pemeriksaan hepatitis

Upload: alexandreraztafaranz

Post on 03-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    1/22

    PEMERIKSAAN HEPATITIS

    Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor

    penyebab penyakit hepatitis ini antara lain adalah infeksi virus, gangguan

    metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun, hasil komplikasi dari

    penyakit lain, efek samping dari konsumsi obat-obatan maupun kehadiran parasit

    dan bakteri dalam hati (liver). Dari sekian banyak faktor, virus menduduki

    peringkat pertama sebagai penyebab paling banyak penyakit hepatitis.

    Ada lima macam hepatitis yang disebabkan virus, yakni virus hepatitis A, virus

    hepatitis B, virus hepatitis C, virus hepatitis D, dan virus hepatitis E. Pada

    umumnya penderita hepatitis A & E dapat sembuh, sebaliknya B & C dapat

    menjadi kronis. Virus hepatits D hanya dapat menyerang penderita yang telah

    terinfeksi virus hepatitis B dan dapat memperparah keadaan penderita.

    Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosis hepatitis

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    2/22

    karena penderita hepatitis sering tidak bergejala atau tidak gejala tidak khas.

    Pemeriksaan untuk hepatitis akut :

    - Enzim GOT, GPT

    - Penanda hepatitis A (Anti Hav IgM)

    - Penanda hepatitis B (HGsAg, Anti HBC IgM)

    - Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA)

    - Penanda hepatitis E (Anti HEV IgM)

    Pemeriksaan untuk hepatitis kronis :

    - Enzim GOT,GPT

    - Penanda hepatitis B (HBsAg,HBe, Anti HBc, Anti HBe, HBV DNA)

    - Penanda hepatis C (Anti HCV,HCV RNA)

    Penanda imunitas :

    - Anti HAV

    - Anti HBs

    Memang pada awal, gejalanya lebih mencolok. Demam, mual, dan kencing

    menjadi seperti air teh tua dan mata kuning. Apalagi bila diperiksa darah, SGOT

    dan SGPT lebih dari 1000. Namun, seperti kata dokter penyakit dalam yang

    mengobati, justru itulah yang membedakan dengan hepatitis B dan hepatitis C,

    dua penyakit hati lain yang mirip hepatitis A. Hepatitis B dan C bersifat jangka

    panjang dan lebih berbahaya, sebagian bahkan bisa menjadi hepatitis menahun

    dan kanker hati. Sedangkan hepatitis A, hampir semuanya sembuh sempurna.

    Hepatitis virus memang merupakan penyakit hati yang banyak ditemukan di

    dunia, lebih banyak di Indonesia dibandingkan dengan angka kejadian di Amerika

    atau Eropa. Sesuai dengan namanya, penyebabnya adalah virus yang menyerang

    hati. Ada lima jenis virus hepatitis yaitu virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    3/22

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    4/22

    kondisinya. Rawat inap dilakukan bila pasien mengalami mual dan muntah yang

    hebat sehingga terjadi kekurangan cairan atau mata kuning sekali atau ada tanda-

    tanda gagal hati, yang amat jarang terjadi.

    Hal yang harus dilakukan selama perawatan di rumah adalah mempertahankan

    asupan kalori dan cairan dalam jumlah yang cukup, kurangi aktivitas fisik yang

    berlebihan dan istirahat. Tidak ada obat spesifik untuk infeksi hepatitis A ini,

    bahkan konsumsi obat-obatan yang tidak perlu harus dihentikan.

    Hal ini berbeda dengan hepatitis B dan C. Walaupun di awal penyakit cukup

    banyak pasien yang tanpa gejala dan seolah sembuh spontan, namun untuk jangka

    panjang hepatitis B dan hepatitis C dapat berkembang menjadi penyakit kronis

    yaitu bila keberadaan virus dalam darah lebih dari enam bulan. Hal lain yang

    dikhawatirkan adalah infeksi yang kronis ini dalam beberapa tahun kemudian

    dapat berkembang menjadi penyakit hati menahun yang disebut sirosis hati dan

    kanker hati.

    Untuk itu, pasien dengan infeksi HBV dan HCV dianjurkan untuk istirahat total di

    awal penyakitnya dan menjalani terapi obat pada kasus kronis. Hanya kendalanya

    adalah dari segi biaya yang relatif mahal. Hal lain yang harus dilakukan adalah

    kontrol teratur dan melakukan pemeriksaan USG hati secara berkala. Dengan

    demikian akan segera dapat dideteksi bila ada perkembangan penyakit ke arah

    yang kurang baik.

    Karena itulah, masih 'lebih untung' terkena infeksi hepatitis A dibandingkan bila

    terkena infeksi hepatitis B atau C. Tapi mencegah agar tidak terkena infeksi

    apapun, termasuk infeksi hepatitis A, tentu lebih baik. Untuk itu gaya hidup sehat,

    kebiasaan mencuci tangan serta sanitasi yang baik menjadi prioritas utama.

    Pilihan lain adalah vaksinasi.

    Patofisiologi

    Virus atau bakteri yang menginfeksi manusia masuk ke aliran darah dan terbawa

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    5/22

    sampai ke hati. di sini agen infeksi menetap dan mengakibatkan peradangan dan

    terjadi kerusakan sel-sel hati (hal ini dapat dilihat pada pemeriksaan SGOT dan

    SGPT). akibat kerusakan ini maka terjadi penurunan penyerapan dan konjugasii

    bilirubin sehingga terjadi disfungsi hepatosit dan mengakibatkan ikterik.

    peradangan ini akan mengakibatkan peningkatan suhu tubuh sehinga timbul gejala

    tidak nafsu makan (anoreksia). salah satu fungsi hati adalah sebagai penetralisir

    toksin, jika toksin yang masuk berlebihan atau tubuh mempunyai respon

    hipersensitivitas, maka hal ini merusak hati sendiri dengan berkurangnya

    fungsinya sebagai kelenjar terbesar sebagai penetral racun. Aktivitas yang

    berlebihan yang memerlukan energi secara cepat dapat menghasilkan H2O2 yang

    berdampak pada keracunan secara lambat dan juga merupakan hepatitis non-virus.

    H2O2 juga dihasilkan melalui pemasukan alkohol yang banyak dalam waktu yang

    relatif lama, ini biasanya terjadi pada alkoholik.

    Peradangan yang terjadi mengakibatkan hiperpermea-bilitas sehingga terjadi

    pembesaran hati, dan hal ini dapat diketahui dengan meraba / palpasi hati. Nyeri

    tekan dapat terjadi pada saat gejala ikterik mulai nampak.

    Hepatitis viral dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kronik dan akut.

    Klasifikasi hepatitis viral akut dapat dibagi atas hepatitis akut viral yang khas,

    hepatitis yang tak khas (asimtomatik), hepatitis viral akut yang simtomatik,

    hepatitis viral anikterik dan hepatitis viral ikterik. Hepatitis virus kronik dapat

    diklasifikasikan dalam 3 kelompok yaitu hepatitis kronik persisten, hepatitis

    kronik lobular, dan hepatitis kronik aktif.

    Virus hepatitis A mempunyai masa inkubasi singkat/hepatitis infeksiosa, panas

    badan (pireksia) didapatkan paling sering pada hepatitis A. Hepatitis tipe B

    mempunyai masa inkubasi lama atau disebut dengan hepatitis serum.

    Hepatitis akibat obat dan toksin dapat digolongkan ke dalam empat bagian yaitu:

    hepatotoksin-hepatotoksin direk, hepatotoksin-hepatotoksin indirec, reaksi

    hipersensitivitas terhadap obat, dan idiosinkrasi metabolik.

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    6/22

    Obat-obat yang dapat menyebabkan gangguan/kerusakan hepar adalah:

    Obat anastesi

    Obat antibiotik

    Obat antiinflamasi

    Obat antimetabolik dan imunosupresif

    Antituberkulosa

    hormon-hormon

    obat psikotropik

    Lain-lain, contoh phenothiazine

    Penyakit Hepatitis

    Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus

    yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati

    manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis

    A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya

    cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C.

    Penyakit Hepatitis A

    Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali

    menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A)

    penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui

    makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau

    melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air

    yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.

    Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    7/22

    terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala

    terserang penyakit Hepatitis A.

    1. Gejala Hepatitis A

    Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti

    kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan

    kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang

    terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc,

    thypus, dll.

    2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A

    Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama

    munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan

    untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan

    kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul

    sepertiparacetamolsebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk

    meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang

    mengurangi rasa mual dan muntah.

    Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah

    dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi

    seseorang yang berada disekitar penderita.

    "Hepatitis A itu self limiting disease (bisa sembuh dengan sendirinya), jadi

    dibiarkan saja bisa sembuh sendiri. Tidak perlu terlalu dihebohkan begitu. Tidak

    perlu khawatir, tidak harus dirawat di rumah sakit, dengan bed rest saja bisa

    sembuh," jelas Prof Dr Ali Sulaiman, SpPD-KGEH dari Pokja Hepatitis.

    Penyakit Hepatitis B

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    8/22

    Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya

    didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang

    hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis

    C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati.

    Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak

    dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.

    Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu

    ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun

    penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama.

    Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang

    berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.

    1. Gejala Hepatitis B

    Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam,

    sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi

    penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut,

    sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

    Atau

    Gejala Hepatitis B Ringan Sering Tidak Nampak

    Salah satu hal yang mengkawatirkan mengenai penyakit ini adalah hepatitis B

    ringan seringkali tidak menampakkan gejala kecuali dilakukan pemeriksaan darah.

    Penderita hepatitis B ringan terlihat segar bugar dan tidak menunjukkan tanda-

    tanda sakit. Di Indonesia sendiri, tingkat penularan virus ini sangat tinggi karena

    faktor besarnya jumlah pembawa virus yang tidak menyadari bahwa dirinya telah

    terinfeksi. Selain itu penularan dari ibu ke anaknya juga masih sangat tinggi

    karena upaya tingkat pencegaha hepatitis B pada ibu hamil belum sebaik di

    negara- negara maju.

    Jika hepatitis B sudah memasuki fase berat, maka beberapa gejala akan mulai

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    9/22

    nampak, yaitu penderita sering mengalami flu, hilang nafsu makan, mual, muntah,

    mudah lelah, penurunan berat badan, urin menjadi gelap, mata kuning dan

    sebagainya.

    2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B

    Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan

    maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai

    Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan

    (oral) dan secara injeksi.

    a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;

    - Pemberian obatLamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal

    dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak,

    Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu

    penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.

    - Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih

    efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk

    terhadap fungsi ginjal.

    - Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita

    Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala,

    pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan

    kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.

    b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;

    Pemberian suntikanMicrosphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar

    sinar yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di

    sekitarnya. InjeksiAlfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A,

    INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3

    kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian

    obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi

    sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit

    menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    10/22

    paracetamol.

    Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah

    pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus

    ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti

    pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang

    berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.

    Penyakit Hepatitis C

    Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C

    (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik

    (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain

    disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas,

    akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian

    sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus,

    infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-

    tahun.

    1. Gejala Hepatitis C

    Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak

    menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya.

    Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera

    makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang

    disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan

    peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita

    Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.

    Walaupun pasien sirosis sebagian besar memiliki lebih dari satu penyebab,

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    11/22

    hepatitis C kronis dan konsumsi alkohol berat secara tradisional menjadi

    penyebab paling umum dari sirosis.

    Alkohol

    Konsumsi alkohol yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati. Sirosis terjadi

    tergantung pada seberapa sering seseorang minum alkohol.

    Tiga puluh persen orang yang minum 8 oz. atau lebih bir atau minuman keras

    selama 15 tahun atau lebih akan mengembangkan sirosis.

    2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C

    Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat

    sepertiInterferon alfa, Pegylated interferon alfa danRibavirin. Adapun tujuan

    pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini

    mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir

    penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang

    cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu

    perlu penanganan pada stadium awalnya.

    Penyakit.Hepatitis D

    Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak

    lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan

    melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit

    hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau

    amat progresif.

    Hepatitis D, juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan

    pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan

    pada orang yang terinfeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV) adalah yang

    paling jarang tapi paling berbahaya dari semua virus hepatitis.

    Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Diperkirakan sekitar 15 juta

    orang di dunia yang terkena hepatitis B (HBsAg +) juga terinfeksi hepatitis D.

    Infeksi hepatitis D dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    12/22

    terkena hepatitis B kronis (superinfeksi).

    Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami

    penyakit akut serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orang yang

    terkena superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi hepatitis D

    kronis yang berpeluang besar (70% d- 80%) menjadi sirosis.

    Tidak ada vaksin hepatitis D, namun dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis B

    maka otomatis Anda akan terlindungi dari virus ini karena HDV tidak mungkin

    hidup tanpa HBV.

    4.Hepatitis alkoholik

    Hepatitis alkoholik menggambarkan peradangan hati yang disebabkan oleh

    minuman alkohol. Meskipun hepatitis alkoholik yang paling mungkin terjadi pada

    pecandu minuman keras selama bertahun-tahun, namun mengonsumsi alkohol dan

    hepatitis alkoholik mempunyai hubungan yang kompleks. Tidak semua pecandu

    minuman keras menderita hepatitis alkoholik, dan penyakit ini juga dapat terjadi

    pada orang yang hanya minum sedikit. Jika telah didiagnosis menderita hepatitis

    alkoholik, hal ini berarti harus berhenti total minum alkohol. Orang yang terus

    minum alkohol dapat terus memperparah kerusakan hati yang lebih serius yaitu

    sirosis dan gagal hati.

    Penyebab :

    Hepatitis alkoholik terjadi ketika hati rusak oleh alkohol yang telah dikonsumsi.

    Mekanisme bagaimana alkohol dapat menimbulkan kerusakan hati pada pecandu

    alkohol belum diketahui secara jelas. Proses pemecahan etanol yang merupakan

    alkohol yang terkandung dalam bir, anggur dan minuman keras dapat

    menghasilkan bahan kimia sangat beracun, seperti asetaldehida. Bahan kimia ini

    memicu peradangan yang menghancurkan sel-sel hati. Kemudian jaringan hati

    yang sehat digantikan oleh jaringan parut yang ditimbulkan akibat luka

    peradangan. Hal tersebut akan mengganggu kemampuan hati untuk berfungsi

    dengan baik. Pembentukan jaringan parut merupakan kerusakan irreversible yang

    disebut sirosis, merupakan tahap akhir dari hepatitis alkoholik.

    Gejala :

    Bentuk ringan dari hepatitis alkoholik mungkin tidak menyebabkan masalah yang

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    13/22

    nyata, tetapi perkembangan penyakit ini akan menyebabkan hati lebih rusak, tanda

    dan gejala yang mungkin terjadi, antara lain:

    Kehilangan nafsu makan

    Mual dan muntah

    Nyeri perut dan nyeri teka

    Kulit dan putih mata menguning (jaundice)

    Demam

    Perut bengkak akibat penumpukan cairan (asites)

    Kelelahan

    Berkonsultasilah dengan dokter jika memiliki tanda atau gejala hepatitis

    alkoholik. Jika pernah merasa seolah-olah tidak bisa mengontrol minum, maka

    berkonsultasilah dengan dokter.

    Pengobatan :

    Hentikan minum alkohol Jika telah didiagnosa menderita hepatitis

    alkoholik, maka harus berhenti minum alkohol. Ini satu-satunya cara untuk

    menghentikan kerusakan hati atau untuk mencegah berkembangnya

    penyakit menjadi lebih parah. Jika terus minum alkohol, maka

    kemungkinan akan mengalami komplikasi yang serius. Jika sudah

    ketergantungan dengan alkohol dan ingin berhenti, dokter dapat

    merekomendasikan terapi yang disesuaikan pada kondisi ketergantungan.

    Terapi tersebut mungkin termasuk obat-obatan, konseling, dll.

    Terapi untuk malnutrisi Dokter mungkin menyarankan diet khusus untuk

    memperbaiki kondisi kekurangan gizi yang dapat terjadi pada orang

    dengan hepatitis alkoholik. Dokter dapat merujuk pada ahli gizi yang

    dapat membantu menilai pola makan saat ini dan menyarankan perubahan

    untuk meningkatkan vitamin dan nutrisi.

    Obat untuk mengurangi peradangan hati Penderita hepatitis alkoholik

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    14/22

    berat dapat mempertimbangkan pengobatan jangka pendek dengan obat-

    obatan untuk mengurangi peradangan hati. Dalam situasi tertentu, dokter

    dapat merekomendasikan kortikosteroid atau pentoxifylline.

    Transplantasi hati Bila fungsi hati sangat terganggu, transplantasi hati

    mungkin satu-satunya pilihan bagi sebagian orang. Meskipun transplantasi

    hati sering berhasil, jumlah orang yang membutuhkan transplantasi jauh

    melebihi jumlah organ yang tersedia. Beberapa pusat kesehatan mungkin

    enggan untuk melakukan transplantasi hati pada penderita hepatitis

    alkoholik karena kemungkinan sebagian besar akan kembali mengonsumsi

    minuman keras setelah operasi.

    Read more: http://doktersehat.com/hepatitis-alkoholik/#ixzz1hbiLtXgq

    Penyakit Hepatitis E

    Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit

    perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri (self-limited), keculai bila terjadi pada

    kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan Hepatitis E mirip dengan

    hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV) ditularkan melalui kotoran manusia ke mulut

    dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tingkat

    tertinggi infeksi hepatitis E terjadi di daerah bersanitasi buruk yang mendukung

    penularan virus.

    Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi

    kronis. Secara umum, penderita hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka

    panjang. Pada sebagian sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu hamil,

    hepatitis E menyebabkan gagal hati akut yang berbahaya. Saat ini belum ada

    vaksin hepatitis E yang tersedia secara komersial. Anda hanya dapat mencegahnya

    melalui penerapan standar kebersihan yang baik.

    . Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.

    http://doktersehat.com/hepatitis-alkoholik/#ixzz1hbiLtXgqhttp://doktersehat.com/hepatitis-alkoholik/#ixzz1hbiLtXgq
  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    15/22

    Pemeriksaan Penunjang

    Faal Hati yang sesungguhnya.

    Hati merupakan organ padat yang terbesar yang letaknya di rongga perut bagian

    kanan atas. Organ ini mempunyai peran yang penting karena merupakan regulator

    dari semua metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Tempat sintesa dari

    berbagai komponen protein, pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zat lain

    yang sangat vital. Selain itu, juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran

    asam empedu serta pusat pendetoksifikasi racun dan penghancuran (degradasi)

    hormon-hormon steroid seperti estrogen.

    Pada jaringan hati, terdapat sel-selKupfer, yang sangat penting dalam eliminasi

    organisme asing baik bakteri maupun virus. Karena itu untuk memperlihatkan

    adanya gangguan faal hati, terdapat satu deretan tes yang biasanya dibuat untuk

    menilai faal hati tersebut. Perlu diingat bahwa semua tes kesehatan mempunyai

    sensitivitas dan spesifisitas yang berlainan, maka interpretasi dari hasil tes sangat

    dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.

    Tes Faal Hati untuk lebih menilai hepatitis secara spesifik

    Karena faal hati dalam tubuh mempunyai multifungsi maka tes faal hatipun

    beraneka ragam sesuai dengan apa yang hendak kita nilai.

    Untuk fungsi sintesis seperti protein, zat pembekuan darah dan lemak biasanya

    diperiksa albumin, masa protrombin dan cholesterol. Fungsi ekskresi/transportasi,

    diperiksa bilirubin, alkali fosfatase. -GT. Kerusakan sel hati atau jaringan hati,

    diperiksa SGOT(AST), SGPT(ALT). Adanya pertumbuhan sel hati yang muda

    (karsinoma sel hati), alfa feto protein. Kontak dengan virus hepatitis B yaitu;

    HBsAg, AntiHBs, HBeAg, anti HBe, Anti HBc, HBVDNA, dan virus hepatitis C

    yaitu; anti HCV, HCV RNA, genotype HCV.

    Secara umum ada 2 macam gangguan faal hati.

    1. Peradangan umum atau peradangan khusus di hati yang menimbulkan

    kerusakan jaringan atau sel hati.

    2. Adanya sumbatan saluran empedu.

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    16/22

    Aneka macam hasil tes faal hati yang terganggu.

    Tes faal hati yang terjadi pada infeksi bakterial maupun virus yang sistemik yang

    bukan virus hepatitis. Penderita semacam ini, biasanya ditandai dengan demam

    tinggi, myalgia, nausea, asthenia dan sebagainya. Disini faal hati terlihat akan

    terjadinya peningkatan SGOT, SGPT serta -GT antara 3-5X nilai normal.

    Albumin dapat sedikit menurun bila infeksi sudah terjadi lama dan bilirubin dapat

    meningkat sedikit terutama bila infeksi cukup berat.

    Tes faal hati pada hepatitis virus akut maupun drug induce hepatitis. Faal hati

    sepertiBilirubindirect/indirectdapat meningkat biasanya kurang dari 10 mg%,

    kecuali pada hepatitis kolestatik,bilirubin dapat lebih dari 10 mg%. SGOT, SGPT

    meningkat lebih dari 5 sampai 20 kali nilai normal. -GT

    dan alkalifosfatase meningkat 2 sampai 4 kali nilai normal, kecuali pada hepatitis

    kolestatik dapat lebih tinggi. Albumin/globulin biasanya masih normal kecuali

    bila terjadi hepatitis fulminan maka rasio albumin globulin dapat terbalik dan

    masaprotrombin dapat memanjang

    Tes faal hati pada sumbatan saluran empedu.Bilirubindirect/indirectdapat tinggi

    sekali (>20 mg%), terutama bila sumbatan sudah cukup lama. Peningkatan SGOT

    dan SGPT biasanya tidak terlalu tinggi, sekitar kurang dari 4 kali nilai normal. -

    GT dan alkalifosfatase meningkat sekali dapat lebih dari 5 kali nilai normal.

    Kolesterol juga meningkat

    Tes faal hati pada perlemakan hati (fatty/liver). Albumin/globulin dan

    Bilirubin biasanya masih normal. SGOT dan SGPT meningkat sekitar 2 sampai 3

    kali nilai normal demikian juga -GT dan alkalifosfatasemeningkat sekitar

    sampai 1 kali dari nilai normal . Kadartriglyserida dan kolesterol juga terlihat

    meninggi. Kelainan ini sering pada wanita dengan usia muda/pertengahan, gemuk

    dan biasanya tidak ada keluhan atau mengeluh adanya perasaan tak nyaman pada

    perut bagian kan

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    17/22

    Adanya pertanda hepatitis virus dalam darah penderita.

    Penderita hepatitis A akut atau baru sembuh dari hepatitis A, ditandai dengan IgM

    anti HAV yang positif. Sedang IgG anti HAV positif sering ditemukan pada anak

    atau orang dewasa dari negara berkembang dengan sanitasi lingkungan yang jelek.

    Ini menandakan penderita pernah terinfeksi virus hepatitis A dimasa lalu. Karena

    ituprevalensi IgG HAV dapat dipakai sebagai indeks sanitasi lingkungan suatu

    negara.

    Sembuh dari infeksi Hepatitis B, ditandai dengan menghilangnya HBsAg dan

    timbulnya anti HBs. Sedang IgM Anti HBc pos, berarti baru (recent) terinfeksi

    dengan hepatitis B.

    Hepatitis B yang menahun.

    1. Hepatitis kronis fase replikatip/toleran. Ditandai dengan HBsAg+, HbeAg+,

    HBVDNA+ ( kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hatinya normal.

    2. Hepatitis kronis reaktif aktif (necro-inflamatory stage). Ditandai dengan

    HBsAg+, HBeAg+, HBVDNA+ (kuantitatif dapat >105 copy/ml). Tapi Faal hati

    nya Abnormal, terutama SGOT/PT tinggi (>3X nilai

    normal), albumin/globulin biasanya masih normal, bilirubin dapat menigkat

    sedikit (< dari 3 mg%)

    3. Hepatitis khronis B mutant. Disini HBsAg+, HBeAg negatif, tetapi anti

    HBe+, dan HBV DNA+. Liver fungsinya terganggu. Biasanya penderita ini,

    mempunyai penyakit hati yang lebih berat.

    4. Hepatitis inaktif/integratif. HBsAg+, Anti HBe+, HBV DNA negatif atau

    dibawah < 103 copy/ml dan faal hatinya normal.

    5. Sirosis hati B, rasio albumin/globulin terbalik,Bilirubin meningkat (< dari 5

    mg%), SGOT> SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada

    yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. HBsAg+, HBeAg/anti

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    18/22

    HBe dapat positif. HBV-DNA seringnya sudah negatif.

    Hepatitis C

    1. Sembuh dari hepatitis C, ditandai dengan anti HCV+, HCV-RNA

    (negatif), faal hati yang normal.

    2. Hepatitis C kronik, ditandai dengan Anti HCV+, HCV-RNA +, faal hati

    sebagian terbesar terganggu, tapi bisa normal pada sebagian kecil penderita.

    3. Sirosis hati C, rasio albumin/globulin terbalik,Bilirubin meningkat( < dari

    5mg%), SGOT > SGPT, biasanya meningkat sekitar 2 s/d 4 kali normal, tapi pada

    yang sirosis berat SGOT/SGPT dapat normal. Anti HCV dan HCV-RNA positif.

    Genotype hepatitis.

    Pada hepatitis B ada 8 genotipe dan diberi nama abjad A sampai dengan H. Di

    Indonesia terutama genotipe B dan C. Hepatitis C ada 6 genotipe dan diberi nama

    angka 1 sampai 6. Dalam satu genotipe ada dibagi lagi menjadi sub-genotipe dan

    tambahan huruf kecil dari a sampai c. Di Indonesia yang terbanyak adalah

    genotipe 1b. (> 65%)

    Kelainan faal hati yang tidak specific

    Hal ini biasanya terjadi pada penderita penyakit hati yang telah mempengaruhi

    fungsi dari organ lain seperti ginjal, paru jantung dsb. Dalam hal seperti ini,

    gambaran klinis serta pemeriksaan penunjang seperti USG, CT scan dan ERCP

    (Endoscopy Retrograde Cholangio Pancreatography) atau bahkan biopsi hati

    biasanya diperlukan untuk menegakan diagnosisnya.

    Hasil laboratorium faal hati yang normal pada penderita penyakit hati yang

    menahun.

    Penderita kronik hepatitis B pada yang fase replikatif, inaktif/integratif sering

    menunjukan hasil laboratorium yang normal. Juga pada penderita hepatitis C

    (dengan HCV-RNA+), juga dapat menunjukan tes faal hati yang normal. Pada

    penderita sirosis hati yang kompensata juga sering mempunyai tes faal hati yang

    normal. Pada sirosis hati yang sudah lanjut sering kita mendapatkan kadar

    SGPT/SGOT normal, hal ini terjadi karena jumlah sel hati pada sirosis berat

    sudah sangat kurang sehingga kerusakan sel hati relatif sedikit. Tapi

    kadarbilirubin akan terlihat meninggi dan perbandinganalbumin/globulin akan

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    19/22

    terbalik. Bila kita cermati lebih teliti maka kadar SGOT akan lebih tinggi SGPT.

    Pelaporan hasil petanda hepatitis virus secara kuantitatif dan kualitatif.

    1. Hepatitis B.

    Pemeriksaan kualitatif selalu lebih sensitif dari pada pemeriksaan kuantitatif. Cara

    pemeriksaan kuantitiatif hepatitis B dikerjakan dengan bermacam cara dan tiap

    cara mempunyai sensitivitas tertentu dan juga pelaporannya dapat memakai satuan

    tertentu. Lihat tabel 5. Hasil kuantitiatif hepatitis B diatas 10 5 copy/ml dianggap

    batas untuk diobati.

    2. Hepatitis C.

    Juga pemeriksaan kualitatif lebih sensitif dari kuantitatif. Ada bermacam cara

    pemeriksaan kuantiatif HCV dan mempunyai rentang sensitivitas yang berbeda.

    Hasil kuantitatif dari 1 cara pemeriksaan kuantitatif HCV, tidak dapat disamakan

    hasilnya dengan pemeriksaan HCV dengan cara yang lain.

    Pemerikasaan laboratorium untuk deteksi hepatitis

    Pemeriksaan laboratorium pada pasien yang diduga mengidap hepatitis dilakukan

    untuk memastikan diagnosis, mengetahui penyebab hepatitis dan menilai fungsi

    organ hati (liver). Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi hepatitis terdiri

    dari atas tes serologi dan tes biokimia hati.

    o Tes serologi adalah pemeriksaan kadar antigen maupun antibodi terhadap virus

    penyebab hepatitis. Tes ini bertujuan untuk mengetahui jenis virus penyebab

    hepatitis.

    o Tes biokimia hati adalah pemeriksaan sejumlah parameter zat-zat kimia maupun

    enzim yang dihasilkan jaringan hati (liver). Dari tes biokimia hati inilah dapat

    diketahui derajat keparahan atau kerusakan sel dan selanjutnya fungsi organ hati

    (liver) dapat dinilai.Beberapa jenis parameter biokimia yang diperiksa adalah AST

    (aspartat aminotransferase), ALT (alanin aminotransferase), alkalin fosfate,

    bilirubin, albumin dan waktu protrombin. Pemeriksaan ini biasa dilakukan secara

    berkala untuk mengevaluasi perkembangan penyakit maupun perbaikan sel dan

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    20/22

    jaringan hati (liver).

    Pemeriksaan HbsAg. Yakni untuk mendeteksi adanya antigen virus dalamtubuh, sebagai penanda awal terjadinya infeksi Hepatitis B.

    Pemeriksaan antiHBs. Untuk mendeteksi adanya kekebalan atau antibodi

    terhadap virus Hepatitis B.

    Pemeriksaan IgM antiHBc. Untuk mendeteksi antibodi terhadap HbcAg.

    (penanda pernah terinfeksi hepatitis B).

    Pemeriksaan HbeAg dan Anti Hbe. Untuk mendeteksi apakah sedang terjadi

    replikasi virus aktif atau tidak dalam tubuh penderita.

    Pemeriksaan HBV DNA kuantitatif. Untuk mengetahui seberapa besar proses

    replikasi virus sedang terjadi di dalam tubuh. Tetapi hanya dilakukan bila

    penderita terinfeksi Hepatitis B, sehingga dapat ditemukan pada tipe mutant.

    Pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk melacak hepatitis virus C antara

    lain dengan;

    Anti HCV. Untuk mengetahui apakah penderita terpapar Hepatitis C.

    HCV RNA kuantitatif. Untuk mengetahui seberapa besar aktifitas Virus

    Hepatitis C.

    Saat ini, hasil pemeriksaan immunologi untuk deteksi hepatitis virus tersebut

    selain HBV DNA dan HCV RNA, dapat diketahui segera (One Day Sevice/sehari

    jadi). Perkembangan di bidang diagnostika laboratorium tersebut, tentunya akan

    mempercepat penanganan oleh dokter, sehingga dapat diambil langkah-langkah

    yang tepat bagi penderita Hepatitis A, B maupun C.

    Tipe Hepatitis Lain

    Hepatitis yang disebabkan oleh alkohol, narkoba, obat, atau pun racun

    mengakibatkan gejala yang sama seperti hepatitis virus. Tugas hati adalah untuk

    menguraikan zat yang terdapat dalam darah, dan beban dapat menjadi terlalu

    berat. Beberapa obat yang dipakai untuk memerangi HIV atau pun penyakit

    terkait AIDS dapat mengakibatkan hepatitis. Begitu juga dengan

    parasetamol/asetaminofen (nama merek antara lain Bodrex dan Panadol), obat

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    21/22

    penawar nyeri yang umum.

    Pengobatan yang paling baik untuk tipe hepatitis ini adalah menghentikan

    penggunaan alkohol, narkoba atau obat yang mengganggu hati.

    Jika hepatitis disebabkan oleh IO terkait AIDS maka IO itu harus ditangani agar

    hati dapat pulih.

    Berikut beberapa cara untuk melindungi diri dari infeksi hepatitis B dan C, yaitu:

    - Periksa kesterilan jarum yang digunakan untuk tindik telinga maupun bagian

    tubuh lain, tato, akupunktur, maupun elektrodialisis.

    - Hindari berbagi jarum suntik dengan orang lain.

    - Hindari penggunaan bersama/ bergantian gunting kuku, pisau cukur, sikat gigi,

    dan benda-benda lain yang mungkin kontak dengan darah.

    - Lakukan pemeriksaan berkala terhadap hepatitis B dan C jika Anda adalah

    orang-orang yang berisiko tinggi, misalkan tenaga kesehatan atau pernah

    menerima transplantasi organ, transfusi darah, bertukar jarum suntik, seks tanpa

    pengaman, dan lain-lain. Adapun apabila hati Anda telah mengalami kerusakan,

    ada beberapa cara untuk menjaga agar perusakan hati tidak berlanjut. Anda harus

    segera berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis mengenai kondisi

    Anda sebenarnya. Secara umum, beberapa langkah berikut dapat membantu Anda:

    -Hindari alkohol dan segala jenis makanan atau obat yang bersifat toksik terhadap

    hati. Hati menganggap alkohol sebagai zat beracun, jadi hati menyaring dan

    membuangnya. Ketika seseorang terinfeksi hepatitis C, alkohol dapat secara

    signifikan meningkatkan perusakan hati. Hindari konsumsi alkohol bersamaan

    dengan asetaminofen (obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas di pasaran).

    Ketika Anda mengonsumsinya secara bersamaan, hal itu dapat memperparah

    perusakan hati.

  • 7/28/2019 Pemeriksaan Hepatitis

    22/22

    - Makanlah makanan sehat. Ketika hati Anda mengalami kerusakan, tubuh tidak

    akan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.Anda akan merasa lelah atau lemas.

    Anda juga akan kehilangan nafsu makan. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk

    menjaga asupan nutrisi harian yang Anda butuhkan untuk menjaga berat badan

    dan energi pada level yang seharusnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://medicastore.com/hepatitis_c/infeksi_hepatitis.htm

    http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=106

    http://www.helmigs.com/healtharticles_content_hepatitis_id.php

    http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=1264&id=7

    -http://www.medicinenet.com/viral_hepatitis/article.htm

    -http://labtestsonline.org/understanding/conditions/hep/

    http://medicastore.com/hepatitis_c/infeksi_hepatitis.htmhttp://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=106http://www.helmigs.com/healtharticles_content_hepatitis_id.phphttp://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=1264&id=7http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=1264&id=7http://www.medicinenet.com/viral_hepatitis/article.htmhttp://www.medicinenet.com/viral_hepatitis/article.htmhttp://labtestsonline.org/understanding/conditions/hep/http://labtestsonline.org/understanding/conditions/hep/http://medicastore.com/hepatitis_c/infeksi_hepatitis.htmhttp://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=106http://www.helmigs.com/healtharticles_content_hepatitis_id.phphttp://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=1264&id=7http://www.medicinenet.com/viral_hepatitis/article.htmhttp://labtestsonline.org/understanding/conditions/hep/