pemanfaatan tik untuk urban design penurunan permukaan tanah di beberapa daerah di jakarta

4
BAB 2 PENDAHULUAN 2.5 Pemanfaatan TIK dalam Perencanaan Urban Design (Tata Kota) Penurunan permukaan tanah di beberapa daerah di Jakarta salah satu penyebabnya adalah adanya beban berat di atas tanah tersebut. Maka dari itu diperlukannya suatu pencegahan dengan menggunakan bantuan TIK dalam perencanann urban design melalui: 1. Pengembangan E-Government untuk sarana penyelenggaran fungsi pemerintahanan dan layanan publik. Artinya menyelenggarakan roda pemerintahan dengan bantuan TIK. Contoh: a. Mobile government Dikirim lewat SMS berupa pemberitahuan mengenai informasi yang penting bagi penduduk Contoh Mobile Govenrment Ini merupakan contoh mobile-government asal Amerika Serikat. thenextweb.com

Upload: nurul-amalia-fitriyanti

Post on 10-Jul-2016

24 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

tik

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan TIK Untuk Urban Design Penurunan Permukaan Tanah Di Beberapa Daerah Di Jakarta

BAB 2

PENDAHULUAN

2.5 Pemanfaatan TIK dalam Perencanaan Urban Design (Tata Kota)

Penurunan permukaan tanah di beberapa daerah di Jakarta salah satu penyebabnya adalah adanya beban berat di atas tanah tersebut. Maka dari itu diperlukannya suatu pencegahan dengan menggunakan bantuan TIK dalam perencanann urban design melalui:

1. Pengembangan E-Government untuk sarana penyelenggaran fungsi pemerintahanan dan layanan publik. Artinya menyelenggarakan roda pemerintahan dengan bantuan TIK.

Contoh:

a. Mobile government Dikirim lewat SMS berupa pemberitahuan mengenai informasi yang penting bagi penduduk

Contoh Mobile Govenrment

Ini merupakan contoh mobile-government asal Amerika Serikat.

thenextweb.com

b. Pelayanan Publik melalui Media Sosial

Masyarakat berperan aktif menyalurkan aspirasi tentang penambahan tata ruang kota hijau di beberapa titik di Jakarta sehingga mengurangi masalah penurunan permukaan tanah akibat kurangnya lahan hijau.

Page 2: Pemanfaatan TIK Untuk Urban Design Penurunan Permukaan Tanah Di Beberapa Daerah Di Jakarta

Contoh Pelayanan Publik

Media sosial  pertama di dunia lahir di Indonesia. Adalah Sebangsa, sebuah social media untuk warga Tanah Air yang jadi platform pertama di Bumi ini yang merupakan transformasi layanan publik.

Sebangsa lahir dari polemik masih banyaknya negara yang mengalami kesenjangan antara layanan publik dengan warganya. Kesenjangan ini melalui Sebangsa bisa dipangkas dan akan dihadirkan pula solusi unik yang disesuaikan dengan kebutuhan serta karakteristik warga Indonesia.

Sebangsa kembangkan sejumlah fitur yang merupakan kombinasi dari sejumlah  seperti posting teks, foto, audio, check-in, profil pengguna, hingga jejaring sosial komunitas dan grup guna permudah komunikasi serta interaksi antar user.

Sebangsa memungkinkan user untuk mengajukan pertanyaan, mengirim pengaduan, memberi saran dan mengupas sejumlah penyedia layanan dari suatu produk atau jasa pelayanan publik.

blog.sebangsa.com

2. Teknik Pemantauan Land Subsidence dengan GPS

Pada prinsipnya, penurunan tanah dari suatu wilayah dapat dipantau dengan menggunakan beberapa metode, baik itu metode-metode hidrogeologis (e.g. pengamatan level muka air tanah serta pengamatan dengan ekstensometer dan piezometer yang diinversikan kedalam besaran penurunan muka tanah) dan metode geoteknik, maupun metode-metode geodetic seperti survey sipat datar, survey gaya berat mikro, survey GPS, dan InSAR.

GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang berbasiskan pada pengamatan satelit-satelit Global Positioning System [Abidin, 2000; Hofmann-Wellenhof et al., 1997]. Prinsip studi penurunah tanah dengan metode survei GPS yaitu dengan menempatkan  beberapa titik pantau di beberapa lokasi yang dipilih, secara periodik untuk ditentukan koordinatnya secara teliti dengan menggunakan metode survei GPS.

Page 3: Pemanfaatan TIK Untuk Urban Design Penurunan Permukaan Tanah Di Beberapa Daerah Di Jakarta

Dengan mempelajari pola dan kecepatan perubahan koordinat dari titik-titik tersebut dari survei yang satu ke survei berikutnya, maka karakteristik penurunan tanah akan dapat dihitung dan dipelajari lebih lanjut.

GPS memberikan nilai vektor pergerakan tanah dalam tiga dimensi (dua komponen horisontal dan satu komponen vertikal). Jadi disamping memberikan informasi tentang besarnya penurunan muka tanah, GPS juga sekaligus memberikan informasi tentang pergerakan tanah dalam arah horisontal.

GPS memberikan nilai vektor pergerakan dan penurunan tanah dalam suatu sistem koordinat referensi yang tunggal. Dengan itu maka GPS dapat digunakan untuk memantau pergerakan suatu wilayah secara regional secara efektif dan efisien.

GPS dapat memberikan nilai vektor pergerakan dengan tingkat presisi sampai beberapa mm, dengan konsistensi yang tinggi baik secara spasial maupun temporal. Dengan tingkat presisi yang tinggi dan konsisten ini maka diharapkan besarnya pergerakan dan penurunan tanah yang kecil sekalipun akan dapat terdeteksi dengan baik.

GPS dapat dimanfaatkan secara kontinyu tanpa tergantung waktu (siang maupun malam), dalam segala kondisi cuaca. Dengan karakteristik semacam ini maka pelaksanaan survei GPS untuk pemantauan pergerakan dan penurunan muka tanah dapat dilaksanakan secara efektif dan fleksibel.

Daftar pustaka

http://geodesy.gd.itb.ac.id/pemantaun-penurunan-tanah-land-subsidence-di-kota-besar-dengan-gps/ (diakses tanggal 10 Mei 2016 jam 20.00 WIB)