pembentukan tim penilaian mandiri sistem merit di...
TRANSCRIPT
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 1A6 TAHUN 2020
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENILAIAN MANDIRI SISTEM MERIT
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PERIODE TAHUN 2020 - 2024
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan pelaksanaan Sistem Merit
dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara
di lingkungan Kementerian Perhubungan, perlu
dilaksanakan penilaian mandiri pada seluruh aspek
Sistem Merit di lingkungan Kementerian
Perhubungan;
b. bahwa untuk melaksanakan penilaian mandiri pada
seluruh aspek Sistem Merit di lingkungan
Kementerian Perhubungan dan berdasarkan
ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 40
Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit Dalam
Manajemen Aparatur Sipil Negara, Kementerian
Perhubungan wajib membentuk Tim Penilaian
Mandiri Sistem Merit yang ditetapkan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan
- 2 -
Mengingat
tentang Pembentukan Tim Penilaian Mandiri Sistem
Merit di Lingkungan Kementerian Perhubungan
Periode Tahun 2020 - 2024;
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6477);
4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
5. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 40 Tahun 2018
tentang Pedoman Sistem Merit Dalam Manajemen
Aparatur Sipil Negara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1252);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1756);
- 3 -
8. Peraturan Komisi Aparatur Sipil Negara Nomor 9
Tahun 2019 tentang Tata Cara Penilaian Mandiri
Sistem Merit Dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara
di Lingkungan Instansi Pemerintah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 775);
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENILAIAN MANDIRI SISTEM MERIT
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PERIODE TAHUN 2020 - 2024.
PERTAMA : Membentuk Tim Penilaian Mandiri Sistem Merit
di Lingkungan Kementerian Perhubungan Periode Tahun
2020 - 2024 yang selanjutnya disebut Tim Penilaian
Mandiri, dengan susunan keanggotaan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Tim Penilaian Mandiri sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA, terdiri dari:
1. Pengarah;
2. Penanggung Jawab;
3. Ketua Tim Penilai;
4. Wakil Ketua Tim Penilai;
5. Anggota Tim Penilai;
6. Sekretariat; dan
7. Pengawas Internai.
KETIGA : Tim Penilaian Mandiri sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEDUA, mempunyai tugas:
1. Pengarah, mempunyai tugas memberikan arahan
berkaitan dengan garis besar kebijakan dalam rangka
pelaksanaan penilaian mandiri Sistem Merit
di lingkungan Kementerian Perhubungan.
- 4 -
2. Penanggung Jawab, yang mempunyai tugas
mengkoordinir dan memantau pelaksanaan tugas tim
penilaian mandiri Sistem Merit di lingkungan
Kementerian Perhubungan sesuai dengan Road Map
yang telah disusun serta memberikan saran masukan
jika pelaksanaan tugas tim belum mencapai hasil
sebagaimana yang diharapkan.
3. Ketua Tim Penilai, mempunyai tugas:
a. mengoordinasikan penyusunan Road Map
penerapan Sistem Merit di lingkungan Kementerian
Perhubungan;
b. membahas perkembangan Road Map penerapan
Sistem Merit di lingkungan Kementerian
Perhubungan;
c. melakukan penilaian mandiri penerapan Sistem
Merit di lingkungan Kementerian Perhubungan;
d. menyiapkan dokumen disertai bukti terkait dengan
hasil penilaian mandiri penerapan Sistem Merit;
dan
e. melaporkan hasil penilaian mandiri penerapan
Sistem Merit di lingkungan Kementerian
Perhubungan kepada Pengarah dan Komisi
Aparatur Sipil Negara (KASN) dengan tembusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi.
4. Wakil Ketua Tim, mempunyai tugas membantu Ketua
Tim merangkap Anggota Tim dalam pelaksanaan
penerapan Sistem Merit di lingkungan Kementerian
Perhubungan.
5. Anggota Tim Penilai, mempunyai tugas menyiapkan
penyusunan Road Map penerapan Sistem Merit
di lingkungan Kementerian Perhubungan, penyiapan
dokumen disertai bukti terkait dengan hasil penilaian
mandiri penerapan Sistem Merit dan melakukan
penilaian yang dibagi dalam beberapa bidang, meliputi:
a. bidang Aspek Perencanaan Kebutuhan Pegawai
mempunyai tugas melakukan penilaian terhadap:
- 5 -
1) ketersediaan peta jabatan dan rencana
kebutuhan pegawai untuk jangka menengah 5
(lima) tahun yang disusun menurut jumlah,
jabatan, pangkat, kualifikasi, kompetensi dan
unit kerja sesuai dengan rencana strategis
organisasi dan ditetapkan Pejabat Pembina
Kepegawaian (PPK);
2) ketersediaan database pegawai yang disusun
menurut jumlah, jabatan, pangkat, kualifikasi,
kompetensi dan unit kerja;
3) ketersediaan database pegawai yang akan
memasuki masa pensiun dalam 5 (lima) tahun
yang disusun menurut jumlah, jabatan, pangkat
dan unit kerja; dan
4) ketersediaan rencana pemenuhan kebutuhan
pegawai untuk jangka menengah 5 (lima) tahun,
baik yang berasal dari calon PNS, Pegawai Negeri
Sipil (PNS) instansi lainnya, Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
b. bidang Aspek Pengadaan Pegawai mempunyai tugas
melakukan penilaian terhadap:
1) ketersediaan rencana pengadaan pegawai untuk
tahun berjalan yang dirinci menurut jumlah,
jabatan, pangkat, kualifikasi, kompetensi, dan
unit kerja, baik yang berasal dari calon PNS, PNS
dari instansi lain atau daerah lain, PPPK;
2) ketersediaan kebijakan internai instansi terkait
pelaksanaan pengadaan pegawai secara terbuka,
kompetitif, transparan, dan tidak diskriminatif;
3) pelaksanaan penerimaan calon PNS, PPPK, atau
PNS dari instansi lain dilakukan secara terbuka;
4) pelaksanaan pelatihan prajabatan/pelatihan
dasar bagi calon PNS; dan
5) persentase pegawai yang barn diangkat menjadi
PNS yang penempatan pertamanya sesuai
jabatan yang dilamar;
- 6 -
c. bidang Aspek Pengembangan Karier mempunyai
tugas melakukan penilaian terhadap:
1) penetapan nomenklatur jabatan dan standar
kompetensi manajerial, teknis, dan sosial
kulturai untuk setiap jabatan dengan keputusan
PPK;
2) pemetaan talenta dan ketersediaan profil pegawai
melalui pemetaan talenta, kompetensi, bakat,
dan minat yang dilakukan oleh lembaga penilai
yang terakreditasi atau tim asesor yang
bersertifikat;
3) pembangunan talent pool dan rencana suksesi;
4) ketersediaan informasi tentang kesenjangan
kualifikasi dan kompetensi dengan
membandingkan antara profil pegawai dan
standar kompetensi jabatan;
5) ketersediaan informasi tentang kesenjangan
kinerja dengan membandingkan antara kinerja
yang diharapkan dan kinerja sebenarnya;
6) ketersediaan strategi dan program peningkatan
kompetensi yang disusun berdasarkan analisis
kesenjangan kompetensi dan kesenjangan
kinerja;
7) pelaksanaan program peningkatan kompetensi
melalui penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan, praktik kerja, pertukaran pegawai,
coaching, counselling, dan mentoring-,
d. bidang Aspek Promosi, Mutasi dan Rotasi
mempunyai tugas melakukan penilaian terhadap:
1) ketersediaan kebijakan internai instansi tentang pola karier;
2) ketersediaan kebijakan internai tentang pengisian
Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) secara terbuka
serta promosi dan mutasi dengan mengacu pada
talent pool dan rencana suksesi; dan
- 7 -
3) pelaksanaan pengisian JPT, Jabatan
Administrasi, dan Jabatan Pengawas secara
terbuka dan kompetitif;
e. bidang Aspek Manajemen Kinerja, mempunyai tugas
melakukan penilaian terhadap:
1) ketersediaan kontrak kinerja yang terukur dan
diturunkan dari rencana strategis organisasi;
2) penerapan metode penilaian kinerja yang objektif
dan terukur;
3) penilaian kinerja secara berkala yang disertai
dengan dialog kinerja untuk memastikan
tercapainya kontrak kinerja;
4) ketersediaan informasi tentang analisis
permasalahan kinerja dan penyusunan strategi
penyelesaiannya untuk mewujudkan tujuan
organisasi; dan
5) penggunaan hasil penilaian kinerja sebagai dasar
bagi penentuan keputusan manajemen terkait
pembinaan dan pengembangan karier;
f. Bidang Aspek Penggajian, Penghargaan, dan
Disiplin, mempunyai tugas melakukan penilaian
terhadap:
1) kebijakan internai Instansi Pemerintah tentang
pembayaran tunjangan kinerja berdasarkan hasil
penilaian kinerja;
2) ketersediaan kebijakan internai Instansi
Pemerintah tentang pemberian penghargaan
terhadap pegawai berprestasi luar biasa;
3) ketersediaan kebijakan internai Instansi
Pemerintah tentang penegakan disiplin, kode etik
dan kode perilaku pegawai di lingkungan
instansinya; dan
4) pengelolaan data terkait pelanggaran disiplin,
pelanggaran kode etik dan kode perilaku yang
dilakukan pegawai.
- 8 -
g. bidang Aspek Perlindungan dan Pelayanan,
mempunyai tugas melakukan penilaian terhadap:
1) kebijakan dan pelaksanaan perlindungan
pegawai diluar dari jaminan kesehatan, jaminan
kecelakaan kerja, program pensiun, yang
diselenggarakan secara nasional; dan
2) penyediaan fasilitas yang memberi kemudahan
bagi pegawai yang membutuhkan pelayanan
administrasi;
h. bidang Aspek Sistem Informasi, mempunyai tugas
melakukan penilaian terhadap:
1) pembangunan sistem informasi kepegawaian
yang berbasis teknologi informasi yang
terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja,
penegakan disiplin dan pembinaan pegawai;
2) penerapan e-performance yang terintegrasi
dengan Sistem Informasi Kepegawaian;
3) pengunaan e-offìce yang memudahkan pelayanan
administrasi kepegawaian; dan
4) pembangunan dan penggunaan asessment center dalam pemetaan kompetensi dan pengisian
jabatan berbasis teknologi informasi.
6. Sekretariat, mempunyai tugas:
a. menyiapkan data dukung/dokumen dari penerapan
seluruh aspek penilaian mandiri Sistem Merit
di lingkungan Kementerian Perhubungan;
b. melakukan pembaruan terhadap data
dukung/dokumen seluruh aspek penilaian mandiri
Sistem Merit di lingkungan Kementerian Perhubungan;
c. melakukan rekapitulasi terhadap seluruh penilaian
dan melaporkan kepada masing-masing penilai dan
Tim Pengawas Kualitas Sistem Merit; dan
d. melakukan tugas-tugas kesekretariatan lainnya.
- 9 -
KEEMPAT
KELIMA
7. Pengawas Internai, mempunyai tugas:
a. mengawasi pelaksanaan penilaian mandiri Sistem
Merit di lingkungan Kementerian Perhubungan; dan
b. memberikan masukan terhadap perbaikan
pelaksanaan penilaian mandiri Sistem Merit
di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Masa kerja Tim Penilaian Mandiri sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA, terhitung mulai tanggal
ditetapkan Keputusan Menteri ini sampai dengan tanggal
31 Desember 2024.
Segala biaya yang diperlukan oleh Tim Penilaian Mandiri
dibebankan pada Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA)
Kementerian Perhubungan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
- 10 -
KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam
Keputusan Menteri ini, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Juni 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
2. Kepala Badan Kepegawaian Negara;
3. Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara;
4. Kepala Lembaga Administrasi Negara;
5. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
6. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
7. Para Direktur Jenderal di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
8. Para Kepala Badan di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
9. Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi;
10. Para Kepala Biro dan Kepala Pusat di Lingkungan Sekretariat Jenderal;
11. Para Sekretaris Direktorat Jenderal di Lingkungan Kementerian
Perhubungan;
12. Para Sekretaris Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan; dan
13. Anggota Tim yang bersangkutan.
ADJI HERPRIARSONO
- 11 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 146 TAHUN 2020
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENI LAI A N MANDIRI
SISTEM MERIT DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERIODE
TAHUN 2020 - 2024
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENILAIAN MANDIRI SISTEM MERIT
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PERIODE TAHUN 2020 - 2024
A. Pengarah : Menteri Perhubungan.
B. Penanggung Jawab : Sekretaris Jenderal.
C. Ketua Tim Penilai : Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi.
D. Wakil Ketua Tim:
1. Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian, Biro Kepegawaian dan
Organisasi;
2. Kepala Bagian Pengembangan Kompetensi Pegawai, Biro Kepegawaian
dan Organisasi;
3. Kepala Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai, Biro
Kepegawaian dan Organisasi; dan
4. Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro Kepegawaian dan
Organisasi.
E. Anggota Tim Penilai:
1. Bidang Aspek Perencanaan Kebutuhan Pegawai:
a. Kepala Biro Perencanaan;
b. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
c. Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian, Biro Kepegawaian dan
Organisasi;
d. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik
Negara;
- 12 -
e. Kepala Bagian Pentarifan dan Pelaporan, Biro Perencanaan;
f. Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat.
2. Bidang Aspek Pengadaan Pegawai:
a. Sekretaris Inspektorat Jenderal;
b. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
c. Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian, Biro Kepegawaian dan
Organisasi;
d. Kepala Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana,
Inspektorat Jenderal;
e. Kepala Bagian Kepegawaian, Sekretariat Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut;
f. Kepala Bagian Perencanaan Strategis Pengadaan dan Tata Kelola,
Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara.
3. Bidang Aspek Pengembangan Karier:
a. Kepala Biro Keuangan;
b. Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan;
c. Kepala Bagian Pengembangan Kompetensi Pegawai, Biro
Kepegawaian dan Organisasi;
d. Kepala Bagian Kepegawaian, Sekretariat Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Perhubungan;
e. Kepala Bagian Perbendaharaan, Biro Keuangan.
f. Kepala Bagian Tata Usaha Sekretariat Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT).
4. Bidang Aspek Promosi, Mutasi dan Rotasi:
a. Kepala Biro Hukum;
b. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
c. Kepala Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai, Biro
Kepegawaian dan Organisasi;
d. Kepala Bagian Kepegawaian dan Organisasi, Sekretariat Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara;
e. Kepala Bagian Peraturan Transportasi Darat dan Perkeretaapian,
Biro Hukum.
f. Sekretaris Mahkamah Pelayaran.
5. Bidang Aspek Manajemen Kinerja:
a. Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional;
- 13 -
b. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Perkeretaapian;
c. Kepala Bagian Pengembangan Kompetensi Pegawai, Biro
Kepegawaian dan Organisasi;
d. Kepala Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai, Biro
Kepegawaian dan Organisasi;
e. Kepala Bagian Tata Usaha, Pusat Fasilitasi Kemitraan dan
Kelembagaan Internasional;
f. Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat
Jenderal Perkeretaapian.
6. Bidang aspek Penggajian, Penghargaan, dan Disiplin:
a. Kepala Biro Umum;
b. Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek;
c. Ketua Mahkamah Pelayaran;
d. Kepala Bagian Mutasi, Kesejahteraan dan Disiplin Pegawai, Biro
Kepegawaian dan Organisasi;
e. Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Keprotokolan, Biro
Umum;
f. Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Badan
Pengelola Transportasi Jabodetabek.
7. Bidang Aspek Perlindungan dan Pelayanan:
a. Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan;
b. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan;
c. Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro Kepegawaian
dan Organisasi;
d. Kepala Bagian Perjanjian, Advokasi dan Sosialisasi Hukum, Biro
Hukum;
e. Kepala Bagian Tata Usaha, Pusat Pengelolaan Transportasi
Berkelanjutan
f. Kepala Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha, Sekretariat Badan
Litbang Perhubungan.
8. Bidang Aspek Sistem Informasi:
a. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik;
b. Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Perhubungan;
c. Sekretaris Komite Nasional Keselamatan Transportasi;
d. Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro Kepegawaian
dan Organisasi;
- 14 -
e. Kepala Bagian Tata Usaha, Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi Perhubungan;
f. Kepala Bagian Perencanaan Strategi Komunikasi dan Evaluasi,
Biro Komunikasi dan Informasi Publik.
E. Sekretariat:
1. Kepala Subbagian Program dan Tata Usaha Biro, Biro Kepegawaian
dan Organisasi;
2. Kepala Subbagian Data dan Formasi Pegawai, Biro Kepegawaian dan
Organisasi;
3. Kepala Subbagian Pengadaan dan Pengangkatan Pegawai, Biro
Kepegawaian dan Organisasi;
4. Kepala Subbagian Fasilitasi dan Kerjasama Pengembangan
Kompetensi, Biro Kepegawaian dan Organisasi;
5. Kepala Subbagian Pengembangan Kompetensi dan Jabatan
Fungsional, Biro Kepegawaian dan Organisasi;
6. Kepala Subbagian Informasi dan Evaluasi Pengembangan Kompetensi,
Biro Kepegawaian dan Organisasi;
7. Kepala Subbagian Mutasi dan Kepangkatan, Biro Kepegawaian dan
Organisasi;
8. Kepala Subbagian Perawatan dan Kesejahteraan Pegawai, Biro
Kepegawaian dan Organisasi;
9. Kepala Subbagian Disiplin dan Pemberhentian Pegawai, Biro Kepegawaian dan Organisasi;
10. Kepala Subbagian Peraturan Kepegawaian, Biro Kepegawaian dan
Organisasi;
11. Kepala Subbagian Organisasi, Biro Kepegawaian dan Organisasi;
12. Kepala Subbagian Ketatalaksanaan, Biro Kepegawaian dan Organisasi;
13. Kepala Subbagian Kepegawaian, Sekretariat Inspektorat Jenderal;
14. Kepala Subbagian Kepegawaian dan Organisasi, Sekretariat Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat;
15. Kepala Subbagian Rencana dan Pengembangan Pegawai, Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
16. Kepala Subbagian Perencanaan dan Mutasi, Sekretariat Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara;
17. Kepala Subbagian Kepegawaian dan Organisasi, Sekretariat Direktorat
Jenderal Perkeretaapian;
- 15 -
18. Kepala Subbagian Perencanaan Kepegawaian dan Organisasi Tata
Laksana, Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan;
19. Kepala Subbagian Administrasi Kepegawaian, Sekretariat Badan
Penelitian dan Pengembangan Perhubungan;
20. Kepala Subbagian Kepegawaian dan Organisasi, Sekretariat Badan
Pengelola Transportasi Jabodetabek;
21. Dedy Suhendra, S.Kom, M.AP;
22. Ridlwan Khairul, S.Kom, M.AP;
23. Zaka Zulkifli, S.Kom;
24. Ryzda Haristian, S.AP;
25. Wilrilles Egter, S.IP, M.MTr;
26. Yhan Arief Setiawan, S.AP, M.Si;
27. Ayatullah, SH, M.AP;
28. Wisuka Paluphi, S.Psi;
29. Eniwati, S.AP;
30. Sulistiono, S.Kom, M.MTr;
31. Ramadhani Chairul Fansyuri, SH; dan
32. Fadli Ardiansyah, S.ST.
F. Pengawasan Internai : Inspektur Investigasi, Inspektorat Jenderal.
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
sesuai dengan aslinya
HUKUM,
ADJI HERPRIARSONO