pemeriksaan led

10
Pemeriksaan LED A.Pengertian: Laju endap darah (erithrocyte sedimentation rate, ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan). Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua, yaitu metode Wintrobe dan Westergreen. Hasil pemeriksaan LED dengan menggunakan kedua metode tersebut sebenarnya tidak seberapa selisihnya jika nilai LED masih dalam batas normal. Tetapi jika nilai LED meningkat, maka hasil pemeriksaan dengan metode Wintrobe kurang menyakinkan. Dengan metode Westergreen bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan panjang pipet Westergreen yang dua kali panjang pipet Wintrobe.International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen. B.Tujuan : Untuk menetapakan nilai Koagulan dan untuk mengetahui kecepatan laju endap darah C. Prinsip : Kecepatan mengendapnya erytrosit dari satu sampel darah yang diperiksa de ngan alat tertentu dinyatakan dalam mm/jam

Upload: anna-bzink-kidiee

Post on 13-Dec-2014

41 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Led

Pemeriksaan LED

A.Pengertian:

Laju endap darah (erithrocyte sedimentation rate, ESR) adalah kecepatan sedimentasi

eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji

yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan

kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi

stress fisiologis (misalnya kehamilan).

Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua, yaitu metode Wintrobe dan

Westergreen. Hasil pemeriksaan LED dengan menggunakan kedua metode tersebut

sebenarnya tidak seberapa selisihnya jika nilai LED masih dalam batas normal. Tetapi jika

nilai LED meningkat, maka hasil pemeriksaan dengan metode Wintrobe kurang

menyakinkan. Dengan metode Westergreen bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu

disebabkan panjang pipet Westergreen yang dua kali panjang pipet Wintrobe.International

Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk

menggunakan metode Westergreen.

B.Tujuan :

Untuk menetapakan nilai Koagulan dan untuk mengetahui kecepatan laju endap darah

C. Prinsip :

Kecepatan mengendapnya erytrosit dari satu sampel darah yang diperiksa de ngan alat

tertentu dinyatakan dalam mm/jam

Page 2: Pemeriksaan Led

D. Alat dan Bahan :

1. PZ/Nacl 0,8%

2. Pipet ukur

3. Tabung reaksi

4. Rak tabung reaksi

5. Penghitung detik

E. Cara kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Ambil PZ/Nacl 0,8% masukan kedalam tabung reaksi

Page 3: Pemeriksaan Led

3. Tambahkan darah 200mm+EDTA

4. Kemudian tutup rapat,kocok hingga merata

5. Setelah tercampur,ambil campuran dengan pipet ukur 200 mm

6. Diamkan 1 jam,lihat mm endapan darah

F. Nilai Normal :

Laki-laki : 0-15 mm/jam

Perempuan : 0-20mm/jam

Anak-anak : 0-10mm/jam

Page 4: Pemeriksaan Led

Pemeriksaan Leukosit

A. Pengertian:

Hitung leukosit adalah menghitung jumlah leukosit per milimeterkubik atau

mikroliter darah. Leukosit merupakan bagian penting dari sistem pertahanan tubuh, terhadap

benda asing, mikroorganisme atau jaringan asing, sehingga hitung julah leukosit merupakan

indikator yang baik untuk mengetahui respon tubuh terhadap infeksi.

Jumlah leukosit dipengaruhi oleh umur, penyimpangan dari keadaan basal dan lain-

lain.Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi, sekitar 10.000-30.000/μl. Jumlah leukosit

tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu antara 13.000-38.000 /μl. Setelah itu jumlah leukosit

turun secara bertahap dan pada umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar antara 4500-

11.000/μl. Pada keadaan basal jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar antara 5000 —

10.000/μl. Jumlah leukosit meningkat setelah melakukan aktifitas fisik yang sedang, tetapi

jarang lebih dari 11.000/μl. Peningkatan jumlah leukosit di atas normal disebut leukositosis,

sedangkan penurunan jumlah leukosit di bawah normal disebut lekopenia.

Terdapat dua metode yang digunakan dalam pemeriksaan hitung leukosit, yaitu cara

automatik menggunakan mesin penghitung sel darah (hematology analyzer) dan cara manual

dengan menggunakan pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskop.

Cara automatik lebih unggul dari cara pertama karena tekniknya lebih mudah, waktu yang

diperlukan lebih singkat dan kesalahannya lebih kecil yaitu ± 2%, sedang pada cara manual

kesalahannya sampai ± 10%. Keburukan cara automatik adalah harga alat mahal dan sulit

untuk memperoleh reagen karena belum banyak laboratorium di Indonesia yang memakai

alat ini.

B. Tujuan Umum   :

Menghitung jumlah Leukosit dalam 1 mm³ darah.

C. Prinsip        :

Darah diencerkan dalam pipet Leukosit, kemudian dimasukan ke dalam kamar  Hitung.

Jumlah leukosit dihitung dalam volume tersebut; dengan menggunakan  Factor konversi

jumlah leukosit per µl darah dapat diperhitungkan.   

Page 5: Pemeriksaan Led

D. Alat dan Bahan  

1. Pipet Thoma Leukosit.

2. Kamar hitung Improved Neubauer.

3. Cawan petri berisi kapas basah.

 

4. Larutan Turk.

E. Cara kerja   :

1. Isaplah darah (kapiler,EDTA,Oxalat) dengan pipet Leukosit sampai garis tanda 0,5

tepat.

2.  Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.

Page 6: Pemeriksaan Led

3. Masukan ujung pipet kedalam lar. Turk sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet

dipegang dengan sudut 45° dan lar. Turk diisap perlahan sampai garis tanda 11.

Jangan sampai ada gelembung udara.

4. Angkat pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet

penghisap. Kocok pipet itu selama 3 menit.

5. Buang cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30°

pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan

kamar hitung itu terisi cairan dengan daya kapilernya.

6.  Biarkan kamar hitung itu 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi kapas basah

supaya leukosit mengendap.

7. Hitung jumlah leukosit dengan menggunakan objectif kecil 10x/40x pada 4 bidang

besar.

8.  Pengenceran yang terjadi ialah20x. jumlah sel yang sudah dihitung dalam 4 bidang

besar itu dibagi 4 menunjukan jumlah sel leukosit dalam 0,1 µl. kalikan itu dengan 10

(tinggi) dan 20 (pengenceran) untuk mendapatkan jumlah leukosit dalam 1 µl darah.

F. Hitung Jenis Leukosit

Jenis Nilai normal Melebihi nilai

normal

Kurang dari nilai

normal

Basofil 0,4-1%

40-100/µL

inflamasi, leukemia,

tahap penyembuhan

infeksi atau inflamasi

stress, reaksi

hipersensitivitas,

kehamilan,

hipertiroidisme

Eosinofil 1-3%

100-300/µL

Umumnya pada

keadaan atopi/ alergi

dan infeksi parasit

stress, luka bakar,

syok, hiperfungsi

adrenokortikal.

Neutrofil 55-70%

(2500-7000/µL)

Bayi Baru Lahir

61%

Umur 1 tahun

Inflamasi, kerusakan

jaringan, peyakit

Hodgkin, leukemia

mielositik, hemolytic

disease of newborn,

Infeksi virus,

autoimun/idiopatik,

pengaruh obat-obatan

Page 7: Pemeriksaan Led

2%

Segmen 50-65%

(2500-6500/µL)

Batang 0-5% (0-

500/µL)

kolesistitis akut,

apendisitis,

pancreatitis akut,

pengaruh obat

Limfosit 20-40%

1700-3500/µL

BBL 34%

1 th 60%

6 th 42%

12 th 38%

infeksi kronis dan

virus

kanker, leukemia,

gagal ginjal, SLE,

pemberian steroid

yang berlebihan

Monosit 2-8%

200-600/µL

Anak 4-9%

Infeksi virus, parasit,

anemia hemolitik,

SLE< RA

Leukemia limfositik,

anemia aplastik

Page 8: Pemeriksaan Led