penanaman model ke dalam kuvet
TRANSCRIPT
Penanaman Model ke dalam Kuvet (Flasking) dan Membuang Malam (Wax
Elimination)
a) Penanaman Model ke dalam Kuvet (Flasking)
Flasking adalah pengecoran suatu protesa malam atau pola di dalam
flask ( Harty dan Ogston, 1995). Flask merupakan kotak logam bersekat-sekat
yang berisi tempat protesa gigi dibuat, digunakan juga untuk mengecor suatu
pola ( Harty dan Ogston, 1995). Tahapan dari proses flasking, yaitu:
1) Memilih kuvet yang sesuai dengan model kerja, olesi permukaan flask
dengan vaselin agar mudah ketika proses deflasking.
2) Model kerja dilepaskan dari articulator
3) Model dimasukkan dengan jarak ujung model ke tepi kuvet atas ± 13 mm
dengan teknik pulling the casting. Permukaan gips dibuat landai dan sisa
gips ditepi kuvet harus dibersihkan.
4) Setelah gips mengeras, permukaan gips diolesi dengan vaselin kecuali
plat malam, elemen gigi akrilik, dan cengkram.
5) Kuvet atas dipasang lalu isi dengan adonan gips sampai penuh sambil
diketuk secara perlahan-lahan agar gips dapat masuk ke daerah yang
sempit lalu pres dengan pres meja sampai kelebihan gips keluar dan metal
to metal kontak. Setelah gips mengeras maka siap untuk melakukan proses
boiling out.
b) Membuang Malam (Wax Elimination)
1) Air dipanaskan sampai mendidih kemudian kuvet dimasukkan kedalam
panci berisi air mendidih ± 5 menit, kemudian diangkat lalu kuvet dibuka
dengan pisau gips kemudian sisa malam disiram dengan air panas sampai
bersih
2) Setelah proses boiling out selesai, kemudian mendapatkan mould space,
serpihan gips dibersihkan dan tepi-tepi yang tajam dirapikan.
c) Pengisian Akrilik (Packing)
Packing adalah pengisian mould yang terbuat dari gips yang terdapat
dalam kuvet logam dengan bahan plastis kemudian diproses untuk membuat
protesa (Harty dan Ogston, 1995). Tahapan dari proses packing, yaitu:
1) Mould diolesi Cold Mould Seal (CMS)
2) Semua alat dan bahan yang dibutuhkan harus disiapkan
3) Adonan akrilik dibuat dengan mencampurkan monomer dan polimer ke
dalam mixing jar, Adonan akrilik ditutup dan didiamkan agar
berpolimerisasi dengan baik. Setelah adonan mencapai dough stage,
dibentuk menjadi gulungan kemudian diaplikasikan ke dalam mould space
dengan jari tangan lalu plastik cellophane diletakkan di antara kuvet atas
dan kuvet bawah, kuvet atas dan kuvet bawah disatukan kemudian dipres.
4) Pres dilakukan secara perlahan-lahan sampai metal to metal kontak agar
akrilik dapat mengalir ke semua daerah dan kelebihannya mengalir keluar
kuvet.
5) Kuvet dibuka lalu kelebihan akrilik yang menempel dibersihkan
kemudian plastik cellophane diletakkan kembali dan lakukan pres kedua.
Kuvet dibuka dan apabila sudah tidak ada kelebihan akrilik, akrilik diolesi
dengan liquid kemudian dilakukan pres terakhir tanpa plastik cellophane.
6) Kemudian kuvet direndam dibwah air pada suhu kamar selama 30 menit
(Anusavice, 2004)
d) Pemasakan Akrilik (Curing)
1) Air dipanaskan sampai mendidih lalu kuvet dimasukkan selama ± 1 jam 30
menit dari air mendidih
2) kuvet diangkat dan didiamkan sampai kembali pada suhu kamar
(Anusavice, 2004).
e) Deflasking
Deflasking adalah tindakan mengeluarkan model dan gigi tiruan dalam
kuvet. Kuvet dibuka, Protesa dipisahkan dari gips dengan menggunakan
gergaji kecil atau pisau gips secara hati-hati agar protesa tidak cacat / patah.
f) Finishing dan polishing
1) Protesa dibersihkan dari sisa-sisa gips.
2) Menghaluskan seluruh bagian permukaan gigi tiruan kecuali bagian yang
melekat dengan mukosa.
3) Polishing permukaan gigi hingga mengkilap kecuali pada bagian fitting
surface. Poles yang pertama dilakukan dengan menggunakan feltcon dan
pumice. Poles yang kedua dilakukan dengan menggunakan sikat hitam dan
pumice.
DAPUS
Harty, F.J., Ogston, R. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.
Anusavice, K.J. 2004. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.
Jakarta: EGC.