penda hulu an

5
Pendahuluan Cedera kranioserebral sering di sebut cedera kepala merupakan suatu kedaruratan neurologik yang perlu mendapat penatalaksanaan yang cepat, tepat dan cermat, karena dapat mengakibatkan kematian, kecacatan atau menyebabkan seseorang tidak dapat bekerja untuk waktu yang cukup lama Cedera kranioserebral merupakan masalah kedaruratan neurologi yang sering ditemukan dan umumnya terjadi pada pria atau wanita, dengan penyebab utama kecelakaan lalu lintas (KLL) maupun jatuh dari ketinggian. Distribusi kasus cedera kepala terutama melibatkan kelompok usia produktif antara 15 – 44 tahun dan lebih didominasi oleh kaum laki-laki dibandingkan dengan perempuan dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi hingga mengakibatkan kerugian karena kehilangan sumber daya menusia, kehilangan pekerjaan dan produktifitas dan menimbulkan beban finansial bagi penderita dan keluarganya. Cedera kepala dapat berupa luka pada kulit kepala, fraktur pada tulang tengkorak, robekan pada selaput otak, kerusakan pada pembuluh darah baik intra maupun ekstra serebral dan kerusakan parenkim otak.. Cedera kepala akibat trauma sering kita jumpai di lapangan. Di Amerika Serikat, kejadian cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. Dari jumlah di atas, 10% penderita meninggal sebelum tiba di rumah sakit dan lebih dari 100.000 penderita menderita berbagai tingkat kecacatan akibat cedera kepala tersebut. Di negara berkembang seperti

Upload: rani-benawa

Post on 19-Feb-2016

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

saya juga tidak tahu ini apa

TRANSCRIPT

Page 1: Penda Hulu An

Pendahuluan

Cedera kranioserebral sering di sebut cedera kepala merupakan suatu kedaruratan neurologik

yang perlu mendapat penatalaksanaan yang cepat, tepat dan cermat, karena dapat

mengakibatkan kematian, kecacatan atau menyebabkan seseorang tidak dapat bekerja untuk

waktu yang cukup lama

Cedera kranioserebral merupakan masalah kedaruratan neurologi yang sering ditemukan

dan umumnya terjadi pada pria atau wanita, dengan penyebab utama kecelakaan lalu lintas

(KLL) maupun jatuh dari ketinggian.

Distribusi kasus cedera kepala terutama melibatkan kelompok usia produktif antara 15 – 44

tahun dan lebih didominasi oleh kaum laki-laki dibandingkan dengan perempuan dengan

angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi hingga mengakibatkan kerugian karena

kehilangan sumber daya menusia, kehilangan pekerjaan dan produktifitas dan menimbulkan

beban finansial bagi penderita dan keluarganya.

Cedera kepala dapat berupa luka pada kulit kepala, fraktur pada tulang tengkorak, robekan

pada selaput otak, kerusakan pada pembuluh darah baik intra maupun ekstra serebral dan

kerusakan parenkim otak..

Cedera kepala akibat trauma sering kita jumpai di lapangan. Di Amerika Serikat, kejadian

cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. Dari jumlah di atas,

10% penderita meninggal sebelum tiba di rumah sakit dan lebih dari 100.000 penderita

menderita berbagai tingkat kecacatan akibat cedera kepala tersebut. Di negara berkembang

seperti Indonesia, perkembangan ekonomi dan industri memberikan dampak frekuensi cedera

kepala cenderung semakin meningkat.

Etiologi

a. Kecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau bersepeda dan mobil.

b. Kecelakaan pada saat olahraga dan anak dengan ketergantungan.

c. Cedera akibat kekerasan.

d. Faktor depresi

f. Herniasi ancaman nyata, adanya bekuan darah.

Page 2: Penda Hulu An

2.3 Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala cedera kepala bisa terjadi segera atau timbul secara bertahap selama

beberapa jam.Berikut beberapa gejala dari cedera kepala yaitu:

a. Cedera kepala ringan dapat menyebabkan muntah, pucat, rewel atau tampak

mengantuk, tanpa disertai penurunan kesadaran maupun tanda-tanda lain dari kerusakan otak.

Jika gejala itu terus berlangsung sampai lebih dari 6 jam atau jika semakani memburuk,

segera dilakukan pemeriksaaan lebih jauh untuk mengetahui apakah telah terjadi cedera

kepala berat.

b. Cedera kepala serius yaitu adanya penurunan kesadaran, perdarahan, laju pernafasan

menjadi lamban, patah tulang tengkorak, keluar cairan dari hidung, mulut atau telinga ( baik

cairan jernih atau berwarna kemerahan), bicara ngawur, penglihatan kabur, sakit kepala

hebat, serta mengalami hipotensi.

c. Kontusio (gegar otak) adalah suatu penurunan kesadaran sementara yang terjadi

segera setelah mengalami cedera kepala. Meskipun hanya berlangsung kurang dari 1 menit,

gegar otak harus dievaluasi secara seksama. pasien sering sekali tidak dapat mengingat

cedera yang telah terjadi maupun peristiwa yang terjadi sesaat sebelum terjadinya cedera,

tetapi tidak ditemukan gejala kerusakan otak lainnya.1

Page 3: Penda Hulu An

patofisiologi

trauma kepala

kulit kepala

komusio, hematom, edema, kontusio

tulang kepala jaringan otak

aliran darah ke otak

respons fisiologi otak

setres lokalis

1. TIK meningkat

hematom pada kulit fraktur linear, fraktur cimmunited, farktur depressed, fraktur basiscedera otak

cedera otak primer ; ringan, sedang, berat

gangguan kesadaran, gangguan TTV, kelainan neurologis

rangsangan simpatisgangguan autoregulasi

tahanan vaskuler sistematik & TD

O2 gangguan metabolisme

katekolamin sekresi asam lambung

kerusakan sel otak

kelainan

hipoksemia serebral

cedera otak sekunder

Tek. pemb. darah pulmonal

mual, muntah

produksi asam laktat 5. intake nutrisi tidak adekuat

edema paru

curah jantung menurun

kebocoran cairan kapiler

Tek. hidrostatik

2. gangguan perfusi jaringan serebral

edema otak

hipoksemia, hiperkapnea

4. gangguan perfusi jaringan

3. gangguan pola nafas

difusi O2 terlambat

Page 4: Penda Hulu An

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta: Salemba Medika. Hal 192-4