pemerintah kotamalang - malangkota.go.id · terdiri atas 5 kecamatan dan 57 kelurahan sebagaimana...
TRANSCRIPT
PEMERINTAH
KOTAMALANG -��--�·
TAHDNAN .2016
TERWUJUONYA KOTA MALANG SEBAGAI KOTA BERMARTABAT
JI. Tugu Nomor 1 Malang - Jawa Timur 65119 Tclp. (0341) 362704 Fax. (0341) 352070
www.malangkota.go.id
i KATA PENGANTAR i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah patut kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya, Laporan
Kinerja Tahunan Pemerintah Kota Malang Tahun 2016 dapat
diselesaikan tepat waktu. Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kota
Malang memuat informasi kinerja Pemerintah Kota Malang dalam
menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Malang
Tahun 2013-2018.
Laporan Kinerja Tahunan ini disusun berdasarkan
ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang memuat gambaran
tingkat pencapaian kinerja Pemerintah Kota Malang pada
Tahun 2016.
Demikian Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Kota Malang
ini disusun, agar dapat bermanfaat untuk perbaikan perencanaan,
penilaian dan perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan,
peningkatan kinerja dan penilaian kinerja.
Malang, Maret 2017 WALIKOTA MALANG,
H. MOCH. ANTON
DAFTAR ISI ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................... ii
Pernyataan Telah Direviu .............................................................. iv
Ringkasan Eksekutif ..................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Gambaran Umum Pemerintah Kota Malang ...................... 2
C. Pertumbuhan Ekonomi ..................................................... 8
D. Susunan Perangkat Daerah .............................................. 9
E. Sumber Daya Aparatur ..................................................... 12
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ..................... 14
A. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 ................................ 14
B. Indikator Kinerja .............................................................. 25
C. Perjanjian Kinerja ............................................................. 29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................ 37
A. Pengukuran Kinerja .......................................................... 40
1. Capaian Kinerja Tujuan .............................................. 43
2. Capaian Kinerja Sasaran............................................. 51
3. Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian
Kinerja Tahun Ini dengan Tahun Sebelumnya ............ 76
4. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan
Tahun Ini dengan Target Jangka Menengah yang
Terdapat dalam Dokumen yang Merupakan
Kemajuan Pencapaian Target Jangka Menengah ......... 82
5. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Daerah
Sekitar ........................................................................ 90
B. Akuntabilitas Keuangan ................................................... 95
C. Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Indikator
Kinerja Sasaran ................................................................ 106
DAFTAR ISI iii
BAB IV PENUTUP .......................................................................... 109
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 110
Nomor Sifat Lampiran Perihal
PEMERINTAH KOTA MALANG
INSPEKTORAT JI.GAJAHMADA No. 2A MALANG, Telp. (0341) 364450-321276
: 700/19.1· t/35.73.401/2017 : Segera
: Laporan Hasil Reviu Laporan Kinerja Pemerintah Kota Ma.lang
Malang, lb Maret 2017
Kepada: Yth. W ALIKOTA MALANG
di MALANG
Dengan ini kami sampaikan laporan Hasil Reviu atas
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Malang Tahun Anggaran
2016, sebagai berikut:
1. Pernyataan telah direviu :
(terlampir)
2. Dasar pelaksanaan reviu:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
b. Peratuan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
c. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
d. Peraturan Walikota Malang Nomor 58 Tahun 2012 tentang
Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat;
e. Surat Tugas Inspektur Kota Malang Nomor
700/125.l/35.73.401/2017 tanggal 13 Maret 2017.
3. Waktu pelaksanaan reviu :
Reviu dilaksanakan mulai tanggal 13 s.d. 16 Maret 2017
4. Tujuan dan Sasaran Reviu :
Tujuan reviu
a. membantu penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah Kota Malang;
b. memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi,
keandalan, dan keabsahan data/ informasi kinerja yang
disajikan dalam Laporan Kinerja Pemerintah Kota Malang
sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja yang
bekualitas.
Sasaran reviu adalah Laporan Kinerja Pemerintah Kota
Malang Tahun Anggaran 2016.
5. Ruang Lingkup Reviu :
a. Metode pengumpulan data/ informasi.
Hal ini dilakukan terkait untuk menguji keandalan dan
akurasi data/ informasi kinerja yang disajikan dalam
Laporan Kinerja. Pengujian dilakukan dengan cara
membandingkan data yang berasal dari Perangkat Daerah
dengan informasi yang tersaji dalam LKj.
b. Penelaahan penyelenggaraan SAKIP secara ringkas.
Hal ini dilakukan untuk menilai keselarasan antara
perencanaan strategis ditingkat Pemerintah Daerah dengan
perencanaan strategis unit dibawahnya, terutama dalam
hal keselarasan sasaran, indikator kinerja, program dan
kegiatannya. Penelaahan juga dilakukan dengan menilai
beberapa indikator kinerja apakah telah memenuhi kriteria
SMART.
6. Kesimpulan dan rekomendasi:
Kesimpulan
a. Format Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kota
Malang:
PEMERINTAH KOTA MALANG
INSPEKTORAT JI.GAJAHMADA No. 2A MALANG, Telp. (0341) 364450-321276
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA MALANG
TAHUN A..'lfGGARAN 2016
Kami telah mereviu Laporan Kinerja instansi Peme_rintah Kota Malang
untuk tahun anggaran 2016 sesuai pedoman Reviu atas La.poran Kinerja
yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 jo. Peraturan Waikota
Malang Nomor 39 tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Reviu Laporan
Kinerja Pemerintah Daerah dan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan
Kinerja menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Malang.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa laporan
kinerja telah disajikan secara akurat, andal, dan valid.
Berdasarkan hasil reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang
menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang
disajikan di dalam laporan kineja ini.
Malang, 16 Maret 201 7
OTA MALANG,
LKj Pemerintah Kota Malang telah menyajikan data penting
Instansi Pemerintah, target kinerja, capaian kinerja yang
didukung matrik pengukuran kinerja dalam lampirannya.
LKj telah menyajikan upaya perbaikan ke depan yang
diinformasikan dalam analisis capaian kinerja sasaran,
telah menyajikan solusi pemecahan masalah terhadap
faktor penghambat atau permasalahan yang ada dalam
pencapaian sasaran serta telah menyajikan akuntabilitas
keuangan yang disajikan berdasarkan target dan realisasi
anggaran yang digunakan untuk mencapai tiap-tiap
sasaran.
b. Mekanisme Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kota
Malang:
1) LKj Pemerintah Kota Malang telah disusun oleh Bagian
organisasi Sekretariat Daerah sebagai unit kerja yang
mempunyai fungsi dalam melakukan penyusunan
laporan kinerja bersama Tim yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Walikota sesuai dengan Pasal
11 ayat (2) huruf h Peraturan Daerah Kota Malang
Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dam Staf Ahli.
2) Informasi yang disampaikan dalam LKj telah didukung
dengan data yang memadai berupa Data pendukung
dari Perangkat Daerah terkait, yang disusun
berdasarkan �ormulir capaian kinerja yang telah
ditentukan. Penyampaian data dilakukan secara formal
melalui proses surat menyurat dan rapat klarifikasi
langsung oleh Perangkat Daerah terkait dengan tim
penyusun LKj.
3) Penanggung jawab pengumpulan data/ informasi kinerja
ditetapkan dalam Peraturan W alikota ten tang Indikator
Kinerja Utama, dimana penanggung jawab pengumpul
data tersebut juga mempunyai tanggung jawab untuk
melakukan pengukuran kinerja.
4) Terdapat data/informasi kinerja dalam LKj yang kurang
dapat diyakini keandalannya karena informasi yang
disampaikan belum disertai dengan data yang memadai,
yaitu terkait data yang mendukung capaian sasaran
Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran
perempuan di semua Bidang dan terjaminnya
Kesetaraan Gender, yakni data terkait Indeks
Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG), dan sasaran Meningkatnya aktivitas
ekonomi dan kualitas kelembagaan koperasi, serta etos
kerja UKM terkait data Kontribusi UKM terhadap Total
PDRB.
5) Pada beberapa Analisis/penjelasan dalam LKj masih
terdapat ketidak sesuaian dengan data yang
disampaikan oleh Perangkat Daerah terkait.
Sebagaimana data indikator tentang Persentase layanan
air bersih, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT),
Tingkat partisipasi angkatan kerja, Ketersediaan pangan
(food availability), Angka kemiskinan, Indeks
Pembangunan Gender (IPG), Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG), Kontribusi UKM terhadap Total PDRB.
c. Substansi Laporan Kinerja Pemerintah Kota Malang:
1) Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai dengan
tujuan/ sasar� dalam perjanjian kinerja, telah selaras
dengan rencana strategis (RPJMD), telah sesuai dengan
tujuan/ sasaran dalam Indikator Kinerja maupun
Indikator Kinerja Utama.
2) LKj telah menyajikan perbandingan data kinerja dengan
tahun lalu, perbandingan dengan target realisasi jangka
menengah (tahun kelima RPJMD) dan standar nasional
a tau Standar Pelayanan Minimal (SPM). Perbandingan
data kinerja dengan tahun lalu masih sebatas
perbandingan data realisasi, belum membandingkan
data capaian kinerja.
Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan hasil reviu tersebut maka sebagai
bahan perbaikan dalarn penyelenggaraan sistem
akuntabilitas, maka direkomendasikan (Tim Penyusun cq.
Bagi.an Organisasi Sekretariat Daerah) untuk dilakukan
penyempumaan-penyempumaan dalam penyusunan LKj dan
melakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut:
a. Dalarn melakukan pengumpulan data kinerja dari
Perangkat Daerah, agar dilakukan klarifikasi, analisis dan
verifikasi data yang disampaikan, dan data yang belum
diformalkan dimintakan formalitas dari Perangkat Daerah
yang bersangku tan.
b. Agar disajikan perbandingan data/ informasi capaian
kinerja tahun berjalan dengan capaian kinerja tahun lalu.
Demikian laporan hasil reviu karni sampaikan untuk
menjadi periksa dan petunjuk lebih lanjut.
KOTAMALANG
/bina Utama Muda
IP. 19580117 198303 1 008
RINGKASAN EKSEKUTIF v
RINGKASAN EKSEKUTIF
Peraturan Walikota Malang Nomor 30 Tahun 2015 tentang
Penyempurnaan Indikator Kinerja Daerah Kota Malang
Tahun 2013-2018, yang merupakan kebijakan yang mengatur
penyempurnaan indikator kinerja yang ada dalam RPJMD, telah
menetapkan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama yang harus
dicapai Pemerintah Kota Malang dalam kurun waktu lima tahun
mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.
Pada tahun 2016 Pemerintah Kota Malang melalui Peraturan
Daerah Kota Malang Nomor 10 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 dan
Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2016, telah menetapkan Program dan Kegiatan serta
anggaran yang dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian
sasaran kinerja yang telah ditetapkan. Secara umum capaian kinerja
sasaran yang telah dilakukan pengukuran telah berhasil dicapai
dengan maksimal yaitu 102%.
Anggaran yang digunakan dalam mencapai keberhasilan
tersebut sebesar Rp. 1.803.419.132.331,33 dari pagu anggaran
Rp. 2.132.444.361.610,25, sehingga terdapat efisiensi anggaran
Rp. 329.025.229.278,92 atau 14,43%.
Keberhasilan capaian kinerja Pemerintah Kota Malang dapat
terwujud berkat dukungan semua elemen masyarakat Kota Malang,
yang akan terus dipelihara dan akan lebih ditingkatkan guna
mencapai sasaran kinerja yang lebih baik.
1 BAB I - PENDAHULUAN 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahwa sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, telah diterbitkan
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, yang kemudian dicabut dengan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam
ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
dinyatakan bahwa Azas-azas Umum Penyelenggaraan Negara,
meliputi: Azas Kepastian Hukum, Azas Tertib Penyelenggaraan
Negara, Azas Kepentingan Umum, Azas Keterbukaan, Azas
Proporsionalitas, Azas Profesionalitas, dan Azas Akuntabilitas.
Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Walikota
menyusun Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Daerah dan
menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur
2 BAB I - PENDAHULUAN 2
Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara
periodik setiap akhir tahun anggaran tersebut menjadi media
pertanggungjawaban dan sebagai perwujudan kewajiban instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka
mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran atau
target kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu juga berperan
sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong
terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih
luas berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
B. GAMBARAN UMUM KOTA MALANG
1. Kondisi Geografis
Kota Malang memiliki wilayah seluas 110,06 km2, dan
terdiri atas 5 Kecamatan dan 57 Kelurahan sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 1.1
Luas Wilayah Kota Malang Berdasarkan Kecamatan
No. Kecamatan
Jumlah Kelurahan
dalam Wilayah
Kecamatan
Luas
Wilayah (Km2)
Persentase Terhadap
Luas Kota (%)
1. Kedungkandang 12 39,89 36,24
2. Sukun 11 20,97 19,05
3. Klojen 11 8,83 8,02
4. Blimbing 11 17,77 16,15
5. Lowokwaru 12 22,60 20,53
Total 57 110,06 100
Sumber : Bagian Pemerintahan Setda Kota Malang
3 BAB I - PENDAHULUAN 3
Secara astronomis, Kota Malang terletak pada
07O46’48” LS-8O46’42” LS dan 112O31’42” BT-112O48’48” BT,
dan secara geografis, letak Kota Malang berbatasan langsung
dengan kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Malang,
yakni:
Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kecamatan
Karangploso
Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan
Tumpang
Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan
Pakisaji
Sebelah Barat : Kecamatan Wagir dan Kecamatan
Dau
Secara topografis sebagian besar wilayah Kota Malang
merupakan dataran dengan dikelilingi deretan bukit dan
pegunungan. Kota Malang terletak pada ketinggian antara
440-667m (dpal), dengan keadaan kemiringan tanah
(topografi) Kota Malang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Kemiringan 0-8% tersebar diseluruh kecamatan di Kota
Malang. Kelas kemiringan ini tergolong datar agak landai.
Kondisi tanah yang berada pada kelas kemiringan ini
sangat potensial untuk dijadikan permukiman, pertanian,
dan perkebunan.
b) Kemiringan 8-15% merupakan kelas kemiringan yang
tergolong landai agak miring. Kelas kemiringan ini berada
di seluruh kecamatan di Kota Malang. Kondisi tanah pada
kelas kemiringan ini cocok untuk dijadikan berbagai jenis
usaha konservasi tanah dan air.
4 BAB I - PENDAHULUAN 4
c) Kemiringan 15-25% merupakan kelas kemiringan yang
tergolong miring agak curam. Kelas kemiringan ini juga
berada diseluruh kecamatan Kota Malang namun hanya
pada lokasi-lokasi tertentu seperti sempadan sungai.
Wilayah terluas pada kemiringan ini yaitu Kecamatan
Kedungkandang dan Kecamatan Lowokwaru.
d) Kemiringan 25-45% merupakan kelas kemiringan yang
tergolong curam. Kelas kemiringan ini di Kota Malang
berada disekitar sempadan sungai. Namun wilayah
terluas yang berada pada kelas kemiringan ini yaitu
Kecamatan Kedungkandang dan Kecamatan Lowokwaru
yang merupakan tempat tertinggi di Kota Malang. Kondisi
tanah pada kelas kemiringan ini kurang baik untuk
dijadikan pertanian namun demikian perlu dikelola
dengan memilih tanaman yang bisa digunakan untuk
konservasi.
e) Kemiringan >45% merupakan kelas kemiringan sangat
curam. Kelas kemiringan ini di Kota Malang berada di
Kecamatan Kedungkandang. Kondisi tanah pada kelas
kemiringan ini sangat rentan terhadap erosi maka
sebaiknya perlu upaya pelestarian hutan.
2. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk Kota Malang per 31 Desember 2016
sebesar 895.387 jiwa, yang terdiri dari WNA sejumlah 1.108
jiwa dan WNI sejumlah 894.278 jiwa yang tersebar di 5
Kecamatan,jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
terjadi kenaikan jumlah penduduk sebesar 13.593 jiwa.
Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah
Kecamatan Kedungkandang sebesar 208.979 jiwa yang
5 BAB I - PENDAHULUAN 5
terbagi ke dalam 63.580 Kepala Keluarga (KK), sedangkan
Kecamatan Klojen merupakan kecamatan dengan jumlah
penduduk paling sedikit yakni sebanyak 110.136 jiwa yang
terbagi ke dalam 35.739 KK, sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Kota Malang Berdasarkan Kecamatan
per 31 Desember 2016
No. Kecamatan Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Persentase Terhadap Jumlah
Penduduk Kota (%)
Jumlah
KK
1. Kedungkandang 208.979 23 63.580
2. Sukun 206.612 23 64.154
3. Klojen 110.136 12 35.739
4. Blimbing 196.847 22 61.278
5. Lowokwaru 172.813 19 53.676
Total 895.387 100 278.427
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Diolah)
Dari segi kepadatan penduduk, Kecamatan Klojen
merupakan wilayah yang paling padat penduduk, sementara
Kecamatan Kedungkandang menjadi kecamatan dengan
tingkat kepadatan penduduk paling rendah sebagaimana
tabel berikut:
6 BAB I - PENDAHULUAN 6
Tabel 1.3
Tingkat Kepadatan Penduduk Kota Malang
Berdasarkan Kecamatan
per 31 Desember 2016
No. Kecamatan Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Luas Wilayah
(Km2)
Kepadatan Penduduk
(Jiwa/Km2)
1. Kedungkandang 208.979 39,89 5.239
2. Sukun 206.612 20,97 9.853
3. Klojen 110.136 8,83 12.473
4. Blimbing 196.847 17,77 11.077
5. Lowokwaru 172.813 22,60 7.647
Total 895.387 110,06 8.135
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Diolah)
Berdasarkan aspek usia, sebagian besar penduduk di
Kota Malang terkategori sebagai penduduk usia produktif,
yakni pada rentang usia 15-64 tahun sebesar 634.555 jiwa
atau 71% dari total jumlah penduduk, sedangkan jumlah
penduduk yang termasuk ke dalam kategori penduduk usia
tidak produktif sebanyak 260.832 jiwa atau 29% dari total
penduduk. Adapun uraian jumlah penduduk berdasarkan
klasifikasi usia sebagaimana tabel berikut:
7 BAB I - PENDAHULUAN 7
Tabel 1.4
Jumlah Penduduk Kota Malang
Berdasarkan Kelompok Umur
per 31 Desember 2016
No.
Kelompok
Umur (Tahun)
Jumlah (Jiwa)
Persentase Terhadap
Jumlah Penduduk
(%)
1. 0 - 4 58.329 6,51
2. 5 - 9 68.826 7,69
3. 10 - 14 68.533 7,65
4. 15 - 19 68.063 7,60
5. 20 - 24 65.744 7,34
6. 25 - 29 67.731 7,56
7. 30 - 34 79.417 8,87
8. 35 - 39 79.557 8,89
9. 40 - 44 69.535 7,77
10. 45 - 49 64.716 7,23
11. 50 - 54 56.019 6,26
12. 55 - 59 47.888 5,35
13. 60 - 64 35.885 4,01
14. ≥ 65 65.144 7,28
Total 895.387 100,00%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
8
BAB I - PENDAHULUAN 8
C. PERTUMBUHAN EKONOMI
Perubahan penghitungan PDRB dengan tahun dasar 2010
menempatkan Kota Malang pada posisi ke 11 besaran PDRB
se-Kabupaten/Kota di Jawa Timur, sebelumnya menempati
posisi ke-6 dengan seri tahun dasar 2000. Sedangkan di wilayah
Eks Karisidenan Malang PDRB Kota Malang menempati posisi ke-
3 setelah Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang. Jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka PDRB perkapita
Kota Malang menempati posisi ke 2 dibawah Kabupaten
Pasuruan, yaitu sebesar Rp. 60.881.000,00.
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Malang yaitu sebesar
5,82%. Kota Malang menempati posisi ketiga di wilayah Eks
Karisidenan Malang setelah Kota Batu dan Kota Probolinggo.
Perekonomian Kota Malang didukung oleh kegiatan industri,
dimana kontribusi terhadap pembentukan Produk Domestik
Brutonya mencapai 33,05%. Kegiatan industri dikelompokkan
berdasarkan jumlah tenaga kerja. Kelompok Industri Kecil dan
Rumah tangga adalah perusahaan industri dengan tenaga kerja
kurang dari 10 orang, kelompok industri sedang adalah
perusahaan dengan tenaga kerja 20-99 dan kelompok industri
besar adalah perusahaan dengan tenaga kerja sama dengan atau
lebihdari 100.
Di samping itu sektor Perdagangan merupakan sektor yang
sangat dominan dalam membentuk perekonomian Kota Malang,
kontribusi pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
mencapai 28,90%. Sarana tempat belanja atau pasar tradisional
yang ada di Kota Malang sebanyak 28 pasar dengan berbagai
kelas pasar. Dengan jumlah bedak sebanyak 2.758 unit, 15.788
los/emper dan PKL 2.251, sedangkan jumlah pedagang 13.671
pedagang.
9
BAB I - PENDAHULUAN 9
D. SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kota Malang pada
tahun 2016 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, yang telah
ditindaklanjuti dengan:
1. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Staf Ahli sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8
Tahun 2014;
2. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu,
Badan Kepegawaian Daerah dan Lembaga Teknis Daerah;
3. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja;
4. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan;
5. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 9 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus
KORPRI;
6. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 10 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah;
7. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 11 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah.
10 BAB I - PENDAHULUAN 10
Adapun Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kota
Malang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah adalah sebagai
berikut:
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3. Dinas Daerah (ada 16 Dinas): Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Dinas
Perhubungan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum,
Perumahan dan Pengawasan Bangunan, Dinas Kebersihan
dan Pertamanan, Dinas Pasar, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah,
Dinas Pertanian, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Sosial,
Dinas Kepemudaan dan Olahraga, dan Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil.
4. Lembaga Teknis Daerah:
a. Inspektorat;
b. Badan (ada 7 Badan): Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik, Badan Keluarga Berencana dan
PemberdayaanMasyarakat, Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu, dan Badan Lingkungan Hidup;
c. Kantor (ada 2 Kantor):Kantor Ketahanan Pangan, dan
Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah;
5. Satuan Polisi Pamong Praja;
6. Kecamatan (ada 5 Kecamatan): Kecamatan Kedungkandang,
Kecamatan Sukun, Kecamatan Klojen, Kecamatan Blimbing,
dan Kecamatan Lowokwaru;
11 BAB I - PENDAHULUAN 11
7. Kelurahan yang terdiri dari 57 Kelurahan;
8. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI;
9. Rumah Sakit Umum Daerah; dan
10. Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Kemudian dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah telah
ditindaklanjuti dengan diundangkannya Peraturan Daerah Kota
Malang Nomor 7Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah, sehingga Susunan Perangkat Daerah
Pemerintah Kota Malang pada tahun 2017 mengalami perubahan
sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3. Inspektorat;
4. Badan Daerah (ada 6 Badan):Badan Perencanaan, Penelitian
dan Pengembangan, Badan Kepegawaian Daerah, Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Badan Pelayanan Pajak
Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik;
5. Dinas Daerah (ada 19 Dinas):Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Sosial,
Dinas Tenaga Kerja, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana, Dinas Perhubungan, Dinas Komunikasi
dan Informatika, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas
Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Kebudayaan
danPariwisata, Dinas Kepemudaan dan Olah Raga, Dinas
12 BAB I - PENDAHULUAN 12
Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah, Dinas Perdagangan,
Dinas Perindustrian, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan;
6. Satuan Polisi Pamong Praja;
7. Kecamatan (ada 5 Kecamatan):
a. Kecamatan Kedungkandang, meliputi 12 Kelurahan;
b. Kecamatan Sukun, meliputi 11 Kelurahan;
c. Kecamatan Klojen, meliputi 11 Kelurahan;
d. Kecamatan Blimbing, meliputi 11 Kelurahan; dan
e. Kecamatan Lowokwaru, meliputi 12 Kelurahan.
E. SUMBER DAYA APARATUR
Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
adalah aparatur dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota
Malangberdasarkan data SIMPEG Tahun 2016 sebanyak 7.854
orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 4.024 orang dan
perempuan sebanyak 3.830 orang.
13 BAB I - PENDAHULUAN 13
Tabel 1.5
Jumlah Pegawai Negeri Sipil
Berdasarkan Data SIMPEG Tahun 2016
No. Tingkat
Pendidikan
Laki-Laki Perempuan TOTAL
1. SD / Sederajat 399 11 410
2. SLTP / Sederajat 575 27 602
3. SLTA / Sederajat 1.218 507 1.725
4. Diploma I 8 9 17
5. Diploma II 75 155 230
6. Diploma III 139 349 488
7. Strata I 1.324 2.417 3.741
8. Strata II 281 353 634
9. Strata III 5 2 7
JUMLAH 4.024 3.830 7.854
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah
14 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 14
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2013 - 2018
Rencana Strategis merupakan suatu proses perencanaan
yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi
yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala
Daerah. Perencanaan strategis juga merupakan langkah awal
yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah agar mampu
menjawab tuntutan lingkungan strategis, baik lokal, nasional
maupun global dan tetap berada dalam tatanan Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan
pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis,
Pemerintah Daerah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya
dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam
upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
RPJMD Kota Malang Tahun 2013-2018 merupakan
Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan
setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang
menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah. RPJMD
secara sistematis mengedepankan isu–isu lokal, yang
diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana
pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan
sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai
dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
15
BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 15
1. Visi
Berdasarkan kondisi Kota Malang, serta peluang,
tantangan dan isu strategis yang akan dihadapi dalam
5 tahun mendatang, Walikota dan Wakil Walikota membuat
Visi Kota Malang Tahun 2013-2018, sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Malang Tahun 2013-2018 jo. Peraturan Walikota Malang
Nomor 30 Tahun 2015 tentang Penyempurnaan Indikator
Kinerja Daerah Kota Malang Tahun 2013-2018 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Walikota Malang Nomor 93
Tahun 2015, sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA KOTA MALANG SEBAGAI KOTA
BERMARTABAT”
Penjelasan dari Visi sebagai berikut:
Istilah MARTABAT adalah istilah yang menunjuk pada harga
diri kemanusiaan, yang memiliki arti kemuliaan. Sehingga,
dengan visi "Menjadikan Kota Malang sebagai Kota
BERMARTABAT" diharapkan dapat terwujud suatu kondisi
kemuliaan bagi Kota Malang dan seluruh masyarakatnya. Hal
ini adalah penerjemahan langsung dari konsep Islam
mengenai baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur (negeri yang
makmur yang diridhoi oleh Allah SWT).
Untuk dapat disebut sebagai Kota BERMARTABAT, maka
akan diwujudkan Kota Malang yang aman, tertib, bersih, dan
asri, dimana masyarakat Kota Malang adalah masyarakat
yang mandiri, makmur, sejahtera, terdidik dan berbudaya,
serta memiliki nilai religiusitas yang tinggi dilandasi dengan
sikap toleransi terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di
16 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 16
tengah-tengah masyarakat, dengan Pemerintah Kota Malang
yang bersih dari KKN dan sungguh-sungguh melayani
masyarakat. Sehingga, Kota Malang secara umum akan
memiliki keunggulan-keunggulan dan berdaya saing tinggi
untuk dapat menempatkan diri sebagai kota yang terkemuka
dengan berbagai prestasi di berbagai bidang.
Visi Kota Malang tersebut berpedoman pada Visi
Pembangunan Kota Malang yang termuat dalam Rencana
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Malang Tahun 2005-
2025, yaitu:
"TERWUJUDNYA KOTA MALANG SEBAGAI KOTA
PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS, BERBUDAYA,
BERWAWASAN LINGKUNGAN MENUJU MASYARAKAT
SEJAHTERA".
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi Walikota dan Wakil Walikota
ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas, aksesibilitas dan pemerataan
pelayanan pendidikan dan kesehatan;
b. Meningkatkan produktivitas dan daya saing daerah;
c. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap
masyarakat rentan, pengarusutamaan gender serta
kerukunan sosial;
d. Meningkatnya pembangunan infrastruktur dan daya
dukung Kota yang terpadu dan berkelanjutan, tertib
penataan ruang serta berwawasan lingkungan; dan
e. Mewujudkan pelaksanaan reformasi birokrasi dan
kualitas pelayanan publik yang profesional, akuntabel dan
berorientasi pada kepuasan masyarakat.
17 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 17
3. Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan visi dan misi pembagunan daerah Kota
Malang Tahun 2013-2018 ditetapkan 12 (dua belas) tujuan,
yaitu sebagai berikut:
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan kualitas, aksesibilitas
dan pemerataan pelayanan pendidikan.
Sasaran:
Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan
pemerataan pelayanan pendidikan;
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas, aksesibilitas
dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Sasaran:
Meningkatnya aksesibilitas, kualitas dan
pemerataan pelayanan kesehatan.
Tujuan 3 : Terwujudnya peningkatan perekonomian daerah
melalui penguatan sektor ekonomi dan usaha
kecil menengah, perindustrian dan
perdagangan, serta pariwisata daerah.
Sasaran:
Meningkatnya aktivitas ekonomi dan kualitas
kelembagaan koperasi, serta etos kerja UKM;
Meningkatnya kontribusi sektor industri,
perdagangan dan pariwisata.
Tujuan 4 : Terwujudnya perluasan kesempatan kerja.
Sasaran :
Meningkatnya kesempatan kerja;
Meningkatnya kinerja penanaman modal dan
investasi daerah
Tujuan 5 : Terwujudnya kertersediaan dan akses pangan.
Sasaran :
Meningkatnya ketersediaan pangan (food
availability)
18
BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 18
Tujuan 6 : Terwujudnya peningkatan perlindungan
terhadap masyarakat rentan dan pengentasan
kemiskinan.
Sasaran :
Menurunnya penduduk miskin;
Meningkatnya perlindungan terhadap
penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut
usia tidak potensial;
Meningkatnya perlindungan terhadap korban
bencana.
Tujuan 7 : Terwujudnya peningkatan kualitas kehidupan
dan peran perempuan, serta terjaminnya
pengarusutamaan gender.
Sasaran :
Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran
perempuan di semua bidang dan terjaminnya
Kesetaraan Gender.
Tujuan 8 : Terwujudnya peningkatan kualitas kerukunan
sosial masyarakat.
Sasaran :
Meningkatnya layanan kehidupan beragama
dan kerukunan antar umat beragama;
Meningkatnya kehidupan masyarakat yang
aman dan tertib.
Tujuan 9 : Terwujudnya peningkatan kualitas infrastruktur
dan daya dukung kota.
Sasaran:
Meningkatnya kualitas infrastruktur, prasarana
dan sarana transportasi jalan, serta daya
dukung kota dengan berwawasan lingkungan.
19 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 19
Tujuan 10 : Terwujudnya peningkatan tertib pemanfaatan
ruang kota sesuai peruntukannya.
Sasaran:
Meningkatnya tertib pemanfaatan ruang kota
sesuai peruntukannya.
Tujuan 11 : Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Daerah.
Sasaran:
Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas
kinerja pemerintah daerah.
Tujuan 12 : Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan
publik yang profesional, akuntabel dan
berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Sasaran:
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
menuju pelayanan yang profesional, akuntabel
dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
20 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 20
Tabel 2.1
Matriks Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Pembangunan Kota Malang
Visi : TERWUJUDNYA KOTA MALANG SEBAGAI KOTA BERMARTABAT
Misi
Tujuan Sasaran
Uraian Indikator
Kinerja Uraian
Indikator
Kinerja
1 2 3 4 5
I. Meningkatkan
kualitas,
aksesibilitas dan
pemerataanpelayanan
pendidikan dan
kesehatan
1. Terwujudnya
peningkatan
kualitas,
aksesibilitas danpemerataan
pelayanan
pendidikan
Angka Melek
Huruf
1. Meningkatnya
kualitas,
aksesibilitas
danpemerataan
pelayanan
pendidikan
Angka
Partisipasi
Kasar (APK)
SD/MI
Angka
kelulusan
Angka
Partisipasi
Murni (APM) SD/MI
Angka
Partisipasi Kasar (APK)
SMP/MTs
Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMP/MTs
Angka Melek
Huruf
Angka
kelulusan
Persentase anak usia
sekolah dari
keluarga pra
sejahtera yang
sekolah lulus
sampai dengan
SMP/MTs
2. Terwujudnya
peningkatan
kualitas,
aksesibilitas dan
pemerataan
pelayanankesehatan
Angka Usia
Harapan Hidup
(AHH)
1. Meningkatnya
aksesibilitas,
kualitas dan
pemerataan
pelayanan
kesehatan
Angka
Kematian Bayi
Per 1000
Kelahiran
Hidup (KH)
Angka
Kematian Ibu
per 100.000
Kelahiran Hidup (KH)
21 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 21
1 2 3 4 5
Rasio Tenaga
Medis per
Satuan Penduduk (per
1.000
penduduk)
Rasio
Posyandu per
Satuan Balita
Persentase
Penduduk
Miskin yang
mendapatkan
fasilitas pengobatan
gratis
Angka Usia Harapan
Hidup (AHH)
II. Meningkatkanproduktivitas dan
daya saing
daerah
1. Terwujudnyapeningkatan
perekonomian
daerah melalui
penguatan sektor
ekonomi danusaha kecil
menengah,
perindustrian
dan
perdagangan,
serta pariwisatadaerah
Pertumbuhan PDRB
1. Meningkatnyaaktivitas
ekonomi dan
kualitas
kelembagaan
koperasi, sertaetos kerja UKM
Persentase koperasi sehat
Persentase
Koperasi Sehat
Kontribusi
UKM terhadap
Total PDRB
2. Meningkatnya
kontribusi
sektor industri,
perdagangan
dan pariwisata
Persentase
sektor
perdagangan,
hotel dan
restoran terhadap Total
PDRB
Persentase sektor industri
pengolahan
terhadap Total
PDRB
2. Terwujudnya
perluasan
kesempatan kerja
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
1. Meningkatnya
kesempatan
kerja
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
Persentase
peningkatan
nilai
penanaman modal dan
investasi
daerah
Tingkat
partisipasi
angkatan
kerja
2. Meningkatnya
kinerja
penanamanmodal dan
investasi
daerah
Persentase
peningkatan
nilai penanaman
modal dan
investasi
daerah
22 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 22
1 2 3 4 5
3. Terwujudnya
ketersediaan dan
akses pangan
Ketersediaan
pangan (food availiability)
1. Meningkatnya
ketersediaan
pangan (food availibility)
Ketersediaan
pangan (food availibility)
III. Meningkatkan
kesejahteraan danperlindungan
terhadap
masyarakat
rentan,
pengarusutamaan
gender sertakerukunan sosial
1. Terwujudnya
peningkatanperlindungan
terhadap
masyarakat
rentan dan
pengentasan
kemiskinan
Angka
kemiskinan
1. Menurunnya
persentasependuduk
miskin
Angka
kemiskinan
2. Meningkatnyaperlindungan
terhadap
penyandang
cacat fisik dan
mental serta
lanjut usiatidak potensial
Persentase penyandang
cacat fisik dan
mental serta
lanjut usia
tidak potensial
yang mendapatkan
penanganan
3. Meningkatnyaperlindungan
terhadap
korban
bencana
Persentase korban
bencana yang
tertangani
2. Terwujudnya
peningkatan
kualitas
kehidupan danperan perempuan,
serta terjaminnya
pengarusutamaan
gender
Indeks
Pembangunan
Gender (IPG)
1. Meningkatnya
kualitas
kehidupan dan
peranperempuan di
semua Bidang
dan
terjaminnya
Kesetaraan
Gender
Indeks
Pembangunan
Gender (IPG)
Indeks
Pemberdayaan
Gender (IDG)
3. Terwujudnya
peningkatankualitas
kerukunan sosial
masyarakat
Angka
kriminalitas
1. Meningkatnya
layanankehidupan
beragama dan
kerukunan
antar umat
beragama
Persentase
kesepakatan hasil
pertemuan
antar umat
beragama yang
ditindaklanjuti
Persentasepen
urunan
kerusuhan
bermotif SARA
2. Meningkatkan
kehidupan
masyarakatyang aman dan
tertib
Persentase
penurunan
angka kriminalitas
Persentase penurunan
kasus
pelanggaran
Perda
23 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 23
1 2 3 4 5
IV. Meningkatnya
pembangunan
infrastruktur dandaya dukung Kota
yang terpadu dan
berkelanjutan,
tertib penataan
ruang serta
berwawasanlingkungan
1. Terwujudnya
peningkatan
kualitasinfrastruktur dan
daya dukung
kota
Predikat
Adipura
1. Meningkatnya
kualitas
infrastruktur,prasarana dan
sarana
transportasi
jalan, serta
daya dukung
kota denganberwawasan
lingkungan
Luasan
kawasan
kumuh
Predikat
Wahana Tata
Nugraha
Persentase jalan
kota dalam
kondisi baik
Persentase
layanan air
bersih
2. Terwujudnya
peningkatan
tertib
pemanfaatan
ruang kota
sesuaiperuntukannya
Persentase
luasan RTH
1. Meningkatnya
tertib
pemanfaatan
ruang kota
sesuai
peruntukannya
Persentase
luasan RTH
Persentase pelanggaran
tata ruang yang
tertangani
Persentase
luasan wilayah yang telah
sesuai dengan
peruntukannya
V. Mewujudkan
pelaksanaan
reformasi
birokrasi dan
kualitaspelayanan publik
yang profesional,
akuntabel dan
berorientasi pada
kepuasan
masyarakat
1. Terwujudnya
transparansi dan
akuntabilitas
Kinerja
PemerintahDaerah
Opini BPK 1. Meningkatnya
transparansi
dan
akuntabiltas
kinerjapemerintah
daerah
Jumlah SKPD
yang
ditetapkan
sebagai WBK
Nilai SAKIP
Kota Malang
Opini BPK
2. Terwujudnyapeningkatan
kualitas
pelayanan publik
yang profesional,
akuntabel dan
berorientasi padakepuasan
masyarakat
Survei Kepuasan
Masyarakat
(SKM)
1. Meningkatnyakualitas
pelayanan
publik menuju
pelayanan
yang
profesional danberorientasi
pada kepuasan
masyarakat
Survei Kepuasan
Masyarakat
(SKM)
24 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 24
4. Strategi dan Arah Kebijakan
Untuk mencapai Visi Pemerintah Kota Malang 2013-
2018, digunakan 4 (empat) strategi pokok yaitu strategi pro
growth, pro job, pro poor, dan pro gender. Pro growth berarti,
pembangunan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah melalui sejumlah instrumen seperti adanya
peningkatan investasi dan pembangunan infrastruktur. Pro
job berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong
terbukanya peluang kerja bagi angkatan kerja, khususnya
bagi lulusan sekolah. Pro poor berarti, pembangunan memiliki
dimensi keberpihakan kepada Wong Cilik, yakni kelompok-
kelompok masyarakat yang belum berdaya. Strategi demikian
dilakukan melalui program-program perlindungan dan
pemberdayaan. Pro gender berarti pembangunan di Kota
Malang dilakukan dengan prinsip kesetaraan fungsi dan
peran laki-laki dan perempuan. Keempat strategi itu sekaligus
berarti adanya upaya untuk menggabungkan dua strategi
pokok pembangunan yang selama ini dikenal, yaitu Strategi
Pertumbuhan dan Strategi Pemerataan.
Arah kebijakan pembangunan Kota Malang 2013-2018,
beserta keterkaitannya dengan rumusan Misi, Tujuan,
Sasaran, dan Strategi yang dipilih sebagaimana tercantum
dalam BAB VI lampiran Peraturan Daerah Kota Malang
Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Malang Tahun 2013-2018.
25 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 25
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Malang
ditetapkan dalam Peraturan Walikota Malang Nomor 94
Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Pemerintah Kota Malang.
Adapun IKU Pemerintah Kota Malang sebagaimana
tercantum pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Malang
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
1. Terwujudnya
peningkatankualitas,
aksesibilitas danpemerataan
pelayananpendidikan
1. Meningkatnya
kualitas,aksesibilitas dan
pemerataanpelayanan
pendidikan
Angka Partisipasi
Kasar (APK) SD/MI
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI
Angka Partisipasi
Kasar (APK) SMP/MTs
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/SMK/MA
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMA/SMK/MA
Angka Melek Huruf
Angka kelulusan
Persentase anak usia
sekolah dari keluarga pra sejahtera yang
sekolah lulus sampai dengan SMP/MTs
26 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 26
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
2. Terwujudnya
peningkatankualitas,
aksesibilitas dan
pemerataanpelayanan
kesehatan
2. Meningkatnya
aksesibilitas,kualitas dan
pemerataan
pelayanankesehatan
Angka Kematian Bayi
Per 1000 Kelahiran Hidup (KH)
Angka Kematian Ibu per 100.000
Kelahiran Hidup (KH)
Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk
(per 1.000 penduduk)
Rasio Posyandu per Satuan Balita
Persentase Penduduk Miskin yang
mendapatkan fasilitas pengobatan gratis
Angka Usia Harapan
Hidup (AHH)
3. Terwujudnyapeningkatan
perekonomian
daerah melaluipenguatan sektor
ekonomi dan usahakecil menengah,
perindustrian danperdagangan, serta
pariwisata daerah
3. Meningkatnyaaktivitas ekonomi
dan kualitas
kelembagaankoperasi, serta etos
kerja UKM
Persentase koperasi sehat
Kontribusi UKM terhadap Total PDRB
4. Meningkatnyakontribusi sektor
industri,perdagangan dan
pariwisata
Persentase sektor perdagangan, hotel
dan restoran terhadap Total PDRB
Persentase sektor industri pengolahan
terhadap Total PDRB
4. Terwujudnya perluasan
kesempatan kerja
5. Meningkatnyakesempatan kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat partisipasi
angkatan kerja
6. Meningkatnyakinerja penanaman
modal dan investasi
daerah
Persentase peningkatan nilai
penanaman modal
dan investasi daerah
5. Terwujudnyaketersediaan dan
akses pangan
7. Meningkatnyaketersediaan
pangan (foodavailibility)
Ketersediaan pangan (food availibility)
27 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 27
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
6. Terwujudnya
peningkatanperlindungan
terhadap
masyarakat rentandan pengentasan
kemiskinan
8. Menurunnya
persentasependuduk miskin
Angka kemiskinan
9. Meningkatnyaperlindungan
terhadappenyandang cacat
fisik dan mentalserta lanjut usia
tidak potensial
Persentase penyandang cacat
fisik dan mental serta lanjut usia tidak
potensial yang mendapatkan
penanganan
10. Meningkatnya
perlindunganterhadap korban
bencana
Persentase korban
bencana yang tertangani
7. Terwujudnyapeningkatan
kualitas kehidupandan peran
perempuan, serta
terjaminnyapengarusutamaan
gender
11. Meningkatnyakualitas kehidupan
dan peranperempuan di
semua bidang dan
terjaminnyaKesetaraan Gender
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG)
8. Terwujudnyapeningkatan
kualitaskerukunan sosial
masyarakat
12. Meningkatnyalayanan kehidupan
beragama dankerukunan antar
umat beragama
Persentase kesepakatan hasil
pertemuan antar umat beragama yang
ditindaklanjuti
Persentase penurunan
kerusuhan bermotif SARA
13. Meningkatkan
kehidupanmasyarakat yang
aman dan tertib
Persentase penurunan
angka kriminalitas
Persentase penurunan kasus pelanggaran
Perda
28 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 28
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
9. Terwujudnya
peningkatankualitas
infrastruktur dan
daya dukung kota
14. Meningkatnya
kualitasinfrastruktur,
prasarana dan
sarana transportasijalan, serta daya
dukung kota denganberwawasan
lingkungan
Luasan kawasan
kumuh
Persentase jalan kota
dalam kondisi baik
Persentase layanan air bersih
10. Terwujudnyapeningkatan tertib
pemanfaatan ruang
kota sesuaiperuntukannya
15. Meningkatnya tertibpemanfaatan ruang
kota sesuai
peruntukannya
Persentase luasan RTH
Persentase
pelanggaran tata ruang yang tertangani
Persentase luasan
wilayah yang telah sesuai dengan
peruntukannya
11. Terwujudnyatransparansi dan
akuntabilitas
Kinerja PemerintahDaerah
16. Meningkatnyatransparansi dan
akuntabiltas kinerja
pemerintah daerah
Jumlah SKPD yang ditetapkan sebagai
WBK
Nilai SAKIP Kota
Malang
Opini BPK
17. Terwujudnyapeningkatan
kualitas pelayananpublik yang
profesional,
akuntabel danberorientasi pada
kepuasanmasyarakat
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
29 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 29
C. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan
komitmen pimpinan yang mempresentasikan tekad dan janji
untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang
waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Tujuan
penyusunan Perjanjian Kinerja, yaitu:
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi
amanah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan
kinerja aparatur;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasarevaluasi kinerja
aparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian
penghargaan dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan
monitoring, evaluasi dan supervisi atas
perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah.
Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Malang
Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
30 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 30
Sasaran Strategis 1
Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
pendidikan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI % 99,63
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI % 88,97
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs % 94,01
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs % 70
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/SMK/MA
% 92,66
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA
% 64,76
Angka Melek Huruf % 99,92
Angka kelulusan
SD/MI % 99,23
SMP/MTs % 99,66
SMA/MA/SMK % 99,54
Persentase anak usia sekolah dari
keluarga pra sejahtera yang sekolah lulus sampai dengan SMP/MTs
% 16
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya aksesibilitas, kualitas dan pemerataan pelayanan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran Hidup (KH)
- 16
Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup (KH)
- 128
Rasio Tenaga Medis per Satuan
Penduduk (per 1.000 penduduk)
- 1,1
Rasio Posyandu per Satuan Balita - 1:102
Persentase Penduduk Miskin yang mendapatkan fasilitas pengobatan gratis
% 76
Angka Usia Harapan Hidup (AHH) Tahun 70,98
31 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 31
Sasaran Strategis 3
Meningkatnya aktivitas ekonomi dan kualitas kelembagaan
koperasi, serta etos kerja UKM
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Persentase koperasi sehat % 56,69
Kontribusi UKM terhadap Total PDRB % 54,67
Sasaran Strategis 4
Meningkatnya kontribusi sektor industri, perdagangan dan
pariwisata
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Persentase sektor perdagangan, hotel dan
restoran terhadap Total PDRB
% 39,95
Persentase sektor industri pengolahan terhadap Total PDRB
% 32,02
Sasaran Strategis 5
Meningkatnya kesempatan kerja
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 6,80
Tingkat partisipasi angkatan kerja % 80
Sasaran Strategis 6
Meningkatnya kinerja penanaman modal dan investasi daerah
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Persentase peningkatan nilai penanaman modal dan investasi daerah
% 5
Sasaran Strategis 7
Meningkatnya ketersediaan pangan (food availibility)
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Ketersediaan pangan (food availibility) - 10,91
32
BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 32
Sasaran Strategis 8
Menurunnya persentase penduduk miskin
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Angka kemiskinan % 3,88
Sasaran Strategis 9
Meningkatnya perlindungan terhadap penyandang cacat fisik dan
mental serta lanjut usia tidak potensial
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial
yang mendapatkan penanganan
% 17
Sasaran Strategis 10
Meningkatnya perlindungan terhadap korban bencana
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Persentase korban bencana yang tertangani
% 100
Sasaran Strategis 11
Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran perempuan di semua
Bidang dan terjaminnya Kesetaraan Gender
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Indeks Pembangunan Gender (IPG) - 74,79
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) - 77,21
33 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 33
Sasaran Strategis 12
Meningkatnya layanan kehidupan beragama dan kerukunan antar
umat beragama
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
% 100
Persentase penurunan kerusuhan
bermotif SARA
% 15
Sasaran Strategis 13
Meningkatkan kehidupan masyarakat yang aman dan tertib
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Persentase penurunan angka kriminalitas % 10
Persentase penurunan kasus pelanggaran Perda
% 5
Sasaran Strategis 14
Meningkatnya kualitas infrastruktur, prasarana dan sarana
transportasi jalan, serta daya dukung kota dengan berwawasan
lingkungan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Luasan kawasan kumuh ha 360
Persentase jalan kota dalam kondisi baik % 96
Persentase layanan air bersih % 87
34 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 34
Sasaran Strategis 15
Meningkatnya tertib pemanfaatan ruang kota sesuai
peruntukannya
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Persentase luasan RTH % 15,95
Persentase pelanggaran tata ruang yang tertangani
% 95
Persentase luasan wilayah yang telah sesuai dengan peruntukannya
% 100
Sasaran Strategis 16
Meningkatnya transparansi dan akuntabiltas kinerja pemerintah
daerah
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Jumlah SKPD yang ditetapkan sebagai
WBK
SKPD 4
Nilai SAKIP Kota Malang - 66
Opini BPK - WTP
Sasaran Strategis 17
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik yang
profesional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan masyarakat
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2016
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) - 77,66
35 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 35
Dukungan anggaran terhadap pencapaian kinerja yang
telah diperjanjikan pada tahun anggaran 2016 sebesar Rp.
972.438.255.448,74 yang dijabarkan dalam masing-masing
sasaran strategis sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Anggaran
(Rp)
1. Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan pendidikan
147.365.497.030,00
2. Meningkatnya aksesibilitas, kualitas dan pemerataan pelayanan
94.036.872.603,00
3. Meningkatnya aktivitas ekonomi dan
kualitas kelembagaan koperasi, serta etos kerja UKM
6.210.000.000,00
4. Meningkatnya kontribusi sektor industri,
perdagangan dan pariwisata
23.008.431.500,00
5. Meningkatnya kesempatan kerja 4.665.847.000,00
6. Meningkatnya kinerja penanaman modal
dan investasi daerah
1.620.000.000,00
7. Meningkatnya ketersediaan pangan (food availibility)
7.201.410.000,00
8. Menurunnya persentase penduduk
miskin
13.989.659.550,00
9. Meningkatnya perlindungan terhadap penyandang cacat fisik dan mental serta
lanjut usia tidak potensial
2.114.113.000,00
10. Meningkatnya perlindungan terhadap
korban bencana
2.317.090.000,00
11. Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran perempuan di semua bidang dan
terjaminnya Kesetaraan Gender
7.525.786.760,00
12. Meningkatnya layanan kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama
16.388.134.112,00
13. Meningkatkan kehidupan masyarakat
yang aman dan tertib
14.618.988.600,00
36 BAB II - PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 36
No. Sasaran Strategis Anggaran
(Rp)
14. Meningkatnya kualitas infrastruktur,
prasarana dan sarana transportasi jalan, serta daya dukung kota dengan berwawasan lingkungan
261.674.491.087,00
15. Meningkatnya tertib pemanfaatan ruang
kota sesuai peruntukannya
19.266.636.700,00
16. Meningkatnya transparansi dan akuntabiltas kinerja pemerintah daerah
29.080.662.241,00
17. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik yang profesional,
akuntabel dan berorientasi pada kepuasan masyarakat
321.354.635.265,74
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 37
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja diukur dengan melakukan pengumpulan
data kinerja yang menjadi tanggung jawab Satuan Kerja Perangkat
Daerah sesuai tugas pokok fungsinya. Data Kinerja dimaksud
dilakukan verifikasi data internal guna menjaga keakuratan data.
Kemudian capaian kinerja diukur dengan membandingkan
realisasi dan target kinerja. Adapun penanggung jawab data kinerja
tiap-tiap Indikator Kinerja sebagai berikut:
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
PENANGGUNG
JAWAB
Meningkatnya kualitas,
aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
pendidikan
1. Angka Partisipasi
Kasar (APK) SD/MI
Dinas Pendidikan
2. Angka PartisipasiMurni (APM) SD/MI
Dinas Pendidikan
3. Angka Partisipasi
Kasar (APK) SMP/MTs
Dinas Pendidikan
4. Angka Partisipasi
Murni (APM) SMP/MTs
Dinas Pendidikan
5. Angka Partisipasi
Kasar (APK) SMA/SMK/MA
Dinas Pendidikan
6. Angka Partisipasi
Murni (APM)SMA/SMK/MA
Dinas Pendidikan
7. Angka Melek Huruf Dinas Pendidikan
8. Angka Kelulusan:
- SD
- SMP
- SMA
Dinas Pendidikan
9. Persentase anak usia
sekolah dari keluargapra sejahtera yang
sekolah lulus sampaidengan SMP/MTs
Dinas Pendidikan
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 38
KINERJA UTAMA/ TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENANGGUNG JAWAB
Meningkatnya
aksesibilitas, kualitas dan pemerataan pelayanan
kesehatan
1. Angka Kematian Bayi
per 1000 KelahiranHidup (KH)
Dinas Kesehatan
2. Angka Kematian Ibuper 100.000
Kelahiran Hidup (KH)
Dinas Kesehatan
3. Rasio Tenaga Medisper Satuan Penduduk
(per 1.000 penduduk)
Dinas Kesehatan
4. Rasio Posyandu perSatuan Balita
Dinas Kesehatan
5. Persentase PendudukMiskin yang
mendapatkan fasilitaspengobatan gratis
Dinas Kesehatan
6. Angka Usia Harapan
Hidup (AHH)
Dinas Kesehatan
Meningkatnya aktivitas ekonomi dan kualitas
kelembagaan koperasi,
serta etos kerja UKM
1. Persentase koperasisehat
Dinas Koperasi dan UKM
2. Kontribusi UKMterhadap Total PDRB
Dinas Koperasi dan UKM
Meningkatnya kontribusi
sektor industri, perdagangan dan
pariwisata
1. Persentase sektor
perdagangan, hoteldan restoran terhadap
total PDRB
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
2. Persentase sektorindustri pengolahan
terhadap total PDRB
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Meningkatnya
kesempatan kerja
1. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT)
Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
2. Tingkat partisipasi
angkatan kerja
Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Meningkatnya kinerja
penanaman modal dan
investasi daerah
Persentase peningkatan
nilai penanaman modal
dan investasi daerah
Bagian Kerjasama
dan Penanaman
Modal
Meningkatnya ketersediaan pangan (food availibility)
Ketersediaan pangan (food availability)
Dinas Pertanian
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 39
KINERJA UTAMA/ TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENANGGUNG JAWAB
Menurunnya persentase
penduduk miskin
Angka kemiskinan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Meningkatnya perlindungan terhadap
penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut
usia tidak potensial
Persentase penyandang cacat fisik dan mental
serta lanjut usia tidak potensial yang
mendapatkan penanganan
Dinas Sosial
Meningkatnya
perlindungan terhadap
korban bencana
Persentase korban
bencana yang tertangani
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran
perempuan di semua bidang dan terjaminnya
kesetaraan gender
1. Indeks PembangunanGender (IPG)
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
2. Indeks PemberdayaanGender (IDG)
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Meningkatnya layanan
kehidupan beragama dan kerukunan antar umat
beragama
1. Persentase
kesepakatan hasilpertemuan antar umat
beragama yangditindaklanjuti
Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik
2. Persentase penurunan
kerusuhan bermotifSARA
Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik
Meningkatkan kehidupan
masyarakat yang aman
dan tertib
1. Persentase penurunan
angka kriminalitas
Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik
2. Persentase penurunan
kasus pelanggaranPerda
Satuan Polisi
Pamong Praja
Meningkatnya kualitas
infrastruktur, prasarana dan sarana transportasi
jalan, serta daya dukungkota dengan berwawasan
lingkungan
1. Luasan kawasan
kumuh
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
2. Persentase jalan kota
dalam kondisi baik
Dinas Pekerjaan
Umum, Perumahan
dan Pengawasan Bangunan
3. Persentase layanan air
bersih
PDAM
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 40
KINERJA UTAMA/ TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENANGGUNG JAWAB
Meningkatnya tertib
pemanfaatan ruang kota sesuai peruntukannya
1. Persentase luasan
RTH
Dinas Kebersihan
dan Pertamanan
2. Persentase
pelanggaran tataruang yang tertangani
Dinas Pekerjaan
Umum, Perumahan dan Pengawasan
Bangunan
3. Persentase luasanwilayah yang telah
sesuai denganperuntukannya
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Meningkatnya
transparansi dan
akuntabiltas kinerja pemerintah daerah
1. Jumlah SKPD yang
ditetapkan sebagai
WBK
Inspektorat
2. Nilai SAKIP KotaMalang
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
3. Opini BPK Inspektorat
Meningkatnya kualitas pelayanan publik menuju
pelayanan yang
profesional dan berorientasi pada
kepuasan masyarakat
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
Bagian Organisasi
A. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan sesuai dengan
program, kebijakan, sasaran dan tujuan dalam mewujudkan visi,
misi dan strategi instansi pemerintah, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, yang telah
ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota Malang Nomor 8
Tahun 2015. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian
setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang
keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 41
Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang
menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja dengan program
dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi
dan misi sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan
kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi
pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kota
Malang dilakukan dengan cara membandingkan target dengan
realisasi pada indikator tujuan dan membandingkan antara
target dengan realisasi masing-masing Indikator Kinerja Utama.
Pengukuran kinerja meliputi perjanjian kinerja dan
pengukuran indikator kinerja pada tiap-tiap sasaran dalam
mewujudkan misi Kota Malang dengan cara membandingkan
realisasi kinerja dengan target kinerja dari masing-masing
indikator yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, dan
pengukuran kinerja dituangkan dalam formulir Pengukuran
Kinerja.
Adapun cara menghitung capaian indikator kinerja dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
1) Rumus 1 : Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan
pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan
rumus sebagai berikut:
Persentase Pencapaian
rencana tingkat capaian =
Realisasi x 100%
Rencana
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 42
2) Rumus 2 : Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan
pencapaian kinerja yang semakin rendah, maka digunakan
rumus sebagai berikut:
Persentase Pencapaian
rencana tingkat capaian =
Rencana – (Realisasi – Rencana) x 100%
Rencana
Sedangkan untuk melaksanakan penilaian capaian kinerja
Pemerintah Kota Malang, ditetapkan penilaian sebagai parameter
keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan kebijakan teknis,
program dan kegiatan sebagai berikut:
85 ke atas : Sangat Berhasil
70 X < 85 : Berhasil
55 X < 70 : Cukup Berhasil
X < 55 : Kurang Berhasil
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 43
1. Capaian Kinerja Tujuan
Pengukuran kinerja tujuan dilakukan dengan
membandingkan target jangka menengah indikator tujuan
dengan realisasi tahun 2016, sebagai berikut:
Misi 1 : Meningkatkan kualitas, aksesibilitas dan
pemerataan pelayanan pendidikan dan kesehatan
KINERJA TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya peningkatan
kualitas,
aksesibilitas dan pemerataan
pelayanan
pendidikan
1. AngkaPartisipasi
Kasar (APK)
SD/MI
99,63% 95,86% 96,22%
2. Angka MelekHuruf
99,95% 99,91% 99,96%
3. AngkaKelulusan
- SD 99,25 % 100% 100,76%
- SMP 99,68 % 100% 100,32%
- SMA 100% 98,53% 98,53%
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan kualitas, aksesibilitas
dan pemerataan pelayanan pendidikan, dengan
indikator tujuan:
1. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI, dengan
formula indikator jumlah siswa pada tingkat
pendidikan SD/MI dibagi dengan jumlah
penduduk berusia 7-12 tahun X 100%,
tercapai 96,22% termasuk kategori Sangat
Berhasil, yang berasal dari perhitungan target
jangka menengah 99,63% dengan realisasi
95,86% atau sejumlah 78.194 siswa SD
dibanding 81.568 jumlah penduduk usia 7-12
tahun.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 44
2. Angka Melek Huruf, dengan formula indikator
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas
dapat baca tulis dibagi jumlah penduduk usia
15 tahun ke atas X 100%, tercapai 99,96%
termasuk kategori Sangat Berhasil, yang
berasal dari perhitungan target jangka
menengah 99,95% dengan realisasi 99,91%
atau diukur dari jumlah penduduk usia 15
tahun ke atas dapat baca tulis sebanyak
699.089 jiwa dibanding jumlah penduduk
usia 15 tahun ke atas sebanyak 699.699 jiwa.
3. Angka Kelulusan, dengan formula indikator
Jumlah kelulusan pada jenjang pendidikan
(SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA, SMK) dibagi
jumlah siswa tingkat tertinggi pada masing-
masing jenjang pendidikan pada tahun ajaran
berkenaan X 100%, tercapai:
- SD/MI 100,76% termasuk kategori Sangat
Berhasil, yang berasal dari perhitungan
target jangka menengah 99,25 % dengan
realisasi 100% atau diukur dari jumlah
kelulusan sebanyak 13.618 siswa pada
tahun 2016 dibanding jumlah siswa
tingkat tertinggi pada masing-masing
jenjang pendidikan sebanyak 13.618 siswa.
- SMP/MTs 100,32% termasuk kategori
Sangat Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target jangka menengah
99,68% dengan realisasi 100% atau diukur
dari Jumlah kelulusan sebanyak
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 45
12.368 siswa pada tahun 2016 dibanding
jumlah siswa tingkat tertinggi pada
masing-masing jenjang pendidikan
sebanyak 12.368 siswa.
- SMA/MA, SMK 98,53% termasuk kategori
Sangat Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target jangka menengah 100%
dengan realisasi 98,53% atau diukur dari
Jumlah kelulusan sebanyak 17.223 siswa
pada tahun 2016 dibanding jumlah siswa
tingkat tertinggi pada masing-masing
jenjang pendidikan sebanyak 17.480 siswa.
KINERJA
TUJUAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya
peningkatan kualitas,
aksesibilitas dan
pemerataan pelayanan
kesehatan
Angka Usia
Harapan Hidup (AHH)
71,10 72,60 102,10%
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas, aksesibilitas
dan pemerataan pelayanan kesehatan, dengan
indikator tujuan:
Angka Usia Harapan Hidup (AHH), tercapai
102,10% termasuk kategori Sangat Berhasil,
yang berasal dari perhitungan target jangka
menengah 71,10 dengan realisasi 72,60.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 46
Misi 2 : Meningkatkan produktivitas dan daya saing
daerah
KINERJA TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya peningkatan
perekonomian
daerah melalui penguatan sektor
koperasi dan
usaha kecil menengah,
perindustrian
dan perdagangan,
serta pariwisata
daerah
Persentase koperasi sehat
62,34% 43,45% 69,69%
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan perekonomian daerah
melalui penguatan sektor koperasi dan usaha
kecil menengah, perindustrian dan perdagangan,
serta pariwisata daerah, dengan indikator
tujuan:
Persentase koperasi sehat, dengan capaian
69,69% termasuk kategori Berhasil, yang
berasal dari perhitungan target jangka
menengah 62,34% dengan realisasi 43,45%.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 47
KINERJA
TUJUAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya
perluasan
kesempatan kerja
1. Tingkat
Pengangguran
Terbuka (TPT)
6,59% 4,45% 132,47%
2. Realisasi nilai
penanamanmodal dan
investasi daerah
890.503.
160.543,26
965.581.19
6.318,00
108,43%
Tujuan 2 : Terwujudnya perluasan kesempatan kerja,
dengan indikator tujuan:
1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dengan
capaian 132,47% termasuk kategori Sangat
Berhasil, yang berasal dari perhitungan
target jangka menengah 6,59% dengan
realisasi 4,45%;
2. Realisasi nilai penanaman modal dan
investasi daerah dengan capaian 108,43%
termasuk kategori Sangat Berhasil, yang
berasal dari perhitungan target jangka
menengah Rp. 890.503.160.543,26 dengan
realisasi Rp. 965.581.196.318,00
KINERJA
TUJUAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya ketersediaan dan
akses pangan
Ketersediaan pangan (food availability)
11,01 kg 20,52 kg 186,38%
Tujuan 3 : Meningkatnya ketersediaan pangan (food
availibility), dengan indikator tujuan:
Ketersediaan pangan (food availability) tercapai
186,38% termasuk kategori Sangat Berhasil,
dimana dari target jangka menengah 11,01 kg
terealisasi 20,52 kg.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 48
Misi 3 : Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan
terhadap masyarakat rentan, pengarusutamaan
gender serta kerukunan sosial
KINERJA
TUJUAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya
peningkatan
perlindungan terhadap
masyarakat
rentan dan pengentasan
kemiskinan
Angka kemiskinan 4,27% 4,10% 96%
Tujuan 1 : Menurunnya persentase penduduk miskin,
dengan indikator tujuan:
Angka kemiskinan, dengan capaian 96%
termasuk kategori Sangat Berhasil, yang
berasal dari perhitungan target jangka
menengah 4,27% dengan realisasi 4,10%.
KINERJA
TUJUAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya peningkatan
kualitas
kehidupan dan peran
perempuan, serta
terjaminnya
pengarusutamaan gender
Indeks Pembangunan
Gender (IPG)
76,49 57,83 75,60%
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas kehidupan
dan peran perempuan di semua bidang dan
terjaminnya Kesetaraan Gender, dengan
indikator tujuan:
Indeks Pembangunan Gender (IPG) dengan
capaian 95,42% termasuk kategori Berhasil,
yang berasal dari perhitungan target jangka
menengah IPG 76,49 dengan realisasi 57,83.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 49
KINERJA TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya peningkatan
kualitas
kerukunan sosial masyarakat
Persentase penurunan angka
kriminalitas
10% 12,34% 123,4%
Tujuan 3 : Terwujudnya peningkatan kualitas kerukunan
sosial masyarakat, dengan indikator tujuan:
Persentase penurunan angka kriminalitas
tercapai 123,4% termasuk kategori Sangat
Berhasil, dimana dari target jangka menengah
10% terealisasi 12,34%.
Misi 4 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan
daya dukung Kota yang terpadu dan
berkelanjutan, tertib penataan ruang serta
berwawasan lingkungan
KINERJA TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya
peningkatan
kualitas
infrastruktur dan daya
dukung kota
Predikat Adipura Piala
Adipura
Piala Adipura 100%
Predikat Wahana
Tata Nugraha
Piala
WTN
Piala WTN 100%
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan kualitas infrastruktur
dan daya dukung kota, dengan indikator tujuan:
a. Predikat Adipura, dengan capaian 100% termasuk
kategori Sangat Berhasil.
b. Predikat Wahana Tata Nugraha, dengan capaian
100% termasuk kategori Sangat Berhasil.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 50
KINERJA TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya peningkatan
tertib
pemanfaatan ruang kota
sesuai
peruntukannya
Persentase luasan RTH
15,97% 12,38% 77,64%
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan tertib pemanfaatan
ruang, dengan indikator tujuan:
Persentase luasan RTH, dengan formula
indikator Luasan ruang terbuka hijau dibagi
luasan wilayah X 100%, dengan capaian 77,64%
termasuk kategori Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target jangka menengah 15,97%
dengan realisasi 12,38% atau 13,63 km2 dari
110,06 km2.
Misi 5 : Mewujudkan pelaksanaan reformasi birokrasi dan
kualitas pelayanan publik yang profesional,
akuntabel dan berorientasi pada kepuasan
masyarakat
KINERJA
TUJUAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya transparansi dan
akuntabilitas
Kinerja Pemerintah
Daerah
Opini BPK WTP WTP 100%
Tujuan 1 : Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Daerah, dengan indikator
tujuan:
Opini BPK, dengan capaian 100% termasuk
kategori Sangat Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target Opini BPK Wajar Tanpa
Pengecualaian (WTP) terealisasi WTP.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 51
KINERJA TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2018
REALISASI
2016 CAPAIAN
Terwujudnya peningkatan
kualitas
pelayanan publik yang profesional,
akuntabel dan
berorientasi pada kepuasan
masyarakat
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
78,66 73,95 94,01%
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan
publik yang profesional, akuntabel dan
berorientasi pada kepuasan masyarakat, dengan
indikator tujuan:
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) tercapai
94,01%, dengan perhitungan dari target jangka
menengah hasil SKM 78,66 terealisasi 73,95.
2. Capaian Kinerja Sasaran
Capaian Kinerja Jangka Pendek (Perbandingan antara
target dan realisasi kinerja tahun 2016)
Adapun pengukuran kinerja dilakukan terhadap target
tahunan (jangka pendek) yang dilakukan analisis terkait
program dan kegiatan yang mendukung atau menghambat
keberhasilannya serta permasalahan dan solusi atas
keberhasilan capaian tersebut sebagai berikut:
1) Misi 1 : Meningkatkan kualitas, aksesibilitas dan
pemerataan pelayanan pendidikan dan
kesehatan
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan kualitas,
aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
pendidikan
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 52
KINERJA
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Meningkatnya
kualitas,
aksesibilitas dan
pemerataan
pelayanan pendidikan
1. Angka Partisipasi
Kasar (APK)
SD/MI
99,63% 95,86% 96,22%
2. Angka Partisipasi
Murni (APM)SD/MI
88,97% 82,79% 93,06%
3. Angka Partisipasi
Kasar (APK)
SMP/MTs
94,01% 85,13% 90,56%
4. Angka Partisipasi
Murni (APM)SMP/MTs
70% 62,99% 89,99%
5. Angka PartisipasiKasar (APK)
SMA/SMK/MA
92,66% 84,67% 91,38%
6. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMA/SMK/MA
64,76% 58,66% 90,59%
7. Angka MelekHuruf
99,92% 99,91% 99,99%
8. Angka Kelulusan
- SD 99,23% 100% 100,77%
- SMP 99,66% 100% 100,34%
- SMA 99,54% 98,53% 98,98%
7. Persentase anak
usia sekolah darikeluarga pra
sejahtera yang
sekolah lulussampai dengan
SMP/MTs
16% 9,86% 61,60%
Meningkatnya
aksesibilitas,
kualitas dan pemerataan
pelayanan
kesehatan
1. Angka Kematian
Bayi per 1.000
Kelahiran Hidup(KH)
16 9,54 140%
2. Angka KematianIbu per 100.000
Kelahiran Hidup
(KH)
128 67,13 148%
3. Rasio Tenaga
Medis per SatuanPenduduk (per
1.000 penduduk)
1,1 1,85 168%
4. Rasio Posyandu
per Satuan Balita
1:102 1:111 92%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 53
KINERJA
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
5. Persentase
Penduduk Miskin
yangmendapatkan
fasilitas
pengobatan gratis
76% 95% 124%
6. Angka Usia
Harapan Hidup(AHH)
70,98 72,60 102,28%
1. Sasaran Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan
pemerataan pelayanan pendidikan dengan indikator:
a. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI, dengan
formula indikator jumlah siswa pada tingkat
pendidikan SD/MI dibagi dengan jumlah
penduduk berusia 7-12 tahun X 100%, tercapai
96,22% termasuk kategori Sangat Berhasil, yang
berasal dari perhitungan target 99,63% dengan
realisasi 95,86% atau sejumlah 78.194 siswa SD
dibanding 81.568 jumlah penduduk usia 7-12
tahun.
b. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI, dengan
formula indikator Jumlah penduduk usia antara
7-12 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat
pendidikan SD/MI dibagi jumlah penduduk usia
7-12 tahun, tercapai 93,06% termasuk kategori
Sangat Berhasil, yang berasal dari perhitungan
target 88,97% dengan realisasi 82,79% atau
sejumlah 67.531 jumlah penduduk usia antara
7-12 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat
pendidikan SD/MI dibanding 81.568 jumlah
penduduk usia 7-12 tahun.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 54
c. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs, dengan
formula indikator Jumlah siswa pada tingkat
pendidikan SMP/MTs dibagi dengan jumlah
penduduk berusia 13-15 tahun X 100%, tercapai
90,56% termasuk kategori Sangat Berhasil, yang
berasal dari perhitungan target 94,01% dengan
realisasi 85,13% atau sejumlah 36.280 siswa
SMP/MTs dibanding 42.615 jumlah penduduk usia
SMP/MTs.
d. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs, dengan
formula indikator jumlah penduduk usia antara
13-15 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat
pendidikan SMP/MTs dibagi jumlah penduduk
usia 13-15 tahun, tercapai 89,99% termasuk
kategori Sangat Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target 70% dengan realisasi 62,99%
atau sejumlah 26.843 jumlah penduduk usia
antara 13-15 tahun yang terdaftar sekolah pada
tingkat pendidikan SMP/MTs dibanding 42.615
jumlah penduduk usia 13-15 tahun.
e. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA,
dengan formula indikator jumlah siswa pada
tingkat pendidikan SMA/SMK/MA dibagi dengan
jumlah penduduk berusia 16-18 tahun X 100%,
tercapai 91,38% termasuk kategori Sangat
Berhasil, yang berasal dari perhitungan target
92,66% dengan realisasi 84,67% atau sejumlah
34.338 jumlah siswa pada tingkat pendidikan
SMA/SMK/MA dibanding 40.555 jumlah
penduduk berusia 16-18 tahun.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 55
f. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA,
dengan formula indikator Jumlah penduduk usia
antara 16-18 tahun yang terdaftar sekolah pada
tingkat pendidikan SMA/SMK/MA dibagi jumlah
penduduk usia 16-18 tahun, tercapai 90,59%
termasuk kategori Sangat Berhasil, yang berasal
dari perhitungan target 64,76% dengan realisasi
58,66% atau sejumlah 23.791 jumlah penduduk
usia antara 16-18 tahun yang terdaftar sekolah
pada tingkat pendidikan SMA/SMK/MA dibanding
40.555 jumlah penduduk usia 16-18 tahun.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 56
g. Angka Melek Huruf, dengan formula indikator
jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas dapat
baca tulis dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun
ke atas X 100%, tercapai 99,99% termasuk
kategori Sangat Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target 99,92% dengan realisasi
99,91% atau diukur dari jumlah penduduk usia 15
tahun ke atas dapat baca tulis sebanyak 699.089
jiwa dibanding jumlah penduduk usia 15 tahun ke
atas sebanyak 699.699 jiwa.
h. Angka Kelulusan, dengan formula indikator jumlah
kelulusan pada jenjang pendidikan (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK) dibagi jumlah siswa
tingkat tertinggi pada masing-masing jenjang
pendidikan pada tahun ajaran berkenaan X 100%,
tercapai:
- SD/MI 100,77% termasuk kategori Sangat
Berhasil, yang berasal dari perhitungan target
99,23% dengan realisasi 100% atau diukur dari
jumlah kelulusan sebanyak 13.618 siswa pada
tahun 2016 dibanding jumlah siswa tingkat
tertinggi pada masing-masing jenjang
pendidikan sebanyak 13.618 siswa.
- SMP/MTs 100,34% termasuk kategori Sangat
Berhasil, yang berasal dari perhitungan target
99,66% dengan realisasi 100% atau diukur dari
jumlah kelulusan sebanyak 12.368 siswa pada
tahun 2016 dibanding jumlah siswa tingkat
tertinggi pada masing-masing jenjang
pendidikan sebanyak 12.368 siswa.
- SMA/MA, SMK 98,98% termasuk kategori
Sangat Berhasil, yang berasal dari perhitungan
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 57
target 99,54% dengan realisasi 98,53% atau
diukur dari jumlah kelulusan sebanyak
17.223 siswa pada tahun 2016 dibanding
jumlah siswa tingkat tertinggi pada masing-
masing jenjang pendidikan sebanyak 17.480
siswa.
i. Persentase anak usia sekolah dari keluarga pra
sejahtera yang sekolah lulus sampai dengan
SMP/MTs, tercapai 61,60%, dengan kategori
Cukup Berhasil, yang berasal dari perhitungan
target 16% dengan realisasi 9,86% atau diukur
dari anak usia sekolah dari keluarga pra sejahtera
yang sekolah lulus sampai dengan SMP/MTs
sejumlah 5.153 siswa lulus kelas 9 SMP/MTs
dibanding 52.287 jumlah siswa pra sejahtera SD
sampai SMP/MTs.
ANGKA KELULUSAN TAHUN 2016
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 58
Capaian sasaran ini adalah 92,13% kategori Sangat
Berhasil. Keberhasilannya dapat dilihat dari
keberhasilan Angka Kelulusan dan Persentase Anak
Usia Sekolah dari Keluarga Prasejahtera yang lulus
sampai SMP/MTs. Hal tersebut mencerminkan
keberhasilan penyelenggaraan layanan pendidikan di
Kota Malang. Sekaligus adanya pemerataan
kesempatan bagi seluruh peserta didik/warga negara
usia 7 – 15 tahun sesuai amanat Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Permasalahan yang muncul adalah masih
belum optimalnya pemerataan sarana prasarana
pendidikan, khususnya satuan pendidikan di wilayah
Timur Kota Malang, yang berdampak peminat siswa
lebih banyak di wilayah 4 (empat) kecamatan yang
merupakan wilayah-wilayah pusat keramaian. Solusi
yang dilakukan adalah perubahan sistem penerimaan
siswa baru berdasarkan zona/wilayah domisili calon
peserta didik, sehingga tercapai pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan.
2. Sasaran Meningkatnya aksesibilitas, kualitas dan
pemerataan pelayanan kesehatan dengan indikator:
a. Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup
(KH) dengan formula indikator jumlah kematian
bayi usia di bawah 1 tahun dalam kurun waktu
setahun dibagi jumlah kelahiran hidup pada tahun
yang sama x 1.000, tercapai 140% termasuk
kategori Sangat Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target 16 dengan realisasi 9,54 atau
sejumlah 114 kematian bayi dibanding 11.953
kelahiran hidup.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 59
b. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
(KH) dengan formula indikator banyaknya
kematian ibu saat hamil, melahirkan dan nifas
dibagi jumlah ibu hamil, melahirkan dan nifas X
100.000 KH, tercapai 148% termasuk kategori
Sangat Berhasil, yang berasal dari perhitungan
target 128 dengan realisasi 67,13 atau sejumlah 9
kematian ibu saat hamil, melahirkan dan nifas
dibanding 13.407 ibu hamil, melahirkan dan nifas.
c. Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk (per
1.000 penduduk) dengan formula indikator jumlah
tenaga medis X 1.000 dibagi jumlah penduduk,
tercapai 168% termasuk kategori Sangat Berhasil,
yang berasal dari perhitungan target 1,1 dengan
realisasi 1,85 atau sejumlah 1.652 tenaga medis
dibanding 895.387 jumlah penduduk.
d. Rasio Posyandu per Satuan Balita dengan formula
indikator jumlah posyandu X 1.000 dibagi jumlah
balita, tercapai 92% termasuk kategori Sangat
Berhasil, yang berasal dari perhitungan target
1:102 dengan realisasi 1:111 atau sejumlah 647
posyandu dibanding 72.123 jumlah balita.
e. Persentase Penduduk Miskin yang mendapatkan
fasilitas pengobatan gratis dengan formula
indikator jumlah penduduk miskin yang
mendapatkan fasilitas pengobatan gratis dibagi
jumlah penduduk yang masuk kategori miskin X
100%, tercapai 124% termasuk kategori Sangat
Berhasil, yang berasal dari perhitungan target 76%
dengan realisasi 95% atau sejumlah 145.981
penduduk miskin yang mendapatkan fasilitas
pengobatan gratis dibanding 154.365 jumlah
penduduk miskin.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 60
f. Angka Usia Harapan Hidup (AHH), tercapai
102,28% termasuk kategori Sangat Berhasil, yang
berasal dari perhitungan target 70,98 dengan
realisasi 72,60.
Capaian sasaran ini adalah 129,05% kategori
Sangat Berhasil. Hal ini berarti pelayanan
kesehatan dasar yang meliputi penyediaan sarana
prasarana, pelayanan dan kesadaran masyarakat
sudah meningkat.
2) Misi 2 : Meningkatkan produktivitas dan daya saing
daerah
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan perekonomian
daerah melalui penguatan sektor ekonomi
dan usaha kecil menengah, perindustrian
dan perdagangan, serta pariwisata daerah
KINERJA
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Meningkatnya
aktivitas
ekonomi dan kualitas
kelembagaan
koperasi, serta etos kerja UKM
1. Persentase
koperasi sehat
56,69% 43,45% 76,64%
2. Kontribusi UKM
terhadap Total
PDRB
54,67% 55,48% 101,48%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 61
KINERJA
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Meningkatnya
kontribusi
sektor industri, perdagangan
dan pariwisata
1. Persentase sektor
perdagangan,
hotel danrestoran terhadap
total PDRB
39,95% 35,45% 88,75%
2. Persentase sektor
industri
pengolahanterhadap total
PDRB
32,02% 24,46% 76%
1. Sasaran Meningkatnya aktivitas ekonomi dan kualitas
kelembagaan koperasi, serta etos kerja UKM dengan
indikator:
a. Persentase koperasi sehat, dengan capaian 76,65%
termasuk kategori Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target 56,69% dengan realisasi
43,45%.
b. Kontribusi UKM terhadap Total PDRB, dengan
capaian 101,48% termasuk kategori Sangat
Berhasil, yang berasal dari perhitungan target
54,67% dengan realisasi 55,48%.
Capaian sasaran ini adalah 89,06% kategori Sangat
Berhasil.
2. Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor industri,
perdagangan dan pariwisata, dengan indikator:
a. Persentase sektor perdagangan, hotel dan restoran
terhadap total PDRB, tercapai 88,75%;
Capaian ini diukur dari realisasi 35,45% dari
target 39,95%.
b. Persentase sektor industri pengolahan terhadap
total PDRB, tercapai 76%, dari perhitungan target
32,02% dengan realisasi 24,46%.
Capaian sasaran ini adalah 82,57% kategori Berhasil.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 62
Tujuan 2 : Terwujudnya perluasan kesempatan kerja
KINERJA SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET 2016
REALISASI 2016
CAPAIAN
Meningkatnya
kesempatan kerja
1. Tingkat
PengangguranTerbuka (TPT)
6,80% 4,45% 134,55%
2. Tingkat
partisipasi
angkatan kerja
80% 96% 120,24%
Meningkatnya
kinerja penanaman
modal dan
investasi daerah
Persentase
peningkatan nilai penanaman modal
dan investasi daerah
5,00% 20,45% 409%
1. Sasaran Meningkatnya kesempatan kerja dengan
indikator:
a. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), tercapai
134,55%, capaian ini diukur dari realisasi TPT
4,45% dari target 6,80%. Pengangguran terbuka
tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 10%,
dimana jumlah angkatan kerja yang menganggur
tahun 2015 sebanyak 29.606 orang dan pada
tahun 2016 menjadi 26.645 orang. Sedangkan
jumlah angkatan kerja usia 15 – 59 tahun
sebanyak 598.670 orang.
b. Tingkat partisipasi angkatan kerja, tercapai
123,24%, capaian ini diukur dari realisasi 96%
dari target 80%.
Capaian sasaran ini adalah 127,39% kategori Sangat
Berhasil.
Keberhasilan sasaran ini didukung Program/Kegiatan
yang dilaksanakan di Kota Malang antara lain Malang
Seminar & Career Day, UB Career, Job For Career dan
kegiatan sejenisnya. Dalam kegiatan yang digelar
bekerja sama dengan perusahaan lokal dan nasional
tersebut diharapkan mampu menyerap tenaga kerja di
wilayah kota Malang.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 63
2. Sasaran Meningkatnya kinerja penanaman modal dan
investasi daerah dengan indikator:
Persentase peningkatan nilai penanaman modal dan
investasi daerah, tercapai 409%;
Capaian ini diukur dari realisasi 20,45% dari target
5%.
Capaian sasaran ini adalah 409% kategori Sangat
Berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa investasi di
Kota Malang tumbuh pesat, yang berarti adanya
kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya
di Kota Malang, yang ditandai dengan tumbuhnya
investasi di bidang usaha perhotelan, properti dan
jasa lainnya.
Tujuan 3 : Terwujudnya kertersediaan dan akses
pangan
KINERJA
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Meningkatnya
ketersediaan
pangan (food availibility)
Ketersediaan pangan
(food availability) 10,91 20,52 188%
Sasaran Meningkatnya ketersediaan pangan (food
availibility) dengan indikator:
Ketersediaan pangan (food availability), tercapai 188%.
Capaian ini diukur dari realisasi food availability 20,55
dari target 10,91 atau rata-rata ketersediaan pangan
utama tahun 2016 sebesar 18.374.148 kg.
Capaian sasaran ini adalah 188% kategori Sangat
Berhasil.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 64
3) Misi 3 : Meningkatkan kesejahteraan dan
perlindungan terhadap masyarakat rentan,
pengarusutamaan gender serta kerukunan
sosial
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan perlindungan
terhadap masyarakat rentan dan
pengentasan kemiskinan
KINERJA
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Menurunnya
persentase
penduduk
miskin
Angka kemiskinan 3,88% 4,10% 94,35%
Meningkatnya perlindungan
terhadap
penyandang cacat fisik dan
mental serta
lanjut usia
tidak potensial
Persentase penyandang cacat
fisik dan mental serta
lanjut usia tidak potensial yang
mendapatkan
penanganan
17% 37% 216,70%
Meningkatnya perlindungan
terhadap
korban bencana
Persentase korban bencana yang
tertangani
100% 100% 100%
1. Sasaran Menurunnya persentase penduduk miskin
dengan indikator:
Angka kemiskinan, dengan capaian 94,35% termasuk
kategori Sangat Berhasil, yang berasal dari perhitungan
target 3,88% dengan realisasi 4,10%.
2. Sasaran Meningkatnya perlindungan terhadap
penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia
tidak potensial, dengan indikator:
Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta
lanjut usia tidak potensial yang mendapatkan
penanganan, tercapai 216,70% termasuk kategori
Sangat Berhasil;
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 65
Capaian ini diukur dari realisasi 37% dari target 17%.
Keberhasilan sasaran ini didukung dengan Kegiatan
dalam bentuk Bimbingan Sosial Orang dengan
Kecacatan Berat (ODKB) melalui Pembinaan dan
Pelatihan Penanganan bagi Orang Tua Anak (Family
Support and Parenting Skill). Dimana dengan kegiatan
tersebut dapat memberikan pemahaman kepada orang
tua maupun keluarga tentang hak anak disabilitas
(cacat), mencegah timbulnya kecacatan baru bagi anak,
meningkatkan kepercayaan diri dan keceriaan anak
disabilitas dalam menjalani perawatan/rehabilitasi
medis dan sosial serta memberikan perlindungan dan
meningkatkan kualitas hidup anak disabilitas.
3. Sasaran Meningkatnya perlindungan terhadap korban
bencana, dengan indikator:
Persentase korban bencana yang tertangani, tercapai
100%, termasuk kategori Sangat Berhasil;
Capaian ini diukur dari realisasi 100% atau seluruh
korban bencana secara keseluruhan dapat tertangani,
dengan target 100%.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 66
Keberhasilan sasaran ini didukung dengan kegiatan
penanganan korban bencana yang dilaksanakan setiap
terjadi bencana yang senantiasa dilakukan penanganan
dan pemberian bantuan oleh Pemerintah Kota Malang
kepada masyarakat yang tertimpa bencana. Hal tersebut
tidak terlepas dari kondisi tanggap darurat (siap siaga)
bencana oleh aparatur Pemerintah Kota Malang dan
partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas
kehidupan dan peran perempuan, serta
terjaminnya pengarusutamaan gender
KINERJA
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Meningkatnya
kualitas
kehidupan dan peran
perempuan di
semua Bidang dan
terjaminnya
Kesetaraan Gender
1. Indeks
Pembangunan
Gender (IPG)
74,79 57,83 77,32%
2. IndeksPemberdayaan
Gender (IDG)
77,21 41,48 53,73%
Meningkatnya layanan
kehidupan
beragama dan kerukunan
antar umat
beragama
1. Persentasekesepakatan hasil
pertemuan antar
umat beragamayang
ditindaklanjuti
100% 100% 100%
2. Persentase
penurunan
kerusuhanbermotif SARA
15,00% 66,67% 444,44%
1. Sasaran Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran
perempuan di semua Bidang dan terjaminnya
Kesetaraan Gender dengan indikator:
a. Indeks Pembangunan Gender (IPG), tercapai
77,32%;
Capaian ini diukur dari realisasi IPG 57,83 dari
target 74,79.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 67
b. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), tercapai
53,73%;
Capaian ini diukur dari realisasi IDG 41,48 dari
target 77,21.
Capaian sasaran ini adalah 65,52% kategori Cukup
Berhasil.
2. Sasaran Meningkatnya layanan kehidupan beragama
dan kerukunan antar umat beragama dengan
indikator:
a. Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar
umat beragama yang ditindaklanjuti, tercapai
100%;
Capaian ini diukur dari realisasi 100% tindak
lanjut dari kesepakatan hasil pertemuan antar
umat beragama (dalam hal ini diwakili oleh
tokoh/pemuka agama yang tergabung dalam
Forum Komunikasi Umat Beragama) dari target
100%.
b. Persentase penurunan kerusuhan bermotif SARA,
tercapai 444,44%;
Capaian ini diukur dari realisasi 66,67% dari target
15%.
Pada tahun 2016 terdapat 1 kejadian bermotif
SARA di wilayah Kota Malang yang telah
diselesaikan secara damai melalui mediasi kedua
belah pihak.
Capaian sasaran ini adalah 272,22% yang dalam
kategori Sangat Berhasil.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 68
Tujuan 3 : Terwujudnya peningkatan kualitas
kerukunan sosial masyarakat
KINERJA
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Meningkatkan
kehidupan masyarakat
yang aman
dan tertib
1. Persentase
penurunan angkakriminalitas
10,00% 12,34% 123,44%
2. Persentase
penurunan kasus
pelanggaranPerda
5,00% 17,74% (154,87%)
Sasaran Meningkatkan kehidupan masyarakat yang aman
dan tertib dengan indikator:
a. Persentase penurunan angka kriminalitas, tercapai
123,44%.
Capaian ini diukur dari realisasi penurunan angka
kriminalitas 12,34% dari target 10%.
b. Persentase penurunan kasus pelanggaran Peraturan
daerah, tercapai (154,87%).
Capaian ini diukur dari realisasi 17,74% dari target
5%.
Capaian sasaran ini adalah (15,71%) diluar parameter
keberhasilan/kegagalan dari pelaksanaan kebijakan
teknis. Hal tersebut merupakan bentuk peningkatan
kinerja Pemerintah Kota Malang dalam upaya penegakan
peraturan daerah.
4) Misi 4 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur
dan daya dukung Kota yang terpadu dan
berkelanjutan, tertib penataan ruang serta
berwawasan lingkungan
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan kualitas
infrastruktur dan daya dukung kota
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 69
KINERJA SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Meningkatnya kualitas
infrastruktur,
prasarana dan sarana
transportasi
jalan, serta daya dukung
kota dengan
berwawasan
lingkungan
1. Luasan kawasankumuh
360,00 494,647 62,60%
2. Persentase jalankota dalam
kondisi baik
96% 84,88% 88%
3. Persentase
layanan air bersih
87% 65,64% 75,45%
Sasaran Meningkatnya kualitas infrastruktur, prasarana
dan sarana transportasi jalan, serta daya dukung kota
dengan berwawasan lingkungan, dengan indikator:
a. Luasan kawasan kumuh, dengan formula indikator
Jumlah seluruh luasan kawasan kumuh, tercapai
62,60% termasuk kategori Cukup Berhasil, yang
berasal dari perhitungan target 360 Ha, dengan
realisasi 494,647 Ha.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 70
b. Persentase jalan kota dalam kondisi baik, dengan
formula indikator Jumlah kumulatif panjang jalan
memenuhi kondisi jalan baik dan sedang dibagi jumlah
kumulatif panjang jalan X 100%, tercapai 88%
termasuk kategori Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target 96%, dengan realisasi 84,88% atau
panjang jalan dalam kondisi baik 222,7 km dibanding
panjang jalan keseluruhan 262,36 km.
c. Persentase layanan air bersih, dengan formula
indikator Jumlah KK yang mendapat pelayanan air
bersih dibagi jumlah seluruh KK X 100%, tercapai
75,45% termasuk kategori Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target 87%, dengan realisasi 65,64% atau
182.755 KK yang mendapat pelayanan air bersih
dibanding 278.427 KK.
Capaian sasaran ini adalah 75,49% dimana termasuk
kategori Cukup Berhasil.
Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan kinerja
Pemerintah Kota Malang dalam menurunkan luasan
kawasan kumuh di wilayah Kota Malang dari 550,1 Ha
pada tahun sebelumnya menurun 11% menjadi 494,647
Ha. Adapun penurunan luasan kawasan ini sama dengan
tahun sebelumnya. Sedangkan pemeliharaan jalan yang
dilakukan memberikan dampak yang signifikan dalam
memberikan pelayanan masyarakat, sehingga masyarakat
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 71
merasa lebih nyaman dalam menggunakan fasilitas jalan.
Sedangkan pelayanan sarana air bersih diprioritaskan
melalui program 100-0-100.
Permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian adalah
masih belum optimalnya pemerataan air bersih untuk
seluruh keluarga. Untuk kawasan pada daerah dataran
tinggi, kebutuhan air bersih ini cukup sulit dipenuhi.
Solusi yang dilakukan adalah dengan meningkatkan
pasokan air bersih bagi masyarakat dengan debit air yang
cukup memadai melalui program efektivitas dan efisiensi
penyediaan tandon-tandon air di dataran tinggi dan
pipanisasi, yang mampu memberikan distribusi aliran air
bersih pada tiap-tiap rumah tinggal.
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan tertib
pemanfaatan ruang
KINERJA
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Meningkatnya
tertib pemanfaatan
ruang kota
sesuai
peruntukannya
1. Persentase luasan
RTH
15,95% 12,38% 77,64%
2. Persentase
pelanggaran tataruang yang
tertangani
95% 100% 105,26%
3. Persentase luasan
wilayah yang
telah sesuaidengan
peruntukannya
100% 100% 100%
Sasaran Meningkatnya tertib pemanfaatan ruang kota
sesuai peruntukannya, dengan indikator:
a. Persentase luasan RTH, dengan formula indikator
Luasan ruang terbuka hijau dibagi luasan wilayah X
100%, tercapai 77,64% termasuk kategori Berhasil,
yang berasal dari perhitungan target 15,95%, dengan
realisasi 12,38% atau 1.363 Ha luasan ruang terbuka
hijau dibanding luas wilayah 11.006 Ha.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 72
b. Persentase pelanggaran tata ruang yang tertangani,
dengan formula indikator jumlah pelanggaran tata
ruang yang tertangani dibagi jumlah seluruh
pelanggaran tata ruang X 100%, tercapai 105,26%
termasuk kategori Sangat Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target 95%, dengan realisasi 100%
dengan jumlah pelanggaran 259.
c. Persentase luasan wilayah yang telah sesuai dengan
peruntukannya, dengan formula indikator Jumlah
pemanfaatan ruang yang telah sesuai dengan
peruntukkannya dibagi jumlah seluruh wilayah yang
telah dimanfaatkan x 100%, tercapai 100% termasuk
kategori Sangat Berhasil, yang berasal dari
perhitungan target 100%, dengan realisasi 100%.
Capaian sasaran ini adalah 94,3% kategori Sangat
Berhasil.
5) Misi 5 : Mewujudkan pelaksanaan reformasi
birokrasi dan kualitas pelayanan publik yang
profesional, akuntabel dan berorientasi pada
kepuasan masyarakat
Tujuan 1 : Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Daerah
KINERJA SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Meningkatnya transparansi
dan
akuntabiltas kinerja
pemerintah
daerah
1. Jumlah SKPD yang ditetapkan
sebagai WBK
4 0 0%
2. Nilai SAKIP Kota
Malang
66 70,95 107,50%
4. Opini BPK WTP WTP 100%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 73
Sasaran Meningkatnya transparansi dan akuntabiltas
kinerja pemerintah daerah, dengan indikator:
a. Jumlah SKPD yang ditetapkan sebagai WBK, dengan
capaian 0% termasuk kategori Tidak Berhasil, yang
berasal dari perhitungan target 4 SKPD yang
ditetapkan sebagai WBK dengan realisasi 0 SKPD.
Ketidakberhasilan ini bukan berarti tidak ada kinerja
yang dihasilkan dari Program/Kegiatan yang telah
dilaksanakan Pemerintah Kota Malang, hal tersebut
dikarenakan nilai survei kepuasan eksternal pada saat
penilaian oleh Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
PAN & RB terhadap 3 SKPD yang telah dicanangkan
sebagai pilot project Zona Integritas pada Tahun 2015
belum memenuhi indikator sebagai WBK (Wilayah
Bebas Korupsi). Ketiga SKPD tersebut adalah Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas
Pendapatan Daerah, dan Kecamatan Klojen. Sebagai
langkah perbaikan sekaligus dalam rangka
pemenuhan kriteria WBK maka Pemerintah Kota
Malang akan menerapkan langkah-langkah strategis
antara lain:
1. Menyelenggarakan pembinaan secara
berkesinambungan serta mendorong segenap SKPD
yang melaksanakan pelayanan publik guna
senantiasa meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dengan berpedoman pada Undang-
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 74
Undang Nomor 25 Tahun 2009 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012;
2. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pencegahan korupsi, reformasi
birokrasi, dan pelayanan publik;
3. Pengawasan oleh APIP secara konsisten dan
obyektif.
b. Nilai SAKIP Kota Malang, dengan capaian 107,50%
termasuk kategori Sangat Berhasil, dimana dari target
nilai SAKIP 66 terealisasi 70,95.
Keberhasilan ini didukung dengan komitmen
Pemerintah Kota Malang dalam meningkatkan
akuntabilitas kinerja pemerintahan. Beberapa kegiatan
telah dilaksanakan untuk meningkatkan akuntabilitas
kinerja pemerintah, yaitu kegiatan evaluasi SAKIP dan
Bimtek Penyusunan Renstra, kegiatan Bimtek dan
FGD RKPD, dan Reviu RPJMD yang dilaksanakan
bekerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
c. Opini BPK, dengan capaian 100%, dengan kategori
Sangat Berhasil, dimana dari target opini WTP
terealisasi WTP.
Capaian sasaran ini adalah 69,17% kategori Kurang
Berhasil.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 75
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas
pelayanan publik yang profesional, akuntabel
dan berorientasi pada kepuasan masyarakat
KINERJA SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN
Meningkatnya kualitas
pelayanan
publik menuju pelayanan yang
profesional dan
berorientasi pada kepuasan
masyarakat
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
77,66 73,95 95,22%
Sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan publik menuju
pelayanan yang profesional dan berorientasi pada
kepuasan masyarakat, dengan indikator:
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM), dengan capaian
95,22% termasuk kategori Sangat Berhasil, yang berasal
dari perhitungan target 77,66 nilai SKM terealisasi 73,95.
Capaian keberhasilan ini didukung komitmen Pemerintah
Kota Malang dalam mematuhi ketentuan tentang
pelaksanaan Standar Pelayanan.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 76
3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya
Misi 1 : Meningkatkan kualitas, aksesibilitas dan
pemerataan pelayanan pendidikan dan
kesehatan
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan kualitas,
aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
pendidikan
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan
pemerataan pelayanan
pendidikan
1. Angka PartisipasiKasar (APK)
SD/MI
95,99% 95,86%
2. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SD/MI
85,87% 82,79%
3. Angka PartisipasiKasar (APK)
SMP/MTs
76,83% 85,13%
4. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMP/MTs
58,52% 62,99%
5. Angka Partisipasi
Kasar (APK)SMA/SMK/MA
117,39% 84,67%
6. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMA/SMK/MA
90,89% 58,66%
7. Angka MelekHuruf
99,91% 99,91%
8. Angka Kelulusan
- SD 99% 100%
- SMP 99% 100%
- SMA 98% 98,53%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 77
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
9. Persentase anak
usia sekolah dari
keluarga prasejahtera yang
sekolah lulus
sampai denganSMP/MTs
15,96% 9,86%
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas,
aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
kesehatan
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
Terwujudnya peningkatan kualitas,
aksesibilitas dan
pemerataan pelayanan kesehatan
1. Angka KematianBayi per 1000
Kelahiran Hidup
(KH)
9,44 9,54
2. Angka Kematian
Ibu per 100.000
Kelahiran Hidup
(KH)
65,13 67,13
3. Rasio Tenaga
Medis per Satuan
Penduduk (per1.000 penduduk)
1,57 1,85
4. Rasio Posyandu
per Satuan Balita
1:94 1:111
5. Persentase
Penduduk Miskin
yang mendapatkanfasilitas
pengobatan gratis
100% 95%
6. Angka UsiaHarapan Hidup
(AHH)
71,14 72,60
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 78
Misi 2 : Meningkatkan produktivitas dan daya saing
daerah
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan perekonomian
daerah melalui penguatan sektor koperasi dan
usaha kecil menengah, perindustrian dan
perdagangan, serta pariwisata daerah
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
Meningkatnya aktivitas
ekonomi dan kualitas
kelembagaan koperasi, serta etos kerja UKM
1. Persentase
koperasi sehat
38,06% 43,45%
2. Kontribusi UKM
terhadap Total
PDRB
35,86% 55,48%
Meningkatnya
kontribusi sektor industri, perdagangan
dan pariwisata
1. Persentase sektor
perdagangan, hoteldan restoran
terhadap total
PDRB
37,67% 35,45%
2. Persentase sektor
industri
pengolahanterhadap total
PDRB
22% 24,46%
Tujuan 2 : Meningkatnya kesempatan kerja
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
Meningkatnya kesempatan kerja
1. TingkatPengangguran
Terbuka (TPT)
4,98 4,45
2. Tingkat partisipasi
angkatan kerja
77,50% 96%
Meningkatnya kinerja
penanaman modal dan
investasi daerah
Persentase
peningkatan nilai
penanaman modal dan investasi daerah
2,90% 20,45%
Meningkatnya
ketersediaan pangan
(food availibility)
Ketersediaan pangan
(food availability) 8,86 20,52%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 79
Misi 3 : Meningkatkan kesejahteraan dan
perlindungan terhadap masyarakat rentan,
pengarusutamaan gender serta kerukunan
sosial
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan perlindungan
terhadap masyarakat rentan dan pengentasan
kemiskinan
KINERJA UTAMA/ TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI 2015
REALISASI 2016
Menurunnya persentase
penduduk miskin
Angka kemiskinan 4,20 4,10
Meningkatnya
perlindungan terhadap penyandang cacat fisik
dan mental serta lanjut
usia tidak potensial
Persentase
penyandang cacat fisik dan mental serta
lanjut usia tidak
potensial yang mendapatkan
penanganan
18,87% 37%
Meningkatnya
perlindungan terhadap
korban bencana
Persentase korban
bencana yang
tertangani
100% 100%
Tujuan 2 : Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran
perempuan di semua bidang dan terjaminnya
kesetaraan gender
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
Meningkatnya kualitas
kehidupan dan peran perempuan di semua
bidang dan terjaminnya
kesetaraan gender
1. Indeks
PembangunanGender (IPG)
72,99 57,83
2. Indeks
Pemberdayaan
Gender (IDG)
78,75 41,48
Meningkatnya layanan
kehidupan beragama dan kerukunan antar
umat beragama
1. Persentase
kesepakatan hasilpertemuan antar
umat beragama
yang
ditindaklanjuti.
100% 100%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 80
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
2. Persentasepenurunan
kerusuhan
bermotif SARA
17% 66,67%
Tujuan 3 : Meningkatkan kehidupan masyarakat yang
aman dan tertib
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
Meningkatkan kehidupan masyarakat
yang aman dan tertib
1. Persentasepenurunan angka
kriminalitas
28,41% 12,34%
2. Persentase
penurunan kasus
pelanggaran Perda
4,37% 17,74%
Misi 4 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur
dan daya dukung Kota yang terpadu dan
berkelanjutan, tertib penataan ruang serta
berwawasan lingkungan
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan kualitas
infrastruktur dan daya dukung kota
KINERJA UTAMA/ TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI 2015
REALISASI 2016
Meningkatnya kualitas
infrastruktur, prasarana
dan sarana transportasi
jalan, serta daya dukung kota dengan
berwawasan lingkungan
1. Luasan kawasan
kumuh
550,10 494,647
2. Persentase jalan
kota dalam
kondisi baik
98% 84,88%
3. Persentase
layanan air bersih
64% 65,64%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 81
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan tertib pemanfaatan
ruang kota sesuai peruntukannya
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
Meningkatnya tertib pemanfaatan ruang kota
sesuai peruntukannya
1. Persentase luasanRTH
10,93% 12,38%
2. Persentase
pelanggaran tata
ruang yangtertangani
100% 100%
3. Persentase luasanwilayah yang telah
sesuai dengan
peruntukannya
100% 100%
Misi 5 : Mewujudkan pelaksanaan reformasi birokrasi dan
kualitas pelayanan publik yang profesional,
akuntabel dan berorientasi pada kepuasan
masyarakat
Tujuan 1 : Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Daerah
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
Meningkatnya
transparansi dan akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah
1. Jumlah SKPD
yang ditetapkansebagai WBK
0 0
2. Nilai SAKIP KotaMalang
61,91 70,95
3. Opini BPK WTP WTP
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 82
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan
publik yang profesional, akuntabel dan
berorientasi pada kepuasan masyarakat
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
2015
REALISASI
2016
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
menuju pelayanan yang
profesional dan berorientasi pada
kepuasan masyarakat
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
79,56 73,95
4. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen yang merupakan kemajuan pencapaian target
jangka menengah
Kemajuan pencapaian target jangka menengah adalah
kemajuan pencapaian target kinerja tiap-tiap indikator
kinerja dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan sebagaimana
tertuang dalam RPJMD, sedangkan Capaian Kinerja jangka
menengah adalah tahapan membandingkan antara Realisasi
sampai dengan Tahun 2016 dibandingkan target lima
tahunan.
Capaian kinerja jangka menengah yang merupakan
tingkat kemajuan pencapaian target jangka menengah
sebagai berikut:
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 83
Misi 1 : Meningkatkan kualitas, aksesibilitas dan
pemerataan pelayanan pendidikan dan
kesehatan
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan kualitas,
aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
pendidikan
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI TAHUN
2016
KONDISI
AKHIR RPJMD
TAHUN
2018
CAPAIAN TAHUN
2016
DENGAN TARGET 5
TAHUNAN
Meningkatnya
kualitas,
aksesibilitas dan pemerataan
pelayanan
pendidikan
1. Angka Partisipasi
Kasar (APK)
SD/MI
95,63% 99,63% 96,22%
2. Angka Partisipasi
Murni (APM)SD/MI
82,79% 89,03% 92,99%
3. Angka Partisipasi
Kasar (APK)
SMP/MTs
85,13% 95,01% 89,61%
4. Angka Partisipasi
Murni (APM)SMP/MTs
62,99% 72% 87,49%
5. Angka PartisipasiKasar (APK)
SMA/SMK/MA
84,67% 100,00% 84,67%
6. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMA/SMK/MA
58,66% 68,76% 85,32%
7. Angka MelekHuruf
99,91% 99,95 % 99,96%
8. Angka Kelulusan
- SD 100% 99,25% 100,76%
- SMP 100% 99,68% 100,32%
- SMA 98,53% 100% 98,53%
9. Persentase anak
usia sekolah darikeluarga pra
sejahtera yang
sekolah lulussampai dengan
SMP/MTs
9,86% 16% 61,60%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 84
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas,
aksesibilitas dan pemerataan pelayanan
kesehatan
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI TAHUN
2016
KONDISI
AKHIR RPJMD
TAHUN
2018
CAPAIAN TAHUN
2016
DENGAN TARGET 5
TAHUNAN
Meningkatnya
aksesibilitas,
kualitas dan pemerataan
pelayanan
kesehatan
1. Angka Kematian
Bayi per 1.000
Kelahiran Hidup(KH)
9,54 15 136,42%
2. Angka KematianIbu per 100.000
Kelahiran Hidup
(KH)
67,13 120 144,06%
3. Rasio Tenaga
Medis per SatuanPenduduk (per
1.000 penduduk)
1,85 1,12 164,73%
4. Rasio Posyandu
per Satuan Balita
1:111 1:101 90,99%
5. Persentase
Penduduk Miskinyang
mendapatkan
fasilitaspengobatan gratis
95% 78% 121,24%
6. Angka UsiaHarapan Hidup
(AHH)
72,60 71,10 102,11%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 85
Misi 2 : Meningkatkan produktivitas dan daya saing
daerah
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan perekonomian
daerah melalui penguatan sektor koperasi
dan usaha kecil menengah, perindustrian
dan perdagangan, serta pariwisata daerah
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI TAHUN
2016
KONDISI
AKHIR RPJMD
TAHUN
2018
CAPAIAN TAHUN
2016
DENGAN TARGET 5
TAHUNAN
Meningkatnya
aktivitas ekonomi
dan kualitas kelembagaan
koperasi, serta
etos kerja UKM
1. Persentase
koperasi sehat
43,45% 62,34% 69,71%
2. Kontribusi UKM
terhadap Total
PDRB
55,48% 54,87% 101,11%
Meningkatnya
kontribusi sektor industri,
perdagangan dan
pariwisata
1. Persentase sektor
perdagangan,hotel dan restoran
terhadap total
PDRB
35,45% 40,04% 88,55%
2. Persentase sektor
industripengolahan
terhadap total
PDRB
24,46% 32,02% 76,39%
Tujuan 2 : Terwujudnya perluasan kesempatan kerja
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
TAHUN
2016
KONDISI AKHIR
RPJMD
TAHUN 2018
CAPAIAN
TAHUN
2016 DENGAN
TARGET 5
TAHUNAN
Meningkatnya
kesempatan kerja
1. Tingkat
PengangguranTerbuka (TPT)
4,45% 6,59% 132,46%
2. Tingkat partisipasi
angkatan kerja
96% 85% 113,17%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 86
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI TAHUN
2016
KONDISI
AKHIR RPJMD
TAHUN
2018
CAPAIAN TAHUN
2016
DENGAN
TARGET 5 TAHUNAN
Meningkatnya
kinerja
penanaman modal dan investasi
daerah
Persentase
peningkatan nilai
penanaman modal dan investasi daerah
20,45% 5% 409,05%
Tujuan 3 : Terwujudnya ketersediaan dan akses pangan
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
TAHUN
2016
KONDISI
AKHIR
RPJMD
TAHUN 2018
CAPAIAN
TAHUN
2016 DENGAN
TARGET 5
TAHUNAN
Meningkatnya ketersediaan
pangan (food availibility)
Ketersediaan pangan (food availability)
20,52 11,01 186,41%
Misi 3 : Meningkatkan kesejahteraan dan
perlindungan terhadap masyarakat rentan,
pengarusutamaan gender serta kerukunan
sosial
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan perlindungan
terhadap masyarakat rentan dan
pengentasan kemiskinan
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
TAHUN 2016
KONDISI
AKHIR
RPJMD TAHUN
2018
CAPAIAN
TAHUN 2016
DENGAN
TARGET 5 TAHUNAN
Menurunnya persentase
penduduk miskin
Angka kemiskinan 4,10% 3,10% 67,76%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 87
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI TAHUN
2016
KONDISI
AKHIR RPJMD
TAHUN
2018
CAPAIAN TAHUN
2016
DENGAN
TARGET 5 TAHUNAN
Meningkatnya
perlindungan
terhadap penyandang cacat
fisik dan mental
sert lanjut usia
tidak potensial
Persentase
penyandang cacat
fisik dan mental serta lanjut usia tidak
potensial yang
mendapatkan
penanganan
37% 21% 175,43%
Meningkatnya perlindungan
terhadap korban
bencana
Persentase korban bencana yang
tertangani
100% 100% 100%
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas
kehidupan dan peran perempuan, serta
terjaminnya pengarusutamaan gender
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
TAHUN
2016
KONDISI AKHIR
RPJMD
TAHUN 2018
CAPAIAN
TAHUN
2016 DENGAN
TARGET 5
TAHUNAN
Meningkatnya
kualitas kehidupan dan
peran perempuan
di semua bidang dan terjaminnya
kesetaraan gender
1. Indeks
PembangunanGender (IPG)
57,83 76,49 75,60%
2. IndeksPemberdayaan
Gender (IDG)
41,48 78,91 52,57%
Meningkatnya
layanan
kehidupan beragama dan
kerukunan antar
umat beragama
1. Persentase
kesepakatan hasil
pertemuan antarumat beragama
yang
ditindaklanjuti.
100% 100% 100%
2. Persentase
penurunankerusuhan
bermotif SARA
66,67% 15% 444,44%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 88
Tujuan 3 : Terwujudnya peningkatan kualitas
kerukunan sosial masyarakat
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
TAHUN 2016
KONDISI
AKHIR
RPJMD TAHUN
2018
CAPAIAN
TAHUN 2016
DENGAN
TARGET 5 TAHUNAN
Meningkatkan kehidupan
masyarakat yang
aman dan tertib
1. Persentasepenurunan angka
kriminalitas
12,34% 10% 123,44%
2. Persentase
penurunan kasus
pelanggaran Perda
17,74% 5% (154,87%)
Misi 4 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur
dan daya dukung kota yang terpadu dan
berkelanjutan, tertib penataan ruang serta
berwawasan lingkungan
Tujuan 1 : Terwujudnya peningkatan kualitas
infrastruktur dan daya dukung kota
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI TAHUN
2016
KONDISI
AKHIR RPJMD
TAHUN
2018
CAPAIAN
TAHUN
2016
DENGAN TARGET 5
TAHUNAN
Meningkatnya
kualitas
infrastruktur, prasarana dan
sarana
transportasi jalan, serta daya dukung
kota dengan
berwawasan lingkungan
1. Luasan kawasan
kumuh
494,647 80,00 (418,31%)
2. Persentase jalan
kota dalamkondisi baik
84,88% 98% 86,62%
3. Persentaselayanan air bersih
65,64% 95% 69,09%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 89
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan tertib
pemanfaatan ruang kota sesuai
peruntukannya
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI TAHUN
2016
KONDISI
AKHIR RPJMD
TAHUN
2018
CAPAIAN TAHUN
2016
DENGAN TARGET 5
TAHUNAN
Meningkatnya
tertib pemanfaatan
ruang kota sesuai peruntukannya
1. Persentase luasan
RTH
12,38% 15,97% 77,55%
2. Persentase
pelanggaran tata
ruang yangtertangani
100% 95% 105,26%
3. Persentase luasan
wilayah yang telah
sesuai dengan
peruntukannya
100% 100% 100,00%
Misi 5 : Mewujudkan pelaksanaan reformasi birokrasi
dan kualitas pelayanan publik yang
profesional, akuntabel dan berorientasi pada
kepuasan masyarakat
Tujuan 1 : Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Daerah
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI
TAHUN 2016
KONDISI
AKHIR
RPJMD TAHUN
2018
CAPAIAN
TAHUN 2016
DENGAN
TARGET 5 TAHUNAN
Meningkatnya transparansi dan
akuntabiltas
kinerja pemerintah daerah
1. Jumlah SKPDyang ditetapkan
sebagai WBK
0 6 0%
2. Nilai SAKIP Kota
Malang
70,95 68 104,34%
3. Opini BPK WTP WTP 100%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 90
Tujuan 2 : Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan
publik yang profesional, akuntabel dan
berorientasi pada kepuasan masyarakat
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA
REALISASI TAHUN
2016
KONDISI
AKHIR RPJMD
TAHUN
2018
CAPAIAN TAHUN
2016
DENGAN TARGET 5
TAHUNAN
Meningkatnya
kualitas pelayanan
publik menuju pelayanan yang
profesional dan
berorientasi pada kepuasan
masyarakat
Survei Kepuasan
Masyarakat (SKM)
73,95 78,66 94,01%
5. Perbandingan realisasi kinerja dengan daerah sekitar
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
PERBANDINGAN REALISASI
DENGAN DAERAH SEKITAR
KOTA
MALANG
KAB.
MALANG
KOTA
BATU
Meningkatnya
kualitas, aksesibilitas dan
pemerataan
pelayanan pendidikan
1. Angka Partisipasi
Kasar (APK) SD/MI
95,86% 113,19% 108,77 %
2. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SD/MI
82,79% 99,42% 98.35%
3. Angka PartisipasiKasar (APK)
SMP/MTs
85,13% 96,42% 118,22%
4. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMP/MTs
62,99% 80% 98,49%
5. Angka Partisipasi
Kasar (APK)SMA/SMK/MA
84,67% 85% 79,16%
6. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMA/SMK/MA
58,66% 75% 66,95%
7. Angka Melek Huruf 99,91% 99,3% 98,40%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 91
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
PERBANDINGAN REALISASI
DENGAN DAERAH SEKITAR
KOTA MALANG
KAB. MALANG
KOTA BATU
8. Angka Kelulusan :
- SD 100% 100% 99,76%
- SMP 100% 100% 92,97%
- SMA 98,53% 100% 100%
Meningkatnya aksesibilitas, kualitas
dan pemerataan
pelayanan kesehatan
1. Angka KematianBayi Per 1000
Kelahiran Hidup
(KH)
9,54 5,95 93,42%
2. Angka Kematian
Ibu per 100.000Kelahiran Hidup
(KH)
67,13 72,22 100%
3. Rasio Posyandu
per Satuan Balita
1:111 - 112,62%
4. Angka UsiaHarapan Hidup
(AHH)
72,60 - 70,51
Meningkatnya
aktivitas ekonomi
dan kualitas kelembagaan
koperasi, serta etos
kerja UKM
Persentase koperasi
sehat
43,45% 62% 38%
Meningkatnya kesempatan kerja
Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT)
4,45% - 2,43%
Menurunnya
persentase penduduk
miskin
Angka kemiskinan 4,10% 9,06% 1,2%
Meningkatnya
perlindungan terhadap korban
bencana
Persentase korban
bencana yang tertangani
100% 100% 100%
Meningkatnya
kualitas kehidupan
dan peran perempuan di semua
bidang dan
terjaminnya kesetaraan gender
1. Indeks
Pembangunan
Gender (IPG)
57,83 - 66,56
2. IndeksPemberdayaan
Gender (IDG)
41,48 - 76,10
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 92
KINERJA UTAMA/
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
PERBANDINGAN REALISASI
DENGAN DAERAH SEKITAR
KOTA MALANG
KAB. MALANG
KOTA BATU
Meningkatnya
layanan kehidupan
beragama dan kerukunan antar
umat beragama
1. Persentase
kesepakatan hasil
pertemuan antarumat beragama
yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100%
2. Persentase jalan
kota dalam kondisibaik
98% 95,07% 70%
Meningkatnya tertib pemanfaatan
ruang kota sesuai
peruntukannya
1. Persentasepelanggaran tata
ruang yang
tertangani
100% 95% 100%
2. Persentase luasan
wilayah yang telahsesuai dengan
peruntukannya
100% 100% 100%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 93
Penghargaan tingkat nasional yang diperoleh Pemerintah
Kota Malang selama Tahun 2016 sebagai berikut:
1. DAMANDIRI AWARD 2016 -
dari Yayasan Damandiri atas
keberhasilan Posdaya dalam
meningkatkan kepedulian,
komitmen, inisiasi, inovasi
dan kepemimpinan dalam
pemberdayaan keluarga dan
masyarakat,
Semarang, Januari 2016
2. Adipura Kirana - dari
Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan yang
diberikan kepada Pemerintah
Kota Malang
3. KAWASTARA PAWITRA
(Kepala Daerah berintegritas
dalam peran serta dan
kinerjanya pada program
Penyiapan Calon Kepala
Sekolah)
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 94
4. Penghargaan Nata Mukti
Pranata (Penghargaan
Bidang Koperasi, Pembinaan
UMKM) dari International
Council for Small Business
(ICSB) Indonesia bekerja
sama dengan Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah karena
keberhasilannya dalam
mendorong keberlangsungan
Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) dan
menciptakan ekosistemnya
dengan sangat baik
5. Juara I Jambore Kader PKK
Juara I Lomba Pentas
Kreativitas Daerah tentang
Pemanfaatan Sampah - PKK
Kota Malang
6. Penghargaan Inovasi
Pelayanan 2016 dari
Pemerintah Provinsi Jawa
Timur untuk kategori untuk
inovasi GAMPIL (Gesit, Aktif,
Merakyatnya Dispenduk
Capil) Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota
Malang.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 95
7. Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah dengan
opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) 2015
dari Badan Pemeriksa
Keuangan
B. Akuntabilitas Keuangan
Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kota Malang Tahun 2016 yang tertuang dalam Peraturan
Daerah Kota Malang Nomor 10 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 dan
Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2016, pagu dan realisasi pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Malang sebagai berikut:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2016
Uraian Pagu Realisasi Capaian
Pendapatan
Daerah
1.735.398.662.849,55 1.741.185.350.079,88 100,33%
Belanja Daerah 1.974.487.562.026,98 1.709.918.083.054,973 86,60%
Pendapatan Daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Penerimaan
yang Sah, pada Tahun 2016 ditargetkan sebesar
Rp. 1.735.398.662.849,55 dan realisasi sebesar
Rp. 1.741.185.350.079,88 (100,33%).
Adapun gambaran perbandingan antara target dan
realisasi Pendapatan Daerah tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 96
Tabel 3
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2016
NO. URAIAN TARGET
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PENCAPAIAN
(%)
1. Pendapatan Asli Daerah 387.431.571.214,55 477.332.655.834,88 123,20
2. Dana Perimbangan 1.117.038.663.500,00 1.069.366.446.979,00 95,73
3. Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah
230.928.428.135,00 194.486.247.266,00 84,22
JUMLAH PENDAPATAN
DAERAH
1.735.398.662.849,55 1.741.185.350.079,88 100,33%
a. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari Hasil Pajak Daerah,
Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
Sah pada Tahun 2016 ditargetkan sebesar
Rp. 387,431,571,214.55 dan realisasi sebesar
Rp. 477,332,655,834.88 (123,20%).
Adapun gambaran perbandingan antara target dan
realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun 2016 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2016
NO. URAIAN TARGET
(Rp.)
REALISASI (Rp.)
PENCAPAIAN (%)
1. Hasil Pajak Daerah 301.000.000.000,00 374.641.673.419,65 124,47
2. Hasil Retribusi
Daerah
48.589.755.198,90 42.782.439.061,03 88,05
3. Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
15.716.683.768,14 15.785.980.797,00 100,44
4. Lain-lain
Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
22.125.132.247,51 44.122.562.557,20 199,42
Jumlah Pendapatan Asli
Daerah
387.431.571.214,55 477.332.655.834,88 123,20
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 97
b. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan yang terdiri dari Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan
Dana Alokasi Khusus ditargetkan sebesar
Rp. 1.117.038.663.500,00 dan realisasi/penerimaan sebesar
Rp. 1.069.366.446.979,00 (95,73%).
Adapun gambaran perbandingan antara target dan
realisasi Dana Perimbangan tahun 2016 dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 5 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2016
NO. URAIAN TARGET
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PENCAPAIAN
(%)
1. Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak
101.187.835.400,00 114.874.411.979,00 113,53
2. Dana Alokasi
Umum
859.678.208.000,00 859.678.208.000,00 100,00
3. Dana Alokasi
Khusus
156.172.620.100,00 94.813.827.000,00 60,71
Jumlah Dana
Perimbangan
1.117.038.663.500,00 1.069.366.446.979,00 95,73
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang terdiri dari
Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian
dan Otonomi Khusus serta Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah lainnya tahun anggaran 2016
ditargetkan sebesar Rp. 230,928,428,135.00 dengan realisasi
sebesar Rp. 194.486.247.266,00 atau 84,22%.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 98
Adapun gambaran perbandingan antara target dan
realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah tahun 2016
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6
Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Tahun 2016
NO. URAIAN TARGET
(Rp.)
REALISASI (Rp.)
PENCAPAIAN (%)
1. Pendapatan Hibah 55.000.000.000,00 12.606.000.000,00 22,92
2. Dana Darurat 0,00 0,00 0,00
3. Dana Bagi Hasil
Pajak dari Provinsi
dan Pemerintah
Daerah lainnya
165.652.848.135,00 171.619.907.266,00
103,60
4. Dana Penyesuaian
dan Otonomi
Khusus
5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
100,00
5. Bantuan Keuangan
dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah lainnya
5.275.580.000,00 5.260.340.000,00
99,71
Jumlah Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah
230.928.428.135,00 194.486.247.266,00 84,22
Belanja Daerah Tahun 2016 ditargetkan sebesar
Rp. 1.974.487.562.026,98 dengan realisasi sebesar
Rp. 1.709.918.083.054,97 yang terdiri dari Belanja Tidak
Langsung ditargetkan sebesar Rp. 1.002.049.306.578,24
dengan realisasi sebesar Rp. 788.887.425.103,76 dan Belanja
Langsung sebesar Rp. 972.438.255.448,74 dengan realisasi
sebesar Rp. 788.887.425.103,76 sehingga ada penghematan
sebesar Rp. 264.569.478.972,01.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 99
Adapun gambaran perbandingan antara target dan
realisasi Belanja Daerah tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 7
Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Tahun 2016
NO. URAIAN TARGET
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
PENCAPAIAN
(%)
1. Belanja Tidak
Langsung
1.002.049.306.578,24 921.030.657.951,21 91,91
1.1. Belanja Pegawai 932.785.930.878,24 862.559.055.658,81 92,47
1.2. Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00
1.3. Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00
1.4. Belanja Hibah 67.809.940.000,00 57.425.620.000,00 84,69
1.5. Belanja Bantuan
Sosial
0,00 0,00 0,00
1.6. Belanja Bagi Hasil
kepada
Provinsi/Kabupaten/ Kota dan
Pemerintahan Desa
100.000.000,00 78.766.200,00 78,77
1.7. Belanja Bantuan
Keuangan kepada
Partai Politik
663.728.700,00 635.264.957,40 95,71
1.8. Belanja Tidak Terduga 689.707.000,00 331.951.135,00 48,13
2. Belanja Langsung 972.438.255.448,74 788.887.425.103,76 81,12
JUMLAH BELANJA
DAERAH
1.974.487.562.026,98 1.709.918.083.054,97 86,60
Dalam mengukur penilaian kinerja capaian keuangan,
dalam Laporan ini dilakukan pengukuran kinerja keuangan
terhadap Belanja Langsung yang berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah
diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, merupakan Anggaran
yang digunakan secara langsung untuk program
pembangunan.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 100
Dari Pengukuran kinerja keuangan per sasaran yang
dihitung dengan membandingkan pagu anggaran dan
realisasi, dapat dianalisis tingkat efisiensi anggaran dari
masing-masing capaian sasaran sebagai berikut:
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatkan
kualitas, aksesibilitas dan
pemerataan
pelayanan
pendidikan dan
kesehatan
Meningkatnya
kualitas, aksesibilitas
dan
pemerataan
pelayanan
pendidikan
147.365.497.030,00 142.512.428.081,96 96,71%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 92,13%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 3,29%.
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatnya
aksesibilitas,
kualitas dan
pemerataan
pelayanan kesehatan
94.036.872.603,00 64.212.043.763,91 68,28%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 129,05%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 31,72%.
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatkan
produktivitas dan
daya saing daerah
Meningkatnya
aktivitas
ekonomi dan
kualitas kelembagaan
koperasi, serta
etos kerja UKM
6.210.000.000,00 5.986.829.200,00 96,41%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 89,06%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 3,59%.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 101
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatnya
kontribusi
sektor industri,
perdagangan
dan pariwisata
23.008.431.500,00 20.625.142.520,00 89,64%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 82,57%,
dengan kategori Berhasil maka terdapat efisiensi anggaran
sebesar 10,36%
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatnya
kesempatan
kerja
4.665.847.000,00 3.922.199.300,00 84,06%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 127,39%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 15,94%
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatnya kinerja
penanaman
modal dan
investasi
daerah
1.620.000.000,00 1.226.571.600,00 75,71%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 409%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 24,29%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 102
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatkan
produktivitas dan
daya saing daerah
Meningkatnya
ketersediaan
pangan (food availiability)
7.201.410.000,00 6.140.768.570,00 85,27%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 188%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 14,73%
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatkan
kesejahteraan dan
perlindungan
terhadap
masyarakat
rentan, pengarusutamaan
gender serta
kerukunan sosial
Menurunnya
penduduk
miskin
13.989.659.550,00 12.830.761.214,00 91,72%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 94,35%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 8,28%
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatnya perlindungan
terhadap
penyandang
cacat fisik dan
mental serta
lanjut usia tidak potensial
2.114.113.000,00 1.836.607.100,00 86,87
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 216,70%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 13,13%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 103
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatnya
perlindungan
terhadap
korban bencana
2.317.090.000,00 2.137.171.850,00 92,24%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 100%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 7,76%
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatnya
kualitas
kehidupan dan
peran
perempuan di semua bidang
dan
terjaminnya
kesetaraan
gender.
7.525.786.760,00 7.101.272.065,00 94,36%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 65,52%,
dengan kategori Cukup Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 5,64%
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatnya
kehidupan
beragama dan
kerukunan
antar umat beragama
16.388.134.112,00 16.012.063.469,00 97,71%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 272,22%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 2,29%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 104
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatkan
kehidupan
masyarakat
yang aman dan
tertib
14.618.988.600,00 13.798.907.510,00 94,39%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator
(15,71%), dengan kategori Kurang Berhasil namun terdapat
efisiensi anggaran sebesar 5,61%
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatkan
pembangunan
infrastruktur dan
daya dukung Kota yang terpadu dan
berkelanjutan,
tertib penataan
ruang serta
berwawasan
lingkungan
Meningkatnya
kualitas
infrastruktur,
prasarana dan sarana
transportasi
jalan, serta
daya dukung
kota dengan
berwawasan lingkungan
261.674.491.087,00 172.627.181.215,51 65,97%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 75,49%,
dengan kategori Berhasil maka terdapat efisiensi anggaran
sebesar 34,03%
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatnya
tertib
pemanfaatan
ruang kota
sesuai peruntukannya
19.266.636.700,00 18.352.115.210,00 95,25%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 94,30%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 4,75%
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 105
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Mewujudkan
pelaksanaan
reformasi birokrasi
dan kualitas
pelayanan publik yang profesional,
akuntabel dan
berorientasi pada
kepuasan
masyarakat
Meningkatnya
transparansi
dan
akuntabiltas
kinerja pemerintah
daerah
29.080.662.241,00 25.560.843.155,25 87,90%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 69,17%,
dengan kategori Cukup Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 12,10%
Misi Sasaran Pagu Anggaran Realisasi Capaian
Meningkatnya kualitas
pelayanan
publik menuju
pelayanan yang
profesional dan
berorientasi pada kepuasan
masyarakat
321.354.635.265,74 274.004.519.279,13 85,27%
Pada Sasaran ini dengan rata-rata capaian indikator 95,22%,
dengan kategori Sangat Berhasil maka terdapat efisiensi
anggaran sebesar 14,73%.
Secara umum dari masing-masing sasaran telah tercapai
dengan kategori Sangat Berhasil (Rata-Rata Capaian
125,32%) dengan menggunakan anggaran
Rp. 788.887.425.103,76 dari pagu anggaran
Rp. 972.438.255.448,74, sehingga terdapat efisiensi anggaran
Rp. 183.550.830.344,98 atau 18,88%.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 106
C. Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Indikator Kinerja
Sasaran
Pada Misi 3 Sasaran Meningkatkan kehidupan masyarakat
yang aman dan tertib pada indikator Persentase penurunan
kasus pelanggaran Perda pada tahun 2016 terdapat 3.297
pelanggaran. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015
terdapat 2.712 pelanggaran Perda.
Hal ini merupakan cerminan kesungguhan Pemerintah
Kota Malang dalam menegakkan peraturan yang telah
ditetapkan. Diharapkan dari upaya penegakan perda yang telah
dilakukan akan menimbulkan efek jera dan meningkatnya
kesadaran masyarakat, sehingga terjadi penurunan yang
signifikan terhadap jumlah kasus pelanggaran Perda pada masa
yang akan datang. Disamping itu perlu dilakukan sosialisasi dan
pembinaan secara berkesinambungan.
Pada Misi 4 Sasaran Meningkatnya kualitas infrastruktur,
prasarana dan sarana transportasi jalan, serta daya dukung kota
dengan berwawasan lingkungan pada indikator Luasan kawasan
kumuh capaiannya cukup berhasil (62,60 %) dikarenakan masih
tingginya cakupan kawasan dimaksud (464,647 hektar)
dibandingkan target yang diharapkan (360 hektar). Guna
mengatasi hal tersebut akan terus dilaksanakan peningkatan
kualitas lingkungan terhadap kawasan dimaksud, seperti
perbaikan prasarana air minum, penerangan jalan, sanitasi,
saluran air hujan/limbah (drainase), dan jalan lingkungan.
Contoh program nyata penanganan kawasan kumuh yang telah
dijalankan oleh Pemerintah Kota Malang adalah pembangunan
Instalasi Pembuangan Air Limbah Domestik komunal di beberapa
kelurahan seperti pada Kelurahan Buring, Kelurahan
Ciptomulyo, dan Kelurahan Tulusrejo. Pemerintah Kota Malang
juga senantiasa mendorong dan memfasilitasi pemberdayaan
(inovasi dan kreasi) masyarakat terhadap lingkungannya. Sebagai
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 107
buktinya adalah keberhasilan peremajaan/penataan kawasan
padat penduduk di Kelurahan Jodipan (Kampung Warna-Warni)
dan Kelurahan Ksatrian (Kampung Tiga Dimensi/Tridi)
Kecamatan Blimbing. Kedua kawasan tersebut ditata sedemikan
rupa sehingga menjadi destinasi wisata (bahkan ikon wisata Kota
Malang baru) yang menarik minat wisatawan domestik dan
mancanegara. Hal tersebut memberikan manfaat/berdampak
secara langsung pada:
1. Perubahan perilaku/pola hidup masyarakat untuk senantiasa
menjaga kebersihan lingkungan;
2. Peningkatan perekonomian/kesejahteraan bagi masyarakat
sekitar melalui kunjungan wisatawan;
3. Pengurangan kawasan kumuh melalui penataan lingkungan.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 108
Pada Misi 5 Sasaran Meningkatnya transparansi dan
akuntabiltas kinerja pemerintah daerah pada indikator Jumlah
SKPD yang ditetapkan menjadi Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) masih belum dapat tercapai karena nilai survei kepuasan
eksternal pada saat penilaian oleh Tim Reformasi Birokrasi
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi terhadap 3 SKPD pada Tahun 2016 belum memenuhi
indikator sebagai WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi). Untuk
selanjutnya sebagai langkah perbaikan sekaligus guna
mendukung pencapaian sasaran dimaksud Pemerintah Kota
Malang akan berupaya menerapkan langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pembinaan secara berkesinambungan
serta mendorong segenap SKPD untuk melaksanakan
peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat dengan
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
dan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012;
2. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan
pelayanan publik;
3. Pembinaan dan evaluasi oleh APIP dilaksanakan secara
konsisten dan obyektif;
4. Menyusun rencana aksi perbaikan untuk mencapai WBK.
Kebijakan ini perlu didukung dengan komitmen segenap elemen
Pemerintah Kota Malang untuk mewujudkan reformasi birokrasi
khususnya dalam hal pelayanan publik sekaligus meningkatkan
akuntabilitas kinerja pemerintahan.
Laporan Kinerja Tahunan 2016 109
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja
utama, secara umum capaian kinerja masing-masing sasaran dalam
kategori Sangat Berhasil. Keberhasilan capaian kinerja tersebut
didukung adanya kerja sama yang sinergis dari seluruh jajaran
Perangkat Daerah dan pihak-pihak lain yang terkait, sehingga Kota
Malang pada tahun 2016 berdasarkan hasil evaluasi Tim
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi telah mendapatkan nilai BB (Kategori Sangat Baik).
Keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja telah dilakukan
analisis dan evaluasi, sehingga diketahui langkah-langkah strategis
yang dilaksanakan dalam meningkatkan capaian kinerja di tahun
berikutnya.
Demikian Laporan Kinerja Pemerintah Kota Malang yang
menggambarkan Capaian Kinerja tiap-tiap Tujuan dan Sasaran pada
Tahun 2016 dalam mendukung pencapaian Visi dan Misi Kota
Malang.
Malang, Maret 2017
WALIKOTA MALANG,
H. MOCH. ANTON
PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJATAHUN 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
Jabatan
: H. MOCH. ANTON
: WAUKOTA MALANG
Pada tahun 2016 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran
perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Jalan Tugu Nomor 1 Malang -Jawa Timur65119 Telp. (0341} 362704 Fax. (0341) 352070
www.malangkota.go.id
PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MALANG
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan pendidikan
1. Angka Partisipasi Kasar (APK)SD/MI (%)
99,63%
2. Angka Partisipasi Murni(APM) SD/MI (%)
88,97%
3. Angka Partisipasi Kasar(APK) SMP/MTs (%)
94,01%
4. Angka Partisipasi Murni(APM) SMP/MTs (%)
70%
5. Angka Partisipasi Kasar(APK) SMA/SMK/MA (%)
92,66%
6. Angka Partisipasi Murni(APM) SMA/SMK/MA (%)
64,76%
7. Angka Melek Huruf (%) 99,92%
8. Persentas Angka kelulusan
- SD/MI- SMP/MTs- SMA/MA/SMK
99,23% 99,66% 99,54%
9. Persentase anak usiasekolah dari keluarga prasejahtera yang sekolah lulussampai dengan SMP/MTs
16%
2. Meningkatnya aksesibilitas, kualitas dan pemerataan pelayanan kesehatan
1. Angka Kematian Bayi Per1000 Kelahiran Hidup (KH)
16
2. Angka Kematian Ibu per100.000 Kelahiran Hidup(KH)
128
3. Rasio Tenaga Medis perSatuan Penduduk (per 1.000penduduk)
1,1
4. Rasio Posyandu per SatuanBalita
1:102
5. Persentase Penduduk Miskinyang mendapatkan fasilitaspengobatan gratis
76%
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
6. Angka Usia Harapan Hidup(AHH)
70,98
3. Meningkatnya aktivitas ekonomi dan kualitas kelembagaan koperasi, serta etos kerja UKM
1. Prosentase koperasi sehat 56,69%
2. Kontribusi UKM terhadapTotal PDRB
54,67%
4. Meningkatnya kontribusi sektor industri, perdagangan dan pariwisata
1. Prosentase sektorperdagangan, hotel danrestoran terhadap total PDRB
39,95%
2. Prosentase sektor industripengolahan terhadap total PDRB
32,02%
5 Meningkatnya kesempatan kerja
1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
6,80%
2. Tingkat partisipasi angkatankerja
80%
6. Meningkatnya kinerja penanaman modal dan investasi daerah
Realisasi nilai penanaman modal dan investasi daerah
5,00%
7. Meningkatnya ketersediaan pangan utama (food availiability)
Ketersediaan pangan utama (food availiability)
10,91
8. Menurunnya penduduk miskin
Angka kemiskinan
Persentase penurunan jumlah penduduk miskin
3,88%
9. Meningkatnya perlindungan terhadap penyandang cacat fisik dan mental sert lanjut usia tidak potensial
Prosentaase penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang mendapatkan penanganan
17%
10. Meningkatnya perlindungan terhadap korban bencana
Prosentase korban bencana yang tertangani
100%
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
11. Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran perempuan di semua Bidang dan terjaminnya Kesetaraan Gender.
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
74,79
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
77,21
12. Meningkatnya layanan kehidupan beragama dan kerukunan antar umat beragama
Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti.
100%
Persentase penurunan kerusuhan bermotif SARA
15%
13. Meningkatkan kehidupan masyarakat yang aman dan tertib
Prosentase penurunan angka kriminalitas
10%
Prosentase penurunan kasus pelanggaran Perda
5%
14. Meningkatnya kualitas infrastruktur, prasarana dan sarana transportasi jalan, serta daya dukung kota dengan berwawasan lingkungan
Luasan kawasan kumuh 360,00
Persentase jalan kota dalam kondisi baik
96%
Prosentase layanan air bersih 87%
15. Meningkatnya tertib pemanfaatan ruang kota sesuai peruntukannya
Prosentase luasan RTH 15,95%
Prosentase jumlah pelanggaran tata ruang yang tertangani
95%
% luasan wilayah yang telah sesuai dengan peruntukannya
100%
16. Meningkatnya transparansi dan akuntabiltas kinerja pemerintah daerah
Jumlah SKPD yang ditetapkan sebagai WBK
4
Nilai SAKIP Kota Malang 66
Opini BPK WTP
17. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik yang profesional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan masyarakat
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
77,66
NO. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ANGGARAN
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 131.615.082.631,71 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Rp. 53.781.076.240,03 3 Program peningkatan disiplin aparatur Rp. 1.508.687.000,00 4 Program peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur Rp. 7.606.267.800,00
5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Rp. 12.116.927.750,00
6 Program Pendidikan Anak Usia Dini Rp. 2.280.000.000,00 7 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp. 4.387.946.100,00 8 Program Perencanaan Tata Ruang Rp. 2.905.600.000,00 9 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan Rp. 300.000.000,00
10 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rp. 24.472.200.775,00
11 Program pembangunan sistem pendaftaran tanah Rp. 419.129.000,00 12 Program Penataan Administrasi Kependudukan Rp. 2.947.250.000,00 13 Program Keluarga Berencana Rp. 1.416.560.000,00 14 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Rp. 2.114.113.000,00
15 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Rp. 410.000.000,00
16 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Rp. 350.000.000,00
17 Program Pengembangan Nilai Budaya Rp. 658.050.000,00 18 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
lingkungan Rp. 4.428.663.000,00
19 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Rp. 41.120.893.800,00
20 Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan
Rp. 1.128.143.750,00
21 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
Rp. 1.314.300.527,00
22 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan Rp. 317.035.000,00 23 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
Media Massa Rp. 6.513.385.000,00
24 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rp. 130.000.000,00 25 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Rp. 1.595.000.000,00 26 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan
perdagangan Rp. 888.399.500,00
27 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
Rp. 3.075.309.500,00
28 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Rp. 93.074.408.130,00
29 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp. 20.098.192.103,00 30 Program Pembangunan saluran drainase/gorong- Rp. 19.627.605.000,00
NO. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ANGGARAN
gorong 31 Program Lingkungan Sehat Perumahan Rp. 26.565.607.912,00 32 Program Pemanfaatan Ruang Rp. 650.600.000,00 33 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas LLAJ Rp. 1.644.070.000,00
34 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Rp. 1.945.259.000,00
35 Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
Rp. 95.931.000,00
36 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Rp. 1.789.675.750,00
37 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp. 2.802.500.000,00 38 Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Rp. 147.500.000,00
39 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Rp. 345.000.000,00
40 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Rp. 4.235.271.500,00 41 Program peningkatan peran serta kepemudaan Rp. 499.650.000,00 42 Program pemeliharaan kantrantibmas dan
pencegahan tindak kriminal Rp. 964.583.750,00
43 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
Rp. 3.545.855.500,00
44 Program Pengembangan Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan
Rp. 120.000.000,00
45 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
Rp. 616.850.520,00
46 Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi
Rp. 486.000.000,00
47 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
Rp. 795.000.000,00
48 Program rehabilitasi hutan dan lahan Rp. 100.000.000,00 49 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Rp. 859.500.000,00 50 Program Pengembangan Industri Kecil & Menengah Rp. 790.000.000,00 51 Program Pendidikan Menengah Rp. 20.826.800.000,00 52 Program Pengawasan Obat dan Makanan Rp. 459.000.000,00 53 Program Pembangunan turap/talud/brojong Rp. 3.112.310.000,00 54 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rp. 300.000.000,00 55 Program peningkatan pelayanan angkutan Rp. 1.781.092.400,00 56 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Alam Rp. 237.500.000,00
57 Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan Rp. 174.926.100,00 58 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan Rp. 2.262.166.760,00
59 Program pelayanan kontrasepsi Rp. 84.330.000,00 60 Program Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan Rp. 1.453.347.000,00
61 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Rp. 4.679.380.000,00
NO. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ANGGARAN
Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 62 Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan
prasarana daerah Rp. 470.000.000,00
63 Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
Rp. 1.060.000.000,00
64 Program pengembangan wawasan Kebangsaan Rp. 1.166.960.400,00 65 Program peningkatan dan Pengembangan
pengelolaan keuangan daerah Rp. 15.069.789.950,00
66 Program Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Keamanan Pangan
Rp. 863.856.250,00
67 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan
Rp. 485.974.920,00
68 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan
Rp. 35.000.000,00
69 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Rp. 225.000.000,00
70 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Rp. 2.143.320.000,00 71 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Rp. 1.365.013.000,00 72 Program Pendidikan Non Formal Rp. 4.035.000.000,00 73 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia Rp. 40.000.000,00 74 Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan
Jembatan Rp. 132.111.002.000,00
75 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Rp. 593.120.000,00
76 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Rp. 75.000.000,00
77 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi Rp. 55.000.000,00 78 Program kerjasama informasi dan media massa Rp. 12.540.000.000,00 79 Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan Rp. 195.000.000,00
80 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri
Rp. 6.039.908.000,00
81 Program Penataan Struktur Industri Rp. 588.660.000,00 82 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
masyarakat Rp. 933.000.000,00
83 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Rp. 2.069.264.400,00
84 Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar
Rp. 2.105.000.000,00
85 Program Peningkatan dan pengamanan lalu lintas Rp. 472.460.000,00 86 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Rp. 1.846.514.433,00
87 Program Peningkatan Status Hukum Aset Rp. 253.245.700,00 88 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga
ketertiban dan keamanan Rp. 51.850.000,00
89 Program Pengembangan Impelementasi E-Goverment
Rp. 845.244.000,00
NO. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ANGGARAN
90 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Rp. 1.512.060.000,00 91 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan
asongan Rp. 820.000.000,00
92 Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
Rp. 440.000.000,00
93 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Rp. 24.383.250.000,00
94 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 11.239.000.000,00 95 Program pengelolaan areal pemakaman Rp. 626.037.000,00 96 Program peningkatan kapasitas kelembagaan
perencanaan pembangunan daerah Rp. 218.740.000,00
97 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
Rp. 1.075.000.000,00
98 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Rp. 2.436.847.250,00 99 Program peningkatan sistem pengawasan internal
dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Rp. 2.224.932.291,00
100 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan
Rp. 11.954.983.800,00
101 Program Pengembangan Sarana Komunikasi dan Deseminasi Informasi
Rp. 600.000.000,00
102 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Rp. 125.000.000,00
103 Program pengembangan budidaya perikanan Rp. 927.850.000,00 104 Program Pengembangan dan Peningkatan Pelayanan
Pasar Rp. 300.000.000,00
105 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Rp. 2.284.390.850,00
106 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Rp. 702.661.900,00 107 Program pembangunan/perbaikan Gedung Daerah
dan Fasilitas Umum Rp. 8.536.780.000,00
108 Program perencanaan pembangunan daerah Rp. 3.720.189.800,00 109 Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial Rp. 16.388.134.112,00
110 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Rp. 1.486.942.750,00
111 Program Pendidikan Politik Masyarakat Rp. 455.750.000,00 112 Program Peningkatan Profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur pengawasan Rp. 690.901.231,00
113 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Lingkungan Pemukiman Kelurahan
Rp. 20.521.928.000,00
114 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Rp. 111.000.000,00
115 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Rp. 2.766.038.900,00 116 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular Rp. 2.533.006.600,00
117 Program perencanaan pembangunan ekonomi Rp. 2.048.157.500,00 118 Program Desaku Menanti Rp. 245.000.000,00
NO. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ANGGARAN
119 Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Rp. 50.457.000,00
120 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Rp. 1.431.220.000,00
121 Program peningkatan produksi hasil peternakan Rp. 140.000.000,00 122 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rp. 281.548.000,00 123 Program peningkatan sarana dan prasarana
kebinamargaan Rp. 12.411.218.600,00
124 Program perencanaan sosial budaya Rp. 3.122.061.000,00 125 Program penyiapan tenaga pendamping kelompok
bina keluarga Rp. 3.212.730.000,00
126 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Komunikasi dan Informasi
Rp. 274.450.000,00
127 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Rp. 150.000.000,00
128 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Rp. 487.500.000,00
129 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Rp. 1.557.000.000,00
130 Program Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA)
Rp. 3.150.000.000,00
131 Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
Rp. 275.000.000,00
132 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Rp. 13.227.677.700,00 133 Program peningkatan penerapan teknologi
peternakan Rp. 191.000.000,00
134 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
Rp. 16.043.491.000,00
135 Program Penyusunan dan Pembaharuan Kebijakan Daerah di Bidang Lingkungan Hidup
Rp. 267.286.000,00
136 Program Pemberdayaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja
Rp. 550.000.000,00
137 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Rp. 685.000.000,00
138 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Rp. 27.476.911.900,00
139 Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
Rp. 6.040.281.450,00
140 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Rp. 1.794.910.000,00 141 Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Rp. 27.830.000,00
142 Program Peningkatan Kapasitas Satuan Linmas Rp. 1.435.900.000,00 143 Program Penataan Daerah Otonomi Baru Rp. 330.000.000,00 144 Program Kemitraan peningkatan pelayanan
kesehatan Rp. 33.000.000,00
145 146
147 148
149
150
151 152
153
154
155
156
157 158 159 160 161 162 163
164
165
166
167 168
169 170
''
... . '. •� • C
Program peningkatan kualitas pelayanan publik Program Kedaruratan dan Logistik Penanggulangan Bencana Program penataan kelembagaan perangkat daerah Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penanggulangan Bencana Program pengembangan sistem dan prosedur ketatalaksanaan dan pelavanan publik Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan Program Penataan dan Pengawasan Bangunan Penyusunan, Perencanaan, Fasilitasi dan Monev Penanaaulangan Bencana Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dan pemerintahan Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanaaulanaan Bencana Program Pencegahan dan PengendaUan Penyakit tidak Menular Program Pengembangan Manajemen Kesehatan Program Pelayanan Rumah Sakit Program pelayanan administrasi pembangunan Program Pendidikan Kedinasan Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Pefaksanaan Pengkajian dan Penerapan Standar Manajemen Mutu Peningkatan Manajemen Aset/Barang Daerah Program Penerapan dan Penegakan Hukum
Program Peningkatan Kerjasama dengan Pihak Ketiga Pembangunan sTs1em Pendaftaran Tanah-
,._.
Program Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dan Aparatur Pemerintah di Bidarn1 Hukum Program Fasilitas Pindah/Puma Tugas PNS Program Peningkatan Kerjasama Dengan Luar Negeri
..
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp.
Rp.
Rp. Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp. Rp. Rp. Rp.
Rp. Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp. Rp.
... ,.,_ ,, _,, -�-., �
; ,����r-� '-.. ··, .:, � ,:,. ... :": -··�,-:::
12.099.526.500,00 1.025.000.000,00
911.857.000,00 500.000.000,00
505.000.000,00
103.000.000,00
1.365.915.000,00 162.090.000,00
290. 728.300, 00
480.000.000,00
630.000.000,00
809.650.500,00
112.330.000,00 8.276.304.500,00 3.020.000.000,00
-
2.690. 730.953,00 3.033.284.600,00
321.322.000,00
1.152.586.310,00
1.425.530.000,00 165.000.000,00
331.369.300,00 2.049.560.000,00
177.300.000,00 75.000.000,00