pencurian daya listrik capai 14 persen

12
Pencurian Daya listrik Capai 14 persen PENCURIAN daya listrik oleh pelanggan PLN Cabang Bungo semakin menjadi-jadi. Selama triwulan pertama 2011 ini saja, PLN kehilangan 14 persen daya. Angka ini melebihi toleransi losing (kehilangan) tegangan nasional yang hanya 8 persen. Asisten Manager PLN Cabang Bungo Asril Firdaus mengatakan, kehilangan daya ini menyebabkan PLN merugi hingga miliaran rupiah. Namun pihaknya belum bisa merinci besarannnya, karena belum mendapat laporan dari Gardu Induk. Lagi pula, ada perbedaan harga daya antara pelanggan rumah tangga dengan industri. �Kita belum dapat merinci berasannya. Namun dari laporan yang kami terima, pencurian untuk cabang bungo sangat tinggi, �katanya. Katanya lagi, PLN Cabang Bungo membawahi ranting Tebo, Rimbo Bujang, Sarolangun dan Bangko. Maka kalau dibandingkan dengan perwilayah ini, 14 persen tersebut mampu memasok listrik untuk satu ranting. Sebagai langkah antisivasi katanya, PLN Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) saat ini sedang melakukan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik). Mereka terdiri dari dua tim dan didampingi oleh kepolisian. Paling tidak hingga kemarin, tim ini telah menemukan lebih dari 10 pelanggaran arus. �Tim dari Palembang ini telah menyisir tiap-tiap lokasi yang dirasa sangat banyak kehilangan daya. Sejak Selasa (22/03) lalu, tim ini telah menemukan 7 pelanggaran. Untuk hari ini saya belum dapat laporan, namun diperkirakan telah ada 10 yang ditemukan, �katanya lagi. Rata-rata pelanggaran yang dilakukan berupa peningkatan daya, yaitu dengan cara menukar MCB dari daya 450 menjadi 900 VA. Namun pihaknya juga telah menemukan satu pelanggan yang mengganti KWH meter secara diam-diam. Mereka yang melanggar kemudian diminta untuk membayar kerugian PLN selama ini, termasuk yang mengganti KWH meter tersebut. �Untuk yang mengganti KWH meter ini mereka kita denda Rp2,6 juta. Sejauh ini denda yang kita jatuhkan langsung diganti oleh pelanggan ini,�katanya. Pelaku Pencurian Listrik Diancam Dipidanakan Pelaksanaan Dikaji Ulang

Upload: fightermorros8946

Post on 04-Jul-2015

322 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pencurian Daya Listrik Capai 14 Persen

Pencurian Daya listrik Capai 14 persen

PENCURIAN daya listrik oleh pelanggan PLN Cabang Bungo semakin menjadi-jadi. Selama triwulan pertama 2011 ini saja, PLN kehilangan 14 persen daya. Angka ini melebihi toleransi losing (kehilangan) tegangan nasional yang hanya 8 persen. Asisten Manager PLN Cabang Bungo Asril Firdaus mengatakan, kehilangan daya ini menyebabkan PLN merugi hingga miliaran rupiah. Namun pihaknya belum bisa merinci besarannnya, karena belum mendapat laporan dari Gardu Induk. Lagi pula, ada perbedaan harga daya antara pelanggan rumah tangga dengan industri. �Kita belum dapat merinci berasannya. Namun dari laporan yang kami terima, pencurian untuk cabang bungo sangat tinggi, �katanya. Katanya lagi, PLN Cabang Bungo membawahi ranting Tebo, Rimbo Bujang, Sarolangun dan Bangko. Maka kalau dibandingkan dengan perwilayah ini, 14 persen tersebut mampu memasok listrik untuk satu ranting. Sebagai langkah antisivasi katanya, PLN Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) saat ini sedang melakukan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik). Mereka terdiri dari dua tim dan didampingi oleh kepolisian. Paling tidak hingga kemarin, tim ini telah menemukan lebih dari 10 pelanggaran arus. �Tim dari Palembang ini telah menyisir tiap-tiap lokasi yang dirasa sangat banyak kehilangan daya. Sejak Selasa (22/03) lalu, tim ini telah menemukan 7 pelanggaran. Untuk hari ini saya belum dapat laporan, namun diperkirakan telah ada 10 yang ditemukan, �katanya lagi. Rata-rata pelanggaran yang dilakukan berupa peningkatan daya, yaitu dengan cara menukar MCB dari daya 450 menjadi 900 VA. Namun pihaknya juga telah menemukan satu pelanggan yang mengganti KWH meter secara diam-diam. Mereka yang melanggar kemudian diminta untuk membayar kerugian PLN selama ini, termasuk yang mengganti KWH meter tersebut. �Untuk yang mengganti KWH meter ini mereka kita denda Rp2,6 juta. Sejauh ini denda yang kita jatuhkan langsung diganti oleh pelanggan ini,�katanya.

Pelaku Pencurian Listrik Diancam Dipidanakan

Pelaksanaan Dikaji Ulang

Kudus, CyberNews. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kudus Kota akan mengkaji ulang kemungkinan pelaporan kepada aparat terkait pencurian listrik yang dilakukan pelanggannya. Selain untuk menyelamatkan potensi daya listrik yang hilang, hal tersebut sebenarnya juga sudah mempunyai dasar hukumnya.

Manajer PLN Kudus Kota, Ahmad Mustaqir, menyatakan sejauh ini opsi seperti itu memang belum pernah dilakukan. Pasalnya, pihak yang ditengarai dan kemudian terbukti melakukan pencurian atau pelanggaran kelistrikan, biasanya langsung mengganti denda terkait perbuatannya itu.

Bila memang kondisinya seperti itu, petugas biasanya tidak akan memproses lebih lanjut. "Tetapi kemungkinan hal tersebut dipolisikan dapat saja terjadi," ungkapnya, Jumat (13/5).

Tindakan tegas dapat dilakukan petugas bila memang pelaku pelanggaran tidak mempunyai itikad untuk mengganti kerugian yang ada. Kemungkinan lain, yakni pelakunya memang tidak

Page 2: Pencurian Daya Listrik Capai 14 Persen

bersikap kooperatif atau menyadari bahwa apa yang dilakukannya merugikan PLN. "Kalau seperti itu, kami mungkin akan benar-benar melakukannya," tandasnya.

Paling tidak, bila memang hal tersebut direalisasikan akan dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Dampak lainnya dari pemrosesan secara hukum terkait pelanggaran yang dilakukan yakni dapat membuat efek jera bagi yang lainnya.

Diakuinya, perilaku yang merugikan PLN seperti itu hingga saat sekarang masih sering ditemukan. Setiap bulan, pihaknya rata-rata dapat menyelamatkan daya sekitar 200 ribu kilo watt hour (Kwh) setiap bulannya dari sejumlah pelanggaran yang dilakukan pelanggannya.

Setidaknya, data tersebut diperoleh dari hasil operasi penertiban penggunaan tenaga listrik (P2TL), yang dilakukan secara periodik. Adapun jenis pelanggarannya yakni mulai dari membuka Kwh meter, mengubah sistem pengawatan (wiring), dan juga ditemukan komponen kelistrikan yang diganti.

Pelanggaran lainnya yang ditemukan selama kegiatan pemantauan yakni pengambilan daya listrik langsung dari jaringan tanpa melewati alat pengukur.  "Selain merugikan, tindakan tersebut juga membahayakan pelakunya sendiri," ujarnya.

PLN Razia Pencurian Listrik di Komplek Perumahan

Jumat, 22 Januari 2010 06:30 WIB | 1747 Views

Petugas PLN Periksa meteran listrik rumah warga/ilustrasi. (ANTARA/Agus/mes)

Berita Terkait

PLN Tenderkan Kabel Jawa-Sumatera Triwulan Ketiga 2011 Australia Hargai Indonesia Dalam Memberantas Penyelundupan Manusia

PLN Janji Pemadaman Hanya Sembilan Kali Setahun

Rumah Kos, Asrama Mahasiswa Dirazia Terkait Penembakan Misterius

Dahlan Iskan akan Paparkan Program Kelistrikan

Page 3: Pencurian Daya Listrik Capai 14 Persen

Video PLN Bangun 6 PLTP

Banjarbaru (ANTARA News) - Tim gabungan PT PLN cabang Banjarmasin dan PLN ranting Banjarbaru Kalimantan Selatan di back up aparat Polresta Banjarbaru merazia pencurian listrik yang cukup marak terjadi di sejumlah komplek perumahan di wilayah Kota Banjarbaru.

Manajer PT PLN ranting Banjarbaru, Edy Susanto, Jumat, mengatakan, razia yang dilakukan bertujuan mengurangi pencurian listrik yang cukup banyak dilakukan masyarakat terutama yang tinggal di komplek perumahan.

"Sasaran utama razia memang diarahkan ke komplek perumahan karena disinyalir cukup banyak pemilik rumah yang melakukan pencurian listrik sehingga tindakan negatif itu harus dicegah dan dihentikan," ujarnya.

Petugas yang diturunkan ke lapangan merupakan tim gabungan PLN cabang Banjarmasin dan PLN ranting Banjarbaru yang masuk dalam tim Penertiban Penyalahgunaan Tenaga Listrik (P2TL) yang cakupan tugasnya meliputi wilayah Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura.

"Saat ini, bertepatan tim turun melakukan razia ke sejumlah komplek perumahan di Kota Banjarbaru dan tim menemukan pencurian listrik sebanyak 18 kasus di wilayah kelurahan Loktabat Utara," ungkapnya.

Tindakan yang dilakukan bagi warga yang kedapatan melakukan pencurian listrik itu, kata dia, selain aliran listriknya dicabut, mereka juga diminta membayar denda atau tagihan susulan atas pencurian daya listrik.

"Aliran listrik milik warga yang kedapatan mencuri dicabut dan mereka juga wajib membayar denda atau tagihan susulan. Jika tidak, listriknya tidak bakalan dipasang dan kasusnya bisa dilanjutkan ke jalur hukum," jelasnya.

Menurut dia, pencurian listrik yang dilakukan masyarakat beragam bentuknya, mulai dari mencantol aliran listrik melalui kabel resmi yang dipasang di salah satu rumah, modifikasi meteran listrik hingga pembesaran daya listrk.

"Tindakan itu, selain merugikan PLN karena listrik yang digunakan tidak masuk rekening, juga mempengaruhi kapasitas produksi karena daya yang disalurkan ke pelanggan banyak yang hilang (losses) atau susut," ujar dia.

Ia mengatakan, banyaknya komplek perumahan di wilayah Kota Banjarbaru memang berpotensi menimbulkan aksi pencurian, apalagi tidak semua komplek perumahan menyediakan aliran listrik meski pun perumahannya sudah dibangun dan siap huni.

Page 4: Pencurian Daya Listrik Capai 14 Persen

Namun, lanjutnya, sejak disepakatinya kerjasama antara PLN dengan Real Estate Indonesia (REI) wilayah Kalsel, tindakan pencurian listrik oleh masyarakat tidak terlalu banyak walau pun kasusnya tetap ada.

"Kasus pencurian listrik tetap ada apalagi di komplek perumahan yang baru dibangun, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak disamping razia yang dilakukan rutin sehingga tindakan pencurian bisa dicegah," katanya.

Melalui razia ini, ia mengharapkan masyarakat tidak lagi melakukan aksi pencurian listrik karena selain merugikan PLN juga bisa menimbulkan bahaya karena peralatan yang dipakai membuat kapasitas listrik terpasang melebihi standar sehingga membahayakan rumah maupun jiwa warga bersangkutan.(*)

Kenaikan Harga Solar Industri Picu Pencurian Listrik PLN

Kapanlagi.com - Kenaikan harga solar industri menjadi Rp7.500 per liter, dapat memicu pencurian daya listrik di Perusahaan Listrik Negara (PLN/Persero) di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dilakukan oleh beberapa perusahaan swasta, baik skala besar maupun kecil, kata pimpinan PLN di Kalimantan.

General Manager PT PLN Wilayah Kalsel dan Kalimantan Tengah (Kalteng), Ari Agus Salim, di Banjarmasin, Sabtu (22/12), mengungkapkan, sejak kenaikan harga BBM untuk industri itu, pencurian daya listrik di PT PLN mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.

"Sejak kenaikan harga BBM itu, pencurian listrik semakin merajalela. Kami prediksikan banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang merasa terlalu berat dengan melonjaknya harga solar tersebut," kata Ari Agus pula.

Menurut dia, pencurian daya listrik dari PT PLN tersebut, semakin memberatkan operasional perusahaan itu, mengingat adanya ketimpangan produksi yang dikeluarkan dengan pendapatan yang dihasilkan terutama dari penyaluran daya listrik bagi pelanggan nonsubsidi.

Kondisi itu, lanjut Ari, semakin membuat PLN Kalsel-Kalteng kesulitan untuk keluar dari kondisi krisis saat ini.

Namun total kerugian yang diderita PLN akibat pencurian daya listrik tersebut, Ari menyatakan data rincinya berada di kantor PLN di Banjarbaru. Tapi dia memastikan

Page 5: Pencurian Daya Listrik Capai 14 Persen

adanya peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga PT PLN di sana perlu memperketat pengawasan.

Dia juga mengakui, belum dapat memenuhi keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan sambungan listrik baru, terutama di kawasan lingkungan perumahan (perumnas).

"Sampai saat ini PLN Kalsel masih dalam kondisi krisis, sehingga sulit untuk melakukan penambahan jaringan," ujar dia pula.

Selama krisis listrik belum teratasi, PLN di daerah itu, menurut Ari Agus, masih akan sulit mengembangkan jaringan baru terutama untuk masyarakat umum, kecuali untuk keperluan bisnis yang masih tersedia cukup besar.

"Bagaimanapun juga masyarakat harus tetap bersabar hingga 2010 atau setelah terbangun PLTU Asam-Asam Unit III dan IV yang akan menghasilkan tambahan daya masing 2x65 MW, ditambah dengan pembangunan PLTU Mulut Tambang di Kabupaten Tabalong dan di Kalimantan Tengah," kata Ari lagi.

Dia menyebutkan, untuk menambah daya atau kekuatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Riam Kanan, tidak mungkin dilakukan, mengingat akan sangat sulit untuk menambah kapasitas turbin dengan teknologi baru. Padahal PLTA Riam Kanan telah didesain beroperasi dalam jangka waktu 50-60 tahun.

"PLTA Riam Kanan didesain untuk memenuhi hingga 50% kapasitas daya listrik di Kalsel-Kalteng atau 3x10 juta MW, dan kini masih maksimal. Jadi tidak mungkin menambah kapasitas turbin dengan teknologi baru," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin, minta agar PLN segera mencari terobosan baru untuk segera mengatasi krisis listrik di Kalsel dan Kalteng yang mengakibatkan terjadi pemadaman hampir sepanjang tahun.

"Saya minta PLN segera mencari terobosan baru, tidak hanya mengandalkan pada teknologi yang ada, karena krisis listrik yang terjadi saat ini menghambat masuknya investasi di Kalsel," kata Gubernur Kalsel itu pula.

Gubernur mengaku, kini sedang merancang pembentukan tim untuk melakukan investigasi secara detail kebutuhan batubara di Kalsel. Tim tersebut akan menyusun rancangan Perda batubara dan mengatur pengiriman batubara dari Kalsel ke luar daerah. (*/bun)

©2003-2010 KapanLagi.com

Page 6: Pencurian Daya Listrik Capai 14 Persen

[Cetak]

 27 Februari 2006 00:00:00Industri Curi Listrik

Pasokan Gas PLTGU Priok dan Muara Karang TersendatPT Perusahaan Listrik Negara atau PLN berhasil membongkar pencurian listrik yang dilakukan sebuah perusahaan tekstil di Bogor, Jawa Barat. Aksi pencurian dengan modus menyantol pada gardu PLN itu diperkirakan menimbulkan kerugian sampai Rp 9,6 miliar.General Manajer PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Murtaqi Syamsuddin, yang dihubungi Minggu (26/2), membenarkan adanya temuan tersebut. PT LLJ, perusahaan tekstil tersebut, diduga telah melakukan aksi pencurian daya listrik selama enam bulan terakhir. "Modusnya, mereka menyantolkan kabel di jaringan tegangan menengah 20 KV sehingga dari sisi pemakaian listrik tidak terukur di meteran listrik," ujar Murtaqi.Pencurian listrik itu terungkap ketika kontraktor rekanan PLN melakukan pemeriksaan atas gardu induk yang berada di dekat pabrik tersebut. Menurut Murtaqi, pihaknya masih mempelajari kemungkinan ada orang dalam PLN yang terlibat. "Ya, bagaimana bisa mereka nyantol ke gardu PLN, kan itu masalalmya," ujar Murtaqi. Berdasarkan daya kontrak sebesar 2,77 mega volt-ampere, PT LLJ harus membayar tagihan susulan sebesar Rp 9,6 miliar untuk daya listrik yang dicuri.Pencurian dengan kerugian sebesar itu pernah terjadi pada tahun 2004. Pelakunya pabrik tekstil juga di Bandung.Murtaqi mengakui, lemahnya pengawasan pihak PLN menjadi salah satu penyebab pencurian sebesar itu tidak selalu bisa diketahui sesegera mungkin. "Memang aksi pencurian listrik di Jawa Barat oleh industri termasuk cukup banyak," katanya.Pencurian listrik termasuk bentuk kehilangan daya yang sampai tahun 2005 besarnya masih mencapai 11,44 persen dari seluruh daya yang dihasilkan PLN secara nasional. Selain industri, bentuk pencurian listrik juga kerap dilakukan masyarakat dengan menyantol penerangan jalan. Selain itu pemasang papan

KASUS PENCURIAN LISTRIK

PLN wilayah distribusi Jawa Barat dan Banten tahun 2005 menemukan kasus-kasus pencurian daya listrik dengan total kerugian Rp 78 miliar. 

Sebanyak 50 pelanggan besar yang melakukan pencurian dari sektor industri dan bisnis. Sekitar 92.000 pelanggan rumah tangga juga melakukan pelanggaran

Jabar-Banten saat ini memiliki 7 juta pelanggan

Modus pencurian listrik, antara lain memperbesar kapasitas pembatas di atas daya kontrak, merusak segel tera, dan penyambungan liar.

         reklame juga kerap menggunakan daya listrik secara tidak sah.

Page 7: Pencurian Daya Listrik Capai 14 Persen

Gangguan pasokan

Selain tantangan di sisi transmisi dan distribusi, PLN Jawa bagian Barat juga mengalami masalah di sisi pembangkitan. Kerja PLTGU Priok clan PLTGU Muara Karang, sejak akhir pekan lalu, mengalami gangguan akibat ketersendatan pasokan gas. Akibatnya, PLN harus mengoptimalkan PLTGU Muara Tawar dan pembangkit di Jawa Timur untuk mengamankan pasokan listrik di Jakarta clan sekitarnya.General Manajer Penyaluran clan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali Muljo Adji, mengemukakan turunnya pasokan gas sampai di bawah 30 juta kaki kubik membuat empat unit gas turbin di PLTGU Priok clan dua unit gas turbin di PLTGU Muarakarang harus dimatikan pada Sabtu lalu.Menurut Muljo, mesin dimatikan karena pasokan gas untuk PLTGU Priok yang normalnya 200 juta kaki kubik tinggal 25 juta kaki kubik. Adapun Muara Karang dari normalnya 90 juta kaki kubik hanya sekitar 27 juta kaki kubik. "Untung saja pada akhir pekan, beban daya listrik tidak terlalu berat sehingga meskipun ada kekurangan daya sampai 800 MW, tidak sampai terjadi pemadaman," kata Muljo. Untuk menutupi kekurangan pasokan, PLN mengoptimalkan kerja PLTGU Muara Tawar (920 MW) yang masih memakai bahan bakar solar high speed diesel (HSD). PLN juga menambah pasokan daya listrik dari pembangkit-pembangkit di Jawa Timur."Terpaksa pakai solar lagi. Kalau tidak, terjadi kekurangan daya listrik di sekitar Jakarta dan Jawa Barat," kata Muljo.

Sumber: Kompas Utama ›

Selasa, 9 Juni 2009

Curi Listrik, PLN Rugi Rp 1,046 M PONTIANAK. Aktivitas pencurian daya listrik di wilayah kerja Kantor Cabang PLN Pontianak, masih marak. Akibatnya, PLN menderita kerugian hingga Rp 1,046 miliar setiap bulannya. “Dari total daya terjual, 10,34 persennya hilang. Angka itu berada di atas standar loses yang hanya 7 persen dari daya terjual,†�ungkap Ir Ikram, Manager Bidang Teknik (Mantek) PT PLN Wilayah Kalbar kepada wartawan, Senin (8/6) kemarin. Pencurian listrik tersebut meliputi wilayah Kota Pontianak, Mempawah hingga Ngabang. Dalam per bulan PLN Cabang Pontianak menjual daya sebanyak 50 juta KWH (Kilo watt hour). Jika dikalikan 3,34 persen loses yang merupakan di atas standar, maka kehilangan daya mencapai 1.670.000 KWH. “Harga jual listrik per KWH adalah Rp 626,35. Jika harga ini dikalikan kehilangan daya, maka kerugian kita per bulan mencapai Rp 1.046.004.500,†ungkap Ikram. Menurutnya, selain karena faktor pencurian� daya listrik oleh oknum-oknum masyarakat, juga dipengaruhi oleh kesalahan petugas saat membaca meteran listrik. “Dibanding dengan kesalahan membaca meteran, pencurian daya memang lebih dominan,†yakinnya. Ikram menambahkan, untuk memberantas pencurian daya listrik itu, PLN secara �rutin melakukan P2TL. “Kegiatan itu akan langsung dilakukan oleh masing-masing rayon yang ada,†�

Page 8: Pencurian Daya Listrik Capai 14 Persen

urainya. Deputi Manager (DM) Komunikasi dan Hukum PT PLN Cabang Pontianak, Adrianus Alep SH menegaskan, untuk kegiatan penertiban, pihaknya tidak turun sendiri. Aparat-aparat berwenang juga diikutsertakan dalam penertiban. “Soal penertiban, kita memandang dari unsur perdatanya. Sementara sanksi pidana akan kita serahkan kepada Polisi. Ini sesuai Pasal 362 yang menjadi pegangan kita,†ucapnya. Terkait masalah pidana, lanjut Alep, pihaknya tidak akan mencampuri terlalu jauh. �Mereka menyerahkan kewenangan tersebut kepada aparat kemanan yang melakukan pemeriksaan. “Soal apakah langganan, itu tergantung pribadi pelanggan. Waktu penertiban kita hitung berapa daya yang dicuri. Jika sang pelanggan sudah melunasi biaya tersebut, baru aliran listriknya akan kita nyalakan lagi,†tandasnya. (bdu� )

PLN Makassar Ngaku Rugi Rp 2,1 M Akibat Pencurian Listrik Laporan: Muhammad Taufik. [email protected], 18 Maret 2010 | 17:15 WITA

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Akibat pencurian listrik yang dilakukan konsumen atau oknum yang tidak bertanggung jawab, PT PLN Cabang Makassar mengalami kerugian mencapai Rp 2,1 miliar selama Tahun 2009.

"Kerugian yang ditanggung PLN Cabang Makassar itu belum termasuk dari tagihan susulan yang hingga Januari 2010 mencapai puluhan juta rupiah," kata Manajer PT PLN Cabang Makassar Yuyun Mimbar Saputra di Makassar, Kamis (18/03/2010).    Menurut dia, pihaknya bersama petugas keamanan terus berusaha menertibkan pencurian listrik di lapangan, namun ada saja yang masih lihai, padahal sudah jelas pencurian daya listrik tersebut melanggar hukum dan dilarang agama.    Dia mengatakan, motif pencurian listrik itu mulai dari pencantelan listrik dari rumah di sekitarnya, mengubah daya kilometer hingga mencuri listrik dari tegangan berdaya tinggi dari tiang-tiang listrik.    "Adanya penggunaan listrik ilegal itu bisa juga karena tidak ada pelayanan listrik untuk pelanggan baru," katanya.    Tidak adanya penambahan pelanggan listrik baru itu, karena daya listrik yang ada saat ini saja sangat terbatas dan tidak ada pembangunan pembangkit daya listrik.      Berkaitan dengan hal tersebut, ia mengimbau agar 461 ribu pelanggan PT PLN Cabang Makassar yang tersebar di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Maros dan Pangkep dapat melakukan penghematan daya listrik, khususnya pada waktu beban puncak yakni pukul 17.00 - 22.00 Wita.     "Dengan memadamkan sebagian bola lampu yang tidak perlu digunakan di rumah, itu salah satu cara berhemat dan dapat membantu mengatasi krisis daya listrik di daerah ini," ujarnya.(*)

Page 9: Pencurian Daya Listrik Capai 14 Persen

Tribun TimurLebih Interaktif, Lebih Akrab