pembahasan nano
TRANSCRIPT
Pembahasan (Prosedur III)
Pada prosedur tiga yaitu pengukuran pengaruh TSH pada laju metabolik.
Prosedur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh TSH pada laju metabolik tikus
normal, tikus tiroidektomi, dan tikus hipofisektomi. TSH adalah Tyroid Stimulating
Hormone yang berfungsi menstimulasi hormon T3 dan T4 dari kelenjar tiroid.
Hormon T3 dan T4 adalah hormon yang berfungsi meningkatkan metabolisme.
Prosedur ini dilakukan menggunakan teknik komputerisasi. Pengerjaan
diawali dengan memilih tikus yang akan diuji pada data set. Tikus dibagi dalam tiga
kelompok, yaitu tikus normal, tikus tiroidektomi (Tx), dan tikus hipofisektomi
(Hypox). Untuk percobaan pertama dipilih tikus normal untuk diuji laju
metaboliknya. Kemudian tombol reset diklik pada kotak apparatus agar semua data
kembali bersih dan tidak menggangu data untuk percobaan yang akan dimulai. Klik
dan drag alat suntik TSH pada tikus tersebut, lalu tombol mouse dilepaskan untuk
menginjeksi hewan atau tikus tersebut. Elapsed time untuk percobaan ini sama seperti
percobaan sebelumnya yaitu 1 menit. Waktu ini digunakan untuk perhitungan besar
laju metabolik tiap tikus.
Klik dan drag kembali tikus ke dalam chamber. Langkah tersebut diulangi
kembali untuk percobaan berikutnya tetapi data yang mucul harus terlebih dahulu
direkam pada bagian with TSH grafik 1. Klik record data, lalu klik dan drag tikus
kembali ke dalam kandangnya. Setelah itu, tombol clean diklik, hal tersebut untuk
menghilangkan seluruh efek dari TSH. Langkah diulangi kembali pada tikus
berikutnya, yaitu tikus tiroidektomi (Tx) dan tikus hipofisektomi (Hypox). Data
direkam pada bagian with THS grafik 1 pada kolom sesuai tikus yang diuji.
Berdasarkan data pengamatan percobaan, berat tikus ketiganya berbeda.
Untuk berat tikus normal ialah 250,6 gram, untuk tikus tiroidektomi (Tx) ialah 245,9
gram dan untuk tikus hipofisektomi ialah 244,6 gram. Lalu dilihat juga pemakaian
oksigen ketiga tikus tersebut. Pemakaian oksigen untuk tikus normal ialah 7,6 ml O2,
untuk tikus tiroidektomi 6,3 ml O2 dan tikus hipofisektomi 7,1 ml O2.
Berat tikus dan pemakaian oksigen berpengaruh terhadap laju metabolik tikus
sesuai dengan rumus
mL pemakaianoksigen1 menit
x60 menit
jam=mLO 2/ jam.
Setelah itu dihitung laju metabolik perkilogram bobot badan dengan
menggunakan rumus
Lajumetabolisme=mLO 2/ jamKg bb
=mL O2/kg / jam.
Berdasarkan perhitungan, dihasilkan laju metabolisme untuk tikus normal
adalah mLO 2/kg / jam, untuk tikus tiroidektomi adalah mLO 2/kg / jam, dan untuk
tikus hipofisektomi adalah mLO 2/kg / jam.
Perbedaan hasil laju metabolisme antara ketiga tikus dipengaruhi oleh adanya
perbedaan berat badan dan pemakaian oksigen. Semakin tinggi pemakaian oksigen
maka laju metabolisme akan semakin besar. Berbanding terbalik dengan berat badan
tikus, semakin berat makan laju metabolisme akan semakin turun.
Perbedaan laju metabolisme juga dipengaruhi oleh hormon yang terdapat
dalam tikus, karena tikus yang normal lebih tinggi metabolismenya dibandingkan
dengan tikus tiroidektomi yang telah dihilangkan kelenjar tiroidnya dan tikus
hipofisektomi yang telah dihilangkan kelenjar pituitarinya,