penanggulangan dampak intrusi ... - · pdf filekata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk...

42
PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI MIKROORGANISME PADA MATERIAL BETON DENGAN BAHAN SUBSTITUSI LIMBAH NIKEL DISERTASI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari Institut Teknologi Bandung Oleh HANAFI ASHAD NIM : 35003006 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

Upload: tranminh

Post on 01-Mar-2018

239 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI

MIKROORGANISME PADA MATERIAL BETON DENGAN BAHAN SUBSTITUSI LIMBAH NIKEL

DISERTASI

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh

HANAFI ASHAD

NIM : 35003006

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2008

Page 2: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

ii

Page 3: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI MIKROORGANISME PADA MATERIAL BETON DENGAN BAHAN SUBSTITUSI LIMBAH NIKEL

Oleh

HANAFI ASHAD

NIM : 35003006

Program Studi Rekayasa Struktur

Institut Teknologi Bandung

Menyetujui

Tim Pembimbing

Tanggal ……………………….

Ketua

(Prof. Ir. Amrinsyah Nasution, MSCE, Ph.D)

Anggota Anggota

(Ir. Iswandi Imran, MASc.,Ph.D) (Dr. Ir. Saptahari M. Soegiri)

Page 4: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Dipersembahkan kepada kedua orangtua dan istri yang tercinta Ernawati,

anakku yang kukasihi Fierna, Fachri, Fadhil, dan seluruh keluarga

vi

Page 5: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

PEDOMAN PENGGUNAAN DISERTASI

Disertasi Doktor yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan

Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa

hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di

Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi

pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan atas seizin pengarang dan

harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh disertasi haruslah seizin

Direktur Sekolah Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung.

vii

Page 6: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis sangat berterima kasih kepada Prof. Ir. Amrinsyah Nasution, MSCE,

Ph.D., sebagai ketua Tim Pembimbing, atas segala saran, bimbingan dan

nasehatnya selama penelitian berlangsung dan selama penulisan disertasi ini. Tak

lupa pula penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi

kepada Prof. Ir. Binsar Hariandja, M.Eng., Ph.D., atas bimbingan dan nasehatnya

selama penulis dalam tahap kualifikasi.

Penulis juga berterima kasih atas saran, kritik dan nasehat dari anggota Tim

Pembimbing Ir. Iswandi Imran MASc., Ph.D., dan Dr. Ir. Saptahari M. Soegiri.

Terima kasih juga disampaikan kepada Ir. Dradjat Hoedajanto, M.Eng, Ph.D

selaku kepala laboratorium Struktur dan Bahan beserta seluruh staf dan teknisi

Laboratorium Struktur dan bahan, Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung dan

Dr. Ir. I Made Archana selaku kepala laboratorium Kimia Material Jurusan

Teknik Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB beserta

seluruh staf dan teknisi, atas segala bantuan dan fasilitas yang telah diberikan

kepada penulis selama melaksanakan penelitian ini.

Terima kasih Ir. Setiawan, MSc beserta seluruh staf dan teknisi laboratorium

Semen Pusat Pengujian dan Sertifikasi Bahan Industri.

Demikian pula kepada Ir. Wikanda beserta seluruh staf laboratorium Geologi

Kuarter Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Departemen Pertambangan dan

Energi Jawa Barat, atas bantuan penggunaan fasilitas dalam rangka pengujian

mikrostruktur beton.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada segenap civitas akademika Universitas

Muslim Indonesia (UMI) Makassar atas dukungannya, baik moril maupun

material selama penulis melaksanakan studi ini.

viii

Page 7: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Kepada rekan-rekan mahasiswa program doktor yang telah banyak memberikan

masukan dan saran melalui diskusi-diskusi, penulis mengucapkan terima kasih

dan semoga persahabatan ini tetap utuh selamanya.

Teristimewa kepada kedua orang tua, istri, anak, dan seluruh keluarga, penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan segala pengorbanan, doa dan

semangat yang diberikan kepada penulis selama menyelesaikan studi ini.

ix

Page 8: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

ABSTRAK

KETAHANAN MATERIAL BETON DENGAN BAHAN SUBSTITUSI LIMBAH NIKEL

TERHADAP INTRUSI MIKROORGANISME

Oleh :

HANAFI ASHAD NIM : 35003006

Disertasi ini mengkaji berbagai aspek mengenai ketahanan material beton terhadap intrusi mikroorganisme dengan limbah nikel sebagai bahan substitusi parsial semen. Kerusakan pada komponen struktur yang berhubungan langsung kondisi lingkungan di mana mikroorganisme tumbuh dan berkembang, kebanyakan ditemukan pada bangunan-bangunan pasar tradisional di Indonesia. Kajian dilakukan untuk mengamati kerusakan pada material beton yang meliputi aspek fisik dan mekanik. Porositas, koefisien permeabilitas, penyusutan, kuat tekan dan kuat tarik, modulus elastisitas, angka poisson, dan hubungan tegangan-regangan adalah merupakan parameter untuk mengidentifikasi degradasi sifat-sifat fisik dan mekanik material beton. Mikrostruktur dan senyawa kimiawi dari beton juga diinvestigasi. Perubahan-perubahan pada senyawa kimiawi seperti kalsium hidroksida, kalsium silikat hidrat, dan senyawa-senyawa kimia minor seperti ettringite, calcite, dan rankinite adalah merupakan pertimbangan bagi perilaku material beton. Scanning Electron Microscopy (SEM) dan X-Ray Diffraction (XRD) digunakan untuk mengetahui keberadaan mikroorganisme, retak mikro, pori-pori, unsur-unsur kimia dan komposisinya. Air kelapa adalah merupakan media untuk menumbuhkan dan mengembangkan mikroorganisme dalam berbagai phase, mulai dari fase lag (fase penyesuaian diri) hingga fase nonaktif (fase kematian). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa mikroorganisme tersebut dominan sebagai golongan jamur (aspergillus niger) dan ragi (sacchromycodes ludwigi). Kedua golongan ini memiliki ciri pertumbuhan berbentuk koloni dengan ukuran tubuh antara 0,05 hingga 0,5 μm. Melalui proses metabolik, kedua golongan mikroorganisme tersebut mengoksidasi karbohidrat (gula) dari media sehingga membentuk alkohol sebagai substrat baru. Substrat baru tersebut dibongkar oleh mikroorganisme melalui sistim pernafasan aerob sehingga menghasilkan sejumlah energi dan zat-zat organik. Hasil pengujian kromotografi dengan metode High Performance Liquid Chromotography (HPLC) menunjukkan bahwa zat-zat organik tersebut adalah asam asetat (CH3COOH). Zat organik ini dapat bereaksi dengan senyawa kalsium hidroksida (CH) dan kalsium silikat hidrat (CSH) di dalam beton, sehingga berpengaruh merusak terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton.

Page 9: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

ii

Dampak intrusi mikroorganisme dapat diminimalkan dengan menggunakan 16% bubuk slag nikel. Prosentase ini lebih besar daripada prosentase yang diperoleh berdasarkan analisis optimisasi sistim ternary C-A-S (CaO-Al2O3-SiO2) yaitu 14,59%. Sifat-sifat fisik untuk beton tanpa bubuk slag nikel yang meliputi; porositas, koefisien permeabilitas, dan kehilangan berat adalah meningkat seiring dengan lamanya intrusi mikroorganisme. Peningkatannya cenderung mengikuti persamaan fungsi geometri. Untuk beton 16% bubuk slag nikel, peningkatan porositas dan koefisien permeabilitasnya ditunjukkan dengan persamaan fungsi laju pertumbuhan jenuh (saturation growth-rate equation). Dampak intrusi mikroorganisme terhadap sifat-sifat mekanik beton adalah turunnya kekuatan tekan beton. Penurunan kuat tekan untuk beton tanpa bubuk slag nikel juga mengikuti persamaan fungsi geometri, sedangkan beton 16% bubuk slag nikel, penurunan kuat tekannya juga ditunjukkan dengan persamaan fungsi laju pertumbuhan jenuh. Dampak langsung dari aktifitas metabolik mikroorganisme adalah berkurangnya senyawa kalsium hidroksida di dalam material beton. Senyawa kalsium silikat hidrat tidak memberikan efek permanen dibandingkan dengan senyawa kalsium hidroksida. Secara umum hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa ketahanan material beton akibat intrusi mikroorganisme adalah juga dipengaruhi oleh rasio air-semen.

Kata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, koloni mikroorganisme, metabolik, nutrien, pozzolanik, ragi, sifat-sifat fisik dan mekanik beton.

Page 10: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

iii

ABSTRACT

CONCRETE MATERIAL RESISTANCE WITH NICKEL WASTE MATERIAL SUBSTITUTION

TO INTRUSION OF MICROORGANISM

By: HANAFI ASHAD

NIM : 35003006

This dissertation studies various aspects of concrete resistance material to intrusion of microorganism of which nickel waste is a partially substitution of cement. Damages of structure’s components which have direct contacted with the environment where microorganism grows and expands are mostly found in Indonesian traditional market buildings. Experiments to observe deterioration of the concrete material include physical and mechanical aspects. Porosity, permeability coefficient, shrinkage, compressive and tensile strengths, modulus of elasticity, poisson’s ratio, and stress-strain relationship are parameters to identify degradation of materials in the physical and mechanical properties. Microstructure and chemical compounds of concrete are also investigated. Changes in chemical compounds such as in calcium hydroxide, calcium silicate hydrate and minor chemistry compounds such ettringite, calcite, and rankinite are taken into consideration for the properties of concrete material. Scanning Electron Microscopy (SEM) and X-Ray Diffraction (XRD) are used for the experiments to trace existence of microorganism, micro crack, pore, and chemical elements and their composition. Coconut water is media to grow and to expands the microorganism in various phase. There are initially lag phase (adaptation) and nonactive phase (death) the microorganism. Identification result show that the microorganism groups is dominant as aspergillus niger (fungus) and sacchromycodes ludwigi (yeast). Both types of the microorganism have growth characteristic which in form of colony of the body size is between 0.05 μm until 0.5 μm. Through process of metabolic, both type of microorganism the oxidize carbohydrate of media so that form alcohol as new substrat. The new substrat decomposed by microorganism through aerob respiration systems so that produce a number of energy and organic matters. Testing result of chromotography by High Performance Liquid Chromotography (HPLC) indicates that the organic matters is acetate acid (CH3COOH). This organic matter can react with calcium hydroxide (CH) and calcium silicate hydrate (CSH) in concrete and has deterioration effect to physical and mechanical concrete properties. The effect of intrusion of microorganism can be minimized by use of 16% nickel slag powder. This percentage is bigger than the percentage 14.59% for the CaO-Al2O3-SiO2 ternary system.

Page 11: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

iv

Physical properties for concrete without nickel slag powder include porosity, permeability coefficient, and weight loss are increased according to time of intrusion. The improvement trend follows equation of geometry function. For concrete of 16% nickel slag powder, the improvement of porosity and permeability coefficient are as indicated by equation of saturated growth rate function. The effect of intrusion of microorganism to mechanical concrete properties reduced compressive strength. Compressive strength reduction for concrete without nickel slag powder may also follow the geometry function, while the concrete of 16% nickel slag powder, compressive strength reduction is also indicated by saturated growth rate function. Direct impact of activity of metabolic microorganism reduces calcium hydroxide compound in concrete materials. Calcium silicate hydrate compound does not give permanent effect compared with calcium hydroxide compound. In general from test and analysis result show that the concrete materials resistance due to intrusion of microorganism is also influenced by water-cement ratio

Keywords: acetate acid, calcium hydroxide, calcium silica hydrate, coconut water, colony of microorganism, degradation, fungus, intrusion, metabolic, nickel slag powder, nutrient, physical and mechanical concrete properties, pozzolanic, yeast.

Page 12: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

DAFTAR ISI

ABSTRAK ii

ABSTRACT iv

HALAMAN PENGESAHAN vi

PEDOMAN PENGGUNAAN DISERTASI vii

HALAMAN PERUNTUKAN viii

UCAPAN TERIMA KASIH ix

DAFTAR ISI xi

DAFTAR LAMPIRAN xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR TABEL xxvi

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH xxviii

DAFTAR NOTASI xxx

Bab I Pendahuluan 1

I.1 Latar Belakang 1

I.2 Rumusan Masalah 4

I.3 Tujuan Penelitian 7

I.4 Signifikansi Penelitian 8

I.5 Batasan Masalah 8

I.6 Hipotesis 8

I.7 Metodologi 9

I.8 Sistimatika Penulisan 12

Bab II Tinjauan Pustaka 14

II.1 Umum 14

II.2 Tinjauan Umum Mikroorganisme 14

II.3 Mekanisme Serangan Mikroorganisme pada Material Beton 22

II.4 Mikroorganisme di dalam Material Beton 24

II.5 Ketahanan Material Beton akibat Serangan Mikroorganisme 30

II.6 Bahan-bahan Suplemen Campuran Beton 38

II.7 Slag Nikel sebagai Bahan Suplemen Campuran Beton 40

II.8 Proporsi Campuran Semen dan Bubuk Slag Nikel 46

xi

Page 13: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Bab III Program Eksperimental 51

III.1 Umum 51

III.2 Material 51

III.3 Parameter Pengujian 55

III.4 Disain Komposisi Bahan Penyusun Beton 56

III.5 Model Perlakuan Beton Terintrusi Mikroorganisme 57

III.6 Prosedur Pengujian dan Pengukuran 57

III.7 Nomenklatur 68

Bab IV Hasil Pengujian dan Pembahasan 70

IV.1 Umum 70

IV.2 Komponen Zat di dalam Media Air Kelapa 70

IV.3 Identifikasi dan Analisis Pertumbuhan Mikroorganisme 71

IV.4 Aspek Kimiawi Bubuk Slag Nikel 74

IV.5 Efek Konsistensi dan Waktu Pengikatan 75

IV.6 Profil Mikroorganisme di dalam Material Beton 78

IV.7 Perilaku Fisik dan Mekanik Beton 94

IV.8 Degradasi Fisik dan Mekanik Beton akibat Intrusi

Mokroorganisme

153

IV.9. Analisis Mikrostruktur dengan Scanning Electron Microscopy 171

IV.10 Analisis Senyawa Kimia dengan X-Ray Diffraction (XRD) 179

IV.11 Hubungan antara Parameter 230

IV.12 Normalisasi Total Koloni Mikroorganisme terhadap Material

Binder

250

Bab V Optimisasi Bubuk Slag Nikel dalam Sistim Ternary C-A-S 255

V.1 Umum 255

V.2 Persamaan Keseimbangan Reaksi Kimiawi 255

V.3 Pembuatan Garis Pencampuran Material Semen dan Bubuk Slag

Nikel

257

V.4 Proporsi Optimum Campuran Semen dan Bubuk Slag Nikel 266

Bab VI Kesimpulan dan Saran 269

VI.1 Kesimpulan 269

VI.2 Saran 273

xii

Page 14: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Daftar Pustaka

Lampiran A

Lampiran B

Lampiran C

Lampiran D

Lampiran E

274

283

288

339

373

378

xiii

Page 15: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Karakteristik Material dan Komposisi Campuran Beton 283

Lampiran B Data Sifat-sifat Fisis dan Mekanis Beton Nonintrusi dan Terintrusi Mikroorganisme

288

Lampiran C Data Pengujian X-Ray Diffraction 339

Lampiran D Mikrostruktur Beton dengan Scanning Electron Microscopy

373

Lampiran E Dokumentasi Penelitian 378

xiv

Page 16: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Nama Gambar Halaman

Gambar I.1 Bagan alir operasional penelitian 11

Gambar II.1 Morfologi bakteri 16

Gambar II.2 Bentuk hifa pada fungi 17

Gambar II.3 Berbagai bentuk sel khamir 18

Gambar II.4 Kurva fase pertumbuhan fungi 20

Gambar II.5 Produk metabolik, mekanisme serangan dan dampaknya pada material beton

23

Gambar II.6 Pertumbuhan jamur pada permukaan mortar setelah di inokulasi dengan Cladisporium sphaerospermum dan diekspos dengan CO2 selama 20 jam (Shirakawa, dkk, 2003)

27

Gambar II.7 Pembentukan kristal kalsium pada permukaan mortar pasca inkubasi selama tiga bulan (Shirakawa, dkk, 2003)

28

Gambar II.8 Kondisi permukaan beton pasca serangan Thiobacillus ferrooxidans (Berndt, 2001)

35

Gambar II.9 Hubungan antara pelarutan kapur bebas dengan lama ekspos larutan asam (Tremper, 1989)

37

Gambar II.10 Hubungan antara kuat tekan dengan lama ekspos di dalam larutan asam (Tremper, 1989)

37

Gambar II.11 Tekstur butiran dan mikrostruktur fly ash 38

Gambar II.12 Tekstur butiran dan mikrostruktur silica fume 38

Gambar II.13 Tekstur butiran dan mikrostruktur blast furnace slag 39

Gambar II.14 Material suplemen dalam diagram phase sistim ternary C-A-S

39

Gambar II.15 Proses produksi nikel matte dan slag nikel 42

Gambar II.16 Garis keseimbangan gabungan mineral sistim ternary C-A-S

49

Gambar II.17 Daerah gabungan mineral semen, fly ash dan silica fume

49

Gambar II.18 Garis pencampuran dengan rasio SF/FA = 1 50

Gambar III.1 Kurva distribusi butiran agregat halus dan kasar 54

Gambar III.2 Model perlakuan beton terintrusi mikroorganisme 57

xv

Page 17: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Gambar Nama Halaman

Gambar III.3 Model pengujian kuat tarik belah (splitting test) 62

Gambar III.4 Model pengujian kuat tarik lentur (mudulus of rupture) 63

Gambar III.5 Prosedur pengujian mikroorganisme pada material beton

66

Gambar III.6 Preparasi benda uji untuk pengujian Scanning Electron Microscopy

67

Gambar IV.1 Visualisasi hasil identifikasi golongan mikroorganisme 71

Gambar IV.2 Kurva pertumbuhan golongan mikroorganisme jamur (Aspergillus niger) dan ragi (Sacchromycodes ludwigi)

73

Gambar IV.3 Mikrostruktur bubuk slag nikel (perbesaran 500 kali) 74

Gambar IV.4 Kebutuhan air untuk mencapai kondisi konsistensi normal

76

Gambar IV.5 Prosentase kebutuhan air pada berbagai campuran bahan semen dan bubuk slag nikel dalam kondisi konsistensi normal

77

Gambar IV.6 Hubungan antara penetrasi versus waktu pengikatan 77

Gambar IV.7 Waktu pengikatan (setting time) bahan campuran semen dan bubuk slag nikel

78

Gambar IV.8 Grafik pertumbuhan mikroorganisme di dalam beton w/c=0,57 pada kedalaman D = 0-25 mm

79

Gambar IV.9 Grafik pertumbuhan mikroorganisme di dalam beton w/c=0,57 pada kedalaman D = 25-50 mm

80

Gambar IV.10 Grafik pertumbuhan mikroorganisme di dalam beton w/c=0,57 pada kedalaman D = 50-75 mm

80

Gambar IV.11 Grafik pertumbuhan mikroorganisme di dalam beton w/c=0,40 pada kedalaman D = 0-25 mm

81

Gambar IV.12 Grafik pertumbuhan mikroorganisme di dalam beton w/c=0,40 pada kedalaman D = 25-50 mm

81

Gambar IV.13 Grafik pertumbuhan mikroorganisme di dalam beton w/c=0,40 pada kedalaman D = 50-75 mm

82

Gambar IV.14 Grafik pertumbuhan mikroorganisme di dalam beton w/c=0,30 pada kedalaman D = 0-25 mm

82

Gambar IV.15 Grafik pertumbuhan mikroorganisme di dalam beton w/c=0,30 pada kedalaman D = 25-50 mm

83

Gambar VI.16 Grafik pertumbuhan mikroorganisme di dalam beton w/c=0,30 pada kedalaman D = 50-75 mm

83

xvi

Page 18: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Gambar Nama Halaman

Gambar IV.17 Grafik hubungan antara total koloni mikroorganisme maksimum dengan prosentase bubuk slag nikel

85

Gambar IV.18 Grafik hubungan antara total koloni mikroorganisme maksimum dengan kedalaman intrusi

86

Gambar IV.19 Hasil Scanning Electron Microscopy (SEM) pertumbuhan mikroorganisme pada beton setelah terintrusi selama 28 hari

88

Gambar IV.20 Hasil Scanning Electron Microscopy (SEM) pembentukan kristal kalsium pada beton saat puncak pertumbuhan mikroorganisme

89

Gambar IV.21 Perubahan-perubahan pH pada beton w/c = 0,57 setelah terintrusi mikroorganisme

91

Gambar IV.22 Perubahan-perubahan pH pada beton w/c = 0,40 setelah terintrusi mikroorganisme

92

Gambar IV.23 Perubahan-perubahan pH pada beton w/c = 0,30 setelah terintrusi mikroorganisme

93

Gambar IV.24 Grafik hubungan antara porositas dan umur beton nonintrusi mikroorganisme

96

Gambar IV.25 Reduksi porositas beton nonintrusi mikroorganisme pada berbagai prosentase bubuk slag nikel

97

Gambar IV.26 Grafik hubungan antara porositas dan waktu beton terintrusi mikroorganisme

100

Gambar IV.27 Reduksi porositas beton terintrusi mikroorganisme pada berbagai prosentase bubuk slag nikel

101

Gambar IV.28 Mikrostruktur beton tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel setelah terintrusi mikroorganisme

102

Gambar IV.29 Kurva porositas, CH, dan CSH pada beton tanpa bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

103

Gambar IV.30 Kurva porositas, CH, dan CSH pada beton 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

104

Gambar IV.31 Rasio porositas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

107

Gambar IV.32 Profil total koloni mikroorganisme pada beton dengan dan tanpa bubuk slag nikel

108

Gambar IV.33 Grafik hubungan antara porositas beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel

109

xvii

Page 19: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Gambar Nama Halaman

Gambar IV.34 Grafik hubungan antara koefisien permeabilitas dan umur beton nonintrusi mikroorganisme

111

Gambar IV.35 Grafik hubungan antara koefisien permeabilitas dan lama intrusi mikroorganisme

113

Gambar IV.36 Rasio koefisien permeabilitas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

115

Gambar IV.37 Hubungan antara koefisien permeabilitas beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel

116

Gambar IV.38 Regangan susut kering beton pada berbagai rasio w/c 118

Gambar IV.39 Grafik hubungan antara kuat tekan dan umur beton nonintrusi mikroorganisme

122

Gambar IV.40 Grafik hubungan antara kuat tekan beton dan lama intrusi mikroorganisme

123

Gambar IV.41 Grafik hubungan antara kuat tekan beton umur 28 hari dengan prosentase bubuk slag nikel

127

Gambar IV.42 Grafik hubungan antara prosentase bubuk slag nikel dengan umur/lama intrusi

128

Gambar IV.43 Rasio kuat tekan antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

130

Gambar IV.44 Hubungan antara kuat tekan beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel

131

Gambar IV.45 Hubungan antara kuat tarik belah dengan prosentase bubuk slag nikel pada beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

132

Gambar IV.46 Kurva hubungan antara reduksi kuat tarik belah beton dengan prosentase bubuk slag nikel setelah terintrusi mikroorganisme

133

Gambar IV.47 Kurva hubungan antara kuat tarik belah dengan kuat tekan beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

134

Gambar IV.48 Hubungan kuat tarik belah antara beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel

135

Gambar IV.49 Kurva hubungan antara kuat tarik lentur dengan prosentase bubuk slag nikel pada beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

136

xviii

Page 20: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Gambar Nama Halaman

Gambar IV.50 Kurva hubungan antara reduksi kuat tarik lentur beton dengan prosentase bubuk slag nikel setelah terintrusi mikroorganisme

137

Gambar IV.51 Kurva hubungan antara kuat tarik lentur dengan kuat tekan beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme dan perbandingannya dengan ACI363R-92, ACI318-02, dan Mindes dan Young (1981)

138

Gambar IV.52 Kurva hubungan antara kuat tarik lentur dengan kuat tekan beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme dan perbandingannya dengan hasil penelitian Videla dan Gaedicke (2004)

138

Gambar IV.53 Hubungan kuat tarik lentur antara beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel

139

Gambar IV.54 Hubungan antara modulus elastisitas dengan prosentase bubuk slag nikel beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

140

Gambar IV.55 Kurva hubungan antara reduksi modulus elastisitas beton dengan prosentase bubuk slag nikel pada berbagai w/c

141

Gambar IV.56 Kurva hubungan antara modulus elastisitas dan kuat tekan beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

142

Gambar IV.57 Hubungan modulus elastisitas antara beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel

144

Gambar IV.58 Hubungan angka poisson’s antara beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel

144

Gambar IV.59 Perilaku hubungan tegangan-regangan beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel pada rasio w/c = 0,57

145

Gambar IV.60 Perbedaan perilaku hubungan tegangan-regangan antara beton tanpa bubuk slag nikel dengan beton 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme pada rasio w/c = 0,57

146

Gambar IV.61 Perilaku hubungan tegangan-regangan beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel pada rasio w/c = 0,40

146

xix

Page 21: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Gambar Nama Halaman

Gambar IV.62 Perbedaan perilaku hubungan tegangan-regangan antara beton tanpa bubuk slag nikel dengan beton 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme pada rasio w/c = 0,40

147

Gambar IV.63 Perilaku hubungan tegangan-regangan beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel pada rasio w/c = 0,30

147

Gambar IV.64 Perbedaan perilaku hubungan tegangan-regangan antara beton tanpa bubuk slag nikel dengan beton 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme pada rasio w/c = 0,30

148

Gambar IV.65 Kurva model konstitutif hubungan tegangan-regangan pada beton w/c = 0,57 berdasarkan modifikasi model konstitutif Thorenfeldt

150

Gambar IV.66 Kurva model konstitutif hubungan tegangan-regangan pada beton w/c = 0,40 berdasarkan modifikasi model konstitutif Thorenfeldt

151

Gambar IV.67 Kurva model konstitutif hubungan tegangan-regangan pada beton w/c = 0,30 berdasarkan modifikasi model konstitutif Thorenfeldt

152

Gambar IV.68 Grafik hubungan antara kehilangan berat dengan lama intrusi pada beton dengan dan tanpa bubuk slag nikel

155

Gambar IV.69 Perbedaan kurva kehilangan berat antara beton tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

156

Gambar IV.70 Kontribusi 16% bubuk slag nikel terhadap reduksi kehilangan berat akibat intrusi mikroorganisme

157

Gambar IV.71 Grafik hubungan antara peningkatan porositas dengan lama intrusi pada beton dengan dan tanpa bubuk slag nikel

159

Gambar IV.72 Perbedaan kurva peningkatan porositas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel

160

Gambar IV.73 Kurva kontribusi 16% bubuk slag nikel terhadap reduksi peningkatan porositas beton akibat intrusi mikroorganisme

162

Gambar IV.74 Grafik hubungan antara peningkatan koefisien permeabilitas dan lama intrusi pada beton dengan dan tanpa bubuk slag nikel

164

xx

Page 22: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Gambar Nama Halaman

Gambar IV.75 Perbedaan kurva peningkatan koefisien permeabilitas antara beton tanpa dan beton dengan 16% bubuk slag nikel

165

Gambar IV.76 Kurva kontribusi 16% bubuk slag nikel terhadap reduksi peningkatan koefisien permeabilitas beton akibat intrusi mikroorganisme

166

Gambar IV.77 Grafik hubungan antara penurunan kuat tekan dan lama intrusi beton dengan dan tanpa bubuk slag nikel

168

Gambar IV.78 Perbedaan kurva penurunan kuat tekan antara beton tanpa dan beton dengan 16% bubuk slag nikel

169

Gambar IV.79 Kurva kontribusi 16% bubuk slag nikel terhadap reduksi penurunan kuat tekan beton akibat intrusi mikroorganisme

171

Gambar IV.80 Mikrostruktur dan pertumbuhan mikroorganisme pada beton tanpa bubuk slag nikel

172

Gambar IV.81 Mikrostruktur dan pertumbuhan mikroorganisme pada beton dengan 16% bubuk slag nikel

173

Gambar IV.82 Unsur-unsur kimia pada beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme, baik tanpa maupun dengan 16% bubuk slag nikel untuk w/c = 0,57

175

Gambar IV.83 Unsur-unsur kimia pada beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme, baik tanpa maupun dengan 16% bubuk slag nikel untuk w/c = 0,40

176

Gambar IV.84 Unsur-unsur kimia pada beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme, baik tanpa maupun dengan 16% bubuk slag nikel untuk w/c = 0,30

177

Gambar IV.85 Prosentase unsur kalsium pada kristal kalsium hidroksida (CH)

178

Gambar IV.86 Prosentase unsur kalsium dan silikon pada kristal kalsium silikat hidrat (CSH)

178

Gambar IV.87 Hasil identifikasi senyawa-senyawa kimia pada beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme dengan X-Ray Diffraction (XRD)

180

Gambar IV.88 Kalsium hidroksida pada beton w/c = 0,57 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

183

xxi

Page 23: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Gambar Nama Halaman

Gambar IV.89 Kalsium hidroksida pada beton w/c = 0,40 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

184

Gambar IV.90 Kalsium hidroksida pada beton w/c = 0,30 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

185

Gambar IV.91 Reduksi kalsium hidroksida akibat intrusi mikroorganisme pada beton dengan w/c = 0,57

187

Gambar IV.92 Reduksi kalsium hidroksida akibat intrusi mikroorganisme pada beton dengan w/c = 0,40

188

Gambar IV.93 Reduksi kalsium hidroksida akibat intrusi mikroorganisme pada beton dengan w/c = 0,30

189

Gambar IV.94 Rasio CH16/CH0 pada beton dengan w/c = 0,57 191

Gambar IV.95 Rasio CH16/CH0 pada beton dengan w/c = 0,40 192

Gambar IV.96 Rasio CH16/CH0 pada beton dengan w/c = 0,30 193

Gambar IV.97 Hubungan kalsium hidroksida antara beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme

194

Gambar IV.98 Kalsium silikat hidrat pada beton w/c = 0,57 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

197

Gambar IV.99 Kalsium silikat hidrat pada beton w/c = 0,40 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

198

Gambar IV.100 Kalsium silikat hidrat pada beton w/c = 0,30 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

199

Gambar IV.101 Reduksi kalsium silikat hidrat akibat intrusi mikroorganisme pada beton dengan w/c = 0,57

201

Gambar IV.102 Reduksi kalsium silikat hidrat akibat intrusi mikroorganisme pada beton dengan w/c = 0,40

202

Gambar IV.103 Reduksi kalsium silikat hidrat akibat intrusi mikroorganisme pada beton dengan w/c = 0,30

203

Gambar IV.104 Rasio CSH16/CSH0 pada beton dengan w/c = 0,57 205

Gambar IV.105 Rasio CSH16/CSH0 pada beton dengan w/c = 0,40 206

Gambar IV.106 Rasio CSH16/CSH0 pada beton dengan w/c = 0,30 207

Gambar IV.107 Hubungan kalsium silikat hidrat antara beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme

208

xxii

Page 24: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Gambar Nama Halaman

Gambar IV.108 Ettringite pada beton w/c = 0,57 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

210

Gambar IV.109 Ettringite pada beton w/c = 0,40 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

211

Gambar IV.110 Ettringite pada beton w/c = 0,30 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

212

Gambar IV.111 Hubungan linier antara ettringite pada beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme

214

Gambar IV.112 Kalsium karbonat pada beton w/c = 0,57 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

216

Gambar IV.113 Kalsium karbonat pada beton w/c = 0,40 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

217

Gambar IV.114 Kalsium karbonat pada beton w/c = 0,30 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

218

Gambar IV.115 Hubungan linier antara kalsium karbonat pada beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme

219

Gambar IV.116 Kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton w/c = 0,57 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

221

Gambar IV.117 Kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton w/c = 0,40 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

222

Gambar IV.118 Kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton w/c = 0,30 tanpa dan dengan 16% bubuk slag nikel nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme

223

Gambar IV.119 Hubungan linier antara kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton terintrusi dan nonintrusi mikroorganisme

224

Gambar IV.120 Senyawa rankinite pada beton w/c = 0,57 akibat intrusi mikroorganisme

226

xxiii

Page 25: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Gambar Nama Halaman

Gambar IV.121 Senyawa rankinite pada beton w/c = 0,40 akibat intrusi mikroorganisme

227

Gambar IV.122 Senyawa rankinite pada beton w/c = 0,30 akibat intrusi mikroorganisme

228

Gambar IV.123 Rasio rankinite antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel

229

Gambar IV.124 Hubungan antara peningkatan porositas versus total koloni mikroorganisme

231

Gambar IV.125 Hubungan antara peningkatan porositas versus reduksi kalsium hidroksida

233

Gambar IV.126 Hubungan antara peningkatan porositas versus reduksi kalsium silikat hidrat

235

Gambar IV.127 Hubungan antara peningkatan koefisien permeabilitas versus total koloni mikroorganisme

237

Gambar IV.128 Hubungan antara peningkatan koefisien permeabilitas versus reduksi kalsium hidroksida

239

Gambar IV.129 Hubungan antara peningkatan koefisien permeabilitas versus reduksi kalsium silikat hidrat

241

Gambar IV.130 Hubungan antara penurunan kuat tekan versus total koloni mikroorganisme

243

Gambar IV.131 Hubungan antara penurunan kuat tekan versus reduksi kalsium hidroksida

245

Gambar IV.132 Hubungan antara penurunan kuat tekan versus reduksi kalsium silikat hidrat

247

Gambar IV.133 Hubungan antara penurunan kuat tekan versus peningkatan porositas

249

Gambar IV.134 Normalisasi total koloni mikroorganisme dalam satuan berat binder pada beton tanpa bubuk slag nikel dalam fungsi waktu

251

Gambar IV.135 Normalisasi total koloni mikroorganisme dalam satuan berat binder pada beton 16% bubuk slag nikel dalam fungsi waktu

252

Gambar IV.136 Hubungan antara total koloni mikroorganisme di dalam material binder terhadap prosentase bubuk slag nikel

253

Gambar IV.137 Grafik hubungan antara total koloni mikroorganisme maksimum versus rasio air-semen.

254

xxiv

Page 26: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Gambar Nama Halaman

Gambar V.1 Posisi garis keseimbangan gabungan mineral C-A-S

257

Gambar V.2 Posisi C100-0 dalam diagram phase sistim ternary C-A-S

258

Gambar V.3 Posisi C90-10 dalam diagram phase sistim ternary C-A-S

258

Gambar V.4 Posisi C85-15 dalam diagram phase sistim ternary C-A-S

259

Gambar V.5 Posisi C80-20 dalam diagram phase sistim ternary C-A-S

259

Gambar V.6 Posisi C70-30 dalam diagram phase sistim ternary C-A-S

260

Gambar V.7 Posisi C60-40 dalam diagram phase sistim ternary C-A-S

260

Gambar V.8 Posisi C50-50 dalam diagram phase sistim ternary C-A-S

261

Gambar V.9 Posisi C0-100 dalam diagram phase sistim ternary C-A-S

261

Gambar V.10 Detail koordinat CaO, Al2O3, SiO2 bahan C100-0 262

Gambar V.11 Detail dan posisi koordinat C100-0 dalam sistim C-A-S

263

Gambar V.12 Posisi garis pencampuran bahan semen dan bubuk slag nikel dalam sistim ternary C-A-S

265

Gambar V.13 Proporsi optimum campuran semen dan bubuk slag nikel dalam sistim ternary C-A-S

266

Gambar V.14 Diagram proporsi campuran semen dan bubuk slag nikel

267

Gambar V.15 Grafik hubungan antara senyawa silika oksida (SiO2) versus prosentase bubuk slag nikel

268

xxv

Page 27: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Nama Halaman

Tabel II.1 Spesifikasi benda uji (Shirakawa, dkk, 2003) 26

Tabel II.2 Tingkat serangan berbagai komponen agressor (DIN 4030)

29

Tabel II.3 Proporsi campuran beton MIC (Berndt, 2001) 34

Tabel II.4 Komposisi kimia berbagai material cementitous (Lane Ozyildirim, 1999)

40

Tabel II.5 Slag activity index minimum menurut ASTM C989 45

Tabel III.1 Sifat-sifat fisis dan kimiawi semen dan bubuk slag nikel 52

Tabel III.2 Sifat-sifat fisik agregat halus dan kasar 53

Tabel III.3 Kompoisis bahan penyusun beton 56

Tabel IV.1 Kandungan zat-zat di dalam media 70

Tabel IV.2 Karakteristik pertumbuhan mikroorganisme di dalam material beton

87

Tabel IV.3 Koefisien regresi persamaan porositas beton nonintrusi mikroorganisme

95

Tabel IV.4 Koefisien regresi persamaan porositas beton terintrusi mikroorganisme

99

Tabel IV.5 Koefisien regresi permeabilitas beton nonintrusi mikroorganisme

110

Tabel IV.6 Koefisien regresi permeabilitas beton terintrusi mikroorganisme

112

Tabel IV.7 Koefisien regresi susut kering beton 117

Tabel IV.8 Koefisien regresi kuat tekan beton nonintrusi dan terintrusi mikroorganisme dengan dan tanpa bubuk slag nikel

121

Tabel IV.9 Koefisien regresi kuat tekan beton menurut persamaan IV.12

126

Tabel IV.10 Koefisien regresi kehilangan berat akibat intrusi mikroorganisme pada beton dengan dan tanpa bubuk slag nikel

154

Tabel IV.11 Koefisien regresi peningkatan porositas beton akibat intrusi mikroorganisme dengan dan tanpa bubuk slag nikel

161

xxvi

Page 28: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Nomor Tabel Nama Halaman

Tabel IV.12 Koefisien regresi peningkatan koefisien permeabilitas beton akibat intrusi mikroorganisme

163

Tabel IV.13 Koefisien regresi penurunan kuat tekan akibat intrusi mikroorganisme

170

Tabel IV.14 Sudut difraksi senyawa-senyawa kimia hasil identifikasi XRD

179

Tabel IV.15 Koefisien regresi menurut persamaan IV.38.a dan IV.38.b

182

Tabel IV.16 Koefisien regresi reduksi kalsium hidroksida akibat intrusi mikroorganisme

186

Tabel IV.17 Koefisien regresi rasio kalsium hidroksida antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel

190

Tabel IV.18 Koefisien regresi menurut persamaan IV.42.a dan IV.42.b

196

Tabel IV.19 Koefisien regresi reduksi kalsium silikat hidrat akibat intrusi mikroorganisme

200

Tabel IV.20 Koefisien regresi rasio kalsium silikat hidrat antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel

204

Tabel IV.21 Koefisien regresi menurut persamaan IV.46.a dan IV.46.b

213

Tabel IV.22 Koefisien regresi menurut persamaan IV.47.a dan IV.47.b

215

Tabel IV.23 Koefisien regresi di dalam persamaan IV.49.a dan IV.49.b

224

Tabel V.1 Komposisi senyawa kimia CaO, Al2O3, SiO2 campuran antara semen dan bubuk slag nikel

257

Tabel V.2 Data koordinat campuran bahan dalam sistim ternary C-A-S

265

xxvii

Page 29: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

Singkatan Nama singkatan Pemakaian pertama kali

pada halaman

AA : Acetobacter Agar 58

ACI : American Concrete Institute 134

ASTM : American Society for Testing and Materials 33

BI25-0 : Beton terintrusi mikroorganisme dengan kuat tekan rencana 25 MPa tanpa bubuk slag nikel

79

BI25-10 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 10% bubuk slag nikel

79

BI25-12 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 12% bubuk slag nikel

79

BI25-14 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 14% bubuk slag nikel

79

BI25-16 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 16% bubuk slag nikel

79

BI25-18 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 18% bubuk slag nikel

79

BI25-20 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 20% bubuk slag nikel

79

BI40-0 : Beton terintrusi mikroorganisme dengan kuat tekan rencana 40 MPa tanpa bubuk slag nikel

81

BI40-10 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 10% bubuk slag nikel

81

BI40-12 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 12% bubuk slag nikel

81

BI40-14 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 14% bubuk slag nikel

81

BI40-16 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 16% bubuk slag nikel

81

BI40-18 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 18% bubuk slag nikel

81

BI40-20 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 20% bubuk slag nikel

81

xxviii

Page 30: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Singkatan Nama singkatan Pemakaian pertama kali

pada halaman

BI60-0 : Beton terintrusi mikroorganisme dengan kuat tekan rencana 60 MPa tanpa bubuk slag nikel

82

BI60-10 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 10% bubuk slag nikel

82

BI60-12 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 12% bubuk slag nikel

82

BI60-14 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 14% bubuk slag nikel

82

BI60-16 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 16% bubuk slag nikel

82

BI60-18 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 18% bubuk slag nikel

82

BI60-20 : Beton terintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 20% bubuk slag nikel

82

BNI25-0 : Beton nonintrusi mikroorganisme dengan kuat tekan rencana 25 MPa tanpa bubuk slag nikel

95

BNI25-10 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 10% bubuk slag nikel

95

BNI25-12 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 12% bubuk slag nikel

95

BNI25-14 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 14% bubuk slag nikel

95

BNI25-16 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 16% bubuk slag nikel

95

BNI25-18 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 18% bubuk slag nikel

95

BNI25-20 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 25 MPa dengan 20% bubuk slag nikel

95

BNI40-0 : Beton nonintrusi mikroorganisme dengan kuat tekan rencana 40 MPa tanpa bubuk slag nikel

95

BNI40-10 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 10% bubuk slag nikel

95

BNI40-12 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 12% bubuk slag nikel

95

xxix

Page 31: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Singkatan Nama singkatan Pemakaian pertama kali

pada halaman

BNI40-12 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 12% bubuk slag nikel

95

BNI40-14 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 14% bubuk slag nikel

95

BNI40-16 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 16% bubuk slag nikel

95

BNI40-18 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 18% bubuk slag nikel

95

BNI40-20 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 40 MPa dengan 20% bubuk slag nikel

95

BNI60-0 : Beton nonintrusi mikroorganisme dengan kuat tekan rencana 60 MPa tanpa bubuk slag nikel

95

BNI60-10 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 10% bubuk slag nikel

95

BNI60-12 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 12% bubuk slag nikel

95

BNI60-14 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 14% bubuk slag nikel

95

BNI60-16 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 16% bubuk slag nikel

95

BNI60-18 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 18% bubuk slag nikel

95

BNI60-20 : Beton nonintrusi mikroorganisme, kuat tekan rencana 60 MPa dengan 20% bubuk slag nikel

95

C100-0 : Bahan dengan 100% semen 68

C90-10 : Bahan dengan 90% semen + 10% bubuk slag nikel 68

C85-15 : Bahan dengan 85% semen + 15% bubuk slag nikel 68

C80-20 : Bahan dengan 80% semen + 20% bubuk slag nikel 68

C70-30 : Bahan dengan 70% semen + 30% bubuk slag nikel 68

C60-40 : Bahan dengan 60% semen + 40% bubuk slag nikel 68

C50-50 : Bahan dengan 50% semen + 50% bubuk slag nikel 68

C0-100 : Bahan dengan 100% bubuk slag nikel 68

xxx

Page 32: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Singkatan Nama singkatan Pemakaian pertama kali

pada halaman

CAC : Calcium Aluminate Cement 31

CAH : Calcium Aluminate Hydrate 32

C-A-S : CaO - Al2O3 - SiO2 10

cfu : Coloni forming unit 24

CH : Calcium Hydroxide 2

C/S : Rasio CaO-SiO2 47

CSH : Calcium Silicate Hydrate 2

CSHsekunder : Calcium Silicate Hydrate-sekunder (kalsium silikat hidrat yang terbentuk akibat reaksi antara silika oksida (SiO2) bubuk slag nikel dengan kalsium hidroksida dan air

4

C2S : Dikalsium Silikat (2CaO SiO2) 2

C3S : Trikalsium Silikat (3CaO SiO2) 2

DNA : Deoxrybo Nucleus Acid 18

EDAX : Energi Dispersive Analisys X-ray 174

ESEM : Environment Scanning Electron Microscopy 26

GGBFS : Ground Granulated Blast Furnace Slag 31

HAC : High Aluminate Cement 32

HPLC : High Performance Liquid Chromotography 58

LoI : Loss on Ignition 40

LVDT : Linier Variable Displacement Transducer 64

MIC : Microbiologically Influenced Corrosion 33

M100-0 : Mortar dengan 100% semen 68

M90-10 : Mortar dengan 90% semen + 10% bubuk slag nikel 68

M88-12 : Mortar dengan 88% semen + 12% bubuk slag nikel 68

M86-14 : Mortar dengan 86% semen + 14% bubuk slag nikel 68

M84-16 : Mortar dengan 84% semen + 16% bubuk slag nikel 68

M82-18 : Mortar dengan 82% semen + 18% bubuk slag nikel 68

M80-20 : Mortar dengan 80% semen + 20% bubuk slag nikel 68

M50-50 : Mortar dengan 50% semen + 50% bubuk slag nikel 68

xxxi

Page 33: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Singkatan Nama singkatan Pemakaian

pertama kali pada halaman

OPC : Ordinary Portland Cement 31

PDA : Potato Dextrose Agar 58

SEM : Scanning Electron Microscopy 10

SPC : Standard Plate Counts 59

UTM : Universal Testing Machine 62

XRD : X-Ray Diffraction 10

w/c : Rasio air-semen (water-cement ratio) 56

Istilah Keterangan Pemakaian pertama kali

pada halaman

Aspergillus niger : Jamur 71

Blast furnace slag : Terak tanur tinggi 1

Converting process : Proses pemurnian 8

Filamen : Mikroorganisme berbentuk serat 15

Fly ash : Abu terbang 1

Fungi : Jamur 14

Hifa : Bagian tubuh jamur yang berfungsi mengabsorbsi nutrient dari substratnya

16

Impermeable : Sifat sulit ditembus air 7

Kapang : Fungi yang berfilamen 17

Khamir : Fungi yang bersel tunggal dan tidak berfilamen

17

Koloni mikroorganisme : Mikroorganisme yang tumbuh secara berkelompok

8

Metabolik : Proses kimia yang dilakukan oleh mikroorganisme dalam memperoleh dan menggunakan energi sehingga dapat melakukan fungsi hidupnya.

1

Mikroorganisme : Jasad renik 1

xxxii

Page 34: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Istilah Keterangan Pemakaian pertama kali

pada halaman

Packing effect : Efek penyelimutan 7

Pozzolanik effect : Efek tambahan kekuatan pada beton yang bersumber dari CSH-sekunder

2

Rise husk ash : Abu sekam 1

Sacchromycodes lurdigi : Ragi 71

Silica fume : Endapan silika 1

Slag activity index : Perbandingan antara kuat tekan rata-rata mortar semen + bubuk slag nikel dengan kuat tekan rata-rata mortar semen.

45

Slag nikel : Limbah industri nikel yang diperoleh dari smelting process pada suhu 1300oC dan converting process.

2

Smelting process : Proses peleburan 3

Thiobacillus thioxidans : Bakteri pengoksida sulfur 24

Thiobacillus ferroxidans : Bakteri pengoksidasi besi 24

Uniseluler : Mikroorganisme bersel satu 14

xxxiii

Page 35: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

DAFTAR NOTASI

Notasi Nama Pemakaian pertama kali

pada halaman

A : Luas penampang benda uji 60

a : Koefisien regresi 94

b : Koefisien regresi 94

CaCO30 : Kalsium karbonat pada beton saat intrusi t = 0 hari

215

CaCO3i : Kalsium karbonat pada beton yang terintrusi mikroorganisme

215

CaCO3i0 : Kalsium karbonat pada beton yang terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

219

CaCO3i16 : Kalsium karbonat pada beton yang terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

219

CaCO3ni : Kalsium karbonat pada beton nonintrusi mikroorganisme

215

CaCO3ni0 : Kalsium karbonat pada beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

219

CaCO3ni16 : Kalsium karbonat pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

219

CHi : Kalsium hidroksida pada beton yang terintrusi terintrusi mikroorganisme

181

CHni : Kalsium hidroksida pada beton nonintrusi mikroorganisme

181

CH28 : Kalsium hidroksida pada beton umur 28 hari 181

CHi0 : Kalsium hidroksida pada beton yang terintrusi terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

194

CHi16 : Kalsium hidroksida pada beton yang terintrusi terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

194

CHni0 : Kalsium hidroksida pada beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

194

CHni16 : Kalsium hidroksida pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

194

CH16/CH0 : Rasio kalsium hidroksida antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

190

xxxiv

Page 36: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Notasi Nama Pemakaian pertama kali

pada halaman

CSHi : Kalsium silikat hidrat pada beton yang terintrusi mikroorganisme

195

CSHni : Kalsium silikat hidrat pada beton nonintrusi mikroorganisme

195

CSH28 : Kalsium silikat hidrat pada beton umur 28 hari 195

CSH0 : Kalsium silikat hidrat pada beton saat intrusi t = 0 hari

195

CSHi0 : Kalsium silikat hidrat pada beton yang terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

208

CSHi16 : Kalsium silikat hidrat pada beton yang terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

208

CSHni0 : Kalsium silikat hidrat pada beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

208

CSHni16 : Kalsium silikat hidrat pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

208

CSH16/CSH0 : Rasio kalsium silikat hidrat antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

204

CMASO0 : Kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton saat intrusi t = 0 hari

220

CMASOi : Kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton terintrusi mikroorganisme

220

CMASOi0 : Kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

224

CMASOi16 : Kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

224

CMASOni : Kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton nonintrusi mikroorganisme

220

CMASOni0 : Kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

224

CMASOni16 : Kalsium magnesium aluminium silikon oksida pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

224

xxxv

Page 37: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Notasi Nama Pemakaian pertama kali

pada halaman

D : Kedalam intrusi 78

Eci : Modulus elastisitas beton terintrusi mikroorganisme 141

Eci0 : Modulus elastisitas beton terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

143

Eci6 : Modulus elastisitas beton terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

143

Ecni : Modulus elastisitas beton nonintrusi mikroorganisme 141

Ecni0 : Modulus elastisitas beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

143

Ecni16 : Modulus elastisitas beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

143

Et0 : Etringite pada beton saat intrusi t = 0 hari 209

Eti : Ettringite pada beton yang terintrusi mikroorganisme 209

Eti0 : Ettringite pada beton yang terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

213

Eti16 : Ettringite pada beton yang terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

213

Etni : Ettringite pada beton nonintrusi mikroorganisme 209

Etni0 : Ettringite pada beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

213

Etni16 : Ettringite pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

213

e0 : Porositas beton tanpa bubuk slag nikel 105

e16 : Porositas beton dengan 16% bubuk slag nikel 105

ei0 : Porositas beton yang terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

106

ei16 : Porositas beton yang terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

106

eni : Porositas beton nonintrusi mikroorganisme 94

eni0 : Porositas beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

106

eni16 : Porositas beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

106

(e16/e0)i : Rasio porositas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel yang terintrusi mikroorganisme

105

xxxvi

Page 38: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Notasi Nama Pemakaian pertama kali

pada halaman

(e16/e0)ni : Rasio porositas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel nonintrusi mikroorganisme

105

et0 : Porositas beton pada saat intrusi t = 0 hari 158

f’c : Kuat tekan beton uniaksial 148

fc28 : Kuat tekan beton pada umur 28 hari 120

fci : Kuat tekan beton terintrusi mikroorganisme 120

fc0 : Kuat tekan beton pada saat intrusi t = 0 hari 120

fci0 : Kuat tekan beton terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

131

fci16 : Kuat tekan beton terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

131

fcni : Kuat tekan beton nonintrusi mikroorganisme 120

fcni0 : Kuat tekan beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

131

fcni16 : Kuat tekan beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

131

(fc16/fc0)i0,57 : Rasio kuat tekan antara beton dengan 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel terintrusi mikroorganisme untuk w/c = 0,57

129

(fc16/fc0)i0,40 : Rasio kuat tekan antara beton dengan 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel terintrusi mikroorganisme untuk w/c = 0,40

129

(fc16/fc0)i0,30 : Rasio kuat tekan antara beton dengan 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel terintrusi mikroorganisme untuk w/c = 0,30

129

(fc16/fc0)ni0,57 : Rasio kuat tekan antara beton dengan 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel nonintrusi mikroorganisme untuk w/c = 0,57

129

(fc16/fc0)ni0,40 : Rasio kuat tekan antara beton dengan 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel nonintrusi mikroorganisme untuk w/c = 0,40

129

(fc16/fc0)ni0,30 : Rasio kuat tekan antara beton dengan 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel nonintrusi mikroorganisme untuk w/c = 0,30

129

xxxvii

Page 39: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Notasi Nama Pemakaian pertama kali

pada halaman

ki : Koefisien permeabilitas pada beton yang terintrusi mikroorganisme

109

kni : Koefisien permeabilitas pada beton nonintrusi mikroorganisme

109

ki0 : Koefisien permeabilitas pada beton yang terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

116

ki16 : Koefisien permeabilitas pada beton yang terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

116

kni0 : Koefisien permeabilitas pada beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

116

kni16 : Koefisien permeabilitas pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

116

(k16/k0)i : Rasio koefisien permeabilitas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

114

(k16/k0)ni : Rasio koefisien permeabilitas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada kondisi nonintrusi mikroorganisme

114

kt0 : Koefisien permeabilitas beton pada saat intrusi t = 0 hari

162

Ri : Kuat tarik lentur beton terintrui mikroorganisme 137

Rni : Kuat tarik lentur beton nonintrusi mikroorganisme 137

Ri0 : Kuat tarik lentur beton terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

139

Ri16 : Kuat tarik lentur beton terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

139

Rni0 : Kuat tarik lentur beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

139

Rni16 : Kuat tarik lentur beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

139

Rt14 : Rasio rankinite antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada saat intrusi t = 14 hari

225

Ti : Kuat tarik belah beton terintrusi mikroorganisme 133

Tni : Kuat tarik belah beton nonintrusi mikroorganisme 133

Ti0 : Kuat tarik belah beton terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

135

xxxviii

Page 40: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Notasi Nama Pemakaian pertama kali

pada halaman

Ti16 : Kuat tarik belah beton terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

135

Tni0 : Kuat tarik belah beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

135

Wt0 : Berat beton pada saat intrusi t = 0 hari 154

Tni16 : Kuat tarik belah beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

135

X : Prosentase bubuk slag nikel 124

Xi0,57 : Prosentase bubuk slag nikel pada beton terintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,57

125

Xi0,40 : Prosentase bubuk slag nikel pada beton terintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,40

125

Xi0,30 : Prosentase bubuk slag nikel pada beton terintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,30

125

Xni0,57 : Prosentase bubuk slag nikel pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,57

124

Xni0,40 : Prosentase bubuk slag nikel pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,40

125

Xni0,30 : Prosentase bubuk slag nikel pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,30

125

(Ximax)0,57 : Prosentase maksimum bubuk slag nikel pada beton terintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,57

125

(Ximax)0,40 : Prosentase maksimum bubuk slag nikel pada beton terintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,40

126

(Ximax)0,30 : Prosentase maksimum bubuk slag nikel pada beton terintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,30

126

(Xnimax)0,57 : Prosentase maksimum bubuk slag nikel pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,57

125

(Xnimax)0,40 : Prosentase maksimum bubuk slag nikel pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,40

125

(Xnimax)0,30 : Prosentase maksimum bubuk slag nikel pada beton nonintrusi mikroorganisme dengan w/c = 0,30

125

εc : Regangan tekan beton 148

ε’c : Regangan tekan beton pada saat tegangan f’c 148

νci0 : Angka poisson’s beton terintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

143

xxxix

Page 41: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Notasi Nama Pemakaian

pertama kali pada halaman

νci16 : Angka poisson’s beton terintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

143

νcni0 : Angka poisson’s beton nonintrusi mikroorganisme tanpa bubuk slag nikel

143

νcni16 : Angka poisson’s beton nonintrusi mikroorganisme dengan 16% bubuk slag nikel

143

ΔCH : Prosentase reduksi kalsium hidroksida akibat intrusi mikroorganisme

186

ΔCSH : Prosentase reduksi kalsium silikat hidrat akibat intrusi mikroorganisme

200

Δe0 : Peningkatan porositas beton tanpa bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

158

Δex : Peningkatan porositas beton dengan x % bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

158

(Δe16/Δe0)0,57 : Rasio peningkatan porositas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,57

161

(Δe16/Δe0)0,40 : Rasio peningkatan porositas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,40

161

(Δe16/Δe0)0,30 : Rasio peningkatan porositas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,30

161

Δk0 : Peningkatan koefisien permeabilitas tanpa bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

162

Δkx : Peningkatan koefisien permeabilitas dengan x % bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

162

(Δk16/Δk0)0,57 : Rasio peningkatan koefisien permeabilitas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,57

166

(Δk16/Δk0)0,40 : Rasio peningkatan koefisien permeabilitas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,40

166

(Δk16/Δk0)0,30 : Rasio peningkatan koefisien permeabilitas antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,30

166

xl

Page 42: PENANGGULANGAN DAMPAK INTRUSI ... - · PDF fileKata kunci : air kelapa, asam asetat, bubuk slag nikel, degradasi, intrusi, jamur, kalsium hidroksida, kalsium silika hidrat, ... III.7

Notasi Nama Pemakaian pertama kali

pada halaman

Δfc : Prosentase penurunan kuat tekan beton dengan dan tanpa bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

167

(Δfc16/Δfc0)0,57 : Rasio penurunan kuat tekan antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,57

170

(Δfc16/Δfc0)0,40 : Rasio penurunan kuat tekan antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,40

170

(Δfc16/Δfc0)0,30 : Rasio penurunan kuat tekan antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,30

170

ΔW0 : Prosentase kehilangan berat beton tanpa bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

154

ΔWx : Prosentase kehilangan berat pada beton dengan x % bubuk slag nikel akibat intrusi mikroorganisme

154

(ΔW16/ΔW0)0,57 : Rasio kehilangan berat antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,57

157

(ΔW16/ΔW0)0,40 : Rasio kehilangan berat antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,40

157

(ΔW16/ΔW0)0,30 : Rasio kehilangan berat antara beton 16% bubuk slag nikel dengan beton tanpa bubuk slag nikel pada w/c = 0,30

157

xli