pembelajaran bahasa jawa di sd bakulan

2
Pembelajaran Bahasa Jawa di SD Bakulan dilaksanakan/diajarkan di seluruh kelas mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Mata pelajaran bahasa jawa di kelas I, II dan III diampu oleh guru kelas masing-masing akan tetapi di kelas IV, V dan VI oleh guru mata pelajaran tersendiri. Guru bahasa jawa tersebut bukan berlatar belakang lulusan program studi pendidikan bahasa jawa melainkan lulusan pendidikan seni tari (pengampu kelas IV dan VI) sekaligus guru ekstrakurikuler tari di sekolah tersebut dan juga di sekolah lain. Guru bahasa jawa di kelas V adalah guru seni musik (karawitan) dan kadang-kadang digantikan oleh kepala SD Bakulan sendiri. Salah satu guru bahasa Jawa yang kami wawancarai adalah guru bahasa Jawa kelas IV da VI yaitu Bu Ridayanti atau seringkali dipanggil Bu Rida oleh siswa-siswinya. Bu Rida menitikberatkan pembelajaran bahasa Jawa yang diajarkannya berupa tata krama, paribasan, dasanama, aksara Jawa dan wacana berbahasa Jawa. Dalam mengajar, bahasa pengantarnya bukan sepenuhnya bahasa Jawa, tetapi juga campu dengan Bahasa Indonesia karena terdapat pula siswa yang berasal dari luar Jawa. Salah satu siswa yang berasal dari luar Jawa tersebut bernama Fransiska Herawati Nukung (Siska) yang duduk di kelas IV A. Siska yang juga kami wawancarai berkata bahwa ketika pelajaran bahasa Jawa di kelas, Siska tidak begitu mengalami kesulitan, tetapi ketika ujian, Siska merasa kesulitan karena soal ujian menggunakan pengantar bahasa Jawa. Buku pegangan yang digunakan dalam pelajaran bahasa Jawa di SD Bakulan adalah buku bahasa Jawa dengan penerbit Yudhistira. Buku ini tidak semua siswa miliki, akan tetapi siswa boleh meminjam di perpustakaan. Sebagian besar siswa juga telah memiliki buku Kawruh Bahasa Jawa dan Pepak Basa Jawa untuk mendukung pembelajaran bahasa Jawa di sekolah. Guru berharap agar siswa juga pandai dalam membaca wacana berbahasa Jawa. Hasil belajar bahasa Jawa yang ditunjukkan

Upload: titik-nuri

Post on 28-Dec-2015

63 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembelajaran Bahasa Jawa Di SD Bakulan

Pembelajaran Bahasa Jawa di SD Bakulan dilaksanakan/diajarkan di seluruh kelas mulai dari

kelas I sampai dengan kelas VI. Mata pelajaran bahasa jawa di kelas I, II dan III diampu oleh guru

kelas masing-masing akan tetapi di kelas IV, V dan VI oleh guru mata pelajaran tersendiri. Guru

bahasa jawa tersebut bukan berlatar belakang lulusan program studi pendidikan bahasa jawa

melainkan lulusan pendidikan seni tari (pengampu kelas IV dan VI) sekaligus guru ekstrakurikuler tari

di sekolah tersebut dan juga di sekolah lain. Guru bahasa jawa di kelas V adalah guru seni musik

(karawitan) dan kadang-kadang digantikan oleh kepala SD Bakulan sendiri.

Salah satu guru bahasa Jawa yang kami wawancarai adalah guru bahasa Jawa kelas IV da VI

yaitu Bu Ridayanti atau seringkali dipanggil Bu Rida oleh siswa-siswinya. Bu Rida menitikberatkan

pembelajaran bahasa Jawa yang diajarkannya berupa tata krama, paribasan, dasanama, aksara Jawa

dan wacana berbahasa Jawa. Dalam mengajar, bahasa pengantarnya bukan sepenuhnya bahasa

Jawa, tetapi juga campu dengan Bahasa Indonesia karena terdapat pula siswa yang berasal dari luar

Jawa. Salah satu siswa yang berasal dari luar Jawa tersebut bernama Fransiska Herawati Nukung

(Siska) yang duduk di kelas IV A. Siska yang juga kami wawancarai berkata bahwa ketika pelajaran

bahasa Jawa di kelas, Siska tidak begitu mengalami kesulitan, tetapi ketika ujian, Siska merasa

kesulitan karena soal ujian menggunakan pengantar bahasa Jawa.

Buku pegangan yang digunakan dalam pelajaran bahasa Jawa di SD Bakulan adalah buku

bahasa Jawa dengan penerbit Yudhistira. Buku ini tidak semua siswa miliki, akan tetapi siswa boleh

meminjam di perpustakaan. Sebagian besar siswa juga telah memiliki buku Kawruh Bahasa Jawa dan

Pepak Basa Jawa untuk mendukung pembelajaran bahasa Jawa di sekolah. Guru berharap agar siswa

juga pandai dalam membaca wacana berbahasa Jawa. Hasil belajar bahasa Jawa yang ditunjukkan

siswa kebanyakan baik tetapi belum sempurna. Siswa kesulitan untuk membaca wacana berbahasa

Jawa. Kesulitan itu antara lain membaca kata dengan bunyi berbeda dengan huruf aslinya, misalnya

A, Ə, Ɛ, Ɔ. Pembelajaran di kelas dominan menggunakan metode ceramah. Bu Rida ingin

menggunakan metode lain seperti drama tetapi dikhawatirkan siswa akan kesulitan dan

menghabiskan banyak waktu.

Bu Rida khawatir dengan lemahnya unggah-ungguh pada siswa-siswinya. Seringkali, ketika

siswa berbicara dengannya menggunakan basa ngoko, kurang menunjukkan sopan santun dan tata

krama. Bu Rida juga khawatir basa Jawa akan luntur seiring dengan lebih dominannya digunakannya

bahasa Jawa di kehidupan siswa sehari-hari. Ada pula siswa yang istimewa kemampuannya

berbahasa Jawa salah satunya siswa kelas V yang mempunyai bakat dalam mendalang. Bu Rida

mengeluhkan tidak adanya kelompok kerja guru (KKG) khusus mata pelajaran bahasa Jawa sehingga

Page 2: Pembelajaran Bahasa Jawa Di SD Bakulan

pembelajaran kurang berkembang serta kesulitan dalam pembuatan soal untuk ujian. Bu Rida hanya

menggunakan soal ujian tahun-tahun lalu yang divariasi letak butir soalnya sehingga kurang variatif.