pembuatan sinar x

9
Pembuatan Sinar X Suatu tabung roentgen hampa udara. Terdapat elektron-elektron yang diarahkan dengan kecepatan tinggi pada suatu sasaran(target). Sinar-x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang listrik, radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma, sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar xjuga adalah bagian dari radiasi ionizing dan digunakan secara luas untuk industri, medikal diagnostik dan tujuan terapi. Penggunaan sinar- x adalah sesuatu yang penting untuk diagnosa gigi geligi serta jaringan sekitarnya dan pemakaian yang paling banyak pada dignostik imaging system. Proses Terjadinya sinar x 1. Katode(filamen) dipanaskan (>2000°C) sampai menyala dengan mengaliri listrik dari transformator 2. Karena panas, elektron-elektron dari katode terlepas 3. Sewaktu dihubungkan dg tranformator tegangan tinggi, elektron-elektron akan dipercepat gerakannya menuju anode dan dipusatkan ke alat pemusat (focusing cup) 4. Filamen dibuat relatif negatif terhadap target dengan memilih potensial tinggi 5. Awan elektron mendadak dihentikan pada target dan terbentuk panas (> 99%) dan sinar X (< 1%) 6. Pelindung timah akan mencegah keluarnya sinar X dari tabung hanya dapat keluar melalui jendela 7. Panas yang tinggi pada sasaran akibat benturan elektron ditiadakan oleh radiator pendingin Sifat – sifat sinar X 1. Tidak dapat dilihat 2. Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet 3. Tidak dapat difokuskan oleh lensa apapun 4. Dapat diserap oleh timah hitam(Pb) 5. Dapat dibelokan setelah menembus logam atau benda padat. 6. Dapat difraksikan oleh unsur kristal tertentu 7. Mempunyai panjang gelombang sangat pendek 8. Mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi 9. Mempunyai daya tembus yang sangat tinggi 10. Membutuhkan tegangan listrik yang tinggi untuk proses terjadinya

Upload: zakiyya-ulpiyah

Post on 10-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

frt

TRANSCRIPT

Pembuatan Sinar XSuatu tabung roentgen hampa udara.Terdapat elektron-elektron yang diarahkan dengan kecepatan tinggi pada suatu sasaran(target).

Sinar-x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang listrik,radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma, sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek.Sinar xjugaadalah bagian dari radiasiionizingdan digunakan secara luas untuk industri, medikal diagnostik dan tujuan terapi. Penggunaan sinar- x adalah sesuatu yang penting untuk diagnosa gigi geligi serta jaringan sekitarnya dan pemakaian yang paling banyak pada dignostikimaging system.Proses Terjadinya sinar x1. Katode(filamen) dipanaskan (>2000C) sampai menyala dengan mengaliri listrik dari transformator2. Karena panas, elektron-elektron dari katode terlepas3. Sewaktu dihubungkan dg tranformator tegangan tinggi, elektron-elektron akan dipercepat gerakannya menuju anode dan dipusatkan ke alat pemusat (focusing cup)4. Filamen dibuat relatif negatif terhadap target dengan memilih potensial tinggi5. Awan elektron mendadak dihentikan pada target dan terbentuk panas (> 99%) dan sinar X (< 1%)6. Pelindung timah akan mencegah keluarnya sinar X dari tabung hanya dapat keluar melalui jendela7. Panas yang tinggi pada sasaran akibat benturan elektron ditiadakan oleh radiator pendinginSifat sifat sinar X1.Tidak dapat dilihat2.Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet3.Tidak dapat difokuskan oleh lensa apapun4.Dapat diserap oleh timah hitam(Pb)5.Dapat dibelokan setelah menembus logam atau benda padat.6.Dapat difraksikan oleh unsur kristal tertentu7.Mempunyai panjang gelombang sangat pendek8.Mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi9.Mempunyai daya tembus yang sangat tinggi10.Membutuhkan tegangan listrik yang tinggi untuk proses terjadinya11.Dapat menimbulkan efek biologik sebagai akibat radiasi ionisasi12.Dapat menimbulkan fluoresensi pada karton/plastik yang dilapisi bubuk halida perak13.Dapat bereaksi dengan film yang digunakan untuk roentgenodiagnosa,karena timbul gambar dari objek yang dieksposi.14.Dapat menstimulasi sel-sel muda dari organ tubuh hidup15.Dapat menyebabkan nekrotik pada jaringan tubuh hidup16.Dapat memutasikan sel-sel gonad17.Dapat menimbulkan sindrom prodormal dari sisem saluran pencernaan18.Dapat menimbulkan sindrom susunan syaraf pusat19.Dapat menimbulkan kelainan sel darah,antara lain anemia(Hb sangat rendah) trombositopenia,leukositosis,leukimia dan seterusnya.Kegunaan Dental Radiography1.Radiodiagnosa/RongenodiagnosaRadiodiagnosa :Radiograf gigi merupakan data pendukung yang penting dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit atau kelainan di Kedokteran Gigi misalnya : Adanya kelainan apikal atau periapikal yang tidak terdeteksi secara klinis. Adanya kelainan pada rahang. Adanya fraktur rahang atau akar gigi Karies yang tersembunyi(pada proksimal atau karies akar)karies sekunder,karies incipien,kedalaman karies dan lain-lain. 2.Rencana PerawatanRadiograf gigi sangat membantu dalam pembuatan atau penentuan rencana perawatan,seperti: Penentuan letak pin atau implant Kondisi saluran akar Penentuan jenis dan teknik 3.Penunjang PerawatanRadiograf gigi sangat membantu memudahkan dalam melakukan sebuah perawatan,seperti : Komplikasi post operatif Perawatan endodontik 4.Evaluasi PerawatanUntuk evaluasi atau kontrol keberhasilan atau kemajuan perawatan 5.Radiografi merupakan salah satu data rekam medik yang sangat pentin 6.Kepentingan forensik.

Peralatan Dental Radiography meliputi :1.Unit sinar X2.Film3.Unit Prosesing4.Larutan prosesing film5.Unit pengering film6.Radiography protection system7.Viewer

EFEK RADIASI SINAR XSifat sinar x yang berbahaya terutama pada yang terkena radiasi baik makhluk hidup maupun lingkungan,sebagai efek lanjut dari pengaruh radiasi ionisasi terhadap jaringan dan keadaan lingkungan tersebut.Secara umum,perubahan jaringan atau sel terkena radiasi ionisasi sinar X sebagai akibat terurainya ion-ion air (akibat ionisasi) adanya rekomendasi dengan terbentuknya molekul air dan terbentuknya peroksida yang merupakan racun dalam jaringan atau sel,serta pula terbentuknya ion bebas hidrogen yang akan menimbulkan reaksi kimiawi dan perubahan biokimia pada jaringan sel tersebut.Radiasi sinar X dapat menimbulkan perubahan-perubahan di dalam tubuh antara lain :1.Biokimia cairan tubuh2.Biokimia sel3.Biokimia jaringan4.Biokimia organHal ini akan mengakibatkan timbulnya keluhan,gejala klinis bahkan kematian sel,jaringan dan organ tersebut.Efek biologi yang terjadi ,mula-mula berupa absorbsi radiasi sampai timbulnya gejala radiasi,keadaan ini memerlukan waktu bertahun-tahun.Masa atau waktu tersebut disebut periode latent.Periode latent terjadi sebagai akibat efek biologi kumulatif.

GigiPada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu :1.Efek radiasi langsungEfek radiasi langsung terjadi paling dini dari benih gigi,berupa gangguan kalsifikasi benih gigi,gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi. 2.Efek radiasi tak langsungEfek radiasi tak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut,kemudian terkena radiasi ionisasi,maka akan terlihat kelainan gigi tersebut misalnya ada karies radiasi.Biasanya karies radiasi terjadi pada beberapa gigi bahkan seluruh regio yang terkena pancaran sinar radiasi,keadaan ini disebut rampan karies radiasi,yang terjadi setelah mengabsorbsi dosis radiasi 5.000R.

Kelenjar LiurRadiasi ionisasi yang terjadi pada kelenjar liur dengan dosis radiasi sekitar 3.000R akan menimbulkan gangguan sekresi air liur,hal ini menyebabkan rongga mulut terasa kering disebut xerostomia.Tingkat perubahan kelenjar liur setelah radiasiUntuk beberapa hari terjadi radang kelenjar liur,setelah satu minggu terjadi penyusutan parensim sehingga terjadi pengecilan kelenjar liur,ada penyumbatan.Terjadi penurunan sekresi air liur dan viskositasnya lebih kental,warna air liu akan berubah kekuningan dan coklat.Phnya turun lebih asam.LidahRadiasi ionisasi pada lidah,menyebabkan pecahnya papila filiformis dan fungiformisBibir,jaringan ikat di dalam mulut dan pipi

Setiap sel jaringan ikat yang terkena radiasi ionisasi akan mengalami perubahan,antara lain : Pecahnya kromosom Pecahnya vakuola didalam inti sel Pecahnya sitoplasmaPerubahan tersebut terjadi terus menerus sedangkan mitosis sel juga terjadi.Perubahan tersebut mengakibatkan sel mitosis tidak normal dan pembentukan sel-sel besar atau sel raksasa.Radiasi lebih lanjut akan mengakibatkan terjadinya kematian jaringan tersebut (nekrotik).Pada beberapa literatur radiasi tersebut dapat menyembuhkan kanker tetapi dapat menyebabkan kanker.Kanker mulut kadang-kadang terjadi sebagai akibat pengobatan dengan radiasi(radioterapi) dengan dosis radiasi sekitar 5000-7000 Rad.Daerah leherBila daerah leher terkena radiasi,yang menderita radiasi ionisasi adalah kelenjar tiroid.Dosis rendah yang terserap kelenjar tiroid lebih kecil dari 6,5 rad tidak mengakibatkan kelainan,tetapi bila dosis radiasi tersersp jauh lebih tinggi,akan mengakibatkan stimulasi sel kelenjar tiroid serta kanker tiroid. (Lukman, 1990)

Satuan dari Radiasi1.RadSatuan dosis serap yang diperlukan untuk melepaskan tenaga 100 erg dalam 1 gram bahan yang disinari .1 Rad = 100 erg/gram2.RoentgenSuatu pemaparan radiasi yang memberikan muatan 2,58 x 10 coulomb per kg udara3.RemAdalah satuan dosis ekuivalen; yaitu sama dengan dosisserap dikalikan dengan faktor kualitas (QF)4.Gray (Gy)1 Gy = 100 rad5.Sievert (Sv)1 Sv = 100 Rem

PROSESING FILMTahapan pengolahan film secara konvensional terdiri dari pembangkitan (developing), pembilasan (rinsing), penetapan (fixing), pencucian (washing), dan pengeringan (drying).1.Developing ( Pembangkitan )Pembangkitan merupakan langkah pertama dalam memproses film. Suatu larutan kimia yang dikenal sebagai larutan pengembang atau developer digunakan dalam proses pembangkitan. Tujuan dari developer atau pengembang adalah mengurangi paparan, energi Kristal perak halida kimia ke perak hitam metalik. Larutan pengembang ini melembutkan emulsi film selama proses inia.Sifat dasarPembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Sementara butiran perak halida yang tidak mendapat penyinaran tidak akan terjadi perubahan.Perubahan menjadi perak metalik ini berperan dalam penghitaman bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh film.Sedangkan yang tidak mendapat penyinaran akan tetap bening. Dari perubahan butiran perak halida inilah akan terbentuk bayangan laten pada film.b.Bayangan laten (latent image)Emulsi film radiografi terdiri dari ion perak positif dan ion bromida negative (AgBr) yang tersusun bersama di dalam kisi kristal (cristal lattice). Ketika film mendapatkan eksposi sinar-X maka cahaya akan berinteraksi dengan ion bromide yang menyebabkan terlepasnya ikatan elektron. Elektron ini akan bergerak dengan cepat kemudian akan tersimpan di daiam bintik kepekaan (sensitivity speck) sehingga bermuatan negatif.Kemudian bintik kepekaan ini akan menarik ion perak positif yang bergerak bebas untuk masuk ke dalamnya lalu menetralkan ion perak positif menjadi perak berwarna hitam atau perak metalik. Maka terjadilah bayangan laten yang gambarannya bersifat tidak tampak.c.Larutan developer terdiri dari:1)Bahan pelarut (solvent)Bahan yang dipergunakan sebagai pelarut adalah air bersih yang tidak mengandung mineral.2)Bahan pembangkit (developing agent).Bahan pembangkit adalah bahan yang dapat mengubah perak halida menjadi perak metalik. Di dalam lembaran film, bahan pembangkit ini akan bereaksi dengan memberikan elektron kepada kristal perak bromida untuk menetralisir ion perak sehingga kristal perak halida yang tadinya telah terkena penyinaran menjadi perak metalik berwarna hitam, tanpa mempengaruhi kristal yang tidak terkena penyinaran. Bahan yang biasa digunakan adalah jenis benzena (C6H6).3)Bahan pemercepat (accelerator).Bahan developer membutuhkan media alkali (basa) supaya emulsi pada film mudah membengkak dan mudah diterobos oleh bahan pembangkit (mudah diaktifkan). Bahan yang mengandung alkali ini disebut bahan pemercepat yang biasanya terdapat pada bahan seperti potasium karbonat (Na2CO3 / K2CO3) atau potasium hidroksida (NaOH / KOH) yang mempunyai sifat dapat larut dalam air.4)Bahan penahan (restrainer).Fungsi bahan penahan adalah untuk mengendalikan aksi reduksi bahan pembangkit terhadap kristal yang tidak tereksposi, sehingga tidak terjadi kabut (fog) pada bayangan film. Bahan yang sering digunakan adalah kalium bromida.5)Bahan penangkal (preservatif).Bahan penangkal berfungsi untuk mengontrol laju oksidasi bahan pembangkit. Bahan pembangkit mudah teroksidasi karena mengabsorbsi oksigen dari udara. Namun bahan penangkal ini tidak menghentikan sepenuhnya proses oksidasi, hanya mengurangi laju oksidasi dan meminimalkan efek yang ditimbulkannya.6)Bahan-bahan tambahan.Selain dari bahan-bahan dasar, cairan pembangkit mengandung pula bahan-bahan tambahan seperti bahan penyangga (buffer) dan bahan pengeras (hardening agent). Fungsi dari bahan penyangga adalah untuk mempertahankan pH cairan sehingga aktivitas cairan pembangkit relatif konstan. Sedangkan fungsi dari bahan pengeras adalah untuk mengeraskan emulsi film yang diproses.B.Rinsing (Pembilasan)Setelah proses pembangkitan, rendaman air digunakan untuk mencuci atau membilas film. Pembilasan digunakan untuk menghilangkan developer atau pengembang dari film dan memberhentikan proses pengembangan. Pada waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, sejumlah cairan pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi filmnya.Cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya.Cairan pembangkit yang tersisa masih memungkinkan berlanjutnya proses pembangkitan walaupun film telah dikeluarkan dari larutan pembangkit. Apabila pembangkitan masih terjadi pada proses penetapan maka akan membentuk kabut dikroik (dichroic fog) sehingga foto hasil tidak memuaskan.Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air. Pembilasan ini harus dilakukan dengan air yang mengalir selama 5 detik.C.Fixing (Penetapan)Setelah proses pembilasan, difiksasi. Suatu larutan kimia yang dikenal sebagai fiksator digunakan dalam proses fiksasi. Tujuan dari fiksator adalah untuk menghilangkan Kristal perak halida yang tidak terpapar dan terkena energi emulsi film. Fiksator menguatkan emulsi film selama proses ini.Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak metalik. Perak halida dihilangkan dengan cara mengubahnya menjadi perak komplek. Senyawa tersebut bersifat larut dalam air kemudian selanjutnya akan dihilangkan pada tahap pencucian.Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film. Pada proses ini juga diperlukan adanya pengerasan untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat penyerapan uap air.Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat suatu cairan penetap adalah:a.Bahan penetap (fixing agent).Dipilih bahan yang berfungsi mengubah perak halida. Bahan ini bersifat dapat bereaksi dengan perak halida dan membentuk komponen perak yang larut dalam air, tidak merusak gelatin, dan tidak memberikan efek terhadap bayangan perak metalik. Bahan yang umum digunakan adalah natrium thiosulfat (Na2S2O3) yang dikenal dengan nama hypo.b.Bahan pemercepat (accelerator).Untuk menghindari kabut dikroik dan timbulnya noda kecoklatan, biasanya digunakan asam yang sesuai. Karena pembangkit memerlukan basa dalam menjalankan aksinya, maka tingkat keasaman cairan penetap akan menghentikan aksinya.Asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4) akan merusak bahan penetap dan mengendapkan sulfurc.Bahan penangkal (preservatif).Untuk menghindari adanya pengendapan sulfur maka pada cairan penetap ditambahkan bahan penangkal yang akan melarutkan kembali sulfur tersebut. Bahan penangkal yang digunakan adalah natrium sulfit, natrium metabisulfit, atau kalium metabisulfit.d.Balian pengeras (hardener)Bahan ini digunakan untuk mencegah pembengkakan emulsi film yang berlebihan. Pembengkakan emulsi akan membuat perak bromida mudah terkelupas dan pengeringan film yang tidak merata. Bahan yang digunakan biasanya adalah potassium alum [K2SO4Al3(SO4)2H2O], aluminium sulfat [Al2(SO4) 3].e.Bahan penyangga (buffer).Digunakan untuk mempertahankan pH cairan agar dapat tetap terjaga pada nilai 4 5. Bahan yang digunakan adalah pasangan antara asam asetat dengan natrium asetat, atau pasangan natrium sulfit dengan natrium bisulfit.f.Pelarut (solvent).Pelarut yang ummn digunakan adalah air bersih.D.Washing (Pencucian)Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih.E.Drying (Pengeringan)Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak.Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi.