penatalaksanaan tbc
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
1/45
Anna Andany Lestari
1010211056
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
2/45
2
Tuberkulosis dapat menyerang beberapa organ tubuh, diantaranya paru-paru, ginjal, tulang, dan usus. Pembahasan disini diarahkan terutama terhadap pengobatan tuberkulosisparu.
Tujuan pengobatan tuberkulosis ialah memusnahkan basiltuberkulosis dengan cepat dan mencegah kambuh. Idealnya
pengobatan untuk menghasilkan pemeriksaan sputum negatifbaik pada uji hapusan dahak maupun biakan kuman, dan hasilini tetap negatif untuk selama-lamanya.
pemilihan obat, resistensi,
paduan terapi, paduan terapi tuberkulosis pada penderita defisiensi imun, efek samping, pengobatan pencegahan, terapi kortikosteroid pada tuberkulosis, dan
penilaian hasil pengobatan.
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
3/45
3
PEMILIHAN OBAT. Ada dua prinsip pengobatan tuberkulosis, yaitu paling
sedikit menggunakan dua obat, dan pengobatan harusberlangsung setidaknya 3-6 bulan setelah sputum negatifuntuk tujuan sterilisasi lesi dan mencegah kambuh.
Hanya basil yang sedang membelah yang dapat dibunuholeh antituberkulosis. Mycobacterium tuberculosisbersifat aerob obligat, karenanya frekuensi pembelahandan aktivitas metabolismenya bervariasi tergantungkadar oksigen di tempat hidupnya. Selain itu, basil ini
juga dipengaruhi oleh pH hngkungan sekitarnya.
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
4/45
4
Ada hipotesis yang menyatakan bahwa kumantuberkulosis yang berkembang dalam lesi dapatdibedakan atas 3 kelompok berdasarkan tempat basilberada.
Pertama, basil yang berada dalam kavitas (lesi rongga)dan aktif membelah karena tekanan oksigen dalam
kavitas ini tinggi dan suasananya netral atau agak basa. Kedua, basil yang berada dalam lesi berkiju tertutup danmembelah secara lambat atau intermiten (berselang)karena tekanan oksigen di sini rendah dan suasananyanetral.
Kelompok ketiga adalah basil yang berada dalam sel
makrofag yang suasananya asam. Basil di sini relatiflambat membelah. Kemudian ada bukti bahwa efektivitasantituberkulosis berbeda tergantung dari kecepatanpembelahan populasi basil dan pH lingkungannya. Inilahyang mendasari pengobatan tuberkulosis dalam duapuluh tahun terakhir ini
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
5/45
5
Pengobatan tuberkulosis paru-paru hampir selalumenggunakan tiga obat INH, rifampisin, danpirazinamid pada dua bulan pertama selama tidak adaresistensi terhadap satu atau lebih antituberkulosisprimer ini.
Isoniazid dan rifampisin adalah dua obat yang sangatkuat dan bersifat bakterisid untuk basil ekstrasel, intrasel(dalam makrofag), dan basil dalam jaringan yang berkiju.tetapi, rifampisin dan pirazinamid lebih aktif pada basildalam sel (makrofag) dan dalam jaringan berkijudaripada isoniazid (lihat tabel).
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
6/45
Kebanyakan Obat TBC dapat menimbulkan efeksamping, yaitu:
Mual dan/atau muntah
Sakit kuning (kulit dan mata berwarna kuning,kencing berwarna gelap)
Demam yang tidak biasanya atau rasa lelah
Kesemutan pada tangan atau kaki / sakit padapersendian
Gatal-gatal pada kulit, lebam
Penglihatan menjadi kabur atau buta warnamerah/hijau
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
7/45
Rifampicin (salah satu obat TBC) menyebabkanperubahan warna air kencing, keringat danairmata menjadi dadu-jingga. Ini adalah reaksi
yang normal dan tidak menimbulkan masalahkecuali jika Anda mengenakan lensa kontak.
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
8/45
Pada saat Anda diobati untuk TBC, Anda perlumelakukan kunjungan bulanan ke Klnik TBC.Tujuan dari kunjungan ini adalah:
Untuk memastikan bahwa pengobatan berjalandengan baik dan Anda minum tablet-tabletdengan benar.
Memeriksa berat badan dan kesehatan secaraumum, memastikan bahwa tidak ada kuman
dalam dahak Anda, dan rontgen dada Andamengalami kemajuan.
Untuk memastikan bahwa Anda tidak mengalamiefek sampingan dari tablet-tablet tersebut.
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
9/45
Obat yang digunakan untuk TBCdigolongkan atas dua kelompok yaitu :
Obat primer: RHZE (Rifampisin Isoniazid Pirazinamid Etambutol)dan S (Streptomisin)Obat sekunder: Exionamid,Paraaminosalisilat, Sikloserin,
Amikasin, Kapreomisin danKanamisin.
Kemasan : kombipak dan FDC
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
10/45
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
11/45
Mekanisme kerja:isoniazid diaktivasi olehM.tuberculosis catalase-peroxidaseenzyme KatG hasilkanunsur radikal bebas dari oksigen(superoxide, hydrogenperoxide, danperoxynitrite) dan radikal bebas
organikmenghambat pembentukanmycolic acid
pada dinding sel bakteri kerusakan
DNA kematian basil (bakterisid)
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
12/45
Nama generik : isoniazidNama dagang: inoxin, kapedoxin, pulmolin,
suprazidIndikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan
obat lainKontra-indikasi : penyakit hati yang aktifBentuk sediaan : tabletDosis dan aturan pakai : dewasa : 5 mg/kg per
hari (dosis yang biasanya 300 mg/hari), 10mg/kg/hari 3 kali seminggu atau 15 mg/kg 2kali seminggu (maksimal 900 mg)
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
13/45
Anak : 10-15 mg/kg/hari dalam 12 dosis terbagi(maksimal 300 mg/hari), 20-30 mg/kg 3 kali seminggu(maksimal 900 mg)
Efek samping: mual, muntah, konstipasi, neuritis perifer,
dengan dosis tinggi, neuritis optic, kejang, episodepsikosis, vertigo, reaksi hipersensitif seperti demam,eritema multiforme, purpura, agranulositosis, anemiahemolitik, anemia aplastik, hepatitis (terutama padausia lebih dari 35 tahun), sindrom Sistemik Lupus
Eritema, elagra, hiperrefleksia,hiperglikemia danginekomastia
Resiko khusus : kelainan fungsi hati
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
14/45
Mekanisme kerja : Dihidrolisismenjadi asam pirazinoat yang
merupakan metabolit utamayang menghambat bakteri dimonosit oleh enzim
pirazinamidase (bakterisid)
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
15/45
Nama generik : pirazinamidNama dagang: corsazinamid, prazina,
sanazet, TB ZetIndikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan
obat lainKontra-indikasi : porfiria gangguan fungsi hati
berat, hipersensitifitas terhadap pirazinamidBentuk sediaan : tablet
Dosis dan aturan pakai : dewasa : 15-30mg/kg/hari, 50 mg/kg dua kali seminggu, 25-30 mg/kg ( maksimal 2,5 g) 3 kali seminggu.
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
16/45
anak : 15-30 mg/kg/hari (maksimal 2 g/hari), 50mg/kg/dosis 2 kali seminggu (maksial 4g/dosis)
Efek samping: hepatotoksisitas termasukdemam, anoreksia, hepatomegali,splenomegali, jaundice, kerusakan hati, mual,muntah, urtikaria, artralgia, anemiasideroblastik.
Resiko khusus : kelainan hati kronik
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
17/45
Mekanisme kerja : Hambattranskripsi gen mikobakteri dgn
memblok polimerase RNA
cegahbakterisintesis mRNA dan proteinkematian sel.
Bersifat bakterisid
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
18/45
Nama generik : rifampisin
Nama dagang: lanarif, medirif, rifabiotic,rimactane, rifamtibi, rifacin
Indikasi : bruselosis, legionelosis, infeksi beratstafilokokus kombinasi dengan obat lain.Tuberkulosis dalam kombinasi dengan obatlain
Kontra-indikasi : jaundice (sakit kuning)
Bentuk sediaan : kapsul, kaptab
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
19/45
Dosis dan aturan pakai : 10 mg/kg (8-12 mg/kg)per hari, maksimal 600 mg/hari 2 atau 3 kaliseminggu
Efek samping: gangguan saluran cerna sepertianoeksia, mual, muntah, sakit kepala.
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
20/45
Mekanisme kerja : menghambatenzimarabinosyltransferase yang
dihasilkan oleh embB gene yangmerubah arabinose menjadiarabinogalactan.
Bersifat bakteriostatik
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
21/45
Nama generik : etambutol
Nama dagang: bacbutol, corsabutol,parabutol
Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi denganobat lain
Kontra-indikasi : anak di bawah 6 tahun, neurotis
optic, gangguan penglihatanBentuk sediaan : tablet
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
22/45
Dosis dan aturan pakai : dewasa : 15-25mg/kg/hari, 50 mg/kg 2 kali seminggu, 25-30mg/kg 3 kali seminggu
anak (di atas 6 tahun) : 15-20 mg/kg/hari(maksimal 1 g/hari), 50 mg/kg 3 kaliseminggu (maksimal 4 g/dosis)
Efek samping: neuritis optic, buta warna
merah/hijau, neuritis periferResiko khusus : kelainan ginjal
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
23/45
Mencegah sintesis proteinmengganggu permeabilitas
membran hingga lisis Konsentrasi rendah hanya
menghambat pertumbuhan
Bersifat bakteriostatik dan bakterisid
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
24/45
Nama generik : streptomisin
Nama dagang: streptomisin sulfat meiji
Indikasi : tuberkulosis dalam kombinasi dengan
obat lainKontra-indikasi : hipersensitif terhadap
aminoglikosida
Bentuk sediaan : serbuk injeksi 1g/vial, 5 g/vial
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
25/45
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
26/45
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
27/45
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
28/45
Kemungkinan obat yang dipakai dalam kasusadalah Rimfapisin
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
29/45
Rifampisin adl derivat semisintetik rifamisin B yaitusalah satu anggota ketompok antibiotik makrosiklik ygdisbt rifamisin.
Kelompok ini dihasilkan oleh Streptomyces mediterranei. Obat ini merupakan ion zwitter, larut dlm pelarut
organik dan air yg pH nya asam.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI. Rifampisin menghambat pertumbuhan berbagai kuman
gram-positif dan gram-negatif. Thd kuman gram-negatifkerjanya lbh lemah dp tetrasiklin, kloramfenikol,kanamisin, dan kolistin.
Dpt menghhambat pertumbuhan beberapa jenis virus. In vitro, rifampisin dalam kadar 0,005-0,2 g/ml dpt
menghambat pertumbuhanM. tuberkulosis. In vivo, rifampisin meningkatkan aktivitas streptomisin
dan isoniazid thdM. tuberculosis, tetapi tdk bersifat aditif
thd etambutol. 29
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
30/45
Mekanisme kerja Rifampisin terutama aktif thd sel yg sedang
bertumbuh. Kerjanya menghambat DNA-dependent RNA
polymerase dr mikobakteria danmikroorganisme lain dg menekan mulaterbtknya (bukan pemanjangan) rantai dlmsintesis RNA.
Inti RNA Polymerase dr berbagai sel eukariotik
tdk mengikat rifampisin dan sintesis RNAnyatdk dipengaruhi. Rifampisin dpt menghambat sintesis RNA
mitokondria mamalia tetapi diperlukan kadar yglbh tinggi dp kdr utk penghambatan pd kuman.
30
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
31/45
FARMAKOKINETIK. Pemberian rifampisin per oral menghasilkan kdr puncak dlm
plasma setelah 2-4 jam; dosis tunggal sebesar 600 mgmenghasilkan kdr sekitar 7 g/ml. Asam para-amino salisilatdpt memperlambat absorpsi rifampisin, shg kadar terapirifampisin dlm plasma tdk tercapai. Bila rifampisin harus
digunakan bersama asam para amino salisilat, makapemberian kedua sediaan harus berjarak waktu 8-12 jam. Setelah diserap dari saluran cerna, obat ini cepat diekskresi
melalui empedu dan kmd mengalami sirkulasi enterohepatik. Obat ini cepat mengalami deasetilasi, shg dlm waktu 6 jam
hampir semua obat yg berada dlm empedu berbtk deasetil
rifampisin, yg mempunyai aktivitas antibakteri penuh. Rifampisin menyebabkan induksi metabolisme, shg walaupun
bioavailabilitasnya tinggi, eliminasinya meningkat pdpemberian berulang.
Rifampisin didistribusi ke seluruh tubuh.
31
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
32/45
INTERAKSI OBAT. Pemberian PAS bersama rifampisin akan menghambat
absorpsi rifampisin sehingga kadarnya dalam darahtidak cukup. Rifampisin merupakan pemacumetabolisme obat yang cukup kuat, sehingga berbagaiobat hipoglikemik oral, kortikosteroid, dan kontrasepsioral akan berkurang efektivitasnya bila diberikanbersama rifampisin.
Mungkin dapat terjadi kehamilan pada pemberianbersama kontrasepsi oral, Rifampisin mungkin jugamenganggu metabolisme vitamin D sehingga dapatmenimbulkan kelainan tulang berupa osteomalasia.
STATUS DALAM PENGOBATAN. Rifampisin merupakan obat yang sangat efektif untuk
pengobatan tuberkulosis dan sering digunakan bersamaisoniazid untuk terapi tuberkulosis jangka pendek.
32
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
33/45
Anna Andany Lestari
1010211056
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
34/45
34
Inhalasi Mycobacterium tuberculosis
Kuman matiFagositosis oleh
makrofag alveolus paru
Kuman hidup
berkembang biak
Pembentukan fokus primer
Penyebaran limfogen
Penyebaran hematogen
Kompleks primerTerbentuk imunitas seluler spesifik
Uji tuberkulin (+)
Masa inkubasi
(2-12 minggu)
Sakit TB Infeksi TB
Komplikasi kompleks primer
Komplikasi penyebaran hematogen
Komplikasi penyebaran limfogen Imunitas optimal
Meninggal
Imunitas turun
Reaktivasi / reinfeksi
Sembuh Sakit TB
Gambar 1. patogenesis tuberkulodid (dibuat berdasarkan beberapa sumber)
Kalender perjalanan penyakit Tuberkulosis primer
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
35/45
35
Kompleks Primer
Sebagian besar
sembuh sendiri(3-24 bulan)
Pleural effusion
(3-6 bulan
Erosi Bronkus
(3-9 bulan)
Meningitis
TB Milier
(dalam 12 bulan)
TB Tulang
(dalam 3 tahun)
TB Ginjal
(setelah 5 tahun)
NFEKSI
HIPERSENSIVITAS KEKEBALAN
2-12 minggu
(6-8 minggu)Risiko tertinggi untuk
1 tahun
Komplikasi Lokal dan Diseminasi
Risiko menurun
Kalender perjalanan penyakit Tuberkulosis primer
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
36/45
1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naikdalam 1 bulan dengan penanganan gizi.
2. Nafsu makan tidak ada (anorexia) dengan gagal tumbuhdan berat badan tidak naik dengan adekuat (failure tothrive).
3. Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukantifus, malaria atau ISNA), dapat disertai keringat malam.
4. Pembesaran kelenjar limfe superfisial yang tidak sakit danbiasanya multipel.
5. Batuk lama lebih dari 30 hari.6. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan
diare.
36
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
37/45
1. TB kulit / skrofuloderma2. TB tulang dan sendi- Tulang punggung (spondilitis) : gibbus- Tulang panggul (koksitis) : pincang- Tulang lutut : pincang dan / bengkak
Dengan gejala pembengkakan sendi, gibbus, pincang, sulitmembungkuk
3. TB otak dan saraf- Meningitis : iritabel, kaku kuduk, muntah muntah dan kesadaran
menurun.4. TB mata
- Conjunctivitis phlyctenularis- Tuberkel koroid (hanya terlihat dengan funduskopi)
5. TB organ organ lainnya
37
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
38/45
- Rontgen tidak khas kecuali Milier
- Non sugestif : infiltrat minimal (flek paru)- Sugestif :
- Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dgn / tanpa infiltrat- Konsolidasi segmental / Lobar- Milier- Kalsifikasi- Bronkiektasis- Kavitas
- Efusi pleura,- destroyed lung
38
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
39/45
- PA & LATERAL
- Rontgen Paru tidak jelas
CT Scan thoraks
39
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
40/45
40
Positif
1. Infeksi TB alamiah
a. Infeksi TB tanpa sakit
b. Infeksi TB dan sakit TB
c. Pasca terapi TB
2. Imunisasi BCG (Infeksi buatan)
3. Infeksi M. Atipik / M. Leprae
Negatif
1. Tidak ada infeksi TB
2. Masa inkubasi infeksi TB
3. Anergi
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
41/45
a. Dicurigai Tuberkulosis1. Anak sakit dengan riwayat kontak penderita tuberkulosis dengan diagnosis
pasti2. Anak dengan : Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita campak atau batuk rejan Berat badan menurun, batuk dan mengi yang tidak baik dengan pengobatan
untuk penyakit pernapasan Pembesaran kelenjar superfisial yang tidak sakit
b. Mungkin TuberkulosisAnak yang dicurigai tuberkulosis ditambah : Uji tuberkulin positif (10 mm atau lebih) Foto rontgen paru sugestif tuberkulosis Respons yang baik pada pengobatan dengan OAT
c. Pasti Tuberkulosis (confirmed TB)Ditemukan hasil tuberkulosis pada pemeriksaan langsung atau biakanIdentifikasiMycobacterium tuberculosis pada karakteristik biakan
41
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
42/45
Parameter 0 1 2 3
Kontak TB Tidak jelas Laporan keluarga(BTA negatif atautidak jelas)
BTA (+)
Uji tuberkulin Negatif Positif (=10mm,
atau = 5 mm padakeadaanimunosupresi)
Beratbadan/keadaangizi
BB/TB
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
43/45
1. Medika Mentosa2. Penataan Gizi3. Lingkungan : TB anak tidak menular
TB dewasa ! (sentrifetal sentrifugal)
Obat utama (first line ) : INH,ripamfisin,PZA,ETB,Strep Obat lain ( second line ) : RAS, viomisin, siklosepin,
etionamid, kanamisin, kapriomisin.
43
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
44/45
Berat badan (kg) 2 bulan 4 bulan
RHZ (75/50/150mg)
RHZ (75/50 mg)
5 9 1 tablet 1 tablet
10
14 2 tablet 2 tablet
15 19 3 tablet 3 tablet
20 32 4 tablet 4 tablet
44
Catatan
Bila BB > 33 Kg, dosis di sesuaikan dengan tabel 1 (perhatikan dosisi maksimal).
Bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS.
Obat Tidak Boleh diberikan setengah dosis tablet.
Anak dengan BB antara 9
10 diberikan 1 tablet.
-
7/30/2019 Penatalaksanaan TBC
45/45
- Imunisasi BCG
- KemoprofilaksisINH 5-20 mg/kg bb/hari
- Primer : cegah infeksi, kontak tidak akti (BTA -)
- Sekunder : cegah aktifitas infeksi (Mt + ,klinis & rontgen - )* Balita* Morbili* Varisela* Pertusis
* Imunosupresi lama
- Hindari kontak- Diagnosis / obati kasus TB dengan benar (DOTS)