pemerintah kota mataram...pemerintah kota mataram selaku entitas akuntansi. 1.2. landasan hukum...
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KOTA MATARAM
LAPORAN KEUANGAN DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM
PER 31 DESEMBER 2017
TAHUN ANGGARAN 2017
i
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI No. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, Undang-Undang No. 1 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan
Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
APBN, serta Peraturan Daerah No. 1 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Mataram Tahun Anggaran 2017, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram sebagai
Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
Laporan Keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya.
Dinas Kesehatan Kota Mataram merupakan salah satu entitas akuntansi dari
Pemerintah Kota Mataram yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan
menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Perubahan ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan laporan keuangan Dinas Kesehatan Kota Mataram ini mengacu kepada
Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram, yang telah diubah dengan Peraturan Walikota
Nomor 48/PERT/2008 Tahun 2008 tentang perubahan atas Peraturan Walikota Nomor
1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Kota Mataram, dan juga mengacu kepada Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2014
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Mataram. Informasi yang disajikan di
dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017 ini, perlu kami
kemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan dan
belanja. Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan TA 2017 adalah sebesar Rp.
18.232.340.566,33 atau sebesar 98,55% dari yang ditetapkan dalam DPA TA 2017.
Sementara itu, realisasi Belanja adalah sebesar Rp. 84.458.440.562,00 atau 86,28%
dari yang dianggarkan dalam DPA TA 2017.
2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajibah dan ekuitas Dinas
Kesehatan TA 2017. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Aset adalah
sebesar Rp. 104.262.604.974,02 dan Kewajiban sebesar Rp. 691.583.390,00 sehingga
Ekuitas Dana (Kekayaan bersih) Dinas Kesehatan Kota Mataram per 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp. 103.571.021.584,02.
3. Laporan operasional menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional
keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-LO, beban dan
surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan. Dari Laporan Operasional
2017 terlihat bahwa Pendapatan LO sebesar Rp. 18.232.340.566,33 dan Beban LO
sebesar Rp. 85.329.125.131,70 sehingga terdapat surplus/defisit operasional sebesar
(Rp. 67.096.784.565,37).
ii
4. Laporan Peribahan Ekuitas menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas yang
terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit-LO, koreksi dan ekuitas akhir. Pada Tahun 2017
terdapat ekuitas awal sebesar Rp. 105.172.827.665,33. Surplus/defisit-LO sebesar (Rp.
67.096.784.565,37). Koreksi ekuitas lainnya sebesar Rp. 332.090.119,06. Kewajiban
untuk dikonsolidasikan sebesar Rp. 65.162.888.365,00 sehingga ekuitas akhir menjadi
sebesar Rp. 103.571.021.584,02.
5. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan
dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat
dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian
tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan
keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran dan Neraca.
Kami menyadari bahwa laporan keuangan TA 2017 ini masih belum sempurna,
oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari para
pengguna laporan keuangan ini. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan
menyajikan laporan keuangan yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Diharapkan penyusunan Laporan Keuangan ini
dapat meningkatkan akuntabilitas publik.
Mataram, Februari 2018
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Mataram
dr. H. Usman Hadi
NIP. 19631121 199603 1 002
iii
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Dinas Kesehata Kota Mataram yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan ekuitas dan Catatan atas
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017 sebagaimana terlampir adalah Tanggung Jawab
kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengedalian intern
yang memadai dan isinya telah menyajikan pelaksanaan anggaran, posisi keuangan dan
Catatan atas Laporan Keuangan secara layak dan bebas dari salah saji yang material sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Mataram, Februari 2018
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Mataram
dr. H. Usman Hadi
NIP. 19631121 199603 1 002
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .................................................................................................. i
Pernyataan Tanggung Jawab ............................................................................ iii
Daftar Isi .......................................................................................................... iv
Daftar Lampiran ............................................................................................... vi
Laporan Keuangan ............................................................................................ vii
- Laporan Realisasi Anggaran .............................................................. vii
- N e r a c a ........................................................................................... viii
- Laporan Operasional........................................................................... x
- Laporan Perubahan Ekuitas................................................................ xi
- Catatan atas Laporan Keuangan ........................................................ xii
Daftar Isi ........................................................................................................... xiii
Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 1
1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan ..................................... 1
1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan ........................................ 2
1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan ................................. 3
Bab II Kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja
keuangan ................................................................................................... 5
2.1. Kebijakan keuangan .................................................................................... 5
2.2. Indikator pencapaian target kinerja keuangan ............................................. 5
Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan ................................................... 26
3.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan ................................. 26
3.2. Hambatan dan kendala pencapaian target ................................................... 26
Bab IV Kebijakan akuntansi ................................................................................. 27
4.1. Asumsi dasar penyusunan laporan keuangan ............................................. 27
4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan
laporan keuangan ...................................................................................... 27
4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan
laporan keuangan ....................................................................................... 28
4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan
yang ada dalam standar akuntansi pemerintahan ...................................... 28
Bab V Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan ................................................ 39
5.1. Aset………................................................................................................ 39
5.2. Kewajiban ...................................................................................................... 44
5.3. Ekuitas Dana ..................................................................................................... 44
v
5.4. Pendapatan .................................................................................................. 45
5.5. Belanja…….. .............................................................................................. 45
5.6. Laporan Operasional (LO)……………………………………………….. 50
5.7 Laporan Perubahan Ekuitas………………………………………………. 51
Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan ........................... 52
6.1. Informasi Umum ……………………………………………………….. 52
6.2. Sifat Operasi dan Kegiatan Pokok ……………………………………... 55
6.3. Ketentuan Perundang-undangan yang menjadi landasan kegiatan
Operasional ……………………………………………………………... 57
Lampiran Laporan Keuangan
vi
Dinas Kesehatan Kota Mataram
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Per 31 Desember 2017
vii
viii
Dinas Kesehatan Kota Mataram
N E R A C A
Per 31 Desember 2017 dan 2016
ix
x
xi
Dinas Kesehatan Kota Mataram
LAPORAN OPERASIONAL
Per 31 Desember 2017
xii
xiii
Dinas Kesehatan Kota Mataram
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Per 31 Desember 2017
xiv
xv
Dinas Kesehatan Kota Mataram
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Per 31 Desember 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia menyelenggarakan pemerintahan negara dan
pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur dan merata berdasarkan
Pancasila dan UUD RI Tahun 1945. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Negara
Kesatuan RI dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi terdiri atas kabupaten
dan kota. Tiap-tiap daerah tersebut mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahannya, termasuk pengelolaan keuangannya.
Sesuai dengan amanat UU No. 17 Tahun 2003 dan UU No. 33 Tahun 2004 dalam
rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan, serta PP No. 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, yang kemudian dijabarkan dengan Peraturan Walikota
Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Mataram, yang diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 48/PERT/2008
Tahun 2008 tentang perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007
tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram. Berdasarkan
ketentuan tersebut, Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran menyelenggarakan akuntansi
atas transaksi keuangan, aset, utang dan ekuitas dana yang berada dalam
tanggungjawabnya serta menyiapkan Laporan Keuangan sehubungan dengan pelaksanaan
anggaran dan barang yang dikelolanya. Laporan Keuangan yang dimaksud terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan
ekuitas (LPE) dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang disampaikan kepada Kepala
Daerah melalui PPKD selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram Tahun Anggaran 2017 disusun
dengan maksud untuk memenuhi tanggung jawab konstitusi sesuai dengan ketentuan
UU No. 17/2003, UU No. 33/2004, PP No 58/2005, PP No. 08/2006, PP No. 71/2010,
dan Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram, yang diubah dengan
Peraturan Walikota Nomor 48/PERT/2008 Tahun 2008 tentang perubahan atas
Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram. Tujuan pelaporan keuangan ini adalah
untuk menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan dan untuk
menunjukkan akuntabilitas publik dengan:
a) menyediakan informasi keuangan secara komprehensif yang berguna bagi
perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintah daerah serta meningkatkan
efektifitas pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana;
b) menyediakan informasi keuangan yang transparan kepada masyarakat dalam
rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik;
c) menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
d) menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan
Pemerintah Kota Mataram dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
2
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan
informasi mengenai pendapatan, belanja, aset, kewajiban, dan ekuitas dana
Pemerintah Kota Mataram selaku entitas akuntansi.
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Pelaporan keuangan Pemerintah Kota Mataram diselenggarakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain:
1) Undang - Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 5 ayat (2);
2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286), mengamanatkan bahwa
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan yang terdiri
dari Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas
Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP);
3) Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400);
5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);
6) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5587);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara RI Tahun 2005 Nomor 4578);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.;
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri No 21 Tahun 2011 tentang Perubahan pertama dan kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
11) Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang pembentukan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota
Mataram Tahun 2008 No.3 Seri D) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terkahir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008
tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram
3
(Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2013 Nomor 1 Seri D);
12) Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2009
Nomor 1 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 6 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2014 Nomor 6 Seri E).
13) Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 51 tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015.
14) Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 27 tahun 2015 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015.
15) Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari
Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun
2011, Nomor 2, Seri D) Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kota Mataram Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat
Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2013, Nomor
2, Seri D);
16) Peraturan Walikota Nomor 48/PERT/2008 Tahun 2008 tentang perubahan atas
Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram.
17) Peraturan Walikota Nomor 48/PERT/2008 Tahun 2008 tentang perubahan atas
Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram.
18) Peraturan Walikota Mataram Nomor 13/2014 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Kota Mataram;
1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian
informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Adapun sistematika isi catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan
1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan
Bab II Kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja keuangan
2.1. Kebijakan keuangan
2.2. Indikator pencapaian target kinerja keuangan
4
Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan
3.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan
3.2. Hambatan dan kendala pencapaian target
Bab IV Kebijakan akuntansi
4.1. Asumsi dasar penyusunan laporan keuangan
4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada
dalam standar akuntansi pemerintahan
Bab V Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan
5.1. Penjelasan Pos Aset
5.2. Penjelasan Pos Kewajiban
5.3. Penjelasan Pos Ekuitas dana
5.4. Penjelasan Pos Pendapatan
5.5. Penjelasan Pos Belanja
5.6. Penjelasan Pos Pendapatan LO
5.7. Penjelasan Pos Beban LO
5.8. Penjelasan Pos surplus/defisit LO
5.9. Penjelasan Perubahan Ekuitas
Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan
5
BAB II
KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN
2.1. Kebijakan Keuangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Mataram tahun anggaran 2017
disahkan melalui Peraturan Walikota Mataram Nomor 67 Tahun 2016, sedangkan
APBD Perubahan disahkan melalui Peraturan Walikota Mataram Nomor 43 Tahun
2017.
Terkait dengan perubahan anggaran pendapatan dan belanja pada Dinas
Kesehatan Kota Mataram, sebagai berikut:
No Uraian Anggaran semula Anggaran setelah
Perubahan
Kenaikan/
Penurunan %
I Pendapatan
1 Pendapatan
Retribusi Daerah
3.000.000.000,00
3.000.000.000,00
0,00 0
2 Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
14.500.000.000,00
15.500.000.000,00
1.000.000.000,00 6,90
Jumlah
Pendapatan
17.500.000.000,00
18.500.000.000,00
1.000.000.000,00 5,71
II Belanja
1 Belanja Pegawai 46.073.039.251,00
48.557.574.046,20
2.484.534.795,20 5,39
2 Belanja Barang 34.144.349.540,00 37.034.391.915,00 2.890.042.375,00 8,46
3 Belanja Bantuan Sosial
1.677.000.000,00 1.091.865.000,00 (585.135.000,00) (34,89)
3 Belanja Modal 8.260.488.680,00 11.204.787.602,00 2.944.298.922,00 35,64
Jumlah Belanja 90.154.877.471,00
97.888.618.563,20
7.733.741.092,20 8,58
Defisit/Surplus (72.654.877.471,00)
(79.388.618.563,20)
(6.733.741.092,20)
2.2. Indikator Pencapaian Target Kinerja Keuangan
Indikator pencapaian target kinerja keuangan tercermin pada penyerapan
anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dalam konteks
penganggaran berdasar Permendagri Nomor: 13 tahun 2006 pada masing-masing
program yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Mataram.
Dalam rangka menjalankan fungsi sebagai penyelenggara urusan kesehatan
di Kota Mataram, Dinas Kesehatan Kota Mataram telah menjabarkannya dalam 16
program dan 98 kegiatan. Adapun capaian kinerja pada Tahun Anggaran 2017
sebagai berikut :
1. Pengukuran Indikator Input
Alokasi dan realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2017 yang
bersumber dari APBD Kota Mataram adalah sebagai berikut :
6
No. Jenis Belanja Alokasi (Rp.) Realisasi (Rp.) %
1. Belanja Langsung
58.844.169.267,00 48.200.918.386,00 81,91
2. Belanja Tidak Langsung
39.044.449.296,20 36.257.522.176,00 92,86
Jumlah 97.888.618.563,20 84.458.440.562,00 86,28
Dari hasil realisasi anggaran pada Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2017,
dapat diketahui realisasi anggaran program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota
Mataram adalah sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Realisasi kegiatan dalam program pelayanan administrasi perkantoran :
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Penyediaan jasa komunikasi; sumber daya air dan listrik
112.000.000 88.246.936 78,79
- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional
62.000.000 23.241.200 37,49
- Penyediaan alat tulis kantor 80.000.000 79.848.000 99,81
- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
11.625.000 11.625.000 100,00
- Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
10.000.000 10.000.000 100,00
- Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
10.000.000 10.000.000 100,00
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangan-undangan
10.080.000 9.660.000 85,66
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
213.725.470 183.082.604 85,66
- Penyediaan administrasi keuangan 141.850.000 138.850.000 97,89
JUMLAH 651.280.470 554.553.740 85,15
Dari tabel di atas menunjukkan adanya kegiatan yang tidak dapat
direalisasikan secara optimal. Pada kegiatan penyediaan jasa pemeliharaan dan
perijinan kendaraan dinas/operasional dari jumlah anggaran sebesar Rp.
62.000.000,00 terealisasi sebesar Rp. 23.241.200,00 (37,49%). Realisasi yang
rendah tersebut disebabkan oleh kelalaian para pemegang kendaraan
khususnya kendaraan dinas Roda 2 (dua) yang tidak mengetahui bahwa masa
berlaku pajak kendaraannya telah habis sehingga tidak direalisasikan
pembayaran pajak kendaraannya.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Realisasi kegiatan dalam Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur:
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Pengadaan perlengkapan gedung kantor
666.000.000 580.091.506 87,10
- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
559.000.000 454.939.000 81,38
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
170.200.000 106.860.941 62,79
- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
35.500.000 15.885.000 44,75
JUMLAH 1.430.700.000 1.157.776.447 80,92
7
Dari tabel di atas menunjukkan adanya kegiatan yang tidak direalisasikan
secara optimal yaitu pada kegiatan pemeliharaan rutin/berkala peralatan
gedung kantor (44,75%) yaitu karena kondisi AC dan komputer yang masih baik,
sehingga tidak membutuhkan servis.
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pendayagunaan pegawai
baik tenaga kesehatan maupun tenaga non kesehatan pada lingkup Dinas
Kesehatan Kota Mataram. Program ini terdiri dari 1 kegiatan yang dilaksanakan
oleh Sekretariat (Subbag Umum dan Kepegawaian). Realisasi kegiatan Program
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur :
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Penataan administrasi kepegawaian 731.405.000 663.557.500 90,72
JUMLAH 731.405.000 663.557.500 90,72
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kegiatan dapat direalisasikan secara
optimal dengan realisasi anggaran sebesar 90,72% .
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program ini merupakan program penunjang dalam pelaksanaan kegiatan teknis
pada Dinas Kesehatan Kota Mataram. Program ini terdiri dari 1 kegiatan yang
dilaksanakan oleh Sekretariat. Realisasi kegiatan Program Peningkatan
Pengembangan Sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan:
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Pembinaan administrasi keuangan 24.650.000 23.335.000 94,67
JUMLAH 24.650.000 23.335.000 94,67
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kegiatan yang ada dalam program
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
ini telah dilaksanakan yang ditunjukkan dengan tingginya realisasi anggaran
(94,67%).
e. Program Kefarmasian dan Peralatan Kesehatan
Program Kefarmasian dan Peralatan Kesehatan bertujuan untuk menjaga
ketersediaan obat dan peralatan kesehatan dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pengelola
Perbekalan Farmasi dan Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya
Kesehatan. Realisasi sebagai program ini adalah sebagai berikut :
8
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan (DAK)
2.182.000.000 2.040.374.975 93,51
- Pelayanan kefarmasian dan peralatan kesehatan
155.222.500 128.044.000 82,49
- Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (DAK)
652.613.800 582.489.583 89,25
- Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
122.419.000 72.788.748 59,46
JUMLAH 3.112.255.300 2.823.697.306 90,73
Pada kegiatan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian realisasi sebesar
59,46% disebabkan karena adanya kegiatan pemusnahan obat-obatan
kadaluarsa yang tidak dapat direalisasikan karena adanya penambahan
kebijakan terhadap kegiatan pemusnahan obat yang harus melibatkan lintas
sektoral dan teknis pemusnahan harus menggunakan insenerator sedangkan
alat insenerator yang memenuhi syarat tidak tersedia.
f. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program upaya kesehatan masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dasar. Realisasi kegiatan program Upaya Kesehatan
Masyarakat adalah sebagai berikut:
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Pembinaan kesehatan institusi 90.187.500 70.475.000 78,14
- Sosialisasi dan pelatihan kesehatan institusi
30.240.000 24.040.000 79,50
- Peningkatan kesehatan masyarakat 692.000.000 0 0
- Pembinaan pelayanan kesehatan rujukan dan swasta
5.970.900.000 5.970.054.006 99,99
- Pembinaan pelayanan kesehatan dasar 255.127.500 147.907.200 57,97
- Pembinaan pelayanan perizinan sarana kesehatan swasta
157.605.000 151.125.000 95,89
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional
3.110.847.500 2.159.955.000 69,43
- Akreditasi sarana pelayanan kesehatan 95.675.000 85.800.000 89,68
- Akreditasi sarana pelayanan kesehatan (DAK Non Fisik)
1.006.033.000 822.547.469 89,68
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Ampenan
2.505.193.713
2.226.558.160 88,88
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Ampenan
362.174.000 326.925.000 90,27
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Ampenan
226.390.000 134.636.507 59,47
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Tj Karang
2.140.488.003 1.643.577.065 76,79
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Tj Karang
375.029.000 336.421.236 89,71
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Tj Karang
206.065.000 179.487.824 87,10
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Karang Pule
2.698.057.202 1.848.283.400 68,50
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Karang Pule
369.645.000 314.004.500 84,95
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Karang Pule
121.757.000 105.716.020 86,83
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Mataram
2.450.153.179 1.525.243.741 62,25
9
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Mataram
366.895.000 304.520.000 83,00
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Mataram
119.958.000 98.270.660 81,92
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Pagesangan
1.930.633.761 1.652.776.840 85,61
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Pagesangan
365.063.000 329.025.500 90,13
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Pagesangan
121.782.000 100.633.571 82,63
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Cakranegara
3.181.784.903 2.204.869.898 69,30
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Cakranegara
389.635.000 342.422.000 87,88
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Cakranegara
275.754.000 233.232.235 84,58
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Karang Taliwang
1.792.254.035 1.652.776.840 85,61
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Karang Taliwang
369.106.000 342.422.000 87,88
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Karang Taliwang
252.138.530 233.232.235 84,58
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Dasan Cermen/Babakan
1.403.566.449 1.326.233.885 94,49
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Dasan Cermen/Babakan
342.353.000 316.783.000 92,53
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Dasan Cermen/Babakan
176.832.000 131.245.729 74,22
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Selaparang
1.189.927.540 1.093.619.213 91,91
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Selaparang
311.783.000 248.518.000 79,71
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Selaparang
155.503.000 119.224.629 76,67
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Dasan Agung
859.834.074 700.849.045 81,51
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Dasan Agung
335.201.000 286.233.500 85,39
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Dasan Agung
129.034.000 110.952.548 85,99
- Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional Puskesmas Pejeruk
973.960.688 768.772.300 78,93
- Upaya kesehatan promotif dan preventif (DAK Non FISIK) Puskesmas Pejeruk
322.927.000 316.077.000 97,88
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas Pejeruk
111.465.000 96.075.888 86,19
JUMLAH 38.340.958.577 31.119.150.265 81,16
g. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari 8
(delapan) kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat.
Realisasi program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah
sebagai berikut:
10
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
196.644.000 134.400.000 68,35
- Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
70.695.000 44.260.000 62,61
- Penyelenggaraan lomba balita 31.005.000 30.405.000 98,06
- Lomba posyandu 57.152.500 56.552.500 98,95
- Pembinaan UKBM 52.675.000 51.415.000 97,61
- Pembinaan desa siaga 16.477.500 16.177.500 98,18
- Pembinaan/revitalisasi posyandu 1.540.385.000 1.492.826.600 96,91
- Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat (DAK)
79.799.200 73.522.108 92,13
JUMLAH 2.044.833.200 1.899.558.708 92,90
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kegiatan yang ada dalam program
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ini telah dilaksanakan
dengan optimal yang ditunjukkan dengan tingginya realisasi anggaran sebesar
92,90%.
h. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan status gizi
masyarakat khususnya kelompok rentan. Program ini terdiri dari 1 (satu)
kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat. Realisasi
kegiatan Program Perbaikan Gizi Masyarakat :
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan akibat kurang Yodium (GAKY), kurang Vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
501.300.000 436.381.500 87,05
JUMLAH 501.300.000 436.381.500 87,05
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kegiatan yang ada dalam program
Perbaikan Gizi Masyarakat ini telah dilaksanakan dengan baik yang
ditunjukkan dengan tingginya realisasi anggaran yaitu sebesar 87,05%.
i. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program Pengembangan Lingkungan Sehat terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang
dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat. Realisasi kegiatan program
pengembangan lingkungan sehat :
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Penyehatan Air dan Sanitasi
577.477.500 491.974.450 85,19
- Operasional Laboratorium Dinas Kesehatan
114.675.000 109.252.000 95,27
- Penyehatan lingkungan pemukiman, penyehatan air dan sanitasi (DAK)
900.000.000 0 0
- Pembinaan upaya kesehatan olahraga 74.205.000 60.185.000 81,11
JUMLAH 1.666.357.500 661.411.450 39,69
11
j. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ini bertujuan
untuk menurunkan dan menekan angka kesakitan, kematian dan kecacatan
akibat penyakit khususnya penyakit menular serta penyebarannya. Jumlah
kegiatan dalam program ini adalah 3 kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Realisasi kegiatan program
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular :
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
310.517.500 303.932.500 97,88
- Pelayanan Kesehatan Haji
181.085.000 170.955.500 94,41
- Peningkatan pelayanan penyakit tidak menular
653.448.970 490.778.660 75,11
JUMLAH 1.145.051.470 965.666.660 84,33
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh kegiatan yang ada dalam
program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ini sebagian
besar telah dilaksanakan (84,33%).
k. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Program ini merupakan program yang berisikan kegiatan peningkatan fisik dan
pengadaan alat kesehatan bagi Puskesmas dan jaringannya. Terdiri dari 4
(empat) kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat. Realisasi kegiatan
program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya :
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KET
- Pembangunan puskesmas 1.130.000.000 1.067.259.000 94,45
- Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas
602.000.000 599.130.000 99,52
- Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas pembantu
492.000.000 484.811.000 98,54
- Rehabilitasi sedang/berat poskesdes 1.687.300.000 1.596.985.400 94,65
JUMLAH 3.911.300.000 3.748.185.400 95,83
l. Program Manajemen Kesehatan
Program Manajemen Kesehatan merupakan program penunjang dalam
administrasi pelayanan kesehatan. Program ini dilaksanakaan oleh Sekretariat,
Pengelola Perbekalan Farmasi dan Kesehatan Masyarakat. Realisasi kegiatan
program ini adalah :
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KetT
- Sistem Informasi Kesehatan Daerah 126.237.500 79.995.450 63,37
- Perencanaan kesehatan 53.500.000 48.570.000 90,79
- Peningkatan administrasi umum dan inventaris barang dinas dan UPTD
93.712.500 79.662.500 85,01
- Manajemen Kesehatan (DAK Non Fisik)
755.861.000 447.418.900 59,19
JUMLAH 1.347.182.000 655.646.850 48,67
12
m. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan terdiri dari 1
(satu) kegiatan yang dilaksanakaan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat.
Realisasi kegiatan program ini adalah :
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KetT
- Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri
143.737.500 122.532.500 85,25
JUMLAH 143.737.500 122.532.500 85,25
n. Program Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia
Program Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia terdiri dari 7 (tujuh) kegiatan
yang dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat. Realisasi kegiatan
program ini adalah :
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KetT
- Pembinaan dan pelayanan KIA 226.063.500 203.829.260 90,16
- Sosialisasi dan pelatihan teknis KIA 51.555.000 50.480.000 97,91
- Monitoring dan evaluasi KIA 134.898.750 120.227.500 89,12
- Peningkatan pelayanan kesehatan anak
213.850.000 197.420.000 92,32
- Peningkatan pelayanan kesehatan remaja
14.100.000 12.200.000 86,52
- Peningkatan pelayanan kesehatan lansia
121.340.000 119.585.500 98,55
- Jaminan persalinan (DAK Non Fisik) 1.094.272.000 765.876.100 69,99
JUMLAH 1.856.079.250 1.469.618.360 79,18
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh kegiatan yang ada dalam
program Manajemen Kesehatan ini sebagian besar telah dilaksanakan
(79,18%).
o. Program Pengendalian Penyakit
Program ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang dilaksanakaan oleh Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Realisasi kegiatan program ini adalah
sebagai berikut :
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KetT
- Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
1.320.958.000 1.019.047.700 77,14
- Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
268.010.000 247.340.500 92,29
- Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah
145.330.000 145.330.000 100,00
- Penyemprotan/fogging sarang nyamuk (DAK)
367.587.000 356.751.000 97,05
JUMLAH 2.101.885.000 1.768.469.200 84,14
p. Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
ini terdiri dari 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakaan oleh Bidang Pelayanan
Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan. Realisasi kegiatan program ini adalah:
13
KEGIATAN JML
ANGGARAN REALISASI % KetT
- Pengembangan dan pendayagunaan tenaga kesehatan
153.065.000 131.377.500 85,83
JUMLAH 153.065.000 131.377.500 85,83
2. Pengukuran Indikator Output dan Outcome
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran merupakan salah satu program
yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan teknis yang ada di Dinas
Kesehatan Kota Mataram. Realisasi anggaran program ini sebesar Rp.
554.553.740,00 (85,15%) dan realisasi output kegiatan dalam program ini dapat
dilihat pada tabel berikut :
No. Kegiatan Output
1. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Terbayarnya biaya listrik, telepon dan air gedung Dinas Kesehatan
2. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional
- Terlaksananya pembayaran jasa servis kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua
- Terlaksananya pengurusan STNK kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua
3. Penyediaan alat tulis kantor Terlaksananya belanja Alat Tulis Kantor Dinas Kesehatan
4. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Terlaksananya belanja bahan cetak dan penggandaan Dinas Kesehatan
5. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor
Terlaksananya belanja alat listrik dan elektronik Dinas Kesehatan
6. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Terlaksananya belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih Dinas Kesehatan
7. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangan-undangan
Terbayarnya biaya berlangganan koran Dinas Kesehatan
8. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Terlaksananya koordinasi perencanaan kesehatan dan teknis nasional bidang kesehatan
9. Penyediaan administrasi keuangan
- Terbayarnya honor pengelola keuangan dan kegiatan Dinas dan UPTD
- Terlaksananya belanja ATK administrasi keuangan - Terlaksananya belanja penggandaan administrasi
keuangan
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur juga merupakan
salah satu program yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan teknis yang
ada di Dinas Kesehatan Kota Mataram. Program ini terdiri dari 4 (empat)
kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.157.776.447,00 (80,92%).
Sedangkan realisasi output program ini adalah sebagai berikut:
No. Kegiatan Output
1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Terlaksananya pengadaan sarana dan perlengkapan gedung kantor Dikes (pengadaan papan informasi, papan struktur organisasi, kursi rapat, meja rapat)
2. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Terlaksananya pemeliharaan gedung kantor Dikes (pembelian bahan baku bangunan, jasa tenaga kerja, penataan ruangan gedung Dikes)
3. Pemeliharaan rutin/berkala Terlaksananya penyediaan BBM, oli dan suku cadang
14
No. Kegiatan Output
kendaraan dinas/operasional kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua Dikes
4. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Terlaksananya pemeliharaan peralatan kantor Dikes (service dan suku cadang perbaikan peralatan kantor)
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pendayagunaan tenaga
baik tenaga kesehatan maupun tenaga non kesehatan pada lingkup Dinas
Kesehatan Kota Mataram. Program ini terdiri dari 1 kegiatan yang dilaksanakan
oleh Sekretariat (Subbag Umum dan Kepegawaian) dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 663.557.500,00 (90,72%). Realisasi output program/kegiatan ini
adalah sebagai berikut :
No. Kegiatan Output
1. Penataan administrasi kepegawaian
- Terlaksananya penataan administrasi kepegawaian - Terbayarnya honorarium pegawai honorer/tidak tetap - Terbitnya PAK, kenaikan pangkat tepat waktu,
Terlaksananya pembinaan tenaga kesehatan
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program ini merupakan program penunjang dalam pelaksanaan kegiatan tehnis
pada Dinas Kesehatan Kota Mataram. Program ini terdiri dari 1 kegiatan yang
dilaksanakan oleh Sekretariat (Subbag Keuangan). Realisasi anggran program
ini adalah Rp. 23.335.000,00 (94,67%) dan realisasi output program ini adalah
sebagai berikut :
No. Kegiatan Output
1. Pembinaan administrasi keuangan
- Terlaksananya pengelola data dan penyusunan laporan keuangan
- Terlaksananya fotocopy dan jilid berkas/arsip keuangan
- Terlaksananya pertemuan pembinaan administrasi keuangan
- Terlaksananya pembinaan administrasi keuangan ke UPTD
e. Program Kefarmasian dan Peralatan Kesehatan
Program kefarmasian dan peralatan kesehatan bertujuan untuk menjaga
ketersediaan obat dan peralatan kesehatan dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Program ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.823.697.306,00 (90,73%). Sedangkan
realisasi output program ini adalah sebagai berikut:
No. Kegiatan Output
1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan (DAK)
Terlaksananya pengadaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya
2. Pelayanan kefarmasian dan peralatan kesehatan
- Terlaksananya pembinaan pengelolaan sediaan farmasi di sarana farmasi pemerintah
- Terlaksananya pembinaan pengelolaan sediaan farmasi di saran afarmasi swasta
- Terlaksananya pembinaan pengelolaan farmasi di klinik kecantikan/spa/salon kecantikan
15
No. Kegiatan Output
- Terlaksanya perencanaan obat PKD - Terlaksanya peningkatan kapasitas CPOTB dan
CDOTB - Terlaksananya pertemuan pelayanan kefarmasian
pemerintah dan swasta - Terlaksananya perencanaan alat kesehatan serta
monev dan pengisian data ASPAK Puskesmas - Terlaksananya kalibrasi alat kesehatan
3. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (DAK)
Terlaksananya pengadaan Alat Kesehatan bagi Puskesmas
4. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
f. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program upaya kesehatan masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dasar. Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Bidang
Bina Pelayanan Kesehatan (Seksi Sertifikasi dan Perijinan Pelayanan
Kesehatan; Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan; dan Seksi Farmasi
dan Alat Kesehatan), Bidang Promosi Kesehatan (Seksi Pengembangan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Institusi),
Bidang Pembinaan Kesehatan Keluarga (Seksi Kesehatan Ibu; dan, Seksi
Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut); Sekretariat (Sub Bagian
Perencanaan) serta UPTD (Puskesmas dan UP2F). Dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 31.119.150.265,00 (81,16%), realisasi output kegiatan dalam
program ini adalah :
No. Kegiatan Output
1. Pembinaan Kesehatan Institusi
Terlaksananya pertemuan dan bimtek upaya kesehatan institusi
2. Sosialisasi dan Pelatihan Kesehatan Institusi
Terlaksananya refreshing dan sosialisasi UKS
3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Terlaksananya pengadaan alat kesehatan
4. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Swasta
Terlaksananya pelayanan masyarakat tidak mampu kota Mataram yang mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit Kota Mataram
5. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar
- Terlaksananya pembinaan dasar di Pustu - Terlaksananya pembinaan kesehatan tradisional dan
komplementer di Puskesmas - Terlaksananya pembinaan kesehatan jiwa
masyarakat di Puskesmas - Terlaksananya pembinaan kelompok swabantu di
Puskesmas - Terlaksananya pembinaan kesehatan olahraga di
puskesmas - Terlaksanya pertemuan pelayanan kesehatan dasar
6. Pembinaan Pelayanan Perizinan Sarana Kesehatan Swasta
- Terlaksananya pelayanan perizinan sarana kesehatan
- Terlaksanya perizinan tenaga kesehatan - Terlaksananya rekomendasi izin sarana kesehatan
7. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan
8. Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan
Terakreditasinya 5 (lima) puskesmas di Kota Mataram Tahun 2017
9. Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan (DAK Non Fisik)
Terakreditasinya 5 (lima) puskesmas di Kota Mataram Tahun 2017
16
No. Kegiatan Output
10. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Ampenan
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Ampenan
11. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Ampenan
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Ampenan
12. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Ampenan
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Ampenan
13. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Tanjung Karang
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Tanjung Karang
14. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Tanjung Karang
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Tanjung Karang
15. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Tanjung Karang
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanjung Karang
16. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Karang Pule
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Karang Pule
17. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Karang Pule
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Karang Pule
18. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Karang Pule
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Karang Pule
19. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Mataram
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Mataram
20. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Mataram
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Mataram
21. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Mataram
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Mataram
22. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Pagesangan
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Pagesangan
23. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Pagesangan
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Pagesangan
24. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Pagesangan
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pagesangan
25. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Cakranegara
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Cakranegara
26. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Cakranegara
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Cakranegara
27. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Cakranegara
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Cakranegara
28. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Karang Taliwang
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Karang Taliwang
17
No. Kegiatan Output
29. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Karang Taliwang
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Karang Taliwang
30. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Karang Taliwang
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Karang Taliwang
31. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Dasan Cermen/Babakan
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Dasan Cermen/Babakan
32. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Dasan Cermen/Babakan
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Dasan Cermen/Babkan
33. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Dasan Cermen/Babakan
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Dasan Cermen/Babakan
34. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Selaparang
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Selaparang
35. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Selaparang
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Selaparang
36. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Selaparang
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Selaparang
37. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Dasan Agung
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Dasan Agung
38. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Dasan Agung
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Dasan Agung
39. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Dasan Agung
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Dasan Agung
40. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas Pejeruk
Tersedianya penyelenggaraan jaminan kesehatan Puskesmas Pejeruk
41. Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK non FISIK) Puskesmas Pejeruk
Terselenggaranya upaya kesehatan preventif di Puskesmas Pejeruk
42. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Pejeruk
Tersedianya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pejeruk
g. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari 8
(delapan) kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat.
Realisasi anggaran program ini sebesar Rp. 1.899.558.708,00 (92,90%).
Sedangkan hasil capaian output kegiatan program ini adalah sebagai berikut :
18
No. Kegiatan Output
1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
- Terlaksananya Penyuluhan Keliling Oleh Petugas Puskesmas dan Dikes
- Terlaksananya Penyiaran radio spot di Radio - Terlaksananya Penyiaran TV Spot/Pesan
Kesehatan di Televisi - Terlaksananya Pertemuaan Koordinasi Bidang
Promosi Kesehatan
2. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
- Terlaksananya kegiatan Survey PHBS - Terlaksananya pertemuan pengkajian hasil
kegiatan Survey PHBS
3. Penyelenggaraan lomba balita - Terlaksananya lomba lomba balita Tk. Kota Mataram
- Terlaksananya lomba lomba balita Tk. Puskesmas
4. Lomba Posyandu - Terlaksananya lomba Posyandu Tk. Kota Mataram
- Terlaksananya pemilihan kader Posyandu lestari
5. Pembinaan UKBM - Terlaksananya penyusunan profil UKBM dikes dan puskesmas
- Terlaksananya Pengumpulan Data Telaah Kemandirian UKBM
- Terlaksananya pengadaan Bantuan Obat P3P di Poskestren
- Terlaksananya Bimbingan Teknis Saka Bakti Husada (SBH)
- Terlaksananya Pembinaan Petugas PKM Ke Poskestren Yang Telah Terbentuk
6. Pembinaan desa siaga - Terlaksananya pembinaan desa siaga - Terlaksananya Evaluasi Desa Siaga - Terlaksananya Pelatihan Kader Desa Siaga Aktif - Terlaksananya Lokakarya Desa Siaga Aktif Se
Kota Mataram - Terlaksananya Bimtek Desa Siaga oleh Petugas
Puskesmas - Terlaksananya Supervisi Desa Siaga Oleh Dinas
Kesehatan
7. Pembinaan/revitalisasi posyandu - Terlaksananya Lokakarya Posyandu Tingkat Kota Mataram
- Terlaksananya Penyegaran Kader Posyandu
8. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
- Terlaksananya pengadaan peralatan kesehatan dan kendaraan roda 2 (dua) bagi petugas promosi kesehatan
h. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan status gizi
masyarakat khususnya kelompok rentan. Priogram ini terdiri dari 1 (satu)
kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat. Realisasi
anggaran program ini adalah sebesar Rp. 436.381.500,00 (87,05%). Sedangkan
hasil output kegiatan dari program ini adalah sebagai berikut:
No. Kegiatan Output
1. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan akibat kurang yodium (GAKY), Kurang Vit. A, dan kekurangan zat mikro lainnya
- Terlaksananya penyuluhan gizi buruk di radio - Terlaksananya pekan penimbangan Balita - Tersedianya penunggu pasien gizi buruk di RS
dan Puskesmas perawatan - Terlaksananya Pengadaan PMT pemulihan
19
i. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program Pengembangan Lingkungan Sehat terdiri dari 4 (empat) kegiatan
dengan jumlah realisasi anggaran sebesar Rp. 661.411.450,00 (39,69%) yang
dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat. Hasil realisasi output program
ini adalah sebagai berikut :
No. Kegiatan Output
1. Penyehatan lingkungan, pemukiman, penyehatan air dan sanitasi
- Terlaksananya pemantauan, pengawasan dan pembinaan di bidang penyehatan lingkungan
- Terlaksananya pemberian ijin operasional dibidang kesehatan lingkungan
- Terlaksananya pengawasan pangan Kota Mataram
- Terlaksananya penyuluhan Keamanan bagi penjamah makanan jasaboga/catering
- Terlaksananya penyuluhan keamanan pangan bagi pengelola kantin sekolah
- Terlaksananya pelatihan bidang penyehatan lingkungan bagi petugas Puskesmas
- Terlaksananya pembinaan Forum Kota Sehat - Terlaksananya rapat koordinasi Forum Kota
Mataram Sehat dan Pokja - Terlaksananya Pengambilan sampel air minum
pada reservoir - Terlaksananya Bimtek petugas ke depot air
minum - Terlaksananya Pengambilan sampel air kolam
renang
2. Operasional Laboratorium Dinas Kesehatan
- Terlaksananya pembuatan media sampel air dan makanan
- Terlaksananya Bahan Penunjang kebutuhan laboratorium PKA
- Terlaksananya Pengadaan bahan pemeriksaan Laboratorium
3. Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Penyehatan Air dan Sanitasi (DAK)
- Terlaksananya pembangunan sarana sanitasi dasar ponpes dan instalasi pengolah limbah cair puskesmas
4. Pembinaan Upaya Kesehatan Olahraga
- Terlaksananya pengawasan, pembinaan kesehatan kerja dan olahraga
j. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular ini bertujuan
untuk menurunkan dan menekan angka kesakitan, kematian dan kecacatan
akibat penyakit khususnya penyakit menular serta penyebarannya. Jumlah
kegiatan dalam program ini adalah 3 (tiga) kegiatan yang dilaksanakan oleh
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan jumlah realisasi dana
sebesar Rp. 965.666.660,00 (84,33%).
No. Kegiatan Output
1. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
- Terlaksananya Pengelolaan Vaksin dinas dan puskesmas
- Terlaksananya pemusnahan limbah jarum - Terlaksananya Validasi data - Terlaksananya Evaluasi program imunisasi - Terlaksananya Pembinaan program imunisasi ke
puskesmas - Terlaksananya Pemantauan pelaksanaan BIAS
ke puskesmas
20
No. Kegiatan Output
2. Pelayanan Kesehatan Haji - Terlaksananya Pembinaan kegiatan pelayanan kesehatan haji
3. Peningkatan pelayanan penyakit tidak menular
- Terlaksananya Evaluasi Program Penyakit Tidak menular (PTM)
k. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/ Puskemas Pembantu dan Jaringannya
Program ini merupakan program yang berisikan kegiatan peningkatan fisik dan
pengadaan alat kesehatan bagi Puskesmas dan jaringannya. Realisasi
anggaran program ini adalah sebesar Rp. 3.748.185.400,00 (95,83%) yang
dilaksanakan oleh Sekretariat. Hasil output kegiatan dalam program ini adalah
sebagai berikut :
No. Kegiatan Output
1. Pembangunan puskesmas Terlaksananya penataan dan rehab Puskesmas Selaparang
2. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas
Terlaksananya penataan halaman dan pemagaran Puskesmas Cakranegara, Puskesmas Ampenan, Puskesmas Pagesangan, Rehab Puskesmas Dasan Cermen/Babakan
3. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas pembantu
Terlaksananya rehab Pustu Pejeruk dan Pustu Cakra Selatan (Getap)
4. Rehabilitasi sedang/berat poskesdes
Terlaksananya rehab Poskesdes Cakra Utara, Poskesdes Abian Tubuh, Poskesdes Turida, Poskesdes Bertais
l. Program Manajemen Kesehatan
Program Manajemen Kesehatan terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang
dilaksanakaan oleh Sekretariat, Pengelola Perbekalan Farmasi dan Kesehatan
Masyarakat. Dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 655.646.850,00 (48,67%)
hasil output program ini adalah :
No. Kegiatan Output
1. Sistem informasi kesehatan daerah
- Terlaksananya Pengelolaan SIKDA - Terlaksananya Pemasangan Jaringan di Dikes dan
Puskesmas - Terlaksananya pemeliharaan Komputer SIKDA - Terlaksananya belanja Foto Copy Kegiatan SIKDA - Terlaksananya Bimtek SIKDA ke Puskesmas
2. Perencanaan kesehatan - Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan Dinas
3. Peningkatan administrasi umum dan inventaris barang dinas dan UPTD
- Terlakananya penyusunan laporan inventaris barang Dinas dan UPTD
- Terlaksananya pengadaan bahan cetak administrasi umum dan barang
- Terlaksananya Fotocopy kegiatan umum dan inventaris barang
- Terlaksananya pertemuan pembinaan administrasi barang
- Terlaksananya pembinaan adm umum dan barang
4. Manajemen Kesehatan (DAK Non Fisik)
- Mendukung semua program kesehatan (DAK Non Fisik) untuk mempercepat capaian
21
m. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan terdiri dari 1
(satu) kegiatan dengan jumlah realisasi anggaran sebesar Rp. 122.532.500,00
(85,25%) yang dilaksanakan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat. Hasil realisasi
output program ini adalah sebagai berikut :
No. Kegiatan Output
1. Pengawasan Keamanan dan Kesehatan Makanan Hasil Industri
- Terlaksananya pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri
n. Program Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia
Program Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia dilaksanakan oleh Bidang
Kesehatan Masyarakat. Dengan realisasi sebesar Rp. 1.469.618.360,00
(79,18%), realisasi output dari program ini adalah sebagai berikut :
No. Kegiatan Output
1. Pembinaan dan Pelayanan KIA
- Terlaksananya audit kematian ibu hamil, PMT Ibu hamil dan pemantauan kelas ibu hamil
2. Sosialisasi dan Pelatihan Teknis KIA
- Terlaksananya sosialisasi program keluarga sehat
3. Monitoring dan Evaluasi KIA - Terlaksananya pertemuan audit kematian ibu, PWS KIA, Otopsi kematian ibu dan cetak program ibu
4. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak
- Terlaksananya pelatihan pelayanan kesehatan neonatal esensial
- Terlaksananya Audit Maternal Perinatal/Neonatal - Terlaksananya evaluasi pelaksanaan pelayanan
puskesmas mampu tatalaksana KTA - Terlaksananya Bimtek ke Puskesmas terkait
pelayanan kesehatan anak - Terlaksananya penyediaan sarana penunjang untuk
program kesehatan anak - Terlaksananya evaluasi pelaksanaan SDIDTK di PAUD
5. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja
- Terlaksananya pertemuan petugas PKPR - Terlaksananya bimtek ke Puskesmas
6. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
- Terlaksananya bimtek pelayanan kesehatan lansia - Tersedianya sarana penunjang untuk program
kesehatan lansia - Terlaksananya pelatihan pelayanan kesehatan lansia
7. Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik)
- Terlaksananya program jaminan persalinan
o. Program Pengendalian Penyakit
Program pengendalian penyakit terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang
dilaksanakan oleh Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. dengan
jumlah realisasi dana sebesar Rp. 1.768.469.200,00 (84,14%).
No. Kegiatan Output
1. Penyemprotan / fogging sarang nyamuk
- Terlaksananya Fogging Focus - Tertanggulanginya kasus dari penyebaran
penyakit DBD di Puskesmas
2. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
- Terlaksananya Koordinasi Pemberantasan Penyakit Menular
- Terlaksananya Sosialisasi HIV-AIDS - Terlaksananya Pemeriksaan Specimen - Terlaksananya Pemantauan Pelaksanaan
22
No. Kegiatan Output
Larvasida - Terlaksananya Pemantauan Pelaksanaan
Cacingan - Terlaksananya Pelaksanaan CBA pada program
TB Paru
3. Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah
- Terlaksananya Pengolahan Data Surveilans - Terlaksananya pelaksanaan SKD – KLB - Terlaksananya Bimtek Program Surveilans ke
Pustu
4. Penyemprotan / fogging sarang nyamuk (DAK)
- Terlaksananya pengadaan swingfog
p. Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
terdiri dari 1 (satu) kegiatan dengan jumlah realisasi anggaran sebesar Rp.
131.377.500,00 (85,83%) yang dilaksanakan oleh Bidang Pelayanan Kesehatan
dan Sumber Daya Kesehatan. Hasil realisasi output program ini adalah sebagai
berikut:
No. Kegiatan Output
1. Pengembangan dan pendayagunaan tenaga kesehatan
- Terlaksananya kegiatan pengembangan dan pendayagunaan tenaga kesehatan
23
Capaian Kinerja Kegiatan Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2017
Program NILAI CAPAIAN (%)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 85,15
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 80,92
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 90,72
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
94,67
Program Kefarmasian dan Peralatan Kesehatan 90,73
Program Upaya Kesehatan Masyarakat 81,16
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 92,90
Program Perbaikan Gizi Masyarakat 87,05
Program Pengembangan Lingkungan Sehat 39,69
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 84,33
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
95,83
Program Manajemen Kesehatan 48,67
Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan 85,25
Program Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia 79,18
Program Pengendalian Penyakit 84,14
Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan 85,83
DINAS KESEHATAN 86,28
24
I. Pendapatan
Penerimaan dari Dinas Kesehatan Kota Mataram bersumber dari Dana Kapitasi
BPJS Kesehatan, pelayanan Laboratorium, pelayanan kesehatan di Puskesmas dan
Pustu, serta klaim rawat inap dan bersalin. Target penerimaan Dinas Kesehatan
Kota Mataram tahun 2017 adalah Rp. 18.500.000.000,00 yang terdiri dari :
- Retribusi Pelayanan Kesehatan : Rp. 3.000.000.000,00
- Pendapatan dari Dana Kapitasi BPJS Kesehatan : Rp. 15.500.000.000,00
II. Alokasi Anggaran
Sumber anggaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota
Mataram Tahun 2017 adalah bersumber dari APBD Kota Mataram sebesar Rp.
97.888.618.563,20 yang terdiri dari :
Belanja Langsung : Rp. 58.844.169.267,00
Belanja Tidak Langsung : Rp. 39.044.449.296,20
III. Realisasi Anggaran
a. Realisasi Penerimaan
Realisasi penerimaan Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2017 adalah
sebesar Rp. 18.232.340.566,33 (98,55%). Realisasi penerimaan Dinas
Kesehatan Kota Mataram memiliki rincian sebagai berikut :
Retribusi Pelayanan Kesehatan :
- Laboratorium : Rp. 72.703.000,00
- Retribusi Puskesmas dan Pustu : Rp. 285.639.000,00
- Klaim Rawat Inap dan Bersalin : Rp. 2.270.720.000,00
Pendapatan dari Dana Kapitasi BPJS Kesehatan : Rp. 15.603.278.566,33
b. Realisasi Belanja
Anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram pada tahun 2017 sebesar Rp.
97.888.618.563,20 dengan realisasi sebesar Rp. 84.458.440.562,00 (86,28%)
terdiri dari:
Anggaran Belanja Operasi sebesar Rp. 86.683.830.961,20 dengan realisasi
sebesar Rp. 75.947.822.564,00 (87,61%).
Anggaran Belanja Modal sebesar Rp. 11.204.787.602,00 dengan realisasi
sebesar Rp. 8.510.617.998,00 (75,96%).
25
No Uraian Anggaran Semula
Anggaran Perubahan
Realisasi Anggaran
% dari Anggaran
I Pendapatan
1. Pendapatan Retribusi Daerah
3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 2.629.062.000,00 87,64
2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
14.500.000.000,00
15.500.000.000,00
15.603.278.566,33 100,67
Jumlah Pendapatan
17.500.000.000,00 18.500.000.000,00 18.232.340.566,33 98,55
II Belanja
1. Belanja Operasi
81.894.388.791,00 86.683.830.961,20 75.947.822.564,00 87,61
1.1 Belanja Pegawai
46.073.039.251,00 48.557.574.046,20 44.202.235.676,00 91,03
1.2 Belanja Barang
34.144.349.540,00 37.034.391.915,00 31.350.513.888,00 84,65
1.3 Belanja Bantuan Sosial
1.677.000.000,00 1.091.865.000,00 395.073.000,00 36,18
2. Belanja Modal
8.260.488.680,00 11.204.787.602,00 8.510.617.998,00 75,96
2.1 Belanja Modal Tanah
0,00 0,00 0,00 0
2.2 Belanja Modal Peralatan Mesin
4.228.938.680,00 6.330.587.602,00 3.888.322.400,00 61,42
2.3 Belanja Modal Gedung Bangunan
3.791.550.000,00 4.485.800.000,00 4.316.379.400,00 96,22
2.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, Jaringan
205.000.000,00 351.400.000,00 269.016.198,00 76,56
2.5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
35.000.000,00 37.000.000,00 36.900.000,00 99,73
Jumlah Belanja
90.154.877.471,00 97.888.618.563,20 84.458.440.562,00 86,28
Realisasi pendapatan sebesar Rp. 18.232.340.566,33 atau 98,55%. Realisasi
belanja sebesar Rp. 84.458.440.562,00 (86,28%). Dari tabel di atas, dapat dikatakan
pelaksanaan penganggaran pada Dinas dan kegiatan telah memiliki realisasi yang
tinggi. Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam realisasi anggaran pada
Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2017 adalah :
- Lamanya proses SPJ kegiatan menyebabkan GU tidak dapat diajukan 2 kali
perbulan karena kegiatan dilaksanakan hingga ke tingkat Puskesmas.
26
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN.
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
Pencapaian kinerja keuangan tergambar pada pencapaian/realisasi anggaran
pendapatan dan belanja. Berikut disajikan gambaran realisasi anggaran tahun 2017 dan
perbandingan dengan realisasi tahun anggaran 2016.
Tahun 2017 Tahun 2016 Thn 2017 Thn 2016
A. PENDAPATAN
1 Pendapatan Retribusi Daerah 3,000,000,000.00 2,629,062,000.00 3,363,678,500.00 87.64 74.75
2 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah
15,500,000,000.00 15,603,278,566.33 15,428,410,513.00 100.67 111.20
Jumlah Pendapatan 18,500,000,000.00 18,232,340,566.33 18,792,089,013.00 98.55 102.27
B. BELANJA
1 Belanja Pegawai 48,557,574,046.20 44,202,235,676.00 38,352,060,945.00 91.03 96.41
2 Belanja Barang 37,034,391,915.00 31,350,513,888.00 27,087,091,157.00 84.65 84.25
3 Belanja Hibah 1,091,865,000.00 395,073,000.00 189,545,400.00 36.18 84.83
4 Belanja Modal 11,204,787,602.00 8,510,617,998.00 35,092,323,261.00 75.96 82.89
Jumlah Belanja 97,888,618,563.20 84,458,440,562.00 100,721,020,763.00 86.28 87.97
Surplus/Defisit (79,388,618,563.20) (66,226,099,995.67) (81,928,931,750.00) 83.42 85.24
% Tahun AnggaranRealisasi (Rp)No Uraian
Anggaran setelah
Perubahan
Capaian bagian pendapatan sebesar 98,55% terinci untuk masing-masing
komponen pendapatan sebagai berikut:
a. Pendapatan Retribusi Daerah, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp.
3.000.000.000,00 terealisasi sebesar Rp 2.629.062.000,00 atau 87,64%.
b. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, target anggaran setelah perubahan
sebesar Rp 15.500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp 15.603.278.566,33 atau
100,67%.
Capaian bagian belanja sebesar 86,28% terinci untuk masing-masing komponen
belanja sebagai berikut:
- Belanja pegawai, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp
48.557.574.046,20 terealisasi sebesar Rp 44.202.235.676,00 atau 91,03%.
- Belanja barang, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp 37.034.391.915,00
terealisasi sebesar Rp 31.350.513.888,00 atau 84,65%.
- Belanja hibah, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp 1.091.865.000,00
terealisasi sebesar Rp 395.073.000,00 atau 36,18%.
- Belanja Modal, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp 11.204.787.602,00
terealisasi sebesar Rp 8.510.617.998,00 atau 75,96%.
Dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, realisasi pendapatan 2017 mengalami
penurunan sebesar 2,98%, yaitu dari Rp 18.792.089.013,00 pada tahun 2016 menjadi
Rp 18.232.340.566,33 pada tahun 2017 atau mengalami penurunan sebesar Rp
559.748.446,67,00.
Dari sisi belanja, terjadi penurunan realisasi sebesar 16,15%, yaitu Rp
100.721.020.763,00 pada tahun 2016 menjadi Rp 84.458.440.562,00 pada tahun 2017
atau sebesar Rp. 16.262.580.201,00.
3.2. Hambatan dan Kendala Pencapaian Target
Dalam pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan Kota Mataram terdapat hambatan
dan kendala dalam pelaksanaan pencapaian tersebut yaitu:
- Lamanya proses SPJ kegiatan menyebabkan GU tidak dapat diajukan 2 kali
perbulan karena kegiatan dilaksanakan hingga ke tingkat Puskesmas.
27
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi disusun untuk mengatur atau sebagai pedoman dalam
penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan daerah. Laporan keuangan daerah adalah
laporan pertanggungjawaban pemerintah daerah atas kegiatan keuangan dan sumber daya
eknomis yang dipercayakan serta menunjukkan posisi keuangan yang sesuai dengan standar
akuntansi keuangan pemerintahan. Sehubungan dengan berlakunya PP 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), yang dijabarkan dengan Peraturan Walikota
Nomor 13 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Kota Mataram maka kebijakan akuntansi juga mengalami perubahan.
4.1. Asumsi Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan laporan keuangan SKPD
di lingkungan Pemerintah Kota Mataram adalah sebagai berikut:
Asumsi kemandirian entitas;
berarti bahwa unit Pemerintah Daerah sebagai entitas pelaporan dan entitas
akuntansi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk
menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit
pemerintahan dalam pelaporan keuangan
Asumsi kesinambungan entitas;
berarti bahwa laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas tersebut
akan berlanjut keberadaannya dan tidak dimaksudkan untuk melakukan likuidansi.
Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement).
Berarti bahwa Laporan keuangan Pemerintah Daerah harus menyajikan setiap
kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang.
4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
Basis akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan yang diberlakukan untuk
setiap SKPD Pemerintah Kota Mataram adalah sebagai berikut:
basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan LO dan beban, atau pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas.
Basis akrual untuk Pendapatan LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak
untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di
Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui
pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah
terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah
atau entitas pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk
jasa disajikan pula pada LO.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar.
28
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA
disusun berdasarkan basis kas, artinya bahwa pendapatan dan penerimaan
pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah
atau oleh entitas pelaporan; serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan
diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Namun
demikian, bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual,
maka LRA disusun berdasarkanbasis akrual.
4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan
keuangan menggunakan nilai perolehan historis dan dalam mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversikan terlebih dahulu dengan
kurs Bank Indonesia pada tanggal transaksi dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam
Standar Akuntansi Pemerintahan
Berdasarkan PP 71 Tahun 2010 tentang SAP, penerapan SAP Berbasis akrual
dalam Laporan keuangan pemerintah diberlakukan efektif untuk pelaporan keuangan
tahun anggaran 2017. Dalam rangka penerapan SAP tersebut, maka beberapa
penyesuaian telah dilakukan antara lain: pengklasifikasian dan pengelompokan
penyajian pos-pos pada Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional
dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Secara rinci, kebijakan akuntansi yang diterapkan terkait dengan penyusunan
Laporan Keuangan tahun 2017 adalah sebagai berikut:
a. Laporan Realisasi Anggaran
1. Pendapatan
Beberapa hal yang terkait dengan kebijakan akuntasi pendapatan antara lain:
a. Pendapatan adalah semua penerimaan kas daerah dalam periode tahun
anggaran yang menjadi hak daerah.
b. Pendapatan diakui atas dasar kas, yaitu pada saat diterima pada kas
daerah.
c. Pencatatan pendapatan berdasarkan azas bruto yaitu mencatat penerimaan
bruto dan tidak diperbolehkan mencatat jumlah neto (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
d. Pengukuran pendapatan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai
nominal yang diterima. Apabila pendapatan diukur dengan mata uang asing
dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank
Indonesia) pada saat terjadinya pendapatan.
e. Pengembalian / koreksi atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada
periode akuntansi dicatat sebagai pengurang pendapatan. Apabila
pengembalian/koreksi pendapatan terjadi setelah periode akuntansi
berikutnya dicatat sebagai pengurang ekuitas dana lancar (SiLPA).
f. Pendapatan diklasifikasikan menurut kelompoknya antara lain : Pendapatan
Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah.
29
2. Belanja
Kebijakan akuntansi berkaitan dengan belanja daerah yaitu:
a. Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun
anggaran yang menjadi beban daerah. Belanja diakui atas dasar kas, yaitu
pada saat terjadinya pengeluaran dari kas daerah.
b. Pengukuran belanja menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai
nominal yang dikeluarkan. Apabila belanja diukur dengan mata uang asing
dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank
Indonesia) pada saat pengakuan belanja.
c. Koreksi atas pengeluaran belanja yang terjadi pada periode akuntansi
dicatat sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode akuntansi
berikutnya dicatat sebagai Lain – lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah;
d. Belanja diklasifikasikan sesuai SAP yaitu : belanja operasi, belanja modal,
belanja tak terduga dan belanja bagi hasil – transfer. Belanja Operasi
diklasifikasikan atas : belanja pegawai, belanja barang, belanja bunga,
belanja subsidi, belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Belanja modal
diklasifikasikan atas : belanja tanah, belanja peralatan & mesin, belanja
gedung & bangunan, belanja jalan, irigasi & jaringan, belanja aset tetap
lainnya dan belanja aset lainnya.
b. Neraca
1. Aset Lancar
Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat
dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode
akuntansi. Aset lancar antara lain: Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di
Bendahara Penerimaan, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Bagian Lancar
Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR),
Piutang Lainnya, dan Persediaan.
a) Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung
jawab/ dikelola oleh Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa uang
persediaan (UP) yang belum disetor ke kas daerah per tanggal neraca dan
mencakup seluruh saldo rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam,
uang kertas dan lain-lain kas. Kas di Bendahara Pengeluaran dicatat
sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila
terdapat kas dalam valuta asing, maka dikonversi menjadi rupiah
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.
b) Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo
rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah
tanggung jawab bendahara penerimaan yang sumbernya berasal dari
pelaksanaan tugas pemerintahan dari bendahara penerimaan yang
bersangkutan. Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari
pungutan yang sudah diterima oleh bendahara penerimaan dari setoran
30
para wajib pajak/retribusi yang belum disetorkan ke kas daerah. Kas di
Bendahara Penerimaan dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan
sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, maka
dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada
tanggal neraca.
c) Piutang Pajak
Piutang pajak adalah merupakan piutang atas pajak-pajak daerah yang
dicatat berdasarkan surat ketetapan pajak yang pembayarannya belum
diterima. Piutang pajak disajikan dengan nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Nilai bersih didapatkan dengan melakukan
penyisihan piutang.
d) Piutang Retribusi
Piutang Retribusi merupakan piutang yang diakui atas jumlah yang belum
terbayar sebesar nilai rupiah dari ketetapan retribusi yang belum dilunasi
berdasarkan bukti penetapan retribusi. Piutang retribusi disajikan dengan
nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Nilai bersih
didapatkan dengan melakukan penyisihan piutang.
e) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran merupakan reklasifikasi
tagihan penjualan angsuran jangka panjang ke dalam piutang jangka
pendek yang disebabkan karena adanya tagihan angsuran jangka
panjang yang jatuh tempo pada tahun berjalan. Bagian Lancar Tagihan
Penjualan Angsuran disajikan dengan nilai yang dapat direalisasikan (net
realizable value). Nilai bersih didapatkan dengan melakukan penyisihan
piutang.
f) Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi merupakan reklasifikasi lain-lain aset
yang berupa TGR ke dalam aset lancar disebabkan adanya TGR jangka
panjang yang jatuh tempo tahun berikutnya. Bagian Lancar Tuntutan
Ganti Rugi disajikan dengan nilai yang dapat direalisasikan (net realizable
value). Nilai bersih didapatkan dengan melakukan penyisihan piutang.
Dokumen sumber TGR adalah Surat Keputusan yang dikeluarkan Mejelis
Pembebanan TP/TGR. Dalam hal Surat Keputusan tersebut terlambat
atau tidak diterbitkan, dokumen sumber untuk Piutang TGR diperoleh dari
hasil pemeriksaan APIP.
g) Piutang Lainnya
Akun Piutang Lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan
dengan pengakuan piutang di luar Bagian Lancar Tagihan Penjualan
Angsuran, Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi dan Piutang Pajak. Piutang
Lainnya disajikan dengan nilai yang dapat direalisasikan (net realizable
value). Nilai bersih didapatkan dengan melakukan penyisihan piutang.
31
h) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan piutang tidak tertagih adalah alat yang digunakan untuk
menyesuaikan nilai piutang sehingga didapatkan nilai bersih yang dapat
direalisasikan (net realizable value). Metode penyisihan terhadap piutang
yang tidak tertagih terdiri atas taksiran kemungkinan tidak tertagih pada
setiap akhir periode dan disisihkan berdasarkan umur piutang.
Persentase penyisihan piutang berbeda-beda untuk masing-masing jenis
piutang:
(1) Piutang Pajak
Untuk piutang Pajak, daftar umur piutang dan penyisihan
dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok umur piutang, yaitu:
- 1 (satu) tahun sampai dengan 2 (dua) tahun, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 10%;
- 2 (dua) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 25%;
- 3 (tiga) tahun sampai dengan 4 (empat) tahun, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 50%;
- 4 (empat) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 75%;
- Diatas 5 (lima) tahun, penyisihan piutang tidak tertagih sebesar
100%.
(2) Piutang Retribusi
Untuk Piutang Retribusi, daftar umur piutang dan penyisihan
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok umur piutang, yaitu:
- 1 (satu) tahun sampai dengan 2 (dua) tahun, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 10%;
- 2 (dua) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 50%;
- diatas 3 (tiga) tahun, penyisihan piutang tidak tertagih sebesar
100%;
i) Persediaan
Persediaan adalah aset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam
waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal pelaporan. Saldo persediaan
adalah jumlah persediaan yang masih ada pada tanggal neraca.
Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan apabila diperoleh dengan
pembelian, biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri
dan nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan. Metode Pencatatan Persediaan selain obat-obatan
dicatat menggunakan metode Fisik/periodik sedangkan untuk persediaan
obat-obatan dengan metode perpetual.
32
Pencatatan perpetual yaitu “pencatatan atas persediaan yang
dilaksanakan setiap waktu, baik terhadap persediaan yang masuk maupun
persdiaan yang keluar.” Dalam metode ini, pencatatan persediaan
dilakukan dalam kartu persediaan yang menggambarkan persediaan
sebenarnya. Sedangkan Metode Pencatatan Periodik adalah pencatatan
atas persediaan dilakukan dengan menghitung jumlah persediaan di akhir
suatu periode untuk dilakukan pembukuan.
2. Investasi Permanen
Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara berkelanjutan. Bentuk investasi permanen antara lain Penyertaan
Modal Pemerintah Daerah dan Investasi Permanen Lainnya.
a) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah menggambarkan jumlah yang dibayar
oleh Pemerintah Kota Mataram untuk penyertaan modal dalam perusahaan
negara/daerah dan perolehan deviden dari Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah yang dikapitalisir kembali. Penyertaan modal pemerintah dicatat
sebesar harga perolehan jika kepemilikan kurang dari 20% dan tidak
memiliki kendali yang signifikan. Kepemilikan kurang dari 20% tetapi
memiliki kendali yang signifikan dan kepemilikan 51% atau lebih dicatat
secara proporsional dari nilai ekuitas yang tercantum dalam laporan
keuangan perusahaan/lembaga yang dimaksud.
Untuk pencatatan dengan metode ekuitas, nilai penyertaan modal
pemerintah daerah dihitung dari nilai ekuitas yang ada di laporan keuangan
perusahaan yang bersangkutan dikalikan dengan persentase kepemilikan.
b) Investasi Permanen Lainnya – Dana Bergulir
Investasi Permanen Lainnya adalah investasi permanen yang tidak dapat
dimasukkan ke dalam kategori Penyertaan Modal Pemerintah Daerah.
Investasi Dana Bergulir merupakan dana yang dipinjamkan kepada
kelompok masyarakat untuk ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu
dan kemudian disalurkan kembali. Investasi permanen lainnya dicatat
sebesar harga perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi
untuk memperolehnya. Investasi Dana Bergulir dinilai sebesar jumlah nilai
bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value).
3. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Perkiraan aset tetap terdiri dari Tanah,
Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset
Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Akumulasi Penyusutan. Biaya
pemeliharaan untuk mempertahankan kondisi aset agar tetap dapat digunakan
tidak dikapitalisir ke dalam nilai aktiva yang bersangkutan, sedangkan biaya
rehabilitasi yang menambah umur dan manfaat dikapitalisir ke dalam nilai aktiva
33
yang bersangkutan. Aset tetap selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan
dicatat sebesar nilai perolehan setelah dikurangi dengan penyusutan.
a) Tanah
Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang dimiliki atau
diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Dalam akun tanah termasuk
tanah yang digunakan untuk bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Tanah
diakui sebagai aset pada saat diterima dan terjadi perpindahan hak
kepemilikan dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Harga perolehan
ini meliputi harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak, biaya yang
berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan. Jika tidak tersedia data
secara memadai, maka tanah dicatat dengan estimasi harga perolehan.
b) Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup antara lain: alat berat; alat angkutan; alat
bengkel dan alat ukur; alat pertanian; alat kantor dan rumah tangga; alat
studio, komunikasi dan pemancar; alat kedokteran dan kesehatan; alat
laboratorium; alat persenjataan; komputer; alat eksplorasi; alat pemboran;
alat produksi, pengolahan dan pemurnian; alat bantu eksplorasi; alat
keselamatan kerja; alat peraga; dan unit peralatan proses produksi yang
masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap
digunakan. Peralatan dan mesin dicatat sebagai aset pemerintah pada saat
diterima dan terjadi perpindahan hak kepemilikan. Peralatan dan mesin
dicatat dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Harga perolehan
peralatan dan mesin yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya
langsung (tenaga kerja, bahan baku) dan biaya tidak langsung
(perencanaan, pengawasan, perlengkapan, sewa peralatan dan biaya lain)
yang dikeluarkan hingga aset tersebut siap digunakan. Apabila tidak terdapat
data tentang nilai historisnya, maka nilai peralatan dan mesin dicatat
berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan oleh instansi teknis
terkait. Peralatan dan mesin yang berasal dari hibah dinilai berdasarkan nilai
wajar dari harga pasar atau harga gantinya.
c) Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli
atau dibangun dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Gedung dan Bangunan di
neraca meliputi antara lain bangunan gedung; monumen; bangunan menara;
dan rambu-rambu. Gedung dan bangunan dicatat sebagai aset pemerintah
pada saat diterima dan terjadi peralihan hak kepemilikan. Gedung dan
bangunan dicatat dengan nilai historis, harga perolehan. Harga perolehan
gedung dan bangunan yang dibangun secara swakelola meliputi biaya
langsung (tenaga kerja, bahan baku) dan biaya tidak langsung
(perencanaan, pengawasan, perlengkapan, sewa peralatan, dan biaya lain)
yang dikeluarkan hingga aset tersebut siap digunakan. Apabila tidak terdapat
34
data tentang nilai historisnya, maka nilai gedung dan bangunan dicatat
berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan.
d) Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jalan, irigasi dan jaringan mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi
siap digunakan. Jalan, irigasi dan jaringan di neraca antara lain meliputi jalan
dan jembatan; bangunan air; instalasi; dan jaringan. Akun ini tidak mencakup
tanah yang diperoleh untuk pembangunan jalan, irigasi dan jaringan. Jalan,
irigasi dan jaringan dicatat sebagai aset pemerintah saat diterima dan terjadi
perpindahan hak kepemilikan dengan nilai historis/perolehan, yaitu harga
perolehan Harga perolehan jalan, irigasi, jaringan yang dibangun dengan
cara swakelola meliputi biaya langsung (Tenaga kerja, bahan baku) dan
biaya tidak langsung (perencanaan, pengawasan, perlengkapan, sewa
peralatan, dan biaya lain) yang dikeluarkan hingga aset tersebut siap
digunakan. Apabila tidak terdapat data tentang nilai historisnya, maka nilai
jalan, irigasi dan jaringan dicatat berdasarkan atas harga perolehan yang
diestimasikan.
e) Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Aset
tetap lainnya di neraca antara lain meliputi koleksi perpustakaan/buku,
barang bercorak seni/budaya/olah raga dan hewan/tanaman. Aset tetap
lainnya dicatat sebagai aset pemerintah pada saat diterima dan terjadi
perpindahan hak kepemilikan. Aset tetap lainnya dicatat dengan nilai
historis/harga perolehan. Harga perolehan aset tetap lainnya yang diperoleh
dengan cara swakelola meliputi biaya langsung (Tenaga kerja, bahan baku)
dan biaya tidak langsung (perencanaan, pengawasan, perlengkapan, sewa
peralatan, dan biaya lain) yang dikeluarkan hingga aset tersebut siap
digunakan. Apabila tidak terdapat data tentang nilai historisnya, maka nilai
aset tetap lainnya dicatat berdasarkan atas harga perolehan yang
diestimasikan.
f) Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam
proses pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun
seluruhnya. Konstruksi dalam pengerjaan dicatat senilai seluruh biaya yang
diakumulasikan sampai dengan tanggal neraca dari semua jenis aset tetap
dalam pengerjaan yang belum selesai dibangun.
g) Akumulasi Penyusutan
Akumulasi Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa
manfaat aset yang bersangkutan. Nilai Penyusutan untuk masing-masing
periode diakui sebagai penguramg nilai tercatat aset tetap dalam neraca
35
dan beban penyusutan dalam Laporan Operasional. Penyusutan nilai aset
tetap dilakukan dengan metode garis lurus (straight line method) sesuai
dengan Masa manfaat dan penambahan masa manfaat atau umur ekonomis
aset tetap karena adanya perbaikan terhadap aset tetap baik berupa
overhaul dan renovasi. Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan,
seluruh aset tetap disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset
tersebut.
4. Aset Lainnya
Aset lainnya adalah aset pemerintah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai
aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Aset
lainnya antara lain terdiri dari Tagihan Penjualan Angsuran dan Aset Lain-lain.
a) Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat diterima
dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai
pemerintah. Contoh tagihan penjualan angsuran antara lain adalah
penjualan rumah dinas dan penjualan kendaraan dinas. Tagihan penjualan
angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan
aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah
dibayarkan oleh pegawai ke kas daerah atau daftar saldo tagihan penjualan
angsuran.
b) Aset Lain-lain
Aset Lain-lain adalah aset-aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Ganti Rugi dan
Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap
yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah (aset tetap yang
kondisinya rusak berat). Aset Lain-lain dicatat dengan nilai nominal dari aset
yang bersangkutan. Untuk aset tetap yang diklasifikasikan ke dalam Aset
Lain-lain, dicantumkan sebesar nilai perolehannya setelah dikurangi dengan
penyusutan.
5. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan dibayar dalam waktu12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi bunga pinjaman, utang jangka pendek
kepada pihak ketiga, utang perhitungan fihak ketiga(PFK), utang beban dan
bagian lancar utang jangka panjang.
6. Kewajiban Jangka Panjang
Semua kewajiban yang tidak memenuhi kriteria kewajiban jangka pendek
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Suatu kewajiban tetap
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang, meskipun memenuhi kriteria
kewajiban jangka pendek, jika:
a. jangka waktu kewajiban adalah periode lebih dari 12 (dua belas) bulan;
b. entitas pelaporan bermaksud mendanai kembali (refinance) kewajiban
tersebut atas dasar jangka panjang yang didukung dengan adanya suatu
36
perjanjian tentang pendanaan kembali (refinancing), atau penjadwalan
kembali terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan
keuangan diterbitkan, dimana dalam laporan keuangan subtansi kewajiban
dimaksud pada tanggal pelaporan adalah kewajiban jangka panjang.
7. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang
merupakan selisih antara aset pemerintah daerah dan kewajiban pemerintah
daerah pada tanggal pelaporan. Ekuitas pada entitas akuntansi adalah
kekayaan bersih entitas akuntansi yang merupakan selisih antara aset entitas
akuntansi dan kewajiban entitas akuntansi pada tanggal pelaporan. Saldo
ekuitas pada neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada laporan perubahan
ekuitas.
c. Laporan Operasional
1. Pendapatan-LO
Beberapa hal yang terkait dengan kebijakan akuntasi pendapatan-LO antara
lain:
a. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan
tidak perlu dibayar kembali.
b. Pendapatan-LO diakui atas dasar akrual, yaitu :
Pada saat timbulnya hak atas pendapatan yang diperoleh berdasarkan
peraturan perundang-undangan atau timbulnya hak untuk menagih
imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi atas
pendapatan atau adanya hak yang telah diterima oleh pemerintah tanpa
terlebih dahulu adanya penagihan.
c. Pencatatan pendapatan-LO berdasarkan azas bruto yaitu mencatat
penerimaan bruto dan tidak diperbolehkan mencatat jumlah neto (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
d. Pengukuran pendapatan dengan azas bruto dapat dikecualikan apabila
besaran pengurang terhadap pendapatan-Lo bruto (biaya) bersifat variabel
terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat diestimasi terlebih dahulu
dikarenakan proses belum selesai
e. Pengukuran pendapatan-LO menggunakan mata uang rupiah berdasarkan
nilai nominal yang diterima. Apabila pendapatan diukur dengan mata uang
asing dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah
Bank Indonesia) pada saat terjadinya pendapatan.
f. Pengembalian / koreksi atas penerimaan pendapatan-LO yang terjadi pada
periode akuntansi ataupun periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang pendapatan-LO.
g. pengembalian/koreksi pendapatan-LO yang sifatnya tidak berulang (non
37
recurring) pada periode akuntansi dibukukan sebagi pengurang pendapatan
pada periode yang sama. Apabila pengembalian/koreksi pendapatan-LO
yang sifatnya tidak berulang (non recurring) pada periode sebelumnya
dibukukan sebagi pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi
dan pengembalian tersebut.
h. Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatannya antara lain:
Pendapatan Asli Daerah-LO, Pendapatan Transfer-LO, dan Lain-lain
Pendapatan yang Sah-LO, Surplus Non Operasional–LO dan Pendapatan
Luar Biasa-LO dan diklasifikasikan lagi menurut jenis pendapatannya.
i. Untuk Badan Layanan Umum Daerah sebagai entitas akuntansi,
pendapatan-LO diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang
mengatur mengenai badan layanan umum daerah tersebut.
2. Beban-LO
Kebijakan akuntansi berkaitan dengan beban-LO yaitu:
a. Beban-LO adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun
anggaran yang menjadi beban daerah.
b. Beban diakui atas dasar akrual, pada saat timbulnya kewajiban, yaitu pada
saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke Entitas Akuntansi atau Entitas
Pelaporan tanpa diikuti keluarnya kas umum daerah. Contohnya tagihan
rekening telepon dan rekening listrik yang belum dibayar entitas
akuntansi.
c. Terjadinya konsumsi aset, yaitu pada saat pengeluaran kas kepada pihak
lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset non
kas dalam kegiatan operasional pemerintah.
d. Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, yaitu pada saat
penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan
atau berlalunya waktu. Contoh penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa adalah penyusutan atau amortisasi.
e. Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi, yaitu dikelompokkan
dalam beban Operasional, Beban transfer, defisit non operasional dan
beban luar biasa. Berdasarkan jenisnya beban Operasi terdiri dari Beban
Pegawai, Beban barang dan Jasa, Beban Bunga, Beban Subsidi, Beban
Hibah, Beban Bantuan Sosial, Beban penyusustan dan amortisasi, beban
penyisihan piutang dan beban lain-lain.
f. Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali (contra post) beban,
yang terjadi pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada
periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas
beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan
penambahan beban dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas.
g. Dalam hal Badan Layanan Umum Daerah, beban diakui dengan mengacu
pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan
umum daerah.
38
d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan pos-pos : antara lain:
a. Ekuitas Awal
b. Surplus/defisit-LO
c. Koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas yang erasal dari
dampak kumulatis yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntasi atau
koreksi atas kesalahan pencatatan, misalnya koreksi kesalahan mendasar
dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, perubahan
nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
d. Ekuitas Akhir
39
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
Rincian dan Penjelasan Masing-Masing Pos-Pos Pelaporan Keuangan
NERACA KOMPARATIF per 31 Desember 2017 dan 2016
5.1. ASET
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
ASET LANCAR 1. Kas di Bendaharawan Pengeluaran 4.562.641.916,33 5.625.853.547,00
Saldo Kas di Bendaharawan Pengeluaran sebesar Rp. 4.562.641.916,33 dan Rp. 5.625.853.547,00 merupakan saldo kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian:
a. Sisa UUDP 0,00 0,00 b. Jasa bank belum di setor ke kasda 0,00 0,00 c. Uang PFK yang belum disetor 0,00 0,00 d. Kas di bendahara FKTP 4.562.641.916,33 5.625.853.547,00
Jumlah 4.562.641.916,33 5.625.853.547,00
2. Kas di Bendaharawan Penerimaan 0,00 0,00 Saldo Kas di Bendaharawan
Penerimaan sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, atas uang penerimaan dari wajib pajak/wajib restibusi yang belum disetor ke kasda
3. Piutang Pajak 0,00 00,00
Saldo Piutang Pajak sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pajak...... 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
4. Piutang Lain-lain 0,00 16.285.221,00 Saldo Piutang Restribusi sebesar Rp.
0,00 dan Rp. 16.285.221,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Piutang atas Premi Asuransi BMD 0,00 7.349.988,00 b. Piutang Sewa Gedung 0,00 8.935.233,00
Jumlah 0,00 16.285.221,00
5. Bagian Lancar dari Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
0,00 0,00
Saldo Bagian Lancar dari Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp. 00,00 dan Rp. 00,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang berasal dari temuan kerugian kas daerah hasil audit dari aparat pengawasan yang belum disetor ke kas
40
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
daerah per tanggal neraca, dengan rincian sebagai berikut:
a. Temuan BPK 0,00 0,00 b. Temuan BPKP 0,00 0,00 c. Temuan dari Itjen Depdagri 0,00 0,00 d. Temuan dari Bawasda Provinsi 0,00 0,00
e. Temuan dari Bawasda Kabupaten 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
6. Persediaan 3.317.891.938,27 7.706.662.856,84
Saldo Persediaan sebesar Rp. 3.317.891.938,27 dan Rp. 7.706.662.856,84 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Persediaan Obat 3.239.106.221,27 7.609.356.250,84 b. Persediaan Alat Kebersihan
c. Persediaan ATK d. Persediaan Barang Cetakan e. Persediaan Alat Kebersihan f. Persediaan Rumah Tangga Lainnya
7.403.217,00 28.937.500,00 46.865.286,00 7.403.217,00 2.495.500,00
3.364.000,00 47.077.320,00 46.865.286,00
0,00 0,00
Jumlah 3.317.891.938,27 7.706.662.856,84 ASET TETAP
7. Tanah 23.510.652.000,00 23.510.652.000,00 Saldo Aset Tetap - Tanah sebesar Rp.
23.510.652.000,00 dan Rp. 23.510.652.000,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Tanah untuk bangunan tmp kerja 23.309.852.000,00 23.309.852.000,00 b. Tanah untuk perumahan 200.800.000,00 200.800.000,00
Jumlah 23.510.652.000,00 23.510.652.000,00 Adapun mutasi aset tetap – Tanah
selama tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut :
Mutasi Tambah : a. Tanah untuk bangunan tmp kerja 0,00 0,00
Jumlah Penambahan 0,00 0,00 Mutasi Kurang : a. Tanah untuk..................... 0,00 0,00
Jumlah Pengurangan 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
8. Peralatan dan Mesin 39.653.841.624,58 35.459.078.283,52 Saldo Aset Tetap – Peralatan dan
Mesin sebesar Rp. 39.653.841.624,58 dan Rp. 35.459.078.283,52 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
Kendaraan dinas bermotor perorangan
2.758.058.000,00 2.466.014.000,00
Kendaraan bermotor penumpang 657.742.500,00 657.742.500,00
Kendaraan bermotor khusus 4.162.235.500,00 2.692.375.500,00
Kendaran bermotor angkutan barang 187.816.850,00 2.890.900,00
Perkakas bengkel listrik 15.000.000,00 15.000.000,00
Alat pengolahan tanah dan tanaman 15.000.000,00 15.000.000,00
Alat procesing 675.750.000,00 675.750.000,00
Mesin tik 11.250.000,00 11.250.000,00
41
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
Mesin hitung/jumlah 42.450.000,00 32.450.000,00
Alat penyimpanan perlengkapan ktr 170.050.000,00 74.800.000,00
Alat kantor lainnya 938.865.699,05 527.365.399,05
Meubelair 4.918.372.608,46 3.880.633.358,46
Alat pengukur waktu 280.000,00 280.000,00
Alat pendingin 842.756.567,00 271.886.500,00
Alat dapur 402.515.119,64 401.865.119,64
Alat rumah tangga lainnya 239.007.240,00 185.957.240,00
Personal komputer 1.070.899.337,00 626.678.160,00
Peralatan komputer mainframe 5.667.200,00 5.667.200,00
Peralatan mini komputer 173.036.184,00 112.963.152,00
Peralatan personal komputer 2.756.979.835,00 2.714.418.085,00
Peralatan jaringan 79.474.148,00 65.594.148,00
Peralatan studio visual 308.870.013,00 293.311.750,00
Alat komuniksi radio HF/FM 1.500.000,00 1.500.000,00
Alat kedokteran umum 13.791.726.430,48 13.810.319.673,42
Alat kesehatan perawatan 38.763.000,00 38.763.000,00
Alat laboratorium kimia air 112.800.000,00 112.800.000,00
Alat laboratorium hidro kimia 2.995.917.901,95 2.995.917.901,95
Alat bantu keamanan 40.453.400,00 28.703.400,00
Alat pemadam kebakaran 124.612.000,00 98.743.200,00
Komputer unit/jaringan 22.823.413,00 14.911.413,00
Alat laboratorium lainnya 953.890.000,00 953.890.000,00
Aat penyimpanan
Alat-alat Bantu Pompa
Kendaraan bermotor beroda dua
Perkakas standar
Alat pasca panen
Alat pembersih
Meja kerja pejabat
Kursi tamu di ruangan pejabat
Peralatan studio video dan film
Alat laboratorium patologi
208.876.683,00 475.000,00
73.522.108,00 419.391,00
356.751.000,00 7.750.000,00 6.000.000,00
17.500.000,00 9.123.496,00
458.961.000,00
203.776.683,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 39.653.841.624,58 35.459.078.283,52 Adapun mutasi aset tetap – Peralatan
dan Mesin selama tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut :
Mutasi Tambah : Kendaraan dinas bermtor perorangan 292.044.000,00 0,00
Kendaraan bermotor angk brg 184.925.950,00 0,00
Mesin Hitung/Jumlah 10.000.000,00 0,00
Alat penyimpanan perlengk ktr 95.250.000,00 0,00
Alat kantor lainnya 411.500.300,00 0,00
Meubelair 1.037.739.250,00 0,00
Alat pendingin 570.870.067,00 0,00
Alat dapur 650.000,00 0,00
Alat rumah tangga lainnya 53.050.000,00 0,00
Personal komputer 444.221.177,00 0,00
Peralatan mini komputer 60.073.032,00 0,00
Peralatan personal komputer 42.561.750,00 0,00
Peralatan jaringan 13.880.000,00 0,00
Peralatan studio visual 15.558.263,00 0,00
Alat kedokteran umum 255.723.883,00 0,00
Alat bantu keamanan 11.750.000,00 0,00
Alat pemadam kebakaran 25.868.800,00 0,00
Komputer unit/jaringan
Alat penyimpanan
Alat-alat bantu pompa
Kendaraan bermotor beroda dua
Perkakas standar
7.912.000,00 5.100.000,00
475.000,00 73.522.108,00
419.391,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
42
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
Alat Pasca Panen
Alat pembersih
Meja kerja pejabat
Kursi tamu di ruangan pejabat
Peralatan studio video dan film
Alat laboratorium patologi
356.751.000,00 7.750.000,00 6.000.000,00
17.500.000,00 9.123.496,00
458.861.000,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Penambahan 4.469.080.467,00 0,00
Mutasi Kurang :
Mutasi kurang peralatan dan mesin hasil koreksi BMD
274.317.125,94 0,00
Jumlah Pengurangan 274.317.125,94 0,00
Jumlah 4.194.763.341,06 0,00
9. Gedung dan Bangunan 56.763.084.256,00 36.165.839.876,00
Saldo Aset Tetap – Bangunan Gedung sebesar Rp. 56.763.084.256,00 dan Rp. 36.165.839.876,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Bangunan Gedung Kantor 20.728.828.356,00 20.357.934.356,00 b. Bangunan Gudang 233.217.000,00 233.217.000,00 c. Bangunan Kesehatan 35.006.899.900,00 14.952.624.520,00 d. Bangunan Gedung tmp kerja lainnya 239.395.000,00 67.320.000,00 e. Tmp peristirahatan/mess/wisma 554.744.000,00 554.744.000,00
Jumlah 56.763.084.256,00 36.165.839.876,00 Adapun mutasi aset tetap – Gedung
dan Bangunan selama tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut :
Mutasi Tambah :
a. Bangunan gedung kantor b. Bangunan kesehatan c. Bangunan gedung tmp kerja lainnya
411.119.000,00 20.054.275.380,00
172.075.000,00
0,00 0,00 0,00
Jumlah Penambahan 20.637.469.380,00 0,00
Mutasi Kurang :
a. Mutasi kurang gedung dan bangunan hasil koreksi BMD
40.225.000,00 0,00
Jumlah Pengurangan 40.225.000,00 0,00
Jumlah 20.597.244.380,00 0,00
10. Jalan, Jaringan dan Instalasi 1.338.479.250,00 1.081.129.400,00 Saldo Aset Tetap – Jalan, Jaringan dan
Irigasi sebesar Rp. 1.338.479.250,00 dan Rp. 1.081.129.400,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Bangunan waduk air bersih/air baku 22.020.000,00 22.020.000,00 b. Bangunan pembuangan air kotor 354.718.290,00 354.718.290,00 c. Instalasi air bersih/air baku lainnya 627.880.918,00 623.790.170,00 d. Instalasi gardu listrik induk 10.000.000,00 10.000.000,00 e. Jaringan transmisi 104.706.947,00 65.486.495,00 f. Jaringan telepon di atas tanah
g. Instalasi air kotor h. Jaringan distribusi
5.114.445,00 137.100.450,00 76.938.200,00
5.114.445,00 0,00 0,00
Jumlah 1.338.479.250,00 1.081.129.400,00 Adapun mutasi aset tetap – Gedung
dan Bangunan selama tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut :
43
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
Mutasi Tambah : a. Instalasi air bersih/air baku lainnya
b. Instalasi air kotor c. Jaringan transmisi d. Jaringan distribusi
4.090.748,00 137.100.450,00 50.886.800,00 76.938.200,00
0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah Penambahan 269.016.198,00 0,00 Mutasi Kurang : a. Mutasi kurang jalan, jaringan dan
instalasi hasil koreksi BMD 11.666.348,00 0,00
Jumlah Pengurangan 11.666.348,00 0,00
Jumlah 257.349.850,00 0,00
11. Aset Tetap Lainnya 143.546.500,00 142.046.500,00 Saldo Aset Tetap – Aset Tetap Lainnya
sebesar Rp. 143.546.500,00 dan Rp. 142.046.500,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut:
a. Buku umum 51.547.876,00 51.547.876,00 b. Barang perpust. berkas komputer 89.968.624,00 89.968.624,00 c. Barang bercorak kebud-lukisan
d. Barang perpust three dimensional e. Alat olahraga lainnya-senam
530.000,00 1.500.000,00
0,00
530.000,00 0,00 0,00
Jumlah 143.546.500,00 142.046.500,00
Adapun mutasi aset tetap lainnya selama tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut :
Mutasi Tambah : a. Barang perpust three dimensional
b. Alat olah raga lainnya-senam 1.500.000,00
35.400.000,00 0,00 0,00
Jumlah Penambahan 36.900.000,00 0,00 Mutasi Kurang : a. Mutasi kurang aset tetap lainnya
hasil koreksi BMD 35.400.000,00 0,00
Jumlah Pengurangan 35.400.000,00 0,00
Jumlah 1.500.000,00 0,00
12. Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00 16.306.089.980,00
Saldo Aset Tetap – Konstruksi Dalam Pengerjaan per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0,00 dan Rp 16.306.089.980,00 merupakan aset tetap yang dalam proses pengerjaan.
a. Penambahan ruangan dan rehab Puskesmas
0,00
16.306.089.980,00
Jumlah 0,00 16.306.089.980,00
13. Akumulasi Penyusutan (29.386.136.483,30) (25.045.071.984,17) Akumulasi penyusutan per tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. (Rp. 29.386.136.483,30) dan (Rp. 25.045.071.984,17) dengan rincian sebagai berikut:
a. Penyusutan KIB. B (26.083.966.392,30) (22.660.003.446,20) b. Penyusutan KIB. C (3.092.718.096,00) (2.210.495.712,70) c. Penyusutan KIB. D (209.451.995,00) (174.572.825,27)
Jumlah (29.386.136.483,30) (25.045.071.984,17)
44
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
ASET LAINNYA 14. Aset Lain-Lain 4.358.603.972,14 4.260.663.446,14
Saldo Aset Lain-lain merupakan Aset tetap yang dalam kondisi rusak berat yang tidak dapat digunakan lagi untuk kegiatan operasional sebesar Rp. 4.358.603.972,14 dan Rp. 4.260.663.446,14 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
5.2. KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 15. Uang Muka dari BUD 00,00 00,00
Saldo Uang Muka dari BUD sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, merupakan kewajiban Bendaharawan Pengeluaran menyetorkan sisa UYHD ke kas daerah.
16. Utang Perhitungan Fihak Ketiga 0,00 0,00 Saldo Utang Perhitungan Fihak Ketiga
(PFK) per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00, merupakan kewajiban Bendaharawan Pengeluaran untuk menyetorkan kepada pihak ketiga atas pemungutan pajak/non pajak.
17. Utang Jangka Pendek Lainnya 691.583.390,00 56.401.461,00
Saldo Utang Jangka Pendek Lainnya per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 691.583.390,00 dan Rp. 56.401.461,00.
5.3. EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR 18. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 4.562.641.916,33 5.625.853.547,00
Saldo Ekuitas Dana Lancar – SILPA per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 4.562.641.916,33 dan Rp. 5.625.853.547,00.
19. Cadangan Piutang 0,00 16.285.221,00 Saldo Ekuitas Dana Lancar –
Cadangan Piutang per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 16.285.221,00 merupakan pos lawan dari adanya pengakuan aset lancar – piutang.
20. Cadangan Persediaan 3.317.891.938,27 7.706.662.856,84 Saldo Ekuitas Dana Lancar –
Cadangan Persediaan per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 3.317.891.938,27 dan Rp. 7.706.662.856,84 merupakan pos lawan dari adanya pengakuan aset lancar – Persediaan.
45
U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016
21. Dana yg harus disediakan utk pemby Utang Jangka Pendek Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar (Rp. 691.583.390,00) dan Rp. (Rp. 56.401.461,00).
(691.583.390,00) (56.401.461,00)
EKUITAS DANA INVESTASI 22. Ekuitas Dana Investasi 96.382.071.119,42 91.880.427.501,47
Saldo Ekuitas Dana Investasi per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 96.382.071.119,42 dan Rp. 91.880.427.501,47, yang terdiri dari:
a. Diinvestasikan dalam Investasi jangka panjang
0,00 0,00
b. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 92.023.467.147,28 87.619.764.055,33 c. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 4.358.603.972,14 4.260.663.446,14
Jumlah 96.382.071.119,42 91.880.427.501,47
23. Koreksi Ekuitas 0,00 0,00 Koreksi Ekuitas per tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00.
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
5.4. PENDAPATAN
Jumlah Pendapatan dalam Tahun Anggaran 2017 dengan target anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 18.500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp 18.232.340.566,33 atau
98,55%. Rincian atas jumlah pendapatan tersebut adalah sebagai berikut:
Rp %
1 Pendapatan Retribusi Daerah 3,000,000,000.00 2,629,062,000.00 87.64
2 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 15,500,000,000.00 15,603,278,566.33 100.67
18,500,000,000.00 18,232,340,566.33 98.55
No UraianAnggaran setelah
Perubahan
Realisasi
Jumlah
Jumlah pendapatan tersebut, secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendapatan Retribusi Daerah, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp.
3.000.000.000,00 terealisasi sebesar Rp. 2.629.062.000,00 atau 87,64%.
2. Lain-lain Pendapatan yang Sah, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp.
15.500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp. 15.603.278.566,33 atau 100,67%.
5.5 BELANJA
Belanja daerah dikelompokkan ke dalam 2 (dua) bagian yaitu Belanja Operasi dan Belanja
Modal.
Belanja Operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah
daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi antara lain meliputi belanja
pegawai dari kelompok belanja langsung dan belanja tidak langsung, dan belanja barang/jasa
dari kelompok belanja langsung.
Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2006
46
Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya
yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi antara lain
belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan aset tidak
berwujud.
Jumlah Belanja dalam Tahun Anggaran 2017 dengan target anggaran setelah perubahan
sebesar Rp. 97.888.618.563,20 realisasinya sebesar Rp 84.458.440.562,00 atau 86,28%.
Rincian atas jumlah belanja tersebut sebagai berikut:
Rp %
1 Belanja Operasi 86,683,830,961.20 75,947,822,564.00 87.61
2 Belanja Modal 11,204,787,602.00 8,510,617,998.00 75.96
97,888,618,563.20 84,458,440,562.00 86.28 Jumlah
No UraianAnggaran setelah
Perubahan
Realisasi
Gambaran angka realisasi Belanja secara terperinci adalah sebagai berikut:
1. Belanja Operasi, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 86.683.830.961,20
terealisasi sebesar Rp. 75.947.822.564,00 atau 87,61%. Rincian atas jumlah Belanja
Operasi tersebut sebagai berikut:
Rp %
1 Belanja Pegawai 48,557,574,046.20 44,202,235,676.00 91.03
2 Belanja Barang 37,034,391,915.00 31,350,513,888.00 84.65
3 Belanja Hibah 1,091,865,000.00 395,073,000.00 98,24
86,683,830,961.20 75,947,822,564.00 87.61
No UraianAnggaran setelah
Perubahan
Realisasi
Jumlah
2. Belanja Modal, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 11.204.787.602,00
terealisasi sebesar Rp. 8.510.617.998,00 atau 75,96%. Rincian atas jumlah Belanja
Modal tersebut sebagai berikut:
Rp %
1 Belanja Tanah - - -
2 Belanja Peralatan dan Mesin 6,330,587,602.00 3,888,322,400.00 61.42
3 Belanja Gedung dan Bangunan 4,485,800,000.00 4,316,379,400.00 96.22
4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 351,400,000.00 269,016,198.00 76.56
5 Belanja Aset Tetap Lainnya 37,000,000.00 36,900,000.00 99.73
11,204,787,602.00 8,510,617,998.00 75.96
No UraianAnggaran setelah
Perubahan
Realisasi
Jumlah
1. Belanja Operasi
Gambaran angka realisasi Belanja Operasi secara terperinci adalah sebagai berikut:
1.1) Belanja Pegawai
Belanja Pegawai dengan target anggaran setelah perubahan sebesar Rp.
48.557.574.046,20 dengan realisasi pengeluaran sebesar Rp. 44.202.235.676,00
atau 91,03%. Realisasi tersebut merupakan 58,20% dari realisasi belanja operasi
secara keseluruhan. Angka anggaran dan realisasi atas belanja pegawai tersebut
merupakan reklasifikasi dari belanja pegawai penganggaran tahun 2017 yang
berdasarkan Permendagri 13 tahun 2006, dengan rincian sebagai berikut:
47
Rp %Belanja Pegawai Tidak Langsung 39,044,449,296.20 36,257,522,176.00 92.86
1 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 25,010,976,506.20 23,429,304,253.00 93.68
2 Tunjangan Keluarga 1,918,806,140.00 1,669,598,800.00 87.01
3 Tunjangan Jabatan 380,464,500.00 320,820,000.00 84.32
4 Tunjangan Fungsional 2,268,516,500.00 1,964,940,000.00 86.62
5 Tunjangan Fungsional Umum 364,315,500.00 277,060,000.00 76.05
6 Tunjangan Beras 1,520,162,222.00 1,163,886,360.00 76.56
7 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 17,054,405.00 13,842,205.00 81.16
8 Pembulatan Gaji 562,383.00 325,021.00 57.79
9 Tambahan Penghasilan berdasarkan PK 7,472,800,000.00 7,417,745,537.00 99.26
10 Biaya Pemungutan Pajak Daerah - -
11 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 90,791,140.00 - -
Belanja Pegawai Langsung 9,513,124,750.00 7,944,713,500.00 83.51
1 Honor Panitia Pelaksana Kegiatan 1,647,290,000.00 1,532,885,000.00 93.05
2 Honorarium Tim Peng. Barang dan Jasa 47,740,000.00 30,000,000.00 62.84
3 Honorarium Pejabat Pengelola Keuangan 140,100,000.00 137,100,000.00 -
3 Honorarium/Upah Harian PNS 2,587,850,000.00 1,831,750,000.00 70.78
4 Honorarium/Upah Bulanan PNS 25,260,000.00 24,970,000.00 98.85
6 Honorarium Pegawai Honorer/Tdk Tetap 19,500,000.00 19,500,000.00 100.00
7 Honorarium/Upah Harian Non PNS 3,851,452,250.00 3,229,617,500.00 83.85
8 Honorarium/Upah Bulanan Non PNS 1,098,520,000.00 1,096,270,000.00 99.80
9 Belanja Kursus-kursus singkat/pelatihan 85,412,500.00 33,325,000.00 39.02
10 Belanja hadiah 10,000,000.00 9,296,000.00 -
48,557,574,046.20 44,202,235,676.00 91.03
Realisasi
Jumlah
No UraianAnggaran setelah
Perubahan
1.2) Belanja Barang
Belanja barang dengan target anggaran setelah perubahan sebesar Rp.
37.034.391.915,00 , realisasi pengeluaran sebesar Rp. 31.350.513.888,00 atau
84,65%. Realisasi tersebut merupakan 41,28% dari realisasi belanja operasi secara
keseluruhan. Angka anggaran dan realisasi atas belanja barang tersebut merupakan
reklasifikasi dari belanja barang dan jasa, belanja perjalanan dinas dan belanja
pemeliharaan penganggaran tahun 2017 yang berdasarkan Permendagri 13 tahun
2006, dengan rincian sebagai berikut:
48
No
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi
Rp %
Belanja barang dan Jasa
1 Belanja Alat Tulis Kantor 735.228.043 624.181.799 84,90
2 Belanja alat listrik dan elektronik 103.822.000 89.693.400 86,39
3 Belanja perangko, materai dan benda pos lainnya 2.700.000 2.700.000 100,00
4 Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih 153.752.200 140.034.926 91,08
5 Belanja bahan bakar minyak/gas 247.900.000 115.102.151 46,43
6 Belanja pengisian tabung pemadam kebakaran 3.000.000 2.250.000 75,00
7 Belanja pengisian tabung gas 127.200.000 103.040.000 81,00
8 Belanja bahan habis pakai perlengkapan medis 853.113.203 717.538.136 84,11
9 Belanja plakat/vandel/souvenir 11.000.000 10.374.000 94,31
10 Belanja Bahan baku bangunan 313.750.000 163.456.430 52,10
11 Belanja bahan/bibit tanaman 2.500.000 2.500.000 100,00
12 Belanja bahan obat-obatan 1.586.634.000 1.295.188.289 81,63
13 Belanja Bahan Kimia 1.706.103.311 1.490.560.344 87,37
14 Belanja Persediaan Makanan Pokok 986.100.000 934.011.780 94,72
15 Belanja suku cadang peralatan kantor 379.625.000 76.428.850 20,13
16 Belanja suku cadang perlengkapan kantor 3.500.000 3.500.000 100,00
17 Belanja bahan dokumentasi/dekorasi 127.864.000 36.549.400 28,58
18 Belanja peralatan kerja lapangan 37.200.000 27.225.300 73,19
19 Belanja peralatan rumah tangga 6.000.000 5.850.000 97,50
20 Belanja bahan praktik kerja/lapangan 28.094.000 25.103.000 89,35
21 Belanja telepon 238.340.000 160.573.076 67,37
22 Belanja air 170.226.530 93.223.470 54,76
23 Belanja listrik 521.080.000 347.979.248 66,78
24 Belanja surat kabar/majalah 27.360.000 26.580.000 97,15
25 Belanja paket/pengiriman 10.000.000 1.121.500 11,22
26 Belanja jasa service peralatan kantor 258.900.000 91.952.459 35,52
27 Belanja jasa pihak ketiga 353.362.651 236.671.700 66,98
28 Belanja jasa pemusnahan jarum 2.300.000 972.000 42,26
29 Belanja jasa pemeriksaan Laboratorium 20.890.000 10.793.000 51,67
30 Belanja jasa media massa 97.600.000 73.800.000 75,61
31 Belanja jasa pelayanan medis 18.745.209.675 17.717.481.792 94,52
32 Belanja jasa tenaga kerja 415.000.000 301.225.000 72,58
33 Belanja jasa narasumber/tenaga ahli 706.445.000 612.820.000 86,75
34 Belanja Jasa Service 173.750.000 68.050.027 39,16
35 Belanja penggantian suku cadang 188.100.000 104.871.260 55,75
36 Belanja Bahan bakar minyak/gas dan pelumas 383.442.800 263.925.943 68,83
37 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan 48.198.000 28.235.600 58,58
38 Belanja cetak 1.357.196.779 1.190.464.440 87,71
39 Belanja penggandaan 400.799.450 307.329.410 76,68
40 Belanja sewa gedung/kantor/tempat 78.100.000 0 0
41 Belanja sewa ruang rapat/pertemuan 122.500.000 99.200.000 80,98
42 Belanja sewa sarana mobilitas darat 64.800.000 16.335.000 25,21
43 Belanja sewa buldoser 2.500.000 0 0
44 Belanja makanan dan minuman rapat 2.688.322.500 2.139.972.000 79,60
45 Belanja makan dan minum peserta dan panitia 18.932.500 11.732.500 61,97
46 Belanja makan dan minum pasien 226.560.000 64.247.900 28,36
47 Belanja pakaian kerja lapangan 1.850.000 1.850.000 100,00
48 Belanja pakaian olahraga 3.750.000 3.750.000 100,00
49 Belanja pakaian kegiatan 6.300.000 6.300.000 100,00
50 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 1.313.950.000 794.800.000 60,49
51 Belanja perjalanan dinas luar daerah 767.514.479 619.223.758 80,68
52 Belanja kursus-kursus singkat/pelatihan 119.025.794 16.570.000 13,92
53 Belanja seminar/Lokakarya/Workshop/rakor 3.300.000 3.250.000 98,48
54 Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin 18.000.000 16.475.000 91,53
55 Belanja uang yg akan diserahkan kpd masy/phk ketiga 27.700.000 15.450.000 55,78
56 Belanja hadiah 20.000.000 20.000.000 100,00
57 Belanja penghargaan 18.000.000 18.000.000 100,00
Jumlah 37.034.391.915 31.350.513.888 84,65
49
1.3) Belanja Hibah
Belanja hibah dengan target anggaran setelah perubahan sebesar Rp.
1.091.865.000,00 dengan realisasi pengeluaran sebesar Rp. 395.073.000,00 atau
36,18%. Angka anggaran dan realisasi atas belanja barang tersebut merupakan
reklasifikasi dari belanja barang dan jasa, belanja perjalanan dinas dan belanja
pemeliharaan penganggaran tahun 2017 yang berdasarkan Permendagri 13 tahun
2006, dengan rincian sebagai berikut:
Rp
1 Belanja barang yg akan diserahkan 386,515,000.00 381,723,000.00
kepada masyarakat
2 Belanja barang yg akan diserahkan 705,350,000.00 13,350,000.00
kepada pihak ketiga
Jumlah 1,091,865,000.00 395,073,000.00
RealisasiNo Uraian
Anggaran setelah
Perubahan
2. Belanja Modal
Gambaran angka realisasi Belanja Modal secara terperinci adalah sebagai berikut:
2.1) Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Peralatan dan Mesin dengan target anggaran setelah perubahan sebesar Rp.
6.330.587.602,00, realisasi pengeluaran sebesar Rp. 3.888.322.400,00 atau 61,42%.
Angka anggaran dan realisasi atas belanja peralatan dan mesin tersebut dengan
rincian sebagai berikut:
Rp %
Belanja Peralatan dan Mesin
1 BM pengadaan pompa 600,000.00 475,000.00 79.17
2 BM pengadaan kend bermotor angkutan barang 201,250,000.00 184,925,950.00 91.89
3 BM pengadaan kendaraan bermotor beroda dua 79,799,200.00 73,522,108.00 92.13
4 BM pengadaan perkakas standar 2,500,000.00 419,391.00 16.78
5 BM pengadaan alat pasca panen 367,587,000.00 356,751,000.00 97.05
6 BM pengadaan alat penyimpanan 5,100,000.00 5,100,000.00 100.00
7 BM pengadaan mesin hitung/jumlah 10,000,000.00 10,000,000.00 100.00
8 BM pengadaan alat penyimpanan perlengk ktr 180,125,000.00 95,250,000.00 52.88
9 BM pengadaan alat kantor lainnya 630,443,000.00 411,500,300.00 65.27
10 BM pengadaan alat meubelair 1,236,525,000.00 1,037,739,250.00 83.92
11 BM pengadaan alat pembersih 18,000,000.00 7,750,000.00 43.06
12 BM pengadaan alat pendingin 343,250,000.00 282,156,000.00 82.20
13 BM pengadaan alat dapur 700,000.00 650,000.00 92.86
14 BM pengadaan alat rumah tangga lainnya 111,830,000.00 53,050,000.00 47.44
15 BM pengadaan alat pemadam kebakaran 37,100,000.00 25,868,800.00 69.73
16 BM pengadaan komputer unit jaringan 19,800,000.00 7,912,000.00 39.96
17 BM pengadaan personal komputer 608,000,000.00 444,221,177.00 73.06
18 BM pengadaan peralatan komputer mainframe 3,000,000.00 - -
19 BM pengadaan peralatan mini komputer 91,750,000.00 60,073,032.00 65.47
20 BM pengadaan peralatan personal komputer 89,500,000.00 42,561,750.00 47.56
21 BM pengadaan peralatan jaringan 17,600,000.00 13,880,000.00 78.86
22 BM pengadaan meja kerja pejabat 6,250,000.00 6,000,000.00 96.00
23 BM pengadaan kursi tamu di ruangan pejabat 25,000,000.00 17,500,000.00 70.00
24 BM pengadaan peralatan studio visual 23,500,000.00 15,558,263.00 66.21
25 BM pengadaan peralatan studio video dan film 10,000,000.00 9,123,496.00 91.23
26 BM pengadaan alat komunikasi telephone 1,500,000.00 - -
27 BM pengadaan alat kedokteran umum 760,990,352.00 255,723,883.00 33.60
28 BM pengadaan alat farmasi 500,000.00 - -
29 BM pengadaan alat laboratorium umum 600,000.00 - -
30 BM pengadaan alat laboratorium patoligi 522,788,050.00 458,861,000.00 87.77
31 BM pengadaan alat laboratorium lainnya 900,000,000.00 - -
32 BM pengadaan alat bantu keamanan 25,000,000.00 11,750,000.00 47.00
6,330,587,602.00 3,888,322,400.00 61.42
Realisasi
Jumlah
No UraianAnggaran setelah
Perubahan
50
2.2) Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Gedung dan Bangunan dengan target anggaran setelah perubahan sebesar
Rp. 4.485.800.000,00, realisasi pengeluaran sebesar Rp. 4.316.379.400,00 atau
96,22%. Angka anggaran dan realisasi atas belanja gedung dan bangunan tahun
2017 yang berdasarkan Permendagri 13 tahun 2006, dengan rincian sebagai berikut:
Rp %
Belanja Gedung dan Bangunan
1 BM pengadaan bangunan gedung kantor 413,500,000.00 411,119,000.00 99.42
2 BM pengadaan bangunan kesehatan 3,911,300,000.00 3,748,185,400.00 95.83
3 BM pengadaan bangunan gdg tmp krj lain 161,000,000.00 157,075,000.00 97.56
4,485,800,000.00 4,316,379,400.00 96.22
Realisasi
Jumlah
No UraianAnggaran setelah
Perubahan
2.3) Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja jalan, Irigasi dan Jaringan dengan target anggaran setelah perubahan
sebesar Rp. 351.400.000,00, realisasi pengeluaran sebesar Rp. 269.016.198,00 atau
76,56%. Angka anggaran dan realisasi atas belanja jalan, irigasi dan jaringan tahun
2017 yang berdasarkan Permendagri 13 tahun 2006, dengan rincian sebagai berikut:
Rp %
Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan
1 BM pengadaan air bersih/air baku lainnya 7,000,000.00 4,090,748.00 58.44
2 BM pengadaan instalasi air kotor 190,000,000.00 137,100,450.00 72.16
3 BM pengadaan jaringan transmisi 67,400,000.00 50,886,800.00 75.50
4 BM pengadaan jaringan distribusi 87,000,000.00 76,938,200.00 88.43
351,400,000.00 269,016,198.00 76.56
Realisasi
Jumlah
No UraianAnggaran setelah
Perubahan
2.4) Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja aset tetap lainnya dengan target anggaran setelah perubahan sebesar Rp.
37.000.000,00, realisasi pengeluaran sebesar Rp. 36.900.000,00 atau 99,73%. Angka
anggaran dan realisasi atas belanja aset tetap lainnya dengan rincian sebagai berikut:
Rp %
Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan
1 BM pengadaan brg2 perpustakaan three 1,500,000.00 1,500,000.00 100.00
dimensional artetacs dan realita
2 BM pengadaan alat olahraga senam 35,500,000.00 35,400,000.00 99.72
37,000,000.00 36,900,000.00 99.73
No UraianAnggaran setelah
Perubahan
Realisasi
Jumlah
LAPORAN OPERASIONAL (LO)
5.6 PENDAPATAN LO
Jumlah Pendapatan LO dalam Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.
18.232.340.566,33. Rincian atas jumlah pendapatan tersebut adalah sebagai berikut:
No. Uraian 2017 2016 kenaikan/ penurunan %
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) - LO 18,232,340,566.33 18,792,089,013.00 (559,748,446.67) (2.98)
2 Pendapatan Transfer - LO 0.00 0.00 0.00 0.00
3 Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah 0.00 0.00 0.00 0.00
4 Surplus Non Operasional - LO 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Pendapatan Luar Biasa - LO 0.00 0.00 0.00 0.00
18,232,340,566.33 18,792,089,013.00 0.00 (2.98)Jumlah
Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2006
51
Jumlah pendapatan tersebut, secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pendapatan Asli Daerah LO, Jumlah Pendapatan Asli Daerah LO Tahun 2017 sebesar Rp.
18.232.340.566,33. Rincian atas jumlah PAD-LO tersebut sebagai berikut:
No. Uraian 2017 2016 kenaikan/ penurunan %
1 Pendapatan Pajak Daerah - LO 0.00 0.00 0.00 0.00
2 Pendapatan Retribusi Daerah - LO 2,629,062,000.00 3,363,678,500.00 (734,616,500.00) (21.84)
3 Pendapatan Hsl Pengelolaan Kekayaan 0.00 0.00 0.00 0.00
Daerah yg Dipisahkan - LO
4 Lain-lain PAD yang Sah 15,603,278,566.33 15,428,410,513.00 174,868,053.33 1.13
18,232,340,566.33 18,792,089,013.00 (559,748,446.67) (2.98)Jumlah
5.7 BEBAN LO
Beban LO Tahun 2017 sebesar Rp. 85.329.125.131,70. Rincian atas Beban Operasi
LO tersebut sebagai berikut:
No Uraian 2017 2016 kenaikan/ penurunan %
1 Beban Pegawai - LO 44,844,677,076.00 38,394,911,993.00 6,449,765,083.00 16.80
2 Beban Barang dan Jasa 35,748,310,556.57 23,166,909,600.30 12,581,400,956.27 54.31
3 Beban Hibah 395,073,000.00 189,545,400.00 205,527,600.00 108.43
4 Beban Bantuan Sosial 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Beban Penyusutan dan Amortisasi 4,341,064,499.13 3,415,203,456.48 925,861,042.65 27.11
85,329,125,131.70 65,166,570,449.78 20,162,554,681.92 30.94Jumlah
5.8 SURPLUS DEFISIT- LO
Pada Tahun Anggaran 2017 jumlah pendapatan-LO sebesar Rp. 18.232.340.566,33,
sedangkan beban sebesar Rp. 85.329.125.131,70 sehingga surpus/déficit-LO sebesar (Rp.
67.096.784.565,37).
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
5.9 PERUBAHAN EKUITAS
Pada Tahun Anggaran 2017 terdapat Ekuitas awal sebesar Rp. 105.172.827.665,33
kemudian surplus/defisit-LO sebesar (Rp. 67.096.784.565,37) dan dampak kumulatif
perubahan kebijakan/kesalahan mendasar berupa koreksi atas nilai persediaan Rp 0,00,
selisih revaluasi aset tetap Rp. 0,00 dan koreksi ekuitas lainnya sebesar Rp. 65.162.888.365.
Kewajiab untuk dikonsolidasikan sebesar Rp. 65.162.888.365,00. Sehingga ekuitas akhir
pada Tahun 2017 menjadi sebesar Rp. 103.571.021.584,02. Rincian atas perubahan ekuitas
tersebut adalah sebagai berikut:
No. 2017 2016
1 EKUITAS AWAL 105,172,827,665.33 43,202,530,638.23
2 SURPLUS/DEFISIT-LO (67,096,784,565.37) (46,374,481,436.78)
3
Koreksi Nilai Persediaan 0.00 0.00
Selisih Revaluasi Aset Tetap 0.00 0.00
Koreksi ekuitas lainnya 332,090,119.06 25,956,775,168.88
4 KEWAJIBAN UNTUK DIKONSOLIDASIKAN 65,162,888,365.00 82,388,003,295.00
5 EKUITAS AKHIR 103,571,021,584.02 105,172,827,665.33
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
/KESALAHAN MENDASAR:
Uraian
Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2006
52
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NONKEUANGAN
6.1. Informasi Umum
Terbentuknya Dinas Kesehatan Kota Mataram tidak terlepas dari perjalanan
terbentuknya Kota Mataram. Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 4 Tahun 1993 Kota
Mataram terbentuk yang merupakan perubahan status Kota Administratif Mataram
menjadi Kotamadya Mataram yang terdiri dari 3 Kecamatan, yaitu : Kecamatan Ampenan,
Kecamatan Mataram dan Kecamatan Cakranegara. Sejalan dengan lahirnya Otonomi
Daerah yang ditandai dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor: 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah, maka terjadi pula perubahan sebutan Kotamadya Daerah
Tingkat II Mataram menjadi hanya Kota Mataram. Sehubungan dengan pesatnya
perkembangan Kota Mataram, maka Wilayah Kota Mataram mengalami pemekaran
setelah berlakunya Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor: 3 Tahun 2007 Tentang
Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan di Kota Mataram dari 3 Kecamatan dan 23
Kelurahan menjadi 6 Kecamatan dan 50 Kelurahan.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, susunan organisasi Dinas Kesehatan Kota Mataram
mengalami perubahan melalui Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram sebagai berikut :
a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas;
b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :
1) Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :
a) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
b) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
c) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga;
2) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi :
a) Seksi Surveilans dan Imunisasi;
b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular serta
Kesehatan Jiwa;
3) Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, membawahi :
a) Seksi Pelayanan Kesehatan;
b) Seksi Kefarmasian, Alkes dan PKRT;
c) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;
d. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Kesehatan Kota Mataram diatur dalam
Peraturan Walikota Mataram Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kegiatan Unit Pelaksana Tekhnis Dinas pada Dinas Kesehatan
Kota Mataram. UPTD yang ada pada Dinas Kesehatan terdiri dari 11 (sebelas)
53
Puskesmas, 1 (satu) Unit Instalasi Farmasi Kesehatan, dan 1 (satu) unit Laboratorium
Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Mataram dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
sebagai penyelenggara urusan pemerintah daerah dalam bidang kesehatan didukung
oleh 845 orang tenaga yang terdiri dari :
Pegawai Negeri Sipil : 520 orang
Tenaga Honda : 1 orang
Tenaga PTT : 66 orang
Kontrak JKN : 258 orang
Dari 845 orang pegawai ini tersebar pada Dinas Kesehatan sebanyak 93 orang
(11,01%), Puskesmas sebanyak 736 orang (87,10%), Instalasi Farmasi Kesehatan
sebanyak 8 orang (0,95%), dan Laboratorium Kesehatan sebanyak 8 orang (0,95%).
Gambaran yang lebih rinci tentang penyebaran tenaga lingkup Dinas Kesehatan Kota
Mataram Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut :
No. DINAS/UPTD
JENIS KEPEGAWAIAN JM
L PNS Honda PTT Kontrak
JKN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Dinas Kesehatan
Puskesmas Karang Taliwang
Puskesmas Cakranegara
Puskesmas Ampenan
Puskesmas Mataram
Puskesmas Pagesangan
Puskesmas Tanjung Karang
Puskesmas Karang Pule
Puskesmas Dasan Cermen
Puskesmas Selaparang
Puskesmas Dasan Agung
Puskesmas Pejeruk
Instalasi Farmasi Kesehatan
Laboratorium Kesehatan
82
36
48
37
36
35
46
44
42
32
30
38
6
8
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
11
7
6
4
4
6
3
4
4
3
2
2
-
-
27
38
35
19
30
34
13
23
16
11
12
-
93
74
93
78
59
69
86
60
69
52
44
52
8
8
J u m l a h 520 1 66 258 845
54
Sedangkan jumlah tenaga PNS menurut 13 jenis tenaga kesehatan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan yang ada pada
lingkup Dinas Kesehatan Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
NO. JENIS TENAGA UNIT KERJA
JML DINAS PUSKESMAS IFK Lab
1
2 3
4
5
6
7
8
9
10
MEDIS Dokter Dokter Gigi Dokter Spesialis Dokter Gigi Spesialis PSIKOLOGI KLINIS KEPERAWATAN S.Kep.Ners D.IV Keperawatan AKPER/D-III Keperawatan SPK D-IV Perawat Gigi AKG SPRG KEBIDANAN D-IV Kebidanan AKBID/D-III Kebidanan D1 Bidan KEFARMASIAN Apoteker D-III Farmasi SMF KESEHATAN MASYARAKAT Magister Kesehatan SKM Epidemiologi Kesehatan Administrator & Kebijakan Kesehatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku Pembimbing Kesehatan Kerja Biostatistik dan Kependudukan Reproduksi dan Keluarga KESEHATAN LINGKUNGAN S1 Teknik Lingkungan AKL/APK/D-III Kesehatan Lingkungan SPPH Sanitasi Lingkungan Entomology Kesehatan Mikrobiolog Kesehatan GIZI S1/DIV Gizi/Dietizien D-III Gizi SPAG KETERAPIAN FISIK Fisioterapis Okupasi Terapis Terapis Wicara Akupuntur KETEKNISIAN MEDIS D.IV Analis Kes/S1 Biologi AAK SMAK Perekam Medis dan Informasi Kes. Teknik Kardiovaskuler
2 1 - - -
3 - 5 3 - - 1
1 2 -
1 1 -
6 11 - - - - - -
6 1 1 - - -
1 4 - - - - -
1 - - - -
24 9 - - -
32 2
61 14 1
21 3
10 61 2
2 11 9
1 11 - - - - - -
16 17 1 - - -
9 22 - - - - -
9 17 6 1 -
- - - - - - - - - - - - - - -
2 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 - - - - - - - - - - - -
3 3 - - -
27 10 - - -
35 2 66 17 1 21 4
11 63 2
5 13 10
7 22 - - - - - -
23 18 2 - - -
10 26 - - - - -
13 20 6 1 -
55
11
12
13
Teknisi Pelayanan Darah Refraksiois Optisien/Optometris Teknisi Gigi Pinata Anestesi Terapis Gigi dan Mulut Audiologis TEKNIK BIOMEDIKA Radiographer Elektromedis Ahli Teknologi Laboratorium Medik Fisikawan Medik Radioterapis Ortotik Prostetik KESEHATAN TRADISIONAL Kesehatan Tradisional Ramuan Kesehatan Tradisional Keterampilan KESEHATAN LAIN S2 S1 DIII D1 SMU Pekarya Kesehatan SMP SD
- - - - - - - - - - - - - -
4 11 1 1
12 2 - -
- - - - - - - - - - - - - -
2 17 2 -
23 5 3 -
- - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - -
6 29 3 1 36 7 3 -
J U M L A H 82 424 6 8 520
Dalam pelaksanaan kegiatannya, Dinas Kesehatan juga didukung oleh sarana
pelayanan kesehatan yang merupakan UPT Dinas Kesehatan Kota Mataram yaitu 11
Puskesmas yang terdiri dari 4 Puskesmas Perawatan (Puskesmas Ampenan, Puskesmas
Tanjung Karang, Puskesmas Cakranegara dan Puskesmas Karang Taliwang) dan 7
Puskesmas Non Perawatan (Puskesmas Karang Pule, Puskesmas Mataram, Puskesmas
Pagesangan, Puskesmas Dasan Cermen, Puskesmas Selaparang, Puskesmas Dasan
Agung, dan Puskesmas Pejeruk) serta 17 Puskesmas Pembantu dan 23 Poskesdes yang
tersebar di 6 Kecamatan.
6.2. Sifat Operasi dan Kegiatan Pokok
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan saat ini ditujukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan Umur Harapan Hidup, penurunan Angka
Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu, menurunkan dan menekan angka kesakitan,
meningkatkan pelayanan kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat. Selain
itu pembangunan kesehatan yang dilaksanakan saat ini lebih diarahkan untuk langsung
menyentuh ke masyarakat serta meningkatkan kemampuan melalui partisipasi aktif
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya.
Perkembangan Kota Mataram yang cukup pesat yang ditandai dengan makin
tingginya kepadatan penduduk dan mobilisasi penduduk dan ditambah lagi dengan tingginya
jumlah penduduk miskin telah memberikan kontribusi tersendiri terhadap timbulnya masalah-
masalah kesehatan di masyarakat, Masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi dan
perlu mendapat perhatian lebih lanjut di antaranya adalah :
56
1. Derajat kesehatan
a. Masih Rendahnya Umur Harapan Hidup
b. Tinginya Angka Kematian Bayi (AKB)
c. Masih Tinginya Angka Kematian Ibu (AKI)
Tingginya angka kematian ibu menunjukkan masih kurangnya mutu pelayanan
kesehatan.
d. Kasus Penyakit
Salah satu masalah kesehatan yang timbul dan banyak mendapat perhatian
masyarakat adalah masalah kasus penyakit khususnya demam berdarah. Dari tahun
ke tahun demam berdarah telah menjadi momok bagi masyarakat.
e. Gizi Buruk
Sebagai akibat dari kemiskinan dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pola
asuh anak menjadikan gizi buruk tetap menjadi perhatian utama hingga saat ini.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Hasil survey PHBS Kota Mataram yang dilaksanakan pada tahun 2017 menunjukkan
bahwa rumah tangga dengan PHBS masih cukup rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
pola hidup bersih dan sehat masyarakat yang memegang peranan penting bagi
peningkatan derajat kesehatan masih rendah.
3. Masih Terbatasnya Kuantitas dan Kualitas SDM Kesehatan
Dari jumlah pegawai pada Dinas Kesehatan Kota Mataram dan UPTD 520 orang,
sebagian besar merupakan tenaga paramedis (Perawat, Bidan, Sanitarian, Analis, gizi
dan Asisten Apoteker). Selain itu masih terdapat 1 orang pegawai honor daerah, 66 orang
tenaga PTT, dan 258 orang kontrak JKN.
4. Belum Optimalnya Pelayanan Kesehatan
Pada tahun 2017 jangkauan pelayanan kesehatan di Kota Mataram ditingkatkan dengan
rehab pembangunan Puskesmas dan Poskesdes. Selain itu untuk mendukung pelayanan
kesehatan di Puskesmas dan jaringannya pada tahun 2017 melalui Dana DAK Bidang
Kesehatan juga dilaksanakan pengadaan alat-alat kesehatan.
5. Terbatasnya Pembiayaan Kesehatan
Sumber anggaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota
Mataram tahun 2017 adalah bersumber dari APBD Kota Mataram. Keterbatasan Dana
Alokasi Umum (DAU) dan kurang fleksibelnya pengunaan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Bidang Kesehatan menuntut lebih selektifnya penentuan prioritas kegiatan yang harus
mendapat perhatian utama. Disamping itu Dinas Kesehatan Kota Mataram juga didukung
dari dana dekonsentrasi dan Bantuan Luar Negeri (melalui Dinas Kesehatan Provinsi
NTB) serta Pos Bantuan APBD Kota Mataram .
Upaya-upaya pembangunan kesehatan melalui program dan kegiatan yang selama ini
telah dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan
adanya meningkatnya umur harapan hidup dan menurunnya angka kematian ibu,
tertanganinya masalah-masalah kesehatan, meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
kesehatan serta perilaku dan peran serta masyarakat.
57
6.3. Ketentuan Perundang-undangan yang Menjadi Landasan Kegiatan Operasional
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengelolaan & pelayanan pada Dinas Kesehatan Kota
Mataram tidak terlepas dari regulasi yang mengaturnya. Regulasi tersebut antara lain
sebagai berikut:
1) Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah APBN
2) Peraturan Daerah No. 1 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Mataram TA 2008
3) Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
4) Peraturan Walikota Nomor: 11/PERT/2008 tentang Rincian Tupoksi Dinas Kesehatan
Kota Mataram
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DECEMBER 2017 DAN 2016
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1 . 02 Kesehatan Bidang Pemerintahan :
1 . 02 . 01 DINAS KESEHATAN Unit Organisasi :
NO. URUT URAIAN SALDO
2017 (%) SALDO
2016
KENAIKAN/
(PENURUNAN)
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN - LO 8 18.232.340.566,33 18.792.089.013,00 (2,98) (559.748.446,67)
8 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO 18.232.340.566,33 18.792.089.013,00 (2,98) (559.748.446,67)
0,00 8 . 1 . 1 Pendapatan Pajak Daerah - LO 0,00 0,00 0,00
2.629.062.000,00 8 . 1 . 2 Pendapatan Retribusi Daerah - LO 3.363.678.500,00 (21,84) (734.616.500,00)
0,00 8 . 1 . 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LO 0,00 0,00 0,00
15.603.278.566,33 8 . 1 . 4 Lain-lain PAD Yang Sah - LO 15.428.410.513,00 1,13 174.868.053,33
8 . 2 PENDAPATAN TRANSFER - LO 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 8 . 2 . 1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -LO 0,00 0,00 0,00
0,00 8 . 2 . 2 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LO 0,00 0,00 0,00
0,00 8 . 2 . 3 Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LO 0,00 0,00 0,00
0,00 8 . 2 . 4 Bantuan Keuangan - LO 0,00 0,00 0,00
8 . 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 8 . 3 . 1 Pendapatan Hibah - LO 0,00 0,00 0,00
0,00 8 . 3 . 2 Dana Darurat - LO 0,00 0,00 0,00
0,00 8 . 3 . 3 Pendapatan Lainnya - LO 0,00 0,00 0,00
BEBAN 9 85.329.125.131,70 65.166.570.449,78 30,94 20.162.554.681,92
9 . 1 . 1 44.844.677.076,00 Beban Pegawai - LO 38.394.911.993,00 16,80 6.449.765.083,00
9 . 1 . 2 35.748.310.556,57 Beban Barang dan Jasa 23.166.909.600,30 54,31 12.581.400.956,27
9 . 1 . 3 0,00 Beban Bunga 0,00 0,00 0,00
9 . 1 . 4 0,00 Beban Subsidi 0,00 0,00 0,00
9 . 1 . 5 395.073.000,00 Beban Hibah 189.545.400,00 108,43 205.527.600,00
9 . 1 . 6 0,00 Beban Bantuan Sosial 0,00 0,00 0,00
9 . 1 . 7 4.341.064.499,13 Beban Penyusutan dan Amortisasi 3.415.203.456,48 27,11 925.861.042,65
9 . 1 . 8 0,00 Beban Penyisihan Piutang 0,00 0,00 0,00
9 . 1 . 9 0,00 Beban Lain-lain 0,00 0,00 0,00
9 . 2 . 1 0,00 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 0,00 0,00 0,00
9 . 2 . 2 0,00 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00
9 . 2 . 3 0,00 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00
9 . 2 . 4 0,00 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 0,00 0,00 0,00
LAPORAN OPERASIONAL Halaman 1 dari 2
Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1 . 02 Kesehatan Bidang Pemerintahan :
1 . 02 . 01 DINAS KESEHATAN Unit Organisasi :
NO. URUT URAIAN SALDO
2017 (%) SALDO
2016
KENAIKAN/
(PENURUNAN)
9 . 2 . 5 0,00 Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 0,00 0,00 0,00
9 . 2 . 6 0,00 Beban Transfer Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00
SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (67.096.784.565,37) (46.374.481.436,78) 44,68 (20.722.303.128,59)
KEGIATAN NON OPERASIONAL
8 . 4 . 1 0,00 Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO 0,00 0,00 0,00
8 . 4 . 2 0,00 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO 0,00 0,00 0,00
8 . 4 . 3 0,00 Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO 0,00 0,00 0,00
9 . 3 . 1 0,00 Defisit Penjualan Aset Non Lancar - LO 0,00 0,00 0,00
9 . 3 . 2 0,00 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO 0,00 0,00 0,00
9 . 3 . 3 0,00 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO 0,00 0,00 0,00
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 0,00 0,00 0,00 0,00
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (67.096.784.565,37) (46.374.481.436,78) 44,68 (20.722.303.128,59)
POS LUAR BIASA
8 . 5 . 1 0,00 Pendapatan Luar Biasa - LO 0,00 0,00 0,00
9 . 4 . 1 0,00 Beban Luar Biasa 0,00 0,00 0,00
SURPLUS/DEFISIT DARI POS LUAR BIASA 0,00 0,00 0,00 0,00
SURPLUS/DEFISIT-LO (67.096.784.565,37) (46.374.481.436,78) 44,68 (20.722.303.128,59)
Mataram, 2 Januari 2018
dr. H. USMAN HADI
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM
NIP. 19631121 199603 1 002
LAPORAN OPERASIONAL Halaman 2 dari 2
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(Dalam Rupiah)
PEMERINTAH KOTA MATARAM
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
Urusan Pemerintahan : 1 . 02 Kesehatan
1 . 02 . 01 DINAS KESEHATAN Unit Organisasi :
URAIAN 2016 2017
EKUITAS AWAL 105.172.827.665,33 43.202.530.638,23
SURPLUS/DEFISIT-LO (67.096.784.565,37) (46.374.481.436,78)
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR:
Koreksi Nilai Persediaan 0,00 0,00
Selisih Revaluasi Aset Tetap 0,00 0,00
Koreksi ekuitas lainnya 332.090.119,06 25.956.775.168,88
KEWAJIBAN UNTUK DIKONSOLIDASIKAN 65.162.888.365,00 82.388.003.295,00
EKUITAS AKHIR 105.172.827.665,33 103.571.021.584,02
Mataram, 2 Januari 2018
dr. H. USMAN HADI
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM
NIP. 19631121 199603 1 002
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Halaman 1 dari 1
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DECEMBER 2017 DAN 2016
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Urusan Pemerintahan : 1 Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1 . 02 Kesehatan Bidang Pemerintahan :
1 . 02 . 01 DINAS KESEHATAN Unit Organisasi :
NO. URUT URAIAN ANGGARAN
2017
REALISASI
2017 (%) REALISASI
2016
PENDAPATAN 1 18.500.000.000,00 18.232.340.566,33 18.792.089.013,00 98,55
1 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 18.500.000.000,00 18.232.340.566,33 18.792.089.013,00 98,55
1 . 1 . 2 Pendapatan Retribusi Daerah 3.000.000.000,00 2.629.062.000,00 3.363.678.500,00 87,64
1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 15.500.000.000,00 15.603.278.566,33 15.428.410.513,00 100,67
BELANJA 2 97.888.618.563,20 84.458.440.562,00 100.721.020.763,00 86,28
2 . 1 BELANJA OPERASI 86.683.830.961,20 75.947.822.564,00 65.628.697.502,00 87,61
2 . 1 . 1 Belanja Pegawai 48.557.574.046,20 44.202.235.676,00 38.352.060.945,00 91,03
2 . 1 . 2 Belanja Barang 37.034.391.915,00 31.350.513.888,00 27.087.091.157,00 84,65
2 . 1 . 5 Belanja Hibah 1.091.865.000,00 395.073.000,00 189.545.400,00 36,18
2 . 2 BELANJA MODAL 11.204.787.602,00 8.510.617.998,00 35.092.323.261,00 75,96
2 . 2 . 2 Belanja Peralatan dan Mesin 6.330.587.602,00 3.888.322.400,00 8.474.533.911,00 61,42
2 . 2 . 3 Belanja Bangunan dan Gedung 4.485.800.000,00 4.316.379.400,00 26.606.577.500,00 96,22
2 . 2 . 4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 351.400.000,00 269.016.198,00 11.211.850,00 76,56
2 . 2 . 5 Belanja Aset Tetap Lainnya 37.000.000,00 36.900.000,00 0,00 99,73
SURPLUS / (DEFISIT) (79.388.618.563,20) (66.226.099.995,67) (81.928.931.750,00) 83,42
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) (79.388.618.563,20) (66.226.099.995,67) (81.928.931.750,00) 83,42
Mataram, 2 Januari 2018
dr. H. USMAN HADI
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM
NIP. 19631121 199603 1 002
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH Halaman 1 dari 1
NERACA
(Dalam Rupiah)
Per 31 December 2017 dan 2016
PEMERINTAH KOTA MATARAM
Urusan Pemerintahan: 1 . 02 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan
1 . 02 . 01 DINAS KESEHATANUnit Organisasi :
KD. REK URAIAN 20162017
ASET1
ASET LANCAR1 . 1
Kas1 . 1 . 1 4.562.641.916,33 5.625.853.547,00
Investasi Jangka Pendek1 . 1 . 2 0,00 0,00
Piutang1 . 1 . 3 0,00 0,00
Piutang Lain-lain1 . 1 . 4 0,00 16.285.221,00
Persediaan1 . 1 . 5 3.317.891.938,27 7.706.662.856,84
Penyisihan piutang1 . 1 . 9 0,00 0,00
7.880.533.854,60 13.348.801.624,84 JUMLAH ASET LANCAR
INVESTASI JANGKA PANJANG1 . 2
Investasi Non Permanen1 . 2 . 1 0,00 0,00
Investasi Permanen1 . 2 . 2 0,00 0,00
Penyisihan investasi non permanen1 . 2 . 3 0,00 0,00
0,00 0,00 JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG
ASET TETAP1 . 3
Tanah1 . 3 . 1
Halaman 1 dari 2
23.510.652.000,00 23.510.652.000,00
Peralatan dan Mesin1 . 3 . 2 39.653.841.624,58 35.459.078.283,52
Gedung dan Bangunan1 . 3 . 3 56.763.084.256,00 36.165.839.876,00
Jalan, Jaringan dan Instalasi1 . 3 . 4 1.338.479.250,00 1.081.129.400,00
Aset Tetap Lainnya1 . 3 . 5 143.546.500,00 142.046.500,00
Konstruksi dalam Pengerjaan1 . 3 . 6 0,00 16.306.089.980,00
Akumulasi Penyusutan1 . 3 . 7 (29.386.136.483,30) (25.045.071.984,17)
92.023.467.147,28 87.619.764.055,35 JUMLAH ASET TETAP
DANA CADANGAN1 . 4
Dana Cadangan1 . 4 . 1 0,00 0,00
0,00 0,00 JUMLAH DANA CADANGAN
ASET LAINNYA1 . 5
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran1 . 5 . 1 0,00 0,00
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah1 . 5 . 2 0,00 0,00
Kemitraan dengan Pihak Ketiga1 . 5 . 3 0,00 0,00
Aset Tidak Berwujud1 . 5 . 4 0,00 0,00
Aset Lain-lain1 . 5 . 5 4.358.603.972,14 4.260.663.446,14
amortisasi aset tidak berwujud1 . 5 . 6 0,00 0,00
4.358.603.972,14 4.260.663.446,14 JUMLAH ASET LAINNYA
104.262.604.974,02 105.229.229.126,33 JUMLAH ASET
KEWAJIBAN2
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK2 . 1
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)2 . 1 . 1 0,00 0,00
Utang Bunga2 . 1 . 2 0,00 0,00
Utang Pajak2 . 1 . 3 0,00 0,00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang2 . 1 . 4 0,00 0,00
Pendapatan Diterima Dimuka2 . 1 . 5 0,00 0,00
Utang Jangka Pendek Lainnya2 . 1 . 6 691.583.390,00 56.401.461,00
691.583.390,00 56.401.461,00 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG2 . 2
Utang Dalam Negeri2 . 2 . 1 0,00 0,00
Utang Luar Negeri2 . 2 . 2 0,00 0,00
0,00 0,00 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
691.583.390,00 56.401.461,00 JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS DANA3
EKUITAS DANA LANCAR3 . 1
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)3 . 1 . 1 4.562.641.916,33 5.625.853.547,00
Cadangan untuk Piutang3 . 1 . 2 0,00 16.285.221,00
Cadangan untuk Persediaan3 . 1 . 3 3.317.891.938,27 7.706.662.856,84
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek
3 . 1 . 4 (691.583.390,00) (56.401.461,00)
Pendapatan yang Ditangguhkan3 . 1 . 5 0,00 0,00
7.188.950.464,60 13.292.400.163,84 JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR
EKUITAS DANA INVESTASI3 . 2
NERACA
Urusan Pemerintahan: 1 . 02 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan
1 . 02 . 01 DINAS KESEHATANUnit Organisasi :
KD. REK URAIAN 20162017
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang3 . 2 . 1 0,00 0,00
Diinvestasikan dalam Aset Tetap3 . 2 . 2 92.023.467.147,28 87.619.764.055,35
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya (Tidak termasuk Dana Cadangan)
3 . 2 . 3 4.358.603.972,14 4.260.663.446,14
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang Jangka Panjang
3 . 2 . 4 0,00 0,00
96.382.071.119,42 91.880.427.501,49 JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI
EKUITAS DANA CADANGAN3 . 3
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan3 . 3 . 1 0,00 0,00
0,00 0,00 JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN
KOREKSI EKUITAS3 . 4
Koreksi Ekuitas3 . 4 . 1 0,00 0,00
0,00 0,00 JUMLAH KOREKSI EKUITAS
103.571.021.584,02 105.172.827.665,33 JUMLAH EKUITAS DANA
105.229.229.126,33 104.262.604.974,02 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
H. AHYAR ABDUH
WALIKOTA MATARAM
NERACA Halaman 2 dari 2