pembangunan web sistem informasi … · web viewseiring dengan perkembangan teknologi informasi...

15
PEMODELAN LEGER JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Taufika Ophiyandri, ST, MSc. 1 dan DI Prihantony, MPPM. 2 ABSTRAK Pembuatan leger jalan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.37/PRT/1987 dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang akurat, lengkap, dan mutakhir mengenai keadaan ruas jalan. Leger jalan yang umum digunakan pada saat ini masih bersifat paper- based dan belum terkomputerisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan yang berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) agar pengambilan keputusan penanganan suatu ruas jalan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat. Tujuan dari makalah ini adalah untuk membuat suatu model leger jalan berbasis Sistem Informasi Geografis, memaparkan proses pembangunannya serta untuk mengidentifikasi kelebihannya dibandingkan leger jalan yang bersifat paper-based. Metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah dengan mengambil suatu proyek studi kasus pada salah satu ruas jalan negara yang ada di Propinsi Sumatera Barat. Pembangunan software SIG leger jalan dimulai dari penyediaan data digital, baik yang bersifat data spatial (peta jalan) maupun data atribut jalan, seperti nama ruas, panjang dan lebar ruas, jenis permukaan jalan, kondisi jalan dll. Pemodelan software SIG dibangun dengan menggunakan software MapInfo yang dilengkapi dengan suatu tampilan muka (user interface). User interface ini berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan software SIG leger jalan karena telah dibuat dengan kebutuhan spesifik dan kebiasaan pengguna, dalam hal ini buku leger jalan. 1 1 Staf Pengajar, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis, Telp 0751 72664, Fax 0751 72566, email : [email protected], No. HPJI. B-05388 2 Asisten Perencanaan dan Program, Satuan Kerja SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P2JJ), Propinsi Sumatera Barat, Telp/Fax. 0751 7051556, email : [email protected]

Upload: doanhuong

Post on 03-May-2018

230 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBANGUNAN WEB SISTEM INFORMASI … · Web viewSeiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan

PEMODELAN LEGER JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Taufika Ophiyandri, ST, MSc.1 dan DI Prihantony, MPPM. 2

ABSTRAK

Pembuatan leger jalan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.37/PRT/1987 dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang akurat, lengkap, dan mutakhir mengenai keadaan ruas jalan. Leger jalan yang umum digunakan pada saat ini masih bersifat paper-based dan belum terkomputerisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan yang berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) agar pengambilan keputusan penanganan suatu ruas jalan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.Tujuan dari makalah ini adalah untuk membuat suatu model leger jalan berbasis Sistem Informasi Geografis, memaparkan proses pembangunannya serta untuk mengidentifikasi kelebihannya dibandingkan leger jalan yang bersifat paper-based. Metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah dengan mengambil suatu proyek studi kasus pada salah satu ruas jalan negara yang ada di Propinsi Sumatera Barat. Pembangunan software SIG leger jalan dimulai dari penyediaan data digital, baik yang bersifat data spatial (peta jalan) maupun data atribut jalan, seperti nama ruas, panjang dan lebar ruas, jenis permukaan jalan, kondisi jalan dll. Pemodelan software SIG dibangun dengan menggunakan software MapInfo yang dilengkapi dengan suatu tampilan muka (user interface). User interface ini berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan software SIG leger jalan karena telah dibuat dengan kebutuhan spesifik dan kebiasaan pengguna, dalam hal ini buku leger jalan. Keuntungan software SIG leger jalan yang dihasilkan dibandingkan dengan leger jalan yang bersifat paper-based adalah penyediaan dan pencetakan data dapat dilakukan dengan lebih cepat tanpa melibatkan banyak pihak, memungkinkannya dilakukan penyortiran data dengan cepat sesuai dengan keinginan pengguna, dan pemutakhiran (updating) data dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Berdasarkan hal tersebut di atas maka keputusan penanganan suatu ruas jalan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat. Penulis mengharapkan software SIG leger jalan ini dapat dijadikan suatu model bagi pembuatan leger jalan di Indonesia. Keywords : paper-based leger jalan, SIG leger jalan

1 1 Staf Pengajar, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis, Telp 0751 72664, Fax 0751 72566, email : [email protected], No. HPJI. B-05388

2 Asisten Perencanaan dan Program, Satuan Kerja SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P2JJ), Propinsi Sumatera Barat, Telp/Fax. 0751 7051556, email : [email protected]

Page 2: PEMBANGUNAN WEB SISTEM INFORMASI … · Web viewSeiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan

I. PENDAHULUANUU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan menjelaskan bahwa jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Begitu pentingnya fungsi jalan ini menuntut pemerintah untuk mempunyai suatu strategi perencanaan dan penanganan jalan yang cepat, tepat dan akurat. Hal ini tentu sangat memerlukan ketersediaan informasi data historis jalan dan jembatan beserta kondisinya yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Pembuatan leger jalan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.37/PRT/1987 dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang akurat, lengkap, dan mutakhir mengenai keadaan ruas jalan dengan tujuan membentuk kumpulan dokumen berupa leger jalan yang datanya digunakan sebagai masukan untuk penyusunan rencana dan program pembinaan jaringan jalan dan dokumennya memberikan catatan tentang data inventaris jalan. Leger jalan yang umum digunakan pada saat ini masih bersifat paper-based dan belum terkomputerisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan yang berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Pemilihan software berbasis SIG dikarenakan data jalan merupakan suatu data yang bersifat keruangan (spatial). Diharapkan dari pembuatan software ini, penyediaan informasi terhadap suatu ruas jalan dapat dilakukan lebih efektif dan efisien sehingga pengambilan keputusan penanganan suatu ruas jalan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis tertarik untuk membuat suatu model leger jalan berbasis Sistem Informasi Geografis, memaparkan proses pembangunannya serta untuk mengidentifikasi kelebihannya dibandingkan leger jalan yang bersifat paper-based. Metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah dengan mengambil suatu proyek studi kasus pada salah satu ruas jalan negara yang ada di Propinsi Sumatera Barat.

II. LEGER JALAN Pendataan leger jalan dilakukan berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 37/PRT/1987 tentang Pedoman Leger Jalan. Beberapa hal yang perlu diinventarisasi adalah sebagai berikut :a. Identitas Ruas Jalan, yang meliputi pencatatan Nomor Kode Daearah, Nama Daerah,

Nonor dan Panjang Ruas Jalan, Nama Pengenal Jalan, Titik Awal Ruas Jalan, Titik Akhir Ruas Jalan, Tanggal Dibuka/Ditutup untuk Lalu Lintas, dll..Data teknik jalan, yang meliputi Jenis Lapis Permukaan, Lapis Pondasi Atas, lapis Pondasi Bawah, Median, Bahu Jalan dan Trotoar. Pada data ini dilakukan pengukuran langsung di lapangan terutama yang berkaitan dengan jenis lapis permukaan, ukuran lebar jalan bahu jalan, median dan trotoar.

b. Bangunan Pengaman dan Pelengkap, yang meliputi pendataan terhadap jenis gorong-gorong, saluran permanen, drainase bawah tanah, manhole, riol, bangunan penahan tanah, kerb, penutup lereng, krib dsb.

c. Bangunan perlengkapan jalan, yang meliputi pagar pengaman jalan, dinding pengaman, patok pemandu, marka jalan, rambu jalan, patok Damija, Rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, lampu penerangan, jembatan penyeberangan, shelter bis serat cermin jalan.

d. Utilitas publik diantaranya meliputi prasarana telpon/komunikasi, listrik, air, dll. e. Data lalu lintas harian rata-rata.Keseluruhan data tersebut di atas lalu diinput ke dalam form Kartu Jalan dan Bangunan Pelengkap lainnya seperti yang terlihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Page 3: PEMBANGUNAN WEB SISTEM INFORMASI … · Web viewSeiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan

Gambar 1. Data form kartu jalan dan bangunan pelangkap lainnya

Gambar 2. Gambar situasi, profil memanjang dan profil melintang jalan

Kartu leger jalan seperti yang terlihat di atas umumnya dicetak per lembar seukuran kertas A3 dan dijadikan sebuah buku, yang biasa disebut dengan nama buku leger jalan. Karena sifatnya yang masih berbentuk hardcopy dan paper-based, maka data-data yang terkandung di dalamnya belum terkomputerisasi. Kesulitan yang ditemui dengan leger jalan yang bersifat

Page 4: PEMBANGUNAN WEB SISTEM INFORMASI … · Web viewSeiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan

paper-based ini diantaranya adalah pencarian, penyortiran dan pemutakhiran (updating) data akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

III. PEMODELAN SIG LEGER JALANPada saat ini ketersediaan suatu data base jalan dalam bentuk suatu sistem informasi merupakan sesuatu hal yang sangat diperlukan, untuk mendukung keputusan perencanaan maupun penanganan suatu ruas jalan dengan cepat, tepat dan akurat. Mengingat bahwa jalan merupakan suatu data yang bersifat keruangan (spatial), maka sistem informasi leger jalan haruslah dibangun berbasiskan suatu sistem informasi geografis (SIG / GIS (Geographical Information System)). Pembangunan suatu sistem informasi geografis bukanlah suatu hal yang sederhana, walaupun pada saat ini topik ini bukan lagi suatu hal yang baru. Kegagalan pembangunan sebuah sistem informasi geografis sering diakibatkan oleh sistem yang dibangun belum dapat memenuhi kebutuhan spesifik pengguna dan hanya mengandalkan software SIG yang telah ada tanpa melakukan inovasi dan modifikasi. Pada saat ini telah tersedia banyak software khusus mengenai SIG, diantaranya adalah ArcGIS dan Mapinfo. Pemahaman terhadap pengoperasian software ini membutuhkan waktu dan latihan secara kontinu. Software tersebut pada umumnya masih menggunakan Bahasa Inggris, sehingga terdapat kendala bahasa dalam penggunaannya. Seiring dengan perkembangan teknologi ilmu komputer, permasalahan ini mungkin dapat diatasi dengan membuat suatu program SIG yang dilengkapi dengan suatu Graphical User Interface (GUI). GUI, dalam ilmu komputer, merupakan suatu format tampilan yang bisa membuat pengguna untuk memilih perintah, memulai program dan pilihan lain dengan menunjuk/mengklik suatu representasi gambar (icon).Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu sistem informasi leger jalan yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna yaitu SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Propinsi Sumatera Barat. Pemodelan sistem informasi geografis leger jalan dilakukan pada salah satu ruas jalan negara yang ada di Propinsi Sumatera Barat, yaitu pada ruas Manggopoh-Padang Sawah. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian awal tulisan ini, bahwa pembuatan buku leger jalan mengacu pada suatu data form standar yang sudah baku, seperti yang terlihat pada Gambar 1 dan Gambar 2. Model SIG leger jalan yang akan dibangun akan menyesuaikan dengan data form tersebut. Software SIG leger jalan yang dibangun adalah dengan menggunakan software khusus GIS, yaitu Mapinfo dan untuk tampilan muka (user interface) digunakan software MapBasic.Proses pembangunan leger jalan berbasis sistem informasi geografis dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Akuisis peta digital/data spatial. Ketersediaan peta digital merupakan hal terpenting untuk

pembangunan suatu sistem informasi geografis. Peta digital diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan, dan digambarkan dalam beberapa layer sesuai dengan klasifikasi data yang diinginkan, seperti layer stationing jalan, layer utilitas publik, layer bangunan, layer sungai, layer jembatan dan sebagainya..

2. Pengisian data atribut. Setelah diperoleh data spatial, maka selanjutnya dilakukan inputting data atribut pada program MapInfo. Data atribut disesuaikan dengan data atribut pada leger jalan paper-based, seperti isian untuk identitas ruas, data lebar jalan, jenis perkerasan, kondis jalan, data bangunan pelengkap dan lain sebagainya.

3. Pembangunan user interface. Pada tahap ini dilakukan pembangunan bentuk tampilan muka dari SIG leger jalan. Software yang digunakan untuk ini adalah program Visual Basic dan Map Basic. Bentuk tampilan muka, seperti yang terlihat pada Gambar 3, didesain sedemikian rupa sehingga familiar dengan kebiasaan pengguna selama ini, yaitu Kartu Jalan dan Bangunan Pelengkap Lainnya.

Page 5: PEMBANGUNAN WEB SISTEM INFORMASI … · Web viewSeiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan

4. Pada tahap akhir, dilakukan ujicoba running program untuk memastikan bahwa software yang dibangung dapat berjalan sebagimana mestinya.

Secara umum program sistem informasi leger jalan yang dibuat dapat dibagi ke dalam 3 kelompok utama (Gambar 3), yaitu Windows Peta, Tab Navigasi Peta dan Browser, dan Tab Menu Informasi. Masing-masing fasilitas aplikasi tersebut dirancang agar saling mendukung dan simultan secara efesien dalam pengelolaan dan penyajian informasi Leger Jalan.

Gambar 3. Bentuk tampilan muka SIG Leger Jalan

Penjelasan dari masing-masing aplikasi adalah sebagai berikut :a. Windows Peta

Pada window peta semua informasi dalam aplikasi disajikan, terutama layer peruntukan yang memiliki objek peta. Ukuran window peta dibuat tetap (fixed size) agar mudah dalam pengoperasian dengan luas cakupan sekitar 40 % dari luas monitor.

b. Tab Navigasi PetaFungsi Tab Navigasi Peta adalah mengendalikan penyajian isi Window Peta secara interaktif dan mudah. Fasilitas ini mencakup beberapa kelompok icon seperti yang terlihat pada Gambar 1. Dengan memanfaatkan icon yang tersedia pada tab navigasi peta ini, maka peta ini dapat diperbesar, diperkecil atatu pun digeser ke arah yang diinginkan. Icon informasi dapat dimanfaatkan untuk menampilkan informasi yang diinginkan dengan mengarahakn arrow pada peta, lalu klik tombol informasi tersebut, maka akan mucul informasi yang terkandung di dalam data spatial yang diinginkan.

c. Menu InformasiPada Tab Menu Informasi terdapat 4 buah icon yaitu : “Data Teknik”, “Data Teknik (Lanjutan 1)”, “Data Teknik (Lanjutan 2)”,dan “Gambar Jalan”

Windows Peta Navigasi Peta

Menu Informasi

Page 6: PEMBANGUNAN WEB SISTEM INFORMASI … · Web viewSeiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan

Beberapa contoh penggunaan Menu Informasi adalah sebagai berikut : Data Teknik

Pada menu Data Teknik, seperti yang ditampilkan pada Gambar 4, data dapat dipilih sesuai stationing yang diinginkan. Data yang ditampilkan pada menu ini diantaranya adalah informasi tentang Lapis Permukaan (Lebar, Jenis dan Kondisi), Lapis Pondasi Atas, Lapis Pondasi Bawah dan lain-lain. Data seperti ini tercantum persis sama sebagaimana pada paper-based leger jalan.

Gambar 4. Tampilan menu Data Teknik

Data Teknik (Lanjutan 1)Data Teknik (Lanjutan 1) (Gambar 5) merupakan lanjutan dari ‘Data Teknik’ , yang menampilkan kelompok informasi tentang Bangunan Pengaman Pelengkap, seperti Gorong-Gorong, Bangunan Penahan Tanah dan lain sebagainya.

Data Teknik (Lanjutan 2)Gambar 6 memperlihatkan informasi yang terkandung pada Data Teknik (Lanjutan 2), yaitu informasi Lalu Lintas Harian Rata-rata dan data Perlengkapan Jalan, seperti Guard Rail, jumlah rambu lalu linta, dan informasi jumlah utilitas publik, seperti saluran telpon, jaringan listrik dan sebagainya.

Page 7: PEMBANGUNAN WEB SISTEM INFORMASI … · Web viewSeiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan

Gambar 5. Tampilan menu Data Teknik (Lanjutan 1)

Gambar 6. Tampilan menu Data Teknik (Lanjutan 2)

Page 8: PEMBANGUNAN WEB SISTEM INFORMASI … · Web viewSeiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan

Gambar JalanPada menu Gambar Jalan, ditampilkan gambar situasi, potongan memanjang, potongan melintang serta gambar tebal masing-masing lapisan jalan. Tampilan dari peta situasi jalan dan potongan melintangnya persis sama dengan halaman depan paper-based leger jalan. Jika data ini suatu saat diperlukan untuk pencetakan, maka akan dapat dilakukan dengan mudah melalui perintah print, dan akan didapatkan gambar jalan seperti yang ada pada paper-based leger jalan.

Gambar 7. Tampilan menu Gambar Jalan

Karena keseluruhan data telah tersimpan dengan baik pada suatu basis data, maka penyortiran data akan dapat dilakukan dengan mudah, seperti pada stasioning mana saja pada ruas Manggopoh – Padang Sawah yang lapisan permukaannya mengalami kerusakan akan dapat ditampilkan dengan cepat. Selain menampilkan data sesuai dengan kriteria yang diinginkan, data yang terseleksi juga akan langsung ditunjukkan posisi lokasinya pada windows peta. Hal ini merupakan keunggulan utama dari SIG leger jalan ini, selain dapat menampilkan data atribut juga dapat langsung menampilkan data spatialnya. Updating data juga dapat dilakukan dengan mudah, dengan langsung melakukan input pada software GIS leger jalan ini, maka secara otomatis data akan ter-update.

Page 9: PEMBANGUNAN WEB SISTEM INFORMASI … · Web viewSeiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, maka penulis mencoba untuk memodelkan suatu software leger jalan

IV. PENUTUPKesimpulan yang dapat diitarik adalah :1. Pembangunan software SIG leger jalan dimulai dari penyediaan data digital, baik yang

bersifat data spatial (peta jalan) maupun data atribut. Pembangunan software GIS dibangun dengan menggunakan software MapInfo yang dilengkapi dengan suatu tampilan muka (user interface) yang berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan software SIG leger jalan

2. Keuntungan software SIG leger jalan dibandingkan dengan leger jalan yang bersifat paper-based adalah penyediaan dan pencetakan data dapat dilakukan dengan lebih cepat tanpa melibatkan banyak pihak, memungkinkannya dilakukan penyortiran data dengan cepat sesuai dengan keinginan pengguna, dan pemutakhiran (updating) data dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah.

DAFTAR PUSTAKA- Charter, Denny dan Irma Igtrisari, 2003, Desain dan Aplikasi GIS, Elexmedia Komputindo,

Jakarta- Daniel, Larry, Paula Loree, Angela Whitener, 1996, Inside Mapinfo Professional, Onword

Press, Santa Fe.- Kurniadi, Adi (terjemahan dari Michael Halvorson), 2000, Microsoft Visula Basic 6.0,

Elexmedia Komputindo, Jakarta- Prahasta, Eddy, 2004, Sistem Informasi Geografis, Penerbit Informatika, Bandung, 2004- Prahasta, Eddy, 2005, Aplikasi Pemograman MapINFO, Penerbit Informatika, Bandung- Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, 2004