pembelaan terhadap tuntutan pmh
DESCRIPTION
Pembelaan Terhadap Tuntutan PMHTRANSCRIPT
PEMBELAAN TERHADAP TUNTUTAN PEMBELAAN TERHADAP TUNTUTAN PERBUATAN MELAWAN HUKUMPERBUATAN MELAWAN HUKUM
Dyah Ochtorina SusantiDyah Ochtorina Susanti
Fakultas HukumFakultas HukumUniversitas JemberUniversitas Jember
20112011
• Ada beberapa alasan yg digunakan sebagai pembelaan terhadap tuduhan PMH:1. Ada hak pribadi sebagai dasar2. Pembelaan diri (Noodweer)3. Membela orang lain4. Mempertahankan harta bendanya5. Menguasai kembali harta bendanya6. Masuk kembali ke tanah/rumahnya7. Menjalankan ketentuan hukum8. Melaksanakan disiplin9. Keadaan memaksa (overmacht)10. Ada persetujuan korban11. Comparative negligence12. Contributory negligence
13. Asumsi oleh pihak korban14. Penyebab Intervensi15. Kadaluwarsa16. Kekebalan (imunities)17. Menjalankan perintah jabatan18. Perbuatan yang dilakukan oleh anak-anak dan orang gila19. Tidak melakukan mitigasi kerugian20. Tidak memenuhi unsur-unsur perbuatan melawan hukum21. Tidak memenuhi persyaratan prosedural
• Ada Hak Pribadi Sebagai Dasar:Seseorang dapat mengelak dari suatu tuduhan PMH dengan mengajukan alasan bahwa pribadi dia juga secara hukum berhak untuk melakukan perbuatan tersebut. Ex. Oper sewa rumah
• Pembelaan Diri (Noodweer):Dalam melakukan pembelaan diri tsb, agar seseorang terbebas dari PMH, berlaku asas proporsionalitas.Ex. Mempertahankan nyawa
• Ada 2 teori terkait dengan pembelaan diri1. Teori Objektif Seseorang baru terbebas dari PMH dng alasan membela
diri jika secara nyata dan faktual memang ada ancaman yang benar2 terjadi terhadap pihak yang membela diri tadi.
2. Teori Subyektif Seseorang dapat membela diri dan membebaskan dari
tanggungjawab sebagai pelaku suatu perbuatan PMH meskipun yang terjadi sebenarnya bukan ancaman, melainkan diyakini secara rasional bahwa ada ancaman tsb.
Ex. Mainan pistol yang ditodongkan
• Membela diri orang lainDalam hukum, dianggap bahwa pihak pembela menggantikan posisi pihak korban, sehingga dia dapat menggunakan hak2 pihak korban, teemasuk hak untuk membela diri dari ancaman PMH.
• Menguasai Kembali Harta BendanyaLuasnya kekuasaan untuk mengambil kembali barang yang secara tidak sah lepas dari kekuasaan seseorang bervariasi tergantung bagaimana caranya barang tersebut lepas dari kekuasaannya. Untuk dapat dikategorikan sebagai berikut:1. Jika barang tersebut berpindah ke tempat orang lain karena kesalahan
orang lain tersebut. Ex. Dicuri2. Jika barang tsb berpindah ke tempat orang lain bukan karena
kesalahan orang lain. Ex. Ditiup angin3. Jika barang tersebut berpindah ke tempat orang lain karena kesalahan
pihak pemilik sendiri. Ex. Unta diikat di pohon kecil
• Ada persetujuan korbanDalam hal ini manakala pihak korban sudah setuju atas tindakan yang dilakukan oleh pelakunya, dan perbuatan tersebut memang dilakukan yang berakibat timbulnya ganti kerugian bagi pihak korban, maka pihak korban tidak dapat menuntut ganti rugi dari pelaku perbuatan tersebut.
• Comparative Negligence (Kelalaian Komparative)Besarnya kerugian yang harus dibayarkan kepada korban sebanding dengan kontribusi kesalahan dari pelaku dan korban sendiri.
• Contributory Negligence (Kelalaian Kontributor)Pihak korban tidak boleh ikut lalai yang berarti ikut juga mengkontribusikan terhadap kerugian yang ada.