pemetaan risiko penularan covid-19 di jakarta...psbb linsek di level rt/rw, tingkatkan kapasitas...
TRANSCRIPT
Pemetaan risiko untuk intervensi terfokus dan eliminasi COVID-19
di Jakarta (Pemanfaatan Analisis Geostatistik dan Big Data dalam Penguatan Surveilans COVID-19)
Pandji W. Dhewantara, M. Umar Riandi, Andri Ruliansyah, Wawan Ridwan,
Tri Wahono & Tim
*e-mail: [email protected] website: www.pandjiwdhewantara.com
Laboratorium Epidemiologi SpasialLoka Penelitian & Pengembangan Kesehatan Pangandaran
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2020
Tujuan• Memetakan “crude incidence” dan “standardized morbidity rates”
• Menentukan pola sebaran COVID-19 (clustered atau acak)
• Mendeteksi “hotspots” penularan COVID-19
• Mengestimasi risiko relatif COVID-19 dan sebarannya di tingkatkelurahan dengan memperhatikan faktor kepadatan penduduk, proporsi penduduk, proporsi penduduk berdasarkan jenis kelamindan usia, dan proporsi rumah tangga hidup di lingkungan kumuh(slum inhabitant)
Intervensi terfokus untuk eliminasi COVID-19 di Jakarta
Metode
• Data COVID-19 terkonfirmasi laboratorium (3746 kasus) diperolehdari https://corona.jakarta.go.id/id untuk periode 1 Maret – 26 April 2020
• Data kependudukan diperoleh dari Portal Jakarta Open data https://data.jakarta.go.id/ dan BPS (Publikasi Jakarta Dalam Angkadan PODES 2018)
• Analisis spasial:• Moran’s I dan Local Indicator for Spatial Association (LISA) → Deteksi
Hotspots• Bayesian Conditional autoregression (CAR) modeling → Estimasi Risk relative
(RR) area dan faktor yang menentukannya
Tren pelaporan kasus COVID-19 di Jakarta
0
50
100
150
200
250
3/2
/20
20
3/4
/20
20
3/6
/20
20
3/8
/20
20
3/1
0/2
02
0
3/1
2/2
02
0
3/1
4/2
02
0
3/1
6/2
02
0
3/1
8/2
02
0
3/2
0/2
02
0
3/2
2/2
02
0
3/2
4/2
02
0
3/2
6/2
02
0
3/2
8/2
02
0
3/3
0/2
02
0
4/1
/20
20
4/3
/20
20
4/5
/20
20
4/7
/20
20
4/9
/20
20
4/1
1/2
02
0
4/1
3/2
02
0
4/1
5/2
02
0
4/1
7/2
02
0
4/1
9/2
02
0
4/2
1/2
02
0
4/2
3/2
02
0
4/2
5/2
02
0
4/2
7/2
02
0
4/2
9/2
02
0
Co
un
ts
Time
Hati-hati: Bukan gambaran aktual pertambahan kasus per hariSumber: https://corona.jakarta.go.id/id/data-pemantauan
*Periode 1 Maret – 26 April 2020
Peta insiden dan SMR* COVID-19 serta karakteristik sosiodemografi Jakarta
Klaster risiko• 19 Kelurahan di 8 Kecamatan
dikategorikan klaster berisiko tinggi (High-High)
• Kecamatan Tanah Abang (6 kelurahan)
• Estimasi populasi berisiko 400.000 orang
Pada klaster High-High: Diperlukan kombinasi intervensi 3T (To prevent + To detect + To Respond) : PHBS, testing, tracing dan karantina wilayah total
Potensi menjadi klaster berisiko tinggi – Monitoring & surveilans. Klaster High-Low & Low-High: Intervensi“To prevent+To detect” diperkuat
Peta Sebaran Hotspots COVID-19 berdasarkan analisis spasial statistik LISA
Pada klaster Low-LowIntervensi “To prevent” : Promosi PHBS, Physical distancing
Koefisien regresi berdasarkan Bayesian spatial CAR model COVID-19 di Jakarta, Indonesia
Variabel Posterior mean
SD
RR (95%CrI)
Intercept -0.148 0.042 0.862 (0.793-0.935)
% Populasi usia 50+a 0.549 0.152 1.731 (1.281-2.314)
% Laki-lakib -0.616 0.163 0.540 (0.395-0.746)
Kepadatan penduduk -0.168 0.053 0.844 (0.758-0.937)
% Ruta Kumuhc -0.031 0.047 0.969 (0.881-1.060)a Populasi usia 20-49 (referensi)b Perempuan (referensi)c Definisi berdasarkan PODES (BPS)
Distribusi risiko relatif COVID-19 pada level kelurahan berdasarkan model Bayesian spatial CAR di Jakarta*
Prioritas Intervensi 3T: To prevent, to detect and to respond. Contoh: masif swab testing pada kelompok usia 50++, penguatanPSBB linsek di level RT/RW, tingkatkan kapasitas SDMKes, tempatkarantina, siapkan Bansos
Simpulan & Rekomendasi
• Klaster berisiko tinggi mencakup 19 kelurahan di Jakarta
• Sebaran risiko dipengaruhi oleh variasi distribusi populasi berusia 50+; kelurahan dengan populasi 50++ lebih banyak memiliki risiko 1.7x lebih tinggi dibandingkan kelurahan lainnya
• Intervensi bervariasi tergantung kriteria klaster (High-high, Low-Low, dst)
• Oleh karena itu – pada hotspots COVID-19:• Tingkatkan cakupan testing dan tracing aktif COVID-19 khususnya kepada populasi
50+ (di 19 kelurahan) di zona High-High • Tingkatkan kesiapsiagaan, surveilans dan sumberdaya, kapasitas tempat karantina• Total Karantina Wilayah diberlakukan pada “hotspot” COVID-19