pembelajaran motorik tk
TRANSCRIPT
PEDOMAN PEMBELAJARAN
BIDANG PENGEMBANGAN FISIK/MOTORIK DI TAMAN KANAK-KANAK
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR JAKARTA 2007
Seri Model Pembelajaran di TK BUKU : 4
KATA PENGANTAR
Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 28, ayat 3 menyatakan bahwa Taman Kanak-
kanak (TK) merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, yang
bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan
fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif,
bahasa, fisik/motorik, dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar.
Dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan dan membantu para guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan di
Taman Kanak-kanak, Direktorat Pembinaan TK dan SD, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
menyusun buku pedoman pembelajaran yang meliputi bidang pengembangan
pembiasaan, berbahasa, kognitif, fisik/motorik, seni, dan pembelajaran permainan
berhitung permulaan, serta persiapan membaca dan menulis permulaan melalui
permainan di TK.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
baik para guru, kepala TK, akademisi dan praktisi pendidikan yang telah membantu
penyusunan buku pedoman ini.
Buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan dan referensi bagi semua pihak
yang memberikan layanan pendidikan TK.
Jakarta, April 2007
Direktur Pembinaan TK dan SD Drs. Mudjito AK., M.Si. NIP 131 112 700
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar …………………………………………………………………. i
Daftar Isi …………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1A. Latar Belakang ……………………………………………………… 1
B. Dasar ………………………………………………………………. 2
C. Tujuan ……………………………………………………………….. 2
D. Fungsi ……………………………………………………………… 2
BAB II KONSEP PENGEMBANGAN FISIK/MOTORIK DI TAMAN KANAK-KANAK ……………………………………………………..
3
A. Aspek Pengembangan Fisik Motorik …………………………... 3
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Anak ………………… 4
C. Karakteristik Perkembangan Fisik Motorik ……………………. 5
D. Mengeksplorasi Gerak …………………………………………. 6
E. Ruang Lingkup …………………………………………………… 9
- Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator Bidang
Pengembangan Kemampuan Fisik/Motorik Kelompok A …
9
- Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator Bidang
Pengembangan Kemampuan Fisik/Motorik Kelompok B …
10
BAB III PELAKSANAAN PENGEMBANGAN FISIK/MOTORIK …………… 11A Prinsip pelaksanaan …………………………………………………….. 11
B. Metode dan Teknik Pelaksanaan ...................................................... 11
C. Kegiatan Pembelajaran ………………………………………………… 12
- Contoh Kegiatan Pembelajaran Bidang Pengembangan Kemampuan
Dasar Fisik/Motorik …………………………………………………….. 13
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………. 58
ii
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak didik Taman Kanak-Kanak (TK) sedang mengalami pertumbuhan, terutama
pertumbuhan jasmani yang sangat pesat. Dalam beberapa bulan saja, tinggi dan
berat badannya bertambah dengan cepat. Secara jelas hal tersebut dapat dilihat
pada pertumbuhan motorik, koordinasi otot-otot dan kecepatan jasmaniahnya
menunjukkan kemajuan-kemajuan yang mencolok. Pertumbuhan keterampilan
motorik, baik motorik kasar maupun halus pada anak, tidak akan berkembang
melalui kematangan begitu saja, melainkan juga keterampilan itu harus dipelajari.
Perkembangan keterampilan motorik dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
mencakup kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktik, model
yang baik, bimbingan, motivasi, setiap ketrampilan harus dipelajari secara
individu, dan sebaiknya ketrampilan dipelajari satu demi satu. Apabila salah satu
factor tersebut tidak ada, maka perkembangan ketrampilan jasmani anak akan
berada di bawah kemampuannya. Sebagai contoh, bila anak pada awal menggunakan
ayunan di sekolah tidak ada bimbingan yang diberikan oleh guru, maka ketrampilan
tersebut akan dipelajarinya lebih lambat dan kurang efisien bila dibandingkan
dengan anak yang sejak awal mendapatkan bimbingan dari guru. Anak yang
tanpa bimbingan pada awal menggunakan ayunan karena tidak tahu caranya,
kemungkinan anak jatuh dari ayunan lebih besar.
Pengembangan fisik/motorik merupakan salah satu pengembangan kemampuan
dasar di TK. Bahan kegiatan pengembangan fisik/motorik mencakup kegiatan
yang mengarah pada kegiatan untuk melatih motorik kasar dan halus yang terdiri
atas gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, senam, keterampilan dengan bola,
keterampilan menggunakan peralatan, menari, latihan ritmik dan gerak gabungan.
Gerakan-gerakan dasar dilatihkan sedemikian rupa secara bertahap sehingga
dikuasai oleh anak didik. Guru harus mencontohkan setiap gerakan dan anak
didik diberi kesempatan untuk melakukannya bersama guru. Guru tidak hanya
memberikan instruksi dan anak yang melakukan, akan tetapi kegiatan tersebut
dilakukan bersama-sama. Gerakan juga harus bervariasi sehingga suatu permainan
terdiri dari beberapa elemen gerakan dasar.
BAB I
2
Pengembangan motorik halus anak dilakukan melalui olah tangan dengan
menggunakan alat/media kreatif seperti kuas, pensil, kertas, gunting, tanah liat,
plastisin, busa dan lain-lain. Dengan menggunakan media kreatif tersebut anak
dapat melaksanakan kegiatan yang dapat melatih otot-otot tangan dan koordinasi
mata, pikiran dengan tangannya.
Agar kegiatan pengembangan fisik/motorik dapat terlaksana dengan baik, maka
anak didik dituntut memiliki perhatian dan daya tangkap yang baik pula, seperti
kecepatan bereaksi, kesanggupan kerjasama, disiplin, jujur, dan lain-lain, sesuai
dengan kemampuan anak didik.
B. Dasar
a. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b. SK Dirjen Dikdasmen No.399a/C.C2/Kep/DS/2004 tanggal 2 Agustus 2004
tentang implementasi kurikulum TK dan SD.
C. Tujuan
Tujuan pengembangan fisik/motorik di TK adalah untuk memperkenalkan dan
melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol
gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara
hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat
dan terampil.
D. Fungsi
Fungsi pengembangan fisik/motorik di TK adalah sebagai berikut:
1. Melatih kelenturan dan koordinasi otot jari dan tangan
2. Memacu pertumbuhan dan pengembangan fisik/motorik, rohani, dan
kesehatan anak
3. Membentuk, membangun, dan memperkuat tubuh anak
4. Melatih keterampilan/ketangkasan gerak dan berfikir anak
5. Meningkatkan perkembangan emosional anak
6. Meningkatkan perkembangan sosial anak
7. Menumbuhkan perasaan menyenangi dan memahami manfaat kesehatan pribadi.
3
KONSEP PENGEMBANGAN FISIK/MOTORIK DI TAMAN KANAK-KANAK
Dalam bahasa Indonesia kata “motor” dan “movement” diterjemahkan sebagai gerak
atau gerakan tanpa mengandung perbedaan di dalamnya. Sesungguhnya pengertian
kedua kata ini berbeda. “Movement” adalah gerak yang bersifat eksternal atau dari
luar dan mudah diamati, sedangkan “motor” adalah gerak yang bersifat internal
atau dari dalam, konstan dan sukar diamati. Gerak merupakan kemampuan yang
penting di dalam kehidupan sehari-hari terutama yang berhubungan dengan
aktivitas jasmani. Konsep tentang gerak manusia tidak lepas dari konsep tentang
gerak pada umumnya. Gerak dapat dijelaskan sebagai aksi atau proses perubahan
letak atau posisi ditinjau dari suatu titik tertentu sebagai pedomannya.
Dalam pengembangan fisik atau jasmani anak di Taman Kanak-kanak yang
dimaksud dengan gerak adalah perubahan posisi dari tempat semula sebagai
akibat adanya rangsangan baik dari luar ataupun dari dalam diri anak. Belajar
bergerak merupakan hal yang penting bagi semua anak, untuk kehidupan sosial dan
emosional mereka. Hal itu sangat membantu untuk melepaskan diri dari keter-
gantungan kepada orang lain dan juga merupakan bagian dari perkembangan
intelektualnya.
A. Aspek Pengembangan Fisik Motorik
Pengembangan kemampuan fisik motorik terdiri dari:
1. Sejumlah kemampuan persepsi motorik yang akan dikembangkan termasuk di
dalamnya koordinasi mata-tangan atau kaki-tangan (eye-hand eye-foot coordination)
seperti menggambar, menulis, memanipulasi obyek, visual track, melempar,
menangkap, dan menendang.
2. Kemampuan gerakan motorik (locomotor skill) seperti menggerakkan tubuh
melalui ruang, berjalan, melompat, berbaris, berlari, meloncat, berlari cepat,
berguling, merangkak, bergerak dengan pelan.
3. Keterampilan gerak statis (non locomotor skill) seperti diam di tempat, bergiliran,
berputar, menjangkau, bergoyang, berjongkok, duduk, dan berdiri;
BAB II
4
4. Manejemen atau pengendalian tubuh (body management and control) seperti
kesadaran tubuh, kesadaran ruang, ritme, keseimbangan dan kemampuan untuk
memulai, berhenti dan mengubah arah.
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Anak
Gallahue (1998) berpendapat terdapat 5 tingkatan dalam belajar gerak yaitu; tingkat
penjelajahan (exploration), tingkat penemuan (discovery), tingkat gabungan (coor-
dination), tingkat pemilihan (selection), tingkat penghalusan (refine). Dari pembagian
tingkat belajar gerak tersebut, bila kita akan melaksanakan aktivitas jasmani tentu
akan disesuaikan antara karakteristik perkembangan anak dengan metode yang
akan digunakan.
1. Tingkat Penjelajahan (exploration)
Anak dalam mempelajari sesuatu melalui mencoba mencari apa yang akan
mungkin dia kerjakan, misalnya dalam mengembangkan kegiatan berjalan,
guru tidak memberikan contoh bagaimana cara berjalan tetapi anak mencari
sendiri bagaimana cara dan macam jalan. Bagi anak yang sehat kegiatan perkem-
bangan ini akan menjadikan kesukaannya karena ia dipercayakan menciptakan
dan menjelajahi sendiri apa yang ditugaskan padanya.
2. Tingkat Penemuan (Discovery),
Pada tingkat ini merupakan lanjutan dari tingkat penjelajahan. Bila anak telah
menemukan berbagai macam cara jalan, yang sudah dikuasai dengan berbagai
kecepatan, berbagai arah, berbagai irama, berbagai lingkungan yang berbeda
maka anak akan menemukan mana cara yang paling bagus dalam berjalan
tersebut dan dimana dipergunakan. Umpamanya untuk berjalan cepat yang
paling baik adalah dengan cara berjalan dengan langkah dan ayunan tangan
yang seimbang, pandangan ke depan dan sebagainya. Ia akan menentukan
untuk berjalan biasa badannya demikian, langkahnya demikian, badannya harus
begini atau begitu, ayunan tangan dan pandangan, bahu serta dadanya harus
begini dan sebagainya. Disamping itu berjalan untuk senam irama harus begini
dan sebagainya. Kesemuanya ini adalah anak sendiri yang menemukanya, guru
memberikan teknik dan cara yang benar dari gerakan dan sikap berjalan,
berlari, melompat, dan sebagainya.
5
3. Tingkat Pemilihan (selection),
Tingkatan ini biasanya mulai diberikan pada pemilihan suatu kegiatan olah
raga atau teknik kecabangan, biasanya pada anak usia SD kelas 5 ke atas.
4. Tingkat Penghalusan (refine)
Tingkat penghalusan adalah tahap dalam melanjutkan latihan atau aktivitas
gerak yang sudah diajarkan sebelumnya yaitu seperti proses seleksi. Pada
tingkat ini guru berusaha bagaimana ia akan berprestasi pada salah satu
cabang olahraga tertentu.
Kecerdasan Kinestetik (Bodily Kinestetic)
Kecerdasan fisik (kinestetik) adalah suatu kecerdasan dimana saat menggunakannya
anak mampu melakukan gerakan-gerakan yang teratur dan bertujuan, seperti;
berlari, menari, membangun sesuatu, semua seni dan hasta karya.
Banyak orang yang berbakat secara fisik dan “terampil menggunakan tangan”
tidak menyadari bahwa mereka menunjukkan bentuk kecerdasan yang tinggi.
Kecerdasan yang sama nilainya dengan kecerdasan yang lain.
Unsur Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani seseorang berhubungan dengan kesehatannya (physical fitness).
Dalam mengembangkan kemampuan jasmani pada anak usia dini ada beberapa
unsur yang harus dipahami oleh guru, yaitu; kekuatan (strength), daya tahan
(endurance), kecepatan, kelincahan (agylity), kelenturan (fleksibility), koordinasi,
ketepatan, dan keseimbangan.
C. Karakteristik Perkembangan Fisik Motorik 1. Motorik kasar
Karakteristik perkembangan yang berhubungan dengan motorik kasar, antara
lain:
a. Berdiri diatas salah satu kaki selama 5-10 detik.
b. Menaiki dan menuruni tangga dengan berpegangan dan berganti-ganti kaki.
c. Berjalan pada garis lurus.
d. Berjalan dengan berjinjit sejauh 3 meter.
6
e. Berjalan mundur dan melompat di tempat.
f. Melompat ke depan dengan dua kaki sebanyak 4 kali.
g. Bermain dengan bola (menendang dengan mengayunkan kaki ke belakang
dan ke depan, menangkap bola yang melambung dengan mendekapnya ke
dada, dan mendorong).
h. Menarik dan mengendarai sepeda roda tiga atau mainan beroda lainnya.
i. Dapat melakukan permainan dengan ketangkasan dan kelincahan seperti
menggunakan papan luncur.
2. Motorik halus Karakteristik perkembangan yang berhubungan dengan motorik halus, antara lain:
a. Dapat mengoles mentega pada roti.
b. Dapat mengikat tali sepatu sendiri dengan sedikit bantuan.
c. Dapat membentuk dengan menggunakan tanah liat atau plastisin.
d. Membangun menara yang terdiri dari 5-9 balok.
e. Memegang kertas dengan satu tangan dan mengguntingnya.
f. Menggambar kepala dan wajah tanpa badan.
g. Meniru melipat kertas satu-dua kali lipatan.
h. Mewarnai gambar sesukanya.
i. Memegang krayon atau pensil yang berdiameter lebar.
D. Mengeksplorasi Gerak
Aktivitas mengeksplorasi gerak meliputi gerakan membiarkan anak untuk: meng-
eksplorasi fisik ruang di sekitar mereka, waktu dan energi, menyelaraskan antara
suara dan gerakan, mengkreasi ulang cerita melalui drama dan imaginasi bentuk
tubuh dan aksi.
Terdapat 2 jenis aktivitas gerakan:
1. Gerakan yang tersusun
Anak akan mengikuti bagian gerakan yang diberikan atau melalui imajinasi
(bergerak seperti singa) langkah tari, atau mengiterprestasikan lirik pada sebuah
lagu dengan melakukan aksi pada kata kunci. Cara yang terbaik untuk anak
belajar gerakan ini adalah saat guru memberi contoh.
7
Contoh aktivitas gerakan yang tersusun: a. Bergerak seperti tentara saat mendengar ritme marching.
b. Menciptakan aksi yang dapat berpadu dengan lirik dari lagu kesukaan
seperti kepala, pundak, dengkul, dan jari kaki.
c. Anak diberikan langkah-langkah menari untuk diikuti.
2. Gerakan yang bebas
Anak-anak boleh melakukan sebuah proses kreativitas aksi, gerakan atau
langkah tari dengan caranya sendiri. Guru dapat mendukung proses kreativitas
dengan memberikan dorongan. Contoh: mari kita bergerak ke kiri. Atau dengan
suara lembut ini, dapatkah kita menggerakkan jari kita? atau …..mari kita
meninju udara …. !
Contoh dari aktivitas gerakan bebas:
a. Anak menciptakan langkah menarinya sendiri bersama.
b. Dengan alunan musik dan bayangan bahwa itu dapat dikreasikan Contoh:
jalan di taman dengan santai,
c. Menciptakan kreativitas gerakan dengan memadukan perasaan hati dengan
musik, atau suara yang dihasilkan pada sebuah instrumen seperti segitiga.
Kosa kata yang disarankan untuk menjelaskan gerakan adalah halus, lembut,
kuat, berat, cepat, lambat, santai, melingkar, tajam, cahaya, ringan. Jenis gerakan
yang disarankan adalah lari, lompat, berbalik, merangkak, menari, bergoyang,
berjalan, meluncur, memantul , dan meninju.
Pada saat anak butuh mendengarkan musik seraya mereka akan merespons
dengan gerakan. Contoh; pernahkah anak-anak duduk atau berbaring sambil
memejamkan mata sehingga mereka dapat berkonsentrasi untuk mendengarkan
musik yang dapat membantu mereka menfokuskan atas apa yang mereka
dengarkan.
Sebagai contoh, katakan pada mereka:
a. Dengarkan musik lalu ceritakan pada saya seberapa cepat/lambat musik
tersebut.
b. Letakkan tangan kamu saat musik terasa keras.
c. Lihat jika kamu dapat membayangkan gambar dalam pikiranmu.
8
d. Dengarkan untuk beberapa saat dan coba menepuk pukulan tersebut dan
ceritakan pada saya jika ini lebih kencang dari langkah jalan kamu.
Setelah mendengarkan tahap awal, doronglah anak-anak untuk berbagi
pengamatan dan perasaan mereka, kemudian ajak mereka untuk bergerak
bebas sesuai dengan musik.
Saran untuk manejemen kelas selama melakukan aktivitas gerak:
Anak-anak biasanya lebih energetik dan menikmati aktivitas gerak mereka.
Oleh karena itu, sebaiknya anak-anak dibantu agar:
a. Mendengarkan musik baik-baik sebelum gerakan dimulai (tempo, perasaan
hati).
b. Merasakan hentakan pada musik sebelum gerakan dimulai.
c. Menggunakan ruangan yang cukup untuk gerakan ini.
d. Menanggapi perasaan hati pada musik.
e. Berpartisipasi secara bebas sebab setiap orang sedang melakukan gerakan
(termasuk guru).
9
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan fisik/motorik adalah sebagai berikut
Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar Fisik/Motorik KELOMPOK A
KOMPETENSI
DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR 1. Mengurus dirinya sendiri dengan sedikit
bantuan. Misal makan, mandi, menyisir rambut, mencuci dan melap tangan, mengikat tali sepatu
2. Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, playdough/tanah liat
3. Menjiplak dan meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran
4. Meniru melipat kertas sederhana (1 – 6 lipatan)
5. Menjahit jelujur 10 lubang dengan tali sepatu 6. Menggunting bebas 7. Merobek bebas 8. Menyusun menara dari kubus minimal 8
kubus 9. Membuat lingkaran dan segi empat
Dapat menggerakkan jari tangan untuk kelenturan otot dan koordinasi
10.Memegang pensil (belum sempurna) 11.Menangkap dan melempar bola besar dari
jarak kira-kira 1 - 2 meter 12. Memantulkan bola besar (diam di tempat) 13. Memantulkan bola besar sambil
berjalan/bergerak
Dapat menggerakkan lengannya untuk kelenturan otot dan koordinasi 14. Melambungkan dan menangkap kantong biji
15. Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan berjinjit.
16.Berjalan mundur dan kesamping pada garis lurus sejauh 1–2 meter
17.Meloncat dari ketinggian 20-30 cm 18. Memanjat dan bergantung 19. Berdiri di atas satu kaki selama 10 detik 20. Berlari sambil melompat 21. Menendang bola dengan terarah 22. Merayap dan merangkak lurus ke depan 23. Bermain dengan simpai (bebas, melompat
dalam simpai, merangkak dalam terowongan dari simpai, dan lain-lain.)
24. Menirukan berbagai gerakan binatang/hewan 25. Menirukan gerakan tanaman yang terkena angin (sepoi-sepoi dan angin kencang)
Anak mampu melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan.
Dapat menggerakkan badan dan kaki dalam rangka keseimbangan, dan koordinasi. 26. Naik sepeda roda tiga (belum seimbang)
10
Kompetensi Dasar, Hasil Belajar dan Indikator Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar Fisik/Motorik KELOMPOK B
KOMPETENSI DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR
1. Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan. Misal makan, mandi, menyisir rambut, memasang kancing, mencuci dan melap tangan, mengikat tali sepatu
2. Membuat berbagai bentuk dengan mengguna-kan plastisin, playdough/ tanah liat, pasir
3. Meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran
4. Meniru melipat kertas sederhana (7 lipatan) 5. Menjahit bervariasi (jelujur dan silang) 15
lubang dengan tali rafia, benang wol 6. Menggunting dengan berbagai media berdasar-
kan bentuk/pola (lurus, lengkung, gelombang, zig zag, lingkaran, segi empat, segi tiga)
7. Mencocok bentuk (sesuai tema) 8. Menyusun menara kubus minimal 12 kubus 9. Membuat lingkaran dan bujur sangkar dengan
Rapi.
Dapat menggerakkan jari tangan untuk kelenturan, kekuatan otot dan koordinasi.
10. Memegang pensil dengan benar (antar ibu jari dan 2 jari)
11. Memantulkan bola besar, bola sedang dan bola kecil (diam di tempat)
12. Melambungkan dan menangkap kantong biji sambil berjalan/bergerak
13. Memantulkan bola besar, bola sedang dan bola kecil sambil berjalan/bergerak
Dapat menggerakkan lengannya untuk kelenturan, kekuatan otot dan koordinasi
14. Menangkap, melempar bola besar, bola sedang dan bola kecil (tennis) dengan memutar badan, mengayunkan lengan dan melangkah
15. Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban
16. Berjalan mundur, berjalan kesamping pada garis lurus sejauh 2-3 meter sambil membawa beban
17. Meloncat dari ketinggian 30-50 cm 18. Memanjat, bergantung dan berayun 19. Berdiri dengan tumit, berdiri di atas satu kaki
dengan seimbang 20. Berlari sambil melompat dengan seimbang
tanpa jatuh 21. Menendang bola ke depan dan ke belakang 22. Merayap dan merangkak dengan berbagai variasi 23. Bermain dengan simpai (digelindingkan
sambil berjalan dan berlari) 24. Senam fantasi bentuk meniru, misalnya
menirukan berbagai gerakan hewan, menirukan gerakan tanaman yang terkena angin (sepoi-sepoi dan angin kencang dan kencang sekali) dengan lincah
Anak mampu melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan, dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan dan melatih keberanian.
Dapat menggerakkan badan dan kaki dalam rangka keseimbangan, kekuatan, koordinasi dan melatih keberanian
25. Naik otopet, sepeda roda dua
11
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN FISIK/MOTORIK
A. Prinsip Pelaksanaan
Agar pelaksanaan pengembangan fisik/motorik dapat mencapai tujuan seperti
yang diharapkan, hendaknya guru dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Pengembangan fisik/motorik yang diharapkan dicapai dapat dilakukan secara
bertahap dan berulang sesuai dengan kemampuan anak didik.
b. Dalam memberikan kegiatan pengembangan fisik/motorik, hendaknya
dikaitkan dengan tema yang sesuai dengan lingkungan anak dan kegiatan-
kegiatan lain yang menunjang kemampuan yang hendak dikembangkan
c. Permainan-permainan atau latihan-latihan yang diberikan hendaknya
disesuaikan dengan taraf pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani anak
d. Kegiatan pengembangan fisik/motorik hendaknya harus diberikan dalam
situasi menarik dan menyenangkan anak
e. Memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan kegiatan pengembang-
an fisik/motorik dan menghindarkan kepemimpinan otoriter
f. Memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap anak yang melakukan
kegiatan pengembangan fisik/motorik
g. Kegiatan pengembangan fisik/motorik yang dilakukan hendaknya bervariasi
h. Kegiatan pengembangan fisik/motorik yang dilakukan sehari-hari hendaknya
dilakukan secara integratif.
B. Metode dan tehnik Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pengembangan fisik/motorik dapat menggunakan metode
dan teknik sebagai berikut:
a. Pemberian tugas
b. Praktik langsung
c. Bermain sambil bernyanyi
d. Ritmik
BAB III
12
e. Menari
f. Senam
g. Latihan
h. Gerak dan lagu
Dalam menggunakan metode dan teknik tersebut diatas guru dapat memilih
salah satu atau gabungan metode yang sesuai dengan kemampuan, fasilitas
kegiatan belajar mengajar, yang sesuai dengan kegiatan dan kebutuhan, minat,
kemampuan anak, serta lingkungannya.
C. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran perlu disusun oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang
tertuang dalam Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) dan Satuan Kegiatan Harian
(SKH) dengan menyesuaikan pada tema yang telah ditetapkan.
13
CONTOH PEMBELAJARAN BIDANG PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR
FISIK/MOTORIK
14
Indikator : Bermain dengan simpai (bebas,melompat dalam simpai,
merangkak dalam terowongan dari simpai, dan lain-lain) (Kelompok A)
Kegiatan : Bermain dengan simpai Metode : Demonstrasi/praktik langsung dan Pemberian tugas Tujuan : 1. Mengembangkan kemampuan motorik kasar
2. Melatih keberanian anak 3. Melatih keseimbangan badan anak
Alat dan Bahan :
1. Simpai 2. Peluit
Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Catatan
• Permainan bisa bervariasi • Disesuaikan dengan kemampuan anak.
Langkah 1 Guru mengajak anak melakukan kegiatan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan cara bermain simpai
Langkah 3 Guru mendemons-trasikan cara bermain simpai
Langkah 4 Anak bersama-sama bermain simpai
Langkah 5 Guru memberikan bimbingan dan motivasi pada anak yang belum mau bermain simpai
15
Anak-anak sedang Bermain dengan Simpai
Anak-anak sedang Bermain dengan Simpai
16
Indikator : Merobek bebas. (Kelompok A) Kegiatan : Merobek bebas membuat suatu bentuk Metode : Pemberian tugas Tujuan : 1. Melatih motorik halus anak
2. Melatih koordinasi tangan dan genggam 3. Mengembangkan kreativitas anak
Alat dan Bahan : 1. Kertas lipat/berwarna 2. Kertas gambar
3. lem Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Penugasan dan hasil karya
Langkah 1 Guru menjelaskan cara merobek kertas yang benar
Langkah 3 Anak diberi kebebasan merobek satu bentuk sesuai dengan keinginan dan ekspresinya
Langkah 4 Anak menempel hasil robekan kertas yang dibuatnya
Langkah 5 Anak memajang hasil karyanya di papan
Langkah 2 Anak dibagikan kertas dan lem
17
Anak-anak sedang Melakukan Kegiatan Merobek Bebas Membuat Suatu Bentuk
Anak-anak sedang Melakukan Kegiatan Merobek Bebas Membuat Suatu Bentuk
18
Ibu Guru Sedang Membantu Anak-anak yang Mengalami Kesulitan
Hasil Karya Anak
19
Indikator : Menggunting bebas (Kelompok A) Kegiatan : Menggunting Pola Metode : Pemberian tugas / praktek langsung Tujuan : 1. Untuk melatih motorik halus anak
2. Melatih kelenturan jari anak 1. Melatih ketelitian 2. Melatih kesabaran anak 3. Melatih koordinasi otak,mata dan tanggan.
Alat dan Bahan : 1. Guting
2. Lem 3. Buku gambar 4. Kertas berpola
Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Hasil karya Catatan : Pola disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas
Langkah 1 Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Langkah 2 Guru memperlihat-kan hasil yang sudah jadi
Langkah 3 Guru menjelaskan cara menggunting pola yang benar
Langkah 4 Anak melaksanakan kegiatan menggunting sesuai dengan pola
Langkah 5 Guru memberikan dorongan , bimbingan dan motivasi pada anak
Langkah 6 Anak menenmpelkan hasil karya di buku gambar
20
Menggunting Mengikuti Pola/Bentuk
Menggunting Mengikuti Pola/Bentuk
21
Indikator : Memegang pensil (belum sempurna) (Kelompok A) Kegiatan : Membuat Coretan Bebas Metode : - Demonstrasi/praktik langsung
- Pemberian tugas Tujuan : 1. Untuk melatih motorik halus anak
2. Melatih kelenturan jari anak
3. Melatih keterampilan anak memegang pensil dengan
sempurna
Alat dan Bahan : 1. Pensil
2. Kertas Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Hasil karya Catatan :
• Kegiatan mencoret bisa dilakukan di buku dan atau buku gambar • Pada saat melakukan kegiatan bisa diiringi dengan lagu (misal;
Tik Tik Tik bunyi Hujan)
Langkah 1 Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Langkah 2 Guru mendemons-trasikan cara memegang pensil yang benar. Memperlihatkan hasil yang sudah jadi
Langkah 3 Anak mempraktekan gerakan mencoret bebas di udara.
Langkah 4 Anak membuat coretan bebas di kertas
Langkah 5 Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi pada anak
22
Indikator : Melambungkan dan menangkap kantong biji (Kelompok A) Kegiatan : Melambungkan dan menangkap kantong biji Metode : - Demonstrasi/praktik langsung - Pemberian tugas Tujuan : 1. Untuk melatih motorik kasar
2. Melatih keterampilan dan ketangkasan anak 3. Melatih ketepatan dan kecermatan
Alat dan Bahan : Kantong biji-bijian Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Catatan :
1. Biji di dalam kantong adalah biji yang tidak bisa dikonsumsi dan tahan lama. 2. Menangkap merupakan keterampilan gerak dasar manipulasi yang melibatkan
penghentian momentum suatu benda serta mengendalikannya dengan mengguna-kan kedua tangannya. Pada dasarnya untuk gerakan menangkap dikarakteristik-kan dengan cara menempatkan tangan pada posisi yang efektif saat menerima benda yang melayang, dipegang dengan kedua tangan sedemikian rupa serta dapat menunjukkan pengendalian terhadap objek dimaksud. Pemahaman fungsional terhadap hubungan waktu dan ruang serta koordinasi
Langkah 1 Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Langkah 2 Kegiatan pemanasan yang sudah jadi
Langkah 3 Guru menjelaskan dan mendemons-trasikan cara melempar dan menangkap kantong biji
Langkah 4 Anak melakukan kegiatan melambungkan dan menangkap secara berpasangan
Langkah 5 Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi pada anak
Langkah 6 Kegiatan penenangan
23
Tahap awal
1. Sering terjadi reaksi penghindaran dengan mengalihkan wajah atau
melindungi wajah dengan tangan (reaksi penghindaran dipelajari, oleh karena
itu tidak mungkin dihadirkan).
2. Pelindung diberikan dan menahan bagian depan dari badan.
3. Menggerakkan badan didekatkan hingga kontak/bersentuhan.
4. Penangkapan mirip aksi pengkedukan.
5. Gunakan badan untuk menangkap pola.
6. Telapak menahan ke atas.
7. Jari-jari diulurkan dan menahan berat/masa.
8. Tangan tidak dimanfaatkan dalam aksi penangkapan.
Tahap Dasar
1. Reaksi menghindaran didekatkan untuk menutup mata ketika kontak dengan
bola.
2. Siku menahan ke samping dengan menekuk mendekati 90 derajat.
3. Sejak usaha awal kontak dengan tangan, si anak tidak berhasil, tangan
menangkap bola.
4. Tangan menahan dalam keadaan keduanya berlawanan ibu jari menahan ke
atas.
5. Ketika kontak, tangan diusahakan untuk menekan bola dalam waktu sebentar
dan gerak tidak merata.
Menangkap Tahap Awal
24
Petunjuk Pembelajaran:
1. Gunakan benda yang lunak (kantong kacang, busa dsb.)
2. Gunakan benda dengan warna yang mencolok.
3. Awali dengan benda yang besar kemudian makin diperkecil.
4. Berikan kesempatan anak untuk memilih ukuran bolanya sendiri.
5. Pada pengalaman belajar pertama, berikan bola dari atas yang tidak
memberikan gambaran yang kompleks (dinding), sehingga tidak menimbulkan
masalah yang berkaitan dengan audio maupun visual).
6. Berikan permainan yang menekankan kepada gerakan melempar dan
menangkap.
Menangkap Tahap Dasar
25
Indikator : Meniru melipat kertas sederhana (7 lipatan) (Kelompok.B) Kegiatan : Melipat kertas bentuk rumah Metode : 1. Demonstrasi
2. Pemberian tugas/praktek langsung Tujuan : 1. Melatih motorik halus anak
2. Melatih daya ingat anak 3. Meningkatkan kreativitas anak 4. Melatih ketelitian dan kerapian anak
Alat dan bahan : 1. Kertas lipat
2. Buku gambar 3. Lem 4. Lap tangan
Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Hasil karya Catatan :
• Bahan tidak harus dari kertas (misal: daun kain , tisu, tikar, dan lain-lain
• Bentuk lipatan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas
Langkah 1 Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Langkah 2 Guru menunjukkan hasil lipatan rumah yang sudah jadi
Langkah 3 Guru menjelas-kan dan mendemonstrasi-kan cara melipat dari awal sampai akhir
Langkah 4 Anak melaksanakan kegiatan melipat bentuk rumah
Langkah 5 Guru memberi bimbingan dan motivasi pada anak yang belum mampu melipat
Langkah 6 Anak menempelkan hasil karya pada buku gambar
26
Indikator : Mencocok bentuk. (Kelompok.B) Kegiatan : Mencocok bentuk Metode : Pemberian tugas Tujuan : 1. Melatih motorik halus anak
2. Melatih koordinasi mata dan tangan
Alat dan Bahan : 1. Bantalan untuk mencocok
2. Jarum untuk mencocok
3. Kertas gambar/kertas lipat
4. lem
Langkah-langkah Kegiatan: \ Penilaian : Penugasan dan hasil karya
Langkah 3 Anak diberi motivasi dan bantuan bila diperlukan
Langkah 4 Hasil karya ditempel pada kertas dan dipajang
Langkah 2 Anak diberi kebebasan mencocok suatu bentuk sesuai dengan keinginan dan ekspresinya
Langkah 1 Guru menjelaskan cara mencocok yang benar, yaitu: - Pola gambar diletakkan pada bantalan. - Jarum ditusukkan dengan posisi tegak
dengan mengikuti garis pola yang ada dan rapat kemudian dirobek dilepas dari dasar pola garis
27
Catatan :
• Pada tahap permulaan, pola gambar dibuat oleh guru tetapi tahap
selanjutnya anak membuat sendiri.
• Anak diberi kebebasan sepenuhnya dalam memilih kertas atau
warna menurut keinginan masing-masing. Dalam pelaksanaan
kegiatan ini tidak ada contoh yang diberikan guru.
Alat Mencocok Bantalan
28
Indikator : Menjahit bervariasi (jelujur dan silang) 15 lubang
dengan tali rafia, benang woll. (Kelompok.B)
Kegiatan : Menjahit pola baju dengan tali sepatu
Metode : Demonstrasi dan Pemberian tugas
Tujuan : 1. Melatih motorik halus anak
2. Melatih ketelitian dan kesabaran anak
3. Melatih kerapian anak
Alat dan Bahan : 1. Pola baju
2. Tali sepatu
Langkah-langkah Kegiatan: \ Penilaian : Hasil karya
Langkah 1 Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Langkah 3 Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menjahit dengan tali sepatu
Langkah 4 Anak melaksanakan kegiatan menjahit dengan tali sepatu
Langkah 5 Guru memberi bimbingan dan motivasi pada anak yang membutuhkan
Langkah 2 Guru menunjukkan beberapa hasil jahitan yang sudah jadi
29
Catatan :
• Bentuk pola yang akan dijahit disesuaikan dengan tema
• Alat jahit disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing (tali
rapia, tali rami, benang woll, benang kasur, dan lain-lain) .
30
Indikator : Memantulkan bola besar, bola sedang , dan bola kecil
(diam di tempat) (Kelompok.B) Kegiatan : Memantulkan Bola Basket Metode : 1. Demonstrasi/praktik langsung 2. Pemberian tugas Tujuan : 1. Melatih motorik kasar anak 2. Melatih ketangkasan dan kecermatan anak Alat dan Bahan : Bola basket
Ring basket/keranjang Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : unjuk kerja
Catatan :
• Sebaiknya bola tidak hanya satu • Bentuk dan ukuran bola sesuai dengan usia anak
Langkah 1 Guru bersama anak melakukan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan dan mendemonstrasi-kan cara memantulkan bola basket
Langkah 4 Guru memotivasi anak agar tumbuh minatnya melakukan kegiatan memantulkan bola basket
Langkah 5 Guru bersama anak melaksanakan kegiatan penenangan
Langkah 3 Anak melaksanakan kegiatan memantulkan bola basket secara bergiliran/kelompok/ bersama-sama
31
Memantulkan Bola Basket
Memantulkan Bola Basket
32
Indikator : Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan .Misalnya
makan, mandi ,menyisir rambut, memasang kancing, mencuci dan melap tangan, mengikat tali sepatu . (Kelompok.B)
Kegiatan : Lomba Memasang Kancing Baju Metode : 1. Tanya jawab 2. Demonstrasi 3. Pemberian Tugas Tujuan :1. Melatih motorik halus anak 2. Melatih keterampilan anak 3. Melatih sportivitas dan kedisiplinan anak Alat dan Bahan : - Baju berkancing - Peluit Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Catatan : Baju yang digunakan untuk kegiatan lomba dapat disiapkan guru
atau baju yang sedang dikenakan oleh anak
Langkah 1 Guru menyiapkan alat untuk kegiatan
Langkah 2 Guru dan anak aktif dalam kegiatan tanya jawab
Langkah 4 Anak melakukan kegiatan lomba memasang kancing baju dengan pengawasan dan bimbingan guru
Langkah 5 Guru memotivasi anak agar tumbuh minatnya dalam kegiatan lomba memasang kancing baju
Langkah 3 Guru menjelaskan peraturan serta cara berlomba, kemudian guru mendemons-trasikannya
33
Indikator : Berdiri dengan tumit, berdiri di atas satu kaki dengan
seimbang (Kelompok.B) Kegiatan : Lomba Berdiri di atas Satu Kaki dengan Seimbang Metode : 1.Tanya jawab 2. Demonstrasi 3. Pemberian tugas Tujuan : 1. Melatih motorik kasar anak
2. Melatih keseimbangan badan 3. Melatih kekuatan anak 4. Melatih sportivitas dan kedisiplinan anak
Alat dan Bahan : - Gambar burung bangau - Gambar pesawat terbang Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Catatan : Kegiatan dapat dilakukan dengan berbagai variasi
Langkah 1 Guru dan anak melakukan pemanasan
Langkah 2 Guru dan anak aktif dalam kegiatan Tanya jawab
Langkah 4 Anak melakukan kegiatan lomba berdiri diatas satu kaki dengan bimbingan guru
Langkah 5 Guru memotivasi anak untuk tumbuh minatnya melakukan kegiatan lomba .
Langkah 3 Guru menjelaskan peraturan lomba dan mendemons-trasikan cara berdiri dengan satu kaki
Langkah 6 Guru dan anak aktif dalam kegiatan penenangan.
34
Indikator : Naik otopet, sepeda roda dua (Kelompok.B) Kegiatan : Naik Otopet/Sepeda Roda Dua Metode : 1. Demonstrasi 2. Pemberian tugas Tujuan : 1. Melatih motorik kasar anak
2. Melatih keseimbangan badan 3. Melatih kekuatan anak 4. Melatih sportivitas dan kedisiplinan anak 5. Meningkatkan keberanian anak
Alat dan Bahan : 1. Otopet 2. Sepeda roda dua Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Catatan :
• Sepeda yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan anak dan kondisi sekolah.
• Kegiatan dilakukan di luar kelas.
Langkah 1 Guru dan anak aktif dalam kegiatan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan cara naik otopet/sepeda roda dua
Langkah 3 Anak melakukan kegiatan naik otopet/sepeda roda dua secara bergiliran
Langkah 4 Guru memberi bimbingan dan memotivasi anak untuk tumbuh minatnya melakukan kegiatan naik otopet/sepeda roda .
35
Indikator : Meniru membuat garis tegak, datar,miring, lengkung
dan lingkaran (Kelompok.B) Kegiatan : Menarik Garis Lengkung Menjadi Bentuk Benda
(Sesuai Dengan Tema) Metode : Pemberian Tugas Tujuan : 1. Melatih motorik halus anak 2. Melatih koordinasi antara mata dan tangan
3. Melatih kerapian Alat dan Bahan : 1. Gambar benda (Sesuai dengan tema) 2. Pensil/Pensil Warna/Spidol. Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Hasil karya Catatan : Gambar yang digunakan disesuaikan dengan tema
Langkah 1 Guru menyiapkan alat bahan
Langkah 2 Guru menjelaskan cara Menarik garis lengkung di dalam gambar benda
Langkah 3 Anak melaksanakan tugas menarik garis lengkung dalam gambar benda sesuai kreativitasnya .
Langkah 4 Guru memberi pujian pada anak yang berhasil dan memotivasi anak yang belum berhasil .
36
Indikator : Berjalan mundur ,berjalan kesamping pada garis
lurus sejauh 2- 3 meter sambil membawa beban (Kelompok.B)
Kegiatan : Gerak dan Lagu Maju Mundur Metode : 1. Demonstrasi 2. Pemberian tugas Tujuan : 1. Melatih motorik kasar anak
2. Dapat melakukan gerakan sesuai lagu atau irama
3. Meningkatkan kegembiraan anak Alat dan Bahan : disesuaikan dengan tema Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Contoh Lagu : Maju-maju-maju
Mundur-mundur-mundur Kanan kiri bergantian Lompat berjongkok Berdiri berjinjit Lari berkeliling bergembira ha-ha-ha
Catatan : Beban yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan anak
Langkah 1 Guru dan anak aktif dalam kegiatan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan dan memberi contoh menyanyi serta gerakannya dari awal sampai akhir
Langkah 4 Guru memberikan dorongan dan motivasi
Langkah 5 Anak dan guru melaksanakan penenangan .
Langkah 3 Anak dan guru melaksanakan kegiatan Gerak dan lagu
37
Indikator : Menangkap, melempar bola besar, bola sedang dan
bola kecil (Tenis) dengan memutar badan, mengayunkan lengan dan melangkah (Kelompok.B)
Kegiatan : Bermain Bola Keranjang Metode : 1. Demonstrasi/praktik langsung 2. Pemberian tugas Tujuan : 1. Melatih motorik kasar anak 2. Melatih keterampilan dan ketangkasan anak
3. Melatih ketepatan dan kecermatan anak 4. Meningkatkan kegembiraan anak
Alat dan Bahan : 1. Bola
2. Keranjang bola, keranjang tempat sampah 3. Kardus bekas
Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Catatan : Diusahakan bola yang tidak memantul (Misal: Bola kain, bola kertas,
bola janur,dan lain-lain)
Langkah 1 Guru menyiapkan alat untuk bermain bola keranjang
Langkah 2 Melaksanakan kegiatan pemanasan
Langkah 4 Anak melakukan kegiatan Bermain bola keranjang dengan bimbingan guru
Langkah 5 Memberikan dorongan dan motivasi.
Langkah 3 Guru menjelaskan dan mendemons-trasikan cara melempar bola dalam bermain bola keranjang, anak memperhatikan
Langkah 6 Anak bersama guru melakukan penenangan .
38
Bermain Bola Keranjang
Bermain Bola Keranjang
39
Indikator : Berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa
jatuh (Kelompok.B) Kegiatan : Berlari Sambil Melompat Metode : 1. Demonstrasi/praktik langsung 2. Pemberian tugas Tujuan : 1. Mengembangkan kemampuan koordinasi otot kasar 2. Meningkatkan kesegaran jasmani
3. Melatih keseimbangan badan dan keberanian anak
Alat dan Bahan : 1. Peluit 2. Tali, karet, simpai Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Catatan : Kegiatan disesuaikan dengan kemampuan anak
Langkah 1 Kegiatan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan dan mendemons-trasikan cara Berlari sambil melompat Contoh: Lari… lompat….dst
Langkah 4 Guru memberi bimbingan dan memotivasi anak untuk melakukan kegiatan berlari sambil melompat.
Langkah 5 Guru dan anak aktif dalam kegiatan penenangan.
Langkah 3 Anak melakukan kegiatan berlari dan melompat secara individu, berkelompok, bersama
40
Berlari Sambil Melompat
Berlari Sambil Melompat
41
Indikator : Merayap dan merangkak dengan berbagai variasi (Kelompok.B)
Kegiatan : Merayap Mengikuti Lintasan Membentuk Lingkaran Metode : Demonstrasi
Pemberian tugas/praktik langsung
Tujuan : 1. Mengembangkan kemampuan koordinasi motorik kasar
2. Menanamkan nilai-nilai sportivitas dan disiplin anak
3. Meningkatkan kelenturan tubuh anak
Alat dan Bahan :
1. Tali 2. Karpet ,dan lain-lain.
Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Catatan : Gerakan dapat dilakukan secara bervariasi dan bertahap.
Langkah 1 Guru bersama anak melakukan kegiatan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan kegiatan merayap yang akan dilaksanakan
Langkah 3 Guru memberi contoh/mendemonstrasikan kegiatan merayap membentuk lingkaran di atas karpet
Langkah 4 Anak-anak secara bergiliran melakukan kegiatan merayap membentuk lingkaran di atas karpet
Langkah 5 Guru memberikan dorongan/motivasi pada anak untuk melakukan kegiatan
Langkah 6 Guru bersama anak melakukan gerakan-gerakan penenangan
42
Kegiatan Merayap Mengikuti Lintasan
Kegiatan Merayap Mengikuti Lintasan
43
Indikator : Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban (Kelompok.B)
Kegiatan : Berjalan di Atas Papan Titian dengan Membawa Beban
(Cangkir Berisi Air dan Tidak Tumpah) Metode : Pemberian tugas/praktek langsung. Tujuan :
1. Melatih motorik kasar anak. 2. Melatih keseimbangan anak. 3. Melatih keberanian anak.
Alat dan Bahan :
1. Papan titian. 2. Cangkir berisi air.
Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja. Catatan :
• Posisi/sikap tangan dan gerakan dilaksanakan secara bervariasi. • Beban yang dibawa disesuaikan menurut kebutuhan dan tingkat
kemampuan anak.
Langkah 1 Guru mengajak anak melakukan gerakan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan dan memberikan contoh kegiatan yang akan dilakukan
Langkah 3 Anak satu persatu berjalan di atas papan titian dengan merentangkan tangan dahulu
Langkah 4 Anak berjalan di atas papan titian dengan membawa cangkir berisi air dan tidak tumpah
Langkah 5 Guru memberikan dorongan dan bimbingan pada anak
Langkah 6 Guru mengajak anak melakukan gerakan-gerakan penenangan
44
Berjalan di atas Papan Titian dengan Membawa Cangkir Berisi Air
Berjalan di atas Papan Titian dengan Membawa Cangkir Berisi Air
45
Indikator : Senam fantasi bentuk meniru, misalnya menirukan
berbagai gerakan hewan, gerakan tanaman yang terkena angin (sepoi-sepoi, angin kencang, dan kencang sekali) dengan lincah (Kelompok.B)
Kegiatan : Senam Fantasi Bentuk Meniru Metode : Pemberian tugas/praktek langsung Tujuan :
1. Mengembangkan kemampuan koordinasi motorik kasar. 2. Mengembangkan kemampuan imajinasi anak. 3. Melatih kekuatan, keseimbangan , dan tanggung jawab.
Alat dan Bahan : disesuaikan dengan kegiatan Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja. Catatan :
• Alat dan bahan yang digunakan disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
• Gerakan disesuaikan menurut bentuk kegiatan yang akan ditirukan dan dilakukan secara bertahap.
Langkah 1 Guru mengajak anak melakukan kegiatan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan kegiatan senam fantasi bentuk meniru yang akan dilakukan
Langkah 3 Anak melakukan senam fantasi bentuk meniru sesuai dengan yang ditirunya, misal mencangkul,mencuci dan lain-lain
Langkah 4 Guru memberi bimbingan dan motivasi pada anak untuk melakukan kegiatan
Langkah 5 Guru bersama anak melakukan gerakan-gerakan penenangan
46
Indikator : Meloncat dari ketinggian 30 – 50 cm (Kelompok.B) Kegiatan : Meloncat dari Ketinggian 30 Cm Metode : - Pemberian tugas/praktek langsung - Demonstrasi/praktik langsung Tujuan : 1. Melatih kelenturan otot-otot
2. Melatih keseimbangan anak 3. Melatih keberanian anak
Alat dan Bahan :
1. Papan loncat dengan ketinggian 30 CM 2. Kursi ,dan lain-lain
Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja. Catatan : Gerakan dapat dilakukan secara bervariasi dan disesuaikan dengan
tingkat keberanian anak.
Langkah 1 Guru mengajak anak melakukan gerakan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan kegiatan meloncat yang akan dilaksanakan
Langkah 3 Anak satu persatu meloncat dari papan loncat setinggi 30 cm
Langkah 4 Guru memberi dorongan pada anak agar anak dapat meloncat dari ketinggian 30 cm.
Langkah 5 Guru mengajak anak melakukan gerakan-gerakan penenangan
47
Meloncat dari Ketinggian 30 cm
Meloncat dari Ketinggian 30 cm
48
Indikator : Memanjat, bergelatung, dan berayun (Kelompok.B) Kegiatan : Memanjat, Bergelantung dan Berayun Metode : Pemberian tugas/praktek langsung Tujuan : 1. Melatih motorik kasar anak
2. Melatih kelenturan otot-otot anak 3. Melatih keseimbangan anak 4. Memupuk keberanian anak
Alat dan bahan : 1. Tangga mejemuk 2. Ayunan Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Catatan :
• Kegiatan ini dilakukan secara bertahap. • Tingkat ketinggian diatur secara bertahap. • Guru memberikan perhatian lebih pada anak pada saat
melakukan kegiatan
Langkah 1 Guru bersama anak melakukan kegiatan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
Langkah 3 Anak satu persatu melaksanakan kegiatan memanjat, bergelantung dan berayun pada tangga majemuk
Langkah 4 Guru memberikan dorongan/motivasi pada anak untuk melakukan kegiatan
Langkah 5 Guru mengajak anak melakukan gerakan penenangan
49
Kegiatan Memanjat
Kegiatan Berayun
50
Kegiatan Bergelantung
Kegiatan Berayun
51
Indikator : Menendang bola ke depan dan ke belakang (Kelompok.B) Kegiatan : Menendang Bola ke Depan Metode : Pemberian tugas/praktek langsung Tujuan : 1. Melatih motorik kasar anak
2. Melatih koordinasi mata dan kaki
3. Melatih kerja sama anak
Alat dan Bahan : 1. Bola besar/bola sedang Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Unjuk kerja Catatan : • Menendang merupakan keterampilan manipulatif yang menggunakan kaki untuk
menendang suatu benda. Tendangan di tempat merupakan dasar menendang
untuk keterampilan menendang lainnya, seperti menendang bola yang bergerak
• Menendang merupakan bentuk serangan dari kaki digunakan untuk memberikan
kekuatan pada objek yang diarahkan ke depan tujuan.
Langkah 1 Guru bersama anak melakukan kegiatan pemanasan
Langkah 2 Guru menjelaskan cara menendang bola dan mendemonstrasi-kannya
Langkah 3 Anak satu persatu menendang bola ke depan secara bergiliran
Langkah 4 Guru memberikan dorongan dan bimbingan pada anak untuk melakukan kegiatan
Langkah 5 Guru mengajak anak melakukan gerakan penenangan
52
a. Tahap Awal 1. gerakan terbatas selama menendang. 2. tubuh tetap tegak. 3. tangan digunakan untuk mempertahankan keseimbangan. 4. gerakan kaki yang menendang pada bola daripada menendangnya secara
tepat. 5. dorongan daripada gerakan pukulan lebih dominan.
b. Tahap Dasar 1. Ayunan belakang awal dipusatkan pada tubuh. 2. Kaki untuk menendang cenderung tetap bengkok selama menendang. 3. Proses lanjutan terbatas pada gerakan lutut depan. 4. Satu atau lebih langkah hati-hati ditujukan ke arah bola.
Menendang Tahap Dasar
Menendang Tahap Awal
53
Petunjuk Pembelajaran: 1. Siapkan penyusunan jadwal kegiatan tendangan untuk mencapai jarak
tertentu, pola tahap matang harus sudah mantap sebelum diarahkan
ketepatan menendang.
2. Latihkan tendangan dengan kaki yang bergantian.
3. Latihkan tendangan ke semua arah.
4. Siapkan bola dengan berbagai macam ukuran, berat, dan juga bentuk bola
(bulat maupun elips, bola busa dengan berbagai macam ukuran dan berat).
5. Formasi pembelajaran harus cukup jauh dari satu anak ke anak yang lain,
sehingga tujuan tendangan jauh akan tercapai kemungkinan hal-hal yang
merupakan akan dijaga.
6. Saat melakukan punting dan tendangan bola diam, tekankan untuk gerakan
lanjutan yang penuh.
7. Saat melakukan dribbling langkah harus pendek dan lembut.
8. Sering-sering menyebut kontrol bola saat melatih dribbling.
9. Kurangi keterlibatan anak dalam permainan sampai mereka sampai mereka
telah mampu mengontrol dan mempertahankan keseimbangan yang perlu
untuk keamanan maupun keikutsertaan.
10. Beri saran untuk menggunakan pola menendang yang dikombinasikan
dengan jenis keterampilan dasar lain (gerakan lokomotor dengan irama
tertentu).
11. Kaitkan pola gerakan ini dengan menari sebagai bentuk manuver-manuver
dengan bola.
12. Siapkan program kegiatan untuk keseimbangan bila dibutuhkan.
Selain catatan di atas, perlu diperhatikan sebagai berikut:
• Anak diarahkan agar dapat menendang bola dengan teknik yang benar.
• Jarak jauhnya diatur secara bertahap.
• Setelah anak mampu menendang bola secara bertahap, diberi kesempatan untuk
bermain sepak bola dengan bola ukuran anak.
• Bola yang digunakan sebaiknya bola yang lentur
54
Indikator : Menyusun menara kubus minimal 12 kubus (Kelompok.B) Kegiatan : Menyusun 12 Kubus Menjadi Bentuk Menara Metode : Pemberian tugas/praktek langsung Tujuan : 1. Melatih motorik halus anak
2. Melatih kreativitas anak 3. Memupuk kerjasama sesama teman
Alat dan Bahan : 1. Kubus dari kayu, karton atau kardus. Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Hasil karya Catatan : Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok.
Langkah 1 Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Langkah 2 Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
Langkah 3 Anak diberi kebebasan dalam membentuk menara sesuai dengan kemampuan anak
Langkah 4 Guru memberikan dorongan/motivasi pada anak untuk melakukan kegiatan
Langkah 5 Anak merapikan kembali kubus-kubus yang digunakan
55
Menyusun Kubus menjadi Bentuk Menara
56
Indikator : Membuat lingkaran dan bujursangkar dengan rapi
(Kelompok.B) Kegiatan : Membuat Lingkaran Metode : 1. Demonstrasi/praktik langsung
2. Pemberian Tugas
Tujuan : 1. Melatih motorik halus anak
2. Melatih koordinasi mata dan tangan 3. Melatih kerapihan anak
Alat dan Bahan : 1. Kertas/papan tulis
2. Pensil/spidol/kapur 3. Penghapus
Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Hasil karya Catatan : Kegiatan ini dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan
tingkat kemampuan anak.
Langkah 1 Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Langkah 2 Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
Langkah 3 Guru memberi contoh membuat lingkaran
Langkah 4 Guru memberi contoh membuat bentuk lingkaran di udara diikuti oleh semua anak
Langkah 5 Guru memberi tugas anak membuat lingkaran pada kertas yang disediakan
Langkah 6 Guru memberi bimbingan pada anak
57
Indikator : Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin,
playdough/tanah liat, pasir (Kelompok.B) Kegiatan : Membentuk Mainan Yang Disenangi Dengan
Plastisin/Adonan Tepung Metode : Pemberian tugas / praktek langsung Tujuan : 1. Untuk melatih motorik halus anak
2. Mengembangkan kreatifitas anak Alat dan Bahan : 1. Plastisin/adonan tepung
2. Papan alas 3. Celemek
Langkah-langkah Kegiatan: Penilaian : Hasil karya Catatan :
• Kegiatan membentuk ini juga dapat dilakukan dengan tanah liat ataupun pasir, alat- alat yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan dan bahan yang akan dibentuk.
• Pada kegiatan membentuk dengan pasir sebaiknya dilakukan di bak pasir.
Langkah 1 Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Langkah 2 Anak-anak memakai celemek
Langkah 3 Guru memperlihat- kan cara cara membentuk dengan plastisin/ adonan tepung
Langkah 4 Anak diberi kebebasan untuk membentuk dengan plastisin/ adonan tepung
Langkah 5 Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi pada anak
58
PENUTUP
Pengembangan fisik/motorik merupakan salah satu bagian pengembangan kemampuan
dasar di TK yang mengarah pada kegiatan untuk melatih motorik kasar dan motorik
halus yang terdiri atas gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, senam, keterampilan
dengan bola, keterampilan menggunakan peralatan, menari, latihan ritmik dan gerak
gabungan.
Gerakan-gerakan dasar dilatihkan sedemikian rupa secara bertahap sehingga
dikuasai oleh anak didik. Guru harus mencontohkan setiap gerakan dan anak didik
diberi kesempatan untuk melakukannya bersama guru. Guru tidak hanya memberikan
instruksi dan anak yang melakukan, akan tetapi kegiatan tersebut dilakukan bersama-
sama. Gerakan juga harus bervariasi sehingga suatu permainan terdiri dari beberapa
elemen gerakan dasar.
Agar kegiatan pengembangan fisik/motorik dapat terlaksana dengan baik, maka
anak didik dituntut memiliki perhatian dan daya tangkap yang baik pula, seperti
kecepatan bereaksi, kesanggupan kerjasama, disiplin, jujur, dan lain-lain, sesuai
dengan kemampuan anak didik.
Buku ini merupakan contoh bagi guru TK, sehingga dimungkinkan guru dapat
mengembangkan sendiri sesuai dengan kondisi guru, anak didik, sarana prasarana,
dan kondisi lingkungan setempat, dan sebagai bahan rujukan penyusunan Satuan
Kegiatan Mingguan (SKM) dan Satuan Kegiatan Harian (SKH).
Dengan adanya contoh kegiatan pembelajaran ini, guru TK dapat melaksanakan
kegiatan pembelajaran lebih baik, terarah, sesuai dengan yang dikehendaki Kurikulum
TK 2004. Masukan, saran, dan koreksi dari semua pihak akan dipergunakan sebagai
bahan penyempurnaan buku ini.
BAB IV