pembentukan lembaga akreditasi mandiri (lam) · pdf filejakarta, 10 november 2015 . 2...
TRANSCRIPT
FORUM MANAJEMEN INDONESIA-7
Pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri
(LAM)
Prof. Dr. Mansyur Ramly
Guru Besar Faultas Ekonomi UMI Makassar Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 2012 – 2017
Vice President AQAN (ASEAN Quality Assurance Network) 2014-2017 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas 2005-2011
Jakarta, 10 November 2015
2
Pergeseran Strategi Pembangunan Ekonomi
• Ek berbasis SDA • Factor driven
• Ek berbasis Industri • Investment driven
• Ek berbasis Inovasi • Innovation driven
• Sumberdaya Alam • Labor intensive
• Capital & Iptek • Skill Labor intensive
• Innovation • Hum Cap intensive
Masa lalu Masa Kini (Kini) Masa Datang
Masa lalu Masa kini Masa datang
•Produktivitas •Competitive
Adventage
Waktu 2
Innovative University
Christensen, Clayton and Henry J. Eyring. 2011. The Innovative University: Changing the DNA of Higher Education from the Inside Out. Jossey Bass. San Fransisco.
Teaching University Research University
Sumber: Nizam, 2012 modifikasi
Perubahan Eksternal dan Internal
Akreditasi SAN
Lembaga akreditasi
sbg Single Authority
and Independent
Agency
Perubahan Eksternal
Perubahan Internal
Tanggung jawab
Pemerintah utk layanan pendidikan
bermutu
• membuka peluang beroperasinya perguruan tinggi dan lembaga akreditasi pendidikan tinggi asing di Indonesia
Globalisasi
• Model dan pendekatan akreditasi tidak hanya menekankan pada compliance tetapi pada performance (output dan outcome) dalam rangka saling mengakui (mutual recognition)
Akreditasi berbasis capaian
• Akreditasi menjadi sarana atau prasyarat people mobility, recognition, dan standardisasi kompetensi
Kesetaraan standar
Perubahan Eksternal
• Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 55
Akreditasi bersifat wajib
• Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 28 ayat (3) huruf a dan ayat (4) huruf a
Akreditasi menjadi prasyarat penting pemberian ijazah,
sertifikat, dan gelar
• Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI
Akreditasi mengarah pada
capaian (outcome-based learning)
• untuk mendapatkan lulusan, output dan outcome perguruan tinggi berkualitas
Tuntutan masyarakat
Perubahan Internal
Sistem Penjaminan Mutu PT
• Sistem Penjaminan Mutu Internal
• Dilakukan oleh PT SPMI
• Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
• Dilakukan melalui Akreditasi SPME
• Pasal 53 UU No. 12/2012 • SPM mengacu pada PD-Dikti
7
SISTEM PENJAMINAN MUTU (SPMI dan SPME)
PERBAIKAN INTERNAL DAN PEMBINAAN
EVALUASI EKSTERNAL/ AKREDITASI
REKOMENDASI PEMBINAAN
PERBAIKAN INTERNAL
EVALUASI-DIRI
CQI = Continuous Quality Improvement
SPMI
SPME
BUDAYA MUTU
Tahapan Implementasi Mutu
Quality Awareness
Quality Behavior (Action)
Quality Commitment
Quality Values
Quality Culture
9
RATE OF QUALITY IMPROVEMENT
9
Heywood, L.H., Principles-based accreditation: the way forward?, MJA, 186, 7, S31-S32, 2007
10
WAJIB AKREDITASI
Program Studi oleh LAM
Institusi PT oleh BAN-PT)
W A J I B
PT mono-prodi tetap wajib terakreditasi program studi dan institusi
• Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yg telah ditetapkan berdasarkan SN-Dikti;
• Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan Prodi dan PT atas dasar kriteria yg mengacu pada SN-Dikti;
• Pemerintah membentuk BAN-PT untuk mengembangkan Sistem Akreditasi;
• Akreditasi Perguruan Tinggi dilakukan oleh BAN-PT; • Akreditasi Prodi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan
oleh lembaga akreditasi mandiri; • Lembaga akreditasi mandiri merupakan lembaga mandiri
bentukan Pemerintah atau lembaga mandiri bentukan Masyarakat yang diakui oleh Pemerintah atas rekomendasi BAN-PT;
• Lembaga akreditasi mandiri dibentuk berdasarkan rumpun ilmu • dan/atau cabang ilmu serta dapat berdasarkan kewilayahan.
Lembaga Akreditasi dan LAM (Pasal 55 UU No. 12/2012)
12
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Prinsip SPMI:
1. Otonom: SPMI dikembanhgkan dan diimplementasikan secara otonom atau mandiri oleh setiap PT baik pd aras Unit Pengelola Prodi (jurusan, departemen, atau istilah lain), maupun pd aras PT;
2. Terstandar: SPMI menggunakan SN-Dikti yg ditetapkan oleh Mendikbud/Mendiktiristek dan SN-Dikti yg ditetapkan oleh PT;
3. Akurasi: SPMI menggunakan data dan informasi yg akurat pada PD-Dikti;
4. Berencana dan Berkelanjutan: SPMI diimplementasikan dgn menggunakan 5 langkah penjaminan mutu, yaitu: Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan Standar Dikti yg membentuk siklus;
5. Terdokumentasi: seluruh langkah dlm siklus SPMI didokumentasikan secara sistematis.
Siklus Kegiatan SPMI (PPEPP)
Penetapan
Pelaksanaan Peningkatan
Pengendalian Evaluasi
Penetapan SN-Dikti dan Standar yg ditetapkan oleh PT
Pemenuhan SN-Dikti dan Standar yg ditetapkan oleh PT
Pembandingan antara SN-Dikti dan Standar yg
ditetapkan oleh PT dgn yg telah dicapai
Analisis penyebab dan korekasi pencapaian SN-
Dikti dan Standar yg ditetapkan oleh PT
Perbaikan SN-Dikti dan Standar yg ditetapkan oleh PT
1
2
3 4
5
14
Continuous Quality Improvement (CQI)
CQI
1 2
3 4
5
1 2
3 4
5
1 2
3 4
5
1 : Penetapan Standar 2 : Pelaksanaan Standar 3 : Evaluasi Pelaksanaan 4: Pengendalian Standar 5: Peningkatan Standar
15 15 15 15 We Live in the Global Village
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud No. 49 Tahun 2014)
Sumber: Zaenal, BSNP, 2014
Menentukan tingkat mutu perlu ada standar
Standar 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
Standar 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Standar 3. Mahasiswa dan Lulusan Standar 4. Sumber Daya Manusia Standar 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana
Akademik Standar 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta
Sistem Informasi Standar 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada
Masyarakat, dan Kerjasama
TUJUH STANDAR AKREDITASI BAN-PT
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud No. 49 Tahun 2014)
SPT
SN-DIKTI Ditetapkan oleh
Menteri atas usul Badan SNPT
SPT Ditetetapkan oleh setiap perguruan
tinggi
1. standar bidang akademik 2. standar bidang non
akademik
Standar Nasional Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Penilaian Pendidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
Standar Penelitian
Standar Arah
Standar Kualifikasi dan Kompetensi
Standar Pengelolaan
Standar Proses
Standar Pendanaan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Luaran
Standar Capaian
Standar Pengabdian Kepada Masyarakat
Standar Arah
Standar Kualifikasi dan Kompetensi
Standar Pengelolaan
Standar Proses
Standar Pendanaan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Luaran
Standar Capaian
Standar Nasional
Pendidikan
Standar Penelitian
Standar Pengabdian
Kepada Masyarakat
SPT
SNPT
SEMBILAN KRITERIA
VISI MISI
TATA KELOLA
MAHASISWA DAN
LULUSAN
SUMBER DAYA
MANUSIA PEMBELAJARAN DAN SUASANA
AKADEMIK PENELITIAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
SARANA PRASARANA
KEUANGAN
Sembilan Kriteria Akreditasi
TUJUAN AKREDITASI
Menentukan kelayakan dan mutu Program Studi dan institusi Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi; Menjamin mutu Program Studi dan institusi Perguruan Tinggi untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat; dan Mendorong peningkatan/perbaikan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan
20
PRINSIP AKREDITASI
independen
akurat
obyektif
transparan
akuntabel
kredibel
imparsial
NILAI (VALUES) DLM AKREDITASI
Kejujuran (honesty)
Kepercayaan (trust)
Keunggulan (excellence)
Kredibilitas (credibility)
Keadilan (Equity)
Etik (Ethics)
Akuntabilitas (accountability)
Amanah (trustworthy).
Sistem Akreditasi Nasional dikembangkan untuk mewujudkan keterpercayaan dan tanggung jawab dalam memberi penjaminan kepada para stakeholders akreditasi;
Peningkatan Mutu Berkelanjutan (Continuous Quality Improvement).
Sistem Akreditasi Nasional mendorong tumbuh kembangnya dorongan internal dalam institusi maupun program studi untuk melakukan perbaikan mutu secara berkelanjutan;
Akreditasi dilaksanakan secara komprehensif mencakup seluruh sistem manajemen dan penjaminan mutu program studi dan perguruan tinggi (masukan, proses, keluaran, capaian, dan dampak serta sistem analisa dan umpan-balik/umpan ke depan dalam proses menjaga dan meningkatkan mutu secara berkelanjutan.
Penjaminan Mutu Bertahap dan Berantai.
Sistem Akreditasi Nasional diselenggarakan untuk memberi penjaminan mutu secara bertahap dan berkelanjutan dalam suatu siklus penjaminan mutu yg komprehensif, baik internal maupun eksternal.
Azas dalam Sistem Akreditasi
Komitmen etik (ethical commitment)
Kepatuhan terhadap regulasi (compliance)
Dorongan dari internal (Internally driven berbasis conformance);
Profesionalisme (Professionalism)
Akuntabilitas (Accountability)
Koperatif dan Kolaboratif (collaboration and cooperation);
Kemandirian (independence) dan,
Ketidak-berpihakan (imparsiality).
Etika Dalam Implementasi Sistem Akreditasi
24 24 24 24
Prosedur Akreditasi Prodi dan Institusi
Persyaratan
Asesmen Kecukupan
Visitasi (Asesmen Lapangan)
Validasi (BAN-PT)
Keputusan Pleno: Nilai dan Peringkat
Pengumuman: SK dan Sertifikat
Usul PT
Banding (Pleno BAN-PT): Alasan dan bukti
Surveilen: • Banding • Keraguan
• Keluhan masy
Keputusan Akhir (Pleno BAN-PT)
• Prodi terakreditasi ≥75%
Nilai ≥200
Prodi : 2 Asesor Institusi: 3-7 Asesor
< 200 : Tak Terakreditasi
200 - 300 : C (baik) 301 - 360 : B (Sangat
baik) ≥ 361 : A (Unggul)
Tahapan Akreditasi
Evaluasi Data dan Informasi
Penetapan Status dan Peringkat
Pemantauan Status dan Peringkat
26
PERAN DAN TUGAS BAN-PT
B A N
P T
Akreditasi Institusi PT
Pemenuhan SMA* prodi/PT baru
Rekomendasi pendirian LAM
Monev (Surveilen) Kinerja LAM
Akreditasi Prodi sebelum ada LAM
Mengembangkan SAN
26
27
Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM)
• UU No. 12/2012 mengatur bhw LAM mengkareditasi prodi dan BAN-PT mengakreditasi institusi (AIPT);
• Jika LAM prodi ybs belum terbentuk maka BAN-PT mengkareditasi prodi ybs;
• LAM dibentuk oleh Pemerintah atau Masyarakat; • Masyarakat adalah asosiasi profesi; • Menteri memberi kewenangan melakukan akreditasi
prodi kpd LAM setelah memperoleh rekomendasi dari BAN-PT;
• Pemerintah membentuk BAN-PT utk mengembangkan Sistem Akreditasi Nasional (SAN) yg menjadi acuan semua pihak yg terkait akreditasi, termasuk LAM;
• BAN-PT melakukan monitoring dan evaluasi periodik terhadap LAM
Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM)
• Latar belakang pembentukan LAM agar prodi semakin dekat dengan asosiasi profesi prodi tsb;
• Karena itu pembentukan LAM harus oleh asosiasi profesi bersama komponen lainnya;
• Semakin dekatnya asosiasi profesi dengan prodi seyogyanya mutu prodi dan proses akreditasi semakin bermutu;
• Namun perlu diwaspadai terjadinya “jeruk makan jeruk”
• LAM bentukan Pemerintah didanai oleh APBN, dan LAM bentukan Masyarakat didanai oleh Masyarakat
• LAM Pemerintah dibentuk oleh Menristekdikti.
• LAM dibentuk oleh Pemerintah atau masyarakat. • LAM dibentuk berdasarkan rumpun, pohon, dan/atau
cabang ilmu pengetahuan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
• LAM dapat membentuk perwakilan di setiap wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi.
• LAM Wilayah berfungsi memberikan dukungan teknis dan administratif pelaksanaan akreditasi Program Studi.
• Menteri menetapkan rumpun, pohon, dan/atau cabang ilmu pengetahuan.
Pembentukan LAM
Sumber: Pasal 25 Permendikbud No. 87/2014
Rumpun Ilmu Agama
Rumpun ilmu agama merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji keyakinan tentang ketuhanan atau ketauhidan serta teks-teks suci agama antara lain ilmu ushuluddin, ilmu syariah, ilmu adab, ilmu dakwah, ilmu tarbiyah, filsafat dan pemikiran Islam, ekonomi Islam, ilmu pendidikan agama Hindu, ilmu penerangan agama Hindu, filsafat agama Hindu, ilmu pendidikan agama Budha, ilmu penerangan agama Budha, filsafat agama Budha, ilmu pendidikan agama Kristen, ilmu pendidikan agama Katholik, teologi, misiologi, konseling pastoral, dan ilmu pendidikan agama Khong Hu Cu.
Rumpun Ilmu Humaniora dan Ilmu Sosial
• Rumpun ilmu Humaniora merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami nilai kemanusiaan dan pemikiran manusia, antara lain filsafat, ilmu sejarah, ilmu bahasa, ilmu sastra, ilmu seni panggung, dan ilmu seni rupa.
• Rumpun ilmu sosial merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami hubungan antar manusia dan berbagai fenomena Masyarakat, antara lain sosiologi, psikologi, antropologi, ilmu politik, arkeologi, ilmu wilayah, ilmu budaya, ilmu ekonomi, dan geografi
Rumpun Ilmu Alam dan Ilmu Formal
• Rumpun ilmu alam merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami alam semesta selain manusia, antara lain ilmu angkasa, ilmu kebumian, biologi, ilmu kimia, dan ilmu fisika.
• Rumpun ilmu formal merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami sistem formal teoritis, antara lain ilmu komputer, logika, matematika, statistika, dan sistema.
Rumpun Ilmu Terapan
Rumpun ilmu terapan merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mengkaji dan mendalami aplikasi ilmu bagi kehidupan manusia antara lain pertanian, arsitektur dan perencanaan, bisnis, pendidikan, teknik, kehutanan dan lingkungan, keluarga dan konsumen, kesehatan, olahraga, jurnalistik, media massa dan komunikasi, hukum, perpustakaan dan permuseuman, militer, administrasi publik, pekerja sosial, dan transportasi.
a. Menyusun instrumen akreditasi Program Studi berdasarkan interaksi antarstandar di dalam SN-Dikti;
b. Melakukan akreditasi Program Studi; c. menerbitkan, mengubah, atau mencabut keputusan tentang
status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi; d. Memeriksa, melakukan uji kebenaran dan memutuskan
keberatan yang diajukan atas status akreditasi dan/atau peringkat terakreditasi Program Studi;
e. Membangun dan mengembangkan jejaring dengan pemangku kepentingan, baik tingkat nasional maupun internasional;
f. Menyusun instrumen evaluasi pembukaan Program Studi berdasarkan SN-Dikti bersama dengan Direktorat Jenderal;
g. Memberikan rekomendasi kelayakan pembukaan Program Studi kepada Direktorat Jenderal atau PTN badan hukum;
h. Melaporkan pelaksanaan tugasnya secara berkala kpd BAN-PT.
Sumber: Pasal 26 Permendikbud No. 87/2014
Tugas dan Wewenang LAM
• LAM Pemerintah merupakan badan nonstruktural di
lingkungan Kementerian dan bertanggung jawab kepada Menristekdikti.
• LAM Pemerintah dibentuk oleh Menristekdikti atas rekomendasi dari BAN-PT.
• Dalam melakukan akreditasi Program Studi, LAM Pemerintah memiliki kemandirian.
• LAM Pemerintah dapat membentuk LAM wilayah untuk memberi dukungan teknis administratif dalam melakukan akreditasi Program Studi di wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi tertentu.
Pembentukan LAM Pemerintah
Sumber: Pasal 27 Permendikbud No. 87/2014
a. Warga Negara Indonesia; b. sehat jasmani dan rohani; c. memiliki integritas yang tinggi; d. tidak pernah dihukum/sedang menjalani hukuman karena melakukan
tindak pidana kejahatan; e. berstatus dosen tetap dan/atau profesional yang berpengalaman di
bidang pendidikan tinggi; f. pakar dlm cabang ilmu /rumpun ilmu yg dibina oleh suatu Prodi; g. tidak merangkap jabatan struktural di PT dan/atau lembaga lain yg
mengakibatkan konflik kepentingan dgn tugas sbg anggota LAM Pemerintah;
h. tidak menjadi anggota unit kerja yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan mutu pendidikan tinggi;
i. memahami atau berpengalaman dalam pengelolaan Perguruan Tinggi; j. memiliki wawasan dan komitmen pd peningkatan mutu dikti; k. memiliki kualifikasi sekurang-kurangnya setara dengan lulusan program
pendidikan yang akan diakreditasi. Sumber: Pasal 30 Permendikbud No. 87/2014
Persyaratan Anggota LAM Pemerintah
• LAM Masyarakat berbentuk badan hukum nirlaba; • Badan hukum nirlaba tsb dibentuk oleh pemrakarsa
yang terdiri atas organisasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan tinggi berbadan hukum dari suatu cabang ilmu dan/atau rumpun ilmu.
• LAM Masyarakat dapat membentuk LAM wilayah sebagai perwakilan untuk melakukan akreditasi Program Studi di wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi tertentu.
Pemrakarsa LAM Masyarakat
Sumber: Pasal 36 Permendikbud No. 87/2014
• LAMPTKes (Kesehatan) – Asosiasi Profesi: IDI, PDGI, PPNI, IBI, dsb (sementara 7
profesi kesehatan)
– Asosiasi Institusi Pendidikan: AIPKI, AFDOKGI, AIPNI, AIPKIND, dsb
• IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education) – PII dan asosiasi profesi teknik lainnya
– Asosiasi institusi pendidikan: BKS perguruan tinggi teknik
CONTOH PEMRAKARSA LAM MASYARAKAT
Pengakuan nasional dan internasional
Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM)
LAM yg telah terbentuk dan siap terbentuk:
1. LAM PTKes: LAM di pohon ilmu kesehatan (sudah terbentuk);
2. IABEE: Indonesia Acreditation Board for Engineering Education (bidang teknik, proses pembentukan);
3. LAM Rumpun Agama (mulai proses) 4. LAM Prodi ilmu Hukum (mulai proses); PRODI 5. LAM bidang ilmu Ekonomi dan Business (siap mulai); 6. LAM Prodi Akuntansi (berkeinginan); PRODI 7. LAM Kependidikan (berkeinginan); 8. LAM Pertanian (berkeinginan); 9. LAM cabang ilmu Pekerja Sosial (berkeinginan); 10. LAM cabang ilmu komputer (berkeinginan)
Persyaratan pendirian LAM Masyarakat wajib memiliki: a. rencana sdm yg diperlukan untuk melakukan akreditasi Prodi; b. rancangan SOP (POS) akreditasi Program Studi; c. sumber pendanaan paling sedikit untuk 3 (tiga) tahun anggaran
LAM Masyarakat; d. perhitungan satuan biaya pelaksanaan akreditasi Prodi sesuai
bidangnya; e. mekanisme pendanaan untuk menutup defisit biaya pelaksanaan
akreditasi Program Studi sesuai bidangnya; f. sarana dan prasarana LAM Masyarakat; g. sistem penjaminan mutu internal LAM Masyarakat; dan h. rancangan mekanisme penanganan keberatan yang diajukan atas
status akreditasi dan/atau peringkat terakreditasi Program Studi, baik dari pemimpin perguruan tinggi maupun dari masyarakat.
Persyaratan Pendirian LAM Masyarakat
Sumber: Pasal 37 Permendikbud No. 87/2014
Prosedur pendirian LAM Masyarakat: a. Pemrakarsa mengusulkan pendirian LAM Masy kpd Menteri
dilengkapi dengan studi kelayakan utk memperoleh pengakuan; b. Menteri menugaskan BAN-PT untuk melakukan penilaian
terhadap studi kelayakan; c. BAN-PT memberikan rekomendasi kepada Menteri tentang
persetujuan pengakuan LAM Masyarakat; d. Dalam hal Menteri memberikan persetujuan pengakuan LAM
Masyarakat berdasarkan rekomendasi BAN-PT, pemrakarsa mengajukan pembentukan badan hukum nirlaba sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
e. Dalam hal Menteri tidak memberikan persetujuan pengakuan LAM Masyarakat berdasarkan rekomendasi BAN-PT, pemrakarsa dapat mengajukan kembali usulan pendirian LAM Masyarakat;
f. LAM Masyarakat dapat menjalankan fungsinya setelah mendapat status sebagai badan hukum nirlaba.
Prosedur Pendirian LAM Masyarakat
Sumber: Pasal 37 Permendikbud No. 87/2014
Proses dan Prosedur Pembentukan LAM
Menristekdikti
BAN-PT
Rekomendasi Kelayakan
Proses Asesemen: • Kecukupan • Visitasi (lap)
Instrumen
KepmenristekdiktiPengakuan LAM Asosiasi
berbadan hukum sbg
Inisiator
• Renstra • Memiliki SPM • Inst Akreditasi • Ketenagaan • asesor • Organ • Sapras • Pendanaan
Menurut: • Rumpun ilmu • Cabang ilmu • dpt Kewilayahan
Evaluasi periodik
Penugasan
• Studi K • Akte
LAM berbadan hukum
Monev & Supervisi
1
2
3
4
5
6
7
8
Studi kelayakan paling sedikit berisi tentang: a. Latar belakang dan tujuan pendirian LAM Masyarakat; b. Visi dan misi LAM Masyarakat; c. Nama LAM Masyarakat yang akan digunakan; d. Rencana ruang lingkup cabang ilmu dan/atau rumpun ilmu
yg dibina Program Studi yang akan diakreditasi LAM Masy; e. Bukti sumber pendanaan LAM Masyarakat paling sedikit
untuk 3 (tiga) tahun anggaran LAM Masyarakat; f. Rancangan alur proses akreditasi LAM Masyarakat; g. Rancangan tata kelola LAM Masyarakat; dan h. Rancangan sistem penjaminan mutu di internal LAM Masy.
Sumber: Pasal 38 Permendikbud No. 87/2014
Studi Kelayakan Pembentukan LAM Masy
Rancangan tata kelola LAM Masyarakat paling sedikit meliputi:
a. susunan organisasi; b. sumberdaya manusia serta pengembangannya; c. sistem pengelolaan keuangan; dan d. sarana dan prasarana.
Rancangan Tata Kelola LAM Masyarakat
Rancangan sistem penjaminan mutu di internal LAM Masyarakat paling sedikit memuat:
a. kebijakan sistem penjaminan mutu; b. manual sistem penjaminan mutu; c. standar dalam sistem penjaminan mutu; dan d. formulir dalam sistem penjaminan mutu.
Rancangan SPMI LAM Masyarakat
Pengawasan
Menteri melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan akreditasi oleh BAN-PT
BAN-PT melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan akreditasi oleh LAM
BAN-PT secara berkala melakukan evaluasi thdp proses akreditasi yang dilaksanakan oleh LAM paling lambat setiap 2 (dua) tahun
PENANGANAN LAM GAGAL
Pelaksanaan akredirasi prodi
oleh LAM
GAGAL
Pembinaan oleh BAN-PT selama
satu tahun
BAN-PT ambil alih pelaksanaan akreditasi prodi
GAGAL
Pembentukan LAM baru
?
Evaluasi oleh BAN-PT
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Analisis Data Hasil Akreditasi
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
Program Studi Std 1. Visi, Misi,Tujuan dan Sasaran, serta
Strategi Pencapaian
Program Studi Std 2. TataPamong, Kepemimpinan,Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu
Program Studi Std 3.Mahasiswa dan Lulusan
Program Studi Std 4. SumberDaya Manusia
Program Studi Std 5.Kurikulum, Pembelajaran, dan
Suasana Akademik
Program Studi Std 6.Pembiayaan, Sarana danPrasarana, serta Sistem
Informasi
Program Studi Std 7.Penelitian, Pelayanan/PPM,
dan Kerjasama
Rata-rata Borang Program Studi (Rata-Rata Keseluruhan)
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
Std 1.Akurasi Dan KelengkapanData Serta Informasi Yang
Digunakan Untuk MenyusunLaporan Evaluasi-Diri
Std 2. Kualitas Analisis YangDigunakan Untuk
Mengidentifikasi DanMerumuskan Masalah Pada
Semua Komponen Evaluasi-Diri
Std 3. Strategi PengembanganDan Perbaikan Program
Std 4.Keterpaduan DanKeterkaitan Antar Komponen
Evaluasi-Diri
Rata-rata Borang Evaluasi Diri
(Rata-Rata Keseluruhan)
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
Std 1. Visi, Misi, Tujuan danSasaran, serta Strategi
Pencapaian
Std 2. Tata Pamong,Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan, danPenjaminan Mutu
Std 3. Mahasiswa danLulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum,
Pembelajaran, dan SuasanaAkademik
Std 6. Pembiayaan, Saranadan Prasarana, serta Sistem
Informasi
Std 7. Penelitian,Pelayanan/PPM, dan
Kerjasama
Rata-rata Borang Unit Pengelola (Rata-Rata Keseluruhan)
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
Std 1. Visi, Misi, Tujuan danSasaran, serta Strategi
PencapaianStd 2. Tata Pamong,
Kepemimpinan, SistemPengelolaan, dan Penjaminan
Mutu
Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum,
Pembelajaran, dan SuasanaAkademik
Std 6. Pembiayaan, Sarana danPrasarana, serta Sistem
Informasi
Std 7. Penelitian,Pelayanan/PPM, dan Kerjasama
PTN Borang Program Studi
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
Std 1.Akurasi Dan KelengkapanData Serta Informasi Yang
Digunakan Untuk MenyusunLaporan Evaluasi-Diri
Std 2. Kualitas Analisis YangDigunakan Untuk
Mengidentifikasi DanMerumuskan Masalah Pada
Semua Komponen Evaluasi-Diri
Std 3. Strategi PengembanganDan Perbaikan Program
Std 4.Keterpaduan DanKeterkaitan Antar Komponen
Evaluasi-Diri
PTN Borang Evaluasi Diri
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
Std 1. Visi, Misi, Tujuan danSasaran, serta Strategi
Pencapaian
Std 2. Tata Pamong,Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan, dan PenjaminanMutu
Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum,
Pembelajaran, dan SuasanaAkademik
Std 6. Pembiayaan, Saranadan Prasarana, serta Sistem
Informasi
Std 7. Penelitian,Pelayanan/PPM, dan
Kerjasama
PTN Borang Unit Pengelola
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
Std 1. Visi, Misi, Tujuan danSasaran, serta Strategi
Pencapaian
Std 2. Tata Pamong,Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan, dan PenjaminanMutu
Std 3. Mahasiswa dan Lulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum,
Pembelajaran, dan SuasanaAkademik
Std 6. Pembiayaan, Saranadan Prasarana, serta Sistem
Informasi
Std 7. Penelitian,Pelayanan/PPM, dan
Kerjasama
PTS Borang Program Studi
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
Std 1.Akurasi Dan KelengkapanData Serta Informasi Yang
Digunakan Untuk MenyusunLaporan Evaluasi-Diri
Std 2. Kualitas Analisis YangDigunakan Untuk
Mengidentifikasi DanMerumuskan Masalah Pada
Semua Komponen Evaluasi-Diri
Std 3. Strategi PengembanganDan Perbaikan Program
Std 4.Keterpaduan DanKeterkaitan Antar Komponen
Evaluasi-Diri
PTS Borang Evaluasi Diri
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
Std 1. Visi, Misi, Tujuan danSasaran, serta Strategi
Pencapaian
Std 2. Tata Pamong,Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan, danPenjaminan Mutu
Std 3. Mahasiswa danLulusan
Std 4. Sumber Daya ManusiaStd 5. Kurikulum,
Pembelajaran, dan SuasanaAkademik
Std 6. Pembiayaan, Saranadan Prasarana, serta Sistem
Informasi
Std 7. Penelitian,Pelayanan/PPM, dan
Kerjasama
PTS Borang Unit Pengelola
السالمو