pembangunan ekonomi kebijakan inovatif percepatan...
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN INOVATIF
PERCEPATAN PEMBANGUNAN BERBASIS DESA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Oleh Drs. Frans Lebu Raya
Gubernur Nusa Tenggara Timur
Pembangunan Ekonomi
Kerakyatan Untuk Meningkatkan Daya Saing
Pada Perdagangan Bebas
NTT
NTB
64.8
63.0
NTT
NTB
64.8
63.0
Iklim :
8 bulan (kemarau/kering) dan
4 bulan (hujan/basah)
Luas Wilayah :
Daratan ± 47.349,9 km2
Lautan ± 200.000 km2
Pulau yang bernama : 432 pulau
Pulau yang berpenghuni : 44 buah
Letak Geografis :
8 0-120 LS dan 1180-1250 BT
Jumlah Pulau :
1.192 buah (besar dan kecil)
NTT SEBAGAI PROVINSI KEPULAUAN (1)
Wilayah administratif :
Kabupaten : 21dan 1 kota
Kecamatan : 306 buah
Desa / Kel. : 3.270 buah
1. Geografis wilayah : merupakan Provinsi Kepulauan sehingga rentang kendali pembangunan sangat luas dan berbiaya tinggi
2. Geopolitik: wilayah terdepan Negara dan berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia
3. Karakteritik Wilayah: spesifik , unit, heterogen, dan tersebar dalam satuan wilayah
Anslisis Lingkungan Strategis (1)
Ada “Enclave “ Distrik Oekusi,
Timor Leste”
Garis pantai mencapai
5.700 Km
Secara Administratif Memiliki 10 Kabupaten Kepulauan
Berbatasan darat dan laut dengan Timior leste dan
batas laut dengan Australlia
Laut Sawu Berada dalam untaian 1.192 Pulau besar &
kecil
Penduduk tahun 2016 berjumlah 5,4 Juta Jira dan terbesar kedua di
KTI setelah Sulawesi Selatan
Memiliki 5 Pulau terdepan :
Pulau Alor, Batek, Dana, Ndana, dan Mengkudu
P Provinsi Kepulauan
NTT disatukan Laut Sawu dan Selat Sumba
Laut Sawu
Padang penggembalaan untuk peternakan sapi, kuda, kerbau dan kambing 832.228 Ha
Lahan kering dengan luas 1.528.308 Ha , tingkat pemanfaatan 60 % lebih
Potensi perkebunan luas 888.931Ha dengan tingkat pemanfaatan 40 % lebih
Daerah Irigasi 1.229 Ha, Irigasi Potensial 310.093 Ha Irigasi Fungsional 16,168 Ha
Potensi Sumberdaya Unggulan, Unik dan berskala
Dunia Indonesia di Wilayah NTT
Maumere : • Taman Laut Teluk
Maumere • Bukit Nilo (religi
nasrani) • Desa Doka & Desa
Watubelapi • Diving di Wodong
Wreck
Larantuka : • Taman Doa Mater
Dolorosa • Danau Asmara • Pantai Weri & pantai
Kaliwuru • Desa Lamawalang
Kupang : • Air terjun
Oenesu • Pantai
Lasiana • Pantai
Kolbano • Pulau Kera
Waingapu : • Taman
Nasional Laiwangi Wanggameti
• Pantai Walakiri
Waikelo :
• Kampung Tarung
• Weekelo Sawah
Labuan Bajo
Maumere
Larantuka
Kalabahii / Alor
Kupang
Rote
Sawu
Ende
Waingapu
Lembata
Waikelo
Adonara
Aimere
Lembata : • Kampung Lamalera
(ikan paus) • Dapur Alam
Watuwawer • Pantai pasir putih
Bean
Rote :Ndao •Danau Laut Mati •Pantai Nembrala
Ende : •Danau Kelimutu •Rumah adat Lio
Sabu :
• Kampung Namata
• Pantai Seba • Kelebba Maja
Labuan Bajo : • Pulau Komodo • Snorkling & diving
di P. Komodo • Pink Beach • Pulau Padar • Desa Wae Rebo
Kalabahi :
• Taman Laut Pulau Kepa
• Taman Laut Pantar • Kampung Takpala • Pulau Rusa
42 PELABUHAN LAUT: 1 pelabuhan laut
internasional 9 pelabuhan laut nasional 11 pelabuhan regional 21 pelabuhan laut lokal
15 BANDAR UDARA 2 BANDAR UDARA DI PULAU TIMOR 6 BANDAR UDARA DI PULAU FLORES 2 BANDAR UDARA DI PULAU SUMBA 2 BANDAR UDARA DI PULAU ALOR MASING-MASING 1 BANDAR UDARA
DI LEMBATA, ROTE DAN SABU RAIJUA
DAYA DUKUNG INSFRASTRUKTUR TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT
No
Status Jalan Panjang Jalan (Km)
Akses Desa /Kelurahan (%)
Kondisi Mantap (%)
1 Nasional 1,407 11,22 % > 95
2 SNR 1,103 20,70 < 60
3 Provinsi 1,314
4 Non Status 379 67,99
< 50
5 Kabupaten/Kota 15,899
Jumlah 20,102
Akses Jalan pada Desa/Kelurahan dan Konsisi Jalan
Perkembangan Derah kurang pesat:
Kapasitas fiskal, dominan bersumber dari APBN
Pendapatan perkapita penduduk 1/3 rata-rata nasional
60 % tenaga kerja pada sektor pertanian dengan elastisitas produktivitas < 0,75
18 dari 22 Kabupaten katagori tertinggal
Berada di wilayah terdepan negara sehingga membutuhkan daya sainggi tinggi
Analisis Lingkungan Strategis (2)
TADA PADI, KACANG HIJAU, KACANG TANAH
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN TAHUN
2009-2013 DAN 2013-2018
Ppeningkatan
Tatakelola
Pemerintahan
dan Birokrasi
Daerah
Pemberdayaan
Perempuan &
Perlindngan
Anak
Ekonomi
Kerakyatan
dan
Pariwisata
Penanganan
masalah :
Kemiskinan, Wilayah perbatasan,
Daerah rawan
bencana
Peningkatan
Pendidikan,
Kepemudaan &
Olah Raga
DUNIA USAHA MASYARAKAT
PEMERINTAH
Pembangunan
dan peningkatan
Infrastruktur
berbasis RTRW
dan LH
Peningkatan
Layanan
Kesehatan
Perikanan dan
Kelautan
.
Berkelan jutan
STRATEGI PEMBANGUNAN 2013-2018
Pen
ingk
ata
n
dan
Per
cep
ata
n P
erbed
aya
an
Masya
rak
at
KEMITRAAN
KETERPADUAN LINTAS
SEKTOR
6 Tekad Pembangunan
EKONOMI
PERIKANAN-KELAUTAN
NTT DESTINASI
PARIWISATA DUNIA
PROVINSI JAGUNG
PROVINSI
KOPERASI
PROVINSI
CENDANA
PROVINSI TERNAK
PROGRAM DESA
MANDIRI ANGGUR
MERAH
Kebijakan Money Follow Program dan Keterpaduan Pelaku Berbasis Desa/Kelurahan
Melakukan rasionalisasi program dari 385 Program menjadi 130 Program
Melibatkan lintas pelaku terutama di Kecamatan dan Desa dengan memberikan dukungan operasional untuk mendukung perencanaan dan pengawasan oleh Camat, Kapolsek, Koramil dan Pemerintah desa
Meningkatkan pelayanan publik didukung peningkatan kesejahteraan pegawai
meningkatkan alokasi dana yang direncanakan dan dikelola pemerintah Desa, Kelembagaan Sosial, Kelembagan Agama dan kelompok usaha kecil dan menengah
41
Triliun
APBD Provinsi
10%
Dekonsentrasi 4%
Tugas Pembantuan
10%
Program Bersama
2%
APBD Kab/Kota
51%
Mitra Lembaga
Internasional 2%
Sektoral 21%
KOMPOSISI DANA PEMBANGUNAN NTT 2017
DASAR PERTIMBANGAN 1. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
pembangunan 2. Meningkatkan efisiensi dan meningkatkan daya ungkit
(tidak ada pajak dan fee pihak ketiga) 3. Sangat strategis bagi daerah dengan APBD kecil dengan
wilayah kepulauan karena dapat memangkas birokrasi
No Jenis Belanja (%) 1 Belanja Langsung 39.51 2 Belanja Tidak Langsung 60.49
Jumlah 100.00
Komposisi Belanja Tahun 2016 Sesuai RPJMD 2013-2018
PERGUB 39/2012:, Pembangunan Daerah Terpadu Berbasis
Desa/kelurahan Tahun 2014-2018
a. Basis eknomi • Desa Pertanian Terpadu, • Desa Pesisir Terpadu, • Desa Wisata Terpadu, • Desa Industri terpadu • Kelurahan Jasa terpadu
b. Prioritas Pembangunan • Pengembangan SDM • Pemberdayaan Ekonomi
Rakyat • Pengembangan
Infrastruktur • Pembangunan LH • Tata Kelola Pemerintahan
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERBASIS DESA/KELURAHAN
P2LDT
PBMPengahijauan
Berbasis Masyarakat
DESA
WISATAREVOLUSI
KIA
DESA
MANDIRI
ANGGUR
MERAH
GONG
BELAJAR
PEMBANGUNAN
TEROBOSAN NTT
Perbaikan Pola Konsumsi melalui Penganekaragaman Konsumsi Pangan
P2KP
1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan
Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL)
2 Pengembangan Pangan Pokok
Lokal
3 Sosialisasi dan
Promosi
Program 2011-2018
Hibah Desa Mandiri Anggur Merah
erlsananya 6 Tekad
Pembangunan Daerah
Program SKPD/Satker melalui APBD
& APBN
Terlaksananya 8 Agenda Pembangun
an
Hibah Luar Negeri; Swasta;
Swadaya Masyarakat
Terlaksananya Target MDG’s
peningkatan kapasitas
ekonomi dan penurunan kemiskinan
Program Desa Mandiri Anggur Merah
PROGRAM/KEGIATAN PENGUATAN DESA/KELURAHAN DI NTT • Program DesaMandiri Anggur Merah @ Rp. 250 juta
per Desa/kelurahan • Program hibah Desa Wisata @ Rp.50 juta per desa • Program Hibah penghaijaun berbasis masyarakat (PBM)
@ Rp.50 juta per desa • Bantuan Benih dan Traktor • Pengembangan Ekonomi Umat • Kapal Tangkap lengkap 1- 5 GT • Budidaya perikanan • Pengembangan hutan bakau • Hibah akta notaris pendirian koperasi • Program-program reguler lainnya • Beasiswa • Bansos kelompok dan perorangan
PEMBANGUNAN
DAERAH TERPADU
DAN PARTISIPATIF
BERBASIS DESA/
KELURAHAN
LEMBAGA EKONOMI:
• Koperasi
• LPD
• BUMDES
KELOMPOK
USAHA/FUNGSIONAL:
• Gapoktan/KLP Tani
• P3A
• Kelompok Nelayan
PARTISIPASI
MASYARAKAT
DESA/KELURAHAN
MEMBANGUN SESUAI
DIMENSI PEMBANGUNAN
PERKUATAN KELEMBAGAAN DESA/KELURAHAN
PEMERINTAH
DESA/KELURAHAN
K ebijakan “Terobosan” Meningkatkan Investasi Nasional di Wilayah NTT (1)
No Tuan Rumah Even Nasional Kebijakan Afirmatif 1 Hari Pers Nasional (HPN) di
Kupang yang dihadiri Presiden RI
Direktif Presiden Penyelesaian Masalah Perumahan dan ekonomi pengungsi dan pembangunan ekonomi
2 Sail Komodo di Labuan Bajo yang dihadiri Presiden RI
Pembangunan Infstruktur bandara, pelabuhan dan perumahan serta tata kota Labuan Bajo dan wilayah lainnya
3 Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Kupang yang dihadiri Presiden RI
Dukungan percepatan pembangunan Nusa tenggara Timur
4 Perayasan Natal Nasional yang dihadiri Presiden RI 3 Tuan Rumah berbagai kegiatan Tingkat Nasional lainnya yaitu Hari
Koperasi, Perayaan Hari Nusantara, POL PP, Harkitnas, Festival Melanesia, Promosi investasi yang difasilitasi Kementrian dan lainnya,
Kebijakan “terobosan” Percepatan Investasi di NTT (2)
• Kerjama pembangunan Sunda Kecil (Bali-NTB-NTT) yang saat ini sudah menjadi kebijakan Nasional
• Kerjasama pengembangan peternakan dengan Pemprop DKI Jakarta yang didukung Nasional dengan pengadaan kapal ternak
• Kerjasama pembangunan perikanan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
• Kerjasama segi Tiga pertumbuhan Kupang (NTT-Indonesia-Dili-Darwin) yang saat ini telah menjadi kebijakan Nasional
• Kerjasama pemanfaatan lahan pada kawasan Industri Bolok dengan jaminan kepastian Investasi (ada uang jaminan)
Kebijakan “terobosan” 5 Program Prioritas (3)
Legenda :
ALKI
Pusat Kegiatan Nasional
KUALA LUMPURBANDAR SRI BEGAWAN
SINGAPORE
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
Bengkulu
Palembang
Lampung
JAKARTA
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar Mataram
Kupang
Pontianak
Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
Makasar
Kendari Ambon
Jayapura
Batam
Pangkal Pinang
Serang
Mamuju
GorontaloTernate
Sorong
Entikong
Malang
Pangkalan Bun
Balikpapan
Biak
Merauke
Jalur Trans Nasional
Segi Tiga Emas DTOW Internasional
KUPANG
MAKASAR
DARWIN-AUSTRALIA
Jalur Perdagangan Nasional
DILLI
SURABAYA
JAKARTA
KSPN Labuan Bajo
3 PLBN dan Segi Tiga
Pertumbuhan
Garam Industri
Jembatan Pancasila
10 Bendungan
- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
2014
2013
2012
Kontribusi Provinsi terhadap PDB tahun 2012-2015
0.62
0.62
0.63
0.63
0.64
0.64
0.65
0.65
0.66
0.66
0.67
2012 2013 2014 2015
Nusa Tenggara Timur
Nusa TenggaraTimur
PERTUMBUHAN EKONOMI NTT DAN NASIONAL 2004-2016
Pertumbuhan ekonomi NTT 2014-2016 tumbuh di atas rata-rata Nasional atau tiga tahun setelah pelaksanaan kebijakan Program Desa Mandiri Anggur Merah
4.77
3.46
5.08 5.15 4.84
4.29
5.25
5.62 5.41
5.56
5.04 5.11 5.18
5.03
5.69 5.5
6.35
6.01
4.63
6.22 6.49
6.26
5.78
5.02 4.8 5.02
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pertumbuhan Ekonomi NTT (%) Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (%)
Pertumbuhan ekonomi NTT 2014-2016 tumbuh di atas rata-rata Nasional atau tiga tahun setelah pelaksanaan kebijakan
Program Desa Mandiri Anggur Merah
Produksi Jagung (Ton) Tahun 2005-2015
552,439
582,964
514,360
673,112
638,899
653,620
524,638
629,386
707,643
647,108
[VALUE]
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2014
2013
2015
Produksi Jagung
Menurut Kab/Kota
Tahun 2015 768
3,199
5,882
6,626
7,677
7,906
11,105
12,327
12,424
12,617
14,282
18,596
21,534
25,169
28,907
36,377
49,584
50,514
56,655
58,686
62,310 181,940
Kota Kupang
Sabu Raijua
Ende
Rote Ndao
Manggarai Barat
Manggarai
Manggarai Timur
Sumba Tengah
Alor
Nagekeo
Sumba Barat
Ngada
Flores Timur
Lembata
Sikka
Belu
Kupang
Sumba Timur
Timor Tengah Utara
Malaka
Sumba Barat Daya
Timor Tengah Selatan
NTT masuk
dalam 10
Provinsi
Sentra
Produksi
Jagung
Nasional
Produksi Padi (Ton) Tahun 2005-2015
461,006
511,910
505,628
577,896
607,359
555,493
591,370
698,566
729,667
825,728
[VALUE]
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1,739
2,767
10,892
11,641
13,143
18,614
21,592
24,137
24,162
26,854
29,839
39,137
40,668
45,154
46,468
53,500
73,234
75,990
81,543
88,778
92,506
125,732
Kota Kupang
Sabu Raijua
Lembata
Alor
Timor Tengah Selatan
Sumba Tengah
Flores Timur
Malaka
Sikka
Ende
Belu
Sumba Barat
Timor Tengah Utara
Ngada
Nagekeo
Sumba Barat Daya
Kupang
Rote Ndao
Sumba Timur
Manggarai
Manggarai Timur
Manggarai Barat
Produksi Padi
Menurut Kab/Kota
Tahun 2015
NTT masuk dalam 15
Provinsi Sentra
Produksi Padi
Produksi Coklat (Ton), Kopi (Ton), Sapi (Ekor), Babi (Ekor) dan Perikanan (Ton)
Tahun 2015
15,634
14,929 11,762 12,046 12,247
12,978 11,929
12,102 15,495
15,063 18,408
20,558 18,856
19,385 20,061
20,473
15,268
25,079 20,253 21,654 21,622
21,011
Coklat Kopi
533,710 544,482
555,383 566,464
577,552 599,279 778,633
814,450 823,134 865,731 899,577
1,319,257 1,385,961 1,457,549
1,533,072
2,266,750
1,615,487 1,669,705
1,724,316 1,739,481
1,755,058
1,812,449
125,096 97,533 103,826
103,826 103,826
465,506 525,208
445,978
127,156
108,009
108,009
Sapi Babi Perikanan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Perkembangan Koperasi 2010-2016
0
100
200
300
400
500
600
700
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Koperasi (unit) 1,917 2,322 2,534 2,720 3,130 3,707 4,037
Sebaran (Desa/Kel) 765 770 825 870 1,456 1,939 2,364
Asset (Rp.M) 1,442 1,556 1,856 2,339 2,823 5,244 6,253
-
2,000
4,000
6,000
8,000
.
Th 2058 -2010 atau 52 tahun NTT : 1.917 Koperasi
Th 2011- 2016 Setelah Anggur Merah : 2.140 Koperasi
Perkembangan Gini Ratio NTT dan Indonesia
Ketimpangan di NTT Cukup Tinggi
0.36 0.36
0.35
0.35 [VALUE]
0.39 0.41
0.46
0.41
0.4
Gini Ratio NTT Gini Ratio Indonesia
2011 2012 2013 2014
2015
Perkembangan Pariwisata “Era New Tourism Territory” NTT mampu sebagai New Tourism
Territory:
• Pertumbuhan kunjungan wisatawan meningkat 10 – 15 % per tahun
• Kunjungan wisatawan tahun 2016, sebanyak 922.000 wisatawan yaitu: 780.000 wisatawan nusantara dan 142.000 wisatawan manca negara
• Kunjungan wisatawan ke NTT akan makin meningkat dengan terobosan dan inovasi baru: Penerbangan garuda langsung Jakarta-
Labuan Bajo dan Jakarta-Kupang; Rencana langsung luar negeri langsung-
Labuan Bajo/Kupang Pelayanan Kapal Pesiar Pasific Eden (P & O)
Cruise melalui penandatangan MOU tanggal 13 April 2017
NIHIWATU BEACH
1
SURFING
Perbandingan Kemiskinan NTT dengan Indonesia 2009-2016
Persentase penduduk miskin menurun mulai Tahun 2009 (23,31%) hingga 19,60 % (Sep-2014), naik menjadi 22,61 % pada bulan Mar-2015 dan turun lagi menjadi 22,01 % pada Sep- 2016.
Kondisi Penduduk Miskin per Kabupaten/Kota Tahun 2013
Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Ngada dan Sikka Tingkat kemiskinan rendah mendekatan rata-rata Nasional
Daerah tertinggal berkurang dari 21 menjadi 18
CAPAIAN IPM NTT
60,81 61,68 62,26 62,67 63,13
2012 2013 2014 2015 2016
Tren IPM NTT, 2010-2016
IPMIPM NTT2016:
63,13
Angka Harapan Hidup saat Lahir:
66,04 tahun
Rata-rata Lama Sekolah:
7,02 tahun
Harapan Lama Sekolah:
12,97 tahun
Pengeluaran per Kapita per tahun yang Disesuaikan:
7,112 Juta Rupiah
Pada tahun 2016, capaian pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 63,13
TADA PADI, KACANG HIJAU, KACANG TANAH
Dukungan Perguruan Tinggi dalam pengembangan ekonomi
kerakyatan sesuai Spirit pancasila pada era Ekonomi Bebas
KEBUTUHAN PENGUATAN EKONOMI RAKYAT DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS
• Penguatan “Kelembagaan Koperasi” berbasis desa sebagai idiologi pembangunan ekonomi kerakyatan dengan orietasi profit dan sosial secara berimbang dengan semangat gotong royong;
• Perubahan orientasi pembangunan sosial/ pelayanan (gratis) menuju orientasi investasi (sharing)
• Pengawalan dan pengendalian rantai ekonomi pada sektor pertanian yang menjamin perolehan nilai tambah secara proporsional melalui penciptaan peluang kemitraan Petani melalui Koperasi didukung pemerintah dengan Pengusaha
Pendekatan Sosial (Gratis)
PENDEKATAN PEMBANGUNAN INVESTASI UNTUK MEWUJUDKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PEMBANGUNAN
Pendekatan Investasi
Penurunan Penduduk Miskin dan Kemadnirian
Ekonomi Masyarakat
Spirit Pembangunan Komitmen Motivasi Tanggungjawab Berkelompok/
Koperasi Selektif Efisien & Efektif
Hasil Pembangunan Bersifat sementara
Pendekatan Pembangunan
Akan tumbuh ketergantuan secera
terus-menerus
PRIMER SUKUNDER TERSEIR
HARGA DASAR DITERIMA PETANI RENDAH HARGA 1 KEUNTUNGAN PERANTARA HARGA 2 DITERIMA PENGUSAHA
INDUSTRI PENGOLAHAN
MITR A
PEDAGANG
KOPERASI
DESA/KEL
DESA/KEL
KOPERASI
KOPERASI
DESA/KEL
DESA/KEL
KOPERASI
ESKPOR
PERDAGANGAN ANTAR PULAU
MITRA KOPERASI GABUNGAN
TERSIDER SUKUNDER PRIMER
HARGA BELI MAHAL PERANI 2 HARGA 1 DITERIMA PEDAGANG HARGA DASAR
GABUNGAN
KOPERASI/
PEMBANGUNAN HULU-HILIR PEDESAAN BERORIENTASI INVESTASI