PENGATURAN SUHU BADAN

OlehMUHTAROM

Bag. Fisiologi

SUHU BADAN(TEMPERATUR)

• DIPERTAHANKAN KONSTAN • SUHU INTI (KONSTAN)

VARIASI 0,6 – 1ºC (36,5ºC – 37,5ºC)• SUHU KULIT BERFLUKTUASI

TGT PAPARAN SUHU LINGKUNGAN• TERDAPAT PERBEDAAN SUHU INTI : SUHU

KULIT• ALIRAN DARAH BERPERAN DALAM

PERPINDAHAN PANAS INTI – KULIT

PENGUKURAN SUHU BADAN

• Aksila : pada orang dewasa, baca stl 10 – 15 mnt

• Oral :baca stl 3-5 mnt, jika febris sampai 8 mntjika paien habis makan panas/dingin, tunggu 15 mnt sbl dilakukan pengukuran

• Rektal :pada anak, atau dewasa dlm keadaan shock

• Lipat paha (jarang)• Vagina (jarang)

Harga normal suhu badan

• Suhu normal : 36,6ºC – 37,2ºC atau 36,5 – 37,5ºC (berkisar 0,6 – 1ºC

• Suhu oral : 0,2 – 0,5ºC lebih rendah dari suhu rektal

• Suhu aksila 0,5ºC lebih rendah dari suhu oral

• Variasi suhu dipengaruhi oleh :

suhu diurnal, usia (dewasa lebih rendah) aktifitas fisik, siklus mens

Variasi hasil pengukuran suhu 

ORAL REKTAL

PAGI/CUACA DINGIN < 36ºC < 36ºC

NORMAL 36 – 37,5ºC 36,4 – 37,9ºC

EMOSI, AKTIF SEDANG (DEWASA), AKTIF RINGAN (ANAK)

37,5 – 38ºC 37,9 – 38,4ºC

OLAH RAGA BERAT >38ºC >38ºC

SUHU BADAN :KESEIMBANGAN ANTARA

PRODUKSI PANAS PEMBUANGAN PANAS

• Metab basal

• Aktivitas otot

• Tiroksin dan epineprin

(meningkatkan ,meteb basal)

• Efek temperatur sel

• Radiasi

• Konduksi

• Evaporasi

• konfeksi

PERAN HIPOTALAMUS

• Sebagai termostat

• Regio preoptik

heat loss center (depan)

heat promoting center (belakang)

• Input berasal dari :

1. Termoreseptor perifer (kulit)

2. Termoreseptor pusat (sensitif thd suhu darah)

• Output menuju : efektor otonom

BILA TEMPERATUR LUAR DINGIN ATAU SUHU DARAH TURUN

AKTIVASI HEAT PROMOTING CENTER

• Aktivasi saraf simpatis : Vasokonstriksi pembuluh darah kulit

• Peningkatan sekresi epineprin : Termogenesis (laju metab meningkat)

• Aktivasi pengontrol tonus otot di SSP : shivering (menggigl)

• Peningkatan pelepasan tiroksin

Habituasi manusia thd suhu dingin

• Mengambil baju / selimut hangat

• Minum air hangat

• Bersedekap

• Banyak bergerak

BILA SUHU INTI NAIK

• Pengaktivan mekanisme pembuangan panas• Mencegah kerusakan sel• Peningkatan pembuangan panas badan (hanya lewat kulit)

mekanisme fisika : radiasi, konduksi, konveksi, evaporasi• Heat promoting center inhibited• Heat loss center activated

1. Inhibisi serabut vasomotor (vasodilatasi pembuluh darah kulit)2. peningkatan produksi keringat (aktivasi simpatis di kel ketingat

BILA SUHU INTI NAIK

• Peningkatan katabolisme (setiap 1 º C : 10% reaksi kimia : 100 cc kebut cairan)

• Depresi saraf• Denaturasi protein• 41ºC : konvulsi• 43ºC : batas toleransi kehidupan sel• Suhu ekstrim : proses evaporasi hilang

(berhenti)

FEVER

• Controlled hipertermia• Penyebab utama : infeksi• Penyebab lain : cancer, reaksi alergi, cedera

SSP, tumor otak• Berperan membantu proses fagositosis• Menghambat pertumbuhan bakteri• Berbahaya bila : set point hipotalamus naik

terlalu tinggi

FEVER• Protein tertentu dari bakteri atau lipopolisakarida

(toksin) / pirogen eksogen• SDP, sel sel yang rusak, makrofag melepaskan

sitokin : IL6, TNF, dll / pirogen endogen• Produksi prostaglandin• Hipotalamus• Peningkatan set point hipotalamus• Aktivasi heat promoting center

(vasokonstriksi pemb darah kulit, kulit dingin, menggigil)

• Produksi panas meningkat• Antibiotik/sistem fagosit bekerja• Penurunan set point : kulit panas dan berkeringat

HIPERTERMIA

•Depresi hipotalamus (heat controle mechanism inefective)

•Suhu badan naik•Peningkatan laju metab•Produksi panas meningkat•Kerusakan multi organ•Heat stoke fatal

HEAT STROKE dan HEAT EXHAUSTION

• Heat stoke : panas badan berlebihanatasi dengan : cooling

pemberian cairan • Heat exhaustion : aktivitas berlebih

peningkatan suhu badan, keringat berlebih, dehidrasi, TD turundapat berlanjut menjadi heat strokeatasi dengan : cooling

rehidrasi