penda hulu an

4
Pendahuluan: Pengaruh media dalam kehidupan politik sangat besar, media mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi opini publik dan perilaku masyarakat, karenanya keberadaan media massa bagi partai politik menjadi sesuatu yang sangat strategis dan teramat penting. Sebagai media yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, televisi punya pengaruh paling besar terhadap masyarakat, termasuk membentuk opini masyarakat terhadap partai politik. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa partai politik menyadari bahwa televisi masih menjadi media yang paling efektif di dalam proses penyampaian pesan politik, termasuk di dalam melakukan pencitraan. Cara yang digunakan partai dalam melakukan pencitraan selain dengan kerjasama dan kreatifitas, adalah juga dengan mengatur dan memaksa agenda setting pemberitaan stasiun televisi. Salah satu yang kini menjadi sorotan dan diperkirakan akan menjadi masalah dalam demokrasi di Indonesia, adalah masalah penguasaan kepemilikan beberapa stasiun televisi nasional oleh elite partai politik. Kesimpulan penelitian ini adalah Televisi masih dianggap sebagai media massa yang paling efektif dalam menyampaikan pesan, tidak terkecuali pesan politik yang selalu disampaikan oleh partai politik. Akan tetapi masalah kepemilikan beberapa stasiun televisi oleh unsur pimpinan partai politik yang bertanding di pemilu pekan lalu, menjadi permasalahan tersendiri dalam pesta demokrasi tahun 2014 ini.

Upload: arkariim

Post on 14-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pendahuluan

TRANSCRIPT

Pendahuluan:Pengaruh media dalam kehidupan politik sangat besar, media mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi opini publik dan perilaku masyarakat, karenanya keberadaan media massa bagi partai politik menjadi sesuatu yang sangat strategis dan teramat penting. Sebagai media yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, televisi punya pengaruh paling besar terhadap masyarakat, termasuk membentuk opini masyarakat terhadap partai politik. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa partai politik menyadari bahwa televisi masih menjadi media yang paling efektif di dalam proses penyampaian pesan politik, termasuk di dalam melakukan pencitraan. Cara yang digunakan partai dalam melakukan pencitraan selain dengan kerjasama dan kreatifitas, adalah juga dengan mengatur dan memaksa agenda setting pemberitaan stasiun televisi. Salah satu yang kini menjadi sorotan dan diperkirakan akan menjadi masalah dalam demokrasi di Indonesia, adalah masalah penguasaan kepemilikan beberapa stasiun televisi nasional oleh elite partai politik. Kesimpulan penelitian ini adalah Televisi masih dianggap sebagai media massa yang paling efektif dalam menyampaikan pesan, tidak terkecuali pesan politik yang selalu disampaikan oleh partai politik. Akan tetapi masalah kepemilikan beberapa stasiun televisi oleh unsur pimpinan partai politik yang bertanding di pemilu pekan lalu, menjadi permasalahan tersendiri dalam pesta demokrasi tahun 2014 ini.Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 4 di dalam ayat 1 disebutkan bahwa kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara, ayat kedua bahwa terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran, ayat ketiga bahwa untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi dan ayat keempat bahwa dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai Hak Tolak bahkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 disebutkan antara lain dalam pasal 28F bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.Landasan Dasar: Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 4 di dalam ayat 1 Pentingnya Kepemimpinan dalam sebuah Negara Menanamkan rasa cinta tanah air Semangat berbangsa dan bernegara Program kerja Bidang HIKMAH Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kesimpulan untuk mengadakan kegiatan National School of Politic Education

Nama dan Tema Kegiatan

Nama kegiatan ini adalah:National School of Politic Education 2014 Dan tema kegiatan ini adalah: Nasionalisme Generasi Muda Genggam Media Politik Demi Indonesia BerkemajuanTujuan Acara

National School of Politic Education 2014 merupakan suatu program kerja yang dirancang bidang Hikmah Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Ciputat Periode 2013-2014, adapun tujuan dari kegiatan acara ini adalah:1. Sebagai sarana pembelajaran bagi kalangan aktivis dan akademisi muda (mahasiswa dan Pelajar) khususnya kader ortom Muhammadiyah yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan kaum Akademisi diseluruh Indonesia.2. Adanya penguatan karakter generasi Muda ataupun lainnya dalam pergerakan di bidang politik dan kebangsaan.3. Mengaktualisasikan peranan semangat Indonesiaku sebagai ujung tombak rasa nasionalisme kepada diri generasi muda khususnya kader muda ikatan mahasiswa muhammadiyah.4. Menciptakan kader-kader muda bangsa yang memiliki semangat nasionalisme tinggi serta mampu merespon realitas sekarang ini yang dilontarkan oleh kebanyakan media-media politik.5. Menjadikan kader pelopor yang mampu menjawab tantangan mengenai dunia perpolitikan dan kebangsaannya. Serta peka terhadap isu-isu Kebangsaan yang dikemas rapih oleh berbagai media sekarang ini menuju Indonesia Berkemajuan.

Pelaksana Kegiatan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) periode 2013-2014 dibawah koordinasi Bidang Hikmah bekerjasama dengan seluruh intansi pemerintahan dan swasta yang fokus terhadap permasalahan kebangsaan di Indonesia.

Pelaksanaan

Acara ini, akan dilaksanakan pada tanggal 20-23 November 2014 yang akan dilaksanakan di wisma syahida inn, Ciputat Tangerang Selatan serta Kunjungan ke-Media-media Nasional.Peserta

Jumlah peserta National School of Politic Education berjumlah 50 orang, yang terdiri dari: 30 Orang kader IMM se-Indonesia 20 Orang kader IMM Ciputat