pemeriksaan mata pada strabismus3

Upload: maria-ulfa-noor-alika

Post on 20-Jul-2015

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN MATA PADA STRABISMUS 1. Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan Pemeriksaan ketajaman penglihatan harus di evaluasi sekalipun hanya dapat dilakukan perkiraan kasar atau perbandingan dua mata. Masing-masing mata dievaluasi tersendiri. Karena pemeriksaan binokular tidak akan dapat memperlihatkan gangguan penglihatan pada salah satu mata. Untuk pasien yang sangat muda, dapat dipastikan dengan mengikuti suatu sasaran yang bergerak. Fiksasi dikatakan normal apabila fiksasi tersebut bersifat sentral (foveal) dan dipertahankan terus sementara mata mengikuti suatu target yang bergerak. salah satu teknik untuk mengukur kuantitas ketajaman penglihatan pada anak adalah forced-choice preferential looking. pada pasien belum dilakukan, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan ini untuk memastikan tidak ada masalah pada ketajaman penglihatan & refraksi pada pasien 2. Inspeksi Inspeksi dapat memperlihatkan apakah strabismus yang terjadi konstan atau intermitten, berpindah-pindah atau tidak, bervariasi atau konstan. pada pasien sudah dilakukan pemeriksaan ini dan didapatkan mata sebelah kiri terjadi strabismus, kemudian di anamnesis dikatakan bahwa pasien menderita juling sejak lahir, sehingga bisa dikatakan bahwa pasien mengalami strabismus congenital. 3. Penentuan sudut strabismus a. Uji Prisma & Penutupan Terdiri dari empat bagian : 1. Uji penutupan 2. Uji membuka penutup 3. Uji penutupan berselang seling 4. Uji penutupan dengan prisma

b. Uji Objektif i. Metode Hircshberg Pasien melakukan fiksasi terhadap suatu cahaya, sehingga yang dilihat oleh pemeriksa adalah refleks pantulan cahaya pada mata 1. Sumber cahaya arahkan dari sekitar 30cm kea rah pangkal hidung, pasien melihat sumber sinar, lihat pantulan cahaya pada pupil. 2. Bila kedua pantulan cahaya terdapat ditengah pupil berarti posisi bola mata pasien sentral ( orthoposisi/orthoforia) 3. Bila salah satu pantulan cahaya terdapat di luar pupil tetapi sebelah medial berarti posisi bola mata pasien juling keluar (ekstropia) 4. Bila salah satu pantulan caahaya terdapat diluar pupil tetapi disebelah lateral berarti posisi bola mata pasien juling ke dalam (esotropia)

pada pasien belum dilakukan, dan perlu dilakukan pemeriksaan ini untuk mengetahui posisi bola mata dan jenis dari strabismus yang dialami pasien. ii. Metode Refleks prisma (Uji Krimsky) Pasien melakukan fiksasi terhadap suatu cahaya. Sebuah prisma ditempatkan didepan mata yang berdeviasi. Dan kekuatan prisma yang diperlukan untuk membuat refleks cahaya terletak ditengah merupakan ukuran sudut deviasi.

Vaughan DG, Asbury T, Riordan P; Strabismus. Suyono J (Editor). Oftalmologi

Umum. 14th ed. Jakarta. Widya Medika. 2000.p.245-7.