penawaran dan permintaan karet alam indonesia di pasar ... i... · yang menikmati situasi ini ......

13
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karet mempakan salah satu komoditi non migas yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Peranan penting itu antara lain sebagai sumber perolehan devisa negara, penyedia lapangan kerja dan sebagai sumber pendapatan bagi petani karet maupun bagi pelaku ekonomi lainnya yang terlibat dalam budidaya, pengolahan ataupun perdagangan karet. Sebagai penghasii devisa negara, ekspor komoditi karet tahun 1969 berjumlah 657.3 ribu ton dengan nilai sebesar US$ 171.8 juta dan mengalami perkembangan yang sangat pesat pada tahun 1998 dengan jumlaI1 ekspor 1 641.2 ribu ton dan nilainya sebesar US$ 1 101.5 juta (Ditjenbun, 2000). Karet sebagai salah satu subsektor perkebunan memberjkan kontribusi d a i ekspor terbesar jjka dibandiigkan dengan komoditi lainnya, yaitu sebesar 35.15 persen dari seluruh nilai ekspor subsektor perkebunan (Ditjenbun, 1995). Jenis karet alam yang diekspor saat ini selain terdiri dari karet s p e s a a s i teknis bempa karet remah atau crumb rubber (Standard Indonesian RubberJSIR), juga karet konvensional, seperti RSS (Ribbed Smoked Sheet) dan crepe, serta lateks pekat. Pada mulanya jenis karet alam yang diekspor Indonesia hanya jenis-jenis karet konvensional dan lateks pekat, tetapi dengan adanya permintaan pasar yang meningkat mulai tahun 1969 dikeluarkan kebijaksanaan crumb rubberismi oleh pemerintah sehingga struktur produksi dan ekspor karet alam Indonesia sejak saat itu

Upload: nguyenxuyen

Post on 23-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Karet mempakan salah satu komoditi non migas yang mempunyai peranan

penting dalam perekonomian Indonesia. Peranan penting itu antara lain sebagai

sumber perolehan devisa negara, penyedia lapangan kerja dan sebagai sumber

pendapatan bagi petani karet maupun bagi pelaku ekonomi lainnya yang terlibat

dalam budidaya, pengolahan ataupun perdagangan karet.

Sebagai penghasii devisa negara, ekspor komoditi karet tahun 1969 berjumlah

657.3 ribu ton dengan nilai sebesar US$ 171.8 juta dan mengalami perkembangan

yang sangat pesat pada tahun 1998 dengan jumlaI1 ekspor 1 641.2 ribu ton dan

nilainya sebesar US$ 1 101.5 juta (Ditjenbun, 2000). Karet sebagai salah satu

subsektor perkebunan memberjkan kontribusi d a i ekspor terbesar jjka dibandiigkan

dengan komoditi lainnya, yaitu sebesar 35.15 persen dari seluruh nilai ekspor

subsektor perkebunan (Ditjenbun, 1995).

Jenis karet alam yang diekspor saat ini selain terdiri dari karet spesaasi

teknis bempa karet remah atau crumb rubber (Standard Indonesian RubberJSIR), juga

karet konvensional, seperti RSS (Ribbed Smoked Sheet) dan crepe, serta lateks pekat.

Pada mulanya jenis karet alam yang diekspor Indonesia hanya jenis-jenis karet

konvensional dan lateks pekat, tetapi dengan adanya permintaan pasar yang

meningkat mulai tahun 1969 dikeluarkan kebijaksanaan crumb rubberismi oleh

pemerintah sehingga struktur produksi dan ekspor karet alam Indonesia sejak saat itu

Page 2: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

mengalami perubahan. BaNtan, sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden nomor 85

tahun 1971 produksi dan ekspor jenis crumb rubber ini semaki meningkat

(Departemen Perdagangan, 1989).

Sampai saat ini lebih kurang 73.29 persen karet alam yang diproduksi

Indonesia diekspor, sedangkan sisanya diionsurnsi oleh industri-industri barang jadi

karet domestik. Oleh karena itu, karet Indonesia sangat besar sekali

ketergantungannya dengan fluktuasi pasar karet dam di luar negeri. Dengan

terjadinya berbagai perubahan di pasar karet intemasional Indonesia sebagai negara

produsen kedua terbesar, yang mempunyai tingkat pertumbuhan produksi cukup

tinggi, perlu terus mengadakan penyesuaian-penyesuaian agar dapat mengantisipasi

perubahan pasar intemasional di masa mendatang.

Perkembangan perekonornian karet alam akan sangat dipengaruhi oleh

berbagai faktor, seperti perekonomian negara-negara intemasional terutama

perekonornian negara maju, iklim, kebijakan negera-negara produsen, nilai tukar mata

uang terhadap US$, perdagangan karet sintetis dan lain sebagainya. Keselumhan

faktor tersebut akan berpengaruh terhadap konsurnsi, produksi, impor, ekspor dan

harga karet alam (Dradjat, 2000).

Dengan harga komoditi karet yang selalu fluktuatif, ternyata luas areal dan

produksi karet Indonesia terns mengalami peningkatan. Tahun 1990 luas areal

perkebunan karet Indonesia adalah 3 141.6 ribu hektar dengan jumlah produksi

1 275.3 ribu ton dan diperkirakan terns mengalami peningkatan pada tahun 2000

dengan luas areal 3 742.2 ribu hektar dengan jumlah produksi mencapai 1 751.7 ribu

ton (Ditjenbun, 2000).

Page 3: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

Di pasar internasion4 tahun 2000 Indonesia merupakan negara produsen dan

pengekspor karet terbesar dunia kedua setelah Thailand dengan produksi Indonesia

sebesar 1 501 ribu ton atau sekitar 22 persen produksi dunia dan Thailand sebesar

2 346 ribu ton. Sedangkan Malaysia merupakan negara produsen dan pengekspor

karet ketiga terbesar dunia dengan produksi 615 ribu ton. Jumlah produksi ketiga

negara mencapai 66 persen produksi dunia (International Rubber Study Group, 2002).

Pertumbuhan produksi karet Indonesia tahun 1998 meningkat 12 persen dari

tahun 1997, ha1 ini disebabkan nilai tukar mata uang Indonesia merosot drastis

terhadap dollar AS. Sehingga petani sangat bergairah menyadap kebun karetnya tetapi

yang menikmati situasi ini tentu saja eksportir (Komoditas, 2000).

Pertumbuhan konsumsi karet dunia dari tahun 1995 hingga tahun 1999 tercatat

rata-rata 3 persen. Sedangkan stok karet tahun 1994-1999 produksinya berkisar 29-33

persen per tahun. Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi terendah. Sebagai

gambaran, perkembangan harga karet dari tahun 1995 pada posisi 1,28 dollar AS.

Namun sampai Agustus 2000 harga karet terus menurun sampai ke posisi 0,62 d o k

AS per kilogram (Dradjat, 2000).

Jadi dapat d i i a t bahwa perspektif peranan karet terhadap perekonomian

nasional dan dalam kedudukannya pada perkaretan internasional, memiliki potensi

besar untuk diikembangkan setelah perkebunan kelapa sawit, sebagai penyumbang

devisa dan peningkatan pendapatan petani. Tetapi untuk peningkatan usaha

perkebunan karet selanjutnya memiliki hambatan, baik yang datang dari tatanan pasar

karet domestik rnaupun tatanan pasar karet internasional.

Page 4: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

1.2. Perurnusan Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara produsen karet utama yang memiliki

areal perkebunan karet terluas di dunia, yakni lebih dari 3.7 juta hektar dimana 86

persen merupakan areal perkebunan karet rakyat dan sisanya perkebunan negara d m

perkebunan swasta (Departemen Perdagangan, 1989).

Usahatani karet sudah merupakan tulang punggung perekonomian bagi

sebagian besar rakyat Indonesia, maka tidaklah mudah untuk mengendalikan

peningkatan produksi. Jadi tantangan yang &an diidapi pada saat ini dan masa yang

akan datang adalah bagaimana rneningkatkan pangsa pasar karet Indonesia sehingga

kecenderungan masalah surplus produksi dapat dikurangi.

Hambatan yang menyangkut pasar karet domestik adalah masih lambatnya

peningkatan konsumsi karet Indonesia yaitu tahun 1998 konsumsi karet dam di

Indonesia mengalami penurunan sebesar -31.2 persen karena pabrik pengolahan

barang-barang dari karet relatif masih sediit. Hal ini dipengaruhi juga oleh krisii

ekonomi yang terjadi tahun 1997 di Asia, jadi prospek konsumsi karet alam di masa

yang akan datang seringkali sulit ditentukan karena adanya ketidakpastian dalam

perkembangan ekonomi dan politik yang sangat besar pengaruhnya terhadap industri

pemakai karet dam (Dradjat, 2000).

Perkernbangan konsumsi karet alam dan karet sintesis internasional dalam lima

tahun teraMrir relatif konstan pada tingkat sekitar 16 juta ton dengan laju pertumbuhan

2.33 persen pertahun. Pada periode yang sama, konsumsi karet alam dunia

Page 5: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

mencapai sekitar 6.3 juta ton dengan pertumbuhan 2.94 persen pertahun, mash lebii

tinggi dibandingkan perturnbuhan konsumsi karet sintesis, yaitu 1.95 persen pertahun

(Lampiran 1).

Untuk karet alam, konsumsi negara-negara sisa dunia mencapai level rata-rata

4 juta ton, sedangkan impornya hanya 2.1 juta ton Perbedaan angka ini te rjadi karena

beberapa negara sisa dunia temtama negara-negara berkembang seperti C i India,

B r a d Malaysia, Indonesia dan Thailand adalah negara-negara produsen sekaligus

konsumen karet alam. Feno~nena ini berbeda untuk negara-negara maju atau bukan

negara produsen. Level konsumsi negara-negara maju hampir sarna dengan level

impornya.

Konsumsi karet alam intemasional awal tahun 2001 baru mencapai

3 560 ribu ton dengan tingkat pertumbuhan cendrung stabii. IRSG meramalkan bahwa

dalam 4 bulan (Juli-Oktober 2001), konsumsi karet dam intemasional akan mencapai

7 075 ribu ton. Hal ini berarti terdapat kenaikan konsumsi sebesar 3 515 ribu

ton dalam 4 bulan. Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Inggris, Jepang dan sisa dunia

masing-masing diamalkan meningkat sebesar 488, 149, 114, 62, 369, clan 2 334 ribu

ton (Dradjat, 2001).

Perkembangan produksi karet alam dan sintetis internasional dalam lirna tahun

terakhir relatif konstan pada tingkat sekitar 16.3 juta ton dengan laju pertumbuhan

1.92 persen pertahun. Pada periode yang sama, produksi karet alam internasional

mencapai sekitar 6.4 juta ton dengan pertumbuhan 2.2 persen pertahun, mash lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhan produksi karet sintesis yailu 1.75 persen

pertahun (Lampiran 2).

Page 6: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

Perkembangan produksi karet dam internasional (Malaysia) sebagai negara

produsen utama karet dam mengalami pertumbuhan negatif, yaitu turun mencapai

-8.34 persen pertahun. Sebaliknya, India, C i dan negara-negara sisa dunia terutama

Vietnam mengalami peningkatan produksi dengan laju masing-masing 5.49 persen,

2.06 persen, d m 9.36 persen pertahun. Pada dua tahun terakhir Malaysia, Thailand,

dan Indonesia secara bersama mengalami pertumbuhan negatif, masing-masing

-13.2 persen, -11.64 persen, dan -1.57 persen. P e n m a n produksi mengakibatkan

produksi karet alam dunia turun dari 6.7 juta ton pada tahun 1998 menjadi 6.6 juta ton

pada tahun 1999 (Lampiran 3).

Produksi karet alam Indonesia pada tahun ini diperkirakan lebih baik dari

tahun lalu, karena konsumsi karet alam domestik akan meningkat dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya. Selain mengandalkan kebutuhan domestik, produsen karet

berharap mampu memasok kebutuhan karet dam internasional yang permjntaannya

juga melonjak.

Produksi karet dam internasional awal tahun 2001 mencapai 3 460 ribu ton

dengan tingkat pertumbuhan negatif, yaitu 2.73% per buIan. IRSG meramalkan bahwa

dalam 4 bulan (Juli-Oktober 2001), produksi karet alam internasional akan mencapai

7 117 ribu ton. Hal ini berarti terdapat kenaikan produksi sebesar 3 657 ribu

ton dalam 4 bulan. Indonesia, Malaysia dan Thailand masing-masing diramalkan

meningkat 853, 295 dan 1 182 ribu ton (Dradjat, 2001). Indonesia merupakan negara

yang masih mengalami pertumbuhan positip, yaitu 0.69% per bulan. Sedangkan

Malaysia dan Thailand menurunkan produksinya dengan laju 0.45% dan 6.63% per

bulan.

Page 7: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

Permintaan domestik terhadap komoditas unggulan ekspor karet sempat anjlok

seiring dengan krisis moneter tahun 1997. Jiia tahun 1992 kebutuhan domestik

sebesar 12 persen dari total produksi karet maka pada tahun 1997-1998 turun menjadi

8 persen. Peningkatan kebutuhan ini mulai terasa pada tahun 2000 menjadi 10 persen.

Diharapkan kebutuhan domestik meningkat karena adanya ketidakpastian harga karet

di pasar internasional yang cenderung turun akibat tidak segera diepaskannya stok

INRO. Hal ini disehabkan oleh negara produsen lainnya seperti Thailand dan

Malaysia, dimma Thailand sebagai negara produsen karet alarn teiah menjadiian

komoditas ini sebagai tunggangan politik di dalam negeri dan Malaysia telah

menetapkan bahwa negaranya hanya sebagai net irnportir bahan baku dan tidak akan

melepas karetnya di pasar internasional, alasannya Malaysia telah mengubah

kebijakan ekonominya dengan mengolah bahan baku agar memberi nilai tambah

sehingga harga ekspomya menjadi lebii tinggi (Dradjat, 2000).

Dalam kaitan ini pertanyaannya adalah faktor-faktor apa saja yang menjadi

pendorong maupun pengharnbat permintaan dan penawaran karet alam Indonesia di

pasar domestik rnaupun internasional.

Di pasar internasional, harga yang b e r f l b t i f merupakan ciri yang

berkelanjutan. Harga karet alam dalam lima tahun terakhir untuk berbagai jenis mutu

di beberapa pasar terus menurun antara -11 persen hingga -20 persen pertahun,

(Tabel 6). Penurunan harga di pasar internasional tejadi karena over supply dan

permintaan relatif stabil. Sedangkan kenaikan harga dalam Rupiah di Jakarta lebii

Page 8: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

disebabkan oleh dampak depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap US$ sejak

pertengahan tahun 1997. Dalam tiga tahun terakhir, harga turun antara -7 persen

hingga -2 1 persen pertahun.

Harga karet alam di berbagai pasar internasional hingga September tahun 2001

masih tetap rendah, yaitu dibawah US$ 1 per kg. Sejak Januari hingga September

2001 tidak ada lonjakan harga yang berarti untuk semua jenis karet di semua pasar,

kecuali jenis RSS3 di Pasar Tokyo yang mengalami kenaikan 0.8% per bulan. IRSG

(2001) mengamati bahwa karet Indonesia, walaupun mengalami penurunan

mempunyai kernampuan untuk pulih lebii baik dibandiigkan karet yang berasal dari

Malaysia dan Thailand. Dua alasan spekulatif yang mungkin dapat dijelaskan

yaitu ( 1 ) produsen pengolah karet ( pengekspor ) rnengurangi majin keuntungan, dan

(2) penunman laju depresiasi Rupiah terhadap US$ (Dradjat, 2001).

Pada pertemuan INRO Council September 1999, anggota INRO memutuskan

untuk memberhentikan INRA (International Natural Rubber Agreement / Pejanjian

Karet Alam Internasional) yang sebelumnya dijadwalkan bulan Februari 2001.

Pemberhentian ini terjadi karena penarikan diii Thailand, Malaysia dan Sri Langka

dari INRO. Keputusan yang diambil kemudian adalah melikuidasi stok 34 000 ton

setiap tiga bulan jika kondisi pasar memungkinkan.

Keputusan pemberhentian INRA ternyata sempat mengangkat harga karet

internasional. Harga DIM? dari M/S cent 102.3kg pada bulan September menjadi

sekitar M/S cent 11 O/kg dari Bulan Oktober 1999 hingga April 2000. Dalam kaitan

Page 9: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

kL pertanyaan selanjutnya adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi harga karet

alam di pasar intemasional dan dampaknya terhadap harga karet alam di pasar

domestik.

Perkembangan yang terjadi pada ekspor karet alam dan sintetis intemasional

dalam lirna tahun terakhir, untuk karet dam, pertumbuhan ekspor lebii rendah dari

pada pertumbuhan produksi sedangkan pertumbuhan ekspor karet sintesis lebii tinggi

dari pada pertumbuhan produksi (Lampiran 5). Pertumbuhan ekspor karet alam dalam

lima tahun terakhir mencatat rata-rata 0.4 persen pertahun, sedangkan pertumbuhan

ekspor karet sintetis mencapai 5.94 persen pertahun.

Perkembangan ekspor karet dam internasional mencatat Malaysia sebagai

pengekspor utama karet alam mengalami rekor pertumbuhan negatif, yaitu turun

mencapai -13.49 persen pertahun. Pertumbuhan negatif lain dicatat oleh Nigeria yaitu

-7.70 persen (Lampiran 5). Selain itu pada dua tahun terakhir Thailand dan Indonesia

secara bersarna mengalami penurunan ekspor, masing-masing t m 3.4 persen dan

9.0 persen yaitu dari 1 641 ribu ton dan 1 839 ribu ton pada tahun 1998 menjadi

1 585 ribu ton dan I 657 ribu ton pada tahun 1999.

Awal tahun 2001 terjadi p e n m a n ekspor karet alam internasional secara

sistematis. Pertumbuhan ekspor internasional turun 2.03% per bulan, walaupun ekspor

Indonesia masih tetap naik. Namun ekspor Thailand masih tetap tertinggi

dibandingkan Indonesia dan Malaysia. Hal yang perlu diperhatikan adalah Malaysia

mengurangi ekspomya sangat drastis mencapai 50% per bulan (Dradjat, 2001).

Pangsa produksi dan ekspor karet alam per negara menunjukkan bahwa

Indonesia tetap menduduki posisi kedua setelah Thailand untuk produksi, kedudukan

Page 10: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

selanjutnya ditempati oleh Malaysia, Vietnam dan Nigeria. India dan Cina tidak

termasuk negara pengekspor karena sebagian besar produksinya untuk keperluan

konsumsi.

Ekspor karet alam Indonesia tahun ini diproyeksikan mencapai 1,4 juta ton

dari produksi nasional yang mencapai 1,6 juta ton atau naik 10 persen dari nilai ekspor

tahun 2000 sebesar US$ 800 juta. Akan tetapi produsen karet alam masih

dibayang-bayangi anjloknya harga komoditas karet karena ketidakkompakkan

negara-negara produsen untuk melepas stok penyangga yang diiasai organisasi karet

alam intemasional INRO (International Natural Rubber Organization, 2002).

Peranan karet Indonesia di pasaran internasional rnasih h a n g berarti,

walaupun Indonesia menguasai pangsa pasar cukup besar dari keseluruhan ekspor

komoditi karet internasional, karena kualitas karet yang diekspor rnasih bermutu

rendah. Rendahnya mutu karet alam telah ditunjukkan oleh produktivitas karet alam

dan harga ekspor karet alam Indonesia yang masih rendah. Jadi ha1 yang l e b i spesifik

untuk dipertanyakan disini adalah faktor-faktor apa yang menjadi pendorong atau

penghambat ekspor karet alam Indonesia ke berbagai negara tujuan ekspor.

Dari uraian diatas, diietahui bahwa kecenderungan perkaretan Indonesia

adalah jumlah produksi yang akan meningkat dengan pesat dihadapkan dengan

kemungkinan penetrasi pasar yang hams bersaing dengan negara-negara produsen

lainnya pada pasar internasional, fluktuasi harga, dan keterbatasan daya serap pasar

domestik. Untuk merurnuskan langkah-langkah pengembangan produksi maupun

Page 11: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

ekspor, perlu infomasi mengenai perilaku penawaran ekspor dan permintaan impor

karet alam di pasar intemasional maupun penawaran dan pemintaan karet alam di

pasar domestik.

1.3. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaan penawaran

dan permintaan karet alam Indonesia di pasar domestik dan intemasional. Secara

khusus penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, permintaan karet alam

Indonesia, penawaran ekspor karet alam Indonesia ke negara-negara importir

utama, penawaran ekspor karet alam negara-negara eksportir utama, pemintaan

impor karet alam negara-negara importir utama serta harga karet alam di pasar

domestik dan intemasional.

2. Mengkaji dampak perubahan faktor intemal dan ekstemal terhadap produksi,

ekspor, impor dan harga karet alam di pasar domestik dan intemasional.

3. Mengkaji dampak perubahan faktor intemal dan eksternal terhadap distribusi

kesejahteraan produsen dan konsumen, penerimaan pemerintah dari pajak ekspor

dan kesejahteraan bersih serta penerimaan devisa ekspor karet alam Indonesia.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi saran implikasi kebijakan yang

berguna untuk pengembangan perkaretan lndonesia ke depan, khususnya menyangkut

Page 12: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

strategi pengembangan prospek produksi dan permintaan karet alam Indonesia di

pasar domestik, rnaupun strategi peningkatan daya saing ekspor karet alam Indonesia

di pasar intemasional.

1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penelitian yang

telah diuraikan, maka ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis penawaran dan

permintaan karet alam Indonesia di pasar domestik dan internasional. Khususnya

menganalisis penawaran ekspor karet alam Indonesia ke negara-negara konsumen

utama, penawaran ekspor karet alam negara produsen pesaing utama, permintaan

karet alam negara-negara konsumen utama, dan harga karet alam di pasar domestik

dan intemasional.

Untuk mengetahui dampak berbagai perubahan faktor internal dan ekstemal

terhadap harga, produksi, penawaran dan permintaan karet alam di pasar domestik,

ekspor, impor dan harga karet alam di pasar internasional, digunakan model

ekonometrika dalam bentuk persamaan simultan dan analisis simulasi.

Keterbatasan penelitian ini adalah tidak dibedakannya bentuk dan kualitas dari

jenis karet alam yang akan diproduksi, diekspor ataupun yang diimpor. Di pasar

intemasional, yang dikaji adalah penawaran ekspor karet alam negara-negara

produsen utama dan permintaan impor karet alam negara-negara konsumen utama.

Page 13: Penawaran dan Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar ... I... · yang menikmati situasi ini ... Tapi kondisi harga karet saat ini berada di posisi ... akan datang adalah bagaimana

Penawaran dan permintaan karet alam di pasar domestik dikaji secara agegat.

Produksi karet alam tidak dibedakan berdasarkan wilayah produksi (pulau dan

propinsi) dan jenis pengusahaan (perkebunan rakyat, swasta dan negara).