pemodelan sumber gempa di wilayah sulawesi utara sebagai udpaya mitigasi bencana gempa bumi

3
Author : Guntur Pasau, and Adey Tanauma Affiliation: Penelitian IPTEK dan Seni dengan Biaya DIPA Unsrat Tahun 2011 Program Studi Fisika FMIPA Universitas San Ratulangi Manado, 95115 Publication : Title : PEMODELAN SUMBER GEMPA DI WILAYAH SULAWESI UTARA SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI “ Abstract Pemodelan sumber gempa menggunakan teori probabilitas total Hasil analisis yang dapat digunakan dalam upaya mitigasi Nilai percepatan tanah yang bervariasi di kota-kota di wilayah Sulawesi Utara Kata kunci : Pemodelan, sumber gempa, probabilitas, percepatan, batuan dasar.

Upload: edwin-delta-tambunan

Post on 19-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

Author :

Guntur Pasau, andAdey TanaumaAffiliation:

Penelitian IPTEK dan Seni dengan Biaya DIPA Unsrat Tahun 2011

Program Studi Fisika FMIPA Universitas San Ratulangi Manado, 95115

Publication :

Title :

PEMODELAN SUMBER GEMPA DI WILAYAH SULAWESI UTARA SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI

Abstract Pemodelan sumber gempa menggunakan teori probabilitas total Hasil analisis yang dapat digunakan dalam upaya mitigasi Nilai percepatan tanah yang bervariasi di kota-kota di wilayah Sulawesi UtaraKata kunci : Pemodelan, sumber gempa, probabilitas, percepatan, batuan dasar.

Introduction

Methodology

Results

Conclusion

Comments

Sulawesi utara merupakan pusat pertemuan tiga lempeng konvergen, semua jenis struktur berkembang disini, termasuk subduksi dan zona tumbukan, sesar dan thrust (Simandjuntak, 1992). Zona subduksi Sulawesi Utara berkembang ke arah timur sepanjang tepian utara Sulawesi.

Pada bagian utara Pulau Sulawesi, secara morfologi akan terlihat kenampakan empat segmen sesar, salah satunya adalah Sesar Gorontalo yang memanjang dari arah barat laut ke tenggara (Hall dkk, 2000).

Tiga lajur sumber gempa bumi di Wilayah Indonesia, yaitu: Zona penunjaman / subduksi, zona patahan patahan kerak bumi dangkal shallow crustal fault zone, dan zona menyebar.

Analisis seismik dan parameter gempa sangat dibutuhkan dalam metode probabilitas totalMetode penelitian yang digunakan yaitu berupa studi literatur dan pengumpulan data yang nantinya data akan diolah mulai dari tahapan awal, yaitu penyeragaman skala magnitudo yang akan dilanjutkan dengan tahapan berikutnya, hingga tahapan akhir berupa Analisis Seismik Hazard dilakukan dengan bantuan program USGS-PSHA 2007.

Pengamatan data gempa dari tahun 1963-2011 menunjukkan distribusi kejadian gempa utama disetiap daerah atau wilayah Sulawesi bagian utara hampir merata. Analisis kejadian gempa dalam pemisahan gempa utama dari gempa rintisan dan gempa susulan berdasarkan kriteria Gardner & Knopoff (1974).

Pemodelan sumber gempa di wilayah ini dibagi menjadi 3, didasarkan pada lokasi, dimensi, jenis mekanisme sumber gempa dan tingkat aktifitasnya. Model sumber gempa background menunjukkan kemungkinan sumber gempa ini berasal dari gempa-gempa dalam akibat aktivitas tumbukan laut Maluku yang mengarah ke arah barat. Model sumber gempa sesar (fault) menunjukkan daerah-daerah yang mempunyai nilai percepatan cukup, yaitu : Kota Bitung, Gorontalo dan daerah-daerah sekitar bagian selatan Sulawesi utara.

Model sumber gempa subduksi (megathrust) menunjukkan daerah yang sangat rentan terhadap sumber gempa ini adalah bagian utara lengan Sulawesi.

Dari hasil perhitungan analisis seismik hazard diperoleh nilai percepatan gempa pada beberapa kota besar di Sulawesi Utara yang tertinggi adalah Kota Gorontalo dengan nilai percepatan sekitar 0,5g kemudian disusul oleh Kota Bitung sebesar 0,4g, dan Kota Manado sebesar 0,25g.

Wilayah Sulawesi Utara dan Sekitarnya berada pada kondisi peak ground acceleration (PGA) antara 0,05g-0,6g sesuai dengan nilai percepatan gempa di batuan dasar yang mengindikasikan wilayah yang sangat rentan akan goncangan gempa bumi.

Perlu dilakukan penelitian yang lebih rinci tentang sesar-sesar aktif yang ada di wilayah Sulawesi.