penatalaksanaan applied behavior analysis untuk ...eprints.ums.ac.id/77527/11/naskah publikasi-17...

13
PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN INSTRUKSI PADA KASUS AUTISM SPECTRUM DISORDERS DI PUSAT LAYANAN AUTIS SRAGEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: IKA FITRIASTUTI J100160093 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK

MENINGKATKAN KEPATUHAN INSTRUKSI PADA KASUS AUTISM

SPECTRUM DISORDERS DI PUSAT

LAYANAN AUTIS SRAGEN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

IKA FITRIASTUTI

J100160093

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

i

Page 3: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

ii

Page 4: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

iii

Page 5: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

1

PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK

MENINGKATKAN KEPATUHAN INSTRUKSI PADA KASUS

AUTISM SPECTRUM DISORDERS DI PUSAT LAYANAN AUTIS

SRAGEN

Abstrak

Autisme adalah kelainan yang memiliki uluran lama baik dari yang ringan

hingga berat. Individu denganautis berbeda-beda meskipun memiliki gejala sama

karena diakibatkan gangguan melalui cara yang berbeda sehingga berbeda pula

pada perilaku yang dihasilkan. Untuk meningkatkan pengetahuan sehingga dapat

mengidentifikasi masalah dan mengambil kesimpulan serta mengetahui

pengaruh penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Autism Spectrum Disorder

dengan metode AppliedBehaviorAnalysis. Setelah dilakukan terapi selama 3

kali didapat hasil anak mengalami peningkatan dalam kepatuhan instruksi

dilihat dari pemeriksaan instruksi yang menunjukkan anak sekarang telah

mengerti instruksi orang lain seperti menjemur handuk, menggulung tikar,

merapikan mainan dan mengembalikan piring ke belakang setelah selesai makan.

Applied Behavior Analysis dapat meningkatkan kepatuhan instruksi dan

mengubah perilaku pada anak Autism Spectrum Disorder.

Kata Kunci : AutismSpectrum Disorder (ASD), Applied Behavior

Analysis (ABA).

Abstract

Autism is a disorder that has a long and graded range ranging from mild to

severe. Despite having the same symptom, each individual with autism is

affected by the disorder in a different way and can have different effects on his

behavior. To increase knowlwedge so that it can identify problems and draw

conclusions and find out the effect of physiotherapy management in cases of

Autism Spectrum Disorders with the method Applied Behavior Analysis. After

therapy for three times the results of the child experienced an increase in

instruction compliance seen from the examination instructions that showed the

child now understood other people’s instructions such as drying a towel, rolling

up a mat, tidying toys and returning the plate after eating. Applied Behavior

Analysis can improve instruction compliance and change behavior in children

with Autism Spectrum Disorders.

Key words: Autism Spectrum Disorders (ASD), Applied Behavior

Analysis(ABA).

Page 6: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau gangguan yang memiliki gradasi

ringan hingga berat dan rentangan panjang. Jadi setiap anak autis yang memiliki

gejala sama namun gangguan yang dihadapi berbeda-beda sehingga berbeda

pula perilakunya. Dari gejala dan kombinasi yang berbeda-beda mengakibatkan

kemampuan kognitif anak autisdapat seperti anak normal sampai retardasi

mental berat. Pada berbagai situasi anak autis tersebut harus dipahami

komprehensif sebelum memberikan intervensi. Bagian ini akan memberikan

gambaran sederhana mengenai gangguan autisme sekedar sebagai dasar pijakan

bagi layanan intervensi yang diberikan (Mujito, 2014).

Center for Disease Control (CDC) Amerika Serikat (2008) mengatakan

kesetaraan anakautis berusia 8 tahun ialah 1:80. Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) mempublikasikan data prevalensi autis di Indonesia menunjukkan

peningkatan tinggi yaitu 1 per 1000 penduduk dan melampaui rata-rata dunia yaitu

6 per 1000 penduduk. Pada tahun 2009 dilaporkan jumlah anakautisme mencapai

150-200 ribu (Sari, 2009). UNESCO menjekaskan data tahun 2011,

penderitaautisme berjumlah 35 juta jiwa di seluruh dunia. Badan Pusat Statistik

tahun 2010, memprediksi penderita autis di Indonesia mencapai 2,4 juta orang

dengan jumlah penduduk Indonesia 237,5 juta orang dengan laju pertumbuhan

1,14%. Jumlah penderitaautisme di Indonesia diprediksi mengalami

peningkatan 500 orang setiap tahunnya

Kompas (2014) menjelaskan penderita autispada anak laki-laki mengalami

peningkatan lebih tinggi daripada anak perempuan. Data lain tahun 2015 di

Indonesia memprediksikan 12.800 lebih anak dari 134.000 menyandangautisme

(Klinikautisme.com). Data BPS menghasilkan rentang usia antara (0-14) tahun

sangat berisiko dan diperkirakan terdapat anak dengan kebutuhan khusus yang

banyak. American Psychiatric Association atau APA (2013) mengatakan

Page 7: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

3

autisme pada DSM-5 dikarakterisasikan defisit komunikasi sosial dan interaksi

sosial disetiap situasi baik dalam timbal balik sosial, perilaku komunikatif non

verbal untuk interaksi sosial serta keterampilan mengembangkan,

mempertahankan, dan memahami kesinambungan. Sehingga anak autis butuh

pola perilaku, ketertarikan sampai aktivitas yang berulang dan terbatas.

Applied Behavior Analysis (ABA) yaitu salah satu pendekatan yang

digunakan untuk menangani anakautis dengan hasil yang baik. Pendekatan ini

merupakan kumpulan teori dan prinsip-prinsip yang dipakai terapis untuk

memberikan intervensi. ABA didasarkan pada prinsip-prinsip perilaku yang

telah diujikan secara eksperimental misalnya kondisioning operan yang

diperkenalkan oleh B.F Skinner (Mudjito, 2014). Prinsip pendekatan Applied

Behavior Analysis (ABA) yaitu A-B-C, A (antecedent), B (behavior) dan C

(consequence). Antecedent yakni hal yang mendahului terjadinya perilaku seperti

instruksi yang diberikan oleh seseorang kepada anak autis. Dari gaya pengajaran

yang terstruktur, anak autis kemudian memahami Behavior (perilaku) apa yang

diharapkan cenderung terjadi lagi jika anak memperoleh Concequence atau

konsekuensi perilaku terkadang berupa imbalan yang menyenangkan (Mujito,

2014). Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk

mengangkat Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Penatalaksanaan Applied Behavior

Analysis untuk Meningkatkan Kepatuhan Instruksi pada Kasus Autism Spectrum

Disorders di Pusat Layanan Autis Sragen.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah :

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan sehingga dapat mengidentifikasi

masalah dan mengambil kesimpulan pada kasus Autism Spectrum

Disorders (ASD).

1.2.2 Tujun Khusus

1.2.2.1 Untuk mengetahui pengaruh penatalaksanaan Applied Behavior

Analysis (ABA) sehingga dapat meningkatkan kepatuhan

instruksi anak pada kasus Autism Spectrum Disorders.

Page 8: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

4

1.2.2.2 Untuk mengetahui pengaruh penatalaksanaan Play Therapy

dengan metode Applied Behavior Analysis (ABA) dapat

memperbaiki perilaku anak pada kasus Autism Spectrum

Disorders (ASD).

2. METODE

2.1 Teknologi Intervensi

2.1.1 Applied Behavior Analysis

Applied Behavior Analysis merupakan konsep dan metode perubahan

peilaku, yang seringkali digunakan untuk memperbaiki perilaku baik

pada anak berkebutuhan khusus termasuk autis maupun untuk anak

normal. Miltenberger (2008) menjelaskan bahwa istilah Applied

Behavior Analysis diperkenalkan dengan publikasi dari Baer, Wolf dan

Risley pada tahun 1968 yang mengidentifikasi karakteristik dari analisi

perilaku terapan yaitu: fokus pada perilaku yang penting secara sosial,

demonstrasi hubungan fungsional antara peristiwa lingkungan dan

perilaku, diskripsi yang jelas atas prosedur, berhubungan dengan prinsip

dasar behavioral, produksi perubahan perilaku yang bermakna, dapat

digeneralisasi dan bertahan lama.

Menurut Lartsson (2013), pemilihan metode Applied Behavior

Analysis (ABA) pada kasus ini, lebih efektif dalam mengubah perilaku

pada anak dengan gangguan autism. Selain itu metode ini juga

terstruktur, memiliki kemudahan dalam mengukur hasilnya dan metode

ini mudah diterapkan terhadap pasien. Intervensi yang dilakukan pada

pasien menunjukkn bahwa metode ini efektif untuk meningkatkan

kepatuhan instruksi pada pasien. Reinforcement berupa imbalan atau

hadiah apabila perilaku yang diharapkan dari anak muncul yaitu dengan

memberikan imbalan berupa apa yang dia suka. Namun, pemberian itu

hanya diberikan sampai dengan hari ketiga pelaksanaan proses terapi,

kemudian digantikan dengan pemberian berupa pujian “hebat dan pintar”

dan aksi tertentu seperti tepuk tangan jika anak melakukan instruksi

terapis (Handojo, 2009).

Page 9: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

5

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berdasarkan hasil laporan status klinis pasien atas nama V, usia 10 tahun

dengan diagnosis Autism Spectrum Disorder didapatkan permasalahan berupa:

(1) kontak mata dan fokus kurang, (2) emos i belum terkontrol, (3) adanya

forward head position, (4) belum bisa berbicara. Setelah dilakukan fisioterapi

dengan metode Applied Behavior Analysis (ABA) sebanyak 3 kali didapatkan

hasil sebagai berikut:

3.1.1 Kepatuhan Instruksi

Setelah mendapatkan treatment selama 3x dengan metode Applied

Behavior Analysis pada kepatuhan instruksi antara lain:

Gangguan Kualitatif Interaksi Sosial

Indikator T1 T2 T3

1. Tidak mampu menjalin interaksi non

verbal (kontak mata, ekspresi wajah,

gestur)

√ √ √

2. Kesulitan bermain dengan teman sebaya √ √ √

3. Tidak ada empati dan minat √ √ √

4. Timbal balik sosial/emosional masih

kurang

√ √ √

Gangguan Kualitas Komunikasi

Indikator T1 T2 T3

1. Terlambatnya atau tidak ada

perkembangan bicara

√ √ √

2. Gangguan dalam memulai atau

pertahankan percakapan

√ √ √

Page 10: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

6

3. Menggunakan bahasa idiosinkartik secara

stereotypic √ √ √

4. Tidak ada permainan khayalan atau

imaginatif √ √ √

Pola Perilaku, Minat, Aktivitas Terbatas, Berulang dan Sterotipe

Indikator T1 T2 T3

1. Mempertahankan satu minat atau lebih

dengan berlebihan

√ √ √

2. Terpaku pada suatu rutinitas √ √ √

3. Gerakan gestur khas (manarisme motorik)

stereotypic dan berulang (ex: jentikan jari)

√ √ √

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Instruksi

Keterangan:

√ = positif terdapat ciri autisme

Tabel hasil evaluasi kepatuhan instruksi menunjukkan belum adanya

perubahan yang signifikan dalam 3 kali setelah terapi. Namun, anak

V sekarang sudah mengalami peningkatan dalam memahami instruksi

dari orang lain seperti sudah dapat mengembalikan piring ke belakang,

menggulung tikar, merapikan mainan, dan menjemur handuk sehingga

dapat dikatakan anak V mengalami peningkatan dalam hal kepatuhan

instruksi.

3.1.2 Perubahan Perilaku

Setelah mendapat treatment 3 kali anak V mengalami perubahan perilaku

menjadi lebih dapat memahami instruksi orang lain. Sebelum melakukan

terapi, anak V sering menangis jika berinteraksi dengan orang yang

baru dikenal, setelah terapi ke 2 dan 3 terdapat kemajuan menjadi lebih

tenang dan lebih nyaman saat terapi berlangsung. Kemudian untuk

aktivitas fungsional, anak menjadi lebih mengerti ketika dipanggil dan

Page 11: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

7

diinstruksikan untuk mengambil tikar, menjemur handuk, menaruh

piring sesudah selesai makan, merapikan mainan, dan mematikan lampu.

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil evaluasi diatas, maka penulis akan membahas

mengenai pengaruh dari Applied Behavior Analysis terhadap

peningkatan kepatuhan instruksi pada anak autis.

Applied Behavior Analysis (ABA) adalah program terapiterstruktur

yang berfokus mengajarkan keterampilan khusus untuk anak-anak autis.

Terapi ini mengajarkan anak autis untuk memahami dan mengikuti instruksi

verbal, merespon perkataan orang lain, menyebutkan warna, mendiskripsikan

benda, meniru ucapan dan gerakan orang lain hingga mengajarkan baca tulis.

Lalu ditutup dengan pujian atau penghargaan atas semua aktivitas yang

berhasil dilakukan sekecil apapun.

Applied Behavior Analysis (ABA) memiliki tujuan untuk melatih

kedisiplinan, memperbaiki visual, meningkatkan keterampilan bermain dan

melatih kemampuan anak untuk mengelola perilaku mereka sendiri. Pertama

dimulai dengan permainan memaskkan kotak- kotak warna ke tiang

penyangga, kemudian terapis harus berulang kali menyebutkan ukuran secara

berulang-ulang hingga anak hafal. Innstruksi dilakukan terus menerus,

pendeskripsian benda dan warna juga dilakukan terus menerus. Terakhir, beri

anak tepuk tangan atau pujian “pintar atau hebat” ketika misi permainannya

selesai atau berhasil.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Pasien dengan nama V, usia 10 tahun dengan diagnosa Autism Spectrum

Disorder setelah dilakukan tindakan fisioterapi selama 3x treatment dengan

metode Applied Behavior Analysis (ABA) di Pusat Layanan Autis Sragen,

didapatkan hasil evaluasi yaitu :

4.1.1 Penatalaksanaan Applied Behavior Analysis dapat meningkatkan

kepatuhan instruksi anak pada kasus Autism Spectrum Disorders.

Page 12: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

8

4.1.2 Play Therapy dengan metode Applied Behavior Analysis (ABA)

dapat memperbaiki perilaku anak pada kasus Autism Spectrum

Disorders.

4.2 Saran.

4.2.1 Kepada keluarga

Semangat mendampingi anak agar adanya peningkatan perkembangan

dalam treatment. Keluarga sangat memberikan pengaruh besar terhadap

perkembangan anak. Oleh karena itu, keluarga dapat memberikan

stimulus-stimulus dan melaksanakan kegiatan yang membangun untuk

perkembangan anak seperti meberikan tanggungjawab anak dengan

menyuruh anak untuk merapikan mainan setelah selesai bermain,

mengembalikan piring ke dapur setelah makan, menjemur handuk,

merapikan tikar, dan lain sebagainya yang dapat melatih fokus kontak

mata, atensi, dan instruksi anak. Pada keluarga yang mendukung

perkembangan anak dengan diimbangi terapi yang rutin akan lebih

meningkatkan kemajuan anak agar dapat mandiri.

4.2.2 Kepada fisioterapis

Sebagai fisioterapis perlu mengetahui dan memahami hal- hal yang

berkaitan dengan pasien dari hambatan yang dialami, patologi, etiologi

penyakit pasien, patofisiologi serta tujuan yang belum tercapai

khusunya pada kasus Autism Spectrum Disorder untuk bahan evaluasi.

Dengan mengetahui dan memahami penyakit dari pasien, diharapkan

fisioterapis dapat memberikan intervensi yang tepat dan sesuai apa

yang dibutuhkan oleh pasien.

4.2.3 Kepada masyarakat

Pada kasus Autism Spectrum Disorder diharapkan masyarakat dapat

mengetahui penyebab dan permasalahan serta hal apa yang harus

dilakukan untuk menghadapi anak autis. Selain itu, diharapkan juga

masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala anak autis mulai dari

dini, yaitu dengan mengamati perilaku anak apakah terjadi kelainan

seperti fokus kontak mata yang buruk, terdapat gerakan repetitive

(berulang) dan kelainan perilaku yang tidak umum pada anak seusianya.

Page 13: PENATALAKSANAAN APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS UNTUK ...eprints.ums.ac.id/77527/11/NASKAH PUBLIKASI-17 ikafit.pdf · 1.1 Latar Belakang Secara umum autis ialah Spectrum Disorders atau

9

Kemudian untuk anak yang berkebutuhan khusus diharapkan

masyarakat dapat memperhatikannya dan tidak mengabaikan karena

peran masyarakat dan orang tua akan mempengaruhi perkembangan

motorik anak sehingga dapat memaksimalkan aktivitas fungsional anak.

DAFTAR PUSTAKA

Kornack, J., Herscovitch, B., & Williams, A. L. (2017). A Response to Papatola and

Lustig’s Paper on Navigating a Managed Care Peer Review: Guidance for

Clinicians Using Applied Behavior Analysis in the Treatment of Children on

the Autism Spectrum. Behavior Analysis in Practice, 10(4), 386–394.

https://doi.org/10.1007/s40617-017-0192-x

Mudjito, dkk. 2014. Layanan Intervensi Terpadu Anak Autis. Jakarta: Balai

Pustaka.

Mudjito, dkk. 2014. Deteksi Dini, Diagnosa Gangguan Spectrum Autisme Dan

Penanganan Dalam Keluarga.. Jakarta: Balai Pustaka.

Mudjito, dkk. 2014. Layanan Pendidikan Transisi Anak Autis. Jakarta: Balai

Pustaka.

Resmisari, R. (2016). Penerapan Metode ABA ( Applied Behavior Analysis ) untuk

Meningkatkan Kontak Mata pada Anak dengan Gangguan Autis : Sebuah Laporan

Kasus, 19–20.

Winarno, F. G. 2013. Autisme Dan Peran Pangan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.