penanganan limbah cair (ppt rl3)

21
PENANGANAN LIMBAH CAIR Disusun Oleh ; Novia Lestari (H1A111207) M. Iqbal Rasyidi (H1A111220) Dwi Santoso (H1A111222) Oky Prasetya Budi (H1A111226) Dessy Purnama Sari (H1A111235)

Upload: mawar99

Post on 23-Oct-2015

432 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Presentasi Makalah Rekayasa Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

PENANGANAN LIMBAH CAIR 

Disusun Oleh ;

Novia Lestari (H1A111207) M. Iqbal Rasyidi (H1A111220) Dwi Santoso (H1A111222) Oky Prasetya Budi (H1A111226)

Dessy Purnama Sari (H1A111235)

Page 2: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

PENGERTIAN LIMBAH NON DOMESTIK

Limbah non domestik berasal dari limbah sisa produksi (industri).

Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001, air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.

Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik.

Page 3: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

Kualitas suatu limbah dapat dinilai dari

a. Kondisi fisiknya yaitu warna, bau, zat padat yang terkandung di dalamnya, dll.

b. Kandungan kimiawi : zat organik (karbohidrat, lemak, minyak, pertisida, phenol, protein, dll), zat anorganik (alkalinitas, klorida, logam berat, nitrogen, fosfor, pH, sulfat, sulfur, dll), gas (hidrogen sulfida, metana, dll)

Page 4: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

Limbah utama industri kayu

a. Potongan kayu dan serbuk gergaji sebagai bahan dasar pembuatan perabot kayu.

b. Limbah bahan finishing beserta peralatan bantu lainnya. Beberapa pabrik masih melakukan pembuangan secara tradisional ke sungai dan ke dalam tempat pembuangan tertentu di dalam area perusahaan tanpa mempertimbangkan dampak lingkungannya.

Page 5: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

c. Limbah kimia sekunder sebagai hasil dari alat bantu dari sebuah industri kayuContoh dari limbah ini antara lain : accu dari mesin forklift, oli/pelumas bekas, lampu bekas, tinta dan lain-lain.

d. Bahan pembantu lainBahan-bahannya antara lain : seperti kardus, plastik pembungkus, kertas amplas bekas, kain bekas untuk proses finishing, pisau bekas dari mesin serut dan lainnya.

Page 6: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan organik maupun anorganik, yaitu :

a. Garam anorganik, seperti magnesium sulfat dan magnesium khlorida yang berasal dari kegiatan pertambangan atau pabrik pupuk.

b. Asam anorganik, seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolah bijih logam dan bahan bakar fosil yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.

c. Senyawa organik, seperti pelarut dan zat warna yang berasal dari industri penyamakan kulit dan industri cat.

d. Logam berat, seperti cadmium, air raksa (merkuri dan krom yang berasal dari industri pertambangan, cat, zat warna, baterai dan penyepuhan logam.

Page 7: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

Ada tiga jenis sifat dalam karakteristik limbah yaitu :

1. SIFAT fISIK  Sifat fisik limbah cair meliputi temperatur, bau, warna, kekeruhan dan jumlah padatan terlarut.

a. TemperaturTemperatur menunjukkan derajat atau tingkat panas air limbah.

Page 8: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

b. Bau Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah terurai dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti Sulfida dan Amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak, misalnya : bau seperti telur busuk menunjukkan adanya Hidrogen Sulfida yang dihasilkan oleh permukaan zat-zat organik dalam kondisi Anaerobik.

c. Warna Warna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi, mangan, humus, plankton, tanaman air dan buangan industri.

Page 9: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

d. KekeruhanKekeruhan air disebabkan karena ada partikel koloid yang terdiri dari kwartz, tanah liat, sisa bahan-bahan, protein dan ganggang yang terdapat dalam limbah, sehingga dapat dilihat dengan mata secara langsung.

e. Padatan Zat padat dalam limbah dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu padatan terlarut dan padatan tersuspensi.

Page 10: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

2. SIFAT KIMIA

Karakter kimia air limbah meliputi : a. Biochemical Oksigen Demand (BOD) Adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhlan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan didalam air.

b. Chemical Oksigen Demand (COD ) Adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air, secara kimia.

Page 11: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

c. Senyawa Organik dan Anorganik Senyawa organik terdiri dari karbon dengan unsur O, N, P, S, H. Sedangkan senyawa anoranik terdiri atas unsur lain yang bukan tersusun dari karbon organik.

d. Keasaman Air (pH) Limbah cair yang mempunyai pH tinggi atau rendah dapat mempengaruhi organisme dalam air. Air yang mempunyai pH rendah (pH<7) membuat air menjadi korosif terhadap bahan konstruksi besi yang kontak dengan air.

Page 12: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

e. Alkalinitas (basa) nilai pH tinggi, ph>7Tinggi rendahnya alkalinitas ditentukan senyawa karbonat, garam-garam hidroksida, kalsium, magnesium, natrium dalam air.

f. Oksigen TerlarutOksigen telarut berlawanan dengan BOD, semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen terlarut.

Page 13: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

3. SIFAT BIOLIGIS

Sifat biologis meliputi mikroorganisme yang ada dalam limbah cair. Mikroorganisme yang ditemukan banyak dalam bentuk sel tunggal yang bebas atau berkelompok dan mampu melakukan proses-proses kehidupan. Bahan-bahan organik yang terdapat dalam air akan diubah oleh mikroorganisme menjadi senyawa kimia yang sederhana, sehingga dekomposisi zat-zat tersebut dalam jumlah besar akan menimbulkan bau busuk.

Page 14: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

PENANGANAN LIMBAH CAIR

Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses pengolahan yang berbeda pula. Proses- proses pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa kombinasi.

Page 15: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

1.      Pengolahan Primer (Primary Treatment)

Tahap pengolahan primer limbah cair

sebagian besar adalah berupa proses pengolahan secara fisika.

a. Penyaringan (Screening) b. Pengolahan Awal 

(Pretreatment) c. Pengendapan d. Pengapungan (Floation)

Page 16: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

2. Pengolahan Sekunder (Secondary  Treatment)

Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara biologis, yaitu dengan melibatkan mikroorganisme yang dapat mengurai/ mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme yang digunakan umumnya adalah bakteri aerob.

Page 17: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis yang umum digunakan yaitu :

a. Metode Trickling Filter b. Metode Activated Sludge c. Metode Treatment ponds/

Lagoons

Page 18: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

3. Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)

Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment). Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. Contoh metode pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah metode saringan pasir, saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.

Page 19: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

5.Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Setiap tahap pengolahan limbah cair, baik primer, sekunder, maupun tersier, akan menghasilkan endapan polutan berupa lumpur.

Endapan lumpur hasil pengolahan limbah biasanya akan diolah dengan cara diurai/dicerna secara aerob (anaerob digestion), kemudian disalurkan ke beberapa alternatif, yaitu dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan (landfill), dijadikan pupuk kompos, atau dibakar (incinerated).

Page 20: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

4. Desinfeksi (Desinfection)

Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair. Meknisme desinfeksi dapat secara kimia, yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu, atau dengan perlakuan fisik.

Contoh mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan klorin (klorinasi), penyinaran dengan ultraviolet(UV), atau dengan ozon (Oз).

Page 21: Penanganan Limbah Cair (PPT RL3)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH