pemerintah kota depokdkppp.depok.go.id/wp-content/uploads/2019/04/renstra-dkp... · 2019. 4....
TRANSCRIPT
RENSTRA 2016 – 2021
DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN
PEMERINTAH KOTA DEPOK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kawasan perkotaan umumnya cenderung dikembangkan bagi pemanfaatan kegiatan
nonpertanian. Namun demikian, pada kenyataannya kegiatan pertanian masih ditemukan di
berbagai kota dengan karakteristik sebagai pertanian perkotaan (urban agriculture), yang
memiliki ciri ketersediaan lahan yang sempit dan fokus pada komoditas yang bernilai ekonomi
cukup tinggi, dan sebagian kecil menanam tanaman pangan (padi, palawija, sayuran) di lahan
sawah/kering, serta buah-buahan di kebun dan pekarangan. Definisi pertanian perkotaan
adalah aktivitas atau kegiatan bidang pertanian yang dilakukan dalam kota dan pinggiran kota
untuk memproduksi/memelihara, mengolah dan mendistribusikan beragam produk pangan dan
non-pangan dengan memanfaatkan kembali sumberdaya manusia, material, produk dan jasa di
daerah perkotaan (Smith, 96; FAO 1999). FAO memposisikan pertanian perkotaan sebagai :
1. Salah satu sumber pasokan sistem pangan dan opsi ketahanan pangan rumah tangga
perkotaan.
2. Salah satu kegiatan produktif untuk memanfaatkan ruang terbuka dan limbah perkotaan.
3. Salah satu sumber pendapatan dan kesempatan kerja untuk penduduk perkotaan.
Pertanian juga menjadi salah satu pola pemanfaatan lahan yang akan mempengaruhi
bentuk sekaligus keberlanjutan dari suatu kawasan perkotaan. Menurut Sarosa (2002) salah
satu ciri kawasan perkotaan berkelanjutan adalah kawasan yang dapat mempromosikan pangan
dan mempunyai siklus makanan tertutup. Artinya kawasan perkotaan berkelanjutan harus
dapat menyediakan sebagian kebutuhan pangan bagi warganya.
Meskipun tidak dapat menyediakan pangan dalam jumlah besar, di Kota Depok terdapat
kegiatan pertanian tanaman pangan di beberapa tempat, terutama kawasan pinggiran.
Kegiatan pertanian yang cukup berkembang justru pada lahan kering dan pekarangan. Dengan
lahan yang minim, mampu dikembangkan berbagai produk pertanian seperti tanaman pangan,
tanaman hias, buah-buahan, tanaman hias, ikan hias, dll. Kegiatan pertanian lainnya adalah
peternakan, pelayanan kesehatan masyarakat vateriner dan pemotongan hewan.
Dalam perkembangannya, pembangunan pertanian di Kota Depok dihadapkan pada
kondisi lahan usaha yang makin menyempit karena berebut ruang dengan pembangunan sektor
lain, terutama permukiman. Kurangnya insentif yang diberikan kepada petani pertanian
perkotaan, menjadikan potensi pertanian kota cenderung mengecil, hal itu dapat dilihat dari
jumlah pekerja pertanian yang berkurang, dan kontribusi sektor pertanian yang makin kecil
terhadap PDRB kota. Nilai ekonomis yang lebih kecil dibanding sektor perumahan dan property,
juga menjadi penyebab kurang berkembangnya minat bekerja dalam pertanian kota.
Dinas Pertanian dan Perikanan sebagai lembaga yang memfasilitasi pembangunan
pertanian di Kota Depok, perlu kreatif mencari solusi bagi upaya mempertahankan pertanian
kota, yang tidak hanya bernilai ekonomi namun juga lingkungan hidup. Salah satu alat
manajemen untuk itu adalah melalui penyusunan Rencana Strategis (Renstra). Dengan Renstra
yang terkonsep baik, realistis dan prospektif, maka dapat disusun strategi pengembangan
pertanian kota yang lebih produktif. Renstra Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Tahun
2016-2021 merupakan kelanjutan dari proses pembangunan yang telah dilaksanakan selama 5
tahun terakhir (2011-2016). Mengingat bahwa RPJMD telah tersusun, maka penyusunan renstra
Dinas Pertanian dan Perikanan didasarkan pada capaian yang diperoleh dalam 5 tahun terakhir
serta menurut perspektif lima tahun ke depan (perencanaan teknokratis). Rancangan akhir
Renstra ini dalam penyusunannya mengacu pada RPJMD Kota Depok Tahun 2016-2021.
1.2 Landasan Hukum.
Penyusunan Renstra ini didasarkan pada berbagai peraturan perundang-undangan
sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Dati II Depok dan
Kotamadya II Cilegon (Lembaran Negara Tahun 1999 No. 49, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3828).
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286).
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355).
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI
Tahun 2014 Nomor 244);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembarann
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4575);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
13. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun
2008 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 5
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Tahun 2008
Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah
Kota Depok Tahun 2016 Nomor 5);
14. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 08);
15. Peraturan Walikota Depok Nomor 32 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok;
16. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 2 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2011 Nomor 5);
17. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Depok 2012 – 2032 (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2015 Nomor 1).
1.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dimaksudkan untuk :
1. Menyediakan dokumen perencanaan untuk 5 (lima) tahun ke depan yang selanjutnya
akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kinerja
Tahunan (RKT).
2. Menyediakan pedoman dan landasan dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya
secara terfokus.
3. Menyediakan instrumen yang dapat digunakan oleh pimpinan untuk mengarahkan
personil/pegawai dan mengalokasikan sumber daya secara optimal dalam pencapaian
tujuan organisasi.
4. Menyediakan instrumen awal untuk pengukuran pencapaian kinerja yang akan
digunakan oleh pemangku kepentingan dalam rangka menilai kinerja organisasi.
Adapun tujuannya adalah untuk :
1. Menciptakan keterpaduan langkah bagi seluruh unit kerja yang ada dalam melaksanakan
tugas serta kegiatan yang telah disepakati.
2. Meningkatkan efektivitas tercapainya tujuan dan sasaran organisasi melalui
kesungguhan dalam mencapai mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis (Renstra) sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian dan fungsi Renstra dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah.
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mendasari penyusunan Renstra.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra.
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra, serta susunan garis
besar isi dokumen.
II. GAMBARAN PELAYANAN
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.2. Sumber Daya
Memuat penjelasan ringkas tentang sumber daya yang dimiliki dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, aset/modal
dan lain-lain.
2.3. Kinerja Pelayanan
Bagian ini menunjukkan kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta
kewenangan yang dimiliki Dinas.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Bagian ini mengemukakan hasil telaahan terhadap kemungkinan dan peluang
yang bisa dikembangkan dan dilaksanakan dalam mengoptimalkan
pelaksanaan tupoksi.
III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan beserta
faKtor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2. Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini ditetapkan isu-isu strategis setelah mereview dan melakukan
telaahan terhadap permasalahan internal dan eksternal.
IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi
Pada sub Bab ini dipaparkan Visi dan dalam menghadapi masa depan. Untuk
mewujudkan visi tersebut ditetapkan Misi dalam 5 tahun ke depan.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Bagian ini berisi pernyataan tujuan dan sasaran yang merupakan penjelasan
dari tiap misi. Sasaran jangka menengah Renstra ditetapkan secara kuantitatif.
4.3. Strategi dan Kebijakan
Pada bagian ini ditetapkan Strategi dan Kebijakan yang merupakan cara untuk
mencapai tujuan dan sasaran berupa indikasi program.
V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana Program dan Kegiatan untuk mewujudkan
sasaran strategis yang ditetapkan. Program dan kegiatan disertai dengan target
indikator kinerja tahunan dan lima tahun.
VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja yang secara langsung menggambarkan
kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran Renstra.
VII. PENUTUP
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra, serta susunan garis besar isi
dokumen.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.1.1.Tugas dan Fungsi
Dinas Pertanian dan Perikanan
Tugas Pokok Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok adalah melaksanakan urusan
pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pertanian dan ketahanan pangan, peternakan
dan perikanan.
Sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan penyusunan Renstra Dinas sesuai RPJMD Kota.
2. Pelaksanaan penyelenggaraan pengelolaan lahan pertanian, air irigasi, pupuk, pestisida, alat
dan mesin pertanian, benih tanaman, pembiayaan, perlindungan tanaman, rekomendasi
perijinan usaha, teknis budidaya, pembinaan usaha, panen, pasca panen dan pengolahan
hasil, pemasaran, sarana usaha serta pengembangan statistik dan sistem informasi tanaman
pangan dan hortikultura.
3. Pelaksanaan penyelenggaraan kawasan peternakan, alat mesin peternakan dan kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet), pemanfaatan air untuk peternakan,
obat hewan, vaksin, sediaan biologis, pakan ternak, bibit ternak, pembiayaan, penyebaran
dan pengembangan peternakan, perijinan/rekomendasi, pembinaan usaha, sarana usaha,
panen, pasca panen dan pengolahan hasil, pemasaran serta pengembangan sistem statistik
dan informasi peternakan dan hewan.
4. Pelaksanaan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) pertanian, penyuluh pertanian,
penelitian dan pengembangan tekenologi pertanian, perlindungan varietas, sumberdaya
genetic (SDG) serta standarisasi dan akreditasi.
5. Pelaksanaan aktivitas perikanan yang bersifat umum, perikanan budidaya, pengawasan dan
pengendalian, pengolahan dan pemasaran serta penyuluhan dan pendidikan perikanan.
6. Pelaksanaan perumusan kebijakan teknis bidang pertanian.
7. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan kesekretariatan,
kepegawaian, dan rumah tangga dinas.
8. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang teknis, meliputi
bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang perikanan dan bidang peternakan.
9. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran Dinas.
10. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP)
11. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian produk hukum sesuai bidang tugas
12. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugasnya.
Kepala Dinas
Tugas Pokok : Memimpin, mengendalikan penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan di bidang pertanian, ketahanan pangan, peternakan dan perikanan.
Sekretaris Dinas
Tugas Pokok : melaksanakan administrasi umum, pengkoordinasian, perencanaan dan evaluasi
serta pengelolaan keuangan Dinas.
Fungsi :
a. Penyusunan program kerja sekretariat sesuai Renstra Dinas.
b. Penghimpunan dan pengolahan data, dan penyusunan Renstra Dinas.
c. Penyelenggaraan administrasi umum.
d. Penyusunan evaluasi dan laporan Dinas.
e. Penyelenggaraan upaya pemecahan masalah Sekretariat.
f. Penyelenggaraan upaya pemecahan masalah Dinas.
g. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan sekretariat.
h. Pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Dinas.
i. Penyelenggaraan urusana umum, kepegawaian, kerumahtanggaan, dan asset Dinas.
j. Pengelolaan keuangan dinas.
k. Penyelenggaraan analisis dan pengembangan kinerja Sekretariat
l. Pengkoordinasian analisis dan pengembangan kinerja Dinas.
m. Pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tugas Pokok : melaksanakann urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang tanaman
pangan dan hortikultura.
Fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kerja Bidang Tanaman Pangan dan hortikultura mengacu
pada Renstra Dinas.
b. Pelaksanaan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) pertanian, penyuluhan pertanian,
penelitian dan pengembangan teknologi pertanian, perlindungan varietas, sumberdaya
genetik (SDG).
c. Pelaksanaan pengkajian bahan perumusan kebijakan pembinaan pengawasan dan
pengendalian kegiatan di bidang tanaman pangan dan hortikultura.
d. Pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan produksi, bina usaha dan penyuluhan
pertanian, tanaman pangan dan hortikultura.
e. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan pengendalian kegiatan pertanian tanaman pangan
dan hortikultura.
f. Pelaksanaan pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
kegiatan bidang tanaman pangan dan hortikultura.
g. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan bidang tanaman
pangan dan hortikultura.
h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Bidang Perikanan
Tugas Pokok : melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang perikanan.
Fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja bidang perikanan mengacu pada Renstra Dinas.
b. Pelaksanaan aktivitas perikanan yang bersifat umum, perikanan budidaya, pengawasan dan
pengendalian, pengolahan dan pemasaran serta penyuluhan dan pendidikan perikanan.
c. Pelaksanaan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis, petunjuk teknis, pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian kegiatan bidang perikanan.
d. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan pemberian rekomendasi perijinan usaha
perikanan.
e. Pelaksanaan pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
kegiatan Bidang Perikanan.
f. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan Bidang Perikanan.
g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Bidang Peternakan
Tugas Pokok : melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang peternakan
dan kesehatan hewan.
Fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencanan kerja Bidang Peternakan mengacu pada Renstra Dinas.
b. Pelaksanaan penyelenggaraan kawasan peternakan, alat mesin peternakan dan kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, pemanfaatan air untuk peternakan, kesehatan
dan kesmavet; obat hewan, vaksin, sera dan sediaan biologis, pakan ternak, bibit ternak,
pembiayaan, kesehatan hewan (keswan), Kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) dan
kesejahteraan hewan (kesrawan), penyebaran dan pengembangan peternakan,
perijinan/rekomendasi, pembinaan dan sarana usaha, panen, pasca panen dan pengolahan
hasil, pemasaran serta pengembangan sistem statistik dan informasi peternakan dan
keswan.
c. Pelaksanaan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) pertanian, penyuluhan pertanian,
penelitian dan pengembangan teknologi peternakan, perlindungan varietas, sumberdaya
genetik, serta standarisasi dan akreditasi.
d. Pelaksanaan dan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis dan petunjuk teknis dalam
pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang peternakan.
e. Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan Bidang
Peternakan.
f. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Potong Hewan
Tugas Pokok : memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan UPT dalam
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan bidang pertanian dalam pengelolaan Rumah
Potong Hewan serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan rencana kegiatan UPTD di bidang pengelolaan RPH mengacu
Renstra Dinas.
b. Pengadaan, pengkoordinasian, pengendalian dan pengelolaan RPH.
c. Pelaksanan kebijakan teknis dinas urusan retribusi pengelolaan RPH.
d. Perencanaan dan pelaksanaan teknis pengelolaan RPH.
e. Pemantauan tempat/RPH.
f. Pengawasan dan pengendalian terhadap petugas pengelola RPH.
g. Penyelenggaraan hubungan kerjasama/kemitraan dengan pihak lain.
h. Pelaksanaan fasilitasi dalam penyelesaian hak dan kewajiban pemanfaatan RPH.
i. Pembaharuan data terhadap pemanfaatan RPH.
j. Penyelenggaraan ketatausahaan UPTD.
k. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang
tugasnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Ikan
Tugas Pokok : memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan UPT dalam
melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pembenihan ikan konsumsi serta tugas
pembantuan yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja dan rencana kegiatan UPTD di bidang pembenihan ikan konsumsi
mengacu pada Renstra Dinas.
b. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman
dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas-tugas
bidang Pertanian dan Perikanan sebagai pedoman dan landasan kerja;
c. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan-
permasalahan, melaksanakan pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan tugas-
tugas bidang lainnya;
d. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan
UPT;
e. Memberikan pelayanan informasi mengenai ketentuan-ketentuan yang berkaitan;
f. Menyiapkan bahan dan melaksanakan telaahan staf sesuai bidang tugasnya; dan
g. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan
Tugas Pokok : melaksanakan sebagian tugas dinas bidang pelayanan Kesehatan Hewan wilayah
Kota Depok.
Fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan pelaporan pelaksanaan kegiatan UPT Puskeswan;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan UPT Puskeswan dengan unit kerja terkait;
c. Penyelenggaraan kegiatan UPT Puskeswan dalam memberikan pelayanan kesehatan hewan,
pelaksanaan epidemiologic, kesiagaan darurat dan wabah penyakit;
d. Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang menjadi wilayah kerja
UPT Puskeswan;
e. Pelaksanaan ketatausahaan UPT meliputi administrasi kepegawaian, organisasi dan
ketatalaksanaan rumah tangga UPT serta urusan umum lainnya;
f. Pembinaan terhadap staf di lingkungan UPT; dan
g. Pelaksanaan tugasl lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA DEPOK
TAHUN 2016
KEPALA DINAS
Ety Suryahati., SE., M.Si.
19631217 198903 2 006
Pembina Utama Madya, IV/d
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
(PPL)
SEKRETARIS Drs. Muksit Hakim, M.Si
19680410 199006 1 001
Pembina Tingkat I, IV/b
Ka.Sub.Bag. Umum dan PEP Lelly Ani, S. Pi
197906082001122001
Penata Tk.I, III/d
Ka. Sub. Bag. Keuangan Lilis Permasih, BA
195907121986032006
Penata Tk.I, III/d
Kasi Binus &
Penyuluhan Perikanan Ir. H. Agus Tri Yuwono
196403041995021002
Penata TK.1, III/d
Ka. UPTD RPH Drh. Alvian
197408132005011007
Penata Tk.I, III/d
Ka.Bid. Peternakan Tinte Rosmiati, SP
19691025 199503 2 001
Pembina Tk. I, IV/b
Ka.Bid.Perikanan Ir. ITa Wilda
196501291993102001
Pembina, IV/a
Ka.Bid.Tanaman Pangan &
Hortikultura Ir. Hermin Kusmiati
196308271993032003
Pembina, IV/a
Kasi Produksi, Binus &
Penyuluhan Peternakan Dewi Pramushinta Y., S. Pt
197004281999032004
Penata Tk.I, III/d
Kasi Produksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Harry Adam F., S.TP., MM
197912172003121005
Penata III/c
Kasi Produksi
Perikanan Ir. Diah Widyowati, MM
19680109 199503 2 001
Pembina, IV/a
Kasi Keswan dan
Kesmavet Drh. Aresa Setiawati
19730401 200312 2 004
Pembina Tk.I III/d
Kasi Binus & Penyuluhan
Tanaman Pangan Endang Gunadi, SP., M. Si
196902232002121003
Pembina Tk.I, III/d
Ka.Sub.Bag. TU UPTD RPH Faisal Sagala, S.Pt
196809172001121001
Penata Tk.I, III/d
Ka. UPTD BBI M. Nur Hidayat, S. Pi
197309231998031007
Penata Tk.I, III/d
Ka.Sub.Bag. TU UPTD BBI Puspa Mega Hayati, ST
19810404 200604 2 010
Penata, III/c
2.2 Sumber Daya
2.2.1. Sumber daya manusia
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pertanian dan Perikanan didukung
oleh beberapa personal sebagai berikut :
Tabel 2.1. Sumberdaya Manusia Dinas Pertanian dan Perikanan
No Jabatan Struktural Jumlah Pangkat/Gol Ruang Jumlah Pendidikan Formal
1 Kepala Dinas 1 Pembina Utama Madya/ IV.d 1 S2
2 Sekretaris 1 Pembina Tk. I / IV.b 1 S2
3 Kepala Bidang : 3
Peternakan 1 Pembina Tk. I / IV.b 1 S1
Perikanan 1 Pembina / IV.a 1 S1
Tanaman Pangan dan Hortikultura
1 Pembina / IV.a 1 S1
4 Kasubag : 2
Kasubag Keuangan 1 Penata Tk. I / III.d 1 S1
Kasubag Umum dan PEP
1 Penata Tk. I / III.d 1 S1
5 Kasi : 6
Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
1 Penata / III.c 1 S2
Kasi Binus dan Luh TP dan Hortikultura
1 Penata Tk. I / III.d 1 S2
Kasi Produksi perikanan 1 Pembina Tk. I/ IV.a 1 S2
Kasi Binus dan Luh Perikanan
1 Penata Tk. I / III.d 1 S1
Kasi Prod, Binus dan Luh Peternakan
1 Penata Tk. I / III.d 1 S1
Kasi Keswan dan kesmavet
1 Penata Tk. I / III.d 1 S2
6 Ka UPTD 3
Ka. UPTD RPH 1 Penata Tk. I / III.d 1 S2
Ka. UPTD BBI 1 Penata Tk. I / III.d 1 S1
Ka. UPTD Puskeswan 1 Penata Tk. I / III.d 1 S2
7 Kasubag TU 2
Kasubag TU RPH 1 Penata Tk. I / III.d 1 S1
Kasubag TU BBI 1 Penata / III.c 1 S1
9 Staf : 47
Struktural 31 31
Fungsional 16 17
2.2.2. Sumberdaya Asset/modal
Tabel 2.2. Aset yang dimiliki Dinas Pertanian dan Perikanan
No Jenis aset Jumlah Barang Jumlah Harga Keterangan
1. TANAH 7 10.701.256.000
Tanah 7 10.701.256.000
2. PERALATAN DAN MESIN 5.830 8.310.501.101
Alat-alat Besar 26 159.285.000
Alat-alat Angkut 45 2.169.383.472
Alat Bengkel dan Alat Ukur 1.643 659.617.536
Alat Pertanian 322 2.535.739.104
Alat Kantor dan Rumah Tangga 1.814 1.349.946.751
Alat Studio dan Alat Komunikasi 49 69.158.770
Alat-alat Kedokteran 42 65.905.000
Alat Laboratorium 1.889 1.301.465.468
Alat-alat Persenjataan/Keamanan 0
3. GEDUNG DAN BANGUNAN 60 21.743.555.593
Bangunan Gedung 57 21.717.055.593
Monumen 3 26.500.000
4. JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 37 6.889.090.026
Jalan dan Jembatan 7 2.104.399.943
Bangunan Air/irigasi 9 2.346.952.383
Instalasi 18 2.393.027.700
Jaringan 3 44.710.000
5. ASET TETAP LAINNYA 15 216.475.000
Buku Perpustakaan 6 1.200.000
Barang Bercorak Kebudayaan 4 0
Hewan dan Ternak Serta Tanaman 5 215.275.000
6. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 0
Konstruksi Dalam Pengerjaan 0
TOTAL 5.949 47.860.877.720
2.3 Kinerja Pelayanan
Kinerja pelayanan Dinas Pertanian dan Perikanan selama kurun waktu 2011-2015 disajikan
dalam Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Tahun
2011-2015
No Indikator
Kinerja Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 Produksi padi (ton)
5.250 5.443,42 5.250 3.800,36 5.250 2.452 5.250 2.351 5.250 1.598
2 Produksi palawija (ton)
5.505 5.969,83 4.960 4.624,18 4.409 2.374 3.882 3.357 3.307 1.442
3 Produksi Ikan konsumsi (ton)
1.705 1.712 1.775 1.792,41 1.933 1.851,42 2.051,00 1.950,18 2.153 1.605,83
4 Produksi daging (kg)
12.547.500 12.556.041 13.174.770 10.494.365 13.833.509 10.346.359 14.525.184 12.415.631 15.251.443 11.814.660
5 Produksi susu (liter)
2.556.588 2.556.588 2.684.417 1.485.862 2.818.638 1.411.569 2.959.570 1.552.726 3.107.549 1.552.800
6 Produksi telur (butir)
63.667.724 63.691.270 62.095.078 59.921.829 60.526.980 54.133.135 58.963.520 56.839.792 57.404.790 44.360.476
7 Konsumsi beras (kg/kap/th)
8 Konsumsi ikan (kg/kap/th)
22,2 22,2 22,4 22,4 22,6 22,6 22,9 24 23 24
9 Konsumsi susu 1,66 1,66 1,66 1,5 1,66 1,66 1,66 1,66 1,66 1,66
10 Produksi Tanaman hias (pot)
1.350000 1.394532 1.485000 881717 1559250 571778 1590435 216063 1622244 246.825
11 Produksi belimbing (ku)
50.000 54.660 51.000 49.114 52.020 49.038 53.060 61.633 54.122 24.933
12 Produksi jambu biji merah (ku)
17.502 18.845 18.000 18.779 19.800 13.026 20.000 8.945 20.000 5.038
13 Kapasitas layanan RPH (ekor)
8.670 18.958 25.550 21.673 26.820 23.024 28.160 29.280 29.500 30.100
14 Produksi ikan hias (ekor)
78.007.232 78.337.769 80.347.449 77.656.791 82.757.872 77.903.755 85.240.608 84.937.464 87.797.827 85.913.624
15 Produksi benih ikan konsumsi (ekor/th)
18.424.716 20.267.617 18.977.474 20.914.679 19.546.781 24.114.107 20.133.184 36.354.985 20.737.180 37.555.791
16 Terbangun-nya BBI (%)
34,20 39,91 44,50 45,66 62,80 62,61 83,10 77,36 95,50 91,87
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada beberapa target produksi dapat
dicapai dan sebagian tak dapat dicapai. Secara rinci kinerja pelayanan selama kurun waku 2011-
2015 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Produksi padi :
- Produksi padi selama kurun 2011-2015 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh
adanya alih fungsi lahan sawah menjadi lahan non-pertanian, sehingga berdampak pada
turunnya luas panen. Terhadap target per tahun, produksi padi juga tak
memenuhi target, kecuali pada tahun 2011. Kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh
target yang terlalu besar karena tidak memperhatikan perubahan fungsi lahan.
2. Produksi palawija :
- Produksi palawija mengalami penurunan produksi dalam kurun 2011-2015, kecuali pada
tahun 2014 yang mengalami peningkatan.
- Target produksi palawija hanya tercapai pada tahun 2011, selebihnya tidak dapat
memenuhi target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berkurangnya lahan kering
akibat alih fungsi untuk kegiatan nonpertanian.
3. Produksi ikan konsumsi :
- Produksi ikan konsumsi mengalami peningkatan dalam kurun 2011-2015. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh kebutuhan pasar yang tinggi sehingga mendorong
meningkatnya produktivitas dan produksi ikan konsumsi.
- Target produksi ikan konsumsi per tahun, relatif dapat dicapai.
4. Produksi daging :
- Produksi daging cukup fluktuatif, mengalami penurunan dalam kurun waktu 2011-2015.
- Target yang tinggi menyebabkan produksi daging tidak dapat memenuhi target tiap
tahunnya.
5. Produksi susu:
- Sampai dengan tahun 2013 produksi susu mengalami penurunan, tapi kembali
meningkat pada tahun 2014.
- Target produksi per tahun terlalu tinggi, sehingga tidak dapat dicapai.
6. Produksi telur :
- Produksi telur mengalami penurunan dalam kurun 2011-2013 , tapi kembali naik pada
tahun 2014 dan tahun 2015 kembali menurun. Produksi telur cukup fluktuatif.
- Target produksi telur cukup tinggi sehingga sulit dicapai.
7. Produksi tanaman hias :
- Produksi tanaman hias mengalami penurunan selama kurun 2011-2014. Target yang
ditetapkan per tahun juga tidak dapat dicapai. Hal itu disebabkan oleh rendahnya daya
serap pasar sehingga berpengaruh pada turunnya produksi tanaman hias.
8. Produksi belimbing :
- Produksi belimbing agak fluktuatif, menurun dalam kurun 2011-2013, dan kembali naik
pada tahun 2014.
- Terhadap target yang ditetapkan per tahun, produksi belimbing relatif tinggi capaiannya.
Belimbing masih memiliki prospek untuk dikembangkan kembali mengingat memiliki
keunggulan komparatif dibanding jenis belimbing lainnya di wilayah lain.
9. Produksi jambu biji merah :
- Produksi jambu biji merah mengalami penurunan terus-menerus sampai tahun 2015.
Hal itu kemungkinan karena alih fungsi lahan jambu menjadi peruntukan non-pertanian.
10. Produksi ikan hias :
- Produksi ikan hias sampai dengan 2013 perkembangannya relatif stabil, namun
meningkat cukup tinggi pada tahun 2014. Hal itu disebabkan oleh permintaan pasar yang
tinggi.
- Dibanding target yang ditetapkan, capaian produksi ikan hias juga cukup tinggi.
11. Produksi benih ikan konsumsi :
- Produksi benih ikan konsumsi mengalami peningkatan terus selama kurun 2011-2015.
Setiap tahun target dapat dicapai. Hal itu menunjukkan bahwa permintaan pasar
terhadap benih ikan cukup tinggi sehingga petani meningkatkan terus produksinya.
12. Layanan RPH :
- Kapasitas pelayanan RPH dari waktu ke waktu mengalami peningkatan. Hal itu
kemungkinan terkait dengan sarana prasarana RPH yang terus ditingkatkan, selain faktor
permintaan pasar yang terus meningkat.
13. Jumlah kelompok tani aktif :
- Jumlah kelompok tani yang aktif selama kurun waktu 2011-2015 mengalami
peningkatan. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan kesadaran petani dalam
berkelompok.
14. Temuan bahan pangan berbahaya asal hewan :
- Cemaran yang ditemukan dalam bahan pangan asal hewan, paling banyak adalah oleh
mikroba dibanding bahan lainnya (pengawet, formalin, residu). Meskipun cenderung
menurun, bahan formalin perlu juga diwaspadai.
Selain pelayanan, kinerja anggaran juga dianalisis untuk mengetahui potensi dan permasalahan
pendanaan yang dihadapi oleh Dinas Pertanian dan Perikanan.
Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian dan Perikanan
Kota Depok Tahun 2011-2016
Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015*
Pendapatan
271,800 595,35 jt 680,400 jt 680,400 jt 700,950 jt 284,251 647,555 jt 612,943 jt 691,765 jt 716,520 jt
Belanja :
14,855 M 15,198 M 14,213 M 18,387 M 22,463 M 10,200 M 13,807 M 13,129 M 15,642 M 18,969 M
B langsung
11,496 M 10,586 M 9,786 M 13,633 M 16,585 M 7,030 M 9,934 M 8,924 M 11,196 M 13,811 M
B tak langsung
3,359 M 4,612 M 4,427 M 4,754 M 5,878 M 3,619 M 3,872 M 4,204 M 4,446 M 5,158 M
*) realisasi sd Bulan Des 2015
Tabel 2.5. Rasio antara Realisasi dan Anggaran Pelayanan Dinas Pertanian dan Perikanan
Kota Depok Tahun 2011-2016
Uraian Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke - Rata-rata Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015* Anggaran Realisasi
Pendapatan 104,58% 108,76 % 90,08 % 101,67 % 102,22 % 107,15% 103,76 %
Belanja : 68,66% 90,84 % 92,36 % 85,07 % 84,45 % 112,45 % 116.53 %
- B Langsung 61,16% 93,84 % 91,18 % 82,12 % 83,28 % 113,11 % 165,97 %
- B Tidak Langsung 94,30 % 83,96 % 94,97 % 93,52 % 87,75 % 113,46 % 107.11 %
*) realisasi sampai dengan Bulan Desember 2015
Sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.4 dan 2.5, Anggaran Dinas Pertanian dan Perikanan,
baik pendapatan maupun belanja mengalami peningkatan, hal itu menunjukkan bahwa
pembangunan di bidang pertanian dan perikanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok
terus mengalami peningkatan, meskipun terdapat kecenderungan lahan pertanian makin
berkurang. Program bidang pertanian dan perikanan masih dibutuhkan masyarakat dalam
rangka meningkatkan ketrampilan bertani (terutama pertanian perkotaan), serta perlunya
pelayanan kesehatan hewan dan kesmavet kepada peternak dan masyarakat. Aktivitas Rumah
Potong Hewan (RPH) juga menunjukkan gejala peningkatan, hal itu menunjukkan bahwa
kebutuhan akan daging potong oleh masyarakat dan dunia usaha meningkat. Rata-rata
pertumbuhan anggaran pendapatan dan belanja adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan : 107,15 %
b. Belanja total : 112,45 %
1. Belanja Langsung : 113,11 %
2. Belanja tidak langsung : 113,46 %
Adapaun rata-rata pertumbuhan realisasi anggaran, adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan : 103,76 %
b. Belanja total : 116,53 %
1. Belanja Langsung : 165,97 %
2. Belanja tidak langsung : 107,11 %
Berdasarkan data tersebut, realisasi anggaran juga terus mengalami peningkatan, hal itu
menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian dan Perikanan relatif optimal. Dalam masa yang
akan datang, kinerja ini dapat lebih ditingkatkan melalui optimalisasi kinerja aparatur dengan
pengawasan dan evaluasi yang lebih ketat dari waktu ke waktu (triwulanan). Dengan demikian,
target penyerapan anggaran tiap tahun bisa lebih ditingkatkan.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
2.4.1 Hasil telaahan terhadap RTRW
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana
struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan. Di
bawah disajikan kebijakan struktur dan pola ruang Kota Depok yang terkait dengan tugas pokok
dan fungsi Dinas Pertanian dan Perikanan.
a. Rencana struktur tata ruang
Strategi dan kebijakan umum struktur ruang Kota Depok menurut RTRW Kota Depok
Tahun 2012-2032 adalah :
• pengembangan pusat-pusat pelayanan yang berhirarki yang memperkuat kegiatan
pendidikan, perdagangan dan jasa berskala regional;
• pengembangan sistem jaringan prasarana perkotaan yang terdistribusi secara hirarkis;
• pengembangan infrastruktur yang mendukung pengembangan kegiatan pendidikan,
perdagangan dan jasa yang merupakan sektor prioritas.
Rencana struktur ruang meliputi Rencana Pusat Pelayanan, Rencana sistem
transportasi, Rencana sistem jaringan kelistrikan, Rencana sistem telekomunikasi, Rencana
sistem sumberdaya air, Rencana sistem penyediaan air minum, Rencana sistem pengelolaan
air limbah, Rencana sistem persampahan, Rencana sistem drainase, Rencana penyediaan
dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki, dan Rencana jalur
evakuasi bencana.
Rencana Pusat Pelayanan
Pengembangan sistem pusat pelayanan kegiatan kota meliputi Pusat pelayanan Kota
(PPK) sebagai pusat pelayanan primer yang melayani seluruh wilayah kota, Sub Pusat
Pelayanan Kota (SPK) sebagai pusat pelayanan sekunder yang melayani subwilayah kota, dan
Pusat Lingkungan (PL) sebagai pusat pelayanan sekunder 2 yang melayani skala lingkungan
wilayah kota. Rencana pengembangan sistem pusat-pusat pelayanan ini diarahkan untuk
meningkatkan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Penerapan
kebijakan setiap sistem kegiatan pembangunan berbeda-beda tergantung kebutuhan tiap-
tiap wilayah. Secara rinci, Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kegiatan Kota Depok dapat
dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kegiatan Tahun 2012-2032
No
Sistem Pusat Pelayanan
Kota
Kecamatan
Kelurahan
Kegiatan Utama
1 PPK Margonda
Beji Beji, Beji Timur, Kemiri Muka, Pondok Cina, Kukusan, Tanah Baru
1. Kantor Pemerintahan 2. Pendidikan tinggi (tidak yang baru) 3. Perdagangan dan jasa skala regional 4. Terminal terpadu 5. Perumahan kepadatan tinggi (vertikal) 6. Konservasi budaya 7. RTH kota
Pancoranmas Mampang, Depok, Depok Jaya, Pancoranmas
Sukmajaya Mekarjaya, Tirtajaya
2 SPK Cinere Cinere Cinere, Gandul, Pangkalanjati, Pangkalan Jati Baru
1. Pariwisata 2. Pendidikan tinggi
Limo Limo, Meruyung, Grogol, Krukut
3. Perdagangan dan jasa skala subwilayah kota
4. Perumahan kepadatan sedang 5. RTH kota
Pancoranmas Rangakapan Jaya dan Rangkapan Jaya Barat
3 SPK Sawangan
Bojongsari Bojongsari, Bojongsari Baru, Pondok Petir, Serua, Curug, Duren Mekar, Duren Seribu
1. Pariwisata 2. Perdagangan dan jasa skala regional (jasa
pergudangan) 3. Agrobisnis (tanaman hias, buah, ikan hias) 4. Pertanian 5. Perumahan kepadatan rendah 6. Pendidikan Tinggi 7. RTH kota
Sawangan Sawangan, Kedaung, Cinangka, Sawangan Baru, Pengasinan, Bedahan, Pasir Putih
4 SPK Cipayung Cipayung Cipayung, Cipayung Jaya, Ratujaya, Bojong Pondok Terong, Pondok Jaya
1. Perdagangan dan jasa skala subwilayah kota
2. Perumahan kepadatan rendah 3. Kawasan SNADA 4. Industri 5. RTH kota 6. Pendidikan Tinggi
5 SPK Tapos Cilodong Sukamaju, Cilodong, Kalibaru, Kalimulya, Jatimulya
1. Perdagangan dan jasa skala regional 2. Terminal tipe A 3. Industri 4. Jasa pergudangan 5. Perumahan kepadatan sedang dan rendah 6. Pusat sosial budaya 7. Kawasan pertahanan dan keamanan
negara 8. RTH kota
Sukmajaya
Sukmajaya
Tapos Sukamaju Baru, Jatijajar, Cilangkap, Cimpaeun, Tapos, Leuwinanggung
6 SPK Cimanggis
Cimanggis Cisalak Pasar, Mekarsari, Tugu, Pasirgunung Selatan, Harjamukti, Curug
1. Perdagangan & Jasa Skala Regional 2. Industri 3. Perumahan Kepadatan Sedang 4. Kaw. HANKAM Negara 5. RTH Kota
Sukmajaya Cisalak, Baktijaya, Abadijaya
Tapos Sukatani
7 Pusat Lingkungan
Seluruh kelurahan Kegiatan pelayanan ekonomi, sosial, dan/atau administrasi
Berdasarkan tabel 2.6 dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) wilayah kecamatan yang
berpotensi dikembangkan untuk pembangunan bidang pertanian, yaitu Kecamatan
Sawangan dan Kecamatan Bojongsari. Kedua kecamatan termasuk dalam SPK Sawangan.
Kawasan lain yang berpotensi dikembangkan untuk pertanian adalah Kawasan Tapos,
sebagai kawasan peternakan.
Implikasi yang ditimbulkan oleh kebijakan sistem pusat pelayanan kegiatan di atas terhadap
Dinas Pertanian dan Perikanan adalah :
1. Perlunya dorongan adanya investasi oleh dunia usaha, pemda dan Pemerintah serta
masyarakat pertanian, sehingga rencana sistem pusat pelayanan di atas dapat
diwujudkan.
2. Perlunya pengendalian pemanfaatan ruang sehingga arahan lokasi untuk pertanian dan
agrobisnis tidak digunakan untuk kepentingan sektor lain.
b. Rencana pola ruang
Strategi dan kebijakan umum pola ruang di Kot Depok adalah adalah :
• UNTUK KAWASAN LINDUNG : peningkatan pengelolaan kawasan yang berfungsi lindung;
peningkatan dan penyediaan ruang terbuka hijau yang proporsional di seluruh wilayah kota;
• UNTUK KAWASAN BUDI DAYA : pengembangan kawasan pendidikan, perdagangan dan jasa
secara seimbang; pengelolaan pertumbuhan kawasan budi daya untuk membentuk ruang
kota yang kompak dan efisien dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan; penyediaan fasilitas keagamaan dalam setiap kegiatan pemanfaatan ruang; dan
peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara;
Tabel 2.7. Rencana Pola Ruang Kota Depok Tahun 2012-2032
No
Kawasan Lindung
1927,1 Ha
9,62%
1 Situ/Danau 152.79 Ha 0.76 %
2 Sungai 18.74 Ha 0.09 %
3 Kaw. Resapan Air 882.30 Ha 4.41 %
4 Sempadan Situ/Danau 187.62 Ha 0.94 %
5 Sempadan Sungai 460.81 Ha 2.30 %
6 Sempadan Infrastruktur 217.24 Ha 1.08 %
7 Kaw. Lindung Lainnya 7.60 Ha 0.04 %
Kawasan Budidaya 18101.9 Ha 90.38 %
8 Perum. Kpdtn Tinggi 446.22 Ha 2.23 %
9 Perum. Kpdtn Sedang 6576.83 Ha 32.84 %
10 Perum. Kpdtn Rendah 5048.07 Ha 25.20 %
11 Kaw. Perdagangan & Jasa 1121.55 Ha 5.60 %
12 Kaw. Perkantoran 73.92 Ha 0.37 %
13 Kaw. Peruntukan Industri 338.03 Ha 1.69 %
14 RTH 2918.12 Ha 14.57 %
15 Kaw. Pertanian 709.80 Ha 3.54 %
16 Fas. Penunjang Pertanian 33.00 Ha 0.16 %
17 Kaw. Hankam Negara 251.21 Ha 1.25 %
18 Fas. Pendidikan 241.47 Ha 1.21 %
19 Fas. Kesehatan 4.91 Ha 0.02 %
20 Fas. OR & Rekreasi 253.31 Ha 1.26 %
21 Fas. Transportasi 32.90 Ha 0.16 %
22 Infrastruktur Kota 52.56 Ha 0.26 %
Implikasi dari kebijakan pola ruang bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Pertanian dan Perikanan adalah perlunya melindungi keberadaan kawasan pertanian yang
sangat terbatas (3,7 %). Cara perlindungan yang efektif terhadap keberadaan usahatani
perkotaan adalah melalui promosi pembangunan agribisnis yang secara ekonomi
menguntungkan, dan petani perlu didorong untuk alih komoditas dengan memproduksi hasil
pertanian yang lebih tinggi nilai ekonominya. Cara lainnya adalah dengan meningkatkan
produktivitas suatu usaha pertanian yang telah ada sesuai dengan perkembangan teknologi.
Dengan cara itu maka secara alamiah masyarakat akan mempertahankan lahan pertanian yang
ada.
2.4.2 Hasil analisis terhadap KLHS
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian
analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. KLHS bukan suatu instrument yang
digunakan untuk menyalahkan atau meluruhkan suatu kebijakan, rencana atau program. KLHS
lebih bersifat alat untuk meningkatkan kualitas kebijakan, rencana dan program, serta untuk
menganalisa pengaruh kebijakan, rencana dan program tersebut terhadap kondisi lingkungan
suatu wilayah. Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Pemerintah Daerah wajib membuat KLHS dalam penyusunan atau evaluasi kebijakan,
rencana dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan.
Isu utama yang tercantum dalam KLHS di Kota Depok adalah :
1. Berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH),
2. Ketersediaan dan kualitas air bersih, dan
3. Banyaknya limbah domestik.
Dikaitkan dengan peran pertanian, ketiga isu KLHS tersebut dapat diatasi oleh keberadaan
pertanian perkotaan. Melalui pertanian perkotaan yang notabene menggunakan lahan terbuka,
maka dengan sendirinya akan turut menjaga kelestarian ruang terbuka hijau. Selain itu
pertanian perkotaan juga akan menjaga ketersediaan air bersih melalui mekanisme
penyimpanan air bersih oleh sistem perakaran tanaman, khususnya pada pertanian lahan basah
dan hortikultura.
Upaya pengelolaan limbah domestik menjadi kompos atau pupuk hijau yang merupakan
kebutuhan pertanian, akan menjadi kegiatan penting dalam berkontribusi terhadap upaya kota
menghadapi limbah domestik.
Kegiatan pertanian yang berpotensi menghasilkan limbah adalah RPH (Rumah Potong
Hewan) dan peternakan. Jika tidak dikelola secara profesional maka RPH dan kegiatan usaha
peternakan berpotensi mencemari lingkungan. Sisa kotoran dan rumen, serta darah yang
dihasilkan RPH berpotensi mencemari sumber air dan lingkungan. Oleh sebab itu, upaya
pengolahan limbah RPH sangat penting dilakukan di Kota Depok.
Dampak lain dari kegiatan pertanian adalah bahaya penggunaan pestisida dan atau
teknologi pertanian umum yang tidak ramah lingkungan. Mitigasi atau adaptasi yang perlu
dilakukan adalah :
1. Pertanian berwawasan lingkungan (pertanian organic) untuk meminimalkan penggunaan
pupuk anorganik, pestisida, herbisida, fungisida, dan bahan kimia lainnya.
2. Prinsip dasar sistem pertanian berwawasan lingkungan adalah :
a. Produksi dikontrol oleh keragaman sistem
b. Memadukan tanaman pohon, tanaman pangan, tanaman pakan, ternak, tanaman
penutup tanah.
c. Mempertahankan kesuburan tanah dengan menggunakan bahan organik
d. Hama dan penyakit dikontrol secara terpadu.
e. Melaksanakan konservasi tanah dan air dengan menggunakan tanaman.
3. Harus mengikuti kaidah sebagai berikut :
a. Menggunakan sedikit mungkin input bahan kimia.
b. Melaksanakan tindakan konservasi tanah dan air.
c. Menjaga stabilitas produksi untuk jangka panjang dan berkelanjutan.
d. Memperhatikan keseimbangan ekosistem.
e. Mampu menyediakan kebutuhan lokal, dalam negeri dan bahkan untuk ekspor.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan, secara
internal meliputi :
1. Belum optimalnya kinerja pelayanan. Hal itu terkait dengan kapasitas sumberdaya
aparatur yang perlu terus-menerus ditingkatkan.
2. Kurangnya sarana dan prasarana. Hal itu terkait dengan alokasi anggaran yang relatif
terbatas untuk menyediakan sarana prasarana pertanian yang memadai.
3. Kurangnya dukungan regulasi yang memungkinkan kinerja Dinas Pertanian dan
Perikanan bisa optimal.
Permasalahan yang dihadapi secara eksternal adalah :
1. Alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian sehingga berpengaruh pada
rendahnya capaian produksi pertanian.
2. Kepemilikan lahan oleh petani yang sebagian besar sebagai penggarap, sangat rentan
untuk terjadinya alih fungsi lahan untuk non-pertanian.
3. Kurangnya akses petani terhadap sumberdaya modal dan pemasaran.
4. Produktivitas petani masih perlu ditingkatkan.
5. Dukungan infrastruktur pertanian yang kurang.
6. Belum optimalnya kegiatan kesmavet dan keswan.
7. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani.
8. Belum optimalnya produksi dan produktivitas pertanian.
9. Semakin terbatasnya tenaga kerja trampil dan produktif yang mau bekerja di sektor
pertanian.
10. Semakin meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat sehingga menuntut
produk pertanian yang semakin aman dikonsumsi.
3.2 Penentuan Isu-isu Strategis
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi atau hal yang harus
diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang
signifikan bagi OPD di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah
keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau
sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan
layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Berdasarkan kriteria di atas, maka isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Pertanian dan
Perikanan saat ini dan 5 tahun mendatang adalah :
1. Alih fungsi lahan, luas lahan dan status kepemilikan lahan oleh petani.
2. Belum optimalnya pelayanan dan penyuluhan bidang pertanian.
3. Belum optimalnya produksi dan produktivitas pertanian, peternakan dan perikanan.
4. Ketahanan pangan kota.
5. Jaminan kesehatan hewan dan masyarakat veteriner.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada di Kota Depok serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam
masyarakat, maka VISI Pemerintah Kota Depok tahun 2016 – 2021 yang hendak dicapai
dalam tahapan ketiga Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Depok adalah
“Kota Depok yang Unggul, Nyaman dan Religius”
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Depok no. 07 tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok Tahun
2016 – 2021.
Unggul didefinisikan sebagai : Menjadi yang terbaik dan terdepan dalam
memberikan pelayanan publik, memiliki Sumber Daya Manusia yang sejahtera, kreatif dan
berdaya saing yang bertumpu pada ketahanan keluarga.
Nyaman didefinisikan sebagai : Terciptanya suatu kondisi ruang kota yang bersih,
sehat, asri, harmonis, berwawasan lingkungan, aman, dan ramah bagi kehidupan
masyarakat.
Religius didefinisikan sebagai : Terjaminnya hak-hak masyarakat dalam
menjalankan kewajiban agama bagi masingmasing pemeluknya, yang terjamin dalam
peningkatan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kemuliaan dalam akhlak,
moral, dan etika serta berwawasan kenegaraan dan kebangsaan yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Misi
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan dapat terlaksana dan
berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Guna mewujudkan Visi Kota
Depok yang Unggul, Nyaman dan Religius, maka ditetapkanlah langkah-langkah yang harus
dilakukan melalui 5 misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional dan transparan
2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Kreatif dan berdaya Saing
3. Mengembangkan Ekonomi yang Mandiri, Kokoh dan Berkeadilan
4. Membangun Infrastruktur dan Ruang Publik yang merata, Berwawasan Lingkungan dan
Ramah Keluarga
5. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Nilai-nilai Agama dan
Menjaga Kerukunan antar Umat Beragama Serta meningkatkan Kesadaran Hidup
Berbangsa dan Bernegara
Mengingat eratnya kaitan antara Revisi Renstra Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
Depok dengan dokumen RPJMD Tahun 2016-2021, maka dalam penyusunannya harus
menjadikan dokumen perencanaan jangka menengah tersebut sebagai acuan, artinya
indikator kinerja Dinas harus diarahkan untuk mencapai target kinerja yang telah
ditentukan dalam RPJMD.
Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka pencapaian Misi
Pemerintah Kota Depok, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok berkontribusi untuk
mewujudkan sebagian Misi dalam RPJMD sesuai dengan kewenangan yang dimiliki yaitu
Misi Ketiga “Mengembangkan ekonomi yang mandiri, kokoh dan berkeadilan”.
4.2 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi dan merupakan
sesuatu yang akan dicapai dan dihasilkan pada kurun waktu tertentu. Dinas Pertanian
dan Perikanan Kota Depok mendukung tujuan 3 dari Misi ketiga sebagai berikut :
1. Meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.
4.3 Sasaran
Sasaran merupakan tolok ukur keberhasilan misi yang dijalankan dalam mencapai Tujuan.
Sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok yaitu :
1. Meningkatnya perekonomian dan perluasan pengembangan ekonomi wilayah daerah
berbasis pemanfaatan potensi lokal,
4.4 Strategi
Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analisis,
rasional dan komprehensif. Strategi adalah salah satu rujukan penting dalam perencanaan
pembangunan daerah. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD
dengan efektif dan efisien.
Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok menetapkan strategi sebagai berikut :
1. Menjaga Stabilitas ketersediaan Pangan dan stabilitas harga;
4.5 Arah Kebijakan
Kebijakan yang diambil oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok untuk mencapai
tujuan dan sasaran adalah dengan :
1. Mengembangkan agri bisnis yang berdaya saing
Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pertanian dan Perikanan
1 2 3 4 5 6 7 9 11 13 15 17 19 21 22
1 Peningkatan kualitas sumber daya
aparatur
persentase diklat ,bimtek,
sosialisasi,
workshop,seminar,lokakar
ya,semiloka,capacity
building
100% 100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan
kualitas sumber
daya aparatur
Peningkatan kualitas
sumber daya
aparatur
Peningkatan Administrasi
Perkantoran
persentase penyediaan
administrasi perkantoran
100% 100% - 100% 100% 100% Meningkatkan
Administrasi
Perkantoran
Peningkatan
Administrasi
Perkantoran
Peningkatan sarana dan Prasarana
Aparatur
persentase penyediaan
sarana dan prasarana
aparatur
100% 100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan
sarana dan
Prasarana Aparatur
Peningkatan sarana
dan Prasarana
Aparatur
pengembangan sistem
pelaporan kinerja dan
keuangan pertahun
2 laporan 2 laporan 2 laporan 2 laporan 2 laporan 2 laporan
Nilai LAKIP OPD CC B B BB BB A
cakupan laporan kinerja
dan keuangan
12 DOK 12 DOK 12 DOK 12 DOK 12 DOK 12 DOK
Jumlah Laporan Evaluasi
Kinerja Triwulan
4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan
Peningkatan kualitas perencanaan
pembangunan
Cakupan dokumen
perencanaan
pembangunan
100% 100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan
kualitas
perencanaan
pembangunan
Peningkatan kualitas
perencanaan
pembangunan
No Visi Misi Tujuan Sasaran Uraian Indikator Kinerja Target
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Program
Kota Depok
yang Unggul,
Nyaman dan
Religius
Misi 1 :
Mewujudkan
Pelayanan Publik
yang Profesional
dan Transparan
Tujuan 2:
Meningkatkan tata
kelola
pemerintahan
yang baik dan
transparan
Sasaran 1 :
Meningkatnya
kualitas manajemen
pemerintahan yang
akuntabel
Peningkatan Sistem Pelaporan
capaian Kinerja dan keuangan
Meningkatkan
Sistem Pelaporan
capaian Kinerja dan
keuangan
Peningkatan Sistem
Pelaporan capaian
Kinerja dan keuangan
Target Target KebijakanTarget Target
1 2 3 4 5 6 7 9 11 13 15 17 19 21 22
Kontribusi PDRB Pertanian
(%)
1,44 1,42 1,40 1,38 1,36 1,34
1 Kota Depok
yang Unggul,
Nyaman dan
Religius
Jumlah produksi tanaman
pangan dan hortikultura
unggulan
1. Produksi padi (ton) 1600 1800 1800 1800 1800 1800
2. Produksi Tanaman Hias
(tangkai)
250000 260000 280000 300000 325000 350000
3. Produksi belimbing
(ton)
2500 2750 3000 3250 3500 4000
4. Produksi sayuran (ton) 6500 6600 6700 6800 6900 7000
5. Produksi palawija (ton) 1500 1500 1500 1500 1500 1500
6. Produksi jambu biji
(ton)
5000 5000 5000 5000 5000 5000
1. Jumlah promosi
ketahanan Pangan
1 1 1 1 1
2. PPH 98,27 98,29 98,40 98,52 98,60 98,70
1. Jumlah Pengembangan
Tehnologi Pertanian
3 komoditi 3 komoditi 3 komoditi 3 komoditi 3 komoditi 3 komoditi
2. Produksi benih ikan
konsumsi (ekor/thn)
38.326.437 39.092.965 39.874.824 40.672.320 41.485.766 42.315.481
3. Jumlah produksi ikan
hias (ekor/thn)
87.631.896 89.384.533 91.172.223 92.995.667 94.855.580 96.752.691
Misi 3 :
Mengembangkan
ekonomi mandiri,
kokoh dan
berkeadilan
No Visi Misi Tujuan Sasaran Uraian Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Target Target KebijakanTarget Target Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Program
Mengembangkan
Budidaya Pertanian
dan Perikanan
Pengembangan
Budidaya Pertanian
dan Perikanan
Peningkatan ketahanan pangan
dan Holtikultura
Meningkatkan
ketahanan pangan
dan Holtikultura
Peningkatan
ketahanan pangan
dan Holtikultura
Peningkatan Kewaspadaan
Pangan dan Gizi
Meningkatkan
Kewaspadaan
Pangan dan Gizi
Peningkatan
Kewaspadaan Pangan
dan Gizi
Pengembangan Budidaya
Pertanian dan Perikanan
Sasaran 1.
Meningkatnya
perekonomian dan
perluasan
pengembangan
ekonomi wilayah
daerah berbasis
pemanfaatan potensi
lokal.
Tujuan 3 ;
Meningkatkan
aktivitas ekonomi
berbasis potensi
lokal
1 2 3 4 5 6 7 9 11 13 15 17 19 21 22
1 Kota Depok 1. Produksi Daging (Ton) 12788 13172 13567 13974 14393 14825
2. Produksi Telur (Ton) 3865 3942 4021 4102 4184 4267
3. Produksi Susu (liter) 1576017 1599657 1623652 1648007 1672726 1697817
4. Pasar Hewan Terbangun 0 0 0 1 0 0
1. Jumlah pelayanan
kesehatan hewan (ekor)
3.000 3,150 3,300 3,450 3,600 3,750
2. Jumlah Layanan RPH
(ekor/thn)
36,500 37,200 37900 38600 39200 39700
1. Jumlah pengujian Asal
Hewan per tahun
4 4 4 4 4 4
2. Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang diuji per
tahun
4 4 4 4 4 4
3. Jumlah Pengujian asal
ikan (temuan)
1 2 2 2 2 2
Promosi Hasil Produksi Pertanian,
Perikanan dan Peternakan
Jumlah promosi 1 4 4 4 4 4 Mempromosikan
Hasil Produksi
Pertanian,
Perikanan dan
Peternakan
Promosi Hasil
Produksi Pertanian,
Perikanan dan
Peternakan
Peningkatan Pelayanan Bidang
Pertanian dan Penyuluhan
Jumlah Kelompok tani 140 148 156 162 170 178 Meningkatkan
Pelayanan Bidang
Pertanian dan
Penyuluhan
Peningkatan
Pelayanan Bidang
Pertanian dan
Penyuluhan
No Visi Misi Tujuan Sasaran Uraian Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Program Target Target KebijakanTarget Target Target
Pengawasan Produk Pertanian,
Perikanan dan Peternakan
Mengawasi Produk
Pertanian,
Perikanan dan
Peternakan
Pengawasan Produk
Pertanian, Perikanan
dan Peternakan
Pengembangan Produksi Hasil
Peternakan
Mengembangkan
Produksi Hasil
Peternakan
Pengembangan
Produksi Hasil
Peternakan
Peningkatan Pelayanan
Peternakan
Meningkatkan
Pelayanan
Peternakan
Peningkatan
Pelayanan
Peternakan
Misi 3 :
Mengembangkan
ekonomi mandiri,
kokoh dan
berkeadilan
Tujuan 3 ;
Meningkatkan
aktivitas ekonomi
berbasis potensi
lokal
Sasaran 1.
Meningkatnya
perekonomian dan
perluasan
pengembangan
ekonomi wilayah
daerah berbasis
pemanfaatan potensi
lokal.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Berdasarkan strategi kebijakan yang disampaikan dalam bab IV, maka disusun program
dan kegiatan guna mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian dan Perikanan Tahun 2016-
2021. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Program 1 : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
1. Capacity Building
Program 2 : Pelayanan administrasi perkantoran
Kegiatan :
1. Rapat Koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah
2. Penyediaan sarana informasi
3. Penyedian ATK
4. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
5. Penyediaan makanan dan minuman
6. Penyediaan peralatan rumah tangga
7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Program 3 : Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Kegiatan :
1. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
2. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraaan bermotor
3. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
4. Pengadaan Pakaian Olahraga
5. Pemeliharaan Gedung Kantor
6. Kegiatan Rehabilitasi Bangunan Kantor
Program 4 : Peningkatan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Kegiatan :
1. Penyusunan laporan keuangan semesteran
Program 5 : Peningkatan kualitas data dan perencanaan
Kegiatan :
1. Forum OPD
2. Penyusunan Revisi Renstra 2016-2021
3. Penyusunan Draft Renstra 2021-2026
Program 6 : Peningkatan ketahanan pangan dan hortikultura
Kegiatan :
1. Kegiatan Peningkatan Prasarana dan Sarana Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura
2. Kegiatan Pelatihan SDM Petani Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kegiatan Arboretum
Program 7 : Peningkatan kewaspadaan pangan dan gizi
Kegiatan :
1. Kegiatan Gerakan Konsumsi makan ikan
2. Kegiatan Konsumsi Protein Asal Hewan
3. Kegiatan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Hortikultura
4. Kegiatan Penyusunan Neraca Bahan Makanan dan Pola Pangan Harapan
5. Kegiatan Gerakan Konsumsi pangan non beras
6. Kegiatan sosialisasi Toko Tani Indonesia (TTI) dan monitoring penyaluran Rastra dan
TTI
7. Kegiatan Stabilitas Harga dan Cadangan Pangan
8. Kegiatan Pelatihan penganekaragaman bahan pangan non beras
9. Kegiatan Pelatihan pengolahan dan peningkatan mutu hasil perikanan
Program 8 : Pengembangan Budidaya Pertanian dan Perikanan
Kegiatan :
1) Kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan
2) Kegiatan Operasional UPTD BBI
3) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana BBI
4) Kegiatan Pengembangan Teknologi Pertanian
5) Kegiatan Pemutakhiran Kajian Data LP2B
Program 9 : Pengembangan Produksi Hasil Peternakan
Kegiatan :
1) Kegiatan Pengembangan Budidaya Ternak
2) Kegiatan Penerapan Pengolahan Limbah Ternak
3) Kegiatan Pengembangan Usaha Hasil Peternakan
4) Kegiatan Pasar Hewan
Program 10 : Peningkatan Pelayanan Peternakan
Kegiatan :
1) Kegiatan Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Strategis
2) Kegiatan Pelayanan Puskeswan dan Check point
3) Kegiatan Sarana Prasarana Puskeswan dan Check Point
4) Kegiatan Pembangunan Puskeswan
5) Kegiatan Operasional Puskeswan
6) Kegiatan Sarana Prasarana RPH
7) Kegiatan Tata Kelola RPH Tapos
Program 11 : Peningkatan Pengawasan Produk Pertanian, Perikanan dan Peternakan
Kegiatan :
1. Kegiatan Pengujian Keamanan Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Kegiatan Pengujian Keamanan Produk Perikanan
3. Kegiatan Pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner
4. Kegiatan Fasilitasi Penerapan Keamanan Produk Asal Hewan
Program 12 : Promosi Hasil Produksi Pertanian, Perikanan dan Peternakan
Kegiatan :
1) Kegiatan Promosi Produk Ikan
2) Kegiatan Promosi Pertanian dan Perikanan
3) Kegiatan Promosi hasil-hasil hortikultura
4) Kegiatan promosi peternakan
Program 13 : Peningkatan pelayanan bidang pertanian dan penyuluhan
Kegiatan :
1) Kegiatan Dukungan Penyuluhan Pertanian dan Kelembagaan Kelompok Tani
Program 14 : Penanggulangan Kemiskinan Terpadu
Kegiatan :
1. Pemberdayaan petani marginal dan P2WKSS
BAB VI
INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja Dinas Pertanian dan Perikanan yang mengacu pada tujuan dan sasaran Renstra disajikan dalam Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Tahun 2016-2021
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Peningkatan kualitas sumber daya
aparatur
persentase diklat ,bimtek,
sosialisasi,
workshop,seminar,lokakar
ya,semiloka,capacity
building
100% 100% 150.000.000,00 100% 150.000.000,00 100% 150.000.000,00 100% 150.000.000,00 100% 150.000.000,00 100% 150.000.000,00 100% 900.000.000,00
1. Capacity Building 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000
Peningkatan Administrasi
Perkantoran
persentase penyediaan
administrasi perkantoran
100% 100% 1.090.000.000,00 100% 1.199.000.000,00 - 1.323.900.000,00 100% 1.464.840.000,00 100% 1.603.364.000,00 100% 1.777.000.000,00 100% 8.458.104.000,00
1. Kegiatan Penyediaan ATK 150.000.000 165.000.000 181.500.000 200.000.000 220.000.000 242.000.000
2. Kegiatan Penyediaan Barang
Cetakan dan Penggandaan 100.000.000 110.000.000 121.000.000 135.000.000 149.000.000 165.000.000
3. Kegiatan Penyediaan Komponen
instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor 10.000.000 11.000.000 17.100.000 18.000.000 19.800.000 18.000.000
4. Kegiatan Penyediaan Peralatan
Rumah Tangga 40.000.000 44.000.000 48.400.000 53.240.000 58.564.000 65.000.000
5. Kegiatan Makanan dan Minuman 110.000.000 121.000.000 133.100.000 150.000.000 165.000.000 180.000.000
6. Kegiatan Rapat Koordinasi dan
Konsultansi Dalam dan Luar Daerah 600.000.000 660.000.000 726.000.000 798.600.000 870.000.000 957.000.000
7. Kegiatan Sarana Informasi 80.000.000 88.000.000 96.800.000 110.000.000 121.000.000 150.000.000
1
Dana (Rp) Target Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kondisi Akhir Indikator Program RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Dana (Rp) Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan/Penunjang Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
dan kegiatan
Kondisi Awal
Indikator
Program dan
kegiatan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Target Dana (Rp) Target Target
Tabel 6‑1
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Tahun 2016 - 2021
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Peningkatan sarana dan Prasarana
Aparatur
persentase penyediaan
sarana dan prasarana
aparatur
100% 100% 555.000.000,00 100% 663.000.000,00 100% 729.300.000,00 100% 802.230.000,00 100% 852.627.500,00 100% 974.000.000,00 100% 4.576.157.500,00
1. Kegiatan Pemeliharaan
Rutin/Berkala Kendaraan Bermotor 250.000.000 275.000.000 302.500.000 332.750.000 366.025.000 400.000.000
2. Kegiatan Pemeliharaan
Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung
Kantor 25.000.000 27.500.000 30.250.000 33.275.000 36.602.500 41.000.000
3. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor 80.000.000 88.000.000 96.800.000 106.480.000 100.000.000 130.000.000
4. Kegiatan Rehabilitasi Bangunan
Kantor 120.000.000 132.000.000 145.200.000 159.720.000 160.000.000 195.000.000
5. Kegiatan Pemeliharaan Gedung
Kantor 80.000.000 88.000.000 96.800.000 106.480.000 120.000.000 130.000.000
6. Kegiatan Pengadaan Pakaian
Olahraga 52.500.000 57.750.000 63.525.000 70.000.000 78.000.000
pengembangan sistem
pelaporan kinerja dan
keuangan pertahun
2 laporan 2 laporan 35.000.000,00 2 laporan 38.500.000,00 2 laporan 42.350.000,00 2 laporan 46.585.000,00 2 laporan 52.000.000,00 2 laporan 57.250.000,00 2 laporan 271.685.000,00
Nilai LAKIP OPD CC CC B B BB BB A A
cakupan laporan kinerja
dan keuangan
12 DOK 12 DOK 12 DOK 12 DOK 12 DOK 12 DOK 12 DOK 12 DOK
Jumlah Laporan Evaluasi
Kinerja Triwulan
4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan
1. Kegiatan penyusunan pelaporan
keuangan semesteran 35.000.000 38.500.000 42.350.000 46.585.000 52.000.000 57.250.000
Peningkatan Sistem Pelaporan
capaian Kinerja dan keuangan
1
Dana (Rp) Target Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kondisi Akhir Indikator Program RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Dana (Rp) Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan/Penunjang Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
dan kegiatan
Kondisi Awal
Indikator
Program dan
kegiatan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Target Dana (Rp) Target Target
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Peningkatan kualitas
perencanaan pembangunan
Cakupan dokumen
perencanaan
pembangunan
100% 100% 75.000.000,00 100% 132.500.000,00 100% 90.750.000,00 100% 199.825.000,00 100% 100.000.000,00 100% 170.000.000,00 100% 768.075.000,00
1. Kegiatan Forum OPD 75.000.000 82.500.000 90.750.000 99.825.000 100.000.000 110.000.000
2. Kegiatan Revisi Renstra 2016-2021 50.000.000
3. Kegiatan Penyusunan Draft Renstra
2021-2026 - - - - 60.000.000
4. Kegiatan Kajian Pendukung LP2B - - 1 100.000.000
Kontribusi PDRB Pertanian
(%)1,44 1,42 1,40 1,38 1,36 1,34 1,34
Jumlah produksi tanaman
pangan dan hortikultura
unggulan
1.700.000.000,00 1.870.000.000,00 2.057.000.000,00 2.262.700.000,00 2.150.500.000,00 2.365.550.000,00 12.405.750.000,00
1. Produksi padi (ton) 1598 1600 1800 1800 1800 1800 1800 1800
2. Produksi Tanaman Hias
(tangkai)
246825 250000 260000 280000 300000 325000 350000 350000
3. Produksi belimbing
(ton)
2493 2500 2750 3000 3250 3500 4000 4000
4. Produksi sayuran (ton) 6484 6500 6600 6700 6800 6900 7000 7000
5. Produksi palawija (ton) 1442 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
6. Produksi jambu biji
(ton)
5038 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
1. Kegiatan Pertanian Terpadu Sistem
Integrasi Tanaman dan Ternak 350.000.000 385.000.000 423.500.000 465.850.000 500.000.000 550.000.000
2. Kegiatan Diversifikasi Komoditi
Pertanian 300.000.000 330.000.000 363.000.000 399.300.000 400.000.000 440.000.000
3. Kegiatan Optimalisasi Kebun
Belimbing 300.000.000 330.000.000 363.000.000 399.300.000 400.000.000 440.000.000
4. Kegiatan Landscape Tanaman Hias 250.000.000 275.000.000 302.500.000 332.750.000 350.000.000 385.000.000
5. Kegiatan Arboretum 500.000.000 550.000.000 605.000.000 665.500.000 500.500.000 550.550.000
Kondisi Awal
Indikator
Program dan
kegiatan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Target Dana (Rp) Target Target
Kondisi Akhir Indikator Program RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Dana (Rp) Dana (Rp) Target Dana (Rp)
1
Dana (Rp) Target Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan/Penunjang Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
dan kegiatan
Peningkatan ketahanan pangan
dan Hortikultura
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1. Jumlah promosi
ketahanan Pangan
750.000.000,00 1 825.000.000,00 1 907.500.000,00 1 1.006.200.000,00 1 1.020.000.000,00 1 1.122.000.000,00 1 5.630.700.000,00
2. PPH 98,17 98,27 98,29 98,40 98,52 98,60 98,70 98,70
1. Kegiatan Gemar makan ikan 200.000.000 220.000.000 242.000.000 266.200.000 260.000.000 286.000.000
2. Kegiatan Konsumsi Makan telur dan
minum susu 200.000.000 220.000.000 242.000.000 270.000.000 270.000.000 297.000.000
3. Kegiatan Pasca Panen dan
Pengolahan Hasil Hortikultura 150.000.000 165.000.000 181.500.000 200.000.000 220.000.000 242.000.000
4. Kegiatan Pemberdayaan Petani
Marginal dan P2WKSS 200.000.000 220.000.000 242.000.000 270.000.000 270.000.000 297.000.000
1. Jumlah Pengembangan
Tehnologi Pertanian
3 komoditi 3 komoditi 940.000.000,00 3 komoditi 2.965.000.000,00 3 komoditi 3.353.832.494,00 3 komoditi 4.640.400.000,00 3 komoditi 6.310.000.000,00 3 komoditi 6.970.000.000,00 3 komoditi 25.179.232.494,00
2. Produksi benih ikan
konsumsi (ekor/thn)
37574939 38326437 39092965 39874824 40672320 41485766 42315481 42315481
3. Jumlah produksi ikan
hias (ekor/thn)
85913624 87631896 89384533 91172223 92995667 94855580 96752691 96752691
4. luas lahan Pendukung
LP2B
164 150 155
1.Kegiatan Pelatihan Pembudidaya
Ikan Konsumsi dan Ikan Hias 200.000.000 220.000.000 242.000.000 280.000.000 280.000.000 320.000.000
2. Kegiatan Pembangunan Irigasi
pertanian dan perikanan (saluran
tersier) - - 2.525.400.000
3. Kegiatan Pengembangan Pertanian 5000 m2 5.000.000.000 5000 m2 6.250.000.000
4. Kegiatan Operasional UPTD BBI 250.000.000 275.000.000 302.500.000 335.000.000 350.000.000 400.000.000
5. Kegiatan Peningkatan Sarana dan
Prasarana BBI
490.000.000
Pembangunan
gedung kantor 2.470.000.000
Pembangunan
pagar jalan setapak 2.809.332.494
pembebasan lahan
di depan (samping
jalan masuk) 1.500.000.000 pembangunan tower 680.000.000
Pengembangan Budidaya
Pertanian dan Perikanan
1
Dana (Rp) Target
Peningkatan Kewaspadaan
Pangan dan Gizi
Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kondisi Akhir Indikator Program RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Dana (Rp) Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan/Penunjang Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
dan kegiatan
Kondisi Awal
Indikator
Program dan
kegiatan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Target Dana (Rp) Target Target
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1. Produksi Daging (Ton) 12416 12788 490.715.000,00 13172 2.781.100.000,00 13567 2.834.210.000,00 13974 1.472.000.000,00 14393 1.690.000.000,00 14825 762.000.000,00 14825 10.030.025.000,00
2. Produksi Telur (Ton) 3789 3865 3942 4021 4102 4184 4267 4267
3. Produksi Susu (liter) 1552726 1576017 1599657 1623652 1648007 1672726 1697817 1697817
4. Pasar Hewan Terbangun 0 0 0 0 1 0 0 0
1. Kegiatan Dukungan Budidaya
Ternak Ruminansia 189.715.000 200.000.000 220.000.000 242.000.000 270.000.000 300.000.000
2. Kegiatan Pengembangan Budidaya
Ternak dan Pengolahan Limbah Ternak 136.000.000 149.600.000 164.560.000 210.000.000 200.000.000 220.000.000
3. Kegiatan Dukungan Pengolahan
Hasil Peternakan 165.000.000 181.500.000 199.650.000 220.000.000 220.000.000 242.000.000
4. Kegiatan Pasar Hewan 1500 m2 2.250.000.000 1500 m2 2.250.000.000 pagar dan DED 800.000.000 Pembangunan 1.000.000.000
1. Jumlah pelayanan
kesehatan hewan (ekor)
2,987 3.000 4.702.311.000,00 3,150 4.820.091.050,00 3,300 5.499.768.402,50 3,450 5.596.628.232,63 3,600 4.675.620.000,00 3,750 4.983.000.000,00 3,750 30.277.418.685,13
2. Jumlah Layanan RPH
(ekor/thn)
30,100 36,500 37,200 37900 38600 39200 39700 39700
1. Kegiatan Pengamatan, Pencegahan
dan Pemberantasan Penyakit Hewan
Menular Strategis dan 300.000.000 350.000.000 307.680.000 300.000.000 391.000.000 364.000.000
2. Kegiatan Pelayanan Puskeswan dan
Check point 240.530.000 240.598.000 - -
3. Kegiatan Pembangunan Puskeswan Pembangunan lt 1 935.000.000
Pembangunan
lanjutan 990.000.000
4. Kegiatan Operasional Puskeswan 200.000.000 250.000.000
5. Kegiatan Sarana Prasarana RPH 1.901.180.000 1.855.862.000 1.764.775.800 1.739.700.000 1.484.620.000 1.569.000.000
6. Kegiatan Tata Kelola RPH Tapos 2.260.601.000 2.373.631.050 2.492.312.603 2.566.928.233 2.600.000.000 2.800.000.000
Pengembangan Produksi Hasil
Peternakan
Peningkatan Pelayanan
Peternakan
1
Dana (Rp) Target Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kondisi Akhir Indikator Program RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Dana (Rp) Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan/Penunjang Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
dan kegiatan
Kondisi Awal
Indikator
Program dan
kegiatan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Target Dana (Rp) Target Target
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1. Jumlah pengujian Asal
Hewan per tahun
4 jenis temuan 4 100.000.000,00 4 350.000.000,00 4 385.000.000,00 4 455.000.000,00 4 500.000.000,00 4 600.000.000,00 4 2.390.000.000,00
2. Tanaman Pangan dan
Hortikultura yang diuji per
tahun
3 jenis temuan 4 4 4 4 4 4 4
3. Jumlah Pengujian asal
ikan (temuan)
1 2 2 2 2 2 2
1. Kegiatan Pengujian Keamanan
Produk Tanaman Pangan dan
Hortikultura 100.000.000 150.000.000 165.000.000 185.000.000 203.000.000 250.000.000
2. Kegiatan Pengujian Keamanan
Produk Perikanan - 50.000.000 55.000.000 80.000.000 88.000.000 100.000.000
3. Kegiatan Fasilitasi Penerapan
Keamanan Produk Asal Hewan 150.000.000 165.000.000 190.000.000 209.000.000 250.000.000
Promosi Hasil Produksi Pertanian,
Perikanan dan Peternakan
1. Jumlah promosi 1 1 1.250.000.000,00 4 1.325.000.000,00 4 1.457.500.000,00 4 1.700.000.000,00 4 1.700.000.000,00 4 1.870.000.000,00 4 9.302.500.000,00
1. Kegiatan Promosi Produk Ikan 250.000.000 275.000.000 302.500.000 350.000.000 350.000.000 385.000.000
2. Kegiatan Promosi Pertanian dan
Perikanan 500.000.000 500.000.000 550.000.000 650.000.000 650.000.000 715.000.000
3. Kegiatan Promosi hasil-hasil
hortikultura 250.000.000 275.000.000 302.500.000 350.000.000 350.000.000 385.000.000
4. Kegiatan promosi peternakan 250.000.000 275.000.000 302.500.000 350.000.000 350.000.000 385.000.000
Peningkatan Pelayanan Bidang
Pertanian dan Penyuluhan
1. Jumlah Kelompok tani 132 140 500.000.000,00 148 750.000.000,00 156 825.000.000,00 162 842.500.000,00 170 866.750.000,00 178 953.425.000,00 178 4.737.675.000,00
1. Kegiatan Dukungan Penyuluhan
Pertanian dan Kelembagaan
Kelompok Tani 500.000.000 750.000.000 825.000.000 842.500.000 866.750.000 953.425.000
Pengawasan Produk Pertanian,
Perikanan dan Peternakan
1
Dana (Rp) Target Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kondisi Akhir Indikator Program RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Dana (Rp) Dana (Rp) Target Dana (Rp)
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan/Penunjang Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
dan kegiatan
Kondisi Awal
Indikator
Program dan
kegiatan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Target Dana (Rp) Target Target
BAB VII
PENUTUP
Renstra Dinas Pertanian dan Perikanan Tahun 2016-2021 merupakan dokumen
perencanaan lima tahun yang disusun untuk menetapkan strategi dan program dalam rangka
menjawab tantangan dan peluang pembangunan bidang pertanian yang ada sekarang.
Berdasarkan visi dan misi di atas, selanjutnya disusun berbagai program dan kegiatan
yang akan menjadi pedoman bagi unit kerja yang ada di Dinas Pertanian dan Perikanan dalam
menyusun rencana kerja tahunan. Renstra ini bersifat fleksibel, oleh karenanya dapat
dilakukan review sesuai dengan dinamika yang berkembang, atau adanya kebijakan yang
menyebabkan perlu dilakukan perubahan.