pemeriksaan fisik neonatus.ppt
TRANSCRIPT
1. Neonatus dan kelainan bawaan2. Manajemen laktasi & vaksinasi3. Penyakit neonatus dan kel ainan
kulit4. Keluhan umum pada neonatus dan
tatalaksana dirumah
Dr. Nazardi Oyong, Sp.A
NEONATUS
DAN KELAINAN BAWAAN
NEONATUS
Neonatus : bayi lahir – 4 mingguFaktor yg mempengaruhi fisiologi neonatus :1. Maturasi
Persiapan ke ekstra uterin, ditentukan oleh maturasi2. Adaptasi
Penyesuaian ke lingkungan hidup yg baru3. Toleransi
Kemampuan bertahan di lingkungan yg baru: - Neonatus lebih tahan hipoksia
(neonatus 10 mnt vs dewasa 4 mnt) - Neonatus lebih tahan PH rendah
FISIOLOGI NEONATUS
Pertumbuhan dan perkembangan janin 1. Panjang dan berat 2. Sistem organ :• Bulan 1 : karakteristik umum organ mulai berkembang• Bulan 2-3 : selesainya pembentukan bagian-bagian
organ• Bulan 4 : organ fetus = organ neonatus, fungsi seluler
belum sempurna• Saat lahir : sistem saraf, ginjal, dan hati belum
sempurna
Intra uterin Tidak ada respirasi intrauterin Paru : - hampir kempis cegah paru terisi mekonium - terisi oleh cairan hasil sekresi epitel alveolar - pd kondisi hipoksia respirasi intrauterin
Adaptasi ekstra uterinRangsangan awal pernafasan:1. Tekanan mekanik toraks saat mll jalan lahir2. Penurunan PO2 dan kenaikan PCO2 merangsang
kemoreseptor di sinus karotikus3. Perubahan suhu intra uterin ekstra uterin
Respirasi
intra uterinJantung : 4 mgg mulai berdenyut 65 x/mnt sebelum lahir : 140 x/mnt
Sistem sirkulasi fetus :•Darah dr v. umbilikalis dan v. kava inferior mll duktus venosus atrium kanan mll foramen ovale msk ke atrium kiri ventrikel kiri arkus aorta, dipompakan terutama ke kepala dan tubuh bag atas
•Darah dr v. kava superior atrium kanan ventrikel kanan arteri pulmonalis mll duktus arteriosus msk ke aorta desenden mll a. umlikalis menuju plasenta
Kardiovaskuler
Ektra uterin Adaptasi kardiovaskuler :Perubahan primer :•Hilangnya aliran darah ke plasenta peningkatan tek
di aorta, ventrikel kiri, dan atrium kiri•Pengembangan paru resistensi paru menurun penurunan tekanan a. pulmonalis, ventrikel kanan, dan atrium kanan
Penutupan voramen ovale :Sebab : darah kembali ke atrium kanan mll for ovale Tek atrium kanan rendah dan tek atrium kiri tinggi drh mengalir kembali ke atrium kanan mll for ovale katup di foramen ovale menutup
Penutupan duktus arteriosusSebab : 1.Drh mengalir kembali ke a. pulmonalis mll duktus artriosus krn tekanan aorta tinggi dan tek a. pulmonalis rendah katup di duktus artriosus menutup2.Kadar oksigen drh tinggi kontraksi duktus arteriosus
1-4 bln timbul jar fibrosis sumbat permanenGagal menutup : paten duktus arteriosus
Penutupan duktus venosusSebab pasti tdk diketahuiSegera stlh lahir, drh dr v umbilikalis terhenti, drh dr v. porta tetap mengalir peningkatan tek v. porta 1-3 jam kmdn tjd kontraksi duktus venosus
Karakteristik sirkulasi neonatus- Vol drh : 300cc- Curah jantung : 550 cc/mnt
Kelainan jantung Kongenital 1. Paten duktus arteriosus awal tdk ada kelainan fungsi berat lanjut diameter duktus bertambah kelainan fungsi
berat terapi : pembedahan ikat duktus2. Tetralogi fallot akibatkan sianosis tersering : - venrikel septal defec - stenosis a. pulmonalis - stenosis aorta - hipertropi ventrikel
knan
Intra uterin :Mencerna dan mengabsorbsi cairan amnion2-3 bln terakhir kehamilan fungsi gastrointestinal mendekati
fungsi neonatus tjd pembentukan dan pengeluaran mekoniumMekonium : residu cairan amnion, produks hasil sekresi
mukosa dan kelenjar gastrointestinal
Ekstra uterinFungsi GI hampir sama dgn anak, bedanya :1. Sekresi amilase pankreas kurang penggunaan KH tdk
adekuat2. Absorbsi lemak kurang susu lemak tinggi di absorbsi
tdk adekuat
Gastrointestinal
3. Fungsi hati blm sempurna :- Glukosa drh rendah krn glukoneogenesis hati rendah
- Pembentukan protein plasma rendah - Konjugasi bilirubin buruk eksresi rendah - Daya detoksikasi rendah - Pembentukan faktor pembekuan drh rendah4. Sintesis dan pembentukan protein tinggi krn 90% as.
Amino digunakan utk pembentukan protein sel
Pengeluaran mekonium : warna hijau tua - dikeluarkan mulai 24 jam pertama - tidak keluar : anus imperforata gangguan peristaltik usus
Ikterik neonatorum Fisiologis bl : -timbul 24 – 72 jam pasca kelahiran-tdk melewati kadar yg membahayakan (> 10 mg% pd
neonatus kuaran bln, >12,5 mg % pd neonatus ckp bln)
-Tdk ada dasar patologis
Sebab ikterik patologis:1.Hemolisis => inkompatibilitas darah, defisiensi G-6-PD, sepsis 2.Gangguan uptake dan konjugasi bilirubin di hepar3.Gangguan transportasi4.Gangguan eksresi
Intra uterin -Mulai produksi urin saat pertengahan kehamilan-Pengaturan keseimbangan asam basa dan elektrolit hampir tdk ada sampai pertengahan kehamilan
Ekstra uterin-Kecepatan asupan dan eksresi cairan / kgbb 7 x dws-Kecenderungan asidosis krn pembentukan asa 2 x dws (
akibat metabolisme yg tinggi)-Kemampuan memekatkan urin rendah dehidrasi
Pengeluaran urin : segera/24 jam pasca kelahiran jk tdk keluar dlm 24 jam cari
sebab
Ginjal
Ekstra uterin : -Byk antibody (Ig G) asal dr ibu-Akhir bulan I antibodi mulai turun kekebalan turun
mulai sistesis antibodi-Antibodi warisan ibu dpt melindungi thd difteri, campak,
polio s/d 6 bln-Antibodi pertusis mampu lindungi s/d 2 bln
Imunitas
EndokrinEkstra uterin : -Hormon seksual dr kelj ibu dan plasenta kdg mammae
sekresi susu, gejala withdrawal darah menstruasi-Ibu dgn terapi androgen maskulinisasi bayi wanita-Ibu DM hipertropi sel-sel langerhans glukosa drh
rndh-Ibu hipertiroid hiposekresi kelj tiroid pd bayi (sementara)-Ibu hipotiroid bayi kretin
Intra uterin Saat lahir fungsi motorik terutama subkortikal (gerakan tdk disadari/ bersifat instink). Jumlah cairan otak berkurang . Refleks-refleks primitif : •Refleks moro gerakan memeluk bl ada rangsangan•Refleks mengisap meltkkan sesuatu benda di mulut •Refleks rooting mencari benda yg diletakkan sekitar
mulut kmdn dihisap•Reflkes plantar dan graps meletakkan benda di plantar atau telapak tangan menyebabkan fleksi jari- jari kaki atau tangan•Refleks jalan
Sistem saraf
•Mielinisasi terjadi setelah bayi berumur 2 bln, mielinisasi sempurna stlh 1 thn.
•Refleks babinsky positif•Pertambahan sel otak bertambah terus s/d umur 1
th•Fungsi sistem saraf (neurologis) pd neonatus dpt
dipakai sbg salah satu metode menilai kematangan bayi
PEMERIKSAAN FISIK NEONATAL
1. PEMERIKSAAN FISIK AWAL DI KAMAR BERSALIN
2. P0EMERISAAN FISIK LENGKAP DALAM 24 JAM PERTAMA
3. P0EMERIKSAAN FISIK SAAT PULANG
PEMERIKSAAN FISIK AWAL DIKAMAR BERSALIN
1. ADAPTASI PARAMETER : SKOR APGAR
( sisttim neurologik, kardiovaskuler dan respirasi )KEGAWATAN NAFAS ; SKOR DOWN
2. MATURITAS : NEW BALLARD SKORD DAN KURVA LUBSCENSCO3 ANTROPOMETRI DAN IDENTIFIKASI ( BB, PB, LK, KELAMIN )4. JEJAS PERALINAN : TRAUMA LAHIR5. KELAINAN KONGENITAL6. DETEKSI FAKTOR RISIKO INFEKSI DAN BAYI RISIKO TINGGI
PEMERIKSAAN FISIK LENGKAP DALAM 24 JAM PERTAMA
TANDA VITAL ( suhu, nafar, nadi, tekanan darah )
ANTROPOMETRI ( BB, LK, PB )
PENILAIAN LENGKAP SISTIM TUBUHSistem syaraf.Sistem pernafasan.Sistem kardiovaskuler.Sistem gastrointestinal.Penilaian terhadap sistem tubuh lainnya jika diperlukan
PENILAIAN USIA KEHAMILAN
Penilaian: Tanda vital
Bayi yang stabil: tanda vital dan sistem tubuh dinilai setiap mau diberi asupan
Neonatus yang tidak stabil dan menggunakan bantuan pernafasan: nilai tanda vital dan sistem tubuh setiap 1-2 jam
25
Penilaian: Suhu
Suhu rektal hanya diperiksa satu kali pada saat masuk untuk menyingkirkan kemungkinan adanya anus imperforata
Pengukuran selanjutnya dilakukan lewat aksila
Suhu neonatus normal adalah 36,5- 37,50C.Neonatus di dalam penghangat harus diraba
suhunya setiap jam dan diukur melalui ketiak setiap jam sampai stabil
26
Penilaian: Denyut Jantung
Denyut jantung harus diukur dengan cara auskultasi dan dihitung selama satu menit penuh
Pada neonatus yang stabil, detak jantung harus dihitung sesuai jadwal penanganannya setiap 3-4 jam
Pada neonatus yang tidak stabil, denyutnya harus dihitung setiap jam
Denyut jantung normal neonatus adalah 120 –160 kali per menit (bpm) pada posisi berbaring
27
Penilaian: PernafasanFrekuensi nafas normal adalah 40 –60 kali
per menit.Frekuensi nafas dilakukan dengan
melakukan observasi selama satu menit penuh.
Untuk neonatus yang stabil, frekuensi nafas diukur dengan melakukan penghitungan periodik setiap 3-4 jam.
Jika neonatus tidak stabil, hitung frekuensi pernafasan setiap jam.
28
Pengukuran Pertumbuhan
Ada tiga komponen untuk mengukur pertumbuhan neonatus.Berat – harus ditimbang setiap hari.Panjang – harus diukur saat masuk dan setiap
minggu.Lingkar kepala - harus diukur saat masuk dan
setiap minggu.
29
BeratSemua bayi harus ditimbang pada saat
masukNeonatus normal mungkin akan kehilangan
10% berat badannya pada minggu pertama terutama jika diberi ASI
Berat badan bisa kembali pada usia 2 minggu
Jika ada kehilangan berat badan berlebihan, evaluasi kecukupan asupan cairan dan tanda dehidrasi pada neonatus
Kenaikan berat badan yang diharapkan adalah +30 g/hari
30
BeratBerat harus diukur setiap tengah malam.Berat harus dicatat pada saat masuk dan
setiap minggu sesudahnya pada diagram berat badan.
Jika berat sangat berbeda dengan hari sebelumnya, maka harus ditimbang dua kali.
Jika neonatus sangat tidak stabil untuk dipindahkan dan ditimbang, harus didapatkan instruksi dokter bahwa neonatus tidak ditimbang.
31
BeratBayi yang tergolong berat lahir rendah (BBLR) jika
berat <2.500 gm [ketahui kemungkinan prematuritas dan kecil untuk masa kehamilan (KMK)]
Bayi >3.800 gm harus dievaluasi untuk mengetahui besar untuk masa kehamilan (BMK)
Untuk kedua kasus, harus didapatkan usia kehamilan yang akurat
Perhatikan kadar gula darah dengan hati-hati pada kedua situasi tersebut
32
PanjangUbun-ubun sampai tumit harus diukur
saat masuk dan tiap minggu setelahnya.Panjang harus dicatat pada diagram
panjang badan setiap minggu dan dibandingkan dengan berat.
Neonatus harus dalam posisi telentang saat diukur. Sendi lutut dan panggul harus ekstensi penuh.
33
Pola pertumbuhan yang diharapkan pada Bulan 1 Kehidupan
Berat: 20-30 g/hariPanjang: 0.5-1 cm/mingguLingkar kepala 0.5 cm/minggu
34
Lingkar kepalaLingkar kepala harus diukur saat masuk dan
setiap minggu sesudahnya.Lingkar kepala menghubungkan 4 titik: 2
frontal bosses dan 2 occipital protuberancesLetakkan pita pengukur pada bagian paling
menonjol di tulang oksiput dan dahi.Pengukuran dilakukan sedikitnya sekali
sehari jika neonatus mempunyai masalah neurologis seperti perdarahan intraventricular, hydrocephalus, atau asfiksia.
35
Penilaian PernafasanPenilaian awal saat lahir seharusnya menjadi
evaluasi keberhasilan transisi bayi: Pernafasannya nyamanTidak ada takipneaTidak ada ngorokTidak ada retraksiTidak ada sianosis atau pucat
Penilaian pernafasan harus dilakukan bersamaan dengan waktu penanganan yang sudah dijadwalkan.
36
PENILAIAN SISTIM TUBUH
Penilaian PernafasanHarus termasuk parameter berikut ini:
Parameter Keterangan
Warna kulit Merah muda, kebiruan, pucat, gelap, kutis marmorata, atau kuning
Pernafasan Ringan, ngorok, cuping hidung kembang kempis, atau retraksi
Suara nafas Jauh, dangkal, stridor, wheezing, atau melemah, seimbang atau tidak seimbang
Dinding dada Gerakannya simetris atau tidak simetris
37
Penilaian Pernafasan Harus termasuk parameter berikut ini (lanj.):
Parameter Keterangan
Apnea atau bradikardi
Hitungan pernafasan terendah yang bisa diamati, warna, diukur dengan oximeter dan lama episode
Sekresi Jumlah: sedikit, sedang atau banyakWarna: putih, kuning, bening, kehijauan atau
bercampur darahKonsistensi: encer, kental atau mukoid
ETT Cek Kedalaman ETT (cm)
38
Penilaian KardiovaskulerHarus termasuk parameter berikut ini:
39
Parameter Keterangan
Prekordium Tenang atau aktif
Bunyi jantung Jelas, dengan splitting dari S2
Ritme Normal atau menggambarkan aritmia
Murmur Jelaskan jika ada
Pengisian kembali kapiler
Berapa detik?
Denyut perifer Normal, lemah atau tidak ada
Penilaian GastrointestinalHarus termasuk parameter berikut ini:
40
Parameter Keterangan
Bising perut Ada, tidak ada, hiperaktif, atau hipoaktif.
Lingkar perut Catat pengukuran dalam cm.
Emesis (atau residual)
Volume dan gambarannya.
Dinding perut Merah atau kehilangan warna. Meregang atau terlihat batas perut membuncit.
Palpasi Lembek, nyeri atau meregang.
Penilaian Sistem SyarafPenilaian lengkap sistem syaraf harus dilakukan
pada saat neonatus pertama kali masuk untuk dirawat.
Evaluasi sistem syaraf diisi lengkap oleh perawat pada setiap giliran jaga (penilaian postur, tonus dan kesadarannya).
Untuk neonatus yang tidak stabil maupun yang memiliki masalah dengan sistem syarafnya, penilaian harus dilakukan lebih sering sesuai instruksi dokter.
41
Penilaian Sistem SyarafEvaluasi tingkat kesadaranEvaluasi Tonus
AxialSegmental
Evaluasi Refleks Primitif : Refleks moro, tonik neck, withdrawal,
plantar grasp, palmar grasp.
42
Tingkat Kesadaran
Enam tingkat kesadaran
Pembagian tingkat kesadaran
Respons terhadap rangsangan dan keadaan, kendali konsolabilitas/habituasi
43
Pemeriksaan MotorEvaluasi postur ekstremitasGerakan spontan dan serempakRefleks primitifEvaluasi posisi tulang (simetri/asimetri) Evaluasi refleks isap/telan sebagai fungsi
piramidalis yang penting
44
Penilaian Sistem SyarafPenilaian Sistem Syaraf harus termasuk:
45
Parameter Keterangan
Aktivitas Tenang, terjaga, rewel atau tertidur
Tingkat kesadaran Letargis, waspada atau sedasi
Gerakan Spontan, terhadap rasa nyeri, atau tidak ada
Tonus Hipertonik, normal, atau lemah
Pupil Ukuran: Kanan KiriReaksi: Lamban, cepat atau tidak ada
Penilaian Sistem SyarafPenilaian Sistem Syaraf harus termasuk (lanj.):
46
Parameter Keterangan
Membuka mata Terhadap rasa nyeri, terhadap suara, tidak ada atau spontan
Tangisan Lemah, keras, atau melengking
Fontanel Melekuk ke dalam, menonjol, atau datar
Sutura Bertumpuk atau terpisah
Kejang Jika ada, tuliskan gambaran lengkapnya.
Penilaian Sistem Lainnya
Penilaian lain harus dilakukan sesuai kebutuhan. Contohnya adalah:Gambaran luka dan balutannyaGambaran sistem genitourinariGambaran keluaran ostomi
47