pemicuan stbm, strategi perubahan perilaku...
TRANSCRIPT
PEMICUAN STBM, STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU DALAM PENCEGAHAN STUNTING
1
Direktorat Kesehatan Lingkungan 2018
Pelayanan Kesehatan
Keturunan
Lingkungan
Perilaku masyarakat
DERAJAT KESEHATAN
5%
45%
30%
20%
Analisis Derajat Kesehatan (Konsep Henrik L. Blum)
Intervensi Sensitif
70%
kontribusi pada penurunan stunting
Intervensi Spesifik
30%
kontribusi pada penurunan stunting
Kolaborasi & Integrasi
:
STBM dan Stunting
Membutuhkan SDM
3
3 KOMPONEN PENANGGULANGAN STUNTING -
POLA
ASUH
POLA
MAKAN
AIR BERSIH
SANITASI
Cegah Stunting, Itu Penting
Environmental Enteropathy
EE Theory: A major (if not primary) cause of child undernutrition is a subclinical condition of small intestine
Continued expsoure: Mounts an immune response, stress levels rise and the body diverts nutrients away from growth towards fighting an infection
Higiene dan Sanitasi yang
buruk
Anak Balita Malnutrisi
EE
Diare
STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
(STBM) adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan dengan metode pemicuan
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN R.I.
NOMOR: 852/MENKES/SK/IX/2008
7
Jakarta, 9 September 2008
Diagram Pemutusan Mata Rantai Penularan Penyakit
Sumber Media Penularan Target
Manusia
Limbah
Sampah
Tinja
Tanah
Lalat/ serangga
Cairan
Tangan
1. STOP BABS
5. PLRT
2. CTPS
4. PSRT Makanan &
Minuman
3. PAMMRT
Kerangka Pikir STBM
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dng sanitasi dan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total
Output: Meningkatnya pembangunan sanitasi higiene melalui peningkatan demand & supply
Pilar 1: Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
Pilar 4: Pengelolaan Sampah RT dengan aman.
Pilar 3: PAM-RT (Pengelolaan Air Minum & Makanan RT.)
Pilar 2: CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
Pilar 5: Pengelolaan Limbah Cair RT. dengan aman.
Strategi STBM
Demand Creation
Supply Creation
Enabling Environment
Pemicuan
Pengembangan kredit mikro
Dukungan kebijakan Pemda
Pengembangan media KIE
STBM
Pilihan Teknologi Tepat
Guna Sarana Sanitasi Monev
Wirausaha sanitasi
Berbagi pembelajaran
Pembiayaan : APBN/D, Donor, CSR, sumber lain yg
tidak mengikat
Pelajaran dari Sejarah Program Sanitasi
Pendekatan tradisional dianggap kurang berhasil
• Tidak menumbuhkan kebutuhan ( demand ) secara luas untuk cakupan sanitasi dan perubahan
perilaku.
• Tidak mendukung ekspansi sektor swasta yang dapat menyediakan pilihan luas ( supply
capacity ) bagi konsumen yang miskin dan kaya.
• Tidak menghasilkan dampak kesehatan dan kesejahteraaan masyarakat yang diinginkan.
Dibutuhkan strategi kebijakan untuk meningkatkan perilaku hygiene dan sanitasi penduduk pedesaandengan skala luas.
11
Prinsip STBM
• Tanpa subsidi untuk sarana individu (subsidi untuk sarana komunal)
• Masyarakat sebagai pemimpin
• Tidak boleh menggurui atau memaksa
• Totalitas seluruh komponen masyarakat
Usulan model pembiayaan : untuk mendorong kolaborasi dan mobilisasi pendanaan sanitasi
13
Program STBM
Pendekatan District-Wide
Implementasi
(berbagai sumber pembiayaan)
Target sasaran
Masyarakat sangat miskin
BLM Pamsimas
Sumber lain
Kebutuhan akan jamban layak telah mendorong tersedianya berbagai mekanisme pembiayaan sanitasi • Dana pemerintah (DAK, APBD,
APBDes, ADD, program TNI, STBM, BOK, dll.)
• Dana Swasta dan Mitra (CSR, Baznas, MFI, Wusan, dll.)
• Dana Masyarakat (rumah tangga, arisan, koperasi, dll.)
Penyediaan BLM kesling dan Pamsimas tidak hanya untuk meningkatkan akses masyarakat sangat miskin, tetapi sebagai alat untuk memastikan inklusifitas kelompok miskin dan untuk memicu percepatan ODF kabupaten di Daerah Intervensi Stunting 2018
RINCIAN PENGALOKASIAN
1. Besaran alokasi untuk dinas kesehatan kab/kota sebagai fasilitas UKM sekunder sesuai lampiran JUKNIS
2. Besaran alokasi balai kesehatan masyarakat sebesar Rp 200 juta/per balai/tahun (bila ada)
3. Besaran alokasi dana BOK Puskesmas sesuai lampiran sebelum dibagi ke setiap Puskesmas terlebih dahulu dialokasikan untuk :
1) Nusantara sehat sebesar Rp 200 juta/NS/tahun 2) Pemicuan desa STBM sebesar Rp 7,5 juta/desa/tahun
4. Alokasi dana bok puskesmas total setelah dikurangi untuk Nusantara Sehat dan desa STBM dibagi untuk semua puskesmas secara proporsional
5. Khusus untuk puskesmas dengan program Nusantara Sehat dan desa STBM maka besaran alokasi dana BOK pusk hasil perhitungan pada point 3 ditambah
dengan alokasi Nusantara Sehat dan atau desa STBM
14
KETENTUAN KEGIATAN DESA STBM (DAK Non Fisik) 2017
• ALOKASI YANG DIPERHITUNGKAN DALAM ALOKASI ADALAH DESA YANG SUDAH DITETAPKAN JUMLAHNYA 5.000 DESA
• APABILA ADA PENAMBAHAN DESA DIPERBOLEHKAN DENGAN MENGGUNAKAN DANA YANG TERSEDIA DI SETIAP PUSKESMAS
• BESARAN SETIAP DESA DALAM PENETAPAN ALOKASI RP 7.500.000/DESA TETAPI DALAM PELAKSANAAN DPT DISESUAIKAN DISETIAP DAERAH
• JENIS KEGIATAN DISESUAIKAN DENGAN PEDOMAN PENGEMBANGAN STBM
15
Pra Pemicuan : 1. Survei Lokasi (Identifikasi
baseline data sanitasi) 2. Penentuan Komunitas 3. Penentuan Tim Pemicu
(Persiapan Diri Pemicu/Fasilitator/sanitarian)
4. Penentuan Waktu dan Tempat Sasaran
5. Penyiapan Alat Bantu (Bahan Lokal/tepung terigu, tali rafia, kertas plano, tepung terigu, spidol, kertas HVS, air mineral gelas)
6. Advokasi Toma dan Toga (Koordinasi dengan aparat desa setempat )
Tahapan Pemicuan desa STBM
Pemicuan : 1. Perkenalan dan Bina Suasana 2. Maksud dan Tujuan 3. Identifikasi Bahasa Lokal
(penyebutan BABS dan penyebutan Tinja)
4. Pemetaan 5. Hitung Tinja 6. Alur Penularan Penyakit 7. Transect Walk 8. Kontaminasi Air 9. Titik Pemicuan (Menggunakan
Elemen Pemicuan) 10. Kontrak Sosial 11. Komitmen Kapan Semua
Terbebas dari BABS 12. Membentuk Komite/ Natural
Leader 13. RTL
Pasca Pemicuan : 1. Monitoring dan Evaluasi Hasil
Pemicuan sampai Desa tersebut SBS.
2. Verifikasi Desa SBS
3. Deklarasi Desa SBS
4. Pendampingan desa pasca SBS desa (minimal 2 tahun u/ keg. Peningkatan Kualitas Sarana dan Pemeliharaan Perilaku)
16
17
Paska Pemicuan Pra Pemicuan Pemicuan
PEMICUAN
RASA MALU TERPICU BERI
APLAUS
RASA JIJIK TERPICU BERI
APLAUS
TIDAK TERPICU
TIDAK TERPICU
TAKUT SAKIT TERPICU BERI
APLAUS TIDAK TERPICU
TAKUT DOSA TERPICU BERI APLAUS
TIDAK TERPICU
HARGA DIRI TERPICU BERI
APLAUS TIDAK TERPICU
PEMICUAN SELESAI / TRANSECT WALK PEMICUAN SELESAI
FASILITASI PASCA PEMICUAN
INGAT SIMULASI ELEMEN
Secara umum, STBM terbukti memberikan perubahan
7.325
24.955
38.605
17,4 16,8
28,9
-
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
100,0
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
45.000
2012 2015 2017
Trigerred Percent ODF
• Lebih dari 6,000 desa yang dipicu setiap tahun.
• Rasio angka ODF (Open Defecation Free /Stop BABS ) meningkat 170% dalam 2 tahun terakhir
• Rata-rata peningkatan akses mencapai 60%, sebelum dan setelah intervensi STBM
• Digunakan oleh seluruh kabupaten di
Indonesia
• Telah meregistrasi seluruh sanitarian dan
seluruh desa untuk mengupdate data secara
real time
• 70% sanitarian aktif menggunakan
• 5 jenis aplikasi untuk memudahkan
sanitarian, puskesmas, kabupaten, dan
provinsi melakukan pemantauan dan
pengawasan.
• Website dilengkapi dengan fitur profil
kabupaten, dan database nasional untuk
keperluan berbagai analisis
Sistem Monitoring Nasional secara On-Line (Smart STBM)
PROGRESS PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS SANITASI LINGKUNGAN
1. DESA PRIORITAS STUNTING (250 DESA) 2. PASCA BENCANA GEMPA NTB (25 DESA)
TAHUN 2018
25
1. PERCEPATAN KUALITAS AKSES SANITASI == 5000 JAMBAN MEMENUHI SYARAT + 5000 TEMPAT CUCI TANGAN PAKAI SABUN TERBANGUN
2. PENINGKATAN PENDAPATAN MINIMUM DAERAH (15.000 PEKERJA TERLIBAT)
DESA STBM
26
No
Kementerian/Lemba
ga
Program Kegiatan
Kode Output
Besaran
Output
Prakiraan
Jumlah Pekerja
yang Tersera
p
Lokasi Kegiatan Alokasi (Rp
Ribu)
Mekanisme Tata Laksana
Keterangan
Kabupaten
Kecamata
n
Desa
1 Kementerian
Kesehatan
Kesehatan Masyarak
at
Penyehatan Lingkungan
024.03.06.5834
Pembinaan
Pelaksanaan
Sanitasi Total
Berbasis Masyarak
at (STBM)
250 Paket
15.000 Orang
250 Desa STBM di daerah
Kabupaten Stunting
25.000.000
Kelompok Kerja
Masyarakat
(KKM) di tingkat
desa
1. Kegiatan berupa Fasilitasi peningkatan kualitas sanitasi kesehatan lingkungan (jamban individu layak kesehatan + Tempat Cuci Tangan Pakai Sabun) bagi masyarakat miskin yang sudah terpicu stop buang air besar sembarangan
2. Masa Kerja 1 – 2 Bulan
TAHUN 2018
1. PIDIE (3 DS) 2. LANGKAT ( 4 DS) 3. NIAS UTARA (2 DS) 4. PADANG LAWAS (2 DS) 5. PASAMAN (2 DS) 6. PASAMAN BARAT (3 DS) 7. OGAN KOMERING ILIR (7 DS) 8. LAMPUNG SELATAN (8 DS) 9. LAMPUNG TIMUR (7 DS) 10. NATUNA (4 DS) 11. KAUR (1 DS) 12. ROKAN HULU (4 DS) 13. LAMPUNG TENGAH (7 DS) 14. LAMPUNG TIMUR (9 DS) 15. LAMPUNG SELATAN (8 DS)
SUMATERA
1. BANDUNG (1 DS) 2. BANDUNG BARAT (2
DS) 3. GARUT (1 DS) 4. TASIKMALAYA (3 DS) 5. KUNINGAN (7 DS) 6. CIREBON (7 DS) 7. SUMEDANG (8 DS) 8. SUBANG (7 DS) 9. KARAWANG (3 DS) 10. CILACAP (1 DS) 11. BANYUMAS (4 DS) 12. PURBALINGGA (3 DS)
JAWA – BALII, NTB
13. KEBUMEN ( 6 DS) 14. WONOSOBO (2 DS) 15. KLATEN ( 3 DS) 16. BLORA (3 DS) 17.DEMAK (4 DS) 18. TRENGGALEK (5 DS) 19. MALANG (6 DS) 20. JEMBER (5 DS) 21. BONDOWOSO (4 DS) 22. PROBOLINGGO (3 DS) 23. NGANJUK (4 DS) 24. BANGKALAN (3 DS) 25 PAMEKASAN (3 DS)
28. PANDEGLANG (6 DS) 29. GIANYAR (7 DS) 30. LOMBOK BARAT (3 DS) 31. LOMBOK TENGAH (4 DS) 32 LOMBOK TIMUR (2 DS) 33. SUMBAWA (8 DS)
15 KAB/KOTA PRIORITAS
33 KAB/KOTA PRIORITAS
1. TIMOR TENGAH UTARA (7 DS)
2. LEMBATA (6 DS) 3. MANGGARAI (3 DS) 4. TTS (7 DS)
NUSA TENGGARA
4 KAB/KOTA PRIORITAS
1. BARITO TIMUR (3
DS) 2. HULU SUNGAI
UTARA (4 DS) 3. KETAPANG (2 DS)
KALIMANTAN
3 KAB/KOTA PRIORITAS
1. ENREKANG (4 DS) 2. BUTON (3 DS) 3. BOALEMO (3 DS) 4. GORONTALO (2 DS) 5. POLEWALI MANDAR (5 DS)
SULAWESI
5 KAB/KOTA PRIORITAS
PROGRESS 250 DESA 60 KABUPATEN
23 PROVINSI (dari 100 Kab / 1000 desa
Prioritas Stunting) TAHUN 2018
27 CATATAN: TAHUN 2019 ADALAH DI 540, 72 KAB DI 29 PROPINSI
PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS SANITASI LINGKUNGAN PRIORITAS STUNTING
TAHUN 2018
DARI 250 DESA SUDAH 247 DANA DI TERIMA
DI REKENING KKM
Anggaran 1 Desa Rp.100.000.000 Minimal Memfasilitasi 20 KK terlayani Jamban Individu sehat dan layak serta tempat
cuci tangan pakai sabun. Sasaran Utama Masyarakat Miskin yang sudah berubah
perilaku menjadi sehat
Minimal 65% dari BLM : Rp. 65.000.000 Untuk Anggaran Fisik
(Bahan dan Peralatan)
Maksimal 30% dari BLM: Rp. 30.000.000 Untuk Upah Tenaga
Kerja
Maksimal 5% dari BLM: Rp 5.000.000 (Administrasi Kegiatan dan
operasional awal)
No Program Padat Karya Perdesaan
Alokasi Dana
( Rp. Juta)
Sasaran Unit Cost per desa (Rp.Juta)
Fisik Terbangun (unit minimal 1 desa
)
Total Fisik (65% dari Total dana per desa)
Tenaga Kerja (30% dari Total Dana per desa= Rp. 30.000.000) Total Jumlah Tenaga Kerja Per
lokasi desa
Jumlah Total Prediksi Tenaga
Kerja Terlibat
Asumsi Jumlah
Hari Kerja (hari)
Total Upah Tenaga Kerja
(Rp.Juta)
KK terlayani Unit cost/unit Penyelesaian 1 Unit
jumlah tenaga kerja 1 unit
Upah Per Orang Per Hari Rp.
Total Upah per unit sarana
1 2 3 4 5 6 7 8= (6*7) 9 10 11 12=(9*10*11) 13 =(10*6) 14=(13*4) 15 16=(12*6*4)
1 Peningkatakan Kualitas Sanitasi Kesehatan Lingkungan) minimal 20 KK miskin terlayani akses sanitasi/jamban layak kesehatan & Tempat Cuci Tangan Pakai Sabun bagi masyarakat miskin
25.000 250 desa 100 20 KK/Unit
3,250,000 65.000.000 4 Hr 3 or 125,000 1.500,000 60 15.000 30 7.500
No Program Padat Karya Perdesaan
Alokasi Dana
( Rp. Juta)
Sasaran Unit Cost per desa (Rp.Juta)
Fisik Terbangun (unit minimal 1
desa )
Total Fisik (65% dari Total dana per desa)
Tenaga Kerja (30% dari Total Dana per desa= Rp. 30.000.000)
Total Jumlah Tenaga Kerja
Per lokasi desa
Jumlah Total
Prediksi Tenaga Kerja
Terlibat
Asumsi Jumlah
Hari Kerja (hari)
Total Upah Tenaga Kerja
(Rp.Juta)
KK terlayani
Unit cost/unit Penyelesaian 1 Unit
jumlah tenaga kerja 1
unit
Upah Per Orang Per Hari Rp.
Total Upah per unit sarana
1 2 3 4 5 6 7 8= (6*7) 9 10 11 12=(9*10*11) 13 =(10*6) 14=(13*4) 15 16=(12*6*4)
1 Peningkatakan Kualitas Sanitasi Kesehatan Lingkungan) minimal 20 KK miskin terlayani akses sanitasi/jamban layak kesehatan & Tempat Cuci Tangan Pakai Sabun bagi masyarakat miskin
25.000 250 desa 100 20 KK/Unit
3,250,000 65.000.000 4 Hr 3 or 125,000 1.500,000 60 15.000 30 7.500
DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM MODEL INTERVENSI KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM PENANGANAN SUNTING MELALUI PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN LINGKUNGAN
PADA 250 DESA PRIORITAS STUNTING TAHUN 2018
1. Sasaran desa adalah prioritas desa sudah dilaksanakan pemicuan /perubahan perilaku (STBM)
2. Dukungan Tim Kemen PUPERA untuk pendampingan Fasilitator Teknis Tingkat Kecamatan dalam penyusunan RKM Fisik
3. Usulan 1 Desa 1 RKM dari KKM (Kelompok Kerja Masyarakat) RKM yang diusulkan disahkan oleh Kepala Desa, Kepala Puskesmas Serta Kepala Dinas Kesehatan Kab )
1. BAYAN 2. MUMBUL SARI 3. GONDANG 4. SIGAR PENJALIN 5. PAMENANG BARAT 6. PENDUA 7. TENIGA 8. GENGGELANG 9. KARANG BAJO 10. LOLOAN
LOMBOK UTARA
1. MAPIN REA 2. MAPIN KEBAK 3. GONTAR BARU 4. BARU 5. BUIN BARU
SUMBAWA
10 DESA
5 DESA
1. SEMBALUN 2. SAJANG 3. BELOK PERUNG 4. MADAYIN 5. OBEL OBEL
LOMBOK TIMUR
5 DESA
1. SANDIK 2. RANJOK 3. GERIMAK INDAH 4. SELAT 5. GEGELANG
LOMBOK BARAT
5 DESA
PENINGKATAN KUALITAS KESLING DALAM KONDISI DARURAT/BENCANA TAHUN 2018
DI 25DESA PADA 4 KABUPATEN PROVINSI NTB
29
Sasaran Program : Sasaran yang akan dicapai pada Program adalah: 1. Peningkatan akses sanitasi jamban sehat yang saniter bagi masyarakat yang terdampak bencana/kondisi darurat; 2. Peningkatan kualitas sanitasi jamban yang saniter; 3. Peningkatan ketersediaan Tempat Cuci Tangan Pakai Sabun; 4. Peningkatan pendapatan keluarga (masyarakat yang terkena dampak) yang bekerja dalam program ini
TUJUAN 1. Meningkatkan kualitas akses sarana sanitasi (jamban
yang memenuhi syarat serta sarana cuci tangan pakai sabun) yang terjangkau dan yang berkelanjutan bagi masyarakat yang terdampak bencana/kondisi darurat
2. Meningkatkan pendapatan keluarga melalui keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi jamban yang layak bagi kesehatan
KETENTUAN UMUM Menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Percepatan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi maka akan dilaksanakan peningkatan kembali akses sanitasi jamban yang memenuhi syarat dan tempat cuci tangan pakai sabun pada daerah lokasi bencana sebagai wujud dalam upaya preventif dan promotif
CATATAN: 1. 17 DESA SUDAH SP2D = per tgl 15 Oktober 2. 8 Desa Follow up retur di KPPN per tgl 29 Oktober
(Proses 5 hari kerja dari KPPN)
SKEMA PENGAWASAN
1. Sanitarian 2. Fasilitator STBM Kabupaten 3. Fasilitator PU Tingkat Kecamatan 4. Kepala Puskesmas 5. Kepala Desa 6. Camat 7. Kepala Dinas Kesehatan
NO TINGKAT PELAKSANA/PENDAMPING KEGIATAN PEMBIAYAAN
1 2 3 4
DESA/KECAMATAN KABUPATEN PROPINSI PUSAT
1. Sanitarian 2. Kepala Puskesmas 3. Kepala Desa 4. PKK 5. Fasilitator PU Tingkat Kecamatan 1. Fasilitator STBM Kabupaten 2. Kepala Dinas Kesehatan 3. Bappeda 4. Bupati Dinas Kesehatan Propinsi Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesehatan Masyarakat
1. Rapat 2. Fasilitasi 3. Penetapan Usulan
RKM dan verifikasi usulan dan evaluasi kegiatan
Fasilitasi Pendampingan RKM Pelaksanaan, Evaluasi hasil Fisik (BAST) Advokasi dan Bintek 1. Surat Edaran dan 2. Penyediaan
Pedoman Pelaksanaan
3. Monev
BOK, Dana Desa BOK, Dana Desa Dekon APBN
Dokumentasi Tahap I
Sumedang Karawang
Dokumentasi Tahap I
Lampung Langkat
Dokumentasi Tahap I
Polewali Mandar Bandung
Dokumentasi Tahap I
Cirebon Pamekasan
Temuan di Lapangan
Positif: 1. Progress pembangunan desa sudah berjalan
50 - 100% Tahap ke 1 70% dari dana Rp. 100.000.000,-
2. Pembangunan sudah mengikuti ROK Tahap ke 1;
3. Sanitarian Puskesmas dan Faskab ataupun pj kesling segera untuk membuatkan Berita acara uji fungsi yang memenuhi (teknis sudah sesuai dengan rencana yang dibangun?MS dan berfungsi );
4. Kab dan Sanitarian Mengawal ROK masing masing desa untuk berjalan sesuai rencana tepat waktu
Negatif 1. Pelaporan keuangan dilaksanakan setelah selesai
pembangunan fisik
2. KKM mengejar pembangunan sarana sanitasi, mengingat musim hujan = pelaporan keuangan dikerjakan belakangan.
3. Tidak bergantung kepada kepala desa dalam pelaksanaan kegiatan rencanakan sesuai dengan ROK yang akan direncanakan
4. Masih ada KKM yang menarik 50% dana dari Tahap ke 1
5. Masih ada RKM melaksanakan pembangunan fisik hanya mempekerjakan 3 orang saja, sehingga menghabiskan waktu pelaksanaan;
6. Pembuatan Berita Acara penyimpanan dana di brankas desa mengingat dana di simpan di rumah KKM/Bendahara KKM;
35
Pembelajaran Positif Untuk Percepatan 2019 • Sosialisasi pelaksanaan di awal tahun 2019
• Revisi pedoman teknis pelaksanaan terkait percepatan untuk pelaporan keuangan
• Penyediaan dana monev propinsi u mengawal pembangunan
• Propinsi dan Kabupaten sudah tersosialisasi kegiatan BLM di tahun 2018 sehingga proses pelaksanaan 2019 dapat dilaksanakan lebih cepat
• Hampir 70% kabupaten 2018 ikut kembali desa sasarannya di tahun 2019.
• Pembelajaran model pendekatan BLM Sanitasi diangkat oleh daerah untuk menjadi model pelaksanaan pengajuan di dana desa
36
1. PIDIE 2. ACEH TENGAH 3. LANGKAT 4. PADANG LAWAS 5. GUNUNG SITOLI 6. OGAN KOMERING ILIR 7. LAMPUNG SELATAN 8. LAMPUNG TIMUR 9. BANGKA BARAT 10. NATUNA 11. KAUR 12. ROKAN HULU 13. LAMPUNG TENGAH 14. KERINCI
SUMATERA
1. GIANYAR 2. PANDEGLANG 3. KEPULAUAN SERIBU 4. BANDUNG 5. BANDUNG BARAT 6. BOGOR 7. CIANJUR 8. CIREBON 9. GARUT 10.INDRAMAYU 11.KARAWANG 12.KUNINGAN
JAWA - BALI
13. SUBANG 14. SUKABUMI 15. SUMEDANG 16. TASIKMALAYA 17. BREBES 18. CILACAP 19. DEMAK 20. KEBUMEN 21. KLATEN 22. PEMALANG 23. PURBALINGGA 24. WONOSOBO
25. BANGKALAN 26. BONDOWOSO 27. JEMBER 28. MALANG 29. NGANJUK 30. PAMEKASAN 31. PROBOLINGGO 32. SAMPANG 33. SUMENEP
14 KAB/KOTA PRIORITAS
33 KAB/KOTA PRIORITAS
1. TIMOR TENGAH UTARA
2. LEMBATA 3. DOMPU 4. LOMBOK BARAT 5. LOMBOK TENGAH 6. LOMBOK TIMUR 7. LOMBOK UTARA 8. SUMBAWA 9. ROTE NDAO
NUSA TENGGARA
14 KAB/KOTA PRIORITAS
1. BARITO TIMUR 2. HULU SUNGAI
UTARA 3. PENAJAM PASER
UTARA 4. MALINAU 5. KETAPANG
KALIMANTAN
5 KAB/KOTA PRIORITAS
SULAWESI
9 KAB/KOTA PRIORITAS
540 DESA 85 KABUPATEN 32 PROVINSI (dari 160 Kab Prioritas Stunting) TAHUN
2019
37
1. BOLAANG MONGONDOW UTARA
2. BANGGAI 3. ENREKANG 4. BUTON 5. BOALEMO 6. GORONTALO 7. MAJENE 8. POLEWALI MANDAR 9. MAMUJU
1. MALUKU TENGAH 2. SERAM BAGIAN BARAT 3. HALMAHERA SELATAN 4. SORONG SELATAN 5. TAMBRAUW 6. TOLIKARA 7. LANNY JAYA 8. DOGIYAI 9. INTAN JAYA 10. JAYAWIJAYA
MALUKU - PAPUA
10 KAB/KOTA PRIORITAS
10.SABU RAIJUA 11. SUMBA BARAT 12. SUMBA BARAT DAYA 13. SUMBA TENGAH 14. SUMBA TIMUR
38
No Program Padat Karya Perdesaan
Alokasi Dana ( Rp. Juta)
Sasaran Unit Cost per desa (Rp.Juta)
Fisik Terbangun
(unit minimal 1 desa )
Total Fisik (65% dari Total dana per desa)
Tenaga Kerja (30% dari Total Dana per desa= Rp. 75.000.000)
Total Jumlah Tenaga
Kerja Per lokasi desa
Jumlah Total
Prediksi Tenaga Kerja
Terlibat
Asumsi Jumlah
Hari Kerja (hari)
Total Upah Tenaga Kerja
(Rp.Juta)
KK terlayani (minimal)
Unit cost/unit Penyelesaian 1 Unit
jumlah tenaga kerja 1
unit
Upah Per Orang Per Hari Rp.
Total Upah per unit sarana
1 2 3 4 5 6 7 8= (6*7) 9 10 11 12=(9*10*11) 13 =(10*6) 14=(13*4) 15 16=(12*6*4)
1 Peningkatakan Kualitas Sanitasi Kesehatan Lingkungan) minimal 20 KK miskin terlayani akses sanitasi/jamban layak kesehatan & Tempat Cuci Tangan Pakai Sabun
54.000 540 desa 100.000 20 KK/Unit
3,250,000 65.000.000 4 Hr 3 or 125,000 1.500,000 60 32,400 60 16.200
DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PROGRAM FASILITASI PENINGKATAN KUALITAS SANITASI PADA 250 DESA PRIORITAS STUNTING TAHUN 2019
1. Sasaran desa adalah prioritas desa sudah dilaksanakan pemicuan /peruban perilaku (STBM)
2. Dukungan Tim Kemen PUPERA untuk pendampingan Fasilitator Teknis Tingkat Kecamatan dalam penyusunan RKM Fisik
3. Usulan 1 Desa 1 RKM dari KKM (Kelompok Kerja Masyarakat) RKM yang diusulkan disahkan oleh Kepala Desa, Kepala Puskesmas Serta Kepala Dinas Kesehatan Kab )
PENGUATAN SUMBERDAYA PELAKSANAAN KONVERGENSI STUNTING & PENINGKATAN KUALITAS SANITASI LINGKUNGAN
• Sasaran : Desa PMT Gizi , sesuai dengan Desa program peningkatan kualitas sanitasi lingkungan karena Desa sudah dilakukan pemicuan STBM
• BOK :
1). Desa STBM 5000 desa
2). Pemicuan,
3). Pendampingan Desa ODF,
4). Survailans Kualitas Air Minum,
5). Penyediaan Tenaga STBM
• Dana Desa: Pemberdayaan Masyarakat (STBM), Peningkatan kualitas air dan sanitasi.
• DAK Fisik Kesehatan = Sanitarian Kit, Kit Kesling Kab/Kota, Cetakan Jamban
• DAK Fisik Penugasan Stunting Sanitarian Kit, Kit Kesling Kab/Kota, Cetakan Jamban
• DAK Fisik == Septink Tank Komunal === Persyaratan Desa Sudah ODF dulu
• Penguatan RKM Sanitasi === Sanimas, Pamsimas, Pondok Pesantren Sehat, Sekolah Sehat = (Persyaratan Sanitasi Terpenuhi)
• 540 Desa Intervensi Kesehatan Lingkungan pada Prioritas Daerah stunting dan 12 Desa U DAS CITARUM
• Peningkatan Kualitas Sarana Sanitasi di 36 Pondok Pesantren
39
TERIMA KASIH