pemantauan masalah dan rekomendasi perbaikan … · pemantauan masalah dan rekomendasi perbaikan...
TRANSCRIPT
PEMANTAUAN MASALAH DAN REKOMENDASI PERBAIKAN
KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN UNTUK LAYANAN
KESEHATAN PRIMER BAGI DAERAH SULIT DAN TERPENCIL
Direktorat Pelayanan Kesehatan PrimerKementerian Kesehatan RI
1
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN YANKES DI DAERAH
TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL
4
1. Kondisi geografi yang sulit
2. Terbatasnya prasarana dasar seperti akses
transportasi, listrik, sarana komunikasi, dll
3. Tingginya biaya hidup
4. Langkanya SDM berkualitas
5. Tingginya angka kemiskinan
6. Peran swasta pada yankes masih rendah
7. Rendahnya utilisasi/penggunaan faskes oleh
masyarakat
8. Terbatasnya fasilitas & kemampuan faskes
rujukan
9. Persebaran penduduk tidak merata
10.Budaya masyarakat bervariasi
Akses Terhadap
Pelayanan
Kesehatan Rendah
Status
Kesehatan
Masyarakat
Rendah
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN DI FASKES TERPENCIL DAN SANGAT
TERPENCIL
PERMENKES NO.90 TAHUN 2015 TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN KAWASAN TERPENCIL
DAN SANGAT TERPENCIL
TUJUN PENGATURAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI
FASKES KAWASAN TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL
PERMENKES
NO.90 TAHUN
2015
a. meningkatkan aksesiblitas pelayanan kesehatan di
Kawasan terpencil dan sangat terpencil;
b. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan terpencil
dan sangat terpencil;
c. meningkatkan pemberdayaan masyarakat; dan
d. memberikan kepastian hukum bagi Tenaga
Kesehatan dan penyelenggara Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Psl 2
PENYELENGGARAAN YANKES KAWASAN TERPENCIL DAN SANGATTERPENCIL
PENYELENGGARAAN
YANKES
STANDARPELAYANAN
STANDARPROFESI
STANDARPROSEDUR
OPERASIONAL
KEBUTUHAN
MASY
MASALAHKESEHATAN
PASAL12.
Upayapenyelamatan
nyawa
PENDEKATAN YANKES KAWASAN TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL (PERMENKES NO.90 TAHUN 2015)
PENDEKATAN PROGRAM
PENGEMBANGAN POLA
PELAYANAN
PENDEKATAN PROGRAM YANKES KAWASAN TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL
(PERMENKES NO.90 TAHUN 2015)
1. Layanan Penjangkauan Berkelanjutan (Suitainable Outreach Service/SOS) untuk
meningkatkan jangkauan dan cakupan imunisasi;
2. Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K);
3. Kemitraan bidan dan dukun
4. Perawatan Metode Kanguru (PMK) sebagai alternatif pengganti incubator dalam
perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR);
5. Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M) yang merupakan
model pendekatan untuk memberdayakan masyarakat dalam tatalaksana anak
balita sakit;
6. Pemberdayaan masyarakat dengan memanfatkan kearifan lokal termasuk
penggunaan tanaman obat, posbindu dan posyandu;
7. Program khusus lain yang menjadi kebijakan daerah dan nasional
(PASAL 13 PERMENKES NO.90 TAHUN 2015)
PENGEMBANGAN POLA YANKES KAWASAN TERPENCIL DAN
SANGAT TERPENCIL
pelayanan kesehatan bergerak
pelayanan kesehatan gugus pulau
rumah tunggu kelahiran; dan/atau
pelayanan kesehatan berbasis telemedicine.
(PASAL 15 PERMENKES NO.90 TAHUN 2015)
USULAN PERBAIKAN KEBIJAKAN
DASAR PEMIKIRAN
1. Jaminan kesehatan adalah merupakan program Negara yang bertujuan memberi kepastian
bagi seluruh rakyat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
2. Pelaksanaan program jaminan kesehatan harus memperhatikan prinsip ekuitas yaitu
kesamaan dalam memperoleh pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis.
3. BPJS Kesehatan yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan,
berkewajiban menyelenggarakan program jaminan kesehatan berdasarkan asas keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yaitu memberikan manfaat kepada seluruh peserta sesuai
dengan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional
4. Daerah terpencil dan sangat terpencil harus mendapat perlakuan khusus dalam
penyelenggaraan program jaminan kesehatan
USULAN PERBAIKAN KEBIJAKAN
▪ Optimalisasi peran Pemda dan BPJS Kesehatan untuk
mengembangkan program peningkatan akses pelayanan
kesehatan peserta JKN di daerah terpencil dan sangat terpencil
(BPJS Kesehatan tidak hanya membiayai jasa pelayanan
kesehatan)
▪ Adanya tarif non kapitasi KHUSUS untuk faskes terpencil dan
sangat terpencil (saat ini tarif non kapitasi tidak ada perbedaaan)
▪ Adanya kejelasan tarif pelayanan kesehatan berbasis telemedicine
▪ Adanya kejelasan besaran insentif nakes secara khusus, insentif
tidak mengandalkan kepesertaaan JKN dan besaran kapitasi
a. penetapan dan melaksanakan kebijakan untuk peningkatan
akses dan kualitas pelayanan kesehatan di daerahnya
b. pengembangan pendekatan pelayanan kesehatan;
c. penyediaaan pendanaan pelayanan kesehatan
d. Peningkatan kompetensi nakese. Insentif dan fasilitas nakes
PERAN PEMDA
* Pemda yang memiliki daerah terpencil sekurang kurang menetapkan pola pelayanan kesehatan
bergerak, pelayanan kesehatan gugus pulau, rumah tunggu kelahiran
dan pelayanan kesehatan berbasis telemedicine sebagai kebijakan untuk meningkatkan akses pelayanan
kesehatan didaerahnya