pemeriksaan fisik keadaan umum kepala dan leher (excel)
DESCRIPTION
Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum Kepala Dan Leher (Excel)TRANSCRIPT
Tujuan pembelajaran Mahasiswa dapat mengkaji keadaan umum
pasien Mahasiswa dapat mengkaji tingkat kesadaran
pasien Mahasiswa dapat mengkaji tingkat nyeri pasien Mahasiswa dapat mengkaji Vital Signs Mahasiswa dapat mengkaji/mengerti
pemeriksaan fisik kepala dan leher Mahasiswa dapat mengkaji pemeriksaan fisik
dada, jantung, abdomen, inguinal, skala kekuatan otot
Tujuan Pemeriksaan Fisik…..????????1. Memperoleh data yang sistematif,
komprehensif Rekam Medis2. Memastikan/ membuktikan hasil anamnesa3. Menegakkan diagnosa
KEADAAN UMUM Observasi status umum kesehatan Perhatikan postur, aktivitas motorik, gaya berjalan,
berpakaian, berias, kebersihan diri, bau tubuh atau nafas
Ekspresi wajah, perilaku, afek dan reaksi terhadap orang lain serta lingkungan
Status kewaspadaan atau tingkat kesadaranContoh :Keadaan Umum (KU) : LemahKesadaran : Composmentis (CM)GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total : 15BB : 55 kg, TB : 165 cm, TD : 100/70 mmHg, Suhu : 37oC, RR : 30x/menit, Nadi : 100x/menit
MENGUJI TINGKAT KESADARAN
1.Secara Kualitatif 2.Secara Kuantitatif
SECARA KUALITATIF ComposMentis (conscious),
yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk
berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu),
memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang
lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
SECARA KUALITATIF Stupor (soporo koma),
yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada
respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
Contoh :Kesadaran : Composmentis (CM)
SECARA KUANTITATIF GCS
KLASIFIKASI Head Injury Classification: Coma (Koma/Pingsan) : 3-8
No eye opening, no ability to follow commands, no word verbalizations (tidak membuka mata, tdk mampu mgnikuti perintah, tdk ada pengucpan kata)
Severe Head Injury (Berat) : 8 or less Moderate Head Injury (Sedang) : 9 -12 Mild Head Injur (Ringan) :13 - 15
Source : (Adapted from: Advanced Trauma Life Support: Course for Physicians, American College of Surgeons, 1993).
Interpretasi/Penafsiran GCS
Compos Mentis : 14-15 Apatis : 12-13 Somnolen : 10-11 Delirium : 7-9 Sporo coma : 4-6 Coma : 3
Contoh :GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total : 15 Composmentis
Asuhan Keperawatan Nyeri
Pengkajian dapat dilakukan dgn cara PQRST : P (pemacu),
yaitu faktor yg mempengaruhi gawat/ringannya nyeri Q (quality) dr nyeri,
spti apakah rasa tajam, tumpul, atau tersayat R (region),
yi daerah perjalanan nyeri S (severity)
ad/ keparahan/intensitas nyeri T (time)
ad/ waktu serangan atau frekuensi nyeri
Pain assessment
PENGUKURAN BB, TB
MENGHITUNG BB IDEAL
Komite Nasional Pencegahan, Deteksi, Evaluasi Dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi (JNV VII)
Sistolik mmHg Diastolik mmHg)
Normal < 120 < 80
Prehipertensi 120 – 139 80 - 89
Stage 1 140 – 159 90 - 99
Stage II 160 > 100
TEKANAN DARAH
Normal : 100/60 mmHg – 120/80 mmHg
Hipotensi : < 100/60 mmHg
Hipertensi: > 120/80 mmHg
Contoh :
TD : 110/70 mmHg Normal
SUHU TUBUHLOKASI
SUHU ORAL Rata-rata 37
SUHU REKTAL Lebih tinggi dari oral 0,4-0,5
SUHU AKSILA Lebih rendah dari oral 1 derajat
HIPERPIREKSIA Peningkatan suhu ekstrim diatas 41,1 derajat
DEMAM/PIREKSIA Diatas 37,5 derajat
HIPOTERMIA Dibawah 35 derajat per rektal
Rentang Suhu Normal : 36-37,5oCHipertermia : > 37,5oCHipotermia : < 37,5oC
Contoh : Suhu 37oC Normal
Respiratory Rate Frekuensi Pernafasan
Dewasa : 16-24x/menit atau 14-20x/mntBayi : > 44x/menit
Irama Takipnea : >24x/menit Bradipnea : < 16x/menit
Contoh :RR : 30x/menit Takipnea
Macam-Macam Pola NafasPola Ciri Etiologi
Apnea Tidak ada pernafasan Henti jantung
Biot Pernafasan tidak teratur dengan apnea yang lama
Peningkatan tekanan intracranialDepresi pernafasan karena obatKerusakan otak (biasanya pada tingkat medulla)
Cheyne-Stokes Peranafasan tidak teratur dengan periode peningkatan dan penurunan laju dan didalamnya pernafasan diselingi dengan periode apnea
Depresi pernafasan karena obatGagal jantung kongestifKerusakan otak (bisanya pada tingkat serebral)
Kussmaul Cepat dan dalam Asidosis metabolic
Bradipnea Frekuensi pernafasan kurang dari 12 kali permenit
Status perfusi
Tachipnea Frekuensi pernafasan yang terlalu cepat
Nadi Kecepatan denyut jantung secara rutin
ditemukan berdasarkan palpasi denyut radial. Kecepatan denyut arteri normal 60-100 x/mnt.
Normal : 60-100x/menitTakikardia : > 100/menitBradikardia : < 60x/menit
Contoh : Nadi : 60 x/menit Normal
KEPALA DAN LEHERRAMBUT :Inspeksi : (Warna,)Warna Contoh : Warna rambut hitam
Palpasi : Kontur, KebersihanKontur Contoh : Teraba kering, digaruk ada
ketombeKebersihan Contoh : Rambut kotor & banyak
ketombe
MATA :
Inspeksi : Bola Mata
Contoh : Bentuk kiri dan kanan sama (bulat),,
Gerak bola mata nistagmus Kelopak mata
Contoh : terlihat sayu Bulu mata :
Contoh : tumbuh banyak bulu mata Lapang pandang mata
Contoh : lapang pandang mata normal Konjungtiva
Contoh : Konjungtiva merah muda, anemis dll
Sklera
Contoh : Sklera putih
kemerahan
Reaksi pupil thd cahaya
Contoh : Isokor, Midriasis,
Miosis, Pintpoint dll
Palpasi :
a. Tekanan boa mataContoh : teraba lunak, tdk ada benjolan
a. Nyeri tekanContoh : mata terdapat nyeri tekanNB:
Nistagmus : gerak bola mata mula-mula lambat bergerak ke satu arah, dan kembali dg cepat seperti semula
TELINGA :Inspeksi : (Bentuk, warna, massa, serumen, lesi) Bentuk
Contoh : Bentuk telinga kiri dan kanan sama (simetris),
Warna Contoh : Warna telinga sawo matang
Massa Contoh : tidak ada massa / benjolan
Palpasi : (Tragus, Prosessusmastoideus)Contoh : Tidak ada nyeri tekan pada tragus dan
Prosessusmastoideus.
HIDUNG
Inspeksi : (Bentuk, warna, pendarahan, sekret/lendir, kesimetrisan lubang hidung)
Bentuk
Contoh : Bentuk mengembang, Warna :
Contoh : warna sawo matang, Pendarahan & Sekret
Contoh : Tidak ada pendarahan dan tidak ada lender/secret. Kesimetrisan lubang hidung
Contoh : lubang hidung kanan & kiri simetris Palpasi : (Nyeri tekan, sinus = etmoidalis,)
Contoh : tidak ada nyeri tekan pada hidung
MULUT & GIGI
Inspeksi : (Bibir, Gigi, Gusi, Lidah) Bibir : (Warna, kontur)
Contoh : bibir merah, kontur kering Gigi : (karies, plak, warna)
Contoh : Trdapat karies dan plak gigi graham, kanan bawah, warna kuning.
Gusi : (Pembengkakan, warna)
Contoh : Gusi bengkak dan kemerahan Lidah Contoh : lidah kotor, banyak bitik putih Palatum Contoh : Palatum bersih
Palpasi : (Pipi, lidah) Pipi : Contoh : Tidak ada nyeri tekan pipi, lidah lembek
LEHER
Inspeksi : (Warna, Lesi, Gerakan)
Gerakan leher : Antefleksi Dorsifleksi Rotasi kanan Rotasi kiri Laterlal fleksi kanan Lateral fleksi kiri
Palpasi : (Vena Jugularis, benjolan)
Contoh : Tidak ada distensi vena jugularis dan tidak ada benjolan
Normal
DADA (IPPA)Inspeksi: (Bentuk, otot tambahan, warna, lesi) Otot tambahan (Sternokleidomastoideus)
Contoh : tidak menggunakan otot tamabahan saat bernafas
Warna Contoh : Warna sawo matang Lesi Contoh : Tidak ada lesi pada dada
A. Pigeon Chest (Pectus Carinatum)
DEFORMITAS TORAKS/BENTUK DADA
Akibat ketidaksempurnaan sternum, dimana terjadi peningkatan diameter AP.
Contoh :Bentuk dada pectus carinatum
Terjadi depresi di bagian bawah sternum
Contoh :
Bentuk dada pectus excavatum
B. Funnel Chest (Pectus Exavatum)
C. BARREL CHESTTerjadi akibat over inflation. Peingkatan AP : T ( 1 : 1 )
Contoh :Bentuk dada barrel chest
D. FLAIL CHEST TRAUMATIK
E. KIFOSIS
Peningkatan kelengkungan columna vertebrae torakalis
Contoh :
Bentuk dada kifosis
F. LORDOSIS
Contoh :
Bentuk dada lordosis
G. SKOLIOSIS & KIFOSKOLIOSIS
Terjadi kelainan os vertebra terganggunya pergerakan paru-paruContoh :Bentuk dada skoliosis/ kifoskoliosis
Palpasi : (Nyeri tekan, keadaan kulit dinding dada, massa, peradangan, Kesimetrisan ekspansi & Taktik Fremitus)
Nyeri tekan Contoh : Tidak nyeri tekan pada dada
Kulit dada Contoh : Kulit dinding dada tdk ada benjolan
Kesimetrisan Ekspansi Contoh : ,pengembangan dada pada saat inspirasi dan ekspirasi tidak simetris.
Taktil Fremitus Contoh : taktil fremitus dada normal
NB : Taktil Fremitus adalah vibrasi yg dapat teraba yg dihantarkan melalui sistem bronkopulmonal selama seseorang berbicara
Perkusi : (Suara perkusi dada Paru-Paru)Perkusi ber7an u/ mengetahui batas, ukuran, &
kualitas jaringan di dalamnyaResonan : Perkusi dada normal (Sonor)Hipersonor : Banyak udara dlm pleuraPekak : Benda padat, seperti paha
(flatness) & hati (Dullness)
Timpani : Banyak/penimbunan udara seperti perut/lambung
Contoh : terdengar bunyi sonor pada dada dan pada daerah hati perkusi redup. nORmAL…
HASIL PERKUSI
AREA PERKUSI ANTERIOR POSTERIOR
Auskultasi : (Suara auskultasi dada Paru-paru)Suara paru normal :Traceal : Udara melewati glotis, di atas trakeal
Inspirasi = Ekspirasi ( 1 : I )Bronkial : Udara melewati bronkus, di atas manubrium
Inspirasi > Ekspirasi ( 2 : I )Vesikuler : Udara melewati alveolar & alveoli, halus &
rendah. TERDENGAR DI SELURUH LAPANG PARU. Inspirasi > Ekspirasi ( 3 : 1 )
Bronko-vesikuler : Udara melewati bronkus + bronkiolus, di percabangan bronkus. Inspirasi = Ekspirasi ( 1 : 1 )
Contoh : suara pernafasan vesikuler Normall
Suara paru normal :
Ciri-ciri Trakeal Bronkial Bronkovesikuler
Vesikuler
Intensitas Sangat keras
Keras Sedang Lemah
Tinggi nada Sangat tinggi
Tinggi Sedang Rendah
Rasio I : E 1:1 3:1 1:1 3:1Deskripsi Kasar Tubular Berdesi tetapi
tubulerBerdesir lemah
Lokasi Normal
Trakea ekstratorakal
Manubrium
Diatas bronkus utama, IC 1 dan 2
Sebagian besar paru perifer
Auskultasi : (Suara auskultasi dada Paru-paru)Suara paru Abnormal :
Rales (creckles) : Jalan nafas penuh eksudat (TBC, PNEUMONIA)
Ronki : Jalan nafas penuh cairan/mukusWheezing : Penyempitan bronkus & eksudat yg
lengket di bronkus (ASMA & BRONKITIS )
Pleura Frinction Rub : Suara kering (PLEURITIS)
Contoh : Terdengar bunyi pernafasan ronky. aBNoRmAL..
Suara paru Abnormal / Tamabahan:
JANTUNG (IPPA)Inspeksi : (Ictus cordis)Contoh : tidak terlihat iktus kordis pada
midklavicula sinistra intercosta 5Palpasi : (Nyeri tekan & Ictus Cordis)Nyeri tekan Contoh : Tidak ada nyeri tekan,Ictus Cordis Contoh : Teraba ictuscordis di
intercosta ke 5 midclavikula sinistra.
Perkusi : (Area jantung)Contoh : Terdengar bunyi redup pada daerah
jantung.
Auskultasi :Suara jantung normal “Lub-dub, lub-dub”
Lub (S1) : Penutupan katup Atrioventrikular (A-V) pada
permulaan sistol. Lokasi ICS IV linea sternalisDub (S2) : Penutupan katup semilunaris (aorta-
pulmonalis)
pada akhir diastol. Lokasi ICS II linea sternalis
Contoh : Auskultasi S1 dan S2 terdengar bunyi dalam rentang normal (lub-dub, lub-dub) dan regular.
ABDOMEN (IAPP)
Auskultasi dilakukan sebelum perkusi dan palpasi, karena kedua pemeriksaan tersebut dapat mempengaruhi frek. suara usus.
Inspeksi : Kulit Contoh : ada ruam pada kulit andomenUmbilicus Contoh : umbilicus ada inflamasiKontur Contoh : kontur abdomen bulat dan datarPeristaltik, (pada orang yg kurus kdng2 terlihat)
Contoh : terlihat gerkana peristaltik di perut kuadran kanan bawah
Pulsasi (pada org yg kurus kdng2 terlihat)Contoh : terlihat pulsasi aorta di area epigastrium
Auskultasi : *Frek bising usus normal 3-35x/menit*Suara usus normal : Clicks & gurgles*Borborygmi Suara gurgles yg memanjang
SuaraContoh : terdengar peristaltik gurgles
Karakteristik Contoh : Suara peristaltik usus terdengar kerasFrekuensi Contoh : Frek. peristaltik usus 20x/menit
Perkusi :Perut : Timpani Hati : Redup
Contoh : Terdengar bunyi timpani pada perut dan redup pada hati
Palpasi :Iritasi peritonealContoh : tidak ada iritasi/nyeri tekan abdomenHepar Contoh : Hepar teraba pada kosta 11-12
GENETALIA PRIAInspeksi : Ukuran Contoh : Ukuran kecil Bentuk Contoh : Silinder Warna & tekstur penis Contoh : Warna kecoklatan,
tekstur kenyal Kulit skrotal, skrotum, Banyak kerutan, mengembang Lesi Contoh: Tidak ada lesi pada organ genetalia Pengeluaran abnormal Tidak ada nanah, ataupun
darah Pembengkakan inguinal Tidak ada pembengakakan
karena hernia dsbPalpasi :Hernia, hidrokel dan inflamasi
Ngintiip aah,..!! Hihihi
GENETALIA WANITA Inspeksi : Pertumbuhan pubis Karekteristik permukaan labia mayora
Contoh : labia mayora terbuka/terbuka, tampak kering/lembab
Orifisium uretra Klitoris Labia Minora Contoh : Tampak tipis Palpasi : Kelnjar skene Contoh : tidak terlihat
pengeluaran Kelenjar bartoloni Contoh : tidak dapat diraba
Sekarang giliran gue..!!
EKSTRIMITAS Inspeksi : (Lesi, kesimetrisan, fraktur, warna) Lesi Contoh : Tidak ada luka pada ekstrimitas bawah
dan atas,.
Kesimetrisan Contoh : Ekstrimitas simetris kanan dan kiri.
Frkatur Contoh Tidak ada fraktur tulang pada ekstrimitas,
Warna Contoh : Warna kulit sawo matang.
Palpasi : (Akral, denyut nadi perifer, nyeri tekan & edema)
Akral Contoh : Akral hangat Nadi perifer Contoh : denyut nadi parifer lemah Edema Contoh : Tidak ada edema pada ekstimitas
KEKUATAN OTOT :Contoh : 5 5
5 5
Skala
Kekuatan (%)
Gerakan
0 0 Paralisis
1 10 Tidak ada gerakan teraba / terlihat adanya kontraksi otot
2 25 Gerakan otot penuh menentang gravitasi & sokongan
3 50 Gerakan normal menentang gravitasi
4 75 Gerakan normal menentang gravitasi dg sedikit tahanan
5 100 Gerakan normal penuh menentang gravitasi, dg tahanan penuh
By Satya Excel