penambat rel

4
PENAMBAT REL 1 Salah satu hal yang dapat menyebabkan kerusakan bantalan beton adalah terjadinya vibrasi dengan frekuensi tinggi pada rel akibat kereta yang bergerak padanya. Pada kecepatan 75 mil/jam (120 km/jam), percepatan pada vibrasi rel bisa mencapai 100 g, dan kecepatan 330 km/jam percepatan vibrasinya bisa sampai 305 g. 2 Untuk mengurangi pengaruh vibrasi pada rel terhadap bantalan dipakai penambat elastic yang memiliki kemampuan merendam getaran. Ada 2 sistem penambat elastis yaitu : a. Penambat elastik tunggal. b. Penambat elastik ganda. 3 Selain dapat meredam getaran, alat penambat elastic juga mampu menghasilkan gaya jepit (clamping force) yang tinggi dan mampu memberikan perlawanan rangkak (creep resistance). Gaya jepit rata-rata dari sepasang penambat elastic Nabla pada bantalan beton adalah 22 KN (2.244) dan pada bantalan kayu adalah 20 KN (2.040 kg). Penambat elastik Pandrol mampu memberikan gaya 24,5 KN (2.498) per pasang. Umumnya gaya jepit rata-rata dari macam- macam penambat elastic berkisar antata 20 KN – 25 KN ( 2.040 kg – 2.550 kg) per pasang dan perlawanan rengkaknya berkisar antara 10 KN – 15 KN (1.020 kg – 1.530 kg) 4 Pada penambat elastic tunggal, redaman dihasilkan oleh sifat pegas yang dimiliki oleh penambat itu. Penambat elastic ada bermacam-macam antara lain : a. Dorken (gambar 3-15)

Upload: olan1705

Post on 16-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kereta Api

TRANSCRIPT

PENAMBAT REL

1 Salah satu hal yang dapat menyebabkan kerusakan bantalan beton adalah terjadinya vibrasi dengan frekuensi tinggi pada rel akibat kereta yang bergerak padanya. Pada kecepatan 75 mil/jam (120 km/jam), percepatan pada vibrasi rel bisa mencapai 100 g, dan kecepatan 330 km/jam percepatan vibrasinya bisa sampai 305 g.2 Untuk mengurangi pengaruh vibrasi pada rel terhadap bantalan dipakai penambat elastic yang memiliki kemampuan merendam getaran.

Ada 2 sistem penambat elastis yaitu :a. Penambat elastik tunggal.b. Penambat elastik ganda.

3 Selain dapat meredam getaran, alat penambat elastic juga mampu menghasilkan gaya jepit (clamping force) yang tinggi dan mampu memberikan perlawanan rangkak (creep resistance). Gaya jepit rata-rata dari sepasang penambat elastic Nabla pada bantalan beton adalah 22 KN (2.244) dan pada bantalan kayu adalah 20 KN (2.040 kg).Penambat elastik Pandrol mampu memberikan gaya 24,5 KN (2.498) per pasang. Umumnya gaya jepit rata-rata dari macam-macam penambat elastic berkisar antata 20 KN 25 KN ( 2.040 kg 2.550 kg) per pasang dan perlawanan rengkaknya berkisar antara 10 KN 15 KN (1.020 kg 1.530 kg)

4 Pada penambat elastic tunggal, redaman dihasilkan oleh sifat pegas yang dimiliki oleh penambat itu. Penambat elastic ada bermacam-macam antara lain :a. Dorken (gambar 3-15)b. Pandrol (gambar 3-16)c. Tipe F (gambar 3-17)d. D.E (gambar 3-18)e. Nabla (gambar 3-19)Penambat elastik Dorken adalah yang paling sederhana (tidak memerlukan komonen lain lagi) tetepi hanya bisa dipakai pada bantalan kayu.

5 Pada umumnya penambat elastik dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu :a. Daya jepit dihasilkan sendiri (langsung)Termasuk jenis ini antara lain adalah alat penambat elastik Dorken, Pandrol dan DE.b. Daya jepit dihasilkan dengan bantalan mur-baut atau tirepon. Temasuk jenis ini antara lain adalah penambat elastic tipe F, Nabla.

6 Dalam banyak hal, penambat-penambat elastic itu memiliki krakteristik teknik yang serupa. Pemilihan tipe penambat elastic banyak tergantung kepada pengalaman praktek dan hal-hal yang praktis seperti kemudahan perawatan dan kemungkinan dipakai lagi, misalnya setelah rel diganti.

7 Mengenai perlawanan rangkak, AREA mensyaratakan setiap penambat harus mampu memberikan perlawanan rangkak statis minimum sebesar 10,7 KN (1.091 kg)

8 Pada penambat elastik ganda, selain penambat elastic yang telah disebutkan, dibawah rel dipasang alas karet (rubber pad).

MODEL PENAMBATSyarat-syarat teknis dari penambat :1 Daya pencepit penambat elastic harus cukup kuat untuk menjamin bahwa daya tahan merangkak bantalan lebih besar dari daya tahan merangkak bantalan pada stabilitas dasar balas.2 Daya cepit penambat cukup selama beberapa tahun, meskipun pemasangan alat penjepitnya tidak dapat dihindarkan terjadi sedikit kelonggaran pada angker dibantalan.3 Frekuensi getaran alami dari penambat pada dasrnya harus lebih besar dari pada frekuensi getaran alami rel, agar supaya dapat mencegah setiap kehilangan kontak antara penambat dengan rel selama lalu lintas melalui jalan rel.4 Bahan material penambat harus mempunyai kualitas yang baik agar suspaya dapat mempertahankan kekenyalan penambat dalam jangka panjang setelah waktu pemasangan dan pembongkaran.5 Rel dan pengencangan penambat sebaiknya dilakukan dengan cepat, baik secara mekanik yang sederhana atau secara manual. 6 Penyetelan penambat sebgaikanya dilakukan dengan cepat dan mudah serta dapat dilakuakan oleh bukan tenaga ahli khusus.7 Penambat cukup mampu menjamin lebar sepur rata dan mudah untuk mengontrol lebar sepur tersebut dengan tepat tanpa pembongkaran.8 Penambat cukup mampu dan kuat sebagai penggabungan susunan isolasi listrik dan mudah diganti bila terjadi kerusakan.9 Penambat harus mempunyai alas karet, di mana alas karet ini mampu mencegah merangkak rel, meredam tegangan vertikal yang bekerja kea rah bawah, melindungi permukaan bantalan serta mempunyai daya tahan listrik yang cukup untuk memisahkan rel dari bantalan (tujuan jaringan listrik). Alas karet itu ada yang dibuat dari karet alam, ada juga yang terbuat dari karet sintetis. Sekarang ada juga yang dibuat dari Ethyl Vinyl Acetate (EVA), Polyethyene berkepadatan tinggi (High Density Polyethylene) dan Polyurethane. Alas karet harus beralur. Motif alur ada yang lurus, ada juga yang bergelombang