpustakaan The
Japan Foundation, Jakarta. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa pemustaka berjumlah 68 orang pada saat penelitian ini
berlangsung membaca sebanyak 1-2 majalah dalam setiap kunjungannya
ke Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta.
Selanjutnya peneliti bertanya mengenai tema majalah dalam
bidang apa yang pemustaka sukai. Pada pertanyaan ini, responden
diperbolehkan memilih lebih dari satu jawaban dengan maksimal
memilih 3 jawaban.
Tabel 4. 12
Tema Majalah Populer yang Responden Minati
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Budaya dan seni 56 32,9%
2 Mode (fashion) 36 23,2%
3 Gaya hidup (lifestyle) 51 30%
4 Sinematografi 14 8,2%
5 Arsitektur 6 3,5%
6 Lainnya.... 7 4,1%
Jumlah 170 100%
47
Data di atas menunjukkan hampir setengahnya responden
menyukai tema majalah bidang budaya dan seni dengan persentase
32,9% (56 responden), kemudian hampir setengahnya lagi 51 orang
(30%) responden menyukai tema majalah dalam bidang gaya hidup
(lifestyle). Lalu sebagian kecil responden memilih tema majalah dalam
bidang mode (fashion) dengan persentase 23,2% (36 responden),
sinematografi 14 orang (82%) responden, arsitektur 6 orang (3,5%)
responden, dan lainnya 7 orang (4,1%) responden. Dapat dilihat dari data
tersebut bahwa hanya sedikit responden yang memilih tema majalah
dalam bidang sinematografi dengan persentase 8,2% dan arsitektur
dengan prosentase 4,1%. Sebagian kecil yaitu sebanyak 7 orang (4,1%)
responden yang memilih menyukai tema majalah dalam bidang lainnya,
mereka menjawab menyukai jenis majalah dalam bidang kuliner,
entertaiment, dan lainnya. Jika dilihat dari data tersebut sangat
disayangkan jika koleksi majalah populer berbahasa Jepang yang lainnya
tidak dimaksimalkan pemanfaatannya.
Selanjutnya peneliti juga menanyakan bagaimana cara pemustaka
memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang.
Tabel 4. 13
Cara Responden Memanfaatkan Majalah Populer Berbahasa Jepang
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Membaca di perpustakaan 84 80%
2 Mencatat bagian-bagian yang dibutuhkan 8 7,6%
3 Memfotokopi 4 3,8%
4 Meminjam/membawa pulang 9 8,6%
Jumlah 105 100%
48
Pada pertanyaan ini, responden diperbolehkan memilih jawaban
lebih dari satu. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hampir seluruhnya
84 orang (80%) pemustaka memanfaatkan majalah populer berbahasa
Jepang dengan membaca di perpustakaan. Sebagian kecil pemustaka
lainnya memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang dengan
meminjam/membawa pulang 9 orang (8,6%) pemustaka, mencatat
bagian-bagian yang dibutuhkan 8 orang (7,6%) pemustaka dan
memfotokopi 4 orang (3,8%) pemustaka. Dari data tersebut diketahui
bahwa penggunaan majalah populer berbahasa Jepang terbitan lama telah
dimanfaatkan dengan cara meminjam/membawa pulang sebanyak 9
pemustaka saat penelitian ini berlangsung.
Selanjutnya peneliti menanyakan tujuan pemustaka
memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang.
Tabel 4. 14
Tujuan Responden Memanfaatkan Majalah Populer Berbahasa Jepang
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Hiburan 42 33,1%
2 Menambah wawasan tentang
perkembangan Japang 53 41,7%
3 Mencari informasi untuk
mengembangkan hobi 24 18,9%
4 Lainnya.... 8 6,3%
Jumlah 127 100%
Pada pertanyaan ini, responden diperbolehkan memilih lebih dari
satu jawaban. Dari tabel 4. 14 di atas dapat dilihat bahwa hampir
setengahnya yaitu 53 orang responden memanfaatkan majalah populer
berbahasa Jepang untuk menambah wawasan tentang perkembangan
Jepang dengan persentase 41,7% dan hampir setengah lainnya yaitu 42
49
orang (33,1%) responden menjawab sebagai hiburan. Lalu sebagian kecil
pengguna memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang bertujuan
mencari informasi untuk mengembangkan hobi dengan persentase 18,9%
(24 responden). Kemudian sebagian kecil lainnya, 8 orang (6,3%)
responden memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang dengan
tujuan lainnya. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa banyak pemustaka
yang menggunakan majalah populer berbahasa Jepang untuk menambah
wawasan tentang perkembangan Jepang. Hal tersebut dikarenakan
banyaknya masyarakat yang tertarik untuk mengetahui dan mempelajari
perkembangan di Jepang.
Selanjutnya peneliti menanyakan apakah pemustaka pernah
menggunakan majalah populer berbahasa Jepang sebagai referensi dalam
mengerjakan tugas dan penelitian mereka.
Tabel 4. 15
Penggunaan Majalah Berbahasa Jepang Sebagai Referensi dalam Mengerjakan Tugas dan
Penelitian
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu 1 1,1%
2 Sering 4 4,2%
3 Kadang-kadang 39 41,1%
4 Tidak pernah 51 53,7%
Jumlah 95 100%
Dapat dilihat pada tabel 4. 15 di atas sebagian kecil responden
menjawab mereka selalu 1 orang (1,1%) responden dan sering 4 orang
(4,2%) responden menggunakan majalah populer berbahasa Jepang
sebagai referensi dalam mengerjakan tugas dan penelitian. Selanjutnya
hampir setengahnya yaitu 39 responden yang kadang-kadang
50
menggunakan majalah populer berbahasa Jepang sebagai referensi dalam
mengerjakan tugas dan penelitian mereka dengan persentase 41,1%.
Kemudian sebagian besar yaitu sebanyak 51 orang (53,7%) responden
yang tidak pernah menggunakan majalah populer berbahasa Jepang
sebagai referensi dalam mengerjakan tugas dan penelitian mereka. Dapat
disimpulkan dari data tersebut bahwa sebagian besar (53,7%) pemustaka
yang tidak pernah menggunakan majalah populer berbahasa Jepang
sebagai referensi dalam mengerjakan tugas dan penelitian mereka
dengan jumlah 51 pemustaka.
Selanjutnya peneliti bertanya mengenai jumlah majalah populer
berbahasa Jepang yang dilanggan oleh Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta sudah memadai atau belum.
Tabel 4. 16
Pendapat Responden Tentang Jumlah Majalah Populer Berbahasa Jepang
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat memadai 11 11,6%
2 Memadai 70 73,7%
3 Kurang memadai 14 14,7%
4 Sangat kurang memadai 0 0%
Jumlah 95 100%
Dapat dilihat pada tabel 4. 16 ini sebagian kecil responden
berpendapat bahwa jumlah majalah populer berbahasa Jepang yang
tersedia di Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta sangat memadai
11 orang (11,6%) responden. Selanjutnya sebagian kecil lainnya yaitu 14
orang (14,7%) responden menjawab majalah populer berbahasa Jepang
yang ada di Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta kurang
memadai. Kemudian sebagian besar responden berpendapat jumlah
51
majalah populer berbahasa Jepang yang ada di Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta memadai dengan persentase 73,7% (70 responden).
Lalu tidak ada satupun (0%) yang berpendapat bahwa jumlah majalah
populer berbahasa Jepang yang ada di Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta sangat tidak memadai. Dari data tersebut diketahui
sebanyak 70 orang pemustaka berpendapat bahwa majalah populer
berbahasa Jepang yang ada di Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta sudah memadai.
Selanjutnya peneliti bertanya mengenai kebutuhan informasi
yang pemustaka dapat dari majalah populer berbahasa Jepang yang
dilanggan oleh Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta sudah
terpenuhi atau belum.
Tabel 4. 17
Kebutuhan Informasi yang Responden Dapatkan dari Majalah Populer Berbahasa Jepang
yang Dilanggan oleh Perpustakaan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat memenuhi 7 7,4%
2 Memenuhi 58 61,1%
3 Sebagian saja 30 31,6%
4 Tidak memenuhi sama sekali 0 0%
Jumlah 95 100%
Dari tabel 4. 17 ini dapat dilihat hasil mengenai pendapat
pemustaka mengenai kebutuhan informasi yang didapat melalui majalah
populer berbahasa Jepang. Dari 95 responden, sebagian kecil yaitu 7
orang (7,4%) responden yang berpendapat bahwa informasi yang didapat
dari majalah populer berbahasa Jepang sangat memenuhi kebutuhan
informasi mereka. lalu sebagian besar responden menjawab informasi
yang didapat dari majalah populer berbahasa Jepang sudah memenuhi
52
kebutuhan informasi mereka dengan persentase 61,1% (58 responden).
Kemudian hampir setengahnya, 30 orang (31,6%) responden
berpendapat informasi yang mereka dapat dari majalah populer
berbahasa Jepang hanya sebagian saja yang memenuhi kebutuhan
informasi mereka, dan tidak ada satupun (0%) responden yang
berpendapat bahwa informasi yang didapat dari majalah populer
berbahasa Jepang tidak memenuhi sama sekali kebutuhan informasi
mereka. Dapat dilihat hasil kesimpulan dari data di atas bahwa sebagian
besar (61,1%) pemustaka sebanyak 58 orang merasa kebutuhan
informasi mereka telah terpenuhi dari majalah populer berbahasa Jepang
yang dilanggan oleh Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta.
4. Persepsi Pemustaka Terhadap Kendala dalam Memanfaatkan
Majalah Populer Berbahasa Jepang di Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta
Berikut ini disajikan data hasil penelitian mengenai persepsi
pemustaka terhadap kendala dalam memanfaatkan majalah populer
berbahasa Jepang di Perpustakaan The Japan Foundatin, Jakarta. Data
pertama yaitu tingkat penguasaan bahasa Jepang responden yang
memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang.
Tabel 4. 18
Tingkat Penguasaan Bahasa Jepang Responden
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Dapat membaca dan mengerti 9 9,5%
2 Hanya dapat membaca dan mengerti
sebagian 58 61,1%
53
3 Hanya dapat membaca 5 5,3%
4 Tidak mengerti sama sekali 23 24,2%
Jumlah 95 100%
Dari tabel 4. 18 di atas dapat diketahui hasil jawaban dari 95
responden mengenai penguasaan bahasa Jepang mereka. Sebagian kecil
responden yang memiliki kemampuan dapat membaca dan mengerti
tulisan bahasa Jepang dengan persentase 9,5% (9 responden), dan yang
hanya dapat membaca tulisan bahasa Jepang dengan persentase 5,3% (5
responden). Dapat dilihat pada tabel bahwa sebagian besar responden
yang memiliki kemampuan hanya dapat membaca dan mengerti sebagian
saja tulisan bahasa Jepang dengan persentase 61,1% (58 responden), dan
hampir setengahnya yaitu 23 orang (24,2%) responden yang tidak
mengerti sama sekali dengan tulisan bahasa Jepang. Dari data tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pemustaka memiliki
kemampuan dapat membaca dan mengerti sebagian tulisan bahasa
Jepang yaitu sebanyak 58 orang pada saat penelitian ini berlangsung.
Selanjutnya peneliti bertanya mengenai pemahaman pemustaka
tentang penggunaan bahasa pada majalah populer berbahasa Jepang.
Tabel 4. 19
Pemahaman Responden Tentang Penggunaan Bahasa pada Majalah Populer Berbahasa Jepang
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat mudah 3 3,2%
2 Mudah 32 33,7%
3 Sulit 41 43,2%
4 Tidak mengerti sama sekali 19 20%
Jumlah 95 100%
Dari tabel 4. 19 ini dapat diketahui pendapat responden mengenai
pemahaman mereka tentang penggunaan bahasa pada majalah populer
berbahasa Jepang yang dilanggan oleh Perpustakaan The Japan
54
Foundation, Jakarta. Sebagian kecil responden berpendapat bahwa
bahasa yang digunakan pada majalah populer berbahasa Jepang sangat
mudah dipahami dengan persentase 3,2% (3 responden) dan sebagian
kecil lainnya yaitu sebanyak 19 orang (20%) responden yang
berpendapat tidak mengerti sama sekali dengan penggunaan bahasa pada
majalah populer berbahasa Jepang. Lalu hampir setengahnya yang
berpendapat bahwa penggunaan bahasa pada majalah populer berbahasa
Jepang mudah dengan persentase 33,7% (32 responden) dan juga
responden yang berpendapat sulit dengan persentase 43,2% (41
responden). Dapat diketahui kesimpulan dari tabel tersebut sebanyak 41
pemustaka berpendapat bahwa penggunaan bahasa pada majalah populer
berbahasa Jepang sulit dimengerti.
Selanjutnya peneliti bertanya mengenai pendapat pemustaka
tentang kesesuaian jadwal terbit dengan pembaharuan pada rak majalah
di Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta.
Tabel 4. 20
Pendapat Responden Mengenai Kesesuaian Jadwal Terbit Majalah Populer Berbahasa Jepang
dengan Pembaharuan pada Rak
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Selalu sesuai 5 5,3%
2 Sesuai 57 60%
3 Kadang-kadang 31 32,6%
4 Tidak sesuai 2 2,1%
Jumlah 95 100%
Pada tabel 4. 20 dapat dilihat bahwa sebagian kecil responden
yang berpendapat bahwa majalah pada rak selalu sesuai diperbaharui
dengan jadwal terbit majalah dengan persentase 5,3% (5 responden) dan
55
sebagian kecil lainnya yang berpendapat bahwa diperbaharui tidak sesuai
dengan jadwal terbit sebanyak 2 orang (2,1%) responden. Kemudian
sebagian besar responden yang berpendapat majalah pada rak
diperbaharui sesuai jadwal terbit majalah dengan persentase 60% (57
responden) dan hampir setengahnya yaitu sebanyak 31 orang (32,6%)
responden yang berpendapat kadang-kadang majalah pada rak
diperbaharui sesuai dengan jadwal terbit masing-masing majalah populer
berbahasa Jepang yang dilanggan. Dari data tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa sebanyak 57 orang pemustaka berpendapat majalah
populer berbahasa Jepang yang ada pada rak Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta diperbaharui sesuai dengan jadwal terbit masing-
masing majalah.
Kemudian peneliti bertanya mengenai posisi rak majalah pada
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta apakah sudah strategis atau
belum.
Tabel 4. 21
Pendapat Responden Mengenai Posisi Rak Majalah Populer Berbahasa Jepang
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat strategis 16 16,8%
2 Strategis 76 80%
3 Tidak strategis 3 3,2%
4 Sangat tidak strategis 0 0%
Jumlah 95 100%
Tebel 4. 21 di atas menyajikan data yang diambil dari 95
reponden mengenai pendapat mereka tentang posisi rak majalah populer
berbahasa Jepang yang ada di Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta baik untuk rak majalah terbitan terbaru maupun rak majalah
56
terbitan lama. Sebagian kecil responden berpendapat posisi rak majalah
populer berbahasa Jepang sangat strategis dengan persentase 16,8% (16
responden) dan sebagian kecil lainnya yaitu 3 orang (3,2%) responden
yang berpendapat tidak strategis. Kemudian hampir seluruhnya yaitu 76
orang (80%) responden yang berpendapat posisi rak majalah populer
berbahasa Jepang strategis, dan tidak ada satupun (0%) responden yang
berpendapat posisi rak majalah yang ada di perpustakaan sangat tidak
strategis. Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa posisi rak
majalah populer berbahasa Jepang yang ada di Perpustakaan Japan
Foundation, Jakarta sudah strategis hal tersebut dapat dilihat pada tabel
sebanyak 76 orang pemustaka yang setuju dengan hal tersebut.
Kemudian peneliti memberikan pertanyaan mengenai urutan
majalah populer berbahasa Jepang.
Tabel 4. 22
Pendapat Responden Mengenai Urutan Majalah Populer Berbahasa Jepang pada Rak
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Teratur 87 91,6%
2 Tidak teratur/berubah-ubah 8 8,4%
Jumlah 95 100%
Tabel 4. 22 di atas menyajikan hasil jawaban dari 95 responden
mengenai pendapat responden tentang urutan majalah populer berbahasa
Jepang pada rak majalah Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta.
Hampir seluruhnya yaitu 87 orang (91,6%) responden berpendapat
bahwa urutan pada rak sudah teratur, sedangkan sebagian kecil
responden yang berpendapat urutan pada rak tidak teratur atau berubah-
ubah posisi dan letaknya dengan persentase 8,4% (8 responden). Dari
57
data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa urutan majalah pada rak
sudah teratur, ada sebanyak 87 orang pemustaka yang setuju dengan itu.
Kemudian peneliti memberikan pertanyaan apakah responden
pernah tidak menemukan majalah populer berbahasa Jepang yang
mereka cari pada rak majalah yang ada di Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta.
Tabel 4. 23
Responden yang Pernah Tidak Menemukan Majalah Populer Berbahasa Jepang yang Mereka
Cari pada Rak
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat sering 2 2,1%
2 Sering 8 8,4%
3 Kadang-kadang 52 54,7%
4 Tidak pernah 33 34,7%
Jumlah 95 100%
Dapat dilihat pada tabel 4. 23 di atas, sebagian kecil responden
yang menjawab sangat sering tidak menemukan majalah populer
berbahasa Jepang pada rak dengan persentase 2,1% (2 responden) dan
juga 8 orang (8,4%) responden yang sering tidak menemukan pada rak,
sedangkan sebagian besar responden dengan persentase 54,7% (52
responden) menjawab kadang-kadang tidak menemukan majalah populer
berbahasa Jepang yang mereka cari pada rak. Kemudian hampir
setengahnya yaitu 33 orang (34,7%) responden yang menjawab tidak
pernah. Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pemustaka
kadang-kadang tidak menemukan majalah populer berbahasa Jepang
yang mereka cari pada rak yaitu sebanyak 52 orang responden.
58
Kemudian peneliti bertanya apakah responden pernah
menemukan majalah populer berbahasa Jepang yang ada di Perpustakaan
The Japan Foundation, Jakarta dalam keadaan rusak.
Tabel 4. 24
Responden yang Pernah Menemukan Majalah dalam Keadaan Rusak
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat sering 0 0%
2 Sering 3 3,2%
3 Kadang-kadang 22 23,2%
4 Tidak pernah 70 73,7%
Jumlah 95 100%
Pada tabel 4. 24 disajikan data mengenai jawaban responden
tentang pernah tidaknya responden menemuka majalah populer
berbahasa Jepang dalam keadaan rusak. Tidak ada satupun (0%)
responden yang sangat sering menemukan majalah populer berbahasa
Jepang dalam keadaan rusak, kemudian sebagian kecil responden yang
sering menemukan majalah populer berbahasa Jepang dalam keadaan
rusak dengan persentase 3,2% (3 responden) dan kadang-kadang yaitu 22
orang (23,2%) responden yang menemukan majalah populer berbahasa
Jepang dalam keadaan rusak, sedangkan sebagian besar yaitu sebanyak
70 orang (73,7%) responden yang tidak pernah menemukan majalah
populer berbahasa Jepang dalam keadaan rusak. Kesimpulan dari data di
atas diketahui bahwa majalah-majalah populer berbahasa Jepang yang
ada di perpustakaan terjaga dengan baik dan sebanyak 70 orang
pemustaka yang tidak pernah menemukan majalah populer berbahasa
Jepang dalam keadaan rusak.
59
Terakhir peneliti bertanya apakah ada majalah yang pemustaka
inginkan tetapi majalah tersebut tidak dilanggan atau sudah tidak
dilanggan lagi oleh Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta.
Tabel 4. 25
Majalah Populer Berbahasa Jepang yang Tidak Dilanggan oleh Perpustakaan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Ada 9 9,5%
2 Tidak ada 86 90,5%
Jumlah 95 100%
Tabel 4. 25 menyajikan jawaban dari 95 responden mengenai
majalah populer berbahasa Jepang yang sudah tidak dilanggan atau
sudah tidak dilanggan lagi oleh Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta. Sebagian kecil 9 orang (9,5%) responden yang menjawab ada
majalah yang mereka inginkan tetapi tidak dilanggan atau sudah tidak
dilanggan oleh Perpustakaan The Japan Foundation Jakarta, sedangkan
hampir seluruhnya yaitu 86 orang (90,5%) responden yang menjawab
tidak ada majalah yang mereka inginkan untuk dilanggan kembali oleh
Perpustakaa The Japan Foundation, Jakarta. Data tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa sebanyak 86 orang pemustaka yang mengatakan tidak
ada majalah yang mereka butuhkan untuk dilanggan oleh Perpustakaan
The Japan Foundation, Jakarta pada saat penelitian ini berlangsung.
60
5. Rekapitulasi Hasil Penelitian
a. Rekapitulasi Pemanfaatan Majalah Populer Berbahasa Jepang
Di bawah ini akan disajikan tabel rekapitulasi pemanfaatan
majalah populer berbahasa Jepang yang dilanggan Perpustakaan The
Japan Foundation, Jakarta.
Tabel 4. 26
Pemanfaatan Majalah Populer Berbahasa Jepang
Hal Jawaban Terbanyak Jumlah Persentase
Membaca majalah populer berbahasa
Jepang pada setiap kunjungannya ke
perpustakaan
kadang-kadang 76 responden
(∑N=95) 80,0%
Jumlah majalah populer berbahasa
Jepang yang dibaca dalam setiap
kunjungan ke perpustakaan
1-2 majalah 68 responden
(∑N=95) 71,6%
Tema majalah populer yang diminati Budaya dan seni
56 responden
(∑N=170) 32,9%
Cara memanfaatkan majalah populer
berbahasa Jepang
Membaca di
perpustakaan
84 responden
(∑N=105) 80,0%
Tujuan responden memanfaatkan
majalah populer berbahasa Jepang
Menambah wawasan
tentang perkembangan
Jepang
53 responden
(∑N=127) 41,7%
Penggunaan majalah populer
berbahasa Jepang sebagai referensi
tugas dan penelitian
Tidak pernah 51 responden
(∑N=95) 53,7%
Jumlah majalah populer berbahasa
Jepang yang dilanggan oleh
perpustakaan
Memadai 70 responden
(∑N=95) 73,7%
Kebutuhan informasi yang
didapatkan dari majalah populer
berbahasa Jepang
Memenuhi 58 responden
(∑N=95) 61,1%
rata-rata 61,8%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya
(80%) dari pemustaka kadang-kadang membaca majalah populer
berbahasa Jepang dalam setiap kunjungannya ke Perpustakaan The
Japan Foundation. Jumlah majalah yang pemustaka baca sebagian
besar (71,6%) adalah 1-2 majalah dalam setiap kunjungannya.
Pemustaka hampir setengahnya (32,9%) menyukai majalah dengan
61
tema budaya dan seni. Hampir seluruhnya (80%) pemustaka
memanfaatkan majalah dengan cara membaca langsung di
perpustakaan. Hampir setengahnya (41,7%) pemustaka
memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang dengan tujuan
untuk menambah pengetahuan tentang Jepang. Sedangkan sebagian
besar (53,7%) pemustaka tidak pernah memanfaatkan majalah
populer berbahasa Jepang sebagai referensi dalam mengerjakan tugas
dan penelitian mereka. Perpustakaan The Japan Foundation memiliki
19 judul majalah yang sedang dilanggan dan sebagian besar (73,7%)
pemustaka berpendapat bahwa jumlah tersebut sudah memadai.
Sebagian besar (61,1%) pemustaka berpendapat bahwa kebutuhan
informasi yang didapatkan dari majalah populer berbahasa Jepang
telah terpenuhi.
Berdasarkan data di atas maka dapat digeneralisasikan untuk
pemanfaatan majalah populer berbahasa Jepang oleh pemustaka, yaitu
sebagian besar pemustaka (61,8%) memanfaatkan majalah populer
berbahasa Jepang yang dilanggan oleh Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta. Pernyataan tersebut didapatkan dari penjumlahan
persentase pada tabel 4. 26 kemudian dibagi dengan 8 (delapan) hal
yang terkait dengan pemanfaatan majalah populer berbahasa Jepang
pada tabel yang sama, maka jumlah yang didapatkan dari persentase
tersebut 494,7/8 sehingga didapatkan hasil 61,8%.
62
b. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Kendala dalam
Memanfaatkan Majalah Populer Berbahasa Jepang
Di bawah ini akan disajikan tabel rekapitulasi persepsi
pemustaka terhadap kendala dalam memanfaatkan majalah populer
berbahasa Jepang yang dilanggan Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta.
Tabel 4. 27
Persepsi Pemustaka Terhadap Kendala dalam Memanfaatkan Majalah Populer Berbahasa
Jepang
Hal Jawaban Terbanyak Jumlah Persentase
Penguasaan bahasa Jepang
responden
Hanya dapat membaca
dan mengerti sebagian
58 responden
(∑N=95) 61,1%
Bahasa yang digunakan pada
majalah populer berbahasa Jepang
yang dilanggan oleh perpustakaan
Sulit 41 responden
(∑N=95) 43,2%
Kesesuaian jadwal pembaharuan
majalah Sesuai
57 responden
(∑N=95) 60,0%
Posisi rak majalah populer
berbahasa Jepang Strategis
76 responden
(∑N=95) 80,0%
Urutan majalah pada rak Teratur 87 responden
(∑N=95) 91,6%
Pernah tidak menemukan majalah
populer yang dicari pada rak Kadang-kadang
52 responden
(∑N=95) 54,7%
Majalah populer berbahasa Jepang
yang rusak Tidak pernah
70 responden
(∑N=95) 73,7%
Permintaan majalah populer
berbahasa Jepang yang responden
butuhkan
Tidak ada 86 responden
(∑N=95) 90,5%
Rata-rata 69,4%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
(61,1%) pemustaka hanya dapat membaca dan mengerti sebagian
tulisan bahasa Jepang dan hampir setengahnya (43,2%) pemustaka
berpendapat bahwa bahasa yang digunakan pada majalah populer
berbahasa Jepang sulit dimengerti. Sebagian besar (60%) pemustaka
berpendapat bahwa jadwal pembaharuan majalah pada rak sudah
63
sesuai dengan jadwal terbit majalah. Hampir seluruhnya (80%)
pemustaka berpendapat bahwa posisi rak majalah populer berbahasa
Jepang strategis dan urutan majalah pada rak sudah teratur (91,6%).
Lalu sebagian besar (54,7%) pemustaka kadang-kadang tidak
menemukan majalah populer berbahasa Jepang yang mereka cari
pada rak. Selanjutnya sebagian besar (73,7%) pemustaka tidak pernah
menemukan majalah dalam keadaan rusak itu artinya majalah-
majalah yang ada di Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta
terawat dengan baik. Sebagian besar (90,5%) pemustaka tidak
memiliki permintaan judul majalah baru yang mereka butuhkan untuk
dilanggan oleh perpustakaan.
Berdasarkan data di atas maka dapat digeneralisasikan untuk
persepsi pemustaka terhadap kendala dalam memanfaatkan majalah
populer berbahasa Jepang, yaitu diperoleh nilai 69,4%. Untuk nilai
generalisasi persepsi pemustaka terhadap kendala pemanfaatan
majalah populer berbahasa Jepang didapatkan dari penjumlahan
persentase pada tabel 4. 27 kemudian dibagi dengan 8 (delapan) hal
yang terkait dengan kendala dalam memanfaatkan majalah populer
berbahasa Jepang pada tabel yang sama, maka jumlah yang
didapatkan dari persentase tersebut 554,8/8 sehingga didapatkan hasil
69,4%.
64
C. Pembahasan
Penulis akan menjelaskan hasil analisis dari penelitian bab 4 yang
akan dibagi menjadi 2 pembagian sesuai dengan tujuan penelitian yang
penulis harapkan, yaitu:
1. Pemanfaatan Majalah Populer Berbahasa Jepang di
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta
Pada bagian pembahasan mengenai pemanfaatan majalah
populer berbahasa Jepang di Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta penulis akan membahas hasil penelitian yang didapatkan ke
dalam 6 kategori yaitu frekuensi penggunaan majalah populer, jenis
majalah populer, cara responden memanfaatkan majalah populer,
tujuan responden memanfaatkan majalah populer, jumlah koleksi
majalah populer yang ada di perpustakaan, kebutuhan informasi
responden terhadap majalah populer. Berikut pembahasan mengenai 6
kategori hasil penelitian, di antaranya:
a. Frekuensi Penggunaan Majalah Populer Berbahasa Jepang
Frekuensi penggunaan majalah populer berbahasa Jepang oleh
pemustaka merupakan salah satu faktor penting dalam
meningkatkan pemanfaatan koleksi majalah populer berbahasa
Jepang. Dari data hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian
kecil, 12 orang (12,6%) responden yang selalu membaca majalah
populer berbahasa Jepang dalam setiap kunjungannya ke
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta. Sedangkan untuk
rata-rata jumlah majalah yang mereka baca dalam setiap kunjungan
65
sebagian besar, 68 orang (71,6%) responden yang menjawab 1-2
majalah.
Tujuan pemustaka datang ke perpustakaan merupakan salah
satu faktor yang mendorong pemustaka untuk memanfaatkan
koleksi majalah populer berbahasa Jepang di Perpustakaan The
Japan Foundation. Banyaknya majalah populer berbahasa Jepang
yang dilanggan dan ketertarikan tema yang pemustaka minati, hal
itu yang menarik minat pemustaka Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta untuk memanfaatkan majalah populer
berbahasa Jepang dengan rata-rata membaca 1-2 majalah dalam
setiap kunjungannya.
b. Jenis Majalah Populer Berbahasa Jepang yang Paling Sering
Dimanfaatkan
Menurut Indah Suryawati, tipe majalah ditentukan
berdasarkan sasaran khalayak yang akan dituju, artinya redaksi
sudah menentukan sebelumnya siapa yang akan menjadi sasaran
pembacanya, seperti majalah untuk anak, majalah untuk remaja
pria, majalah untuk gadis, majalah untuk wanita pekerja, majalah
untuk ibu dan anak, majalah untuk pria dewasa, majalah untuk
fashion, majalah untuk masak, dan masih banyak lagi.40
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta mengoleksi sekitar 19
judul majalah populer berbahasa Jepang yang selalu diperbaharui
40
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar: Teori & Praktik, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2011), h. 42.
66
sesuai jadwal terbit majalah masing-masing. Dari 19 judul yang
dilanggan perpustakaan memiliki berbagai macam jenis topik
majalah populer, di antaranya budaya dan seni, mode (fashion),
gaya hidup (lifestyle), sinematografi, arsitektur dan sebagainya.
Dari jenis topik majalah yang ada, hampir setengahnya responden
banyak memilih topik budaya dan seni sebanyak 56 orang (32,9%)
dan gaya hidup sebanyak 36 orang (23,2%) responden. Sedangkan
untuk topik arsitektur hanya sebagian kecil yaitu 6 orang (3,5%)
responden yang tertarik untuk membacanya.
Tidak meratanya pemanfaatan majalah yang ada di
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta dikarenakan
ketertarikan terhadap jenis tema majalah yang pemustaka sukai.
Dapat dilihat dari hasil bahwa tidak banyak pemustaka yang
memanfaatkan majalah dengan tema arsitektur.
c. Cara Pemustaka Memanfaatkan Majalah Populer Berbahasa
Jepang
Dalam memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang yang
ada di Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta memiliki
beberapa cara, antara lain: membaca di tempat, mencatat bagian-
bagian yang dibutuhkan, memfotokopi, meminjam/membawa
pulang. Hampir seluruhnya yaitu 84 orang (80%) pemustaka
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta memanfaatkan
majalah populer berbahasa Jepang dengan cara membaca langsung
di perpustakaan. Majalah-majalah populer berbahasa Jepang
67
terbitan terbaru yang ada di Rak Majalah Terbitan Terbaru tidak
boleh dipinjam atau di bawa pulang. Sedangkan majalah-majalah
populer yang boleh dipinjam/dibawa pulang oleh pemustaka yang
telah menjadi anggota hanya majalah-majalah yang ada di Rak
Majalah yang Dipinjamkan. Dari data diketahui bahwa majalah
populer berbahasa Jepang terbitan lama yang pernah pemustaka
manfaatkan dengan cara meminjam/membawa pulang hanya
sebagian kecil yaitu 9 orang (8.6%) responden saat penelitian ini
berlangsung.
d. Tujuan Pemustaka Memanfaatkan Majalah Populer
Berbahasa Jepang
Pemanfaatan majalah populer berbahasa Jepang dipengaruhi
oleh tujuan pemustaka memanfaatkannya. Sebagian besar majalah
populer berisi mengenai topik-topik dengan tema tertentu yang
menarik minat pemustaka untuk memanfaatkannya. Majalah
populer ditulis dengan gaya bahasa yang ringan, bahasa harian dan
populer sehingga orang luar bidang itu dapat memahami dan juga
kalangan umum terpelajar. Media ini dimaksudkan untuk
menambah pengetahuan mereka dalam bidang itu. Majalah populer
juga dikemas dengan tampilan yang menarik sehingga menjadi
daya tarik bagi pembaca untuk memanfaatkannya.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tujuan memanfaatkan
majalah populer berbahasa Jepang, hampir setengahnya yaitu 53
orang (41,7%) responden bertujuan untuk menambah wawasan
68
tentang perkembangan Jepang dan hampir setengah lainnya 42
orang (33,1%) responden memanfaatkan majalah populer
berbahasa Jepang sebagai hiburan. Kemudian sebagian besar
(53,7%) responden yaitu 51 orang, tidak pernah memanfaatkan
majalah populer berbahasa Jepang sebagai referensi dalam
mengerjakan tugas dan penelitian mereka, sedangkan hampir
setengahnya kadang-kadang menggunakan majalah populer
berbahasa Jepang sebagai referensi dalam mengerjakan tugas dan
penelitian mereka sebanyak 39 orang (41,1%) responden.
e. Jumlah Koleksi Majalah Populer Berbahasa Jepang yang Ada
di Perpustakaan The Japan Foundation Jakarta
Menurut Standar Nasional Perpustakaan tahun 2011, jumlah
koleksi perpustakaan khusus memiliki sekurang-kurangnya
meliputi: koleksi buku (50 judul); koleksi khusus (50 judul); surat
kabar yang dilanggan (2 judul); majalah dan jurnal yang dilanggan
(10 judul); serta koleksi lainnya. Diketahui bahwa jumlah majalah
populer berbahasa Jepang yang sedang dilanggan oleh
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta sebanyak 19 judul
belum termasuk majalah-majalah berbahasa Inggris dan Indonesia,
jumlah tersebut sudah melebihi dari SNP Perpustakaan Nasional
yang sekurang-kurangnya melanggan 10 judul majalah dan jurnal.
Begitu pula responden yang setuju bahwa jumlah majalah-majalah
populer berbahasa Jepang yang dikoleksi oleh Perpustakaan The
Japan Foundation, Jakarta sudah memadai. Dari hasil penelitian
69
pada pertanyaan ini diketahui bahwa sebagian besar, 70 orang
(73,7%) pemustaka setuju dengan jumlah majalah populer
berbahasa Jepang yang sedang dilanggan saat ini sudah memadai.
f. Kebutuhan Informasi yang Didapatkan Pemustaka dari
Majalah Populer Berbahasa Jepang
Kebutuhan informasi yang didapatkan pemustaka dari majalah
Populer berbahasa Jepang tentu dipengaruhi oleh tujuan dari
pemustaka memanfaatkan majalah populer. Sebagian besar yaitu
sebanyak 58 orang (61,1%) responden berpendapat bahwa
majalah-majalah populer berbahasa Jepang yang dilanggan oleh
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta telah memenuhi
kebutuhan infornasi mereka. Dari hasil tersebut dapat diketahui
bahwa tujuan pemustaka memanfaatkan majalah populer berbahasa
Jepang telah tercapai.
2. Persepsi Pemustaka Terhadap Kendala dalam Memanfaatkan
Majalah Populer berbahasa Jepang di Perpustakaan The Japan
Foundation, Jakarta
Pada bagian pembahasan tentang persepsi pemustaka terhadap
kendala dalam memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang,
penulis akan membahas hasil penelitian yang didapat ke dalam 4
kategori, yaitu bahasa, jadwal pembaharuan majalah populer, lokasi
majalah populer, permintaan pemustaka terhadap koleksi majalah
70
yang mereka butuhkan. Berikut pemabahasan mengenai 5 kategori
hasil penelitian, di antaranya:
a. Penguasaan Bahasa Jepang Pemustaka
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta merupakan
perpustakaan khusus yang berada di bawah lembaga The Japan
Foundation, Jakarta memiliki banyak koleksi berbahasa Jepang,
begitu pula dengan majalah yang dilanggan sebagian besar
menggunakan bahasa Jepang. Kendala bahasa ini merupakan salah
satu kendala yang umum terjadi di perpustakaan ini. Pada tulisan
bahasa Jepang terdapat 3 bentuk tulisan, yaitu hiragana, katakana
dan kanji. Pada majalah populer berbahasa Jepang, penggunaan
tulisan yang digunakan merupakan kombinasi dari ketiganya yang
membuat tulisan sulit untuk dibaca dan dimengerti bagi pemustaka
yang tidak memiliki kemampuan membaca dan mengerti bahasa
Jepang. Dilihat dari hasil penelitian sebagian kecil, 9 orang (9,5%)
responden yang dapat membaca dan mengerti bahasa Jepang.
Sedangkan untuk responden yang mengerti tentang penggunaan
bahasa atau keseluruhan isi dari majalah populer berbahasa Jepang
sebagian kecil, 3 orang (3,2%) responden yang menganggapnya
sangat mudah dipahami.
71
b. Jadwal Pembaharuan Majalah Populer Berbahasa Jepang
pada Rak
Jadwal terbit majalah yang dilanggan oleh Perpustakaan The
Japan Foundation, Jakarta sangat beragam, sebagian besar terbit
setiap bulan, ada pula majalah yang terbit mingguan dan juga
tahunan. Dilihat dari hasil penelitian, hampir setengahnya yaitu
sebanyak 31 orang (32,6%) responden yang berpendapat bahwa
majalah yang ada di rak kadang-kadang diperbaharui sesuai dengan
jadwal terbit majalah masing-masing. Hal tersebut dikarenakan
sebagian besar majalah yang perpustakaan langgan dibeli langsung
dari toko buku yang menjual majalah-majalah populer berbahasa
Jepang yang perpustakaan langgan sehingga perpustakaan
menyesuaikan dengan pengiriman penerbit ke toko buku.
c. Lokasi Majalah Populer Berbahasa Jepang di Perpustakaan
The Japan Foundation, Jakarta
Majalah-majalah populer berbahasa Jepang yang ada di
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta disimpan pada tiga
tempat yang berbeda yaitu rak display kaca yang menyimpan
majalah-majalah populer berbahasa Jepang terbitan baru, rak
majalah yang dipinjamkan untuk majalah-majalah populer
berbahasa Jepang terbitan di atas 3 tahun yang dapat
dipinjam/dibawa pulang oleh pemustaka yang telah menjadi
anggota, dan untuk majalah-majalah break issue atau majalah
terbitan satu bulan lalu hingga 3 tahun disimpan di ruangan
72
terpisah. Urutan majalah pada rak disesuaikan dengan jadwal terbit
majalah untuk rak display sehingga majalah-majalah terbitan
terbaru akan berada diposisi atas. Menurut Lasa HS, sistem
pemajangan dibagi menjadi beberapa cara antara lain: judul
majalah disusun secara alfabetis; disusun perkelompok bidang; dan
disusun berdasarkan kronologis penerimaan.
Dilihat dari hasil penelitian diketahui bahwa hampir
seluruhnya yaitu 76 orang (80%) responden berpendapat bahwa
posisi rak majalah sudah strategis. Sedangkan untuk urutan
majalah, responden yang berpendapat urutan majalah populer
berbahasa Jepang tidak teratur/berubah-ubah hanya sebagian kecil
yaitu 8 orang (8,4%) responden.
Dilihat dari hasil penelitian responden yang menjawab
kadang-kadang tidak menemukan majalah yang mereka cari pada
rak sebagian besar, 52 orang (54,7%) responden yang pernah
mengalaminya. Hal tersebut dilatar belakangi dengan berbagai
alasan, di antaranya:
1) Majalah sedang digunakan oleh pemustaka lain di dalam
perpustakaan.
2) Majalah sedang dipinjam oleh pemustaka lain (untuk majalah
terbitan lama yang ada di rak majalah yang dipinjamkan).
3) Majalah sudah dipindahkan oleh pustakawan ke ruang lain
atau sudah diperbaharui.
73
d. Fisik Majalah Populer Berbahasa Jepang
Majalah yang ada di Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta terjaga dengan baik hal itu dibuktikan dalam hasil
penelitian yang sebagian besar (73,7%) responden yaitu 70 orang
yang menjawab tidak pernah menemukan majalah populer
berbahasa Jepang dalam keadaan rusak.
e. Permintaan Pemustaka Tentang Majalah Populer yang
Mereka Butuhkan
Untuk tetap mempertahankan kualitas layanan majalah
populer maka diperlukan kegiatan user survei, yaitu menanyakan
apakah pemustaka memiliki permintaan mengenai majalah populer
yang belum perpustakaan langgan yang mereka butuhkan. Hasil
dari survei pemustaka juga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi
mengenai pemanfaatan majalah-majalah yang sedang perpustakaan
langgan.
Hampir seluruhnya yaitu sebanyak 86 orang (90,5%)
pemustaka Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta tidak
memiliki permintaan mengenai judul majalah yang mereka
butuhkan untuk dilanggan oleh perpustakaan. Dari hasil tersebut
dapat diketahui bahwa majalah-majalah yang sedang dilanggan
oleh Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta saat ini sudah
sesuai dengan kebutuhan informasi pemustaka.
74
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di Perpustakaan The
Japan Foundation Jakarta, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan tentang
pemanfaatan majalah populer berbahasa Jepang oleh pemustaka
Perpustakaan The Japan Foundation, Jakarta di antaranya sebagai berikut.
1. Sebagian besar (61,8%) pemustaka sudah memanfaatkan majalah
populer berbahasa Jepang di Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta. Dengan demikian masih terdapat hampir setengahnya
(38,3%) pemustaka belum memanfaatkan majalah populer berbahasa
Jepang.
2. Sebagian besar (69,4%) pemustaka telah memberikan pendapatnya
terhadap kendala dalam memanfaatkan majalah populer berbahasa
Jepang. Hasil tersebut didapatkan dari penjumlahan persentase pada
tabel 4. 27 kemudian dibagi dengan 8 (delapan) hal yang terkait
dengan kendala dalam memanfaatkan majalah populer berbahasa
Jepang pada tabel yang sama, maka jumlah yang didapatkan dari
persentase tersebut 554,8/8 sehingga didapatkan hasil 69,4%.
76
B. Saran
Berikut ini saran yang diberikan untuk meningkatkan pemanfaatan
majalah populer berbahasa Jepang dan untuk mengatasi kendala yang
dihadapi dalam memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang di
Perpustkaan The Japan Foundation, Jakarta. Saran-sarannya sebagai berikut:
1. Untuk lebih meningkatkan pemanfaatan majalah populer berbahasa
Jepang, sebaiknya perpustakaan membuat promosi melalui media sosial
mengenai koleksi majalah populer yang dilanggan oleh Perpustakaan The
Japan Foundation, Jakarta agar pemustaka mengetahui bahwa
perpustakaan memiliki koleksi majalah populer berbahasa Jepang dengan
berbagai macam judul. Perpustakaan juga dapat memberikan kabar
melalui media sosial bahwa majalah-majalah telah diperbaharui setiap
bulannya.
2. Untuk mengatasi kendala dalam bidang bahasa sebaiknya perpustakaan
membuat indeks, abstrak atau ulasan singkat dalam bahasa Indonesia
mengenai garis besar artikel-artikel yang dimuat pada majalah-majalah
populer yang baru saja terbit sehingga pemustaka yang tidak memiliki
kemampuan berbahasa Jepang dapat mengetahui garis besar artikel-
artikel yang dimuat pada majalah. Indeks dan abstrak juga dapat
dijadikan sebagai alat temu kembali informasi untuk majalah-majalah
terbitan lama atau back-issue.
77
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2013.
_________________. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Badan Standardisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia (SNI): Perpustakaan
khusus instansi pemerintah. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional, 2009.
Chen, Chio-sen Dora. Serial Management: a practical guide. USA: American
Library Association, 1995.
Lasa HS. Pengelolaan Terbitan Berkala. Yogyakarta: Kanisius, 1994.
Langara Library. Scholarly Journal vs Popular Magazines. Artikel diakses pada 19 juli 2016
dari http://langara.ca/library/research-hel/scholarly-popular-articles.html
Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga, 2009.
Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan.
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan
praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula. Jakarta: STIA-
LAN, 2002.
Martoatmodjo, Karmidi. Buku Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Khusus.
Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.
Meleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002.
Pendit, Putu Laxman. Merajut Makna: Penelitian Kualitatif Bidang Perpustakaan
dan Informasi. Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri, 2009.
Perpustakaan Nasional RI. Standar Nasional Perpustakaan (SNP): bidang
perpustakaan umum dan perpustakaan khusus. Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI, 2011.
Prawati, Budi. "Keterpakaian Koleksi Majalah Ilmiah Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi Pertanian oleh Peneliti Badan Litbang Pertanian."
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, No. I (2013): 26-31.
78
Purnomo, Pungki dan Ida Farida. Manajemen Pengembangan Koleksi. Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010.
Rahayuningsih F. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Saleh, Abdul Rahman dan Yayu Yulia Toha. Materi Pokok Pengelolaan Terbitan
Berseri. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.
Saleh, Abdul Rahman dan Rita Komalasari. Materi Pokok Manajemen
Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2012.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta, 2010.
Sukarman dan Rachman Natadjumena. pedoman Umum Penyelengaraan
Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006.
Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1993.
____________. Sistem Pengelolaan Perpustakaan Khusus Kedinasan. Artikel
diakses pada 10 Mei 2016 dari
http://portalgaruda.org/article.php/sistem_pengelolaan_perpustakaan_khusus
_kedinasan.pdf
Surachman, Arif. Pengelolaan Perpustakaan Khusus. Artikel diakses pada 16 Juli
2017 dari
http://eprints.rclis.org/8633/1/Manajemen_Perpustakaan_Khusus.pdf
_____________. Pelayanan Terbitan Berseri:Sebuah Pengenalan. Artikel diakses pada 16
September 2017 dari http://arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/terbitan_berkala.doc
Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pengantar: Teori & Praktek. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011.
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Sagung
Seto, 2006.
The Japan Foundation, Jakarta. Diakses pada 3 Juni 2017 dari
http://www.jpf.go.jp/e/about/jfic/lib/link/jakarta.html
UIN Syarif Hidayatullah. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
Warsito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian:Buku pedoman mahasiswa.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Yulia, Yuyu, Janti G Sujana dan Henri Windarti. Buku Materi Pokok Pengadaan
Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.
LAMPIRAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Rak Display Majalah Populer Berbahasa Jepang Terbitan Terbaru
Rak Display Majalah Populer Berbahasa Jepang Terbitan Lama (3 tahun ke atas)
KUESIONER PENELITIAN
No:
Dalam rangka menyelesaikan skripsi pada Program Studi Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, penulis bermaksud mengadakan sebuah penelitian berjudul “Pemanfaatan
Majalah Populer Berbahasa Jepang di Perpustakaan The Japan Foundation,
Jakarta”. Untuk itu penulis membutuhkan data yang hanya penulis peroleh dengan
adanya kerjasama dari Anda dalam mengisi kuesioner ini.
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menganalisa seberapa besar
manfaat majalah populer berbahasa Jepang bagi para pemustaka. Selain itu,
penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Perpustakaan
The Japan Foundation dalam melaksanakan pengembangan koleksi perpustakaan
khususnya majalah populer berbahasa Jepang di kemudian hari.
Semua jawaban yang anda berikan terjamin kerahasiaannya dan hanya akan
dipergunakan untuk penelitian ini. Kerjasama anda dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada kuesioner ini merupakan bantuan yang sangat berarti bagi
keberhasilan penelitian ini.
Untuk itu, penulis memohon bantuan saudara/i untuk menjawab serangkaian
pertanyaan yang telah terlampir.
Atas bantuan dan partisipasinya yang diberikan, penulis ucapkan terima
kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Asal :
Usia :
Jenis Kelamin :
Petunjuk Pengisian:
1. Mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner dengan identitas dan
jawaban saudara.
2. Berilah tanda (√) pada jawaban yang menurut anda paling benar.
A. Pertanyaan Umum
1. Setiap bulannya berapa kali Anda mengunjungi Perpustakaan The
Japan Foundation?
( ) 1-2 kali ( ) Lebih dari 5 kali
( ) 3-4 kali ( ) Tidak tentu (tidak setiap bulan)
2. Berapa lama waktu rata-rata yang Anda gunakan untuk setiap
kunjungan?
( ) Kurang dari ½ jam ( ) 2 jam
( ) 1 jam ( ) Lebih dari 3 jam
3. Untuk alasan apa Anda berkunjung ke Perpustakaan The Japan
Foundation?
( ) Membaca buku koleksi umum
( ) Membaca koleksi terbitan berkala
( ) Mencari referensi
( ) Membaca koleksi fiksi
( ) Lain-lain. Sebutkan..................
B. Pemanfaatan Koleksi Majalah Populer Berbahasa Jepang di
Perpustakaan The Japan Foundation
4. Apakah Anda sering membaca majalah populer berbahasa Jepang di
Perpustakaan The Japan Foundation?
( ) Selalu ( ) Kadang-kadang
( ) Sering ( ) Tidak pernah
5. Berapa jumlah majalah populer berbahasa Jepang yang Anda baca
saat berkunjung ke perpustakaan?
( ) 1-2 ( ) 5-6
( ) 3-4 ( ) Lebih dari 6
6. Tema majalah populer dalam bidang apa saja yang sering Anda baca
di perpustakaan? (Maksimal 3)
( ) Budaya dan seni ( ) Sinematografi
( ) Mode (fashion) ( ) Arsitektur
( ) Gaya hidup (lifestyle)
( ) Lainnya. Sebutkan.........
7. Bagaimana cara anda memanfaatkan majala populer berbahasa
Jepang di perpustakaan?
( ) Membaca di perpustakaan
( ) Mencatat bagian-bagian yang dibutuhkan
( ) Memfotocopy
( ) Meminjam/membawa pulang
8. Apa tujuan Anda memanfaatkan majalah populer berbahasa Jepang?
( ) Hiburan
( ) Menambah wawasan tentang perkembangan di Jepang
( ) Mencari informasi untuk mengembangkan hobby Anda
( ) Lainnya. Sebutkan.........
9. Apakah Anda pernah memanfaatkan majalah populer berbahasa
Jepang untuk mengerjakan tugas-tugas atau sebagai referensi
penelitian Anda?
( ) Selalu ( ) Kadang-kadang
( ) Sering ( ) Tidak pernah
10. Apakah jumlah koleksi majalah populer berbahasa Jepang yang ada di
perpustakaan sudah cukup memadai?
( ) Sangat memadai ( ) Kurang memadai
( ) Memadai ( ) Sangat tidak memadai
11. Menurut Anda apakah majalah populer berbahasa Jepang yang
terdapat di perpustakaan sudah memenuhi kebutuhan informasi
Anda?
( ) Sangat memenuhi ( ) Sebagian saja
( ) Memenuhi ( ) Tidak memenuhi sama sekali
C. Persepsi Pemustaka Terhadap Kendala dalam Menanfaatkan Majalah
Populer Berbahasa Jepang di Perpustakaan The Japan Foundation
12. Apakah Anda mengerti dengan bahasa yang digunakan oleh majalah-
majalah populer berbahasa Jepang yang perpustakaan langgan yaitu
bahasa Jepang?
( ) Dapat membaca dan mengerti
( ) Hanya dapat membaca dan mengerti sebagian
( ) Hanya dapat membaca
( ) Tidak mengerti sama sekali
13. Menurut Anda apakah bahasa yang digunakan pada majalah mudah
dipahami?
( ) Sangat mudah ( ) Sulit
( ) Mudah ( ) Tidak mengerti sama sekali
14. Menurut Anda apakah majalah diperbaharui sesuai dengan jadwal
terbit majalah masing-masing?
( ) Selalu sesuai ( ) Kadang-kadang
( ) Sesuai ( ) Tidak sesuai
15. Menurut Anda apakah majalah yang ada di perpustakaan berada di
tempat yang strategis?
( ) Sangat strategis ( ) Tidak strategis
( ) Strategis ( ) Sangat tidak strategis
16. Apakah menurut Anda urutan majalah pada rak sudah teratur?
( ) Teratur
( ) Tidak teratur/berubah-ubah
17. Apakah Anda pernah tidak menemukan majalah yang Anda cari di
rak?
( ) Sangat sering ( ) Kadang-kadang
( ) Sering ( ) Tidak pernah
18. Apakah Anda pernah menemukan majalah yang Anda cari dalam
keadaan rusak?
( ) Sangat sering ( ) Kadang-kadang
( ) Sering ( ) Tidak pernah
19. Apakah ada majalah yang Anda cari tetapi tidak dilanggan atau sudah
tidak dilanggan oleh perpustakaan?
( ) Ada, sebutkan majalahnya…..
( ) Tidak ada
D. Saran untuk Perpustakaan mengenai koleksi majalah populer
berbahasa Jepang Perpustakaan The Japan Foundation:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
BIODATA PENULIS
AI MUNAWAROH. Lahir di Tangerang, 11 Juni 1994.
Putri ketiga dari 3 bersaudara dari Ayahanda A. Suhanda
dan Ibunda Nuryanih. Penulis menyelesaikan pendidikan
pada tahun (2000-2006) SDN ciputat 6, (2006-2009) MTs
Muhammadiyah 1 Ciputat dan (2009-2012) MAN 11
Jakarta. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada
program studi Strata 1 (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Negeri Islam
Syarif Hidayatullah Jakarta (2012). Penulis menyelesaikan
kuliah dengan menulis skripsi berjudul “Pemanfaatan
Majalah Populer Berbahasa Jepang di Perpustakaan The
Japan Foundation, Jakarta”.
Sejak semester 1 penulis lebih tertarik pada kegiatan ekstra kampus yang berbasis
komunitas. Penulis merupakan fighter (anggota) dari komunitas desain yang berbasis
di UIN Jakarta yaitu Pandorasquad. Penulis pernah menjadi pengurus inti di
Pandorasquad sebagai bendahara dan penulis juga pernah menjadi ketua pelaksana
dalam sebuah pameran yang diadakan oleh Pandorasquad pada bulan Mei 2015.
Selain di Pandorasquad, penulis juga bergabung dengan komunitas pencinta hal
Jepang yaitu Japan Freak UIN (JFUIN).
Penulis ikut serta dalam proyek perbaikan perpustakaan Jamsostek Gatot Subroto
selama 7 hari pada tahun 2014. Penulis melaksanakan tugas Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di Pusat Layanan Pustaka (PUSLATA) Universitas Terbuka selama sebulan
pada bulan Februari 2015 hingga Maret 2015 dan melaksanakan KKN (Kuliah Kerja
Nyata) di Desa Karang Serang pada Agustus 2015. Penulis juga melaksanakan
magang di PUSLATA UT pada bulan Februari 2016 dan September 2016.