pemberdayaan limbah singkong

7

Click here to load reader

Upload: oktaviani-indah-puspita

Post on 26-Jul-2015

190 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemberdayaan limbah singkong

Pemberdayaan limbah singkong, dalam mengolah menjadi keripik kulit singkong,

merupakan salah satu bentuk untuk mengatasi limbah kulit singkong.

Jika selama ini kita telah mengetahui bahwa umbi singkongmerupakan sumber

energi yang kaya karbohidrat, demikian juga dengan daun singkong yang telah

dimanfaatkan sebagai bahan makanan kita karena mengandung protein dan zat

besi. Lalu bagaimana dengan kulit singkong?Bagian dari kulit singkong (bukan kulit

ari) sering kali disepelekan dan dianggap sebagai limbah dari tanaman singkong,

padahal kulit singkong ini juga masih memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi.

Kulit singkong ini termasuk dalam kategori sampah organik, karena sampah ini

dapat terdegradasi (membusuk atau hancur) secara alami. Untuk pengolahan

limbah singkong selama ini biasanya dimanfaatkan sebagai kompos, makan ternak,

dan sebagai bio energi. Pemanfaatan tersebut dikarenakan kulit singkong yang

memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, dan karena kandungan inilah maka

dapat juga dikonsumsi oleh manusia.

Di tangan seorang yang kreatif limbah kulit singkong ini, dapat diubah menjadi

olahan kuliner yang lezat, bergizi dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Cara pembuatan keripik kulit singkong, mudah dan praktis. Kulit singkong yang

telah di kupas kemudian dibersihkan dan dicuci hingga bersih. Setelah dicuci, kulit

singkong di masak hingga berwarna kecoklatan. Kulit singkong kemudian di cuci

kembali, dan direndam dengan air garam dan campuran penyedap rasa. Merendam

kulit singkong biasanya antara dua hingga tiga hari, dengan air rendaman diganti

tiap harinya.

Setelah bumbu meresap, kulit singkong yang direndam kemudian di keringkan di

bawah terik matahari. Butuh dua hari dalam proses pengeringan, sebelum keripik

kulit singkong ini digoreng.

Keripik kulit singkong yang sudah digoreng, rasanya mirip seperti keripik paru

ataupun keripik ubi singkong. Selain gurih dan renyah, rasa pahit yang dihasilkan

dari getah singkong tidak terasa akibat proses rendaman selama 3 hari.

Olahan kulit singkong lezat, bergizi dan bernilai jual tinggiinilah peluang

bisnis Anda, karena masih jarang yang mengetahui tentang manfaat dan

pengolahan dari limbah kulit singkong. Apabila hasil olahan Anda bagus dan enak,

Anda dapat memasarkannya di supermarket bahkan sampai diimpor ke luar negeri.

Berkreasilah dengan temuan resep andalan Anda dan bersiap menjadi pebisnis

yang sukses

http://bisnisukm.com/kulit-singkong-lezat-bergizi-dan-benilai-jual-tinggi.html http:// bisnisukm.com/kulit-singkong-lezat-bergizi-dan-benilai-jual-tinggi.html

Memiliki nama latin manihot utilissima. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik

rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam.

Page 2: Pemberdayaan limbah singkong

Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan

meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru

gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.

Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein.

Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam

amino metionin.

[sunting]Sejarah dan pengaruh ekonomi

Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan

pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah

dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar

ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat dibudidayakan.

Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar

produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton diAmerika Latin dan Kepulauan Karibia.

Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar

tahun 1810[1], setelah sebelumnya diperkenalkan orangPortugis pada abad ke-16 ke Nusantara

dari Brasil.

[sunting]Proses pembuatan

Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit

manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat

membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per

kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada

jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya.

Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka. Teks tebal

[sunting]Penggunaan

Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan.

Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan

untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi.

[sunting]Kadar gizi

Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:

Kalori 121 kal

Air 62,50 gram

Fosfor 40,00 gram

Karbohidrat 34,00 gram

Kalsium 33,00 miligram

Vitamin C 0,00 miligram

Protein 1,20 gram

Besi 0,70 miligram

Lemak 0,30 gram

Vitamin B1 0,01 miligram[2]

Page 3: Pemberdayaan limbah singkong

[sunting]Singkong sebagai makanan babi

Biasa digunakan di negara-negara seperti di Amerika Latin, Karibia, Tiongkok, Nigeria dan Eropa.

Sebuah pengalaman pak Emanuel Porat sebagai seorang praktisi peternakan rakyat di daerah Nusa

Tenggara Timur dipaparkan sebagai berikut "saya sering sekali menemukan keracunan sianida yang

berasal dari daun ubi kayu yang telah di rebus sebagai pakan ternak babi. umumnya masyarakat

Manggarai memasak pakan tersebut pada malam hari dan pada pagi harinya dipanaskan sekedarnya

saja. dan dari beberapa kasus yang saya temukan perlakuan ini menyebabkan ternak babi dengan

berat antara 10 hingga 50 kg dapat mati dalam waktu 2 - 3 jam. hingga sekarang saya belum dapat

mengatasi keracunan akibat sianida ini pada ternak babi karena reaksinya yang begitu cepat".

Gejalanya dapat terlihat dari keluarnya busa pada mulut ternak, berjalan berputar-putar, dan jika

dilakukan pemeriksaan post mortem pada daerah lambung terjadi penimbunan gas yang sangat

tinggi. ternyata sianida memang racun yang sangat cepoar bekerja pada peredaran darah. tingkat

resistensi individu ternak tergantung konsentrasi sianida dalam darah. sebagai tindakan pencegahan

sebaiknya tidak memberikan daun ubi kayu sebagai pakan ternak setelah direbus.[rujukan?]

http://id.wikipedia.org/wiki/Singkong#Proses_pembuatan

Page 4: Pemberdayaan limbah singkong

Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika

dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinyadikenal luas sebagai makanan

pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

http://id.wikipedia.org/wiki/Singkong#Proses_pembuatan

Singkong

Gambar deskriptif singkong dari Koehlers

Medizinischepflanzen

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Malpighiales

Famili: Euphorbiaceae

Upafamili: Crotonoideae

Bangsa: Manihoteae

Genus: Manihot

Spesies: M. esculenta

Nama binomial

Manihot esculenta

Crantz

Page 5: Pemberdayaan limbah singkong

Manfaat Kulit Singkong yang Menguntungkan

Hampir semua bagian dari pohon singkong bisa

dimanfaatkan mulai dari umbi hingga daunnya. Umbi Singkong biasanya hanya

diambil dagingnya dan untuk digoreng atau direbus. Sedangkan kulitnya dibuang

begitu saja atau di jadikan makanan untuk hewan ternak. Kulit singkong selama ini

memang sering disepelekan dan dianggap sebagai limbah dari tanaman

singkong. Padahal, kulit singkong ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi

yang dapat dikonsumsi pula oleh manusia. Presentase jumlah limbah kulit bagian

luar sebesar 0,5-2% dari berat total singkong segar dan limbah kulit bagian dalam

sebesar 8-15%.

Sampah kulit singkong termasuk dalam kategori sampah organik karena sampah ini

dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Pengolahan limbah kulit

singkong dapat dimanfaatkan sebagai:

Kompos

Kulit singkong dapat diproses menjadi pupuk organik yang kemudian disebut

sebagi pupuk kompos. Menurut penelitian (Ankabi, 2007) kompos kulit singkong

bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi tumbuhan dan berpotensi sebagai

insektisida tumbuhan.

Pakan ternak

Kulit singkong sebagai pengganti rumput lapang. Karena kulit singkong yang

mengandung karbohidrat tinggi dapat dengan cepat menggemukkan hewan ternak.

Bio energi

Kulit singkong bisa berpotensi untuk diproduksi menjadi bietanol yang digunakan

sebagai pengganti bahan bakar minyak. Teknologi pembuatan bioetanol dari limbah

kulit singkong melalui proses hidrolisa asam dan enzimatis merupakan suatu

alternatif dalam rangka mendukung program pemerintah tentang penyediaan

bahan bakar non migas yang terbarukan yaitu BBN ( bahan bakar nabati ) sebagai

pengganti bensin.

Page 6: Pemberdayaan limbah singkong

Olahan kuliner

Kulit singkong dapat menjadi olahan kuliner yaitu keripik kulit singkong, yang tak

kalah sedap dengan umbi singkong itu sendiri. Bahan dasar yang lebih murah,

namu rasa tak mau kalah.

Mayoritas kulit singkong hanya dijual kepada peternak sapi atau kambing, sebagai

makanan tambahan dengan harga rendah. Manfaat kulit singkong yang

menguntungkan inilah peluang bisnis Anda, karena begitu banyak kandungan dan

manfaat dari kulit singkong. Anda dapat berkreasi dalam sistem pengolahannya,

agar limbah kulit singkong tersebut dapat menjadi hasil olahan yang mempunyai

nilai jual tinggi dan yang pasti menguntungkan. Limbah singkong tersebut yang

pasti dapat dengan mudah Anda peroleh dari industri rumahan yang memiliki bisnis

singkong goreng ataupun keripik singkong misalnya. Biasanya mereka mempunyai

sampah kulit singkong yang banyak, dan mereka sendiripun tidak sempat untuk

mengolahnya kembali. Jadi manfaatkanlah potensi ini sebagai peluang usaha

kuliner yang inovatif dan menyehatkan.http://bisnisukm.com/manfaat-kulit-singkong-yang-menguntungkan.html

KOMPAS.com - Peningkatan jumlah sampah di Indonesia, khususnya di Jakarta, semakin meningkat dari tahun

ke tahun. Jumlah sampah terbesar berasal dari sampah rumah tangga, yang mencapai 6.500 ton dalam setahun.

Kebiasaan kita mengonsumsi makanan ringan seperti snack, permen, atau minuman kemasan kotak atau

kaleng, ternyata juga menyumbang jumlah sampah di Indonesia. 

Sayangnya, kurangnya kesadaran akan kondisi sampah yang memprihatinkan tersebut membuat kita seakan

tidak mau tahu apa yang terjadi akibat kebiasaan kita. Hal inilah yang membuat para pecinta lingkungan semakin

gencar  melakukan sederetan kegiatan yang dapat meminimalisasi peningkatan angka tersebut. Bagaimana

caranya?

Lions Club Indonesia Distrik 307 A1, melalui Komite Pelestarian Lingkungan Hidup, memilih untuk lebih giat

mengajarkan kepada para perempuan Indonesia cara menanggulangi sampah rumah tangga. Peran perempuan

dianggap sangat penting, karena umumnya perempuan adalah pemegang kendali dalam urusan rumah tangga.

Hal ini bukan berarti perempuan merupakan satu-satunya penyebab bertambahnya sampah rumah tangga.

Setelah para perempuan mulai aktif menanggulangi sampah rumah tangga, diharapkan mereka dapat

menularkan kebiasaan baik tersebut pada anggota keluarga lainnya.

Mulai Agustus 2011, komite ini mulai membuat dua program penyelamatan lingkungan hidup, yaitu

penanggulangan sampah rumah tangga melalui pembuatan kompos dari sampah rumah tangga, pembuatan

lubang biopori. Pembuatan kompos dapat mengurangi sampah rumah tangga, dimana hasilnya pun berguna

untuk memupuk tanaman. Sedangkan lubang biopori digunakan untuk menimbun sampah organik, sehingga

membuat tanah menjadi subur dan menjadi resapan air yang baik.

Clean, Green, Growth, yang disingkat menjadi CG2, adalah tujuan dari beberapa program pelestarian lingkungan

yang telah dirancang oleh istri Gubernur DKI Fauzi Bowo, Tati Fauzi Bowo, untuk program Lions Club Indonesia.

Page 7: Pemberdayaan limbah singkong

Tati antara lain telah menyusun program berupa pisah-pilah olah sampah, penambahan tanaman produktif, serta

penghijauan lingkungan, dalam kontribusinya untuk membuat lebih hijau Kota Jakarta ini.

Program ini tentunya tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh partisipasi dari masyarakat luas.

"Semangat gotong-royong, rasa saling percaya, dan ingin berbagi, merupakan aspek yang penting dan lebih

efektif, dengan cara menyatukan seluruh warga serta membangun dan mensosialisasi kegiatan sosial yang telah

kita rancang," ungkap Tati, saat diskusi "Perempuan Cerdas Peduli Lingkungan" di Hotel Grand Sahid, Jakarta,

Senin (10/10/2011).

Tati berharap diskusi yang digelar siang tadi dapat memberi motivasi serta membantu mendukung pelestarian

hidup, meskipun baru sedikit aksi yang dilakukan. "Olahlah sampah serta cintailah produk daur ulang," harap

Tati.

Dengan tetap terfokus pada perempuan, diharapkan perempuan Indonesia dapat lebih sadar dan peduli

terhadap program pengolahan sampah. Apalagi, sampah sebenarnya memiliki nilai ekonomis, dimana para

perempuan yang telah berhasil mendaur ulang sampah dapat mengubahnya menjadi seperti tas, dompet, dan

aksesori lain. Kelak, hasil daur ulang sampah ini juga dapat memperluas lapangan pekerjaan serta

meningkatkan kesejahteraan warga.

http://female.kompas.com/read/2011/10/10/19191657/Ayo..Kurangi.Sampah.Rumah.Tangga