pemerintah provinsi kalimantan selatan ......rencana strategis tahun 2016 – 2021 badan kesbangpol...

66
Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 1 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2016 – 2020 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 1

    PEMERINTAH

    PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

    RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

    TAHUN 2016 – 2020

    BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

    PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 2

    KATA PENGANTAR

    Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

    Esa, Karena atas petunjuk dan izin-Nya penyusunan Perencanaan Strategis (Renstra)

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021

    dapat diselesaikan.

    Rencana Strategis ini adalah dokumen perencanaan yang memuat langkah dan

    kebijakan yang meliputi visi, misi, tujuan dan sasaran, dengan mengakomodir skala

    prioritas Provinsi terkait kewenangan dan tupoksi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Provinsi Kalimantan Selatan yang secara umum memuat rencana program dan

    kegiatan serta pendanaannya sampai 5 (lima) tahun kedepan.

    Dengan tersusunnya Renstra ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan

    pelaksanaan program dan kegiatan serta meningkatkan potensi, kapasitas bagi

    aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan.

    Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amin.

    Banjarbaru, Agustus 2017

    KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

    PROVINSI KALIMANTAN SELATAN,

    Drs. TAUFIQ SUGIONO, M.H.

    Pembina Tk. I (IV/b)

    NIP. 195904102017031001

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 3

    DAFTAR ISI

    COVER .................................................................................................... 1

    KATA PENGANTAR .................................................................................. 2

    DAFTAR ISI ............................................................................................ 3

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang .................................................................... 5

    1.2 Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis .................. 6

    1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis ................ 7

    1.4 Sistematika ......................................................................... 8

    BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

    PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

    2.1 Tugas Pokok dan Fungsi ...................................................... 10

    2.2 Sumber Daya ...................................................................... 20

    2.3 Kinerja Pelayanan ................................................................ 23

    2.4 Tantangan dan Peluang ........................................................ 25

    BAB III ISU-ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PROGRAM

    3.1 Identifikasi Permasalahan .................................................... 28

    3.2 Telahaan Visi dan Misi KDH .................................................. 29

    3.3 Telahaan Renstra K/L ........................................................... 30

    3.4 Telahaan RTRW Daerah ........................................................ 31

    3.5 Penentuan Isu-isu Strategis .................................................. 32

    BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    4.1 Visi dan Misi Daerah Kalsel ................................................... 50

    4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ................................. 52

    4.3 Strategi dan kebijakan ......................................................... 55

    BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

    SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

    5.1 Rencana Program ...................................................................... 58

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 4

    BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI

    KALIMANTAN SELATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

    RPJMD PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

    6.1 Indikator Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan

    Selatan ...... ......................................................................... 64

    BAB VII PENUTUP

    7.1 Penutup .... ......................................................................... 66

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 5

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk

    berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01 Tahun

    2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

    Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

    Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

    Dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Sistem Perencanaan

    Pembangunan Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan, disusun Rencana Strategis

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 –

    2021, yang selanjutnya disebut Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021.

    Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

    Tahun 2016 – 2021 merupakan dokumen perencanaan lingkup tugas dan fungsi

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan yang memuat

    arah kebijakan dan strategi pembangunan di bidang Kesatuan Bangsa dan

    Politik.

    Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan

    Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 mengacu pada Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi

    Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

    (RKPD) Tahun 2016 Provinsi Kalimantan Selatan yaitu “Memantapkan kebebasan

    sipil, meningkatkan pemenuhan hak-hak politik masyarakat, meningkatkan

    institusi demokrasi, meningkatkan kualitas SDM, pengembangan wawasan

    kebangsaan, peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat, meningkatkan

    ketahanan agama dan seni budaya, membangun kemampuan IPTEK,

    memperkuat daya saing perekonomian", serta program dan kegiatan Lingkup

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 6

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan selama 5 (lima)

    tahun kedepan.

    1.2 Landasan Hukum

    Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa

    dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan adalah :

    1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959 tentang

    Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang

    Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran

    Negara Tahun 1953 Nomor 9);

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia AmandemenTahun

    2004 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4421);

    4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

    antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI

    Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);

    5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

    Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah

    Daerah Kabupaten/Kota;

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 7

    Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

    Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

    10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

    Peraturan Pemerintan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan

    Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

    Nomor 517);

    11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Provinsi

    Kalimantan Selatan Tahun 2005 – 2025;

    12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01 Tahun 2012

    tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

    Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

    Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

    13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015-2025.

    1.3 Maksud Dan Tujuan

    Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun

    2016 – 2021 ini adalah sebagai pedoman untuk mencapai tujuan, baik jangka

    pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang serta sebagai tolak ukur

    Pencapaian Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan

    Selatan selama kurun waktu tahun 2016-2021.

    Dokumen ini diharapkan mampu menuntun segenap penyelenggara pada

    bagian dan bidang di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

    Kalimantan Selatan dalam pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

    yang telah ditetapkan melalui optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan

    sesuai dengan tugas dan fungsinya, dengan mengarahkan seluruh dimensi dan

    potensi yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan

    Selatan serta mengintegrasikan seluruh kemampuan sumber daya manusia dan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 8

    sumber daya lainnya, sesuai dengan Visi, Misi dan Arah Kebijakan yang telah

    ditetapkan.

    Secara spesifik tujuan penyusunan Renstra Tahun 2016-2021 adalah :

    1. Memperkuat konsistensi perencanaan dengan pemilihan program dan

    kegiatan prioritas yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada;

    2. Mewujudkan komitmen terhadap program yang disepakati dari kegiatan yang

    telah dibahas secara partisipatif dengan pihak-pihak yang terkait;

    3. Memperkuat landasan penentuan program dan kegiatan tahunan secara

    sistemik, kronologi dan berkelanjutan secara sinergis;

    4. Menjabarkan Visi, Misi, Agenda pelaksanaan kebijakan Program dan Kegiatan

    sampai dengan tahun 2021;

    5. Menyediakan satu acuan resmi dalam menentukan prioritas program dan

    kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD Pemerintah

    Provinsi Kalimantan Selatan, APBN dan sumber dana lainnya;

    6. Menyediakan tolak ukur untuk mengukur kinerja selama kurun waktu 5

    (lima) tahun; dan

    7. Menciptakan iklim pemerintahan daerah berbasis kinerja yang aman,

    kondusif dan berkelanjutan.

    1.4 Sistematika Penulisan

    Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

    Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai

    berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Memuat Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan

    Tujuan dan Sistematika PenyusunanRencana Strategis Badan

    Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan.

    BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN

    POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 9

    Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Badan

    Kesatuan Bangsa dan Politik dalam penyelenggaraan

    penunjang urusan pemerintah daerah.

    BAB III ISU ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PROGRAM

    Identifikasi masalah, telahaan Visi dan Misi serta Program

    Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Penentuan Rencana

    Tata Ruang Wilayah dan telaahan Rencana Strategis Provinsi

    Kalimantan Selatan.

    BAB IV VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN DAN STRATEGI DAN

    KEBIJAKAN

    Memuat Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan

    Selatan.

    BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

    KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

    Memuat Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,

    Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.

    BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN

    POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN YANG MENGACU

    PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN

    SELATAN.

    Memuat Penjelasan Mengenai Indikator Kinerja Badan

    Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

    secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

    dalam 5 tahun mendatang sebagai komitmen untuk

    mendukung Pencapaian Tujuan dan Sasaran RPJMD.

    BAB VII PENUTUP

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 10

    BAB II

    GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

    PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

    2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Provinsi Kalimantan Selatan

    Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01

    Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan

    Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

    Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Badan Kesatuan

    Bangsa dan Politik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan

    pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik uraian

    tugas tersebut adalah :

    a) merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis bidang kesatuan bangsa

    dan politik sesuai yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku;

    b) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan,

    membina, mengawasi dan memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan

    daerah dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

    c) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional,

    mengkoordinasikan, mengatur, mengawasi dan memfasilitasi kegiatan di

    bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

    d) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan,

    membina, mengawasi, mengatur dan memfasilitasi kegiatan di bidang

    Kewaspadaan Nasional;

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 11

    e) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan,

    membina, mengawasi, mengatur dan memfasilitasi kegiatan di bidang

    Politik Dalam Negeri;

    f) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan,

    membina, mengawasi dan memfasilitasi kegiatan pengembangan dan

    pengendalian di bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama,

    Kemasyarakatan dan Ekonomi;

    g) mengendalikan pengelolaan Kesekretariatan; dan

    h) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai

    bidang tugas dan tanggungjawabnya.

    Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan

    Politik Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi :

    a) perumusan kebijakan teknis dibidang kesatuan bangsa dan politik sesuai

    dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan

    perundang-undangan yang berlaku;

    b) fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di

    bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

    c) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi

    di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Nusantara;

    d) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi

    di bidang Kewaspadaan Nasional;

    e) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi

    di bidang Politik Dalam Negeri;

    f) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, mengawasi dan fasilitasi

    pengembangan dan pengendalian di bidang Ketahanan Seni, Budaya,

    Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi; dan

    g) pengelolaan kegiatan Kesekretariatan.

    2.1.1 Unsur – unsur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Provinsi Kalimantan Selatan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 12

    Unsur-unsur organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

    Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :

    a) Sekretariat;

    b) Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

    c) Bidang Kewaspadaan Nasional;

    d) Bidang Politik;

    e) Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan

    Ekonomi;

    f) Kelompok Jabatan Fungsional.

    a. Sekretariat

    Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang memiliki tugas pokok

    mengoordinasikan penyusunan program, rencana dan anggaran

    kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, mengelola urusan

    keuangan, mengelola urusan ketatausahaan, rumah tangga dan

    perlengkapan serta mengelola urusan administrasi kepegawaian

    Provinsi Kalimantan Selatan.

    Uraian tugas Sekretariat sebagai berikut :

    (1) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,

    mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

    pengumpulan, pengelolaan, analisis dan penyajian data;

    (2) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,

    mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

    penyusunan program dan rencana kegiatan serta pelaporan;

    (3) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,

    mengendalikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan

    penyusunan rencana anggaran;

    (4) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,

    mengendalikan dan mengevaluasi pengelolaan penatausahaan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 13

    keuangan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban

    keuangan;

    (5) menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan

    mengevaluasi pelaksanaan urusan ketatausahaan;

    (6) menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan

    mengevaluasi pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

    (7) menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan

    mengevaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta

    pengelolaan administrasi kepegawaian; dan

    (8) melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan

    tanggungjawabnya.

    Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Sekretariat Badan Kesatuan

    Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi :

    (1) penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan

    evaluasi kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

    (2) penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan

    evaluasi kegiatan penyusunan rencana anggaran, pengelolaan

    penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan

    pertanggungjawaban keuangan;

    (3) penyusunan program, pembinaan, pengendalian dan evaluasi

    pengelolaan urusan ketatausahaan, rumah tangga dan

    perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan; dan

    (4) penyusunan program, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta

    pengelolaan administrasi kepegawaian.

    Unsur-unsur organisasi Sekretariat adalah :

    (1) Sub Bagian Program;

    (2) Sub Bagian Keuangan; dan

    (3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 14

    b. Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

    Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dipimpin oleh

    Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengoordinasi, membina,

    mengawasi dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pembinaan Ideologi

    dan Wawasan Kebangsaan.

    Uraian tugas Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan sebagai

    berikut :

    (1) menyusun program, mengatur, membina, mengendalikan,

    mengevaluasi, mengoordinasikan dan fasilitasi pelaksanaan

    kegiatan pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan;

    (2) menyusun program, mengatur, membina, mengawasi,

    mengendalikan, mengevaluasi dan mengoordinasikan pelaksanaan

    fasilitasi ketahanan ideologi, bela negara dan pembauran bangsa;

    (3) menyusun program, mengatur membina, mengendalikan,

    mengevaluasi dan mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi

    wawasan kebangsaan dan penghayatan nilai-nilai sejarah

    kebangsaan;

    (4) menyusun program, mengatur dan mengendalikan pelaksanaan

    bimbingan dan petunjuk teknis pembinaan ideologi, bela negara,

    pembauran bangsa, wawasan kebangsaan dan penghayatan nilai -

    nilai sejarah kebangsaan; dan

    (5) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Badan sesuai

    bidang tugas dan tanggungjawabnya.

    Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Bina Ideologi dan

    Wawasan Kebangsaan mempunyai fungsi :

    (1) penyusunan program, koordinasi, pembinaan dan pengendalian

    pelaksanaan fasilitasi kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan

    Kebangsaan;

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 15

    (2) penyusunan program, koordinasi, pembinaan dan pengendalian

    pelaksanaan fasilitasi kegiatan Ketahanan Ideologi, Bela Negara

    dan Pembauran Kebangsaan;

    (3) penyusunan program, koordinasi, pembinaan dan pengendalian

    pelaksanaan fasilitasi Wawasan Kebangsaan dan Penghayatan Nilai

    - nilai Sejarah Kebangsaan; dan

    (4) penyusunan program, pengaturan dan pengendalian pelaksanaan

    bimbingan dan petunjuk teknis pembinaan ideologi dan wawasan

    kebangsaan.

    Unsur-unsur organisasi Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

    adalah :

    (1) Sub Bidang Bina Ideologi;

    (2) Sub Bidang Wawasan Kebangsaan.

    c. Bidang Kewaspadaan Nasional

    Bidang Kewaspadaan Nasional dipimpin oleh Kepala Bidang yang

    mempunyai tugas mengoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan

    kegiatan Kewaspadaan Nasional.

    Uraian tugas bidang Kewaspadaan Nasional sebagai berikut :

    (1) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan mengevaluasi pelaksanaan Kewaspadaan Dini;

    (2) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan evaluasi pelaksanaan Pengawasan Orang Asing dan Lembaga

    Asing;

    (3) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan fasilitasi Penanganan Konfik;

    (4) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur,

    mengendalikandan mengevaluasi pelaksanaan Kerjasama Intelijen

    Keamanan;

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 16

    (5) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur,

    mengendalikandan mengevaluasi bimbingan dan petunjuk teknis

    pelaksaan Kewaspadaan Dini, Pengawasan Orang Asing dan

    Lembaga Asing, Penanganan Konflik dan Kerjasama Intelijen

    Keamanan; dan

    (6) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

    bidang tugas dan tanggungjawabnya.

    Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Kewaspadaan Nasional

    mempunyai fungsi :

    (1) penyusunan program, koordinasi, pengendalian, dan evaluasi

    pelaksanaan Kewaspadaan Dini;

    (2) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi pelaksanaan Pengawasan Orang Asing dan Lembaga

    Asing;

    (3) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    fasilitasi Penanganan Konflik;

    (4) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi pelaksanaan Kerjasama Intelijen Keamanan;

    (5) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi bimbingan dan petunjuk teknis pelaksanaan Kewaspadaan

    Dini dan Pengawasan Orang Asing serta Lembaga Asing,

    Penanganan Konflik dan Kerjasama Intelijen Keamanan;

    (6) melaksankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

    bidang tugas dan tanggungjawabnya.

    Unsur-unsur Organisasi bidang Kewaspadaan Nasional :

    (1) Sub bidang Kewaspadaan Dini, Pengawasan Orang Asing dan

    Lembaga Asing;

    (2) Sub bidang Penanganan Konflik.

    d. Bidang Politik

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 17

    Bidang Politik dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas

    mengkoordinasikan dan memfasilitasi pembinaan dan hubungan

    dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif serta

    pemberdayaan politik masyarakat.

    Uraian tugas bidang Politik sebagai berikut :

    (1) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan mengevaluasi kegiatan pembinaan hubungan politik dan

    pemberdayaan politik masyarakat;

    (2) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan mengevaluasi kegiatan pembinaan hubungan dengan partai

    politik, lembaga politik dan lembaga legislatif;

    (3) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan mengevaluasi kegiatan pembinaan pemberdayaan politik

    masyarakat;

    (4) menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi

    bimbingan dan petunjuk teknis hubungan dengan partai politik,

    lembaga politik dan lembaga legislatif serta pemberdayaan politik

    masyarakat;

    (5) menyusun program, mengatur, mengendalikandan mengevaluasi

    pelaksanaan program bimbingan dan petunjuk teknis hubungan

    dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif serta

    pemberdayaan politik masyarakat; dan

    (6) melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas

    dan tanggungjawabnya.

    Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Politik mempunyai

    fungsi :

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 18

    (1) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi kegiatan pembinaan partai politik dan pemberdayaan

    politik masyarakat;

    (2) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi kegiatan pembinaan pemberdayaan politik masyarakat;

    (3) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi kegiatan pembinaan dan hubungan dengan partai politik,

    lembaga politik dan lembaga legislatif serta pemberdayaan politik

    masyarakat;

    (4) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi pelaksanaan program bidang politik; dan

    (5) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pembinaan

    kelembagaan masyarakat dan pelatihan masyarakat serta

    pendataan potensi masyarakat.

    Unsur-unsur organisasi Bidang Politik adalah :

    (1) Sub bidang kelembagaan Partai Politik dan Fasilitasi Pemilu;

    (2) Sub bidang Implementasi Kebijakan Publik dan Pendidikan Politik.

    e. Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan

    dan Ekonomi

    Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan

    Ekonomi dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas

    mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Ketahanan

    Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi.

    Uraian tugas bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan

    dan Ekonomi sebagai berikut :

    (1) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan mengevaluasi pelaksanaan Ketahanan Seni, Budaya, Agama,

    Kemasyarakatan dan Ekonomi;

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 19

    (2) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan mengevaluasi pelaksanaan pembauran dan akulturasi budaya;

    (3) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan mengevaluasi pelaksanaan kerukunan agama dan

    kepercayaan;

    (4) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan mengevaluasi pelaksanaan hubungan dengan organisasi

    kemasyarakatan;

    (5) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

    dan mengevaluasi pelaksanaan penanganan masalah sosial

    kemasyarakatan; dan

    (6) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan,

    dan mengevaluasi pelaksanaan ketahanan sumber daya alam dan

    kesenjangan perekonomian, perdagangan investasi, fiskaldan

    moneter, lembaga usaha ekonomi dan perilaku ekonomi.

    Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Ketahanan Seni,

    Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi mempunyai fungsi :

    (1) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi pelaksanaan Ketahanan Seni, Budaya, Agama,

    Kemasyarakatan dan Ekonomi;

    (2) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi pelaksanaan pembauran dan akulturasi budaya;

    (3) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi pelaksanaan kerukunan agama dan kepercayaan;

    (4) penyusunan program, koordinasi, pengendalian dan evaluasi

    pelaksanaan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan;

    (5) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi pelaksanaan penanganan masalah sosial kemasyarakatan;

    (6) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

    evaluasi pelaksanaan ketahanan sumber daya alam dan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 20

    kesenjangan perekonomian, perdagangan investasi, fiskal dan

    moneter, lembaga usaha ekonomi dan perilaku perekonomian

    masyarakat.

    Unsur-unsur organisasi Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama,

    Kemasyarakatan dan Ekonomi adalah :

    (1) Sub Bidang Ketahanan Seni dan Budaya;

    (2) Sub Bidang Ketahanan Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi.

    f. Kelompok Jabatan Fungsional

    Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan

    sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai dengan

    keahlian dan kebutuhan.

    g. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Provinsi Kalimantan Selatan.

    2.2 Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 21

    No. Jenis Kepegawaian Laki-Laki Perempuan Jumlah

    1 PNSD Provinsi 28 19 47

    28 19 47Jumlah

    No. Tingkat Eselon Laki-Laki Perempuan Jumlah

    1 ESELON:

    I.A - - -

    I.B - - -

    II.A 1 - 1

    II.B - - -

    III.A 3 2 5

    III.B - - -

    IV.A 8 3 11

    IV.B - - -

    2 FUNGSIONAL UMUM 16 13 29

    3 FUNGSIONAL TERTENTU

    a. Arsiparis Muda - 1 1

    28 19 47J u m l a h

    2.2.1 Sumber Daya Manusia (Ketenagaan)

    Jumlah Pegawai di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan

    Politik Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan tahun 2016 adalah

    sebanyak 47 orang dengan rincian sebagai berikut :

    (1) Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kepegawaian

    Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan jenis kepegawaian

    adalah sebagai berikut :

    TABEL 2.1

    DAFTAR JUMLAH PNS

    BERDASARKAN JENIS KEPEGAWAIAN

    (2) Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Jabatan

    Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan tingkat jabatan adalah

    sebagaimana dilihat berdasarkan tingkat jabatan pada table

    berikut :

    DAFTAR JUMLAH PNS

    BADAN KESBANGPOL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

    BERDASARKAN TINGKAT JABATAN/ESELONERING

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 22

    No. Jenis Diklat Struktural Laki-Laki Perempuan Jumlah

    1 SPATI/DIKLAT PIM I - - -

    2 SESPA/SPAMEN/DIKLAT PIM II 1 - 1

    3 SEPADYA/SPAMA/DIKLAT PIM III 5 3 8

    4 SEPADA/ADUM/SEPALA/ADUMLA/DIKLAT

    PIM IV 7 3 10

    5 NON DIKLAT 15 13 28

    28 19 47J u m l a h

    No. Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah

    1 SD 2 - 2

    2 SLTP - - -

    3 SLTA 8 4 12

    4 D-I - - -

    5 D-II - - -

    6 D-III/Akademi 1 2 3

    7 D-IV 1 - 1

    8 S-1 14 10 24

    9 S-2/Spesialis 4 1 5

    10 S-3 - - -

    30 17 47J u m l a h

    (3) Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Diklat Perjenjangan

    Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Provinsi Kalimantan Selatan dilihat berdasarkan Tingkat Diklat

    Perjenjangan adalah sebagaimana pada tabel berikut :

    DAFTAR JUMLAH PNS

    BERDASARKAN TINGKAT DIKLAT PERJENJANGAN

    BADAN KESBANGPOL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

    (4) Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal

    Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Provinsi Kalimantan Selatan dilihat berdasarkan Tingkat

    Pendidikan Formal adalah sebagaimana pada tabel berikut :

    DAFTAR JUMLAH PNS

    BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL

    BADAN KESBANGPOL PROV. KALSEL

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 23

    No. Tingkat Eselon Laki-Laki Perempuan Jumlah

    1 Golongan I

    I/a - - -

    I/b - - -

    I/c - - -

    I/d - - -

    2 Golongan II

    II/a 2 - 2

    II/b 1 2 3

    II/c - - -

    II/d 2 1 3

    3 Golongan III

    III/a 2 2 4

    III/b 8 5 13

    III/c 1 3 4

    III/d 8 4 12

    4 Golongan IV

    IV/a - 1 1

    IV/b 3 1 4

    IV/c 1 - 1

    IV/d - - -

    28 19 47J u m l a h

    (5) Jumlah PNS Berdasarkan Kepangkatan/Golongan

    Jumlah PNS di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

    Kalimantan Selatan berdasarkan kepangkatan sebagai berikut:

    TABEL 2.5

    PNS BERDASARKAN KEPANGKATAN/GOLONGAN

    2.3 Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

    Kalimantan Selatan

    Pada umumnya kinerja Badan Kesaruan Bangsa dan Politik Provinsi

    Kalimantan Selatan selama Tahun 2010 – 2015 terus mengalami

    perbaikan di seluruh aspek, diantaranya yaitu :

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 24

    No TahunPagu Anggaran

    (Rp)Realisasi (Rp) (%)

    1 2011 3.202.850.000 3.053.888.137 93.35

    2 2012 4.225.900.000 3.939.822.787 93.23

    3 2013 9.391.200.000 7.962.160.574 84,78

    4 2014 8.923.800.000 8.071.280.351 90,45

    5 2015 8.915.550.000 7.459.744.691 83,67

    1. Terbentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum

    Pembauran Kebangsaan (FPK), dan Forum Kewaspadaan Dini

    Masyarakat (FKDM) untuk tingkat Provinsi;

    2. Terjalinnya komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah Daerah

    Provinsi Kalimantan Selatan dengan intansi vertikal seperti TNI, Polri,

    Kejaksaan RI, Kemenkum-HAM, dan BIN melalui Komunitas Intelijen

    Daerah (Kominda) Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka

    pencegahan dini untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial di

    Provinsi Kalimantan Selatan;

    3. Tersalurnya bantuan keuangan kepada Partai Politik yang memiliki

    kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi

    Kalimantan Selatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang

    berlaku;

    4. Terlaksananya pemantauan (monitoring) Pelaksanaan Pemilukada

    Serentak Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

    Wali Kota dan Wakil Wali kota di Provinsi dan Kabupaten/Kota di

    Kalimantan Selatan tahun 2015 sesuai prosedur dan ketentuan serta

    tidak terjadinya sengketa hasil Pemilukada Serentak;

    5. Terlaksananya penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) bagi

    Partai Politik, Organisasi Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat,

    dan Yayasan;

    6. Terlaksananya penerbitan Surat Rekomendasi Penelitian bagi

    Mahasiswa S1, S2, dan S3 serta Lembaga Penelitian dan Survey lain.

    Tingkat capaian kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

    Kalimantan Selatan berdasarkan sasaran/target dan indikator kinerja pada

    periode sebelumnya dapat digambarkan pada tabel berikut :

    Tabel 2.7

    Realisasi Anggaran berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 25

    2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Badan Kesatuan Bangsa

    dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

    Dengan adanya perubahan paradigma pengawasan saat ini, Badan

    Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dihadapkan pada

    tantangan dan peluang pengembangan pelayanan dengan kondisi sebagai

    berikut :

    2.4.1 Kekuatan (Strength)

    Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung keberadaan

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

    yaitu:

    1. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi

    Kemasyarakatan dan Peraturan Pelaksanaannya;

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang

    Bantuan Keuangan kepada Partai Politik;

    3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2009

    tentang Pedoman Kerjasama Departemen Dalam Negeri

    dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan

    dan Lembaga Nirlaba Lainnya dalam Bidang Kesatuan

    Bangsa dan Politik Dalam Negeri;

    4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 tahun 2010

    tentang Pedoman Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan

    Politik;

    5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2012

    tentang Pedoman Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 26

    di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah

    Daerah;

    6. Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01

    Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

    Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang

    Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

    Provinsi Kalimantan Selatan.

    2.4.2 Kelemahan (Weakness)

    1. Masih perlunya peningkatan kemampuan Sumber Daya

    Manusia (Aparatur) pada Badan Kesatuan Bangsa dan

    Politik Provinsi Kalimantan Selatan;

    2. Terbatasnya penyediaan anggaran untuk melaksanakan

    program dan kegiatan secara berkesinambungan;

    3. Minimnya sarana dan prasarana dalam rangka menunjang

    kinerja aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

    Kalimantan Selatan;

    4. Kurang sinkronnya program/kegiatan Badan Kesatuan

    Bangsa dan Politik Provinsi dengan Badan/Kantor Kesatuan

    Bangsa dan Politik di Kabupaten / Kota.

    2.4.3 Peluang (Oportunity)

    1. Adanya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor :

    300/4433A/sj Tahun 2010 tentang Peningkatan Peran

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi;

    2. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan

    hak berorganisasi dan berpolitik melalui Organisasi

    Kemasyarakatan (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat

    (LSM), Yayasan maupun Partai Politik;

    3. Tekad Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk

    mewujudkan ”good governance” dan “clean government”

    serta memenuhi tuntutan masyarakat umum terhhadap

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 27

    penyelenggara Negara yang bersih, bebas dari Korupsi,

    Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta pelayanan prima dari

    Pemerintah Daerah terhadap kepentingan masyarakat

    banyak.

    2.4.4 Tantangan (Threats)

    1. Kondisi masyarakat yang masih rawan terhadap konflik

    berlatar belakang SARA;

    2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup

    berbangsa dan bernegara;

    3. Masih adanya krisis kepercayaan masyarakat terhadap

    Pemerintah;

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 28

    BAB III

    ISU-ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PROGRAM

    3.1 Identifikasi Permasalahan

    Memperhatikan capaian kinerja yang telah dilaksanakan pada

    periode Tahun 2010 – 2015 serta tantangan yang semakin berat pada

    periode Tahun 2016 – 2021 maka inventarisasi permasalahan yang

    dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

    sebagai berikut :

    1. Internal

    a. Belum terpenuhinya kebutuhan ideal sumber daya manusia

    (aparatur) di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan

    Selatan;

    b. Belum terpenuhi secara ideal sarana dan prasarana dalam

    menunjang aktivitas pekerjaan. Hal tersebut berdampak pada

    efisiensi waktu penyelesaian pekerjaan;

    c. Belum maksimalnya tugas-tugas internal. Hal ini dipengaruhi oleh

    standar dan pedoman kerja yang masih relatif terbatas, adanya

    tumpang tindih tupoksi dan program/kegiatan sesama Bidang

    maupun dengan SKPD lain.

    2. Eksternal

    a. Lambannya penyelesaian tugas-tugas tertentu serta penyelesaian

    masalah yang memerlukan koordinasi. Hal ini dipengaruhi oleh

    masih lemahnya haringan koordinasi dan sinkronisasi dengan SKPD

    di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota maupun dengan

    instansi vertikal.

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 29

    3.2 Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

    Daerah

    Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan

    Selatan Tahun 2005-2025 sesusai Perda Nomor 17 Tahun 2009 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

    Tahun 2005- 2025, yang merupakan kristalisasi, komitmen dan

    kesepakatan seluruh lapisan masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan yaitu

    “Kalimantan Selatan 2025 Maju Dan Sejahtera Sebagai Wilayah

    Perdagangan Dan Jasa Berbasis Agroindustri”. Dalam Upaya mewujudkan

    visi pembangunan jangka panjang daerah provinsi Kalimantan Selatan

    maka Kepala Daerah menyusun Visi Pembangunan Jangka Menengah Lima

    Tahunan yang merupakan Tahap Ketiga dalam RPJP Daerah Provinsi

    Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025, yang ditetapkan sebagai visi

    Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan)

    Tahun 2016 – 2021 yaitu: “Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan)

    Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing”

    Untuk mewujudkan visi Kalimantan Selatan tahun 2016-2021, maka

    Misi Kalimantan Selatan adalah: Mengembangkan Sumber Daya Manusia

    yang Agamis, sehat, cerdas, dan terampil; Mengembangkan daya saing

    ekonomi daerah yang berbasis sumber daya lokal, dengan memperhatikan

    kelestarian lingkungan; Mengembangkan infrastruktur wilayah yang

    mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya;

    Memantapkan kondisi sosial budata daerah yang berbasiskan kearifan lokal,

    dan; mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan

    berorientasi pada pelayanan publik.

    Berdasarkan tugas pokok dan fungsi dan Badan Kesatuan Bangsa dan

    Politik Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Peraturan Gubernur

    Kalimantan Selatan Nomor 045 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi,

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 30

    dan Uraian Tugas Unsur-Unsur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan

    Politik Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan

    daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik.

    Hal ini sejalan dengan Misi ketiga dari Misi Kalimantan Selatan yaitu

    Memantapkan kondisi sosial budata daerah yang berbasiskan kearifan lokal.

    Dimana dalam misi tersebut tujuannya adalah Meningkatkan kualitas

    kehidupan yang berbasiskan kearifan lokal dan strategi serta arahan

    kebijakannya salah satunya Sosialisasi Penegakan Hukum dan HAM

    (KALSEL AMAN).

    3.3 Telahaan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Kalimantan Selatan

    Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD

    Kabupaten/Kota dimaksudkan untuk menilai keserasian, keterpaduan,

    sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD

    Provinsi terhadap sasaran Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra

    Kabupaten/Kota sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan serta

    tugas dan fungsi masing-masing SKPD.

    Dalam pembangunan daerah, perencanaan yang menyangkut

    optimalisasi dan efisiensi program dan kegiatan pembangunan sangat

    tergantung dari prioritas-prioritas yang diambil sebagai bentuk akselerasi

    penyelesaian permasalahan daerah. Oleh karena itu, perlu adanya

    pengkajian terhadap berbagai isu-isu yang berkembang menjadi isu-isu

    strategis bagi pencapaian kinerja pembangunan agar percepatan

    perwujudan tujuan pembangunan dapat tercapai. Isu-isu strategis tersebut

    merupakan berbagai persoalan maupun fenomena yang menjadi

    perbincangan baik internasional, nasional, hingga regional karena

    pengaruhnya yang signifikan terhadap kondisi atau perihal pelaksanaan

    pembangunan daerah.

    Dalam realisasi perumusan perencanaan pembangunan, isu-isu

    strategis menjadi salah satu acuan pokok penyusunan kebijakan hingga

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 31

    program dan kegiatan prioritas pembangunan agar pencapaian tujuan

    pembangunan daerah lebih terstruktur, tepat, dan cepat. Oleh karenanya,

    diharapkan dengan adanya perumusan isu-isu strategis sebagai salah satu

    pondasi pengambilan kebijakan pembangunan dapat memberikan pengaruh

    yang besar terhadap kinerja pembangunan daerah agar kesejahteraan

    masyarakat segera terwujud.

    Isu-isu strategis pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan

    dirumuskan melalui identifikasi berbagai permasalahan pembangunan

    daerah, regional, nasional, maupun fenomena internasional yang bersifat

    strategis dari berbagai bidang dan memiliki pengaruh terhadap agenda

    pembangunan lima tahun ke depan. Rumusan dari isu strategis tersebut

    akan mencakup isu internasional, isu nasional, dan isu regional yang saling

    memiliki hierarki secara langsung.

    Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

    sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dibentuk untuk

    mendukung program-program Gubernur dalam bidangnya, berusaha untuk

    tampil dan memaksimalkan tugas Pokok dan Fungsi bersama-sama dengan

    Badang Kesatuan Bangsa dan Politik yang berada di Kabupaten/kota. Maka

    untuk mewujudkan tujuan tersebut, tersusunnya RENSTRA Badan Kesatuan

    Bangsa dan Politik ini diharapkan mampu menjembatani, menjaga

    kesinambungan, mensinergikan dan mensinkronkan perencanaan antar

    waktu, antar aparatur maupun antar wilayah kabupaten/kota Se-Provinsi

    Kalimantan Selatan dengan melibatkan Partisipasi Masyarakat

    3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah

    Kebijakan penataan ruang untuk mewujudkan tujuan penataan ruang

    wilayah Daerah adalah terwujudnya keterpaduan struktur ruang dan pola

    ruang Daerah yang efesien dan berkelanjutan untuk mendukung

    pengembangan wilayah perdagangan dan jasa berbasis agroindustry terdiri

    dari :

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 32

    1. Pengurangan kesenjangan pembangunan dan pengembangan wilayah

    antara wilayah barat dengan wilayah tengah dan antara wilayah timur

    dengan wilayah tenggara Daerah ;

    2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana

    transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu

    dan merata di seluruh wilayah daerah;

    3. Peningkatan perlindungan kawasan lindung ;

    4. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat

    menimbulkan kerusakan kawasan lindung ;

    5. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan serta keterkaitan antar

    kegiatan budidaya;

    6. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui

    daya dukung dan daya tampung lingkungan ;

    7. Peningkatan fungsi kawasan lindung untuk mempertahankan dan

    meningkatkan keseimbangan ekosistem, lingkungan hidup,

    keanekaragaman hayati, keunikan bentang alam dan daya dukung ;

    8. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan perekonomian wilayah

    yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian

    nasional ; dan

    9. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

    Dari kebijakan penataan ruang wilayah tersebut Badan Kesatuan

    Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dapat memberikan

    pelayanan berupa perumusan kebijakan operasional, mengoordinasikan,

    membina, mengawasi, mengatur dan memfasilitasi kegiatan di biang

    Kewaspadaan Nasional terutamapengawasan terhadap Orang Asing,

    Lembaga Asing, dan Tenaga Kerja Asing yang bekerja pada perusahaan

    yang mengelola pemanfaatan sumberdaya alam.

    3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

    3.5.1 Bidang Bina Ideologi Dan Wawasan Kebangsaan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 33

    1. Perkembangan Ideologi dan wawasan kebangsaan saat ini sudah cukup

    memprihatinkan, ditandai dengan semakin memudarnya wawasan

    kebangsaan di kalangan masyarakat khususnya para generasi muda

    yang jika berkelanjutan, dikhawatirkan dapat menjerumuskan kejurang

    kehancuran. Banyaknya kasus-kasus penyimpangan ideologi di pulau

    Jawa turut mempengaruhi kondusivitas di Kalimantan Selatan. Menyikapi

    permasalahan ideologi tersebut, terbit Peraturan Menteri Dalam Negeri

    Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan

    Kebangsaan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan Pusat

    Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) pada tingkat Provinsi dan

    Kabupaten Kota. Di Kalimantan Selatan sudah terbentuk di tingkat

    Provinsi dan baru terbentuk di 5 (lima) Kabupaten/Kota yaitu: Kota

    Banjarmasin, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tapin, Kabupaten

    Banjar dan Kabupaten Tanah Bumbu. Pembentukan akan terus dilakukan

    mengingat pembentukan PPWK adalah amanat dari Undang-Undang.

    2. Semakin menurunnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur

    pancasila pada semua elemen masyarakat. Penegasan Pancasila sebagai

    filosofi, ideologi, jiwa, dan pandangan hidup sudah final. Akan tetapi,

    dalam tahap pelaksanaan masih banyak ditemukan pelanggaran-

    pelanggaran yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.Dari sekitar

    400 pengaduan gugatan undang-undang (UU) yang masuk ke

    Mahkamah Konstitusi (MK), periode Agustus 2003 hingga Mei 2012,

    sekitar 27 persen di antaranya dibatalkan. Pembatalan dilakukan karena

    sebagian besar UU tersebut melanggar nilai-nilai Pancasila (sumber:

    Kompas, 1 Juni 2012).

    3. Rendahnya rasa nasionalisme dan jati diri bangsa serta kurangnya

    wawasan kebangsaan yang akhirnya mudah dipengaruhi oleh pihak-

    pihak lain yang mengganggu stabilitas daerah. Maraknya kasus

    pelecehan lambang negara dan Bendera Merah Putih, serta pelecehan

    Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, menjadi perhatian Badan Kesatuan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 34

    Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan untuk dapat mencegah

    hal tersebut terjadi di Kalimantan Selatan.

    4. Kewaspadaan kemungkinan timbulnya konflik antar etnis dan suku

    bangsa terkait pembauran kebangsaan khususnya Kerukunan antar Etnis

    dan Suku Bangsa di Kalimantan Selatan. Menyikapi kemungkinan

    timbulnya konflik etnis dan suku bangsa maka terbitlah Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 34 tahun 2006 tentang Pedoman

    Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan, yang kemudian ditindaklanjuti

    dengan pembentukan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Saat ini di

    Kalimantan Selatan telah terbentuk FPK di tingkat Provinsi dan telah

    terbentuk juga di 13 kabupaten/Kota seluruh Kalimantan Selatan.

    Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut :

    1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan :

    a) Fasilitasi kegiatan Forum Pembauran Kebangsaan antar etnis dan

    suku bangsa dalam rangka peningkatan dan perkuatan wawasan

    kebangsaan bagi pelajar, pemuda dan mahasiswa se Kalimantan

    Selatan;

    b) Sosialisasi pembentukan tim Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan

    (PPWK) Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan;

    c) Peningkatan kesadaran bela negara bagi generasi muda se

    Kalimantan Selatan;

    d) Sosialisasi Kesadaran Bela Negara dalam rangka perkuatan dan

    pemantapan wawasan kebangsaan;

    e) Pagelaran seni dan budaya, pawai/karnaval budaya, festifal, lomba

    cipta, lomba pidato dalam upaya peningkatan dan perkuatan

    wawasan kebangsaan dan kerukunan nasional;

    f) Fasilitasi Forum Komunikasi Pembauran antar Etnis dan Suku Bangsa

    bagi generasi muda se Kalimantan Selatan;

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 35

    g) Pelaksanaan Road Show Sosialisasi Wawasan Kebangsaan bagi

    pelajar SLTA di 13 (tiga belas) Kabupaten/Kota se Kalimantan

    Selatan;

    h) Sosialisasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bahasa,

    Lagu Kebangsaan, dan Lambang Negara bagi tenaga pendidik,

    mahasiswa dan pelajar;

    i) Sosialisasi Pendidikan Wawasan Kebangsaan bagi Guru-guru SD,

    SMP/SLTP dan SLTA se Kalimantan Selatan;

    j) Sosialisasi pembentukan Tim Pelaksana Koordinasi Forum

    Pembauran Kebangsaan (FPK) di Kabupaten/Kota se Kalimantan

    Selatan;

    k) Pemberdayaan Forum Pembauran Kebangsaan dalam rangka

    Kerukunan Nasional antar Etnis dan Suku Bangsa.

    A. Isu – Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bidang Kewaspadaan

    Nasional

    1. Peningkatan peran pemerintah daerah bersama organisasi kemasyarakatan

    dan para tokoh masyarakat dalam upaya membina dan memelihara

    keutuhan dan kedaulatan NKRI, kerukunanhidup dan keharmonisan bangsa,

    memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat dalam

    rangka mewujudkan stabilitas nasional di daerah. Data dari IDI dalam Aspek

    Kebebasan Sipil dari tahun 2009 sampai tahun 2014 menunjukkan bahwa

    Kalimantan Selatan tergolong kondusif karena dalam rentang 5 (lima) tahun

    tersebut jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh

    masyarakat atau oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan

    berkumpul dan berserikat berada pada angka 90-100 yang berarti

    Kalimantan Selatan tergolong wilayah yang memiliki kondisi ketentraman

    dan ketertiban yang kondusif. Meski demikian perlu untuk menjaga

    kondusivitas tersebut agar terus ditingkatkan.

    2. Peningkatan efektivitas penanganan konflik sosial secara terkoordinir dan

    terpadu dalam melaksanakan rencana aksi daerah baik yang dilakukan oleh

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 36

    Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dan

    bekerjasama dengan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial

    Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan. Data dari IDI menunjukkan bahwa

    penanganan jumlah pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan

    pemerintahan berada pada poin 100 yang artinya baik. Meski demikian hal

    tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

    3. Peningkatan upaya pencegahan dengan merespon cepat dan tepat serta

    melanjutkan proses mediasi penyelesaian konflik/permasalahan sampai

    tuntas ke akar masalah, proses penegakan hukum dan pemulihan pasca

    konflik yang berlatar belakang sumber daya alam, lahan, SARA, industrial,

    Politik dan batas daerah administratif. Data dari IDI menunjukkan bahwa

    dari tahun 2009 sampai 2014 di Kalimantan masih terjadi naik-turun

    konflik/permasalahan. Hal ini ditunjukkan dengan turun-naiknya jumlah

    demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan. Tahun 2012 merupakan angka

    terendah, berada pada angka 8,70 namun kondisi terus membaik pada

    tahun 2013 di poin 26,09 dan pada tahun 2014 berada pada poin 56,52.

    Artinya peningkatan upaya pencehagan terus dilakukan guna mencegah

    konflik/permasalahan semakin meluas.

    4. Peningkatan kewaspadaan nasional dan daerah terhadap permasalahan

    yang sensitif dan urgensi yang dapat mengganggu stabilitas nasional di

    daerah terutama terkait dengan paham radikal dan teroris, aksi/demo unjuk

    rasa yang anarkis, aliran sesat keagamaan, pertikaian antar kelompok

    masyarakat. Oleh karena itu berkaitan dengan kewaspadaan nasional dan

    daerah, sesuai amanat pemerintah telah terbit Peraturan Menteri Dalam

    Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di

    Daerah, dengan tindak lanjut membentuk Forum Kewaspadaan Dini

    Masyarakat (FKDM). Di Kalimantan Selatan sudah terbentuk FKDM tingkat

    Provinsi, selanjutnya pembentukan di 13 Kabupaten/Kota seluruh

    Kalimantan Selatan telah berhasil dibentuk. Sampai saat ini pembentukan

    FKDM terus dilakukan sampai di tingkat kecamatan dan desa. Kabupaten

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 37

    yang telah membentuk FKDM di tingkat Kecamatan ada 4 (empat)

    kabupaten yaitu: Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Selatan,

    Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Tabalong. FKDM tingkat desa

    juga telah dibentuk di 20 desa di Kabupaten Banjar.

    5. Peningkatan peran serta dan ikut sertanya para tokoh masyarakat seperti :

    tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidik, tokoh wanita, tokoh pemuda

    dalam membangun bangsa dan negara sebagai wujud kedaulatan negara

    berada ditangan rakyat. Peningkatan peran serta tersebut ditindaklanjuti

    dengan membetuk forum-forum di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

    seperti Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan

    antar Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK),

    Komunitas Intelijen Daerah (Kominda), dan Forum Koordinasi Pencegahan

    Terorisme (FKPT).

    6. Peningkatan pengawasan keberadaan dan kegiatan orang asing, tenaga

    kerja asing dan organisasi masyarakat asing di Kalimantan Selatan. Data

    darai IDI Kalimantan Selatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014

    menunjukkan bahwa aktivitas orang asing, tenaga kerja asing dan

    organisasi asing di Kalimantan Selatan berada pada tingkat yang kondusif

    yaitu pada poin 100, kecuali di tahun 2012 berada pada angka 56,67. Oleh

    karena itu peningkatan dan pengawasan harus selalu ditingkatkan. Sampai

    dengan tahun 2015 jumlah tenaga kerja asing tercatat ada 363 Orang di 65

    Perusahaan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan

    Selatan sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Daftar Jumlah Tenaga Kerja Asing Di Kalimantan Selatan

    Jumlah TKA di Kab/Kota Jumlah Perusahaan

    Banjarmasin 36 Orang 12 Perusahaan

    Banjarbaru 5 Orang 3 Perusahaan

    Kab. Banjar 140 Orang 9 Perusahaan

    Kab. Barito Kuala 26 Orang 7 Perusahaan

    Kab. Tanah Laut 8 Orang 4 Perusahaan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 38

    Kab. Tanah Bumbu 22 Orang 7 Perusahaan

    Kab. Kotabaru 18 Orang 12 Perusahaan

    Kab. HSS 1 Orang 1 Perusahaan

    Kab. Balangan 5 Orang 3 Perusahaan

    Kab. Tabalong 100 Orang 5 Perusahaan

    Kab. Tapin 2 Orang 2 Perusahaan

    Jumlah 363 Orang 65 Perusahaan

    Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalsel

    7. Peningkatan sinergitas lintas instansi vertikal di daerah dan SKPD terkait

    dengan kegiatan keintelijenan (Komite Intelijen Daerah) dalam rangka

    mendeteksi dini dan memberikan peringatan dini untuk menjaga stabilitas

    nasional di daerah. Banyaknya kasus-kasus terorisme di pulau Jawa,

    khususnya Ibu Kota Negara turut mempengaruhi kondisi di pulau

    Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan. Untuk mencegah tindak

    terorisme terjadi di Kalimantan Selatan maka perlu peningkatan sinergitas

    instansi di daerah terkait dengan kegiatan keintelijenan.

    Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut :

    1. Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

    dengan kegiatan :

    a) Optamilisasi peran dan tugas Forum Koordinasi Pimpinan Daerah

    (FORKOMPIMDA) Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan

    Selatan;

    b) Optimalisasi peran dan fungsi Komite Intelijen Daerah (Kominda)

    Tingkat Provinsi maupun dengan Komunitas Intelijen Daerah (Kminda)

    Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan;

    c) Optimalisasi peran dan fungsi Tim Terpadu Provinsi Penanganan Konflik

    Sosial dengan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosiali Kabupaten/Kota

    se Kalimantan Selatan dalam rangka mengkoordinasikan dan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 39

    keterpaduan pelaksanaan rencana aksi penanganan konflik sosial oleh

    masing-masing instansi penanggungjawab.

    d) Optimalisasi peran dan fungsi pembinaan, pengawasan, pengendalian

    keberadaan dan kegiatan orang asing, tenaga kerja asing dan organisasi

    masyarakat asing

    e) Optimalisasi peran dan fungsi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat

    (FKDM) bekerjasama dengan FKDM Kabupaten/Kota se Kalimantan

    Selatan.

    f) Optimalisasi peran dan fungsi Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme

    (FKPT).

    2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan :

    a) Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian terhadap keberadaan dan

    kegiatan tenaga kerja asing, orang asing dan organisasi masyarakat

    asing;

    b) Pembentukan dan fasilitasi kegiatan Forum Kewaspadaan Dini

    Masyarakat (FKDM);

    c) Melaksanakan rapat koordinasi pencegahan radikalisme dan terorisme;

    d) Melaksanakan rapat rutin bulanan Komite Intelijen Daerah (Kominda) ;

    e) Melaksanakan rapat rutin pelaksanaan dan evaluasi rencana aksi

    penanganan konflik sosial ;

    f) Melaksanakan rapat rutin Forum Koordinasi Pimpinan Daerah

    (Forkompimda);

    g) Pelatihan kemampuan aparatur pemerintah dan masyarakat dalam

    kegiatan intelijen aparatur dan kewaspadaan/deteksi dini masyarakat.

    B. Isu – Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bidang Politik

    1. Demokrasi di Kalimantan Selatan berkembang lebih lambat dibanding provinsi

    lain. Hal ini dapat dilihat dari data Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di

    Kalimantan Selatan tahun 2014 tercatat sebesar 70,84. Dari skala 0 sampai

    100, IDI 2014 naik 7,13 poin dibandingkan dengan IDI 2013 sebesar 63,71.

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 40

    Meski mengalami peningkatan, tingkat demokrasi di Kalimantan Selatan

    masih dalam kategori sedang. Perkembangan IDI Kalimantan Selatan dalam

    periode 2009-2014 mengalami pasang surut. Capaian IDI tertinggi sebesar

    70,94 pada tahun 2010. Secara berturut IDI di Kalimantan Selatan adalah

    sebagai berikut : tahun 2009 sebesar 66,63; tahun 2010 sebesar 70,94;

    tahun 2011 sebesar 66,47; tahun 2012 sebesar 61,13; tahun 2013 sebesar

    63,71 ; dan tahun 2014 sebesar 70,84. Fluktuatifnya angka IDI adalah cermin

    situasi demokrasi di Kalimantan Selatan. Jika dilihat dari ranking seluruh

    provinsi di Indonesia tahun 2014 tingkat IDI dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 3.2

    Peringkat Indeks Demokrasi Indonesia

    Provinsi IDI (2014) Peringkat

    DKI Jakarta 84,70 1

    Sulawesi Utara 83,94 2

    D.I Yogyakarta 82,71 3

    Kalimantan Barat 80,58 4

    Kalimantan Tengah 79,00 5

    Kalimantan Timur 77,77 6

    Jawa Tengah 77,74 7

    Sulawesi Barat 76,69 8

    Bali 76,13 9

    Banten 75,50 10

    Bangka Belitung 75,32 11

    Sulawesi Selatan 75,30 12

    Sumatera Selatan 74,82 13

    Sulawesi Tengah 74,36 14

    Gorontalo 73,82 15

    Maluku 72,72 16

    Aceh 72,29 17

    Bengkulu 71,70 18

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 41

    Lampung 71,62 19

    Jawa Barat 71,52 20

    Jambi 71,15 21

    Kalimantan Selatan 70,84 22

    Jawa Timur 70,36 23

    Sulawesi Tenggara 70,13 24

    Nusa Tenggara Timur 68,81 25

    Riau 68,40 26

    Kepulauan Riau 68,39 27

    Sumatera Utara 68,02 28

    Maluku Utara 67,90 29

    Papua Barat 65,65 30

    Sumatera Barat 63,99 31

    Nusa Tenggara Barat 62,62 32

    Papua 62,15 33

    Kalimantan Selatan menempati urutan ke- 22 peringkat IDI se Indonesia.

    Artinya tingkat demokrasi di Indonesia masih tergolong rendah. IDI sebagai

    sebuah alat ukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia, memang

    dirancang untuk sensitif terhadap naik-turunnya kondisi demokrasi regional.

    IDI disusun berdasarkan evidence based (kejadian) sehingga potret yang

    dihasilkan merupakan refleksi realitas yang terjadi.

    2. Pelaksanaan fungsi parpol masih lemah. Hal ini dapat dilihat hasil pengukuran

    IDI pada aspek Lembaga Demokrasi seperti : (1)jumlah kegiatan kaderisasi

    yang dilakukanparpol peserta pemilu Tahun 2014 mencapai 28,57 lebih

    rendah dibanding tahun 2013 yang mencapai 57,14. (2)persentase

    perempuan dalam kepengurusan parpol tingkat provinsi Tahun 2014 berada

    pada angka 91,40 lebih rendah dari tahun 2013 yang mencapai angka 97,22.

    Secara keseluruhan peran parpol di Kalimantan Selatan tahun 2014

    mengalami penurunan yaitu sebesar 23,85 di tahun 2014 dan 61,15 di tahun

    2013 artinya terdapat penurunan sebesar 26,30.

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 42

    3. Politik uang dalam pemilu dan pilkada masih menjadi problem yang sulit

    dipecahkan.

    4. Keberpihakan media massa terhadap elit tertentu dalam pemilu dan pilkada

    5. Terkontaminasinya pola pikir, sikap, dan perilaku generasi muda akibat

    interaksi budaya global yang berdampak pada gaya hidup, kesadaran politik,

    pelaksanaan hak dan kewajiban serta wawasan kebangsaan.

    6. Partisipasi politik masyarakat masih perlu ditingkatkan. Hasil pengukuran IDI

    tahun 2014 menunjukkan, untuk aspek Hak-Hak Politik seperti ; (1)kualitas

    daftar pemilih tetap (DPT) mengalami peningkatan, yaitu berada pada poin

    77,10 naik dibandingkan tahun 2013 yang berada pada 71,38 poin.

    (2)persentase penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan dengan

    yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu (voters turnout) tahun 2014

    berada pada angka 73,93 lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2013 yang

    berada pada angka 71,38.

    7. Terbatasnya masyarakat yang memahami kebijakan politik

    8. Terbatasnya peran perempuan dalam jabatan politik. Menurut data KPUD

    tahun 2009-2014 keterwakilan perempuan di DPRD Provinsi Kalimantan

    Selatan berada pada angka 12,73% saja dibandingkan dengan laki-laki yang

    berada pada angka 87,27%. Untuk keterwakilan perempuan di DPD RI Hasil

    Pemilu Tahun 2004-2009 dan 2009-2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 3.3 Keterwakilan Perempuan Dalam Politik Di Kalimantan Selatan

    No DPD RI Tahun 2004-2009 Tahun 2009-2014 Tahun 2014-2019

    P % L % P % L % P % L %

    1. Prov. Kalsel 0 0 4 100 0 0 4 100 1 25 3 75

    Sumber : KPUD Prov. Kalimantan Selatan

    Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut :

    1. Program Pembangunan Demokrasi Di Daerah dengan kegiatan :

    a) Peran DPRD, Pemda, parpol dan masyarakat perlu ditingkatkan terkait

    rekomendasi pemb, perda inisiatif dan syariah, pendidikan politik,

    kesadaran hak dan kewajiban warga negara.

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 43

    b) Peningkatan kapasitas pengurus dan pemberdayaan parpol

    c) Perbaikan dan pengembangan budaya politik masyarakat serta kesadaran

    dan kepedulian membangun politik yg sehat.

    d) Pengembangan pers profesional dan berkeadilan

    e) Peningkatan ketahanan generasi muda menghadapi globalisasi

    f) Pengembangan kesadaran politik masyarakat dan perbaikan kinerja

    stakeholder penyelenggaraan pemerintahan

    g) Perlu sosialisasi kebijakan politik termasuk peraturan perundang-

    undangan.

    h) Mendorong kebijakan dan implementasi kesetaraan gender dibidang

    politik

    9. Isu – Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bidang Ketahanan Seni,

    Budaya, Agama, Kemasyarakatan Dan Ekonomi

    1. Menumbuh kembangkan pemanfaatan kebudayaan daerah dan apresiasi

    seni budaya dapat memelihara Ketahanan Seni Budaya dan meningkatkan

    rasa cinta terhadap budaya daerah. Meningkatnya arus informasi dan

    komunikasi yang deras dari luar membawa serta nilai-nilai yang tidak sesuai

    dengan budaya, etika, moral, dan agama dan semakin merebaknya

    peredaran narkoba menambah ancaman masa depan masyarakat terutama

    masyarakat kalangan bawah. Dari hasil Laporan Tahunan Badan Narkotika

    Nasional Republik Indonesia pada tahun 2014 yang lalu, angka prevalensi

    penyalahguna narkoba berdasarkan rangking Tahun 2014 bahwa Provinsi

    Kalimantan Selatan menduduki rangking 17 dari 34 Provinsi, atau 2,01 %

    dari jumlah populasi penduduk Kalimantan Selatan sebanyak 2.888.300

    orang. Sehingga dapat diartikan bahwa jumlah orang penyalahguna narkoba

    di Kalimantan Selatan sebanyak 57.929 orang. Sampai akhir Tahun

    Anggaran 2015 ini baru sekitar + 675 orang penyalahguna narkoba di

    Kalimantan Selatan yang telah mendapatkan pengobatan gratis rehabilitasi

    medis untuk diharapkan terbebas dari ketergantungan narkoba.

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 44

    2. Kerjasama, komunikasi dan koordinasi dibidang sosial, politik, budaya dan

    ekonomi yang saling menguntungkan diantara anggota etnis/agama yang

    berbeda akan meningkatkan pemahaman dan penerimaan secara sadar

    perbedaan dan akan mengurangi fanatisme. Menurut data IDI Kalimantan

    Selatan bahwa jumlah tindakan atau pernyataan pejabat Pemerintah yang

    membatasi atau mengharuskan masyarakat menjalankan ajaran agama

    pada tahun 2013 berada pada angka 87,50 dan pada tahun 2014 berada

    pada angka 90,00, ada kenaikan 2,50 poin. Artinya kerjasama, komunikasi

    dan koordinasi masih perlu ditingkatkan.

    3. Mengingat arus globalisasi yang semakin pesat terutama yang berpengaruh

    negatif terhadap kearifan budaya lokal, oleh karena itu perlu

    mengembangkan kehidupan sosial, budaya dan beragama yang sesuai

    dengan kepribadian bangsa Indonesia. Hasil pengukuran IDI dalam aspek

    Kebebasan Sipil, jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan

    dari satu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lain terkait

    ajaran agama tahun 2013 berada pada poin 100 (nihil/aman) namun pada

    tahun 2014 mengalami penurunan 10 poin menjadi 90,00. Artinya potensi

    konflik budaya dan agama masih perlu dilakukan pengawasan.

    4. Pendataan Organisasi Kemasyarakatan yang belum lengkap, Masih

    banyaknya Ormas/LSM dan LNL yang belum terdaftar keberadaannya dan

    yang belum bisa melengkapi persyaratan karena masih dianggap sulit dan

    berat, Belum terpantaunya Ormas/LSM dan LNL yang sudah habis periode

    masa berlakunya disamping Inventarisasi Organisasi Kemasyarakatan dari

    Kabupaten/Kota belum memuat Susunan Pengurus dan Periode Masa

    Berlakunya, hal-hal tersebut dapat menghambat terbentuknya Organisasi

    Kemasyarakatan (Ormas/LSM dan LNL) yang sehat, mandiri, akuntabel dan

    berkualita. Data Ormas/LSM yang saat ini sudah memiliki Surat Keterangan

    Terdaftar (SKT) yang dikeluarkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan tahun 2015 ini ada 184

    Ormas/LSM. Diyakini masih banyak ormas/LSM yang belum terdaftar atau

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 45

    memiliki SKT di Badan Kesatuan Bangsa Politik Provinsi, dan ini menjadi

    perhatian yang sangat besar oleh pemerintah daerah.

    5. Belum selesainya penyusunan aturan yang merupakan tindak lanjut dari UU

    No 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, Peraturan

    Pemerintah tentang peraturan pelaksanaannya, sehingga kurangnya

    kepastian hukum yang mengaturnya (tidak harmonisnya peraturan

    perundang-undangan yang ada karena aturan untuk daerah belum

    dituntaskan oleh Pemerintah Pusat dan belum dilakukan sinkronisasi

    peraturan perundang-undangan tentang Persyaratan Pendaftaran

    Keberadaan Organisasi Kemasyarakatan, sehingga pelaksanaannya kurang

    maksimal;

    6. Masih rendahnya peran serta Ormas/LSM dan LNL terhadap Peningkatan

    Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air kepada masyarakat dikarenakan

    keterbatasan SDM. Dari 184 Ormas/LSM yang terdaftar di Badan Kesatuan

    Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan, hanya 15% yang sudah

    mengikuti pelatihan peningkatan SDM yang dilaksanakan oleh pemerintah

    daerah. Harapan masyarakat yang besar terhadap penyelenggaraan

    pemerintahan Daerah yang transparan, akuntable, ini terkait dengan isu

    utama “Reformasi birokrasi pemerintah daerah dan kualitas pelayanan

    publik” sebagai upaya untuk mewujudkan birokrasi pemerintah yang

    profesional dan berintegritas tinggi dan mampu menyelenggarakan

    pelayanan prima, serta mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan

    bersih (good and clean governance) dan agar terciptanya rasa keadilan

    serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam berbagai kebijakan

    pembangunan, maka perlu memperkuat peran masyarakat sipil melalui

    organisasi kemasyarakatan (Ormas/LSM dan LNL) khususnya dalam

    kehidupan politik dan umumnya untuk memperkokoh persatuan dan

    kesatuan bangsa yang sangat esensial; dan

    7. Pemahaman baru dalam berbagai aliran turut menciptakan kebingungan dalam

    masyarakat yang pada gilirannya berdampak pada penghayatan dan pengamalan

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 46

    agama yang sudah ada terutama agama Islam. Disamping itu dengan

    menumbuhkembangkan komitmen komitmen etik, moral dan spiritual baik

    dalampeningkatan sarana dan prasarana kehidupan beragama maupun dalam

    pengembangan kualitas kehidupan beragama masyarakat akan dapat

    mewujudkan masyarakat yang agamis dan berakhlak mulia serta memiliki

    toleransi antar umat beragama.

    Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut :

    1. Program pengembangan wawasan kebangsaaan dengan kegiatan:

    a) Fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelestarian kesenian dan

    pengembangan nilai-nilai kesenian daerah di Provinsi Kalimantan

    Selatan;

    b) Fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelestarian kebudayaan

    dan pengembangan nilai-nilai kebudayaan daerah di Provinsi Kalimantan

    Selatan;

    c) Fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerukunan umat

    beragama dan kepercayaan;

    d) Fasilitasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelestarian nilai-nilai

    keagamaan dan kepercayaan;

    e) Pembinaan dan Fasilitasi, Sosialisasi, Rakor dan Forum Komunikasi Lintas

    Keagamaan;

    f) Pergantian pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB);

    g) Sosialisasi Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan

    Kerjasama Ormas/LSM dan LNL;

    h) Monitoring dan Pelayanan Administrasi Pendaftaran dalam rangka

    penerbitan SKT.

    i) Sosialisasi tata cara pelayanan administrasi pendaftaran dan prosedur

    Penerbitan SKT ke 13 Kabupaten/Kota;

    j) Monitoring Pendataan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas/LSM dan LNL)

    ke 13 Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan;

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 47

    k) Peningkatan SDM Organisasi Kemasyarakatan (Ormas/LSM dan LNL)

    dengan melaksanakan Bintek/Workshop dalam rangka peningkatan

    manajemen kepemimpinan menuju kemandirian Ormas. Bekerja sama

    dengan lintas sektor terkait;

    l) Memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi Masyarakat Ekonomi

    Asia (MEA) dengan membentuk forum pencegahan kejahatan ekonomi;

    m) Perubahan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan tentang Organisasi

    Kemasyarakatan;

    n) Sinkronisasi persyaratan pendaftaran organisasi kemasyarakatan;

    o) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan tentang Organisasi

    Kemasyarakatan;

    p) Raker Rakor Program Kegiatan Bidang Organisasi Kemasyarakatan

    Badan Kesbangpol Se Kalimantan Selatan;

    q) Rapat Kerja Regional Kalimantan Terpadu Kegiatan Bidang Organisasi

    Kemasyarakatan;

    r) Memperjelas fungsi Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan STTPKO;

    s) Membuat Peraturan Daerah / Peraturan Gubernur tentangg aliran sesat

    serta menindaklanjuti SK Mendagri melalui Surat Keputusan Gubernur.

    E. Isu – Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bagian Sekretariat

    1. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur serta

    peningkatan pelaksanaan pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat

    harus didukung oleh sarana dan prasarana aparatur yang memadai, sarana

    dan prasarana yang terbatas akan mengganggu kelancaran pekerjaan, yang

    pada gilirannya akan mengurangi efektifitas dan efisiensi hasil pekerjaan

    dan pelaksanaan tugas.

    2. Penguatan dan optimalisasi peran dan fungsi yang diemban oleh masing-

    masing aparatur mesti dibarengi dengan peningkatan dan penguatan

    kapasitas yang mereka miliki. Penguatan kedua hal tersebut akan

    menghasilkan aparatur pemerintahan yang professional dan dapat

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 48

    melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang yang

    diberikan kepadanya dengan efektif dan effisien.

    Dari isu – isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut :

    1. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan :

    a) Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor;

    b) Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional;

    c) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor;

    d) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kerja;

    e) Pemeliharaan rutin/berkala komputer;

    f) Pengadaan Komputer/Laptop/Notebook;

    g) Pengadaan Peralatan kerja;

    h) Pengadaan kendaraan dinas/operasional.

    2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan :

    a) Penyediaan jasa surat menyurat;

    b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;

    c) Penyediaan jasa administrasi keuangan;

    d) Penyediaan jasa kebersihan kantor;

    e) Penyediaan alat tulis kantor;

    f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

    g) Penyediaan komponen instalasi listrik/Penerangan Bangunan Kantor;

    h) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan;

    i) PenyediaanMakanan dan Minuman;

    j) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah;

    k) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah; dan

    l) Honorium Tenaga Non PNS.

    3. Program Disiplin Aparatur dengan kegiatan :

    a) Pengadaan Pakaian

    4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan :

    a) Pendidikan dan Pelatihan Formal;

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 49

    5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan

    Keuangan dengan kegiatan :

    a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD;

    b) Perencanaan dan Penyusunan Program;

    c) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;

    d) Pembinaan Perencanaan Program Kesbangpol Kab/Kota;

    e) Validata Data Kesbangpol Kab/Kota;

    f) Pendataan Kesbangpol/Input dan Verifikasi Data;

    g) Evaluasi Renstra SKPD;

    h) Kerjasama Informasi dengan Mas Media :

    1). Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa;

    2). Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi; dan

    3). Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi.

    i) Pendidikan dan Pelatihan Penyusunan Program Kerja/Laporan Capaian

    Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD.

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 50

    BAB IV

    VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    4.1 Visi dan Misi Daerah Kalimantan Selatan

    4.1.1 Visi

    Berdasarkan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021, maka

    visi Kalimantan Selatan yang hendak dicapai pada tahun 2016-2021 adalah

    terwujudnya Kalimantan Selatan yang MAPAN (Maju dan Terdepan).

    4.1.2 Misi

    Untuk mewujudkan visi Kalimantan Selatan tahun 2016-2021, maka Misi

    Kalimantan Selatan adalah: Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis,

    sehat, cerdas, dan terampil; Mengembangkan daya saing ekonomi daerah yang

    berbasis sumber daya lokal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan;

    Mengembangkan infrastruktur wilayah yang mendukung percepatan

    pengembangan ekonomi dan sosial budaya; Memantapkan kondisi sosial budata

    daerah yang berbasiskan kearifan lokal; dan mewujudkan tata kelola pemerintahan

    yang profesional dan berorientasi pada pelayanan publik.

    4.1.3 Prioritas Pembangunan

    Untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi Pembangunan Daerah

    Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2020 tersebut dapat dijabarkan dalam

    6 (enam) prioritas Pembangunan :

    1. Prioritas Pembangunan Kehidupan Sosial dan Budaya difokuskan pada

    Peningkatan kualitas pembangunan manusia, khususnya pada aspek :

    (a) Peningkatan Kualitas kehidupan beragama;

    (b) Mendorong/memfasilitasi penanganan kemiskinan dan Penyandang

    Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 51

    (c) Mendorong/memfasilitasi kegiatan pemuda dan olahraga, perempuan dan

    anak;

    (d) Mendorong/memfasilitasi pengembangan budaya daerah.

    2. Prioritas Pembangunan Sumber Daya Manusia difokuskan pada:

    (a) Peningkatan kualitas pembangunan manusia, yang terkait dengan aspek

    pendidikan dan kesehatan :

    Diarahkan untuk menurunkan angka melek huruf;

    Diarahkan untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah;

    Diarahkan untuk mendidik tenaga kerja yang siap pakai di dunia kerja;

    Menaikkan Usia Harapan Hidup, khususnya pada penurunan Angka

    Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi;

    Meningkatkan akses masyarakat miskin pada pelayanan pendidikan

    dan kesehatan.

    (b) Meningkatkan dan memanfaatkan BLK Berstandar Internasional, untuk

    menumbuhkembangkan wirausaha dan pekerja terampil.

    3. Prioritas Peningkatan Perekonomian difokuskan pada :

    (a) Mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas ;

    (b) Mendorong dan meningkatkan penguatan agro industri (struktur

    ekonomi);

    (c) Meningkatkan daya beli masyarakat;

    (d) Memantapkan ketahanan pangan;

    (e) Menurunkan dan mengendalikan inflasi.

    4. Prioritas Pengelolaan Lingkungan Hidup difokuskan pada :

    Mendorong dan memfasilitasi penurunan tingkat degradasi kuantitas dan

    kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup.

    5. Prioritas Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur difokuskan pada :

    (a) Menunjang dan memfasilitasi Pembangunan Kapasitas dan Kualitas

    Infrastruktur Utama (Skala Regional Kalsel);

    (b) Meningkatkan dan mengembangkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur

    Dasar;

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 52

    (c) Meningkatkan dan mengembangkan Kuantitas dan Kualitas fasilitasi

    publik lainnya.

    6. Prioritas Melaksanakan Pemerintah yang baik difokuskan pada :

    (a) Mendorong Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;

    (b) Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi Kinerja Pemerintah Daerah;

    (c) Mengakomodasikan Pengawasan Publik terhadap Kinerja Pemerintah

    Daerah.

    4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

    1. Misi Pertama : Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, sehat,

    cerdas, dan terampil

    Tujuannya adalah meningkatkan daya saing sumberdaya manusia.

    Sasaran yang ingin dicapai pada Misi Pertama yaitu :

    a. Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat

    b. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

    c. Meningkatnya kualitas dan daya saing tenaga kerja.

    d. Meningkatknya Kerukunan antar dan inter umat Beragama

    e. Meningkatnya Indeks Pengarusutamaan Gender

    Strategi dan arah kebijakan yang dilaksanakan :

    a. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan (KALSEL CERDAS);

    b. Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah (RRLS);

    c. Peningkatan kualitas layanan kesehatan (KALSEL SEHAT)

    d. Optimalisasi pelatihan ketenagakerjaan dan kewirausahaan (KALSEL

    TERAMPIL)

    e. Peningkatan Pemahaman dan pengamalan Keagamaan (KALSEL

    BERIMAN)

    2. Misi Dua : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan

    Berorientasi pada Pelayanan Publik.

    Tujuannya adalah Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik.

  • Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 53

    Strategi dan arah kebijakan yang dilaksanakan :

    a. Peningkatan kualitas dan manajemen pelayanan publik (KALSEL DENGAN

    PEMDA BERKINERJA BAIK)

    b. Pengembangan sistem pengawasan pembangunan

    c. Peningkatan kualitas sistem manajemen kinerja pemerintah

    d. Peningkatan kualitas penerimaan dan penempatan ASN

    e. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daer