pemerintah kabupaten pesisir barat dinas kesehatan · 2016. 5. 23. · dinas kesehatan kab. pesisir...
TRANSCRIPT
SUBAG PERANCANANAAN DINAS KESEHATAN KAB. PESISIR BARAT 2016
PROFIL KESEHATAN 2015KABUPATEN PESISIR BARAT PROV. LAMPUNG
ABSTRACTProfil Dinas Kesehatan KabupatenPesisir Barat Tahun 2014, untukmenyampaikan informasi tetanghasil capaian kegiatan program –program yang dilaksanakan olehDinas Kesehatan Kabupaten PeisirBarat selama Tahun 2014.
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARATDINAS KESEHATANTIM PROFIL DINAS KESEHATAN
Tanah Lapang Komplek Kantor Puskesmas KruiDesa Tanah Lapang Kecamatan Pasisir Tengah Kab. Pesisir Barat
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
TIM PENYUSUN
Penanggung JawabDrs. FANOKA, Apt
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Wakil Penanggung JawabRIDWAN ZIKRI, SKM
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Ketuadr. BUDI WIYONO, MH
Kepala Bidang YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
EditorALWIN IMAN, SKM, MM
JONI NASBAR, SKMYUDHA PERWIRA, S.Kep
MARDHATILLAH FEBRIANA, Amd.Keb
AnggotaNASRI RAMADHON, SKM, M.Kes
ZAINUL EFENDI, SKMARFI JULIZAR, SKM
HUDRI, SKM
Kontributor Sub. Bagian Perencanaan dan Anggaran, Sub. Bagian Kepegawaian
Bidang Penanggulangan Masalah KesehatanSeksi P2 Cekmat dan Seksi Penyehatan Lingkungan
Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan
RujukanBidang Pemberdayaan Masyarakat Sehat
Seksi Promosi Kesehatan dan Kemitraan, Seksi Jaminan PembiayaanKesehatan Masyarakat
Bidang Sumber Daya Manusia KesehatanSeksi Pengembangan SDM Kesehatan, Seksi Pengendalian Makanan
Minuman dan Batra, Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat i
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
DAFTAR ISI
HAL.TIM PENYUSUN PROFIL IKATA PENGATAR IiKATA SAMBUTAN IiiLEMBAR PENGESAHAN IvLEMBAR PERSETUJUAN vDAFTAR ISI viDAFTAR SINGKATAN viiDAFTAR TABEL LAPIRAN PROFIL KESEHATAN 2015 xiDAFTAR TABEL DALAM BAB xviiiDAFTAR GRAFIK DALAM BAB Xx
BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang 11.2. Maksud & Tujuan Disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten
Pesisir Barat. 41.3. Program Kesehatan dan Rencana Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Barat 51.4. Kebijakan dan Program Pembangunan Kesehatan di
Kabupaten Pesisir Barat 91.5. Rencanan Pencapaian Indikator Sasaran 2015 151.6. Sistematika Penyajian 171.7. Keterbatasan Penulisan 18
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PRILAKU PENDUDUK2.1. Geografi 202.2. Topografi 232.3. Klimatologi 232.4. Perhubungan 242.5. Administrasi Pemerintahan 242.6. Kependudukan 25
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN3.1. Umur Harapan Hidup (UHH) 433.2. Kematian / Mortalitas 453.3. Kesakitan / Morbiditas 563.4. Setatus Gizi 75
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar Di Puskesmas 804.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang 824.3. Pelayanan Kefarmasian 824.4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 93
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
vi
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
4.5. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 1194.6. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) 1254.7. Upaya Pelayanan Kesehatan Lingkungan 130
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN5.1. Sarana Pelayanan Kesehatan 1395.2. Tenaga Kesehatan 1445.3. Pembiayaan Kesehatan 147
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN6.1. Kesimpulan 1486.2. Saran 154
LAMPIRAN
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
vii
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
DAFTAR SINGKATAN
1. ABJ : Angka bebas jentik2. AFP : Acut Flacid Paralyse3. AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrome4. AKABA : Angka Kematian Balita5. AKB : Angka Kematian Bayi6. AKI : Angka Kematian Ibu7. AMI : Annual Malaria Incidence8. ANC : Ante Natal Care9. APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah10. APBN : Anggaran Pendapatan Negara11. ASI : Air Susu Ibu12. BBLR : Bayi Berat Badan Lahir Rendah13. BGM : Bawah Garis Merah14. BOR : Bed Occupancy Rate15. BTA : Basil Tahan Asam16. CBR : Crude Birth Rate 17. CFR : Case Fatality Rate18. D/S : Ditimbang/Jumlah Seluruh Balita19. DAU : Dana Alokasi Umum20. DBD : Demam Berdarah Dengue21. DDTK : Deteksi Dini Tingkat Tumbuh Kembang22. DHA : Distric Health Account23. DO : Drop Out24. DOTS : Directly Observed Treatment Shortcourse25. GAKY : Gangguan Akibat Kekurangan Yodium26. GDR : Gross Death Rate27. GHTR : Gigitan Hewan Tersangka Rabies28. HB : Hemaglobin29. HIV : Human Immuno Virus30. IIS : Indikator Indonesia Sehat31. IPM : Indeks Pembangunan Manusia32. IR : Incidence Rate33. IU : International Unit34. JPK : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 35. JPKM : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat 36. K1 : Kunjungan Ibu Hamil pertama37. K4 : Kunjungan Ibu Hamil Keempat38. KB : Keluarga Berencana39. KIA : Kesehatan Ibu dan Anak40. KIE : Knowledge Information and education41. KK : Kepala Keluarga
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
viii
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
DAFTAR SINGKATAN
42. KLB : Kejadian luar Biasa43. KLL : Kecelakaan Lalu Lintas44. Km2 : Kilometer Persegi 45. KMS : Kartu Menuju Sehat46. KN : Kunjungan Neonatus47. KPAD : Komisi Penanggulangan Aids Daerah48. KVA : Kekurangan Vitamin A49. KW-SPM : Kewenangan Wajib Standar Pelayanan Minimal50. LOS : Leng Of Stay51. MKET : Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih52. MP-ASI : Makanan Pendamping ASI53. MTBM : Manajemen Terpadu Balita Muda54. MTBS : Manajemen Terpadu Balita Sakit55. N/D : Naik/Ditimbang56. NAPZA : Narkitika, Psikotripoka dan Zat Adikitif57. NCHS : National Center for Helath statistics58. NDR : Net Death Rate 59. OAM : Obat Anti Malaria60. PAH : Penampungan Air Hujan61. PHA : Provincial Health statistics62. PHBS : Perilaku Hidup Bersih Sehat63. PHLN : Pinjaman/ Hibah Luar Negeri64. PKK : Penggerak Pemberdayaan Kesehatan Keluarga65. PMA : Perlindungan Mata Air66. PMS : Penyakit Menular Seksual67. POLINDES : Pondok Bersalin Desa68. POSYANDU : Pos Pelayanan Terpadu69. PP : Perpipaan70. PSG : Pemantauan Status Gizi71. PSM : Peran Serta Masayarakat 72. PUS : Pasangan Usia Subur73. RS : Rumah Sakit74. SAT : Serum Anti Tetanus75. SD/MI : Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah76. SDM : Sumber Daya Manusia 77. SIK : Sistem Informasi Kesehatan78. SKD : Sistem Kewaspadaan Dini79. SKPG : Sistem Kewaspadaan Pangan Pangan dan Gizi80. SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah81. SPR : Slide Parasit Rate82. SPT : Surat Perintah Tugas83. STS : Survey for Sero Test
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
ix
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
DAFTAR SINGKATAN
84. TB : Tinggi Badan85. TD : Tekanan Darah86. TFR : Total Fertility Rate87. TFU : Tinggi Fundus Uteri 88. TGR : Total Goiter Rate 89. TOGA : Tanaman Obat Keluarga90. TPM : Tempat Pengelolaan Makanan 91. TPP : Tempat Pengelolaan Pestisida92. TT : Tetanus Toxoid93. TTU : Tempat – Tempat Umum94. TPUM : Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan 95. TOI : Turn Over Interval96. UCI : Universal Child Imunization97. UHH : Umur Harapan Hidup98. UKBM : Upaya Kesehatan Bersumber – Daya Masyarakat 99. UKS : Usaha Kesehatan Sekolah100. UU : Undang – Undang101. VAR : Vaksin Anti Rabies102. WHO : World Health Organization103. WUS : Wanita Usia Subur
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
x
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
DAFTAR TABEL LAMPIRAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2015
NOTABEL
JUDUL TABEL
Tabel 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAHPENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATANPENDUDUK MENURUT KECAMATAN
Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN,KELOMPOK UMUR, KABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEKHURUF DAN IJAZAAH TERTINGGI YANG DIPEROLEHMENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITAMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR,KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TBPADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATANDAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARUBTA+ MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DANPUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TBPARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUTJENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENISKELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xi
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
NOTABEL
JUDUL TABEL
Tabel 11 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUTJENIS KELAMIN KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 12 PRESENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV –AIDS JENIS KELAMIN KABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMINKECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTAMENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN KECAMATAN DANPUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT(RELEASE FROM TREATMENT/REFT) MENURUT JENISKELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATANDAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGANIMUNISASI (PD31) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATANDAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGANIMUNISASI (PD31) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATANDAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUTJENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xii
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
NOTABEL
JUDUL TABEL
PESISIR BARAT.
Tabel 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENISKELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUTJENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENISKELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGANMETODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGANPEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DANPUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUTJENIS KLB KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANGDITANGANI < 24 JAM KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINANDITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANANKESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DANPUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMILMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIASUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN PESISIR BARAT.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xiii
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
NOTABEL
JUDUL TABEL
Tabel 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASIKEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL, MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 34 CAKUPAN PESERTA KB AKTIF MENURUT JENISKONTRASEPSI KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 35 PROPRSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSIKECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUTKECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUTJENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENISKELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUTJENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENISKELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATANDAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADABAYI MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DANPUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
TabeL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT – HB / DPT – HB- Hib, POLIO,CAMPAK DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xiv
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
NOTABEL
JUDUL TABEL
MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAKBALITA, MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DANPUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENISKELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENISKELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMINKECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPATPERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DANPUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWASD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATANDAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUTKECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SDDAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATANDAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUTMENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINANDAN JENIS KELAMIN KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DANKUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANANKESEHATAN, KABUPATEN PESISIR BARAT.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xv
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
NOTABEL
JUDUL TABEL
Tabel 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT, KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT,KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUPBERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATANDAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DANPUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAPAIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATANDAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARAAIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATANKABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITASSANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENISJAMBAN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASISMASYARAKAT ( STBM ) KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARATKESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUSHIGIENE SANITASI KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJIPETIK KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN PESISIR BARAT.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xvi
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
NOTABEL
JUDUL TABEL
Tabel 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT)DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT(GADAR ) LEVEL I KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA KECAMATAN DANPUSKESMAS KABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYAMASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATENPESISIR BARAT.
Tabel 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN PESISIR BARAT.
Tabel 73 JUNLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 74 JUNLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 75 JUNLAH TENAGA KESEHATAN MASYAR DAN KESEHATANLINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATENPESISIR BARAT
Tabel 76 JUNLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 77 JUNLAH TENAGA KETERAPIAN DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 78 JUNLAH TENAGA KETEKNISIAN DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 79 JUNLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xvii
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
NOTABEL
JUDUL TABEL
Tabel 80 JUNLAH TENAGA PENUNJANG / PENDUKUNG DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT
Tabel 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xviii
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
DAFTAR TABEL (DALAM BAB)
NO.TABEL
JUDUL TABEL Hal
2.1. Tabel Wilayah Administrsi Kabupaten Pesisir BaratMenurut Kecamatan Tahun 2015.
25
2.3 Perkembangan Angka Melek Huruf 2011 – 2015 35
2.4 Penurunan Buta Aksara Tahun 2011 – 2015 36
2.4 Sarana Fisik Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir BaratTahun 2015 38
2.5 Media Masa Cetak di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 39
2.6 Media Televisi Yang Dapat di Akses di Kabupaten PesisirBarat 2015
39
2.7 Organisasi Keagamaan Yang Bermitra Dengan DinasKesehatan Kabupaten Pesisir Barat 2015
40
2.8 Organisasi Berdasarkan Fungsinya di Kabupaten Pesisir BaratTahun 2015
41
2.9 Organisasi Profesi yang Ada di Kabupaten Pesisir BaratTahun 2015
41
3.1 Angka Harapan Hidup Provisi Lampung menurut Kabupaten / Kota
44
3.2 Jumlah Kematian Bayi, Anak Balita dan BalitaBerdasarkan Laporan Per Puskesmas se-KabupatenPesisir Barat 2015 48
3.3 Angka Kematian Balita di Kabupaten Pesisir Barat Tahun2015 49
3.4 Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan Lamadan Baru di Kabupaten Pesisir Barat 2015 56
3.5 Situasi P2 TB Paru di Kabupaten Pesisir Barat Tahun2015 64
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xix
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
3.6 Situasi Kusta di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 69
4.1 Persentase Tigkat Kecukupan Obat di Kabupaten PesisirBarat Tahun 2015 83
4.2. Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Aseptor Aktif diKabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 102
4.3 Cakupan Imunisasi Bayi Tahun 2015 105
4.4 Jumlah Penambalan dan Pencabutan Gigi Tetap diPuskesmas Tahun 2015 116
4.5 Jumlah Murid SD Perlu Mendapatkan dan YangMendapatkan Perawatan Gigi di Puskesmas Tahun 2015Kabupaten Pesisir Barat. 117
4.6 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 119
4.7 Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) JKN di PelayananDasar Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 120
4.8 Data Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 121
4.9 Besaran Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)diterima per Puskesmas s.d. Bulan Desember 2015 122
4.10 Jumlah Penerimaan Dana JKN s.d Bulan Desember 2015Kabupaten Pesisir Barat 123
4.11 Realisasi Belanja Dana JKN s.d Bulan Desember Tahun2015 Kabupaten Pesisir Barat 123
4.12 Kunjungan Peserta JKN Puskesmas s.d Bulan Desember2015 124
4.13 Rumah Sehat Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 131
4.14 Jumlah Penduduk Yang Memiliki Akses Air Bersih 134
4.15 Jumlah Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi 135
4.16 Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) 137
5.1 Puskesmas Pembatu Kabupaten Pesisir Barat 2015 140
5.3 Jumlah Tenaga Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun2015 144
5.4 Data Kebutuhan Tenaga Kesehatan Kabupaten PesisirBarat 147
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xx
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
DAFTAR GRAFIK (DALAM BAB)
NO.GRAFIK
JUDUL Hal
2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat 2015 menurut Jenis Kelamin dan kelompok umur. 26
2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 – 2015
27
2.3 Jumlah Rumah Tangga Kabupaten Pesisir Barat menurutKecamatan Tahun 2015
29
2.5 Jumlah Penduduk Berdasrkan Jenis Kelamin 30
2.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 31
2.7 Jenis Mata Pencarian Penduduk 32
2.8 Persentase Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan diKabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 34
3.1 Estimasi Angka Harapan Hidup Provinsi Lampung danIndonesia Tahun 2000
43
3.2 Angka Harapan Hidup Provinsi Lampung PerKabupaten / Kota
45
3.3 Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Lampung/ Indonesia Tahun 2000 - 2025
46
3.4 Trend Angka Kematian Bayi Berdasarkan SurveyDemografi Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2002 –2012 di Provinsi Lampung 47
3.5 Jumlah Kematian Perinatal Neonatal Bayi BalitaKabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 47
3.6 Penyebab Kematian Bayi Kabupaten Pesisir Barat 2015 49
3.7 Penyebab Kamatian Anak Balita ( >1 tahun - < 5 Tahun )di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 50
3.8 Kematian Maternal Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 50
3.9 Angka Kematian Ibu Kabupaten Pesisir Barat 2015 51
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xxi
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
3.10 Penyebab Kematian Maternal Kabupaten Pesisir Barat 2015
52
3.11 Trend Kematian Maternal, Perinatal, Neonatal, Bayi,Balita Kabupaten Pesisir Barat tahun 2015 53
3.12 Distribusi Angka Kematian (IR) Diare per 1000 pendudukPer Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat 57
3.13 Distribusi Angka Kesakitan (IR) DBD per 100.000penduduk Per Kecamatan Se-Kabupaten Pesisir BaratTahun 2015 58
3.14 Distribusi Angka Kesakitan Malaria Kilinis (AMI) Per1.000 Penduduk Per Puskesmas di Kabupaten PesisirBarat Tahun 2015 61
3.15 Distribusi Angka Kesakitan Malaria (API) Per 1.000 penduduk Per-Puskesmas Se-Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 62
3.16 Jumlah Sediaan Darah Di Periksa Menurut Jenis KelaminPer Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 62
3.17 Jumlah Malaria Positif Menurut Jenis Kelamin PerPuskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 63
3.18 Angka Penemuan Kasus ( CDR ) dan Conversi TB PerPuskesmas se – Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 65
3.19 Cakupan Penderita di Temukan dan ditangani pada balitaKabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 68
3.20 Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Puskesmas Kab.Pesisir Barat Tahun 2015 76
3.21 Persentase Balita Mendapat Vit A 2 Kali MenurutPuskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 79
4.1 Data Kesakitan di Puskesmas Kabupaten Pesisir BaratTahun 2015 81
4.2 Jumlah Kunjungan K1 dan K4 di Pesisir Barat Tahun2015 94
4.3 Distribusi Persentase Cakupan K1 Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 95
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xxii
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
4.4 Distribusi Persentase Cakupan K4 Menurut Puskesmas diKabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 95
4.5 Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu Hamil di KabupatenPesisir Barat Tahun 2015 97
4.6 Distribusi Persentase Cakupan TT2 Plus untuk ibu hamilmenurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun2015 97
4.7 Distribusi Persentase Cakupan Ibu Hamil dengan 90Tablet Besi ( Fe3) Per Puskesmas Kabupaten Pesisir BaratTahun 2015 98
4.8 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di KabupatenPesisir Barat Tahun 2015 99
4.9 Persentase Distribusi Cakupan Pelayanan Ibu NifasMenurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun2015 100
4.10 Distribusi Persentase Cakupan Ibu Nifas MendapatkanVitamin A Menurut Puskesmas di Kabupaten PesisirBarat Tahun 2015 101
4.11 Cakupan Peserta KB Aktif Per Puskesmas di KabupatenPesisir Barat Tahun 2015 101
4.13 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN3) Per – Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 103
4.14 Distribusi Cakupan Neonatal Risti / Komplikasi ditanganimenurut puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun2015 103
4.15 Cakupan Imunisasi DPT1 + HB1 Menurut Puskesmas diKabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 105
4.16 Cakupan Imunisasi DPT3 + HB3 Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 106
4.17 Cakupan Imunsasi Campak Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 107
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xxiii
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
4.18 Trend Cakupan Imunisasi Polio 3 Menurut Kabupaten / Kota di Provinsi Lampung Tahun 2015 107
4.19 Cakupan Desa / Kelurahan UCI Per-Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 108
4.20 Cakupan Bayi Mendapat Vitamin A Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 109
4.21 Cakupan Bayi Medapat ASI Ekslusif Menurut Puskesmasdi Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 110
4.22 Cakupan Anak Balita Mendapatkan Pelayanan KesehatanMenurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun2015 111
4.23 Cakupan D/S Pada Baduta di Kabupaten Pesisir BaratTahun 2015 112
4.24 Cakupan Balita Ditimbang ( D/S ) Menurut Puskesmas diPesisir Barat Tahun 2015 113
4.25 Cakupan Persentase Balita BGM di Kabupaten PesisirBarat Tahun 2015 Per Puskesmas 114
4.26 Cakupan Penjaringan Anak Sekolah Kabupaten PesisirBarat 2015 115
4.27 Pencabutan Gigi Tetap dan Penambalan Gigi 116
4.28 Jumlah Murid SD yang Mendapatkan Perawatan Gigi 118
4.29 Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri di KabupatenPesisir Barat Tahun 2015 126
4.30 Jumlah Posyandu Menurut Strata di Kabupaten PesisirBarat Tahun 2015 126
4.31 Cakupan Rumah Tangga Ber – PHBS MenurutPuskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 127
4.32 Persentase Cakupan Desa / Kelurahan Siaga MenurutPuskesmas Tahun 2015 129
4.32 Rumah Sehat Tahun 2015 Kabupaten Pesisir Barat 132
4.33 Jumlah Penduduk Dengan Air Bersih 134
4.34 Akses Sanitasi Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 136
4.35 Desa STBM Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 135
5.1 Rasio Tenaga Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun2015 146
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xxiv
2015
2015
PROFIL KESEHATAN
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat
xxv
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak hal ini yang terkandung dalam dasar
negara yaitu Undang - Undang Dasar 1945 pasal 34. Dengan demikian,
pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya terwujud. Sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial ekonomis. Akan
tetapi pembangunan kesehatan bukan hanya menjadi tangggung jawab negara
saja, karena kesehatan adalah merupakan tanggung jawab bersama setiap individu,
keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta, sehingga keberhasilan
pembangunan kesehatan ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor,
berdasarkan fungsi dan peranannya masing-masing.
Perwujudan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
diselenggarakan melalui upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Akan tetapi dalam pelaksanaan
otonomi daerah mengandung konsekuensi bahwa hubungan antara pemerintah
pusat dan daerah berubah karena masing-masing jenjang pemerintahan memiliki
kewenangan yang berbeda. Oleh karena itu masing-masing daerah dalam
pembangunan kesehatan harus memiliki Sistem Kesehatan Daerah termasuk
dukungan pengembangan sistem informasi kesehatan yang sesuai kebutuhan,
spesifik daerah, aspirasi dan inovasi yang berkembang di daerah. Namun
demikian sebagai negara kesatuan, komunikasi antar jenjang pemerintahan harus
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 1
BABI
BABI
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
tetap terpelihara. World Health Organization dalam salah satu publikasinya
menyatakan bahwa Sistem Informasi Kesehatan tidak dapat berdiri sendiri tetapi
harus merupakan bagian fungsional dari Sistem Informasi Kesehatan akan
menjadi jalur komunikasi data dan informasi antara pusat dan daerah dalam
rangka implementasi dari Sistem Kesehatan Nasional di daerah dan mencapai
tujuan dari Pembangunan Kesehatan. Di dalam SKN 2009 disebutkan bahwa SKN
terdiri dari enam subsistem, dan sub sistem yang kelima yaitu Subsistem
Manajemen Kesehatan dan informasi kesehatan. untuk menggerakan
pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna diperlukan
manajemen kesehatan. Dalam kaitan ini peranan informasi kesehatan sangat
penting. Kegiatan data dan informasi sebagai berikut: 1. Pengumpulan, validasi,
analisa dan desiminasi data dan informasi; 2. Manajemen Sistem Informasi, 3.
Dukungan kegiatan dan sumber daya untuk unit-unit yang memerlukan dan 4.
Pengembangan untuk peningkatan mutu sistem informasi kesehatan. Dalam
menyajikan data dan informasi perlu mempertimbangkan kecukupan data dan
informasi termasuk data terpilah yang responsif gender serta aspek kerahasiaan
yang berlaku dalam pengembangan sistem informsi kesehatan.
Salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan yang selama ini menjadi
sarana komunikasi tersebut adalah Profil Kesehatan. Profil Kesehatan Propinsi
Lampung adalah gambaran situasi kesehatan di propinsi Lampung yang
diterbitkan setahun sekali, yang memuat berbagai data kesehatan dan data
pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan
dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Dalam setiap penerbitan Profil
Kesehatan, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan baik dari segi analisis dan
datanya, sesuai masukan dari berbagai pihak.
Profil Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 (berisi data tahun
2014) ini disusun berdasarkan Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang
diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun 2013
revisi 2014, yang terdapat perubahan dan penambahan pada tabel – tabelnya
seperti adanya tabel untuk deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular dan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 2
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
pemilahan untuk jenis kelamin pada setiap tabelnya. Profil kesehatan dapat
menjadi salah satu sarana untuk menilai pencapaian Pembangunan Kesehatan
dalam rangka mencapai Visi Kabupaten Pesisir Barat yaitu “Mewujudkan
Masyarakat PESISIR BARAT yang SEHAT, MANDIRI dan BERKEADILAN,
menuju Kota Medern Berbasis Lingkungan” dan sebagai sarana untuk menilai
pencapaian dari Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pencapaian
Indikator MDGs.
Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat pada beberapa
indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan
seperti Angka Kematian Bayi yang menurun, meningkatnya Angka Harapan
Hidup waktu lahir dan status gizi masyarakat. Angka ini dicapai sebagai
kontribusi Program imunisasi, perbaikan gizi, pencegahan diare, perbaikan
kesehatan lingkungan, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan kepada
masyarakat.
Berbagai upaya terobosan telah dilakukan dalam rangka meningkatkan
upaya pembangunan kesehatan secara lebih berdayaguna dan berhasilguna serta
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan pemerataan
dan mutu pelayanan utamanya untuk daerah terpencil, secara terus menerus dan
sekaligus dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM). Dengan
pembangunan yang dilaksanakan secara lebih intensif, berkesinambungan dan
merata serta ditunjang oleh informasi kesehatan yang semakin mantap maka
diharapkan derajat kesehatan masyarakat yang telah dicapai tersebut dapat
semakin meningkat dan menjangkau ke seluruh wilayah Kabupaten Pesisir Barat.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN DISUSUNNYA PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN PESISIR BARAT.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat ini di susun bertujuan
untuk mengetahui kondisi kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat dalam mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi,
menganalisa permasalahan serta pemecahannya dalam program pengembangan
kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 3
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Adapun untuk tujuan umum disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten
Pesisir Barat adalah tersedianya data dan informasi yang dapat digunakan untuk
merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan dan dalam rangka menyediakan sarana
untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan Tahun 2014 untuk
mencapai visi “Mewujudkan Masyarakat PESISIR BARAT yang SEHAT,
MANDIRI dan BERKEADILAN, menuju Kota Medern Berbasis Lingkungan”
Sedangkan untuk tujuan khusus disusunnya profil kesehatan ini adalah
sebagai berikut:1. Diperolehnya gambaran umum meliputi geografi, kependudukan dan sosial
ekonomi Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014.2. Diperolehnya gambaran derajat kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat tahun
2014.3. Diperolehnya gambaran upaya pelayanan kesehatan di Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2014.4. Diperolehnya gambaran sumber daya kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014.5. Diperolehnya gambaran data terkait lainnya di Kabupaten Pesisir Barat tahun
2014.
1.3. PROGRAM KESEHATAN PADA RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT
1.3.1. Visi Dan MisiRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Lampung Tahun 2010–2014 telah menetetapkan Visi Provinsi
Lampung yaitu "Lampung Unggul dan Berdaya Saing Berbasis
Ekonomi Kerakyatan". Ada 8 (delapan) MISI yang ditempuh untuk
mencapai Visi dimaksud yaitu:1. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah untuk
meningkatkan kesejahteraan2. Meningkatkan daya dukung infrastruktur dalam skala tinggi untuk
mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan
sosial
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 4
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4. Mengembangkan masyarakat berbasis IPTEKS5. Mengembangkan masyarakat agamis, berbudaya dan
mengembangkan budaya daerah6. Meningkatkan pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang
berkelanjutan7. Menegakkan supremasi hukum untuk menciptakan masyarakat yang
sejahtera dan demokratis8. Mewujudkan pemerintah yang bersih, berorientasi kemitraan dengan
masyarakat dan dunia usaha serta bertatakelola baik
Dari 8 (Delapan) Misi dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) tersebut, sektor kesehatan masuk pada misi
yang ketiga yaitu Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan
kesejahteraan sosial. Misi ketiga ini masuk dalam Agenda
pengembangan SDM yang unggul dan berdaya saing.
Berdasarkan RPJMD Provinsi Lampung tersebut maka disusunlah
Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi
Lampung tahun 2014 dengan Visinya “Mewujudkan Masyarakat
PESISIR BARAT yang SEHAT, MANDIRI dan BERKEADILAN,
menuju Kota Medern Berbasis Lingkungan” yang merupakan gambaran
masyarakat Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung dimasa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya sehingga mampu bersaing di tataran nasional maupun
internasional.
Dalam rangka mencapai Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat Provinsi Lampung tahun 2014 maka disusunlah Misi Dinas
Kesehatan Kabupaten Pasisir Barat Provinsi Lampung tahun 2014 sebagai
berikut:1. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan melalui pengadaan, peningkatan dan perbaikan saranan
dan prasarana puksemas, puskesmas pembantu dan jaringannya.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 5
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
2. Meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang
cukup di setiap puskesmas dan jaringannya.3. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran.4. Meningkatkan pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
dan jaringannya.5. Menjamin peredaran obat, bahan farmasi, makanan dan minuman
yang memenuhi syarat kesehatan.6. Meningkatakan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular7. Meningkatan pelayanan kesehatan anak balita.8. Meningkatkan keselamatan ibu melahirkan dan anak.
1.3.2. TujuanTujuan akhir (Goal) yang ingin dicapai dalam Rencana Kerja
Dinas Kesehatan Tahun 2014 adalah “Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung pada
tahun 2014“ dengan indikator sebagai berikut:1. Memberdayakan masyarakat agar mampu menumbuhkan prilaku
hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat.2. Mewujudkan lingkungan yang sehat.3. Memberikan pelayanan perima dan meningkatkan keterjangkauan
pelayanan kesehatan oleh masyarakat.4. Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara efektif dan efisien
yang didukung oleh sistem informasi, IPTEK serta hukum
kesehatan.
1.3.3. SasaranSasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Barat sesuai dengan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Barat tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya upaya promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan
masyarakat dan pengembangan prilaku sehat.2. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat.3. Pembiayaan kesehatan oleh masyarakat dan pemerintahan.4. Peningkatan lingkungan sehat5. Meningkatnya upaya pencegahan dan penyembuhan akibat penyakit,
dan menurunya angka kesakitan berbagai penyakit.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 6
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
6. Tersedianya tenaga kesehatan dan pendistribusian sesuai dengan
kebutuhan, sarana dan prasarana kesehatan serta perbekalan
kesehatan.
7. Keterjangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh
masyarakat miskin.8. Menimgkatnya mutu pelayanan kesehatan pada saranan kesehatan.9. Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi kesehatan.
1.3.4. ISU STRATEGIS dan MASALAH MENDESAKa. Isu Strategis
1. Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat melalui
pembangunan fasilitas kesehatan seperti : Rumah Sakit Umum
Daerah, Puskesmas, Gudang Farmasi dan Fasilitas Kesehatan
Lainnya.2. Peningkatan Satatus Kesehatan pada setiap kelompok3. Peningkatan status gizi masyarakat.4. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular.5. Penguatan system kesehatan.
b. Permasalahan MendesakPermasalahan yang mendesak meliputi :1. Fasilitas kesehatan yang memiliki Kabupaten Pesisir Barat
Masih kurang.2. Rasio tenaga kesehatan berdasarkan profesi ( dokter, perawat,
bidan, sanitarian, nutrisionis dan lain – lain ) belum
memenuhi kebutuhan.3. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembanguan sektor
kesehatan masih rendah terutama dalam pemanfaatan
posyandu yang hanya masih sebatas pada pemahaman bahwa
pelayanan di posyandu hanya untuk penimbangan bayi dan
imunisasi.
1.4. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI KABUPATEN PESISIR BARAT
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 7
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Pencapaian keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan
kerja keras yang melibatkan segenap lapisan masyarakat, bukan hanya
tergantung pada sumber daya kesehatan yang ada, namun juga harus
melibatkan partisipasi dan peran aktif lintas sektor terkait khususnya, dan
masyarakat serta sektor swasta pada umumnya.
Dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah bidang kesehatan secara
nasional, tujuh sasaran yang menjadi tolak ukur keberhasilan
pembangunan kesehatan berdasarkan Indikator Kinerja Utama Dinas
Kesehatan yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatnya upaya promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan
masyarakat dan pengembangan perilaku hidup sehat.
2. Meningkatnya upaya kesehatan masyarakat.
3. Peningkatan lingkungan sehat.
4. Meningkatnya upaya pencegahan dan penyembuhan akibat penyakit
dan menurunnya angka kesakitan berbagai penyakit.
5. Tersedianya tenaga kesehatan dan pendistribusian sesuai dengan
kebutuhan sarana kesehatan serta perbekalan kesehatan.
6. Terjangkaunya pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh masyarakat
miskin.
7. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan.
Berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat sebagai upaya pencapaian keberhasilan
pembangunan kesehatan, baik itu melalui berbagai kegiatan yang
dilaksanakan pada tingkat kabupaten maupun pada tingkat kecamatan
melalui pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas yang ada di seluruh
Kabupaten Pesisir Barat.
Untuk menunjang pelaksanaan program kesehatan ditingkat
puskesmas dibutuhkan tenaga kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan
yang memadai baik secara kuantitas maupun kualitas. Salah satu hal yang
masih menjadi kendala hingga saat ini adalah jumlah tenaga kesehatan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 8
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
yang masih kurang serta distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata
sehingga terjadi ketimpangan ketersediaan tenaga kesehatan antara
puskesmas yang satu dengan puskesmas yang lain.
Adapun Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal
b. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan
c. Pelatihan Administrasi Keuangan Sub Bagian TU dan
Bendahara UPT – Puskesmas.
d. Pelatihan Manajemen Aktif kala III Bagi Bidan
e. Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neo Emergency Dasar
(PONED)
f. Pelatihan Manajemen Asfiksia Bagi Bidan
g. Pelatihan Manajemen BBLR Bagi Bidan Desa
h. Pelatihan Kelas Ibu Bagi Bidan Desa
i. Bimbingan Tekhnis dan Monitoring Evaluasi Bidan Desa dan
Puskesmas
j. Peningkatan manajemen pengelolaan obat
k. Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan
2. Obat dan Perbekalan Kesehatan
a. Pengelolaan Obat dan perbekalan kesehatan
b. Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah
Sakit.
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan (BOP)
b. Pemilihan Puskesmas Berprestasi Dalam Rangka Penilaian
Akuntabilitas Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 9
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
c. Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil dan Situasi Khusus
(Poskotis)
d. Optimalisasi Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
e. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Laboratorium di Puskemas
f. Penyediaan Biaya Kalibrasi Alat Kesehatan Alat Kesehatan di
Puskesmas
g. Peningkatan Sistem Informasi Puskesmas dan Rujukan
4. Program Pengawasan Obat dan Makanan
a. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya
5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Lomba Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Menuju
Desa Sehat (UKBM-MDS)
b. Pelatihan kader posyandu
c. Promosi Melalui Media
d. Hari Kesehatan Nasional (HKN)
e. Jambore Kader Posyandu Pesisir Barat
f. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ke Masyarakat
g. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ke Sekolah
h. Pembinaan dan Pelatihan Kader Poskesdes
i. Sosialisasi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin
j. Pembinaan dan Pelatihan Kader Kesehatan Remaja
k. Pembinaan Kader Sekolah Sehat
l. Sosialisasi dan Stimulasi penurunan angka kematian ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB)
6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pemberian Makanan Tambahan Lokal
b. Orientasi Gizi Remaja dan Anak Sekolah
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 10
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
c. Pelacakan & Penanggulangan kasus Gizi Buruk Balita KEP &
Bumil KEK
d. Pembinaan dan Pendataan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
a. Pengembangan Kota dan Kabupaten Sehat
b. Pembentukan Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
c. Pembinaan dan Pengawasan Hygiene Sanitasi Tempat
Pengolahan Makanan (TPM)
d. Stimulasi Jamban
8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
a. Peningkatan Imunisasi
b. Imunisasi dan Pelayanan Haji
c. Logistik Imunisasi
d. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Rabies
e. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit DBD
f. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Diare
g. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Malaria
h. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kusta
i. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TBC
j. Peningkatan Surveillance epideminologi dan penanggulangan
wabah
k. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
l. Peningkatan Surveillance epideminologi dan penanggulangan
wabah
m. Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (kie)
pencegahan dan pemberantasan penyakit
9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a. Akreditasi Tenaga Kesehatan, Registrasi Industri Rumah
Tangga
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 11
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
10. Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
a. Monitoring dan Pembinaan Program Jamkesmas dan Jampersal
b. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin
c. Peningkatan Pelayanan Ispa
d. Peningkatan pelayanan Kesehatan Penderita Infeksi Menular
seksual (IMS)
e. Pelayanan Kesehatan Akibat Lumpuh Layu
11. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan
prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
a. Rehabilitasi Sedang/Berat/Total Puskesmas
b. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu
c. DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Dasar
d. Pendamping DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Dasar
e. DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Farmasi
f. Pendamping DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Farmasi
12. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
a. Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat
b. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKMG)
c. Dana Dukungan dari APBD (Jamkesmas dan Jampersal)
d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin
13. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
a. Lomba Balita Sejahtera Indonesia
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
a. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 12
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
15. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
a. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Baru Lahir
b. Audit Material dan Perinatal (AMP)
16. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
a. Penyusunan Profil Kesehatan
b. Pengelolaan Informasi Kesehatan TK Puskesmas dan Dinas
Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 13
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
1.5. RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN 2014
Pada dasarnya program dan kegiatan yang diusulkan yaitu sebagai suatu
upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat demi
meningkatnya derajad kesehatan masyarakat secara optimal di Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2014 mendatang.
Semua program dan kegiatan yang di usulkan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat mengacu pada Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Sasaran guna
pencapaian MDG’s.
Berikut indikator kinerja dan sasaran yang akan dicapai dengan program
dan kegiatan tahun 2014 :
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target2014
1 Meningkatnya upayapromosi kesehatan dalamrangka pemberdayaanmasyarakat danpengembangan perilakuhidup sehat
1. Presentase cakupan desasiaga aktif
% 50
2 Meningkatnya upayakesehatan masyarakat
1. Meningkatnya AKI :a. Presentase persalinan
nakesb. Presentase cakupan
K1c. Presentase cakupan
K4d. Presentase bumil resti
yang ditangani2. Menurunnya AKB3. Meningkatnya status gizi
a. Presentase status gizi buruk indikator BB/U
b. Presentase prevalensi BB kurang
c. Presentase prevalensi status gizi pendek
d. Presentasi status gizi kurus
e. Presentase status gizi lebih
f. Presentase kecamatanbebas rawan gizi
4. Meningkatnya
%%%%
Per1000KH
%
%
%
%%%
%
Tahun
90959580
26
<3%
8
10
51080
>80
70
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 14
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
presentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas
5. Peningkatan Usia Harapan Hidup
3 Peningkatan lingkunganyang sehat
1. Presentase penyehatan lingkungan pemukiman
% 78
4 Meningkatnya upayapencegahan danpenyembuhan akibatpenyakit, danmenurunnya angkakesakitan berbagaipenyakit
1. Presentase cakupan pengendalian penyakit tidak menular
2. Presentase penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB
3. UCI Pekon/Kelurahan
%
%
Pekon
100
100
100
5 Tersedianya tenagakesehatan danpendistribusian sesuaidengan kebutuhan saranakesehatan sertaperbekalan kesehatan
1. Tersedianya jumlah tenaga kesehatan sesuai kebutuhana. Dokter umumb. Dokter spesialisc. Dokter gigid. Apotekere. Bidanf. Perawatg. Gizih. sanitasii. Kesehatan
masyarakat2. Peningkatan jumlah
puskesmas3. Presentase pengadaan
obat generik4. Presentase pemerataan
penyebaran nakes di puskesmas, pustu dan pekon
5. Meningkatnya sarana dan prasarana
OrangOrangOrangOrangOrangOrangOrangOrangOrang2/kec
%
%
%
13011533577932290
80
85
6 Terjangkaunya pelayanankesehatan yangberkualitas olehmasyarakat
1. Presentase cakupan masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan
% 100
7 Meningkatnya mutupelayanan kesehatanpada sarana kesehatan
1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan (quality assurance)
% 100
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 15
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
1.6. SISTEMATIKA PENYAJIANSistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2014 sebagai berikut :
Bab I : PendahuluanBab ini menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten
Pesisir Barat dan sistematika penyajiannya
Bab 2 : Gambaran Umum dan Prilaku PendudukBab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/Kota. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor
lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab 3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan
dan angka status gizi masyarakat.
Bab 4 : Situasi Upaya KesehatanBab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian
dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.Upaya pelayanan
kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya.
Bab 5 : Situasi Sumber Daya KesehatanBab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab 6 : KesimpulanBab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Propinsi ditahun yang bersangkutan.
Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 17
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
hal-hal yang masih kurang dalam rangka upaya menuju Kabupaten Pesisir Barat
sehat.
Lampiran,
Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian kabupaten/kota dan 81
tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsif gender.
Profil Kesehatan dapat disajikan dalam bentuk tercetak (berupa buku) atau dalam
bentuk lain (softcopy, tampilan di situs internet, dan lain-lain).
1.7. Keterbatasan PenulisanKeterbatasan dalam penulisan profil kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
ini adalah sebagai berikut :1.4.1 Kesulitan dalam mendapatkan data dari BPS pada awal tahun berjalan
seperti : a. Data jumlah penduduk dari BPS pada awal tahun atau bila data
tersedia, pemecahannya hanya per Kabupaten/Kota (tidak per
kecamatan dan perpekon)b. Data CBR (angka kelahiran kasar) tahun berjalan dari BPS
sehingga menyebabkan perbedaan penghitungan sasaran dari
beberapa program (imunisasi, kesehatan keluarga, Gizi, P2 ).c. Data IPM dan Angka Harapan Hidup (UHH) untuk tahun berjalan.
1.4.2 Kesulitan dalam mendapatkan data terpilah karena :a. Belum semua puskesmas dan program dapat menyampaikan data
terpilah sehingga data yang dapat dibaca atau dianalisis adalah
data total (laki-laki dan perempuan)b. Belum semua puskesmas menyusun format laporan data ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat (SP2TP) dengan data terpilah
antara laki – laki dan perempuan.
1.4.3 Kesulitan dalam mendapatkan data tenaga kesehatan khususnya data
tenaga kesehatan yang ada di swasta (sering terjadi double entri) karena
tenaga yang sama dientri dua kali (perlu ada kesepakatan bahwa yang
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 18
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
dientri adalah jabatan utamanya untuk tenaga yang bekerja di pemerintah
dan swasta). Tabel tenaga sesuai petunjuk teknis penyusunan profil
kesehatan 2014 belum dapat terisi sesuai format yang ada karena adanya
kesulitan dalam mengelompokkan datanya.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 19
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
GAMBARAN UMUM DAN PRILAKU PENDUDUK
2.1. GEOGRAFI
Kabupaten Pesisir Barat (KPB), merupakan kabupaten termuda di
Provinsi Lampung, yang merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Lampung Barat berdasarkan Undang – Undang No.22 tahun 2012 yang disahkan
pada sidang paripurna DPR tanggal 25 Oktober 2012, dilanjutkan dengan
peresmian pada tanggal 25 April 2013.Daerah Kabupaten Pesisir Barat meliputi luas daerah 2.907,23 Km² atau
8,39 % dari luas Propinsi Lampung, memiliki garis pantai 221,5 Km, ( Daratan dan
garis pulau – pulau) termasuk salah satu pulau yang ada diwilayah Kabupaten
Pesisir Barat serta garis pantai daratan 210 Km, dengan jumlah penduduk 148.412
jiwa yang rata – rata mata pencarian penduduknya adalah petani dan nelayan.
Kabupaten Pesisir Barat terletak cukup strategis, yaitu berbatasan langsung dengan
2 (dua) Provinsi dan 2 (dua) Kabupaten, adapun data selengkapnya adalah sebagai
berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Ujung Rembun, Desa Pancur Mas,
Desa Sukabanjar Kecamatan Lumbok Seminung, Desa Kubu Perahu
Kecamatan Balik Bukit, Desa Kutabesi, Desa Sukabumi Kecamatan Batu
Brak, Desa Sukamarga, Desa Ringinsari, Desa Sumber Agung, Desa Tugu
Ratu Kecamatan Bandar Negeri Suoh Kabupaten Lampung Barat, Desa
Gunung Doh Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Desa Ngarit, Desa Rejo
sari, Desa Petekayu, Desa Simagalih Kecamatan Ulu Belu, Desa Datar
Lebuay Kecamatan Naningan Kabupaten Tanggamus, Desa Way Beluah,
dan Desa Melaya Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan;
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 20
BABII
BABII
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tampang Tua Kecamatan Pematang
Sawa, Desa Sedayu, Desa Sidomulyo Kecamatan Semaka Kabupaten
Tanggamus;
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia; dan
d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal
Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Gambar 2.1. Peta Wilayah Kabupaten Pesisir Barat
Ibukota Kabupaten Pesisir Barat adalah Krui – Kecamatan Pesisir Tengah.
Secara Geografis Kabupaten Pesisir Barat terletak pada kedudukan : Koordinat 40,
40’, 0” – 60, 0’,0” Lintang Selatan dan 1030, 30’, 0” – 1040, 50’,0” Bujur Timur.
Kabupaten Pesisir Barat terdiri dari 11 ( Sebelas ) kecamatan yang meliputi
kecamatan – kecamatan sebagai berikut :1. Kecamatan Lemong2. Kecamatan Pesisir Utara3. Kecamatan Pulau Pisang4. Kecamatan Karya Penggawa5. Kecamatan Way Krui6. Kecamatan Pesisir Tengah7. Kecamatan Krui Selatan8. Kecamatan Pesisir Selatan9. Kecamatan Ngambur10. Kecamatan Bengkunat11. Kecamatan Bengkunat Belimbing.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 21
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Dengan jumlah desa / pekon dan kelurahan, luas wilyah, jumlah penduduk
perkecamatan serta kepadatan penduduk di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel. 1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk PerkecamatanKabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
No KecamatanJumlah
Desa / Kel
LuasWilayah(Km2)
JumlahPenduduk
(Jiwa)
Kepadatan(Jiwa/Km2)
1 Lemong 13 455,0 14.353 31,552 Pesisir Utara 12 84,5 8.059 95,373 Pulau Pisang 6 43,6 1.349 30,944 Karya Penggawa 12 211,1 14.506 68,725 Way Krui 10 40,9 8.286 202,596 Pesisir Tengah 8 120,6 18.898 156,707 Krui Selatan 10 36,3 8.872 244,418 Pesisir Selatan 15 409,2 22.663 55,389 Ngambur 9 327,2 18.820 55,8710 Bengkunat 9 215,0 7.507 34,92
11Bengkunat Belimbing
14 943,7 25.639 27,17
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2015 2.2. TOPOGRAFI
Wilayah Kabupaten Pesisir Barat merupakan wilayah dengan kemiringan
di atas 15%, yang berpotensi besar terjadi bencana tenah longsor.Secara Topografi Daerah Kabupaten Pesisir Barat Propinsi Lampung dibagi dalam
tiga bagian yaitu :1. Daerah dataran rendah ( ketinggian 0 sampai 600 meter dari permukaan laut)2. Daerah berbukit (ketinggian 600 samapi 1000 meter dari permukaan laut)3. Daerah Pegunungan (Daerah ketinggian 1.000 meter sampai dengan 2000
meter dari permukaan laut).
Keadaan wilayah sepanjang Pantai Pesisir Barat umumnya datar sampai
berombak dengan kemirigan berkisar 3 % sampai 5 %. Di bagian Barat Laut
Kabupaten Pesisir Barat terdapat gunung – gunung dan bukit, yaitu : Gunung
Pugung (1.964m), Gunung Sebayan (1744 m), Gunung Telalawan (1.753 m),
dan Gunung Tampak Tunggak (1.744 m).Dengan kondisi topografi tersebut, maka kawasan permukiman pada umumnya
berlokasi di daerah yang relatif datar, tetapi dengan luas lokasi lahan yang terbatas.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 22
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Maka ada kemungkinan arah pengembangan pemukiman ke daerah – daerah yang
bertopografi dan kolektor kontur tajam.
2.3. KLIMATOLOGI
2.3.1. Arus Angin
Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung terletak dibawah katulistiwa
yaitu 50 LS, beriklim Tropis humid dengan angin laut lembah yang bertiup dari
Samudera Indonesia. Setiap tahun ada dua musim angin yaitu :1. November s/d Maret angin bertiup dari arah barat dan barat laut.2. Juli s/d Agustus angin bertiup dari arah timur dan tenggara dengan
kecepatan rata-rata 5,83 km/jam.
2.3.2. Temperatur
Pada daerah daratan dengan ketinggian 30m - 60m, temperatur udara
rata-rata berkisar antara 260 C - 280 C.Temperatur maksimum yang sangat jarang
dialami adalah 33,40 C dan temperatur minimum 21,7 0 C.
2.3.3. Kelembaban Udara
Rata-rata kelembaban udara berkisar antara 75% sampai 87% dan bahkan
lebih tinggi di tempat-tempat yang lebih tinggi.
2.4. PERHUBUNGANDi sektor perhubungan, umumnya seluruh wilayah di Kabupaten Pesisir
Barat Provinsi Lampung telah terjangkau jaringan perhubungan darat. Semua
ibukota kecamatan telah dapat dicapai dengan kendaraan roda empat, kecuali
beberapa desa terpencil. Untuk perhubungan laut dan udara, di Kabupaten Pesisir
Barat Provinsi Lampung terdapat satu Pelabuhan Udara yaitu Badara Seray yang
terletak 5 km dari ibukota Kabupaten Pesisir Barat ( Krui ) dan dan untuk
perhubungan laut ada beberapa pelabuhan kecil untuk perahu nelayan dan
penyebarangan ke Pulau Pisang yaitu : Labuhan Jukung, Kuala dan Tembakak.
2.5. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 23
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Secara Administratif Daerah Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung
dibagi dalam 11 (sebelas) daerah Kecamatan, yaitu dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini :
Tabel 2.1. Tabel Wilayah Administrasi Kabupaten Pesisir MenurutKecamatan dan Desa/Kelurahan Tahun 2013
NoKode
Kec.Kecamatan
Jumlah Desa/Kel
2013 2014
1 1813010 Lemong 13 13
2 1813020 Pesisir Utara 12 12
3 1813303 Pulau Pisang 6 6
4 1813040 Karya Penggawa 12 12
5 1813050 Way Krui 10 10
6 1813060 Pesisir Tengah 8 8
7 1813080 Pesisir Selatan 15 15
8 1813070 Krui Selatan 10 10
9 1813090 Ngambur 9 9
10 1813100 Bengkunat 9 9
11 1813110 Bengkunat Belimbing 14 14
JUMLAH 118 118
Sumber: BPS Kabupaten Lampung Barat Tahun 2014
2.6. KEPENDUDUKAN
Jumlah Penduduk Kabupaten Pasisir Barat Provinsi Lampung tahun 2014
berdasarkan data diolah oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lampung
Barat Provinsi Lampung sebesar 148.412 jiwa yang terdiri dari 77.897 jiwa laki-
laki dan 70.515 jiwa perempuan.
Rincian penduduk Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung
berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung dengan
perhitungan berdasarkan hasil SENSUS tahun 2010 menurut golongan umur dan
jenis kelamin tergambar dalam gerafik penduduk dibawah ini.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 24
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Grafik 2.1Penduduk Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung
menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2014
Sumber : BPS Provinsi Lampung
Grafik penduduk tahun 2014 menunjukkan ciri yang menarik, antara lain:
pertama: perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan/sex ratio: 110,72
kedua: menurut struktur umur, proporsi penduduk produktif yaitu berusia 15 s.d
64 tahun masih tinggi yaitu 66,62%, proporsi penduduk tidak produktif yaitu yang
berumur muda 0 - 14 tahun dan umur lanjut 65 tahun ke atas sebesar 33,38%.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 25
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterbatasan Pelayanan kesehatan Dasar antara
lain :
o Masih banyak pekon/desa yang terpencil dengan medan yang
berbukit-bukit, pegunungan, lembah dan ada yang terpisah dengan
Pulau Sumatera sehingga sarana transportasi sulit di tempuh dan
mengakibatkan akses pelayanan kesehatan dasar sulit di jangkau
oleh masyarakat.
o Sarana transportasi umum untuk menjangkau fasilitas kesehatan
jumlahnya masih terbatas dan waktu operasionalnya tidak 24 jam,
dalam kasus-kasus tertentu yang bersifat emergensi masyarakat
mengalami kesulitan untuk mendapatkan penanganan.
o Budaya dalam membuat keputusan yang bersifat kegawat daruratan
masih sangat ditentukan oleh orang-orang tertentu yang
berpengaruh di dalam keluarga.
o Tingginya tingkat kerawanan bencana daerah seperti bencana
longsor, bencana banjir dan berpotensi tinggi sebagai kawasan
rawan bencana Tsunami.
2.6.1. KEADAAN PENDUDUKA. Jumlah Penduduk
Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir BaratTahun 2013 – 2014
Sumber: BPS Kab. Lampung Barat Tahun 2013 dan Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 26
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Berdasarkan data jumlah penduduk tahun 2013-2014 di
Kabupaten Pesisir Barat pada tahun 2014 mengalami pertambahan
jumlah penduduk sebesar 6,99 % .
Gambar 2.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat MenurutKecamatan Tahun 2014
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Dari jumlah penduduk di Kabupaten Pesisir Barat menurut
Kecamatan terlihat bahwa Kecamatan Karya Penggawa, Kecamatan
Ngambur, Pesisir Tengah, Pesisir Selatan dan kecamatan Bengkunat
Belimbing adalah kecamatan yang terbanyak penduduknya sehingga
berpengaruh terhadap cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, upaya
pemecahan masalahnya adalah dengan melaksanakan pembinaan Desa
Siaga Aktif agar masyarakat dapat melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan secara mandiri.
Jumlah penduduk di Kabupaten Pesisir Barat dengan jumlah
penduduk terkecil adalah Kecamatan Pulau Pisang. Meskipun jumlah
penduduknya sedikit tetapi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
masih sulit terutama pelayanan kesehatan rujukan karena kondisi wilayah
yang terpisah dari Pulau Sumatera yang dipisahkan oleh Samudera
Hindia. Upaya pemecahan masalah yang dilakukan dengan menyediakan
sarana transportasi yang lebih memadai berupa kapal yang lebih besar
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 27
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
untuk mengangkut pasien saat kondisi darurat harus di rujuk ke Rumah
Sakit.
B. Jumlah Rumah Tangga
Untuk jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2014 per Kecamatan dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kecamatandi Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Rumah tangga yang ada di Kabupaten Pesisir Barat paling tinggi
Dari gambaran grafik diatas dapat telihat bahwa untuk Kecamatan Pesisir
Selatan merupakan daerah dengan jumlah rumah tangga yang tertinggi
yaitu dengan jumlah 6288 Rumah Tangga dan paling rendah ada di
Kecamatan Pulau Pisang yaitu dengan jumlah 517 Rumah Tangga.
C. Jenis Kelamin
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 28
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Grafik yang ada dibawah ini menggambarkan proporsi jumlah
penduduk laki – laki dan perempuan di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.5 Jumlah Penduduk Kabupaten Pesisir Barat Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014
Sumber: BPS Kab. Lampung Barat Tahun 2014
Berdasarkan Grafik yang ada diatas maka dapat terlihat bahwa
Persentase penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan
Persentase penduduk perempuan yaitu penduduk laki – laki 52%
dan perempuan hanya sebesar 48%.
D. Usia
Rentang usia sempit, seperti kelompok usia 5 atau 10 tahun, lebih
berguna daripada kelompok usia yang luas, seperti 25-45 atau 65
tahun atau lebih. Hal ini dapat menggambarkan kebutuhan
pelayanan dan informasi kesahatan penduduk. Disebutkan jumlah
dan persentase tiap kelompok usia.
Gambar 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 20 14
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 29
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber: BPS Kab. Lampung Barat Tahun 2014
Berdasarkan data penduduk kelompok umur di Kabupaten Pesisir Barat
pada tahun 2014 pada kelompok produktif sebesar 68% lebih besar dari
kelompok umur non produktif yaitu 32% dengan angka beban tanggungan 5,2
artinya dari 1 orang penduduk produktif menanggung beban 5-6 orang
penduduk tidak produktif.
2.6.2. POTENSI YANG DIMILIKI
1. Kondisi Sosial Ekonomia. Mata Pencaharian
Mata pencaharian adalah suatu tugas atau kerja yang
menghasilkan uang bagi seseorang dan keluarganya, permintaan
terhadap suatu barang atau jasa dalam kesehatan sangat ditentukan oleh
faktor pendapatan keluarga dan faktor harga. Kemampuan ekonomi
menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi seseorang
memanfaatkan fasilitas kesehatan atau aktifitas sosial.Masyarakat yang bekerja adalah penduduk pada usia produktif.
Jenis pekerjaan dikategorikan menjadi: Tidak bekerja, petani,
pedagang/wiraswasta, nelayan, PNS/TNI/Polri, Guru, Pegawai Swasta,
Buruh dan lainnya.Pada tahun 2012 berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas), diperoleh TPAK Kabupaten Lampung Barat
(Kabupaten Induk sebesar 82,50%, sebanyak 77,32% TPAK bertempat
tinggal di Perkotaan dan 82,76% di daerah pedesaan. Berdasarkan jenis
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 30
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
kelamin, TPAK penduduk laki-laki sebesar 90,43% dan TPAK
penduduk perempuan sebesar 73,26%. TPAK laki-laki lebih tinggi
daripada perempuan karena 17,32% wanita yang masuk dalam usia
kerja (15-64 tahun) memiliki kegiatan utama menurus rumah tangga.
Persentase pengangguran di Kabupaten Lampung Barat (Kabupaten
Iduk) setiap tahun berfluktuasi dimana pada tahun 2012 turun dari
6,16% pada tahun 2011 menjadi 4,31%. Sektor pertanian masih
mendominasi lapangan pekerjaan sebesar 81,22% bekerja di sektor
pertanian (RKPD Kab. Pesisir Barat, 2014)
Gambar 2.7 Jenis Mata Pencaharian Penduduk di KabupatenPesisir Barat Tahun 2014
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Dari data jenis mata pencarian penduduk di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 terlihat bahwa jumlah penduduk yang tidak bekerja
jumlahnya lebih besar dibandingkan penduduk yang bekerja. Hal ini
menunjukkan tingginya angka pengangguran di Kabupaten Pesisir
Barat. Sektor pertanian mendominasi lapangan pekerjaan dengan
jumlah penduduk 44.748 jiwa bekerja sebagai petani.
b. Pendapatan perkapita
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 31
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian
pendapatan daerah dibagi dengan jumlah penduduk daerah tersebut.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolok ukur
kemakmuran dan tingkat pembangunan suatu daerah. Semakin besar
pendapatan perkapitanya semakin makmur daerah tersebut.
Pendapatan perkapita bukan merupakan penyebab langsung terhadap
timbulnya masalah kesehatan, tetapi lebih ditekankan kepada
kemampuan masyarakat atau keluarga dalam menyediakan makanan
bergizi, tempat tinggal yang sehat, serta ketersediaan biaya untuk
pemeliharaan kesehatan.Sejalan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi, bahwa PDRB
(Produk Domestik Reginal Bruto) perkapita Kabupaten Pesisir Barat
juga akan bergerak sesuai perkembangan yang ada. Pada tahun 2012
PDRB perkapita riil per bulan adalah Rp. 314.977,- dan secara nominal
mampu mencapai Rp 729.321,- per bulan. Sedangkan pada tahun 2013
PDRB per kapita riil per bulan adalah Rp. 737.357,-. Dapat diilustrasikan, bahwa setiap penduduk Kabupaten Pesisir Barat
pada tahun 2013 yang jumlah penduduk tengah tahunnya diperkirakan
157.391 jiwa, berpendapatan rata-rata Rp. 737.357,- untuk setiap
bulannya (RKPD Kab. Pesisir Barat tahun 2014).
2. Tingkat Pendidikan a. Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan
Penduduk berpendidikan yang tinggi dapat mempercepat
proses mengadopsi perilaku sehat. Hal ini dikarenakan mereka
memiliki pengetahuan, kesadaran dan sikap positif yang membuat
perilaku tersebut dapat dipertahankan. Dengan adanya Gerakan Wajib
Belajar 12 Tahun menargetkan pendidikan yang ditamatkan minimal
tamat SMA.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 32
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Gambar 2.8 Persentase Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan diKabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber: Disdukcapil Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Pesisir Barat
adalah perguruan tinggi sebesar 4%, akan tetapi jumlah yang paling
banyak berasal dari tamatan SD yaitu sebesar 27%.
Secara keseluruhan tingkat pendidikan ini masih rendah. Rendahnya
pendidikan ini akan berdampak pada rendahnya produktivitas dan
rendahnya produktivitas akan berdampak pada rendahnya pendapatan
dan kesejahteraan.
b. Kemampuan Baca Tulis
Kesejahteraan sosial dengan beberapa Indikator keberhasilan
dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Pesisir
Barat (Berdasarkan data Kabupaten Induk Lampung Barat dan
Kabupaten Pesisir Barat) terdapat perkembangan angka melek huruf
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 33
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
dan penurunan buta aksara setiap tahunnya, dapat dilihat pada tabel 2.3
berikut :
Tabel 2.3 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun
20102014
No
.
Uraian Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
20141. Angka Melek
Huruf
98,91 99,20 99,42 99,64 99,66
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Barat Tahun 2014 dalamRKPD Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Pada tabel di atas, Angka Melek Huruf (AMH) Tahun 2014
dibandingkan dengan tahun 2010 terdapat peningkatan sebesar 0,38.
Kenaikan Angka Melek Huruf karena meningkatnya jumlah penduduk
yang bersekolah sampai daerah pelosok dengan bertambahnya jumlah
sekolah yang menyebar di setiap kecamatan yang ada di kabupaten
Pesisir Barat.
Perkembangan penurunan buta aksara pada lima tahun terakhir
di Kabupaten Pesisir Barat, pada Tabel 2.4 berikut:
Tabel 2.4 Penurunan Buta Aksara Tahun 20102014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 20141,09 0,80 0,58 0,36 0,34
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Pesisir Barat Tahun 2013 dalamRKPD Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
3. Budaya
Budaya tidak dapat terpisahkan dari masyarakat, segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 34
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan adalah sesuatu yang
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Agama dan budaya telah menyatu sehingga nilai-nilai budaya
merupakan cerminan nilai agama. Budaya masyarakat ditandai dengan
rasa kebersamaan yang tinggi sehingga kegiatan sakai sambayan
(gotong royong) sangat menonjol. Nilai-nilai budaya sangat menjaga
perilaku sehingga sifat nengah nyappur dan nemui nyimah sangat
terasa. Setiap orang berusaha menjaga identitas dan citra diri (piil
pesinggiri) dengan menampilkan kepribadian yang baik dan unggul.
Aktivitas budaya masyarakat berkaitan dengan kebiasaan dan
pola hidup yang terbangun secara turun temurun dalam prikehidupan
berbagai kelompok masyarakat yang hidup dan menetap dalam waktu
tertentu dan wilayah tertentu pula.
Demikian halnya dengan budaya masyarakat yang ada di
Kabupaten Pesisir Barat, walaupun penduduk yang ada di Kabupaten
ini beraneragam baik suku dan adat istiadat namun setiap kelompok
masyarakat masih memiliki ciri khas dalam kegiatan-kegiatan yang
menyangkut adat seperti pada perayaan hari-hari besar ataupun acara
adat. Dalam aktivitas masyarakat Kabupaten Pesisir Barat masih
melaksanakan adat warisan leluhurnya terutama dari prosesi pernikahan
dan kesenian.
Budaya dalam membuat keputusan yang bersifat
kegawatdaruratan masih sangat ditentukan oleh orang-orang tertentu
yang berpengaruh di dalam keluarga
4. Pencarian Pelayanan Kesehatan
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat belum memenuhi
untuk menjangkau semua wilayah khususnya daerah terpencil di
Kabupaten Pesisir Barat, Meskipun terjadi perkembangan administrasi
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 35
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
pemerintahan kecamatan, desa dan kelurahan di Kabupaten Pesisir
Barat Tahun 2012, akses masyarakat untuk memperoleh pelayanan
kesehatan di puskesmas maupun di rumah sakit masih dirasakan sulit
untuk menjangkau sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maupun
rujukan ke fasilitas yang lebih memadai (Rumah Sakit) di Kabupaten
Pesisir Barat masih dirasakan terlalu jauh (RSUD Liwa Lampung
Barat) dan kondisi alam sering terjadi bencana alam tanah longsor,
banjir dan gempa bumi sehingga untuk pelayanan rujukan ke fasilitas
yang lebih memadai terkendala. Khusus keadaan Pusling keadaannya
kurang layak operasional karena pengadaan tahun 2004 – 2006 dengan
mobilitas tinggi yang difungsikan sebagai kendaraan rujukan
(Ambulance).
Tabel 2.4 Sarana fisik Dinas Kesehatan Kab Pesisir barat Tahun 2014
No KecamatanPuskes Puskes Pos
yandu
Pos
kesdesPusling
Induk Pembantu1 Pesisir Tengah 1 - 12 1 2
2 Way Krui - 1 10 - -
3 Krui Selatan - 2 10 1 -
4 K. penggawa 1 1 14 5 1
5 Pesisir Utara 1 2 14 2 1
6 Lemong 1 2 23 5 1
7 Pesisir Selatan 1 3 24 4 1
8 Ngambur 1 4 23 6 1
9 Bengkunat 1 - 12 1 1
10 B.Belimbing 1 5 24 5 2
11 Pulau Pisang 1 1 6 - 1
Jumlah 9 20 169 30 11Sumber: Dinkes Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
5. Akses Informasi
a. Sumber Informasi
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 36
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber informasi yang biasa didapat oleh masyarakat melalui media
elektronik nasional seperti televisi, radio, media cetak seperti surat
kabar, majalah, spanduk, baligo, poster, leaflet, dan melalui
penyuluhan langsung kepada masyarakat yaitu penyuluhan kelompok.
Dengan melibatkan sumber daya manusia yang ada di wilayah seperti
tokoh agama, tokoh masyarakat, kader, lintas program dan lintas
sektor terkait.
b. Media Informasi yang tersedia
Media cetak maupun elektronik baik lokal maupun nasional merupakan
sarana untuk penyebarluasan informasi kesehatan pada masyarakat.
Tabel 2. 5 Media massa cetak yang ada di KabupatenPesisir Barat Tahun 2014
No KabupatenMedia massa Cetak
Yang ada Nama media massa Cetak1 Pesisir Barat 10 Lampung Post, Radar Lampung,
Tribun, Radar Lambar, Medinas,Meditor, Detak Jakarta,Dinamika, Amunisi, Tunas Bangsa
Media Massa tersebut adalah media yang beredar di Kabupaten Pesisir
Barat, karena dapat terjangkau oleh masyarakat.
Tabel 2. 6 Media Televisi yang dapat diakses oleh masyarakatKabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
No KabupatenMedia Televisi
Yang ada Nama Televisi1 Pesisir Barat 10 TVRI, Trans 7, SCTV, RCTI,
Trans TV, ANTV, Indosiar,MNCTV, Global TV, Metro TV,
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 37
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Media tradisional yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat
lokal telah digunakan turun temurun. Penggunaan media tradisional dalam
penyampaian informasi kesehatan merupakan upaya lebih dekat dengan
masyarakat karena mudah diterima. Akan tetapi, belum dimanfaatkan
sebagai media promosi kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat.
6. Organisasi masyarakat dan kelompok masyarakat lain yang MemilikiPotensi sebagai Agent of Change dalam bidang Kesehatan
Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri berkeadilan
tidak dapat dilakukan oleh Dinas kesehatan saja, melainkan membutuhkan
peran serta dari berbagai pihak yaitu Lintas Program dan Lintas Sektor
terkait termasuk adanya peran serta dari Organisasi Masyarakat, Organisasi
Profesi, Organisasi Keagamaan dan adanya kemitraan dengan Sektor
Swasta. Diharapkan dengan adanya peran serta dari organisasi tersebut,
upaya menyehatkan masyarakat dapat ditingkatkan.
Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh
anggota masyarakat secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, untuk
berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional
dalam wadah NKRI.
Tabel 2.7 Organisasi Keagamaan yang ada dan yang bermitradalam Promosi Kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat
NO KAB/KOTA
JUMLAH ORMAS
NAMA
ORGANISASI
BENTUK
KEMITRAAN
YANG
BERPOTENS
I
YANG
BERPERAN
SERTA
Pesisir Barat
3
NU
Muhamadiyah
LDII
Organisasi Keagamaan yang ada di Kabupaten Pesisir Barat yang
berpotensi ada 3 (tiga) yaitu NU, Muhammmadiyah dan LDII. Belum ada
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 38
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
ormas yang berperan serta di dalam Promosi kesehatan di Kabupaten
Pesisir Barat.
Tabel 2. 8 Organisasi Berdasarkan Fungsi yang ada di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
No KabupatenOrganisasi Berdasarkan Kesamaan Fungsi
Yang Ada Nama Ormas Pemuda
1 Pesisir Barat2
Karang Taruna, Pemuda Pancasila, RISMA,
PKK
Organisasi Masyarakat pemuda dan Organisasi Wanita merupakan
potensi bagi kegiatan promosi kesehatan, dan yang berperan serta di dalam
promosi kesehatan yaitu PKK melalui penyuluhan dan pembinaan Kader
Posyandu kegiatan kesehatan di masyarakat.
Organisasi Profesi di lingkungan kesehatan adalah IDI (Ikatan
Dokter Indonesia), IBI (Ikatan Bidan Indonesia) dan PPNI (Persatuan
Perawat Nasional Indonesia).
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 39
Tabel 2. 9 Organisasi Profesi yang ada di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
NO KabupatenOrganisasi Profesi
Yang Ada Nama Ormas Pemuda
1 Pesisir Barat 3 IDI, IBI, dan PPNI
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pembangunan secara umum sering diartikan sebagai upaya multidimensi
untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Pembangunan
kesehatan di Indonesia diselenggarakan secara menyeluruh dan
berkesinambungan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Oleh banyak negara, termasuk Indonesia dan Provinsi
Lampung serta Kabupaten Pesisir Barat, pembangunan kesehatan dimaknakan
sebagai proses yang terus menerus dan progresif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Pembangunan ini semakin penting mengingat kesehatan
adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan faktor penentu utama Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) serta investasi untuk keberhasilan pembangunan
bangsa. Oleh sebab itu, kesehatan bagi semua rakyat perlu diperjuangkan dan
terus diupayakan oleh semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun semua
komponen bangsa secara sinergi. Derajat kesehatan merupakan pencerminan kesehatan perorangan,
kelompok maupun masyarakat yang digambarkan dengan Umur Harapan Hidup,
Mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Sehat dapat mencakup
pengertian yang sangat luas, yakni bukan saja bebas dari penyakit tetapi juga
tercapainya keadaan kesejahteraan baik fisik, sosial dan mental. Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup
serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya, yaitu morbiditas dan
status gizi. Untuk kualitas hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah Angka
Harapan Hidup Waktu Lahir (Lo). Sedangkan untuk mortalitas telah disepakati
lima indikator yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup,
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 42
BABIII
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian
Pneumonia Pada Balita per 1000 Balita, Angka Kematian Diare pada Balita per
1000 Balita dan Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) per 100.000 Kelahiran
Hidup. Untuk morbiditas telah disepakati beberapa indikator yaitu Angka
Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk, Angka
Kesakitaan Malaria per 1.000 Penduduk, Persentase Kesembuhan TB Paru,
Prevalensi Penderita HIV/AIDS terhadap Penduduk Beresiko dan Angka “Acute
Flaccid Paralysis “ (AFP) pada Anak Usia < 15 tahun per 100.000 anak. Untuk
status gizi telah disepakati empat indikator yaitu persentase bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), Persentase Anak Balita Dengan Gizi Baik,
Prevalensi Anemia Gizi dan Prevalensi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY).
3.1. UMUR HARAPAN HIDUP (UHH)
Meningkatnya status kesehatan masyarakat selain ditunjukkan oleh
menurunnya angka kesakitan dan kematian, juga ditunjukkan oleh meningkatnya
angka harapan hidup. Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator
mempengaruhi pencapaian indeks pembangunan manusia.Berikut ini adalah estimasi Angka Harapan Hidup di Indonesia dan
Provinsi Lampung tahun 2000 – 2025 diperkirakan akan meningkat menjadi 73,6
tahun, seperti terlihat pada grafik dibawah ini : Grafik 3.1. Estimasi Angka Harapan Hidup
Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung dan Indonesia Tahun 2000-2025
Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025 (kerjasama BAPPENAS, BPS & UNFPA)
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 43
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sedangkan untuk Angka Harapan Hidup di Provinsi Lampung dan
Kabupaten Kota tahun 2013 berdasarkan data dari BPS provinsi Lampung dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 3.1Angka Harapan Hidup Provinsi Lampug Menurut Kabupaten Kota
Tahun 2013.
No Kabupaten / KotaAngka Hapan Hidup
Laki – Laki Perempuan L + P
1 Lampung Barat 65,77 69,73 67,81
2 Tanggamus 68,19 72,12 70,21
3 Lampung Selatan 67,02 70,97 69,05
4 Lampung Timur 68,72 72,64 70,74
5 Lampung Tengah 67,69 71,63 69,72
6 Lampung Utara 66,45 70,41 68,49
7 Way Kanan 67,93 71,87 69,96
8 Tulang Bawang 67,43 71,37 69,64
9 Pesawaran 66,67 70,63 68,71
10 Pringsewu 66,73 70,69 68,77
11 Mesuji 66,46 70,43 68,50
12 Tulang Bawang Barat 66,74 70,70 68,78
13 Pesisir Barat 62,02 65,83 63,98
14 Kota Bandar Lampung 69,68 73,56 71,68
15 Kota Metro 71,02 74,83 72,98
PROVINSI LAMPUNG 68,06 72,00 70,09Sumber : BPS Propinsi Lampung Tahun 2013
Berdasarkan data Angka Harapan Hidup (AHH) diatas maka untuk
Kabupaten Pesisir Barat AHHnya pada tahun 2013 terendah diantara kabupaten /
kota yang lain di Propinsi Lampung. Untuk lebih jelasnya terlihat pada grafik
berikut ini :
Grafik. 3.2Angka Harapan Hidup Provinsi Lampung Per Kabupaten Kota
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 44
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Tahun 2013
Sumber : BPS Propinsi Lampung Tahun 2013
Dari grafik diatas terlihat jelas bahwa AHH untuk Kabupaten Pesisir Barat
dibawah angka AHH Propinsi Lampung dan kabupaten / kota lainnya yaitu nilai
AHH nya adalah 63,98 sedangkan nilai AHH Propinsi Lampung adalah sebesar
70,09 dan untuk nilai AHH tertinggi ada di Kota Metro dengan AHHnya adalah
sebesar 72,98.
3.2. KEMATIAN / MORTALITAS
Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan dengan tingkat
kesakitan. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas,
sosial ekonomi, pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan
dan fertilitas.Gambaran lebih jelas tentang situasi derajat kesehatan penduduk yaitu
angka kesakitan dan kematian dijelaskan dalam uraian dibawah ini :
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 45
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
3.2.1. ANGKA KEMATIAN BAYI (Infant Mortality Rate)
Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Lampung 2000-2025
berdasarkan buku proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000-2025, diperkirakan
akan mengalami penurunan akibat dari adanya peningkatkan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Grafik 3.3 Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Lampung Indonesia Tahun 2000-2025
Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025
Angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Lampung berdasarkan hasil
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 – 2012 trendnya
menunjukkan kecenderungan menurun yaitu dari 55 per 1000 Kelahiran Hidup
tahun 2002 menjadi 30 per 1000 Kelahiran Hidup tahun 2012. Angka ini bila
dibandingkan dengan target dari MDGs tahun 2015 sebesar 23 per 1.000
Kelahiran Hidup maka masih perlu kerja keras untuk mencapainya, seperti
terlihat pada grafik dibawah ini. Berdasarkan laporan SDKI tahun 2012, kematian
neonaturum sebesar 20 per 1000 LH, kematian post neonaturum sebesar 10 per
1000 LH, kematian anak sebesar 8 per 1000 LH.
Grafik 3.4 Trend Angka Kematian Bayi Berdasarkan Survey Demografi KesehatanIndonesia (SDKI) tahun 2002 – 2012 di Provinsi Lampung
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 46
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Lampung 36 28 22 18 15Indonesia 36 28 23 18 15
2000-2005 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
sumber : Sumber Data SDKI
Sedangkan untuk data kematian bayi di Kabupaten Pesisir Barat tahun
2014 ada 6 ( enam ) bayi data ini didapat berdasarkan laporan dari puskesmas –
puskesmas yang ada diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik. 3.5 Jumlah Kematian Perinatal Neonatal Bayi BalitaKabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Target AKB nasional sesuai MDGs sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Bila
dilihat data yang ada dari puskesmas maka AKB Pesisir Barat lebih kecil
dibandingkan dengan AKB nasional. Walupun perlu dilakukan telaah lebih lanjut
agar dalam kenyataan di lapangan kejadian AKB sesuai dengan yang dilaporkan.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 47
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Bila dilihat berdasarkan laporan dari Puskesmas – Puskesmas di wilayah
Kabupaten Pesisir barat terlihat bahwa data yang tersedia tidak dapat
menggambarkan angka (rate) kematian di populasi (data hanya dari fasilitas
pelayanan kesehatan), data dapat dilihat pada tabel dibawah ini :\
Tabel 3.2 Jumlah Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita Berdasarkan Laporan Per Puskesmas Se-Kabupaten Pesisir Barat 2014
NO PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
LAKI – LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAK
BALITABALITA BAYI
ANAKBALITA
BALITA BAYIANAK
BALITABALITA
1 Lemong 0 0 0 1 0 1 1 0 1
2 Pugung Tampak 1 1 2 0 0 0 1 1 2
3 Pulau Pisang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Karya Penggawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Krui 0 0 0 2 0 2 2 0 2
6 Biha 0 0 0 1 0 1 1 0 1
7 Ngambur 0 0 0 1 0 1 1 0 1
8 Bengkunta 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bengkunat Belimbing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KABUPATEN 1 1 2 5 0 5 6 1 7
Sumber : Data PWS – KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 2014
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa kasus kematian bayi terbesar dan kasus
kematian balita terbesar sama – sama ada di Puskesmas Krui . Sedangkan
penyebab kematian bayi di Kabupaten Pesisir barat tahun 2014 yang terbesar
adalah disebabkan oleh BBLR yaitu sebesar 10 kasus, lebih jelas dilihat pada
grafik dibawah ini :
Grafik 3.6 Penyebab Kematian Bayi Kabupaten Pesisir Barat 2014
Sumber : Seksi Kesga bidang Yankes
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 48
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
3.2.2. Angka Kematian Anak Balita / AKABA
Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak umur 1 - <5 tahun
per 1000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak
balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan. Angka kematian balita (AKABA) di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi
Lampung berdasarkan laporan dari Puskesmas – Puskesmas di wilayah kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014, seperti terlihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 3.3 Angka Kematian Balita di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Tahun AKABA per 1.000 KH2014 7
Sumber : Data PWS – KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Th. 2014
Angka Kematian Balita (AKABA) berdasarkan laporan puskesmas -
puskesmas tahun 2014 sebesar 7 per 1000 Kelahiran Hidup. Penyebab kematian anak balita di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
karena ISPA sebesar 7,75 % dan lain-lain 93,25%, seperti terlihat pada grafik
dibawah ini :
Grafik 3.7 Penyebab Kematian Anak Balita ( > 1 tahun - < 5 tahun) di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
Sumber : Seksi Kesga Kabupaten Pesisir Barat
3.2.3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Jumlah kematian maternal di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 49
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
sebesar 6 kasus. Puskesmas Bengkunat 2 bulin, Krui 1 , Biha 1,
Bengkunat 1, Lemong 1.
Grafik 3.8 Kematian Maternal Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Angka Kematian Ibu di Kabupaten Pesisir Barat 197 per 100.000
kelahiran. Atau di setiap 1000 kelahiran hidup, di Kabupaten Pesisir
Barat terdapat 1,9 ibu bersalin meninggal. Target MDGs 2015 AKI
sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Nasional AKI 2014
adalah 118 per 100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan Angka
Kematian Ibu secara Nasional maka AKI Kabupaten Pesisir Barat
hampir dua kali lipat lebih besar.
Grafik 3.9 Angka Kematian Ibu Kabupaten Pesisir Barat 2014
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 50
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Secara nasional, lima penyebab kematian ibu terbesar adalah
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus
lama/macet dan abortus. Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi
oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam
kehamilan (HDK) , dan infeksi. Proporsi ketiga penyebab kematian ibu
telah berubah, dimana perdarahan dan infeksi cenderung mengalami
penurunan sedangkan HDK proporsinya semakin meningkat. Lebih
dari 30% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2010 disebabkan oleh
HDK (Profil Kesehatan Nasional).
Penyebab kematian ibu di Kabupaten Pesisir Barat seperti dalam grafik
dibawah ini adalah sebagian besar kasus karena perdarahan.
Grafik 3.10 Penyebab Kematian Maternal Kabupaten Pesisir Barat 2014
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 51
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Seperti telah disebutkan di atas, bahwa diperkirakan 20% kehamilan
akan mengalami komplikasi. Sebagian komplikasi ini dapat
mengancam jiwa, tetapi sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan
ditangani bila : 1) ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan;
2) tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan yang sesuai,
antara lain penggunaan partograf untuk memantau perkembangan
persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif kala III (MAK III)
untuk mencegah perdarahan pasca-salin; 3) tenaga kesehatan mampu
melakukan identifikasi dini komplikasi; 4) apabila komplikasi terjadi,
tenaga kesehatan dapat memberikan pertolongan pertama dan
melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan;5)
proses rujukan efektif; 6) pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna.
(Profil Kesehatan Nasional,2014)
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk menurunkan
angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui :
1) Peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan
menangani kasus risiko tinggi secara memadai;
2) Pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 52
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta
3) Pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED)
dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau (Profil
Kesehatan Nasional,2014).
Grafik 3.11. Trend Kematian Maternal,Perinatal,Neonatal.Bayi,BalitaKabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia
salah satunya melalui Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) yang menitikberatkan fokus totalitas
monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi dini, menghindari
risiko kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan akses dan
pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar di tingkat
Puskesmas (PONED) dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK). Dalam
implementasinya, P4K merupakan salah satu unsur dari Desa Siaga.
P4K mulai diperkenalkan pada tahun 2007. Sampai dengan tahun
2013, tercatat 66.629 (86%) desa/kelurahan telah melaksanakannya. .
Pelaksanaan P4K di desa-desa tersebut perlu dipastikan agar mampu
membantu keluarga dalam membuat perencanaan persalinan yang baik
dan meningkatkan kesiap-siagaan keluarga dalam menghadapi tanda
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 53
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
bahaya kehamilan, persalinan dan nifas agar dapat mengambil tindakan
yang tepat (Profil Kesehatan Nasional, 2014)
Sesuai Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-
2014, ditargetkan pada akhir tahun 2014 di setiap kabupaten/kota
terdapat minimal 4 (empat) Puskesmas rawat inap mampu PONED
dan 1 (satu) Rumah Sakit Kabupaten/Kota yang mampu
melaksanakan PONEK. Melalui pengelolaan pelayanan PONED dan
PONEK, Puskesmas dan Rumah Sakit diharapkan bisa menjadi
institusi terdepan dimana kasus komplikasi dan rujukan dapat diatasi
dengan cepat dan tepat.
Kabupaten Pesisir Barat awalnya sejak tahun 2005 terdapat 5
Puskesmas PONED, akan tetapi dalam perkembangannya dokter ,
perawat maupun bidan terlatih PONED sebagian diantaranya ada yang
pindah tugas ke tempat lain.Tahun 2015 Puskesmas yang mampu
PONED, dalam arti petugas medis yang terlatih PONED hanya di
Puskesmas Krui dan Biha. Puskesmas rawat inap lain yang pada
awalnya mampu PONED, saat ini kesulitan dalam melaksanakan
PONED karena ketiadaan tenaga medis terlatih PONED.
Standardisasi PONEK untuk rumah sakit dilakukan oleh
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan bekerjasama dengan
organisasi profesi yang terkait (POGI, IDAI dan IBI) serta Badan
PPSDMKes Kemenkes RI. Lokakarya PONEK dilakukan selama
5 hari, meliputi materi manajemen dan klinik PONEK yang
kemudian diikuti dengan latihan on the job training PONEK untuk
mengenalkan cara melakukan bimbingan teknis untuk perbaikan
kinerja Tim PONEK rumah sakit. Berdasarkan data dari Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan, jumlah rumah sakit siap PONEK di
Indonesia sampai dengan Desember 2013 sebanyak 424 rumah sakit
dari 750 rumah sakit umum milik Pemerintah, sedangkan jumlah
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 54
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Puskesmas PONED sampai dengan Desember tahun 2013 adalah
2.782 puskesmas.
Selain itu dilakukan pula kegiatan Audit Maternal Perinatal
(AMP), yang merupakan upaya dalam penilaian pelaksanaan serta
peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
melalui pembahasan kasus kematian ibu atau bayi baru lahir
sejak di level masyarakat sampai di level fasilitas pelayanan
kesehatan. Kendala yang timbul dalam up aya penyelamatan ibu
pada saat terjadi kegawatdaruratan maternal dan bayi baru lahir akan
dapat menghasilkan suatu rekomendasi intervensi dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi di masa
mendatang. (profil kesehatan nasional ,2014)
3.3. KESAKITAN / MORBIDITAS
3.3.1. Sepuluh Besar Penyakit Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur
penduduk ke arah usia tua serta perubahan pola dan gaya hidup menyebabkan
terjadinya transisi demografi epidemiologis, yang ditandai masih tingginya
penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non infeksi.
Tabel 3.4 Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan Lama dan BaruDi Kabupaten Pesisir Barat 2014
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 55
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
NOKODE
PENYAKITPENYAKIT
JUMLAHKASUS
%
1 J30 ISPA 3.278 27,92 K29 Gastritis 1.741 14,83 110 Hipertensi 1.527 13,04 M.06 Rhematoid Astritis 1.147 9,85 A09 Diare 938 8,06 V01-99 Kecelakaan 828 7,07 A01 Typhoid 800 6,88 B35 Penyakit kulit infeksi 696 5,99 J45 Asma 474 4,010 B509 Malaria 324 2,8
Sumber : SP2TP 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
3.3.2. P2 DiarePenyakit diare masih menjadi masalah yang serius dan merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan kematian bayi dan balita di negara sedang
berkembang termasuk negara Indonesia. Dan merupakan salah satu penyakit yang
berpotensial menjadi KLB. Untuk itu perlu penanganan yang serius terutama
penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan penderita, penggunaan oralit dan
dan mengatasi dehidrasi di tingkat rumah tangga. Penanganan tidak hanya
dilakukan secara kuratif tetapi juga preventif. Kematian tersebut terbanyak
disebabkan oleh kekurangan vitamin A, dehidrasi, disentri dan diare persisten.
UKBM merupakan salah satu bentuk upaya untuk penanggulangan diare.
Distribusi angka kesakitan diare per 1000 penduduk di Puskesmas –
Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat bahwa angka kesakitan tertinggi
ada di Kecamatan Lemong Puskesmas Lemong dan angka kesakitan terendah ada
di Kecamatan Bengkunat Belimbing Puskesmas Bengkunat Belimbing yang
dapat dilihat pada grafik dibawah.
Grafik 3.12 Distribusi Angka Kesakitan (IR) Diare per 1000 penduduk Per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 56
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Seksi P2 Dinkes Kab. Pesisir Barat
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 57
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
3.3.3. P2 DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Pesisir
Barat Provinsi Lampung pada khususnya, dimana kasusnya cenderung meningkat
dan semakin luas penyebarannya serta berpotensi menimbulkan KLB.
Distribusi dari angka kesakitan (IR) DBD Tahun 2014 di Kecamatan /
Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat terlihat bahwa angka kesakitan
tertinggi ada di Puskesmas Krui ( 39 Kasus ) dimana Puskesmas Krui merupakan
puskesmas yang wilayah kerjanya mencakup tiga kecamatan yaitu Kecamatan
Way Krui, Pesisir Tengah, dan Kecamatan Krui Selatan sehingga angka
penemuan kasus DBD menjadi tertinggi diantara puskesmas – puskesmas yang
ada di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat. Sedangkan untuk yang
terendah ada di Puskesmas Karya Penggawa (12 Kasus ), sebagai catatan bahwa
dari kesembilan puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat baru hanya Puskesmas
Krui dan Karya Penggawa yang melaporkan kasus DBD.
Grafik 3.13. Distribusi Angka Kesakitan (IR) DBD per 100.000 penduduk, Per Kecamatan Se-Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Seksi P2 Dinkes Kabupaten Pesisir Barat
Di Provinsi Lampung, organisasi yang bergerak dalam pencegahan DBD
bernama Pokjanal (Kelompok kerja operasional) DBD, sedangkan di Kabupaten
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 58
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Pesisir Barat belum terbentuk organisasi Pokjanal DBD terseut. Organisasi
Pokjanal DBD ini dapat sekali membantu dalam membentuk pola pikir di
masyarakat bahwa tindakan preventif itu lebih efektif.
Dengan demikian, maka tugas untuk mensosialisasikan dan
memberdayakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah
kewajiban dari Pokjanal DBD masing-masing daerah ( Kecamatan / Puskesmas )
sehingga perlu segera dibentuk Pokjanal DBD tersebut agar dapat membantu
petugas kesehatan dalam memberikan pengertian kemasyarakat bahwasannya
tindakan pencegahan DBD itu lebih efektif, serta perlu menanamkan bahwa PSN
jauh lebih efektif dari tindakan kuratif termasuk fogging yang fungsinya terbatas.
Jadi upaya yang dilakukan untuk pemberantasan DBD yaitu dengan
meningkatkan kualitas tatalaksana kasus, menyediakan bahan insektisida dan
larvasida, membentuk dan mengoptimalkan pera n Pokjanal Pokja DBD serta
mengembangkan peran serta masyarakat termasuk swasta serta LSM, sebagai
salah satu daerah pariwisata di Provinsi Lampung , maka kegiatan surveilans
khususnya Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB harus disiagakan dan
ditingkatkan kualitasnya di semua jajaran.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 59
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
3.3.4. P2 Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat dan mempengaruhi angka kesakitan bayi, anak
balita dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja.
Karena itu malaria termasuk salah satu prioritas dalam upaya pemberantasan
penyakit menular yang menjadi bagian integral dalam program pembangunan
bidang kesehatan.
Malaria secara epidemiologi merupakan penyakit menular yang lokal
spesifik, pada sebagian daerah Provinsi Lampung termasuk di Kabupaten Pesisir
Barat merupakan daerah endemis yang berpotensi untuk berkembangnya penyakit
malaria seperti pedesaan yang mempunyai rawa-rawa, genangan air payau di tepi
laut dan tambak-tambak ikan yang tidak terurus. Oleh karena itu perlu upaya
pengendalian untuk menurunkan/menekan masalah malaria. Di dalam Global
Malaria Programme ditargetkan 80% penduduk terlindungi dan penderita
mendapat pengobatan Arthemisin Based Combination Therapy (ACT).
Gambaran insiden malaria di Provinsi Lampung sampai tahun 2011
menggunakan indikator AMI (Annual Malaria Incidens) yang berdasarkan pada
kasus–kasus klinis namun sejak tahun 2012 telah menggunakan indikator API
(Annual Paracite Incidens), oleh sebab itu di Kabupaten Pesisir Barat untuk
gambaran insiden malaria tahun 2014 telah menggunakan API tersebut.
Sedangkan untuk nilai AMI Provinsi Lampung pada tahun 2013 sebesar
3,60 per 1.000 penduduk, angka ini telah berada di bawah target sebesar 5,5 per
1.000 penduduk dan jika dibandingkan dengan angka nasional (<50 ‰) AMI di
Provinsi Lampung masih relatif rendah sedangkan Annual Paracite Insidence
(API) per 1000 penduduk Provinsi Lampung tahun 2013 sebesar 0,41 per 1000
penduduk. Angka ini telah ada di bawah target yang ditetapkan yaitu kurang dari 1
per 1000 penduduk.
Angka kesakitan Malaria baik klinis (AMI) maupun pemeriksaan sedian
darah (API) di Kabupaten Pesisir Barat pada tahun 2014 berdasarkan data yang di
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 60
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
dapat dari laporan puskesmas – puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Barat, terlihat bahwa AMI tertinggi ada di Kecamatan Pulau
Pisang dengan nilai AMI : 14,40 ( Puskesmas Pulau Pisang ) dan Kecamatan
Bengkunat dengan nilai AMI : 8,80 (Puskesmas Bengkunat ) Sedangkan nilai API
tertinggi ada di Kecamatan Pesisir Tengah yaitu dengan nilai API sebesar : 2,91
( Puskesmas Krui ), seperti terlihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 3.14 Distribusi Angka Kesakitan Malaria klinis (AMI) per 1.000 penduduk Per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Seksi P2 Dinkes Kab. Pesisir Barat
Grafik 3.15 Distribusi Angka Kesakitan Malaria (API) per 1.000 penduduk Per Puskesmas Se – Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 61
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Seksi P2 Dinkes Kab. Pesisir Barat
Sedangkan untuk data jumlah malaria positif dan sediaan darah yang
diperiksa berdasarkan puskesmas dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Grafik.3.16 Jumlah Sedian Darah Diperiksa Menurut Jenis Kelami
Per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Seksi P2 Dinkes Kab. Pesisir Barat
Grafik.3.17 Jumlah Malaria Positif Menurut Jenis KelamiPer Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 62
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Bedasarkan kedua grafik diatas didapatkan data bahwa Sediaan Darah
yang diperiksa dan Maliaria Positif yang ditemukan lebih tinggi laki – laki dari
pada perempuan, dan untuk pemeriksaan Sediaan Darah dan Malaria Positif di
temukan tertinggi ada di Puskesmas Krui.
Bila dilihat berdasarkan jenis vektor Malaria maka di Provinsi Lampung
terdapat 12 species dari nyamuk Anopheles spp yang kemungkinan besar terdapat
pula di Kabupaten Pesisir Barat yaitu An. Vagus, An, Sundaicus, An. Barbirotris,
An. Acconitus, An. Indefinitus, An. Kochi, An. Subpictus. An. Tesselatus, An.
Minimus, An. Maculatus.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 63
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
3.3.5. P2 TB Paru
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis), sebagian besar
kuman menyerang ke paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.Penyakit TBC masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di
Indonesia, menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995,
menunjukkan bahwa penyakit TBC merupakan penyebab kematian nomor tiga (3)
setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua
kelompok usia serta merupakan penyakit nomor satu (1) dari golongan penyakit
infeksi.Penanggulangan TB Paru dilaksanakan dengan Strategi DOTS sesuai
dengan rekomendasi WHO yang terdiri atas 5 komponen: Komitmen politis,
diagnosis TB dengan mikroskopis, PMO (pemantau minum obat), kesinambungan
ketersediaan OAT (obat anti Tb) dan Pencatatan pelaporan yang baik dan benar.
Dengan adanya program Strategi DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcourse) dalam penanggulangan TB Paru maka pengembangan Unit
Pelayanan Kesehatan perlu ditingkatkan jumlahnya.
Tabel 3.5 Situasi P2 TB Paru di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
No TahunJumlahBTA+
CDR(%)
CureRate(%)
Konversi(%)
Sembuh(%)
1 2014 133 50% 100% 85,71% 95% Sumber : Seksi P2 bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
Berdasarkan tabel 3.6 diatas diketahui bahwa angka BTA positif pada
tahun 2014 berjumlah 133 kasus, sedangkan angka konversi adalah 85,71 % dan
kesembuhan adalah 95 %, Pada tahun 2014 angka Penemuan Kasus (CDR) TB
50 % target >70%, sedangkan untuk angka kesembuhan 95 % target > 85%.
Bila dilihat distribusi pencapaian indikator penemuan kasus (CDR) dan
angka kesembuhan terlihat bahwa angka penemuan kasus (CDR) tertinggi ada di
Puskesmas Bengkunat ( 77,8 % ) dan terendah ada di Puskesmas Bengkunat
Belimbing ( 14,7 % ). Sedangkan untuk angka konversi capaian tertinggi ada di
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 64
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Puskesmas Ngambur dan Puskesmas Bengkunat Belimbing yaitu 100%
sedangkan untuk capaian terendah ada di Puskesmas Karya Penggawa dengan
nilai capaiannya hanya sebesar 55,5 %.
Grafik 3.18 Angka Penemuan Kasus (CDR) dan Conversi TB Per Puskesmas Se- Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Seski P2 Bidang P2PL Dinkes Kab. Pesisir Barat
Dalam upaya peningkatan di masa mendatang, diharapkan peran dari
seluruh pihak terkait untuk bersama mengatasi penanggulangan program TBC
sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam hal ini peningkatan peran Gerdunas
Provinsi dan kabupaten/kota, Pengawas supervisor/wasor kabupaten agar dapat
menganalisa PRM/PPM yang mempunyai error rate 5% dan meningkatkan
jumlah PRM/PPM yang melakukan cross check, menguatkan jejaring Dinas
Kesehat an, Rumah Saki dan Puskesmas dalam rangka pelaksanaan DOTS.
3.3.6. P2 HIV (HUMAN IIMUNODEFECIENCY) danAIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFECIENCY SYNDROME)
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 65
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Penyakit HIV dan AIDS merupakan salah satu penyakit menular seksual
yang belum ditemukan obatnya dan mempunyai dampak sosial yang sangat berat.
Salah satu tujuan program Pemberantasan Penyakit Menular Langsung adalah
menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan yang diakibatkan oleh
penyakit menular langsung dan mencegah penyebaran serta mengurangi dampak
sosial akibat penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan.
Penyakit Seksual termasuk infeksi HIV - AIDS merupakan salah satu
program yang menjadi prioritas yang dilaksanakan di Provinsi Lampung termasuk
di Kabupaten Pesisir Barat. Kegiatan dalam penanggulangan penyakit seksual ini
dilaksanakan dengan penemuan dan pengobatan penderita baik secara pasif di
puskesmas maupun secara aktif dengan melakukan survey dengan sasaran
kelompok resiko tinggi seperti Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) eks
lokalisasi, narapidana, karyawan tempat hiburan, panti pijat, diskotik, siswa
sekolah menengah Umum (SMU) dan lain sebagainya.
Untuk jumlah kasus HIV / AIDS yang terlaporkan di Kabupaten Pesisir Barat
selama tahun 2014 tercatat ada satu ( 1 ) kasus yang dilaporkan oleh puskesmas,
yaitu laki – laki dengan usia 25 – 49 Tahun, dan dimana semua kasus HIV/AIDS
telah ditangani 100%.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 66
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
3.3.7. P2 ISPA/PNEUMONIA
Tujuan Program Pemberantasan Penyakit ISPA adalah menurunkan
angka kesakitan dan kematian khususnya pada balita. Target MDGS 2015
berkaitan dengan program ISPA adalah menurunkan angka kematian Pneumonia
balita (dari 44 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup). Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu program yang dilaksanakan di
Provinsi Lampung yang dilanjutkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat, yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu1. Pneumonia berat yang ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat, tarikan
dinding dada ke dalam stridor.2. Pneumonia ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat3. Bukan Pneumonia ditandai secara klinis oleh batuk, pilek, bisa disertai
demam, tanpa tarikan dada ke dalam dan tanpa nafas cepat.
Pelaksanaan Program P2 ISPA mencakup penemuan dan pengobatan
penderita (Care Seeking) karena penyakit ISPA masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang utama ini dapat dilihat dari kasus ISPA yang masih
cukup tinggi. Penemuan dini penderita ISPA dengan penatalaksanaan kasus yang
benar dan akan lebih baik bila ditunjang dengan program MTBS (Manajemen
Terpadu Balita Sakit). Dan untuk saat sekarang telah diterapkan pendekatan PAL
(Practical approach to lung health) untuk menjaring kasus pneumonia pada
kelompok usia 5 tahun keatas.
Grafik 3.19 Cakupan Penderita Ditemukan dan Ditangani Pada Balita Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 67
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Seksi P2 Dinkes Kabupaten Pesisir Barat
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa kasus Pneumonia tertinggi
yaitu Puskesmas Bengkunat Belimbing yaitu dengan jumlah kasus ditemukan dan
ditangani sebesar 21 kasus sedangkan kasus terendah ada di Puskesmas Karya
Penggawa dan Puskesmas Ngambur yang sama – sama melaporkan 5 kasus pada
tahun 2014, disamping itu ada empat pukesmas yaitu Puskesmas Bengkunat,
Pulau Pisang, Pugung Tampak, dan Puskesmas Lemong yang perlu mendapatkan
perhatian sebab pada tahun 2014 ke empat puskesmas tersebut melaporakan tidak
ada kasus, apakah benar tidak ada kasus atau kasusnya tidak terditeksi dan
terlaporkan. Kedepan diharapkan Kabupaten/Kota harus terus - menerus
meningkatkan upaya penurunan kasus melalui preventif, promotif dan kuratif.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 68
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
3.3.8. P2 Kusta
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan di Provinsi Lampung pada umumnya dan di
Kabupaten Pesisir Barat khususnya, baik dari aspek medis maupun aspek sosial.
Angka kesakitan kusta (Prevalence) per 10.000 penduduk pada tahun 2014 adalah
sebesar 0,11 per 10.000 penduduk, dan angka ini sudah cukup baik karena telah
dibawah target yaitu < 1 per 10.000 penduduk.
penemuan kasus kusta baru (NCDR) selama tahun 2014 yaitu berjumlah
2 per 100.000 penduduk, dan angka ini sudah cukup baik (target < 5 per 100.000
penduduk). Sedangkan untuk angka kesembuhan tahun 2014 RFT rate MB
sebesar 100% ( 2 penderita). RFT rate telah mencapai target >90%.
Tabel 3.6 Situasi kusta di Kab. Pesisir Barat tahun 2013 - 2014
TAHUN
Jumlah KasusNCDR
per
100.000
pddk
Prevalen per
10.000 pddk
Kusta pada anak
(%)
% Kecacatan
tingkat II
RFT
PB MB PB MB
2014 0 2 2 0,11 0 0 0 2
Sumber : Seksi P2 Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
Bila dilihat distribusi kasus kusta berdasarkan Puskesmas maka belum bisa
terlihat dikarenakan hanya baru dua puskesmas saja yang melaporkan kasus kusta,
yaitu Puskesmas Krui dan Puskesmas Ngambur.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 69
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
3.3.9. AFP (Acute Flaccid Paralysis)
Program eradikasi polio merupakan suatu upaya kerjasama global. WHO,
UNICEF (United Nations Childrens Fund), Rotary Internasional, the US Centers
for Disease Control and Prevention (CDC) dan sejumlah organisasi pemerintah
maupun non pemerintah yang telah memberikan komitmen yang kuat kepada
program ini.Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari polio, pemerintah
melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian
imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita melalui
PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis).
Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya penyebaran virus polio liar di
suatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi terfokus dan
efisien. Pada akhirnya berdasarkan informasi yang di dapat dari surveilans ini,
Indonesia akan dapat menyatakan bebas polio. Sasaran utama surveilans AFP
adalah kelompok yang rentan terhadap poliomielitis yaitu anak berusia <15 tahun.Sebagaimana kita ketahui, sebagian besar kasus poliomyelitis bersifat
non-paralitik atau tidak disertai manifestasi klinis yang jelas. Sebagian kecil saja
dari kasus poliomyelitis yang menimbulkan kelumpuhan (Poliomielitis Paralitik).
Dalam surveilans AFP, pengamatan difokuskan pada kasus poliomyelitis yang
mudah diidentifikasikan: penyakit poliomyelitis paralitik. Ditemukannya kasus
poliomyelitis paralitik di suatu wilayah menunjukan adanya penyebaran virus-
polio liar diwilayah tersebut.Untuk meningkatkan sensitifitas surveilans AFP, maka pengamatan
dilakukan pada semua kelumpuhan yang terjadi secara akut dan sifatnya flaccid
(layu), seperti sifat kelumpuhan pada poliomyelitis. Penyakit-penyakit ini yang
mempunyai sifat kelumpuhan seperti poliomyelitis disebut kasus Accute Flaccid
Paralysis (AFP) dan pengamatannya disebut sebagai Surveilans AFP(S-AFP).
Surveilans AFP pada hakikatnya adalah pengamatan yang dilakukan terhadap
semua kasus kelumpuhan yang sifatnya seperti kelumpuhan pada poliomielits dan
terjadi pada anak berusia <15 tahun dalam upaya untuk menemukan adanya
penyebaran virus polio liar.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 70
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Angka AFP rate non polio per 100.000 anak usia kurang dari 15 tahun di
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 tidak ada kasus yang dilaporkan oleh seluruh
puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat.
Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
mendapatkan indikator non polio AFP rate > 2 pada anak berusia <15 tahun yang
dilaporkan baik puskesmas/masyarakat maupun rumah sakit.
3.3.10. PD3I / PENYAKIT DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI
Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) seperti TBC,
Diphteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio dan Hepatitis B merupakan salah satu
penyebab kematian anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5% pada balita di Indonesia adalah
akibat PD3I. Untuk mencapai target nasional dan global dalam eradikasi,
eliminasi dan reduksi terhadap PD3I, cakupan imunisasi harus dipertahankan
setinggi-tingginya dan merata sampai mencapai tingkat Population Immunity
(kekebalan masyarakat) yang tinggi. Kegagalan dalam menjaga tingkat cakupan
imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB)
PD3I. Salah satu program yang telah terbukti efektif untuk menekan angka
kesakitan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
(PD3I) adalah imunisasi. Salah satu bukti keberhasilan tersebut adalah dapat
dibasminya penyakit cacar dari Indonesia pada tahun 1974.
Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini
merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Pada
tahun 1977 upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi
dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio,
Tetanus serta Hepatitis B. Dengan upaya imunisasi pula kita dapat menekan
penyakit polio, sidang WHA 1988 menetapkan Eradikasi Polio tahun 2000 dengan
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 71
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
3 strategi utama yaitu Imunisasi Rutin, Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dan
Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP).
Insidens rate PD3I untuk penyakit campak, difteri, pertusis yaitu jumlah
kasus dibagi jumlah balita dikali 10.000 balita, IR tetanus neonaturum yaitu
jumlah kasus dibagi jumlah lahir hidup dikali 1.000 lahir hidup, sedangkan untuk
IR hepatitis dan tetanus yaitu jumlah kasus dibagi jumlah penduduk dikali
100.000 penduduk.
Untuk Insidens rate PD3I untuk penyakit campak, difteri, pertusis di
Kabupaten Pesisir Barat belum bisa di bahas dikarenakan tidak ada kasus yang
dilaporankan dari puskesmas – puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Pesisir
Barat. Kedapan direncakan untuk lebih intensif pembinaan ke puskesmas
mengenai pengawasan untuk Insidens rate PD3I penyakit campak, difteri,
pertusis.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 72
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
3.3.11. Eliminasi Tetanus Neonaturum
Salah satu strategi peningkatan kesejahteraan anak adalah menurunkan
angka kesakitan dan kematian, yang salah satu penyebab utamanya adalah Tetanus
Neonatorum. Sehubungan dengan itu Indonesia sejak tahun 1991 telah
melaksanakan kegiatan eliminasi tetanus neonaturum (ETN) yang melibatkan tiga
program penting yaitu imunisasi, Balita dan pra sekolah (Bapras) dan surveilans.
Pada tahun 1995-1997 insidens rate tetanus neonatorum yang dilaporkan berkisar
antara 1,6-1,8/10.000 kelahiran hidup. Data ini diduga masih lebih rendah dari
keadaan sebenarnya karena rendahnya laporan surveilans tetanus neonatorum.
Upaya ETN diselenggarakan berdasarkan pendekatan resiko (risk
approach) dengan strategi: Imunisasi TT ibu hamil dengan cakupan tinggi,
pertolongan persalinan bersih dan mengidentifikasi daerah resiko tinggi tetanus
neonatorum serta upaya perbaikan pada daerah tersebut. Surveilans epidemiologi
memegang peranan yang sangat penting dalam mengidentifikasi daerah resiko
tinggi dan memantau dampak intervensi program imunisasi TT, pertolongan
persalinan bersih dan surveilans. Target insidens rate TN yang dilaporkan <
1/1.000 kelahiran hidup per tahun. Angka Kesakitan Tetanus Neonatorum sebesar
0,04 per 1000 kelahiran hidup. Kasus Tetanus Neonaturum pada tahun 2014 di
Kabupaten Pesisir Barat sebanyak 2 kasus.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 73
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4.3.12 Reduksi Campak
Penyakit campak/ morbili/ measles merupakan penyakit yang sangat
menular yang disebabkan oleh virus, 90% anak yang tidak kebal akan terserang
penyakit campak. Rencana global maupun regional 2006-2010 yang dicanangkan
WHO bersama Unicef tahun 2006 menyatakan bahwa tujuan program
pengendalian campak adalah mengurangi angka kematian campak sebesar 90%
pada tahun 2010. upaya yang perlu dilakukan yaitu cakupan imunisasi campak
dosis pertama >90% secara nasional dalam >80% kabupaten/kota pada tahun
2010, penyelidikan dan manajemen kasus pada semua KLB campak tahun 2009,
melaksanakan surveilans campak berbasis kasus individu (case based surveilans)
bagi semua negara yang telah melaksanakan kampanye campak, melaksanakan
imunisasi campak kesempatan kedua dengan cakupan >90%.Provinsi Lampung merupakan salah satu Provinsi dengan cakupan
imunisasi di atas target nasional (>80%) hal ini ditopang capain cakupan
imunisasi dari kabupaten / kota termasuk Kabupaten Pesisir Barat, dan angka
drop out di bawah angka nasional (<10%), tetapi frekuensi Kejadian Luar Biasa
khususnya kasus PD3I termasuk Campak masih sering tejadi. Cakupan imunisasi
yang tinggi dan merata sampai di tingkat desa serta sistem surveilans yang baik
diharapkan dapat menekan angka kejadian luar biasa kasus-kasus PD3I termasuk
kasus Campak. Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan surveilans Campak harus
dilakukan untuk mempercepat tercapainya reduksi campak di Indonesia
mengingat hal tersebut telah menjadi salah satu kesepakatan global.Salah satu sumber data kasus campak berasal dari laporan STP
(surveilans terpadu penyakit) baik di Puskesmas dan rumah sakit. Strategi lain
yang dilakukan yaitu dengan CBMS (case based measles surveilans). Target
angka kesakitan (IR) Campak <50/10.000 balita dan angka Kematian (CFR)
Campak <2/10.000 balita. Kasus Campak di Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan laporan STP
( Surveilans Terpadu Penyakit ) tidak ada kasus ( nol ). Sehingga keadaan kasus
campak di Kabupaten Pesisir Barat belum bisa digambarkan baik secara
kabupaten atau pun secara puskesmas.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 74
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4.4. STATUS GIZI
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia
dan sekaligus dalam pengentasan kemiskinan adalah dengan meningkatkan gizi
anak terutama anak balita. Keadaan gizi terutama pada masa balita akan sangat
mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia dewasa, karena kecukupan gizi sangat
diperlukan dalam pertumbuhan otak terutama pada masa balita dan nantinya akan
menghasilkan manusia produktif dan berkualitas.
Batas ambang yang digunakan untuk keempat status gizi (berdasarkan
kesepakatan pakar gizi tahun 2000) adalah gizi buruk, gizi kurang, gizi baik dan
gizi lebih. Status gizi buruk pada balita merupakan kondisi yang selalu ditemui
dimasyarakat, oleh karena itu persentase gizi buruk perlu terus ditekan hingga
tidak melebihi 5%.
Gambaran kasus gizi buruk di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
sebanyak 6 (enam) kasus. Kasus Gizi buruk pada balita setiap tahun selalu ada
namun semua kasus gizi buruk tersebut telah dilakukan perawatan (100%). Bila
dilihat sebaran kasus gizi buruk pada balita berdasarkan Puskesmas maka baru
hanya ada empat puskesmas yang melaporkan kasus gizi buruk, yaitu Puskesmas
Karya Penggawa, Krui, Bengkunat dan Puskesmas Bengkunat Belimbing, dari ke
empat puskesmas yang melaporkan kasus gizi buruk tersebut, dimana kasus
dilaporkan berjumlah 6 ( enam ) kasus dan kasus tertinggi ada di Puskesmas
Bengkunat yaitu 3 Kasus dan sisanya ada di tiga puskesmas lainnya.Grafik. 3.20 Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Puskesmas
Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 75
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
Masalah gizi yang utama lainnya adalah Anemia zat besi, kekurangan
vitamin A, gangguan akibat kekurangan Yodium.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 76
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4.4.1 Anemia Gizi Besi
Pemberian zat besi bagi ibu hamil merupakan upaya untuk
menanggulangi kekurangan darah (anemia), karena setiap tablet pil zat besi/Fe
atau dikenal dengan nama tablet tambah darah mengandung 200 mg Sulfas
Ferosus (yang setara dengan 60 mg besi elemental) dan 0,25 mg asam folat.
Kedua senyawa kimia tersebut berfungsi mensuplai kebutuhan mineral Fe dan
membantu metabolisme tubuh selama kehamilan.Pemberian zat besi kepada ibu hamil yang dianjurkan adalah minimal 90
butir selama kehamilannya dan pemberian ini biasanya diberikan secara bertahap
serta paling baik diberikan pada trimester 3 (umur kandungan >7 bulan). Di
Kabupaten Pesisir Barat persentase ibu hamil yang minum pil besi sesuai anjuran
pada tahun 2014 yaitu untuk FE1 sebesar 81,31% dan untuk FE3 sebesar 80,48 %.Berdasarkan laporan nasional Riskesdas tahun 2007 data anemia dari
pemeriksaan biomedis di perkotaan sebagai blok sensus sebagai berikut:
Tabel 3.7 Prevalensi anemia pada penduduk dewasa di perkotaanProvinsi Lampung, Tahun 2007
Jenis standart
SK
Menkes
% anemia hasil
riskesdas
menurut SK
Menkes
Nilai rerata
nasional
Riskes-das
dikurangi 1
SD
% anemia hasil
riskesdas
menurut rerata
baku riskesdas
Perempuan Dewasa < 12 g/ldl 25,9 % < 11,28 g/dl 12,5 %Laki-laki Dewasa < 13 g/dl 21,6 % < 12,83 g/dl 5,5 %Anak-anak < 11g/dl 5,5 % < 11,09g/dl 6%Pr+Laki2
Dewasa+Anak
- 19,2% - 14%
Sumber: Hasil Riskesdas 2
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 77
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4.4.2 Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Di samping masalah kurang energi protein dan anemia gizi besi,
masyarakat di Provinsi Lampung pada umumnya dan di Kabupaten Pesisir Barat
pada khususnya juga dihadapkan pada masalah Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY). Sesuai perkembangan metodologi survey, dikembangkan indikator
GAKY lainnya yang lebih sensitive dan spesifik yaitu dengan mengukur kadar
EYU (Excretion Yodium Urine)/kadar yodium dalam urine dan konsumsi garam
beryodium dimasyarakat. Berdasarkan laporan nasional Riskesdas tahun 2007, persentase rumah
tangga mempunyai garam cukup iodium provinsi Lampung sebesar 76,8%,
persentase anak usia 6-12 tahun dengan ekskresi iodium dalam urine < 100 µq/L
untuk Kota Metro (sebagai daerah perkotaan yang terpilih menjadi blok sensus
biomedis) sebesar 11,9%, persentase RT yang mempunyai garam iodium < 30
ppm kota Metro sebesar 66,7%. Sedang untuk data Kabupaten Pesisir Barat yang
berdasarkan data Riskesdas belum ada dikarenakan pada saat pelaksanaan
riskesdas terakhir tahun 2013, Kabupaten Pesisir Barat belum terbentuk, masih
bergabung dengan Kabupaten induk yaitu Lampung Barat.
4.4.3 Kekurangan Vitamin A (KVA )
Untuk masalah Kekurangan Vitamin A (KVA), gambaran besarnya
masalah tersebut di Kabupaten Pesisir Barat - Provinsi Lampung belum dapat
diketahui dengan pasti karena data yang mendukung hal tersebut belum tersedia.
Tetapi jika mengacu pada prevalensi Xeropthalmia secara nasional maka KVA
bukan lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya sudah
0,03% (Batasan WHO = 0,05%). Masalah KVA baru akan menjadi masalah jika
kita mengacu pada fakta bahwa lebih dari 50% balita di Indonesia ternyata
memiliki kadar vitamin A dalam serum darah <20 ug (Ditzi, 2000). Provinsi
Lampung bukan merupakan daerah endemis KVA termasuk Kabupaten Pesisir
Barat, tetapi upaya untuk tetap waspada harus ditingkatkan. Salah satu upayanya
yaitu dengan pendistribusian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 78
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
yang diberikan sebanyak dua kali dalam satu tahun (bulan Februari dan Agustus)
dan pada ibu nifas diberikan satu kali. Gambaran cakupan vitamin A pada balita mendapat 2 kali dan pada ibu
hamil di Kabuapten Pesisir Barat tahun 2014 dapat dilihat pada grafik dibawah
ini.
Grafik 3.21 Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 kali MenurutPuskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yan.Kes Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 79
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
SITUASI UPAYA KESEHATAN
Sebagai upaya untuk memiliki derajat kesehatan yang tinggi, maka
diperlukan pencapaian tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh penduduknya
hidup dalam lingkungan yang sehat, mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta mampu menyediakan dan memanfaatkan (menjangkau) pelayanan
kesehatan yang bermutu. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk
memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan
keberhasilan pembangunan kesehatan.
4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS
Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar yang
menyentuh masyarakat. Untuk mengetahui pemanfaatan sarana pelayanan
kesehatan dasar oleh masyarakat, dapat dilihat dari cakupan masyarakat yang
berkunjung ke Puskesmas.
Jumlah kunjungan/cakupan pelayanan rawat jalan selama tahun 2014
berjumlah 35.796 kunjungan atau 21,3 % dari jumlah penduduk. Kunjungan
paling banyak di Puskesmas Krui yaitu 7850 (21,9 %) dan paling rendah di
Puskesmas Biha yaitu 1681 (4,7%).
Hal ini disebabkan karena Puskesmas Krui merupakan Puskesmas rawat
inap dan membawahi 3 kecamatan serta berada pada lokasi yang strategis baik
dari utara ataupun dari selatan. Selain itu Puskesmas Krui merupakan Puskesmas
rawat inap yang pertama di bangun, dimana masyarakat Kabupaten Pesisir Barat
menganggap Puskesmas Krui adalah rumah sakit, sehingga masyarakat banyak
yang berkunjung (berobat) ke Puskesmas Krui walaupun di wilayah tempat
tinggalnya terdapat Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 80
BABIV
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Selain data diatas cakupan kunjungan pelayanan kesehatan oleh penduduk dapat
juga diperoleh dari data kesakitan (LB1) di sarana pelayanan kesehatan
(Puskesmas) yaitu kunjungan rawat jalan plus rawat inap, yang dapat dilihat pada
grafik dibawah ini :
Grafik 4.1 Data kesakitan di PuskesmasKabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dari grafik diatas terlihat bahwa data kesakitan paling banyak di Puskesmas Krui
yaitu 7548 kasus dan paling sedikit data Kesakitan di Puskesmas Pugung Tampak
yaitu 2719 kasus.
Dari Sembilan Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat, hanya lima
puskesmas yang melayani rawat inap yaitu Puskesmas Lemong, Krui, Biha,
Ngambur, Bengkunat. Jumlah kunjungan rawat inap untuk tahun 2014 di
Kabupaten Pesisir Barat adalah sebanyak 44,331.
Sedangkan untuk cakupan kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan
kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya) terhadap total kunjungan (rawat
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 81
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
inap dan rawat jalan) puskesmas selama tahun 2014 belum dapat di gambarkan
karena data dukungnya belum terpenuhi.
4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
Berdasarkan laporan bulanan puskesmas , jumlah rujukan dari puskesmas ke
rumah sakit baik yang dirujuk ke RSUD Liwa maupun, RSUD kabupaten lain
yang berdekatan dengan Kabupaten Pesisir Barat yaitu berjumlah 716 rujukan (2
%) dari jumlah kunjungan. Hal ini disebabkan karena puskesmas merupkan
fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yang tidak semua penyakit dapat diobati atau
pun dirawat di puskesmas. Ada kasus tertentu yang harus dirawat di rumah sakit.
Sedangkan Kabupaten Pesisir Barat belum terdapat Rumah Sakit.
4.2.1. Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit ( RS pemerintah dan
swasta) Untuk indikator ini belum dapat di laporkan atau digambarkan
dikarenaan di Kabupaten Pesisir Barat belum memiliki Rumah Sakit baik Rumah
Sakit yang dimiliki oleh pemerintah ataupun Rumah Sakit yang dimiliki oleh
pihak suwasata.
4.3. PELAYANAN KEFARMASIANUntuk cakupan layanan kefarmasian dapat dilihat pada tabel
dibawah ini yaitu sebagai beriu ini :
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 82
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Tabel 4.1. Persentase Tingkat Kecukupan Obat di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTALPENGGUNAAN
SISASTOK
JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 81 Alopurinol tablet 100 mg tablet 81.00
0 4.50
0
- 4500 5,56
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 50.000
2.700
10.000
12700,00 25,4
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 5.000
270
600
870,00 17,4
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 16.200
900
-
900,00 5,56
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 162.000
9.000
15.000
24000,00 14,81
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 490.000
27.000
240
27240,00 5,56
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 8.500
450
-
450,00 5,29
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 82.000
4.500
-
4500,00 5,49
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul 5.000
270
-
270,00 5,40
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet 490.000
27.000
10.000
37000,00 7,55
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 83
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g
tube 5.000
270
-
270,00 5,40
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
supp 5.000
270
-
270,00 5,40
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%
pot 5.000
270
-
270,00 5,40
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 81.000
4.500
-
4500,00 5,56
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg
tablet 16.200
900
-
900,00 5,56
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 1.620
90
-
90,00 5,56
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 170.000
9.000
10.000
19000,00 11,18
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet -
-
-
#DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 50.000
2.700
-
2700,00 5,40
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 18.000
1.000
-
1000,00 5,56
21 Atropin tetes mata 0,5% botol 400
20
-
20,00 5,00
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 2.000
90
-
90,00 4,50
23 Betametason krim 0,1 % krim 5.000
270
-
270,00 5,40
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 84
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 17.000
900
-
900,00 5,29
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 490.000
27.000
10.000
37000,00 7,55
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 750
40
-
40,00 5,33
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol -
-
-
#DIV/0!
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet -
-
-
#DIV/0!
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 1.200
60
-
60,00 5,00
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 90.000
5.000
-
5000,00 5,56
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 60.000
3.000
-
3000,00 5,00
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 15.000
810
-
810,00 5,40
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 165.000
9.000
-
9000,00 5,45
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 9.000
1.000
-
1000,00 11,11
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 36.000
4.000
-
4000,00 11,11
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 5.000
270
-
270,00 5,40
37 Etakridin larutan 0,1% botol 500
27
-
27,00 5,40
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul 18.000
1.000
1000,00 5,56
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 85
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
-
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 300
30
-
30,00 10,00
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 9.000
1.000
-
1000,00 11,11
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet -
-
-
#DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 27.000
3.000
-
3000,00 11,11
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 1.100
60
-
60,00 5,45
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 5.000
270
-
270,00 5,40
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 33.000
1.800
-
1800,00 5,45
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 50.000
2.700
-
2700,00 5,40
47 Gameksan lotion 1 % botol 1.650
90
-
90,00 5,45
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach 16.500
900
-
900,00 5,45
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 3.240
180
-
180,00 5,56
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 49.000
2.700
-
2700,00 5,51
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 16.500
9.000
-
9000,00 54,55
52 Gliserin botol 3.240
180
-
180,00 5,56
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 86
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
53 Glukosa larutan infus 5% botol 6.480
360
-
360,00 5,56
54 Glukosa larutan infus 10% botol 1.100
60
-
60,00 5,45
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 90
10
-
10,00 11,11
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 33.000
1.800
-
1800,00 5,45
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet -
-
-
#DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet -
-
-
#DIV/0!
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet -
-
-
#DIV/0!
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 1.800
1.000
-
1000,00 55,56
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 5.000
270
-
270,00 5,40
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet -
-
-
#DIV/0!
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 81.000
4.500
-
4500,00 5,56
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 33.000
1.800
-
1800,00 5,45
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 163.000
9.000
-
9000,00 5,52
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 33.000
1.800
-
1800,00 5,45
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 65.00 36.00 5. 41000,00 63,08
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 87
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
0 0 000 68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 16.50
0 90
0
- 900 5,45
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial 450
25
-
25,00 5,56
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul 8.500
450
-
450,00 5,29
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 82.000
4.500
-
4500,00 5,49
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 5.000
270
-
270,00 5,40
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 163.000
9.000
-
9000,00 5,52
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul -
-
-
#DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 350
18
-
18,00 5,14
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 16.500
900
-
900,00 5,45
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet -
-
-
#DIV/0!
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg
tablet 8.200
450
-
450,00 5,49
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 5.000
270
-
270,00 5,40
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 163.000
9.000
-
9000,00 5,52
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 88
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet -
-
-
#DIV/0!
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 18.000
1.000
-
1000,00 5,56
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul 900
50
-
50,00 5,56
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 16.500
900
-
900,00 5,45
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 900
50
-
50,00 5,56
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 900
50
-
50,00 5,56
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach -
-
-
#DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol 820
45
-
45,00 5,49
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet 8.200
450
-
450,00 5,49
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg
tablet 32.500
1.800
-
1800,00 5,54
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 1.700
90
-
90,00 5,29
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 5.500
300
-
300,00 5,45
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 55.000
3.000
-
3000,00 5,45
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol 180
10
-
10,00 5,56
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 89
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 18.000
1.500
-
1500,00 8,33
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul 360
20
-
20,00 5,56
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 16.500
900
-
900,00 5,45
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 2.000
100
-
100,00 5,00
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 5.000
270
-
270,00 5,40
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 5.000
270
-
270,00 5,40
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 1.100
60
-
60,00 5,45
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 8.200
450
-
450,00 5,49
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 8.200
450
-
450,00 5,49
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet -
-
-
#DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 17.000
9.000
10.000
19000,00 111,76
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol -
-
-
#DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 5.500
300
-
300,00 5,45
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 90.000
5.000
5.000
10000,00 11,11
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 900
50
-
50,00 5,56
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 90
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 16.500
9.000
-
9000,00 54,55
111 Prednison tablet 5 mg tablet 10.000
1.000
-
1000,00 10,00
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 10.000
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 4.000
200
-
200,00 5,00
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 4.000
200
-
200,00 5,00
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet -
-
-
#DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 90.000
5.000
-
5000,00 5,56
117 Ringer Laktat larutan infus botol 36.000
2.000
1.000
3000,00 8,33
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% tube 2.500
135
-
135,00 5,40
119 Salisil bedak 2% kotak 5.000
270
100
370,00 7,40
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 180
10
-
10,00 5,56
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial -
-
-
#DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial -
-
-
#DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 480
25
-
25,00 5,21
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial 1 1 10,00 5,56
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 91
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
80 0 - 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 16.50
0 90
0
- 900,00 5,45
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 180
10
-
10,00 5,56
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol -
-
-
#DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 55.000
3.000
-
3000,00 5,45
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 90.000
5.000
-
5000,00 5,56
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 17.000
900
-
900,00 5,29
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 90.000
5.000
-
5000,00 5,56
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul -
-
-
#DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 5.500
300
-
300,00 5,45
134 Vaksin Rabies Vero vial 36
2
-
2,00 5,56
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 90.000
5.000
10.000
15000,00 16,67
VAKSIN
136 BCG vial 137 T T vial 138 D T vial 139 CAMPAK 10 Dosis vial
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 92
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
140 POLIO 10 Dosis vial 141 DPT-HB vial 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 143 POLIO 20 Dosis vial 144 CAMPAK 20 Dosis vial
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 93
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4.4. PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Upaya kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat diarahkan untuk
meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang mungkin
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan
status kesehatan masyarakat khususnya pada kelompok rentan yaitu bayi, anak
Balita, Bumil, Bulin dan Busui (ibu menyusui).
4.4.1 Pelayanan Kesehatan IbuPelayanan antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang
memiliki kompetensi/profesional (Dokter spesialis kebidanan, Dokter umum,
pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai
dengan standart pelayanan antenantal yang meliputi 5T yaitu : Timbang BB, ukur
TB, ukur TD, pemberian imunisasi TT, ukur Tinggi fundus uteri dan pemberian
Tablet Besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
a. Cakupan K1 dan K4Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan
kunjungan baru ibu hamil (K1) atau juga disebut akses dan pelayanan ibu
hamil sesuai standart 5T paling sedikit empat kali dengan distribusi sekali
pada triwulan I, sekali pada triwulan II dan 2 kali pada triwulan III (K4),
sedangkan distribusi kunjungan dapat menggambarkan kualitas.
Grafik di bawah ini mengambarkan cakupan kunjungan K1 dan K4
di Kabupaten Pesisir Barat per Puskesmas selama tahun 2014, yaitu sebagai
berikut :
Grafik 4.2. Jumlah Kunjungan K1 dan K4Di Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 94
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
Kondisi pelayanan kesehatan ibu hamil di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014, yang digambarkan oleh grafik di atas yaitu berdasarkan jumlah
kujungan K1 dan K4, untuk jumlah total kunjungan K1 3522 kunjungan dan
K4 2921 kunjungan ibu hamil. Berdasarkan grafik tersebut juga dapat dilihat
jumlah kunjungan K1 tertinggi ada di Puskesmas Krui dan Puskesmas Biha,
dan untuk jumlah kunjungan yang terendah ada di Puskesmas Pulau Pisang,
sedangkan untu jumlah kunjungan K4 yang tertinggi ada di Puskesmas
Ngambur dan Krui kemudian yang terendah ada di Puskesmas Pugung
Tampak dan Pulau Pisang.
Jika distribusi K1 dan K4 per Puskesmas berdasarkan persentase
jumlah kunjungan maka cakupan K1 terbesar yaitu Puskesmas Bengkunat
Belimbing ( 103,6 % ), sedangkan cakupan terendah yaitu Puskesmas
Lemong ( 85,1 % ), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah
ini.
Grafik 4.3. Distribusi Persentase Cakupan K1Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 95
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat
Grafik 4.4. Distribusi Persentase Cakupan K4Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 96
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Berdasarkan grafik diatas untuk cakupan persentase kunjungan K4
tertinggi ada di Puskesmas Pulau Pisang dan Ngambur sedangkan yang
terendah ada di Puskesmas Krui.
Dari kedua grafik tersebut diatas untuk persentase kunjungan K1 dan
K4 secara kabupaten masih kurang dari target nasional yaitu K1 100% dan
K4 95 %. Hal ini menunjukkan akses pelayanan kesehatan ibu hamil di
Kabupaten Pesisir Barat masih kurang dari yang diharapkan secara nasional.
Atau tingkat kepatuhan dari ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke
tenaga kesehatan masih kurang.
b. Cakupan Imunisasi TT1 s/d TT5 Ibu HamilUpaya pencegahan Tetanus Neonatorum dilakukan dengan cara
pemberian imunisasi TT pada ibu hamil. Konsep imunisasi TT adalah life
long imunization yaitu pemberian imunisasi TT 1 sampai dengan TT5.
Adapun pembagian imunisasi TT adalah sebagai berikut : TT0 : Imunisasi pada saat bayi TT1 : Imunisasi pada saat bayi TT2 : Imunisasi pada saat bayi TT3 : Imunisasi pada saat BIAS kelas satu TT4 : Imunisasi pada saat BIAS kelas dua TT5 : Imunisasi pada saat BIAS kelas tigaPemberian imunisasi pada ibu hamil selama kehamilan adalah dua kali yaitu
TT1 dan TT2. Target cakupan TT1 & TT2 adalah > 85%.
Grafik 4.5. Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu HamilDi Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 97
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat
Jika dilihat distribusi Persentase Cakupan TT2 per Puskesmas tahun
2014 maka cakupan TT2 plus tertinggi ada di Puskesmas Pulau Pisang ( 81,1
% ) sedangkan yang terendah ada di Puskesmas Lemong, seperti terlihat pada
grafik dibawah ini :
Grafik 4.6. Distribusi Persentase Cakupan TT2 plus untuk ibu hamilMenurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat.
c. Cakupan Ibu Hamil dengan Tablet Besi
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 98
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Cakupan ibu hamil dengan tablet besi Fe3 ( 90 Tablet ) di
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 sebesar 80,48 %, dimana capaian ini
masih dibawah target yang diharapkan yaitu > 85% untuk Fe3.Bila dilihat distribusi capaian persentase cakupan Ibu Hamil
dengan 90 Tablet Besi atau Fe3 berdasarkan Puskesmas maka terlihat bahwa
cakupan Fe3 tertinggi ada di Puskesmas Pulau Pisang ( 101,89 % ) dan
terendah ada di Puskesmas Pugung Tampak ( 72,11 % ) seperti terlihat pada
grafik di bawah ini : Grafik 4.7. Distribusi Persentase Cakupan Ibu Hamil
dengan 90 Tablet Besi (Fe3) per Puskesmas Kab. Pesisir Barat Th. 2014
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat
d. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga KesehatanTenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan
yaitu tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi/profesional kebidanan
(dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat bidan). Dibawah ini
adalah grafik cakupan persalinan oleh nakes yaitu sebagai berikut :
Grafik 4.8. Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 99
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat
Upaya yang perlu terus dilakukan untuk menangani ibu bersalin
dengan penyulit/kompikasi/resiko tinggi yaitu dengan meningkatkan fasilitas
pelayanan di saryankes melalui pembentukan puskesmas mampu
PONED/penanganan obstetri neonatal emergency dasar, RS mampu
PONEK/penanganan obstetri neonatal emergency komprehensif dan
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui
pelatihan. Setiap desa diharapkan telah menjadi desa siaga yang memiliki
bidan,kader, poskesdes dan FKMD (forum komunikasi masyarakat desa),
sarana dan sumber daya ini dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi
(melaporkan) masalah kesehatan dimasyarakat salah satu diantaranya ibu
bersalin dengan komplikasi/resiko tinggi.
e. Cakupan Kunjungan Pelayanan Ibu NifasCakupan Kunjungan Pelayanan Ibu nifas di Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2014 sebesar 79,38 % masih dibawah target yang diharapkan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 100
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
yaitu 95%. Di bawah ini adalah grafik distribusi cakupan pelayanan ibu nifas
per puskemas di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 :
Grafik 4.9 Persentase Distribusi Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat
f. Cakupan Ibu Nifas mendapatkan Vitamin ACakupan ibu nifas mendapatkan vitamin A di Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2014 sebesar 76,61%. Di bawah ini grafik capaian / cakupan ibu
nifas mendapat Vitamin A per puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2014, adalah sebagai berikut :
Grafik 4.10 Distribusi Persentase Cakupan Ibu Nifas mendapatkan Vitamin A Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 101
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat
g. Cakupan Peserta KB AktifCakupan Peserta KB aktif di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
sebesar 60,41 % , capaian ini belum mencapai target yang diharapkan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat yaitu sebesar 70%. Grafik 4.11. Cakupan Peserta KB Aktif Per Puskesmas
Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir BaratUntuk mengetahui Pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Aktif di
Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Akseptor AktifDi Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 102
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Tahun IUD Suntik Implant MOP/MOW Pil Kondom
2004 912 8133 1066 2 6472 541Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat
h. Cakupan Kunjungan Neonatal dan Bayi
Cakupan kunjungan Neonatal (KN) adalah persentase neonatal yang
memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu
kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut
meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa
perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian
vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan
perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini digunakan
untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12
bulan di sarana pelayanan kesehatan maupun di rumah, posyandu, tempat
penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya, melalui kunjungan petugas.
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada
umur 1 - 3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan
dan 1 kali pada umur 9 - 12 bulan.Grafik dibawah ini menggambarkan bahwa cakupan kunjungan
neonatus tahun 2014 di Kabupaten Pesisir Barat per Puskesmas, adalah
sebagai berikut :
Grafik 4.13 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1 & KN3) Per PuskesmaDi Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 103
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Seksi Kesga Bidang Yankes Din.Kes Kab. Pesisir Barat
i. Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi ditanganiBerikut ini adalah grafik distribudi cakupan Neonatal Risti /
Komplikasi ditangani menurut puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun
2014 yaitu sebagi berikut : Grafik 4.14 Distribusi Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi ditangani
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu
dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 104
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan
rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20 % ibu hamil akan mengalami
komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak
selalu dapat diduga sebelumnya, oleh karenanya semua persalinan harus
ditolong oleh tenaga kesehatan agar komplikasi kebidanan dapat segera
dideteksi dan ditangani.
Cakupan penanganan komplikasi kebidanan kabupaten sebesar 82 %,
kurang dari target sebesar 100% dengan kesenjangan 12 %. Puskesmas yang
telah mencapai target adalah Puskesmas Krui dan Puskesmas Bengkunat
Belimbing. Puskesmas dengan cakupan terendah adalah Puskesmas Pugung
Tampak dengan cakupan 21%.
4.4.2. Cakupan Pelayanan Imunisasi Bayi dan UCI
Pada tahun 1990 Indonesia telah mencapai UCI dan cakupannya merata
secara nasional pada tahun 1993. Perkembangan kegiatan imunisasi makin maju
dengan adanya uniject (ADS-PID atau auto disposable syringe injection Device)
yang mendukung penyuntikan secara safe injection. Uniject merupakan vaksin
kemasan tunggal.Sejak lima tahun terakhir hasil cakupan imunisasi rutin provinsi
Lampung telah mencapai target nasional >80% dengan indikator cakupan
imunisasi campak dan angka drop out (DO) dibawah nasional <5%. Drop out
adalah sasaran yang tidak hadir di bulan beriktunya untuk melanjutkan pemberian
imunisasi lanjutan. DO terjadi karena banyak faktor antara lain : anak sakit,
pindah tempat tinggal, lupa untuk imunisasi lanjutan. Sedangkan untuk di Kabupaten Pesisir Barat sebagai Daerah Otonomi
Baru cakupan imunisasi dan UCI belum bisa menggambarkan keadaan yang
sebenarnya hal ini disebabkan karena data dukung belum terpenuhi, berikut adalah
data cakupan imunisasi dan UCI pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Cakupan Immunisasi Bayi Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 105
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Tahun BCG DPTI POLIO4 CAMPAK DO RATE
2014 87,2 109 98,5 103,4 4,2 Sumber : Lap. P2 Imunisasi Din.Kes Kab. Pesisir Barat
a. Cakupan DPT1/HB1
Capaian DPT1/HB1 tahun 2014 di Kabupaten Pesisir Barat telah
mencapai 106 % untuk tingkat kabupaten, Grafik dibawah ini
menggambarkan bahwa pada tahun 2014 semua Puskesmas telah mencapai
target yang diharapkan yaitu > 90%. Sejak tahun 2008, imunisasi DPT yang digunakan adalah DPT
combo yaitu imunisasi DPT yang dikombinasikan dengan hepatitis.
Grafik 4.15 Cakupan Imunisasi DPT1 + HB1Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Laporan P2 Imunisasi Din.Kes Kab. Pesisir Barat
b. Cakupan imunisasi DPT3 + HB3Grafik dibawah menggambarkan bahwa pada tahun 2014 cakupan
imunisasi DPT3 + HB3 Kabupaten Pesisir Barat sebesar 102,8 % untuk
capaian tingakat kabupaten ini telah memenuhi target yang diharapkan > 90
% akan tetapi jika dilihat capaian per puskesmas maka ada puskesmas yang
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 106
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
belum memenuhi target yang diharapakan, seperti terlihat pada grafik
dibawah ini : Grafik 4.16 Cakupan Imunisasi DPT3 + HB3
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Laporan P2 Imunisasi Din.Kes Kab. Pesisir Barat Target : > 90%
c. Cakupan imunisasi CampakGrafik dibawah menggambarkan bahwa pada tahun 2014 cakupan
imunisasi campak Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat adalah sebesar
103,4% (telah mencapai target) namun bila dilihat cakupan berdasarkan per-
puskesmas maka masih ada beberapa puskesmas yang belum memenuhi target,
yaitu puskesmas Pulau Pisang, Biha dan Ngambur yaitu dibawah target (<90%)
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :Grafik 4.17 Cakupan Imunisasi Campak
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 107
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Laporan P2 Imunisasi Din.Kes Kab. Pesisir Barat Target : > 90%
d. Cakupan imunisasi Polio.Grafik dibawah menggambarkan bahwa pada tahun 2014 cakupan
imunisasi polio4 di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat sebesar
98,4% (telah mencapai target). Akan tetapi bila dilihat capaian imunisasi
Polio 4 di Puskesmas belum keseluruhannya mencapai target yang
diharapkan.Grafik 4.18 Trend Cakupan Imunisasi Polio 3
Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Lampung Tahun 2012
4.4.3. UCI Desa/kelurahan UCI yaitu desa/kelurahan dimana ≥80% dari bayi yang
ada diwilayah tersebut telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Indikator
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 108
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
untuk UCI desa tahun 2006 – 2007 dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi
campak sedangkan sejak tahun 2008 indikator UCI adalah cakupan BCG,
DPT/Hb3, Polio4 dan Campak.Cakupan desa/kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana >80% dari
jumlah bayi yang ada di desa tsb sudah mendapat imunisasi dasar lengkap (1 dosis
BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis Hep. B, 1 dosis campak), sedangkan
indikator penilaian untuk desa UCI adalah BCG, DPT/Hb3, Polio4 dan Campak
dimana ke 4 ( empat ) indikator tersebut angka cakupan desa harus diatas >90%
secara kabupaten. Persentase cakupan desa/kelurahan UCI di Pesisir Barat tahun
2014 sebesar 93,2 % dan angka ini belum mencapai target yang diharapkan
(100%). Bila dilihat berdasarkan distribusi cakupan UCI berdasarkan Puskesmas
ada tiga puskesmas yang capaiannya kurang dari 100% adapun ke tiga puskesmas
tersebut adalah Puskesmas Biha, Ngambur dan Puskesmas Bengkunat Belimbing
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :Grafik 4.19 Cakupan Desa/Kelurahan UCI
Per Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : P2 Imunisasi Din.Kes Pesisir Barat 4.4.4. Cakupan Bayi Mendapat Vitamin A
Cakupan bayi mendapat vitamin A di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014
baru mencapai sebesar 57,8 % dimana angka ini belum memenuhi target yang
diharapkan yaitu 85%. Bila dilihat capaian ini berdasarkan puskesmas maka hanya
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 109
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
ada satu Puskesmas yang mencapai target > 80% yaitu Puskesmas Lemong
dengan capaian 80,2%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :Grafik 4.20 Cakupan Bayi Mendapat Vitamin A
Menurut Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
4.4.5. Cakupan Bayi Mendapat ASI EkslusifPemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti
sangat penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain
pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pemberian ASI secara eksklusif di
usia 0-6 bulan dipandang sangat strategis, karena pada usia tersebut kondisi bayi
masih sangat labil dan rentan terhadap berbagai penyakitCakupan bayi mendapatkan ASI Ekslusif di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 sebesar 72 % dimana angka ini telah memenuhi target yang
diharapkan yaitu 60%.
Bila dilihat berdasarkan capaian per puskesmas maka masih ada satu
puskesmas yang capainnya masih dibawah target yang diharapkan yaitu
Puskesmas Bengkunat yang hanya mencapai angka 42,1%, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4.21. Cakupan Bayi Mendapat ASI EkslusifMenurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 110
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Bidang Yan.Kes Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
4.4.6. Pelayanan Kesehatan Anak Balita dan SD/MI sederajat4.4.6.1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak balita
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita di Pesisir Barat tahun 2014
sebesar 47,9 %, dimana angka ini masih dibawah target yang diharapkan yaitu
90%. Akan tetapi bila dilihat berdasarkan capaian perpuskesmas, maka ada dua
puskesmas yang telah memenuhi target yang diinginkan yaitu Puskesmas Pulau
Pisang ( 128,6 % ) dan Puskesmas Karya Penggawa ( 322,5 % ), Sedangkan
capaian yang terkecil adalah Puskesmas Bengkunat Belimbig yaitu hanya 1,3 %
saja, dan untuk lebih jelasnya ada pada grafik berikut ini :Grafik 4.22. Cakupan Anak Balita Mendapat Pelayanan Kesehatan
Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 111
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Bidang Yan.Kes Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
4.4.6.2. Cakupan Cakupan Balita ditimbang (D/S) dan Balita Ditimbang
yang naik BB (N/D)
Dalam memantau pertumbuhan balita indikator yang digunakan adalah
D/S dan N/D. Cakupan D/S untuk Baduta di Kabupaten Pesisir Barat selama
tahun 2014 telah mencapai 84,2 %, hal ini perlu dipertahankan dan terus
ditingkatkan cakupan tersebut dengan cara, terus dilakukan gerakan penimbangan
balita melalui penyuluhan, penggerakan masyarakat, revitalisasi posyandu & lain-
lain. Sedangkan untuk capain D/S perpuskesmas dapat dilihat dalam grafik
dibawah ini, yaitu sebagai berikut :
Grafik 4.23 Cakupan D/S Pada BadutaDi Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 112
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Selanjutnya untuk cakupan balita ditimbang di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 sebesar 77 % dimana angka ini telah mencapai / memenuhi target
yang diharapkan (75%). Angka ini menggambarkan bahwa partisipasi dari
masyarakat untuk datang ke posyandu sudah cukup tinggi di Kabupaten Pesisir
Barat. Bila dilihat capaian berdasarkan puskesmas maka terlihat belum
keseluruhan puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat mencapai target yang
diharapkan, masih terdapat dua puskesmas yang nilai cakupannya masih dibawah
target yang diinginkan yaitu Puskesmas Bengkunat Belimbing yaitu 68,1 % dan
Puskesmas Biha sebesar 62,9 %. Berikut ini grafik cakupan balita ditimbang
perpuskesmas tahun 2014 di Kabupaten Pesisir Barat sebagai gambaran lebih jelas
tentang balita ditimbang perpuskesmas yaitu sebagai berikut :Grafik 4.24 Cakupan Balita Balita ditimbang (D/S)
Menurut Puskesma Di Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 113
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Bidang Yan.Kes Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
2.4.6.3. Cakupan Balita Bawah Garis Merah (BGM) dan Balita Gizi Buruk
mendapat Perawatan
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat
badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita
yang menderita BGM, fase rawan untuk beralih ke status gizi burukCakupan Balita Bawah Garis Merah (BGM) di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 sebesar 0,87 % ( yang tercatat dan dilaporkan ) dimana angka ini
sudah cukup baik, dimana BGM maksimal adalah kurang dari 15%.
Grafik 4.25 Cakupan Persentase Balita BGMDi Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 per Puskesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 114
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota
Melihat grafik diatas keseluruhan puskesmas yang ada di Kabupaten
Pesisir Barat telah memenuhi target BGM yang ingin dicapai yaitu dibawah 15 %,
akan tetapi ada beberapa puskesmas yang nilainya 0 % seperti Puskesmas Pulau
Pisang, Pugung Tampak, dan Puskesmas Lemong hal ini harus di cek kembali,
apakah benar capainnya sesuai dengan angka yang tampil atau tidak tercatat dan
terlaporkan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 115
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
2.4.6.4. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Grafik 4.26 Cakupan Penjaringan Anak SekolahKabupaten Pesisir Barat 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 116
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
TABEL 4. 4 Jumlah Penambalan dan Pencabutan Gigi Tetap di Puskesmas Tahun 2014
NO NAMA PUSKESMASJUMLAH
PENAMBALAN GIGI
PENCABUTAN GIGITETAP
1 LEMONG 0 0
2 PUGUNG TAMPAK 0 0
3 PULAU PISANG 0 0
4 KARYA PENGGAWA 0 0
5 KRUI 0 332
6 BIHA 1 13
7 NGAMBUR 29 132
8 BENGKUNAT 13 71
9BENGKUNAT BELIMBING
0 0
KABUPATEN 43 548
Grafik 4.2 7Grafik Pencabutan Gigi tetap dan Penambalan Gigi
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 117
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Jumlah Murid SD yang Perlu Mendapat Pelayanan Kesehatan Gigi dan yang
Mendapat Pelayanan Kesehatan Gigi di Puskesmas Tahun 2014 adalah sebagai
berikut :
TABEL 4. 5Jumalah Murid SD Perlu Mendapatkan dan yang Mendapatak Perawatan Gigi
Di Puskesmas Tahun 2014 Kabupaten Pesisir Barat
NO NAMA PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAHMURID SD YG
PERLUPERAWATAN
KES.GIGI
JUMLAH MURIDSD YG
MENDAPATPERAWATAN
KES.GIGI
1 LEMONG 0 0
2 PUGUNG TAMPAK 0 0
3 PULAU PISANG 0 0
4 KARYA PENGGAWA 0 0
5 KRUI 167 294
6 BIHA 8 6
7 NGAMBUR 0 0
8 BENGKUNAT 9 64
9 BENGKUNAT BELIMBING 0 0
KABUPATEN 184 364
Berdasarkan tabel diatas, maka bila digambarkan ke dalam grafik untuk jumlah
sisiwa yang mendapatkan pelayanan perawatan gigi di puskesmas tahun2014
Kabupaten Pesisir Barat adalah sebagai berikut ini :
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 118
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Grafik 4.2 8 Jumlah Murid SD yang Mendapat Perawatan Gigi
Dari 9 ( sembilan) Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Barat, terdapat 4
Puskesmas yang mempunyai tenaga kesehatan gigi baik dokter maupun perawat
gigi, yaitu Puskesmas Krui ( hanya 1 orang perawat gigi,tidak ada dokter gigi ),
Puskesmas Biha ( terdapat 1 orang perawat gigi ,tidak ada dokter gigi ) Puskesmas
Ngambur ( terdapat 2 orang perawat gigi,dan 1 orang dokter gigi ), Puskesmas
Bengkunat ( 1 orang perawat gigi ,tidak ada dokter gigi ). Oleh karena itu,
pelayanan kesehatan gigi, baik di dalam maupun di luar gedung hanya dilakukan
di keempat puskesmas tersebut.
4.5. CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 119
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Krisis moneter yang melanda cenderung meningkatkan biaya kesehatan
dan menyebabkan makin berkurangnya kemampuan masyarakat terutama
golongan ekonomi lemah untuk membiayai pemeliharaan kesehatanya, berbagai
upaya telah dilakukan oleh pemerintah salah satunya yaitu dengan adanya Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berdasarkan Undang-Undang no. 40 tahun 2004. Sedangkan untuk gambaran caupan jaminan pemeliharaan kesehatan di
Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 4. 6 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
NOJENIS JAMINAN
KESEHATAN
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
32319 55025 87344 41,49 78,03 58,85
a.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
28706 48879 77585 36,85 69,32 52,28
b. PBI APBD 864 1470 1470 1,11 2,08 1,57
c.Pekerja Penerima Upah (PPU)
1903 3238 5141 2,44 4,59 3,46
d.Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/ Mandiri
846 1438 2284 1,09 2,04 1,54
e. Bukan Pekerja (BP) 0 0 0 0,00 0,00 0,00
2.Jamkesda ( Sudah dikonfirmasi ke PBI APBD )
- - 0 - - 0,00
3. ASURANSI SWASTA 36 59 95 0,05 0,008 2.59
4. ASURANSI PERUSAHAAN 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH 32,355 55.084 87,439 41,54 78,12 58,92
Sumber : Bidang PMS Din.Kes Kab. Pesisir Barat
JUMLAH PENDUDUK 146,819JUMLAH PESERTA JKN TH 2014
88,096
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 120
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
CAKUPAN PESERTA JKN (%) 60
- LAKI-LAKI 22
- PEREMPUAN 38
Untuk mensukseskan program pemerintah dalam upaya memberikan
perlindungan jaminan kesehatan masyarakat bagi seluruh masyarakat Kabupaten
Pesisir Barat serta mempercepat akselerasi dalam penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai MDG’s tahun 2014 Pemberi
Pelayanan Kesehatan (PPK) yang ikut program tersebut sebagai berikut:
Tabel. 4.7Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) JKN Di Pelayanan Dasar Kabupaten
Pesisir Barat Tahun 2014
NO PPK*) KETERANGAN1.23456789
Puskesmas LemongPuskesmas Pugung TampakPuskesmas Pulau PisangPuskesmas Karya PenggawaPuskesmas KruiPuskesmas BihaPuskesmas NgamburPuskesmas BengkunatPuskesmas Bengkunat. Belimbing
a. SUMBER DANA
Sumber dana pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) berasal dari iuran peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI) dan Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI). PBI Pusat
dibayarkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Kesehatan kepada
BPJS Kesehatan sedangkan PBI Daerah dibayarkan oleh Pemerintah Daerah
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat kepada BPJS Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 121
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Tahun 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat, menganggarkan dana
pelayanan kesehatan sebesar Rp. 6.605.899.500,- . Proses pencairan dana
kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) dibayarkan langsung dari BPJS
Kesehatan ke rekening masing-masing FKTP/Puskesmas sedangkan untuk
dana Non Kapitasi dibayarkan melalui rekening JKN Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Barat dan dibayar secara tunai ke FKTP berdasarkan klaim
yang diajukan FKTP.
b. KEPESERTAAN
Tabel. 4.8Data Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2014
Jumlah
Pendudu
k
Jenis Kepesertaan
JumlahTotal
(%)
PBI Non PBI
PBI
Pusat
PBI
Daerah
Pekerja
Penerima
Upah
Mandiri
146.819 77.585 2.334 6.210 2.419 88.548 60,31%
Tabel. 4.9
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 122
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Besaran Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diterima per Puskesmas s.dBulan Desember 2014
No Puskesmas Besaran kapitasi1 Bengkunat 5.0002 B. Belimbing 4.5003 Biha 6.0004 Karya Penggawa 4.5005 Krui 5.5006 Lemong 4.5007 Ngambur 5.0008 Pugung Tampak 4.5009 Pulau Pisang 10.000
c. REALISASI PEMANFAATAN DANA
Dari pelaksanaan Progran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun
2014, dana pelayanan kesehatan yang ada dimanfaatkan untuk pelayanan
kesehatan dasar bagi peserta JKN, adapun gambaran pemanfaatan dana
pelayanan tersebut tergambar seperti pada tabet berikut:
Tabel. 4. 10Jumlah Penerimaan Dana JKN s/d Bulan Desember Tahun 2014
Kabupaten Pesisir Barat
No. FKTP/Puskesmas Realisasi Penerimaan Jumlah
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 123
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Kapitasi Non Kapitasi1 Bengkunat 226.852.500 32.440.000 259.292.5002 Bengkunat Belimbing 805.681.500 52.010.000 857.691.5003 Biha 763.995.000 55.460.000 819.455.0004 Karya Penggawa 375.606.000 73.830.000 449.436.0005 Krui 1.234.898.000 145.945.000 1.380.843.0006 Lemong 333.022.500 35.865.000 368.887.5007 Ngambur 573.630.000 17.610.000 591.240.0008 Pugung Tampak 228.021.000 13.230.000 241.251.0009 Pulau Pisang 121.706.000 - 121.706.000
Jumlah 4.663.412.500 426.390.000 5.089.802.500
Tabel. 4.11Realisasi Belanja Dana JKN s/d Bulan Desember Tahun 2014
Kabupaten Pesisir Barat
No. FKTP/PuskesmasPemanfaatan (Rp.) Jumlah
Kapitasi Non Kapitasi1 Bengkunat 190.028.950 24.640.000 214.668.9502 Bengkunat Belimbing 563.505.750 52.010.000 615.515.7503 Biha 608.432.150 55.460.000 663.892.1504 K arya Penggawa 350.607.101 73.830.000 424.437.1015 Krui 923.038.070 145.945.000 1.068.983.0706 Lemong 323.115.090 35.865.000 358.980.0907 Ngambur 509.016.250 17.360.000 526.376.2508 Pugung Tampak 211.819.000 13.230.000 225.049.0009 Pulau Pisang 113.751.100 0 113751.100
Jumlah 3.793.313.461 418.340.000 4.211.653.461
Penerimaan
(Rp.)
Pemanfaatan (Rp.) Persen
(%)Kapitasi Non Kapitasi Jumlah
5.089.802.500 3.793.313.461 418.340.000 4.211.653.461 82.75 %
Tabel. 4. 12Kunjungan Peserta JKN Puskesmas s/d bulan Desember 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 124
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
NO UPT PUSKESMAS
JUMLAHKEPESERTAAN
KUJUNGAN RJTP
BULANLALU
BULANINI
RAWATJALAN
RAWATINAP
RUJUKAN
1 Bengkunat 4.884 4.908 834 21 75
2Bengkunat Belimbing
17.832 17.863 3037 76 273
3 Biha 12.491 12.553 2134 53 1924 Karya Penggawa 7.113 7.141 1214 30 1095 Krui 18.948 18.928 3218 80 2906 Lemong 7.564 7.576 1288 32 1167 Ngambur 11.670 11.685 1986 50 1798 Pugung Tampak 5.078 5.085 864 22 789 Pulau Pisang 1.184 1.182 201 5 18
JUMLAH 84.251 86.921 14.777 369 1.330
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 125
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4.6. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
Posyandu, Polindes, Dana sehat dan TOGA adalah sarana upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat yang merupakan upaya kesehatan yang
berdiri atas peran serta dari masyarakat.
4.6.1. PosyanduPosyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat yang nyata
khususnya oleh Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan
organisasi wanita lainnya. Peranan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA)
melalui Puskesmas dan Puskesmas Pembantu makin efektif setelah didukung oleh
peran serta masyarakat dalam bentuk Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Peningkatan peran serta PKK tersebut memungkinkan Posyandu sebagai lembaga
masyarakat dapat berkembang dengan pesat. Posyandu purnama yaitu posyandu
yang melaksanakan hari buka lebih dari 8 kali per tahun, jumlah kader yang
bertugas sama dengan atau lebih dari 5 orang, cakupan program utama (KIA,
KB,Gizi, imunisasi >50%, dan sudah ada satu atau lebih program tambahan serta
cakupan dana sehat <50%). Posyandu Purnama dan Mandiri saat ini disebut juga
dengan posyandu aktif.Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri di Kabupaten Pesisir Barat
tahun 2014 sebesar 51,48%, berikut ini gambaran posyandu Purnama dan Mandiri
per Puskesmas Tahun 2014 Kabupaten Pesisir Barat.
Grafik 4.29 Persentase Posyandu Purnama & Mandiri di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 126
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
Bila dilihat berdasarkan jumlah posyandu yang ada di Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2014 sebesar 169 posyandu maka terlihat bahwa jumlah posyandu
semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya
Grafik 4.30 Jumlah Posyandu Menurut StrataDi Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kab. Pesisir BaratBerdasarkan grafik 4.30 diatas tampak jumlah posyandu untuk strata
purnama dan mandiri dari tahun 2014 cenderung jumlahnya semakin meningkat.
Untuk perubahan strata ke tingkat diatasnya perlu upaya masyarakat terutama
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 127
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
kader dalam mengaktifkan peran posyandu, karena posyandu adalah UKBM milik
masyarakat dan untuk masyarakat.
4.6.2. Rumah Tangga Sehat / Rumah Tangga Ber PHBS
Indikator perilaku sehat lainnya dapat dilihat dari persentase rumah
tangga sehat/berPHBS. Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi
10 indikator yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI
eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok,
melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari, tersedia air
bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dan lantai
rumah bukan dari tanah. Cakupan PHBS di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 sebesar 78,2 %.
Berikut ini cakupan PHBS per Puskesmas di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
adalah sebagai berikut :
Grafik 4.31 Cakupan Rumah Tangga Ber-PHBS Menurut Puskesmas Di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
Sumber : Bidang PMS Din.Kes Pesisir Barat 4.6.3. Cakupan Desa / Kelurahan Siaga Aktif
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Pengertian
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 128
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Desa ini dapat berarti Kelurahan atau Nagari atau istilah-istilah lain bagi satuan
administrasi pemerintahan setingkat desa.Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai
pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan
pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh 1 orang Bidan dan minimal 2
orang kader dan merupakan koordinator dari UKBM yang ada.Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan yang sesuai
kewenangan bidan penangungjawab poskesdes, selanjutnya dirujuk ke pustu atau
puskesmas apabila tidak bisa ditangani. Surveilans penyakit yang berbasis
masyarakat adalah upaya pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh
masyarakat (kader dan bidan/perawat) tentang kejadian penyakit yang dapat
mengancam kesehatan penduduk/masyarakat.Pemantauan Pertumbuhan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh kader
untuk mengetahui berat badan balita setiap bulan untuk mendeteksi secara dini
pertumbuhan balita (D/S). Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
adalah masyarakat dimana penduduknya menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat. Cakupan Desa Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan
pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dibandingkan dengan
jumlah desa siaga yang dibentuk Cakupan desa siaga Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 sebesar 22,3 %
dan angka ini masih dibawah dari angka target yang diharapkan (100%). Bila
dilihat berdasarkan distribusi per Puskesmas tahun 2014 maka belum satupun
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 129
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
puskesmas mencapai target indikator desa siaga bahkan masih ada puskesmas
yang belum melaporkan desa siaga, untuk jelasnya dapat dilihat pada grafik di
bawah ini.
Grafik 4.32 Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Siaga Menurut Puskesmas Tahun 2014
Sumber : Bidang PMS Din.Kes Pesisir Barat
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 130
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4.7. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Lingkungan fisik dan biologik merupakan komponen yang penting dan
tidak dapat dipisahkan dari semua aktifitas kehidupan manusia,sehingga
kualitasnya sangat berperan dalam proses terjadinya gangguan kesehatan secara
tidak langsung bagi masyarakat. Biasanya kualitas lingkungan yang ada
merupakan resultan dari berbagai kondisi baik yang disebabkan oleh peristiwa-
peristiwa alam maupun oleh karena aktifitas dan perilaku manusia.
Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan
telah dilakukan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi
dasar, pemantauan dan penataan lingkungan dan pengukuran dan pengendalian
kualitas lingkungan. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang
berkaitan langsung dengan masalah kesehatan, meliputi penyediaan air bersih,
jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas sektor.
Sedangkan di jajaran kesehatan kegiatan yang dilaksanakan meliputi Pemantauan
Kualitas lingkungan (air,tanah, udara), pemantauan sanitasi Rumah Sakit,
Pembinaan dan Pemantauan Sanitasi Tempat-tempat Umum, Tempat Pengelolaan
Makanan, Tempat Pengelolaan Pestisida dan sebagainya.Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas lingkungan antara lain
dengan program penyehatan lingkungan. Program penyehatan lingkungan
merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang menitik beratkan pada
pemecahan masalah kesehatan lingkungan dalam rangka mewujudkan kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala
kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan/atau bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 131
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan
sehat yang mendukung tumbuh kembang anak dan remaja, memenuhi kebutuhan
dasar untuk hidup sehat dan memungkinkan interaksi sosial serta melindungi
masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai
derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.
4.7.1. Rumah Sehat
Rumah adalah tempat berkumpul anggota keluarga dan menghabiskan
sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan
sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga
sekitarnya. Beberapa ukuran sering digunakan untuk menilai kesehatan
perumahan diantaranya adalah luas lantai rumah, jenis lantai terluas, penggunaan
bahan bakar jenis atap, jenis dinding dan sebagainya. TABEL 4.13
TABEL RUMAH SEHAT KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2014
NO PUSKESMASJUMLAHRUMAH
RUMAHMEMENUHI
SYARAT(RUMAHSEHAT)
1 KRUI 7.312 5.670
2 KARYA PENGGAWA 2.445 1.518
3 PUGUNG TAMPAK 2.556 1.634
4 PULAU PISANG 589 314
5 LEMONG 3.229 3.064
6 BIHA 5.563 3.709
7 NGAMBUR 4.344 3.332
8 BENGKUNAT 2.466 2.080
9 BENGKUNAT BELIMBING 7.972 4.100
TOTAL 36.476 25.421
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pencapaian kegiatan pembinaan
rumah sehat dengan jumlah 36.476 rumah dengan keadaan rumah yang sehat
25.421 rumah (70 % ) yang memenuhi syarat kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 132
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Permasalahan yang ada dalam kegiatan pembinaan rumah sehat adalah
1. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang rumah sehat2. Kurangnya tenaga pembinaan/ penyuluh dilapangan3. Kurangnya partisispasi masyarakat tentang hidup bersih dan sehat
GRAFIK 4.32. RUMAH SEHAT TAHUN 2014KABUPATEN PESISIR BARAT 2015
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 133
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4.7.2. Akses dan Persediaan Air Bersih
Penyehatan Air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk
berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia, maka seharusnya “Air Bersih” untuk
kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah
ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Persyaratan kualitas
tersebut tertuang dalam Permenkes No. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat
pengawasan kualitas air. Sasaran pengawasan kualitas air secara menyeluruh
mencakup air minum, air bersih, air kolam renang, air pemandian umum, badan
air, air limbah industri dan air limbah rumah tangga.Dalam pemenuhan air untuk
kebutuhan masyarakat dibedakan menjadi dua sumber yaitu air minum yang
berasal dari PDAM dan air bersih yang berasal dari jenis sarana yang dianggap
memenuhi persyaratan antara lain sistem Perpipaan (PP) Perlindungan Mata Air
(PMA), Sumur Terlindung (SPT/Pompa Air), Penampungan Air Hujan
(PAH).Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang tak terelakan bagi
kehidupan manusia, Fungsi air bersih dalam rumah tangga adalah untuk minum,
mandi dan cuci. Penggunaan air minum dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti air kemasan, ledeng, pompa, sumur dan lainnya yang mengacu pada
Kepmenkes no. 907/Menkes/SK/VII/2002.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 134
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Tabel 4.14JUMLAH PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR BERSIH
NO PUSKESMASJUMLAH KEPALAKELUARGA (KK)
PENDUDUK YANG MEMILIKIAKSES AIR MINUM
1 KRUI 10497 93912 KARYA PENGGAWA 2873 38113 PUGUNG TAMPAK 2177 21874 PULAU PISANG 342 3585 LEMONG 3438 38316 BIHA 6653 58037 NGAMBUR 5678 47878 BENGKUNAT 2006 20329 BENGKUNAT
BELIMBING6588 6402
TOTAL 40252 38602
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa akses air bersih di kabupaten
Pesisir Barat tahun 2014 dengan pencapaian95 % masyarakat dapat
mengakses air bersih dikarenakan keadaan demografi kabupaten pesisir barat
merupakan daerah pantai.
GARFIK 4.33. JUMLAH PENDUDUK DENGAN AIR BERSIH
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 135
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4.7.3. Keluarga Dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar
Salah satu cara untuk menilai sejauhmana tingkat kesadaran masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari tempat pembuangan akhir
kotoran/tinja. Sistem pembuangan kotoran manusia/air besar dan air limbah erat
kaitannya dengan kondisi lingkungan dan resiko penularan penyakit khususnya
penyakit saluran pencernaan. Klasifikasi sarana pembuangan kotoran dilakukan
berdasarkan atas tingkat resiko pencemaran yang mungkin ditimbulkan.
Untuk di Kabupaten Pesisir Barat akses sanitasi merupakan gabungan
dari kepemilikan sarana sanitasi yang terdiri dari :
a. Sarana air bersihb. Sarana jamban keluargac. Saluran pembuangan air limbah
Tabel 4.15Tabel Jumlah Penduduk Yang meiliki Akses Sanitasi
NO PUSKESMASJUMLAHRUMAH
PENDUDUKYANG
MEMILIKIAKSES
SANITASI1 KRUI 7.312 56702 KARYA PENGGAWA 2.445 15183 PUGUNG TAMPAK 2.556 16344 PULAU PISANG 589 3145 LEMONG 3.229 30646 BIHA 5.563 37097 NGAMBUR 4.344 33328 BENGKUNAT 2.466 20809 BENGKUNAT BELIMBING 7.972 4100
TOTAL 36.476 25421
Dari tabel diatas menggambarkan sarana akses sanitasi di kabupaten pesisir
barat tahun 2014 dengan capaian 60 %, hal ini dapat di simpulkan bahwa
masih rendahnya akses sanitasi di kabupaten pesisir barat dikarenakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 136
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
rendahnya pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun
hambatan yang dialami yaitu :
1. Masih kurangnya tenaga lapangan (penyuluh)2. Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat3. Minimnya partisipasi masyarakat tentang hidup bersih dan sehat4. Faktor ekonomi
GRAFIK 4.34. AKSES SANITASI KAB PESISIR BARAT 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 137
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
4.7.4. Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Tabel 4.16TABEL DESA SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
NO PUSKESMASJUMLAH
DESA
DESA SANITASITOTAL BERBASIS
MASYARAKAT(STBM)
1 KRUI 28 02 KARYA PENGGAWA 12 13 PUGUNG TAMPAK 12 04 PULAU PISANG 6 05 LEMONG 13 06 BIHA 15 27 NGAMBUR 9 08 BENGKUNAT 9 09 BENGKUNAT BELIMBING 14 0
TOTAL 118 3
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) adalah suatu kegiatan dimana
masyarakat sangat berperan penting dalam pelaksanaan dilapangan, dikarenakan
masyarakat sebagai pemicu kegiatan tersebut. Kegiatan STBM di kabupaten
pesisir barat sampai tahun 2014 baru 3 desa yang telah dilakukan pemicuan
(pelaksanaan STBM), masih terdapat 115 desa yang belum dilakukan pemicuan.
Hambatan dalam kegiatan STBM yaitu :
1. Keterbatasan anggaran untuk melaksanakan pemicuan2. Masih kuranya tenaga sanitarian di UPT Puskesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 138
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Grafik 4.35Grafik Desa Stbm Kab Pesisir Barat 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 139
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
6.1. SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas
dan pemerataan jangkauan/akses pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai
tujuan tersebut penyediaan sarana kesehatan merupakan hal yang penting.
6.1.1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan KhususPembangunan rumah sakit di Kabupaten Pesisir Barat direncanakan akan
dibangun tahun 2015 bulan April. Rumah Sakit yang akan dibangun
merupakan Rumah Sakit Tipe D /Rumah Sakit komunitas.
6.1.2. Jumlah Puskesmas dan Jaringannyaa. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
1) Puskesmas dengan Pelayanan Puskesmas dengan Pelayanan
Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Puskesmas Lemong Puskesmas Krui Puskesmas Biha Puskesmas Ngambur Puskesmas Bengkunat
2) Puskesmas dengan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Puskesmas Lemong Puskesmas Pugung Tampak
3) Puskesmas dengan Tatalaksana Kasus Kekerasan terhadap Anak
(KtA) Puskesmas Krui
4) Puskesmas dengan Tatalaksana Kasus Kekerasan terhadap
Perempuan (KtP) Puskesmas Lemong Puskesmas Krui
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 139
BABV
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Puskesmas Biha Puskesmas Bengkunat
b. PUSKESMAS PEMBANTUTabel 5.1 Puskesmas Pembantu Kabupaten Pesisir Barat 2014
NO
NAMAPUSKESMASPEMBANTU
(PUSTU)
ALAMAT
1 Pustu Way Melesom Desa Way Melesom, Kec. Lemong2 Pustu Way Batang Desa Way Batang, Kec. Lemong3 Pustu Walur Desa Walur, Kec. Pesisir Utara4 Pustu Kota Karang Desa Kota Karang, Kec. Pesisir Utara5 Pustu La’ay Desa La’ay, Kec. Karya Penggawa6 Pustu Gunung Kemala Desa Gunung Kemala, Kec.Way Krui7 Pustu Lintik Desa Lintik, Kec. Krui Selatan8 Pustu Balai Kencana Desa Balai Kencana, Kec. Krui Selatan9 Pustu Tanjung Jati Desa Tanjung Jati, Kec. Pesisir Selatan10 Pustu Marang Desa Marang, Kec. Pesisir Selatan11 Pustu Sp 2 Translok Sp 2, Kec. Ngambur12 Pustu Sp 3 Translok Sp 3, Kec. Ngambur13 Pustu Sp 4 Translok Sp 4, Kec. Ngambur
14Pustu Negeri Ratu Ngambur
Desa Negeri Ratu Ngambur, Kec. Ngambur
15 Pustu Pagar BukitDesa Pagar Bukit, Kec. Bengkunat Belimbing
16 Pustu Kota JawaDesa Kota Jawa, Kec. Bengkunat Belimbing
17 Pustu PenyandinganDesa Penyandingan, Kec. Bengkunat Belimbing
18 Pustu Bandar DalamDesa Bandar Dalam, Kec. Bengkunat Belimbing
19 Pustu Suka MargaDesa Suka Marga, Kec. Bengkunat Belimbing
6.1.3. Kondisi Sarana Kesehatan
Kondisi bangunan dan sarana pendukung puskesmas di Kabupaten Pesisir
Barat tahun 2014
NO SARANA JML KONDISI
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 140
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
baikrusak
ringan
rusak
sedang
rusak
berat
1.
2.
3.
4.
Puskesmas
Puskesmas
Pembantu
Rumah Dinas Dokter
Pusling Roda 4
9
20
16
11
7
4
5
1
-
2
5
2
2
4
2
2
-
10
4
6
Ket :
a. Puskesmas Lemong a. Puskesmas (Baik)b. Pustu : 1 Baik (Way Batang), 1 Rusak Berat (Way Malesom)c. Rumah Dinas Dokter : 2 Rusak Ringan, 2 Rusak Beratd. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Ringan
b. Puskesmas Pugung Tampaka. Puskesmas (Baik)b. Pustu : 1 baik (Kota Karang), 1 Rusak Berat (Walur)c. Rumah Dinas Dokter : 2 Baikd. Pusling Roda 4 : 1 Baik
c. Puskesmas Pulau Pisanga. Puskesmas (Baik)b. Pustu : -c. Rumah Dinas Dokter : 2 Rusak Beratd. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Berat
d. Puskesmas Karya Penggawaa. Puskesmas (Rusak Sedang)b. Pustu : 1 La’ay (Rusak Sedang)c. Rumah Dinas Dokter : 1 Baikd. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Sedang
e. Puskesmas Kruia. Puskesmas Baikb. Pustu : 2 Rusak Ringan (Balai Kencana dan Gunung Kemala), 1
Rusak Berat (Lintik)c. Rumah Dinas Dokter : 1 Baik, 2 Rusak Ringand. Pusling Roda 4 : 2 Rusak Ringan
f. Puskesmas Bihaa. Puskesmas Rusak Sedangb. Pustu : 1 Baik (Marang) 1 Rusak Ringan (Tj. Jati), 1 Rusak Berat
(NR. Tenumbang)c. Rumah Dinas Dokter : 1 Rusak Ringand. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Berat
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 141
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
g. Puskesmas Ngambura. Puskesmas Baikb. Pustu : 1 Baik (SP 6), 1 Rusak Sedang (Sp 4), Rusak Berat (Sp 2 dan
Sp 3)c. Rumah Dinas Dokter : 1 Baik, 1 Rusak Beratd. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Berat
h. Puskesmas Bengkunata. Puskesmas Baikb. Pustu : -c. Rumah Dinas Dokter : 1 Rusak Beratd. Pusling Roda 4 : 1 Rusak Berat
i. Puskesmas Bengkunat Belimbinga. Puskesmas Baikb. Pustu : 2 Rusak Sedang (Suka Marga dan Bandar Dalam) 2 Rusak
Berat (Pagar Bukit dan Penyandingan)c. Rumah Dinas Dokter : 2 Rusak Sedangd. Pusling Roda 4 : 2 Rusak Berat
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 142
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
6.2. TENAGA KESEHATAN .. Tabel 5.3
Nama PuskesmasJumlah Tenaga Kesehatan
A B c d E f G h i J K l m n o p q
1 Lemong 1 - 4 - 5 4 - - - 2 1 - 1 1 1 - 20
2 Pugung Tampak 1 - 5 - 7 - - - 1 1 - - 1 1 1 1 19
3 Pulau Pisang 1 - 5 - 3 3 - - - 1 1 - 1 - 1 - 16
4 Karya Penggawa 1 - 9 - 11 7 - - 1 - 1 1 1 1 1 - 34
5 Krui 3 - 24 1 17 23 1 1 1 - - - 1 1 1 4 78
6 Biha 1 1 7 2 15 - 2 - 1 1 2 1 1 1 1 1 37
7 Ngambur 1 1 17 2 18 4 - - 1 1 - 1 1 1 1 2 51
8 Bengkunat 1 1 10 2 20 6 - - 1 1 - 1 1 1 1 1 47
9 Bengkunat Belimbing
1 - 7 - 15 4 - - - 1 - - 1 1 1 - 31
Jumlah 11 3 88 7 111 51 3 1 6 8 5 4 9 8 9 9 350
keterangan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 144
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
a. Dokter Umumb. Dokter Gigic. Perawatd. Perawat Gigie. Bidan
f. Bidan Desa/Poskesdesg. Apotekerh. Asisten apoteker
i. Analis Kesehatanj. Kesmas (S1)k. Sanitarianl. Gizim. Tata Usaha
n. Sopiro. Analis Kesehatanp. Kesmas (S1)q. Sanitarianr. Gizi
s. Keuangant. Tenaga Non
Kesehatanu. Jumlah
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 145
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Gambar 5. 1Rasio Tenaga Kesehatan Kab Pesisir Barat Tahun 2014
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 146
2014
2014
PROFIL KESEHATAN
Tabel 5.4DATA KEBUTUHAN TENAGA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2014
NO
JENIS TENAGAKESEHATAN
RASIOTENAGA/
PER100.000PDDK
YANGADA
SAAT INI
RASIO TENAGABERDASARKA
N JUMLAHPENDUDUK
148.142
KEBUTUHANTENAGA SAAT
INI1 DOKTER UMUM 30 11 44 332 BIDAN 75 75 111 363 PERAWAT 158 83 234 151
4FARMASI/
APOTEKER9 5 13 8
5 GIZI 10 5 15 106 KESMAS 8 14 12 -2
7 TEKNISI MEDIS/ RONTGEN
- 2 - -
Dari table diatas , kebutuhan tenaga kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat untuk
dokter umum kurang 33 dokter, tenaga bidan kurang 36 bidan, tenaga perawat
kekurangan 151 perawat, tenaga apoteker kurang 8 apoteker, tenaga gizi kurang
10 tenaga gizi.
6.3. Pembiayaan Kesehatan
Total Anggaran kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat tahun 2014 baik
dari APBD I, APBD II, dan APBN (Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan) serta Dana
Alokasi Khusus yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat adalah
sebesar Rp. 14.671.397.690,- ( Empat Belas Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh
Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Rupiah ).
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat 147
2014PROFIL KESEHATAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari profil ini, ada beberapa hal yang menjadi kesimpulan dalam penulisanini.
1. Kesga Gizia. Kematian maternal masih tinggi, yaitu bejumlah 6 kasus. Angka
Kematian Ibu 198 . atau 1,98 kematian ibu per 1000 kelahiran,
lebih tinggi dari angka MDGs. Angka Kematian Ibu di Kabupaten
Pesisir Barat 197 per 100.000 kelahiran. Atau di setiap 1000
kelahiran hidup, di Kabupaten Pesisir Barat terdapat 1,9 ibu
bersalin meninggal. Target MDGs 2015 AKI sebesar 102 per
100.000 kelahiran hidup. Angka Nasional AKI 2014 adalah 118
per 100.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan Angka
Kematian Ibu secara Nasional maka AKI Kabupaten Pesisir Barat
hampir dua kali lipat lebih besar.
b. Jumlah kematian bayi Pesisir Barat 6. Angka kematian Bayi
(AKB) di Kabupaten Pesisir Barat 6 dibagi 3056 lahir hidup, 1,96
per seribu kelahiran hidup. Target nasional sesuai MDGs sebesar
23 per 1000 kelahiran hidup. AKB Pesisir Barat lebih kecil
dibandingkan dengan AKB nasional. Walupun perlu dilakukan
telaah lebih lanjut agar dalam kenyataan di lapangan kejadian
AKB seperti yang dilaporkan.
c. Kasus gizi buruk di Kabupaten Pesisir Barat sejumlah 6 kasus.
Puskesmas Bengkunat belimbing 1, Bengkunat 3 kasus, Karya
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 148
BABVI
2014PROFIL KESEHATAN
Penggawa 1, Krui 1. Gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Pesisir
Barat dapat disebabkan oleh beberapa factor antara lain : Kondisi
ekonomi rendah (miskin), kesadaran orang tua bayi/balita untuk
berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan rendah, program
kesehatan di tingkat Desa kurang berjalan dengan baik (posyandu
dll), surveilans gizi kurang berjalan dengan baik.
d. Intervensi yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Barat untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan
neonatal yaitu melalui : Peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan
menangani kasus risiko tinggi secara memadai; Pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan
terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta Pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED)
dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau .
e. Intervensi yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan status
gizi dan upaya peningkatan capaian program gIzi antara lain :
Bantuan bahan makanan bergizi; Meningkatkan kesadaran orang
tua untuk berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan;
Meningkatkan cakupan program kesehatan di tingkat desa;
Meningkatkan kinerja surveilans gizi; Meningkatkan kesadaran
ibu balita untuk datang ke posyandu; Meningkatkan kunjungan
anak balita; Meningkatkan kerjasama lintas sektor tingkat pekon;
Meningkatkan kerja sama lintas sektor tingkat kecamatan;
2. Program Penanggulangan Masalah Kesehatan
a. Pencapaian kegiatan pembinaan rumah sehat dengan jumlah
36.476 rumah dengan keadaan rumah yang sehat 25.421 rumah (70
% ) yang memenuhi syarat kesehatan.Permasalahan yang ada dalam kegiatan pembinaan rumah sehat
adalah
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 149
2014PROFIL KESEHATAN
1. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang rumah
sehat2. Kurangnya tenaga pembinaan/ penyuluh dilapangan3. Kurangnya partisispasi masyarakat tentang hidup bersih dan
sehat
b. Sarana akses sanitasi di kabupaten pesisir barat tahun 2014 dengan
capaian 60 %, hal ini dapat di simpulkan bahwa masih rendahnya
akses sanitasi di kabupaten pesisir barat dikarenakan rendahnya
pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun
hambatan yang dialami yaitu : Masih kurangnya tenaga lapangan (penyuluh) Masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat Minimnya partisipasi masyarakat tentang hidup bersih dan
sehat Faktor ekonomi
c. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) adalah suatu kegiatan
dimana masyarakat sangat berperan penting dalam pelaksanaan
dilapangan, dikarenakan masyarakat sebagai pemicu kegiatan
tersebut. Kegiatan STBM di kabupaten pesisir barat sampai tahun
2014 baru 3 desa yang telah dilakukan pemicuan (pelaksanaan
STBM), masih terdapat 115 desa yang belum dilakukan pemicuan.
Hambatan dalam kegiatan STBM yaitu :
1. Keterbatasan anggaran untuk melaksanakan pemicuan2. Masih kuranya tenaga sanitarian di UPT Puskesmas
d. Kegiatan Penanggulangan TB, cakupan penemuan kasus baru BTA
Positif ( CDR ) 126 kasus (53 % ) dari 237 kasus yang ditargetkan
ini menunjukan beberapa Puskesmas kurang dalam Menemukan
kasus baru terutama pada puskesmas berpopulasi banyak tetapi
kinerjanya rendah yaitu pada Puskesmas Bengkunat Belimbing,
Ngambur, Biha dan Karya Penggawa. Angka keberhasilan
Pengobatan untuk tingkat Kabupaten cukup baik dari total kasus
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 150
2014PROFIL KESEHATAN
yang diobati 137 dan yang berhasil sembuh 122 kasus ( 89% )
dimana target Nasional untuk angka keberhasilan Pengobatan 80%.
3. Program Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kebutuhan tenaga dokter umum di Pesisir Barat saat ini sebanyak 44
dokter, sesuai dengan rasio tenaga per 148.142, jadi Pesisir Barat
kekurangan tenaga dokter 33, kekurangan tenaga bidan sebantak 36,
kekurangan tenaga perawat sebanyak 141, kekurangan tenaga farmasi
sebanyak 8, kekurangan tenaga giizi sebanyak 10.
4. Program Pemberdayaan Masyarakat Sehat
Promosi Kesehatan memiliki tujuan meningkatkan perilaku sehat
individu, keluarga, dan masyarakat dan berperan aktif dalam setiap
gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang
terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat.
Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi
kesehatan kepada masyarakat, Pusat Promosi Kesehatan menetapkan
sasaran strategi yaitu :
a. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, dengan:
Desa Siaga Aktif
Pos Kesehatan Desa yang Beroperasi
Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan
c. Meningkatnya kapasitas Promosi Kesehatan:
Jumlah strategi promosi kesehatan dalam program priorotas
Pengembangan Promosi Kesehatan di Puskesmas
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 151
2014PROFIL KESEHATAN
Adapun strategi Promosi Kesehatan dalam penyelenggaraan
pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat adalah:
Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder
Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swasta/dunia
usaha
Meningkatkan peran serta Organisasi
Kemasyarakatan/kelompok potensial
Memperkuat gerakan masyarakat
Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu,
keluarga dan masyarakat.
Meningkatkan kapasitas pengelola
Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi
Kesehatan sesuai dengan tujuan dan sasaran program serta hasil
pencapaian kinerja program Promosi Kesehatan Tahun 2014, berdasarkan
wilayah administrasi Kabupaten Pesisir Barat memiliki 11 Kecamatan, 9
Puskesmas, Puskesmas Pembantu 21 dan 118 desa/kelurahan dengan
jumlah Desa Siaga sebanyak 26 desa dengan kategori strata pratama
jumlah poskesdes yang beroperasi 28 desa, jumlah Posyandu 169 dengan
strata pratama 43, strata madya 39, strata purnama 47, strata mandiri 40,
dengan jumlah kader aktif 770. Dengan katagori wilayah lebih banyak
pada daerah pegunungan dan pesisir pantai sehingga pelayanan kesehatan
sulit dijangkau oleh masyarakat.
Proporsi penduduk Kabupaten Pesisir Barat terdapat laki-laki
78328 (52%) dan perempuan 73251 (48%). Kabupaten Pesisir Barat
memiliki SD Negeri dan Swasta sebanyak 125 sekolah dengan sekolah
yang memiliki UKS sebanyak 76 sekolah dasar atau sebanyak 67,3%
sekolah yang mempromosikan kesehatan. Capaian Rumah Tangga ber-
PHBS di Kabupaten Pesisir Barat, jumlah rumah tangga yang ada
sebanyak 38.468 rumah tangga, rumah tangga yang pantau PHBS oleh
kader dan petugas sebanyak 15.367 rumah tangga atau 39.95% dari
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 152
2014PROFIL KESEHATAN
seluruh rumah tangga. Dan rumah tangga yang ber-PHBS sebanyak 11.570
rumah tangga atau 30% dan yang tidak ber-PHBS sebanyak 26.898 rumah
tangga atau 70%.
Promosi Kesehatan dan Kemitraan Kabupaten Pesisir Barat belum
memiliki Sarana Promosi Kesehatan dikarenakan Kabupaten Pesisir Barat
baru berusia 1 tahun sehingga belum memiliki anggaran untuk pengadaan
sarana promosi kesehatan.
B. SARAN
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barata. Melakukan perencanaan dengan data yang akurat untuk
mengintervensi permasalahanb. Melakukan pembinaan dan pengawasan secara tekhnis terhadap
kepala Puskesmas, dokter Puskesmas bidan desa, bidan
coordinator, Tenaga pelaksana Gizi dan tenaga kesehatan lain yang
terkait, secara intensif dan berkelanjutan.c. Membuat usulan program dengan dasar permasalahan yang terjadi,
didukung data primer yang valid
d. Advokasi ke stake holder terkait untuk dukungan pelaksanaan
program kesehatane. Pembuatan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Peraturan lain
terkait dengan asas legalitas program kesehatan .
2. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Barata. Membuat kebijakan Peningkatan Program Kesehatan Kabupaten
Pesisir Barat dalam bentuk penyusunan peraturan perundang-
undangan.b. Penyusunan APBD yang menggambarkan keterpihakan terhadap
peningkatan Program Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
3. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pesisir Barat
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 153
2014PROFIL KESEHATAN
a. Menyusun Peraturan Daerah tentang dukungan terhadap program
kesehatan Kabupaten Pesisir Baratb. Advokasi terhadap DPRD Propinsi mengenai pengalokasian
anggaran APBD Propinsi untuk peningkatan Program Kesehatan
Kabupaten Pesisir Barat c. Advokasi ke Pemerintah Daerah Propinsi mengenai pengalokasian
anggaran APBD Propinsi untuk peningkatan Program Kesehatan
Kabupaten Pesisir Baratd. Memberikan dukungan terhadap penyelesaian permasalahan
kesehatan di Kabupaten Pesisir Barat
4. Masyarakat, LSM, Media masa dan Pihak yang terkait terhadap
masalah kesehatan keluarga dan gizia. Memberikan masukan dan saran bagi peningkatan Program
kesehatan Kabupaten Pesisir Baratb. Memberikan dukungan moral dan dukungan nyata dalam bentuk
pemikiran, kegiatan dalam peningkatan kesehatan Kabupaten
Pesiswir Baratc. Memberikan kritik membangun dan mengadakan dialog kontruktif
bagi pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir Baratd. Membantu dalam penyebarluasan informasi bagi peningkatan
kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.
Dinas Kesehatan Kabuapten Pesisir Barat 154
LAMPIRAN
RESUME PROFIL KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO INDIKATORANGKA/NILAI
No. LampiranL P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 2,887
2 Jumlah Desa/Kelurahan 118 Desa/Kel
3 Jumlah Penduduk 77,897 70,515 148,412 Jiwa
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.7 Jiwa
5 51.4
6 Rasio Beban Tanggungan 55.1 per 100 penduduk produktif
7 Rasio Jenis Kelamin 110.5
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! %
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggia. SMP/ MTs 0.00 0.00 0.00 %b. SMA/ SMK/ MA 0.00 0.00 0.00 %c. Sekolah menengah kejuruan 0.00 0.00 0.00 %d. Diploma I/Diploma II 0.00 0.00 0.00 %e. Akademi/Diploma III 0.00 0.00 0.00 %f. Universitas/Diploma IV 0.00 0.00 0.00 %g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 0.00 %
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1,592 1,464 3,056
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 10 11 11 per 1.000 Kelahiran Hidup
12 Jumlah Kematian Neonatal 16 13 29 neonatal
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 10 9 9 per 1.000 Kelahiran Hidup
14 Jumlah Bayi Mati 1 5 6 bayi
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 1 3 2 per 1.000 Kelahiran Hidup
16 Jumlah Balita Mati 18 18 36 Balita
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 11 12 12 per 1.000 Kelahiran Hidup
18 Kematian IbuJumlah Kematian Ibu 6 IbuAngka Kematian Ibu (dilaporkan) 196 per 100.000 Kelahiran Hidup
Km2 Tabel 1
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 1
Kepadatan Penduduk /Km2 Jiwa/Km2 Tabel 1
Tabel 2
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3
Tabel 3Tabel 3
Tabel 4
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 5
Tabel 5
Tabel 5
Tabel 5
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 6
NO INDIKATORANGKA/NILAI
No. LampiranL P L + P Satuan
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 74 53 127 Kasus Proporsi kasus baru TB BTA+ 58.27 41.73 % CNR kasus baru BTA+ 95.00 75.16 85.57 per 100.000 penduduk Jumlah seluruh kasus TB 120 57 177 Kasus CNR seluruh kasus TB 154.05 80.83 119.26 per 100.000 penduduk Kasus TB anak 0-14 tahun 2.26 % Persentase BTA+ terhadap suspek 12.96 11.28 12.21 % Angka kesembuhan BTA+ 88.29 92.31 89.05 % Angka pengobatan lengkap BTA+ 9.01 7.69 8.76 %
97.30 100.00 97.81 % Angka kematian selama pengobatan 3.85 0.00 2.02 per 100.000 penduduk
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 3.18 4.25 3.70 %
21 Jumlah Kasus HIV 1 0 1 Kasus
22 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus
23 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus
25 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! %
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 %
27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 2 0 2 Kasus Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 2.57 0.00 1.35 per 100.000 penduduk Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 % Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 % Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Angka Prevalensi Kusta 0.26 0.00 0.13 per 10.000 Penduduk Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100.00 #DIV/0! 100.00 % Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! %
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 2.15 per 100.000 penduduk <15 tahun
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Tabel 9
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 11
Tabel 11
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13
Tabel 14
Tabel 14
Tabel 15
Tabel 15
Tabel 15
Tabel 16
Tabel 17
Tabel 17
Tabel 18
Tabel 19
Tabel 19
Tabel 19
NO INDIKATORANGKA/NILAI
No. LampiranL P L + P Satuan
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Case Fatality Rate Campak #DIV/0! % Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus
29 37.23 31.20 34.36 per 100.000 penduduk
30 0.00 0.00 0.00 %
31 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko
32 0.00 0.00 0.00 %
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! %
35 Persentase obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! %
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 2.18 %
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.73 %
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam #DIV/0! %
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97 %
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 80.40 %
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 84.23 %
42 Pelayanan Ibu Nifas 79.38 %
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 76.61 %
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 36.69 %
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 80.48 %
46 Penanganan komplikasi kebidanan 84.37 %
47 Penanganan komplikasi Neonatal - - 8.51 %
48 Peserta KB Baru - %
49 Peserta KB Aktif 60.41 %
50 Bayi baru lahir ditimbang 0 0 0 %
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! %
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 100.25 101.98 101.08 %
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 90.64 86.14 88.49 %
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 71.76 72.23 71.98 %
Tabel 19
Tabel 19
Tabel 19
Tabel 19
Tabel 20
Tabel 20
Tabel 20
Tabel 20
Incidence Rate DBD Tabel 21
Case Fatality Rate DBD Tabel 21
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) Tabel 22
Case Fatality Rate Malaria Tabel 22
Tabel 23
Tabel 24
Tabel 25
Tabel 26
Tabel 26
Tabel 28
Tabel 29
Tabel 29
Tabel 29
Tabel 29
Tabel 29
Tabel 30
Tabel 32
Tabel 33
Tabel 33
Tabel 36
Tabel 36
Tabel 37
Tabel 37
Tabel 38
Tabel 38
Tabel 39
NO INDIKATORANGKA/NILAI
No. LampiranL P L + P Satuan
55 Pelayanan kesehatan bayi 88.44 96.52 92.31 %
56 Desa/Kelurahan UCI 93.22 %
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 98.74 108.54 103.44 %
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 96.11 97.61 96.83 %
59 Bayi Mendapat Vitamin A 87.32 94.29 91.03 %
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 85.64 84.08 84.83 %
61 Baduta ditimbang 84.63 83.81 84.24 %
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.34 1.79 1.56 %
63 Pelayanan kesehatan anak balita - - 47.92 %
64 Balita ditimbang (D/S) 78.71 75.72 77.24 %
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.74 1.01 0.87 %
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 %
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat #DIV/0! #DIV/0! 100.00 %
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.08
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal #DIV/0! sekolah
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi #DIV/0! sekolah
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! %
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) #DIV/0! #DIV/0! 197.83 %
73#DIV/0! #DIV/0! 197.83 %
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) #DIV/0! #DIV/0! 78.11 %
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 41.54 78.12 58.92 %
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan - - 23.00 %
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap - - 1.16 %
78 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 100.000 pasien keluar
79 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 100.000 pasien keluar
80 #DIV/0! %
81 #DIV/0! Kali
82 #DIV/0! Hari
83 #DIV/0! Hari
Tabel 40
Tabel 41
Tabel 43
Tabel 43
Tabel 44
Tabel 44
Tabel 45
Tabel 45
Tabel 46
Tabel 47
Tabel 47
Tabel 48
Tabel 49
Tabel 50
Tabel 51
Tabel 51
Tabel 51
Tabel 51
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut Tabel 51
Tabel 52
Tabel 53
Tabel 54
Tabel 54
Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Tabel 55
Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Tabel 55
Bed Occupation Rate (BOR) di RS Tabel 56
Bed Turn Over (BTO) di RS Tabel 56
Turn of Interval (TOI) di RS Tabel 56
Average Length of Stay (ALOS) di RS Tabel 56
NO INDIKATORANGKA/NILAI
No. LampiranL P L + P Satuan
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 78.22 %
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 117.73 %
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 35.20 %
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan #DIV/0! %
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 5.36 %
92 Desa STBM - %
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 100.00 %TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 96.58 %TPM tidak memenuhi syarat dibina - %TPM memenuhi syarat diuji petik - %
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum - RS
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap -
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Jumlah Puskesmas Keliling - Jumlah Puskesmas pembantu -
98 Jumlah Apotek 4.00 99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 #DIV/0! %
100 Jumlah Posyandu 169.00 Posyandu
101 Posyandu Aktif 51.48 %
102 Rasio posyandu per 100 balita 1.01 per 100 balita
103 UKBMPoskesdes 28.00 PoskesdesPolindes - PolindesPosbindu - Posbindu
104 Jumlah Desa Siaga 26.00 Desa
105 Persentase Desa Siaga 22.03 %
Tabel 57
Tabel 58
Tabel 59
Tabel 60
Tabel 61
Tabel 62
Tabel 63
Tabel 64
Tabel 65
Tabel 65
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 67
Tabel 68
Tabel 69
Tabel 69
Tabel 69
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 70
Tabel 71
Tabel 71
NO INDIKATORANGKA/NILAI
No. LampiranL P L + P Satuan
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis - - - Orang
107 Jumlah Dokter Umum 3.00 7.00 10.00 Orang
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 6.74 per 100.000 penduduk
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 2.00 - 2.00 Orang
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 1.35 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 57.00 Orang
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 80.83 per 100.000 penduduk
113 Jumlah Perawat 17.00 26.00 43.00 Orang
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 28.97 per 100.000 penduduk
115 Jumlah Perawat Gigi - 5.00 5.00 Orang
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 1.00 3.00 4.00 Orang
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 5.00 2.00 7.00 Orang
118 Jumlah Tenaga Sanitasi - - - Orang
119 Jumlah Tenaga Gizi - 4.00 4.00 Orang
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan ### Rp
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 4.41 %
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 98,855.87 Rp
Tabel 72
Tabel 72
Tabel 72
Tabel 72
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 73
Tabel 74
Tabel 75
Tabel 76
Tabel 77
Tabel 81
Tabel 81
Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARATTAHUN 2014
NO KECAMATANLUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAHDESA KELURAHAN
RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUKTANGGA TANGGA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Lemong 455.0 13 13 14,353 3,438 4.17 31.552 Pesisir Utara 84.5 12 12 8,059 2,177 3.70 95.373 Pulau Pisang 43.6 6 6 1,349 342 3.94 30.944 Karya Penggawa 211.1 12 12 14,506 2,873 5.05 68.725 Way Krui 40.9 10 10 8,286 2,234 3.71 202.596 Pesisir Tengah 120.6 6 2 8 18,898 5,876 3.22 156.707 Krui Selatan 36.3 10 10 8,872 2,387 3.72 244.418 Pesisir Selatan 409.2 15 15 22,663 6,653 3.41 55.389 Ngambur 327.2 9 9 18,280 5,678 3.22 55.87
10 Bengkunat 215.0 9 9 7,507 2,006 3.74 34.9211 Bengkunat Belimbing 943.7 14 14 25,639 6,588 3.89 27.17
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,887.1 116 2 118 148,412 40,252 3.69 51.41
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota - sumber lain…... (sebutkan)
JUMLAH PENDUDUKDESA +
KELURAHAN(km2) per km2
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 8,612 8,160 16,772 105.54 2 5 - 9 8,062 7,567 15,629 106.54 3 10 - 14 7,476 6,918 14,394 108.07 4 15 - 19 7,275 6,329 13,604 114.95 5 20 - 24 6,423 5,479 11,902 117.23 6 25 - 29 6,354 5,527 11,881 114.96 7 30 - 34 6,086 5,402 11,488 112.66 8 35 - 39 5,759 5,217 10,976 110.39 9 40 - 44 5,137 4,930 10,067 104.20
10 45 - 49 4,648 4,206 8,854 110.51 11 50 - 54 3,793 3,628 7,421 104.55 12 55 - 59 3,104 2,473 5,577 125.52 13 60 - 64 2,181 1,750 3,931 124.63 14 65 - 69 1,341 1,192 2,533 112.50 15 70 - 74 815 808 1,623 100.87 16 75+ 831 929 1,760 89.45
JUMLAH 77,897 70,515 148,412 110.47
55
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota - Sumber lain…... (sebutkan)
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO)
TABEL 3
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARATTAHUN 2014
NO VARIABEL
JUMLAH PERSENTASE
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 0
2 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
b. SD/MI 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
c. SMP/ MTs 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
d. SMA/ MA 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: …………… (sebutkan)
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
TABEL 4
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
JUMLAH KELAHIRAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lemong Lemong 124 0 124 108 1 109 232 1 233
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 104 1 105 67 2 69 171 3 174
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 26 0 26 25 0 25 51 0 51
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 138 1 139 148 0 148 286 1 287
5 Krui 300 6 306 332 7 339 632 13 645
6 Pesisir Selatan Biha 302 2 304 240 0 240 542 2 544
7 Ngambur Ngambur 247 0 247 266 1 267 513 1 514
8 Bengkunat Bengkunat 97 4 101 94 4 98 191 8 199
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 254 2 256 184 2 186 438 4 442
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,592 16 1,608 1,464 17 1,481 3,056 33 3,089
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 10.0 11.5 10.7
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NEONATAL BALITA NEONATAL BALITA NEONATAL BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lemong Lemong 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 1 1 1 3 0 0 0 0 1 1 1 3 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 1 0 0 1 1 1 2 0 0 2
5 Krui 6 0 0 6 5 2 0 7 11 2 0 13
6 Pesisir Selatan Biha 2 0 0 2 2 1 0 3 4 1 0 5 7 Ngambur Ngambur 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 2 8 Bengkunat Bengkunat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 5 0 0 5 5 0 0 5 10 0 0 10
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 1 1 18 13 5 0 18 29 6 1 36
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 10 1 1 11 9 3 0 12 9 2 0 12
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
BAYIa ANAK BALITA
BAYIa ANAK BALITA
BAYIa ANAK BALITA
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 6 sJUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARATTAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Lemong Lemong 232 0 0 0 0 0 0 1
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 171 0 0 0 0 0 0 0
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 51 0 0 0 0 0 0 0
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 286 0 0 0 0 0 0 0
5 Krui 632 0 0 0 0 0 0 1
6 Pesisir Selatan Biha 542 0 0 0 0 0 0 1
7 Ngambur Ngambur 513 0 0 0 0 0 0 0
8 Bengkunat Bengkunat 191 0 0 0 0 0 0 1
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 438 0 0 0 0 0 0 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,056 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 196
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat Tahun 2014Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH LAHIR HIDUP < 20
tahun20-34 tahun
≥35 tahun < 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun < 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun < 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 7
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
35734 TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L PL+P
L PL+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lemong Lemong 7,706 6,647 14,353 7 50.00 7 50.00 14 7 50 7 50.00 14 1 7.14
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 4,257 3,802 8,059 4 80 1 20.00 5 5 71 2 28.57 7 0 0.00
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 694 655 1,349 2 67 1 33.33 3 3 75 1 25.00 4 0 0.00
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 7,607 6,899 14,506 6 60 4 40.00 10 10 71 4 28.57 14 1 7.14
5 Krui 18,706 17,350 36,056 22 56 17 43.59 39 39 67 19 32.76 58 0 0.00
6 Pesisir Selatan Biha 11,780 10,883 22,663 13 62 8 38.10 21 21 72 8 27.59 29 0 0.00
7 Ngambur Ngambur 9,523 8,757 18,280 7 54 6 46.15 13 13 68 6 31.58 19 1 5.26
8 Bengkunat Bengkunat 3,938 3,569 7,507 7 58 5 41.67 12 12 71 5 29.41 17 0 0.00
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 13,686 11,953 25,639 6 60 4 40.00 10 10 67 5 33.33 15 1 6.67
JUMLAH (KAB/KOTA) 77,897 70,515 148,412 74 58 53 42 127 120 68 57 32 177 4 2
95.00 75.16 85.57
154.05 80.83 119.26
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 148412
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH SELURUHKASUS TB KASUS TB ANAK
0-14 TAHUN
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
Keterangan:
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASSUSPEK
TB PARU
BTA (+)
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lemong Lemong 44 30 74 7 6 13 15.91 20.00 17.57
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 27 15 42 4 1 5 14.81 6.67 11.90
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 2 1 3 2 1 3 100.00 100.00 100.00
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 62 44 106 6 4 10 9.68 9.09 9.43
5 Krui 230 202 432 22 17 39 9.57 8.42 9.03
6 Pesisir Selatan Biha 75 50 125 13 8 21 17.33 16.00 16.80
7 Ngambur Ngambur 76 81 157 7 6 13 9.21 7.41 8.28
8 Bengkunat Bengkunat 47 33 80 7 5 12 14.89 15.15 15.00
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 8 5 13 6 4 10 75.00 80.00 76.92
JUMLAH (KAB/KOTA) 571 461 1,032 74 52 126 12.96 11.28 12.21
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)TERHADAP SUSPEK
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
Keterangan:
TABEL 9
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASBTA (+) DIOBATI
L P L + P L P L + P
L P L + P % % % % % % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Lemong Lemong 7 3 10 7 100.00 3 100.00 10 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 7 2 9 5 71.43 2 100.00 7 77.78 2 28.57 0 0.00 2 22.22 100.00 100.00 100.00 0 0 0 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 3 1 4 3 100.00 1 100.00 4 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 8 2 10 8 100.00 2 100.00 10 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0
5 Krui 57 2 59 50 87.72 2 100.00 52 88.14 5 8.77 0 0.00 5 8.47 96.49 100.00 96.61 2 0 2
6 Pesisir Selatan Biha 20 7 27 17 85.00 6 85.71 23 85.19 2 10.00 1 14.29 3 11.11 95.00 100.00 96.30 1 0 1 7 Ngambur Ngambur 5 7 12 4 80.00 6 85.71 10 83.33 1 20.00 1 14.29 2 16.67 100.00 100.00 100.00 0 0 0 8 Bengkunat Bengkunat 3 2 5 3 100.00 2 100.00 5 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 1 0 1 1 100.00 0 #DIV/0! 1 100.00 0 0.00 0 #DIV/0! 0 0.00 100.00 #DIV/0! 100.00 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 111 26 137 98 88.29 24 92.31 122 89.05 10 9.01 2 7.69 12 8.76 97.30 100.00 97.81 3 0 3 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 4 0 2
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE) ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
JUMLAH KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
Keterangan:
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + PL P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lemong Lemong 771 665 1,436 77 67 144 0 0 0 0 0 0
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 426 380 806 43 38 81 0 0 0 0 0 0.0
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 29 66 95 3 7 10 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 761 690 1,451 76 69 145 3 3.9 2 2.9 5 3.4
5 Krui 1,671 1,735 3,406 167 174 341 6 3.6 10 5.8 16 4.7
6 Pesisir Selatan Biha 1,178 1,088 2,266 118 109 227 5 4.2 2 1.8 7 3.1
7 Ngambur Ngambur 952 876 1,828 95 88 183 1 1.1 4 4.6 5 2.7
8 Bengkunat Bengkunat 394 357 751 39 36 75 0 0.0 0 0.0 0 0.0
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 1,369 1,195 2,564 137 120 256 9 6.6 12 10.0 21 8.2
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,551 7,052 14,603 755 705 1,460 24 3.178387 30 4.254112 54 3.7
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
Keterangan:
TABEL 11
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
5 25 - 49 TAHUN 1 0 1 100.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
6 0 0 0 0.00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN 100.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir BaratKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
PROPORSI KELOMPOK
UMUR
PROPORSI KELOMPOK
UMUR
PROPORSI KELOMPOK
UMUR
≤ 4 TAHUN
≥ 50 TAHUN
TABEL 12
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
JUMLAH PENDONORPOSITIF HIV
L P L + P L P L + PL P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Belum Memiliki 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!Unit Transfusi Darah 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRININGTERHADAP HIV
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREDIARE DITANGANI
L P L + P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lemong Lemong 7,706 6,647 14,353 165 142 307 287 174 99 70 386 126 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 4,257 3,802 8,059 91 81 172 37 41 30 37 67 39 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 694 655 1,349 15 14 29 65 438 56 400 121 419 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 7,607 6,899 14,506 163 148 310 51 31 42 28 93 30
5 Krui 18,706 17,350 36,056 400 371 772 185 46 156 42 341 44
6 Pesisir Selatan Biha 11,780 10,883 22,663 252 233 485 140 56 151 65 291 60 7 Ngambur Ngambur 9,523 8,757 18,280 204 187 391 137 67 173 92 310 79 8 Bengkunat Bengkunat 3,938 3,569 7,507 84 76 161 67 80 76 100 143 89 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 13,686 11,953 25,639 293 256 549 39 13 24 9 63 11
JUMLAH (KAB/KOTA) 77,897 70,515 148,412 1,667 1,509 3,176 1,008 60.5 807 53.5 1,815 57.1
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH TARGET PENEMUAN
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lemong Lemong 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Krui 1 0 1 0 0 0 1 0 1
6 Pesisir Selatan Biha 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Ngambur Ngambur 1 0 1 0 0 0 1 0 1
8 Bengkunat Bengkunat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 2 0 0 0 2 0 2
PROPORSI JENIS KELAMIN 100.00 0.00 #DIV/0! #DIV/0! 100.00 0.00
2.5674929715 0 1.3475999245
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE) PER 100.000 PENDUDUK
TABEL 15
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Lemong Lemong - - #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Pesisir Utara Pugung Tampak - - #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Pulau Pisang Pulau Pisang - - #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Karya Penggawa Karya Penggawa - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Krui 1 - 0.00 0 0
6 Pesisir Selatan Biha - - #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Ngambur Ngambur 1 - 0.00 0 08 Bengkunat Bengkunat - - #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing - - #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 - 0.00 - 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
PENDERITA KUSTA
PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lemong Lemong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Krui 1 0 1 0 0 0 1 0 1
6 Pesisir Selatan Biha 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Ngambur Ngambur 1 0 1 0 0 0 1 0 1 8 Bengkunat Bengkunat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 2 0 0 0 2 0 2
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.256749 0 0.13476
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 17
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARATTAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KUSTA (PB) KUSTA (MB)RFT PB RFT MB
L P L + P L P L + PL P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Lemong Lemong 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Pesisir Utara Pugung Tampak 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Krui 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Pesisir Selatan Biha 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Ngambur Ngambur 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Bengkunat Bengkunat 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 2 2 100.0 0 #DIV/0! 2 100.0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA PBa PENDERITA MBa
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 18
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5
1 Lemong Lemong 4,103 1 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 2,412 0 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 385 0 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 4,228 0
5 Krui 11,110 0
6 Pesisir Selatan Biha 7,158 0 7 Ngambur Ngambur 6,101 0 8 Bengkunat Bengkunat 2,640 0 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 8,457 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 46,594 1 AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2.15
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu se46,795
JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
Keterangan:
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERIPERTUSIS
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lemong Lemong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Krui 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Pesisir Selatan Biha 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Ngambur Ngambur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Bengkunat Bengkunat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 20
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS PD3I
CAMPAKPOLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUSMENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Lemong Lemong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Krui 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Pesisir Selatan Biha 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Ngambur Ngambur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Bengkunat Bengkunat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lemong Lemong 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 Pesisir Utara Pugung Tampak 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!4 Karya Penggawa Karya Penggawa 6 6 12 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 Krui 23 16 39 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 Pesisir Selatan Biha 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 Ngambur Ngambur 0 0 0 0 0 #DIV/0! #VALUE! #DIV/0!8 Bengkunat Bengkunat 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!JUMLAH (KAB/KOTA) 29 22 51 0 0 0 0.0 0.0 0.0 INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 37.2 31.2 34.4
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir BaratKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 22
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MALARIA
SUSPEKSEDIAAN DARAH DIPERIKSA
MENINGGAL CFR
L P L+PPOSITIF
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Lemong Lemong 29 25 54 15 5 20 13 86.67 4 80 17 85.00 0 0 0 0 0 0
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 21 12 33 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 25 10 35 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 15 12 27 15 12 27 6 40.00 5 42 11 40.74 0 0 0 0.00 0 0.00
5 Krui 282 240 522 282 240 522 58 20.57 56 23 114 21.84 0 0 0 0.00 0.00 0.00
6 Pesisir Selatan Biha 36 68 104 36 68 104 25 69.44 46 68 71 68.27 0 0 0 0.00 0.00 0
7 Ngambur Ngambur 72 61 133 6 3 9 - 0.00 1 33 1 11.11 0 0 0 #DIV/0! 0.00 0.00
8 Bengkunat Bengkunat 43 58 101 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 37 63 100 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 560 549 1,109 354 328 682 102 28.81 112 34 91.07 13.35 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Lemong Lemong 0 0 0 0 0 0
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 0 0 0 0 0 0
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 0 0 0 0 0
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 0 0 0 0 0
5 Krui 0 0 0 0 0 0
6 Pesisir Selatan Biha 0 0 0 0 0 0
7 Ngambur Ngambur 0 0 0 0 0 0
8 Bengkunat Bengkunat 0 0 0 0 0 0
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber : Laporan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lemong Lemong 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Krui 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Pesisir Selatan Biha 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Ngambur Ngambur 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Bengkunat Bengkunat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber : Data Laporan Program PTM Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lemong Lemong 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Krui 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Pesisir Selatan Biha 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 Ngambur Ngambur 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 Bengkunat Bengkunat 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber : BIDANG YANKES Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARATTAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASIVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Lemong Lemong 2009 0 0.00 0.00 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 1113 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 175 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 1910 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Krui 4662 120 3 4 3.33 0 0.00
6 Pesisir Selatan Biha 3083 80 3 2 2.50 1 1.25
7 Ngambur Ngambur 2330 75 3 0 0.00 1 1.33
8 Bengkunat Bengkunat 978 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 3218 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 19,478 275 1 6 2.18 2 0.73
Sumber : Data Laporan Program PTM Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir BaratKet: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
PEREMPUANUSIA 30-50 TAHUN
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
DIKETAHUI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Tidak Ada Kejadian 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Luar Biasa. 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Bidang PMK Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA/KEL DITANGGU
-LANGI0-7
HARI8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
TABEL 28
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAMKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASKLB DI DESA/KELURAHAN
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 Lemong Lemong 0 0 #DIV/0!
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 0 0 #DIV/0!
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 0 #DIV/0!
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 0 #DIV/0!
5 Krui 0 0 #DIV/0!
6 Pesisir Selatan Biha 0 0 #DIV/0!
7 Ngambur Ngambur 0 0 #DIV/0!
8 Bengkunat Bengkunat 0 0 #DIV/0!
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!
Sumber : Bidang PMK Seksi P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 29
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFASMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARATTAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS
JUMLAHK1 K4
JUMLAHJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lemong Lemong 309 263 85.1 243 78.6 295 226 76.6 195 66.1 231 78.305082 Pesisir Utara Pugung Tampak 190 180 94.7 137 72.1 181 160 88.4 153 84.5 160 88.397793 Pulau Pisang Pulau Pisang 53 54 101.9 54 101.9 51 51 100.0 51 100.0 51 1004 Karya Penggawa Karya Penggawa 322 323 100.3 304 94.4 307 275 89.6 310 101.0 273 88.92508
5 Krui 778 753 96.8 535 68.8 743 612 82.4 524 70.5 513 69.04441
6 Pesisir Selatan Biha 670 640 95.5 486 72.5 640 534 83.4 475 74.2 522 81.56257 Ngambur Ngambur 597 604 101.2 587 98.3 570 460 80.7 422 74.0 267 46.842118 Bengkunat Bengkunat 248 222 89.5 195 78.6 236 194 82.2 198 83.9 203 86.016959 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 466 483 103.6 380 81.5 445 409 91.9 425 95.5 437 98.20225
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,633 3,522 96.9 2,921 80.4 3,468 2,921 84.2 2,753 79.4 2,657 76.61476
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat Tahun 2014
PERSALINAN DITOLONG NAKES
MENDAPAT YANKES NIFAS
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Lemong Lemong 309 3 1.0 9 2.9 18 5.8 19 6.1 24 7.8 70 22.7
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 190 36 18.9 37 19.5 20 10.5 0 - 0 - 57 30.0
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 53 47 88.7 43 81.1 0 - 0 - 0 - 43 81.1
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 322 113 35.1 81 25.2 93 28.9 0 - 0 - 174 54.0
5 Krui 778 103 13.2 76 9.8 33 4.2 5 0.6 8 1.0 122 15.7
6 Pesisir Selatan Biha 670 364 54.3 265 39.6 112 16.7 40 6.0 106 15.8 523 78.1
7 Ngambur Ngambur 597 55 9.2 47 7.9 45 7.5 23 3.9 15 2.5 130 21.8
8 Bengkunat Bengkunat 248 143 57.7 122 49.2 27 10.9 1 0.4 1 0.4 151 60.9
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 466 94 20.2 63 13.5 0 - 0 - 0 - 63 13.5
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,633 958 26.4 743 20.5 348 9.6 88 2.4 154 4.2 1,333 36.7
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH IBU HAMIL
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Lemong Lemong 3,723 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 2,291 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 639 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 3,885 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
5 Krui 9,386 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
6 Pesisir Selatan Biha 8,085 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
7 Ngambur Ngambur 7,202 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
8 Bengkunat Bengkunat 2,987 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 5,625 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 43,823 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Barat
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASFE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Lemong Lemong 309 263 85.11 243 78.642 Pesisir Utara Pugung Tampak 190 188 98.95 137 72.113 Pulau Pisang Pulau Pisang 53 53 100.00 54 101.894 Karya Penggawa Karya Penggawa 322 315 97.83 304 94.41
5 Krui 778 598 76.86 535 68.77
6 Pesisir Selatan Biha 670 674 100.60 489 72.997 Ngambur Ngambur 597 160 26.80 587 98.328 Bengkunat Bengkunat 248 225 90.73 195 78.639 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 466 478 102.58 380 81.55
JUMLAH (KAB/KOTA) 3633 2,954 81.31 2,924 80.48
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH IBU HAMIL
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 33
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARATTAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L P L + P
% L P L + P L P L + P % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Lemong Lemong 309 62 54 87.4 124 108 232 19 16 35 - 0.0 - 0.0 - 0.02 Pesisir Utara Pugung Tampak 190 38 14 36.8 104 67 171 16 10 26 - 0.0 - 0.0 - 0.03 Pulau Pisang Pulau Pisang 53 11 6 56.6 26 25 51 4 4 8 - 0.0 - 0.0 - 0.04 Karya Penggawa Karya Penggawa 322 64 62 96.3 138 148 286 21 22 43 - 0.0 - 0.0 1 2.3
5 Krui 778 156 170 109.3 300 332 632 45 50 95 - 0.0 - 0.0 13 13.7
6 Pesisir Selatan Biha 670 134 81 60.4 302 240 542 45 36 81 - 0.0 - 0.0 9 11.17 Ngambur Ngambur 597 119 88 73.7 247 266 513 37 40 77 - 0.0 - 0.0 4 5.28 Bengkunat Bengkunat 248 50 40 80.6 97 94 191 15 14 29 - 0.0 - 0.0 7 24.49 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 466 93 98 105.2 254 184 438 38 28 66 - 0.0 - 0.0 5 7.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,633 727 613 84.3655 1,592 1,464 3,056 239 220 458 - 0.0 - 0.0 39 8.5
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH IBU HAMIL
PERKIRAAN BUMIL
DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 34
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % % % PIL % % % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Lemong Lemong 3 0.9 0 0.0 0 0.0 6 1.8 9 2.7 0 0.0 140 42.3 182 55.0 0 0.0 0 0.0 322 97.3 331 100.02 Pesisir Utara Pugung Tampak 46 3.6 0 0.0 0 0.0 84 6.6 130 10.2 36 2.8 489 38.4 618 48.5 0 0.0 0 0.0 1,143 89.8 1,273 100.03 Pulau Pisang Pulau Pisang 40 3.0 0 0.0 0 0.0 219 16.3 259 19.3 63 4.7 629 46.9 391 29.1 0 0.0 0 0.0 1,083 80.7 1,342 100.04 Karya Penggawa Karya Penggawa 2 0.3 0 0.0 0 0.0 5 0.7 7 0.9 0 0.0 178 23.6 570 75.5 0 0.0 0 0.0 748 99.1 755 100.0
5 Krui 343 8.3 0 0.0 0 0.0 265 6.4 608 14.7 67 1.6 901 21.7 2,574 62.0 0 0.0 0 0.0 3,542 85.3 4,150 100.0
6 Pesisir Selatan Biha 48 2.8 0 0.0 0 0.0 83 4.9 131 7.7 102 6.0 969 57.0 498 29.3 0 0.0 0 0.0 1,569 92.3 1,700 100.07 Ngambur Ngambur 104 2.9 0 0.0 0 0.0 245 6.8 349 9.6 228 6.3 2,284 766.0 766 21.1 0 0.0 0 0.0 3,278 793.4 3,627 803.08 Bengkunat Bengkunat 6 1.9 0 0.0 0 0.0 13 4.1 19 6.0 0 0.0 221 70.2 75 23.8 0 0.0 0 0.0 296 94.0 315 100.09 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 320 8.8 0 0.0 2 0.1 146 4.0 468 12.9 45 1.2 2,322 63.9 798 22.0 0 0.0 0 0.0 3,165 87.1 3,633 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 912 5.3 0 0.0 2 0.0 1,066 6.2 1,980 11.6 541 3.2 8,133 47.5 6,472 37.8 0 0.0 0 0.0 15,146 88.4 17,126 100.0
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Psisie Barat.Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJPIM
PLANKON DOM
SUNTIK
OBAT VAGINA
LAIN NYA
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 35
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Lemong Lemong #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Pesisir Utara Pugung Tampak #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Pulau Pisang Pulau Pisang #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Karya Penggawa Karya Penggawa #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Krui #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Pesisir Selatan Biha #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Ngambur Ngambur #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Bengkunat Bengkunat #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: ……………….. (sebutkan)Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJPKONDOM
OBAT VAGINA
LAIN NYA
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUSPESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Lemong Lemong 2,409 0 0.0 331 13.7 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 1,482 0 0.0 1,273 85.9 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 413 0 0.0 1,342 324.9 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 2,513 0 0.0 755 30.0
5 Krui 6,072 0 0.0 4,150 68.3
6 Pesisir Selatan Biha 5,230 0 0.0 1,700 32.5 7 Ngambur Ngambur 4,659 0 0.0 3,627 77.8 8 Bengkunat Bengkunat 1,932 0 0.0 315 16.3 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 3,639 0 0.0 3,633 99.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 28,349 0 0.0 17,126 60.4
Sumber : Data Laporan PWS _ KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 37
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR HIDUP
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR
L P L + P L P L + P
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lemong Lemong 124 108 232 - 0 0 0.0 0 0.0 5 #DIV/0! 11 #DIV/0! 16 #DIV/0!
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 104 67 171 - 0.0 0 0.0 0 0.0 5 #DIV/0! 5 #DIV/0! 10 #DIV/0!
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 26 25 51 - 0.0 0 0.0 0 0.0 5 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 #DIV/0!
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 138 148 286 - 0.0 0 0.0 0 0.0 5 #DIV/0! 5 #DIV/0! 10 #DIV/0!
5 Krui 300 332 632 - 0.0 0 0.0 0 0.0 5 #DIV/0! 11 #DIV/0! 16 #DIV/0!
6 Pesisir Selatan Biha 302 240 542 0 0.0 0 0.0 0 0.0 5 #DIV/0! 6 #DIV/0! 11 #DIV/0!
7 Ngambur Ngambur 247 266 513 0 0.0 0 0.0 0 0.0 5 #DIV/0! 3 #DIV/0! 8 #DIV/0!
8 Bengkunat Bengkunat 97 94 191 0 0.0 0 0.0 0 0.0 5 #DIV/0! 3 #DIV/0! 8 #DIV/0!
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 254 184 438 0 0.0 0 0.0 0 0.0 5 #DIV/0! 0 #DIV/0! 5 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,592 1,464 3,056 0 0.0 0 0.0 0 0.0 45 #DIV/0! 44 #DIV/0! 89 #DIV/0!
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
L P L + P L P L + PL P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lemong Lemong 124 109 233 121 97.6 116 106.4 237 101.7 102 82.3 100 91.7 202 86.7
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 104 67 171 102 98.1 67 100.0 169 98.8 99 95.2 59 88.1 158 92.4
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 26 25 51 26 100.0 25 100.0 51 100.0 26 100.0 25 100.0 51 100.0
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 138 148 286 139 100.7 146 98.6 285 99.7 126 91.3 148 100.0 274 95.8
5 Krui 300 332 632 312 104.0 371 111.7 683 108.1 283 94.3 299 90.1 582 92.1
6 Pesisir Selatan Biha 302 240 542 291 96.4 245 102.1 536 98.9 237 78.5 229 95.4 466 86.0
7 Ngambur Ngambur 247 266 513 247 100.0 247 92.9 494 96.3 213 86.2 204 76.7 417 81.3
8 Bengkunat Bengkunat 97 94 191 106 109.3 93 98.9 199 104.2 107 110.3 89 94.7 196 102.6
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 254 184 438 252 99.2 184 100.0 436 99.5 250 98.4 109 59.2 359 82.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,592 1,465 3,057 1,596 100.3 1,494 102.0 3,090 101.1 1,443 90.6 1,262 86.1 2,705 88.5
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 39
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN
L P L + PL P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lemong Lemong 41 53 94 35 85.4 41 77.4 76 80.92 Pesisir Utara Pugung Tampak 47 37 84 24 51.1 28 75.7 52 61.93 Pulau Pisang Pulau Pisang 10 11 21 8 80.0 11 100.0 19 90.54 Karya Penggawa Karya Penggawa 68 69 137 67 98.5 57 82.6 124 90.5
5 Krui 178 123 301 125 70.2 114 92.7 239 79.4
6 Pesisir Selatan Biha 113 139 252 82 72.6 75 54.0 157 62.37 Ngambur Ngambur 93 98 191 83 89.2 73 74.5 156 81.78 Bengkunat Bengkunat 95 69 164 36 37.9 33 47.8 69 42.19 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 95 78 173 71 74.7 57 73.1 128 74.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 740 677 1,417 531 71.8 489 72.2 1,020 72.0
Sumber : Data Laporan Giizi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
L P L + PL P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lemong Lemong 124 108 232 124 100.0 108 100.0 232 100.0
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 104 67 171 89 85.6 52 77.6 141 82.5
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 26 25 51 40 153.8 41 164.0 81 158.8
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 138 148 286 84 60.9 82 55.4 166 58.0
5 Krui 300 332 632 301 100.3 345 103.9 646 102.2
6 Pesisir Selatan Biha 302 240 542 238 78.8 333 138.8 571 105.4
7 Ngambur Ngambur 247 266 513 222 89.9 188 70.7 410 79.9
8 Bengkunat Bengkunat 97 94 191 110 113.4 111 118.1 221 115.7
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 254 184 438 200 78.7 153 83.2 353 80.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,592 1,464 3,056 1,408 88.4 1,413 97 2,821 92.3
Sumber : Data Lapran PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 41
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARATTAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6
1 Lemong Lemong 13 13 100.0 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 12 12 100.0 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 6 6 100.0 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 12 12 100.0
5 Krui 28 28 100.0
6 Pesisir Selatan Biha 15 11 73.3 7 Ngambur Ngambur 9 7 77.8 8 Bengkunat Bengkunat 9 9 100.0 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 14 12 85.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 118 110 93.2
Sumber : Laporan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAHDESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHANUCI
% DESA/KELURAHANUCI
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR HIDUP
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L + P L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lemong Lemong 129 133 262 100 77.52 100 75.19 200 76.34 117 90.70 113 84.96 230 87.79
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 88 78 166 73 82.95 49 62.82 122 73.49 79 89.77 48 61.54 127 76.51
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 25 23 48 25 100.00 23 100.00 48 100.00 25 100.00 23 100.00 48 100.00
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 144 144 288 115 79.86 140 97.22 255 88.54 145 100.69 134 93.06 279 96.88
5 Krui 386 371 757 311 80.57 299 80.59 610 80.58 352 91.19 325 87.60 677 89.43
6 Pesisir Selatan Biha 295 305 600 151 51.19 142 46.56 293 48.83 182 61.69 196 64.26 378 63.00
7 Ngambur Ngambur 207 328 535 242 116.91 283 86.28 525 98.13 238 114.98 260 79.27 498 93.08
8 Bengkunat Bengkunat 92 107 199 96 104.35 91 85.05 187 93.97 112 121.74 94 87.85 206 103.52
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 245 282 527 259 105.71 249 88.30 508 96.39 263 107.35 237 84.04 500 94.88
JUMLAH (KAB/KOTA) 1611 1771 3382 1372 85.16 1376 77.70 2748 81.25 1513 93.92 1430 80.75 2943 87.02
SumbeSumber : Laporan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Lemong Lemong 124 108 232 124 100 113 105 237 102 124 100 106 98.1481 230 99.1379 111 89.5161 115 106.481 226 97.4138 111 89.5161 115 106.481 226 97.4138
2 Pesisir Utara Pugung Tampak 104 67 171 78 75 60 90 138 81 73 70.1923 55 82.0896 128 74.8538 85 81.7308 72 107.463 157 91.8129 85 81.7308 71 105.97 156 91.2281
3 Pulau Pisang Pulau Pisang 26 25 51 24 92 23 92 47 92 23 88.4615 22 88 45 88.2353 23 88.4615 22 88 45 88.2353 23 88.4615 22 88 45 88.2353
4 Karya Penggawa Karya Penggawa 138 148 286 226 164 276 186 502 176 164 118.841 159 107.432 323 112.937 182 131.884 150 101.351 332 116.084 187 135.507 145 97.973 332 116.084
5 Krui 300 332 632 307 102 246 74 553 88 327 109 252 75.9036 579 91.6139 357 119 367 110.542 724 114.557 365 121.667 317 95.4819 682 107.911
6 Pesisir Selatan Biha 302 240 542 236 78 247 103 483 89 208 68.8742 238 99.1667 446 82.2878 220 72.8477 230 95.8333 450 83.0258 219 72.5166 228 95 447 82.4723
7 Ngambur Ngambur 247 266 513 215 87 240 90 455 89 211 85.4251 229 86.0902 440 85.77 216 87.4494 217 81.5789 433 84.4055 212 85.83 217 81.5789 429 83.6257
8 Bengkunat Bengkunat 97 94 191 117 121 114 121 231 121 109 112.371 110 117.021 219 114.66 102 105.155 95 101.064 197 103.141 102 105.155 91 96.8085 193 101.047
9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 254 184 438 321 126 361 196 682 156 280 110.236 319 173.37 599 136.758 276 108.661 321 174.457 597 136.301 226 88.9764 223 121.196 449 102.511
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,592 1,464 3,056 1,648 104 1,680 115 3,328 109 1,519 95.4146 1,490 101.776 3,009 98.462 1,572 98.7437 1,589 108.538 3,161 103.436 1,530 96.1055 1,429 97.6093 2,959 96.8259
Sumber : Laporan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir BaratKeterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
JUMLAH BAYI(SURVIVING INFANT)
POLIO 4a
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT AJUMLAH
MENDAPAT VIT AJUMLAH
MENDAPAT VIT A
L P L + P L P L + P L P L + PL P L+P % % % L P L+P % % % L P L+P % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Lemong Lemong 105 102 207 96 91.43 90 88.24 186 89.86 859 866 1,725 570 66.36 552 63.74 1,122 65.04 964 968 1,932 955 99.07 642 66.32 1,597 82.662 Pesisir Utara Pugung Tampak 50 50 100 50 100.00 50 100.00 100 100.00 386 377 763 346 89.64 332 88.06 678 88.86 436 427 863 436 100.00 382 89.46 818 94.793 Pulau Pisang Pulau Pisang 16 12 28 15 93.75 12 100.00 27 96.43 120 132 252 108 90.00 124 93.94 232 92.06 136 144 280 135 99.26 136 94.44 271 96.794 Karya Penggawa Karya Penggawa 81 82 163 76 93.83 80 97.56 156 95.71 672 677 1,349 469 69.79 452 66.77 921 68.27 753 759 1,512 748 99.34 532 70.09 1,280 84.66
5 Krui 193 206 399 136 70.47 195 94.66 331 82.96 1,251 1,168 2,419 1,234 98.64 1,141 97.69 2,375 98.18 1,444 1,374 2,818 1,387 96.05 1,336 97.23 2,723 96.63
6 Pesisir Selatan Biha 117 159 276 90 76.92 142 89.31 232 84.06 1,174 1,475 2,649 1,024 87.22 1,396 94.64 2,420 91.36 1,291 1,634 2,925 1,264 97.91 1,538 94.12 2,802 95.797 Ngambur Ngambur 136 220 356 136 100.00 220 100.00 356 100.00 988 1,321 2,309 888 89.88 1,076 81.45 1,964 85.06 1,124 1,541 2,665 1,124 100.00 1,296 84.10 2,420 90.818 Bengkunat Bengkunat 57 64 121 57 100.00 64 100.00 121 100.00 300 301 601 273 91.00 274 91.03 547 91.01 357 365 722 357 100.00 338 92.60 695 96.269 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 152 138 290 136 89.47 121 87.68 257 88.62 1,373 1,408 2,781 1,188 86.53 1,148 81.53 2,336 84.00 1,525 1,546 3,071 1,509 98.95 1,269 82.08 2,778 90.46
JUMLAH (KAB/KOTA) 907 1,033 1,940 792 87.32 974 94.29 1,766 91.03 7,123 7,725 14,848 6,100 85.64 6,495 84.08 12,595 84.83 8,030 8,758 16,788 7,915 98.57 7,469 85.28 15,384 91.64
Sumber : Data Laporan GIZI Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
JUMLAH BAYI (6 - 11 bln)
Ʒ
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lemong Lemong 215 196 411 143 164 307 66.5 83.7 74.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 157 129 286 144 124 268 91.7 96 93.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 64 41 105 42 54 96 65.6 132 91.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 351 337 688 316 299 615 90.0 89 89.4 9 2.8 2 0.7 11 1.8
5 Krui 718 728 1,446 546 577 1,123 76.0 79 77.7 6 1.1 3 0.5 9 0.8
6 Pesisir Selatan Biha 390 539 929 272 392 664 69.7 73 71.5 2 0.7 8 2.0 10 1.5 7 Ngambur Ngambur 1,062 718 1,780 1,062 718 1,780 100.0 100 100.0 1 0.1 0 0.0 1 0.1 8 Bengkunat Bengkunat 155 183 338 148 146 294 95.5 80 87.0 12 8.1 17 11.6 29 9.9 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 591 595 1,186 461 431 892 78.0 72 75.2 12 2.6 22 5.1 34 3.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,703 3,466 7,169 3,134 2,905 6,039 84.6 84 84.2 42 1.3 52 1.8 94 1.6
Sumber : Data Laporan GIZI Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 46
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
L P L + P
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lemong Lemong 859 866 1,725 0.0 0.0 162 9.4 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 386 377 763 0.0 0.0 16 2.1 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 120 132 252 0.0 0.0 324 128.6 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 672 677 1,349 0.0 0.0 4,351 322.5
5 Krui 1,251 1,168 2,419 0.0 0.0 507 21.0
6 Pesisir Selatan Biha 1,174 1,475 2,649 0.0 0.0 1,259 47.5 7 Ngambur Ngambur 988 1,321 2,309 0.0 0.0 410 17.8 8 Bengkunat Bengkunat 300 301 601 0.0 0.0 50 8.3 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 1,373 1,408 2,781 0.0 0.0 36 1.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 7,123 7,725 14,848 0 0.0 0 0.0 7,115 47.9
Sumber : Data Laporan PWS - KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Lemong Lemong 660 588 1,248 508 494 1,002 77.0 84.0 80.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 439 383 822 400 358 758 91.1 93 92.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 110 112 222 90 101 191 81.8 90 86.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 767 757 1,524 582 570 1,152 75.9 75 75.6 9 1.5 4 0.7 13 1.1
5 Krui 1,423 1,461 2,884 1,185 1,191 2,376 83.3 82 82.4 6 0.5 4 0.3 10 0.4
6 Pesisir Selatan Biha 1,264 1,629 2,893 949 871 1,820 75.1 53 62.9 8 0.8 15 1.7 23 1.3 7 Ngambur Ngambur 1,905 1,306 3,211 1,540 1,300 2,840 80.8 100 88.4 1 0.1 0 0.0 1 0.0 8 Bengkunat Bengkunat 417 450 867 361 357 718 86.6 79 82.8 14 3.9 17 4.8 31 4.3 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 1,607 1,651 3,258 1,148 1,071 2,219 71.4 65 68.1 12 1.0 24 2.2 36 1.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,592 8,337 16,929 6,763 6,313 13,076 78.7 76 77.2 50 0.7 64 1.0 114 0.87
Sumber : Data Laporan GIZI Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BALITA GIZI BURUK
JUMLAH DITEMUKANMENDAPAT PERAWATAN
L P L + P
L P L+P % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lemong Lemong - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!2 Pesisir Utara Pugung Tampak - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!3 Pulau Pisang Pulau Pisang - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!4 Karya Penggawa Karya Penggawa 1 - 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0
5 Krui 1 1 1 100.0 - #DIV/0! 1 100.0
6 Pesisir Selatan Biha - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!7 Ngambur Ngambur - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!8 Bengkunat Bengkunat 1 2 3 1 100.0 2 100.0 3 100.09 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing - 2 2 - #DIV/0! 2 100.0 2 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 4 7 3 100.0 4 100.0 7 100.0
Sumber : Data Laporan GIZI Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 49
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT SD DAN SETINGKAT
JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
JUMLAH %L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Lemong Lemong 246 1 #DIV/0! #DIV/0! 246 100.0 16 16 100.00 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 176 #DIV/0! #DIV/0! 176 100.0 12 12 100.00 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 33 #DIV/0! #DIV/0! 33 100.0 2 2 100.00 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 310 #DIV/0! #DIV/0! 310 100.0 12 12 100.00
5 Krui 787 #DIV/0! #DIV/0! 787 100.0 28 28 100.00
6 Pesisir Selatan Biha 380 #DIV/0! #DIV/0! 380 100.0 17 17 100.00 7 Ngambur Ngambur 408 #DIV/0! #DIV/0! 408 100.0 10 10 100.00 8 Bengkunat Bengkunat 159 #DIV/0! #DIV/0! 159 100.0 4 4 100.00 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 544 #DIV/0! #DIV/0! 544 100.0 13 13 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3,043 1 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3,043 100.0 114 114 100.00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT #DIV/0! #DIV/0! 100.0
Sumber : Data PWS - KIA Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
(PENJARINGAN)
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASPELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP
1 2 3 4 5 6
1 Lemong Lemong - - #DIV/0!2 Pesisir Utara Pugung Tampak - - #DIV/0!3 Pulau Pisang Pulau Pisang - - #DIV/0!4 Karya Penggawa Karya Penggawa - - #DIV/0!
5 Krui - 332 0.0
8 Pesisir Selatan Biha 1 13 0.19 Ngambur Ngambur 29 132 0.2
10 Bengkunat Bengkunat 13 71 0.211 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing - - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/ KOTA) 43 548 0.1
Sumber: …………… (sebutkan)
PENCABUTAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Lemong Lemong #DIV/0! #DIV/0! - ### ### - ### - ### ### - ###2 Pesisir Utara Pugung Tampak #DIV/0! #DIV/0! - ### ### - ### - ### ### - ###3 Pulau Pisang Pulau Pisang #DIV/0! #DIV/0! - ### ### - ### - ### ### - ###4 Karya Penggawa Karya Penggawa #DIV/0! #DIV/0! - ### ### - ### - ### ### - ###
5 Krui #DIV/0! #DIV/0! - ### ### - ### 167 ### ### 294 176.0
8 Pesisir Selatan Biha #DIV/0! #DIV/0! - ### ### - ### 8 ### ### 6 75.09 Ngambur Ngambur #DIV/0! #DIV/0! - ### ### - ### - ### ### - ###
10 Bengkunat Bengkunat #DIV/0! #DIV/0! - ### ### - ### 9 ### ### 64 711.111 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing #DIV/0! #DIV/0! - ### ### - ### - ### ### - ###
JUMLAH (KAB/ KOTA) - - #DIV/0! - #DIV/0! - - - - ### - ### - ### - - 184 - ### - ### 364 197.8
Sumber: …………… (sebutkan)
JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH SD/MI
MENDAPAT YAN. GIGI
JUMLAH MURID SD/MI
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 52
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
USILA (60TAHUN+)
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lemong Lemong 245 #DIV/0! #DIV/0! 211 86.12 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 258 #DIV/0! #DIV/0! 238 92.25 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 235 #DIV/0! #DIV/0! 233 99.15 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 158 #DIV/0! #DIV/0! 129 81.65
5 Krui 549 #DIV/0! #DIV/0! 353 64.30
6 Pesisir Selatan Biha 267 #DIV/0! #DIV/0! 218 81.65 7 Ngambur Ngambur 227 #DIV/0! #DIV/0! 213 93.83 8 Bengkunat Bengkunat 243 #DIV/0! #DIV/0! 127 52.26 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 221 #DIV/0! #DIV/0! 155 70.14
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 2,403 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1,877 78.11
Sumber: ………. (sebutkan)
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 53
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMINKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH %
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 32319 55025 87344 41.49 78.03 58.85
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 28,706 48,879 77,585 36.85 69.32 52.28
1.2 PBI APBD 864 1,470 2,334 1.11 2.08 1.57
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 1,903 3,238 5,141 2.44 4.59 3.46
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 846 1,438 2,284 1.09 2.04 1.54
1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0 0 0.00 0.00 0.00
2 - - 0 #VALUE! #VALUE! 0.00
3 Asuransi Swasta 36 59 95 0.05 0.08 0.06
4 Asuransi Perusahaan 0 0 0 0.00 0.00 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 32,355 55,084 87,439 41.54 78.12 58.92
Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Jamkesda ( Sudah di konfirmasi ke PBI APBD)
TABEL 54
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Lemong 7,595 112 0 2 Puskesmas Pugung Tampak 2,945 0 0 3 Puskesmas Pulau Pisang 3,449 0 0 4 Puskesmas Karya Penggawa 1,881 0 0 5 Puskesmas Krui 6,866 882 0 6 Puskesmas Biha 1,680 76 0 7 Puskesmas Ngambur 4,854 356 0 8 Puskesmas Bengkunat 3,108 299 0 9 Puskesmas Bengkunat Belimbing 1,759 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH I 0 0 34,137 0 0 1,725 0 0 0
1 RS …. 0 0 0 2 RS …. 0 0 0 3 RS …. 0 0 0 4 RS …. 0 0 0
0 0 0
SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0 SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 34,137 0 0 1,725 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 77,897 70,515 148,412 77,897 70,515 148,412
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 0.0 0.0 23.0 0.0 0.0 1.2
Sumber: ……………… (sebutkan)Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 55
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKITKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NOPASIEN KELUAR MATI GDR NDR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!4 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!5 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!6 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!8 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!9 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!11 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!12 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!13 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!14 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!15 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!16 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!18 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!19 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!20 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
KABUPATEN/KOTA - - - - - - - - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: ……………… (sebutkan)
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!4 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!5 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!6 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!7 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!8 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!9 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!11 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!12 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!13 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!14 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!15 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!16 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!17 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!18 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!19 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!20 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
KABUPATEN/KOTA 0 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: ……………… (sebutkan)
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP +
MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASRUMAH TANGGA
JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Lemong Lemong 2,470 1,720 69.6 1,161 67.5 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 2,323 1,409 60.7 1,114 79.1 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 517 - - - #DIV/0!4 Karya Penggawa Karya Penggawa 6,085 3,042 50.0 2,921 96.0
5 Krui 10,222 8,118 79.4 6,134 75.6
6 Pesisir Selatan Biha 6,288 3,260 51.8 2,830 86.8 7 Ngambur Ngambur 3,930 - - - #DIV/0!8 Bengkunat Bengkunat 4,569 - - - #DIV/0!9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 2,064 1,425 69.0 681 47.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 38,468 18,974 49.3 14,841 78.2
Sumber : Data Laporan PROMKES Dinaas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat.
JUMLAHBER- PHBS
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 58
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
2013 2014
RUMAH DIBINA
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Lemong Lemong 3229 820 25.39 2409 3,077 127.7 3064 99.58 3,884 120.282 Pesisir Utara Pugung Tampak 2556 532 20.81 2024 2,457 121.4 1838 74.81 2,370 92.723 Pulau Pisang Pulau Pisang 589 90 15.28 499 422 84.6 314 74.41 404 68.594 Karya Penggawa Karya Penggawa 1445 479 33.15 966 2,457 254.3 1632 66.42 2,111 146.09
5 Krui 7312 4,387 60.00 2925 6,410 219.1 6410 100.00 10,797 147.66
6 Pesisir Selatan Biha 5563 3,437 61.78 2126 4,563 214.6 3898 85.43 7,335 131.857 Ngambur Ngambur 4344 723 16.64 3621 3,794 104.8 3453 91.01 4,176 96.138 Bengkunat Bengkunat 7972 163 2.04 2303 3,596 156.1 2103 58.48 2,266 28.429 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 2466 3,200 129.76 4772 6,972 146.1 5222 74.90 8,422 341.52
JUMLAH (KAB/KOTA) 35,476 13,831 38.99 21645 33,748 155.92 27934 82.77 41,765 117.73
Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH SELURUH
RUMAH
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH RUMAH YANG
BELUM MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 59
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Lemong Lemong 14,353 3,077 14100 3064 4648 4648 32.38352 Pesisir Utara Pugung Tampak 8,059 2,457 2556 1634 4595 4595 57.023 Pulau Pisang Pulau Pisang 1,349 422 2145 314 1055 1055 78.214 Karya Penggawa Karya Penggawa 14,506 6,410 6936 1518 2080 2080 14.34
5 Krui 36,056 4,563 35310 5670 10528 10528 29.20
6 Pesisir Selatan Biha 22,663 3,794 20622 3709 8048 8048 35.517 Ngambur Ngambur 18,280 3,596 4811 3332 6264 6264 34.278 Bengkunat Bengkunat 7,507 6,972 10596 2080 3548 3548 47.269 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 25,639 2,066 19200 8100 11476 11476 44.76
JUMLAH (KAB/KOTA) 148,412 33,357 116276 29421 52242 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 52242 35.2007
Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
PENDUDUK DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
S
AR
AN
A
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
S
AR
AN
A
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 60
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 Lemong Lemong #DIV/0!2 Pesisir Utara Pugung Tampak #DIV/0!3 Pulau Pisang Pulau Pisang #DIV/0!4 Karya Penggawa Karya Penggawa #DIV/0!
5 Krui #DIV/0!
6 Pesisir Selatan Biha #DIV/0!7 Ngambur Ngambur #DIV/0!8 Bengkunat Bengkunat #DIV/0!9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 #DIV/0!
Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH PENYELENGGARA
AIR MINUM
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 61
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Lemong Lemong 14353 #DIV/0! 820 4,100 820 4,100 100 #DIV/0! #DIV/0! 820 5.72 Pesisir Utara Pugung Tampak 8059 #DIV/0! 440 2,211 224 1,049 47.4446 #DIV/0! 91 346 2 10 2.89 227 2.83 Pulau Pisang Pulau Pisang 1349 #DIV/0! 90 450 90 450 100 #DIV/0! #DIV/0! 90 6.74 Karya Penggawa Karya Penggawa 14506 #DIV/0! 1,583 7,915 949 4,745 59.9495 #DIV/0! #DIV/0! 947 6.5
5 Krui 36056 #DIV/0! 5,377 - - - ### #DIV/0! #DIV/0! 0.0
6 Pesisir Selatan Biha 22663 #DIV/0! 3,746 22,476 3,746 22,476 100 #DIV/0! #DIV/0! 3746 16.57 Ngambur Ngambur 18280 #DIV/0! 2,789 8,202 723 3,947 48.1224 #DIV/0! #DIV/0! 723 4.08 Bengkunat Bengkunat 7507 #DIV/0! 1,766 8,830 172 860 9.73952 #DIV/0! #DIV/0! 172 2.39 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 25639 #DIV/0! 2,350 11,750 1,226 6,130 52.1702 #DIV/0! #DIV/0! 1226 4.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 148,412 - - - - #DIV/0! 18,961 65,934 7,950 43,757 66.3648 - - - - #DIV/0! 91 346 2 10 2.89017 7,951 5.4
Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
S
AR
AN
A
JUM
LAH
P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
P
EN
GG
UN
A
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 62
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKATKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STBM
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Lemong Lemong 13 0 0 02 Pesisir Utara Pugung Tampak 12 0.0 0 03 Pulau Pisang Pulau Pisang 6 0.0 0 04 Karya Penggawa Karya Penggawa 12 1 8.3 0 0
5 Krui 28 0.0 0 0
6 Pesisir Selatan Biha 15 2 13.3 0 07 Ngambur Ngambur 9 0.0 0 08 Bengkunat Bengkunat 9 0.0 0 09 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 14 0.0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 118 3 2.5 0 0 0
Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS(SBS)
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 63
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
JUM
LAH
TT
U
SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL
SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
SD
SLT
P
SLT
A
PU
SK
ES
MA
S
BIN
TAN
G
NO
N B
INTA
NG
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Lemong Lemong 17 6 1 1 25 17 100.0 6 100.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 25 100.0 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 12 3 1 1 17 12 100.0 3 100.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 17 100.0 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 2 - - 1 3 2 100.0 - #DIV/0! - #DIV/0! 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3 100.0 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 12 1 1 1 15 12 100.0 1 100.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 15 100.0
5 Krui 25 5 2 1 19 52 25 100.0 5 100.0 2 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! 19 100.0 52 100.0
6 Pesisir Selatan Biha 17 5 1 1 24 17 100.0 5 100.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 24 100.0 7 Ngambur Ngambur 10 4 2 1 17 10 100.0 4 100.0 2 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 17 1008 Bengkunat Bengkunat 5 2 1 1 9 5 100.0 2 100.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 9 100.0 9 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 14 5 1 1 21 14 100.0 5 100.0 1 100.0 1 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 21 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 114 31 10 9 0 0 19 183 114 100.0 31 100.0 10 100.0 9 100.0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 19 100.0 183 100
Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
SARANA KESEHATAN
TEMPAT-TEMPAT UMUMRUMAH SAKIT
UMUM
RU
MA
H S
AK
IT
UM
UM
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 64
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASIKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JASA BOGA TOTAL % JASA BOGA TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Lemong Lemong 8 2 0 6 6 75 0 0.002 Pesisir Utara Pugung Tampak 43 6 2 35 43 100 10 10 23.263 Pulau Pisang Pulau Pisang 1 1 1 0 2 200 0 0.004 Karya Penggawa Karya Penggawa 1 1 0 0 1 100 0 0.00
5 Krui 35 35 0 0 35 100 0 0.00
6 Pesisir Selatan Biha 5 3 0 2 5 100 0 0.007 Ngambur Ngambur 187 2 7 178 178 95.19 6 6 3.218 Bengkunat Bengkunat 4 1 3 0 0 4 100 0 0.009 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 8 2 4 0 2 8 100 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 292 3 57 10 223 282 96.58 0 0 0 16 16 5.48
Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH TPM
RUMAH MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
RUMAH MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 65
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
KABUPATEN / KOTA PESISIR BARATTAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JAS
A B
OG
A
TO
TAL
JAS
A B
OG
A
TO
TAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Lemong Lemong 0 0 #DIV/0! 6 0 0.002 Pesisir Utara Pugung Tampak 10 0 0.00 43 0 0.003 Pulau Pisang Pulau Pisang 0 0 #DIV/0! 2 0 0.004 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 0 #DIV/0! 1 0 0.00
5 Krui0 0 #DIV/0! 35 0 0.00
6 Pesisir Selatan Biha 0 0 #DIV/0! 5 0 0.007 Ngambur Ngambur 6 0 0.00 178 0 0.008 Bengkunat Bengkunat 0 0 #DIV/0! 4 0 0.009 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 0 0 #DIV/0! 8 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 0 0 0 0 0 0.00 282 0 0 0 0 0 0.00
Sumber : Data Laporan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUM
LAH
TP
M T
IDA
K
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
JUM
LAH
TP
M
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI P
ET
IK
RU
MA
H M
AK
AN
/ R
ES
TO
RA
N
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JAJA
NA
N
RU
MA
H M
AK
AN
/ R
ES
TO
RA
N
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JAJA
NA
N
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 66
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 81,000 4,500 - 4500 5.56
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 50,000 2,700 10,000 12700.00 25.4
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 5,000 270 600 870.00 17.4
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 16,200 900 - 900.00 5.56
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 162,000 9,000 15,000 24000.00 14.81
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 490,000 27,000 240 27240.00 5.56
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 8,500 450 - 450.00 5.29
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 82,000 4,500 - 4500.00 5.49
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul 5,000 270 - 270.00 5.40
10 tablet 490,000 27,000 10,000 37000.00 7.55
11 tube 5,000 270 - 270.00 5.40
12 supp 5,000 270 - 270.00 5.40
13 pot 5,000 270 - 270.00 5.40
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 81,000 4,500 - 4500.00 5.56
15 tablet 16,200 900 - 900.00 5.56
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 1,620 90 - 90.00 5.56
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 170,000 9,000 10,000 19000.00 11.18
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - - ### 0.00 #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 50,000 2,700 - 2700.00 5.40
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 18,000 1,000 - 1000.00 5.56
21 Atropin tetes mata 0,5% botol 400 20 - 20.00 5.00
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 2,000 90 - 90.00 4.50
23 Betametason krim 0,1 % krim 5,000 270 - 270.00 5.40
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 17,000 900 - 900.00 5.29
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 490,000 27,000 10,000 37000.00 7.55
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 750 40 - 40.00 5.33
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol - - ### 0.00 #DIV/0!
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet - - ### 0.00 #DIV/0!
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 1,200 60 - 60.00 5.00
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 90,000 5,000 - 5000.00 5.56
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 60,000 3,000 - 3000.00 5.00
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 15,000 810 - 810.00 5.40
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 165,000 9,000 - 9000.00 5.45
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 9,000 1,000 - 1000.00 11.11
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 36,000 4,000 - 4000.00 11.11
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 5,000 270 - 270.00 5.40
37 Etakridin larutan 0,1% botol 500 27 - 27.00 5.40
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul 18,000 1,000 - 1000.00 5.56
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 300 30 - 30.00 10.00
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 9,000 1,000 - 1000.00 11.11
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - ### 0.00 #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 27,000 3,000 - 3000.00 11.11
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 1,100 60 - 60.00 5.45
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 5,000 270 - 270.00 5.40
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 33,000 1,800 - 1800.00 5.45
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 50,000 2,700 - 2700.00 5.40
47 Gameksan lotion 1 % botol 1,650 90 - 90.00 5.45
48 sach 16,500 900 - 900.00 5.45
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 3,240 180 - 180.00 5.56
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 49,000 2,700 - 2700.00 5.51
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 16,500 9,000 - 9000.00 54.55
52 Gliserin botol 3,240 180 - 180.00 5.56
53 Glukosa larutan infus 5% botol 6,480 360 - 360.00 5.56
54 Glukosa larutan infus 10% botol 1,100 60 - 60.00 5.45
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 90 10 - 10.00 11.11
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 33,000 1,800 - 1800.00 5.45
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - - ### 0.00 #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet - - ### 0.00 #DIV/0!
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet - - ### 0.00 #DIV/0!
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 1,800 1,000 - 1000.00 55.56
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 5,000 270 - 270.00 5.40
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet - - ### 0.00 #DIV/0!
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 81,000 4,500 - 4500.00 5.56
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 33,000 1,800 - 1800.00 5.45
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 163,000 9,000 - 9000.00 5.52
SATUAN TERKECIL
TOTAL PENGGUNAAN
JUMLAH OBAT/VAKSIN
PERSENTASE KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g
Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%
Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg
Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK
1 2 3 4 5 6 7 8
SATUAN TERKECIL
TOTAL PENGGUNAAN
JUMLAH OBAT/VAKSIN
PERSENTASE KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 33,000 1,800 - 1800.00 5.45
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 65,000 36,000 5,000 41000.00 63.0868 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 16,500 900 - 900 5.4569 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial 450 25 - 25.00 5.5670 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul 8,500 450 - 450.00 5.2971 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 82,000 4,500 - 4500.00 5.4972 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 5,000 270 - 270.00 5.4073 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 163,000 9,000 - 9000.00 5.5274 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - ### 0.00 #DIV/0!75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 350 18 - 18.00 5.1476 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 16,500 900 - 900.00 5.4577 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet - - ### 0.00 #DIV/0!78 tablet 8,200 450 - 450.00 5.49
79 botol 5,000 270 - 270.00 5.40
80 tablet 163,000 9,000 - 9000.00 5.52
81 tablet - - ### 0.00 #DIV/0!
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 18,000 1,000 - 1000.00 5.5683 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul 900 50 - 50.00 5.5684 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 16,500 900 - 900.00 5.4585 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 900 50 - 50.00 5.5686 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 900 50 - 50.00 5.5687 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - ### 0.00 #DIV/0!88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol 820 45 - 45.00 5.4989 Mebendazol tablet 100 mg tablet 8,200 450 - 450.00 5.4990 tablet 32,500 1,800 - 1800.00 5.54
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 1,700 90 - 90.00 5.2992 Metronidazol tablet 250 mg tablet 5,500 300 - 300.00 5.4593 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 55,000 3,000 - 3000.00 5.4594 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol 180 10 - 10.00 5.5695 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 18,000 1,500 - 1500.00 8.3396 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul 360 20 - 20.00 5.5697 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 16,500 900 - 900.00 5.4598 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 2,000 100 - 100.00 5.0099 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 5,000 270 - 270.00 5.40
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 5,000 270 - 270.00 5.40101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 1,100 60 - 60.00 5.45102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 8,200 450 - 450.00 5.49103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 8,200 450 - 450.00 5.49104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - ### 0.00 #DIV/0!105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 17,000 9,000 10,000 19000.00 111.76106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - ### 0.00 #DIV/0!107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 5,500 300 - 300.00 5.45108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 90,000 5,000 ### 10000.00 11.11109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 900 50 - 50.00 5.56110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 16,500 9,000 - 9000.00 54.55111 Prednison tablet 5 mg tablet 10,000 1,000 - 1000.00 10.00112 Primakuin tablet 15 mg tablet 10,000 0.00 0.00113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 4,000 200 - 200.00 5.00114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 4,000 200 - 200.00 5.00115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - ### 0.00 #DIV/0!116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 90,000 5,000 - 5000.00 5.56117 Ringer Laktat larutan infus botol 36,000 2,000 1,000 3000.00 8.33118 tube 2,500 135 - 135.00 5.40
119 Salisil bedak 2% kotak 5,000 270 100 370.00 7.40120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 180 10 - 10.00 5.56121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - ### 0.00 #DIV/0!122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - ### 0.00 #DIV/0!123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 480 25 - 25.00 5.21124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial 180 10 - 10.00 5.56125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 16,500 900 - 900.00 5.45126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 180 10 - 10.00 5.56127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - ### 0.00 #DIV/0!128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 55,000 3,000 - 3000.00 5.45129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 90,000 5,000 - 5000.00 5.56130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 17,000 900 - 900.00 5.29131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 90,000 5,000 - 5000.00 5.56132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - ### 0.00 #DIV/0!133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 5,500 300 - 300.00 5.45134 Vaksin Rabies Vero vial 36 2 - 2.00 5.56135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 90,000 5,000 10,000 15000.00 16.67
VAKSIN 0.00136 BCG vial 0.00 #DIV/0!137 T T vial 0.00 #DIV/0!138 D T vial 0.00 #DIV/0!139 CAMPAK 10 Dosis vial 0.00 #DIV/0!140 POLIO 10 Dosis vial 0.00 #DIV/0!141 DPT-HB vial 0.00 #DIV/0!
Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mgKotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 mlKotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mgKotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg
Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4%
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK
1 2 3 4 5 6 7 8
SATUAN TERKECIL
TOTAL PENGGUNAAN
JUMLAH OBAT/VAKSIN
PERSENTASE KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 0.00 #DIV/0!143 POLIO 20 Dosis vial 0.00 #DIV/0!144 CAMPAK 20 Dosis vial 0.00 #DIV/0!
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO FASILITAS KESEHATANPEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 -
2 0 -
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 5
- JUMLAH TEMPAT TIDUR
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 4
3 PUSKESMAS KELILING 11
4 PUSKESMAS PEMBANTU 20
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK -
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 2 2
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 3 3
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -
7 UNIT TRANSFUSI DARAH -
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI -
6 APOTEK 4 4
7 TOKO OBAT 5 5 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -
Sumber: ……................ (sebutkan)
RUMAH SAKIT KHUSUS
TABEL 68
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANAMEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 #DIV/0!
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!
Sumber: ……………… (sebutkan)
TABEL 69
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRIJUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Lemong Lemong 0 0.00 14 70.00 6 30.00 0 0.00 20 6 30.002 Pesisir Utara Pugung Tampak 2 14.29 9 64.29 2 14.29 1 7.14 14 3 21.433 Pulau Pisang Pulau Pisang 3 50.00 2 33.33 1 16.67 0 0.00 6 1 16.674 Karya Penggawa Karya Penggawa 0 0.00 2 14.29 3 21.43 9 64.29 14 12 85.71
5 Krui 0 0.00 0 0.00 4 12.50 28 87.50 32 32 100.00
6 Pesisir Selatan Biha 2 8.33 11 45.83 9 37.50 2 8.33 24 11 45.837 Ngambur Ngambur 0 0.00 1 4.35 22 95.65 0 0.00 23 22 95.658 Bengkunat Bengkunat 12 52.17 0 0.00 0 0.00 0 0.00 12 0 0.009 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 24 104.35 0 0.00 0 0.00 0 0.00 24 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 43 25.44 39 23.08 47 27.81 40 23.67 169 87 51.48RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1
Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 70
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
POSKESDES POLINDES POSBINDU1 2 3 4 5 6 7
1 Lemong Lemong 13 5 0.00 - 2 Pesisir Utara Pugung Tampak 12 2 0.00 - 3 Pulau Pisang Pulau Pisang 6 - 0.00 - 4 Karya Penggawa Karya Penggawa 12 3 0.00 -
5 Krui 28 2 0.00 -
8 Pesisir Selatan Biha 15 4 0.00 - 9 Ngambur Ngambur 9 6 0.00 -
10 Bengkunat Bengkunat 9 1 0.00 - 11 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 14 5 0.00 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 118 28 0 0
Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
DESA/ KELURAHAN
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 71
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN SIAGA
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Lemong Lemong 13 5 5 38.462 Pesisir Utara Pugung Tampak 12 11 11 91.673 Pulau Pisang Pulau Pisang 6 - - 0.004 Karya Penggawa Karya Penggawa 12 1 1 8.33
5 Krui 28 - - 0.00
6 Pesisir Selatan Biha 15 4 4 26.677 Ngambur Ngambur 9 5 5 55.568 Bengkunat Bengkunat 9 - - 0.009 Bengkunat Belimbing Bengkunat Belimbing 14 - - 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 118 26 0 0 0 26 22.03
Sumber : Bidang PMS Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
JUMLAH DESA/
KELURAHAN
Pesisir Tengah, Krui Selatan, Way Krui
TABEL 72
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO UNIT KERJADOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Lemong - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - - 2 Puskesmas Pugung Tampak - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - - 3 Puskesmas Pulau Pisang - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - 4 Puskesmas Karya Penggawa - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - 5 Puskesmas Krui - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - 6 Puskesmas Biha - - - - 3 3 - 3 3 - - - - - - - - - 7 Puskesmas Ngambur - - - - - - - - - 1 - 1 - - - 1 - 1 8 Puskesmas Bengkunat - - - - 1 1 - 1 1 1 - 1 - - - 1 - 1 9 Puskesmas Bengkunat Belimbing - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 3 7 10 3 7 10 2 - 2 - - - 2 - 2
1 RS ………… - - - - - - - - - - dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 3 7 10 3 7 10 2 - 2 - - - 2 - 2
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0 6.738 6.738 1.3476 0 1.3476
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
DR SPESIALIS a DOKTERGIGI SPESIALIS
Keterangan : a termasuk S3
TABEL 73
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO UNIT KERJA BIDANPERAWAT GIGI
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Lemong 14 2 8 10 1 12 Puskesmas Pugung Tampak 8 2 4 6 03 Puskesmas Pulau Pisang 4 2 2 04 Puskesmas Karya Penggawa 3 4 4 05 Puskesmas Krui 7 2 2 06 Puskesmas Biha 6 2 4 6 1 17 Puskesmas Ngambur 5 4 1 5 2 28 Puskesmas Bengkunat 6 3 3 1 19 Puskesmas Bengkunat Belimbing 4 1 4 5 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 57 17 26 43 0 5 5
1 RS ………… 0 0 dst. (mencakup RS Pemerintah 0 0
dan swasta dan termasuk 0 0pula Rumah Bersalin) 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 57 17 26 43 0 5 5
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 80.83 28.97 3.37
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
PERAWATa
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO UNIT KERJA
TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER TOTAL
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Lemong 1 1 1 1 - 2 2
Puskesmas Pugung Tampak - - - - -
Puskesmas Pulau Pisang - - - - -
Puskesmas Karya Penggawa - - - - -
Puskesmas Krui - - - - -
Puskesmas Biha 1 1 1 1 1 1 2
Puskesmas Ngambur - - - - -
Puskesmas Bengkunat - - - - -
Puskesmas Bengkunat Belimbing - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 2 2 1 1 2 1 3 4
1 RS ………… - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - 2 2 1 1 2 1 3 4
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1.3476 1.3476 2.6952
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 75
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO UNIT KERJAL P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Lemong 1 1 - 2 Puskesmas Pugung Tampak - - 3 Puskesmas Pulau Pisang 1 1 - 4 Puskesmas Karya Penggawa - - 5 Puskesmas Krui 1 1 2 - 6 Puskesmas Biha 1 1 - 7 Puskesmas Ngambur 1 1 - 8 Puskesmas Bengkunat 1 1 - 9 Puskesmas Bengkunat Belimbing - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 2 7 - - -
1 RS ………… - - dst. (mencakup RS Pemerintah - -
dan swasta dan termasuk - - pula Rumah Bersalin) - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 2 7 - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4.7165997359 0
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb
Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
TABEL 76
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO UNIT KERJANUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Lemong - - - - -
2 Puskesmas Pugung Tampak 1 1 - - 1 1
3 Puskesmas Pulau Pisang - - - - -
4 Puskesmas Karya Penggawa - - - - -
5 Puskesmas Krui - - - - -
6 Puskesmas Biha 1 1 - - 1 1
7 Puskesmas Ngambur 1 1 - - 1 1
8 Puskesmas Bengkunat 1 1 - - 1 1
9 Puskesmas Bengkunat Belimbing - - - - -
- - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 4 4 - - - - 4 4
1 RS ………… - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - 4 4 - - - - 4 4
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.70
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
TABEL 77
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO UNIT KERJATENAGA KETERAPIAN FISIK
TOTALFISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Lemong - - - - - - - 2 Puskesmas Pugung Tampak - - - - - - - 3 Puskesmas Pulau Pisang - - - - - - - 4 Puskesmas Karya Penggawa - - - - - - - 5 Puskesmas Krui - - - - - - - 6 Puskesmas Biha - - - - - - - 7 Puskesmas Ngambur - - - - - - - 8 Puskesmas Bengkunat - - - - - - - 9 Puskesmas Bengkunat Belimbing - - - - - - -
- - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RS ………… - - - - - - - dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
TABEL 78
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI ORTETIK PROSTETIK JUMLAH
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Lemong - - - - - - - - - - - - - 2 Puskesmas Pugung Tampak - - - - - - - - - - - - - 3 Puskesmas Pulau Pisang - - - - - - - - - - - - - 4 Puskesmas Karya Penggawa - - - - - - - - - - - - - 5 Puskesmas Krui - - - - - - - - - - - - - 6 Puskesmas Biha - - - - - - - - - - - - - 7 Puskesmas Ngambur - - - - - - - - - - - - - 8 Puskesmas Bengkunat - - - - - - - - - - - - - 9 Puskesmas Bengkunat Belimbing - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 RS ………… - - - - - - - - - - - - - dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
REFRAKSIONIS OPTISIEN
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVASKULER
TABEL 79
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTALTENAGA KESEHATAN LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Lemong - - - - - 2 Puskesmas Pugung Tampak - - - - - 3 Puskesmas Pulau Pisang - - - - - 4 Puskesmas Karya Penggawa - 2 2 4 2 2 4 5 Puskesmas Krui - 4 1 5 4 1 5 6 Puskesmas Biha - 2 1 3 2 1 3 7 Puskesmas Ngambur - 1 1 2 1 1 2 8 Puskesmas Bengkunat - - - - - 9 Puskesmas Bengkunat Belimbing - 1 1 1 - 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 10 5 15 10 5 15
1 RS ………… - - - - - dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 1 1 1 - 1
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - 11 5 16 11 5 16
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN
TABEL 80
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATANKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALTENAGA PENDIDIK JURU
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Puskesmas Lemong 2 - 2 - - - - - - - 2 - 2 2 Puskesmas Pugung Tampak 2 - 2 - - - - - - - 2 - 2 3 Puskesmas Pulau Pisang - - - - - - - - - - - - - 4 Puskesmas Karya Penggawa 2 - 2 - - - - - - - 2 - 2 5 Puskesmas Krui 2 - 2 - - - - - - - 2 - 2 6 Puskesmas Biha 1 1 2 - - - - - - - 1 1 2 7 Puskesmas Ngambur 2 - 2 - - - - - - - 2 - 2 8 Puskesmas Bengkunat 2 - 2 - - - - - - - 2 - 2 9 Puskesmas Bengkunat Belimbing 2 - 2 - - - - - - - 2 - 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 15 1 16 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 15 1 16
1 RS ………… - - - - - - - - - - - dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - - pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 11 5 16 - - - - - - - 11 5 16
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 6 32 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 26 6 32
Sumber : Bidang SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
TENAGA PENUNJANG
KESEHATAN LAINNYA
TABEL 81
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTAKABUPATEN / KOTA PESISIR BARAT
TAHUN 2014
NO SUMBER BIAYAALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 14,671,397,690 100.00
a. Belanja Langsung 6,769,580,287
b. Belanja Tidak Langsung 7,901,817,403
2 APBD PROVINSI - 0.00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
3 APBN : - 0.00
- Dana Alokasi Umum (DAU) 0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 0.00
- Dana Dekonsentrasi 0.00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 0.00
- Lain-lain (sebutkan) 0.00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 14,671,397,690
TOTAL APBD KAB/KOTA 332,380,303,826
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 4.41
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 98,855.87
Sumber : Sub Bag. Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat
(sebutkan project dan sumber dananya)