pemanfaatanmediapembelajaran pada mata pelajaran biologi...
TRANSCRIPT
i
PEMANFAATANMEDIAPEMBELAJARAN PADA MATA
PELAJARAN BIOLOGI KELAS X
DI SMA MUHAMMADIYAH PLUSSALATIGA
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Pendidikan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Disusun oleh:
Ahmad Nur Fazri (702010150)
Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si. , M.Pd.
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016
ii
iii
iv
v
vi
vii
PEMANFAATANMEDIAPEMBELAJARAN PADA MATA
PELAJARAN BIOLOGI KELAS X
DI SMA MUHAMMADIYAH PLUSSALATIGA 1Ahmad Nur Fazri,
2Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si, M.Pd.
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)
Abstract
Learning biology at SMA MuhammadiyahPlusSalatiga in the delivery of the materials
they use print media. Based on interviews of teachers that use less attractive so that it
makes students who passively cool to talk alone , annoy your friends and find their own
busyness. The purpose of this study was to determine how the media use on student
learning and can be use as a support for learners to more easily understand the material
provided. This research method using descriptive and quantitative methods using an
experimental model.The results showed the aspect of questionnaires first by 84,62%, a
second aspect of 90%, third aspect of 90%, aspect to four of the 90%, aspect to the fifth
at 91.54%, aspect to six for 91.54%, aspect to seven by 90% and aspects of the eighth by
86.92%. The questionnaire results showed the student agree with the use of instructional
media.
Keyword: Instructional Media
Abstrak
Pembelajaran biologi di SMA Muhammadiyah Plus Salatiga dalam penyampaian materi
masih menggunakan media cetak. Berdasarkan wawancara dari guru media yang
digunakan kurang menarik sehingga hal itu membuat siswa yang pasif asik mengobrol
sendiri, mengganggu teman dan mencari kesibukan sendiri.Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana Pemanfaatan Media Pembelajaran pada siswa dan
dapat dijadikan sebagai penunjang bagi peserta didik untuk lebih mudah memahami
materi yang diberikan. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif
dan menggunakan model eksperimen. Hasil penelitian menunjukan pada aspek angket
yang pertamasebesar 84,62%, aspek yang kedua sebesar 90%, aspek yang ketiga sebesar
90%, aspek yang ke empat sebesar 90%, aspek yang kelima sebesar 91,54%, aspek yang
ke enam sebesar 91,54%, aspek yang ketujuh sebesar 90%,dan aspek yang kedelapan
sebesar 86,92%. Hasil angket menunjukkan siswa setuju dengan pemanfaatan media
pembelajaran.
Kata kunci: Media Pembelajaran
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan
Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
1
1. Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki pengaruh yang
kuatterhadap penggunaan alat – alat bantu mengajar di sekolah – sekolah dan
lembaga pendidikan lainya. Pengajar diharapkan dapat menggunakan berbagai
jenis media sebagai alat atau perlengkapan dalam proses pembelajaran secara
efeketif dan efisien dalam pembelajaran di kelas[1].
Penggunaan media pembelajaran berkaitan erat dengan pengertian
pembelajaran sebagai proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari
sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan yang
akan dikomunikasikan adalah isi materi yang ada dalam kurikulum. Sumber
pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser
media. Salurannya adalah media pembelajaran dan penerima pesannya adalah
siswa [2]. Guru masa kini diharapkan mempunyai kemampuan untuk
memanfaatkan teknologi modern sebagai media untuk membantu proses
belajar mengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan SOVOCOM COMPANY
di Amerika dalam Sadiman tentang kemampuan manusia dalam menyimpan pesan
adalah : verbal (tulisan) 20%, Audio saja 10%, visual saja 20%, Audio visual 50%.
Tetapi jika proses belajar hanya menggunakan metode (a) Membaca saja, maka
pengetahuan yang mengendap hanya 10% (b) Mendengarkan saja pengetahuan
yang mengendap hanya 20%. (c) Melihat saja pengetahuan yang mengendap bisa
50%. (d)Mengungkapkan sendiri pengetahuan yang mengendap bisa 80%.
(e)Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain 90% [3]. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi di
SMA Muhammadiyah Plus, pembelajaran mata pelajaran biologi sering kita
jumpai berupa materi berupa tulisan saja dan tanpa ada media gambar, padahal
dalam mata pelajaran biologi tanpa ada gambar, simulasi materi dan media
lainnya siswa menjadi kurang bias memahami tentang materi tersebut.
Pembelajaran masih menggunakan bantuan media cetak, berupa buku
pegangan guru. Maka dari itusiswa yang aktif cenderung siswa yang lebih
memperhatikan materi ketika guru menjelaskan dan masih banyak siswa yang
pasif dikarenakan media yang digunakan guru kurang menarik sehingga hal itu
membuat siswa yang lebih pasif asik mengobrol sendiri dan mencari kesibukan
sendiri.Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan guru dan siswa, guru
menyarankan bahwa untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dibutuhkan
media pembelajaran yang menarik. Sehingga dirumuskan sebuah masalah
bagaimana pemanfaatan media pembelajaran pada mata pelajaran biologi di
SMA Muhammadiyah Plus Salatiga.
Berdasarkan masalah yang diuraikan maka akan dilakukan penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pemanfaatan Media
Pembelajaran pada siswa dan dapat dijadikan sebagai penunjang bagi peserta
didik untuk lebih mudah memahami materi yang diberikan. Melihat identifikasi
masalah yang dipaparkan hanya membatasi permasalahan yang ada yaitu:
2
pemanfaatan media pembelajaran pada mata pelajaran biologi kelas X di SMA
Muhammadiyah Plus Salatiga.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian Nunik Solichatun (2012) berjudul Pengaruh Media
Pembelajaran Berbasis Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran
Audio Mixer Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video di SMK PIRI 1
Yogyakarta. Hasil belajar sebelum dilakukan pembelajaran audio mixer
menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok kontrol memiliki nilai 10 sampai
28 dengan rata-rata 19,20. Hasil analisa uji t untuk kedua kelompok adalah
thitung >ttabel (4,805>2,567), maka dapat diketahui terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen untuk hasil
postest. Besar pengaruh media pembelajaran animasi terhadap hasil belajar
siswa adalah 57,4% dan sisanya 42,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya[4].
Penelitian dari Indah nofiyati yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Ceramah
Bervariasi dan Penggunaan Media Audiovisual dalam Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII E di SMP Stella
Matutina Salatiga”. Didapatkan hasil dengan penerapan metode ceramah
bervariasi dan penggunaan media audio visual meningkatkan hasil belajar
siswa dibuktikan pada pra-siklus siswa yang tuntas hanya sebesar 25% , lalu
meningkat pada siklus I dengan prosentase sebesar 46,4%. Siklus II prosentase
ketuntasan meningkat dari 46,4% menjadi 89,3% [5].
Perbedaan dengan penelitian terdahulu media pembelajaran yang
dibuat dengan menggunakan adobe flash yang digunakan untuk membuat
media pembelajaran. Pada media pembelajaran ini berbentuk simulasi dan
didalamnya juga terdapat latihan soal dan mudah digunakan. Melalui
penelitian ini peneliti menggunakan penelitian Pre Experimental digunakan
untuk melihat tanggapan siswa terhadap media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang
disengaja, bertujuan dan terkendali[6]. Berdasarkan perkembangan teknologi
tersebut, media pembelajaran dapat dikelompokan dalam empat kelompok,
yaitu :1) Teknologi cetak, 2) Teknologi audio-visual, 3) Teknologi berbasis
komputer,4) Teknologi gabungan[7]. Manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar siswa, yaitu: 1)Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, 2)Bahan pembelajaran akan
lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan
memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran,
3)Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada
setiap jam pelajaran, 4)Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan
3
belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas
lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan, memerankan, dan
lain-lain[8]. Dalam menentukan maupun memilih media pembelajaran,
seorang guru harus mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai acuan dalam
mengoptimalkan pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah
Efektivitas, Relevansi, Efisiensi, Dapat digunakan, Kontekstual[9]. Flash
menjadi program animasi favorit dan cukup populer. Tampilan, fungsi dan
pilihan palet yang beragam, serta kumpulan tool yang sangat lengkap sangat
membantu dalam pembuatan karya animasi yang menarik[10].
3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif
dan menggunakan modelPre experiment design atau penelitian semu untuk
mengetahui hubungan sebab akibat dari pemanfaatan media pembelajaran.
Rancangan yang digunakan adalah one shot case study dimana suatu kelas
diberikan perlakuan pengukuran terhadap variabel terkaitnya.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Plus Salatiga, Jl.
KH.Achmad Dahlan No. 1 Salatiga. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober
hingga November. Pada kelas X terdapat dua kelas yaitu kelas X A dan kelas
X B. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X B dari SMA
Muhammadiyah Plus Salatiga tahun ajaran 2015/2016. Dipilihnya kelas X B
atas rekomendasi dari guru pengapu mata pelajaran biologi, dikarenakan pada
kelas X B nilainya selalu rendah di bandingkan dengan kelas X A dan
aktifitas siswa dalam kelas X B juga tergolong rendah atau banyaknya siswa
yang pasif saat proses pembelajaran berlangsung.
Secara garis besar, penelitian dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu
1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, dan 3) tahap pengolahan dan
analisis data. Dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1.Tahapan penelitian
No Tahapan Penelitian Keterangan
1 Tahap persiapan - Wawancara
- Menentukan populasi dan sampel
- Menyiapkan materi
- Pembuatan media pembelajaran
- Menyusun angket
2 Tahap pelaksanaan - Memberikan perlakuan (treatment)
- Memberikan angket di kelas
eksperimen
3 Pengolahan dan analisis data - Mengolah hasil angket
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi wawancara
untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui wawancaran terhadap guru
dan murid di sekolah tempat penelitian akan di laksanakan. Menentukan
populasi dan sampel dimana nantinya akan di salah satu kelas akan diberikan
treatment. Menyiapkan materi dan menyiapkan media dengan media
4
pembelajaran, penyusunan instrument berupa angket kemudian menganalisa
instrument penelitian yang nantinya akan di terapkan pada saat penelitian. Tabel 2. Manfaat media pembelajaran dalam Kegiatan Belajar
Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto–foto saat pembelajaran
menggunakan media pembelajaran berlangsung.
Pada pertemuan terakhir, siswa kelas eksperimen diberikan angket
untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pemanfaatan pembelajaran.
Berikut adalah indikator angket yang diberikan kepada siswa kelas
eksperimen:
No Aspek Deskripsi Teknik
1 Pembelajaran akan
lebih menarik
perhatian siswa
Siswa lebih memperhatikan
penjelasan dari guru dengan adanya
gambar-gambar pada media
pembelajaran serta membuat siswa
dalam memahami materi yang
disampaikan guru menjadi lebih
mudah
siswa berintaksi langsung dengan
media pembelajaran yang sudah
disediakan oleh guru membuat siswa
menjadi lebih tertarik dalam
pembelajaran yang berlangsung
Angket
2
3
4
Bahan pembelajaran
akan lebih jelas
maknanya
Metode mengajar akan
lebih bervariasi
Siswa dapat lebih
banyak melakukan
kegiatan
Memudahkan siswa dalam
memahami setiap materi yang guru
berikan dengan dibantunya gambar-
gambar yang ada pada media
pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran
tidak hanya di gunakan oleh guru,
siswa juga mengoperasikannya.
Siswa dituntut lebih dalam
penggunaan media tersebut sehingga
sumber yang diberikan pada
pembelajaran tidak hanya bersumber
dari guru saja. Media pembelajaran
tidak hanya bisa digunakan disekolah
akan tetapi dimana saja karena setiap
siswa memiliki media pembelajaran
tersebut.
Setelah guru memberikan penjelasan
tentang media pembelajaran siswa
lebih banyak melakukan kegiatan
belajar dengan media pembelajaran
dan siswa juga dapat mengerjakan
latihan soal pada latihan soal yang
ada pada media pembelajaran.
Angket
Angket
Angket
5
Tabel 3. Indikator angket
NO Indikator
1 Kesesuaian media untuk mencapai tujuan
pembelajaran
2 Media yang digunakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran
3 Kualitas tampilan media
4 Media pembelajaran harus sesuai dengan minat,
kebutuhan, dan kondisi siswa.
Perhitungan angket menggunakan skala likert. Angket terdiri dari 8
butir pernyataan, masing-masing pernyataan memiliki bobot 5 dengan rincian
sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju = 5
S = Setuju = 4
R = Ragu-ragu = 3
TS = Tidak Setuju = 2
STS = Sangat Tidak Setuju = 1
Perhitungan hasil angket dapat digambarkan dengan rumus sebagai
berikut:
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Kategori penilaian menurut arikunto (1998:246) adalah sebagai
berikut [11] :
Tabel 1.5 kategori presentase angket :
Baik 76% - 100%
Cukup 56% - 75%
Kurang baik 40% - 55%
Tidak baik Kurang dari 40%
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu 1) metode angket
digunakan untuk mengukur tanggapan siswa pada pemanfaatan media
pembelajaran pada materi protista.
6
4. Hasil Dan Pembahasan
Dalam penelitian ini menggunakan model eksperimen. Alasan
pemilihan model eksperimen adalah untuk mengetahui tentang keberhasilan
penggunaan media pembelajaran apakah ada peningkatan dalam penggunaan
media pembelajaran tersebut, pada mata pelajaran biologi terhadap materi
protista di SMA Muhammadiyah PlusSalatiga.
Gambar 2. Tampilan menu utama media
Berdasarkan Gambar 2 media pembelajaran, maka dijelaskan media
pembelajaran dalam penelitian ini. Pada tampilan menu utama ada beberapa
sub menu. Sub menu yang pertama adalah Home berisi tentang Kompetensi
dasar, Indikator, materi dan bibiolografi. Kompetensi dasar menjelaskan ciri-
ciri umum filum dalam kingdom protista dan peranannya bagi kehidupan.
Indikator menjelaskan ciri-ciri protista, mengelompokkan protista dan
peranan protista yang menguntungkan dan merugikan. Pada materi protista
dibagi menjadi 3 yaitu protista mirip hewan, protista mirip tumbuhan dan
protista mirip jamur. Sedangkan pada bibiolografi hampir berupa kamus atau
pengertian kata sukar yang ada pada materi. Menu utama ini terdapat
penjelasan dari materi yang akan dipelajari. Pada tampilan ini siswa akan
mengetahui apa saja yang akan diperoleh dari pembelajaran yang akan
dipelajari.
7
Gambar 3. Tampilan media ciri-ciri protista mirip tumbuhan
Pada gambar 3 tampilan l materi protita mirip tumbuhan terdapat
beberapa button yang terdiri dari cirri-ciri, macam-macam devisi yang
termasuk pada protista mirip tumbuhan, latihan soal,kembali kemateri
dankembali menu utama. Pada macam-macam devisi terdapat button
didalamnya yang terdiri dari button ciri-ciri, spesies, macam-macam kelas
dari devisi dan siklus.Setiap button memiliki kalimat-kalimat yang mudah
untuk di mengerti,ukuran huruf dan warna yang mudah di pahami. Kemudian
apabila ada kata-kata yang susah atau model huruf cetak tebal kita tinggal
arahkan kurso pada kata tersebut dan pasti akan muncul pengertian dari kata
tersebut. Diharapkan siswa menjadi mudah dalam memahami setiap kata-kata
yang sulit serta memudahkan siswa dalam mengingat setiap kata-kata yang
susah untuk dimengerti artinya karena apabila ada ada kata-kata dengan huruf
bercetak tebal siswa tinggal mengarahkan kurso dan membacanya.
Gambar 4 . Tampilan siklus hidup laminaria sp
Berdasarkan gambar 4 padasiklus hidup laminaria sp yang terdapat
pada protista mirip tumbuhan pada tampilan ini siswa diminta untuk
mengeklik pada setiap gambar untuk menyelesaikan langkah-langkah
berjalanannya siklus atau struktur tersebut. Siswa dengan menggunakan
media pembelajaran secara langsung membuat siswa lebih mudah memahami
materi tersebut. Bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengingat setiap
alur berjalannya siklus atau struktur yang ada pada materi tersebut. Pada
tampilan ini juga terdapat button back untuk kembali ke materi sebelumnya.
8
Gambar 5 . Tampilan latihan soal
Berdasarkan gambar 5 terlihat adanya latihan soal yang berisi soal
dengan kalimat yang mudah untuk dipahamidan terdapat button-button yang
terdiri dari button koreksi, button reset dan button kembali. Pada button
koreksi yang bertujuan untuk mengetahui jumlah hasil benar dan salahnya
soal yang telah dikerjakan dan button reset yang bertujuan untuk memulai
kembali mengerjakan soal tersebut dan button kembali untuk kembali
kemateri tersebut.
Persentase tingkat persetujuan siswa terhadap treatment atau
perlakuan lebih besar di bandingkan dengan siswa yang tidak setuju. Berikut
adalah rekapitulasi hasil angket :
Tabel 4. Rekapitulasi hasil angket persetujuan siswa terhadap desain media
pembelajaran
Pernyataan Kategori
SS S R TS STS Skor Presentase
- Memudahkan siswa
dalam memahami
materi
6 20 0 0 0 110 84,62%
- Siswa merasa lebih
memahami materi 15 9 2 0 0 117 90,00%
- Materi yang
dijelaskan ada di
media
13 13 0 0 0 117
90,00%
- Seluruh materi ada
pada media 15 9 2 0 0 117
90,00%
- Kalimat pada media
jelas dan mudah
untuk dibaca
17 7 2 0 0 119 91,54%
- Kalimat yang ada
pada media mudah
dipahami
16 9 1 0 0 119 91,54%
- Media ini lebih
menarik dari media
sebelumnya
15 9 2 0 0 117 90,00%
- Guru mudah dalam
menyampaikan
materi dengan
adanya gambar
11 13 2 0 0 113 86,92%
9
Dari tabel 4 dengan menggunakan media pembelajaran ini siswa
dimudahkan dalam memahami materi, siswa merasa lebih memahami materi
yang diberikan oleh guru. Pada pernyataan memudahkan siswa dalam
memahami materi menunjukkan presentase sebesar 84,62% dari total
keseluruhan responden yaitu 26 siswa. Siswa yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 6 siswa, siswa yang memilih setuju sebanyak 20 siswa, dan siswa
tidak ada yang menyatakan ragu-ragu,tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Pada pernyataan siswa merasa lebih memahami materi menunjukkan
presentase sebesar 90,00% dari total keseluruhan responden yaitu 26 siswa.
Siswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15 siswa, siswa yang
memilih setuju sebanyak 9 siswa, siswa menyatakan ragu-ragu sebanyak 2
siswa, dan siswa tidak ada yang tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada
pernyataan materi yang dijelaskan ada di media menunjukkan presentase
sebesar 90,00% dari total keseluruhan responden yaitu 26 siswa. Siswa yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 13 siswa, siswa yang memilih setuju
sebanyak 13 siswa, dan siswa tidak ada yang menyatakan ragu-ragu,tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Pada pernyataan seluruh materi ada pada
media menunjukkan presentase sebesar 90,00% dari total keseluruhan
responden yaitu 26 siswa. Siswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15
siswa, siswa yang memilih setuju sebanyak 9 siswa, siswa menyatakan ragu-
ragu sebanyak 2 siswa, dan siswa tidak ada yang tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Pada pernyataan kalimat pada media jelas dan mudah menunjukkan
presentase sebesar 91,54% dari total keseluruhan responden yaitu 26 siswa.
Siswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 17 siswa, siswa yang
memilih setuju sebanyak 2 siswa, siswa menyatakan ragu-ragu sebanyak 2
siswa, dan siswa tidak ada yang tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada
pernyataan kalimat yang ada pada media mudah dipahami menunjukkan
presentase sebesar 91,54% dari total keseluruhan responden yaitu 26 siswa.
Siswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16 siswa, siswa yang
memilih setuju sebanyak 9 siswa, siswa menyatakan ragu-ragu sebanyak 1
siswa, dan siswa tidak ada yang tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada
pernyataan media ini lebih menarik dari media sebelumnya menunjukkan
presentase sebesar 90,00% dari total keseluruhan responden yaitu 26 siswa.
Siswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15 siswa, siswa yang
memilih setuju sebanyak 9 siswa, siswa menyatakan ragu-ragu sebanyak 2
siswa, dan siswa tidak ada yang tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pada
pernyataan guru mudah dalam menyampaikan materi dengan adanya gambar
menunjukkan presentase sebesar 86,92% dari total keseluruhan responden
yaitu 26 siswa. Siswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 11 siswa,
siswa yang memilih setuju sebanyak 13 siswa, siswa menyatakan ragu-ragu
10
sebanyak 2 siswa, dan siswa tidak ada yang tidak setuju dan sangat tidak
setuju.
5. Kesimpulan
Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran terbukti dapat
diamnfaatkan siswa dengan baik di dalam kelas. Selain itu penggunaan media
pembelajaran mendapatkan tanggapan positif dari siswa. Pada saat penjelasan
dari guru menggunakan media pembelajaran siswa menjadi lebih fokus dan
memperhatikan materi. Berbeda dengan siswa yang hanya menggunakan
metode ceramah dan konvensional, masih terdapat permasalahan seperti siswa
asik mengobrol sendiri, membuat gaduh dan banyak siswa kurang aktif saat
pembelajran berlangsung. Terlihat dari hasil angket dengan menggunakan
media pembelajaran pada aspek angket yang pertama sebesar 84,62%, aspek
yang kedua sebesar 90%, aspek yang ketiga sebesar 90%, aspek yang ke empat
sebesar 90%, aspek yang kelima sebesar 91,54%, aspek yang ke enam sebesar
91,54%, aspek yang ketuju sebesar 90%, dan aspek yang kedelapan sebesar
86,92% dan semua aspek menunjukkan hasil yang baik kategori presentase
angket.
6. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan saran yang dapat
disampaikan bagi penelitian selanjutnya. Diharapakan dapat menjadikan hasil
penelitian ini sebagai referensi penelitian untuk mengembangkan dan
menyempurnakan penelitian sebelumnya dengan menambahkan metode
pembelajaran atau mengembangkan media dengan menambahkan video pada
media pembelajaran dan diharapkan disetiap pertemuan atau materi desain
pembelajaran yang berbeda.
7. Daftar Pustaka [1] Sanaky, Hujair A.H. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria
Insania Press.
[2] Sadiman, dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
[3] Arif Sadiman, S, Raharjo, R, Anung Haryono.1989.MediaPendidikan.
Jakarta: CV. Rajawali.
[4] SolichatunNunik.2012. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Animasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Audio Mixer Kompetensi
Keahlian Teknik Audio Video di SMK PIRI 1 Yogyakarta
[5] Nofiyati, I. (2012). “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa Melalui Penerapan Metode Ceramah Bervariasi dan Penggunaan
Media Audiovisual dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
pada Siswa Kelas VIII E Semester II Tahun Ajaran 2010/2011 di SMP
11
Stella Matutina Salatiga”.Doctoral dissertation, Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP-UKSW.
[6] Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
[7] Azhar Arsyad. (2009). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada..
[8] Sudjana, N.dan Rivai, A. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Alfabeta.
[9] Rusman.(2012.) Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer.Bandung :
Alfabeta.
[10] Madcoms. 2008. Adobe Flash CS5 Professional. Yogyakarta: Andi
Offset
[11] Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, edisi
revisi. Jakarta: Rineka Cipta